Upload
fraka-kartini
View
285
Download
0
Embed Size (px)
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 1/38
BAB I
PENDAHULUAN
Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan yang
terdiri atas kornea, cairan mata, lensa, badan kaca, dan panjangnya bola mata.
Pada orang normal susunan pembiasan oleh media penglihatan dan panjangnya
bola mata demikian seimbang sehingga bayangan benda setelah melalui media
penglihatan dibiaskan tepat di daerah makula lutea. Mata yang normal disebut
sebagai mata emetropia dan akan menempatkan bayangan benda tepat di retinanya
pada keadaan mata tidak melakukan akomodasi atau istirahat melihat jauh .
Emetropia
Emetropia adalah suatu keadaan di mana sinar yang sejajar atau jauh
dibiaskan atau difokuskan oleh sistem optik mata tepat pada daerah makula lutea
tanpa mata melakukan akomodasi. Pada mata emetropia terdapat keseimbangan
antara kekuatan pembiasan sinar dengan panjangnya bola mata. Keseimbangan
dalam pembiasan sebagian besar ditentukan oleh dataran depan dan kelengkungan
kornea dan panjangnya bola mata. Kornea mempunyai daya pembiasan sinar
terkuat dibanding media penglihatan mata lainnya. Lensa memegang peranan
terutama pada saat melakukan akomodasi atau bila melihat benda yang dekat.
Panjang bola mata seseorang dapat berbeda-beda. ila terdapat kelainan
pembiasan sinar oleh kornea !mendatar, mencembung" atau adanya perubahan
panjang !lebih panjang, lebih pendek" bola mata maka sinar normal tidak dapat
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 2/38
terfokus pada makula. Keadaan ini disebut sebagai ametropia yang dapat berupa
miopia, hipermetropia atau astigmat.
Kelainan lain pada pembiasan mata normal adalah gangguan perubahan
kecembungan lensa yang dapat berkurang akibat berkurangnya elastisitas lensa
sehingga terjadi gangguan akomodasi. #angguan akomodasi dapat terlihat pada
usia lanjut sehingga terlihat keadaan yang disebut presbiopia.
Akomodasi
Pada keadaan normal cahaya yang datang dari jarak tidak terhingga akan
terfokus pada retina, demikian pula bila benda jauh didekatkan. Hal ini
diakibatkan adanya daya akomodasi mata yang bila benda didekatkan maka
bayangan benda dapat difokuskan pada retina atau makula lutea. Mata akan
berakomodasi untuk melihat jelas benda pada jarak yang berbeda-beda sehingga
bayangan benda akan tetap terfokus pada retina. $komodasi adalah kemampuan
lensa untuk mecembung yang terjadi akibat kontraksi otot siliar. $kibat
akomodasi daya pembiasan lensa bertambah kuat.
Teori akomodasi Hemholtz :
%onula %inn kendor akibat kontraksi otot siliar sirkuler lensa yang elastis menjadi
cembung dan diameter menjadi kecil.
Teori akomodasi Tsernig:
&asarnya adalah bah'a nukleus lensa tidak dapat berubah bentuk sedang yang
dapat berubah bentuk adalah bagian lensa superfisial atau korteks lensa pada
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 3/38
'aktu akomodasi terjadi tegangan pada (onula %inn sehingga nukleus lensa
terjepit dan bagian lensa superfifial di depan nukleus akan mencembung.
Mata akan berakomodasi bila bayangan benda difokuskan di belakang
retina. ila sinar jauh tidak difokuskan pada retina seperti pada mata dengan
kelainan refraksi hipermetropia maka mata tersebut akan berakomodasi terus
menerus 'alaupun letak bendanya jauh, dan pada keadaan ini diperlukan fungsi
akomodasi yang baik.
$nak-anak dapat berakomodasi dengankuat sekali sehingga memberikan
kesukaran pada pemeriksaan kelainan refraksi. &aya akomodasi kuat pada anak-
anak dapat mencapai ) *+.-*. &. $kibat daripada ini maka pada anak-anak
yang sedang dilakukan pemeriksaan kelainan refraksinya untuk melihat jauh
mungkin terjadi koreksi miopia yang lebih tinggi akibat akomodasi sehingga mata
tersebut memerlukan lensa negatif yang berlebihan !koreksi lebih". ntuk
pemeriksaan kelainan refraksi anak sebaiknya diberikan sikloplegik yang
melumpuhkan otot akomodasi sehingga pemeriksaan kelainan refraksinya murni,
dilakukan pada mata yang beristirahat. iasanya untuk ini diberikan sikloplegik
atau sulfas atropin tetes mata selama / hari. 0ulfas atropin bersifat
parasimpatolitik, yang bekerja selain untuk melumpuhkan otot siliar juga
meiumpuhkan otot sfingter pupil.
