Refrat THT Ayy

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Refrat THT Ayy

    1/4

    Epidemiologi

    Kolesteatoma merupakan kondisi yang langka dengan angka kejadian diperkirakan 1,2

    kasus primer per 1.000 pasien dengan penyakit pada telinga. Vrabec dan Chaljub

    memperkirakan peningkatan menjadi 1,7 per 1.000 pasien. Penelitian yang dilakukan oleh

    Owen, Jorn dan Michael pada pasien dengan penyakit telinga pada tahun 1979 sampai 2005

    mendapatkan angka yang lebih tinggi yakni 3,7 kasus per 1.000 pasien, sedangkan kejadian

    dari semua kasus adalah 7,1 per 1.000 pasien. Namun, yang terakhir ini cocok dengan

    Vrabec dan Chaljub, yang menemukan kejadian total 1 dari 200, atau 5 kasus per 1.000

    pasien. Angka kejadian dari penelitian tersebut adalah 0,15 untuk kasus primer, sementara

    0,30 untuk semua kasus per tahun per 100.000 penduduk dalam perbandingan tingkat

    kejadian kolesteatoma telinga tengah adalah sekitar 9,2 per 100.000 per tahun (Underbrink

    dan Gadre, 2006).

    Klasifikasi

    Kolesteatoma dapat dibagi atas dua jenis menurut etiologinya :

    1. Kolesteatoma kongenital

    Kolesteatoma kongenital terbentuk sebagai akibat dari epitel skuamosa

    terperangkap di dalam tulang temporal selama embriogenesis, ditemukan pada telinga

    dengan membran tympani utuh tanpa ada tanda-tanda infeksi. Lokasi kolesteatoma

    biasanya di mesotimpanum anterior, daerah petrosus mastoid atau di cerebellopontin

    angle. Kolesteatoma di cerebellopontin angle sering ditemukan secara tidak sengaja oleh

    ahli bedah saraf. Penderita sering tidak memiliki riwayat otitis media supuratif kronis yang

    berulang, riwayat pembedahan otologi sebelumnya, atau perforasi membran timpani.

    Kolesteatoma kongenital paling sering diidentifikasi pada anak usia dini (6 bulan5

    tahun). Saat berkembang, kolesteatoma dapat menghalangi tuba estachius dan

    menyebabkan cairan telinga tengah kronis dan gangguan pendengaran konduktif.

    Kolesteatom juga dapat meluas ke posterior hingga meliputi tulang-tulang pendengaran

    dan, dengan mekanisme ini, menyebabkan tuli ( Roland 2009 ; Soepardi dkk, 2008)

    2. Kolesteatoma akuisital, jenis ini terbagi dua :

  • 7/28/2019 Refrat THT Ayy

    2/4

    a. Kolesteatoma akuisital primer yaitu Kolesteatoma yang terbentuk tanpa didahului

    oleh perforasi membrana tymphani. Kolesteatoma timbul akibat proses invaginasi dari

    membran tymphani pars flaksida karena adanya tekanan negatif di telinga tengah

    akibat gangguan tuba (Teori Invaginasi). Kolesteatoma akuisital primer timbul

    sebagai akibat dari retraksi membran timpani. Kolesteatoma akuisital primer klasik

    berawal dari retraksi pars flaksida di bagian medial membran timpani yang terlalu

    dalam sehingga mencapai epitimpanum. Saat proses ini berlanjut, dinding lateral dari

    epitympanum (disebut juga skutum) secara perlahan terkikis, menghasilkan defek

    pada dinding lateral epitympanum yang perlahan meluas. Membran timpani terus

    yang mengalami retraksi di bagian medial sampai melewati pangkal dari tulang-tulang

    pendengaran hingga ke epitympanum posterior. Destruksi tulang-tulang pendengaran

    umum terjadi. Jika kolesteatoma meluas ke posterior sampai ke aditus ad antrum dan

    tulang mastoid itu sendiri, erosit segmen mastoid dengan eksposur dura dan/atau erosi

    kanalis semisirkularis lateralis dapat terjadi dan mengakibatkan ketulian dan vertigo.

    Kolesteatoma akuisital primer tipe kedua terjadi apabila kuadran posterior dari

    membran timpani mengalami retraksi ke bagian posterior telinga tengah. Apabila

    retraksi meluas ke medial dan posterior, epitel skuamosa akan menyelubungi

    bangunan-atas stapes dan membran tympani terteraik hingga ke dalam sinus timpani.

