Revisi Tugas Topik IV Rahma,Suci,Rezky

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HHGGJHJHJH

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1.LatarBelakangKarakteristik umum dari harga saham adalah memiliki tingkat ketidakpastian. Ketidakpastian pergerakan harga saham ini terjadi dalam jangka pendek, ataupun dalam jangka panjang. Karakteristik ini tidak disukai oleh para investor karena menimbulkan risiko pada investasi mereka. Namun ketidakpastian ini tidak dapat dihindari dalam investasi. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh investor dalam menghadapi ketidakpastian pergerakan harga saham adalah mengurangi ketidakpastian tersebut yaitu dengan cara melakukan prediksi harga saham (Van den Goorbergh, 1999).Salah satu metode dalam memprediksi harga saham adalah metode deret waktu. Pada metode ini dibuat model prediksi linear untuk melihat pola dari data historis harga saham untuk menilai harganya di masa depan. Nilai harga saham di masa depan dianggap sebagai kombinasi linear dari data historisnya. Model linear ini terbagi menjadi dua kategori model, yakni model regresi univariat dan model regresi multivariat. Klasifikasi ini tergantung pada jumlah variabel yang digunakan. Model Autoregressive (AR) merupakan salah satu metode deret waktu yang sering digunakan dengan asumsi volatilitasnya tidak berubah terhadap waktu (Homoscedastic). Model AR(1) digunakan ketika galat-nya saling bebas dan stasioner. Jika tidak, maka galat dapat dimodelkan dengan model deret waktu lainnya, salah satunya adalah model AR(1)-NGARCH(1,1).Dalam beberapa kasus bivariat dibutuhkan suatu fungsi yang dikenal dengan copula. Menurut Li (2010) copula merupakan fungsi matematika yang menggabungkan distribusi univariat menjadi distribusi multivariat. Copula dipelopori pertama kali oleh Abe Sklar pada tahun 1959 (Nelson, 2005) dalam teoremanya yang membuktikan bahwa copula menghubungkan marginal-marginal dari satu peubah acak menjadi distribusi gabungan m peubah acak. Ada banyak model copula yang bisa digunakan diantaranya Copula Gaussian, Copula-t, Copula Clayton, Copula Frank, dan Copula Gumbel. Pada laporan tugas ini akan dilakukan prediksi dengan menggunakan Copula Gaussian.

1.2.Tujuan PenulisanTujuandari penulisan ini adalah :1. Menaksir parameter model AR(1).1. Menaksir parameter model AR(1)-NGARCH(1,1).1. Mengetahui apakah model copula Gaussian cocok untuk data harga saham telkomsel dan indosat

BAB IIKAJIAN TEORI

2.1. Estimasi Parameter Model AR (1)Model Autoregressive adalah bentuk model Time Series yang mengidentifikasi nilai waktu sekarang dengan menggunakan nilai dari observasi yang lalu dan galat yang sekarang.Misalkan merupakan proses stokastik yang mengikuti model AR(1) jika:

dengan asumsi sebagai berikut:1. 1. merupakan barisan peubah acak yang saling bebas dan berdistribusi identik1. dan saling bebas1. tidak saling bebas dengan dan Persamaan di atas merupakan definisi model AR(1) dalam bentuk Forward Representatiton.Estimasi parameter dan pada model AR (1) dilakukan dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Metode OLS atau yang dikenal sebagai metode kuadrat terkecil dipersembahkan untuk Carl Friedreich Gauss, seorang ahli matematika Jerman. Pada hakikatnya, prinsip metode kuadrat terkecil memberikan cara singkat untuk memilih parameter-parameter yang tepat sedemikian sehingga menghasilkan kuadrat residual yang sekecil mungkin. Dengan kata lain, agar menghasilkan nilai yang sedekat mungkin dengan nilai aktual. Langkah-langkahnya sebagai berikut:1. Membentuk sebagai fungsi dari dan

(1)1. Menurunkan persamaan (1) secara sebagian (parsial) terhadap dan , kemudian menetapkan persamaan tersebut sehingga sama dengan nol.