Pada keadaan bertambahnya usia, maka akan berkurang pula daya
akomodasi akibat berkurangnya elastisitas lensa sehingga lensa sukar men-
cembung. Keadaan berkurangnya daya akomodasi pada usia lanjut disebut
presbiopia.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 4/38
BAB II
PEMBAHASAN
MIPIA
De!inisi
Miopi adalah defek refraksi mata dimana bayangan dari benda yang
terletak jauh berfokus di depan retina pada mata yang tidak berakomodasi. Miopi
merupakan istilah medis untuk penglihatan dekat. 1rang dengan miopi melihat
benda lebih jelas bila benda tersebut jaraknya dekat dengan matanya, sedangkan
benda yang jauh nampak buram. Membaca dan melihat dalam jarak dekat
barangkali jelas, namun penglihatan jauhnya buram.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 5/38
"lasi!ikasi
Miopi dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya, yaitu 2
• Miopi refraktif, bertambahnya indeks bias media penglihatan. Menurut
orish, miopia refraktif dapat disubklasifikasikan menjadi 2
*. Curvature myopia, dimana terdapat peningkatan pada satu atau lebih
kelengkungan permukaan refraktif mata, terutama kornea
+. Index myopia, dimana terjadi perbedaan indeks refraksi dari satu atau
lebih media okuler.
• Miopi aksial, miopia yang terjadi akibat panjangnya sumbu bola mata,
dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal.
Menurut derajat beratnya miopia dibagi dalam 2
• Miopi ringan 2 -/ dioptri atau kurang
• Miopi sedang 2 -/ sampai dengan -3 dioptri
• Miopi berat atau tinggi 2 -3 dioptri atau lebih
Menurut gambaran klinisnya, miopi dapat dibagi menjadi 2
• Simple myopia, paling sering terjadi daripada tipe miopia yang lain dan
terjadi bila aksis bola mata terlalu terlalu panjang untuk kekuatan optiknya
!ditentukan oleh kornea dan lensa". 4aktor genetik dan lingkungan sangat
berpengaruh untuk terjadinya simple myopia.
• Degenerative myopia/malignant, pathological, atau progresive myopia,
ditandai dengan terjadinya perubahan fundus, seperti stafiloma posterior,
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 6/38
dan berhubungan dengan high refractive error dan tajam penglihatan
subnormal setelah koreksi. Miopi yang semakin memburuk secara
progresif dan telah dilaporkan sebagai salah satu penyebab utama
gangguan penglihatan. Miopi jenis ini juga dilaporkan sering ditemukan
pada beberapa ras, seperti 5ina, 6epang, $rab dan orang yahudi.
• Nocturnal myopia/night myopia/twilight myopia, yaitu suatu kondisi
dimana mata memiliki kesulitan besar melihat pada illumination areas,
'alaupun penglihatan pada siang hari normal.
• Pseudomyopia, yaitu buramnya penglihatan jauh yang terjadi karena
spasme otot siliaris.
• Induce myopia/acquired myopia, terjadi karena paparan berbagai preparasi
obat, meningkatnya kadar gula darah, sklerosis nukleus, dan kondisi
abnormal lainnya.
Miopi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan onset, yaitu 2
• Miopi konginetal, timbul saat lahir dan terus berlangsung selama masa
pertumbuhan.
• outh onset myopia, terjadi sebelum usia + tahun
• 0chool myopia, timbul selama masa anak-anak, terutama usia
sekolah.
• !dult onset myopia
• "arly adult onset myopia, terjadi pada usia antara + sampai 7
tahun.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 7/38
• #ate adult onset myopia, terjadi setelah usia 7 tahun.
Epidemiologi
Pre8alensi global untuk kelainan refraksi telah diperkirakan sekitar
juta sampai +,/ milyar. 9nsidensi miopi pada populasi sampel ber8ariasi dengan
usia, negara, jenis kelamin, ras, etnik, pekerjaan, lingkungan dan faktor-faktor
lain.
Pada beberapa negara, seperti 6epang, 0ingapura, dan :ai'an, lebih dari
77 ; populasi de'asa adalah miopi.
&i $ustralia, pre8alensi miopi !lebih dari -,< dioptri" telah diperkirakan
sekitar *= ;. 0edangkan di >unani, pre8alensi miopi diantara usia *<-* tahun
murid sekolah kira-kira /3, ;.
&i 9ndonesia, kelainan refraksi merupakan penyakit mata dengan
pre8alensi tertinggi diantara penyakit-penyakit mata yang lain, yaitu sekitar ++,*
;. Kelainan refraksi merupakan urutan ketiga sebagai penyebab kebutaan dengan
pre8alensi ?,< ;. 0ebenarnya kelainan refraksi merupakan penyebab kebutaan
yang dapat dihindari, sehingga dengan upaya-upaya promotif, prefentif, kuratif
dan rehabilitatif, kebutaan akibat kelainan refraksi ini dapat dikurangi angka
pre8alensinya.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 8/38
#e$ala "linis
Tanda %&ekti!
1leh karena orang miopia jarang melakukan akomodasi, maka jarang
miosis, jadi pupilnya midriasis. Mm. 0iliarisnya pun menjadi atrofi menyebabkan
iris letaknya kebih kedalam, sehingga bilik mata depan menjadi lebih dalam.
