Upload
others
View
29
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
ALAT-ALAT OPTIK
Satuan Pendidikan : ......................................
Kelas : XI MIPA
Semester II : Alat-Alat Optik
Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
1. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan megamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sebagai bagian dai solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagain
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2. Kompetensi Dasar
3.9 : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan
pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa
4.9 : Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip
pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa
3. Indikator Pembelajaran
3.9.1 Mengenal macam-macam lensa dan bagian pada lensa
3.9.2 Mengetahui cara kerja lensa terhadap sinar yang datang
3.9.3 Mengenal bagian mata dan fungsinya
3.9.4 Mengidentifikasi berbagai cacat mata
3.9.5 Mengenal macam-acam kacamata untuk berbagai macam cacat mata
3.9.6 Mengenal bagian kamera dan fungsinya
3.9.7 Memahami cara kerja kamera
3.9.8 Menentukan jarakn bayangan pada kamera
3.9.9 Menentukan perbesaran anguler pada lup
3.9.10 Menentukan perbesaran anguler pada mikroskop
3.9.11 Menentukan panjang mikroskop
3.9.12 Mengenal macam-macam teropong
3.9.13 Menentukan perbesaran anguler pada teropong
4. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran melalui Web Centric Course (WCC) ini, siswa diharapkan
dapat :
1. Mengetahui macam-macam lensa dan bagiannya dengan jelas
2. Mengetahui jalannya sinar pada lensa dengan jelas
3. Mengenal bagian-nagian mata sesuai fungsinya dengan tepat sesuai anatomi
4. Mengidentifikasi berbagai macam cacat mata dan dapat menentukan kekuatan lensa
pada setiap cacat mata dengan tepat
5. Mengindentifikasi kacamata untuk berbagai macam cacat mata dengan tepat
6. Mengenal bagian-bagian pada kamera sesuai fungsinya dengan jelas
7. Memahami cara kerja kamera dengan tepat
8. Menentukan fokus lensa, kekuatan lensa dan jarak bayangan pada kacamata dengan
tepat
9. Menentukan perbesaran anguler pada lup dengan benar
10. Menentukan perbesaran anguler pada mikroskop dan mengetahui jenis-jenis
mikroskop dengan tepat
11. Menentukan panjangn mikroskop dengan benar
12. Mengetahui macam-macam teropong dan bagian-bagian pada teropong dengan
tepat
13. Menghitung perbesaran anguler pada teropong dengan benar
5. Materi
1. Lensa
Lensa merupakan alat optik sederhana yang bekerja berdasarkan prinsip pembiasan
cahaya. Umumnya lensa berbentuk keping lingkaran tipis dengan seperti
permukaan luar atau dalam bola. Ada 2 macam permukaan pada lensa, yaitu :
a. Lensa Cembung
Lensa cembung bersifat memfokuskan sinar yang datang padanya. Lensa ini
tembus cahaya dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi. Contoh
benda – benda disekitar kita yang menggunakan lensa cembungseperti Lup (Kaca
Pembesar) dan juga teropong.
Pernah kan kalian melihat dan menggunakan Lup atau Teropong ? saat kalian
menggunakan Lup misalnya, ketika kalian mendekatkan Lup itu dengan benda
yang kalian punya maka benda itu akan terlihat besar daripada aslinya. Nah
makannya Lup disebut dengan kaca pembesar.
Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar. Ketika lensa dihadapkan ke benda,
bayangan benda akan tepat berada di titik fokus. Letak titik fokus berada di sumbu
utama, yaitu garis yang melalui pusat kelengkungan lensa. Jarak titik fokus ke lensa
disebut panjang fokus atau jarak titik fokus. Karena sifatnya memfokuskan sinar
maka lensa cembung bersifat konvergen (mengumpulkan sinar).
Keterangan :
P1 dan P2 = Titik Pusat Bidang Lengkung Lensa
P1 dan P2 = Sumbu Utama Lensa
R1 dan R2 = Jari-Jari Kelengkungan Permukaan Lensa
O = Pusat Optik Lensa
F1 dan F2 = Titik Fokus Lensa
OP1 dan OP2 = Jari – Jari Kelengkungan
OFI dan OF2 = Jarak Fokus Lensa
Pembentukan bayangan oleh lensa cembung. Letak bayangan dari sebuah benda
yang berada di depan lensa dapat ditentukan melalui perjalanan sinar-sinar
istimewa. Ketiga sinar istimewa tersebut adalah :
Sinar Istimewa 1 :
Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1)
dibelakang lensa.
Sinar Istimewa 2 :
Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar sumbu
utama.
