of 105 /105
- 1 - LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2017-2021 RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2017-2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perangkat daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan/atau urusan pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap perangkat daerah. Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam Renstra Perangkat Daerah diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, renstra perangkat daerah adalah dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Dalam proses penyusunannya, Perangkat Daerah melakukan koordinasi, sinergi dan harmonisasi dengan BAPPEDA dan pemangku kepentingan. Renstra perangkat daerah disusun dengan tahapan: a. persiapan penyusunan;

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN …...2. BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA Bab ini menguraikan tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Kesehatan

  • Author
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN …...2. BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN...

  • - 1 -

    LAMPIRAN II

    PERATURAN BUPATI BLORA

    NOMOR TAHUN 2018

    TENTANG

    RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN

    KABUPATEN BLORA TAHUN 2017-2021

    RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA

    TAHUN 2017-2021

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah, perangkat daerah menyusun rencana strategis dengan

    berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD). Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah memuat tujuan,

    sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan

    urusan pemerintahan wajib dan/atau urusan pemerintahan pilihan

    sesuai dengan tugas dan fungsi setiap perangkat daerah. Pencapaian

    sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam Renstra Perangkat

    Daerah diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan

    pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis kementerian atau

    lembaga pemerintah nonkementerian untuk tercapainya sasaran

    pembangunan nasional.

    Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang

    Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

    Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja

    Pemerintah Daerah, renstra perangkat daerah adalah dokumen

    perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun

    berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Dalam proses

    penyusunannya, Perangkat Daerah melakukan koordinasi, sinergi dan

    harmonisasi dengan BAPPEDA dan pemangku kepentingan.

    Renstra perangkat daerah disusun dengan tahapan:

    a. persiapan penyusunan;

  • - 2 -

    b. penyusunan rancangan awal;

    c. penyusunan rancangan

    d. pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;

    e. perumusan rancangan akhir; dan

    f. penetapan

    Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia dan juga

    merupakan unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan

    sebagaimana yang diamanatkan dalam Pancasila dan Undang-

    Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    Pembangunan di bidang kesehatan pada hakekatnya bertujuan

    untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

    sehat bagi setiap orang agar terwujud peningkatan derajat

    kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi

    bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara

    sosial dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat

    ditentukan oleh kesinambungan upaya antar program dan antar

    sektor, serta tidak dapat dilepaskan juga dari hasil upaya-upaya

    yang dilaksanakan pada periode sebelumnya.

    Renstra Dinas Kesehatan ini merupakan dokumen

    perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program

    pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas

    Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan

    tahunan. Penyusunan Renstra ini berpedoman pada Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora

    tahun 2016 – 2021, dengan menggunakan 4 pendekatan yaitu

    teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-

    atas (bottom-up). Selain itu, penyusunan Renstra ini juga

    berpedoman pada Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra

    Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, utamanya menyangkut

    program-program prioritas yang harus dilaksanakan dan target yang

    harus dicapai dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan

    kesehatan secara nasional. Renstra ini merupakan acuan bagi

    seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaksana kesehatan serta

    perwujudan komitmen dari seluruh pelaksana tugas di Dinas

    Kesehatan untuk berusaha mencapai sasaran strategis dan

    indikator kinerja yang telah disepakati.

    1.1 Landasan Hukum

    Dasar hokum Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan

    Kabupaten BloraTahun 2016-2021 sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

  • - 3 -

    2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

    3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4421);

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

    6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

    7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

    Peraturan Perundang Undangan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5234);

    8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

    244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

    sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-

    Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

    Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah;

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

    Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

    Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4575);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2005 Nomor 140);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

    Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

    Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah,

    Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah Kepada

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan

  • - 4 -

    Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

    Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi

    Dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2008 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4697);

    16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

    Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4698);

    17. Peraturan Daerah ProvinsiJawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006

    tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah

    dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

    ProvinsiJawa Tengah (Lembaran Daerah ProvinsiJawa Tengah

    Tahun 2006 Nomor 8 Seri E Nomor 1);

    18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010

    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun

    2009–2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010

    Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor

    28);

    19. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2011 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

    BloraTahun 2005-2025;

    20. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 18 Tahun 2011 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora Tahun 2011-2031

    (Lembaran Daerah Kabupaten BloraTahun 2011 Nomor 18;

    Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 17).

    21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun

    2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

    1.2 Maksud dan Tujuan

    Penyusunan Renstra ini dimaksudkan agar seluruh program dan

    kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya

    selama kurun waktu lima tahun ke depan berjalan secara

    berkesinambungan dan terarah. Adapun tujuan dari Renstra ini

    adalah :

    1. Sebagai pedoman/acuan resmi bagi Dinas Kesehatan dan

    jajarannya dalam perencanaan program dan kegiatan

    pembangunan;

    2. Menyediakan tolok ukur kinerja untuk mengevaluasi kinerja

    pembangunan kesehatan di Kabupaten Blora;

  • - 5 -

    1.3 Sistematika Penulisan

    Adapun sistematika penulisan Renstra SKPD ini adalah sebagai

    berikut :

    1. BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini memaparkan mengenai latar belakang penyusunan Renstra

    yang memberikan detail dasar pemikiran dan dasar hukum

    penyusunannya serta hubungan dengan dokumen perencanaan

    lainnya. Di bab ini juga dijelaskan mengenai maksud dan tujuan,

    serta sistematika penulisannya.

    2. BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN

    KABUPATEN BLORA

    Bab ini menguraikan tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas

    Kesehatan Kabupaten Blora, sumber daya yang dimiliki, capaian

    kinerja periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta tantangan dan

    peluang pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten

    Blora.

    3. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

    Pada bab ini dijelaskan tentang identifikasi permasalahan yang

    muncul berkaitan dengan tugas dan fungsi pelayanan Dinas

    Kesehatan Kabupaten Blora, juga mengenai telaahan terhadap visi,

    misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

    4. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN

    KEBIJAKAN

    Bab ini berisikan tentang rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran

    SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, serta strategi dan

    kebijakan yang diambil dalam pencapaian tujuan pembangunan

    kesehatan.

    5. BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

    KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

    Bab ini berisikan tentang perumusan rencana program dan

    kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan

    indikatif.

    6. BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

    BLORA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

    Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara

    langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima

    tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian

    tujuan dan sasaran RPJMD

    7. BAB VII PENUTUP

  • - 5 -

    BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 11 Tahun

    2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

    Blora yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Blora Nomor 56 Tahun

    2016 tentang Penjabaran Tugas Pokok , Fungsi dan Uraian Tugas Dinas

    Kesehatan menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten mempunyai

    fungsi sebagai berikut :

    a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

    b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

    c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

    d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

    e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan

    tugas dan fungsinya.

    Susunan organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari:

    a. Kepala Dinas;

    b. Sekretariat, membawahkan:

    1. Subbagian Program dan Keuangan;

    2. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

    c.

    Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahkan:

    1. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan;

    2. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi; dan

    3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga;

    d. Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit,

    membawahkan:

    1. Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;

    2. Seksi Pencegahan, Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

    dan Kesehatan Jiwa; dan

    3. Seksi Surveilans dan Imunisasi;

  • - 6 -

    e. Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumberdaya Kesehatan,

    membawahkan:

    1. Seksi Pelayanan Kesehatan;

    2. Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman, Alat Kesehatan dan

    Perbekalan Kesehatan; dan

    3. Seksi Sumber Daya Kesehatan;

    f. Unit Pelaksana Teknis;

    g. Kelompok Jabatan Fungsional.

    Adapun tugas dan fungsi dari Susunan Organisasi Dinas Kesehatan

    Kabupaten Blora diatas dijabarkan sebagai berikut :

    Tugas dan Fungsi Sekretariat

    Sekretariat mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan teknis,

    pembinaan dan pelaksanaan program dan keuangan, umum dan

    kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat dan organisasi serta

    pengkoordinasian perencanaan dan pelaporan bidang di lingkungan Dinas.

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,

    Sekretariat mempunyai fungsi:

    a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan bidang umum dan kepegawaian, program dan keuangan;

    b. pengelolaan dan pelayanan program dan keuangan serta umum dan

    kepegawaian, serta hukum, hubungan masyarakat dan organisasi untuk

    mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;

    c. pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan di

    lingkungan dinas; dan

    d. pelaksanaan fungsi kedinasan lain sesuai perintah atasan.

