Upload
phungnguyet
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 7
Seminar Tugas Akhir
BAB II PEMAHAMAN TERHADAP
SEKOLAH TINGGI ILMU BAHASA ASING
Dalam bab ini, akan dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan sekolah
tinggi ilmu bahasa asing dimuali dari definisi, fasilitas yang diperlukan, studi banding,
dan hal lain terkait pendidikan ilmu bahasa asing.
2.1 Tinjauan Mengenai Pendidikan Tinggi
2.1.1 Pengertian
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi, Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister,
program doktor, dan program profesi, serta programspesialis, yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
2.1.2 Bentuk-Bentuk Lembaga Perguruan Tinggi
Bentuk-bentuk lembaga perguruan tinggi menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 59 adalah sebagai berikut:
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 8
Seminar Tugas Akhir
1. Universitas
Universitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai
rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat,
universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
2. Institut
Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah
rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi
syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
3. Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam
satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika
memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
4. Politeknik
Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika
memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
5. Akademi
Akademi adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi
dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi
tertentu.
6. Akademi Komunitas
Akademi Komunitas adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu
atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang
berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus
2.2 Tinjauan Mengenai Sekolah Tinggi
2.2.1 Pengertian Sekolah Tinggi
Dari penjabaran mengenai jenis-jenis lembaga perguruan tinggi yang telah
dibahas sebelumnya, Sekolah Tinggi memiliki pengertian yaitu sebuah lembaga
Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik (pendidikan jenjang
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 9
Seminar Tugas Akhir
S1 sampai S3) dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi (pendidikan jenjang D
I- D IV) dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika
memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
2.2.2 Fungsi Sekolah Tinggi
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 4,
Sekolah Tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi berfungsi sebagai:
a. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
b. Mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil,
berdaya saing, dankooperatif melalui pelaksanaan tridharma.
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora.
2.2.3 Unsur-Unsur Sekolah Tinggi
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 pasal 61, unsur-unsur penyelenggara
Perguruan Tinggi merupakan unit kerja Perguruan Tinggi yang secara bersama
melaksanakan kegiatan Tridharma dan fungsi manajemen sumber daya.
Organisasi penyelenggara Perguruan Tinggi paling sedikit terdiri atas unsur
sebagai berikut:
a. Penyusun kebijakan
b. Pelaksana akademik
c. Pengawas dan penjaminan mutu
d. Penunjang akademik atau sumber belajar
e. Pelaksana administrasi atau tata usaha.
Mengenai Organisasi penyelenggara Perguruan Tinggi diatur dalam Statuta
Perguruan Tinggi yang ada pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) no. 139 Tahun 2014 tentang Pedoman Statuta dan Organisasi
Perguruan Tinggi, dimana dari peraturan tersebut, organisasi perguruan tinggi paling
sedikit terdiri atas:
a) Senat Sekolah Tinggi sebagai unsur penyusun kebijakan yang menjalankan
fungsi penetapan dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan akademik
b) Pemimpin Sekolah Tinggi sebagai unsur pelaksana akademik yang
menjalankan fungsi penetapan kebijakan non-akademik dan pengelolaan
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 10
Seminar Tugas Akhir
perguruan tinggi untuk dan atas nama Menteri yang terdiri atas Ketua untuk
pemimpin Sekolah Tinggi.
c) Satuan Pengawas Internal yang dibentuk oleh pemimpin perguruan tinggi
yang menjalankan fungsi pengawasan non-akademik untuk dan atas nama
pemimpin perguruan tinggi.
d) Dewan Penyantun atau nama lain yang menjalankan fungsi pertimbangan
non-akademik.
Mengenai susunan organisasi dalam Sekolah Tinggi adalah sebagai berikut:
1. Senat Sekolah Tinggi
Senat sekolah tinggi memiliki anggota yang berasal dari wakil dosen yang
mewakili bidang ilmu dan teknologi atau kelompok bidang ilmu dan teknologi
yang dikembangkan di perguruan tinggi, sebagaimana diatur dalam statuta
perguruan tinggi.
2. Pemimpin Sekolah Tinggi
Pemimpin perguruan tinggi terdiri atas Ketua untuk pemimpin sekolah tinggi.
Ketua dibantu oleh paling sedikit 2 (dua) orang pembantu ketua yaitu:
a. Pembantu ketua bidang akademik
b. Pembantu ketua bidang non-akademik.
Pembagian fungsi Pembantu Ketua diatur dalam organisasi dan tata kerja Sekolah
Tinggi yang bersangkutan. Pembantu Ketua pada Sekolah Tinggi paling banyak
berjumlah 4 (empat) Pembantu Ketua.
Unit organisasi di bawah pemimpin perguruan tinggi terdiri atas:
a. Unit pelaksana pendidikan, yaitu dalam hal ini adalah Program Studi pada
sekolah tinggi. Program Studi atau sebutan lain yang sejenis adalah
himpunan sumber daya pendukung, yang menyelenggarakan dan mengelola
pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi dalam 1 (satu) atau beberapa
cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Program Studi terdiri atas:
1) Ketua
2) Sekretaris
3) Laboratorium/bengkel/studio
b. Unit Pelaksana Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Merupakan pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada
sekolah tinggi. Pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 11
Seminar Tugas Akhir
merupakan unit pelaksana akademik di bidang penelitian, pengabdian
kepada masyarakat. Pusat pada sekolah tinggi terdiri atas:
1) Ketua (bukan jabatan struktural tetapi jabatan fungsional yang diberi
tugas tambahan)
2) Subbagian/petugas tata usaha
3) Kelompok jabatan fungsional.
c. Unit Pelaksana Penjaminan Mutu
Unit pelaksana penjaminan mutu sekolah tinggi merupakan unit organisasi
yang bertugas merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan
mengembangkan sistem penjaminan mutu internal sekolah tinggi dapat
berbentuk badan/pusat penjaminan mutu. Badan/pusat penjaminan mutu
terdiri atas:
a) Ketua atau sebutan lain yang sejenis (bukan jabatan struktural tetapi
jabatan fungsional yang diberi tugas tambahan)
b) Pusat sesuai dengan kebutuhan
c) Subbagian/petugas tata usaha.
d. Unit Pelaksana Administrasi atau Ketatausahaan
Unit pelaksana administrasi atau ketatausahaan pada Sekolah Tinggi
merupakan unit organisasi yang menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan
tugas dan layanan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan
Sekolah Tinggi. Penyelenggaraan layanan administrasi atau ketatausahaan
pada SekolahTinggi bidang akademik dan non-akademik, meliputi:
Layanan administrasi bidang akademik:
1) Pendidikan, terdiri atas:
a) Penerimaaan mahasiswa
b) Penyelenggaraan perkuliahan
c) Penilaian hasil belajar
d) Wisuda/dies natalis/pertemuan ilmiah
e) Kegiatan kemahasiswaan (akademik dan non-akademik)
f) Alumni.
2) Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat:
a) Proposal
b) Seminar Hasil Penelitian
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 12
Seminar Tugas Akhir
c) Publikasi
d) HKI (Hak Kekayaan Intelektual)
e) Perijinan/PPM.
