Resus Mielitis Transversalis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    1/18

    REFLEKSI KASUS

    TRANSVERSE MYELITIS

    Dokter Pembimbing :

    dr. Gm Sit! S".S

    Di#$#$n %&e' :

    Mrit P$#"it#ri

    ()*))+*))+)

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU NEUR%L%GI

    PR%GRAM PENDIDIKAN PR%FESI D%KTER FAKULTAS

    KED%KTERAN DAN ILMU KESE,ATAN UNIVERSITAS

    MU,AMMADIYA, Y%GYAKARTA

    RSUD SALATIGA

    1

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    2/18

    TIN-AUAN PUSTAKA

    *. Deini#i

    Menurut NINDS (National Institute of Neurological Disorders and Stroke)

    tahun 2012, myelitis adalah kelainan neurologi pada medulla spinalis (myelopati)

    yang diseakan proses inflamasi! Menurut kamus kedokteran Dorland 200",

    myelitis adalah proses inflamasi pada medulla spinalis# spinal cord! $eerapa

    literatur sering menyeut eerapa inflamasi yang menyerang medulla spinalis

    seagai myelitis trans%erse atau myelitis trans%erse akut! $ahkan entuk suakut

    dari myelitis &uga diseut seagai myelitis trans%erse akut!

    Makna 'trans%ersa pada kasus myelitis menggamarkan secara klinis adanya

     and like area horiontal peruahan sensasi di daerah leher atau toraks! Se&ak saat

    itu, sindrom paralisis progresif karena inflamasi di medulla spinalis dikenal

    seagai myelitis trans%ersalis! Inflamasi erarti adanya pengaktifan sistem imun

    yang ada pada daerah lesi dan potensial menimulkan kerusakan! *adi tidak ada

    keterliatan saraf tulang elakang aik dari segi patologi maupun pencitraan, tapi

    hingga hari ini masih sering literatur yang menggunakannya!

    (. E"idemio&ogi

    Mielitis trans%ersalis adalah suatu sindrom yang &arang dengan insiden antara

    satu sampai delapan kasus aru setiap satu &uta penduduk pertahun! Meskipun

    gangguan ini dapat ter&adi pada umur erapapun, kasus teranyak ter&adi pada

    umur 10+1 tahun dan -0+- tahun! Insidensi meningkat seanyak 2.,/ &uta kasus

     per tahunnya &ika penyeanya merupakan proses demielinisasi yang didapat,khususnya sklerosis multiple! idak ada pola yang khusus dari myelitis

    trans%ersalis erdasarkan seks, distriusi geografis, atau riayat penyakit dalam

    keluarga!

    +. Etio&ogi

    M ter&adi karena eragai etiologi seperti infeksi langsung oleh %irus, akteri,

     &amur, maupun parasit, human immunodeficiency virus (3I4), varicella zoster,

    2

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    3/18

    cytomegalovirus, dan $5! Namun &uga dapat diseakan oleh proses non +

    infeksi atau melalui &alur inflamasi! M sering ter&adi setelah infeksi atau setelah

    %aksinasi! M dapat &uga ter&adi seagai komplikasi dari syphilis, campak,

     penyakit lyme, dan eerapa %aksinasi seperti chikenpo6 dan raies!

    7aktor etiologi lain yang dikaitkan dengan ke&adian M adalah penyakit

    autoimmune sistemik (S89, multiple sklerosis, S&ogren:s syndrome), sindrom

     paraneoplastik, penyakit %askuler, iskemik sumsum tulang elakang meskipun

    tidak &arang tidak ditemukannya faktor penyea M sehingga diseut seagai

    ;idiopatik;!

    /. Ptogene#i#

    Mielitis trans%ersalis akut post+%aksinasi

    9%aluasi otopsi dari medulla spinalis menun&ukkan hilangnya akson yang

     erat dengan demielinisasi ringan dan infiltrasi sel mononuclear, terutama limfosit

    pada nerve roots dan ganglion spinalis!

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    4/18

    organ lainnya! Mekanisme terseut dapat men&elaskan inflamasi yang teratas

     pada suatu focus area di medulla spinalis yang dapat dilihat pada pasien M!

    Mimikri molekuler 

    Mimikri molekuler seagai mekanisme untuk men&elaskan inflamasi sistem

    saraf sengat agus diimplementasikan pada kasus ?$S! Infeksi 5ampiloakter 

     &e&uni diuktikan men&adi penyea yang penting yang mendahului ter&adinya

    ?$S! *aringan saraf manusia mengandung eerapa sutipe ganglioside moieties

    seperti ?M1, ?M2, dan ?@1 di dalam dinding selnya! >omponen khas

    gangliosid manusia, asam sialik, &uga ditemukan pada permukaan antigen 5!