    Subbagian Program dan Keuangan

    Subbagian Program dan Keuangan mempunyai tugas:

    a. merencanakan dan mengonsep program dan rencana kerja serta

    rencana kegiatan pada Subbagian Program dan Keuangan berdasarkan

    program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar

    pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang - undangan yang

    terkait dengan Subbagian Program dan Keuangan dan yang terkait

    dengan bidang tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya

    dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan

    kompetensinya untuk pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas

    secara benar;

  • - 7 -

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang

    optimal

    e. melaksanakan penyusunan rencana program dan kegiatan dinas

    dengan menghimpun kegiatan dari masing-masing bidang untuk

    pelaksanaan kegiatan;

    f. merancang pengelolaan sistem informasi manajemen bidang kesehatan

    sebagai bahan informasi Dinas;

    g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan dari masing-masing

    bidang untuk mengetahui mutu pelaksanaan kegiatan;

    h. melaksanakan penyusunan rencana belanja dinas berdasarkan alokasi

    dana dalam dokumen pelaksanaan anggaran perangkat daerah guna

    terwujudnya tertib penggunaan anggaran;

    i. melaksanakan penyusunan belanja tidak langsung, belanja langsung

    dan penerimaan sesuai petunjuk teknis kegiatan guna terwujudnya

    tertib anggaran;

    j. melaksanakan pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan

    akuntansi sesuai dengan petunjuk dan pedoman yang telah ditentukan

    guna tertib administrasi;

    k. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam

    rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    l. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan subbagian Program dan

    Keuangan berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

    n. membuat laporan pelaksanaan kegiatan subbagian Program dan

    Keuangan sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud

    akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; dan

    o. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

    Subbagian Umum dan Kepegawaian

    Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:

    a. merencanakan dan mengonsep program dan rencana kerja serta

    rencana kegiatan pada Subbagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan

    program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar

    pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Subbagian Umum dan Kepegawaian dan yang terkait dengan

    bidang tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

  • - 8 -

    e. mengelola pelaksanaan surat menyurat dan kearsipan dinas dengan

    meneliti berikut kelengkapan surat untuk terwujudnya tertib

    administrasi;

    f. menyusun pelaksanaan perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan

    serta pelaporan sarana prasarana sesuai kebutuhan untuk mendukung

    kelancaran tugas;

    g. menyusun pelaksanaan administrasi kepegawaian sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku guna tertib administrasi kepegawaian;

    h. melaksanakan pelayanan urusan hukum, hubungan masyarakat dan

    Organisasi untuk kelancaran komunikasi dan informasi dinas;

    i. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam

    rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    j. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan

    Kepegawaian berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target

    hasil;

    k. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan

    Kepegawaian sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud

    akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; dan

    l. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

    Bidang Kesehatan Masyarakat

    Bidang Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas melaksanakan sebagian

    tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun kebijakan teknis,

    pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan kegiatan kesehatan keluarga dan gizi,

    kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga dan promosi kesehatan

    dan pemberdayaan.

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang

    Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi:

    a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan kegiatan pada Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Seksi

    Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga dan Seksi

    Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan;

    b. pengelolaan dan penyelenggaraan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi,

    Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga dan Seksi

    Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan untuk mendukung kelancaran

    pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;

    c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Seksi

    Kesehatan Keluarga dan Gizi, Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan

    Kerja dan Olahraga dan Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan;

    dan

    d. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

  • - 9 -

    Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

    Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas:

    a. menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada Seksi

    Kesehatan Keluarga dan Gizi berdasarkan program kerja tahun

    sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja

    sesuai dengan rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi dan yang terkait dengan

    bidang tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

    e. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

    sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan petunjuk teknis

    sebagai bahan kajian pimpinan;

    f. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di

    lingkungan Dinas kesehatan, untuk mendapatkan masukan dan

    informasi sebagai bahan evaluasi permasalahan;

    g. menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan keluarga dan gizi;

    h. melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis dan pengawasan kegiatan

    kesehatan keluarga dan gizi;

    i. menyelenggarakan program/kegiatan gizi meliputi perbaikan dan

    penanggulangan masalah gizi keluarga, institusi dan masyarakat;

    j. menyelenggarakan surveilans epidemiologi, penyelidikan kejadian luar

    biasa/kejadian luar biasa gizi buruk;

    k. melaksanakan evaluasi kegiatan di bidang kesehatan keluarga dan gizi;

    l. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka

    peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    m. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Kesehatan Keluarga dan

    Gizi berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

    n. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Kesehatan Keluarga dan

    Gizi sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud

    akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; dan

    o. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

  • - 10 -

    Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga

    Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai

    tugas:

    a. menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada Seksi

    Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga berdasarkan

    program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar

    pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga dan

    yang terkait dengan bidang tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

    e. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Kesehatan Lingkungan,

    Kesehatan Kerja dan Olahraga sesuai dengan peraturan perundang –

    undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan kajian pimpinan;

    f. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di

    lingkungan Dinas Kesehatan, untuk mendapatkan masukan dan

    informasi sebagai bahan evaluasi permasalahan;

    g. menyelenggarakan kegiatan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan

    olahraga;

    h. menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran

    lingkungan permukiman di daerah;

    i. melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis dan pengawasan kegiatan

    kesehatan lingkungan meliputi penyehatan kualitas air, lingkungan

    permukiman, industri dan tempat-tempat umum, kesehatan kerja dan

    olahraga;

    j. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang kesehatan

    lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;

    k. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka

    peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    l. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Kesehatan Lingkungan,

    Kesehatan Kerja dan Olahraga berdasarkan program kerja agar sesuai

    dengan target hasil;

    j. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Kesehatan Lingkungan,

    Kesehatan Kerja dan Olahraga sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan

    sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; dan

    k. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

  • - 11 -

    Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

    Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan mempunyai tugas:

    a. menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada Seksi

    Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan berdasarkan program kerja tahun

    sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja

    sesuai dengan rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan dan yang terkait

    dengan bidang tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

    e. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

    f. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Promosi Kesehatan dan

    Pemberdayaan sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan

    petunjuk teknis sebagai bahan kajian pimpinan;

    g. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di

    lingkungan Dinas kesehatan, untuk mendapatkan masukan dan

    informasi sebagai bahan evaluasi permasalahan;

    h. menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas di bidang promosi

    kesehatan dan pemberdayaan sebagai upaya untuk pemasaran sosial di

    bidang kesehatan;

    i. merencanakan kegiatan promosi kesehatan dengan berbagai cara dan

    metode sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

    masyarakat tentang kesehatan;

    j. melaksanakan inventarisasi dan pendataan permasalahan terhadap

    kegiatan promosi kesehatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan

    evaluasi;

    k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

    pengambilan kebijakan;

    l. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka

    peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    m. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Promosi Kesehatan dan

    Pemberdayaan berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target

    hasil;

    n. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Promosi Kesehatan dan

    Pemberdayaan sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud

    akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; dan

    o. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

  • - 12 -

    Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

    Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, mempunyai

    tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan

    menyusun kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan kegiatan

    surveilans dan imunisasi, pencegahan dan penanggulangan penyakit

    menular dan pencegahan, penanggulangan penyakit tidak menular dan

    kesehatan jiwa.

    Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pencegahan dan Penanggulangan

    Penyakit mempunyai fungsi:

    a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan kegiatan pada Seksi Surveilans dan Imunisasi, Seksi

    Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Seksi

    Pencegahan, Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

    Jiwa;

    b. pengelolaan dan penyelenggaraan Seksi Surveilans dan Imunisasi, Seksi

    Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Seksi

    Pencegahan, Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

    Jiwa untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;

    c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Seksi

    Surveilans dan Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Penanggulangan

    Penyakit Menular dan Seksi Pencegahan, Penanggulangan Penyakit Tidak

    Menular dan Kesehatan Jiwa; dan

    d. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

    Seksi Surveilans dan Imunisasi

    Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas:

    a. menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada Seksi

    Surveilans dan Imunisasi berdasarkan program kerja tahun sebelumnya

    sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan

    rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Seksi Surveilans dan Imunisasi dan yang terkait dengan bidang

    tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

    e. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Surveilans dan Imunisasi sesuai

    dengan peraturan perundang – undangan dan petunjuk teknis sebagai

    bahan kajian pimpinan;