Layanan administrasi bidang non-akademik meliputi:
1) Organisasi dan tata laksana:
a) Evaluasi, penataan, dan pengembangan unit organisasi
b) Analisis jabatan dan beban kerja
c) SOP dan mekanisme hubungan kerja
d) Pelayanan publik.
2) Hukum dan perundang-undangan:
a) Penyusunan peraturan perundang-undangan; dan
b) Penyiapan bahan pertimbangan dan pemberian bantuan hukum.
3) Ketatausahaan dan kerumahtanggaan:
a) Layanan tata usaha pimpinan
b) Persuratan
c) Kearsipan
d) Keprotokolan
e) Pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana
f) Layanan perkantoran lainnya.
4) Perencanaan:
a) Penyusunan rencana dan program jangka panjang, jangka
menengah, dan renstra;
b) Penyusunan rkt;
c) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program;dan
d) Penyusunan laporan pelaksanaan program.
5) Keuangan:
a) Pecairan anggaran
b) Penerimaan, pembelanjaan, dan pengelolaan anggaran
c) Akuntansi dan pelaporan keuangan.
6) Ketenagaan:
a) Penerimaan/pengangkatan sumber daya manusia
b) Penugasan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia
c) Mutasi
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 13
Seminar Tugas Akhir
d) Penghargaan dan kesejahteraan
e) Pemberhentian sumber daya manusia.
7) Sarana dan prasarana:
a) Pengadaan sarana dan prasarana
b) Pemanfaatan sarana dan prasarana
c) Pemeliharaan sarana dan prasarana
d) Inventarisasi dan penghapusan sarana dan prasarana
e) Pelaporan sarana dan prasarana.
8) Kemahasiswaan dan alumni:
a) Kegiatan kemahasiswaan intrakurikuler dan ekstrakurikuler
b) Organisasi kemahasiswaan
c) Pembinaan bakat dan minat mahasiswa.
9) Kerja sama:
a) Dokumen kerja sama
b) Evaluasi
c) Fasilitasi kegiatan kerja sama
d) Layanan internasional.
10) Hubungan masyarakat:
a) Penyusunan bahan dan layanan informasi
b) Publikasi
c) Promosi
d) Peliputan kegiatan pimpinan
e) Dokumentasi kegiatan
f) Penanganan pengaduan masyarakat
g) Monitoring berita media masa.
11) Pelayanan teknis serta administrasi lainnya.
Unit pelaksana administrasi atau ketatausahaan dalam Sekolah tinggi
berbentuk bagian. Unit pelaksana administrasi yang berbentuk
bagian pada Sekolah Tinggi paling banyak terdiri atas 4 (empat)
bagian, masing-masing bagian paling banyak terdiri atas 3 (tiga)
subbagian.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 14
Seminar Tugas Akhir
e. Unit Pengembangan dan Pelaksana Tugas Strategis
Unit pengembangan dan pelaksana tugas strategis pada Sekolah Tinggi
merupakan unit organisasi yang menyelenggarakan fungsi
pengembangan dan pelaksanaan tugas-tugas strategis sesuai dengan
kebutuhan.
Unit pengembangan dan pelaksana tugas strategis dapat berbentuk
badan/pusat. Badan/pusat dapat terdiri atas:
1) Ketua atau sebutan lain yang sejenis yang bukan merupakan
jabatan struktural tetapi jabatan fungsional yang diberi tugas
tambahan
2) Pusat sesuai dengan kebutuhan; dan/atau
3) Subbagian/kelompok jabatan fungsional.
f. Unit Penunjang Akademik atau Sumber Belajar
Unit penunjang akademik atau sumber belajar pada Sekolah Tinggi
merupakan unit kerja yang mendukung pelaksanaan pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan tata kelola yang tidak
dilaksanakan oleh unit Sekolah Tinggi. Unit penunjang akademik atau
sumber belajar pada Sekolah Tinggi dibentuk sesuai kebutuhan.
Unit penunjang akademik atau sumber belajar terdiri atas:
1) Kepala
2) Subbagian/kelompok jabatan fungsional.
3. Satuan Pengawas Internal
4. Dewan penyantun atau nama lain
2.2.4 Jenjang Pendidikan dalam Sekolah Tinggi
Dalam sekolah tinggi, jenjang pendidikan yang dapat diadakan adalah
jenjang D I – D IV (program diploma/pendidikan vokasi) dan jika memenuhi
syarat dapat mengadakan jenjang S1-S3 (pendidikan akademik). Berikut adalah
pengertian dari jenjang pendidikan akademi dan pendidikan vokasi tersebut
menurut UU Republik Indonesia no. 12 tahun 2012 pasal 18-21:
a. Program Sarjana (S1) merupakan pendidikan akademik yang
diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga
mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran
ilmiah. Program sarjana menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 15
Seminar Tugas Akhir
dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau
menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi
profesional. Program sarjana wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi
akademik minimum lulusan program magister atau sederajat. Lulusan
program sarjana berhak menggunakan gelar sarjana.
b. Program Magister (S2)
Program magister merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan
bagi lulusan program sarjana atau sederajat sehingga mampu
mengamalkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi
melalui penalaran dan penelitian ilmiah. Program magister
mengembangkan Mahasiswa menjadi intelektual, ilmuwan yang berbudaya,
mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja serta
mengembangkan diri menjadi profesional. Program magister wajib
memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik lulusan program doktor atau
yang sederajat. Lulusan program magister berhak menggunakan gelar
magister.
c. Program Doktor (S3)
Program doktor merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi
lulusan program magister atau sederajat sehingga mampu menemukan,
menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi kepada pengembangan,
serta pengamalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan
penelitian ilmiah. Program doktor mengembangkan dan memantapkan
Mahasiswa untuk menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan
kemampuan dan kemandirian sebagai filosof dan/atau intelektual, ilmuwan
yang berbudaya dan menghasilkan dan/atau mengembangkan teori melalui
Penelitian yang komprehensif dan akurat untuk memajukan peradaban
manusia. Program doktor wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi
akademik lulusan program doktor atau yang sederajat. Lulusan program
doktor berhak menggunakan gelar doktor.
d. Program Diploma I-Diploma IV (D I-D IV)
Program diploma merupakan pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi
lulusan pendidikan menengah atau sederajat untuk mengembangkan
keterampilan dan penalaran dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 16
Seminar Tugas Akhir
Teknologi. Program diploma menyiapkan Mahasiswa menjadi praktisi
yang terampil untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang
keahliannya. Program diploma terdiri atas program:
a. Diploma Satu
b. Diploma Dua
c. Diploma Tiga
d. Diploma Empat atau Sarjana Terapan.
Program diploma sebagaimana wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi
akademik minimum lulusan program magister atau sederajat. Pada
program Diploma Satu dan Program Diploma Dua dapat
menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik minimum lulusan
Diploma Tiga atau sederajat yang memiliki pengalaman.
