Upload
brian-angelo
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
1/35
REFERAT
Hiperbilirubunemia pada Neonatus
Pembimbing
Dr. Dewi Iriani, SpA
Disusun oleh
Parci Juliana Besitimur
11.2015.015
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
FK UKRIDA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA, JAKARTA
PERIODE 5 Januari – 12 Maret 201
1
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
2/35
KATA PEN!ANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan referat berjudul “Hiperbilirubinemia pada
Neonatus” sebagai salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik ilmu kesehatan anak di !"#
$oja %akarta& !elain itu saya u'apkan terima kasih kepada dr& #e(i )riani* !p&+ selaku konsulen
yang telah membimbing dalam penyusunan referat ini&
Penulis menyadari bah(a referat ini masih jauh dari sempurna maka dari itu penulis
mohon maaf atas segala kekurangan dalam pembuatan referat ini& Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekurangan dari referat ini di kemudian
hari&
+khir kata semoga referat ini bisa bermanfaat bagi para pemba'a& +tas perhatian yang
diberikan* penulis mengu'apkan terima kasih&
%akarta* , .ebruari /0,1
Penulis
2
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
3/35
#+.T+ )!)
2o3er
$ata Pengantar /
#aftar )si 4
5ab ) Pendahuluan 6
5ab )) Tinjauan Pustaka
/&, #efinisi 7
/&/ Epidemiologi 1
/&4 Etiologi 8
/&6 Patogenesis 9
/&7 $lasifikasi hiperbilirubinemia ,4
/&1 :ejala klinik ,9
/&8 Pemeriksaan penunjang /0
/& Penatalaksanaan /1
/&9 $omplikasi /
/&,0 Prognosis /9
/&,, Pen'egahan 40
5ab ))) Penutup
4&, $esimpulan 44
3
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
4/35
#aftar Pustaka
5+5 ,
PEN#+H";"+N
Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan
pada bayi yang baru lahir& ;ebih dari 7< bayi dengan 'ukup bulan yang akan kembali di ra(at
dalam minggu pertama kehidupan disebabkan oleh keadaan ini& Hiperbilirubinemiamenyebabkan bayi terlihat ber(arna kuning* keadaan ini timbul akibat akumulasi pigmen
bilirubin 6=* ,7= bilirubin )> alpha yang ber(arna ikterus pada sklera dan kulit& )somer bilirubin
ini berasal dari degradasi heme yang merupakan komponen hemoglobin mamalia& Pada masa
transisi setelah lahir* hepar belum berfungsi se'ara optimal* sehingga proses glukuronidasi
bilirubin tidak terjadi se'ara maksimal&
$eadaan ini akan menyebabkan dominasi bilirubin tak terkonjugasi didalam darah&
5ilirubin dalam darah terdiri dari dua bentuk* yaitu bilirubin terkonjugasi dan bilirubin tak
terkonjugasi& 5ilirubin terkonjugasi larut dalam air dan dapat dikeluarkan melalui urin&
!edangkan bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air dan terikat pada albumin& Pada
kebanyakan bayi yang baru lahir hiperbilirubinemia tak terkonjugasi merupakan fenomena
transisional yang normal* tetapi pada beberapa bayi terjadi peningkatan bilirubin se'ara
berlebihan sehingga bilirubin berpotensi menjadi toksik dan dapat menyebabkan kematian dan
jika bayi dapat bertahan dalam jangka panjang akan menimbulkan sekuele nerologis di ganglia
basalis dan nukleus batang otak& !ekuele neurologi jangka panjang seperti koreoatetosis dan
spasme otot in3olunter& ,
#engan demikian setiap bayi yang mengalami kuning* harus dibedakan apakah ikterus
yang terjadi merupakan keadaan yang fisiologis atau patologis& )nsiden hiperbilirubinemia
patologis berdasarkan penyebab didapatkan inkompatibilitas +5? 47
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
5/35
inkompatibiltas rhesus 4*7< dan idopatik 9< serta dimonitor apakah mempunyai ke'enderungan
untuk berkembang menjadi hiperbilirubinemia yang berat& "ntuk mengantisipasi komplikasi
yang timbul* maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar bilirubin serum total beserta faktor risiko
terjadinya hiperbilirubinemia yang berat& Hiperbilirubinemia berat dapat menekan konsumsi ?/
dan menekan oksidasi fosforilasi menyebabkan kerusakan sel-sel otak* berakibat disfungsi
neuronal* dan ensefalopati& 5ayi-bayi dengan keadaan tersebut berisiko mengalami kematian
atau ke'a'atan di kemudian hari& Hiperbilirubinemia berhubungan dengan inkompatibilitas
golongan darah +5?* breast milk jaundi'e* sepsis* polisitemia* prematuritas* berat badan lahir
rendah* 'ara persalinan dengan tindakan yang memi'u terjadinya hematom sefal dan asfiksia&
?leh karena itu faktor-faktor yang berperan pada kejadian hiperbilirubinemia perlu dikaji lebih
lanjut&
Tatalaksana hiperbilirubinemia bertujuan untuk men'egah agar kadar bilirubin tidak
terkonjugasi dalam darah tidak men'apai kadar yang neurotoksik& Penggunaan fototerapi sebagai
salah satu terapi hiperbilirubinemia telah dimulai sejak tahun ,970 dan umum digunakan karena
mempunyai keuntungan tidak in3asif* efektif* tidak mahal dan mudah digunakan&,
5+5 ))
T)N%+"+N P"!T+$+
/&, #efinisi
Hiperbilirubinemia adalah akumulasi bilirubin dalam darah yang berlebihan yang
ditandai dengan adanya jaundi'e atau hiperbilirubinemia perubahan (arna kekuningan pada
kulit* sklera dan kuku @Ho'kenberry dan Ailson /009B
Hiperbilirubinemia adalah per(arnaan kuning yang tampak pada sklera dan muka yang
disebabkan oleh penumpukan bilirubin yang selanjutnya meluas se'ara sefalokaudal @ dari atas
ke ba(ahB kearah dada* perut dan eCtremitas pada bayi baru lahir hiperbilirubinemia sulit sekali
dilihat pada sklera karena baby baru lahir umumnya sulit membuka mata @suradi dalam Heger
/00B
5
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
6/35
Hiperbilirubinemia adalah terjadinya peningkatan kadar plasma bilirubin / standar
de3iasi atau lebih dari kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi atau lebih dari persentil 90&
)kterus neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pe(arnaan ikterus
pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih& )kterus se'ara
klinis akan mulai tampak pada bayi baru lahir bila kadar bilirubin darah 7-8 mgDd;&,
Hiperbilirubinemia bisa disebabkan proses fisiologi atau patofisiologi atau kombinasi
keduanya& esiko hiperbilirubinemia meningkat pada bayi yang mendapat +!)* bayi kurang
bulan dan bayi yang mendekat 'ukup bulan& Neonatal hiperbilirubinemia terjadi karena
peningkatan produksi atau penurunan 'learan'e bilirubin dan lebih sering terjadi pada bayi
imatur&
5ayi yang diberikan +!) memiliki kadar bilirubin yang lebih tinggi dibandingkan dengan
bayi yang diberikan susu formula& Hal tersebut mungkin disebebkan oleh beberapa faktor antara
lain frekuensi menyusui yang tidak adekuat* kehilangan berat badan atau dehidrasi&
Hiperbilirubinemia yang signifikan dalam 41 jam pertama biasanya disebabkan karena
peningkatan produksi bilirubin terutama karena hemolisis* karena pada periode ini hepati'
'learan'e jarang memproduksi bilirubin lebih ,0 mgDd;& ,
/&/ Epidemiologi
)kterus selama usia minggu pertama terdapat pada sekitar 10< bayi 'ukup bulan dan 0<
bayi preterm& #i +merika !erikat* dari 6 juta neonatus yang lahir setiap tahunnya* sekitar 17<