Sinar Istimewa 3 :
Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) tidak akan dibiaskan melainkan
diteruskan.
b. Lensa Cekung
Lensa cekung merupakan lensa yang terdapat cekungan menghadap ke dalam.
Lensa ini bagian tengahnya lebih tipi daripada bagian tepinya.
Contoh benda sehati hari yang menggunakan lensa cekung adalah kacamata bagi
penderita rabun jauh. Bagaimana lensa cekung dapat membantu penghihatan orang
yang menderita miopi ? Nah, saat penderita miopi benda yang terlihat jauh pasti
terlihat buram karena benda jatuh jauh di depan retina, ketika kalian menggunakan
kacamata berlensa cekung maka benda akan jatuh tepat di retina, jadi benda yang
jauh jadi tidak buram dan terlihat jelas.
Berkas sinar sejajar yang datang pada lensa cekung akan dibiaskan seolah-olah
berasal dari satu titik fokus. Karena bersifat menyebarkan sinar, maka lensa cekung
disebut juga lensa divergen (menyebarkan sinar).
Keterangan :
P1 dan P2 = Titik Pusat Bidang Lengkung Lensa
P1 dan P2 = Sumbu Utama Lensa
R1 dan R2 = Jari-Jari Kelengkungan Permukaan Lensa
O = Pusat Optik Lensa
F1 dan F2 = Titik Fokus Lensa
OP1 dan OP2 = Jari – Jari Kelengkungan
OFI dan OF2 = Jarak Fokus Lensa
Pembentukan bayangan oleh lensa cembung. Letak bayangan dari sebuah benda
yang berada di depan lensa dapat ditentukan melalui perjalanan sinar-sinar
istimewa. Ketiga sinar istimewa tersebut adalah :
Sinar Istimewa 1 :
Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik
fokus (F1) di depan lensa.
Sinar Istimewa 2 :
Sinar datang yang seolah – olah menuju titik fokus (F2) dibelakang lensa akan
dibiaskan sejajar sumbu utama.
Sinar Istimewa 3 :
Sinar yang datang melalui pusat optik lensa (O) tidak dibiaskan melainkan
diteruskan.
2. Mata
Mata merupakan alat optik ilmiah ciptaan Tuhan yang sangat lengkap dan
berharga. Diagram sederhana mata manusia di perlihatkan pada gambar berikut :
Bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya
disebut kornea. Tepat dibelakang kornea terdapat cahaya (aquaeous humor). Cairan
ini berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke mata. Intensitas cahaya yang
masuk ke mata diatur oleh pupil, yaitu celah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Iris
sendiri merupakan selaput yang berfungsi membentuk pupil dan pemberi warna
pada mata. Setelah melewati pupil, cahaya masuk ke lensa mata. Lensa mata ii
membentuk bayangan nyata sehingga jatuh tepat di retina. Bayangan yang
ditangkap retina bersifat nyata dan terbalik. Bayangan ini kemudian disampaikan
ke otak melalui saraf optik dan diatur sehingga manusia mendapatkan kesan
melihat benda dalam kondisi tegak .
Mampukah kamu melihat partikel debu atau benda yang menempel pada kornea
mata kita ?
Perlu diketahui, bahwa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan untuk
mengubah-ubah jarak fokus lensa mata sehingga bayangan benda yang dilihat
selalu jatuh teoat di retina. Jarak fokus lensa mata diubah dengan cara mengatur
ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot silinder. Nah daya
akomodasi inilah yang memungkinkan mata dapat melihat dengan jelas setiap
benda yang diihatnya walaupun jaraknya berbeda-beda di depan mata.
Akan tetapi, meskipun mata memiliki daya akomodasi, amat memiliki keterbatasan
jangkauan pandang, mata tidak dapat melihat benda yang terlalu dekat atau terlalu
jauh.
Itulah kenapa kita tidak dapat melihat debu atau benda yang menempel pada kornea
mata kita, karena jarang debu atau benda itu yang terlalu dekat dengan mata kita.
Jarak titik terdekat dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik
dekat, sedangkan jarak titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas
disebut titik jauh. Ketika mata melihat pada titik dekatnya, mata dalam keadaan
berakomodasi maksimum dan ketika mata melihat pada titik jauhnya, mata dalam
keadaan tanpa akomodasi.