Pada miopia tinggi, badan kaca mencair, disertai kekeruhan didalamnya,
yang disebut 8itreus floaters atau obscurasio corpori 8itrei. Karena itu irisnya
tremulans. 6uga didapat kekeruhan pada polus posterior lensa. Pada pemeriksaan
oftalmoskop, dilihat papil melebar. 1leh karena pada miop tinggi terdapat
stafiloma sklera posterior, yang terletak dipolus posterior, maka retina harus
meliputi permukaan yang lebih luas, sehingga teregang dan menimbulkan fundus
tigroid pada tempat ini, dimana pigmen tak terbagi rata, tetapi berkelompok-
kelompok menyerupai kulit harimau. &isebelah temporal dari papil terdapat
kresen miopia !myopic cresent" yamg berupa bercak atrofi dari koroid, akibat
regangan. Kadang-kadang atrofi ini mengelilingi papil dan disebut annular patch.
&aerah atrofi ini ber'arna putih. $danya pigmen yang memisahkannya dari
koroid yang masih baik menunjukkan bah'a prosesnya sudah tenang. Kadang-
kadang didapat ploriferasi dari epitel pigmen daidaerah makula, yang disebut
4orster-4uchs black spot. $kibat regangan, mungkin menyebabkan ruptur dri
pembuluh darah retina mengakibatkan perdarahan yang mungkin dapat juga
masuk ke dalam badan kaca. Mungkin juga terjadi ablasio retina akibat timbulnya
robekan, karena tarikan. 6adi pada miopia tinggi !miopia @ 3 dioptri", didapatkan 2
• ola mata yang mungkin lebih menonjol
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 9/38
• ilik mata yang dalam
• Pupil yang relatif lebih lebar
• 9ris tremulans yang menyertai cairnya badan kaca
• Kekeruhan badan kaca
• Kekeruhan di polus posterior lensa
• 0tafiloma posterior, fundus tigroid di polus posterior lensa
• $trofi koroid berupa kresen miopia atau annular patch, disekitar papil,
ber'arna putih dengan pigmentasi dipinggirnya
• Perdarahan, terutama di daerah makula, yang mungkin masuk ke dalam
badan kaca
• Proliferasi sel epitel pigmen di daerah makula !4oster 4uchs black spot"
• Predisposisi untuk ablasio retina
Pada miopia simpleks, didapatkan mata yang lebih menonjol, bilik mata
depan yang dalam, pupil yang relatif lebih lebar, tetapi tidak disertai kelainan di
bagian posterior mata. Mungkin hanya terlihat kresen miopia yang tmpak putih di
sebelah temporal papil, sedikit atrofi dari koroid yang superfisialis, sehingga
pembuluh darah koroid yang lebih besar tampak lebih jelas membayang.
Tanda S'%&ekti!
1leh karena orang miopia kurang berakomodasi, dibanding yang
emetropia, maka ia senang melakukan pekerjaan-pekerjaan dekat, tetapi mengeluh
tentang penglihatan jauh yang kabur. Pada miopia tinggi, terutama bila disertai
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 10/38
astigmatisme, penderita tak saja mengeluh pada penglihatan jauh, tetapi juga pada
penglihatan dekat, oleh karena harus melakukan kon8ergensi berlebihan, sebab
pungtum rotundum, yaitu batas titik yang terjauh yang dapat dilihat tanpa
akomodasi, letaknya dekat sekali, pada miopia 0!-"3 dioptri, titik ini terletak pada
jarak *A3 B *3 cm. Pada titik ini ia tidak berakomodasi, tetapi berkon8ergensi
kuat sekali sehingga pada mata timbul asteno8ergens dengan keluhan 2 lekas
capai, pusing, silau, ngantuk, melihat kilatan cahaya. Pada miopia tinggi, disertai
mata menonjol, bilik mata yang dalam dan pupil yang lebar, penderita mencoba
menutup sebagian kelopak matanya, untuk megurangi cahaya yang masuk,
sehingga ketajaman penglihatannya diperbaiki. Kadang-kadang asteno8ergens
menimbulkan rasa sakit, sehingga penderita tak mencobanya lagi, dengan
mengakibatkan strabismua di8ergens. 0trabismus di8ergens dapat pula timbul
akibat penderita sedikit melakukan akomodasi, sehingga kurang pula melakukan
kon8ergensi.
Etiologi dan Patogenesis
Pada sekitar a'al *?-an, ates berabggapan miopi terjadi karena
konstraksi muskulus obliCus inferior dan superior yang menyebabkan mata
menjadi memanjang. Damun pada pertengan *?-an, sebagian besar
oftalmologis dan optometris beranggapan bah'a miopi terutama herediter.
&iantara peneliti dan eye care professionals, sekarang miopi merupakan
hasil kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 11/38
:erdapat dua dasar mekanisme yang dipercayai menjadi penyebab miopi,
yaitu form deprivation $pattern deprivation% dan optic defocus. 4orm depri8ation
terjadi ketika kualitas bayangan pada retina berkurang &ptic defocus terjadi
ketika fokus cahaya di depan atau belakang retina. anyak eksperimen pada
binatang memperlihatkan bah'a miopi dapat secara artifisial dihasilkan dengan
memicu salah satu dari kondisi ini. Pada model binatang menggunakan kacamata
lensa negatif, miopi aksial terjadi ketika mata memanjang untuk mengkompensasi
optic defocus. Mekanisme pasti dari image control elongation mata ini masih
belum diketahui. :elah diusulkan bah'a accommodative lag menyebabkan
keburaman !karena optic defocus" yang akhirnya merangsang elongasi aksial dan
miopi.
