24
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Kata pengantar.........................................1 Daftar isi ............................................2 1. Pendahuluan ........................................3 1.1 Latar Belakang................................3 1.2 Tujuan Penulis ...............................3 2. isi.................................................4 2.1 Pengertian dan Hubungan Komunikasi Antarbudaya4 2.2 Fungsi Komunikasi Antarbudaya................5 2.3 Hambatan Komunikasi Antarbudaya..............6 2.4 Keefektifan Komunikasi Antarbudaya...........8 3. Penutup............................................10 3.1 Kesimpulan..................................10 3.2 Saran.......................................10 Daftar Pustaka........................................11

RIRIN RISWANTO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: RIRIN RISWANTO

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Kata pengantar............................................................................................................1

Daftar isi .....................................................................................................................2

1. Pendahuluan ...........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.................................................................................................3

1.2 Tujuan Penulis ................................................................................................3

2. isi.............................................................................................................................4

2.1 Pengertian dan Hubungan Komunikasi Antarbudaya.....................................4

2.2 Fungsi Komunikasi Antarbudaya...................................................................5

2.3 Hambatan Komunikasi Antarbudaya..............................................................6

2.4 Keefektifan Komunikasi Antarbudaya...........................................................8

3. Penutup.................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan...................................................................................................10

3.2 Saran.............................................................................................................10

Daftar Pustaka...........................................................................................................11

Page 2: RIRIN RISWANTO

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Komunikasi Antar Budaya”

Harapan penulis semoga tugas ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini

sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran dari semua

pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah dasar-

dasar komunikasi ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin.

KENDARI, DESEMBER 2015

PENULIS

Page 3: RIRIN RISWANTO

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa saling berhubungan satu sama lain. Untuk

itulah peran komunikasi dibutuhkan. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah

berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Oleh sebab itu,

menurut dokter Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan

bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernapas. Sepanjang manusia ingin hidup,

maka mereka memerlukan komunikasi.

Masyarakat Indonesia sejak dulu sudah dikenal sangat heterogen dalam berbagai aspek,

seperti adanya keberagaman suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Tidaklah

asing bagi kita sebagai warga Negara Indonesia dengan adanya perbedaan budaya di kalangan

masyarakat kita ,karena mengingat begitu luasnya wilayah indonesia.

Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Ketika seseorang berusaha

berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-

perbedaannya, disitulah dibuktikan bahwa sebenarnya budaya itu juga dipelajari.

Pada kenyataanya seringkali kita tidak bisa menerima atau merasa kesulitan menyesuaikan

diri dengan perbedaan-perbedaan yang terjadi akibat interaksi tersebut, dan kita biasanya akan

mengalami kesulitan berinteraksi dengan mereka tanpa komunikasi yang padu.

Page 4: RIRIN RISWANTO

1.2      Tujuan Penulisan

Tujuan daripada penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

dasar-dasar komunikasi, juga memiliki tujuan lain, yaitu:

1.      Untuk mengetahui pengertian dan hubungan antara komunikasi dan kebudayaan

2.      Untuk mengetahui fungsi-fungsi komunikasi antar budaya

3.      Untuk mengetahui hambatan komunikasi antar budaya

4.      Untuk mengetahui keefektifan komunikasi antar budaya

Page 5: RIRIN RISWANTO

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan hubungan komunikasi antar budaya

Kata atau istilah komunikasi dari bahasa Inggris “communication”. Secara etimologis atau

menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada

kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik

bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Kata “budaya” berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak

dari kata buddhi, yang berarti “budi” atau “kaal”. Kebudayaan itu sendiri diartikan sebagai “ hal-

hal yang berkaitan dengan budi atau akal”. Budaya berkenaan dengan cara hidup manusia

Ada dua konsep utama yang mewarnai komunikasi antarbudaya (interculture

communication), yaitu konsep kebudayaan dan konsep komunikasi. Hubungan antara keduanya

sangat kompleks. Budaya mempengaruhi komunikasi dan pada gilirannya komunikasi turut

menentukan, menciptakan dan memelihara realitas budaya dari sebuah komunitas/kelompok

budaya. Dengan kata lain, komunikasi dan budaya ibarat dua sisi mata uang yang tidak

terpisahkan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Budaya tidak hanya menentukan siapa

bicara dengan siapa, tentang apa dan bagaimana komunikasi berlangsung, tetapi budaya juga

turut menentukan bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan dan

kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan.

Page 6: RIRIN RISWANTO

Komunikasi antarbudaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan

penerima pesannya adalah anggota suatu budaya lainnya. Dalam keadaan demikian,kita segera di

hadapkan kepada masalah-masalah yang ada dalam suatu situasi di mana suatu pesan di sandi

dalam suatu budaya dan harus disandi balik dalam budaya lain. Seperti yang telah di

ketahui,budaya mempengaruhi orang yang berkomunikasi. Budaya bertanggung jawab atas

seluruh perbendaharaan perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki setiap orang.