2.2.5 Sistem Kredit Semester (SKS)
Waktu perkuliahan diterapkan dengan SKS (Sistem Kredit Semester)
sesuai dengan ketentuan sistem pendidikan nasional. Bobot SKS pada tiap mata
kuliah tidak selalu sama. Satu SKS sama dengan 3 jam kerja mahasiswa per
minggu dalam satu semester. Untuk kemahiran berbahasa, 1 SKS sama dengan 5
jam kerja mahasiswa per minggu dalam 1 semester. Untuk kerja lapangan dan
laboratorium, 1 SKS sama dengan 80 jam kerja mahasiswa (termasuk
penyusunan laporan) dalam 1 semester.
Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 14-16 minggu
kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya. Dalam satu tahun akademik,
diselenggarakan perkuliahan semester ganjil (September—Januari tahun
berikutnya), dan semester genap (Februari—Juli). Untuk mempersingkat masa
studi dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki indeks
prestasinya menjadi lebih baik, akan diselenggarakan semester pendek/padat di
antara semester genap dan ganjil. Diantara semester ganjil dan genap tidak
diselenggarakan semester pendek. Semester pendek/padat dilaksanakan dalam
waktu 2 minggu dan terdiri dari 15—16 pertemuan, termasuk Ujian Akhir-
Semester (UAS). Pada semester pendek/padat tidak diadakan Ujian Tengah-
Semester (UTS). (STBA LIA, 2014)
Untuk Sekolah Tinggi yang menyelenggarakan program diploma dan
vokasi tentunya memiliki bobot yang berbeda tiap jenjangnya.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 17
Seminar Tugas Akhir
2.2.6 Daya Tampung Sekolah Tinggi
Berdasarkan Surat Dirjen Dikti No. 2920/DT/2007 Perihal Penetapan Daya
Tampung Mahasiwa, kapasitas perguruan tinggi dapat dihitung dengan standar
aspek pelayanan sebagai berikut:
1. Rasio Dosen tetap terhadap mahasiswa 1 : 25
2. Ruang Kuliah : 2 m2/mahasiswa
3. Ruang Laboratorium : 2 m2/mahasiswa
4. Ruang Kerja dosen : 4 m2/mahasiswa
5. Ruang Komputer : 1 m2/mahasiswa
6. Akses Internet : 1 kbps/mahasiswa
2.2.7 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Tinggi
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Pasal 31, standar prasarana pembelajaran sebagaimana paling sedikit terdiri atas:
a. Lahan
b. Ruang kelas
c. Perpustakaan
d. Laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi
e. Tempat berolahraga
f. Ruang untuk berkesenian
g. Ruang unit kegiatan mahasiswa
h. Ruang pimpinan perguruan tinggi
i. Ruang dosen
j. Ruang tata usaha
k. Fasilitas umum, antara lain: jalan, air, listrik, jaringan komunikasi suara dan
data.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 31
sampai 35, standar sarana untuk perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
(1) Lahan harus berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan
sehat untuk menunjang proses pembelajaran
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 18
Seminar Tugas Akhir
(2) Lahan pada saat perguruan tinggi didirikan wajib dimiliki oleh
penyelenggara perguruan tinggi.
(3) Bangunan perguruan tinggi harus memenuhi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan keamanan, serta dilengkapi dengan instalasi
listrik yang berdaya memadai dan instalasi, baik limbah domestik maupun
limbah khusus, apabila diperlukan.
(4) Standar sarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas:
a. Perabot
b. Peralatan pendidikan
c. Media pendidikan
d. Buku, buku elektronik, dan repositori
e. Sarana teknologi informasi dan komunikasi
f. Instrumentasi eksperimen
g. Sarana olahraga
h. Sarana berkesenian
i. Sarana fasilitas umum
j. Bahan habis pakai
k. Sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
(5) Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkan rasio
penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk
pembelajaran, serta harus menjamin terselenggaranya proses pembelajaran
dan pelayanan administrasi akademik.
(6) Perguruan tinggi harus menyediakan sarana dan prasarana yang dapat
diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus, antara lain pelabelan
dengan tulisan Braille dan informasi dalam bentuk suara, lerengan (ramp)
untuk pengguna kursi roda, jalur pemandu (guiding block) di jalan atau
koridor di lingkungan kampus, peta/denah kampus atau gedung dalam
bentuk peta/denah timbul, dan toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi
roda.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), syarat-syarat
yang menjadi standar sarana dan prasarana Sekolah Tinggi sebagai lembaga
perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 19
Seminar Tugas Akhir
1. Sarana dan Prasarana Kuliah
a. Ruang kuliah adalah ruang tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran secara tatap muka. Kegiatan pembelajaran ini dapat
dalam bentuk ceramah, diskusi, seminar, tutorial, dan sejenisnya.
b. Kapasitas maksimum ruang kuliah adalah 25 orang dengan standar
luas ruang 2 m2/mahasiswa, luas minimum 20 m
2.
c. Setiap kampus perguruan tinggi menyediakan minimum satu buah
ruang kuliah besar.
d. Kapasitas minimum ruang kuliah besar adalah 80 orang dengan
standar luas ruang 1,5 m2/mahasiswa.
2. Sarana dan Prasarana Perpustakaan
a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat mahasiswa dan dosen
memeroleh informasi dari berbagai media dan tempat pustakawan
mengelola perpustakaan.
b. Minimum terdapat satu ruang perpustakaan per kampus perguruan
tinggi. Perpustakaan dapat disediakan di tingkat universitas, fakultas,
dan program studi, sepanjang memenuhi standar sesuai dengan
jumlah sivitas akademika yang menggunakannya.
c. Rasio luas ruang perpustakaan adalah 0,2 m2 per mahasiswa satuan
pendidikan tersebut, dengan luas total minimum 200 m2 dan lebar
minimum 8 m.
d. Ruang perpustakaan terletak di tempat yang strategis dalam kampus
sehingga mudah dicapai dan memperhatikan pemakai berkebutuhan
khusus.
3. Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
a. Sarana TIK berfungsi sebagai penunjang kegiatan pembelajaran dan
pencarian informasi yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi, serta mendukung kegiatan pembelajaran yang
memanfaatkan komputer.
b. Sarana TIK minimum terdiri dari:
1) 1 server internet/kampus
2) 1 access point/15 pengguna
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 20
Seminar Tugas Akhir
3) Bandwidth 2 Kbps/mahasiswa (dihitung untuk jumlah seluruh
mahasiswa), minimum uplink/downlink: 128Kbps/256Kbps.
4) Komputer/laptop sebanyak 2% dari jumlah mahasiswa
5) Printer
6) Scanner
7) Akun email institusi
4. Sarana dan Prasarana Dosen
a. Ruang dosen berfungsi sebagai tempat dosen bekerja dan istirahat
serta menerima tamu, baik mahasiswa maupun tamu lainnya.
b. Rasio minimum luas ruang dosen adalah 4 m2 /dosen dan luas
minimum 24 m2 untuk setiap program studi.
