32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah usia tua di Indonesia, maka semakin meningkat pula keluhan yang diakibatkan karena secara fisiologis semakin bertambah usia seseorang, akan terjadi penurunan fungsi pada semua organ, salah satunya adalah pada daerah lumbal akan terjadi keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang adalah deskripsi dari rasa nyeri, pegal, linu, ngilu, atau tidak nyaman pada daerah lumbal dan sakrum. Dalam bahasa Inggris gejala tersebut diistilahkan sebagai Low Back Pain (LBP). (Sidharta,2009). Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002). LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002). LBP mempunyai karakteristik antara lain nyeri punggung paraspinal, nyeri diperhebat oleh pembebanan punggung, nyeri alih ke regio 1

refrat RM.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSemakin meningkatnya jumlah usia tua di Indonesia, maka

semakin meningkat pula keluhan yang diakibatkan karena secara fisiologis semakin bertambah usia seseorang, akan terjadi penurunan fungsi pada semua organ, salah satunya adalah pada daerah lumbal akan terjadi keluhan nyeri pinggang.Nyeri pinggang adalah deskripsi dari rasa nyeri, pegal, linu, ngilu, atau tidak nyaman pada daerah lumbal dan sakrum. Dalam bahasa Inggris gejala tersebut diistilahkan sebagai Low Back Pain (LBP). (Sidharta,2009).

Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002). LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002). LBP mempunyai karakteristik antara lain nyeri punggung paraspinal, nyeri diperhebat oleh pembebanan punggung, nyeri alih ke regio gluteus, dan nyeri hilang bila istirahat. (De Jong, 2005)

Hampir setiap orang pernah mengalami LBP sepanjang hidupnya dan masing masing orang memiliki potensi untuk mengalami disabilitas akibat kondisi tersebut. Disabilitas terkait dengan LBP merupakan masalah utama di negara barat. Sekitar 45-55% populasi pekerja diperkirakan mengalami LBP dalam periode 12 bulan. Lebih lanjut dalam 6 bulan setelah episode akut, sedikitnya 60% pasien akan mengalami relaps dan 16% diantaranya akan menjadi penyebab hilangnya jam kerja. (Cooper,2003)B. Tujuan PenulisanMengetahui lebih lanjut tentang Low Back Pain sehingga diharapkan dapat melakukan edukasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan kepada pasien dengan lebih akurat.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi

Kolumna vertebralis atau rangkaian tulang belakang adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Di antara tiap dua ruas tulang pada tulang belakang terdapat bantalan ruang rawan. Panjang rangkaian tulang belakang pada orang dewasa dapat mencapai 57-67 cm. seluruhnya terdapat 33 ruas tulang, 24 buah di antaranya adalah tulang-tulang terpisah dan 9 ruas sisanya bergabung membentuk 2 tulang.

Vertebra dikelompokkan dan dinamai sesuai dengan daerah yang ditempatinya yaitu :a. 7 vertebra servikal atau ruas tulang bagian leher membentuk daerah tengkuk. b. 12 vertebra torakalis atau ruas tulang punggung membentuk bagian torax atau dada

c. 5 vertebra lumbalis atau ruas tulang pinggang membentuk daerah lumbal atau pinggang

d. 5 vertebra sakralis atau ruas tulang kelangkang membentuk sakrum atau tulang kelangkang

e. 4 vertebra kogsigeus atau ruas tungging membentuk tulang kogsigeus atau tulang tunggingB. Definisi

Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002) atau Nyeri yang terjadi pada punggung bagian bawah, yang dapat bersumber dari tulang dan ligamen penyusun tulang belakang, otot dan tendon, saraf, bahkan organ dalam. (Chamberlin, 2005).

LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002).

C. Epidemiologi

Hingga saat ini LBP diperkirakan mengenai lebih dari sepertiga dari penduduk dewasa di Inggris, akibatnya sekitar 2,6 juta jiwa datang ke dokter dengan keluhan nyeri punggung tiap tahunnya

Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha apapun untuk mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa LBP meskipun mempunyai prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. (Macfarlane, 2006).

