Upload
assyakur
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 sel-elektrolisis_1112016200018
1/8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II 6 MEI 2014
NARYANTO 1112016200018 Page 1
Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS
NARYANTO* (1112016200018), FIKA RAHMALINDA, FIKRI
SHOLIHA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
Abstrak
Sel elektrolisis adalah proses penggunaan energi listrik agar reaksi kimia
nonspontan terjadi.Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu
larutan elektrolit terhadap ΔH, ΔG dan ΔS. ΔG adalah energi bebas gibbs. ΔH
adalah perubahan entalpi dalam reaksi dan ∆S adalah perubahan entalpi sistem.
Kerja yang dilakukan oleh sel elektrokimia sama dengan penurunan energy gibbs.
Sesuai dengan pendapat joule bahwa energy gibbs (kalor) yang dihasilkan
berbanding lurus terhadap kuadrat arus dan resistensi. Dari pernyataan di atas
dapat disimpulkan bahwa semakin besar arusnya, maka energy gibbs yang
dihasilkanpun akan semakin besar pula. Elektroda yang digunakan adalah C dan
Cu. C bertindak sebagai anoda dan Cu bertindak sebagai katoda. ∆G = ∆H - T∆S.
Apabila nilai ∆G < 0 = proses spontan, ∆G = 0 = proses reversibel, ∆G > 0 =
8/18/2019 sel-elektrolisis_1112016200018
2/8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II 6 MEI 2014
NARYANTO 1112016200018 Page 2
proses tak terjadi. Reaksi pada percobaan ini berjalan spontan karena nilai ΔG = -
3,04 x 105 J/mol.
Kata kunci: Sel eletrolisis, Elektroda C, Elektroda Cu, ΔH, ΔG dan ΔS.
A. Pendahuluan
Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak dan dapat
ditempa. Ia melebur pada 1038 0C. Karena potensial elektrodanya positif,
(+0,34 V untuk pasangan Cu/Cu2+), ia tak larut dalam asam klorida dan
asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit.
Asam nitrat yang sedang pekatnya (8M) dengan mudah melarutkan
tembaga:
3Cu + 8HNO3 → 3Cu2+ + 6NO3- + 2NO ↑ + 4HO
Asam sulfat pekat panas juga melarutkan tembaga:
Cu + 2H2SO4 → Cu2++ SO4
2- + SO2↑ + 2H2O, (Vogel.
G.Svehla.1985)
Elektrolit adalah suatu zat yang dapat menghasilkan ion-ion dalam
larutan, yang ditunjukkan dengan sifat larutannya yang dapat
menghantarkan listrik. Berdasarkan daya hantarnya, elektrolit
diklasifikasikan ke dalam elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Klasifikasi
lain yang didasarkan pada struktur adalah elektrolit sebenarnya (sejati) dan
elektrolit potensial sebagai elektrolit. Elektrolit sejati dalam keadaan
murninya terdiri atas ion-ion. Garam-garam pada umumnya merupakan
elektrolit sejati kristal NaCl, CuSO4, atau MgS terdiri dari ion positif dan
ion negatif. Jika kristal ion dilarutkan dalam suatu pelarut, ikatan antar ion
putus dan ion-ionnya masuk ke dalam larutan sebagai ion tersolvasi. Pada
keadaan tersebut, setiap ion dikelilingi oleh suatu lapisan yang terdiri dari
beberapa molekul pelarut yang ikut bersama-sama dengan ketika ion
tersebut pindah (bergerak). Jika pelarutnya air maka solvasinya disebut
hidrasi (Sri Mulyani, 2007).
8/18/2019 sel-elektrolisis_1112016200018
3/8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II 6 MEI 2014
NARYANTO 1112016200018 Page 3
Sel elektrolisis tersusun atas elektroda positif (anoda) dan elektroda
negatif (katoda). Pada aoda terjadi reaksi oksidasi, sedangkan pada katoda
terjadi reaksi reduksi. Ada dua tipe elektroda, yakni elektroda innert dan
reaktif. Bila elektroda beruapa eletroda innert, reaksi oksidasi sangat
bergantung pada jenis anion yang ada dalam larutan, sebaliknya bila anoda
merupakan elektroda reaktif maka elektroda itu akan larut. Karbon
merupakan salah satu elektroda innert yang paling murah dibandingkan
dengan elektroda lainnya. Pemakaian karbon aktif sebagai elektroda telah
banyak digunakan, baik hanya sebatas sebagai research maupun skala
industri. Karbon memiliki sifat-sifat antara lain, tahan terhadap medium
asam maupun basa, ukuran pori dan luas muka spesifik dapat dikontrol,
bersifat innert, mudah ditempeli dengan logam, memiliki luas muka
spesifik yang relatif tinggi, dan mudah diperoleh dengan harga relatif
murah,(Anonim).
