6

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar ... · Jumlah madu yang dipanen tergantung dari besarnya koloni. Diharapkan bahwa koloni yang besar dengan jumlah populasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar ... · Jumlah madu yang dipanen tergantung dari besarnya koloni. Diharapkan bahwa koloni yang besar dengan jumlah populasi
Page 2: Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar ... · Jumlah madu yang dipanen tergantung dari besarnya koloni. Diharapkan bahwa koloni yang besar dengan jumlah populasi
Page 3: Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar ... · Jumlah madu yang dipanen tergantung dari besarnya koloni. Diharapkan bahwa koloni yang besar dengan jumlah populasi

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar Bali 2015

PRODUKSI MADU LEBAH TRIGONA PADA BEBERAPA

SARANG ALAMI DI BALI

HONEY PRODUCTION OF TRIGONA BEE FROM SEVERAL

NATURAL NESTS IN BALI

Ni Luh Watiniasih, Ni Made Suartini, I Ketut Junitha

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Bukit

Jimbaran, Badung, 80361

Telp/Fax : (0361) 703137/081337891231

[email protected]; [email protected]

ABSTRAK Madu merupakan salah satu produk lebah yang telah banyak diketahui karena kegunaannya sebagai bahan

makanan. Madu yang sering ditemukan dipasaran umumnya berasal dari lebah Genus Apis. Madu lyang

dihasilkan oleh lebah Trigona (Apidae: Meliponinae) belum banyak dikenal, walaupun kegunaannya

tidak kalah dengan lebah madu dari Genus Apis. Beberapa kandungan dari madu lebah Trigona seperti

vitamin C diketahui lebih tinggi pada lebah triogona dari pada lebah apis. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui produksi madu lebah Trigona yang hidup secara alami. Sarang diambil dari 4 Kabupaten di

Bali yaitu Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, dan Karangasem. Koloni di dalam sarang diambil dan

dibawa ke Laboratorium Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi FMIPA Unud untuk diproses. Madu diambil

dari sarang lebah dengan cara membuka sarang, dan secara langsung memanen madu yang terdapat di

dalam sarangnya. Hasil penelitian mendapatkan bahwa setiap sarang yang dikoleksi mempunyai

simpanan madu dengan jumlah yang relatif besar terhadap populasi lebahnya, demikian juga dengan

produksi pollennya. Kandungan gula madu lebah ini sangat tinggi yaitu hamper 50% (48,11%) dari total

madu yang dipanen. Kandungan protein terbanyak ditemukan pada polen yaitu 24,34% dari totalpollen

yang dianalisis.

Kata kunci: Trigona, madu, polen, sarang alami, Bali

ABSTRACT Honey has been famously recognized as one of food resource. The common honey that is sold in the

market mostly produced by bees Genus Apis. Other honey that is produced by Trigona (Apidae:

Meliponinae) has not been widely known, although its honey content was as good as honey from Apis.

Some honey contents from Trigona bees, such as Vitamin C was found higher compared to Apis. This

research was aimed to investigate the amount of honey produced by Trigona bees from natural nests. The

colonies (nests) were collected from 4 regency of Bali Province, those are the Regency of Badung,

Gianyar, Tabanan and Karangasem. The colony was harvested and transported to Animal Taxonomy

Laboratorium for processing. Honey was harvested by opening the colony and directly squeezed. Honey

was then wighted on a microbalance. The result showed that each colony contained a large amount of

honey relative to the number of individual in a colony, as well as the production of pollen bread. The

sugar content of Trigona honey was high (48.11%W-1

). The highest protein content was found in the

pollen (24.34% DW).

Keywords: Trigona, honey, pollen, natural nest, Bali

Page 4: Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar ... · Jumlah madu yang dipanen tergantung dari besarnya koloni. Diharapkan bahwa koloni yang besar dengan jumlah populasi

2

1. PENDAHULUAN

Lebah dikenal karena menghasilkan madu. Madu dijual di pasaran umumnya berasal dari

lebah genus Apis, seperti dari Apis mellifera dan Apis cerana. Apis melifera umum ditemukan di

Indonesia dan diternakkan untuk menghasilkan madu dan juga produk lebah lain seperti propolis.

Lebah tanpa sengat (stingless bee), termasuk ke dalam Genus Trigona belum banyak dikenal

sebagai lebah penghasil madu. Lebah Trigona ditemukan hampir di semua daerah tropis dan sub-

tropis (Klakasikorn et al., 2005; Sommeijer, 1999). Lebah Trigona (kele-kele-Bali) termasuk

ke dalam Famili Apidae, Sub famili Meliponini. Genus ini umumnya ditemukan di daerah

neotropis dari Mexiko sampai ke Argentina, Indo-Australia, di bagian selatan Indonesia,

New Guinea sampai ke Australia (Michener, 2000; Klakasikorn et al., 2005; Karunaratne and

Edirisinghe, 2007). Lebah ini termasuk ke dalam Family Meliponine, hidup social di dalam

sarang yang terbuat dari wax yang diproduksi dari kelenjar dorsal matasomal (Engel and Michener,

2013) dan juga terbuat dari resin atau propolis yang dikoleksi dari tumbuhan (Michener, 2013).