D. Etiologi

1.Kelainan kongenital

a) Spondilolisis dan spondilolistesis

Pada Spondilolisis tampak bahwa sewaktu pembentukan korpus vertebrae itu ( in utero ) arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebraenya sendiri.Pada spondilolistesis korpus vertebrae itu sendiri ( biasanya L5 ) tergeser ke depan.

Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam kandungan, namun ( oleh karena timbulnya kelinan-kelainan degeneratif ) sesudah berumur 35 tahun, barulah timbul keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini berkurang / hilang bila penderita duduk atau tidur. Dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan.

Spondilolitesis dapat mengakibatkan tertekuknya radiks L5 sehingga timbul nyeri radikuler.b) Spina Bifida

Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi oleh kulit yang berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu ada tersembunyi suatu spina bifida okulta.

Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus spinosus di daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek tersebut maka pada tempat itu tidak terbentuk suatu ligamentum interspinosum.

Keadaan ini akan menimbulkan suatu lumbo-sakral sarain yang oleh si penderita dirasakan sebagai nyeri pinggang.

c) Stenosis kanalis vertebralis

Diagnosis penyakit ini ditegakkan secara radiologis. Walaupun penyakit telah ada sejak lahir, namun gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita berumur 35 tahun.Gejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita jalan dengan sikap tegak. Nyeri hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia duduk. Untuk menghilangkan rasa nyerinya maka penderita lantas jalan sambil membungkuk.

d) Spondylosis lumbal

Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus intervertebralis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan.

e) Spondylitis.

Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . ini merupakan penyakit sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutama mengenai orang muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai akibat peradangan sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi tulang belakang.

f)

Hernia Nucleus Pulposus

Terjadinya ruptur pada annulus fibrosus sehingga nucleus pulposus menonjol dan mengalami herniasi yang kemudian menekan akar saraf spinal, menimbulkan nyeri dan defisit neurologis.2.TraumaTrauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama nyeri pinggang bawah. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau sudah lama tidak melakukan kegiatan ini dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut. Cara bekerja di pabrik atau di kantor dengan sikap yang salah lama-lama nenyebabkan nyeri pinggang bawah yang kronis.

Patah tulang, pada orang yang umurnya sudah agak lanjut sering oleh karena trauma kecil saja dapat menimbulkan fraktur kompresi pada korpus vertebra. Hal ini banyak ditemukan pada wanita terutama yang sudah sering melahirkan. Dalam hal ini tidak jarang osteoporosis menjadi sebab dasar daripada fraktur kompresi. Fraktur pada salah satu prosesus transversus terutama ditemukan pada orang-orang lebih muda yang melakukan kegiatan olahraga yang terlalu dipaksakan.

Pada penderita dengan obesitas mungkin perut yang besar dapat menggangu keseimbangan statik dan kinetik dari tulang belakang sehingga timbul nyeri pinggang.

3.InflamasiArtritis rematoid dapat melibatkan persendian sinovial pada vertebra. Artritis rematoid merupakan suatu proses yang melibatkan jaringan ikat mesenkim.

Penyakit Marie-Strumpell

Penyakit Marie-Strumpell, yang juga dikenal dengan nama spondilitis ankilosa atau bamboo spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai kolum vertebra dan persendian sarkoiliaka. Gejala yang sering ditemukan ialah nyeri lokal dan menyebar di daerah pnggang disertai kekakuan( stiffness ) dan kelainan ini bersifat progresif.4.TumorTumor vertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor jinak dapat mengenai tulang atau jaringan lunak. Contoh gejala yang sering dijumpai pada tumor vertebra ialah adanya nyeri yang menetap. Sifat nyeri lebih hebat dari pada tumor ganas daripada tumor jinak. Contoh tumor tulang jinak ialah osteoma osteoid, yang menyebabkan nyeri pinggang terutama waktu malam hari. Tumor ini biasanya sebesar biji kacang, dapat dijumpai di pedikel atau lamina vertebra. Hemangioma adalah contoh tumor benigna di kanalis spinal yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah. Meningioma adalah tumor intradural dan ekstramedular yang jinak, namun bila ia tumbuh membesar dapat mengakibatkan gejala yang besar seperti kelumpuhan

5.Gangguan MetabolikOsteoporosis akibat gangguan metabolik yang merupakan penyebab banyak keluhan nyeri pada pinggang dapat disebabkan oleh kekurangan protein atau oleh gangguan hormonal (menopause,penyakit cushing). Sering oleh karena trauma ringan timbul fraktur kompresi atau seluruh panjang kolum vertebra berkurang karena kolaps korpus vertebra. Penderita menjadi bungkuk dan pendek denga nyeri difus di daerah pinggang.