Peristiwa elektrolisis terjadi ketika arus listrik dialirkan melalui
senyawa ionik dan senyawa tersebut mengalami reaksi kimia. Larutan
elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang
dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang dapat menghantarkan arus listrik
melaluli larutan. Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur logam
cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil).
Sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron
(memiliki keelektronegatifan besar).
Untuk menentukan berat zat yang dihasilkan pada proses
elektrolisis, digunakan hukum faraday, yaitu W = E x F
W= berat zat hasil elektrolisis
E = massa ekuivalen zat elektrolisis
F = jumlah arus listrik
E = Ar (Mr)/v atau E= Ar (Mr)/n
Ar = massa atom relatif
Mr = massa molekul relatif
n = jumlah elektron yang terlibat
8/18/2019 sel-elektrolisis_1112016200018
4/8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II 6 MEI 2014
NARYANTO 1112016200018 Page 4
B. Alat Bahan dan Metode
1. Alat dan Bahan
- Neraca digital
-
Pipet tetes
- Gelas kimia
- Powe supply
- Multimeter
- Pembakar spiritus
- Termometer
-
Statif dan ring
- Kaki tiga dan kawat kasa
- Stopwatch
-
CuSO4 0,1 M
- Elektroda C dan Cu
- Korek
-
Kabel
-
Tisu
- Amplas
2.
Prosedur Percobaan
- Membersihkan masing-masing elektroda dengan mengamplas dan
mencelupkannya atau membilasnya dengan akuades.
-
Mengeringkan dan menimbang.
- Memasukkan larutan CuSO4 0,1 M sebanyak 50 mL kedalam gelas
kimia 100 mL.
-
Merangkai alat percobaan dan atur power supply pada tegangan 3
Volt.
- Memasang elektroda Cu pada katoda dan elektroda C pada anoda
kemudian masukkan ke dalam larutan CuSO4 0,1 M.
- Melakukan elektrolisis selama 2 menit pada suhu 30°C dan amati
perubahannya.
-
Mencatat arus pada elektrolisis 30°C.
8/18/2019 sel-elektrolisis_1112016200018
5/8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II 6 MEI 2014
NARYANTO 1112016200018 Page 5
-
Mematikan power supply, cuci elektroda Cu dengan air lalu
keringkan dengan dan timbang dengan neraca.
- Mengulang langkah yang sama dengan suhu 50°C dan 70°C.
C. Pembahasan
Tabel hasil percobaan
Suhu (T) 300 C 50
0 C 70
0 C
Kuat arus (I) 0,01 A 0,02 A 0,02 A
Tegangan (V) 3,39 V 3,46 V 3,37 V
Waktu (t) 2 menit 2 menit 2 menit
Massa Cu Sebelum (gr) 1,17 gr 1,17 gr 1,17 gr
Massa Cu Sesudah (gr) 1,37 gr 1.35 gr 1,25 gr
Persamaan reaksi
Reaksi di Anoda: 2H2O → 4H+ + O2 + 4e
-
Reaksi di Katoda: Cu2+ + 2e- → Cu
Perhitungan
ΔG = -n F Esel
E°sel = Ered – Eoks
E°sel = 0,337 v – (-1,229 v) = 1,567 v
ΔG = -2 mol e- /mol x 96500 C /mol e- x 1,576 v
ΔG = -3,04 x 105 J/mol
ΔS 30°C = nF /
= 2 mol e-/mol x 96500 C x (1,576 v/30 C)
= 10138,9 J/mol
ΔS 50°C = nF /
= 2 mol e-/mol x 96500 C x (1,576 v/50 C)
= 6083,36 J/mol
ΔS 70°C = nF /
8/18/2019 sel-elektrolisis_1112016200018
6/8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II 6 MEI 2014
NARYANTO 1112016200018 Page 6
= 2 mol e-/mol x 96500 C x (1,576 v/70 C)
= 4345,25 J/mol
ΔH 30°C = ΔG + T.ΔS
ΔH = -3,04 x 105 + 30 x 10138,9
ΔH = 167 J
ΔH 50°C = ΔG + T.ΔS
ΔH = -3,04 x 105 + 50 x 6983,36
ΔH = 168 J
ΔH 70°C = ΔG + T.ΔS
ΔH = -3,04 x 105 + 70 x 4345,25
ΔH = 167,5 J
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuuan untuk
mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif, dan dikenal sebgai
oksidator atau agen oksidasi. Senyawa-senyawa yang memiliki
kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan
dikenal sebagai reduktor atau agen pereduksi. Logam Cu pada deret volta
terletak pada posisi sebelah kanan, berarti logam Cu semakin mudah
tereduksi dan bertindak sebagai katoda. Elektroda C merupakan elektroda
innert, ia mengalami reaksi oksidasi dan bertindak sebagai anoda.