Teori(teori
• Kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan
&i 5ina, miopi lebih sering terjadi pada latar belakang pendidikan tinggi
dan beberapa studi menunjukkan bah'a pekerjaan dekat dapat
mengeksaserbasi predisposisi genetik untuk nerkembangnya miopi.
Kerentanan genetik terhadap faktor lingkungan ini telah didalilkan sebagai
salah satu penjelasan untuk berbagai derajat miopi diantara indi8idu atau
populasi, namun terdapat beberapa perbedaan pendapat kapankah hal ini
terjadi. Heritabilitas yang tinggi hanya berarti bah'a sebagian besar
8ariasi pada populasi tertentu pada 'aktu tertentu disebabkan oleh
perbedaan genetik. ila lingkungan berubah, karena ditemukannya tele8isi
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 12/38
dan komputer, hasilnya insiden miopi dapat berubah, 'alaupun
heritabilitas tetap tinggi. &apat disimpulkan bah'a dipengaruhi oleh
keturunan, beberapa orang berada dalam resiko tinggi berkembangnya
miopi ketika terpapar kondisi lingkungan modern dengan banyaknya
pekerjaan dekat yang ekstensif seperti membaca. &engan kata lain, sering
bukan miopi saja yang di'ariskan, namun reaksi terhadap kondisi
lingkungan yang spesifik, dan reaksi ini dapat menjadi onset dan progresi
dari miopi.
• 4aktor genetik
&ari suatu penelitian menunjukkan bah'a gen memiliki peranan pada
terjadinya miopi. 0uatu defek pada gen P$F3 diduga bertanggung ja'ab
terhadap terjadinya miopi. $kibat defek tersebut, maka akan terjadi
perubahan ukuran antero-posterior bola mata selama fase perkembangan
yang menyebabkan bayangan jatuh pada fokus di depan retina. 4aktor
genetik menyebabkan perubahan jalur biokimia yang menimnbulkan
kelainan pada pembentukan jaringan ikat termasuk pada mata.
• 4aktor lingkungan
0elain faktor genetik, ternyata lingkungan juga memiliki peranan yang
penting dalam menyebabkan terjadinya miopi. Miopi disebabkan oleh
kelemahan pada otot-otot silier bola mata yang mengontrol bentuk lensa
mata. Kelemahan otot silier bola mata mengakibatkan lensa tidak mampu
memfokuskan objek yang jauh, sehingga objek terlihat kabur. :erjadinya
kelemahan otot ini, akibat dari banyaknya kerja mata pada jarak dekat,
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 13/38
misalnya membaca buku atau bekerja di depan komputer. Karena mata
jarang digunakan untuk melihat jauh, otot-otot tersebut jarang digunakan
akibatnya menjadi lemah.
Diagnosis
&iagnosis miopi ditegakkan berdasarkan tanda subjektif dan objektif
pasien, dan dikonfirmasi selama pemeriksaan ketajaman penglihatan
menggunakan kartu 0nellen, bagi yang buta huruf menggunakan E chart. 0elain
itu dapat juga digunakan pemeriksaan refraksi objektif menggunakan retinoskop,
oftalmoskop dan refraktometer.
Pen&'lit)"omplikasi
• 0trabismus di8ergens
• $blasio retina
• Perdarahan badan kaca.
Prognosis
Miopia simpleks, dengan koreksi yang baik, disertai dengan pemeliharaan
kesehatan mata dan badan yang baik, prognosisnya baik. Miopia progresif, yang
disertai penyulit yang ga'at, kadang-kadang membutuhkan pengurangan, bahkan
penghentian dari pekerjaan dekat. Miopia maligna, prognosisnya buruk.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 14/38
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada penderita miopi dapat dilakukan dengan cara non
bedah dan bedah, hal ini juga tergantung dari berat-ringannya miopi penderita
tersebut.
*. Koreksi non bedah 2
Koreksi dengan metode non bedah dapat dilakukan dengan 2
• Kaca Mata
• Lensa kontak
Lensa kontak mengurangi masalah kosmetik yang muncul pada
penggunaan kacamata akan tetapi memerlukan pera'atan lensa yang benar
dan bersih.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 15/38
. Koreksi pada Mata Miopi
+. Koreksi dengan bedah 2
Pada keadaan tertentu miopi dapat diatasi dengan pembedahan pada
kornea. Pada saat ini telah terdapat berbagai cara pembedahan pada miopi,
seperti 2
• Keratotomi radial !GK"
Keratotomi radial dilakukan sayatan radier pada permukaan kornea
sehingga berbentuk jari-jari roda. agian sentral kornea tidak
disayat. agian kornea yang disayat akan menonjol sehingga
bagian tengah kornea menjadi rata. Gatanya kornea bagian tengah
akan memberikan suatu pengurangan indeks bias kornea sehingga
dapat mengganti lensa kacamata negatif.
