24
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN LUKA INSISI DI RUMAH Disusun oleh: KELOMPOK I Agus Kusnandar 220112110517 Amna Naseer 220112110537 Anggita N Asyikin 220112110538 Dessy Adriani 220112110518 Elvi M Hanim 220112110541 Juhro Arianto 220112110524 Neng Yuliyanti.K 220112110523 Novita Sari 220112110522 Nurpiyanti 220112110514 Risna Christiana 220112110504 Yayu Rahayu 220112110521 PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIII FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Sap Penkes Bu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jno

Citation preview

Page 1: Sap Penkes Bu

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN LUKA INSISI DI RUMAH

Disusun oleh:

KELOMPOK I

Agus Kusnandar 220112110517Amna Naseer 220112110537Anggita N Asyikin 220112110538Dessy Adriani 220112110518Elvi M Hanim 220112110541Juhro Arianto 220112110524Neng Yuliyanti.K 220112110523Novita Sari 220112110522Nurpiyanti 220112110514Risna Christiana 220112110504Yayu Rahayu 220112110521

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIIIFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG

2012

Page 2: Sap Penkes Bu

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi Ajaran : Keperawatan Medikal Bedah

Pokok Bahasan : Perawatan Luka Insisi di Rumah

Sasaran : Keluarga Pasien di Kemuning L.4 Bedah Umum

Hari/tanggal : Kamis, 24 Mei 2012

Waktu : 1 x pertemuan ( @ 45 menit)

Tempat : Ruang Kemuning IV Bedah Umum RSHS

Pemberi Materi : Kelompok I Program Profesi Ners Angkatan XXIII

FIK UNPAD

TUJUAN INSTITUSIONAL

Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti proses penyuluhan, keluarga mampu mempraktikkan cara

perawatan luka insisi yang benar dan tepat di rumah.

KARAKTERISTIK PESERTA PENYULUHAN

Keluarga pasien dengan luka yang dirawat di Ruang Bedah Umum dan mampu

berinteraksi atau kooperatif

ANALISIS TUGAS

Know

1. Mengetahui apa itu pengertian luka dan perawatan luka

2. Mengetahui jenis-jenis luka dan indikasi luka yang dirawat di rumah

3. Mengetahui proses dan komplikasi penyembuhan luka

4. Mengetahui manfaat perawatan luka

5. Mengetahui cara perawatan luka

Do

1. Mampu mendemostrasikan perawatan luka

Page 3: Sap Penkes Bu

Show

1. Memperhatikan dengan seksama saat penyuluhan

2. Antusias mengikuti penyuluhan yang ditunjukkan dengan keaktifan bertanya

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu:

1. Mengetahui pengertian luka dan perawatan luka

2. Mengetahui jenis-jenis luka dan indikasi luka yang dirawat di

rumah

3. Mengetahui proses dan komplikasi penyembuhan luka

4. Mengetahui manfaat perawatan luka

5. Melakukan perawatan luka

POKOK BAHASAN

Perawatan Luka

SUB POKOK BAHASAN

I. Luka

1.1. Pengertian Luka

1.2. Jenis-jenis Luka

1.3 Indikasi luka dirawat di rumah

1.4 Proses dan Komplikasi Penyembuhan Luka

1.5 Komplikasi Penyembuhan Luka

II. Perawatan Luka

2.1 Pengertian Perawatan Luka

2.2 Tujuan Perawatan Luka

2.3 Cara Perawatan Luka

Page 4: Sap Penkes Bu

MATERI PENGAJARAN

Dilampirkan

ALOKASI WAKTU

Apersepsi : 5 menit

Pembukaan : 5 menit

Penjelasan materi : 10 menit

Demonstrasi : 10 menit

Tanya jawab dan evaluasi : 10 menit

Ringkasan/penutup : 5 menit

STRATEGI PENGAJARAN

1. Menjelaskan pengertian, jenis-jenis, indikasi luka dirawat di rumah, proses

penyembuhan, dan komplikasi luka dengan metode ceramah dan media

powerpoint.