6. Sarana dan Prasarana Bersama
a. Ruang bersama berfungsi sebagai wadah untuk berbagai kegiatan
informal mahasiswa yang mendukung kegiatan pembelajarannya.
b. Ruang bersama dapat berupa ruang diskusi, ruang duduk, ruang
berkumpul dan bentuk-bentuk ruang lainnya yang dapat menjadi wadah
terbentuknya atmosfir akademik yang baik.
c. Ruang bersama dapat menampung minimum 40% dari jumlah
mahasiswa program magister, doktor, pascasarjana dan profesi.
d. Rasio minimum luas ruang bersama adalah 2 m2/mahasiswa dan luas
minimum 40 m2 untuk setiap program studi.
7. Sarana dan Prasarana Pimpinan
a. Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan
pengelolaan perguruantinggi, pertemuan dengan pimpinan lembaga di
bawahnya, dosen dan karyawan, dan tamu lainnya.
b. Ruang pimpinan terdapat pada tingkat Perguruan Tinggi, Fakultas dan
Program Studi.
c. Luas minimum 12 m2/pimpinan dan lebar minimum 3 m.
d. Ruang pimpinan mudah diakses oleh tamu.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 21
Seminar Tugas Akhir
8. Sarana dan Prasarana Tata Usaha
a. Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat bekerja pegawai tata usaha
untuk mengerjakan administrasi perguruan tinggi.
b. Ruang tata usaha terdapat pada tingkat Perguruan Tinggi dan Program
Studi.
c. Rasio minimum luas ruang tata usaha adalah 4 m2/orang pegawai. Luas
minimum ruang tata usaha adalah 48 m2 dengan lebar minimum 6 m.
d. Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman atau dari luar lingkungan
perguruan tinggi, serta dekat dengan ruang pimpinan.
9. Sarana dan Prasarana Rapat
a. Ruang rapat berfungsi sebagai tempat kegiatan pertemuan koordinasi
pimpinan baik dengan pejabat yang berada di bawahnya maupun pihak-
pihak mitra lainnya.
b. Ruang rapat terdapat pada tingkat Perguruan Tinggi dan/atau Program
Studi.
c. Luas minimum ruang rapat adalah 48 m2. Lebar minimum adalah 6 m.
d. Ruang rapat mudah diakses oleh pimpinan dan tamu/mitra kerja.
10. Sarana dan Prasarana Penelitian dan Pengabdian pada
Masyarakat (PPM)
a. Ruang PPM berfungsi sebagai tempat mengadministrasi kegiatan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh
perguruan tinggi.
b. Ruang PPM terdapat pada tingkat Perguruan Tinggi.
c. Luas minimum ruang PPM adalah 48 m2 termasuk ruang pimpinan,
ruang rapat minimum seluas 16 m2 dan ruang penyimpanan arsip. Lebar
minimum adalah 6 m.
11. Sarana dan Prasarana Penjaminan Mutu
a. Ruang penjaminan mutu berfungsi sebagai tempat pengelolaan sistem
penjaminan mutu perguruan tinggi.
b. Ruang penjaminan mutu terdapat pada tingkat Perguruan Tinggi.
c. Luas minimum ruang penjaminan mutu adalah 20 m2.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 22
Seminar Tugas Akhir
12. Sarana dan Prasarana Tempat Beribadah
a. Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat sivitas akademika
melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada
waktu kuliah/kerja.
b. Luas tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap sivitas akademika,
dengan luas total minimum adalah 24 m2.
13. Sarana dan Prasarana Ruang Konseling
a. Ruang konseling berfungsi sebagai tempat mahasiswa mendapatkan
layanan konseling individu atau kelompok dari konselor berkaitan
dengan pengembangan pribadi, sosial, akademik, dan karir.
b. Luas ruang konseling sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika,
dengan luas total minimum 12 m2.
c. Ruang konseling dapat memberikan kenyamanan suasana dan
menjamin privasi mahasiswa.
14. Standar Toilet
a. Jamban berfungsi sebagai tempat buang air kecil atau besar bagi dosen,
karyawan, dan mahasiswa.
b. Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 40 mahasiswa, 1 unit
jamban untuk setiap 30 mahasiswi, 1 unit jamban untuk setiap 40 dosen
dan/atau karyawan laki-laki, dan 1unit jamban untuk setiap 30 dosen
dan/atau karyawan perempuan.
c. Luas minimum 1 unit jamban adalah 2 m2.
d. Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah
dibersihkan.
e. Tersedia air bersih di setiap unit jamban.
15. Standar Gudang
a. Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran
dan peralatan lembaga yang tidak/belum dimanfaatkan serta arsip
lembaga.
b. Luas gudang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, dengan luas total
minimum 24 m2.
c. Gudang dapat dikunci.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 23
Seminar Tugas Akhir
16. Standar Kantin
a. Kantin berfungsi sebagai tempat menjual makanan dan minuman bagi
sivitas akademika pada saat hari kerja/kuliah.
b. Luas kantin sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, dengan luas total
minimum 20 m2.
c. Kantin dilengkapi dengan konter makanan/minuman, tempat duduk
untuk makan danminum, air bersih untuk mencuci tangan dan mencuci
alat makan dan minum, serta tempat sampah yang memadai.
17. Standar Luas Tempat Parkir
a. Tempat parkir berfungsi untuk menyimpan sementara kendaraan roda
dua dan kendaraan roda empat milik dosen, karyawan, dan mahasiswa
selama jam dan hari kerja.
b. Tempat parkir dibuat dengan mengikuti standar yang ditetapkan dengan
peraturan daerah atau peraturan nasional. Bila standar dimaksud belum
tersedia, maka standar minimum yang digunakan adalah sebagai berikut.
1) Minimum terdapat 1 tempat parkir kendaraan roda dua untuk 10
mahasiswa dan 1 tempat parkir kendaraan roda dua untuk 2
karyawan atau dosen.
2) Minimum terdapat 1 tempat parkir kendaraan roda empat untuk
40 mahasiswa dan1 tempat parkir kendaraan roda empat untuk 10
karyawan atau dosen.
3) Ukuran minimum tempat parkir kendaraan roda dua adalah 1,5 m
x 1 m, dengan luas lahan minimum 3 m2 per satuan ruang parkir
(SRP) termasuk sirkulasi.
4) Ukuran minimum tempat parkir kendaraan roda empat adalah 5 m
x 2,5 m, dengan luas lahan minimum 25 m2 per satuan ruang
parkir (SRP) termasuk sirkulasi.
Tempat parkir dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas sesuai dengan
keperluan.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 24
Seminar Tugas Akhir
2.3 Tinjauan Mengenai Ilmu Bahasa Asing
2.3.1 Ilmu Bahasa
Ilmu bahasa atau linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa. Objek
pengamatannya adalah bahasa, khususnya struktur bahasa. Linguistik mencoba
memberikan penjelasan tentang hal-hal yang menyangkut masalah dasar dalam
bahasa, seperti hakekat bahasa, cara bekerja bahasa, perbedaan antara bahasa
manusia dengan ―bahasa‖ binatang, dan perubahan atau perkembangan bahasa.
(Zainuddin, 1985:11)
Linguistik merupakan ilmu yang berkaitan dengan bahasa atau dapat
disebut sebagai induk ilmu bahasa, seperti fonologi (bunyi bahasa), morfologi
(bentuk kata), sintaksis (kalimat), dan semantik (makna kata). (Suhardi, 2013:13)
Secara umum terdapat tiga hal yang tercakup dalam linguistik:
1. Linguistik Deskriptif
Linguistik deskriptif adalah studi bahasa untuk memberikan
deskripsi (gambaran) berkaitan dengan proses kerja dan penggunaan
bahasa oleh penuturnya pada kurun waktu tertentu (deskripsi sinkronik).
