25
REFERAT RESUSITASI CAIRAN Disusun Oleh : Vina Noviyanti H2A009048 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2014

ppt resusitasi cairan

Embed Size (px)

Citation preview

REFERAT RESUSITASI CAIRAN Disusun Oleh : Vina Noviyanti H2A009048 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2014

REFERATRESUSITASI CAIRAN

Disusun Oleh :Vina NoviyantiH2A009048FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG2014

PENDAHULUANAir merupakan komponen utama dari seluruh cairan yang berada dalam tubuh. Pada saat lahir, kandungan air mengisi sekitar 75% berat badan manusia, saat menginjak usia 1 bulan mencapai 65% berat badan, sedangkan saat dewasa mencapai 60% dari berat badan. Dalam keadaan sehat, tubuh memiliki mekanisme keseimbangan atau homeostasis yang mengatur asupan dan pengeluaran air. Pada keadaan-keadaan di mana asupan air sangat berkurang sekali atau kehilangan air sangat berlebihan atau cepat, tubuh tidak bisa melakukan kompensasi dengan adekuat, sehingga seseorang jatuh dalam keadaan yang dinamakan dehidrasi.

Terapi cairan merupakan salah satu implementasi untuk menjaga, mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Ketepatan dan keakuratan dalam terapi cairan akan sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh. Jika tujuan terapi cairan resusitasi adalah memperbaiki gangguan hemodinamik, maka tujuan terapi cairan maintenance adalah memelihara homeostasis pada pasien yang kurang asupan cairan per oral. Fisiologi Cairan Tubuh

Kebutuhan air dan elektrolit setiap hari :DewasaAir : 30-35 ml/kg, kenaikan 1 derajat Celcius ditambah 10-15% Na+: 1,5 mEq/kg (100 mEq/hari atau 5,9g)K+: 1 mEq/kg (60 mEq/hari atau 4,5g)2. Bayi dan anakAir 0-10 kg : 4 ml/kg/jam (100 ml/kg)10-20 kg: 40 ml + 2 ml/kg/jam setiap kg di atas 10 kg (1000 ml + 50 ml/kg di atas 10 kg)>20 kg: 60 ml + 1 ml/kg/jam setiap kg di atas 20 kg (1500 ml + 20 ml/kg di atas 20 kg) Na: 2 mEq/kgK : 2 mEq/kgCairan masuk:Minum: 800-1700 mlMakanan: 500-1000 mlHasil oksidasi: 200-300 ml

Cairan keluarUrin: normal > 0,5-1 ml/kg/jamFeses: 1 ml/hariInvisible loss:dewasa : 15 ml/kg/harianak : {30-usia (tahun)} ml/kg/hari

