68
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan–tujuan tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik di antara sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi adalah karyawan. Karyawan merupakan salah satu anggota organisasi yang dapat menentukan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Tanpa adanya dukungan yang baik dari para karyawan maka organisasi akan sulit dalam mencapai tujuan- tujuannya. Karyawan dapat berkerja dengan baik apabila di dalam organisasinya terdapat bentuk hubungan dan komunikasi yang baik antara perusahaan yang diwakili oleh pihak manajemen dan para karyawan sebagai bawahannya. Komunikasi 1

Seminar ilmu komunikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MasalahSetiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan–tujuan tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik di antara sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi adalah karyawan. Karyawan merupakan salah satu anggota organisasi yang dapat menentukan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Tanpa adanya dukungan yang baik dari para karyawan maka organisasi akan sulit dalam mencapai tujuan-tujuannya. Karyawan dapat berkerja dengan baik apabila di dalam organisasinya terdapat bentuk hubungan dan komunikasi yang baik antara perusahaan yang diwakili oleh pihak manajemen dan para karyawan sebagai bawahannya. Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi memiliki kompleksitas yang tinggi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi dan menerima informasi merupakan hal yang tidak mudah, dan menjadi tantangan dalam proses komunikasinya. Dalam komunikasi organisasi, aliran informasi merupakan proses yang rumit, karena melibatkan seluruh bagian yang ada dalam organisasi. Informasi tidak hanya mengalir dari atas ke bawah, tetapi juga sebaliknya dari bawah ke atas dan juga mengalir diantara sesama karyawan. Untuk membentuk kerjasama yang baik antara organisasi dan para anggota, maka dibutuhkan bentuk hubungan serta komunikasi yang baik antara para anggota organisasi. Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada pengaruh terhadap perilaku dan partisipasi karyawan dalam perusahaan. Sehingga hal tersebut mempengaruhi usaha organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Iklim komunikasi tertentu memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam berkerja, untuk mendukung para rekan sekerja lainnya untuk melaksanakan tugas secara kreatif, dan untuk menawarkan gagasan-gagasan inovatif organisasi, semua ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi. Kegiatan employee relations bertujuan untuk mencipatakan iklim komunikasi yang dapat membantu mencapai tujuan perusahaan, yaitu iklim komunikasi yang dapat berkembang dengan baik, iklim komunikasi yang dapat meningkatkan saling keterbukaan dan hubungan baik antara pihak manajemen dan setiap karyawan, iklim komunikasi yang berorientasi pada kepentingan karyawan, dan dapat membangkitkan minat dan semangat kerja yang mengarahkan pada produktivitas kerja karyawan. Pembahasan mengenai iklim komunikasi maka tidak lepas dari kepuasan komunikasi yang merupakan hasil dari iklim organisasi yang terdapat dalam organisasi. Kepuasan komunikasi ini cenderung menyoroti tingkat kepuasan individu dalam lingkungan komunikasinya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa iklim komunikasi tertentu memiliki pengaruh terhadap keputusan dan perilaku karyawan di dalam organisasinya. Maka setiap organisasi harus dapat melakukan kegiatan employee relations yang dapat menciptakan kepuasan komunikasi karyawan. Menurut McNamara, keterampilan mengelola rapat merupakan perjalanan menuju komunikasi yang efektif yang merupakan salah satu prinsip–prinsip pokok komunikasi informal organisasi. Pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staff dan pegawai, baik itu yang diselenggarakan di markas besar maupun di kantor adalah, karena PT. MANDIRI TUNAS FINANCE (SERANG) adalah grup perusahaan PT. MANDIRI TUNAS FINANCE yang secara rutin melakukan aktivitas employee relations dalam bentuk regular meeting. Kegiatan regular meeting tersebut berlangsung secara rutin, setidaknya satu kali dalam setiap minggu. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian ini. Menurut pendapat dari beberapa karyawan meng

Citation preview

Page 1: Seminar ilmu komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya

memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan–tujuan

tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik di antara sumber daya yang terdapat

dalam organisasi. Salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi adalah

karyawan. Karyawan merupakan salah satu anggota organisasi yang dapat menentukan

keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Tanpa adanya

dukungan yang baik dari para karyawan maka organisasi akan sulit dalam mencapai

tujuan-tujuannya. Karyawan dapat berkerja dengan baik apabila di dalam organisasinya

terdapat bentuk hubungan dan komunikasi yang baik antara perusahaan yang diwakili

oleh pihak manajemen dan para karyawan sebagai bawahannya. Komunikasi memiliki

peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu, kelompok,

maupun dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi memiliki kompleksitas yang

tinggi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi dan menerima informasi merupakan

hal yang tidak mudah, dan menjadi tantangan dalam proses komunikasinya. Dalam

komunikasi organisasi, aliran informasi merupakan proses yang rumit, karena

melibatkan seluruh bagian yang ada dalam organisasi.

1

Page 2: Seminar ilmu komunikasi

Informasi tidak hanya mengalir dari atas ke bawah, tetapi juga sebaliknya dari

bawah ke atas dan juga mengalir diantara sesama karyawan. Untuk membentuk

kerjasama yang baik antara organisasi dan para anggota, maka dibutuhkan bentuk

hubungan serta komunikasi yang baik antara para anggota organisasi. Organisasi tidak

mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada pengaruh terhadap perilaku dan

partisipasi karyawan dalam perusahaan. Sehingga hal tersebut mempengaruhi usaha

organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Iklim komunikasi tertentu memberi

pedoman bagi keputusan dan perilaku individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh

karyawan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan diri

mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam berkerja, untuk mendukung para

rekan sekerja lainnya untuk melaksanakan tugas secara kreatif, dan untuk menawarkan

gagasan-gagasan inovatif organisasi, semua ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi.

Kegiatan employee relations bertujuan untuk mencipatakan iklim komunikasi yang

dapat membantu mencapai tujuan perusahaan, yaitu iklim komunikasi yang dapat

berkembang dengan baik, iklim komunikasi yang dapat meningkatkan saling

keterbukaan dan hubungan baik antara pihak manajemen dan setiap karyawan, iklim

komunikasi yang berorientasi pada kepentingan karyawan, dan dapat membangkitkan

minat dan semangat kerja yang mengarahkan pada produktivitas kerja karyawan.

Pembahasan mengenai iklim komunikasi maka tidak lepas dari kepuasan

komunikasi yang merupakan hasil dari iklim organisasi yang terdapat dalam organisasi.

Kepuasan komunikasi ini cenderung menyoroti tingkat kepuasan individu dalam

lingkungan komunikasinya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa iklim

komunikasi tertentu memiliki pengaruh terhadap keputusan dan perilaku karyawan di

2

Page 3: Seminar ilmu komunikasi

dalam organisasinya. Maka setiap organisasi harus dapat melakukan kegiatan employee

relations yang dapat menciptakan kepuasan komunikasi karyawan. Menurut McNamara,

keterampilan mengelola rapat merupakan perjalanan menuju komunikasi yang efektif

yang merupakan salah satu prinsip–prinsip pokok komunikasi informal organisasi.

Pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staff dan pegawai, baik itu yang

diselenggarakan di markas besar maupun di kantor adalah, karena PT. MANDIRI

TUNAS FINANCE (SERANG) adalah grup perusahaan PT. MANDIRI TUNAS

FINANCE yang secara rutin melakukan aktivitas employee relations dalam bentuk

regular meeting. Kegiatan regular meeting tersebut berlangsung secara rutin, setidaknya

satu kali dalam setiap minggu. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan

penelitian ini. Menurut pendapat dari beberapa karyawan mengenai kegiatan regular

meeting yang selama ini dilakukan, mereka mengatakan bahwa regular meeting yang

rutin dilakukan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan dalam lingkungan

komunikasi organisasi mereka. Mereka menilai bahwa regular meeting merupakan

media yang baik untuk menjalin hubungan baik antara sesama karyawan, atau atasan

dengan bawahannya. Melalui regular meeting karyawan juga mendapatkan informasi-

informasi penting mengenai pekerjaan ataupun mengenai kebijakan-kebijakan baru dari

perusahaan. Disamping itu ada juga karyawan yang menyatakan, bahwa regular meeting

yang dilakukan tidak terlalu memiliki dampak yang positif terhadap kepuasan dalam

lingkungan komunikasi organisasi mereka.

Karena mereka menilai bahwa semua pesan-pesan yang disampaikan dalam

regular meeting dapat disampaikan melalui media penyampaian pesan lainnya seperti

papan pengumuman, dan untuk berinteraksi antar sesama karyawan atau antara atasan

3

Page 4: Seminar ilmu komunikasi

dengan bawahan, dapat dilakukan setiap saat tanpa melalui kegiatan regular meeting.

Tidak terlepas dari reputasi baik yang dimiliki oleh PT. MANDIRI TUNAS FINANCE

(SERANG) sebagai suatu organisasi profit atas kualitas produk serta pelayanan

jasanya, dan juga berdasarkan fenomena yang telah disebutkan di atas, sehingga penulis

merasa perlu melakukan penelitian ini, dan memberikan jawaban atas fenomena

tersebut. Dari paparan di atas akhirnya penulis merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “ IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PT.

MANDIRI TUNAS (SERANG) “

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana iklim komunikasi PT. MANDIRI TUNAS FINANCE (SERANG) ?

2. Sejauh mana kedekatan pimpinan PT. MANDIRI TUNAS FINANCE (SERANG)

dengan anggotanya ?

3. Sejauh mana kedekatan para anggota dengan anggota lain dalam bekerja di PT.

MANDIRI TUNAS FINANCE (SERANG) ?

4. Faktor apa saja yang menghambat pimpinan PT. MANDIRI TUNAS FINANCE

(SERANG) dalam melakukan komunikasi dengan anggota ?

5. Upaya apa yang dilakukan pimpinan PT. MANDIRI TUNAS FINANCE (SERANG)

dalam melakukan komunikasi dengan anggota ?

4

Page 5: Seminar ilmu komunikasi

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui iklim komunikasi organnisasi PT. MANDIRI TUNAS

FINANCE (SERANG).

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan pimpinan PT. MANDIRI TUNAS

FINANCE (SERANG) dalam membangun dkomunikasi dengan anggotanya.

3. Untuk mengetahui hal-hal yang menghambat pimpinan PT. MANDIRI TUNAS

FINANCE (SERANG) dalam melakukan komunikasi dengan anggota.

4. Untuk mengetahui apa saja yang dilaukan para anggota PT. MANDIRI TUNAS

FINANCE (SERANG) agar komunikasi dengan antar anggota berjalan dengan baik.

5. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan pimpinan PT. MANDIRI TUNAS

FINANCE (SERANG) dalam melakukan komunikasi dengan anggota ?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi akademis dalam ilmu

komunikasi bidang studi public relations tentang komunikasi organisasi, khususnya

mengenai employee relations dan kepuasan komunikasi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan juga bahan

masukan bagi perusahaan-perusahaan, khususnya bagi PT PT TUNAS MANDIRI

FINANCE (CILEGON) mengenai aktivitas employee relations yang baik. Sehingga

kepuasan komunikasi karyawan dalam organisasi melalui aktivitas employee

relations dalam bentuk regular meeting dapat tercapai.

5

Page 6: Seminar ilmu komunikasi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara

etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan

perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki

makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan

untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian

suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben

dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:

Human communication is the process through which individuals –in

relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to

adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses

yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan

masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan

lingkungan satu sama lain.

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan

secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali

6

Page 7: Seminar ilmu komunikasi

mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The

Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara

yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan

sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima

unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:

1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)

2. Pesan (mengatakan apa?)

3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)

4. Komunikan (kepada siapa?)

5. Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses

komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan

menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang

menimbulkan efek tertentu.

2.1.1 PROSES KOMUNIKASI

Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses

komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

7

Page 8: Seminar ilmu komunikasi

I. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai

media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal

(bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain

sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau

perasaan komunikator kepada komunikan.

Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan

makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi

adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya

sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan

disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator

memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang

diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk

menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang

yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks

pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat

menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan

makna).

8

Page 9: Seminar ilmu komunikasi

Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan

berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator

cocok dengan kerangka acuan (frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan

pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan.

Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor penting

juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang

pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang

pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan

timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Sebagai contoh seperti yang

diungkapkan oleh Sendjaja(1994:33)yakni : Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-

bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan

ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar apabila pembicaraan

mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa.

Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa

tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya

seperti yang diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang

menyangkut tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga

kepentingannya.

Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan

berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama.

Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita

harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai

dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya.

9

Page 10: Seminar ilmu komunikasi

Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan

budaya dari komunikan.

II. Proses komunikasi sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media

kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan

komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau

jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb

adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi

secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media

massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon,

dsb.).

2.2 KONSEPTUAL KOMUNIKASI

Deddy Mulyana (2005:61-69) mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi

dalam tiga konseptual yaitu:

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang

(atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung

(tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah,

10

Page 11: Seminar ilmu komunikasi

radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang

sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru bila

diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab.

Pemahaman komunikasi dalam konsep ini, sebagai definisi berorientasi-sumber.

Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi semua kegiatan yang secara sengaja

dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon

orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja

untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti

menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau membujuk untuk melakukan

sesuatu. Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:

a. Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah

tingkah laku.

b. Gerald R. Miller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu

pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

penerima.

c. Carld R. Miller: komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang

(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal)

untuk mengubah perilaku orang lain (komunkate).

d. Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu

transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber

kepada penerima.

