Referat Asma 03

  • Upload
    eka

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai

    dengan mengi episodik, batuk, dan sesak di dada akibat penyumbatan saluran

    napas. Dalam 30 tahun terakhir prevalensi asma terus meningkat terutama di

    negara maju. Selain itu, peningkatan juga terjadi di negara-negara Asia Pasifik

    termasuk ndonesia. Studi di Asia Pasifik !aru-baru ini menunjukkan bah"atingkat tidak masuk kerja karena asma lebih tinggi dibandingkan dengan di

    Amerika Serikat dan #ropa. $ampir separuh pasien asma pernah dira"at di

    rumaah sakit dan melakukan kunjungan ke bagian ga"at darurat setiap tahunnya. %

    Asma merupakan penyakit saluran pernapasan kronik yang penting dan

    merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara seluruh

    dunia. Penyakit ini bisa timbul pada semua usia, tetapi lebih banyak di usia muda.

    Data World Health Organization &'$() pada tahun *00+ prevalensi asma di

    berbagai negara sangat bervariasi diperkirakan bah"a jumlah asma akan

    meningkat hingga %00 juta pada tahun *0*+. %

    Di ndonesia, peningkatan prevalensi asma digambarkan melalui jumlah

    pasien asma yang masuk ke ruang ga"at darurat umah Sakit Persahabatan, yang

    merupakan salah satu pusat rumah sakit khusus paru di ndonesia, mengalami

    peningkatan dari , +3 pasien pada tahun // menjadi *.* 0 pada tahun *000,

    dan meningkat 3 kali lipat pada tahun *0 . $al tersebut disebabkan manajemendan pengobatan asma yang masih jauh dari pedoman yang direkomendasikan

    Global Initiative for Asthma &1 2A). %

    1

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    2/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. ANATOMI DAN FISIOLOGIPernafasan &respirasi) adalah peristi"a menghirup udara dari luar yang

    mengandung oksigen kedalam tubuh. Serta menghembuskan udara yang

    banyak mengandung karbondioksida & (*) sebagai sisa dari oksidasi keluar

    dari tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut

    ekspirasi. +

    Se4ara garis besar saluran pernafasan dibagi menjadi dua 5ona, 5ona

    konduksi yang dimulai dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus

    segmentalis dan berakhir pada bronkiolus terminalis. Sedangkan 5ona

    respiratoris dimulai dari bronkiolus respiratoris, duktus alveoli dan berakhir

    pada sakus alveulus terminalis. Saluran pernafasan mulai dari hidung sampai

    bronkiolus dilapisi oleh membran mukosa yang bersilia. +

    6etika udara masuk kerongga hidung, udara tersebut disaring,dihangatkan dan dilembabkan. 6etiga proses ini merupakan fungsi utama dari

    mukosa respirasi yang terdiri dari epitel thorak yang bertingkat, bersilia dan

    bersel goblet. Permukaan epitel dilapisi oleh lapisan mukus yang disekresi sel

    goblet dan kelenjar serosa. Partikel-partikel debu yang kasar dapat disaring

    oleh rambut-rambut yang terdapat dalam lubang hidung. Sedangkan partikel

    yang halus akan terjerat dalam lapisan mukus untuk kemudian dibatukkan atau

    ditelan. +

    Air untuk kelembapan diberikan oleh lapisan mukus, sedangkan panas

    yang disuplai keudara inspirasi berasal dari jaringan diba"ahnya yang kaya

    dengan pembuluh darah, sehingga bila udara men4apai faring hampir bebas

    debu, bersuhu mendekati suhu tubuh dan kelembabannya men4apai 007. *

    8dara mengalir dari hidung kefaring yang merupakan tempat

    persimpangan antara jalan pernafasan dan jalan makanan. 9aring dapat dibagi

    menjadi tiga bagian yaitu : nasofaring, orofaring dan laringofaring. Diba"ah

    selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga dibeberapa tempat terdapat folikel

    2

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    3/26

    getah bening yang dinamakan adenoid. Disebelahnya terdapat dua buah tonsil

    kiri dan kanan dari tekak. ;aring merupakan saluran udara dan bertindak

    sebagai pembentukan suara terletak didepan bagian faring sampai ketinggian

    vertebra servikalis dan masuk ke trakea di ba"ahnya. ;aring merupakan

    rangkaian 4in4in tulang ra"an yang dihubungkan oleh otot dan mengandung

    pita suara. *

    Diantara pita suara terdapat glotis yang merupakan pemisah saluran

    pernafasan bagian atas dan ba"ah. Pada saat menelan, gerakan laring keatas,

    penutupan dan fungsi seperti pintu pada aditus laring dari epiglotis yang

    berbentuk daun berperan untuk mengarahkan makanan ke esofagus, tapi jika

    benda asing masih bisa melampaui glotis, maka laring mempunyai fungsi

    batuk yang akan membantu merngeluarkan benda dan sekret keluar dari

    saluran pernafasan bagian ba"ah. *

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    4/26

    tidak diperkuat oleh 4in4in tulang ra"an, tapi dikelilingi oleh otot polos

    sehingga ukuranya dapat berubah. *

    Seluruh saluran uadara, mulai dari hidung sampai bronkiolus

    terminalis ini disebut saluran penghantar udara atau 5ona konduksi.