Berdasarkan jangkauan pandang ini, mata dibedakan menjadi mata normal dan
mata cacat. Mata normal memiliki jangkauan (titik dekat) dari 25 cm sampai (titik
jauh) tak terhingga.
a. Miopi (Rabun Jauh)
Miopi atau rabun jauh ini adalah keadaan mata dimana hanya dapa melihat dengan
jelas benda-benda dekat. Mata miopi memiliki titik dekat lebih dekat dari 25 cm
dan titik jauh terbatas pada jarak tertentu. Miopi biasanya disebabkan oleh bola
mata yang terlalu lonjong, bahkan kadang-kadang lengkungan korneanya terlalu
besar.
b. Hipermetropi (Rabun Dekat)
Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat benda-benda
dekat dengan jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25 cm
dan titik jauhnya tak terhingga. Cacat mata ini disebabkan oleh bola mata yang
terlalu memipih atau lengkungan korneanya kurang.
c. Presbiopi
Presbiopi adalah cacat mata yang biasanya disebabkan oleh faktor usia, dimana
penderita presbiopi ini tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh dan juga
tidak dapat membaca dengan jelas pada jarak baca normal. Otot siliar pada cacat
mata ini tidak mampu membuat lensa mata berakomodasi normal ketika masih usia
muda.
d. Astigmatisma (Silinder)
Pada penderita astigmatisma, benda titik akan terlihat sebuah garis dan kabur. Hal
ini terjadi karena lensa matanya tidak berbentuk bola, melainkan berbentuk
silinder.
3. Kacamata
Kacamata merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat pada
mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung atau lensa cembung dan juga frame atau
kerangka untuk menaruh lensa berada. Fungsi kacamata adalah mengatu supaya
bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di
titik dekat atau di titik jauh mata yang tepat, bergantung pada jenis cacat matanya.
a. Kacamata Berlensa Cekung untuk Miopi
Lensa kacamata yang digunakan penderita miopi harus membentuk bayangan
benda-benda jauh (s = ∞) tepat dititik jauh mata atau s` = - PR dengan PR (Punctum
Remotum) yang artinya titik jauh.
Sesuai dengan persamaan lensa, 1
𝑠+
1
𝑠`=
1
𝑓
Untuk s sangat besar, menuju tak hingga, 1
𝑠= 0. Degan memasukkan
1
𝑠 = 0 dan s`
= -PR pada persamaan diatas, jarak foku lensa kacamata untuk mata miopi
memenuhi persamaan :
𝑓 = −𝑃𝑅
Dari perasaan diatas menunjukkan bahwa jarak fokus lensa kacamata adalah
negatif dari titik jauh mata miopi. Tanda negatif menunjukkan bahwa keterbatasan
pandang mata miopi perlu diatasi oleh kacamata berlensa negatif (cekung
divergen).
Dengan mengingat bahwa kekuatan lensa adalah kebalikan dan jarak fokus, P = 1
𝑓,
maka diperoleh
𝑃 = −1
𝑃𝑅
Dengan PR dinyatakan dalam satuan m dan P dengan satuan dioptri.
b. Kacamata Berlensa Cembung untuk Hipermetropi
Lensa kacamata yang digunakan untuk penderita hipermetropi haruslah lensa yang
dapat membentuk bayangan benda-benda dekat tepat di titik dekat matanya.
Benda-benda dekat yang dimaksud yang memiliki jarak 25 cm di depan mata.
Oleh karena itu, lensa kacamata harus membentuk bayangan benda pada jarak s =
25 cm tepat di titik dekat PP (Punctum Proximum) atau s` = -PP. Kembali tanda
negatif diberikan pada s` karena bayangan bersifat maya atau di depan lensa. Jika
nilai s dan s` ini dimasukkan kedalam persamaan lensa, diperoleh :
𝑃 =1
𝑓= 4 −
1
𝑃𝑃
Dengan PP dinyatakan dalam satuan m dan P dalam satuan dioptri. Oleh karena
(PP > 0,25 m), kekuatan lensa P akan selalu positif, ini menujukkan bahwa
seseorang yang bermata hipermetropi perlu ditolong dengan kacamata berlensa
positif (cembung konvergen).
c. Kacamata untuk Presbiopi dan Astigmatisma
Kacamata yag digunakan untuk penderita presbiopi dimana penderita ini adalah
gabungan dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena itu kacamata yang
digunakannya haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yaitu lensa cekung pada
bagian atas untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian bawah untuk
melihat benda-benda dekat. Dan untuk astigmatisma dapat diatasi dengan
menggunakan kacamata silinder.
d. Lensa Kontak
Lensa kontak adalah lensa plastik tipis yang dipakai menempel pada kornea mata.