Perpindahan cairan antar kompartmenPertama cairan akan dibawa melalui pembuluh darah, dimana mereka bagian dari IVF. Kemudian secara cepat cairan dari IVF akan saling bertukar dengan ISF melalui membran kapiler yang semipermeabel dan akhirnya ISF akan bertukar dengan ICF melalui membran sel yang permeable selektif.Difusi antara cairan interstisial dan cairan intraselular dapat terjadi melalui beberapa mekanisme :secara langsung melewati lapisan lemak bilayer pada membran selmelewati protein chanel dalam membranemelalui ikatan dengan protein carier yang reversible yang dapat melewati membran (difusi yang difasilitasi). Pertukaran cairan antara ruangan interstisial dan intraselular dibangun oleh daya osmotik yang diciptakan oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut nondifusif. Perpindahan air dari kompartemen yang hipoosmolar menuju kompartemen yang hiperosmolar. Pertukaran cairan melewati kapiler berbeda dengan melewati membran sel. Hal ini terjadi mengikuti hukum starling pada kapiler, yang menyatakan bahwa kecepatan dan arah pertukaran cairan diantara kapiler dan ISF, ditentukan oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid. Normalnya10% dari cairan yang difiltrasi akan direabsorbsi kembali kedalam kapiler. Cairan yang tidak direabsorbsi (kira-kira 2ml/mnt) akan memasuki cairan interstisial dan dikembalikan melalui aliran limfatik menuju kompartemen intravaskular kembali.Respon Hemodinamik terhadap Kekurangan CairanRespon tubuh terhadap dehidrasi dan perdarahan adalah respon tubuh terhadap hipovolemia. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik maka akan timbul syok. Dehidrasi dan perdarahan akan menyebabkan berkurangnya curah jantung atau cardic out put (CO). Penurunan curah jantung akan menyebabkan penurunan tekanan darah sekaligus mean arterial pressure (MAP) Karena terjadi kehilangan darah, maka timbul usaha tubuh untuk mengkompensasinya, sama seperti dehidrasi. Tubuh berusaha meningkatkan denyut jantungnya sebagai usaha untuk meningkatkan cardiac output. Pelepasan katekolamin endogen akan meningkatkan tahan pembuluh darah sehingga akan meningkatkan tekanan darah diastolik dan akan mengurangi tekanan nadiRESUSITASI CAIRANResusitasi cairan adalah pemberian cairan adekwat dalam waktu relative cepat pada penderita gawat akibat kekurangan cairan.

TerapiCairan Terapi cairan resusitasiTerapi cairan rumatanJenis Cairan Pengganti :Cairan KristaloidCairan ini mempunyai komposisi mirip cairan ekstraseluler (CES = CEF). Cairan kristaloid bila diberikan dalam jumlah cukup (3-4 kali cairan koloid) ternyata sama efektifnya seperti pemberian cairan koloid untuk mengatasi defisit volume intravaskuler.Cairan KoloidDisebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut plasma substitute atau plasma expander. Di dalam cairan koloid terdapat zat/bahan yang mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama (waktu paruh 3-6 jam) dalam ruang intravaskulerBerdasar pembuatannya terdapat 2 jenis larutan koloid :Koloid alamiKoloid sintetisTerapi cairan perioperativeTerapi cairan preoperatifCairan preoperatif diberikan dalam bentuk cairan pemeliharaan, dewasa 2 ml/kgBB/jam. Atau 60 ml ditambah 1 ml/kgBB untuk berat badan lebih dari 20 kg. Pada anak-anak 4 ml/kg pada 10 kg BB I, ditambah 2 ml/kg untuk 10 kgBB II, dan ditambah 1 ml/kg untuk berat badan sisanyaB. Terapi Cairan intraoperativeJumlah penggantian cairan selama pembedahan dihitung berdasarkan kebutuhan dasar ditambah dengan kehilangan cairan akibat pembedahanBerdasarkan beratnya trauma pembedahan dikenal pemberian cairan pada trauma ringan, sedang dan berat. 1. Pada pembedahan dengan trauma ringan diberikan cairan 2 ml/kg BB/jam untuk kebutuhan dasar ditambah 4 ml/kg BB/jam sebagai pengganti akibat trauma pembedahan. 2. Cairan pengganti akibat trauma pembedahan sedang 6 ml/kg BB/jam3. Pada trauma pembedahan berat 8 ml/kg BB/jam. Cairan pengganti akibat trauma pembedahan pada anak, untuk trauma pembedahan ringan 2 ml/kg BB/jam, sedang 4 ml/kgBB/jam dan berat 6 ml/kgBB/jam.