2. Menjelaskan cara perawatan luka dengan menggunakan metode simulasi.

Page 5: Sap Penkes Bu

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Tahap Kegiatan Pemberi

Materi

Kegiatan

Peserta

Penyuluhan

Metode Media Waktu

Apersepsi Kontrak waktu

dengan keluarga

pasien

Menyamakan

persepsi

Menyimak5 menit

Pembukaan Mengucapkan

salam

Menjelaskan

tujuan

Menjelaskan

materi yang akan

dibahas

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Ceramah

Ceramah

Ceramah

5 menit

Penjelasan

materi

Pengertian Luka

Jenis-jenis luka

Mekanisme

terjadinya Luka

Proses

Penyembuhan

Luka

Komplikasi

Penyembuhan

Luka

Tujuan Perawatan

Luka

Perkembangan

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Power

Point

10

menit

Page 6: Sap Penkes Bu

Perawatan Luka

Bahan, Alat, dan

Cara Perawatan

Luka

Ceramah

Demonstrasi Memperagakan

cara perawatan

luka

Mempraktek

kan ulang

Role

play

Alat

peraga

10

menit

Tanya Jawab

dan Evaluasi

Mengulang

kembali tujuan

perawatan luka

Mengulang

kembali

perawatan luka

Menjawab

Menjawab

Tanya

Jawab

10

menit

Penutupan Menyimpulkan

uraian materi

Menanyakan

komentar peserta

penyuluhan

Menjawab

komentar peserta

penyuluhan

Salam perpisahan

dan ucapan terima

kasih

Menyimak

Bertanya

Menyimak

Menyimak

5 menit

Page 7: Sap Penkes Bu

MEDIA PENGAJARAN

Komputer

Leaflet

Alat peraga

METODE PENGAJARAN

Ceramah dan Tanya Jawab

Demonstrasi

EVALUASI

Secara lisan dapat menyebutkan

a. Manfaat perawatan luka

b. Indikasi luka yang dirawat di rumah

Melakukan demonstrasi perawatan luka

Page 8: Sap Penkes Bu

DAFTAR PUSTAKA

Barbara C.Long. (2000). Perawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Morison, M.J. (2004). Seri Pedoman Praktis Manajemen luka, Jakarta: EGC

Smeltzer and Bare. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Sudarth Edisi 8. Jakarta: EGC.

Page 9: Sap Penkes Bu

Lampiran

MATERI PENGAJARAN

PERAWATAN LUKA

A. PENGERTIAN LUKA

Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka adalah

kerusakan keutuhan kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.

Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul:

1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ

2. Respon stres simpatis

3. Perdarahan dan pembekuan darah

4. Kontaminasi bakteri

5. Kematian sel

B. JENIS-JENIS LUKA

1. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka

a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi

pada lapisan epidermis ( paling luar ) kulit.

b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan

epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka stadium satu dan

ditambah dengan adanya tanda klinis seperti abrasi (pengulupasan yang tidak

normal), blister (kantung yang berisi cairan/darah ) atau lubang yang dangkal.

c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi

kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah

tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan

epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis

sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.

d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan

tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.

3. Berdasarkan mekanisme terjadinya luka :

1. Luka insisi, terjadi karena teriris oleh instrumen/benda yang tajam. Misal yang

terjadi akibat pembedahan.

Page 10: Sap Penkes Bu

2. Luka memar , terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan

oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.

3. Luka lecet, terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya

dengan benda yang tidak tajam.

4. Luka tusuk, terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk

kedalam kulit dengan diameter yang kecil.

5. Luka gores, terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.

6. Luka tembus, yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal

luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan

melebar.

7. Luka Bakar

C. PROSES PENYEMBUHAN LUKA

1. Prinsip Penyembuhan Luka

Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor (1997)

yaitu:

Antibodi tubuh

Nutrisi adekuat

Aliran pembuluh darah berfungsi dengan baik dan lancar

Keutuhan kulit dan tingkat sensitivitas

2. Fase Penyembuhan Luka

Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini

juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka

digambarkan seperti yang terjadi pada luka pembedahan :

a. Fase Inflamatori

Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses

utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Scab (keropeng) juga

dibentuk dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab membantu

hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Dibawah scab

epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. Epitelial sel membantu sebagai barier

antara tubuh dengan lingkungan dan mencegah masuknya mikroorganisme.

Page 11: Sap Penkes Bu

Fase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler

digunakan untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Pada akhirnya

daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak. Respon inflamatori ini sangat

penting bagi proses penyembuhan.

b. Fase Proliferatif

Fase kedua ini berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21 setelah

pembedahan. Fibroblast (menghubungkan sel-sel jaringan) yang berpindah ke

daerah luka mulai 24 jam pertama setelah pembedahan. Jumlah kolagen yang

meningkat menambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan luka

terbuka. Selama waktu itu sebuah lapisan penyembuhan nampak dibawah garis

irisan luka. Fibroblast berpindah dari pembuluh darah ke luka membawa fibrin.

Seiring perkembangan kapilarisasi jaringan perlahan berwarna merah. Jaringan ini

disebut granulasi jaringan yang lunak dan mudah pecah.

c. Fase Maturasi

Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun setelah

pembedahan. Fibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya

menyatukan dalam struktur yang lebih kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan

elastisitas dan meninggalkan garis putih.

3. Komplikasi Penyembuhan Luka

Infeksi

Infeksi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama

pembedahan atau setelah pembedahan.