     &e&uni dalam seluung luar lipopolisakarida! ntiody yang ereaksi dengan

    gangliosid 5! &e&uni ditemukan dalam serum pasien ?$S, dan telah diuktikan

     erikatan dengan saraf perifer, mengikat komplemen, dan merusak transmisi saraf!

    Mimikri molekuler pada M &uga dapat ter&adi akiat pementukan autoantiody

    seagai respon terhadap infeksi yang ter&adi seelumnya!

    Microial superantigen+mediated inflammation

    3uungan lain antara riayat infeksi seelumnya dengan ter&adinya M

    yaitu dengan akti%asi limfosit fulminan oleh superantigen mikroa! Superantigen

    merupakan peptide mikroa yang mempunyai kapasitas unik untuk menstimulasi

    sistem imun, dan erkontriusi terhadap penyakit autoimun yang er%ariasi!

    Superantigen yang telah diteliti yaitu enterotoksin Stafilokokus sampai I, toksin+

    1 sindrom syok toksik, dan eksotoksin piogen Streptokokus! Superantigen

    mengakti%asi limfosit dengan &alur yang unik diandingkan dengan antigenkon%ensional! erleih lagi, tidak seperti antigen kon%ensional, superantigen dapat

    mengakti%asi limfosit tanpa adanya molekul ko+stimulan! Dengan adanya

    ssperedaan ini, superantigen dapat mengakti%asi antara 2+20= limfosit yang

     ersirkulasi diandingkan dengan antigen kon%ensional! Selain itu, superantigen

    sering menyeakan ekspansi yang diikuti dengan delesi klon limfosit yang

    menyeakan terentuknya 'luang pada limfosit selama eerapa saat setelah

    akti%asi!

    4

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    5/18

    Stimulasi se&umlah esar limfosit dapat mencetuskan penyakit autoimun

    dengan mengakti%asi klon sel autoreaktif!

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    6/18

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    7/18

    ?e&ala sensorik B

    1) Nyeri adalah ge&ala utama pada kira+ kira 1#- hingga 1#2 dari semua

     penderita M! Nyeri terlokalisir di pinggang atau perasaan yang

    menetap seperti tertusuk atau tertemak yang menyear ke kaki,

    lengan atau adan !

    2) ?e&ala lainnya erupa parastesia yang mendadak (perasaan yang

    anormal seperti terakar, gatal, tertusuk, atau perasaan geli) di kaki,

    hilangnya sensorik!

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    8/18

    3. Digno#i#

    >riteria diagnostik untuk Mielitis rans%ersalis kut Idiopatik dapat dilihat

     pada tael 1! Diagnosis M harus memenuhi semua kriteria inklusi dan tidak ada

    satupun kriteria eksklusi yang terpenuhi! Diagnosis M yang erhuungan

    dengan penyakit lain harus memenuhi semua kriteria inklusi dan pasien &uga

    memiliki manifestasi klinis dari penyakit yang dicantumkan di kriteria ekslusi!

    Tbe& *. Kriteri Digno#tik Mie&iti# Trn#4er#&i#

    Inclusion criteria

    1) Development of sensory, motor or autonomic dysfunction

    attributable to the spinal cord

    2) ilateral si!ns or symptoms "althou!h not necessarily symmetric)

    3) #learly$de%ned sensory level

    4) &'clusion of e'tra$a'ial compressive etiolo!y by neuroima!in!

    "(I or myelo!raphy* #+ of spine not adeuate)

    5) In-ammation .ithin the spinal cord demonstrated by #/0

    pleocytosis or elevated I! inde' or !adolinium enhancement If

    none of the in-ammatory riteria is met at symptom onset, repeat

    (I and evaluation bet.een 2 and 7 days after symptom onset

    meets riteria

    6) ro!ression to nadir bet.een 4 h and 21 days after the onset of

    symptoms "if patient a.aens .ith symptoms, symptoms must

    become more pronounced from point of a.aenin!)

