Upload
devita-putri-herwiandani
View
62
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Sekilas Tentang Rumput LautRumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati (salah satu sumber daya dapat pulih “renewable resources” yang terdiri atas flora dan fauna) yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Dalam bahasa Inggris, rumput laut diartikan sebagai “Seaweed”. Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak.
Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Tanaman ini adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae) atau ganggang coklat (phaeophyceae).
Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan diantaranya adalah Euchema cottonii dan Gracelaria sp.
Kandungan Nutrisi Rumput LautRumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat.
Manfaat Rumput LautMencegah Kanker : Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat, selenium dan seng dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya kanker. Penelitian yang dilakukan terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang rendah. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya, menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita Amerika.
Mencegah Penyakit Stroke : Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang.Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan dan kehalusan kulit : Kandungan vitamin, mineral, asam amino dan enzym dalam rumput laut sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan dan peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja sama dalam memelihara kolagen, sedangkan kandungan protein dari rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit.
Mencegah Terjadinya Penurunan Kecerdasan : Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan kecerdasan seseorang.
Sebagai Makanan Diet : Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama. Disamping itu, serat pada rumput laut juga dapat membantu memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah dan gula darah.Sebagai Anti Oksidan dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh : Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau) berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat akan dapat menguruangi gejala alergi.
Mencegah Gejala Osteoporosis : Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.Mencegah Penyakit Gangguan Pencernaan : Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya.
Lain lain : Disamping sebagai bahan makanan bergizi, rumput laut telah banyak digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual produk tersebut. Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria. Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa senyawa natrium alginat. Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan obat antibakteri, anti tumor, penurunan darah tinggi dan mengatasi gangguan kelenjar.Tertarik dengan manfaat rumput laut???Untuk mendapatkan rumput laut dewasa ini tidaklah susah. Produk olahan rumput laut banyak dijual di pasaran dengan banyaknya industri yang mengolahnya baik dalam bentuk makanan maupun obat obatan, seperti : manisan rumput laut, agar agar rumput laut, suplemen dan obat obatan yang berbahan dasar rumput laut.
http://cinduatakacauhariujan.wordpress.com/2010/03/25/kandungan-gizi-manfaat-rumput-laut/
Selain berperan dalam fotosintesis, pigmen pada rumput laut juga memberikan warna thallus, sehingga pigmentasi thallus dijadikan suatu dasar klasifikasi rumput laut. Rumput laut mengandung klorofil a, b, c, karotenoid dan juga khromatofor lain seperti, fikooxantin, fikoeritrin dan lain-lain (Sze, 1998). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, selain berpean dalam proses fotosintesis bagi organisme autotrof, klorofil dan karotenoid juga berperan bagi manusia. Beberapa penelitian masa kini telah membuktikan bahwa klorofil mengandung zat antiperadangan, antibakteri, antiparasit, antioksidan dan zat-zat berkhasiat obat lainnya. Kerotenoid yang berada dalam rumput laut juga berperan sebagai antioksidan yaitu zat yang berfungsi memerangi radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh (Kurnia, 2005).
(16-20)% air, (2,3-5,9)% protein, (0,3-0,55)% lemak, (67,85-76,15)% karbohidrat, (0,8-2,1)% serat dan (3,4-3,6)% abu. (Chapman,1970).
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/32081114.pdf
Rumput laut diketahui sebagai sumber vitamin dan mineral yang baik, terutama kandungan natrium , kalsium,daniodinnya. Vitamin-vitamin dalam rumput laut anatara lain vitamin A, E, C, dan B kompleks. (Lahaye, 1991).
Apa bedanya dengan jelly?
Jelly adalah makanan tinggi serat juga. Makanan semi padat ini terbuat dari campuran sari buah dan gula. Tiga zat
pokok penyusun jelly adalah pectin (serat), gula, dan aroma perasa. Pectin (serat) bisa diperoleh dari bermacam
buah-buahan seperti mangga, nanas, papaya, dan markisa.