(2)dan

(3)dengan T adalah ukuran sampel.Persamaan (2) dan (3) di atas dikenal sebagai persamaan normal (normal equation). Selanjutnya, persamaan normal tersebut dapat dituliskan dalam bentuk matriks berikut:

Dengan menyelesaikan bentuk matriks di atas, diperoleh parameter-parameter berikut:

2.2. Estimasi Parameter Model AR (1) N.GARCH (1,1)Suatu proses stokastik mengikuti model AR(1) N.GARCH(1,1), jika modelnya tersebut merupakan model AR(1) dengan galatnya mengikuti proses GARCH (1,1), sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:

(1)dengan,

parameternya adalah dan .Langkah-langkah untuk mengestimasi parameter model AR(1) N.GARCH(1,1) adalah sebagai berikut:1. Asumsikan galat berdistribusi normal (0,1).1. Menentukan nilai parameterdan dengan fungsi loglikelihoodnya adalah sebagai berikut:

Untuk memperoleh parameter yang dimaksud, maksimumkan fungsi loglikelihood di atas dengan menggunakan metode Newton-Rhapson. Dalam tugas ini, estimasi parameter model AR(1) N.GARCH(1,1) dilakukan dengan bantuan MATLAB.2.4.CopulaCopula berasal dari bahasa latin yang artinya hubungan, ikatan. Istilah copula pertama kali diperkenalkan oleh Abe Sklar tahun 1959 dalam teoremanya tentang copula sebagai suatu fungsi yang menghubungkan fungsi distribusi berdimensi satu untuk membentuk suatu fungsi distribusi multivariat. Copula terbagi menjadi dua jenis, yaitu copula elliptical dan copula archimedian. Copula elliptical terdiri dari copula Gaussian dan copula t. Sedangkan copula archimedian terdiri dari copula Frank, copula gumbel dan copula clayton. Pembahasan tentang copula pada bagian ini dibatasi untuk copula bivariat, khususnya copula Gaussian.Copula GaussianSalah satu tipe dari copula elliptical yang dibentuk dari distribusi multivariat normal adalah copula Gaussian. Misalkan (X,Y) bivariat normal yang memiliki rata rata dan variansi dengan dan . Fungsi kepadatan peluang dari adalah

Sehingga fungsi kepadatan peluang dari adalah

Berdasarkan Teorema Sklar, terdapat hubungan :

Dengan menurunkan persamaan diatas, akan diperoleh fungsi peluang bivariat sebagai berikut:

dengan dan . Sehingga fungsi kepadatan peluang (pdf) copula Gaussian adalah

dengan

dan dan . Dalam eksperimen ini, dan sehingga . adalah fungsi distribusi kumulatif dari normal baku. Dengan demikian fungsi kepadatan peluangnya adalah sebagai berikut:

Karena copula Gaussian berasal dari keluarga copula elliptical maka fungsi distribusi komulatif (cdf) dari copula Gaussian memiliki bentuk sebagai berikut:

dengan adalah fungsi distribusi kumulatif multivariat normal dengan rata-rata dan kovariansi menggunakan kernel.Penentuan Parameter Copula GaussianKarena korelasi antar variabel tidak dapat diketahui, korelasi tersebut diaproksimasi dengan memanfaatkan informasi dari data, yang dalam hal ini berupa indeks partisi waktu. Matriks variansi-kovariansi didekati dengan matriks kernel, yang memiliki sifat definit positif dan simetris. Matriks kernel ini dipilih sedemikian sehingga memaksimumkan nilai fungsi likelihood dari CopulaGaussian. Fungsi kernel yang digunakan adalah:

Fungsi likelihood dari parameter copula Gaussian adalah

sehingga fungsi loglikelihoodnya adalah sebagai berikut :

dengan dan . merupakan matriks segitiga bawah dari hasil faktorisasi cholesky sehingga Selanjutnya akan dicari estimasi parameter h yang memaksimumkan fungsi likelihood dengan algoritma sebagai berikut.Algoritma 1. Pilih 2. Dapatkan kernel

dengan

3. Tentukan matriks segitiga bawah L dengan melakukan faktorisasi Cholesky pada matriks yang telah didapatkan di atas.

4. Selesaikan persamaan untuk mendapatkan .Dengan , dalam hal ini adalah data Hitung

5. Pilih h yang mempunyai paling besar.

Copula Gaussian untuk BindingCopula binding dilakukan untuk menggabungkan dua atau lebih copula. Khusus untuk copula Gaussian bivariat, pdf dari copula bisa ditulis sebagai:

dengan cdf sebagai berikut

Dalam hal ini, adalah ukuran kebergantungan Pearson. Untuk copula eliptik seperti copula Gaussian, dapat diperoleh sebagai berikut:

dengan menyatakan koefisien korelasi Kendalls Tau.Misalkan himpunan dari peubah acak bersama X dan Y berturut-turut, sehingga setiap pasang nilai tunggal. Pasangan observasi sebarang dan dikatakan concordant jika urutan dari masing-masing elemen sama, dengan kata lain dan atau dan Kendalls Tau dihitung sebagai berikut:

