33
Ububmbltbob!Btnb¢ Qbeb!Bobl Antonia M H Barut 2012 061 161 Andry 2012 061 162 Samuel Hendratno P 2012 061 165 Allen 2013 061 060 Pembimbing: dr. Andy Se0awan, Sp.A

Referat Asma Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Asma, Anak, inhaler, kontrol asma, patogenesis, faktor risiko, pengobatan, perhitungan APE, pelangi Asma, KIE

Citation preview

  • ???????????????????????????

    Antonia M H Barut 2012 061 161 Andry 2012 061 162 Samuel Hendratno P 2012 061 165 Allen 2013 061 060

    Pembimbing: dr. Andy Se0awan, Sp.A

  • Pendahuluan Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan terdapat 235

    juta penduduk dunia menderita asma. Jumlah penderita asma diperkirakan akan terus bertambah

    hingga mencapai 180.000 orang se0ap tahun. Di Indonesia prevalensi asma pada anak sekolah usia 13-14

    tahun berkisar 2,1% dan meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2003.

  • Denisi Asma

    Global Ini*a*ve for Asthma (GINA) suatu kelainan berupa inamasi kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas. Saluran napas yang meradang akan menjadi tersumbat dan aliran udara akan menjadi terbatas.

  • Denisi Serangan Asma

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Episode peningkatan yang progresif (perburukan) dari gejala-gejala batuk, sesak napas, wheezing, rasa dada tertekan atau berbagai kombinasi dari gejala tersebut. Serangan asma biasanya mencerminkan gagalnya tatalaksana asma jangka panjang atau adanya pajanan dengan pencetus

  • Faktor Risiko

    GeneOk Jenis kelamin Obesitas

    Diet Polusi Udara Asap rokok

    SensiOzer okupasional Infeksi Alergen

    Lingkungan

    ASMA

    Host

  • Patogenesis Dibagi dalam beberapa fase: Proses pembentukan reaksi alergi Reaksi asma fase awal Reaksi asma fase lambat

  • Pembentukan Reaksi Alergi

  • Reaksi Asma Fase Awal

  • Reaksi Asma Fase Lambat

  • Faktor Pemeran terjadinya Asma

    Inducers adalah protein asing atau alergen yang dapat menimbulkan respon imun yang ditandai dengan adanya Thelper (Th) 2 sel, anObodi IgE dan IgG. Paparan inducers secara terus menerus menimbulkan reaksi inamasi eosinol pada paru dan dapat berasosiasi dengan hiperreakOtas bronkial (BHR). Respon inamasi bervariasi pada seOap pasien dan dapat diregulasi oleh berbagai macam enhancer. Wheezing dapat terjadi pada paru yang terinamasi dan menjadi hiperreakOf oleh berbagai macam enhancer non-spesik.

  • Diagnosis Asma

    Batuk dan atau mengi berulang dengan karakterisOk episodik,

    nokturnal (variabilitas), adanya faktor pencetus, reversibel

    (dapat sembuh sendiri dengan atau tanpa pengobatan)

    ditambah atopi

  • Klasikasi Derajat Berat Asma (0-4 tahun)

    Komponen Derajat Berat Asma Klasikasi Derajat Berat Asma(anak usia 0-4 tahun)

    Intermiten Persisten

    Ringan Sedang Berat

    Gangguan

    Gejala-gejala 2 hari/minggu >2 hari/minggu tapi 0dak 0ap

    hari

    Tiap hari Sepanjang hari

    Terbangun di malam hari

    Tidak 1-2 kali/bulan

    3-4x/bulan >1x/minggu

    P e n g g u n a a n 2agonis untuk kontrol gejala

    2 hari/minggu >2 hari/minggu tapi 0dak 0ap

    hari

    Tiap hari Beberapa kali/hari

    Menggang gu ak0vitas sehari-hari

    Tidak Sedikit terganggu

    Terganggu Sangat terganggu

  • Klasikasi Derajat Berat Asma (5-11 tahun)

    Komponen Derajat Berat Asma Klasikasi Derajat Berat Asma(anak usia 5-11 tahun)

