Upload
syafiq-ishak
View
360
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Australia New Zealand Burn PRotocol 2013
Citation preview
Luka bakar penyimpanan sejumlah besar cairan di daerah yang cedera.
TBSA > 20% = proses menjadi umumEdema dalam jumlah yang besar +
kehilangan saat penguapan = volume plasma hipovelemia intravaskular, yang jika tidak diperbaiki gagal organ terutama gagal ginjal
Kerusakan termal perubahan mikrovaskular
3 zona penurunan kerusakan Sentral : nekrosis
koagulatif Intermediate :
stagnasi aliran darah Perifer : vasodilatasi,
hiperemis, aliran darah
Pada luka bakar yang besar ( TBSA 20-30 % ) = Mediator-mediator diproduksi di lokasi luka bakar begitu besar mengubah integritas membran pembuluh darah edema [ 18 ] Syok hipovolemik segera terjadi
Mediator : Histamin Serotonin Prostaglandin Bradikinin Vasokonstriktor (tromboksan dan angiotensin)
Gangguan anatomi lapisan mikrovaskular endotel dapat dideteksi dengan mikroskop elektron .
Anak-anak : memiliki cadangan fisiologis yang terbatas & permukaan rasio massa yang lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa.
Ambang resusitasi cairan yang diperlukan lebih <dewasa ( sekitar 10 % ) & cenderung membutuhkan volume yang lebih besar per kilogram.
kebutuhan cairan ini = dengan kebutuhan volume dari maintenance normal yang dihitung dengan menggunakan rumus resusitasi cairan .
Cedera inhalasi : kebutuhan cairan. Pembentukan edema berhenti antara 18-30
jam pasca luka bakar. durasi resusitasi adalah variabel, tetapi
dapat diketahui apabila volume yang dibutuhkan untuk mempertahankan pengeluaran urin yang adekuat sama dengan untuk kebutuhan maintenance.
Estimasi Kebutuhan Cairan
Ukuran luka bakar = “rules of 9” /grafik luka bakar tubuh (jika tersedia).
Jika memungkinkan, pasien ditimbang atau berat yang diperoleh ketika anamnesis
Formula Baxter-Parkland[ 3 , 12 , 13 , 15 , 17 , 18 , 35 , 67 ,
68 ] :
Dewasa : 3 - 4 ml kristaloid x kg berat badan x persen ( % ) luka bakar
Anak-anak : 3 - 4 ml kristaloid x kg berat badan x persen ( % ) luka bakar ditambah maintenance sebesar 5 % Glucosein 0,45 % ( 1/2 normal) saline2
100 ml / kg sampai 10 kg+
50 ml / kg , 10-20 kg+
20 ml / kg untuk setiap kg lebih dari 20 kg
*Perhitungan : dimulai pada saat terjadinya luka bakar, bukan dari saat pasien presentasi di rumah sakit.*Cairan harus diberikan melalui 2 kanula besar (setidaknya 16 g untuk orang dewasa ), sebaiknya dimasukkan melalui kulit yang tidak terbakar . Pertimbangkan akses intra - osseous ( IO ) jika diperlukan .
Volume yang dihitung adalah estimasi untuk 24 jam pertama. Pembentukan edema paling cepat sesaat setelah cedera : Setengah dari volume dihitung diberikan di 8 jam pertama,
dan setengah lainnya diberikan selama 16 jam berikut Cairan maintenance untuk anak-anak diberikan pada
tingkat yang konstan selama 24 jam.
*Langkah ini - tidak sebanding dengan pengurangan bertahap untuk edema dan ditekankan bahwa formula ini hanya pedoman yang harus disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Jika pengeluaran urin tidak mencukupi cairan ekstra : Bolus 5-10 ml / kg atau cairanpada jam berikutnya
150 % dari volume yang direncanakan . 24 jam kedua setelah luka bakar : cairan koloid
mengembalikan volume darah dengan rumus [ 66 , 69 ] :
=0,5 ml dari 5 % albumin x kg berat badan x % luka bakar. Larutan elektrolit kehilangan dari penguapan &
pemeliharaan rutin. Muntah & kehilangan lain-lain juga harus diganti :
=Normal Saline + Kalium ( + dextrose untuk anak-anak )
Pemantauan Resusitasi Cairan yang Adekuat
Takaran produksi urin : Dewasa : 0.5ml/kg/hr = 30-50ml/hour Anak-anak (<30kg) : 1.0ml/kg/hr (kisaran 0.5-2ml/kg/hr )
Jika volume urin dalam batas tersebutperfusi organ yang adekuat dipertahankan .
Produksi urine yang banyak resusitasi cairan yang berlebihan + pembentukan edema yang tidak dibutuhkan, urin yang sedikit = perfusi jaringan yang buruk & kemungkinan kerusakan seluler .