11

Page 12: Seminar ilmu komunikasi

2. Komunikasi sebagai interaksi

Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau

aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau

nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal,

kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari

orang kedua, dan begitu seterusnya. Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini,

Shanon dan Weaver (dalam Wiryanto, 2004), komunikasi adalah bentuk interaksi

manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak

terbatas pada bentuk pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi

muka, lukisan, seni , dan teknologi.

3. Komunikasi sebagai transaksi

Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang

secara sinambungan mengubah phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan pandangan

ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara

aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan

atau pesan nonverbal. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi:

a. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses pembentukan

makna di antara dua orang atau lebih.

b. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses memahami

danberbagi makna.

12

Page 13: Seminar ilmu komunikasi

c. William I. Gordon : Komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang melibatkan

gagasan dan perasaan.

d. Donald Byker dan Loren J. Anderson: Komunikasi adalah berbagi informasi

antara dua orang atau lebih.

II.3 FUNGSI KOMUNIKASI

William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi

komunikasi menjadi empat, yaitu:

1. Sebagai komunikasi sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa

komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk

kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan

ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk

hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota

masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, dan negara secara

keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.

a. Pembentukan konsep diri

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai diri kita, dan itu hanya bisa kita

peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Melalui komunikasi

dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana

kita merasakan siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda

13

Page 14: Seminar ilmu komunikasi

berpikir anda cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas; anda

merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan demikian.

George Herbert Mead (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengistilahkan significant

others (orang lain yang sangat penting) untuk orang-orang disekitar kita yang

mempunyai peranan penting dalam membentuk konsep diri kita. Ketika kita masih

kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, dan orang yang tinggal satu

rumah dengan kita. Richard Dewey dan W.J. Humber (1966) menamai affective others,

untuk orang lain yang dengan mereka kita mempunyai ikatan emosional. Dari

merekalah, secara perlahan-lahan kita membentuk konsep diri kita. Selain itu, terdapat

apa yang disebut dengan reference group (kelompok rujukan) yaitu kelompok yang

secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri

kita. Dengan melihat ini, orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya

dengan ciri-ciri kelompoknya. Kalau anda memilih kelompok rujukan anda Ikatan

Dokter Indonesia, anda menjadikan norma-norma dalam Ikatan ini sebagai ukuran

perilaku anda. Anda juga meras diri sebagai bagian dari kelompok ini, lengkap dengan

sifat-sifat doketer menurut persepsi anda.

b. Pernyataan eksistensi diri

Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut

aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Fungsi komunikasi

sebagai eksistensi diri terlihat jelas misalnya pada penanya dalam sebuah seminar.

Meskipun mereka sudah diperingatkan moderator untuk berbicara singkat dan langsung

14

Page 15: Seminar ilmu komunikasi

ke pokok masalah, penanya atau komentator itu sering berbicara panjang lebarm

mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang terkadang tidak relevan.

c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan

Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita

perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis

kita seperti makan dan minum, dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses

dan kebahagiaan. Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia,

dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan akan

hubungan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan

yang baik dengan orang lain. Abraham Moslow menyebutkan bahwa manusia punya

lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan

diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan yang lebih dasar harus dipenuhi terlebih dahulu

sebelum kebuthan yang lebih tinggi diupayakan. Kita mungkin sudah mampu kebuthan

fisiologis dan keamanan untuk bertahan hidup. Kini kita ingin memenuhi kebutuhan

sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan ketiga dan keempat khususnya

meliputi keinginan untuk memperoleh rasa lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan,

rasa diterima, memberi dan menerima persahabatan. Komunikasi akan sangat

dibutuhkan untuk memperoleh dan memberi informasi yang dibutuhkan, untuk

membujuk atau mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan solusi alternatif atas

masalah kemudian mengambil keputusan, dan tujuan-tujuan sosial serta hiburan.

2. Sebagai komunikasi ekspresif

15

Page 16: Seminar ilmu komunikasi

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.

Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.

Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci

dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat

perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai

kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat,

mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan

penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.

3. Sebagai komunikasi ritual

Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan

sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari

upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-

lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu

yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa),

membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu

kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah

komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut

menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara,

ideologi, atau agama mereka.

4. Sebagai komunikasi instrumental

16

Page 17: Seminar ilmu komunikasi

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan,

dan juga menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk

menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan

tersebut. Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita

gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi

keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-

tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang.

Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang

baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang

antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan (impression management), yakni

taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji,

mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan

kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan. Sementara itu, tujuan jangka

panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato,

berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek

dan panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu secara

kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan

dalam karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan

kekayaan. Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari

para ilmuwan yang bila dicermati saling melengkapi. Pendapat Onong Effendy (1994),

ia berpendapat fungsi komunikasi adalah menyampaikan informasi, mendidik,

17

Page 18: Seminar ilmu komunikasi

menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan Harold D Lasswell (dalam Nurudin, 2004

dan Effendy, 1994:27) memaparkan fungsi komunikasi sebagai berikut:

a. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni

penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.

b. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk

menanggapi lingkungannya .

c. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.

2.4 Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR), yakni

sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987,

“Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan

berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling

pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”.

Jadi, humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa

sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung

secara berkesinambungan dan teratur. Pada pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh

dunia di Mexico City, Agustus 1978, ditetapkan definisi humas sebagai berikut:

Humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis

berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap

kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan

mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani

kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.

18

Page 19: Seminar ilmu komunikasi

Menurut Frank Jefkins, public relations adalah sesuatu yang merangkum

keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu

organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik

yang berlandaskan pada saling pengertian. Sasaran humas adalah sasaran komunikasi

manajemen. Dalam usaha mencapai tujuan manajemen secara efektif, salah satunya

adalah hubungan dengan karyawan (employee relations) sebagai publik internal.

Rhenald Kasali mengatakan bahwa, public relations adalah suatu pendekatan strategis

dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi dengan cara membujuk (persuasive).

Tugas public relations adalah membina hubungan yang baik dengan berbagai

pihak. Pengertian humas sebagai fungsi yang melekat pada manajemen organisasi,

tujuan utamanya adalah membentuk goodwill, toleransi, kerjasama, saling

mempercayai, saling pengertian, dan saling menghargai serta untuk membentuk opini

publik yang positif berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis, baik

hubungan ke dalam (internal relations) maupun ke luar (external relations). Berdasarkan

ciri khas kegiatan public relations, maka fungsi public relations menurut Cutlip, Centre

dan Canfield adalah:

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

b. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dengan menyebarkan informasi

dari organisasi ke publiknya dan menyalurkan opini publik pada orgaisasi.

c. Melayani publik dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan

manajemen demi kepentingan umum.

d. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya, sebagai

khalayak sasarannya.