Studi bahasa sinkronik ini tidak terbatas pada bahasa yang masih hidup,
tetapi juga bisa pada bahasa yang sudah mati asalkan memiliki dokumen
yang tertulis lengkap. (Suhardi, 2013:15)
Menurut Gleason, studi deskriptif sinkronik dapat dibagi atas dua
jenis, yaitu:
a. Studi Fonologi
Fonologi adalah ilmu bahasa yang mengkaji tentang bunyi-bunyi
bahasa. (Suhardi, 2014:15)
b. Studi Grammar/Gramatika
Grammar berasal dari bahasa Inggris yang berarti aturan atau
kaidah berbahasa. Dalam studi bahasa Indonesia, kata grammar
indentik dengan kata tata bahasa. Contoh tata bahasa baku bahasa
Indonesia. Gramatika merupakan alat penting berbahasa yang baik.
(Suhardi, 2014:16)
Terdapat beberapa istilah grammar, antara lain sebagai berikut:
(a) Pedagogical grammar, gramatika yang disusun untuk maksud
pengajaran.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 25
Seminar Tugas Akhir
(b) Scientific grammar, gramatika yang berfungsi untuk
menyelidiki bahasa secara umum atau satu bahasa tertentu
saja.
(c) Synchrnic grammar, gramatika yang menjelaskan bahasa pada
masa tertentu.
(d) Comparative grammar, gramatika yang membandingkan dua
bahasa atau lebih.
(e) Formal grammar, gramatika yang kajiannya dilandaskan
sepenuhnya pada bentuk-bentuk pemakaian bahasa yang
teramati. (Suhardi, 2014:17)
2. Linguistik Historis (Linguistik Diakronik)
Linguistik historis (diacronics linguistic) adalah salah satu cabang
linguistik yang membicarakan tentang perkembangan sejarah bahasa
tertentu. Mulai dari masa silam hingga kini. Perkembangan sejarah bahasa
minimal atas 2 tahapan, misalnya dari zaman Orde Lama hingga Orde
Baru atau sekarang. Perubahan yang terjadi mencakup apa saja, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Perubahan tersebut mencakup internal history
dan external history. Internal history mencakup perubahan bunyi, struktur
kalimat, kosakata, dan sebagainya. Sementara external history mencakup
hal-hal yang berkaitan dengan nonlinguistik seperti faktor politik, sosial
budaya, geografis, dan sebagainya. (Suhardi, 2014:17)
3. Linguistik Komparatif
Linguistik Komparatif menurut Alwasilah (1993:95) adalah kajian
atau studi bahasa yang meliputi perbandingan bahasa-bahasa serumpun
atau perkembangan sejaraj satu bahasa. Alwasilah menjelaskan lebih
lanjut bahwa studi komparatif bahasa tidak selalu diakronik, tetapi bisa saja
sinkronik, seperti studi antara dua dialek (dialektologi) atau studi antara
dua bahasa yang berbeda (linguistik kontrasif). (Suhardi, 2014:17)
2.3.2 Fungsi Ilmu Bahasa
Richards, Platt, dan Weber (1985) menguraikan bahwa bahasa sering
dikatakan mempunyai tiga fungsi utama yaitu fungsi deskriptif, fungsi ekspresif,
dan fungsi sosial. Fungsi deskriptif bahasa adalah untuk menyampaikan
indormasi faktual. Fungsi ekspresif adalah memberi informasi mengenai
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 26
Seminar Tugas Akhir
pembicara itu sendiri, mengenai perasaan-perasaannya, kesenangannya,
prasangkanya, dan pengalaman-pengalamannya yang telah lewat. Fungsi sosial
bahasa terkait dengan upaya melestarikan hubunga-hubungan sosial
antarmanusia. Pendidikan bahasa harus menekankan pada kemampuan
mengekspresikan fungsi-fungsi bahasa tersebut. (Kusumah, 2011:114)
2.3.3 Pendidikan Ilmu Bahasa Asing
Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting, dan juga merupakan
suatu life skill yang perlu dikuasai. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi,
penguasaan bahasa asing seperti bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Mandarin,
Jepang, dan lainnya sangat diperlukan demi perkembangan diri agar dapat
bersaing di tengah komunitas global.
Penguasaan bahasa asing sangat diperlukan oleh berbagai kalangan,
khususnya bagi masyarakat Bali yang bekerja dalam sektor pariwisata terlebih
Bali sendiri merupakan wilayah pariwisata dengan jumlah wisatawan yang
tidak sedikit. Dengan meningkatkan kemampuan bahasa asing, tentunya
kualitas sumber daya manusia akan turut meningkat.
a. Tujuan Pendidikan Ilmu Bahasa Asing
Menurut National Standard in Foreign Language Education (2000),
tujuan pendidikan bahasa asing adalah:
1) Memiliki kemahiran berkomunikasi dengan bangsa lain
2) Mengetahui dan memahami budaya yang terkadang dalam bahasa asing
3) Mengaitkan pengetahuan bahasa dengan disiplin ilmu lain yang relevan
4) Membandingkan dan mengkontraskan bahasa yang dipelajarinya
dengan bahasa lain
5) Merangkum keempat kemampuan tersebut sehingga dia merasa
nyaman menjadi warga dunia
2.4 Tinjauan Mengenai Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing
2.4.1 Pengertian
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing adalah sebuah lembaga pendidikan formal
berupa perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik
dalam lingkup satu disiplin ilmu bahasa asing.
2.4.2 Tujuan
Tujuan dari Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing adalah: (STIBA Saraswati, 2015)
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 27
Seminar Tugas Akhir
a. Menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi khalayak umum untuk
mempelajari bahasa asing.
b. Meningkatkan kualitas dan efisiensi proses belajar mengajar yang didukung oleh
staff pengajar dan staff administrasi yang berkualifikasi dan berdedikasi tinggi
dalam rangka menciptakan suasana akademik yang sehat.
c. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan
belajar mengajar.
d. Menghasilkan lulusan yang berpengetahuan dan profesional yang siap bersaing
di dunia ketenagakerjaan terutama di bidang pariwisata.
e. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan pengetahuan dan
keterampilan.
2.4.3 Fungsi
Fungsi dari Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing adalah sebagai wadah bagi
masyarakat untuk membantu meningkatkan potensi diri di dunia kerja terutama di
dunia pariwisata. Meningkatnya potensi diri dalam berbahasa asing tentu dapat
menunjang peningkatan karir serta menjadi salah satu syarat dalam merebut pasar
bebas.
2.4.4 Program Studi
Program Studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. (UU RI No. 12 Tahun 2012
Pasal 1) Dalam hal ini, program studi yang diadakan akan terbatas pada satu lingkup
ilmu pengetahuan yaitu ilmu bahasa asing.