    &'clusion criteria

    1) istory of previous radiation to the spine .ithin the past 1 years

    2) #lear arterial distribution clinical de%cit consistent .ith thrombosis

    of the anterior spinal artery

    3) 8bnormal -o. voids on the surface of the spinal cord consistent

    .ith 89(

    4) /erolo!ical or clinical evidence of connective tissue disease

    "sarcoidosis, ehcet:s disease, /;o!ren:s syndrome, /&, mi'ed

    connective tissue disorder, etc)a

    5) #

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    9/18

    mycoplasma, other viral infection "e! /9$1, /9$2, 9>9, &9,

    #(9, 9$6, enteroviruses)a

    "a) rain (I abnormalities su!!estive of (/a

    "b) istory of clinically apparent optic neuritisa

    89(, 8rteriovenous malformation* #(9, cytome!alovirus* #

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    10/18

    • MCI

    9%aluasi aal untuk pasien myelopati harus dapat menentukan apakah ada

     penyea structural (3N

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    11/18

    ataupun non+inflamasi! ultur 5S7,

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    12/18

     Acquired CNS Demyelinating

    Disease  "slerosis multiple, optic

    neuromyelitis)

    (I ota den!an ontras

    !adolinium* #/0 rutin*

    pemerisaan visual evoked

     potential* serum

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    13/18

    Gmbr *. A&$r Digno#tik $nt$k Mie&iti# Trn#4er#&i# Ak$t

    *). Pent&k#nn

    13

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    14/18

    he ne 9ngland *ournal of Medicine (N9*M) tahun 2010

    8 Im$noter"i 9&

    3asil terapi pemerian imunoterapi selama fase akut myelitis adalah

    menghamat progresif dan permulaan resolusi lesi inflamasi sumsum tulang dan

    mempercepat pemulihan klinis! >ortikosteroid merupakan pengoatan standard

    lini pertama! Sekitar G0+"0 = mengalami pemulihan seagian atau lengkap!

    8 P&#m e;'nge

    erapi plasma pengganti mungkin menguntungkan agi pasien yang tidak 

     erespon pada pemerian kortikosteroid! 3ati+hati terhadap pemerian plasma

    e6change karena dapat menyeakan hipotensi, koagulopati, tromositopenia,

    elektrolit tidak seimang!

    Penngnn ge2& dn kom"&ik#i ATM

    8 6nt$n "ern"#n dn ororinge&

    Myelitis dapat menyeakan kegagalan pernafasan dengan meliatkan

    sumsum tulang elakang agian atas dan atang otak stem, sehingga penilaian

    ulang secara regular fungsi pernapasan dan oropharyngeal diperlukan selama

     proses peruahan myelitis! Intuasi untuk %entilasi mekanik diperlukan untuk 

     eerapa pasien!

    8 Ke&em'n motorik dn Kom"&ik#i Imobi&i##i

    olaorasi

    dengan tim kedokteran fisik harus dipertimangkan sehingga multidisiplin

    neurorehailitasi dapat dimulai se&ak dini!

    8 Ke&inn ton$# otot

    Myelitis yang parah dapat erhuungan dengan hipotonia pada fase akut

    (selama syok spinal ), tapi ini iasanya diikuti oleh munculnya peningkatan

    resistensi terhadap gerakan (tonik spastisitas), ersama dengan ke&ang otot tak 

    sadar (spastik phasic)! Data dari percoaan terkontrol mendukung manfaat

    14

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    15/18

     aclofen, ianidine, dan enodiaepin untuk pengoatan pasien dengan spastik 

    yang erhuungan dengan gangguan otak dan saraf tulang elakang!

    8 N

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    16/18

    Per9tn &in $nt$k ATM :

    $agi pasien yang tidak eresponi aik steroid atau

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    17/18

    Selan&utnya leih mendukung penggunaan steroid diikuti oleh plasma

    e6change seagai standar terapi yang diterima secara luas!

    **. Progno#i#

  • 8/19/2019 Resus Mielitis Transversalis

    18/18

    DAFTAR PUSTAKA

    1! 7rohman 9M, Eingerchuk DM! 2010! rans%erse Myelitis! he Ne 9ngland

    *ournal of Medicine 2010F-/-BG/.+"2!

    2! 3arsono! 200-! Mielitis rans%ersa dalam >apita Selekta Neurologi! ?a&ah

    Mada ni%ersity B Jogyakarta!

    -! *aco , Eeinshenker $?! 200! n pproach to the Diagnosis of cute

    rans%erse Myelitis! Semin 8i%er Dis 200F 1F 10G+120!

    .! rans%erse Myelitis 5onsortium Eorking ?roup! 2002! riteria and Nosology of cute rans%erse Myelitis! Neurology 2002F GF

    .+G0G!

    1=