Berikut adalah contoh pengaruh dari nilai terhadap persebaran data:

BAB IIISTUDI KASUS

3.1.DataData yang digunakan pada laporan ini adalah harga saham harian Telkomsel dan Indosat sebanyak 261 data pada periode 1 Januari 2014 - 31 Desember 2014.3.2.Langkah-Langkah Prediksi Harga Saham Menggunakan CopulaA. Konstruksi Model AR(1)-N.GARCH(1,1)1. Analisis data2. Jika data belum stasioner maka distasionerkan (digunakan transformasi log return)3. Analisis kebergantungan antar variabel menggunakan plot ACF dan PACF4. Estimasi parameter AR(1)a. Dengan metode Ordinary Least Squares diperoleh:

b. Memasukkan nilai parameter yang di dapat pada langkah 3 ke dalam model AR(1) untuk memperoleh nilai galat.c. Menguji kebebasan pada nilai galat dengan plot ACF dan PACF. Model AR(1) digunakan ketika nilai galat-nya saling bebas dan stasioner. Jika tidak maka nilai galat dapat dimodelkan dengan model deret waktu lainnya, salah satunya adalah model AR(1)-N.GARCH(1,1).

5. Estimasi parameter AR(1)-N.GARCH(1,1)a. Menentukan nilai parameter dan dengan menggunakan fungsi log-likelihood-nya sebagai berikut:

Untuk memperoleh parameter yang dimaksud, maksimumkan fungsi loglikelihood di atas dengan menggunakan metode optimisasi seperti Newton-Rhapson. Dalam tugas ini, estimasi parameternya dilakukan dengan bantuan matlab.b. Memasukkan nilai-nilai parameter yang telah diperoleh kedalam model AR(1)-N.GARCH(1,1) untuk mendapatkan nilai galat dari model tersebut.6. Melakukan uji kebebasan galat AR(1)-N.GARCH(1,1) dengan menggunakan plot ACF dan PACF. Jika saling bebas terhadap t, maka bisa dimodelkan dengan menggunakan copula.

B. Aplikasi CopulaGaussian untuk Copula Univariat1. Melakukan fitting distribusi untuk mengetahui distribusi dari galat data.a. Estimasi parameter dari distribusi yang dikehendakib. Uji kecocokan distribusi menggunakan uji Kolmogorov-Smirnovc. Jika uji distribusi mengatakan bahwa distribusi yang dicari tidak cocok dengan data, maka ulangi ke proses a.2. Estimasi parameter kernela. Pilih (dalam hal ini misalkan )b. Tuliskan kernel

dengan

c. Tentukan matriks segitiga bawah L dengan melakukan faktorisasi Cholesky pada matriks yang telah didapatkan di atas.

d. Selesaikan persamaan untuk mendapatkan .Dengan , dalam hal ini adalah data Hitung e. Pilih h yang mempunyai paling besar.f. Menggunakan h taksiran yang diperoleh pada langkah 5 untuk mendapatkan kernel.

3. Mencari fungsi distribusi kumulatif dari fungsi marjinal dengan memanfaatkan CopulaGaussian.

4. Melihat karakteristik pasangan data dan . Salah satu caranya adalah dengan melihat scatterplot-nya.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

4.1.Statistika Deskriptif

Statistika Deskriptif Harga Saham Telkomsel dan IndosatTelkomselIndosat

Maksimum29854485

Minimum22653100

Mean2736.83944.7

Median28003985

Modus28354100

Standar Deviansi168.1485231.3770

Variansi2827453535

Perhatikan bahwa untuk kedua data, mean lebih kecil daripada median. Selain itu pada kedua data harga saham, Telkomsel maupun data harga saham Indosat terdapat pencilan. 4.2.Penstasioneran