Lebah Trigona belum banyak diketahui keberadaannya di Bali. Hasil penelitian yang telah

dilakukan menemukan satu spesies lebah tanpa sengat ini, yang ditemukan bersarang pada batang

bamboo dan tempurung kelapa (Putra et al., 2014). Salah satu genusnya adalah Trigona.

Hampir semua spesies lebah ini hidup sosial dengan tatanan hirarki yang spesifik yaitu

dengan adanya satu betina ratu, betina pekerja, dan lebah jantan dengan morphologi tubuh

yang berbeda (eusosial) (Klakasikorn at al., 2005;Michener, 2000). Produksi madu lebah tergantung dari ukuran koloni lebah tersebut. Semakin besar populasi

lebahnya semakin banyak madu yang dihasilkan. Hal ini juga ditemukan pada lebah Trigona

laeviceps (Putra et al., 2014), yang menemukan bahwa semakin besar populasi spesies Trigona

laeviceps ini, semakin banyak madu yang dihasilkan. Madu dimanfaatkan oleh koloni sebagai

bahan makanan, disamping juga pollen yang biasanya dikoleksi oleh lebah dari bunga yang

dikunjunginya (Michener, 1974), disamping juga untuk persediaan pakan anakannya (Nunes-Silva

P., 2010). Koloni lebah ini berkisar dari beberapa puluh sampai ribuan individu per

sarangnya (Michener, 2000). Keterbatasan penyebaran serangga ini, karena ukurannya

yang kecil, sehingga dalam kurun waktu tertentu dapat menyebabkan terjadinya

keterisolasian spesies dan akhirnya keterisolasian genetik (Brown and Gibson, 1983;

Darwin, 1958). Keanekaragaman genetik suatu organisme sangat penting untuk

mempertahankan populasinya, seperti karakter genetik yang mendeterminasi lebah untuk

menyimpan madu.

2. BAHAN DAN METODE

Bahan dari penelitian ini adalah koloni lebah yang terdapat di dalam sarang yang dikoleksi dari 4

Kabupaten di Bali yaitu Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan dan Karangasem. Satu koloni setiap

kali pengambilan sampel dibawa ke Laboratorium Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Kampus Bukit Jimbaran, untuk diproses selanjutnya.

Keadaan lingkungan disekitar sarang seperti tumbuhan yang banyak tumbuh pada habitat tersebut

dicatat. Sarang lebah dibuka dan seluruh isinya dipanen. Madu dipanen dari dalam sarang dengan

memanen pot-pot madu yang letaknya berkelompok. Madu yang terletak pada pot-pot madu

langsung diperas dan ditimbang dengan menggunakan timbangan digital. Semua individu lebah di

dalam koloni yang terdiri dari anakan dan imago dihitung untuk mendapatkan ukuran populasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini mendapatkan bahwa dari pot-pot madu yang dipanen dari masing-masing

koloni berbeda dari satu koloni dengan koloni yang lainnya. Koloni kebah trigona terstruktur

sedemikian rupa dimana letak cadangan makanan berada didekat larva dengan umur yang lebih

muda pada sarang yang berbentuk tabung (Gambar 1). Hal ini mungkin disebabkan untuk

mempermudah pemberian pakan oleh individu dewasa kepada larvanya (Putra dkk., 2014). Di

dalam, polen dan madu disimpan di dalam pot-pot yang berukuran relatif besar (0,56mm)

Page 5: Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar ... · Jumlah madu yang dipanen tergantung dari besarnya koloni. Diharapkan bahwa koloni yang besar dengan jumlah populasi

3

dibandingkan dengan sel-sel anakannya (0,21mm). Pot-pot yang telah penuh terisi cadangan

makanan akan ditutup, namun jika potnya belum penuh maka pot tersebut akan dibiarkan terbuka

sampai pot tersebut penuh (Gambar 2). Nektar dan polen yang di bawa ke dalam sarang oleh

lebah-lebah betina (forager), sebagian akan diberikan kepada saudaranya di dalam sarang, sebelum

sisany disimpan di dapalm pot-pot penyimpanan. Sebelum ratu bertelur di dalam sel anakan, sel-

sel akan diberikan polen dan nectar/madu oleh lebah pekerja untuk perkembangan larvanya.

Gambar 1. . Kumpulan pot-pot madu (a) dan sel anakan yang berumur muda (b) dan yang berumur lebih tua

(c)lebah Trigona yang bersarang pada bambu.

