14
RUMPUT LAUT A. Pengenalan Rumput Laut Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Indonesia memiliki perairan yang sangat luas dan berpotensi besar untuk pengembangan industri perikanan berbasis rumput laut. Pada saat ini pengembangan industri rumput laut masih menjadi salah satu program revitalisasi Kementrian Kelautan dan Perikanan, karena komoditas rumput laut memberikan kontribusi dan penyumbang devisa negara terbesar setelah komoditas udang dan tuna. Pengembangan industri rumput laut di Indonesia memiliki prospek yang cerah. Hal ini disebabkan karena tehnik pembudidayaan rumput laut yang relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, sehingga usaha tersebut dapat dilakukan secara masal maupun perorangan. Disamping itu permintaan terhadap rumput laut dan produk olahannya baik di pasar domestik maupun internasional selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

RUMPUT LAUT.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RUMPUT LAUT.docx

RUMPUT LAUT

A. Pengenalan Rumput Laut

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa  Indonesia memiliki

perairan yang sangat luas dan berpotensi besar untuk pengembangan industri

perikanan berbasis rumput laut. Pada saat ini pengembangan industri rumput laut

masih menjadi salah satu program revitalisasi Kementrian Kelautan dan

Perikanan, karena komoditas rumput laut memberikan kontribusi dan

penyumbang devisa negara terbesar setelah komoditas udang dan tuna.

Pengembangan industri rumput laut di Indonesia memiliki prospek

yang cerah. Hal ini disebabkan karena tehnik pembudidayaan rumput laut yang

relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, sehingga usaha tersebut dapat dilakukan

secara masal maupun perorangan. Disamping itu permintaan terhadap rumput laut

dan produk olahannya baik di pasar domestik maupun internasional selalu

mengalami peningkatan setiap tahunnya.      

Demi mempertahankan peningkatan nilai tambah serta nilai jualnya,

maka pengembangan usaha budidaya rumput laut, harus diikuti dengan

pengembangan industri pengolahannya. Potensi  sumberdaya rumput laut

diperairan  Indonesia cukup besar dan kebutuhan akan produk olahannya, baik di

dalam maupun di luar negeri cukup tinggi. Sampai saat ini hasil produksi rumput

laut sebagian besar di ekspor dalam bentuk kering dan hanya sebagian kecil saja

yang diolah menjadi alginat ,karagenan dan agar agar.

Page 2: RUMPUT LAUT.docx

B. Pengertian dan Wilayah Persebaran Rumput Laut di Indonesia

Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat

di wilayah pesisir dan laut. Istilah "rumput laut" adalah rancu secara botani karena

dipakai untuk dua kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia,

istilah rumput laut dipakai untuk menyebut baik gulma laut dan lamun. Yang

dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal

sebagai alga atau ganggang. Sumber daya ini biasanya dapat ditemui di perairan

yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang.

Rumput laut alam biasanya dapat hidup diatas substrat pasir dan karang

mati. Di beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera,

rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi

pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya,

rumput laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di

Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara

di daerah pantai barat Sumatera, gulma laut dapat ditemui di pesisir barat Provinsi

Lampung sampai pesisir Sumatera utara dan Aceh.

Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak

dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis rumput

laut yang banyak dibudidayakan diantaranya adalah Euchema cottonii   dan

Gracilaria spp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat

pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya rumput laut ini di antaranya berada

di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan

Riau, Sulawesi, Maluku, Pulau Lombok dan Papua.         