Efek samping yang dapat terjadi pada GK 2
i. Penglihatan yang tidak stabil
ii. Koreksi lebih atau kurang
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 16/38
Keratotomi Gadial !GK"
• Keratektomi fotorefraktif !PGK"
PGK mempergunakan sinar eimer untuk membentuk permukaan
kornea. 0inar akan memecah molekul kornea dan lamanya
penyinaran menyebabkan pemecahan sejumlah sel permukaan
kornea.
Efek samping yang dapat terjadi pada PGK 2
i. Dyeri.
ii. Melemahkan struktur mata secara permanen.
iii. Kemungkinan menimbulkan jaringan parut besar.
Keratotomi Gadial !GK"
• Laser assisted 9n situ interlamellar keratomilieusis !L$09K"
L$09K merupakan suatu gabungan antara teknologi lama dan baru,
yang pada dasarnya menggunakan prinsip keratomileusis dan
automated lamellar 'erate'tomi $!#(%)
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 17/38
Keratotomi Gadial !GK"
HIPE*MET*PIA
De!inisi
Hipermetropia adalah kelainan refraksi di mana dalam keadaan mata
istirahat atau tanpa akomodasi, sinar-sinar sejajar yang datang ke mata dari benda-
benda jarak tak terhingga difokuskan ke belakang retina. 0inar-sinar di8ergen
yang datang dari benda-benda pada jarak dekat dibiaskan lebih jauh lagi di
belakang retina. Pada hipermetrop, untuk dapat melihat benda yang terletak pada
jarak tak terhingga !<-3 m atau lcbih", dengan baik, penderita harus
berakomodasi, supaya bayangan dari benda tersebut yang difokuskan dibelakang
retina, .dapat dipindahkan tepat diretina. ntuk melihat benda yang lebih dekat
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 18/38
dengan jelas, akomodasi lebih banyak dibutuhkan,karena bayangannya terletak
lebih jauh lagi dibelakang retina. &engan demikian untuk mendapatkan ketajaman
penglihatan sebaik-baiknya, penderita hipernetrop, harus selalu berakomodasi,
baik untuk penglihatan jauh, terlebih untuk penglihatan dekat.
"lasi!ikasi
0ecara klinik. Hipermetropia dapat dibagi menjadi / kategori yaitu2
- 0imple Hypermetropia, karena 8ariasi biologis normal seperti kelainan
aksial dan refraksi
- Pathological hypermetropia karena anatomi mata yang abnormal seperti
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 19/38
trauma, penyakit mata dan gangguan perkembangan.
- 4unctional Hypermetropia karena paralisis akomodasi.
Hipermetropia juga dapat dibagi berdasarkan derajat refracti8e error, yaitu2
- Hipermetropia ringan 2 kurang dari + dioptri
- Hipermetropia sedang 2 antara )+ sampai )< dioptri
- Hipermetropia berat 2 lebih besar dari < dioptri
Menurut $merican 1ptometric $ssociation, hipermetrop diabagi + yaitu2
*. Hipermetropia 4isiologis
0ebagian besar kasus hipermetropia bersifat fisiologis . Hipermetropia
fisiologis terjadi bila panjang sumbuu aksial mata lebih pendek daripada panjang
media refraksi yanmg dibutuhkan agar cahaya dengan tepat berfokus di retina. Hal
ini dapat terjadi karena kur8utura kornea yang terlalu datar, kekuatan lensa yang
kurang, dan lainnya yang dapat dilihat pada tabel *.
4aktor herediter merupakan faktor yang berperan paing penting dalam
hipermetrop fisiologis ini didukung dengan faktor lingkungan yang
mempengaruhi perkembanghan dan tingkat keparahan.
+. Hipermetropia Patologis
Hipermetrop patologis disebabkan gangguan perkembangan terutama pada
periode prenatal dan postnatal a'al, inflamasi atau neoplasma di orbital, atau
disebabkan karena obat-obatn atau gangguan saraf. Hipermetrop ini jarang bila
dibandingkan bila hipermetropia fisilogis. Kelainan seperti Microphtalmia dapat
menyebabkan hipermetropia sebesar + dioptri. Kelainan seperti anterior chamber
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 20/38
clea8age syndrome, 0turge-Ieber disease, tumor orbita, $dieJs pupil, obat-obatan
dapat menyebabkan hipermetropia ini. erbagai gangguan perkembangan yang
menggangu proses emetropisasi anatara lain fo8eal hypoplasia !albinism,
achromatopsia,, aniridia", Leber congeniatal amaurosis, $arskog-0cott, Kenny,
Gubinstein-:aybi, fragile F dan &o'n 0yndrome.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 21/38
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 22/38
Mani!estasi "linik
:erdapat berbagai gambaran klinik hipermetropia seperti 2
• Hipermetropia manifes, hipermetropia yang didapatkan tanpa sikloplegik.
Hipermetropia manifes merupakan hipermteropia yang dapat dikoreksi
dengan kaca mata positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan
normal. Hipermetropia ini terdiri atas hipermetropia absolut ditambah
dengan hipermetropia fakultatif.
