6
Naskah Drama Si Pitung Tokoh : 1. Rama Aransa Putra =Pitung (Jagoan Betawi) 2. Geniung R.A =Dudung (Teman Pitung) 3. Insan Kamil =Menir (Kompeni) 4. Agus Vany =Mamat (Centeng/Prajurit) 5. Anna =Siti (Penghianat) 6. Ayla Mahrenisa =Lulu (Noni Belanda) 7. Frisca =Lala (Noni Belanda) 8. Fathia =Emak (Emak pitung) 9. Dimmy Riski O =Maria (Noni Belanda) 10. Diah Ayu =Ike (Adik Pitung) Pada suatu hari Di Batavia terjadi bentrok antara Batavia dan Belanda. Saat itu ada seorang pemuda yang dijuluki si Pitung. Ia adalah seorang yang berasal dari Betawi, ia ingin membela Batavia dari serangan Belanda. Dan pada saat itu. Menir Belanda dengan 3 putrinya dan dua anak buahnya. Pergi untuk mencari makan di daerah Batavia Menir : “Ayo kita mengisi perut di kedai itu !” Maria : ”Yuk pih” lala &lulu :”asik, yuk pih cepaaat.” Mamat& : “Siap tuan” (Di kedai makan mak pitung) aMenir : ”Disini orang pada makan apa ?” Emak : ”Disini Cuma ada makanan biasa tuan (Sambil menunjukkan makanan). ike ambilkan makanan untuk tuan-tuan ini !” Ike : ”Iya mak. silahkan tuan” (Menawarkan makanan) Setelah selesai makan, Menir menyuruh Maria,lala &lulu, untuk keluar terlebih dahulu. merekapun meninggalkan kedai makan itu dengan seenaknya, lalu Emak berkata. Emak : ”Tuan, makanannya belum di bayar !” Menir : ”You merintah saya? Apa you orang tidak tau I ini siapa ?” Emak : ”Maaf tuan, bukannya saya memerintah tuan, tapi memang begitu peraturannya” Menir : ”You tidak menghormati I !!!”(Dengan marahnya ia menggebrak meja kedai) Ike : ”Maaf tuan, saya dan Emak salah.” (Dengan wajah yang ketakutan) Tiba-tiba si Pitung datang dengan tatapan emosi yang tertuju kepada Menir. Tanpa basa- basi si Pitung langsung menghampiri kedai itu, dengan menggebrak meja di hadapan Menir Belanda, Menir pun merasa tidak di hargai, dan marah. Menir : “Maksud you apa ? Kurang ajaar !” Pitung : ”Emang lu siapa beraninya ganggu emak gue ame penduduk sini?” Menir : ”I yang berkuasa disini !!!” Pitung : ”owh. Lu yang berkuasa di daerah ini ?? Menir : ”You orang terlalu banyak omong, centeng habisi dia !!!!” Mamat : “Baik tuan” Perkelahianpun dimulai Dan akhirnya centeng dikalahkan si Pitung, dan Menir pun pulang bersama anak, dan centengnya..

Si Pitung Jagoan Betawi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Si Pitung Jagoan Betawi

Naskah Drama Si Pitung

Tokoh : 1. Rama Aransa Putra =Pitung (Jagoan Betawi)2. Geniung R.A =Dudung (Teman Pitung)3. Insan Kamil =Menir (Kompeni)4. Agus Vany =Mamat (Centeng/Prajurit)5. Anna =Siti (Penghianat)6. Ayla Mahrenisa =Lulu (Noni Belanda)7. Frisca =Lala (Noni Belanda)8. Fathia =Emak (Emak pitung)9. Dimmy Riski O =Maria (Noni Belanda)10. Diah Ayu =Ike (Adik Pitung)

Pada suatu hari Di Batavia terjadi bentrok antara Batavia dan Belanda. Saat itu ada seorang pemuda yang dijuluki si Pitung. Ia adalah seorang yang berasal dari Betawi, ia ingin membela Batavia dari serangan Belanda.