    Intermiten Persisten

    Ringan Sedang Berat

    Gangguan

    Gejala-gejala 2 hari/minggu >2 hari/minggu tapi 0dak 0ap hari

    Tiap hari Sepanjang hari

    Terbangun di malam hari

    2 hari/bulan 3-4 kali/bulan >1x/minggu tetapi 0dak 0ap malam

    Sering 7x/minggu

    Penggunaan 2agonis untuk kontrol gejala

    2 hari/minggu >2 hari/minggu tapi 0dak 0ap hari

    Tiap hari Beberapa kali/hari

    Mengganggu ak0vitas sehari-hari

    Tidak Sedikit terganggu Terganggu Sangat terganggu

    Fungsi Paru-paru - Normal FEV1 antara eksarserbasi

    - FEV1>80% - FEV1/FVC >

    85%

    - FEV1 = 80% - FEV1/FVC >

    80%

    - FEV1=60-80% - FEV1/FVC =

    75-80%

    - FEV1 =

    60-80% - FEV1/FVC =

    75-80%

  • Klasikasi Derajat Berat Asma (12 tahun)

    Komponen Derajat Berat Asma Klasikasi Derajat Berat Asma(12 tahun dan dewasa)

    Intermiten Persisten

    Ringan Sedang Berat

    Gangguan Normal FEV1/FVC1: 8-9 thn 85% 20-39thn 80% 40-59 thn 75% 60-80 thn 70%

    Gejala-gejala 2 hari/minggu >2 hari/minggu tapi 0dak 0ap hari

    Tiap hari Sepanjang hari

    Terbangun di malam hari

    2 hari/bulan 3-4 kali/bulan 3-4x/bulan >1x/minggu

    Penggunaan 2agonis untuk kontrol gejala

    2 hari/minggu >2 hari/minggu tapi 0dak > 1x/hari

    Tiap hari Beberapa kali/hari

    Mengganggu ak0vitas sehari-hari

    Tidak Sedikit terganggu Terganggu Sangat terganggu

    Fungsi paru-paru - Normal FEV1 antara eksarserbasi

    - FEV1>80% - FEV1/FVC

    normal

    - FEV1> 80% - FEV1/FVC

    normal

    - FEV1 60-80% - FEV1/FVC

    berkurang 5%

    - FEV1< 60% FEV1/FVC berkurang >5%

  • Penilaian derajat Serangan Asma Gejala dan tanda Derajat Serangan

    Ringan Sedang Berat Mengancam jiwa Sesak napas, jika Berjalan

    Bayi: Menangis keras Berbicara

    Bayi: - tangis pendek dan lemah

    -Kesulitan menetek/makan

    Istirahat Bayi: Tidak mau minum/makan

    Posisi Dapat tidur terlentang Duduk Duduk Berbaring

    Cara berbicara Satu kalimat Beberapa kata Kata per kata Kesadaran Mungkin gelisah Gelisah Gelisah Mengantuk, gelisah, kesadaran

    menurun Frekuensi napas < 20x/menit 30. /menit >30x / menit

    Otot bantu napas dan retraksi suprasternal

    + + Pergerakan torakoabdominal paradoksal

    Mengi (Wheezing) Sedang, umumnya pada akhir ekspirasi paksa

    Keras, umumnya terdengar jelas saat ekspirasi

    Keras saat inspirasi dan ekspirasi Tidak ada (silent chest)

    Nadi 120x/menit Bradikardia Pulsus Paradoksus Tidak ada atau < 10

    mmHg 10-25 mmHg 20-40 mmHg Tidak ada: disebabkan kelelahan

    otot APE. Setelah

    bronkodilator awal % prediksi nilai terbaik

    >80% 60-80%

  • Tatalaksana ASMA

    Medikamentosa

    Penghindaran terhadap faktor pencetus

    Komunikasi, informasi,

    dan edukasi

  • Serangan Asma Jangka Panjang

    RELIEVER - Rapid acting inhaled 2 agonist - Short acting oral 2 agonist

    (SABA) - Antikolinergik

    CONTROLLER - kortikosteroid inhalasi dan sistemik

    - leukotriene modifier - long acting inhaled 2-agonis - Theophyline - cromones - long acting oral 2agonist (LABA)

    Medikamentosa

  • Tujuan Tatalaksana Serangan Asma

    Menghilangkan gejala secara cepat dan tepat Mengurangi hipoksemia Fungsi paru kembali normal Pasca serangan: evaluasi ulang

  • Nilai derajat Serangan

    Tatalaksana awal nebulisasi -agonis 1-3x, selang 20 menit nebulisasi ketiga + antikolinergik jika serangan berat, nebulisasi. 1x (+antikoinergik)

    Serangan sedang (nebulisasi 1-3x, respons parsial)

    berikan oksigen (3) nilai kembali derajat serangan, jika sesuai dgn serangan sedang, observasi di Ruang Rawat Sehari/observasi pasang jalur parenteral