Page 3: RUMPUT LAUT.docx

Wilayah sebaran jenis rumput laut ekonomis penting di Indonesia, tersebar

diseluruh kepulauan. Untuk rumput laut yang tumbuh alami ( wild stock) terdapat

di hampir seluruh perairan dangkal Laut Indonesia yang mempunyai rataan

terumbu karang. Sedangkan sebaran rumput laut komersial  yang dibudidayakan

hanya terbatas jenis Eucheuma dan Glacelaria. Jenis Eucheuma dibudidayakan di

laut agak jauh dari sumber air tawar, sedang Glacelaria dapat dibudidayakan

dilaut dekat dengan muara sungai karena untuk jenis ini salinitas yang sesuai

berkisar antara 15 – 25 per mil.  Lokasi budidaya Eucheuma tersebar diperairan

pantai di beberapa Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampug selatan, Pulau

Panjang (Banten), Pulau Seribu, Karimun Jawa (Jawa tengah), Selatan Madura,

Nusa Dua, Nusa Lembongan dan Nusa Penida (Bali), Lombok barat, Lombok

tengah (Teluk Ekas) Sumbawa, Larantuka Teluk Maoumere, Sumba, Alor,

Kupang, P Rote, Sulawesi utara, Gorontalo, Bualemo, Bone Bolango, Samaringa

(Sulawesi tengah), Sulawesi tenggara, Jeneponto, Takalar, Selayar, Sinjai dan

Pangkep (Sulawesi selatan); Seram Ambon, dan Aru (Maluku), Biak serta Sorong.

Sementara untuk budidaya Glacelaria dalam tambak tersebar luas di daerah daerah

serang (Banten), Pantai Utara Jawa  (Bekasi, Karawang, Subang Cirebon,

Indramayu Pemalang, Brebes,  dan Tegal). Sebagian pantai utara Jawa timur

(Lamongan dan Sidoarjo) untuk derah di luar pulau Jawa hampir di semua

perairan tambak Sulawesi selatan dan Lombok barat serta Sumbawa. Produksi

rumput laut nasional tahun 2010 mencapai 3,082 juta ton, di atas target yang

ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar 2,574 juta ton dan

rumput laut sudah menjadi komoditas unggulan dan menjadi penyumbang utama

produksi perikanan budidaya.

Page 4: RUMPUT LAUT.docx

C. Macam-macam Rumput Laut

Euecheuma     ®    Divisio : Rhodophyta     ®    Kelas : Rhodophyceae     ®    Bangsa : Gigartinales     ®    Suku : Solierisceae     ®    Marga : Euecheuma    ®    Jenis : E. spinosum dan E.cottonii

E. cottonii E. Spinosum

Hypnea sp       Divisio : Rhodophyta     ®    Kelas : Rhodophyceae     ®    Bangsa : Gigartinales     ®    Suku : Hypneaceae     ®    Marga : Hypnea     ®    Jenis : Hypnea sp

Hypnea sp

Page 5: RUMPUT LAUT.docx

Sargassum     Divisio : Rhodophyta     ®       Kelas : Phaeophyceae     ®       Bangsa : Fucales     ®      Suku : Sargassacaceae    ®      Marga : Sargassum     ®       Jenis : Sargassum polyfolium

S. Polyfolium E. Crassifolium

Gelidium      Divisio : Rhodophyta    ®      Kelas : Rhodophyceae     ®      Bangsa : Gilidiales S®      Suku : Gelidiaceace®      Marga :  Gelidium     ®      Jenis : Gelidium sp

Gelidium sp

Page 6: RUMPUT LAUT.docx

D. Kandungan Gizi pada Rumput Laut

Kandungan rumput laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin,

aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, khlor. silicon,

rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-

unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace elements,

tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E, dan K. 

Kandungan kimia penting lain adalah karbohidrat yang berupa

polisakarida seperti agar-agar. Karagenan dan alginat. Rumput laut yang banyak

dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang merah karena mengandung selain agar –

agar. Karagenan dan alginat , porpiran dan furcelaran. Jenis ganggang coklatpun

juga sangat potensial  seperti Sargassum dan Turbinaria karena mengandung

pigmen klorofil  a dan c, beta  carotene,  filakoid ,violasantin dan fukosantin,

pirenoid dan cadangam makanan berupa laminarin, dinding sel yang terdapat pada

selulosa dan algin. Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis

yaitu kappa,iota dan lambda karagenan. Karagenan pada ganggang merah

merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari D –galaktosa dan L.-

galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa yang dihubungkan yang dihubungkan  oleh ikatan

1-4 glikosilik.          