Sebagai sesama makanan berserat agar-agar dan jelly menjadi sangat penting sebagai pangan berkhasiat. Karena
sifat serat yang tidak dapat dicerna, maka serat akan masuk ke kolon dalam keadaan utuh. Keadaan utuh tersebut
menyebabkan serat mencapai kolon dalam volume yang besar dan membutuhkan tempat yang luas sehingga
memberikan perasaan kenyang. Dengan demikian kehadiran serat akan mengurangi keinginan seseorang untuk
mengonsumsi makanan sumber energi lainnya sehingga dapat mencegah munculnya kegemukan. Konsumsi serat
makanan yang dianjurkan dalam diet sehari-hari adalah 20-30 gram.
Berdasarkan kelarutannya serat pangan terbagi menjadi dua yaitu serat pangan yang terlarut dan tidak terlarut.[1] Serat pangan terlarut meliputi pektin, beta glukan, galaktomanan, gum, serta beberapa oligosakarida yang tidak
tercerna termasuk inulin didalamnya, sedangkan serat tidak larut meliputi lignin, selulosa, dan hemiselulosa.[1]
Edible seaweeds are types of algae that can be eaten raw or cooked and consumed with other foods, such as in sushi. Seaweeds have been used as a food source in Japan, Korea and China for thousands of years. Seaweeds are a rich source of many nutrients, especially iodine, which is why some people call them "super-foods." Not all seaweeds should be eaten, as some are toxic and others contain compounds that cause gastrointestinal distress.Types of SeaweedsEdible seaweeds are multi-cellular algae, usually classified as either red, green or brown varieties. Most edible seaweed is of marine origin, whereas freshwater seaweeds are usually toxic for human beings. Seaweeds are also called sea vegetables by some cultures, and are now widely eaten in countries outside of Asia, such as Ireland, Iceland, France, Norway, eastern Canada and New Zealand. Kelp is perhaps the best known seaweed in Western countries, but other popular varieties include nori, spirulina, chlorella, arame, wakame and sea lettuce.Sponsored Links
Healthy eating scheduleGet Advice & Tips On Kid Nutrition and More Resources from Nutricia®www.bebeclub.co.id
Nutrients in SeaweedsSeaweeds are rich in many vitamins, especially B-vitamins and folic acid, but also vitamins C and E. Seaweeds are also excellent sources of minerals, such as magnesium, calcium and boron, and good sources of iron and phosphorus according to the "American Dietetic Association Complete Food and Nutrition Guide." Chlorophyll, which is the compound plants use to convert the sun's radiation into energy, is also present in seaweeds in large amounts. However, the nutrients that are most abundant in seaweeds are sodium alginate and iodine, which are compounds effective at shielding the body from the negative effects of radiation.Benefits of Eating SeaweedsSodium alginate protects the body from radiation by reducing radioactive strontium absorption in the intestines, binding it with calcium and then excreting it from the body, as cited in "Medical Nutrition and Disease." Iodine protects the thyroid gland from the effects of radiation and is essential for the production of thyroid hormones, which govern metabolism. Chlorophyll contains antioxidants and amino acids and is able to stimulate red blood cell production in bone marrow, which is further aided by seaweed's high iron content. Vitamins C and E are strong antioxidants, which reduce inflammatory reactions, scavenge free radicals and protect blood vessels. The abundant minerals in seaweed, particularly kelp, are important for strong bones and normal muscle function. Chlorella has the additional ability of removing toxic substances, such as cadmium, dioxins and PCBs, from the body by binding to them. Further, chlorella detoxifies uranium, lead, mercury and copper.Some CautionsMarine algae are not considered toxic to human beings, but some do contain acids that irritate the stomach and intestines, while others can produce strong laxative effects that can lead to dehydration and electrolyte imbalances. While iodine is essential to the thyroid, consuming high levels of seaweed can produce sickness from too much iodine. According to "Human Biochemistry and Disease," thyroid specialists usually suggest about 150mcg of iodine daily, which is well below levels that cause negative side effects.Sponsored Links
Green ShapeMade in France, Coffee Flavor Drink Eliminate the Irritating Fatswww.facebook.com/GreenShapeOfficial
diabetic food listManage your diabetes with free tools from DiabetesCare.net!www.diabetescare.net
Kalbe Nutritional e-StoreAneka Produk Nutrisi dari Kalbe Double Rewards.Gratis ongkos kirim.www.kalbestore.com
Fat Burning ExerciseFree Downloads: Incredible training secrets to boost your performancewww.PPOnline.co.uk/PeakPerformance
References
"American Dietetic Association Complete Food and Nutrition Guide"; American Dietetic Association; 2006 "Medical Nutrition and Disease: A Case-based Approach"; Lisa Hark; 2008 "Human Biochemistry and Disease"; Gerald Litwack; 2008
Read more: http://www.livestrong.com/article/369583-is-eating-seaweed-good-for-you/#ixzz2ClvAdYKM
Kingdom Plantae
Divisio Rhodopyhta
Kelas Rhodophyceae
Ordo Gigartinales
Famili Solieriaceae
Genus Eucheuma
Spesies Eucheuma cottonii
Rumput laut merupakan jenis tumbuhan tingkat rendah yang belum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Keseluruhan dari tanaman ini merupakan batang yang dikenal dengan sebutan thallus, bentuk thallus rumput laut ada bermacam-macam ada yang bulat seperti tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantong, rambut dan lain sebagainya. Thallus ini ada yang tersusun hanya oleh satu sel (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler).