6.PsikisBanyak gangguan psikis yang dapat memberikan gejala nyeri pinggang bawah.misalnya anksietas dapat menyebabkan tegang otot yang mengakibatkan rasa nyeri,misalnya dikuduk atau di pinggang. Rasa nyeri ini dapat pula menambah meningkatnya ansietas dan diikuti oleh meningkatnya tegang otot dan rasa nyeri. Kelainan histeria, kadang-kadang juga mempunyai gejala nyeri pinggang bawah.

7.Low Back Pain karena Pengaruh Gaya Berat

Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum dan sebagainya (Soeharso, 1987). Beberapa pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan terjadinya LBP (Klooch, 2006 dalam Shocker, 2008). Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya LBP akibat pengaruh gaya berat. Hal ini disebabkan terjadinya penekanan pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan postur tubuh dan kelemahan otot (Bimariotejo, 2009). E. Klasifikasi

a. Viserogenik

LBP yang disebabkan oleh adanya proses patologik di ginjal atau visera di daerah pelvis, serta tumor retroperitoneal. Nyerinya tidak bertambah berat dengan adanya aktivitas maupun istirahat, disertai gejala spesifik dari organ viseralnya, didapatkan spasme otot paravertebralis dan perubahan sudut ferguson, nyeri ini disebut juga nyeri pinggang akibat referred pain.

b. Neurogenik LBP yang disebabkan oleh keadaan patologik pada saraf yang dapat menyebabkan nyeri sangat hebat, bersifat menetap, sedikit berkurang pada saat bediri tenang, terutama dirasakan pada saat malam hari. Nyeri dapat dibangkitkan dengan aktivitas, dan rasa nyeri berkurang saat penderita berbaring, sering didapat kompresi akar saraf, ditemukan juga spasme otot paravertebralis.c. Vaskulogenik

Auneurisma atau penyakit vascular perifer yang dapat menimbulkan LBP atau nyeri yang menyerupai ischialgia Tahap dini nyerinya hanya sakit pinggang saja yang dirasakan, nyeri bersifat nyeri punggung dalam, nyeri sering menjalar kebokong, belakang paha, dan kedua tungkai, nyeri sering menjalar kebokong, belakang paha, dan kedua tungkai. Nyeri tidak timbul karena adanya stress spesifik pada kolumna vertebralis (membungkuk, batuk dan lain-lain). Diagnosa ditegakkan apabila ditemukan benjolan yang berpulpasi.d. Spondilogenik

LBP yang disebabkan oleh berbagai proses patologik di kolumna vertebralis yang terdiri dari unsure tulang (osteogenik), diskus intervertebralis (diskogenik), miofasial (miogenik) dan proses patologik di artikulosis sakroiliaka HNP: Nyeri disertai iskialgia, dirasakan sebagai nyeri pinggang, menjalar kebokong, paha belakang tumit sampai telapan kaki. Miofasial : Nyeri akibat trauma pada otot fasia atau ligamen, keluhan berupa nyeri daerah pinggang, kurang dapat dilokasikan dengan tepat, timbul mendadak waktu melakukan gerakan yang melampau batas kemampuan ototnya.Osteoporotik: Terjadi pada lansia terutama wanita, nyeri bersifat pegal atau nyerie. Psikogenik

LBP yang disebabkan oleh ketegangan jiwa atau kecemasan dan depresi atau campuran antara kecemasan dan depresi.

Keluhan nyeri hebat tidak seimbang dengan kelainan organik yang ditemukan, penderita memilih suatu mekanisme pembelaan terhadap ancaman rasa amannya dengan menghindarkan diri bila tidak melakukan hal tertentu. Keadaan ini akan menyebabkan otot-otot dalam keadaan tegang sehingga meningkatkan spasme otot dan timbul rasa nyeri.F. Manifestasi Klinika. Perubahan dalam gaya berjalan. Berjalan terasa kaku. Tidak bias memutar punggung. Pincang.b. PersyarafanKetika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien merasakan sensasi pada kedua anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak dirangsang.c. Nyeri. Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan. Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit. Nyeri otot dalam. Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.

Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis.

Nyeri pada pertengahan bokong.

Nyeri berat pada kaki semakin meningkat.

G. PatofisiologiStruktur spesifik dalam sistem saraf terlibat dalam mengubah stimulus menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri disebut sebagai system nosiseptif. Sensitifitas dari komponen system nosiseptif dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan berbeda diantara individu. Tidak semua orang yang terpajan terhadap stimulus yang sama mengalami intensitas nyeri yang sama. Sensasi sangat nyeri bagi seseorang mungkin hampir tidak terasa bagi orang lainReseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak, dimana stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal. Reseptor nyeri merupakan jaras multi arah yang kompleks. Serabut saraf ini bercabang sangat dekat dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke pembuluh darah local. Sel-sel mast, folikel rambut dan kelenjar keringat. Stimuli serabut ini mengakibatkan pelepasan histamin dari sel-sel mast dan mengakibatkan vasodilatasi. Serabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang lebih jauh dan berhubungan dengan rantai simpatis paravertebra system saraf dan dengan organ internal yang lebih besar. Sejumlah substansi yang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi nyeri meliputi histamin, bradikinin, asetilkolin dan substansi P. Prostaglandin dimana zat tersebut yang dapat meningkatkan efek yang menimbulkan nyeri dari bradikinin. Substansi lain dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri adalah endorfin dan enkefalin yang ditemukan dalam konsentrasi yang kuat dalam system saraf pusat.Kornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori, dimana agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada system assenden harus diaktifkan. Aktivasi terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ internal. Proses nyeri terjadi karena adanya interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi nyeri.Patofisiologi Pada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun atas banyak unit vertebrae dan unit diskus intervertebrae yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligamen dan otot paravertebralis. Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikanperlindungan yang maksimal terhadap sum-sum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-otot abdominal dan toraks sangat penting ada aktifitas mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur, masalah struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung.Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus intervertebra merupakan penyebab nyeri punggung biasa. Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S6, menderita stress paling berat dan perubahan degenerasi terberat. Penonjolan diskus atau kerusakan sendi dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut.H. PenatalaksanaanMedikamentosa

1. Obat-obat analgesik

Obat-obat analgesik umumya dibagi menjadi dua golongan besar :

A. Analgetik narkotik

Obat-obat golongan ini terutama bekerja pada susunan saraf digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang berasal dari organ viseral. Obat golongan ini hampir tidak digunakan untuk pengobatan LBP karena bahaya terjadinya adiksi pada penggunaan jangka panjang. Contohnya : Morfin, heroin, dll.

B. Analgetik antipiretik

Selain untuk menghilangkan rasa nyeri juga mempunyai efek anti piretik, dan beberapa diantaranya juga memiliki efek antiinflamasi. Kelompok obat-obat ini dibagi menjadi 4 golongan :

a) Golongan salisilat

Merupakan analgesik yang paling tua, selain analgesik juga mempunyai efek antipiretik, antiinflamasi, dan antitrombotik. Contohnya : Aspirin

Dosis Aspirin : Sebagai anlgesik 600 900 mg, diberikan 4 x sehari. Sebagai antiinflamasi 750 1500 mg, diberikan 4 x sehari

Kontraindikasi : Penderita tukak lambung, resiko terjadinya pendarahan, gangguan faal ginjal, hipersensitifitas

Efek samping : Gangguan saluran cerna, anemia defisiensi besi, serangan asma bronkialb) Golongan Paraaminofenol

Paracetamol dianggap sebagai analgesik-antipiretik yang paling aman untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa disertai inflamasi.

Dosis terapi : 600 900 mg, diberikan 4 x seharic) Golongan pirazolon

Dipiron mempunyai aceptabilitas yang sangat baik oleh penderita, lebih kuat dari pada paracetamol, dan efek sampingnya sangat jarang.