menderita ikterus dalam minggu pertama kehidupannya& #i Malaysia* hasil sur3ei pada tahun
,99 di rumah sakit pemerintah dan pusat kesehatan di ba(ah #epartemen $esehatan
mendapatkan 87< bayi baru lahir menderita ikterus dalam minggu pertama kehidupannya&/
#i )ndonesia* didapatkan data ikterus neonatorum dari beberapa rumah sakit pendidikan*
diantaranya !2M dengan pre3alensi ikterus pada bayi baru lahir tahun /004 sebesar 7< untuk
kadar bilirubin 7 mgDd; dan /9*4< untuk kadar bilirubin ,/ mgDd; pada minggu pertama
kehidupan* ! #r& !ardjito melaporkan sebanyak 7< bayi sehat 'ukup bulan mempunyai kadar
bilirubin 7 mgDd; dan /4*< mempunyai kadar bilitubin ,4 mgDd;* ! #r& $ariadi !emarang
6
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
7/35
dengan pre3alensi ikterus neonatorum sebesar ,4*8
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
8/35
pembentukan en=imB, )nfants of #iabeti' Mothers @gangguan metabolismeB& 5reastmilk %aundi'e
@pregnanediol menghambat aktifitas glu'uronyl transferaseB dan !epsis @gangguan fungsi hati*
gangguan konjugasi&/
Meningkatnya reasorpsi enterohepatik seperti 5reast feeding jaundi'e @puasa atau
keterlambatan minumB* 5o(el obstru'tion* No enteri' feedings* $eterlambatan pasase
mekonium* ileus mekonium* atau Me'onium Plug !yndrome&
Fa"t$r – %a"t$r Re&i"$ Hi'er(i)iru(ine*ia Ne$natu&
Fa"t$r re&i"$ +i'er(i)iru(ine*ia (erat (ai u&ia "e+a*i)an - .5 *in//u.aktor risiko major
• !ebelum pulang* kadar bilirubin terletak pada risiko tinggi
• )kterus yang mun'ul pada /6 jam pertama
• )nkompatibilitas golongan darah dengan tes antiglobulin direk yang positif atau penyakit
hemolitik lainnya @:1P#B
• "mur kehamilan 47-41 minggu
• i(ayat anak sebelumnya yang mendapat fototerapi
• !efalhematom atau memar yang bermakna
• +!) eksklusif dengan 'ara pera(atan tidak baik dan kehilangan berat badan yang
berlebihan
• as +sia Timur /
.aktor risiko minor
!ebelum pulang* kadar bilirubin serum total atau bilirubin transkutaneus terletak pada
daerah risiko sedang&
8
J aundi'e yang terlihat pada hari pertama kehidupan&
A saudara kandung dengan neonatal hiperbilirubinemia atau anemia&
U nre'ogni=ed hemolysis @+5?* h* inkompatibilitas golongan darah lainnyaBG
U#P-glu'uronyl transferase defi'ien'y @2rigler-Najjar* :ilber diseaseB&
N onoptimal feeding @formula atau +!)B&
D efisiensi glukosa-1-fosfat-dehidrogenase&
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
9/35
"mur kehamilan 48-4 minggu
!ebelum pulang* bayi tampak kuning
i(ayat anak sebelumnya kuning
5ayi makrosomnia dari ibu #M
"mur ibu I /7 tahun
;aki-laki
.aktor risiko kurang
$adar bilirubin serum total atau biilirubin transkutaneus terletak pada daerah risiko
rendah&
"mur kehamilan 6, minggu
5ayi mendapat susu formula penuh
$ulit hitam
5ayi dipulangkan setelah 8/ jam/
/&6 Patofisiologi
,& Pembentukan bilirubin
5ilirubin adalah pigmen kristal ber(arna jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir
dari peme'ahan katabolisme heme melalui proses oksidasi-reduksi& Tahapan oksidasi yang
pertama adalah bili3erdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan en=im heme oksigenase
yaitu suatu en=im yang sebagian besar terdapat didalam sel hati* dan organ organ lain& Pada
reaksi tersebut juga terbentuk besi yang digunakan kembali untuk pembentukan hemoglobin
dan karbon monoksida @2?B yang diekskresikan kedalam paru-paru& 5ili3erdin kemudian
akan direduksi menjadi bilirubin oleh en=im bili3erdin reduktase&
5ili3erdin bersifat larut dalam air dan se'ara 'epat dapat diubah menjadi bilirubin melalui
reaksi bilirubin reduktase& 5erbeda dengan bili3erdin* bilirubin bersifat lipofilik dan terikat
dengan hidrogen serta pada PH normal bersifat tidak larut& %ika tubuh akan mengekskresikan*
diperlukan mekanisme transport dan eliminasi bilirubin&4
Pada bayi baru lahir* sekitar 87< produksi bilirubin berasal dari katabolisme heme
hemoglobin dari eritrosit sirkulasi& !atu gram hemoglobin akan menghasilkan 46 mg
bilirubin dan sisanya sekitar /7< disebut early labeled bilirubin yang berasal dari pelepasan
hemoglobin karena eritropoesis yang tidak efektif dalam sum-sum tulang* jaringan yang
9
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
10/35
mengandung protein heme seperti mioglobin* sitikrom* katalase* peroksidase* dan heme
bebas&
5ayi baru lahir akan memproduksi bilirubin -,0 mgDkgD55Dhari* sedangkan pada orang
de(asa sekitar 4-6 mgDkgD55Dhari& Peningkatan produksi bilirubin pada bayi baru lahir
disebabkan masa hidup eritosit bayi lebih pendek @80-90 hariB dibandingkan dengan orang
de(asa @,/0 hariB* peningkatan bilirubin dari usus yang meningkat @sirkulasi enterohepatikB&
/& Transport bilirubin
Pembentukan bilirubin yang terjadi disistem retikuloendotelial* selanjutnya dilepaskan ke
sirkulasi yang akan berikatan dengan albumin& 5ayi baru lahir mempunyai kapasitas ikatan
plasma yang rendah terhadap bilirubin karena konsetrasi albumin yang rendah pula serta
kapasitas ikatan molar yang kurang& 5ilirubin yang terikat pada albumin serum ini
merupakan =at non polar dan tidak larut dalam air dan kemudian akan ditransportasi ke sel
hepar& 5ilirubin yang terikat dengan albumin tidak dapat memasuki susunan saraf pusat dan
bersifat non toksik& !elain itu* albumin juga mempunyai afinitas yang tinggi terhadap obat-
obatan yang bersifat asam seperti penisilin dan sulfonamide& ?bat-obat tersebut akan
menempati tempat utama perlekatan albumin untuk bilirubin sehingga bersifat kompetitor
serta dapat pula melepaskan ikatan bilirubin dengam albumin& ?bat-obat yang dapat
menurunkan afinitas albumin sehingga tidak dapat berikatan dengan albumin adalah
digoksin* gentamisin* furosemid* sulfadia=ine* 'eftriakson dan lain-lain& 4
Pada bayi yang kurang bulan ikatan bilirubin akan lebih lemah lagi yang umumnya
merupakan komplikasi dari hipoalbumin* hipoksia* hipoglikemi* asidosis* hipotermia*
hemolysis dan septi'emia& Hal tersebut tentunua mengakibatakan peningkatan jumlah
albumin bebas dan beresiko pula untuk keadaan nerotoksisitas oleh bilirubin&
5ilirubin dalam serum terdapat dalam 6 bentuk yang berbeda yaituF bilirubin tak
terkonjugasi yang terikat dengan albumin dan membentuk sebagian besar bilirubin tak
terkonjugasi dalam serum& 5ilirubin bebas* bilirubin terkonjugasi @terutama
monoglukoronida dan diglukoronidaB yaitu bilirubin yang siap diekskresikan melalui ginjal
atau sistem bilier& 5ilirubin terkonjugasi yang terikat albumin serum& Pada / minggu pertama
kehidupan* albumin serum tidak akan tampak& Peningkatan kadar albumin serum se'ara
signifikan dapat ditemukan pada bayi baru lahir normal yang lebih tua dan pada anak&
10
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
11/35
$onsentrasinya meningkat bermakna pada keadaan hiperbilirubinemia terkonjugasi persisten
karena berbagai kelainan pada hati&4
4& +supan bilirubin atau bilirubin intake
Pada saat komplek bilirubin J albumin men'apai membrane plasma hepatosit* albumin*
terikat ke reseptor permukaan sel& $emudian bilirubin * ditransfer melalui sel membran yang