Daerah di dalam pita biru menggambarkan interval penerimaan hipotesis bahwa . Karena nilai ACF menurun secara perlahan, kita bisa simpulkan bahwa data harga saham tidak stasioner. Oleh karena itu, dilakukan penstasioneran data.Ada beberapa metode untuk menstasionerkan data. Seperti yang kita ketahui bahwa jenis data yang digunakan menentukan estimasi yang parameter yang akan digunakan. Oleh karena harga saham tersebut tidak stasioner, maka perlu dilakukan transformasi data harga saham. Transformasi yang digunakan dalam tugas ini adalah menghitung return dari harga saham. Rumus yang digunakan adalah:

Jika menyatakan harga saham pada saat maka log return harga saham pada saat dinyatakan oleh . Pada saat diasumsikan agar banyak data tetap sama.Dengan melakukan transformasi ini pada kedua data deret waktu, diperoleh data log return harga saham yang berfluktuasi di sekitar 0, yang dapat dilihat juga pada gambar berikut:

4.3. Memodelkan Data Return Harga Saham

Perhatikan bahwa, ACF data setelah lag tertentu berada pada daerah selang kepercayaan, yaitu yang berada di antara pita biru. Sehingga dapat dikatakan bahwa log return data telkomsel dan indosat sudah stasioner.

4.4.Model AR(1)Berdasarkan data, diperoleh hasil estimasi parameter untuk model AR(1) sebagai berikut:DataI

Telkomsel17.733 -0.0624

Indosat21.100 -0.0175

Nilai artinya return harga saham Tekomsel maupun Indosat mengalami fluktuasi setiap harinya.

Dilihat dari plot ACF di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak saling bebas. Ini berlawanan dengan asumsi AR(1) awal. Oleh karena itu, kita modelkan menjadi dengan menggunakan GARCH(1,1).

4.5.Model AR(1) N.GARCH(1,1)Dengan menggunakan bantuan MATLAB, diperoleh sebagai berikut:I

Telkomsel 19.047 0.27390.2104

Indosat22.564 0.76250.1497

Berikut dapat dilihat perbandingan data return harga saham dengan data return menggunakan model GARCH(1,1).

Nilai-nilai taksiran parameter yang telah didapatkan selanjutnya dimasukkan ke persamaan

untuk t = 3, ..., T

sehingga dari dapat ditentukan sebagai berikut

Kebebasan dari dapat dilihat dari plot ACF berikut.

Dari plot ACF dapat dilihat bahwa nilai galat berada di antara selang kepercayaan dari uji kebebasan menggunakan plot ACF dapat disimpulkan bahwa galat dari model GARCH(1,1) saling bebas.

4.6.Fungsi Distribusi Marginal dari Galat Model AR(1)-N.GARCH(1,1)Berikut adalah plot galat dan yang diperoleh dari model AR(1)-N.GARCH(1,1).

Dengan menggunakan bantuan MATLAB, diduga cukup sesuai dengan distribusi t, dengan parameter sebagai berikut :SAHAM

Telkomsel

Indosat

Selanjutnya dilakukan fitting distribusi pada untuk mengetahui fungsi marginalnya yang diperoleh dari model AR(1)-N.GARCH(1,1). Dengan menggunakan bantuan easy fit diperoleh bahwa berdistribusi t. Dengan menggunakan metode KS untuk data berukuran besarakan diuji hipotesis bahwa berdistribusi t. Statistik uji yang digunakan : dengan Kemudian dibangun selang kepercayaan dengan cara sebagai berikut:for i:= 1 : NselangBangkitkan Nselang data berukuran dari distribusi taksiran dengan parameter taksiran tersebut, misalkan data tersebut adalah ,

Hitung endUrutkan KS(1) hingga KS(Nselang), pilih batas atas dan batas bawah selang kepercayaan sesuai tingkat signifikansi yang diinginkan

Dalam hal ini, digunakan 1000 nilai KS untuk membangun selang kepercayaan, yang masing-masingnya dihitung dengan membangkitkan 1000 data dari distribusi taksiran yang telah diperoleh sebelumnya. Dengan menggunakan uji 1 arah, diperoleh selang kepercayaan dan statistik uji:Data Data

Selang kepercayaan

Statistik uji

Nilai ini berada pada daerah selang kepercayaan. Karena itu, hipotesis bahwa distribusi dari berasal dari distribusi t dengan parameter yang bersangkutan tidak ditolak.