• Hipermetropia manifes absolut, hipermetropia yang tidak dapat diimbangi
dengan akomodasi. Hipermetropia manifes yang tidak memakai tenaga
akomodasi sama sekali.
• Hipermetropia manifes fakultatif, jumlah hipermetropia yang dinyatakan
dengan lensa positif tertinggi untuk koreksi hipermetropia tanpa
sikloplegik. Hipermetropia manifes dikurangi dengan hipermetropia absolut
disebut sebagai hipermetropia fakultatif. Pada hipermetropia fakultatif
kelainan hipermetropia dapat diimbangi dengan akomodasi. Pasien yang
hanya mempunyai hipermetropia fakultatif akan melihat normal tanpa kaca
mata yang bila diberikan kaca .mata positif yang memberikan penglihatan
normal maka otot akomodasinya akan mendapatkan istirahat.
• Hipermetropia laten, merupakan perbedaan antara hipermetropia total
dengan manifes. Perbedaan ukuran lensa antara hipermetropia total dengan
hipermetropia manifes disebut sebagai hipermetropia laten atau
tersembunyi. Hipermetropia laten sehari-hari diatasi pasien dengan
akomodasi terus menerus, terutama bila pasien masih muda dan daya
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 23/38
akomodasinya masih kuat. Hipermetropia laten, dimana kelainan
hipermetropia tanpa sikloplegia !obat yang melemahkan akomodasi" di-
imbangi seluruhnya dengan akomodasi. Hipermtropia laten hanya dapat
diukur bila diberikan sikloplegia. Makin muda makin besar komponen
hipermetropia laten seseorang. Makin tua seseorang akan terjadi
kelemahan akomodasi sehingga hipermetropia laten menjadi hipermetopia
fakultatif dan kemudian akan menjadi hipermetropia absolut.
• Hipermetropia total yang merupakan hipermetropia yang ukurannya
didapatkan sesudah diberikan siklopegia.
5ontoh2 8isus <A=,<
&engan 0!)" ,<.......................... <A=,<
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 24/38
0!)"*............................................ <A<
0ampai di sini, baru dikoreksi hipermetop manifes absolut. isus menjadi <A<
karena ada akomodasi.
0!)"*,+<........................................ <A<
0!)"*,<.......................................... <A<
0!)"*,=<........................................ <A=,<
>ang diambil sebagai koreksi 0!)"*,<, lensa. sferis !)" yang terbesar yang
mernberi 8isus yang sebaik-baiknya. 6adi koreksi hipennetropi rnanifes, dengan
lensa 0!)", yang terbesar yang memberikan 8isus yang rnaksimal.
Pada pernberian lensa 0!)"*,+< juga 8isus sudah <A<, tetapi dengan
akomodasi, karenanya lensa. harus diperbesar lagi, sampai fokusnya jatuh tepat di
retina, yang ditunjukkan oleh lensa0 !)" terbesar, yang memberikan 8isus yang
maksirnal. Pada contoh ini 0!)"*,<. 0elama pemerlk.saan yang terakhir
yang
dikoreksi ada9ah hipermetrop manifes fakultatif, yaitu bagian hipernetrop manifes
yang dapat diatasi dengan akomodasi. Pada contoh, besarnya 0 !)" *,< 0!)"* B
0!)",<. Pada-pemberian 0!)"*,=< , fokus terletak didepan retina, karena itu
rnenjadi kabur.
ila kernudian akomodasi dilumpuhkan dengan sikloplegi, tonus dari mrn.
siliaris lenyap dan ternyata dibutuhkan lensa sferis positif yang lebih besar untuk
mendapatkan 8isus <A<. 9nilah besamya hipermetrop total. 0elisili antara
hipermetrop tatal dan hipermetrop manifes, adalah derajat hipermetrop laten,
rnerupakan kekuatan tonus mm. siliaris.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 25/38
Epidemiologi
Pre8elansi hipermetropia berhubungan dengan usia. Pada bayi yang lahir cukup
bulan memiliki hipermetropia ringan ! )+, &" sementara bayi prematur dan
bayi dengan berat badan lahir rendah !LG" memiliki hipermetropia yang lebih
ringan ! ,+7 &" atau bahkan miopia. Kira-kira 3-? ; bayi berusia 3- bulan
memiliki hipermetropia lebih besar dari ) /,+< dioptri dan menurun sekitar /,3 ;
pada usia * tahun. 0etelah usia *-*< tahun terjadi penurunan lagi dari pre8elensi
hipermetropia dan terjadi peningkatan myopia. Pada usia tua, terjadi peningkayan
hipermetropia kembali karena hipermetropia laten yang menjadi manifes.
ayi dengan hipermetrop sedang dan berat ! @ )/,< & " memiliki
kemungkinan */ kali lebih besar untuk menderita strabismus samapi usia 7 tahun
dan 3 kali untuk memiliki ketajaman penglihatan yang kurang daripada bayi
dengan hipermetropia yang rendah dan normal. Hipermetropia yang tinggi
berhubungan erat dengan meningkatnya resiko amblyopia dan strabismus dan
dijadikan sebagai dasar untuk menilai penglihatan pada anak-anak. Hipermetropia
tinggi juga sangat berkaitan dengan infantile esotropia.