Jelas, bahwa kateter urin sangat penting untuk pemantauan yang akurat dan diberikan pada pasien luka bakar
>10 % TBSA pada anak-anak>20 % TBSA pada orang dewasa
Pemantauan hemodinamik invasif sentral jarang dilakukan & digunakan pada pasien dengan masalah jantung yang pre-morbid atau cedera yang bersamaan yang menyebabkan kehilangan darah seperti patah tulang multiple.
Asidosis ( pH ≤ 7,35 ) analisis gas darah arteri perfusi jaringan yang tidak memadai dan biasanya karena asidosis laktat.
resusitasi cairan dibutuhkan. Jika tidak berhasil dalam memulihkan
pH/terdapat haemochromogens dalam urin, pertimbangkan bikarbonat setelah berkonsultasi dengan ICU.
Asidosis escharotomy .
Pengukuran tekanan darah dengan sphygmomanometer tidak akurat karena pembentukan edema
Pengukuran yang akurat melalui jalur arteri. (direkomendasikan untuk luka bakar luas)
Denyut jantung pada pasien dengan luka bakar karena rasa sakit dan emosi dan sebagainya : indikator jelek utk kecukupan resusitasi cairan .
Elektrolit diukur pada awalnya dan secara berkala.Hiponatremia ringan pengenceran dari cairan
infus, tergantung pada konsentrasi natrium kristaloid yang digunakanan (NaCl larutan Hartmann adalah hanya 130 mEq / l .)
Hiperkalemia sering terjadi pada kerusakan jaringan oleh listrik Bikarbonat & glukosa + insulin
Gelisah, sedasi mental & cemas indikator tersering dari hipovolemia & respon pertama kecukupan resusitasi cairan .
Hemoglobinuria
Kerusakan jaringan = terutama jaringan ototpelepasan mioglobin dan hemoglobin fasciotomy (vs escharotomy yang tidak melepaskan fascia otot dalam ) .
Hemochromogens urin merah kotor Gagal ginjal akut segera terjadi karena endapan hemochromogens pada tubulus proksimal dan pengobatan yang cepat diperlukan : produksi urin kepada 2 ml / kg / jam Mannitol dosis tunggal 12,5 g observasi respon
Masalah dengan resusitasi
Rumus hanya memperkirakan kebutuhan dan pasien secara individual harus dimonitor secara seksama . Oligouria Anak-anak Sindrom Kompartemen Abdominal
Oliguria
Produksi urin yang resusitasi cairan yang tidak memadai.
Respon pertama kadar laju infus. Diuretik jarang diperlukan dan tidak boleh
diberikan; hanya setelah berkonsultasi dengan unit luka bakar.
Diuretik digunakan pasien dengan hemochromogens dalam urin & kadang-kadang pada pasien dengan luka bakar yang sangat luas
Kelompok pasien berikut sering memerlukan pemberian cairan tambahan : Anak-anak Trauma Inhalasi Cedera Listrik Resusitasi yang tertunda Dehidrasi - pemadam kebakaran, pasien yang
terintoksikasi
Bayi, orang tua & orang-orang dengan penyakit jantung dipantau ketat kelebihan cairan dapat terjadi.
Edema paru adalah sangat jarang proporsional lebih besar dalam resistensi vaskuler paru daripada resistensi pembuluh darah sistemik .
Hal ini terjadi pada mereka dengan hypokinesia miokard dan seringkali memerlukan pemantauan invasif, pemberian inotropik, ventilasi & perubahan sulit dalam penatalaksanaan cairan.
Anak-anak
Anak-anak rentan terhadap hipoglikemia , cairan & pengenceran hiponatremia adalah karena penyimpanan glikogen yang terbatas, luas permukaan yang lebih tinggi untuk berat : volume intravaskular.
Kadar glukosa darah dan elektrolik harus diukur secara teratur.
Cairan berlebihan harus dibatasi & sumber karbohidrat ditetapkan lebih awal asupan enteral, atau penambahan dekstrosa ke dalam larutan elektrolit .
Sindrom Kompartemen Abdominal
Jarang namun komplikasi yang serius terjadi sekunder terhadap luka bakar yang luas pada orang dewasa dan anak-anak, terutama ketika kebutuhan cairan >produksi urin
Jika terjadinya Sindrom Kompartemen Abdominal pemantauan tekanan kandung kemih dapat memberikan informasi yang berharga .
Rumusan
Resusitasi cairan kelangsungan hidup .Cairan intravena : Anak-anak > 10 % TBSA
Dewasa > 20 % TBSADua kanula perifer besar Perhitungan dimulai pada
saatnya luka bakar terjadi:Anak-anak ( < 30 kg ) = 3-4 ml x kg x % TBSA +
maintenanceDewasa = 3-4 ml x kg x % TBSA luka
bakar 1/2 8 jam pertama , sisanya dalam 16 jam berikutnya. Gunakan kristaloid (eg larutan Hartmann ) 24 jam
pertamaAnak-anak membutuhkan karbohidrat .Pasang kateter urin.Hemochromogens : resusitasi cairan produksi urin 2x
lipat Ukur glukosa darah, elektrolit, TD , HR, AGD & x-ray
dada