Dosis terapi : 0,5 1 gram, diberikan 3 x sehari

d) Golongan asam organik yang lain

Derivat asam fenamat

Yang termasuk golongan ini misalnya asam mefenamat, asam flufenamat, dan Na-meclofenamat.Golongan obat ini sering menimbulkan efek samping terutama diare.Dosis asam mefenamat sehari yaitu 4500 mg,sedangkan dosis Na-meclofenamat sehari adalah 3-4 kali 100 mg.

Derivat asam propionat

Golongan obat ini merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang relatif baru, yang juga mempunyai khasiat anal getik dam anti piretik. Contoh obat golongan ini misalnya ibuprofen, naproksen, ketoprofen, indoprofen dll.

Derifat asam asetat

Sebagai contoh golongan obat ini ialah Na Diklofenak. Selain mempunyai efek anti inflamasi yang kuat, juga mempunyai efek analgesik dan antipiretik. Dosis terapinya 100-150 mg 1 kali sehari.

Derifat Oksikam

Salah satu contohnya adalah Piroxicam, dosis terapi 20 mg 1 kali sehari.2. Operasi

Tipe operasi yang dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada tulang belakang/punggung pasien Jika ada diskus yang menonjol atau bermasalah, ahli bedah akan melakukan laminectomy dengan mengidentifikasi diskus yang rusak dan mengambil bagian yang baik dari disc yang berdegenerasi, khususnya kepingan atau potongan yang menindih saraf.

Ahli bedah mungkin mempertimbangkan prosedur kedua yaitu spinal fusion. Spinal fusion merupakan operasi dengan menggabungkan vertebral dengan bone grafts. Kadang graft tersebut dikombinasikan dengan metal plate atau dengan alat yang lain.

3. Fisioterapia. Terapi Panas

Terapi menggunakan kantong dingin kantong panas. Dengan menaruh sebuah kantong dingin di tempat daerah punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 5-10 menit. Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa nyeri masih terasa gunakan heating pad (kantong hangat).

b. Elektro Stimulus

- Acupunture

Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan yang ringan tetapi cara ini tidak terlalu efisien karena ditakutkan resiko komplikasi akibat ketidaksterilan jarum yang digunakan sehingga menyebabkan infeksi.

- Ultra Sound

- Radiofrequency Lesioning

Percutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS)

Elektro Thermal Disc Decompression

Trans Cutaneous Electrical Nerve Stimulation ( TENS )

c. Traction

Tarikan pada punggung untuk menarik tulang belakang terutama apabila ada jepitan pada diskus intervertebralis.

d. Pemijatan atau massage

Dengan terapi ini bisa menghangatkan, merileksasikan otot belakang dan melancarkan perdarahan.

I. PENCEGAHAN

Berikut ini akan diuraikan cara pencegahan terjadinya low back pain dan cara mengurangi nyeri apabila LBP telah terjadi

a. Latihan Punggung Setiap Hari

1. Berbaringlah terlentang pada lantai atau matras yang keras. Tekukan satu lutut dan gerakkanlah menuju dada lalu tahan beberapa detik. Kemudian lakukan lagi pada kaki yang lain. Lakukanlah beberapa kali.

2. Berbaringlah terlentang dengan kedua kaki ditekuk lalu luruskanlah ke lantai. Kencangkanlah perut dan bokong lalu tekanlah punggung ke lantai, tahanlah beberapa detik kemudian relaks. Ulangi beberapa kali.

3. Berbaring terlentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki berada flat di lantai. Lakukan sit up parsial,dengan melipatkan tangan di tangan dan mengangkat bahu setinggi 6 -12 inci dari lantai. Lakukan beberapa kali.b. Berhati-Hatilah Saat Mengangkat

1. Gerakanlah tubuh kepada barang yang akan diangkat sebelum mengangkatnya.

2. Tekukan lutut , bukan punggung, untuk mengangkat benda yang lebih rendah

3. Peganglah benda dekat perut dan dada

4. Tekukan lagi kaki saat menurunkan benda

5. Hindari memutarkan punggung saat mengangkat suatu benda

c. Lindungi Punggung Saat Duduk dan Berdiri

1. Hindari duduk di kursi yang empuk dalam waktu lama

2. Jika memerlukan waktu yang lama untuk duduk saat bekerja, pastikan bahwa lutut sejajar dengan paha. Gunakan alat Bantu (seperti ganjalan/bantalan kaki) jika memang diperlukan.