berikatan dengan ligandin @protein YB * mungkin juga dengan protein ikatan sistolik lainnya&
$eseimbangan antara jumlah bilirubin yang masuk kesirkulasi* dari sintesis de no3o*
resikulasi enterohepatik* perpindahan bilirubin antar jaringan* pengambilan bilirubin oleh sel
hati dan konjugasi bilirubin akan menentukan konsentrasi bilirubin tak terkonjungasi dalam
serum* baik pada keadaan normal atau tidak normal&
5erkurangnya kapasitas hepatik bilirubin tak terkonjungasi akan berpengaruh terhadap
pembentukan ikterus fisiologi& Penelitian menunjukan bah(a hal ini terjadi karena adanya
defisiensi ligan* tetapi hal itu tidak begitu penting dibandingkan dengan defisiensi konjugasi
bilirubin dalam menghambat transfer bilirubin dari darah ke empedu selama 4-6 hari pertama
kehidupan& Aalaupun demikian defisiensi ambilan ini dapat menyebabkan hiperbilirubinemia
terkonjugasi ringan pada minggu kedua kehidupan saat konjugasi bilirubin hepatik men'apai
ke'epatan normal yang sama dengan orang de(asa&
6& $onjugasi bilirubin
5ilirubin tak terkonjugasi dikon3ersikan ke bentuk bilirubin konjungasi yang larut dalam
air di retikulum endoplasma dengan bantuan en=im uridine disphosphate glu'oronosyl
transferase @"#P:-TB & $atalisa oleh en=im ini akan merubah formasi menjadi bilirubin
monoglukoronida yang selanjutnya akan dikonjungasi menjadi bilirubin diglukoronida&
!ubstrast yang digunakan untuk transglukoronidase kanalikuler adalah bilirubin
monoglukoronida& En=im ini akan memidahkan satu molekul asam glukuronida dari satu
molekul bilirubin monoglukuronida ke yang lain dan menghasilkan pembentukan satu
molekul bilirubin diglukuronida&4
5ilirubin ini kemudian diekskresikan kedalam kanalikulus empedu& !edangkan satu
molekul bilirubin tak terkonjugasi akan kembali ke retikulum endoplasmik untuk
11
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
12/35
rekonjungasi berikutnya& Pada keadaan peningkatan beban bilirubin yang dihantarkan ke hati
akan terjadi resistensi bilirubin tak terkonjungasi seperti halnya pada keadaan hemolisis
kronik yang berat pigmen yang tertahan adalah bilirubin monoglukuronida&
Penelitian in3itro tentang en=im "#P:-T pada bayi baru lahir didapatkan defisiensi
aktifitas en=im* tetapi setelah /6 jam kehidupan * aktifitas en=im ini meningkat melebihi
bilirubin yang masuk ke hati sehingga konsentrasi bilirubin serum akan menurun& $apasitas
total konjungasi akan sama dengan orang de(asa pada hari ke 6 kehidupan & Pada periode
bayi baru lahir * konjungasi monoglukoronida merupakan konjugat pigmen empedu yang
lebih dominant&4
7& Ekskresi bilirubin
!etelah mengalami proses konjugasi * bilirubin akan dieksresi kedalam kandung empedu
kemudian memasuki saluran 'erna dan diekskresikan melalui feses& Proses ekskresinya
sendiri merupakan proses yang memerlukan energi& !etelah berada dalam usus halus*
bilirubin yang terkonjungasi tidak langsung di reasorbsi* ke'uali jika dikon3ersikan kembali
menjadi bentuk tidak terkonjungasi oleh en=im beta glukoronidase yang terdapat dalam usus&
easorbsi kembali bilirubin dari saluran 'erna dan kembali ke hati untuk dikonjungasi
kembali disebut sirkulasi enterohepatik&
Terdapat perbedaan antara bayi baru lahir dan orang de(asa * yaitu pada mukosa usus
halus dan feses bayi baru lahir mengandung en=im beta glukoronidase yang dapat
menghidrolisa monoglukoronidase dan glukoronida kembali menjadi bilirubin yang tak
terkonjungasi yang selanjutnya dapat diabsorbsi kembali& !etelah itu pada bayi baru lahir *
lumen usus halusnya steril sehingga bilirubin konjungasi tidak dapat dirubah menjadi
sterkobilin @suatu produk yang tidak dapat diabsorbsiB&
5ayi baru lahir mempunyai konsentrasi bilirubin tak terkonjugasi yang relatif tinggi
didalam usus yang berasal dari produksi bilirubin yang meningkat* hidrolisis bilirubin
glukuronida yang berlebihan dan konsentrasi bilirubin yang tinggi ditemukan didalam
mekonium& Pada bayi baru lahir* kekurangan relatif flora bakteri untuk mengurangi bilirubin
menjadi urobilinogen lebih lanjut akan meningkatkan pool bilirubin usus dibandingkan
dengan anak yang lebih tua atau orang de(asa& Peningkatan hidrolisis bilirubin konjungasi
12
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
13/35
pada bayi baru lahir diperkuat oleh akti3itas glukuronidase mukosa yang tinggi dan eksresi
monoglukuronida terkonjungasi& Pemberian substansi oral yang ridak larut seperti agar atau
arang aktif yang dapat meningkat bilirubin akan meningkatkan kadar bilirunin dalam tinja
dan mengurangi kadar bilirubin serum * hal ini menggambarkan peran konstribusi sirkulasi
enterohepatik pada keadaan hiperbilirubinemia tak terkonjungasi pada bayi baru lahir&4
2#5 K)a&i%i"a&i Hi'er(i)iru(inne*ia
I"teru& %i&i$)$/i&
)kterus fisiologis merupakan masalah yang sering terjadi pada bayi kurang bulan maupun 'ukup
bulan selama minggu pertama kehidupan yang frekuensinya pada bayi 'ukup bulan dan kurang
bulan berturut-turut adalah 70-10< dan 0
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
14/35
diyakini berhubungan dengan proses pemberian minum& 5entuk late onset diyakini dipengaruhi
oleh kandungan +!) dari ibu yang mempengaruhi proses konjugasi dan ekskresi& Penyebabnya
masih belum diketahui namun telah dihubungan dengan adanya fa'tor spesifik dari +!) /K-/0L-
pregnanediol yang mempengaruhi aktifitas "#P:T atau pelepasan bilirubin konjugasi dari
hepatositG peningkatan aktifitas lipoprotein lipase yang kemudian melepaskan asam lemak
unsaturated atau 5-glukoronidase atau adanya faktor lain yang mungkin menyebabkan
peningkatan jalur enterohepatik&
)kterus fisiologi umumnya terjadi pada bayi baru lahir kadar bilirubin tak terkonjugasi
pada minggu pertama / mgDd;& Pada bayi 'ukup bulan yang mendapat susu formula kadar
bilirubin akan men'apai pun'ak sekitar 1- mgDd; pada hari ke-4 kehidupan dan kemudian akan
menurun 'epat selama /-4 hari diikuti dengan penurunan yang lambat sebesar , mgDd; selama ,
sampai / minggu& Pada bayi 'ukup bulan yang mendapat +!) kadar bilirubin pun'ak akan
men'apai kadar yang lebih tinggi 8-,6 mgDd; dan penurunan terjadi lambat& 5isa terjadi dalam
(aktu /-6 minggu* bahkan dapat men'apai 1 minggu& Pada bayi kurang bulan yang mendapat
susu fomula juga akan mengalami peningkatan dengan pun'ak yang lebih tinggi dan lebih lama*
begitu juga dengan penurunannya jika tidak diberikan fototerapi pen'egahan& Peningkatan
sampai ,0-,/ mgDd; masih dalam kisaran fisiologis bahkan hingga ,7 mgDd; tanpa disertai
kelainan metabolism bilirubin& $adar normal bilirubin tali pusat kurang dari / mgDd; dan
berkisar dari ,*6 sampai ,*9 mgDd;& ,
I"teru& n$n %i&i$)$/i& Pat$)$/i&
)kterus non fisiologis dulu disebut dengan ikterus patologis tidak muda dibedakan dengan
ikterus fisiologis& )kterus non fisiologis terjadi sebelum umur /6 jam* setiap peningkatan kadar
bilirubin serum memerlukan fototerapi& Peningkatan kadar bilirubin total serum 0*7
mgDd;Djam* adanya tanda-tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi seperti munta* letargis*