19

Page 20: Seminar ilmu komunikasi

Ada tiga hal yang sangat mempengaruhi tingkat efektifitas humas internal, yaitu:

a. Keterbukaan pihak manajemen.

b. Kesadaran pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti penting komunikasi

dengan pegawai.

c. Keberadaan seorang manajer komunikasi (kepala humas) yang tidak hanya ahli

dan berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber daya teknis. Public

relations merupakan fungsi manajemen yang direncanakan dan dijalankan secara

berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan

pribadi, dan dipergunakan untuk memperoleh dan membina pengertian, simpati

dan dukungan. Fungsi manajemen yang dilaksanakan PR ini selain diterapkan ke

dalam setiap strategi, juga sebagai pegangan dalam melaksanakan tugasnya

melakukan kegiatan yang sesuai dengan visi misi perusahaan tempat ia berada.

Dari visi misi perusahaan tersebut maka dapat ditetapkan objective yang

diinginkan. Dari sinilah seorang PR dapat menetapkan objective internal yang

mendukung objective perusahaan secara menyeluruh. Objective ini dapat

direalisasikan dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi efektif yang

dimiliki oleh PR.

2.5 Komunikasi Organisasi

Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada

komunikasi, para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya,

pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi, dan para penyelia tidak dapat

memberikan instruksi, koordinasi kerja tidak mungkin dilakukan, dan organisasi akan

20

Page 21: Seminar ilmu komunikasi

runtuh karena ketiadaan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi dalam organisasi

memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi.

Komunikasi organisasi menurut Goldhaber didefinisikan sebagai proses

menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling

tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang saling

berubah-ubah. Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi

yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Komunikasi dalam

organisasi dapat menentukan jalannya proses suatu organisasi dalam mencapai

tujuannya. Komunikasi akan selalu terjadi dalam setiap kegiatan organisasi dengan

tujuan untuk menciptakan saling pengertian dan kerjasama pada setiap anggota

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Roger: “Komunikasi adalah

darah kehidupan yang mengalir dalam organisasi.

Komunikasi meliputi seluruh kegiatan dalam organisasi yang dapat

menghasilkan alat kerja yang penting di mana akan timbul saling pengertian serta

kerjasama di antara anggota organisasi”. Komunikasi organisasi dapat didefinisikan

pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan

bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi

dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan

berfungsi dalam suatu lingkungan. Salah satu tantangan besar dalam komunikasi

organisasi adalah proses yang berhubungan dengan aliran informasi. Aliran informasi

dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi, yang pada gilirannya akan

berpengaruh pada aliran informasi. Tantangan dalam komunikasi organisasi adalah

bagaimana menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan bagaimana

21

Page 22: Seminar ilmu komunikasi

menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Untuk menjalankan dan mencapai

tujuan tersebut maka dalam organisasi terdapat empat arah formal aliran informasi

dalam organisasi. Keempat aliran informasi itu adalah:

a. Komunikasi ke bawah, yaitu dalam sebuah organisasi bahwa informasi mengalir

dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih

rendah. Biasanya kita beranggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen

kepada para pegawai. Namun, dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada

kelompok manajemen . Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang

berada pada tataran menejemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi

arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah pemberian atau penyampaian

instruksi kerja (job instruction), penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu

tugas perlu dilaksanakan (job retionnale), penyampaian informasi mengenai

peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices), pemberian

motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

b. Komunikasi ke atas, dalam sebuah organisasi bahwa informasi mengalir dari

tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia).

Semua karyawan dalam perusahaan kecuali pimpinan mungkin akan melakukan

komunikasi ke atas. Meminta informasi kepada seseorang yang memiliki otoritas

lebih tinggi, memberikan permohonan atau komentar merupakan alasan tujuan

dari komunikasi ini. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah,

penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah

dilaksanakan; penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan

ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan; penyampaian

22

Page 23: Seminar ilmu komunikasi

saransaran perbaikan dari bawahan, penyampaian keluhan dari bawahan tentang

dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

c. Komunikasi horisontal, komunikasi ini terdiri dari penyampaian informasi di

antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi

individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam

organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Fungsi arus komunikasi horizontal

ini adalah memperbaiki koordanasi tugas; upaya pemecahan masalah; saling

berbagi informasi, upaya memecahkan konflik, dan membina hubungan melalui

kegiatan bersama.

d. Komunikasi lintas saluran, komunikasi ini muncul dari keinginan pegawai untuk

berbagi informasi melewati batas-batas fungsional dengan individu yang tidak

menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka. Empat aliran informasi yang

telah disebutkan di atas merupakan komunikasi yang terdapat dalam organisasi.

Dan ke empat aliran informasi tersebut juga terdapat dalam kegiatan employee

relations.

2.6 Hubungan Karyawan (Employee Relations)

Perencanaan dan pelaksanaan suatu program informasi dan komunikasi

karyawan biasanya harus terletak pada seksi hubungan karyawan dari bagian hubungan

masyarakatnya (PR). Nasihat serta kerjasama manajemen dan staf, pelaksana yang

melaksanakan hubungan personalia, karyawan, atau industri, harus diusahakan dalam

menentukan tujuan, media, dan pesan dari program komunikasi. Koordinasi yang erat

antara seksi hubungan karyawan dengan seluruh staf serta bagian pelaksanaan

23

Page 24: Seminar ilmu komunikasi

organisasi adalah penting. Kegagalan dalam menyajikan informasi kepada karyawan

tentang kebijakan dan perkembangan perusahaan yang mempengaruhi kepentingannya,

akan menimbulkan kesalah pahaman, desas-desus palsu, dan kecaman. Apabila tidak

diberikan informasi tentang hal seperti itu, maka karyawan akan membuat asumsinya

sendiri, yang mungkin salah, atau mereka akan mendengarkan sumber dari luar, yang

mungkin memberikan informasi yang tidak tepat. Para karyawan juga ingin menyatakan

pendapatnya kepada manajemen tentang pekerjaan, kondisi pekerjaan, dan hal-hal lain

yang mempengaruhi kepentingannya. Pelaksanaan komunikasi dua arah yang

memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengajukan pertanyaan dan

memberikan usulan kepada manajemen adalah penting. Scoot M. Cutlip ,Allen H.

Center dan Glen M. Broom dalam buku Effective Public Relations mengatakan, “No

organization relationship are as important as those with employee all levels”.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa, tidak ada hubungan komunikasi yang lebih

penting dari hubungan antar karyawan pada semua tingkatan.

Tujuan kegiatan employee relations adalah untuk mengenal, menyusun, dan

kemudian memelihara hubungan yang harmonis antara organisasi dengan para

karyawannya, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh kedua belah pihak yaitu pimpinan

dan karyawan. Sebagaimana bahwa employee relations adalah merupakan salah satu

bentuk dari aktivitas internal public relations, maka berkaitan dengan itu Frank Jefkins

mengatakan bahwa, “internal public relations is therefore one of the keys to successful

management, requiring open management and closing the gap between the two sides”.