Sebenarnya seluruh perbendaharaan perilaku manusia sangat bergantung pada budaya

tempat manusia tersebut dibesarkan. Konsekuensinya, budaya merupakan landasan komunikasi.

Bila budaya beraneka ragam, maka beraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi.

Komunikasi merupakan suatu proses budaya. Artinya komunikasi yang ditujukan pada

orang atau kelompok lain tak lain adalah sebuah pertukaran kebudayaan. Misalnya ketika kita

berkomunikasi dengan suku Aborigin Australia, secara tidak langsung kita sedang

berkomunikasi berdasarkan kebudayaan tertentu milik kita untuk menjalin kerja sama atau

mempengaruhi kebudayaan lain.

2.2 fungsi komunikasi antar budaya

Fungsi komunikasi antar budaya sendiri dibagi menjadi dua, yaitu fungsi pribadi dan fungsi

sosial.

1.            Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku

komunikasi yang bersumber dari seorang individu.

a.       Menyatakan Identitas Sosial

Page 7: RIRIN RISWANTO

Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu yang

digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa

baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri

maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun tingkat

pendidikan seseorang.

b.      Menyatakan Integrasi Sosial

Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok

namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Salah satu tujuan

komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator

dan komunikan. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar

komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi.

Dan prinsip utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: “saya

memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan

sebagaimana yang saya kehendaki”. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat

meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.

c.       Menambah Pengetahuan

Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama,

saling mempelajari kebudayaan masing-masing. Sehingga kita tidak hanya mengetahui satu

budaya tetapi kita juga dapat mengetahui budaya lain.

d.      Melepaskan Diri atau Jalan Keluar

Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencari jalan

keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu berfungsi

menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.

Page 8: RIRIN RISWANTO

2.            Fungsi Sosial

a.       Pengawasan

Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbeda

kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini

bermanfaat untuk menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih

banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa

yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang

berbeda.

b.      Menjembatani

Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua

orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi

menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya

saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama.

c.       Sosialisasi Nilai

Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai

kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.

d.      Menghibur

Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton

tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw, Honolulu,

Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.

Page 9: RIRIN RISWANTO

2.3  Hambatan Komunikasi Antar Budaya

Hambatan komunikasi atau yang juga dikenal sebagai communication barrier adalah segala

sesuatu yang menjadi penghalang untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Contoh dari

hambatan komunikasi antarbudaya adalah kasus anggukan kepala, dimana di Amerika Serikat

anggukan kepala mempunyai arti bahwa orang tersebut mengerti sedangkan di Jepang anggukan

kepala tidak berarti seseorang setuju melainkan hanya berarti bahwa orang tersebut

mendengarkan. Dengan memahami mengenai komunikasi antar budaya maka hambatan

komunikasi (communication barrier) semacam ini dapat kita lalui. Hambatan-hambatan tersebut

adalah:

1.      Fisik (Physical)

Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu, lingkungan, kebutuhan diri,

dan juga media fisik.

2.      Budaya (Cultural)

Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial yang ada antara

budaya yang satu dengan yang lainnya.

3.      Persepsi (Perceptual)

Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda

mengenai suatu hal. Sehingga untuk mengartikan sesuatu setiap budaya akan mempunyai

pemikiran yang berbeda-beda.

4.      Motivasi (Motivational)

Page 10: RIRIN RISWANTO

Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar, maksudnya adalah

apakah pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan tersebut atau apakah pendengar

tersebut sedang malas dan tidak punya motivasi sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi.

5.      Pengalaman (Experiantial)

Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki

pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga konsep

yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu.

6.      Emosi (Emotional)

Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar

sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk

dilalui.

7.      Bahasa (Linguistic)

Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan (sender)dan penerima

pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak

dimengerti oleh penerima pesan.

8.      Nonverbal

Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata tetapi dapat

menjadi hambatan komunikasi. Contohnya adalah wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan

(receiver) ketika pengirim pesan (sender) melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat

tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan akan

merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan.

9.      Kompetisi (Competition)

Page 11: RIRIN RISWANTO

Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain sambil

mendengarkan. Contohnya adalah menerima telepon selular sambil menyetir, karena melakukan

2 (dua) kegiatan sekaligus maka penerima pesan tidak akan mendengarkan pesan yang

disampaikan melalui telepon selularnya secara maksimal.

2.4        Keefektifan Komunikasi Antar Budaya

Sebagaimana sebuah aktivitas komunikasi yang efektif apabila terdapat persamaan makna

pesan antara komunikator dan komunikan, demikian juga halnya dengan komunikasi

antarbudaya. Tetapi hal ini menjadi lebih sulit mengingat adanya unsur perbedaan kebudayaan

antara pelaku-pelaku komunikasinya. Itulah sebabnya, usaha untuk menjalin komunikasi

antarbudaya dalam praktiknya bukanlah merupakan suatu persoalan yang sederhana. Terdapat

banyak masalah-masalah potensial yang sering terjadi di dalamnya, seperti yang telah di

jabarkan diatas.