  • - 13 -

    f. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di

    lingkungan Dinas kesehatan, untuk mendapatkan masukan dan

    informasi sebagai bahan evaluasi permasalahan;

    g. melaksanakan pengawasan dan pengendalian surveilans dan imunisasi;

    h. menyelenggarakan dan mengendalikan operasional surveilans

    epidemiologi, penanggulangan penyakit akibat bencana, kejadian luar

    biasa dan wabah;

    i. menyelenggarakan kegiatan imunisasi sebagai tindakan pencegahan

    penyakit menular dan penyakit tidak menular tertentu;

    j. melaksanakan pengawasan dan pengendalian penyakit yang dapat

    dicegah dengan imunisasi;

    k. mengumpulkan, menganalisa data, mendistribusikan dan melaporkan

    hasil kegiatan surveilans dan imunisasi;

    l. menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan haji di daerah;

    m. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka

    peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    o. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Surveilans dan Imunisasi

    berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

    p. membuat laporan pelaksanaan Seksi Surveilans dan Imunisasi sesuai

    dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan

    transparansi pelaksanaan tugas; dan

    q. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

    Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

    Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas:

    a. menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada Seksi

    Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular berdasarkan program

    kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan

    program kerja sesuai dengan rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan yang

    terkait dengan bidang tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

    e. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Pencegahan dan Pengendalian

    Penyakit Menular sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan

    petunjuk teknis sebagai bahan kajian pimpinan;

  • - 14 -

    f. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di

    lingkungan Dinas kesehatan, untuk mendapatkan masukan dan

    informasi sebagai bahan evaluasi permasalahan;

    g. menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit

    menular tertentu;

    h. melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis dan pengawasan

    program/kegiatan pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan

    imunisasi dan penyakit menular tertentu;

    i. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang

    pencegahan dan pengendalian penyakit;

    j. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka

    peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    k. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Pencegahan dan

    Pengendalian Penyakit Menular berdasarkan program kerja agar sesuai

    dengan target hasil;

    l. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pencegahan dan

    Pengendalian Penyakit Menular sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan

    sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; dan

    m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

    Seksi Pencegahan, Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

    dan Kesehatan Jiwa

    Seksi Pencegahan, Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

    Jiwa mempunyai tugas:

    a. menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada Seksi

    Pencegahan, Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

    Jiwa berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman

    kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Seksi Pencegahan, Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan

    Kesehatan Jiwa dan yang terkait dengan bidang tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

    e. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Pencegahan, Penanggulangan

    Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa sesuai dengan peraturan

    perundang – undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan kajian

    pimpinan;

  • - 15 -

    f. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di

    lingkungan Dinas kesehatan, untuk mendapatkan masukan dan

    informasi sebagai bahan evaluasi permasalahan;

    g. menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit

    tidak menular tertentu dan kesehatan jiwa;

    h. melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis dan pengawasan

    program/kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit yang dapat

    dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular tertentu;

    i. melaksanakan evaluasi kegiatan operasional di bidang pencegahan dan

    penanggulangan penyakit tidak menular;

    j. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka

    peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    k. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Pencegahan,

    Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

    berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

    m. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pencegahan,

    Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa sesuai

    dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan

    transparansi pelaksanaan tugas; dan

    n. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

    Tugas dan Fungsi Bidang Pelayanan dan Sumber Daya kesehatan

    Bidang Pelayanan dan Sumber Daya kesehatan

    Bidang Sumberdaya Kesehatan melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas

    dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, koordinasi,

    pembinaan, pengendalian, pembiayaan kesehatan, farmasi, makanan dan

    minuman, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan, serta sarana prasarana

    dan pengembangan sumberdaya kesehatan.

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bidang

    Sumberdaya Kesehatan mempunyai fungsi:

    a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan kegiatan pada Seksi Pembiayaan Kesehatan, Seksi Farmasi,

    Makanan dan Minuman, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan, serta

    Seksi Sarana Prasarana dan Pengembangan Sumberdaya Kesehatan;

    b. pengelolaan dan penyelenggaraan Seksi Pembiayaan Kesehatan, Seksi

    Farmasi, Makanan dan Minuman, Alat Kesehatan dan Perbekalan

    Kesehatan, serta Seksi Sarana Prasarana dan Pengembangan

    Sumberdaya Kesehatan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

    dan fungsi dinas;

  • - 16 -

    c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Seksi

    Pembiayaan Kesehatan, Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman, Alat

    Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan, serta Seksi Sarana Prasarana dan

    Pengembangan Sumberdaya Kesehatan; dan

    d. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

    Seksi Pembiayaan Kesehatan

    Seksi Pembiayaan Kesehatan mempunyai tugas:

    a. menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada Seksi

    Pembiayaan Kesehatan berdasarkan program kerja tahun sebelumnya

    sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan

    rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Seksi Pembiayaan Kesehatan dan yang terkait dengan bidang

    tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

    e. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Pembiayaan Kesehatan sesuai

    dengan peraturan perundang – undangan dan petunjuk teknis sebagai

    bahan kajian pimpinan;

    f. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di

    lingkungan Dinas kesehatan, untuk mendapatkan masukan dan

    informasi sebagai bahan evaluasi permasalahan;

    g. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pelayanan kesehatan primer

    dan tradisional, pada daerah perbatasan, terpencil, rawan;

    h. menyiapkan bahan bimbingan teknis, sarana prasarana, pengendalian

    dan koordinasi program pelayanan kesehatan primer pada UPTD;

    i. menyiapkan bahan kebijakan, kegiatan usaha kesehatan sekolah dan

    kerja serta pelayanan kesehatan keluarga miskin di sarana pelayanan

    kesehatan primer dan tradisional;

    j. mengumpulkan bahan dan evaluasi pelayanan kesehatan primer dan

    tradisional;

    k. melaksanakan bahan teknis perumusan kebijakan Sistem Pelayanan

    Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) sehari – hari dan akibat bencana;

    l. melaksanakan penyiapan bahan bimbingan teknis, sarana prasarana,

    pengendalian dan koordinasi program pelayanan kesehatan dasar dan

    penyusunan rencana kerja upaya kesehatan indra, gigi dan mulut

    masyarakat dan anak sekolah, olahraga serta tradisional komplomenter;

  • - 17 -

    m. melaksanakan penyiapan bahan teknis registrasi, akreditasi dan

    sertifikasi sarana kesehatan serta mengkoordinasikan dan mengendalikan

    program pelayanan kesehatan rujukan dan khusus;

    n. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan

    kesehatan rujukan dan khusus serta penyakit genetis dan bawaan;

    o. melaksanakan penyiapan bahan teknis penanganan rujukan lintas batas

    Daerah dan fasilitasi kebutuhan sarana prasarana kesehatan;

    p. menyiapkan bahan perumusan kebijakan tata usaha fasilitas data dan

    informasi pelayanan kesehatan, mutu tenaga perizinan, institusi serta

    kemitraan;

    q. melaksanakan penyiapan bahan penerbitan surat izin tenaga profesi

    kesehatan;

    r. melaksanakan penyiapan bahan pendayagunaan tenaga kesehatan dan

    pembinaan organisasi profesi bidang kesehatan;

    s. melaksanakan penyiapan bahan registrasi, akreditasi lembaga pendidikan

    kesehatan dan tenaga kesehatan fungsional, sertifikasi tenaga kesehatan

    serta rekomendasi perizinan tenaga asing;

    t. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka

    peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    u. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Pembiayaan Kesehatan

    berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

    v. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pembiayaan Kesehatan

    sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas

    dan transparansi pelaksanaan tugas; dan

    w. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

    Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman, Alat Kesehatan dan Perbekalan

    Kesehatan

    Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman, Alat Kesehatan dan Perbekalan

    Kesehatan mempunyai tugas:

    a. menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada Seksi

    Farmasi, Makanan dan Minuman, Alat Kesehatan dan Perbekalan

    Kesehatan berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai

    pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman, Alat Kesehatan dan

    Perbekalan Kesehatan dan yang terkait dengan bidang tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

  • - 18 -

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

    e. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Farmasi, Makanan dan

    Minuman, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan sesuai dengan

    peraturan perundang – undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan

    kajian pimpinan;

    f. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di

    lingkungan Dinas Kesehatan, untuk mendapatkan masukan dan

    informasi sebagai bahan evaluasi permasalahan;

    g. melaksanakan penyiapan bahan teknis perumusan kebijakan teknis,

    pelayanan farmasi, makanan dan minuman, alat kesehatan dan

    perbekalan kesehatan;

    h. melaksanakan penyiapan bahan teknis penyusunan dan

    mengkoordinasikan standarisasi kefarmasian dan alat kesehatan pada

    rumah sakit dan puskesmas;

    i. melaksanakan penyiapan bahan teknis fasilitasi kebutuhan pelayanan

    farmasi, makanan dan minuman, alat kesehatan dan perbekalan

    kesehatan;

    j. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis pelayanan farmasi,

    makanan dan minuman, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan;

    k. melaksanakan penyiapan bahan teknis pengelolaan obat buffer stock dan

    obat program bidang kesehatan;

    l. melaksanakan penyiapan bahan teknis perumusan kebijakan pembinaan

    dan pengendalian teknis program penanggulangan penyalahgunaan

    narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya;

    m. melaksanakan teknis penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat

    kesehatan dan optikal;

    n. melaksanakan teknis penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas

    1 (satu) tertentu dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) kelas 1

    (satu) tertentu perusahaan rumah tangga;

    o. melaksanakan teknis sosialisasi, evaluasi pembinaan pemberdayaan dan

    pengendalian penerapan standar farmasi dan izin usaha kesehatan sesuai

    ketentuan dan standar yang ditetapkan;

    p. melaksanakan teknis penerbitan izin Usaha Mikro Obat Tradisional

    (UMOT);

    q. melaksanakan teknis penerbitan izin produksi makanan dan minuman

    pada industri rumah tangga;

    r. melaksanakan penyiapan bahan teknis pembinaan, pengendalian dan

    pengawasan sarana produksi dan distribusi pelayanan kefarmasian;

  • - 19 -

    s. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka

    peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    t. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Farmasi, Makanan dan

    Minuman, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan berdasarkan

    program kerja agar sesuai dengan target hasil;

    u. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Farmasi, Makanan dan

    Minuman, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan sesuai dengan hasil

    pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi

    pelaksanaan tugas; dan

    v. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

    Seksi Sarana Prasarana dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

    Seksi Sarana Prasarana dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

    mempunyai tugas:

    a. menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada Seksi

    Sarana Prasarana dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

    berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja

    agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

    b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait

    dengan Seksi Sarana Prasarana dan Pengembangan Sumber Daya

    Kesehatan dan yang terkait dengan bidang tugasnya;

    c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam

    melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk

    pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

    d. meneliti, memeriksa dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

    berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

    e. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Sarana Prasarana dan

    Pengembangan Sumber Daya Kesehatan sesuai dengan peraturan

    perundang – undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan kajian

    pimpinan;

    f. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di

    lingkungan Dinas Kesehatan, untuk mendapatkan masukan dan

    informasi sebagai bahan evaluasi permasalahan;

    g. melaksanakan penyiapan bahan teknis perizinan dan penetapan status

    Rumah Sakit Umum Pemerintah, Rumah Sakit Khusus, Rumah Sakit

    Swasta setara tipe D dan C dan Laboratorium di Daerah;

    h. melaksanakan penyiapan bahan teknis pemberian rekomendasi izin

    sarana kesehatan yang diberikan Pemerintah;

    i. melaksanakan teknis perencanaan dan pengembangan sumberdaya

    masyarakat kesehatan untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan

    Upaya Kesehatan Perorangan (UKP);

  • - 20 -

    j. melaksanakan teknis fasilitasi, pengawasan, pembinaan penggunaan

    anggaran bersumber dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

    Kesehatan;

    k. melaksanakan penyiapan bahan teknis pelayanan kesehatan keluarga

    miskin dan sarana pelayanan kesehatan dasar serta pelayanan kesehatan

    rujukan;

    l. melaksanakan teknis penyiapan data dan pembiayaan pelayanan

    kesehatan keluarga miskin serta jaminan kesehatan;

    m. melaksanakan dan menyiapkan teknis registrasi, perizinan dan akreditasi

    tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga non medis/ tradisional

    terlatih;

    n. melaksanakan teknis pemberian/pengadaan atau pembangunan aset

    tetap/berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan

    pelayanan kesehatan;

    o. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan

    sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka

    peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

    p. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana Prasarana dan

    Pengembangan Sumber Daya Kesehatan berdasarkan program kerja agar

    sesuai dengan target hasil;

    q. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana Prasarana dan

    Pengembangan Sumber Daya Kesehatan sesuai dengan hasil pelaksanaan

    kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan

    tugas; dan

    r. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

  • - 21 -

    2.2 Sumber Daya SKPD

    Secara keseluruhan jumlah personil Dinas Kesehatan Kabupaten Blora

    sampai dengan tahun 2017 sebanyak 781 orang, dengan komposisi pegawai

    sebagai berikut :

    JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN DIKLAT STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN TA

    2017

    DIKLAT STRUKTURAL

    ESELON

    II.B III.A III.B IV.A IV.B V.A V.B -

    SEPALA/ADUM/DIKLAT PIM TK.IV

    0 0 2 14 0 0 0 3

    SEPADYA/SPAMA/DIKLAT PIM TK. III

    1 1 0 0 0 0 0 1

    Total 1 1 2 14 0 0 0 4

    JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN FORMAL PADA DINAS KESEHATAN TAHUN 2017

    PENDIDIKAN

    FORMAL

    JML

    GOL.

    GOLONGAN

    GOL I GOL II GOL III GOL IV

    I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c

    Sekolah Dasar 7 1 0 4 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0

    SLTP 8 1 1 0 0 5 0 0 0 0 0 1 0 0

    SLTA 99 1 1 12 3 16 5 7 30 12 12 0 0 0

    Diploma I 15 0 0 0 0 1 4 3 1 3 3 0 0 0

    Diploma III/Sarjana Muda

    425 0 0 3 0 190 37 81 31 24 59 0 0 0

    Diploma IV 81 0 0 2 0 0 0 17 20 9 20 13 0 0

    S-1/Sarjana 97 0 0 1 0 2 1 5 12 20 40 15 1 0

    S-2/Pasca Sarjana

    49 0 0 0 0 0 0 0 2 7 19 19 1 1

    Total 781 3 2 22 3 214 47 114 97 75 153 48 2 1

  • - 22 -

    JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN ESELON DAN GOLONGAN PADA DINAS KESEHATAN

    TAHUN 2017

    ESELON JML

    GOL.

