3
SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT SEJARAH FILSAFAT TIMUR 1. Filsafat India Filsafat India dilandaskan pada Weda. Pada tahapan periode klasik, filsafat India berkembang dalam ranah kesatuan substansi rohani yang digambarkan sebagai bagian terintegral dengan jiwa individual. Dalam masa ini pula perlawanan-perlawanan terhadap pandangan kaum materialistis dan atheis menjadi ‘warna’ yang dominan dalam menyangkal atau bentuk perlawanan terhadap otoritas weda. Filsafat India sebagian besar bersifat mistis dan intuitif. Peranan rasio baru agak menonjol pada kurun terakhir perjalanannya, yakni setelah berkenalan dengan filsafat barat zaman modern. Menurut Radhakrishnan dan Moore, ada tujuh ciri umum yang mewarnai hamper seluruh system filsafat India, yaitu a. motif spiritual yang mendasarinya. Motif ini mewarnai usaha filsafat India dalam konteks hidup pada umumnya. Kecuali aliran materialism hedonistis seperti carvaka, semua aliran yang lain mengakui adanya esensi spiritual. Itulah sebabnya, penghayatan keagamaan dan agama umat terkait dengan usaha filosofis dari filsafat. b. Sikap introspektif dan pendekatan introskpektif terhadap realitas. Filsafat dipahami sebagai Atmavidya, pengetahuan akan diri. Oleh karena itu, perhatian lebih diletakkan pada subjektivitas dan objektivitas. Karena itu pula, psikologi dan etika dianggap lebih penting daripada ilmu pengetahuan alam. c. Hubungan erat antara hidup dan filsafat d. Tendensi introspektif membuat filsafat India lebih bersifat idealis. e. Hanya intuisilah yang diakui sebagai mampu menyingkap kebenaran yang tertinggi. f. Penerimaan terhadap otoritas g. Adanya tendensi untuk mendekati, berbagai aspek pengalaman dan realitas dengan pendekatan sintetis

Sejarah Perkembangan Filsafat Timur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sejarah perkembangan filsafat timur

Citation preview

Page 1: Sejarah Perkembangan Filsafat Timur

SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT

SEJARAH FILSAFAT TIMUR1. Filsafat India

Filsafat India dilandaskan pada Weda. Pada tahapan periode klasik, filsafat India berkembang dalam ranah kesatuan substansi rohani yang digambarkan sebagai bagian terintegral dengan jiwa individual. Dalam masa ini pula perlawanan-perlawanan terhadap pandangan kaum materialistis dan atheis menjadi ‘warna’ yang dominan dalam menyangkal atau bentuk perlawanan terhadap otoritas weda.Filsafat India sebagian besar bersifat mistis dan intuitif. Peranan rasio baru agak menonjol pada kurun terakhir perjalanannya, yakni setelah berkenalan dengan filsafat barat zaman modern. Menurut Radhakrishnan dan Moore, ada tujuh ciri umum yang mewarnai hamper seluruh system filsafat India, yaitua. motif spiritual yang mendasarinya. Motif ini mewarnai usaha filsafat

India dalam konteks hidup pada umumnya. Kecuali aliran materialism hedonistis seperti carvaka, semua aliran yang lain mengakui adanya esensi spiritual. Itulah sebabnya, penghayatan keagamaan dan agama umat terkait dengan usaha filosofis dari filsafat.

b.Sikap introspektif dan pendekatan introskpektif terhadap realitas. Filsafat dipahami sebagai Atmavidya, pengetahuan akan diri. Oleh karena itu, perhatian lebih diletakkan pada subjektivitas dan objektivitas. Karena itu pula, psikologi dan etika dianggap lebih penting daripada ilmu pengetahuan alam.

c. Hubungan erat antara hidup dan filsafatd.Tendensi introspektif membuat filsafat India lebih bersifat idealis.e. Hanya intuisilah yang diakui sebagai mampu menyingkap

kebenaran yang tertinggi.f. Penerimaan terhadap otoritasg. Adanya tendensi untuk mendekati, berbagai aspek pengalaman dan

realitas dengan pendekatan sintetis

2. Filsafat CinaPada awal abad ke-8 samapi dengan abad ke-5 sebelum masehi, kerangka dominan yang dicetuskan dalam masyarakat Cina, yaitu berpusat pada lima anasir alam seperti kayu, api, air, logam, dan bumi. Kelima anasir ini digambarkan sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dan sekaligus sebagai jawaban terhadap fenomena kehidupan yang sesungguhnya. Filsafat Cina dilandaskan pada Konfusius dan Lao Tse yang berkembang dari abad ke-5 hingga ke-3 sebelum masehi. Fung Yu Lan mencatat pada umumnya terdapat 3 n-agama besar di Cina yaitu, Konfunianisme, Taoisme, Buddhisme.

Konfunianisme sesungguhnya bukan agama karena tidak terdapat cerita penciptaan, surga dan neraka. Istilah Taoisme memang dapat diartikan sebagai filsafat maupun agama. Taoisme sebagai filsafat mengajarkan agar manusia mengikuti alam, sebagai agama, Taoisme

Page 2: Sejarah Perkembangan Filsafat Timur

mengajarkan agar manusia menentang alam. Dalam Buddhisme, terdapat pemilahan antara Buddhisme sebagai filsafat (ajaran Buddha) dengan Buddhisme sebagai agama (agama Buddha). Hamersma menyebutkan tiga tema pokok pikiran penting sepanjang sejarah filsafat Cina, yaitu harmoni, toleransi, perikemanusiaan. Harmoni antara sesama manusia, manusia dengan alam, serta manusia dengan surga. Toleransi mengandung pengertian terdapat keterbukaan untuk pendapat-pendapat yang berbeda dengan pendapat pribadi. Perikemanusiaan oenting karena selalu manusialah yang merupakan pusat filsafat Cina. Manusia pada hakikatnya baik, dan manusia pula yang harus mencari kebahagiannya didunia ini dengan mengembangkan dirinya dalam berinteraksi dengan alam dan sesamanya. Pemusatan konsentrasi pada harmoni, toleransi, dan kemanusiaan merupakan bagian dari proses oengajaran tentang hakikat yang merupakan ranah etika dan moral dalam filsafat Cina. Penjabaran hakikat manusia dalam kehidupannya dapat dtemukan dalam konsep keseimbangan ‘Yin’ dan ‘Yang’. Yin bermakna sebagai sesuatu yang tertutup dan tak diketahui, sedangkan Yang berarti sesuatu yang terbuka dan diketahui. Dalam konteks ini, Yin dan Yang selalu berpasangan menciptakan keseimbangan. Yin disimbolkan dengan bagian hitam, sedangkan Yang disimbolkan dengan bagian putih kemudian disinergikan dalam suatu lingkaran bulat dengan garis lengkung yang indah