Percabangan thallus ada yang thallus dichotomus (dua-dua terus menerus), pinate (dua-dua berlawanan sepanjang thallus utama), pectinate (berderet searah pada satu sisi thallus utama) dan ada juga yang sederhana tidak bercabang. Sifat substansi thallus juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras diliputi atau mengandung zat kapur (calcareous}, lunak bagaikan tulang rawan (cartilagenous), berserabut (spongeous) dan sebagainya (Soegiarto et al, 1978).
Eucheuma cottonii
Eucheuma cotonii merupakan jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan di pulau Seribu. Jenis rumput laut ini dapat dikonsumsi sebagai minuman es rumput laut dan karaginan. Karaginan banyak digunakan pada sediaan makanan, sediaan farmasi dan kosmetik sebagai bahan pembuat gel, pengental atau penstabil (Nehen, 1987). Secara taksonomi rumput laut jenis Eucheuma cottonii dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisio : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieriaceae
Genus : Eucheuma
Spesies : Eucheuma cottonii
(Dawes dalam Kadi dan Atmadja, 1988)
Rumput laut merupakan ganggang yang hidup di laut dan tergolong dalam divisio thallophyta.
Eucheuma cottonii dapat dibedakan dari thallusnya. Pada Eucheuma cottonii, thallusnya bercabang-cabang berbentuk silindris atau pipih, percabangannya tidak teratur dan kasar (sehingga merupakan lingkaran) karena ditumbuhi oleh nodulla atau spine untuk melindungi gametan. Ujungnya runcing atau tumpul berwarna coklat ungu atau hijau kuning. Spina Eucheuma cottonii tidak teratur menutupi thallus dan cabang-cabangnya. Permukaan licin, cartilaginous, warna hijau, hijau kuning, abau-abu atau merah. Penampakan thallus bervariasi dari bentuk sederhana sampai kompleks (Ditjenkan Budidaya, 2004).
Source: http://risnotes.com/2012/01/mengenal-rumput-laut-jenis-eucheuma-cottonii/#ixzz2CrawjICe
Agar-agar
Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi
yang mengisi dinding sel rumput laut.Ia tergolong kelompok pektin dan
merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat
dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan. Gel terbentuk karena pada saat
dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan,
molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisikisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid
padat-cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk
menghambat pergerakan molekul obyek akibat perbedaan tegangan antara dua
kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil
sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam kultur jaringan
(Wikipedia, 2010).
Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan
gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair.Agar-agar
mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat pada suhu 32-40 °C. Jadi
tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama.Apabila
dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin:
padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'.
Sifat ini menarik secara inderawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan
Universitas Sumatera Utara
Menurut Esti (2001), pektin merupakan merupakan polimer dari
asam D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan β-1,4 glikosidik.