2.5 Studi Banding
2.5.1 STIBA Saraswati Denpasar
Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Saraswati merupakan Sekolah Tinggi
Ilmu Bahasa Asing yang berlokasi di Jalan Kamboja no.11A, Denpasar. Sekolah ini
merupakan salah satu sekolah yang berada dalam komplek bangunan pendidikan
Saraswati. STIBA Saraswati dibangun dengan tujuan untuk mewadahi masyarakat
khususnya di Bali yang ingin melanjutkan pendidikan dalam bidang keahlian ilmu
bahasa.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 28
Seminar Tugas Akhir
Gambar 2.1 Gedung STIBA Saraswati Denpasar
Karena STIBA Saraswati berada dalam komplek pendidikan Saraswati yang
diselenggarakan oleh pihak swasta, gedung STIBA Saraswati merupakan gedung
common-use yang digunakan bersama dengan SLUB (Sekolah Lanjutan Umum tingkat
Bawah) Saraswati dengan sistem bergilir (shift). Di siang hari, ruang-ruang kelas di
gedung digunakan untuk siswa-siswa SLUB Saraswati, di malam hari ruang-ruang
kelas digunakan untuk kegiatan perkuliahan mahasiswa STIBA Saraswati.
Jumlah mahasiswa STIBA Saraswati tiap tahunnya bersifat fluktuatif, akan
tetapi pada tahun 2015 ini mengalami peningkatan khususnya pada Program Studi
Sastra Inggris. Terhitung dari tahun ajaran 2015, total jumlah seluruh mahasiswa aktif
STIBA Saraswati adalah 1015 mahasiswa. STIBA Saraswati merupakan Sekolah
Tigggi Terakreditasi B.
a. Program Studi STIBA Saraswati
Program Studi yang disediakan oleh STIBA Saraswati adalah Sastra Inggris S1
dan Sastra Jepang S1. Sebelumnya STIBA Saraswati juga menyelenggarakan
program D3, akan tetapi program tersebut ditutup karena kurangnya mahasiswa
yang berminat pada program tersebut dan lebih memilih program Sarjana.
1) Sastra Inggris (S1)
Adalah Program Studi yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan dan
kesusasteraan Inggris. Program Studi ini memiliki peminat yang lebih tinggi
dibanding Program Studi Sastra Jepang. Saat ini (tahun ajaran 2015) rata-rata
jumlah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris di STIBA Saraswati setiap
angkatan adalah sekitar 245 orang per angkatan.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 29
Seminar Tugas Akhir
2) Sastra Jepang (S1)
Adalah Program Studi yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan dan
kesusasteraan Jepang. Pada tahun ajaran 2015, rata-rata jumlah mahasiswa
Program Studi Sastra Jepang di STIBA Saraswati tiap angkatan adalah 70
orang per angkatan.
b. Fasilitas STIBA Saraswati
Berikut adalah fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan perkuliahan STIBA
Saraswati:
1) Perpustakaan
Fasilitas ini merupakan sebuah ruangan yang diberi sekat-sekat sehingga
memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi perpustakaan dan fungsi laboratorium
multimedia.
Untuk mengakses laboratorium multimedia, civitas harus mengakses
perpustakaan terlebih dahulu lalu melepas sepatu dan memasuki area
laboratorium komputer.
Perpustakaan merupakan sarana mahasiswa untuk membaca dan mencari
referensi materi perkuliahan.
Gambar 2.2 Perpustakaan STIBA Saraswati
Laboratorium komputer, dapat dilihat pada Gambar 2.3
merupakan ruangan berukuran 8x6 m yang memiliki kapasitas 1
komputer server dan 30 komputer client.
Laboratorium komputer digunakan untuk mendukung aktivitas
perkuliahan mahasiswa yang berhubungan dengan Teknologi
Informasi.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 30
Seminar Tugas Akhir
Di siang hari saat tidak ada kegiatan perkuliahan, kedua fasilitas
ini tetap terbuka dan dapat diakses oleh mahasiswa STIBA Saraswati.
Gambar 2.3 Laboratorium Komputer STIBA Saraswati
2) Laboratorium Bahasa
Ruang Laboratorium Bahasa, dapat dilihat pada Gambar 2.4,
terletak di lantai 4 gedung STIBA Saraswati. Ruangan ini khusus
digunakan untuk mata kuliah Listening, dimana mahasiswa bisa
mendengarkan percakapan baik dalam Bahasa Inggris maupun
Bahasa Jepang dengan baik karena ditunjang dengan fasilitas yang
ada di lab ini. Tidak seperti perpustakaan dan lab komputer, ruangan
ini ditutup dan tidak dapat diakses di siang hari saat sedang tidak ada
perkuliahan.
Gambar 2.4 Laboratorium Bahasa STIBA Saraswati
Sumber: http://www.stibasaraswati.ac.id/fasilitas/sarana-laboratorium-bahasa
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 31
Seminar Tugas Akhir
2.5.2 STBA Yapari-ABA Bandung
Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari-ABA Bandung, dapat dilihat pada
Gambar 2.5, adalah lembaga perguaran tinggi swasta yang berlokasi di Jl. Cihampelas
No. 194 Bandung. Dalam sekolah tinggi ini terdapat beberapa program studi jenjang
Strata 1 yaitu Jurusan Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, dan Bahasa
Perancis. Selain jenjang S1, STBA Yapari ABA Bandung juga menyediakan program
studi jenjang D3 jurusan Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang.
Gambar 2.5 Gedung STBA Yapari-ABA, Bandung
Sumber: http://the2ndsister.blogspot.co.id/2013/01/mau-belajar-bahasa-asing-di-bandung.html
STBA Yapari-ABA Bandung (lihat Gambar 2.5) memiliki fasilitas gedung
setinggi 5 lantai, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Internet/Hotspot,
ruang-ruang kuliah yang dilengkapi dengan LCD proyektor, pengumuman hasil ujian
melalui SMS dan komputer, Ruang Konsultasi dan Bimbingan, Ruang Multimedia,
Mushalla, GOR untuk bola basket, futsal, dan bulu tangkis. Jumlah mahasiswa
lembaga perguruan ini adalah 1.054 orang.
a. Program Studi STIBA Yapari-ABA
Program Studi Strata 1 yang disediakan oleh STIBA Yapari-ABA Bandung
adalah sebagai berikut:
1) Bahasa Inggris (S1)
2) Bahasa Jepang (S1)
3) Bahasa Jerman (S1)
4) Bahasa Perancis (S1)
Selain program S1, STBA Yapari-ABA juga menyediakan program studi D3,
antara lain :
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 32
Seminar Tugas Akhir
1) Bahasa Inggris (D3)
2) Bahasa Jepang (D3)
b. Fasilitas STIBA Yapari-ABA
1) Laboratorium Bahasa
2) Laboratorium Komputer
Ruang Laboratorium komputer, seperti pada Gambar 2.6, digunakan untuk
mata kuliah yang menggunakan komputer sebagai bahan ajar.
