11
Satuan Acara Penyuluhan dan Laporan Program Bermain Terapi Bermain pada Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) Di Ruang Bima RSUD Kota Semarang Disusun Oleh : 1. Aprilia Dwi Jayanti P.17420113043 2. Bella Ayu Soraya P.17420113045 3. Wiwik Wijayanti P.17420113079 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

SAP Bermain

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bermain

Citation preview

Page 1: SAP Bermain

Satuan Acara Penyuluhan

dan Laporan Program Bermain

Terapi Bermain pada Anak Usia Sekolah (6-12 tahun)

Di Ruang Bima RSUD Kota Semarang

Disusun Oleh :

1. Aprilia Dwi Jayanti P.17420113043

2. Bella Ayu Soraya P.17420113045

3. Wiwik Wijayanti P.17420113079

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

2015

Page 2: SAP Bermain

BAB I

Rancangan bermain ( Satuan Acara Praktik)

A. TOPIK : Bermain

SUB TOPIK : Bermain dengan anak sekolah (6-12 th)

TEMPAT : Ruang Bima RSUD Kota Semarang

WAKTU : Sabtu, 16 mei 2015 pukul 09.00 WIB

B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan terapi bermain diharapkan dapat :

a. Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tahap

perkembangannya.

b. Menghilangkan atau mengurangi kebosanan anak selama dirawat di ruang

rumah sakit.

2. Tujuan Instruksional khusus

a. Berinteraksi dengan sesama pasien dan perawat.

b. Mengembangkan imajinasinya.

c. Mengembangkan kemampuan motorik halusnya.

d. Meningkatkan kreatifitasnya.

e. Mengungkapkan kegembiraan atau rasa senang.

f. Terlihat lebih rileks.

g. Kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan.

C. PERENCANAAN

1. Jenis Program bermain

- Menstimulasi kemampuan kreativitasnya dalam berkreasi

- Menstimulasi untuk mengembangkan perasaan, pemikiran dan sikapnya dalam

menjalankan peran

- Membentuk karakter anak cinta bangsa, dengan memnyanyikan sebuah lagu

kebangsaan atau lagu anak Indonesia

2. Karakteristik Sosial Permainan

Page 3: SAP Bermain

Parallel play : permainan anak yang menggunakan permainan yang sama

tetapi antara satu anak dengan yang lainnya tidak terjadi kontak satu dengan yang

lainnya sehingga tidak ada sosialisasi satu dengan yang lainnya.

3. Karakteristik Peserta

Skill play : permainan yang akan meningkatkan ketrampilan anak, khususnya

motorik kasar dan halus.

4. Sasaran

- Anak yang ada di Ruang Bima RSUD Kota Semarang.

- Anak sekolah ( 6-12 tahun ).

5. Metode

- Ceramah

- Praktik

6. Alat-alat yang digunakan

- Buku gambar

- Pencil Warna

- Kertas (Origami)

- Pemutar lagu ( laptop )

- Ular tangga

- Hadiah

7. Setting Tempat

-Rungan klien, kamar nomer 4 ruang Bima

8. Pengorganisasian

- Leader : Aprilia Dwi Jayanti

- Fasilitator : Bella Ayu Soraya

- Observer : Wiwik wijayanti

D. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Hal – Hal Yang Perlu Diwaspadai Dan Diperhatikan

a. Ada tidaknya resiko permainan.

b. Permainan berfokus untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar, halus

sensoris, kognitif dan afektif.

c. Anak tidak boleh dipaksa dalam permainan ini.

d. Perhatikan bila anak kelelahan, bisa dihentikan sebentar.

e. Anak merasa takut dengan lingkungan.

Page 4: SAP Bermain

f. Anak mendapat pengobatan saat terapi bermaib dilakukan.

g. Anak meninggalkan tempat sebelum selesai permainan.

h. Anak membuat kegiatan sendiri diluar kegiatan yang dilakukan.

2. Antisipasi untuk Meminimalkan Hambatan

a. Membatasi waktu bermain yaitu selama kurang lebih 1 jam.

b. Menyesuaikan jadwal program pasien dengan jadwal bermain.

c. Konsultasi dengan pembimbing dan kepala ruangan.

d. Memberikan penjelasan pada orang tua.

3. Ketrampilan Yang Diperlukan

a. Aspek kognitif dan afektif.

Tanggap terhadap perintah untuk menyebutkan nama gambar dan mewarnai

gambar dengan tepat.

b. Aspek bahasa.

Anak dapat mengungkapkan kreativitas dan imaginasinya dalam pemainan

tersebut.

c. Aspek social

Anak mampu mengenal dan menyebautkan nama panggilan teman yang main

bersamanya.