Perdarahan

Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku

pada garis jahitan, infeksi, atau erosi (pengikisan) dari pembuluh darah

oleh benda asing (seperti drain).

Terbukanya lapisan luka dan Keluarnya pembuluh darah melalui daerah

irisan

Page 12: Sap Penkes Bu

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUKA

1. Usia

Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua.

2. Nutrisi

Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Pasien

memerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral

seperti Fe, Zn. Pasien kurang nutrisi memerlukan waktu untuk memperbaiki status

nutrisi mereka setelah pembedahan jika mungkin.

3. Infeksi

Infeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab infeksi.

4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi

Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Aliran darah

dapat terganggu pada orang dewasa dan pada orang yang menderita gangguan

pembuluh darah perifer, hipertensi atau diabetes millitus. Oksigenasi jaringan

menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan pernapasan kronik

pada perokok.

5. Hematoma

Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap

diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang

besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga

menghambat proses penyembuhan luka.

6. Benda asing

Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya

suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin,

jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan

yang kental yang disebut dengan nanah (Pus).

Page 13: Sap Penkes Bu

7. Iskemia

Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada

bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat

dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu

adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.

8. Diabetes

Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah,

nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi

penurunan protein-kalori tubuh.

9. Keadaan Luka

Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas penyembuhan

luka. Beberapa luka dapat gagal untuk menyatu.

10. Obat

Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti neoplasmik

mempengaruhi penyembuhan luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapat

membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka.

Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap

cedera

Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan

Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri

penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka

pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.

E. PERAWATAN LUKA

1. Pengertian

Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membran

mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka

operasi yang dapat merusak permukaan kulit. Merawat luka merupakan langkah

menggati balutan yang lama (kotor) dengan balutan yang baru (steril) untuk

mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.

Page 14: Sap Penkes Bu

2. Tujuan merawat luka

a. Mencegah infeksi dari

masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa

b. Mencegah bertambahnya

kerusakan jaringan

c. Mempercepat penyembuhan

d. Membersihkan luka dari benda

asing atau debris

e. Mencegah perdarahan

f. Mencegah excoriasi kulit sekitar

drain

g. Memberikan lingkungan yang

memadai untuk penyembuhan luka

h. Menekan dan imobilisasi luka

i. Mencegah luka dan jaringan

epitel baru dari cedera mekanis

j. Memberikan rasa nyaman

mental dan fisik pada pasien

3. Persiapan alat

1. Set steril yang terdiri atas :

a. Kapas atau kasa

b. Tempat untuk larutan (Kom/mangkuk)

c. Sarung tangan atau cuci tangan dengan sabun (tehnik 6 langkah)

2. Set non steril terdiri atas:

a. Gunting

b. Kantong plastik untuk tempat balutan lama

c. Plester

d. Perban gulung

e. Kayu putih untuk membuka plester pada balutan lama.

3. Larutan anti septic (NaCl 0.9 %)

4. Cara Merawat Luka Insisi

1. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman

Page 15: Sap Penkes Bu

2. Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dengan air yang mengalir

o Basahi tangan, berikan sabun

o Kemudian gosok :

Telapak tangan

Punggung tangan

Sela-sela jari

Ruas-ruas jari

Ibu jari

Kuku

Pergelangan

o Kemudian bilas dengan air mengalir

o Keringkan dengan tisu atau handuk kering yang bersih

3. Dekatkan kantong plastik pada tempat yang dapat dijangkau untuk

mempermudah membuang sampah.

4. Buka plester menggunakan kayu putih atau kasa yang telah dibasahi Nacl

0.9 %

5. Buka balutan lama (jika balutan menempel pada luka dan sulit untuk

dibuka, basahi terlebih dahulu dengan cairan NaCl 0.9 %).

6. Tempatkan balutan yang kotor ke dalam kantong plastik.

7. Bersihkan luka menggunakan kapas dilembabkan terlebih dahulu dengan

Nacl 0.9 %.

8. Gunakan satu kapas untuk satu kali mengoles

9. Bersihkan luka dari atas ke bawah dan dari tengah keluar

10. Tekan area sekitar luka jika ada cairan/darah/nanah sampai keluar

11. Ulangi pembersihan sampai semua cairan terangkat.

12. Keringkan dengan kassa steril yang kering

13. Tutup dengan kassa lembab yang telah dibasahi Nacl 0.9 %

14. Gunakan plester atau dibalut dengan perban gulung

15. Bantu pasien dalam posisi yang nyaman.

16. Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi balutan kotor.

17. Bersihkan alat dan buang sampah dengan baik.

18. Cuci tangan 7 langkah dengan sabun dengan air mengalir

Page 16: Sap Penkes Bu