Dan pada saat itu. Menir Belanda dengan 3 putrinya dan dua anak buahnya. Pergi untuk mencari makan di daerah Batavia

Menir : “Ayo kita mengisi perut di kedai itu !”Maria : ”Yuk pih”lala &lulu :”asik, yuk pih cepaaat.”Mamat& : “Siap tuan”

(Di kedai makan mak pitung)

aMenir : ”Disini orang pada makan apa ?”Emak : ”Disini Cuma ada makanan biasa tuan (Sambil menunjukkan makanan). ike

ambilkan makanan untuk tuan-tuan ini !”Ike : ”Iya mak. silahkan tuan” (Menawarkan makanan)

Setelah selesai makan, Menir menyuruh Maria,lala &lulu, untuk keluar terlebih dahulu. merekapun meninggalkan kedai makan itu dengan seenaknya, lalu Emak berkata.

Emak : ”Tuan, makanannya belum di bayar !”Menir : ”You merintah saya? Apa you orang tidak tau I ini siapa ?”Emak : ”Maaf tuan, bukannya saya memerintah tuan, tapi memang begitu peraturannya”Menir : ”You tidak menghormati I !!!”(Dengan marahnya ia menggebrak meja kedai)Ike : ”Maaf tuan, saya dan Emak salah.” (Dengan wajah yang ketakutan)

Tiba-tiba si Pitung datang dengan tatapan emosi yang tertuju kepada Menir. Tanpa basa-basi si Pitung langsung menghampiri kedai itu, dengan menggebrak meja di hadapan Menir Belanda, Menir pun merasa tidak di hargai, dan marah.

Menir : “Maksud you apa ? Kurang ajaar !”Pitung : ”Emang lu siapa beraninya ganggu emak gue ame penduduk sini?”Menir : ”I yang berkuasa disini !!!”Pitung : ”owh. Lu yang berkuasa di daerah ini ??Menir : ”You orang terlalu banyak omong, centeng habisi dia !!!!”

Mamat : “Baik tuan”

Perkelahianpun dimulai

Dan akhirnya centeng dikalahkan si Pitung, dan Menir pun pulang bersama anak, dan centengnya..

Pitung : ”Rasain lo !!! LU gak tau siapa gua ? gua Jagoan betawi....”Ike : ”Pitung makasih yee, udah nolongin aye sama emak.”Emak : ”Iye tung makasih yee ?”Pitung : ”Iye sama-sama.”

Setelah menir dan centengnya keluar dari kedai, Maria bersama lala & lulu menghampiri ayah dan centengnya (Dengan raut wajah yang bertanya-tanya. karena centeng dan ayahnya yang kesakitan babak belur)

Maria : ”Papih what happen ?”mamat : “Non, kami di hajar sama orang betawi itu.”

Page 2: Si Pitung Jagoan Betawi

Lala : ”Memang siapa orang itu ?” : ”Katanya sih namanya Pitung”Maria : ”Siapa Pitung ?”Lulu : “yeah who’s that ?” : ”Banyak yang bilang dia jagoan Betawi”

Sesaat kemudian si Pitung keluar dari Kedai dan Bertemu dengan ke-2 orang temannya lalu berkata.

Dudung : ”Eh Pitung, lo liat gak orang-orang lagi pada ngumpul itu ?”Pitung : ”Oh, itu yang tadi abis ngajak ribut gue.”Siti : ”kompeni belande ya tung.? ”Pitung : ”iye man. ”

Pitung dan ke 2 temannya pun menghampiri Menir itu.

Pitung : ”Eh Menir !!! Ngapain lo masih disini !?”

Karena mendengar teriakan tersebut Maria melihat si Pitung, dan mereka dengan secara tidak sengaja bertatap mata satu sama lain, dan karena Menir melihat si Pitung melihat anaknya Menirpun menegur Pitung.

Menir : ”Hehe you oraang ngapain liat-liat anak I ???” (Dengan tangan yang hampir memukul Pitung dan Pitungpun menangkis dengan silatnya)

Pitung : “WETS… NGAPAIN LO ?!!”