Dari susunannya tersebut terlihat bahwa pot-pot madu diletakkan berkumpul bersama dengan pot-

pot polen dengan ukuran dan bentuk yang sama. Pot madu dan polen ini diletakkan berdekatan

dengan sel-sel anakan yang berumur masih muda. Struktur sarang seperti ini menunjukkan bahwa

efisiensi jarak sumber penyimpanan pakan (madu dan polen) sangatlah penting mengingat ukuran

lebah trigona ini yang sangat kecil, walaupun bentuk sarang telah diketahui tergantung dari

habitatnya (Dollin et al., 1997). Jumlah madu yang dipanen tergantung dari besarnya koloni.

Diharapkan bahwa koloni yang besar dengan jumlah populasi dewasa (imago) yang lebih besar

diharapkan akan menhasilkan volume madu yang lebih banyak. Rata-rata jumlah individu per

sarang pada penelitian ini berjumlah 2184 individu dengan jumlah madu berkisar 2,7 – 9,5g.

Besarnya koloni, pada penelitian ini, ditemukan tidak berbanding lurus dengan jumlah madu dan

polen yang dihasilkan.

Gambar 2. Kandungan rata-rata protein, gula, vitamin C dan asam pada madu leabh trigona yang dikoleksi

di Bali.

Kandungan nutrisi madu dan polen relatif besar. Dari hasil analisa polen dan madu

lebah trigona yang dikoleksi dari keempat daerah mendapatkan bahwa rata-rata kandungan

0

10

20

30

40

50

60

Protein (%) Gula (%) Vit C mg /100g Asam (%)

Rat

a-ra

ta

Madu

Pollen

a b c

Page 6: Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar ... · Jumlah madu yang dipanen tergantung dari besarnya koloni. Diharapkan bahwa koloni yang besar dengan jumlah populasi

4

nutrisi lebah trigona sangat baik. Kandungan gula pada madu, dua kali lipat dibandingkan

dengan kandungan ula pada polen. Akan tetapi, kandungan protein pada polen jauh lebih

tinggi dibandingkan dengan kandungan protein pada madu, demikian juga halnya dengan

kadungan asam pada madu hanya setengahnya dibandingkan dengan kandungan asam pada

polen. Kandungan Vitain C dari madu dan polen hampir sama (Gambar 6). Kandungan

vitamin C madu lebah trigona yang dikoleksi dari penelitian ini adalah 9.13%, sedangkan

pada polennya mengandung 9,38% Vitamin C.

4. SIMPULAN

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa populasi lebah Trigona dalam satu

sarang terdiri dari lebah dewasa dengan jumlah pekerja (betina) yang jauh lebih banyak

dibandingkan dengan lebah jantan, dan dengan 1 ratu dan ½ calon ratu. Sel-sel anakan dan pot-pot

penyimpanan makanan (madu dan polen) dikelompokkan sedemikian rupa sehingga simpanan

makanan diletakkan tersusun dalam satu kelompok, dan demikian juga dengan larva yang

berkelompok sesuai dengan umur perkembangannya. Jumlah madu yang dihasilkan per koloni

dipengaruhi oleh besarnya persediaan sumber pakan disekitarnya, yaitu tumbuhan berbunga, yang

mana tumbuhan berbungan ini dipengaruhi oleh iklim sebagai faktor lingkungan yang mementukan

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut.

Kepustakaan

Dollin, A. E., SDollin, L. J., and Sakagami, S. F. (1997). Australian stingless bees of the genus

Trigona (Hymenoptera: Apidae). Invertebrate Taxonomy 11, 861 - 869.

Engel MS and Michener CD. (2013). A minute stigless bee in Eocene Fushan amber from northern

China (Hymenoptera: Apidae). Journal of Melittology No. 14, 1 - 10.

Karunaratne WMKK and JP Edirisinghe. (2007). Appearence and recruitment of Trigona

iridipernis nests in selected area in Paradeniya University Park. Proc. of the Paradeniya

University Research Sessions (hal. 74). Sri Lanka: Proc. of the Paradeniya University

Research Sessions.

Klakasikorn A, S Wongsiri, S Deowanish, and O Duangphakdee. (2005). New record of stingless

bes (Meliponini: Trigona) in Thailand. The Natural History Journal of Chulalongkom

University 5(1), 1 - 7 .

Michener CD. (1974). The Social Behavior of the Bees: A Comparative. Cambridge: Belknap Press

of Harvard University Press.

Michener CD. (2000). The bees of the world. Baltimore: The Johns Hopkins University Press.

Michener CD. (2013). Pot-Honey A Legacy of Stingless Bees: 3-17. Dalam S. P. Vit P, The

Meliponini (hal. 3-17). Berlin, Germany: Springer Verlag.

Nunes-Silva P, Hil ´ario SD, Filho PSS. (2010). Foraging Activity in Plebeia remota, a Stingless

Bees Species,. Psyche, 1 - 16.

Putra PAH, Watiniasih NL, Suartini NM. (2014). Struktur dan Produksi Lebah Trigona spp.pada

Sarang Berbentuk Tabung dan Bola. Jurnal Biologi 18(2), 60 - 64.

Sommeijer MJ. (1999). Beekeeping with stingless bees: a new type of hive. Bee World 80(2), 70 -

79.