Pre8elensi hipermetropia juga dipengaruhi etnis. Etnis $merika asli,
$frican $merican, dan Kepulauan Pasifik memiliki pre8elensi tertinggi
hipermetropia.
Diagnosis
$pabila hipermetropnya tinggi, atau didapatkan pada orang tua, pada
umumnya tak ada keluhan, pada penglihatan jauh. :erutama bila didapat pada
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 26/38
orang muda yang sehat. #ejata astenopia akomodatif timbulN setelah melakukan
pekerjaan dekat seperti menulis, membaca, menjahit dan sebagainya karena untuk
mengerjakan pekerjaan tersebut dibutuhkan akomodasi yang banyak. Keluhannya
terdiri dari sakit disekitar mata, sakit kepala margo palpebra dan konjungti8a
merah, lakrimasi, fotofobi ringan, mata merasa panas, berat, mengantuk dan kabur
pada penglihatan dekat. :anda-tandai ni menghebat, bila keadaan umum buruk.
Penglihatan jauh menjadi terganggu, bila derajat hipermetropnya tinggi,melebihi
daya akomodasi nya, jadi merupakan hipermetrop manifes absolut. &alam hat ini
gejala astenopi akomodatif dapat timbul baik untuk penglihatan dekat maupun
jauh. &engan bertambahnya umur, timbul kesulitan meombaca bila tak memakai
kacamata.
eberapa tes yang dilakukan untuk menentukan adanya hipermetropia
antara lain 8isual aCuity dan refraction, binocular 8ison dan akomodasi.
Penatalaksanaan
*. Koreksi non bedah 2
Koreksi dengan metode non bedah dapat dilakukan dengan 2
•Kaca Mata
• Lensa kontak
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 27/38
2. Koreksi dengan bedah 2
• L$09K !Laser-9n-0itu Keratomileusis"
• Gefracti8e Lens Echage
/. 1bat-obatan seperti antikolinesterase seperti diisopropylfluorophosphate
!&4P" dan echothiophate iodide !Phospholine 9odide"
Prognosis
Prognosis hipermetropia fisiogis umumnya baik kecuali bagi mereka yang
memiliki hipermetropia dengan amblyopia dan strabismus. Koreksi yang sesuai
akan memberikan penglihatan yang baik dan single binocular 8ision yang
nyaman. $nak-anak kecil yang memiliki hipermtropia dengan amblyopia,
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 28/38
strabismus atau anisometropia membutuhkan pengobatan dan e8aluasi yang
intensif, dimulai saat umur / sampai 3 bulan. agi anak-anak dengan
hipermetropia saja, e8aluasi diperlukan setiap 3 bulan sekali sementara bagi orang
deasa setiap * atau + tahun sekali. Pasien dengan pathologic hypermetropia
memerlukan pengobatan penyakit penyertanya.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 29/38
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 30/38
ASTI#MATISME
De!inisi
$stigmatisme, merupakan kelainan refraksi mata, dimana didapatkan
bermacam-macam derajat refraksi pada bermacam-macam meridian, sehingga
sinar sejajar yang datang pada mata itu akan difokuskan pada macam-macam
fokus pula. 0etiap meridian mata mempunyai titik fokus tersendiri. $pabila
letaknya teratur disebut astigmatisme regularis sedangkan apabila letaknya tidak
teratur disebut astigmatisme iregularis.
Dormal $stigmatisme
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 31/38
"lasi!ikasi
*. erdasarkan struktur asimerinya2
a. 5orneal astigmatism 2 astigmatisme karena bentuk kelainan bentuk di
kornea !?;"
b. Lenticular astigmatism 2 astigmatisme karena bentuk kelainan bentuk
di lensa !* ;"
+. erdasarkan aisnya
a. Geguler astigmatism 2 apabila letak titik fokusnya teratur
Pada astigmatisme regularis, meskipun setiap meridian mempunyai
daya bias tersendiri, tetapi perbedaan itu teratur dari meridian dengan
daya bias yang terlemah kemudian membesar sampai meridian dengan
daya bias yang terkuat. Meridian dengan daya bias yang terlemah ini
tegak lurus terhadap meridian dengan daya bias yang terkuat.
Kemudian disusul dengan meridian-meridian yang sedikit demi sedikit
daya biasnya menjadi lemah dengan teratur sampai meridian dengan
daya bias terlemah dan seterusnya, daya biasnya bertambah kuat lagi
sampai meridian dengan daya bias yang terkuat. $stigmatisme reguler
dibagi menjadi 2
o $gainst the rule astigmatism 2 bila meridiannya lebih kuat pada
horisontal
o Iith the rule astigmatism2 bila meridiannya lebih kuat pada
8ertikal
o 1bliCue astigmatism bila meridiannya lebih dari / derajat dari
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 32/38
8ertkal dan horisontal
b. 9reguler astigmatism
Pada astigmatisme yang iregularis, ada perbedaan refraksi yang.tak
teratur pada setiap meridian dan bahkan mungkin terdapat perbedaan
refraksi pada meridian yang sama.