    Serangan ringan (nebulisasi 1-3x, respons baik, gejala hilang)

    observasi 2 jam jika efek bertahan, boleh pulang jika gejala timbul lagi, perlakukan sebagai serangan sedang

    Serangan berat (nebulisasi 3x, respons buruk)

    sejak awal berikan O2 saat / di luar nebulisasi pasang jalur parenteral nilai ulang klinisnya, jika sesuai dengan serangan berat, rawat di Ruang Rawat Inap foto Rontgen toraks

    Boleh pulang bekali obat -agonis (hirupan / oral) jika sudah ada obat pengendali, teruskan jika infeksi virus sbg. pencetus, dapat diberi steroid oral dalam 24-48 jam kon-trol ke Klinik R. Jalan, untuk reevaluasi

    Ruang Rawat Sehari/observasi oksigen teruskan berikan steroid oral nebulisasi tiap 2 jam bila dalam 12 jam perbaikan klinis stabil, boleh pulang, tetapi jika klinis tetap belum membaik atau meburuk, alih rawat ke Ruang Rawat Inap

    Ruang Rawat Inap oksigen teruskan atasi dehidrasi dan asidosis jika ada steroid IV tiap 6-8 jam nebulisasi tiap 1-2 jam aminofilin IV awal, lanjutkan rumatan jika membaik dalam 4-6x nebulisasi, interval jadi 4-6 jam jika dalam 24 jam perbaikan klinis stabil, boleh pulang jika dengan steroid dan aminofilin parenteral tidak membaik, bahkan timbul Ancaman henti napas, alih rawat ke Ruang Rawat Intensif

    Catatan:

    .Jika menurut penilaian serangannya berat, nebulisasi cukup 1x langsung dengan -agonis + antikolinergik

    .Bila terdapat tanda ancaman henti napas segera ke Ruang Rawat Intensif

    .Jika tidak ada alatnya, nebulisasi dapat diganti dengan adrenalin subkutan 0,01ml/kgBB/kali maksimal 0,3ml/kali

    .Untuk serangan sedang dan terutama berat, oksigen 2-4 L/menit diberikan sejak awal, termasuk saat nebulisasi

  • Kontrol Asma

  • Pemilihan Inhaler Umur Alat Inhalasi Pilihan Alat Inhalasi Alternatif

    < 4 tahun

    - Pressurized Matered Dose Inhaler (MDI) + spacer dan facemask

    - Nebulizer + facemask

    4-6 tahun - Pressurized MDI + spacer dan

    mouthpiece

    - Nebulizer + mouthpiece

    >6 tahun

    - Dry Powder Inhaler (DPI) atau breath pressurized actuated MDI

    - MDI dengan spacer + mouth piece

    - Nebulizer + mouthpiece

  • Metered Dose Inhaler (MDI)

  • Dry Powder Inhalant (DPI)

  • Nebulizer

  • H I N D A R I

  • Komunikasi, Informasi, Edukasi

    1.Rencana dan Tindakan 2.PengerOan asma 3.Kontrol asma 4.Penggunaan obat reliever dan controller 5.MengidenOkasi factor pencetus 6.Teknik menggunakan inhalasi yang benar 7.Pengobatan yang benar, aman, serta efek samping dari obat yang digunakan

  • Pelangi Asma Pelangi asma, monitoring asma secara mandiri

    Hijau Kondisi baik, asma terkontrol Tidak ada / minimal gejala PEF : 80-100 % nilai dugaan / terbaik Pengobatan bergantung berat asma, prinsipnya pengobatan dilanjutkan. Bila tetap berada pada warna hijau minimal 3 bulan, maka per=mbangkan turunkan terapi.

    Kuning BerarO haO-haO, asma Odak terkontrol, dapat terjadi serangan akut / eksaserbasi Dengan gejala asma (asma malam, akOvitas terhambat, batuk, mengi, dada terasa berat, baik saat akOvitas

    maupun isOrahat) dan atau PEF 50-80 % dengan prediksi / nilai terbaik. Membutuhkan peningkatan dosis medikasi atau perubahan medikasi

    Merah Berbahaya Gejala asma terus- menerus dan membatasi akOvitas sehari-hari. PEF < 50% nilai dugaan / terbaik. Pasien membutuhkan pengobatan segera sebagai rencana pengobatan yang disepaka= dokter-pasien secara tertulis. Bila tetap =dak ada respons, segera hubungi dokter atau ke rumah sakit terdekat.

  • Perhitungan APE

    PEF dilakukan dan dicatat dua kali sehari, pada pagi dan sore hari selama lebih dari 1 bulan.

  • ???????????