5
Dehidrasi. Dehidrsi adalah dimana keadaankeadaan volume air berkurang tanpa disertai berkurangnya elektrolit (natriun) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya natriun cairan diekstrasel. Akibat dari keadaan ini akan terjadi peningkatan dan natrium dalam ekstrasel sehingga cairan intrasel akan masuk ke ekstrasel (cairan intrasel berkurang) dengan kata lain, dehidrasi melibatkan pengurangan cairan intra dan ekstra sel secara bersamaan (pengurangan volume air tubuh total); 40% dari carian yang hilang berasal dari ekstrasel dan 60% berasal dari intrasel. Secara klinik perbedaan antara deplesi volume dan dehidrasi terletak pada kadar natrium dan plasma. Dehidrasi dapat terjadi akibat keluarnya air melalui keringat, penguapan dari kulit, saluran cerna, diabetes insipidus (sentral dan nefrogenik) atau diabetes osmotik.yang kesemuanya disertai gangguan rasa haus atau gangguan akses cairan. Dehidrasi dapat terjadi pada keadaan masuknya cairan ekstrasel ke intrasel secara berlebihan,kejang hebat,setelah melakukan latihan berat, atau pada pemberian cairan natrium hipertonik berlebihan. Dehidrasi dapat timbul pula jika diare hebat dan asupan oral terbatas karena nausen atau muntah,terutama pada anak kecil atau lanjut usia. Dehidrasi dapat dibedaka atas : Dehidrasi hipertonik yaitu hilangnya air lebih bnyak dari natrium. Ditandai dengan tingginua kadar natrium serum ( lebih dari 145 mEq/L) Dan peningkatan osmolalitas efektif serum ( lebih dari 285 mOsmol/L). Dehidrasi hipertonik yaitu hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Ditandai dengan normalnya kadar serum (135-145 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mOsmol/L) Dehidrasi hipotonik yaitu hilangnya natrium lebih banyak daripada air. Ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mEq/L)

rika_tugas pbl

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: rika_tugas pbl

Dehidrasi.

Dehidrsi adalah dimana keadaankeadaan volume air berkurang tanpa disertai berkurangnya elektrolit (natriun) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya natriun cairan diekstrasel.

Akibat dari keadaan ini akan terjadi peningkatan dan natrium dalam ekstrasel sehingga cairan intrasel akan masuk ke ekstrasel (cairan intrasel berkurang) dengan kata lain, dehidrasi melibatkan pengurangan cairan intra dan ekstra sel secara bersamaan (pengurangan volume air tubuh total); 40% dari carian yang hilang berasal dari ekstrasel dan 60% berasal dari intrasel.

Secara klinik perbedaan antara deplesi volume dan dehidrasi terletak pada kadar natrium dan plasma. Dehidrasi dapat terjadi akibat keluarnya air melalui keringat, penguapan dari kulit, saluran cerna, diabetes insipidus (sentral dan nefrogenik) atau diabetes osmotik.yang kesemuanya disertai gangguan rasa haus atau gangguan akses cairan.

Dehidrasi dapat terjadi pada keadaan masuknya cairan ekstrasel ke intrasel secara berlebihan,kejang hebat,setelah melakukan latihan berat, atau pada pemberian cairan natrium hipertonik berlebihan.

Dehidrasi dapat timbul pula jika diare hebat dan asupan oral terbatas karena nausen atau muntah,terutama pada anak kecil atau lanjut usia.

Dehidrasi dapat dibedaka atas :

Dehidrasi hipertonik yaitu hilangnya air lebih bnyak dari natrium. Ditandai dengan tingginua kadar natrium serum ( lebih dari 145 mEq/L)Dan peningkatan osmolalitas efektif serum ( lebih dari 285 mOsmol/L).

Dehidrasi hipertonik yaitu hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama.Ditandai dengan normalnya kadar serum (135-145 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mOsmol/L)

Dehidrasi hipotonik yaitu hilangnya natrium lebih banyak daripada air.Ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mEq/L)Dan penurunan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mOsmol/L).

Menjelaskan gejala dehidrasi :

Rasa haus yang meningkat Berkurangnya jumlah buang air kecil Warna urine yg gelap Tidak mampu berkeringat Perubahan ortostatikpada keadaan berat

Selain itu, keadaan klinis drai rehidrasi dapat dilihat drai pertimbangan dehidrasi, yaitu:

Dehidrasi ringan : turgor berkurang, suara serak Dehidrasi sedang : turgor buruk, suara serak, nadi cepat nafas cepat dan dalam

Page 2: rika_tugas pbl

Dehidrasi berat : sama seperti dehidrasi sedang , tetapi kesadaran menurun (apatis sampai koma) , otot-otot kaku, sianosis.

Organ-organ yang terkena dehidrasi yaitu;

Ginjal ; dapat menimbulkan gagal ginjal akut. Jantung ; (tarikardia)denyut nadi melebihi nilai normal.

