5
Seni Kontemporer yang Mengiringi Perkembangan Indonesia (Diterbitkan pada Jurnal Dialektika, Kelompok Studi Mahasiswa Eka Prasetya Universitas Indonesia) Oleh : Abellia Anggi Wardani Program Studi Prancis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia “Seni Kontemporer pada konsep dasarnya adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang” (Suwarno Wisetetromo, pengamat seni rupa) Istilah Seni Kontemporer sudah bukan lagi hal yang baru bagi telinga kita atau malah kita terlalu sering mendengar istilah tersebut. Seni Kontemporer memang sedang meroket di negeri ini. Sebagai bukti, kebanyakan seni yang dipamerkan di Galeri Nasional ataupun hanya sekedar penghias dekorasi gedung cenderung beraliran kontemporer. Pada dasarnya, Seni Kontemporer yang berkembang di Indonesia merupakan manifestasi dari pengaruh munculnya aliran post modern pada tahun 1993. Kelahirannya memang agak menimbulkan kontroversi baik dikalangan publik maupun kalangan para seniman sendiri. Terlepas dari itu, khususnya di Indonesia, Seni Kontemporer cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan, sebagai aktualitas berita yang fashionable. Hal ini terjadi karena Seni Kontemporer mempunyai gairah dan

Seni Kontemporer - Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seni Kontemporer - Indonesia

Seni Kontemporer yang Mengiringi Perkembangan Indonesia (Diterbitkan pada

Jurnal Dialektika, Kelompok Studi Mahasiswa Eka Prasetya Universitas Indonesia)

Oleh : Abellia Anggi Wardani

Program Studi Prancis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia

“Seni Kontemporer pada konsep dasarnya adalah upaya pembebasan dari

kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang” (Suwarno

Wisetetromo, pengamat seni rupa)

Istilah Seni Kontemporer sudah bukan lagi hal yang baru bagi telinga kita atau

malah kita terlalu sering mendengar istilah tersebut. Seni Kontemporer memang sedang

meroket di negeri ini. Sebagai bukti, kebanyakan seni yang dipamerkan di Galeri

Nasional ataupun hanya sekedar penghias dekorasi gedung cenderung beraliran

kontemporer. Pada dasarnya, Seni Kontemporer yang berkembang di Indonesia

merupakan manifestasi dari pengaruh munculnya aliran post modern pada tahun 1993.

Kelahirannya memang agak menimbulkan kontroversi baik dikalangan publik maupun

kalangan para seniman sendiri. Terlepas dari itu, khususnya di Indonesia, Seni

Kontemporer cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan,

sebagai aktualitas berita yang fashionable. Hal ini terjadi karena Seni Kontemporer

mempunyai gairah dan nafsu "moralistik" yang berkaitan dengan mantra sosial dan

politik sebagai tesisnya.

Jika dilihat dari etimologinya, kata “kontemporer” berasal dari kata “co”

(bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah

karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Secara

umum, apa yang dapat dikategorikan menjadi Seni Kontemporer adalah segala macam

seni yang meretas sekat antara berbagai disiplin seni lain, alias tidak ada lagi batas-batas

antara seni lukis, patung, grafis, musik, tari, dan teater. Kesemua bentuk seni tersebut

saling menyatu dan membentuk suatu karya seni yang padu, tentunya dengan aksen yang

lebih menarik karena telah meloloskan diri dari batas-batas kaidah terdahulu. Kembali

Page 2: Seni Kontemporer - Indonesia

pada kutipan pernyataan diatas, lalu apa sebenarnya yang merujuk pada kalimat ’upaya

pembebasan dari kontrak-kontrak atau penilaian yang sudah baku’ tersebut? Dan

bagaimana kiprah Seni Kontemporer di Indonesia hingga saat ini?

Sebagaimana yang telah disinggung diatas, perkembangan Seni Kontemporer di

Indonesia memang sangat signifikan. Mungkin pada awalnya, baru sedikit seniman yang

mencoba-coba bereksperimen dengan Seni Kontemporer, tetapi saat ini, bukan lagi

melulu lukisan ataupun patung yang beraliran kontemporer, ada karya sastra

kontemporer, musik kontemporer, tari, dan sebagainya. Tentunya hal tersebut merupakan

sebuah pencapaian yang sangat membanggakan seiring perkembangan Negara Kesatuan

Republik Indonesia tercinta ini. Ditambah lagi, dukungan atas perkembangan Seni

Kontemporer bukan hanya berasal dari masyarakat Indonesia, tetapi juga oleh pihak-

pihak asing yang memberikan kepercayaannya untuk menggelar pameran-pameran seni

bertaraf Internasional di Indonesia.