Gambar 2.6 Lab. Komputer STBA Yapari-ABA
Sumber: http://stbayapariaba.ac.id/
3) Ruang Kuliah
4) Ruang Konsultasi dan Bimbingan
5) Ruang Multimedia
6) Mushalla
7) GOR
Gedung Olah Raga ini dapat digunakan untuk arena olah raga bola basket,
futsal, dan bulu tangkis. Selain itu, kegiatan-kegiatan kampus seperti yang
dapat dilihat pada Gambar 2.7, juga terkadang dilaksanakan pada gedung ini.
Gambar 2.7 Kegiatan STBA Yapari-ABA di GOR Kampus
Sumber: http://stbayapariaba.ac.id/
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 33
Seminar Tugas Akhir
2.5.3 STIKOM Bali
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Bali merupakan salah satu
perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Jl. Raya Puputan no. 86, Renon., Denpasar-
Bali. Gedung STIKOM Bali terletak pada lahan seluas ± 4.000 m2 dan memiliki luas
bangunan 7.298 m2. Pada lantai basement gedung digunakan sebagai ruang parkir,
lantai 1 digunakan sebagai ruang laboratorium, ruang administrasi, dan akademik,
lantai 2 digunakan sebagai ruang kelas perkuliahan, laboratorium, dan kantor pimpinan,
dan kantor pegawai lembaga. Sedangkan lantai 4 digunakan sebagai aula dan ruang
kelas.
Lembaga ini fokus pada satu bidang studi yaitu ilmu komunikasi yang
berkaitan dengan teknologi informasi (TI). Dalam sekolah ini terdapat 3 program studi,
antara lain Sistem Komputer (S1), Sistem Informasi (S1), dan Manajemen Informatika
(D3). Selain itu, STIKOM Bali juga mengadakan program internasional dual degree
dimana mahasiswa pada saat lulus dapat meraih 2 gelar sekaligus. Berdasarkan data
dari Pangkalan Data Dikti, STIKOM Bali memiliki mahasiswa sebanyak 4.203 orang.
a. Fasilitas STIKOM Bali
1) Lobby
Ruang Lobby merupakan ruang
sirkulasi pada STIKOM Bali. Di
dalam lobby terdapat resepsionis,
beberapa tempat duduk, dan computer
box, satu kolom yang empat sisinya
digunakan sebagai tempat komputer yang dapat digunakan oleh seluruh
mahasiswa STIKOM Bali untuk melakukan kegiatan yang memerlukan
akses internet. (Lihat Gambar 2.8)
2) Ruang Kelas
Seluruh ruang kelas,seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.9 tempat
perkuliahan pada STIKOM Bali memiliki dimensi dan kapasitas yang
kurang lebih sama. Dimensi dari ruang kelas adalah seluas 75 m2 dan
berkapasitas maksimal 40 orang.
Gambar 2. 8 Computer Box pada Lobby
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 34
Seminar Tugas Akhir
Gambar 2.9 Ruang Kelas STIKOM Bali
Setiap ruang kelas memiliki fasilitas AC dan mounted LCD Projector
yang terpasang di langit-langit dan layarnya (lihat Gambar 2.10).
Gambar 2.10 Fasilitas pada Ruang Kelas
3) Perpustakaan
Perpustakaan STIKOM Bali ini memiliki luas ±180 m2. Dalam
perpustakaan, disimpan berbagai jenis buku mulai dari arsip skripsi para
mahasiswa yang telah lulus, buku bacaan, hingga buku referensi.
Fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan ini antara lain: ruang ber-AC,
loker tempat menyimpan tas mahasiswa, meja pustakawan, rak buku, 16
tempat membaca bersekat, kursi, dan meja.
Gambar 2.11 Perpustakaan STIKOM Bali
4) Aula
Ruang aula memiliki luas ±206 m2. Pada ruang aula ini sering diadakan
berbagai acara kampus seperti seminar atau acara dari UKM (Lihat
Gambar 2.12).
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 35
Seminar Tugas Akhir
Gambar 2.12 Seminar pada Aula STIKOM Bali
Sumber: http://www.jagatreview.com/2012/01/asus-menyelenggarakan-seminar-safety-
overclocking-di-bali/
5) Kantin
6) Laboratorium Robotic
7) Laboratorium Mobile Programming
8) Laboratorium Web Programming
9) Laboratorium Networking
2.5.4 Laboratorium Bahasa Universitas Udayana
Laboratorium Bahasa Universitas Udayana merupakan salah satu fasilitas milik
Universitas Udayana. Fasilitas ini diperuntukkan bagi para civitas Udayana serta
masyarakat yang ingin mengikuti TOEFL untuk kepentingan pekerjaan maupun
akademis. Fasilitas ini terbuka untuk umum dan tidak terbatas hanya untuk civitas
Universitas Udayana saja. Gedung Laboratorium Bahasa Universitas Udayana terletak
dalam Kompleks Universitas Udayana di Jl. PB Sudirman, Denpasar.
Gambar 2.13 Gedung Laboratorium Bahasa Universitas Udayana
Sebelum menghadapi TOEFL, para peserta dapat mengikuti kursus terlebih
dahulu. Kursus diadakan setiap hari Senin, Rabu, dan Kamis jam 10.00 pagi.
Dalam gedung ini, terdapat satu ruang Lab. Bahasa dan tiga ruang kelas. Selain
fasilitas tersebut, terdapat juga fasilitas fotokopi dan kantin kecil untuk membeli
minuman ringan.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 36
Seminar Tugas Akhir
a. Fasilitas Laboratorium Bahasa Universitas Udayana
1) Ruang Lab. Bahasa
Ruang lab bahasa merupakan ruang yang digunakan sebagai tempat untuk
kursus persiapan sebelum menghadapi tes bagi para peserta yang akan mengikuti
TOEFL di Laboratorium Bahasa Universitas Udayana.
Ruangan dengan dimensi 10x7m ini memiliki kapasitas 24 komputer client dan
1 komputer server. Ruang lab bahasa dilengkapi dengan AC, dan terdapat LCD
Projector yang terpasang di plafond. Pencahayaan yang digunakan adalah
pencahayaan buatan dengan lampu downlight. Dinding ruangan terbuat berongga
dan diisi material peredam suara serta dilapisi dengan kain untuk membantu
meredam suara.
Gambar 2.14 Lab Bahasa Universitas Udayana
Untuk memudahkan peserta mengikuti kegiatan kursus, ruang ini didesain
memiliki empat level ketinggian. Level pertama dibuat sejajar dengan kursi
instruktur yang ada di depan, level kedua lebih tinggi ± 35 cm, level ketiga ± 70
cm, dan seterusnya.
2) Ruang Kelas
Ruang kelas digunakan sebagai tempat diadakannya tes TOEFL. Dalam
gedung Lab. Bahasa, terdapat 3 ruang kelas, masing-masing ruang memiliki
kapasitas yang berbeda-beda. Ruang kelas pertama, dapat dilihat pada Gambar
Gambar 2.16 Ruang Kelas Kedua
Gambar 2.15 Ruang Kelas Pertama
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 37
Seminar Tugas Akhir
2.15, terletak di lantai 1. Ruang kelas di lantai 1 memiliki kapasitas 20 orang
peserta dan 3 petugas/pengawas.
Ruang kelas kedua, dapat dilihat pada Gambar 2.16, terletak di lantai 2.