    GOLONGAN

    GOL III GOL IV

    III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b

    II.b 1 0 0 0 0 0 0

    III.a 1 0 0 0 0 0 1

    III.b 3 0 0 0 0 3 0

    IV.a 39 0 0 1 21 17 0

    IV.b 26 0 1 20 5 0 0

    Total 70 0 1 21 26 20 1

    JUMLAH TENAGA KONTRAK YANG ADA DI DINAS KESEHATAN KAB BLORA TAHUN 2017

    NO PENDIDIKAN JUMLAH

    1 S1 SKM 2

    2 S1 KEPERAWATAN 2

    3 S1 PSIKOLOGI 1

    4 S1 HUKUM 1

    5 S1 EKONOMI MANAJEMEN 1

    6 S1 AKUNTANSI 2

    7 S1 PROF APOTEKER 2

    8 S1 KEDOKTERAN 5

    9 D4 KEBIDANAN 3

    10 D3 AKUNTANSI 1

    11 D3 ANALIS KESEHATAN 2

    12 D3 KEPERAWATAN 29

    13 D3 KEBIDANAN 4

    14 D3 KEPERAWATAN GIGI 2

    15 D3 KESEHATAN LINGKUNGAN 1

    16 D3 GIZI 2

    17 D3 ADMINISTRASI NIAGA 1

    18 D3 INFORMASI MANAJEMEN 1

    19 SPK 2

    20 SPRG 1

    21 SMF 1

    22 SMA/SMEA/STM/SLTA 51

    23 SMP/SLTP 6

    24 SD 6

    JUMLAH 129

  • - 23 -

    Sampai dengan akhir tahun 2017, jumlah asset tetap Dinas Kesehatan

    Kabupaten Blora yang tercatat adalah sebagai berikut

    Tabel 2.3

    Daftar Aset Tetap Dinas Kesehatan Kabupaten Blora

    Tahun 2017

    NO Urut

    Kode Barang

    Nama Bidang Barang Jumlah Barang

    Nilai Buku

    1 1 GOLONGAN TANAH 45

    7.568.120.200,00

    A. 1,01 TANAH 45

    7.568.120.200,00

    1 01.01.11 TANAH UNTUK BANGUNAN GEDUNG

    45

    7.568.120.200,00

    2 2 GOLONGAN PERALATAN DAN MESIN

    13.575

    35.413.291.944,14

    A. 2,02 ALAT - ALAT BESAR 11

    71.408.166,67

    1 02.02.01 ALAT-ALAT BESAR DARAT 2

    31.910.666,67

    B. 2,03 ALAT - ALAT ANGKUTAN 250

    4.628.996.166,12

    C. 2,04 ALAT - ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR

    159

    763.257.483,73

    D. 2,05 ALAT - ALAT PERTANIAN 98

    1.137.997.069,63

    E. 2,06 ALAT - ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA

    8.123

    11.985.097.618,67

    F. 2,07 ALAT - ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI

    119

    367.481.436,67

    G. 2,08 ALAT - ALAT KEDOKTERAN 4.351

    7.449.766.490,88

    H. 2,09 ALAT - ALAT LABORATORIUM 464

    9.009.287.511,79

    3 3 GOLONGAN GEDUNG DAN BANGUNAN

    278

    74.841.192.893,55

    A. 3,11 BANGUNAN GEDUNG 279

    75.638.269.693,55

    4 4 GOLONGAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

    136

    501.237.069,49

    5 5 GOLONGAN ASET TETAP LAINNYA 675

    34.869.850,00

    6 6 GOLONGAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

    5

    139.744.364,00

    TOTAL

    118.498.456.321,18

    Kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kesehatan sampai saat ini

    dapat dikategorikan cukup memadai sebagai penunjang pelayanan kesehatan

    dari mulai bangunan gedung, perbekalan kesehatan dan penunjang lainnya,

    meskipun ada beberapa sarana prasarana yang memerlukan

    perbaikan/pemeliharaan berat.

  • - 24 -

    2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

    Kinerja Dinas Kesehatan dilaksanakan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Blora selama tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

    Tabel 2.4

    Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan

    Kabupaten Blora

  • 25

    NO

    In

    dik

    ato

    r K

    inerj

    a

    Targ

    e

    t SPM

    Targ

    e

    t IK

    K

    Targ

    et

    Indik

    ato

    r Lain

    nya

    Targ

    et

    Renstr

    a S

    KPD

    Tah

    un

    ke-

    Reali

    sasi

    Capaia

    n T

    ah

    un k

    e-

    Rasio

    Capaia

    n p

    ada T

    ah

    un k

    e-

    2011

    2012

    2013

    2014

    2015

    2011

    2012

    2013

    2014

    2015

    2011

    2012

    2013

    2014

    2015

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    1

    2

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    A

    spek k

    eseja

    hte

    raan

    m

    asyara

    kat

    F

    oku

    s k

    eseja

    hte

    raan

    sosia

    l

    1

    An

    gka h

    ara

    pan

    hid

    up

    74,5

    0

    72,5

    0

    73,0

    0

    73,5

    0

    74,0

    0

    74,5

    0

    71

    71,1

    5

    97,9

    3

    97,4

    7

    -

    -

    -

    2

    An

    gka k

    em

    ati

    an

    ibu

    (p

    er1

    00.0

    00 K

    H)

    102

    137

    127

    107

    105

    100

    164,4 7

    115,5

    119,1

    99,0

    4

    124,9

    0

    120,0

    5

    90,9

    4

    111,3

    1

    94,3

    2

    124,9

    0

    3

    An

    gka k

    em

    ati

    an

    bayi per

    (1000K

    H)

    23

    10,2

    10,1

    10,1

    9,8

    9,5

    12,6

    3

    13,6

    3

    13,8

    1

    6,8

    4

    14,1

    0

    123,8

    2

    134,9

    5

    136,6

    3

    171,8

    4

    148,4

    2

    4

    An

    gka k

    em

    ati

    an

    balita

    (p

    er1

    000K

    H)

    32

    10,9

    10,8

    10,7

    10,6

    10,5

    14,6

    15,3

    2

    16,5

    1

    9,7

    3

    17,0

    0

    133,9

    4

    141,8

    5

    154,2

    1

    186,1

    3

    161,9

    0

    A

    . PE

    LA

    YA

    NA

    N K

    ESE

    HA

    TA

    N

    DA

    SA

    R

    1

    Caku

    pan

    ku

    nju

    ngan

    ibu

    ham

    il

    K -

    4

    95

    93

    96

    98

    100

    100

    98,2

    5

    96,2

    9

    92,6

    0

    95,1

    1

    97,7

    7

    105,6

    5

    100,3

    0

    94,4

    9

    95,1

    1

    97,7

    7

    2

    Caku

    pan

    kom

    plikasi

    kebid

    an

    an

    yan

    g d

    itan

    gan

    i 80

    80

    85

    90

    95

    100

    112,1 1

    87,1

    7

    89,3

    0

    104,3

    5

    100,0

    0

    140,1

    4

    102,5

    5

    99,2

    2

    109,8

    4

    100,0

    0

    3

    Caku

    pan

    pert

    olo

    ngan

    pers

    alin

    an

    ole

    h t

    en

    aga

    keseh

    ata

    n y

    an

    g m

    em

    ilik

    i kom

    pete

    nsi kebid

    an

    an

    90

    93

    96

    98

    99

    99

    95,3

    5

    99,4

    5

    99,5

    2

    99,8

    3

    99,3

    3

    102,5

    3

    103,5

    9

    101,5

    6

    100,8

    4

    100,3

    3

    4

    Caku

    pan

    pela

    yan

    an

    nifas

    90

    95

    97

    98

    99

    100

    95,4

    6

    98,3

    5

    97,2

    3

    98,5

    8

    98,6

    3

    100,4

    8

    101,3

    9

    99,2

    2

    99,5

    8

    98,6

    3

    5

    Caku

    pan

    Neon

    atu

    s d

    en

    gan

    kom

    plikasi yan

    g d

    itan

    gan

    i 80

    45

    60

    70

    80

    90

    84,7

    86,6

    8

    86,7

    2

    85,4

    7

    100,0

    0

    188,2

    2

    144,4

    7

    123,8

    8

    106,8

    4

    111,1

    1

    6

    Caku

    pan

    ku

    nju

    ngan

    bayi

    90

    94

    95

    96

    97

    98

    98,2

    2

    100

    96,8

    3

    99,0

    4

    98,4

    8

    104,4

    9

    105,2

    6

    100,8

    6

    102,1

    1

    100,4

    9

    7

    Caku

    pan

    desa/kelu

    rah

    an

    U

    niv

    ers

    al C

    hild I

    mm

    un

    izati

    on

    100

    85

    90

    95

    100

    100

    92,8

    8

    99,3

    2

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    109,2

    7

    110,3

    6

    105,2

    6

    100,0

    0

    100,0

    0

    8

    Caku

    pan

    pela

    yan

    an

    an

    ak

    balita

    90

    65

    75

    90

    95

    95

    76,6

    7

    76,4

    4

    88,6

    2

    91,3

    0

    93,4

    5

    117,9

    5

    101,9

    2

    98,4

    7

    96,1

    1

    98,3

    7

    9

    Caku

    pan

    pem

    beri

    an

    makan

    an

    pen

    dam

    pin

    g A

    SI

    pada a

    nak

    100

    42,6

    6

    56,9

    9

    71,3

    2

    85,6

    5

    100

    100

    100

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    234,4

    1

    175,4

    7

    140,2

    1

    116,7

    5

    100,0

    0

  • 26

    usia

    6 -

    24 b

    ula

    n

    10

    Caku

    pan

    Balita

    Giz

    i bu

    ruk

    men

    dapat

    pera

    wata

    n

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    11

    Caku

    pan

    pen

    jari

    ngan

    keseh

    ata

    n s

    isw

    a S

    D d

    an

    seti

    ngkat

    100

    87

    93

    95

    100

    100

    98,1

    8

    95,1

    4

    98,4

    2

    99,4

    2

    100,0

    0

    112,8

    5

    102,3

    0

    103,6

    1

    99,4

    2

    100,0

    0

    12

    Caku

    pan

    pesert

    a K

    B a

    kti

    f 70

    82

    87

    95

    97

    98

    80,1

    9

    81,8

    0

    82,4

    0

    82,4

    9

    82,5

    7

    97,7

    9

    94,0

    2

    86,7

    3

    85,0

    4

    84,2

    6

    13

    Caku

    pan

    pen

    em

    uan

    dan

    pen

    an

    gan

    an

    pen

    deri

    ta

    pen

    yakit

    :