    Kolesteatoma primer yang berasal dari membran timpani posterior cenderung

    mengakibatkan eksposur saraf wajah (dan kadang-kadang kelumpuhan) dan

    kehancuran struktur stapes (Moore dan Agur, 2002).

    b. Kolesteatoma akuisital sekunder

    Merupakan kolesteatoma yang terbentuk setelah adanya perforasi membran

    tympani. Kolesteatom terbentuk sebagai akibat masuknya epitel kulit dari liang

    telinga atau dari pinggir perforasi membran tympani ke telinga tengah (Teori Migrasi)

    atau terjadi akibat metaplasi mukosa kavum tymphani karena iritasi infeksi yang

    berlangsung lama ( Teori Implantasi). Kolesteatoma akuisital sekunder terjadi sebagai

    akibat langsung dari beberapa jenis cedera pada membran timpani. Cedera ini dapat

    berupa perforasi yang timbul sebagai akibat dari otitis media akut atau trauma, atau

    mungkin karena manipulasi bedah pada gendang telinga. Suatu prosedur yang

    sederhana seperti insersi tympanostomy tube dapat mengimplan epitelskuamosa ke

    telinga tengah, yang akhirnya menghasilkan kolesteatoma. Perforasi marginal di

    bagian posterior adalah yang paling mungkin menyebabkan pembentukan

  • 7/28/2019 Refrat THT Ayy

    3/4

    kolesteatoma. Retraksi yang mendalam dapat menghasilkan pembentukan

    kolesteatoma jika retraksi menjadi cukup dalam sehingga menjebak epitel deskuamasi

    (Soepardi, 2008 ; Waizel, 2009).

    Patogenesis

    Banyak teori dikemukakan oleh para ahli tentang patogenesis kolesteatoma, antara lain

    adalah : teori invaginasi, teori migrasi, teori metaplasi dan teori implantasi. Teori tersebut

    akan lebih mudah dipahami bila diperhatikan definisi kolesteatoma menurut Gray (1964)

    yang mengatakan : kolesteatoma adalah epitel kulit yang berada pada tempat yang salah.

    Epitel kulit liang telinga merupakan suatu daerah cul-de-sac sehingga apabila terdapat

    serumen padat di liang telinga dalam waktu yang lama, maka dari epitel kulit yang berada

    medial dari serumen tersebut seakan terperangkap sehingga membentuk kolesteatoma

    (Soepardi dkk, 2008).

    a. Teori invaginasi

    Kolesteatoma timbul akibat proses invaginasi dari membran tymphani pars flaksida

    karena adanya tekanan negatif di telinga tengah akibat gangguan tuba

    b. Teori imigrasi

    Kolesteatoma terbentuk akibat dari masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari

    pinggir perforasi membrana timpani ke telinga tengah. Migrasi ini berperan penting

    dalam akumulasi debris keratin dan sel skuamosa dalam retraksi kantong dan

    perluasan kulit ke dalam telinga tengah melalui perforasi membran timpani.

    c. Teori metaplasi

    Terjadi akibat metaplasi mukosa kavum timpani karena iritasi infeksi yang

    berlangsung lama.

    d. Teori implantasi

    Pada teori implantasi dikatakan bahwa kolesteatom terjadi akibat adanya implantasi

    epitel kulit secara iatrogenik ke dalam telinga tengah waktu operasi, setelah blust

    injury, pemasangan ventilasi tube atau setelah miringotomi (NDCS, 2006).

  • 7/28/2019 Refrat THT Ayy

    4/4

    Roland PS. Middle Ear, Cholesteatoma. Emedicine. June 29, 2009 (cited August 25,2009).

    Available at http://emedicine.medscape.com/article/860080-overview.

    Moore K, Agur AMR. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Edisi Pertama. Jakarta : Penerbit

    Hipokrates

    Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. 2008. Buku Ajar Ilmu Kesehatan

    Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi ke-6. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

    The National Deaf Children`s Society. Cholesteatoma. Avaiable at: http://www.ndcs.org.uk

    (last access: January 24th, 2006)

    Underbrink M, Gadre A. Cholesteatoma. In: Quinn FB, Ryan MW; editor. Grand Round

    Presentation, UTMB, Dept. Of Otolaryngology. Avaiable at:

    http://www.utmb.edu/otoref/Grnds/Cholesteatoma-020918/Cholesteatoma.pdf (last access:

    January 24th, 2006)

    Waizel S. Temporal Bone, Aquired Cholesteatoma. Emedicine. May 1, 2007 (citedAugust

    27, 2009). Available at http://emedicine.medscape.com/article/384879-overview

    http://emedicine.medscape.com/article/860080-overviewhttp://www.ndcs.org.uk/http://www.utmb.edu/otoref/Grnds/Cholesteatoma-020918/Cholesteatoma.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/384879-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/860080-overviewhttp://www.ndcs.org.uk/http://www.utmb.edu/otoref/Grnds/Cholesteatoma-020918/Cholesteatoma.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/384879-overview