Kandungan rumput laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin,

aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor. silicon,

rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-

unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace elements,

tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E, dan K. .Tabel komposisi kimiawi  dari

beberapa jenis rumput lau dapat dilihat pada Tabel 1. 

Page 7: RUMPUT LAUT.docx

Tabel 1. Komposisi Kimiawi Beberapa Jenis Rumput Laut

Penggunaan  jenis rumput laut E.cottonii   tidak hanya terbatas sebagai

makanan utama pada industri karagenan, tetapi juga dapat digunakan sebagai

bahan utama dalam pembuatan makanan, akan tetapi juga sumber gizi yang baik

selain itu juga merupakan sumber mineral yang baik.       

Tabel  2 Kandungan mineral  rumput Laut E.cottonii sp.

Page 8: RUMPUT LAUT.docx

E. Produk yang Ditemukan dalam Pasaran/Produk Bahan

1. Agar-agar        

Agar merupakan hidrokoloid rumput laut yang memiliki kekuatan gel

yang sangat kuat. Senyawa ini dihasilkan dari proses ekstraksi rumput laut kelas

Rhodophyceae terutama genus Gracilaria, Gelidium.  Agar merupakan senyawa

polisakarida dengan rantai panjang yang disusun dari dua pasangan molekul

agarose dan agaropektin. Fungsi utama agarose adalah untuk mencegah terjadinya

dehidrasi dari makanan yang ditambahkan.

2. Karagenan       

Karagenan adalah senyawa hidrokoloid, merupakan senyawa

polisakarida rantai panjang yang diekstrak dari rumput laut jenis karagenofit

seperti Eucheuma sp, Hypnea sp. Karagenan dibedakan menjadi 3 macam yaitu

iota karagenan, kappa karagenan dan lambda karagenan. Ketiganya berbeda dalam

sifat gel. Kappa karagena  menghasilkan gel yang kuat, sedangkan iota karagenan

membentuk gel yang halus dan mudah dibentuk.

3. Alginat   

Alginat merupakan hidrokoloid yang diekstrak dari  alga coklat atau

Phaeophyceae. Rumput laut penghasil alginat diantaranya adalah genus

Sargassum dan Turbinaria. Alginat menjadi penting karena penggunaan nya yang

luas dalam industri karena sifatnya sebagai pembentuk gel,bahan pengemulsi dan

lain sebagainya. Di dalam bidang kosmetik  dan farmasi, alginat dimanfaatkan

dalam bentuk asam alginat, garam sodium alginat dan kalsium alginat.       

Page 9: RUMPUT LAUT.docx

a) Asam alginat           

Sifat asam alginat tidak larut dalam air, akan tetapi akan mengembang,

sehingga dapat berfungsi sebagai  disintegrating agent dan berguna dalam

pembuatan tablet. Selain itu asam alginat juga banyak digunakan untuk bahan

pelangsing tubuh dan atau makanan diet, atau juga sebagai bahan pengikat seperti

pada produk pasta gigi dan shaving cream.       

b) Sodium alginat            

Sodium alginat  banyak digunakan dalam industri obat-obatan cair karena bisa

meningkatkan viskositas atau kekentalan. Aplikasi di dalam industri farmasi

misalnya pada pengisi obat penicillin dan obat-obat sulfa.        

c) Kalsium alginat            

Kalsium alginat merupakan bahan untuk peng emulsi yang dapat digunakan

dalam pembuatan kapsul. Selain sifatnya sebagai peng emulsi kalsium alginat juga

bersifat sebagai pengental. Aplikasi dalam industri kosmetik adlah pada shampoo

cair atau bahan untuk pencuci rambut.

\