4.7. CopulaGaussian

Gambar di atas menunjukkan fungsi likelihood maksimum yang digunakan untuk mengestimasi matriks kovarians dari copulaGaussian. Nilai h yang memaksimumkan fungsi likelihood adalah sebagai berikut:Telkomsel

Indosat

Misalkan adalah nilai galat untuk Telkomsel dan adalah nilai galat untuk Indosat yang diperoleh dari model GARCH. Dari fitting distribusi yang telah dilakukan menggunakan metode grafis maupun metode K-S diperoleh masing-masing F dan G adalah distribusi students t.

Selanjutnya akan ditentukan distribusi bersyarat nilai galat dari model sebagai berikut.

untuk mendapatkan , digunakan h taksiran yang memaksimumkan likelihood yang telah diperoleh sebelumnya. Dengan formula yang sama juga didapatkan . Misalkan danDiketahui rumus umum untuk dan berupa distribusi normal dengan mean dan variansi yang diperbarui untuk setiap hari ke-, . Berikut adalah scatter plot untuk dan

Dengan menggunakan MATLAB diperoleh histogram dari nilai dari dan sebagai berikut. (Nilai Galat yang digunakan adalah 261)

Menurut Probability Integral Transformation (PIT), jika transformasi memang sesuai dengan distribusi asli dari data, kumpulan nilai-nilai fungsi distribusi kumulatif yang bersangkutan akan mendekati distribusi Uniform(0,1).Dapat dilihat dari histogram di atas, bahwa ada kecenderungan hasil berdistribusi uniform, namun cenderung lebih banyak nilai yang berkumpul di ujung selang, yaitu yang mendekati 0 dan 1.

Dengan menggunakan tes yang sama dengan ketika fitting distribusi marginal, diperoleh:Data Data

SK 95%(0.0027, 0.0031)

(0.0049, 0.0057)

Statistik uji0.00050.0014

Karena nilai statistik uji berada di ujung selang kepercayaan dengan tingkat signifikansi , maka ditolak hipotesis bahwa distribusi dari nilai-nilai distribusi kumulatif berupa Copula Gaussian mendekati distribusi uniform. Jadi data dapat dikatakan tidak cocok dengan Copula Gaussian.

4.8 Copula Gaussian untuk BindingDengan menggunakan data dan , diperoleh Koefisien Korelasi Kendalls Tau . Ini berarti bahwa data-data dan memiliki korelasi yang kuat. Diperoleh pula koefisien korelasi Pearson Berikut adalah perbandingan dari plot data asli dan data bangkitan berdistribusi Gaussian dengan parameter

Scatter plot ut dan vt dari data dan hasil bangkitan

Dapat dilihat, bahwa dengan parameter seperti yang tertera di atas, Copula Gaussian tidak cukup dapat mewakili nilai-nilai data. Lalu, dihitung pula nilai . Histogram dari nilai-nilai ini disajikan sebagai berikut:

Histogram frekuensi copula binding

Dengan uji yang sama dengan sebelumnya, akan diuji bahwa nilai-nilai dari berdistribusi . Diperoleh selang kepercayaan 95%: dengan nilai statistik uji 0.0773. Nilai statistik uji berada tidak berada di dalam selang kepercayaan. Jadi hipotesis sebelumnya ditolak. Artinya adalah bahwa berdasarkan PIT, data dari dan tidak sesuai dengan copula ini.

BAB V PENUTUP

5.1.KesimpulanBerdasarkan hasil simulasi yang dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Hasil estimasi parameter model AR(1) dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) pada data harga saham Telkomsel dan Indosat adalah sebagai berikut:Datai

Telkomsel17.733 -0.0624

Indosat21.100 -0.0175

Hasil estimasi parameter model AR(1)-N.GARCH(1,1) dengan menggunakan bantuan MATLABpada data harga saham Telkomsel dan Indosat adalah sebagai berikut:I

Telkomsel 19.047 0.27390.2104

Indosat22.564 0.76250.1497

Copula Gaussian dengan menggunakan model AR(1)-N.GARCH(1,1) tidak cocok digunakan untuk menganalisis data saham Telkomsel dan Indosat.

5.2.SaranGunakan model-model copula lainnya, baik di dalam proses univariat maupun bivariat (binding) lalu bandingkan masing-masing kecocokannya menggunakan ukuran seperti AIC atau ukuran lainnya.1