Secara sederhana perencanaan terapi cairan dapat dirumuskan sebagai berikut :Maintenance (M) : 2 X berat badan (BB)Pengganti puasa (PP) : jam puasa X MStress operasi (SO): Ringan : 4 X BBSedang : 6 X BBBerat : 8 X BBI jam pertama : PP + M + SOII/III : PP +M +SOEstimated Blood Volume : 65 X BB ( Laki-laki )70 X BB ( Perempuan )Allowed Blood Loss (ABL) : 20 % X EBV

C. Terapi cairan post operasiTerapi cairan pasca bedah ditujukan pada :1. Pemenuhan kebutuhan dasar/harian air, elektrolit dan kalori/nutrisi. Penderita dengan keadaan umum baik dan trauma pembedahan minimum, pemberian karbohidrat 100-150 mg/hari cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan kalori dan dapat menekan pemecahan protein sampai 50% kadar albumin harus dipertahankan melebihi 3,5 gr%. Penggantian cairan pasca bedah cukup dengan cairan hipotonis dan bila perlu larutan garam isotonis. Terapi cairan ini berlangsung sampai penderita dapat minum dan makan.

2. Mengganti kehilangan cairan pada masa pasca bedah:Akibat demam, kebutuhan cairan meningkat sekitar 15% setiap kenaikan 1C suhu tubuhAdanya pengeluaran cairan lambung melalui sonde lambung atau muntah.Penderita dengan hiperventilasi atau pernapasan melalui trakeostomi dan humidifikasi.3. Melanjutkan penggantian defisit cairan pembedahan dan selama pembedahan yang belum selesai. Bila kadar hemoglobin kurang dari 10 gr%, sebaiknya diberikan transfusi darah untuk memperbaiki daya angkut oksigen.

4. Koreksi terhadap gangguan keseimbangan yang disebabkan terapi cairan tersebut. Monitoring organ-organ vital dilanjutkan secara seksama meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, diuresis, tingkat kesadaran, diameter pupil, jalan nafas, frekuensi nafas, suhu tubuh dan warna kulit.

KESIMPULANAir merupakan komponen utama dari seluruh cairan yang berada dalam tubuh. Total air dalam tubuh merepresentasikan kurang-lebih 60% dari berat badan pada usia dewasa secara umum. Air dalam tubuh dapat dibagi menjadi dua komponen dasar, yaitu intraselular dan ekstraselular. Cairan ekstrasel dibagi lagi menjadi cairan intravascular dan cairan interstisial. Resusitasi cairan adalah pemberian cairan adekwat dalam waktu relative cepat pada penderita gawat akibat kekurangan cairan. Resusitasi cairan terdiri dari terapi cairan resusitasi dan terapi rumatan.Selain itu cairan dapat dikelompokkan menjadi yaitu cairan pemeliharaan, cairan pengganti dan cairan khusus. Cairan intravena terdiri dari beberapa macam antara lain cairan kristaloid yang dan cairan koloidTerapi cairan perioperatif meliputi cairan pada masa prabedah, selama pembedahan dan pascabedah. Dalam pemberian cairan pada pasien perioperatif, kita harus memperhitungkan kebutuhan cairan basal, penyakit yang menyertai, medikasi, teknik dan obat anestetik serta kehilangan cairan akibat pembedahan.TUGASPenggunaan cairan koloid intraoperatifTerapi cairan intravena terdiri dari cairan kristaloid, koloid, atau suatu kombinasi kedua-duanya. Solusi cairan kristaloid adalah larutan mengandung ion dengan berat molekul rendah (garam) dengan atau tanpa glukosa, sedangkan cairan koloid berisi ion dengan berat molekul tinggi seperti protein atau glukosa. Cairan koloid menjaga tekanan oncotic plasma dan sebagian besar ada di intravascular, sedangkan cairan kristaloid dengan cepat didistribusikan keseluruh ruang cairan extracellular.

2. Derajat Dehidrasi menurut WHO

Aspek yang dinilaiSkor123Keadaan umumBaikLesuGelisah/ mengantukMataBiasaCekungSangat cekungMulutBiasaKeringSangat keringPernafasan< 30 x/menit30-40 x/menit>40 x/menitTurgorBaik KurangJelekNadi< 120 x/menit120-140 x/menit>140 x/menitPenilaian :Skor 6 : tanpa dehidrasiSkor 7-12 : dehidrasi ringan-sedangSkor 13 : dehidrasi berat