Dengan secara langsung centeng dan teman Pitungpun menarik kedua orang itu yang ingin bertengkar.

Siti : “Udahlah tung, ga ada gunanya lu berantem sama tuh orang !”

Lalu mereka berpisah dan kembali ke rumahnya masing-masing.

Keesokan harinya si Pitung dan Maria, lala &lulu sedang berjalan-jalan di taman dan tidak sengajaa mereka bertemu di bawah pohon yang rindang, dengan menatap mata dan pada saat itu benih-benih cintapun tertanam di hati pitung & maria

Pitung : “Hey nona-nona, Ngapain disini ?”Maria : ”Sedang duduk_duduk saja”Lala : “Iya kita lagi cari udara segar.”lulu : “Sister kami mau kesana dulu ya cari anginMaria : “Iya jangan jauh-jauh”

Maria dan Pitung pun meneruskan obrolan mereka.(Dan saling berkenalan satu sama lain. Dan maria mengajak pitung berjalan jalan sambil memperlihatkan kalung kesayangannya)

Mamat : “Ternyata Nona Maria sedang berjaalan-jalan berdua.”

Lalu dia langsung melaporkan ke Menir

Mamat : “Menir, Nona Maria sedang berjalan-jalan di kampung bersama si Pitung.”Menir : “WHAT??? Suruh pulang anak itu kalau perlu seret saja dia.”Mamat : “Baik tuan....”

Lalu ketika centeng-centeng bertemu dengan Maria

: “Nona Maria, Tuan Menir menyuruh kami untuk menyeret nona pulang !!”Maria : “What ? I do not want to go home.”

Lala &lulu pun melihat kejadian itu dan menyuruh maria untuk pulang juga. Lalu para kedua centeng menarik pulang dan Maria pun berteriak

Maria : “PITUUUUUUUUUUUUUNG !!!!!”

Dan karena kalung yang dipeerlihatkan Maria terhadap Pitung secara tidak sengaja terpegang oleh Pitung, dan Pitung berjanji.

Pitung : “Gue JANJI kalau gue akan kembalikan ni kalung.”

Sementara itu, Di rumah Menir

Maria : “Papih apa-apaan sih suruh centeng seret maria ??”Menir : “Banyak omong you, go to room, NOW !!!”

Page 3: Si Pitung Jagoan Betawi

Karena Maria di bentak dengan Papihnya Mariapun lari sambil menangis ke kamarnya.

Lala : “Papih jangan kejam sama sister kasihan dia, ya kan lu “

Lulu : “ iya pih. Kasian sister “

Menir : “you berdua juga masuk kamar”

Keesokan harinya, Pitung datang ke rumah Menir dengan keadaan yang emosi bersama ke-2 temannya.

Pitung : ”Heh Menir, KELUAR LO !!!”

Karena Menir mendengar teriakkan tersebut ia menyuruh centeng-centengnya untuk melihat siapa yang berteriak. Dan centengnya pun berjalan keluar

Mamat : “Heh, ngapain lo teriak-teriak dirumah Menir gue ?”Pitung : “Panggil tuh BOS lu !!”

Lalu centeng memberi tahu kepada Menir dan Menir pun keluar.

Menir : “Eh you ngapain you kesini ???”Pitung : “Ngapain lu kemarin suruh anak buah lo seret Maria pulang ?? apa itu sikap BAPAK

yang BAIK ?”Menir : “ah….. you terlalu banyak omong, centeng, hajar dia !!”Dudung: “Tunggu dulu tung, buat apa kalau kita ada disini, ya gak ?”Siti : “Pastinya dung.”Pitung : “Maksud Lo ?Siti : “Dah… biar kita aje yang lawanPitung : ”Oke terserah lu pada.”

Lalu perkelahian pun terjadi antara para centeng dan teman si Pitung. Tetapi teman Pitung dapat di kalahkan oleh para centeng karena memakai senjata. Lalu Pitungpun tidak terima temannya terlukai.