/. erdasarkan fokusnya
a. 0imple astigmatism
- 0imple hypermeropia astigmatism
- 0imple myopia astigmatism
b. 5ompund astigmatism
- 5ompound hypermeropia astigmatism
- 5ompound myopic astigmatism
c. Mied astigmatism
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 33/38
Epidemiologi
Menurut sebuah penelitian di $merika, hampir / dari * anak-anak yang
berusia atara < sampai *= tahun memiliki astigmatisme. 0ebuah penelitian di
ra(ilmenemukan bah'a /7 ; dari anak sekolah di sebuah kota memiliki
astigmatisme. Penelitian di angladesh menemukan * dari / !/+,7 ;" orang-orang
yang berusia di atas / tahun memiliki astigmatisme.
$st. M. 0imple $st. H. 0imple
$st. M
5ompositium $st. H 5ompositium
$st. Mitus
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 34/38
Diagnosis
Ialaupun astigmatisme ringan tidak bergejala, sebagian besar astigmatisme dapat
menimbulkan gejala seperti blur 8ision, juling, astenopia, lelah dan sakit kepala.
eberapa alat yang digunakan untuk menentukan adanya astigmatisme, kekuatan
dan ais dari astigmatism antara lain keratometer, corneal trophographer,
autorefractor, 6ackson cross cylinder, clock diat atau sunburst.
Penatalaksanaan
*. Koreksi non bedah 2
Koreksi dengan metode non bedah dapat dilakukan dengan 2
• Kaca Mata
• Lensa kontak
2. Koreksi dengan bedah 2
a. L$09K !Laser-9n-0itu Keratomileusis"
• L$0EK !Laser Epithelial Keratomileusis"
• PGK !Photo Getracti8e Keratotomy"
• LG9 !Limbal Gelaing 9ncision"
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 35/38
P*ESBIPIA
De!inisi
Presbiopi yang berasal dari bahasa >unani Opresbyteros yang artinya tua,
adalah hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan
yang pada semua orang. Merupakan suatu keadaan dimana pungtum maksimum,
yaitu titik terdekat yang dapat dilihat dengan akomodasi yang maksimal, telah
begitu jauh, sehingga pekerjaan dekat yang halus seperti membaca, menjahit sukar
dilakukan. 0eseorang dengan mata emetrop akan mulai merasakan
ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan benda-benda kecil yang
terletak berdekatan pada usia 77-73 tahun. Hal ini semakin buruk pada cahaya
yang temaram dan biasanya lebih nyata pada pagi hari atau apabila subjek lelah.
anyak orang mengeluh mengantuk apabila membeca Proses ini merupakan
keadaan fisiologis, terjadi pada setiap mata.
#rafik penurunan kekuatan lensa sejalan berjalannya usia
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 36/38
Mekanisme
Pada mata, lensa terletak dibelakang iris dan pupil. 1tot siliaris yang kecil
menarik dan mendorong lensa, mengatur kur8atura, dengan demikian mengatur
kekuatan lensa untuk memba'a objek ke fokus. 0eiring bertambahnya usia , lensa
menjadi kurang fleksibel dan elastis, dan otot siliaris menjadi berkurang
kekuatannya. Karena perubahan ini menyebabkan pengeturan lensa yang
inadekuat pada berbagai jarak, benda yang dekat menjadi tampak buram.
Penyebab utama presbiopi adalah hilangnya elastisitas lensa. Hilangnya kekuatan
otot siliaris, juga dipercaya menambah masalah pada penyebab utama.
#e$ala
#ejala yang timbul akibat gangguan akomodasi ini adalah keluhan saat
membaca atau melihat dekat menjadi kabur dan membaca harus dibantu dengan
penerangan yang lebih kuat !pupil mengecil", serta mata menjadi cepat lelah pada
pasien berusia di atas 7 tahun.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 37/38
Diagnosa
&iagnosis ditegakkan dari gejala-gejala yang ditemukan dan dikonfirmasi
pada pemeriksaan mata.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada penderita presbiopia adalah dengan menggunakan
kacamata sferis positif !0)", yang kekuatannya sesuai dengan umur pasien. Pada
kacamata baca diperlukan koreksi atau penambahan sesuai dengan bertambahnya
usia pasien biasanya adalah 2
• )*. & untuk usia 7 tahun
• )*.< & untuk usia 7< tahun
• )+. & untuk usia < tahun
• )+.< & untuk usia << tahun
• )/. & untuk usia 3 tahun
Penambahan kekuatan lensa untuk membaca juga disesuaikan dengan
kebutuhan jarak kerja pasien pada 'aktu membaca sehingga angka angka di atas
tidak merupakan angka yang tetap. Penambahan maksimal kekuatan lensa yang
diberikan pada pasien presbiopia adalah )/., hal ini karena pada keadaan ini
mata tidak melakukan akomodasi bila membaca pada jarak // cm, karena benda
yang dilihat terletak pada titik api lensa )/. dioptri sehingga sinar yang keluar
akan sejajar dan bayangan akan difokuskan tepat pada retina.
7/23/2019 refrat refraksi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-refraksi 38/38