Sebagai contoh, pameran seni Biennale yang digelar setiap 2 tahun sekali. Pada

tahun ini, Indonesia diberi kesempatan ikut berpartisipasi dalam even Internasional

tersebut bulan Februari yang lalu. Acara ini selaras dengan upaya menjadikan Indonesia

pada umumnya, dan Jakarta pada khususnya sebagai Kota Budaya, sehingga dapat

merealisasikan tahun 2009 sebagai Tahun Industri Kreatif. Konsep yang terkandung

dalam acara ini adalah karya-karya yang meminggirkan kontrak-kontrak penilaian yang

baku. Mungkin bagi kita yang tidak mendatangi pameran tersebut agak sulit untuk

membayangkan karya seni macam apa yang mereka suguhkan. Untuk lebih mudahnya,

hampir semua karya seni yang dipamerkan di Biennale adalah Seni Kontemporer, yang

tentunya butuh proses pengapresiasian yang lebih rumit untuk mengetahui pesan apa

yang sebenarnya ingin disampaikan oleh sang seniman. Misalnya saja, sebuah karya yang

berjudul ”Menunggu Bersama Bubblewrap” karya Restu Ratnaningtyas. Karya yang

dipamerkan dalam bentuk foto ini bercerita tentang kebosanan para penumpang yang

harus antri panjang dan lama untuk menunggu bus Transjakarta. Di halte-halte

penghubung antarkoridor, setelah berjalan di skywalk yang biasanya cukup jauh seperti di

Halte Dukuh Atas, para penumpang bahkan harus mengantri dari awal raam diantara

skywalk dan halte. Sebuah penantian yang tak sebentar. Restu (sang seniman) membuat

sebuah pelapis bubblewrap di pipa pagar halte, agar calon penumpang bisa terhibur

Page 3: Seni Kontemporer - Indonesia

dengan memecahkan bubblewrap selama mereka menunggu. Karya ini bisa dikatakan

sangat menarik karena memiliki ide yang orisinil, dimana tidak semua orang dapat

menyadari bahwa hal tersebut bisa saja dijadikan sebuah karya seni yang segar sekaligus

menggelitik. Selain karya Restu tersebut, masih ada banyak lagi jenis karya seni yang

membawa kreatifitas tersendiri dari para senimannya tanpa terkukung pada konsepsi-

konsepsi seni sebelumnya, ada yang berbentuk instalasi, foto-foto Billboard di jalanan

Jakarta, patung-patung, ataupun lukisan.

Uraian diatas cukup menggambarkan bagaimana usaha Seni Kontemporer untuk

dapat hidup tanpa belenggu batasan, sebagaimana seni modern yang cenderung

individualis. Hal ini berpengaruh pada implementasi tujuan pembuatan karya seni

tersebut. Jika dulunya seni yang dipakai sebagai media untuk menyalurkan kritikan baik

terhadap pemerintah ataupun pihak lain hanya diapresiasi oleh kalangan-kalangan

tertentu, Seni Kontemporer memberi pilihan baru bagi perkembangan jurnalistik di

Indonesia. Sudah sering kita lihat baik di media cetak maupun media elektronik, karya

seni dijadikan operator untuk menyampaikan suatu pemikiran. Contohnya, jika seseorang

ingin memberikan kritikan pedas terhadap pemerintah, cerpen akan dipilih sebagai sarana

paling aman dalam beraspirasi. Hal ini dikarenakan adanya suatu kebebasan yang lebih

luas dan leluasa terhadap materi apa saja yang ingin disampaikan dalam suatu cerpen

dibanding jika seseorang memberikan kritikan lewat kolom Opini yang tentunya harus

lebih terkontrol. Oleh karena kelebihan yang dimilikinya, dewasa ini Seni Kontemporer

telah meminta tempat tersendiri di media massa sebagai alat yang paling aman

menyampaikan unek-unek di pikiran tanpa harus takut dicekal ataupun dituntut, serta

menjadi sasaran empuk untuk kepentingan politik.

Perkembangan Seni Kontemporer di Indonesia, sejauh ini memang membawa

dampak positif, meskipun harus diakui bahwa semua hal pasti mempunyai dampak

negatif di sisi lain. Setidaknya, dengan adanya aliran ini, para seniman Indonesia seperti

mempunyai wajah dan tempat tinggal baru untuk menyalurkan kreatifitas masing-masing,

yang mana mereka tidak dituntut harus melahirkan karya seni lukis sekelas Affandi

ataupun tulisan seperti halnya karya Marah Rusli, tetapi karya-karya seniman

kontemporer diharapkan dapat menjadi warna tersendiri bagi keragaman Indonesia

Page 4: Seni Kontemporer - Indonesia

dengan terus menyongsong semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, berbeda-

beda namun tetap satu jua, Bhinneka Tunggal Ika.