Dengan demikian berarti bahwa, internal public relations kemudian menjadi salah satu

kunci menuju manajemen sukses, menuntut pengelolaan terbuka dan menutup celah

24

Page 25: Seminar ilmu komunikasi

antara menejemen dan karyawan. Jerry A. Henrix menyatakan tujuan employee

relations adalah sebagai berikut: Objective for employee relations include the two major

categories of impact and output. Impact objective for employee relations include

informing employees or modifying their attitudes or behaviors. Some typical impact

objectives are:

1) to increase employee knowledge of significant organizational policies, activities,

and developments.

2) to enhance favorable employee attitudes toward the organizations.

3) to accomplish greater employee adoptions of behaviors desire by management.

4) to make the employee force organizational spokespersons in the community.

5) to receive more employee feedback from organizational communications.

Dari uraian di atas maka terlihat bahwa employee relations merupakan sesuatu

yang penting dalam dalam perusahaan. Karena employee relation memiliki

tujuantujuan, yaitu tujuan dengan pengaruh yang kuat serta tujuan output. Komunikasi

dengan karyawan merupakan kunci utama suksesnya program humas modern. Fungsi

komunikasi internal adalah mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang

sedang dipikirkan manajemen dan mengusahakan agar manajemen mengetahui apa

yang sedang dipikirkan oleh karyawan. Komunikasi internal menimbulkan problema

pelik. Komunikasi dari manajemen kepada karyawan dalam sebuah organisasi besar

harus melalui beberapa tahap otoritas. Frank Jefkins mengatakan bahwa:

“Komunikasi internal (lebih lanjut disebut sebagai komunikasi pegawai atau

employee relations), memiliki tiga bentuk. Yang pertama adalah komunikasi ke bawah

yaitu komunikasi dari pihak pimpinan kepada karyawan. Kedua adalah komunikasi ke

25

Page 26: Seminar ilmu komunikasi

atas, yaitu komunikasi yang berlangsung dari karyawan kepada atasannya. Ketiga

adalah komunikasi sejajar, yaitu komunikasi yang berlangsung antar sesama pegawai”.

Dalam bukunya yang lain Frank Jefkins menyatakan: Internal public relations can be

placed under the three headings of upwards, sideways, and downwards communication

as detailed by the author elsewhere. These three headings indicate that management

employee relations are no longer a matter of management preaching to disconcerted, but

of people talking to people, and of the public relations principle of mutual

understanding being invoked. Moreover, it works both ways: employee-management

relations as well as management- employee relations. Upwards communication How

can employees communicate with management? Moreover, how can they be

encouraged to do so, because it may not have occurred to them that they should or

could? They may have thought that their only means of communication with

management was through their trade union shop steward, and then only when they had

something to complain about. Sideways communications

Sideways or crossways communication is appreciated in organizations where

there are good relationships between members of staff and they are interested in each

other’s affairs. Downwards communication A house journal should be neither a pulpit

nor a platform for top management, but there are various ways in which they can keep

the staff well informed about developments, prospects, and finances. Dalam upaya

mencapai tujuan perusahaan maka harus adanya keselarasan, semangat kerja sama di

antara para anggota perusahaan melalui komunikasi yang baik antara manajemen dan

karyawan seperti yang disebutkan dalam bentuk aliran komunikasi diatas. Menurut IG

Wasanto tujuan dari employee relations adalah sebagai berikut:

26

Page 27: Seminar ilmu komunikasi

a. Untuk mendapatkan saling pengertian antar pegawai ataupun antara pimpinan

dengan semua pegawai dalam sebuah organisasi.

b. Mendapatkan data-data yang lengkap tentang sikap dan tingkah laku pegawai.

Data ini diperlukan dalam rangka pembinaan, pengorganisasian, kerjasama,

koordinasi, dan evaluasi terhadap pegawai.

c. Menciptakan kerjasama yang serasi antara pegawai.

d. Menanamkan rasa damai kepada pegawai.

e. Menanamkan rasa sukses kepada pegawai sehingga mereka merasa diberi

kesempatan untuk maju dalam mengembangkan karirnya.

f. Menanamkan loyalitas para pegawai.

g. Menanamkan rasa tanggung jawab kepada para pegawai.

h. Menciptakan adanya semangat kerja yang tinggi.

Kegiatan employee relations dalam perusahaan dapat dilaksanakan dalam

berbagai bentuk kegiatan dengan tujuan membentuk iklim komunikasi organisasi yang

positif. Dalam kaitannya dengan peneltian ini adalah dengan melakukan aktivitas

employee relations melalui regular meeting dalam perusahaan. Komunikasi dua arah

yang baik antara manajemen dan karyawan didasarkan pada asas-asas sebagai berikut:

a. Manajemen harus bersedia secara sadar memberikan informasi kepada

karyawannya. Setiap pelaksana harus memahami bahwa komunikasi merupakan

tanggung jawab utama, dan dalam evaluasi pelaksanaan secara keseluruhan,

tanggung jawab komunikasi yang diberikan adalah sangat berat.

b. Komunikasi harus berfungsi sebagai suatu sistem yang lengkap antara

manajemen dan karyawan.

27

Page 28: Seminar ilmu komunikasi

c. Papan tertulis harus digunakan untuk menghindari penyimpangan arti yang

mungkin terjadi dalam komunikasi lisan.

d. Pesan harus disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang lazim yang

sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan.

e. Media komunikasi harus dipilih dan pesan harus disiapkan oleh komunikator

yang berpengalaman. Terutama yang terpenting bahwa komunikasi tentang

infomasi penting tidak dipercayakan kepada orang dengan pengalaman

komunikasi yang terbatas.

f. Komunikasi jangan secara sengaja disalah gunakan atau disesatkan tetapi harus

faktual, saksama, dan tidak memihak

g. Informasi harus diberikan tepat pada waktunya dan pesan harus disampaikan

dengan cepat untuk menghindari kesalahpahaman.

h. Pengulangan adalah penting dalam komunikasi karyawan yang baik. Informasi

harus diulang dalam cara yang berlainan agar mudah dipahami.

i. Informasi harus dikomunikasikan dalam jumlah yang kecil agar mudah

dipahami.

j. Tanggung jawab terhadap komunikasi karyawan yang bersifat formal harus

diserahkan kepada staf humas.

Alasan utama mengapa karyawan sampai tidak mendapatkan informasi tentang

perusahaannya, menurut hasil penelitian, karena informasi tersebut tidak mengalir dari

manajemen puncak melalui beberapa tingkat perusahaan sampai kepada kebanyakan

karyawan.

28

Page 29: Seminar ilmu komunikasi

Face to face meeting, virtually every study of internal communications shows

that employee’s favorite channel for receifing information about their organizations is

face to face meetings with their immediate supervisor. Dengan demikian berarti bahwa

kegiatan komunikasi tatap muka seperti regular meeting merupakan bentuk komunikasi

yang terbaik dalam kegiatan employee relations.