4. Pelaksanaan

Pembukaan 5 menit

a. Perkenalan.

b. Menjelaskan tujuan dan teknik (cara) permainan.

Pelaksanaan 30 menit

c. Anak melihat buku gambar dan menggambar serta mewarnainya

d. Anak dapat menghafal lirik lagu

e. Anak menyanyikan lagu dengan lancar

Penutup dan memberika reinforcement 10 menit

E. EVALUASI

- 90 % anak mengikuti terapi bermain sampai selesai.

- 90 % anak mampu melakukan ketrampilan dalam aktivitas bermain.

- 90 % anak dapat memusatkan perhatian dan dapat menyelesaikan pekerjaan

sampai selesai (dapat membuat sesuat dari kertas, dapat menyanyikan lagu

dengan lancar, bisa menggambar).

Page 5: SAP Bermain

BAB II

LAPORAN KEGIATAN BERMAIN

A. PELAKSANAAN

Dilakukan pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 16 mei 2015

Pukul : 10.00 WIB

Sasaran : Usia anak prasekolah (7 tahun)

Ruang : Bima RSUD Kota Semarang

Setting tempat: Kamar nomer 4

B. EVALUASI KEGIATAN

a. Sikap Anak

Anak dapat berinteraksi dengan perawat, serta teman seumuran yang

ada di ruang tersebut. Anak dapat mengikuti permainan yang telah disediakan,

serta dapat mengikuti sampai permainan selesai.

b. Kemampuan Anak

Anak dapat menyelesaikan tantangan-tantangan yang telah diberikan

seperti mainanan ular tangga, kemudian membuat bentuk-bentuk dari kertas.

Ketika anak diajak bernyanyi, anak-anak menyanyi dengan malu-malu,

mereka menyanyi tetapi mereka asik dengan kertas yang dipegangnya.

Anak dapat menghitung benda yang ada di buku dan bisa mewarnai

jika saja tangannya tidak diinfus. Intinya mereka dapat mengikuti permainan

dengan baik.

Anak dapat memusatkan perhatian dan dapat menyelesaikan pekerjaan

sampai walaupun saat disuruh membuat bentuk dari kertas, anak hanya bisa

membuat 1 bentuk saja.

Dilihat dari Aspek kemampuan anak dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Aspek kognitif dan afektif.

Anak tanggap terhadap perintah untuk menyebutkan

nama gambar dan tetapi tidak mewarnai gambar karena ada

suatu kendala.

2. Aspek bahasa.

Anak dapat mengungkapkan kreativitas dan

imaginasinya dengan membuat bentuk kapal.

Page 6: SAP Bermain

3. Aspek social

Anak mampu mengenal dan menyebautkan nama

panggilan teman yang main bersamanya.

c. Rekomendasi

Anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan

keinginannya. Orang tua hanya bisa mengarahkan dengan baik dan

memfasilitasinya. Biarkan anak berkembang dan biarkan anak bermain dan

berinteraksi dengan orang lain selama hal itu positif. Walaupun anak dalam

keadaan sakit, terapi bermain harus diberikan agar anak tidak bosan selama

permainan tersebut tidak membahayakannya.

C. KENDALA YANG DIHADAPI

1. Anak tidak bisa melukis atau menggambar karena tangan kanannya diinfus

2. Saat membentuk suatu kertas menjadi bentuk yang bagus, anak membutuhkan

bantuan untuk melipatnya.

3. Waktu terapi beramain tidak sesuai dengan jadwal karena ada sesuatu hal yang

harus dilakukan pasien yang akan diajak bermain.

Page 7: SAP Bermain

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terapi bermain bejalan dengan lancar, anak mengikuti kegiatan sampai

selesai. Anak mampu melakukan tantangan-tantangan yang diberikan dengan baik,

dan dapat beriteraksi dengan temannya satu sama lain. Permainan yang dilakukan

harus tidak membahayakan kondisi klien. Mereka menggunakan kemampuannya

dengan baik saat bermain.

B. Saran

Hal yang terpenting sebelum mengajak anak dalam terapi bermain adalah

perawat harus melihat kondisi klien, apakah permainan yang diberikan

membahayakan untuk klien atau tidak.

Page 8: SAP Bermain

LEMBAR PENGESAHAN

SAP Bermain dan Laporan Program Bermain yang disusun oleh :

Nama : 1. Aprilia Dwi Jayanti P. 17420113043

2. Bella Ayu Soraya P.17420113045

3.Wiwik Wijayanti P.17420113079

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah KeperawatanAnak Semester IV, telah disetujui

dan disahkan.

Semarang, 16 mei 2015

Mengetahui,

Pembimbing Klinik, Pembimbing Akademik

( ) ( )