3. Jika memang harus berdiri terlalu lama,letakkanlah salah satu kaki pada bantalan kaki secara bergantian. Berjalanlah sejenak dan mengubah posisi secara periodic.

4. Tegakkanlah kursi mobil sehingga lutut daapt tertekuk dengan baik tidak teregang.

5. Gunakanlah bantal di punggung bila tidak cukup menyangga pada saat duduk dikursi

Latihan Low Back Pain dapat dilakukan sebagai berikut :a. Lying supine hamstring stretch

Gambar 2. Lying supine hamstring stretch excersise

b. Knee to chest stretch

Gambar 3. Knee to chest strecth excersise

c. Pelvic Tilt

Gambar 4.Pelvic tilt excersise

d. Sitting leg stretch

Gambar 5.Sitting leg stretch excersise

e. Hip and quadriceps stretch

Gambar 6.Hip and qudriceps stretch excersise

Alat Bantu

1. Back corsets.

Penggunaan penahan pada punggung sangat membantu untuk mengatasi Low Back Pain yang dapat membungkus punggung dan perut.

Gambar 7.Back corsets

2. Tongkat Jalan

J. .Edukasi

Larangana. Berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok.

b. Membawa beban yang berat.

c. Duduk terlalu lama.

d. Memakai sepatu hak tinggi.

e. Menulis sambil membungkuk terlalu lama.

f. Tidur tanpa menggunakan alas di permukaan yang keras atau menggunakan kasur yang terlalu empuk.

Anjurana. Posisikan kepala dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang.

b. Duduk tegak 90 derajat.

c. Gunakanlah sepatu yang nyaman.

d. Jika ingin duduk dengan jangka wqktu yang lama, istirahatkan kaki di lantaiatau apa saja yang menurut anda nyaman.

e. Jika mempunyai masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika tidur menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut.

f. Hindari berat badan yang berlebihan.

g. Ketika memerlukan berdiri dalam waktu lama salah satu kaki diletakkan diatas supaya sudut ferguson tidak terlalu besar ( sudut ferguson adalah sudut kemiringan sakrum dengan garis horisontal )

BAB III

KESIMPULANLow back pain adalah nyeri pada punggung bawah, sumber nyeri bisa berasal dari tulang, otot, saraf, maupun organ dalam. Ada 2 macam LBP, akut dan kronis. Penyebabnya adalah kelainan kongenital, trauma, inflamasi, tumor, gangguan metabolik, psikis, dan berat badan berlebih.

Diagnosis ditegakkan dari anamnesis, test provokasi nyeri, dan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan medikamentosanya adalah pemberian analgesik, dibantu dengan modalitas fisioterapi seperti terapi panas, stimulus elektrik, traksi, dan massage. Latihan dapat berupa Lying supine hamstring stretch, Knee to chest stretch, Pelvic Tilt, Sitting leg stretch, Hip and quadriceps stretch. Selain itu edukasi pada pasien tentang sikap tubuh yang benar dan menghindari mengangkat beban berat.

DAFTAR PUSTAKAChamberlin, Stacey. Narins, Brigham. 2005. Encyclopedia of Neurological Disorders. Gale Group :131Judith A. Kaufmann, Low Back Pain : Diagnosis and Management in Primary care. Dalam Lippncotts Primary Care Practice, Vol 3. Number 4. July 2000,Philadelphia : Lippincott William & William Inc.Lumbantobing SM, Tjokronegoro A, Junada A. Nyeri Pinggang Bawah. Jakarta. Fakultas . Kedokteran Universitas Indonesia. 1983

Macfarlane GJ, Jones GTm Hannaford PC. 2006. Managing Low Back Pain presenting to primary care : where do we go from here?. Pain 122(3) :219-222

Nursamsu, Handono Kalim. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang. Malang. Lab./SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Brawijaya. 2004Dorland, W.A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta. EGC. 2002

Sidharta, Priguna.2009. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum. Dian Rakyat. Jakarta. 202Sandra M. Nettina, 2000, Taking Care Of Your Lower Back and Neck Pain, Dalam Lippncotts Primary Care Practice, Vol 3. Number 4. July 2000,Philadelphia : Lippincott William & William Inc.

www.bimaariatejo.blogspot.com/11