Ruang ini memiliki kapasitas 12 orang peserta dan 2 orang petugas/pengawas.
Ruang kelas ketiga, dapat dilihat pada Gambar 2.17, juga terletak di
lantai 2. Ruang kelas ini memiliki kapasitas
30 orang peserta dan 3 orang
petugas/pengawas.
Dalam masing-masing ruang kelas
terdapat fasilitas 1 unit komputer, 1 unit
LCD Projector dan 1 set sound system
untuk mendukung berlangsungnya tes
TOEFL.
2.5.5 Kesimpulan Studi Banding
Dari studi banding yang telah dilakukan, dapat disimpulkan aspek-aspek yang
berpengaruh bagi Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing. Aspek pembanding dapat dilihat
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbandingan Proyek Sejenis
No Pembanding STIBA Saraswati STBA Yapari STIKOM Bali Lab. Bahasa
Unud
1 Lokasi Jl. Kamboja no. 11A,
Denpasar
Jl. Cihampelas no.
194, Bandung
Jl. Raya Puputan no.
86, Renon, Denpasar
Jl. PB
Sudirman,
Denpasar
2 Kapasitas/Jumlah
Mahasiswa 1.051 1.054 4.203 62 orang
3 Fasilitas
1) Perpustakaan
2) Lab.Bahasa
3) Lab.Komputer
4) Ruang Kuliah (shared
dengan SLUB
Saraswati)
1) Lab.Bahasa
2) Lab.Komputer
3) Ruang Kuliah
4) Ruang
Konsultasi dan
Bimbingan
5) Ruang
Multimedia
6) Mushalla
7) GOR
1) Ruang Kuliah
2) Perpustakaan
3) Lab Robotic
4) Lab Mobile
Programming
5) Lab Web
Programming
6) Lab. Networking
7) Mushalla
8) Aula
1) Lab.
Bahasa
2) Ruang
Kelas
4 Civitas Mahasiswa, dosen, ketua,
administrasi, pengelola,
Mahasiswa, dosen,
ketua, administrasi,
Mahasiswa, dosen,
ketua, administrasi,
Peserta,
administrasi,
Gambar 2.17 Ruang Kelas Ketiga
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 38
Seminar Tugas Akhir
pegawai pengelola, pegawai pengelola, pegawai pengelola,
pengajar,
pegawai
Berdasarkan objek strudi banding yang telah diamati, terdapat beberapa
kekurangan serta kelebihan yang dimiliki oleh masing masing objek sehingga menjadi
fasilitas yang dipilih untuk dijadikan objek studi fasilitas sejenis dalam laporan ini.
Mengenai kelemahan serta kekurangan dari masing-masing objek akan dijelaskan pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Kekurangan dan Kelebihan masing-masing Objek Studi
No Objek Studi Kelebihan Objek Kekurangan Objek
1 STIBA
Saraswati
1. Merupakanobjek yang paling
mendekati fasilitas yang merupakan
proyek dalam laporan ini.
2. Merupakan Sekolah Tinggi Ilmu
Bahasa Asing dengan jumlah
mahasiswa yang relatif besar dan
sudah dikenal masyarakat.
Fasilitas yang tersedia masih tergolong
sederhana dan kurang lengkap karena gedung
dari STIBA Saraswati berbagi pakai dengan
SLUB Saraswati.
2 STBA Yapari,
Bandung
1. Merupakan Sekolah Tinggi dengan
prodi bahasa asing yang memilki
fasilitas-fasilitas yang tergolong
lengkap.
2. Menyediakan jumlah prodi bahasa
asing yang lebih banyak
dibandingkan perguruan tinggi di
Bali
Fasilitas-fasilitas perkuliahan yang tersedia
masih tergolong sederhana.
3 STIKOM Bali
Memiliki ruang kelas perkuliahan dan
fasilitas publik dengan fasilitas lebih
memadai dibandingkan objek studi
lainnya.
Terdapat perbedaan fasilitas antara STIKOM
dan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa karena
perbedaan program studi.
4
Laboratorium
Bahasa
Universitas
Udayana
Memiliki ruang Laboratorium Bahasa
dengan fasilitas yang lebih baik
dibandingkan laboratorium bahasa pada
perguruan tinggi.
Bukan merupakan lembaga perguruan tinggi
sehingga ruangan yang dapat menjadi objek
studi terbatas pada ruang laboratorium bahasa
saja.
Dari data studi banding tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Lokasi
Lokasi yang tepat untuk lembaga perguruan tinggi adalah wilayah
perkotaan dan terletak pada jalan arteri sekunder dan kolektor sekunder.
2. Fasilitas
Fasilitas yang diperlukan pada Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing adalah
ruang-ruang kelas, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa
untuk kegiatan perkuliahan.
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 39
Seminar Tugas Akhir
3. Fungsi
Fungsi dari Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing ini adalah sebagai
lembaga perguruan tinggi yang menciptakan SDM kompeten dalam
bidang ilmu bahasa asing.
2.6 Spesifikasi Umum Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing
2.6.1 Pengertian
Berdasarkan pengertian mengenai Sekolah Tinggi dan Ilmu Bahasa Asing yang
telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat diartikan sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa
Asing adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan juga
dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi/profesional dalam satu rumpun ilmu
pengetahuan yaitu ilmu bahasa yang mengkhusus pada bahasa asing.
2.6.2 Tujuan
Tujuan dari dirancangnya Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing ini adalah
menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang ilmu bahasa sehingga
dapat memudahkan masyarakat Indonesia dalam berkompetisi di tengah masyarakat
global dan juga mendukung aktivitas pariwisata di wilayah Bali.
2.6.3 Fungsi
Fungsi Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing adalah sebagai wadah bagi
masyarakat yang ingin menuntut ilmu bahasa asing di jenjang yang lebih tinggi.
2.6.4 Sasaran
Sasaran pengguna Sekolah Tinggi dan Ilmu Bahasa Asing adalah masyarakat
lulusan SMA/SMK di Bali sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah pariwisata dan
juga masyarakat yang memerlukan dan keahlian bahasa asing secara profesional.
2.6.5 Fasilitas
Fasilitas yang diperlukan akan, menyesuaikan dengan peraturan resmi
pemerintah mengenai fasilitas perguruan tinggi dan ditambah dengan kebutuhan ruang
bidang ilmu Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing. Berikut fasilitas yang diperlukan
dalam Sekolah Tinggi dan Ilmu Bahasa Asing:
a. Lahan
b. Ruang kelas
c. Perpustakaan
d. Laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi
e. Tempat berolahraga
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar 40
Seminar Tugas Akhir
f. Ruang untuk berkesenian
g. Ruang unit kegiatan mahasiswa
h. Ruang pimpinan perguruan tinggi
i. Ruang dosen
j. Ruang tata usaha
k. Fasilitas umum, antara lain: jalan, air, listrik, jaringan komunikasi suara dan
data.
2.6.6 Program Studi
Program Studi pada Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing adalah kesatuan
kegiatan Pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode
pembelajaran ilmu bahasa asing dalam jenis pendidikan akademik dan/atau pendidikan
vokasi.