malas menetek* penurunan berat badan yang 'epat* apnea* takipnea* atau suhu yang tidak stabil&)'terus bertahan setelah hari pada bayi 'ukup bulan atau setelah ,6 hari pada bayi kurang
bulan& ,
+dapun faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia patologis dapat dilihat dari / hal* antara lain
maternal* fetal* dan neonatus&
14
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
15/35
.aktor maternal
as atau kelompok etnis tertentu @+sia* Nati3e ameri'an* YunaniB* penyakit saat kehamilan
@T?2H* #MB dan komplikasi kehamilan @inkompatibilitas +5? dan hesusB& Penggunaan
infus oksitosin dalam larutan hipotonik dan +!)&
.aktor perinatal
Trauma lahir @sefalhematom* ekimosisB dan infeksi @bakteri* 3irus* proto=oaB
.aktor Neonatus
Prematuritas* faktor genetik* polisitemia dan obat @streptomisin* kloramfenikol* ben=yl-alkohol*
sulfisoCa=olB& endahnya asupan +!)& Hipoglikemia dan hipoalbuminemia&
#alam pemberian air susu ibu @+!)B* harus dibedakan antara breast-milk jaundi'e dan
breastfeeding jaundi'e&/*4
rea&t %ee3in/ 4aun3ie
5reastfeeding jaundi'e adalah ikterus yang disebabkan oleh kekurangan asupan +!)&
5iasanya timbul pada hari ke-/ atau ke-4 pada (aktu produksi +!) belum banyak&
"ntuk neonatus 'ukup bulan sesuai masa kehamilan @bukan bayi berat lahir
rendahB* hal ini tidak perlu dikha(atirkan* karena bayi dibekali 'adangan lemak
'oklat* glikogen* dan 'airan yang dapat mempertahankan metabolisme selama 8/
jam& Aalaupun demikian keadaan ini dapat memi'u terjadinya hiperbilirubinemia*
yang disebabkan peningkatan sirkulasi enterohepatik akibat kurangnya asupan +!)&
)kterus pada bayi ini tidak selalu disebabkan oleh breastfeeding jaundi'e* karena
dapat saja merupakan hiperbilirubinemia fisiologis&,
rea&t6*i)" 4aun3ie
5reast-milk jaundi'e adalah ikterus yang disebabkan oleh air susu ibu @+!)B& )nsidens
pada bayi 'ukup bulan berkisar /-6
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
16/35
turun se'ara drastis dalam 6 jam& 5ila +!) diberikan kembali* maka bilirubin akan
kembali naik tetapi umumnya tidak akan setinggi sebelumnya& 5ayi menunjukkan
pertambahan berat badan yang baik* fungsi hati normal* dan tidak terdapat bukti
hemolisis& 5reast-milk jaundi'e dapat berulang @80
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
17/35
hemolitik pada bayi baru lahir berasal dari inkompabilitas +5? sering ditemukan pada keadaan
dimana ibu mempunyai tipe darah ?* karena tipe darah grup masing-masing menghasilkan anti +
dan anti 5 yang termasuk kelas )g: yang dapat mele(ati plasenta untuk berikatan dengan
eritrosit janin& Pada beberapa kasus* penyakit hemolitik +5? tampak hiperbilirubinemia ringan
sampai sedang selama /6-6 jam pertama kehidupannya& Hal ini jarang mun'ul dengan anemia
yang signifikan& Tingginya jumlah bilirubin dapat menyebabkan kernikterus terutama pada
neonatus preterm& .ototerapi pada pengobatan a(al dilakukan meskipun transfusi tukar yang
mungkin diindikasikan untuk hiperbilirubinemia& !eks predominan eritroblastosis fetalis akibat
inkompatibilitas +5? adalah sama antara laki-laki dan perempuan&,*7
Hemolisis yang berat biasanya terjadi oleh adanya sensitisasi maternal sebelumnya*
misalnya karena abortus* ruptur kehamilan di luar kandungan* amniosentesis* transfusi darah
hesusesus positif atau pada kehamilan kedua dan berikutnya& Penghan'uran sel-sel darah merah
dapat melepaskan pigmen darah merah @hemoglobinB* yang mana bahan tersebut dikenal dengan
bilirubin& 5ilirubin se'ara normal dibentuk dari sel-sel darah merah yang telah mati* tetapi tubuh
dapat mengatasi kekurangan kadar bilirubin dalam sirkulasi darah pada suatu (aktu&
Eritroblastosis fetalis menyebabkan terjadinya penumpukan bilirubin yang dapat menyebabkan
hiperbilirubinemia* yang nantinya menyebabkan jaundis pada bayi& 5ayi dapat berkembang
menjadi kerni'terus&
Gambar 1. Poole %& 5lood :roup )n'ompatibility& En'y'lopedia of ;ife !'ien'e& internet /00, /0 +gustus /0,6&
Nature publishing group& #iunduh dari httpFDDphysiology&elte&huDgyakorlatD'ikkekD5lood
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
18/35
In"$*'ati(i)ita& R+e&u&
!istem hesus merupakan suatu sistem yang sangat kompleks& Masih banyak perdebatan
baik mengenai aspek genetika* nomenklatur maupun interaksi antigeniknya& hesus positif @rh
positifB adalah seseorang yang mempunyai rh-antigen pada eritrositnya sedang hesus negatif
@rh negatifB adalah seseorang yang tidak mempunyai rh-antigen pada eritrositnya& +ntigen pada
manusia tersebut dinamakan antigen-#* dan merupakan antigen yang berperan penting dalam
transfusi& Tidak seperti pada +5? sistem dimana seseorang yang tidak mempunyai antigen +D5
akan mempunyai antibodi yang berla(anan dalam plasmanya* maka pada sistem hesus
pembentukan antibodi hampir selalu oleh suatu eksposure apakah itu dari transfusi atau
kehamilan& !istem golongan darah hesus merupakan antigen yang terkuat bila dibandingkan
dengan sistem golongan darah lainnya& #engan pemberian darah hesus positif @#OB satu kali
saja sebanyak 0*, ml se'ara parenteral pada indi3idu yang mempunyai golongan darah hesus
negatif @#-B* sudah dapat menimbulkan anti hesus positif @anti-#B (alaupun golongan darah
+5? nya sama&7
Pada saat ibu hamil eritrosit janin dalam beberapa insiden dapat masuk kedalam sirkulasi
darah ibu* yang dinamakan Feto maternal microtransfusion. 5ila ibu tidak memiliki antigen
seperti yang terdapat pada eritrosit janin* maka ibu akan distimulasi untuk membentuk imun
antibodi& )mun anti bodi tipe )g: tersebut dapat mele(ati plasenta dan kemudian masuk kedalam
peredaran darah janin* sehingga sel-sel eritrosit janin akan diselimuti @coated B dengan antibodi
tersebut dan akhirnya terjadi aglutinasi dan hemolisis& Hemolisis terjadi dalam kandungan dan
akibatnya adalah pembentukan eritrosit oleh tubuh se'ara berlebihan* sehingga akan didapatkan
eritrosit berinti banyak* yaitu eritroblast&
;ebih dari 600 antigen terdapat pada permukaan eritrosit* tetapi se'ara klinis hanya sedikit yang
penting sebagai penyebab penyakit hemolitik& $urangnya antigen eritrosit dalam tubuh
berpotensi menghasilkan antibodi jika terpapar dengan antigen tersebut& +ntibodi tersebut
berbahaya terhadap diri sendiri pada saat transfusi atau berbahaya bagi janin&
Hemolisis yang berat biasanya terjadi oleh adanya sensitisasi maternal sebelumnya* misalnya
karena abortus* ruptur kehamilan di luar kandungan* amniosentesis* transfusi darah hesus
positif* atau pada kehamilan kedua dan berikutnya&7
18
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
19/35
.aktor-faktor yang menyebabkan penyakit ini jarang terjadi F 3ariasi kadar antigen eritrosit
sebagai penyebab terbentuknya antibodi& 3ariasi daya antigenisitasnya* lintasan antigen dari janin
ke ibu kurang men'ukupi& Qariasi respon maternal terhadap antigen tersebut* perlindungan
isoimun le(at inkompatibilitas +5?& $urangnya jumlah antibodi ibu ke sirkulasi darah janin&
/&1 :ejala $linik