Sebagian gugus karboksil pada polimer pektin mengalami esterifikasi
dengan metil (metilasi) menjadi gugus metoksil. Senyawa ini disebut
sebagai asam pektinat atau pektin. Struktur asam pektinat atau pektin
dapat dilihat sebagai berikut :
Gelatin merupakan protein konversi bersifat larut air yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang bersifat tidak larut air. Tulang sapi, kulit sapi, dan kulit babi adalah bahan yang biasa digunakan untuk memperoleh gelatin (Sobral, 2001).° 2+
KARAKTERISTIK JENIS BAHAN PEMBENTUK GELAGAR GELATIN PEKTIN
Kelarutan dalam air
larut pada suhu > 90°C
larut pada suhu > 40°
larut dalam air dingin dan panas
Kelarutan dalam larutan gula
larut pada suhu > 90°C
larut pada suhu > 40°
tidak larut
Viskositas rendah rendah rendahKondisi
Pembentukan Gelsuhu dibawah
32-39°Cdibawah suhu pembentukan
dibawah suhu pembentukan
Tekstur keras, rapuh, termoreversibe
l
lembut sampai keras, kohesif.
Termoreversibel,
tidak sinersis, termoreversibel,
kohesif. Kerapuhan
meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi Ca2+Kekutan Gel meningkat
dengan meningkatnya
konsentrasi gula dan pH
meningkat dengan meningkatnya
kensentrasi dan penurunan
konsentrasi garam
meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi
Bahan asal rumput laut hewan tanamanRasa hambar "meaty" -Bau tidak berbau "meaty" -
Titik leleh gel (Celcius)
90° 28° -
Titik pembentukan gel
(Celcius)
35° 5° -
Suhu Kelarutan (Celsius)
90-100° 30-40° -
KANDUNGAN GIZI DAN MANFAAT RUMPUT LAUT.
12:47 AM Penyuluh Perikanan 30 comments
Postingan ini adalah merupakan lanjutan dari Pengenalan Rumput laut, jadi setelah kita mengenal tentang Rumput
laut kita akan membahas tentangkandungan yang ada pada Rumput laut.
A. Kandungan Kimia Rumput Laut
Kandungan rumput laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin, aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat
larut, phosphor, sulfur, khlor. silicon, rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-
unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace elements, tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E,
dan K.
Kandungan kimia penting lain adalah karbohidrat yang berupa polisakarida seperti agar – agar. Karagenan dan
alginat ( Atmadja,1999). Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang merah karena
mengandung selain agar – agar. Karagenan dan alginat , porpiran dan furcelaran. Jenis ganggang coklatpun juga
sangat potensial seperti Sargassum dan Turbinaria karena mengandung pigmen klorofil a dan c, beta carotene,
filakoid ,violasantin dan fukosantin, pirenoid dan cadangam makanan berupa laminarin, dinding sel yang terdapat
pada selulosa dan algin. Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu kappa,iota dan lambda
karagenan. Karagenan pada ganggang merah merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari D –galaktosa
dan L.-galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa yang dihubungkan yang dihubungkan oleh ikatan 1-4 glikosilik.
Kandungan rumput laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin, aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat
larut, phosphor, sulfur, chlor. silicon, rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-
unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace elements, tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E,
dan K. .Tabel komposisi kimiawi dari beberapa jenis rumput lau dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Kimiawi Beberapa Jenis Rumput Laut
Sumber : Yunizal,2004
Penggunaan jenis rumput laut E.cottonii tidak hanya terbatas sebagai makanan utama pada industri karagenan,
tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan, akan tetapi juga sumber gizi yang
baik selain itu juga merupakan sumber mineral yang baik.
Tabel 2 Kandungan mineral rumput Laut E.cottonii sp.
Sumber : Istini et al 1989
B. Pemanfaatan Produk Rumput Laut
Hasil olahan di Indonesia di antaranya berupa agar, karagenan dan alginat. Yang merupakan hidrokoloid. Dengan
beberapa sifat yang dimiliki rumput laut, maka olahan tersebut dapat berfungsi sebagai gelling agent,thinkener,
viscosi fiying agent, atau sebagai emulsifying agent. Manfaat rumput laut dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Manfaat Agar, Karagenan dan Alginat
C. Standart Rumput Laut kering
Untuk mendapatkan nilai jual yang tinggi, persyaratan mutu bahan baku rumput laut kering atau pun hasil produk
dasarnya harus memenuhi standar. Rumput kering yang bagus dan memenuhi standar perdagangan adalah rumput
laut yang kandungan benda asingnya seperti pasir,atau batu karang tidak lebih dari 5%. Kandungan airnya sekitar
20-22%. Rumput laut
kering jenis Eucheuma, gelidium, glacelaria,dan hypnea yang akan diekpor harus memenuhi standar mutu sebagai
berikut.