Pada dasarnya lensa kontak adalah kacamata juga, hanya tidak menggunakan
rangka. Lensa kontak memiliki fungsi yang sama dengan kacamata, yaitu
mengoreksi kelainan reflaksi, kelainan akomodasi.
4. Kamera
Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata. Elemen-elemen kamera yang
paling sederhana adalah lensa cembung, celah diafragma dan film (pelat sensitif).
Lensa cembung (positif) berfungsi untuk membentuk bayangan benda. Celah
diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk dan film
berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa. Film terbuat dari bahan
yang mengandung zat kimia yang sesitif terhadap cahaya (berubah ketika cahaya
mengenai bahan tersebut), jumlah cahaya yang masuk ke kamera menentukan
ketajaman bayangan pada film. Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai
lensa mata (lensa cembung), iris (celah diafragma) dan retina (film).
Objek yang hendak difoto harus berada di depan lensa. Ketika diafragma dibuka,
cahaya yang melewati objek masuk melalui celah diafragma menuju lensa mata.
Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan benda tepat jatuh
pada film dengan jelas maka letak lensa harus digeser mendekati atau menjauhi
film. Menggeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada
mata (akomodasi).
5. Lup (Kaca Pembesar)
Lup atau kaca pembesar berfungsi untuk melihat benda-benda yang kecil sehingga
tampak lebih jelas dan besar.
Pernahkan kamu melihat sebuah buku dengan ukuran yang sama ? bagaimana jika
buku itu dilihat dengan jarak pandang yang berbeda ? apakah akan tetap sama
ukurannya atau berbeda ?
Penggunaan lup sebagai kaca pembesar bermual dari kenyataan bahwa objek yang
ukurannya sama akan terlihat berbeda oleh mata kita ketika jaraknya ke mata
berbeda. Semakin dekat ke mata, semakin besar objek tersebut dapat dilihat.
Sebaliknya, semakin jauh ke mata, semakin kecil objek tersebut dapat dilihat.
Meskipun jarak terdekat objek yang masih dapat dilihat dengan jelas yaitu 25 cm
(untuk mata normal), lup memungkinkan Anda untuk menempatkan objek lebih
dekat dari 25 cm, bahkan harus lebih kecil dariapada jarak fokus lup. Hal ini
dikarenakan ketika Anda mengamati objek dengan menggunakan lup, yang Anda
lihat adalah bayangan objek bukan objek tersebut. Ketika objek lebih dekat ke
mata, maka sudut pandang mata akan menjadi lebih besar sehingga objek terlihat
lebih besar perbandingan sudut pandang mata ketika menggunakan lup dan sudut
pandang mata ketika tidak menggunakan lup disebut perbesaran sudut lup.
Perbesaran sudut ketika mata tanpa akomodasi
𝑀 =𝑆𝑛
𝑓
Sn = titik dekat mata (25 cm untuk mata normal)
s = Letak Objek di Depan Lup
Perbesaran sudut ketika mata berakomodasi
𝑀 =𝑆𝑛
𝑓+ 1
Perbesaran sudut untuk mata berakomodasi pada jarak x
𝑀 =𝑆𝑛
𝑓+
𝑆𝑛
𝑥
6. Mikroskop
Sebuah mikroskop terdiri dari susunan duah buah lensa positif. Lensa yang
berhadap langsung dengan objek yang diamati tersebut lensa objektif, sementara
lensa tempat mata mengamati bayangan disebut lensa okuler. Fungsi lensa okuler
ini sama dengan lup.
Fungsi mikroskop mirip dengan lup, yaitu untuk melihat objek-bjek kecil. Akan
tetapi, mikroskop dapat digunakan untuk dapat melihat objek yang jauh lebih kecil
lagi karena perbesaran yang dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan
dengan lup.
Pada mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan didepan lensa objektif
pada jarak antara 𝑓𝑜𝑏 𝑑𝑎𝑛 2 𝑓𝑜𝑏 sehingga bayangannya akan terbentuk pada jarak
lebih besar dari 2 𝑓𝑜𝑏 dibelakang lensa objektif dengan sifat nyata, terbalik dan
diperbesar. Bayangan pada lensa objektif dipandang sebagai benda oleh lensa
okuler. Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau diamati oleh mata,
bayangan ini harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini dapat
terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fokus lensa
okuler. Sehingga bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya,
terbalik dan diperbesar.
Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya sebuah
mikroskop. Panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa okuler
sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif di tambah jarak bayangan
objektif tadi ke lensa okuler, secara matematisnya dituliskan
𝑑 = 𝑠`𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘
Untuk pengamat dengan mata tak berakomodasi
𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
d = Panjang Mikroskop
s`ob = Jarak Bayangan Lensa Objektif ke Lensa Objektif
sok = Jarak Bayangan objektif ke lensa okuler
fok = jarak fokus ke lensa okuler
perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis sebagai berikut
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 𝑋 𝑀𝑜𝑘
M = Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop
Mob = Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif
Mok = perbesaran yang dihasilkan oleh lensa okuler
Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif
𝑀𝑜𝑏 = |𝑠`𝑜𝑏
𝑠𝑜𝑏| =
𝑠`𝑜𝑏
𝑠𝑜𝑏+ 1
Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa okuler untuk pengamat tanpa akomodasi
𝑀𝑜𝑘 =𝑠𝑛
𝑓𝑜𝑘
dan untuk pengamat dengan berakomodasi maksimum
𝑀𝑜𝑘 =𝑠𝑛
𝑓𝑜𝑘+ 1
7. Teropong
Teropong atau telesekop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat
objek-objek yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas seperti benda benda
langit-langit seperti bulan, bintang dan planet. Dengan adanya teropong, banyak
hal-hal yang berkaitan dengan luar angkasa telah ditemukan dan terlihat oleh mata
kita.
Secara umum ada 2 jenis teropong, yaitu teropong bias dan teropong pantul.
Perbedaan antara keduanya terletak pada objektifnya. Pada teropong bias,
objektifnya menggunakan lensa, yakni lensa objektif sedangkan pada teropong
pantul objektifnya menggunakan cermin.
Macam – macam teropong
a. Teropong Bintang
Pengamatan bintang-bintang di langit berlangsung berjam-jam. Agar mata tidak
lelah, pengamatan dilakukan dengan tak berakomodasi. Oleh karena itu bayangan
lensa objektif harus diletakkan dititik fokus lensa okuler. Hal ini menunjukkan
lensa objektif berimpit dengan titik fokus lensa okuler
Dengan demikian panjang teropong bintang untuk mata tak berakomodasi adalah
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
panjang teropong bintang untuk mata berakomodasi adalah
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘
Panjang Teropong Bintang
Tanpa teropong mata akan melihat benda dengan sudut pandang α dan dengan
teropong mata akan melihat bayangan dengan sudut pandang β sehingga
pembesaran sudut teropong bintang adalah
𝑀𝛼 =𝛽
𝛼
Sehingga pembesaran teropong bintang untuk mata tak berakomodasi
𝑀𝑎 =𝑓𝑜𝑏
𝑓𝑜𝑘
Ma = Perbesaran anguler teropong bintang
fob = jarak fokus lensa objektif
fok = jarak benda lensa okuler
pembesaran teropong bintang untuk mata berakomodasi
𝑀𝑎 =𝑓𝑜𝑏
𝑠𝑜𝑘
Ma = Perbesaran anguler teropong bintang
fob = jarak fokus lensa objektif
sok = jarak benda lensa okuler
b. Teropong Bumi
Teropong bumi menggunakan tiga jenis lensa cembung. Lensa yang berada lensa
objektif dan lensa okuler berfungsi sebagai lensa pembalik, yaitu lensa pembalik
yang dibentuk oleh bayangan lensa objektif.
Perbesaran dan panjang teropong bumi untuk mata tak berakomodasi berturut-turut
untuk memenuhi persamaan
𝑀 =𝑓𝑜𝑏
𝑓𝑜𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘 + 4𝑓𝑜𝑝
fp = jarak fokus lensa pembalik
c. Teropong Panggung
Terpong panggung atau terpong Galileo menggunakan sebuah lensa cembung
sebagai objektif dan sebuah lensa cekung sebagai okuler.
Perbesaran dan panjang teropong panggung untuk mata tak berakomodasi berturut-
turut untuk memenuhi persamaan
𝑀 = |𝑓𝑜𝑏
𝑓𝑜𝑘| 𝑑𝑎𝑛 𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
Karena lensa okluernya adalah lensa cekung maka fok bertanda negatif.
d. Teropong Pantul
Teropong pantul tersusun atas beberapa cermin dan lensa. Teropong jenis ini
menggunakan cermin cekung besar sebagai objektif untuk memantulkan cahaya,
cermin datar kecil yang diletakkan sedikit di depan titik fokus cermin cekung f, dan
sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai okuler.