AH? dalam panduannya menerangkan 'ara menilai ikterus dari 3isual* yaitu F Pemeriksaan
dilakukan dengan pen'ahayaan yang 'ukup @di siang hari dengan 'ahaya matahariB karena
ikterus bisa terlihat lebih parah bila dilihat dengan pen'ahayaan buatan dan bisa tidak terlihat
pada pen'ahayaan yang kurang& Tekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk mengetahui
(arna di ba(ah kulit dan jaringan subkutan& Tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi
dan bagian tubuh yang tampak kuning&,*/
:ambar /& $remer pada )kterus
Kra*er S$re
$ramer ;uas i'terus $adar bilirubin @mg
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
20/35
6 #aerah ,*/*4 O lengan dan kaki di ba(ah dengkul ,/
7 #aerah ,*/*4*6 O tangan dan kaki ,1
:ambar 4& $ramer !'ore
/&8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap untuk men'ari diagnosis banding* periksa Hb untuk
menyingkirkan adanya anemia hemolitik* polisitemi& Pemeriksaan apusan darah tepi untuk
mengetahui jenis anemia* infeksi parasit malaria& Penghitungan leukosit juga untuk mengetahui
adanya infeksi atau tidak&
Pemeriksaan serum bilirubin merupakan baku emas penegakan diagnosis ikterus neonatorum
serta untuk menentukan perlunya inter3ensi lebih lanjut& 5eberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan serum bilirubin adalah tindakan ini merupakan
tindakan in3asif yang dianggap dapat meningkatkan morbiditas neonatus& "mumnya yang
diperiksa adalah serum bilirubin total&
5ilirubin transkutaneus bilirubinometer adalah instrumen spektrofotometrik yang bekerja
dengan prinsip memanfaatkan bilirubin yang menyerap 'ahaya dengan panjang gelombang 670
nm& 2ahaya yang dipantulkan merupakan representasi (arna kulit neonatus yang sedang
diperiksa& Pemeriksaan bilirubin transkutan @T'5B dahulu menggunakan alat yang amat
dipengaruhi pigmen kulit& !aat ini* alat yang dipakai menggunakan multi(a3elength spe'tral
refle'tan'e yang tidak terpengaruh pigmen& Pemeriksaan bilirubin transkutan dilakukan untuk
tujuan skrining* bukan untuk diagnosis&1
Pemeriksaan bilirubin bebas dan 2?* 5ilirubin bebas se'ara difusi dapat mele(ati sa(ar
darah otak& Hal ini menerangkan mengapa ensefalopati bilirubin dapat terjadi pada konsentrasi
bilirubin serum yang rendah& 5eberapa metode digunakan untuk men'oba mengukur kadar
bilirubin bebas& !alah satunya dengan metode oksidase-peroksidase& Prinsip 'ara ini berdasarkan
20
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
21/35
ke'epatan reaksi oksidasi peroksidasi terhadap bilirubin& 5ilirubin menjadi substansi tidak
ber(arna& #engan pendekatan bilirubin bebas* tatalaksana ikterus neonatorum akan lebih terarah&
!eperti telah diketahui bah(a pada peme'ahan heme dihasilkan bilirubin dan gas 2? dalam
jumlah yang ekui3alen& 5erdasarkan hal ini* maka pengukuran konsentrasi 2? yang dikeluarkan
melalui pernapasan dapat digunakan sebagai indeks produksi bilirubin&
/& Penatalaksanaan
I"teru& Fi&i$)$/i&
5ayi sehat* tanpa faktor risiko* tidak diterapi& Perlu diingat bah(a pada bayi sehat* aktif*
minum kuat* 'ukup bulan* pada kadar bilirubin tinggi* kemungkinan terjadinya kernikterus
sangat ke'il& "ntuk mengatasi ikterus pada bayi yang sehat* dapat dilakukan beberapa 'ara
berikutF Minum +!) dini dan sering* terapi sinar* sesuai dengan panduan AH?&
Pada bayi yang pulang sebelum 6 jam* diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol lebih 'epat
@terutama bila tampak kuningB& 5ilirubin serum total /6 jam pertama 6*7 mgDd; dapat
digunakan sebagai faktor prediksi hiperbilirubinemia pada bayi 'ukup bulan sehat pada minggu
pertama kehidupannya& Hal ini kurang dapat diterapkan di )ndonesia karena tidak praktis dan
membutuhkan biaya yang 'ukup besar&
Tata )a"&ana A7a) I"teru& Ne$nat$ru* 8HOMulai terapi sinar bila ikterus pada hari ke-,* ikterus berat meliputi tangan dan kaki*
ikterus pada bayi kurang bulan* dan ikterus yang disebabkan oleh hemolisis& +mbil 'ontoh darah
dan periksa kadar bilirubin serum dan hemoglobin* tentukan golongan darah bayi dan lakukan tes
2oombsF 5ila kadar bilirubin serum di ba(ah nilai dibutuhkannya terapi sinar* hentikan terapi
sinar& 5ila kadar bilirubin serum berada pada atau di atas nilai dibutuhkannya terapi sinar*
lakukan terapi sinar& 5ila faktor hesus dan golongan darah +5? bukan merupakan penyebab
hemolisis atau bila ada ri(ayat defisiensi :1P# di keluarga* lakukan uji saring :1P# bila
memungkinkan& Tentukan diagnosis banding&8
:unakan bilirubin serum total& Tidak perlu memeriksakan bilirubin bebas maupun
bilirubin konjugasi& .aktor risiko sama penyakit hemolitik isoimun* defisiensi :1P#* asfiksia*
letargi* suhu tubuh tidak stabil* sepsis* asidosis* albumin R 4&0gDd;& "ntuk bayi sehat dengan usia
gestasi 47-41 1D8 minggu* tindakan dilakukan apabila nilai bilirubin serum total mele(ati =one
21
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
22/35
risiko sedang& )nter3ensi dapat dilakukan pada nilai bilirubin serum total lebih rendah untuk bayi
dengan usia gestasi lebih muda&
#apat pula dilakukan terapi sinar kon3ensional di ! maupun terapi sinar di rumah* pada
nilai bilirubin serum total /-4mgDd; @40-47mmolD;B di ba(ah nilai yang ditentukan& Namun
terapi sinar di rumah tidak boleh dilakukan pada bayi dengan faktor risiko&
Yang termasuk ikterus berat menurut AH? adalahF
Gambar 4. Diambil dari Penatalayanan $esehatan +nak di umah !akit& %akartaF AH?G /009
.armakoterapi telah digunakan untuk mengelola hiperbilirubinemia dengan merangsang
induksi en=im- en=im hati dan protein pemba(a* guna mempengaruhi penghan'uran heme* atau
untuk mengikat bilirubin dalam usus halus sehingga reabsorpsi enterohepatik menurun& +ntara
lain F
, )munoglobulin intra3ena telah digunakan pada bayi- bayi dengan h yang berat dan
imunokompabilitas +5? untuk menekan hemolisis isoimmun dan menurunkan tindakan
tranfusi& )Q): dapat digunakan dengan dosis 0*7 g- ,gDkgbb @single doseB&8
/ .enobarbital telah memperlihatkan hasil lebih efektif* merangsang aktifitas* dan konsentrasi
"#P:T dan ligandin serta dapat meningkatkan jumlah tempat ikatan bilirubin& Terjadi
peningkatan uptake hepar* konjugasi dan eksresi bilirubin& Penggunaan fenobarbital setelah
lahir masih kontro3ersial dan se'ara umum tidak direkomendasikan& #iperlukan (aktu
beberapa hari sebelum terlihat perubahan bermakna* hal ini membuat pengguaan fototerapi
nampak jauh lebih muda& .enobarbital telah digunakan pertama kali pada inkompabilitas h
untuk mengurangi jumlah tindakan tranfusi ganti& Penggunaan fenobarbital profilaksis untuk
mengurangi pemakaian fototerapi atau transfusi ganti pada bayi dengan defisiensi :1P#
ternyata tidak membuahkan hasil&
22
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
23/35
4 Pen'egahan hiperbilirubinemia dengan menggunakan metalloprotoporpirin juga telah
diteliti& Sat ini adalah analo sintesis heme& Protoporpirin telah terbukti efektif sebagai
inhibitor kompetitif sari heme oksigenase* en=im ini diperlukan untuk katabolisme heme
menjadi bili3erdin* dengan =at ini heme di'egah dari katabolisme dan diekskresikan se'ara