Pengobatan cairan pada dehidrasi

Dehidrasi ringan diberikan cairan per oral, berupa oralit, larutan gula-garam, air tajin, kuah sayur.Banyaknya cairan yang dianjurkan adalah 50ml/kg BB, yang dapat diberikan dalam waktu 4-6 jam.

Dehidrasi sedang diberikan cairan oralitper oral sebanyak 100ml/kg BB selama 4-6 jam.

Tanda dan gejala

Tanda dan gejala Dehidrasi ringan Dehidrasi sedang

Dehidrasi berat

1.keadaan umum dan kondisi bayi dan anak kecil.

Anak lebih besar

Haus,sadar, gelisah

Haus,sadar,gelisah

Haus, gelisah

Haus, sadar merasa pusing pada perubahan

Mengantuk, lemas, extremitas dingin, berkeringat,sianotik,mungkin koma.Biasanya sadar.gelisah,extremitas dinigin dan sianotik.Kulit jari berkeriput, kejang otot.

2. nadi redialis normal Cepat dan lemah

Cepat,halus, kadang-kadang tak teraba.

3. pernafasan normal Dalam,mungkin cepat

Dalam dan cepat

4. ubun-ubun besar normal cekung Sangat cekung

5. elastisitas kulit Pada pencubitan,elastisitas kulit kembali segera

lambat Sangat lambat

6. mata normal cekung Sangat cekung7. aiir mata ada kering Sangat kering

8. selaput lendir lembab kering Sangat kering9. pengularan urine normal Berkurang dan

warna tuaTidak ada urine dalam beberapa jam, kandung kencing kosong.

10. tekanan darah 4-5 % 6-9% 10 % atau lebih

Page 3: rika_tugas pbl

sistolik , kehilangan berat prakiraan kehilangan cairan (%)

40- 50 ml/kg 60-90ml/kg 100-110ml/kg

Untuk keperluan praktis ,diperlukan pembagian fase terapi cairan parenteral, yang biasanya terdiri dari tiga tahap, yaiitu inisial, tahap lanjut dan tahap akhir.

Tahap inisialTahap inisial hanya diperlukan bila terjadi defisit sirkulasi yang bermakna.Bila hal tersebut tidak ada, maka fase inisial ini hanya merupakan pemberian cairan yang lebih cepat daripada tahap lanjut atau bahkan ditiadakan sama sekali. Penekanan pada tahap inisial ditujukan untuk mengatasi atau mencegah renjatan dengan cara mengganti volume plasma (intravaskular) secara ideal cairan yang diberikan harus tetap ada dalam ruang intarvaskular.Cairan yang d anjurkan adalah yang mengandung natrium isotonik yang ditambah dengan larutan elektrolit lain sesuai dengan keperluannya.Larutan yg lazim dipakai sebagai cairan parenteral adalah larutan NaCl 0,9 % dengan glukosa 5% aa, larutan NaCl 0,9 % - glukosa 5% aa ditambah dengan larutan bikarbonat atau cairan Ringer Laktat – Glukosa. Jumlah yang diberikan 20-30ml/kg BB.

Tahap lanjutDalam tahap lanjut penekanan ditujukan pada pemulihan cairan intertitial.Prinsip pemberian cairan pada orang yang dehidrasiMetode yang digunakan adalah :

1. BJ plasma dengan rumusKebutuhan cairan = BJ plasma – 1.025 x berat badan x 4 mL

0.001

2. Metode pierce, berdasarkan klinis ;- dehidrasi ringan, kebutuhan cairan = 5 % BB (kg)- dehidrasi sedang, kebutuhan cairan = 8 % BB (kg)- dehidrasi berat, kebutuhan cairan = 10 % BB(kg)

pemberian cairan deridrasi dapat melalui oral, enternal melalui selanng nasogastrik / intervena. Bila dehidrasi sedang atau Berat sebaiknya diberikan cairan melalui infuse pembuluh darag. Sedangkan untuk dehidrasi ringan atau sedang dapat diberikan cairan per oral atau selang nasogastrik.

Page 4: rika_tugas pbl

Adapun cairan-cairan yang dapat digunakan untuk mengobati dehidrasi adalah ; Cairan rehidrasi oral dengan komposisi ;

- NaCl (0,9 % larutan saline ) 390 ml- Glukosa (5 % dala air ) 400 ml- KCl ( 2 mEq/ml) 10 ml- NaHCO3 (1 ml mEq/ml) 30 ml- Air sampai 1 liter.

Cairan rehidrasi paranteral

Cairan rehidrasi parenteral yang biasa digunakan adalah Ringer Laktat, sebanyak 30 ml /kg BB pertama dalam 1 jam pertama, dianjurkan 10 ml/kg BB/jam selma 7 jam berikutnya.