6. Metode Pembelajaran
Web Centric Course dengan diskusi, tanya jawab, tugas
7. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
Rincian Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru mengajak peserta didik berdoa
bersama sebelum pelajaran dimulai.
b. Guru menyiapkan peserta didik
secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
c. Guru mengajukan beberapa
pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari peerta didik di
SMP, yaitu sifat-sifat pembiasan
oleh lensa, ditambah dengan alat
optik deperti mata dan kacamata
secaa umum.
d. Guru mengajak siswa untuk
membuka WEB pembelajaran dan
melihat tujuan pembelajaran serta
cakupan materi pembelajaran yang
akan dipelajari nanti.
20 menit
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
Guru meminta peserta didik untuk
animasi jalannya sinar pada lensa,
guru meminta peserta didik
mengamati gambar mata dan bagian-bagian pada mata serta macam-
macam kacamata sesuai dengan
cacat mata yang diderita.
b. Guru membuka kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya
mengenai gambar tersebut. Guru
membimbing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan secara
mandiri. Contoh “Bagaimana cara
kerja kacamata ?”.
c. Mencoba/Eksperimen/Eksplorasi
1) Peserta didik diminta untuk
membuka Web pembelajaran
dengan hp atau laptop yang
mereka gunakan. Peserta didik
diberi tugas untuk membaca dan
mencari informasi mengenai
cara jalan sinar pada lensa, cara
kerja mata dan kacamata sambil
sesekali mendengar guru
menjelaskan materi tersebut.
Guru juga mengarahkan peserta
didik dapat terlibat aktif dalam
pembelajaran agar nantinya
tidak menyimpang apabila
diberikan tugas,
2) Peserta didik apabila telah
paham dengan materi, akan
diberikan tugas mandiri untuk
mengerjakan soal yang telah
tersedia dalam Web
pembelajaran tersebut.
3) Untuk tugas kelompok, peserta
didik dibagi dalam kelompok
kecil dan diberi tugas untuk
membuat alat-alat yang
berhubungan dengan alat-alat
optik sederhana seperti
“proyektor sederhana dan
teleskop”. Dan memberikan
waktu 2 minggu kepada peserta
didik untuk menyelesaikan
proyek tersebut. Guru juga
mengarahkan peserta didik dapat
terlibat aktif dalam bekerja
secara kelompok agar tidak
menyimpang dari tugas yang
diberikan.
100 menit
d. Mengasosiasikan atau mengolah informasi
1) Peserta didik diminta untuk
mengalisis dan mendiskusikan
cara kerja sinar lensa, cara kerja
mata dan bagian mata serta cara
kerja kacamata. Peserta didik
juga mendiskusikan perbedaan
pengamatan tanpa akomodasi
dan berakomodasi maksimum
pada mata dan kacamata secara
mandiri atau kelompok.
2) Peserta didik diminta untuk
mengamati, menganilisi dan
mendiskusikan hasil karyanya
yang telah dibuat.
e. Mengomunikasikan
1) Setia kelompok peserta didik
membuat laporan tertulis hasil
diskusi kelompoknya. Laporan
tersebut dikumpulkan kepada
guru untuk dipresentasikan di
depan kelas. Guru menilai
jalannya diskusi. Guru juga
mengarahkan peserta didik paa
kesimpulan mengenai diskusi
kelas yang dilakukan.
2) Setiap kelompok akan
memberikan laporan dan
mempresentasikannya didepan
kelas pada akhir pelajaran alat-
alat optik.
3. Penutup
a. Guru bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada pertemuan tersebut.
b. Peserta didik melakukan refleksi
serta penugasan mandiri (tugas
rumah dan kuis).
c. Guru menyampaikan cakupan
materi yang diajarkan untuk
pertemuan selanjutnya.
15 menit
Pertemuan Kedua
Rincian Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru mengajak peserta didik
berdoa bersama sebelum pelajaran
dimulai.
b. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
c. Guru mengajukan beberapa
pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari peerta didik di
SMP, yaitu sifat-sifat pembiasan
oleh lensa ditambah dengan alat
optik seperti kamera dan lup secara
umum.
d. Guru mengajak siswa untuk
membuka WEB pembelajaran dan
melihat tujuan pembelajaran serta
cakupan materi pembelajaran yang
akan dipelajari nanti.
20 menit
2. Kegiatan Inti
a. Menanya
1) Untuk memberikan motivasi dan
memperoleh perhatian peserta
didik, guru meminta peserta
didik untuk mengamati video
cara kerja kamera dan lup.