utuh didalam empedu&
6 Pada penelitian terhadap bayi kurang dan 'ukup bulan* bayi dengan atau tanpa penyakit
hemolitik* tin-protoporpirin @!n-PPB dan tin-mesoporpirin @!n-MPB dapat menurunkan kadar
bilirubin serum& Penggunaan fototerapi setelah pemberian !n-PP berhubungan dengan
timbulnya eritema foto toksik& !n- MP kurang bersifat toksik* khususnya jika digunakan
bersamaan dengan fototerapi& Pada penelitian terbaru degan penggunaan !n-MP makafototerapi pada bayi 'ukup bulan tidak diperlukan lagi* sedangkan pada bayi kurang
penggunaannya telah banyak berkurang& Pemakaian obat ini masih dalam per'obaan dan
keluaran jangka panjang belum diketahui* sehingga pemakaian obat ini sebaiknya hanya
digunakan untuk bayi yang mempunyai resiko tinggi tehadap kejadian hiperbilirubinemia
yang berkembang menjadi disfungsi neurologi dan juga sebagai klinikal trial&
7 5aru- baru ini dilaporkan bah(a pemberian inhibitor 5 :lukoronidase pada bayi sehat
'ukup bulan yang mendapat +!)* seperti asam ;-+spartik dan 'asein hoidrolisa dalam
jumlah ke'il @7ml D dosis J 1C perhari B dapat meningkatkan pengeluaran bilirubin feses dan
ikterus menjadi berkurang dibandingkan dengan bayi kontrol& $elompok bayi yang
mendapat 'ampuran (hey atau kasein @bukan inhibitor 5 glukuronidaseB $uningnya juga
tampak menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol* hal ini mungkin disebabkan oleh
peningkatan ikatan bilirubin konjugasi yang berakibat pada penurunan jalur enterohepatik&
Re"$*en3a&i 9#1 %ika kadar bilirubin total serum tidak menurun atau meningkat (alaupun
telah mendapat fototerapi intensif* kemungkinan telah terjadi hemolisis dan direkomendasikanuntuk menghentikan foto terapi&
Re"$*en3a&i 9#1#1 #alam penggunaan petunjuk fototerapi dan transfusi tukar* kadar bilirubin
direk atau konjugasi tidak harus dikurangkan dari bilirubin total& #alam kondisi dimana kadar
23
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
24/35
bilirubin direk 70< atau lebih dari bilirubin total * tidak tersedia data yang baik untuk petunjuk
terapi dan direkomendasikan untuk berkonsultasi kepada ahlinya&
Re"$*en3a&i 9#1#2 %ika kadar bilirubin total serum berada pada angka untuk rekomendasi
dilakukan transfusi ganti atau jika kadar bilirubin total sebesar /7 mgDdl atau lebih tinggi pada
setiap (aktu* hal ini merupakan keadaan emergensi dan bayi harus segera masuk dan
mendapatkan pera(atan fototerapi intensif& 5ayi- bayi ini tidak harus dirujuk melalui bagian
emergensi karena hal ini dapat menunda terapi&
Re"$*en3a&i 9#1#. Transfusi ganti harus dilakukan hanya oleh personal yang terlatih
diruangan N)2" dengan obser3asi ketat dan mampu melakukan resusitasi&
Re"$*en3a&i 9#1#: Penyakit isoimun hemolitik* pemberian gama- globulin @0*7-, grD$gbb
selama / jamB direkomendasikan jika kadar bilirubin total serum meningkat (alaupun telah
mendapat fototerapi intensif atau kadar bilirubin total serum berkisar /-4 mgDdl dari kadar
transfusi ganti& %ika diperlukan dosis ini dapat diulang dalam ,/ jam&
Ra&i$ a)(u*in &eru* 3an ra&i$ (i)iru(in; a)(u*in
Re"$*en3a&i 9#1#5 Merupakan suatu pilihan untuk mengukur kadar serum albumin dan
mempertimbangkan kadar albumin kurang dari 4 grDdl sebagai satu faktor resiko untuk
menurunkan ambang batas penggunaan fototerapi&
Re"$*en3a&i 9#1# %ika dipertimbangkan transfusi ganti* kadar albumin serum harus diukur
dan digunakan rasio bilirubin D albumin yang berkaitan dengan kadar bilirubin total serum dan
faktor- faktor lainnya yang menentukan dilakukannya transfusi ganti&
i)iru(in en&e%a)$'ati a"ut
Re"$*en3a&i 9#1#9 #irekomendasikan untuk segera melakukan transfusi ganti untuk setipa
bayi ikterus dan tampak manifestasi fase menengah sampai lanjut dari ensefalopati bilirubin
akut @hipertonia* ar'hing* tetro'ollis* opistotonus* demam* menangis melengkingB meskipun
kadar bilirubintotal serum telah turun&
Re"$*en3a&i 9#2 !emua fasilitas pera(atan dan pelayanan bayi harus memilki peralatan untuk
fototerapi intensif&
24
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
25/35
Mana4e*en (ai i"teru& 'a3a ra7at 4a)an
Re"$*en3a&i 9#. Pada bayi yang menyusu yang memerlukan fototerapi* ++P
merekomendasikan bah(a* jika memungkinkan* menyusui harus diteruskan& %uga terdapat
pilihan untuk menghentikan sementara dan menggantinya dengan formula& Hal ini dapat
mengurangi kadar bilirubin dan atau meningkatkan efektifitas fototerapi& Pada bayi menyusui
yang mendapat fototerapi* suplementasi dengan pemberian +!) yang dipompa atau formula
adalah 'ukup jika asupan bayi tidak adekuat* berat badan turun berlebihan* atau bayi tampak
dehidrasi&
Terapi !inar
5ilirubin tidak larut dalam air& 2ara kerja terapi sinar adalah dengan mengubah bilirubin
menjadi bentuk yang larut dalam air untuk dieksresikan melalui empedu atau urin& $etika bilirubin mengabsorbsi 'ahaya* terjadi reaksi fotokimia yaitu isomerisasi& %uga terdapat kon3ersi
ire3ersibel menjadi isomer kimia lainnya bernama lumirubin yang dengan 'epat dibersihkan dari
plasma melalui empedu& ;umirubin adalah produk terbanyak degradasi bilirubin akibat terapi
sinar pada manusia& !ejumlah ke'il bilirubin plasma tak terkonjugasi diubah oleh 'ahaya
menjadi dipyroleyang diekskresikan le(at urin& .oto isomer bilirubin lebih polar dibandingkan
bentuk asalnya dan se'ara langsung bisa dieksreksikan melalui empedu& Hanya produk foto
oksidan saja yang bisa diekskresikan le(at urin&
:ambar 7& #iambil dariN Engl % Med /00G47F9/0-& #iunduh dari
httpFDD(((&neonatos&orgD#?2"MENT?!D)'teri'ia&pdf
Menurut AH? terapi sinar jikaF )kterus pada hari ke-,* ikterus berat meliputi tangan dan
kaki ikterus pada bayi kurang bulan dan ikterus yang disebabkan oleh hemolisis&
25
http://www.neonatos.org/DOCUMENTOS/Ictericia.pdfhttp://www.neonatos.org/DOCUMENTOS/Ictericia.pdf
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
26/35
Teknik terapi sinar yaitu persiapan unit terapi sinar& Hangatkan ruangan tempat unit terapi
sinar ditempatkan* bila perlu* sehingga suhu di ba(ah lampu antara 4o2 sampai 40o2&
Nyalakan mesin dan pastikan semua tabung fluoresens berfungsi dengan baik& :anti tabung
setelah /000 jam penggunaan atau setelah 4 bulan* (alaupun tabung masih bisa berfungsi&
:unakan linen putih pada basinet atau inkubator* dan tempatkan tirai putih di sekitar daerah
unit terapi sinar ditempatkan untuk memantulkan 'ahaya sebanyak mungkin kepada bayi&
Tutupi mata bayi dengan penutup mata untuk melindungi retina* pastikan lubang hidung bayi
tidak ikut tertutup dan pastikan bayi diberi makan&
Moti3asi ibu untuk menyusui bayinya dengan +!) paling kurang setiap 4 jam& !elama
menyusui* pindahkan bayi dari unit terapi sinar& "ntuk bayi yang 'ukup bulan sebaiknya
ditaruh di dalam bassinet* agar jarak gelombang sinar dengan kulit optimal ,0-,7 'm& Namun
pada prematur sebaiknya ditaruh di dalam inkubator untuk men'egah hipertermia& 5ila bayi
menerima 'airan per )Q atau +!) yang telah dipompa @+!) perahB* tingkatkan 3olume 'airan