Pitung : ”Eh lo udah berani lukain teman gue. lawan gue sini lo pada.”

Dan Pitung memenangi pertarungan itu. Dan ia bertanya terhadap si Menir dimana Maria, ternyata setidak pengetahuannya, si Maria sudah di kunci di kamar bersama kedua adiknya.

Pitung : ”Mana Maria ???”Menir : ”Dia tidak ada disini.”

Karena tidak bertemu Maria dia langsung pulang bersama kedua temannya sekaligus untuk mengobati kedua temannya.

Lalu keesokan harinya karena Menir kesal sudah kalah 2 kali terhadap Pitung ia mengadakan sayembara untuk menangkap si Pitung dan membawanya kepada Menir untuk di bunuh. barang siapa yang bisa menangkap si Pitung akan mendapatkan hadiah yang sangat berharga.

Dan ternyata Siti mendengar tentang sayembara itu dan ia tergiur dengan hadiah yang sangat berharga.

(Di kedai Emak)

Siti : Eh lo denger gak tentang Sayembara itu ?”Dudung : “Sayembara apa emangnya ?”Siti : “Sayembara utnuk menagkap si Pitung, bagaimana kalau kita jebak tuh si Pitung ??”Dudung : “Ah gila lu ? Pitung kan teman kita kenapa nusuk dia dari belakang ??”Siti : ”Ah lu emang gak bisa di ajak kompromi.”Emak : ”Apa lu bilang ??? Pitungkan udah baik sama kita semua masa mau di jebak ???

Teman macem apa lu ???”Siti : ”Alah, gak usah ikut campur deh lu !!! Jadi gimana lu mau gak ikut gua ??”Dudung : “Ahah, gue gak akan nusuk temen dari belakang.”Siti : “Ya udah.”

Karena Dudung tidak mau ikut dengan Siti. Siti pun jalan sendiri ke rumah si Menir dan mengasih tahu kelemahan si Pitung.Sedangkan emak yang mendengar percakapan mereka, emak langsung memperingatkan kepada pitung yang sedang tidur.

Emak : Pitung bangun. lo kudu ati-ati sama si Siti, dia ada rencana mau ngejebak lu tuh demi hadiah”

Ike : iye bang, abang kudu hati-hati ye ama die, aye khawatir ama abang.

Page 4: Si Pitung Jagoan Betawi

Pitung : Kagak mungkin Siti kan sohib aye dari piyik mak, ( pitung menghiraukan peringatan emak dan ike. dan kembali tidur}

Emak : Yeh dasar di peringatin kage percaye. semoga anak aye kagak nape-nape ya Allah

( sambil berdoa dan pergi dari kamar pitung bersama ike)

Ike : amin ya mak ye. Ike juga takut mak

(Dirumah Menir)

Siti : ”Menir !!!!”

Menir mendengar teriakan itu berulang-ulang, lalu dia menyuruh kedua centengnya untuk melihat siapa yang berteriak.

Mamat : ”Eh... NGAPAIN lu di rumah Bos gua ??”Siti : “Eh... jangan ngotot dulu dong.... bilangin tuh sama si Boss lu, gua tau di mana si

Pitung dan gua juga tahu apa kelemahannya.”

Lalu centengpun memanggil dan memberi tau informasi ini kepada menir

: “Menir, kata itu orang yang ada di luar , dia tau dimana si Pitung sama apa kelemahannya si Pitung.”

Menir : “WHAT ??? Ayo keluar !!!”

Menirpun keluar dari rumah untuk bertemu dengan Siti.

Menir : ”Heh, memangnya you orang tau kelemahan si Pitung ???”Siti : ” Wets tar dulu dong bos hadiahnya dulu mana ??”Menir : ”Yah okelah, centeng ambilkan hadiah itu untuknya.”Mamat : ”Baik tuan !!!”