Elektroda C adalah elektroda innert yang lebih murah harganya
dibandingkan dengan elektroda innert lainnya (Pt, Au). Dalam
termodinamika sel elektrokimia, Willard Gibbs mengatakan bahwa panas
yang dihasilkan (kalor) merupakan perubahan bentuk dari kerja yang
dilakukan sel. Kerja yang dilakukan oleh sel elektrokimia sama dengan
penurunan energi Gibbs, yaitu kerja maksimum di luar kerja, -PV. Secara
umum, penurunan energi Gibbs dirumuskan ΔG = -n F Esel. Suatu reaksi
dikatakan spontan jika ΔG < 0, ∆E > 0 dan tidak spontan jika ΔG > 0, ∆E
< 0. Menurut Willard Gibbs, perubahan entropi dan perubahan entalpi
dapat dihitung menggunakan rumus ΔS = nF / dan ΔH = ΔG +
T.ΔS. Pada praktikum ini logam Cu sebagai katoda mengalami pelepasan
8/18/2019 sel-elektrolisis_1112016200018
7/8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II 6 MEI 2014
NARYANTO 1112016200018 Page 7
elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena
ia “mendonorkan” elektronnya, ia juga disebuut sebagai penderma
elektron. Hal ini menunjukkan bahwa katoda mengalami reduksi. Di
dalam sel elektrolisis terjadi perubahan energy listrik menjadi kimia.
Elektrolisis termasuk cabang ilmu dari elektrokimia. Reaksi elektrokimia
melibatkan perpindahan elektrok-elektron bebas dari suatu logam kepada
komponen di dalam larutan. Kerja yang dilakukan oleh sel elektrokimia
sama dengan penurunan energy gibbs. Sesuai dengan pendapat joule
bahwa energy gibbs (kalor) yang dihasilkan berbanding lurus terhadap
kuadrat arus dan resistensi. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan
bahwa semakin besar arusnya, maka energy gibbs yang dihasilkanpun
akan semakin besar pula.
D. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil percobaan, maka kami dapat menyimpulkan
bahwa:
1.
Reaksi berlangsung spontan dengan ∆G sebesar 3,04 x 105 J/mol.
2. ΔS pada suhu 30°C yaitu 1,0138 J/mol lalu pada suhu 50°C ΔS sebesar
6083,36 J/mol dan pada suhu 50°C ΔS sebesar 4345,25 J/mol.
3.
ΔH pada suhu 30°C yaitu 167 J, pada suhu 50°C ΔH sebesar 168 J dan
pada suhu 70°C ΔH sebesar 167,5 J.
E.
Daftar Pustaka
Mulyani,Sri dan Hendrawan. 2007. Kimia Fisika II. Bandung: UPI
PRESS
Oxtoby, David W. 2001. Prinsi-prinsip Kimia Modern Edisi
Keempat Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
Vogel. G.Svehla. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif
Makro Dan Semimakro. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.
Anonim, tanpa tahun. Jurnal Sel elktrolisis.
http://staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Isana%2520Supiah%2520YL.,
8/18/2019 sel-elektrolisis_1112016200018
8/8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II 6 MEI 2014
NARYANTO 1112016200018 Page 8
%2520Dra.,%2520M.Si./Sel%2520elektrolisis.pdf+&cd=6&hl=id&ct=cln
k . diakses pada tanggal 27 April 2014 pukul 08:30 WIB.