    100

    100

    100

    100

    100

    -

    -

    -

    -

    -

    a. A

    FP R

    ate

    per

    100.0

    00

    pen

    du

    du

    k <

    15 t

    ah

    un

    2/10

    0.0

    00

    2

    2

    2

    2

    2

    1,9

    6

    2,4

    3

    2,4

    3

    1,8

    8

    1,3

    9

    98,0

    0

    121,5

    0

    121,5

    0

    93,7

    9

    69,5

    0

    b. Pen

    em

    uan

    pen

    deri

    ta

    pn

    eu

    mon

    ia b

    alita

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100,0

    0

    122,2

    2

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    122,2

    2

    c. Pen

    em

    uan

    pasie

    n b

    aru

    TB

    B

    TA

    posit

    if

    70

    45

    50

    60

    65

    70

    57

    54,0

    7

    100

    52,5

    7

    100,0

    0

    126,6

    7

    108,1

    4

    166,6

    7

    80,8

    8

    142,8

    6

    d. Pen

    deri

    ta D

    BD

    yan

    g

    dit

    an

    gan

    i 100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    e. Pen

    em

    uan

    pen

    deri

    ta d

    iare

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    66,9

    1

    121,8

    9

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    66,9

    1

    121,8

    9

    14

    Caku

    pan

    pela

    yan

    an

    keseh

    ata

    n

    dasar

    pasie

    n m

    asyara

    kat

    mis

    kin

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    66,2

    2

    31,2

    3

    77,7

    9

    100,0

    0

    100,0

    0

    66,2

    2

    31,2

    3

    77,7

    9

    B

    . PE

    LA

    YA

    NA

    N K

    ESE

    HA

    TA

    N

    RU

    JU

    KA

    N

    1

    Caku

    pan

    pela

    yan

    an

    keseh

    ata

    n

    ruju

    kan

    pasie

    n m

    asyara

    kat

    mis

    kin

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    2

    Caku

    pan

    pela

    yan

    an

    gaw

    at

    daru

    rat

    level 1 y

    an

    g h

    aru

    s

    dib

    eri

    kan

    sara

    na k

    eseh

    ata

    n

    (RS

    ) di K

    abu

    pate

    n B

    lora

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    39,0

    2

    100

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    39,0

    2

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    C.

    PE

    NY

    IDIK

    AN

    EPID

    EM

    IOLO

    GI

    DA

    N

    PE

    NA

    NG

    GU

    LA

    NG

    AN

    KLB

    Caku

    pan

    desa/kelu

    rah

    an

    m

    en

    gala

    mi K

    LB

    yan

    g

    dilaku

    kan

    pen

    yelidik

    an

    epid

    em

    iolo

    gi < 2

    4 jam

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    100,0

    0

    D.

    PR

    OM

    OSI

    KE

    SE

    HA

    TA

    N

    DA

    N P

    EM

    BE

    RD

    AY

    AA

    N

    MA

    SY

    AR

    AK

    AT

    1

    Caku

    pan

    desa s

    iaga a

    kti

    f 80

    40

    50

    60

    70

    80

    100

    100

    100

    100,0

    0

    100,0

    0

    250,0

    0

    200,0

    0

    166,6

    7

    142,8

    6

    125,0

    0

    2

    Pers

    en

    tase r

    um

    ah

    tan

    gga

    bers

    an

    itasi

    80

    77

    78

    79

    80

    80

    78

    62,5

    8

    67,3

    3

    40,6

    8

    75,0

    6

    101,3

    0

    80,2

    3

    85,2

    3

    50,8

    5

    93,8

    2

  • 27

    3

    Pers

    en

    tase r

    um

    ah

    tan

    gga

    pen

    ggu

    na a

    ir b

    ers

    ih

    85

    69

    73

    76

    81

    85

    66

    62,4

    0

    79,8

    2

    76,1

    3

    86,9

    7

    95,6

    5

    85,4

    8

    105,0

    3

    93,9

    9

    102,3

    1

    4

    Pers

    en

    tase g

    izi bu

    ruk

    0,0

    5

    0,2

    5

    0,2

    0

    0,1

    5

    0,1

    0

    0,0

    5

    0,2

    4

    0,2

    0

    0,1

    6

    0,1

    5

    0,1

    0

    96,0

    0

    100,0

    0

    106,6

    7

    152,4

    7

    200,0

    0

    5

    Pers

    en

    tase r

    um

    ah

    tan

    gga(K

    K)