2.7 Kepuasan Komunikasi Organisasi

Kepuasan menggambarkan suatu konsep individu dan konsep mikro sedangkan

iklim merupakan konsep makro dan konsep gabungan. Kepuasan juga menggambarkan

evaluasi atas suatu keadaan internal afektif, sedangkan iklim merupakan deskripsi

kondisi eksternal bagi individu. Iklim terdiri dari suatu citra gabungan entitas atau

fenomena global, seperti komunikasi atau organisasi, dan kepuasan menggambarkan

reaksi afektif individu atas hasil-hasil yang diinginkan yang berasal dari komunikasi

yang terjadi dalam organisasi. Iklim adalah suatu istilah yang menandai beberapa sifat

keseluruhan organisasi atau salah satu sifat unit bagiannya yang lengkap, kepuasan

menggambarkan evaluasi pribadi atas keadaan internal. Secara keseluruhan, kepuasan

berhubungan dengan perbedaan antara apa yang orang inginkan dari sudut pandang

komunikasi dalam organisasi dan apa yang orang miliki dalam kaitan tersebut.

Kepuasan hampir tidak berhubungan dengan keefektifan pengungkapan pesan, tetapi

bila pengalaman berkomunikasi memenuhi keinginan seseorang, biasanya hal itu

dipandang sebagai memuaskan. Meskipun mungkin tidak efektif secara khusus

sepanjang berkaitan dengan standar penciptaan, pengungkapan, dan penafsiran pesan.

29

Page 30: Seminar ilmu komunikasi

Kepuasan adalah suatu konsep yang biasanya berkenaan dengan kenyamanan, jadi

kepuasan dalam komunikasi berarti anda merasa nyaman dengan pesan-pesan, media

dan hubungan-hubungan dalam organisasi. Kenyamanan memiliki kecenderungan,

dalam hal ini kadang-kadang menyebabkan individu lebih menyukai cara-cara

pelaksanaan terbaru, yang sering kali gagal menghasilkan peningkatan kinerja tugas.

Sedangkan Redding menyebutkan bahwa kepuasan komunikasi adalah semua tingkat

kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan.

Analisis paling komprehensif mengenai kepuasan komunikasi organisasi

dilakukan oleh Downs dan Hanzen sebagai bagian dari usaha mereka untuk

mengembangkan suatu instrumen untuk mengukur kepuasan komunikasi. Mereka

mengidentifikasi delapan dimensi kepuasan komunikasi yang stabil, yaitu:

i. Sejauh mana komunikasi dalam organisasi memotivasi dan merangsang para

pegawai untuk memenuhi tujuan organisasi dan untuk berpihak kepada

organisasi

ii. Sejauh mana para penyelia terbuka pada gagasan, mau mendengarkan dan

menawarkan bimbingan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan

dengan pekerjaan.

iii. Sejauh mana para individu menerima informasi tentang lingkungan kerja saat

itu.

iv. Sejauh mana pertemuan-pertemuan diatur dengan baik, pengarahan ditulis

singkat dan jelas, dan jumlah komunikasi dalam organisasi cukup.

v. Sejauh mana terjadinya desas desus dan komunikasi horisontal yang cermat dan

mengalir bebas.

30

Page 31: Seminar ilmu komunikasi

vi. Sejauh mana informasi tentang organisasi sebagai suatu keseluruhan memadai.

vii. Sejauh mana para bawahan responsif terhadap komunikasi ke bawah dan

memperkirakan kebutuhan penyelia.

viii. Sejauh mana pegawai merasa bahwa mereka mengetahui bagaimana mereka

dinilai dan bagaimana kinerja mereka dihargai.

Menurut Down, kuesioner kepuasan komunikasi adalah pusaka berharga. Dilandasi suatu proses

pengembangan yang kokoh, memiliki orientasi teoritis yang kaya, dan digunakan dalam

berbagai situasi organisasi. Kuesioner ini terbukti merupakan sarana berguna, fleksibel, dan

efisien untuk meninjau komunikasi organisasi.

2.8 Anatomi Organisasi

a. Pendekatan Manajemen Ilmiah

Menganggap bahwa organisasi harus menggunakan metode-metode ilmiah untuk

meningkatkan produktivitas. Berbagai studi pengendalian secara ilmiah akan

memungkinkan manajemen mengidentifikasikan cara-cara atau alat untuk

meningkatkan produktivitas dan pada akhirnya akan meningkatkan efektifitas

komunikasi.

b. Pendekatan Hubungan Antarmanusia

Kepuasan kerja akan mengakibatkan kenaikan produktivitas. Seorang anggota yang

bahagia adalah anggota yang produktif. Oleh karena itu, fungsi manajemen adalah

menjaga agar para anggota terus merasa puas. Fungsi kepemimpinan sangat penting di

sini, pemimpin menciptakan norma-norma dan anggota kelompok mengikutinya,

31

Page 32: Seminar ilmu komunikasi

pengendalian kepemimpinan dianggap cara terbaik untuk meningkatkan kepuasan dan

produksi.

c. Pendekatan

Sistem Pendekatan sistem menggabungkan unsur terbaik dari pendekatan ilmiah dengan

pendekatan hubungan antar manusia. Pendekatan ini memandang organisasi sebagai

suatu sistem di mana semua bagian berinteraksi dan mempengaruhi bagian yang

lainnya. Organisasi dipandang sebagai sistem yang terbuka terhadap informasi baru,

responsif terhadap lingkungan, dinamis dan selalu berubah.

d. Pendekatan Kultural

Organisasi harus dipandang sebagai suatu kesatuan sosial atau kultur yang memiliki

aturan tentang perilaku, peran, kepahlawanan dan nilai-nilai. Organisasi harus memiliki

nilai atau kultur yang spesifik untuk dianutnya. Tujuan analisis ini bertujuan untuk

memahami bagaimana kita bisa memahami bagaimana organisasi berfungsi

dan bagaimana hal itu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh para anggotanya dalam

kultur organisasi itu. Kemudian secara definisi interpretatif komunikasi organisasi

adalah “Proses penciptaan makna atau interaksi yang merupakan organisasi.” (Pace &

Faules, 1998). Intinya bahwa komunikasi organisasi adalah “perilaku pengorganisasian”

yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan

memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Sifat penting komunikasi organisasi

adalah penciptaan pesan, penafsiran dan penanganan kegiatan anggota organisasi,

bagaimana komunikasi berlangsung dalam organisasi dan apa maknanya bergantung

pada konsepsi seseorang mengenai organisasi.

32

Page 33: Seminar ilmu komunikasi

IKLIM KOMUNIKASI

2.9 Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model komunikasi dua arah dari

Harold Lasswell. Komunikasi terjadi ketika seorang atau lembaga, pembicara

menyampaikan pembicaraan atau pesannya kepada khalayak dalam upaya mengubah

sikap mereka.