Tabel 4 Standar Mutu beberapa jenis rumput laut kering
*) Benda Asing,garam,pasir,karang,kayu.dan jenis lain
**) Benda asing Garam,Pasir,Karang dan Kayu
2. Standart Agar – agar
Agar agar bubuk merupakan komoditas yang diekspor dan beberapa pengusaha sudah mengusahakan dalam skala
industri.Di Indonesia agar agar sudah mulai di produksi pada tahun 1930, dan sekarang beberapa industri pengasil
agar – agar sudah banyak memproduksi, Untuk mengekspor bubuk agar – agar mutu produk harus memenuhi
persyaratan untuk bubuk agar agar di Indonesia umumnya menggunakan jenis glacelaria.
Pada Tabel 5 dapat dilihat standar mutu agar agar. Tabel. 5 Standar Mutu Agar agar
Sumber Poncomulyo dkk,2006
Standar Industri Indonesia (SII) untuk karaginan belum dirumuskan. Standar mutu yang ditetapkan FCC (Food
Chemical Codex), FDA, dan FAO (Food and Agricultural Organization) meliputi spesifikasi
kadar logam berat Pb, sulfat, air, abu, abu tak larut asam, bahan tak larut asam, dan viskositas larutan. Standar mutu
internasional berdasarkan ISO 9002 untuk produk karaginan adalah sebagai berikut
Tabel 6 Standar Mutu Karagenan
Natrium alginat sebagai food grade menurut Cottrell and Kovacs (1977) harus bebas dari selulose dan warnanya
sudah dilunturkan, sehingga menjadi putih. Sedangkan untuk yang mutu industrial untuk warna masih diperbolehkan
adanya beberapa bagian dari selulose dengan warna coklat sampai mengarah ke putih dengan kisaran pH 3.5 – 10,
viskositas larutan 1% alginat, kadar air 5-20% dengan ukuran partikel 10-200 standar mesh ( Winarno,1990).
Tabel 7. Spesifikasi mutu asam alginat, Natrium alginat dan propilen glikol alginat
Jadi telah diketahui bahwa Kandungan kimia rumput laut terdiri dari protein, lemak, air dan mineral. Bahan baku
yang dibuat untuk produk dasar seperti agar agar, karagenan dan alginat untuk dapat di ekspor harus memenuhi
persyaratan.sesuai dengan persyaratan Codex
bersambung ke:
selanjutnya....anda perlu membaca
KARAKTERISTIK
JENIS BAHAN PEMBENTUK GELAGAR,
ALGINAT, KARAGENAN
GELATIN PEKTIN
Kelarutan dalam air
larut pada suhu 90°C
larut pada suhu > 40°
larut dalam air dingin dan
panasKelarutan
dalam larutan gula
larut pada suhu > 90°C
larut pada suhu > 40°
tidak larut
Viskositas rendah rendah rendahKondisi
Pembentukan Gel
suhu dibawah 32-39°C
dibawah suhu pembentukan
dibawah suhu pembentukan
Tekstur keras, rapuh, termoreversib
el
lembut sampai keras, kohesif. Termoreversib
el,
tidak sinersis, termoreversib
el, kohesif. Kerapuhan meningkat
dengan meningkatnya
konsentrasi Ca2+
KARAKTERISTIK JENIS BAHAN PEMBENTUK GELAGAR, ALGINAT,
KARAGENANGELATIN PEKTIN
Kekutan Gel meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi gula dan pH
meningkat dengan meningkatnya kensentrasi dan penurunan konsentrasi garam
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi
Bahan asal rumput laut hewan tanamanRasa hambar "meaty" Bau tidak berbau "meaty"
Titik leleh gel (Celcius) 90°(agar);± 50°(Karagenan);
28°
Titik pembentukan gel (Celcius)
35°-50 (agar, karagenan, alginat)
5°
Suhu Kelarutan (Celsius) 90-100°(agar, karagenan, alginat)
30-40°