Centengpun mengambil hadiahnya dan memberinya kepada si Siti

: ”Ini hadiahnya.”Menir : ”Ya sudah, Apa kelemahan si Pitung ?”Siti : ”Oke, dia bisa mati jika dia di tembak dengan peluru emasMenir : “Owh, peluru emas, ya ??? OK, baiklah akan ku coba saranmu ini.”

Lalu keesokan harinya Menir pun menyuruh centeng meangnkap si Pitung.

(rumah Pitung)

Menir : “Heh centeng, tangkaplah si Pitung dan bawahlah ke sebuah lapangan !!!”mamat : “Siap tuan !!”

Lalu mereka menangkap si Pitung yang sedang tertidur lelap dan membawanya ke sebuah lapangan.

Pitung : ”LEPASIN GUA !!! Ngapain lo pada bawa gua kesini ?” (Sambil bertanya tanya dalam keadaan emosi)

: ”Tenang aja tung, bos gua pengen datang kesini.”

Lalu tak lama kemudian Menir bersama dengan Maria serta adik kembarnya datang. Maria, Emak dan Ike bertanya-tanya mengapa mereka disuruh ke lapangan oleh si menir.

Menir : ”Eh PITUNG, gara-gara you sudah bikin I marah, I akan BUNUH YOU dengan tangan I, MWAHAHAHA !!!”

Maria : ”No papih NO !!”( Sambil menangis dan memohon terhadap papihnya untuk tidak membunuh si Pitung)

Pitung : ”Sudahlah Maria lu gak usah di situ !”

Maria pun di tarik oleh lala dan lulu untuk tidak berada disitu.

lulu : ”Sudahlah sister, ayo dengarkan Pitung. eh you tolong bantu i untuk menarik Maria” (sambil menunjuk ke arah lala)

lala : ”ok, ok , wait !!!!!!!!!!!!”

Lalu Menir mulai mengokang pistol yang hanya berisikan peluru biasa.

Pitung : “Ayo tembak gue”

Page 5: Si Pitung Jagoan Betawi

Lalu tembakan pertama pun Pitung bisa menghindarinya.Dan tembakan kedua pun dapat dihindarinya

Pitung : Lu gak tau apa, ni jurus cicak nangkap mangsanya nih ???”Menir : WHAT ???”

Menir pun kesal dan ia segera mengganti peluru pistolnya dengan peluru emas, dan dia mengokang lagi pistolnya dan mengarahkan kepada si Pitung sambil berteriak.

Menir : ”MATILAH YOU PITUNG !!!!”Maria : ”NOOOOOOO, PITUUUUUUUUUUUUUNG !!!!!”

Dan akhirnyaa peluru itu tepat terkena di dada si Pitung, lalu dia jatuh ke tanah, Maria pun lari menghampirinya, dan Pitung berbicara.

Pitung : ”Maria, ini kalungmu” (Sambil merasakan kesakitan yang amat sakit)Maria : ”tidak pitung, kau tidak boleh mati.!!!Pitung : ”lu harus ngerelain gua pergi. Tugas gua udah selesai yaitu memberikan perdamaian

antara belanda dan Batavia.

Sesaat Pitung sedang merasakan kesakitan, dudung pun sangat kesal dan dia langsung mengambil pistol yang ada di para centeng lalu dia langsung menembak ke arah Menir.

Dudung : ”MATILAH KAU MENIR !!!!!!!!!!!!”

Dan terkenalah peluru itu menancap di dada si Menir, dan akhirnya Pitung dan Menir tidak bisa di selamatkan lagi dan Maria tetap duduk di sebelah si Pitung yang sedang terbaring di lapangan, lalu lulu dan lala membawa Maria untuk pulang dan menenangkan diri.

Lulu : ”Ayo la kita bantu sister.”lala : “ Iya, ayo kita bawa ke rumah.”

Dan akhirnya berkat perjuangan Pitung mereka semua hidup dengan tentram dan tidak ada lagi perkelahian antara Belanda dan Batavia. Maria memutuskan untuk tinggal di Batavia bersama emak pitung dan si ike. sedangkan Lala dan Lulu kembali ke Belanda bersama para centeng.