Pesan (bisa berupalisan maupun tulisan) media komunikan efek perilaku

REGULAR MEETING

Kegiatan employee relations dalam perusahaan dapat dilaksanakan dalam

berbagai bentuk kegiatan dengan tujuan membentuk iklim komunikasi organisasi yang

positif. Iklim komunikasi memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu.

Keputusan-keputusan yang diambil oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaan

mereka secara efektif, untuk menyatukan diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap

jujur dalam berkerja, untuk mendukung para rekan sekerja lainnya untuk melaksanakan

33

PIMPINAN

ANGGOTA/KARYAWAN KARYAWAN LAINNYA

KEPUASAN KOMUNIKASI

Page 34: Seminar ilmu komunikasi

tugas secara kreatif, dan untuk menawarkan gagasan-gagasan inovatif organisasi, semua

ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi. Kegiatan employee relations ini dilakukan untuk

menjalin kerjasama yang positif dalam perusahaan agar seluruh karyawan semangat

dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga apabila suatu hubungan komunikasi sudah

dapat berjalan dengan baik maka diharapkan akan ada peningkatan kerja dalam

perusahaan.

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian

Penulisan ini merupakan penelitian kepustakaan. Maka penelitian ini selanjutnya

disebut dengan kajian kepustakaan dengan metode pendekatan kualitatif non-

eksperimen yang banyak digunakan dalam penelitian ini adalah yang berkaitan dengan

pola komunikasi yang terjadi dalam organisasi antara pemimpin, anggota dan

sebaliknya. Penelitian pada proposal ini akan terfokus pada pola-pola komunikasi antara

para karyawan ataupun dengan pimpinanya. Kemampuan komunikasi ini saling

mendukung antara satu dengan yang lain dalam mengembangkan iklim komunikasi

yang baik bagi organisasi. Dalam pendekatan ini menggunakan dua metode yaitu:

metode deduktif, metode induktif.

3.2 Unit Analisis

Unit yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola komunikasi yang diterapkan PT.

MANDIRI TUNAS FINANCE (SERANG) dalam membangun kepuasan komunikasi

para anggota, hal ini:

34

Page 35: Seminar ilmu komunikasi

a. Pola Komunikasi

Pola komunikasi merupakan suatu sistem penyampaian pesan melalui lambang

tertentu, mengandung arti, dan pengoperan perangsang untuk mengubah tingkah laku

individu yang lain. untuk mengubah tingkah lakuindividu yang lain.a.Pola

didaktik Adapun azas-azas pola komunikasi antara lain :

1) Azas Motivasi

Untuk memperoleh hasil komunikasi yang sebaik-baiknya dalam proses

interaksi pimpinan harus selalu berusaha membangkitkan minat para anggota sehingga

seluruh perhatian mereka tertujudan terpusat kepada program kerja dan job diskripsi

masing-masing.

2) Azas Aktifitas

Menurut konsepsi modern, jiwa seseorang bersifat dinamis mempnuyai energi

sendiri dan dapat menjadi aktif bila didorong oleh berbagai macam kebutuhan. Dengan

demikian anggota harus dipandang sebagai organisme yang mempunyai dorongan untuk

berkembang.

3) Azas Apersepsi

Proses kerja tidak dapat dipisahkan dari peristiwa-peristiwa antara individu

dengan lingkungan pengalaman, maka sebelum mulai menjalankan program kerja yang

baru sebagai, pimpinan hendaknya berusaha menghubungkan terlebih dahulu dengan

visi dan misi organisasi yang telah di bentuk secara bersama.

35

Page 36: Seminar ilmu komunikasi

4) Azas Peragaan

Yang dimaksud peragaan adalah memberikan gambaran variasi metode

alternative dalam menjalankan planning-planing yang telah dicanangkan.

5) Azas Individualisasi

Karena perbedaan pembawaan dan lingkungan pada umumnya meliputi seluruh

pribadi individu seperti perbedaan jasmani, watak, inteligensi, bakat, pendidikan,

keadaan rumah, keluarga, kesehatan, usia dan lain sebagainya, maka tidak ada dua anak

yang sama

6) Azas Sosialisasi

Azas sosialisasi sangatlah penting artinya dalam mewujudkan suasana sosial

sehingga anggota terdorong untuk menjalankan tugas lebih semangat, bekerja lebih

cermat dan semangat demokrasi semakin tumbuh.

7) Azas Evaluasi

Evaluasi atau penilaian adalah mengukur/menilai sampai dimana tujuan

organisasi telah dicapai, baik dari sudut pandang anggota maupun dari sudut pimpinan.

Ruang lingkup kegiatan evaluasi ini mencakup penilaian terhadap kemajuan/hasil kerja

anggota dan pimpinan dalam aspek pencapaian visi misi, intelligensi, skill, serta sikap

setelah mengikuti organisasi.

36

Page 37: Seminar ilmu komunikasi

8) Azas Keteladanan

Keteladanan merupakan suatu hal yang harus mendapat perhatian dari pimpinan,

Karena kita merupakan publik figur di masyarakat pada umumnya dan di internal

organisasi pada khususnya.

b. Komunikasi kelompok 

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa

orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan

sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Klasifikasi kelompok dan karakteristik

komunikasinya telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan

sosiologi, namun dalam kesempatan ini kita sampaikan hanya tiga klasifikasi kelompok.

1) Kelompok primer dan sekunder.

2) kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.

3) Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif .

Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi:

1) Konformitas.

2) Fasilitasi social

3) Polarisasic.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok:

37

Page 38: Seminar ilmu komunikasi

1) Ukuran kelompok.

2) Jaringan komunikasi.

3) Kohesi kelompok.

4) Kepemimpinan (jalaluddin rakhmat, 1994).

c. Komunikasi Publik

Komunikasi publik (public communication) adalah sebuah kegiatan atau usaha dari

sumber atau agent untuk berkomunikasi dengan audience tertentu atau publik tertentu.

a. Komunikasi publik dalam konteks organisasi memerlukan sumber daya,seperti

Contohnya fasilitas memproduksi newsletter , majalah,video, advertising space,

gaji untuk  professional yang menulis, mengeditdan memproduksi program-

program komunikasi.

b. Eksekutif tingkat atas yang mengontrol sumber daya ini dan mereka mengontrol

agenda komunikasi publik, walaupun isi diperngaruhi oleh anggota tapi kontrol

tetap pada mereka. Sedangkan bentuk-bentuk dari komunikasi publik sendiri

dapat dibagi menjadi dua: 1) internal ( disebut juga employee communication)

adalah kegiatanmanajemen untuk menyediakan informasi dan

untuk mempengaruhi anggota komunikasi secara umum. 2) external secara

tradisional meliputi advertising dan kegiatan Publik Relationyang didesain untuk

mempengaruhi stakeholder, komunitas, interest group tertentu.