2) Guru membuka kesempatan
kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai video
tersebut.
b. Mencoba/Eksperimen/Eksplorasi
Peserta didik diminta untuk
membuka Web pembelajaran
dengan hp atau laptop yang mereka
gunakan. Peserta didik diberi tugas
untuk membaca dan mencari
informasi mengenai cara kerja
kamera dan lup sambil sesekali
mendengar guru menjelaskan materi
tersebut. Guru juga mengarahkan
peserta didik dapat terlibat aktif
dalam pembelajaran agar nantinya
tidak menyimpang apabila diberikan
tugas.
c. Mengasosiasikan atau mengolah
informasi
Peserta didik diminta untuk
mengalisis dan mendiskusikan cara
penggunaan kamera dan lup secara
mandiri atau kelompok dan dapat
mejawab soal tugas yang sudah
tercantum dalam Web pembelajaran
tersebut. Peserta didik juga
mendiskusikan perbedaan
100 menit
pengamatan tanpa akomodasi dan berakomodasi maksimum pada
kedua alat optik tersebut.
d. Mengomunikasikan
1) Setiap anak membuat laporan
reume tertulis rangkuman dari
materi yang telah diajarkan hari
ini dengan melihat materi yang
terdapat di dalam Web
pembelajaran
2) Setiap kelompok diminta untuk
menyampaikan sejauh mana
perkembangan alat-alat optik
yang dibuat oleh peserta didik
secara kelompok.
3) Guru menyampaikan kepada
peserta didik bahwa minggu
depan atau pada pertemuan
terakhir bahwa peserta didik
diminta untuk mengumpulkan
dan mempresentasikan tugas
proyek membuat alat secara
kelompok.
3. Penutup
a. Guru bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada pertemuan tersebut.
b. Peserta didik melakukan refleksi
serta penugasan mandiri (soal-soal
dan kuis)
c. Guru menyampaikan cakupan besar
materi yang diajarkan pada
pertemuan berikutnya.
15 menit
Pertemuan Ketiga
Rincian Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru mengajak peserta didik
berdoa bersama sebelum
pelajaran dimulai.
b. Guru menyiapkan peserta didik
secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
c. Guru mengajukan beberapa
pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari peerta didik di
SMP, yaitu sifat-sifat pembiasan
oleh lensa ditambah dengan alat
optik seperti mikroskop dan
teropong secara umum.
20 menit
d. Guru mengajak siswa untuk membuka WEB pembelajaran
dan melihat tujuan pembelajaran
serta cakupan materi
pembelajaran yang akan
dipelajari nanti.
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
Guru memotivasi peserta didik
dengan memberikan video cara
kerja teropong dalam kehidupan
sehari-hari, serta gambar macam-
macam mikroskop.
b. Menanya
Guru membuka kesempatan
kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai teropong dan
mikroskop. Guru juga
membimbing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan secara
mandiri.
c. Mencoba/Eksperiment/Eksplorasi
Peserta didik diminta untuk
membuka Web pembelajaran
dengan hp atau laptop yang
mereka gunakan. Peserta didik
diberi tugas untuk membaca dan
mencari informasi mengenai cara
kerja kamera dan lup sambil
sesekali mendengar guru
menjelaskan materi tersebut.
Guru juga mengarahkan peserta
didik dapat terlibat aktif dalam
pembelajaran agar nantinya tidak
menyimpang apabila diberikan
tugas.
d. Mengasosiasikan atau mengolah
informasi
1) Peserta didik diminta untuk
menganalisis dan
mendiskusikan cara kerja
teropong dan juga macam-
macam mikroskop dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Guru mengumpulkan peserta
didik yang telah selesai
berdiskui untuk berkumpul
sesuai dengan kelompoknya
masong-masing karena
100 menit
presentasi tentang proyek atau alat optik yang dikerjakan
secara kelompok akan
dimulai.
e. Mengomunikasikan
1) Setiap anak membuat laporan
resume tertulis rangkuman
dari materi yang telah
didiskusikan hari ini dengan
mengacu pada materi yang
terdapat di dalam Web
pembelajaran.
2) Setiap kelompok diminta
untuk membawa alat yang
mereka kerjakan kedepan dan
menyampaikan hasil dari
pembuatan alat optik
sederhana yang dibuat oleh
masing-masing kelompok.
Guru kemudian menilai
jalannya presentasi dan
diskusi dan mengarahkan
peserta didik pada kesimpulan
mengenai alat-alat yang
dibuat dan dipresentasikan
pada setiap kelompok.
3. Penutup
a. Guru bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada pertemuan tersebut.
b. Peserta didik melakukan reflekai
serta penugasa mandiri (soal-soal
dan kuis)
c. Guru menyampaikan cakupan besar
materi yang diajarkan pada
pertemuan berikutnya.