atau +!) sebanyak ,0< 3olume total per hari selama bayi masih diterapi sinar& !elama
menjalani terapi sinar* konsistensi tinja bayi bisa menjadi lebih lembek dan ber(arna kuning&
$eadaan ini tidak membutuhkan terapi khusus& "kur kadar bilirubin serum setiap /6 jam&
Hentikan terapi sinar bila kadar serum bilirubin R ,4mgDd;& 5ila kadar bilirubin serum
mendekati jumlah indikasi transfusi tukar persiapkan kepindahan bayi dan se'epat mungkin
kirim bayi ke rumah sakit tersier atau senter untuk transfusi tukar&8*
26
:ambar 1& #iambil dari Penatalayanan $esehatan +nak di umah !akit&
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
27/35
$omplikasi terapi sinar umumnya ringan* dan jarang terjadi& $ejadian tersebut antara
lainF 5ron=e 5aby !yndrome& 5erkurangnya ekskresi hepatik hasil penyinaran bilirubin&
#iare* 5ilirubin indirek menghambat laktase& Hemolisis .otosensiti3itas mengganggu
sirkulasi eritrosit& #ehidrasi* 5ertambahnya )nsensible Aater ;oss @40-,00
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
28/35
$erusakan jaringan otak yang terjadi seringkali tidak sebanding dengan konsentrasi
bilirubin serum&Hal ini disebabkan kerusakan jaringan otak yang terjadi ditentukan oleh
konsentrasi dan lama paparan bilirubin terhadap jaringan&
Manifestasi klinis akut bilirubin ensefalopati pada fase a(al bayi dengan ikterus berat
bayi akan tampak letargis* hipotonik* dan reflek hisap buruk* sedangkan pada fase
intermediet* ditandai dengan moderate stupor* iritabilitas dan hipertonik& "ntuk selanjutnya
bayi akan demam* high pit'h 'ry* kemudian menjadi dro(siness dan hipotoni& .aktor
predesposisi yang mengarah kepada toksisitas neuron karena indirek bilirubinemia antara lain
adalah ketika konsentrasi bilirubin melebihi kapasitas pengikatan serum albumin* atau
pelepasan bilirubin ketika asidosis karena obat @sulfonamid* 'eftriaConeB* sepsis* janin
prematur dimana mempunyai risiko tinggi terhadap rendahnya serum albumin dan
meningkatnya risiko asidosis dan sepsis&
Kerni"teru
$ernikterus adalah perubahan neuropatologi yang ditandai oleh deposisi pigmen bilirubin
pada beberapa daerah otak terutama di ganglia basalis* pons dan serebelum&$ernikterus
digunakan untuk keadaan klinis yang kronik dengan sekuele yang permanen karena toksik
bilirubin& Manifestasi klinis kernikterus pada tahap kronis bilirubin ensefalopati* bayi yang
bertahan hidup akan berkembang menjadi bentuk athetoid 'erebral palsy yang berat*
gangguan pendengaran* displasia dental-enamel* paralisis up(ard ga=e& /
.aktor yang mempengaruhi toksisitas bilirubin pada sel otak bayi baru lahir sangat
kompleks dan belum sepenuhnya dimengerti& .aktor tersebut antara lainF konsentrasi albumin
serum* ikatan albumin dengan bilirubin* penetrasi albumin ke dalam otak* dan kera(anan sel
otak menghadapi efek toksik bilirubin& 5agaimanapun juga* keadaan ini adalah peristi(a
yang tidak biasa ditemukan sekalipun pada bayi prematur dan kadar albumin serum yang
sebelumnya diperkirakan dapatmenempatkan bayi prematur berisiko untuk terkena
ensefalopati bilirubin&
bilirubin serum total beserta faktor-faktor resiko yang terjadinya hiperbilirubinemia yang berat&
28
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
29/35
:ambar No& #iambil Pediatri's /006G,,6G/98& #iunduh dari
httpFDDpediatri's&aappubli'ations&orgD'ontentD,,6D,D/98&full&pdf
Nomogram Penentuan isiko Hiperbilirubinemia Pada 5ayi !ehat usia 41 Minggu atau ;ebih
dengan 5erat 5adan /000 gram atau ;ebih atau "sia $ehamilan 47 Minggu atau ;ebih dan
5erat 5adan /700 gram atau ;ebih 5erdasarkan %am ?bser3asi $adar 5ilirubin !erum&,
/&,0 PrognosisPrognosis hiperbilirubinemia pada neonatus tergantung pada jenis hiperbilirubinemia apakah
fisiologis atau non fisiologis serta faktor-faktor resiko yang diperoleh baik dari maternal*
perinatal dan neonatus&
/&,, Pen'egahan
+meri'an +'ademy of Pediatri' mengeluarkan strategi praktis dalam pen'egahan dan
penanganan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir @R47 minggu atau lebihB dengan tujuan
menurunkan insidensi dari neonatal hiperbilirubinemia berat dan ensefalopati bilirubin serta
meminimalkan risiko yang tidak menguntungkan seperti ke'emasan ibu* berkurangnya breast
feeding atau terapi yang diperlukan& Pen'egahan dititik beratkan pada pemberian minum
sesegera mungkin* sering menyusui untuk menurunkan shunt enterohepatik* menunjangkestabilan bakteri flora normal dan merangsang aktifitas usus halus&,*/
Strate/i Pene/a+an +i'er(i)iru(ine*ia
29
http://pediatrics.aappublications.org/content/114/1/297.full.pdfhttp://pediatrics.aappublications.org/content/114/1/297.full.pdf
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
30/35
1 Pene/a+an 'ri*er
Re"$*en3a&i 1#0 menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya paling sedikit -,/ kali
perhari untuk beberapa hari pertama&
Re"$*en3a&i 1#1 Tidak memberikan 'airan tambahan rutin seperti dekstrose atau air
pada bayi yang mendapat +!) dan tidak mengalami dehidrasi&
2 Pene/a+an &e"un3er
Re"$*en3a&i 2#0 Harus melakukan penilaian sistematis terhadap resiko kemungkinan
terjadinya hiperbilirubinemia berat* selama periode neonatal&
Re"$*en3a&i 2#1 Tentang golongan darahF !emua (anita hamil harus diperiksa
golongan darah +5? dan rhesus serta penyaringan serum antibodi isoimun yang tidak
biasa
Re"$*en3a&i 2#1#1 5ila golongan darah ibu tidak diketahui atau h negatif dilakukan
pemeriksaan antibodi direk @tes 'oombsB* golongan darah dan tipe h @#B darah tali pusat bayi&,*4
Re"$*en3a&i 2#1#2 5ila golongan darah ibu ?*h positif terdapat pilihan untuk
dilakukan tes golongan darah dan tes 2oombs pada darah tali pusat bayi* tetapi hal itu
tidak diperlukan jika dilakukan penga(asan* penilaian terhadap resiko sebelum keluar
rumah sakit @!B dan tidak lanjut yang memadai&
Re"$*en3a&i 2#2 Tentang penilaian klinis F Harus memastikan bah(a semua bayi se'ara
rutin dimonitor terhadap timbulnya ikterus dan menetapkan protokol terhadap penilaian
ikterus yang harus dinilai saat memeriksa tanda 3ital* terapi tidak kurang dari setiap -,/
jam&
Re"$*en3a&i 2#2#1F Protokol untuk penilaian ikterus harus melibatkan seluruh staf
pera(atan yang dituntut untuk dapat memeriksa tingkat bilirubin se'ara transkutan atau
memeriksakan bilirubin serum total&
. E
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
31/35
pemeriksaan bilirubin serum harus dilakukan* terutama pada kulit hitam* oleh karena
pemeriksaan derajat ikterus se'ara 3isual seringkali salah&
Re"$*en3a&i .#2 !emua kadar bilirubin harus diinterpretasikan sesuai umur bayi dalam
jam&
: Pene(a( "unin/Re"$*en3a&i :#1 Memikirkan kemungkinan penyebab ikterus pada bayi yang menerima
foto terapi atau bilirubin total serum meningkat 'epat dan tidak dapat dijelaskan
berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik&,*/
Re"$*en3a&i :#:#1 5ayi yang mengalami peningkatan bilirubin direk atau konjungasi
harus dilakukan analisis dan kultur urin& Pemeriksaan laboratorium tambahan untuk