    yan

    g m

    en

    ggu

    nakan

    air

    bers

    ih

    72

    64

    66

    68

    70

    72

    66

    62,4

    0

    79,8

    2

    76,1

    3

    86,9

    7

    103,1

    3

    94,5

    5

    117,3

    8

    108,7

    6

    120,7

    9

  • 28

    Tabel

    2.5

    A

    nggara

    n d

    an

    Reali

    sasi

    Pen

    dan

    aan

    Pela

    yan

    an

    SK

    PD

    DIN

    AS K

    ESE

    HA

    TA

    N

    KA

    BU

    PA

    TE

    N B

    LO

    RA

    UR

    AIA

    N

    AN

    GG

    AR

    AN

    R

    EA

    LIS

    AS

    I R

    AS

    IO A

    NT

    AN

    GG

    2011

    2012

    2013

    2014

    2015

    2011

    2012

    2013

    2014

    2015

    2011

    2012

    PE

    ND

    APA

    TA

    N

    DA

    ER

    AH

    2.3

    80.0

    65.0

    00

    4.0

    02.8

    09.0

    00

    5.0

    45.0

    00.0

    00

    25.1

    52.6

    00.0

    00

    26.0

    67.5

    00.0

    00

    3.0

    10.2

    11.6

    28

    4.6

    88.7

    96.7

    70

    6.5

    71.6

    70.2

    50

    24.2

    66.2

    96.4

    40

    27.2

    91.6

    04.7

    26

    126,5

    117,1

    Pen

    dapata

    n A

    sli

    Daera

    h

    Hasil r

    etr

    ibu

    si

    daera

    h

    2.3

    69.4

    65.0

    00

    3.9

    82.1

    89.0

    00

    5.0

    00.0

    00.0

    00

    8.6

    84.2

    37.0

    00

    1.6

    19.0

    00.0

    00

    2.9

    87.3

    67.1

    08

    4.6

    66.6

    81.6

    30

    6.5

    26.8

    47.2

    50

    8.5

    67.6

    11.0

    00

    1.5

    73.0

    52.0

    00

    126,1

    117,2

    Lain

    -lain

    PA

    D y

    an

    g

    sah

    10.6

    00.0

    00

    20.6

    20.0

    00

    45.0

    00.0

    00

    16.4

    68.3

    63.0

    00

    24.4

    48.5

    00.0

    00

    22.8

    44.5

    20

    22.1

    15.1

    40

    44.8

    23.0

    00

    15.6

    98.6

    85.4

    40

    25.7

    18.5

    52.7

    26

    215,5

    107,3

    BE

    LA

    NJA

    DA

    ER

    AH

    40.8

    27.0

    00.0

    00

    62.0

    20.1

    39.4

    50

    53.4

    07.2

    45.0

    00

    81.8

    21.6

    75.0

    00

    99.3

    94.6

    58.2

    00

    39.8

    44.1

    75.8

    20

    59.8

    11.9

    81.5

    01

    51.5

    44.3

    76.4

    83

    75.5

    53.7

    49.6

    55

    94.0

    09.7

    45.0

    57

    97,6

    96,4

    Bela

    nja

    tid

    ak

    langsun

    g

    25.0

    02.0

    00.0

    00

    28.8

    96.6

    39.4

    50

    31.5

    17.7

    45.0

    00

    33.2

    98.0

    00.0

    00

    37.1

    25.7

    00.0

    00

    24.6

    74.8

    78.2

    83

    28.2

    58.0

    51.5

    73

    31.0

    72.4

    20.4

    56

    32.7

    87.6

    57.7

    77

    36.6

    60.9

    17.6

    37

    98,7

    97,8

    Belj. pegaw

    ai

    25.0

    02.0

    00.0

    00

    28.8

    96.6

    39.4

    50

    31.5

    17.7

    45.0

    00

    33.2

    98.0

    00.0

    00

    37.1

    25.7

    00.0

    00

    24.6

    74.8

    78.2

    83

    28.2

    58.0

    51.5

    73

    31.0

    72.4

    20.4

    56

    32.7

    87.6

    57.7

    77

    36.6

    60.9

    17.6

    37

    98,7

    97,8

    Bela

    nja

    lan

    gsung

    15.8

    25.0

    00.0

    00

    33.1

    23.5

    00.0

    00

    21.8

    89.5

    00.0

    00

    48.5

    23.6

    75.0

    00

    62.2

    68.9

    58.2

    00

    15.1

    69.2

    97.5

    37

    31.5

    53.9

    29.9

    28

    20.4

    71.9

    56.0

    27

    42.7

    66.0

    91.8

    78

    57.3

    48.8

    27.4

    20

    95,9

    95,3

    Belj. pegaw

    ai

    1.4

    94.5

    66.0

    00

    4.4

    58.0

    92.5

    00

    6.0

    62.2

    61.5

    00

    15.6

    60.3

    75.1

    00

    2.5

    98.5

    58.0

    00

    1.3

    95.3

    68.3

    13

    4.3

    84.9

    14.7

    88

    5.8

    10.8

    19.3

    71

    14.8

    67.0

    83.6

    07

    2.4

    39.3

    11.8

    09

    93,4

    98,4

    Belj. bara

    ng d

    an

    ja

    sa

    7.5

    13.4

    70.0

    00

    18.3

    07.9

    74.5

    00

    10.1

    43.7

    55.0

    00

    15.1

    06.6

    07.8

    50

    37.1

    72.1

    48.2

    00

    7.4

    21.3

    77.9

    24

    17.0

    84.0

    29.4

    25

    8.9

    38.6

    70.2

    63

    10.9

    10.3

    54.0

    65

    33.2

    10.8

    87.7

    85

    98,8

    93,3

    Belj. m

    odal

    6.8

    16.9

    64.0

    00

    10.3

    57.4

    33.0

    00

    5.6

    83.4

    83.5

    00

    15.5

    99.5

    69.0

    50

    22.4

    98.2

    52.0

    00

    6.3

    52.5

    51.3

    00

    10.0

    84.9

    85.7

    15

    5.6

    69.5

    62.4

    13

    15.2

    24.9

    03.1

    10

    21.6

    98.6

    27.8

    26

    93,2

    97,4

  • 29

    Indikator kinerja sasaran ini sebagian berasal dari Standar Pelayanan

    Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian

    Kesehatan dan sebagian lainnya berasal dari target Tujuan

    Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs).

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

    .

    1. Angka Kematian Bayi

    Jumlah absolut kematian bayi pada tahun 2015 ini mengalami

    penurunan yaitu sebanyak 169 kasus dari tahun 2014 ( 204 kasus ).

    Penyebab tertinggi kematian bayi adalah BBLR. Hal ini disebabkan

    oleh masih perlunya peningkatan pengetahuan ibu tentang kesehatan

    ibu hamil dan bayi yang dilahirkan. Untuk itu direncanakan kelas ibu

    bayi / balita guna meningkatkan pengetahuan ibu bayi dan balita.

    Penyebab terbesar kedua adalah asfiksi, di ikuti penyebab terbesar

    selanjutnya kelainan neonatal (cacat bawaan)

    Menurut Angka Kematian bayi jika dilihat per 1000 kelahiran hidup,

    tahun 2015 juga mengalami penurunan angka, yaitu 14,07 dari tahun

    2015 sebesar 16,84 / 1000 KH. Hal ini sudah memenuhi target dari

    target Nasional sebesar 23 / 1000 KH

    0

    100

    200

    300

    177

    129

    204169

    JUMLAH KEMATIAN BAYI

    2012

    2013

    2014

    2015

  • 30

    1. Angka Kematian Ibu

    Kematian ibu bias any aterjadi karena banyak faktor penyebab

    dari sasaran ibu, petugas & sistim pelayanannya. Penyebab dari

    faktor sasaran ibu hamil dimaksud adalah kurangnya kesadaran

    akan pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil sehingga banyak

    kasus – kasus ibu dengan komplikasi obstetri yang terlambat

    ditangani akibat dari keterlambatan pasien datang ke fasilitas

    pelayanan kesehatan sehingga bagi kasus yang berat tidak bisa di

    selamatkan walaupun berbagai upaya sudah dilakukan.kejadian

    tersebut di latarbelakangi oleh status sosial ekonomi dan

    pendidikan sehingga berpengaruh pada pengambilan keputusan

    yang tidak mendukung kesehatan ibu.

    Sedangkan faktor petugas adalah masih adanya petugas

    kesehatan di tingkat dasar yang kurang terampil & kompeten

    dalam menangani persalinan dan komplikasinya sesuai

    kewenangan yang diberikan, untuk itu perlu adanya pelatihan –

    pelatihan yang berbasis peningkatan ilmu & ketrampilan klinik

    guna peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu & Anak di

    Kabupaten Blora.

    Sistim pelayanan juga berperan penting dalam kejadian kematian

    ibu , mengingat banyak pihak pelayanan kesehatan yang terkait

    seperti Puskesmas, BPS, RB, Rumah Sakit dll.dimana kuantitas

    tenaga ahli di fasilitas rujukan juga masih belum maksimal

    terutama tenaga dokter umum & dokter specialis, sehingga

    berdampak pada kurangnya kualitas pelayanan kesehatan

    terutama kesehatan ibu & Anak ( KIA ) .

    Jumlah Kematian Ibu tahun 2015 sebanyak 15 kasus, meningkat

    3 kasus dari tahun sebelumnya yaitu 12 kasus pada tahun 2015.

    Penyebab Kematian meliputi : perdarahan, Infeksi , Eklamsia (

    Hipertensi ) dan penyakit penyerta seperti Jantung, Asma, Kanker

    dll.

  • 31

    JUMLAH KEMATIAN IBU 5

    TAHUN TERAKHIR

    0

    20

    40

    2010 2011 2012 2013 2014 2015

    12

    22

    15 14 1215

    JUMLAH ABSOLUT

    3. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4, adalah kunjungan ibu hamil

    dengan frekuensi minimal 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali

    pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali

    pada triwulan ketiga. Cakupan K4 pada tahun 2015 mencapai

    95,11 % dimana target yang harus di capai adalah 96 %, hal ini

    disebabkan karena masih adanya sasaran ibu hamil yang belum

    waktunya mendapat pelayanan K4, tingginya mobilitas penduduk

    ( ibu hamil ) juga berpengaruh terhadap rendahnya cakupan

    K4,dimana masih adanya ibu hamil yang telah tercatat di wilayah

    Kabupaten Blora kemudian pindah ke daerah asal dan

    melahirkan di daerah tersebut .

    4. Cakupan Pertolongan Persalinan Kesehatan mencapai 99,8 % ,

    sedangkan target yang di tetapkan adalah 96 %, beberapa hal

    yang mendukung tercapainya cakupan pertolongan persalinan

    antara lain peningkatan pengetahuan masyarakat sehingga diikuti

    kesadaran yang baik terhadap kesehatan ibu, adanya dukungan

    program – program bagi ibu hamil antara lain program P4K (

    program pertolongan persalinan dan pencegahan komplikasi ) ,

    kelas ibu hamil, program – program jaminan kesehatan dari

    pemerintah , disamping itu peningkatan fasilitas kesehatan &

    infrastruktur sehingga akses mencapai fasilitas kesehatan lebih

    mudah.

    5. Pelayanan Nifas ( KF 3 ) merupakan pelayanan kesehatan ibu nifas

    secara lengkap yaitu KF 1 pada 6 jam pertama s/d 3 hari, KF 2

    pada 7 s/d 14 hari & KF 3 pada hari ke 36 s/d 42.

    Cakupan Kunjungan Nifas ( KF 3 ) adalah 98,58 % sudah

    mencapai dari target yang ditentukan yaitu 97 % , hal ini di

    sebabkan karena meningkatnya kerjasama antara ibu dan

    petugas dimana selama hamil ibu mendapat pendampingan

    secara terus menerus dari petugas kesehatan sehingga sampai 42

  • 32

    hari ibu masa nifas kondisi masih terpantau dengan baik,

    disamping itu peningkatan ilmu pengetahuan & teknologi

    berperan penting dalam tingginya capaian kunjungan nifas ;

    seperti alat komunikasi Handphone dimana ibu bisa dengan cepat

    menghubungi petugas bila ibu membutuhkan pelayanan.