Komunikasi antarbudaya yang benar-benar efektif menurut Schramm harus memperhatikan

empat syarat, yaitu:

1.      Menghormati anggota budaya lain sebagai manusia .

2.      Menghormati budaya lain sebagaimana apa adanya dan bukan sebagaimana yang kita

kehendaki.

3.      Menghormati hak anggota budaya yang lain untuk bertindak berbeda dari cara kita bertindak.

4.      Komunikator lintas budaya yang kompeten harus belajar menyenangi hidup bersama orang dari

budaya yang lain.

Sedangkan De Vito mengemukakan konsepnya tentang efektivitas komunikasi sangat

ditentukan dari sejauh mana seseorang mempunyai sikap:

Page 12: RIRIN RISWANTO

1.      Keterbukaan;

Sikap keterbukaan yang dimaksud De Vito, meliputi:

a.       Sikap seseorang komunikator yang membuka semua informasi tentang pribadinya kepada

komunikan, sebaliknya menerima semua informasi yang relevan tentang dan dari komunikan

dalam rangka interaksi antarpribadi;

b.      Kemauan seseorang sebagai komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap pesan yang

datang dari komunikan;

c.       Memikirkan dan merasakan bahwa apa yang dinyatakan seorang komunikator merupakan

tanggung jawabnya terhadap komunikan dalam suasana situasi tertentu.

2.      Empati;

Perasaan empati ialah kemampuan seorang komunikator untuk menerima dan memahami orang

lain seperti ia memahani dirinya sendiri. Jadi ia berpikir, merasa, berbuat terhadap orang lain

sebagaimana ia berpikir, merasa dan berbuat terhadap dirinya sendiri.

3.      Merasa positif;

Perasaan positif ialah perasaan seorang komunikator bahwa pribadinya, komunikannya, serta

situasi yang melibatkan keduanya sangat mendukung.

4.      Memberi dukungan

Memberi dukungan ialah suatu situasi kondisi yang dialami komunikator dan komunikan

terbebas atmosfir ancaman, tidak dikritik dan ditantang.

5.      Merasa seimbang;

Merasa keseimbangan ialah suatu suasana yang adil antara komunikator dan komunikan dalam

hal kesempatan yang sama untuk berpikir, merasa dan bertindak

Page 13: RIRIN RISWANTO

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi merupakan suatu proses budaya. Komunikasi antarbudaya dapat terjadi bila

produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota suatu

budaya lainnya. Ada dua konsep utama yang mewarnai komunikasi antarbudaya (interculture

communication), yaitu konsep kebudayaan dan konsep komunikasi. Komunikasi memiliki 2

fungsi yaitu fungsi pribadi seperti menyatakan identitas sosial, menyatakan integrasi sosial,

menambah pengetahuan, melepaskan diri atau jalan keluar dan fungsi sosial seperti pengawasan,

menjembatani, sosialisasi nilai, menghibur. Komunikasi juga memiliki hambatan yang

berdefinisi segala sesuatu yang menjadi penghalang untuk terjadinya komunikasi yang efektif.

Page 14: RIRIN RISWANTO

Keefektifan dalam berkomunikasi akan terjadi apabila terdapat persamaan makna pesan antara

komunikator dan komunikan.

3.2 Saran

Komunikasi merupakan kunci utama dalam keberhasilan hidup bermasyarakat. Terutama

pentingnya komunikasi yang efektif ketika diantara individu memiliki perbedaan baik itu dalam

segi bahasa tingkah laku atau pun budaya. Kita harus terus mengingat dan sadar kembali akan

pandangan bangsa Indonesia dalam menanggapi keanekaragaman budaya tersebut yaitu

bhinneka tunggal ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetap satu jua. Sebagai mahasiswa

yang cerdas kita perlu memahami dan mendalami lebih lanjut mengenai konsep komunikasi,

apalagi jika kita hendak berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda kebudayaan dengan kita.

Untuk itu, wawasan yang luas dengan membaca buku dari berbagai referensi sangat di butuhkan

dalam hal ini agar kita tidak buta komunikasi.

Page 15: RIRIN RISWANTO

Daftar Pustaka

·         Mulyana Deddy, Rakhmat Jalaluddin. Komunikasi antarbudaya (panduan berkomunikasi

dengan orang-orang berbeda budaya). Bandung: PT remaja rosdakarya, 2003

·         Nurudin. Sistem komunikasi Indonesia. Jakarta: PT raja Grafindo persada 2008

·         Cangara Hafied. pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT raja Grafindo persada 2003

·         iliweri, Alo. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. 2004

·         http://www.kriwiiiil.files.wordpress.com

·         Andriana, LusianaLubis. Komunikasi Antar Budaya. Pdf. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Jurusan Ilmu Komunikasi :Universitas Sumatera. 2005.

·         http://www. repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/2733/1/Draf%20Jurnal.pdf

·         http://kreativitaskpi.blogspot.com/2012/06/makalah-komunikasi-antar-budaya.html

·         http://arjaenim.blogspot.com/2013/01/komunikasi-antar-budaya.html

Page 17: RIRIN RISWANTO