menge3aluasi sepsis harus dilakukan bila terdapat indikasi berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik&
Re"$*en3a&i :#1#2 5ayi sakit dan ikterus pada bayi sakit atau umur lebih 4 minggu
harus dilakukan pemeriksaan bilirubin total dan direk atau bilirubin kongasi untuk
mengidentifikasi adanya kolestasis* juga dilakukan penyaringan terhadap tiroid dan
galaktosemia&
Re"$*en3a&i :#1#. 5ila kadar bilirubin direk atau bilirubin kongasi meningkat*
dilakukan e3aluasi tambahan untuk men'ari penyeba kolestasis&
Re"$*en3a&i :#1#: Pemeriksaan terhadap kadar :lukose- 1- Phospat #ehindrogenase
@:1P#B direkomendasikan untuk bayi ikterus yang mendapat fototerapi dan dengan
ri(ayaIt keluarga atau etnis atau asal geografis yang menunjukkan ke'endrungan
defisiensi :1P# atau pada bayi yang respon buruk terhadap fototerapi&,*/
5 Peni)aian re&i"$ &e(e)u* (ai 3i'u)an/"anRe"$*en3a&i 5#1 !ebelum pulang dari rumah sakit* setiap bayi harus dinilai terhadap
resiko berkembangnya hiperbilirubinemia berat* dan semua pera(atan harus menetapkan
protokol untuk menilai resiko ini& Penilaian ini sangat penting untuk bayi yang pulang
sebelum 8/ jam&
Re"$*en3a&i 5#1#1 +da dua pilihan rekomendasi klinis yaitu F
- Pengukuran kadar bilirubin transkutaneus atau kadar bilirubin serum total sebelum
keluar !* se'ara indi3idual atau kombinasi untuk pengukuran yang sistematis
terhadap resikoF Penilaian faktor resiko klinis&
Ke(i4a"an 3an 'r$&e3ur RS
31
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
32/35
Re"$*en3a&i #1 Harus memberikan informasi tertulis dan lisan kepada orangtua saat
keluar dari !* termasuk penjelasan tentang kuning* perlunya monitoring terhadap
kuning* dan anjuran bagaimana monitoring dilakukan&
Re"$*en3a&i #1#1 Tindak lanjut F !emua bayi harus diperiksa oleh petugas kesehatan
profesional yang berkualitas beberapa hari setelah keluar ! untuk menilai keadaan bayi
dan ada tidaknya kuning& Aaktu dan tempat untuk melakukan penilaian ditentukan
berdasarkan lama pera(atan* ada atau tidaknya faktor resiko untuk hiperbilirubinemia
dan risiko masalah neonatal lainnya&
Re"$*en3a&i #1#2 F !aat tindak lanjut F 5erdasarkan tabel diba(ah F
5ayi $eluar ! Harus #ilihat !aat "mur
!ebelum umur /6 jam 8/ jam
+ntara umur /6 dan 68*9 jam 91 jam
+ntara umur 6 dan 8/ jam ,/0 jam
"ntuk beberapa bayi yang dipulangkan sebelum 6 jam * di perlukan / kunjungan tindak
lanjut yaitu kunjungan pertama antar /6- 8/ jam dan kedua antara 8/-,/0 jam& Penilaian
klinis harus dikgunakan dalam tindak lanjut& Pada bayi yang mempunyai faktor resiko
terhadap hiperbilirubinemia harus dilakukan tindak lanjut yang lebih a(al atau lebih
sering& !edangkan bayi yang resiko ke'il dan tidak beresiko* (aktu pemeriksaan kembali
dapat lebih lama&
Re"$*en3a&i #1#. Menunda pulang dari !F 5ila tindak lanjut yang memadai tidak
dapat dilakukan terhadap adanya peningkatan resiko timbulnya hiperbilirubinemia berat*
mungkin diperlukan penundaan kepulangan dari ! sampai tindak lanjut memadai dapat
dipastikan atau periode resiko terbesar telah terle(ati @8/-91 jamB
Re"$*en3a&i #1#: Penilaian tindak lanjut
Penilaian tindak lanjut harus termasuk berat badan bayi dan perubahan persentasi berat
lahir* asupan yang adekuat* pola 5+5 dan 5+$* serta ada tidaknya kuning& Penilaian
klinis harus digunakan untuk dilakukan perlunya pemeriksaan bilirubin& %ika penilaian
3isual meragukan* kadar bilirubin transkutaneus dan bilirubin total serum harus diperksa&
Perkiraan kadar bilirubin 3isusal dapat keliru* terutama pada bayi dengan kulit hitam& /*4
9 Pen/e)$)aan (ai 3en/an i"teru&
Pen/e)$)aan (ai i"teru& an/ *en3a'at ASI
32
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
33/35
5erikut ini adalah elemen-elemen kun'i yang harus diperhatikan pada pengelolaan early
jaundi'e pada bayi yang mendapat +!)&Pengelolaan ikterus dini @early jaudi'eB pada bayi yang mendapat +!)
, ?bser3asi semua feses a(al bayi& Pertimbangkan untuk merangsang pengeluaran jika
feses tidak keluar dalam (aktu /6 jam
/ !egera mulai menyusui dan beri sesering mungkin&4 Tidak dianjurkan pemberian air* dektrosa atau formula pengganti
6 ?bser3asi berat badan* bak dan bab yang berhubungan dengan pola menyusui
7 $etika kadar bilirubin men'apai ,7mgDdl* tingkatkan pemberian minum* rangsang
pengeluaranD produksi +!) dengan 'ara memompa dan menggunakan protoko
penggunaan fototerapi yang dikeluarkan ++P1 Tidak terdapat bukti bah(a early jaundi'e berhubungan dengan abnormalitas +!)
sehingga penghentian menyusui sebagai suatu upaya hanya diindikasikan jika ikterus
menetap lebih dari 1 hari atau meningkat diatas /0mgDdl atau ibu memiliki ri(ayat
bayi sebelumnya terkena kuning
5+5 )))
PEN"T"P
4&, $esimpulan
5erbagai faktor resiko dapat meningkatkan kejadian hiperbilirubinemia yang ringan
sampai berat& Maka diperlukan penilaian pada bayi-bayi yang baru lahir terhadap berbagai
resiko* terutama untuk bayi-bayi yang pulang lebih a(al& !elain itu juga perlu dilakukan
pen'atatan medis bayi dan disosialisasikan pada dokter yang menangani bayi tersebut
selanjutnya&
Tampilan ikterus dapat ditentukan dengan memeriksa bayi dalam ruangan dengan
pen'ahayaan yang baik* dan menekan kulit dengan tekanan ringan untuk melihat (arna kulit dan
33
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
34/35
jaringan subkutan& )kterus pada kulit bayi tidak dapat diperhatikan apabila kadar bilirubin kurang
dari 6 mgDd;&
"ntuk pemeriksaan fisik harus difokuskan pada indentifakasi dari salah satu penyebab
ikterus patologis& $ondisi bayi harus diperiksa yaitu bila pu'at* petekie* eCtra3asasi darah*
memar kulit yang berlebihan* hepatospenomegali* kehilangan berat badan* dan bukti adanya
dehidrasi&
"ntuk mengantisipasi komplikasi yang mungkin timbul* maka perlu diketahui daerah
letak kadar bilirubin serum total beserta faktor-faktor resiko yang terjadinya hiperbilirubinemia
yang berat&
#aftar Pustaka
, !ukadi +& Hiperbilirubinemia dalam 5uku +jar Neonatologi )#+)& Edisi pertama&
%akartaF )#+)G /0,6& h& ,68-19
/ Martin 2* 2loh'rty%& Neonatal hyperbilirubinemia&2loherty%P*Ei'h'n(ald E2&!tark
+*penyunting& Manual of n'onatal 'ar'& Edisi k'-1& PhiladelphiaF ;ippin'ot Ailliams V
AilkinsG/00& h& ,7-//,
4 5la'kbun !T * penyunting& 5ilirubin metabolism* maternal* fetal V neonatal physiology&
a 'lini'al perspe'ti3e& Edisi ke 4& !aunders& MisouriG/008&
6 Marti=a )& )kterus dalam 5uku +jar :astroenterologi-Hepatologi )#+) %ilid ,& %akartaF
)#+)G /0,/
7 !alem ;& h in'ompatibility& (((& Neonatology&org& /00,
1 !indu* E& Hemolyti' disease of the ne(born& #irektorat ;aboratorium $esehatan #irjen&
Pelayanan Medik #epkes dan $essos )
8 AH?& Penatalayanan $esehatan +nak di umah !akit& %akartaF AH?G /009
Moesli'han et al& Tatalaksana )kterus Neonatus& $emenkes& internet /006 dikutip /9
agustus /0,7 diunduh dari httpFDDbuk&depkes&go&idDindeC&phpW
optionI'omXdo'manVtaskIdo'XdetailsVgidI/14V)temidI,6/9 National )nstitute for 2lini'al EC'ellen'e& National %aundi'e and Phototherapy& /0,0
May&
34
8/18/2019 Referat Hiperbilirubinemia - Parci Julian
35/35