15 menit
Pertemuan keempat : ulangan harian dan penyerahan proyek (alat optik yang
sudah dibuat secara kelompok)
8. Alat dan Sumber Belajar
a. Alat dan bahan : LCD Proyektor, HP/Laptop dan Web Centric Course (Media
Pembelajaran)
b. Sumber : Web Centric Course ( fisikaalatoptik.com)
Subagya Ari. Sains Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta. PT Bumi Aksara
Saripudin Aip. 2012. Advance Learning Physics 1B. Bandung. Grafindo
Media Pratama
9. Penilaian
a. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
diskusi antar teman dan kelompok, kerja kelompok, kinerja presentasi, laporan
tertulis dan resume mandiri. Sedangkan penilaian hasil kerja dilakukan melalui tes
mengerjakan soal dan kuis maupun ulangan harian secara tertulis.
b. Aspek dan instrumen penilaian
- Instrumen pengerjaan proyek menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggung jawab dan kerjasama.
- Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi dan isi presentasi.
- Instrumen laporan proyek menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama
pada kualitas visual, sistematika sajian data, dan jawaban pertanyaan.
- Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian atau pilihan ganda yang
tercantum dalam Web pembelajaran maupun dalam kertas tertulis.
c. Contoh Instrumen (terlampir).
Serang, ........,.........
Mengetahui,
Kepala SMA ..................... Guru Mata Pelajaran
NIP. ................................... NIP. .................................
Instrumen Penilaian Pengerjaan Proyek/Alat
Unsur Yang Dinilai Skor
Baik Sedang Kurang
Keterampilan :
1. Merencanakan penelitian/pengamatan (menyiapkan perlengkapan
alat dan bahan)
2. Aktifitas pelaksanaan pengamatan
3. Membuat laporan sementara (konsep) hasil pengamatan
4. Menyusun hasil pengamatan dan menerima masukan perbaikan
5. Memperbaiki laporan setelah menerima masukan
Sikap :
1. Kemampuan bekerja sama dalam kelompok
2. Sistematis dalam mengerjakan tugas kelompok
3. Tanggungjawab dalam menjalankan tugas (keseriusan)
Total Nilai
Keterangan :
Baik = 3
Sedang = 2
Kurang = 1
No Indikator Rubrik
1. Mneyiapkan alat dan bahan 3). Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan
2). Menyiapkan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan
3). Tidak menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan
2. Deskripsi Pengamatan 3). Memperoleh diskripsi hasil pengamatan secara
lengkap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
2). Memperoleh deskripsi hasil pengamatan kurang
lengkap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
1). Tidak memperoleh deskripsi hasil pengamatan
kurang lengkap sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
Instrumen Penilaian Kinerja Presentasi Proyek/Alat
Unsur Yang Dinilai Skor
Baik Sedang Kurang
Peran Serta :
1. Kesiapan presentasi (kesiapan pemateri, pembukaan dan
perkenalan)
2. Peserta didik yang presentasi aktif dalam presentasi tersebut
Kualitas Visual Presentasi :
1. Penyampaian presentasi sistematis
2. Bahasa yang digunaan baik dan benar
3. Pengelolaan waktu yang baik
4. Suara dan intonasi yang baik saat presentasi dilakukan
Isi Presentasi :
1. Penguasaan materi presentasi
2. menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
3. Penampilan presentasi yang menarik dengan menggunakan
alat bantu
4. Kerapihan, kesopanan, dan rasa percaya diri
5. Kesesuaian proyek dengan hasil yang disampaikan
6. Penutupan presentasi
Total Nilai
Instrumen Penilaian Laporan Proyek/Alat
Unsur Yang Dinilai Skor
Baik Sedang Kurang
Kualitas Visual :
1. Penyedian alat dan bahan sebelum dan sesudah kegiatan
2. Merangkai alat dan bahan dengan benar, rapi dan memperhatikan keselamatan kerja
3. Percobaan dapat dilakukan dengan tepat
Sistematika Sajian Data :
1. Pengambilan data sistematis
2. Pengelolahan data hasil percobaan sesuai
3. Menyimpulkan hasil percobaan proyek/alat
4. Penyusunan laporan hasil percobaan dalam bentuk tulisan
yang rapih
Jawaban Pertanyaan :
1. Dapat menjawab pertanyaan audiens dengan baik secara
kelompok
2. menjawab pertanyaan secara sistematis dan tepat
Total Nilai
Instrumen Penilaian Tes/Soal
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Tes Online Tes Pilihan : Pilihan Ganda dan Benar
Salah
Tes Tertulis Tes Pilihan : Uraian dan Pilihan Ganda