3.3 Metode Pendekatan

38

Page 39: Seminar ilmu komunikasi

Dalam suatu penelitian ada beberapa pendekatan metodologis,

dalam pemnelitian ini penulis menggunakan dua metode pendekatan antara lain:

a. Metode Deduktif 

Metode deduktif adalah menyelidiki yang berdasarkan asas-asas umum. Untuk

itu menerangkan peristiwa khusus atau penjelesan teori yang bersifat umum terhadap

fakta-fakta kongkrit. Sedangkan menurut Raharjo, metode deduktif merupakan cara

pengambilan kesimpulan yang berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum untuk

mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus. Hal ini sesuai dengan pendapat

Furhan(1982: 22), metode deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari pernyataan

yang bersifat umum kepada pernyataan yang bersifat khusus dengan memahami kaidah

logika tertentu. Dalam kajian ini metode deduktif digunakan untuk

memaparkan pendapat atau pengetahuan yang bersifat umum atau universal.

b. Metode Induktif 

Metode induktif adalah metode penyelidikan yang berdasarkan asas-asas khusus

yang menerangkan peristiwa umum, atau penjelasan- penjelasan teori yang bersifat

khusus terhadap fakta-fakta kongkrit. Berpikir induktif berangkat dari fakta-fakta

khusus, peristiwa-peristiwa kongkrit kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum.

Menurut metode ini penyelidik pertama-tama menyelidiki peristiwa tersebut

ditarik seluruh masalah.

3.4 Sumber Data

39

Page 40: Seminar ilmu komunikasi

Data adalah segala keterangan mengenahi variable yang diteliti. Sedangkan sumber data

dalam penelitian adalah subyek dari mana dapat diperoleh. Pada kajian ini Penulis

menggunakan dua jenis sumber data yaitu:

a. Sumber data primer Menurut Wasito (2004: 77), sumber data primer adalah

sebagai suatu informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sembernya.

Sumber primer yang Penulis pergunakan diantaranya adalah data yang

dihasilkan dari jawaban angket dan wawancara langsung dengan kepala dan karyawan

PT. MANDIRI TUNAS FINANCE (SERANG) yang masih berupa data kualitatif

meliputi iklim komunikasi organisasi yang berkembang di dalam perusahaan dan gaya

kepemimpinan kepala perusahaan agar perusahaan menjadi semakin maju.

b. Sumber data skunder Menurut Wasito (2004: 77), sumber data sekunder adalah

suatu informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain.

Sumber sekunder yang peneliti gunakan diantaranya buku-buku karya orang lain

yang membahas tentang iklim komunikasi dalam perusahaan, employee relations dalam

regular meeting yang dilakukan di dalam perusahaan untuk mendapatkan kepuasan

komunikasi.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka peneliti

menggunakan metode dokumentasi. Sebagaimana menurut Arikunto(2003: 206),

metode dokumentasi adalah mencari suatu data mengenai suatu hal atau variable yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan makalah

40

Page 41: Seminar ilmu komunikasi

seminar. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam

proposal ini, seperti buku-buku, surat kabar, makalah, catatan dan majalah yang

berkaitan dengan iklim komunikasi organisasi. Oleh karena,itu penulis menggunakan

metode kajian lapangan ( field research ), dan library research atau kajian kepustakaan

untuk mengumpulkan data. Penelitian lapangan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara atau interview untuk

mengumpulkan data dari sumber informasi. Sedangkan Library research yaitu

serangkaian kegiatan yang meliputi membaca, mendalami, menelaah, dan

mengidentifikasi hal-hal yang telah ada untuk mengetahui apa yang ada dan yang belum

ada dalam pengetahuan.

3.6 Instrument Penelitian

Berdasarkan jenis data yang digunakan, maka instrument penelitian yang

peneliti gunakan adalah instrument angket dan kepustakaan yang ada kaitannya dengan

obyek peneliti, disamping itu juga menggunakan instrument komputerisasi dan

internetisasi.

3.7 Metode Analisis Data

Dalam analisis, ketika data yang telah terkumpul sudah memenuhi target item-

item yang dibutuhkan, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknis analisis

data yang memfokuskan pada substansi suatu obyek dan pengklasifikasian hasil obyek

penelitian. Sesuai dengan jenis data yang diperlukan dari penelitian ini, maka teknik

yang dipergunakan adalah teknik “field analisis” dan “content analisis”yang

memfokuskan pada obyek kajian penelitian. Metode analisis data ini dilaksanakan

41

Page 42: Seminar ilmu komunikasi

berdasarkan metode pendekatan yaitu menggunakan metode deduktif, metode induktif.

Metode deduktif digunakan untuk menerangkan tentang masalah iklim komunikasi

secara umum yang kemudian dikerucutkan pada iklim komunikasi organnisasi dalam

PT. MANDIRI TUNAS FINANCE (SERANG). Metode induktif digunakan untuk

mengupas secara khusus tentang iklim komunikasi organisasi yang kemudian ditarik

seluruh masalah, untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih luas/umum.

3.8 Tempat dan Waktu

3.8.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan penulis adalah di PT. MANDIRI TUNAS

FINANCE CABANG SERANG JL. MAYOR SYAFEI NO. 93 LONTAR BARU –

SERANG, BANTEN

3.8.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut :

Waktu dan Rincian dalam Penelitian

No. Jenis Kegiatan Juli-Agustus September-Oktober

1. Persiapan √

2. Pengumpulan sumber data

42

Page 43: Seminar ilmu komunikasi

3. Penyusunan Bab I, Bab II, Bab III

4. Riset √

5. Penyusunan, Penyebaran, dan pengelolaan observasi sampel

DAFTAR PUSTAKA

Brent D. Ruben, Lea Stewart. Communication and human behavior, Allyn and

Bacon,1998;

Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi, Bandeng: Remaja Rosdakarya.

______, 1995. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Bachtiar, Aly. Tehnik Humas, Jakarta: Penerbitan Universitas Terbuka, 1995

Bonar, S.K. Hubungan Masyarakat Modern, Jakarta: Rieka Cipta,1993

Cutlip, Scott M., Center, Allen H. dan Broom, Glen M. Effective Public Relation

Davis, Keith dan Newstrom, John W., Perilaku Dalam Organisasi (7th Edition), Jakarta:

Erlangga, 1993

Jefkins, Frank. Public Relations (edisi ke4), Jakarta: Erlangga, 2005

_________, Public Relations Techniques. Great Britain: Butterworth-Heinemenn, 1994.

43

Page 44: Seminar ilmu komunikasi

_________, Public Relations. Jakarta: Erlangga, 1995

Kasali, Rhenald. Manajemen PR, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1990

Kusumastuti, Frida. Dasar-Dasar Humas, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002

Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta, 1989

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2002

Pace, R. Wayne., dan Don F. Faules. Komunikasi Organisasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001

Sendjaja, S. Djuarsa. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2002

44