    6. Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri. Cakupan dimaksud

    adalah semua kasus komplikasi obstetri baik pada masa

    kehamilan, persalinan & nifas yang telah ditangani baik di tingkat

    dasar ( PKD, Pustu , RB / Puskesmas )

    Cakupan penanganan komplikasi obstetri mencapai 100 % dari

    target yaitu 85 % hal ini berarti sudah semua kasus komplikasi

    kebidanan ditangani oleh petugas dan telah terlaporkan dengan

    baik,banyak faktor yang mendukung yaitu adanya peningkatan

    sistem dan manajemen program kesehatan ibu antara lain

    penyediaan protap – protap terkait penanganan kasus – kasus

    emergency yang sering terjadi di pelayanan tingkat dasar, dan

    diikuti oleh program peningkatan ketrampilan melalui pelatihan

    petugas sehingga terjadi peningkatan capaian penanganan

    komplikasi obstetri

    7. Cakupan Kunjungan Neonatus adalah pelayanan yang diberikan

    kepada neonatus ( bayi baru lahir ) secara lengkap minimal 3 kali

    yaitu Kunjungan Neonatal 1 saat 6 – 48 jam, Kunjungan Neonatal

    2 saat usia 3- 7 hari & Kunjungan Neonatal 3 usia 8 – 28 hari.

    Target Cakupan Kunjungan Neonatus adalah 92% dan pada

    tahun 2015 telah melampui target yaitu mencapai 97,89 % .

    Hal ini disebabkan peningkatan kinerja petugas yang diikuti oleh

    peningkatan peran serta keluarga tentang kesehatan bayi baru

    lahir terutama perawatan bayi dimana membutuhkan perhatian

    penuh dari seluruh anggota keluarga dan juga petugas kesehatan,

    disamping itu mudahnya akses untuk mencapai fasilitas

    kesehatan juga turut mendukung peningkatan capaian ini.

    8. Cakupan Kunjungan Bayi merupakan cakupan bayi ( usia 29 hari

    s/d 11 bln ) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai

    dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki

    kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali yaitu satu kali

    pada umur 29 hari - 2 bulan,satu kali pada umur 3-5 bulan, satu

    kali pada umur 6-8 bulan,

    Dan satukali pada umur 9-11 bulan / sampai imunisasi dasar

    lengkap diberikan.

    Target yang telah di tetapkan dari cakupan kunjungan bayi

    adalah 100 %, sedangkan pada tahun 2015 cakupan kunjungan

    bayi mencapai 95,65%, belum mencapai target yang ditentukan

    disebabkan ada sasaran yang belum saatnya mendapatkan

    pelayanan kesehatan yang seharusnya diberikan yaitu imunisasi

    campak dimana pada saat usia tersebut biasa di pake sebagai

    indicator dari kunjungan bayi, , disamping itu mobilitas

  • 33

    penduduk yang tinggi di beberapa kecamatan juga

    mempengaruhi kurangnya cakupan kunjungan bayi

    . Pelayanan Gizi

    a. Cakupan Balita Gizi Buruk

    Cakupan Balita gizi buruk tahun 2012 –2015

    Penyebab gizi balita gizi buruk di Kabupaten Blora diantaranya

    penyakit infeksi ( TB Parudan Pneumonia ), pola asuh ibu yang

    belum mengarah kegizi seimbang dan status social ekonomi

    keluarga yang rendah.Pola asuh yang tidak benar oleh orang tua

    mempunyai dampak yang besar bagi perkembangan gizi dan

    kesehatan balita.

    b. Cakupan Balita Gizi Kurang

    Cakupan Balita Gizi kurang tahun 2012 –2015 :

    Prosentase balita gizi kurang di Kabupaten Blora pada

    tahun 2012 sebesar 4,9 %, tahun 2013 sebesar 4,5 % ( 2339 kasus )

    dan tahun 2014 sebesar 3,87 % ( 1928 ). Pada tahun 2012 dan tahun

    2014 terjadi penurunan di tahun 2013 jumlah gizi kurang sebesar 0.4

  • 34

    % ( 259 kasus ) dan tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 0,63 %

    dan tahun 2015 sebesar 3 % ( 1487 kasus ) terjadi penurunan 0,8 %

    ,dikarenakan adanya intervensi gizi berupa pemberian makanan

    tambahan baik dari dana BOK maupun APBD Provinsi dan Kabupaten

    dan kegiatan klinik centergizi (CKG ). Prosentase tersebut masih

    dibawah target MDG’s tahun 2015 (15,5%)

    c. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi

    Cakupan vitamin A biru untuk bayi tahun 2012 sebesar 99,7 % dan

    tahun2013 sebesar 99,8 % dan tahun 2014 sebesar 100 %.

    Cakupandari 3 tahun terakhir telah sesuai dengan target standard

    pelayanan minimum( SPM ) bidangkesehatanyaknisebesar 90 %.

    Pencapain Vitamin A Biru pada tahun 2014 mencapai 100 %, dan

    pada 2015 sebesar 99,98 % cakupan Vitamin A masih diatas target,

    dikarenakan peran kader posyandu dan petugas atau tenaga

    kesehatan bekerja dengan baik dan maksimal.

    Cakupan vitamin A bayi di Kabupaten Blora Tahun 2012 – 2015

    d. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita

    Cakupan vitamin A merah untuk balita tahun 2012 sebesar 99,7 %

    tahun 2013 sebesar 99,77 % dan tahun 2014 sebesar 99,8 %, dan pada

    Pebruari 2015 Cakupan Vitamin untuk balita 99,97 %, dari 3 tahun

    terakhir telah sesuai dengan target standard pelayanan minimun ( SPM

    ) bidang kesehatan yakni sebesar 90 % dikarenakan petugas

    melakukan sweeping kerumah balita yang belum diberikapsul viatmin

    A merah.

    Cakupan Vitamin A Balita di Kabupaten Blora Tahun 2012 –2015

  • 35

    e. CakupanVitamin A pada IbuNifas

    Cakupan vitamin A merah untuk ibu nifas tahun 2012 sebesar

    98,4 %, tahun 2013 sebesar 100 % dan tahun 2014 sebesar 98 %, dan

    pada 2015 sebesar 92,16 % Cakupan dari 1 tahun terakhir belum

    sesuai dengan target standar pelayanan minimun ( SPM ) bidang

    kesehatan yakni sebesar 100 % dikarenakan masih ada ibu hamil yang

    melahirkan di pelayanan kesehatan lain ( swasta / RS ) yang diberikan

    kapsul vitamin A merah setelah melahirkan masih terlewati.

    Cakupan Vitamin A Bufasdi Kabupaten Blora Tahun 2012 –2015

    f. Persentaseibuhamil yang mendapatkan Tablet Fe

    Cakupan ibu hamil yang mendapat Fe tahun 2012 sebesar 96,3

    %, tahun 2013 sebesar 92,6 % dan tahun 2014 sebesar 95,1 % dan pada

    tahun 2015 mencapai 62,8 % Cakupan Fe ibu hamil dari tahun 2012

    sampai 2015 belum memenuhi standar pelayanan minimal ( SPM )

    sebesar 90 % dan untuk tahun 2015

    Cakupan ibu hamil yang mendapat Fedi Kab. Blora Tahun 2012 – 2015

  • 36

    g. Cakupan Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif

    Cakupan ASI Eksklusif tahun 2012 sebesar 72,7 %, tahun 2013

    sebesar 74,1 % dan tahun 2014 sebesar 76,4 %, dan pada tahun 2015,

    mencapai sebesar 75,6 %. Dari tahun 2012 sampai tahun 2015

    cakupan ASI Eksklusif belum mencapai standard pelayanan minimal (

    SPM ) sebesar 80 %, halini dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu

    melahirkan tentang pentingnya ASI Eksklusif dan pelayanan dari tenaga

    kesehatan sendiri yang belum patuh, Penegakan hukum belum berjalan

    berjalan.

    Cakupan Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif di Kabupaten Blora :

    h. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 –

    24 bulan Keluarga Miskin.

    Cakupan MP ASI usia 6 – 24 bulan untuk balita gizi buruk dari

    keluarga miskin tahun 2012 sebesar 100 %, tahun 2013 dan tahun

    2014 cakupan MP ASI sebesar 100 % dan untuk tahun 2015 mencapai

    100 %. Cakupan MP ASI tersebut mengalami peningkatan atau

    cenderung stabil dikarenakan adanya pengadaan susu balita usia 6 –

    24 bulan bagi keluarga miskin melalui pemberian makanan tambahan

    terutama bagi balita gizi buruk.

    Cakupan MP ASI di Kabupaten Blora Tahun 2012 – 2015

  • 37

    i. Jumlah Balita Ditimbang

    Peran aktif masyarakat dan kader posyandu sangat

    mempengaruhi keberhasilan kegiatan penimb