    !ronkiolus ini mengandung kolumnar epitellium yang mengandung lebih

    banyak sel goblet dan otot polos, diantaranya strecch reseptor yang

    dilanjutkan oleh nervus vagus. Setelah bronkiolus terminalis terdapat asinus

    yang merupakan unit fungsional paru , yaitu tempat pertukaran gas. Asinus

    terdiri dari : !ronkiolus respiratoris, duktus alveolaris dan sakus alveolaris

    terminalis yang merupakan struktur akhir dari paru. *Se4ara garis besar fungsi pernafasan dapat dibagi menjadi dua yaitu

    pertukaran gas dan keseimbangan asam basa. 9ungsi pertukaran gas ada tiga

    proses yang terjadi, yaitu:. Pertama ventilasi, merupakan proses pergerakan keluar masuknya udara

    melalui 4abang-4abang trakeo bronkial sehingga oksigen sampai pada

    alveoli dan karbondioksida dibuang. Pergerakan ini terjadi karena adanya

    perbedaan tekanan. 8dara akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke

    tekanan yang rendah. Selama inspirasi volume thorak bertambah besar

    karena diafragma turun dan iga terangkat. Peningkatan volume ini

    menyebabkan penurunan tekanan intra pleura dari >% mm$g &relatif

    terhadap tekanan atmosfir) menjadi sekitar > mm$g. Pada saat yang sama

    tekanan pada intra pulmunal menurun >* mm$g &relatif terhadap tekanan

    atmosfir). Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfir menyebabkan

    udara mengalir kedalam paru sampai tekanan saluran udara sama dengan

    tekanan atmosfir. Pada ekspirasi tekanan intra pulmunal bisa meningkat -

    * mm$g akibat volume torak yang menge4il sehingga udara mengalir

    keluar paru.*. Proses kedua adalah difusi yaitu masuknya oksigen dari alveoli ke kapiler

    melalui membran alveoli-kapiler. Proses ini terjadi karena gas mengalir

    dari tempat yang tinggai tekanan parsialnya ketempat yang lebih rendah

    tekanan partialnya. (ksigen dalam alveoli mempunyai tekanan partial

    yang lebih tinggi dari oksigen yang berada didalam darah. 6arbondioksida

    4

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    5/26

    darah lebih tinggi tekanan partialnya dari pada karbondioksida dialveoli.

    Akibatnya karbondioksida mengalir dari darah ke alveoli.3. Proses ketiga adalah perfusi yaitu proses penghantaran oksigen dari

    kapiler ke jaringan melalui transport aliran darah. (ksigen dapat masuk ke

    jaringan melalui dua jalan : pertama se4ara fisik larut dalam plasma dan

    se4ara kimia"i berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin,

    sedangkan karbondioksida ditransportasi dalam darah sebagai bikarbonat,

    natrium bikarbonat dalam plasma dan kalium bikarbonat dalam sel-sel

    darah merah. Satu gram hemoglobin dapat mengika ,3% ml oksigen.

    6arena konsentrasi hemoglobin rata-rata dalam darah orang de"asa

    sebesar + gram, maka *0, ml oksigen bila darah jenuh total & Sa (* ?

    007 ), bila darah teroksigenasi men4apai jaringan . (ksigen mengalir

    dari darah masuk ke 4airan jaringan karena tekanan partial oksigen dalam

    darah lebih besar dari pada tekanan dalam 4airan jaringan. Dari dalam

    4airan jaringan oksigen mengalir kedalan sel-sel sesuai kebutuhan masing-

    masing. Sedangkan karbondioksida yang dihasilkan dalam sel mengalir

    kedalam 4airan jaringan. @,%+. Sedangkan manusia dapat hidup dalam

    rentang p$ @,0 > @,%+. Pada peninggian ( * baik karena kegagalan fungsi

    maupun bertambahnya produksi ( * jaringan yang tidak dikompensasi

    oleh paru menyebabkan perubahan p$ darah. Asidosis respiratoris adalah

    keadaan terjadinya retensi ( * atau ( * yang diproduksi oleh jaringan

    lebih banyak dibandingkan yang dibebaskan oleh paru. Sedangkan

    alkalosis respiratorius adalah suatu keadaan Pa ( * turun akibat

    hiperventilasi.

    5

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    6/26

    1ambar *. Anatomi dan (bstruksi Saluran 2afas. %

    B. DEFINISIAsma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang

    melibatkan banyak sel dan elemennya. nflamasi kronik menyebabkan

    peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik

    berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk

    terutama malam dan atau dini hari. #pisodik tersebut berhubungan dengan

    obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel

    dengan atau tanpa pengobatan.Asma bronkiale adalah suatu penyakit dengan 4iri meningkatnya

    respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi

    adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah

    baik se4ara spontan maupun hasil dari pengobatan &

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    7/26

    Survey 6esehatan umah

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    8/26

    penderita obesitas dengan asma, dapat memperbaiki gejala fungsi paru,

    morbiditas dan status kesehatan.*. 9aktor lingkungan

    a. Alergen dalam rumah &tungau, debu rumah, spora jamur, ke4oa,

    serpihan kulit binatang seperti anjing, ku4ing, dan lain-lain). b. Alergen luar rumah &serbuk sari, dan spora jamur)

    3. 9aktor laina. Alergen makanan

    ontoh: susu, telur, udang, kepiting, ikan laut, ka4ang tanah, 4oklat,

    ki"i, jeruk, bahan penyedap, penga"et dan pe"arna makanan. b. Alergen obat-obatan tertentu

    ontoh: penisilin, sefalosporin, golongan beta laktam lainnya, eritosin,tetrasiklin, analgesik, antipiretik, dan lain-lain.

    4. !ahan yang mengiritasiontoh: parfum, household spray, dan lain-lain.

    d. #kspresi emosi berlebihStress gangguan emosi dapat menjadi pen4etus serangan asma, selain

    itu dapat memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping

    gejala asma yang timbul harus segera diobati, penderita asma yang

    mengalami stress gangguan emosi perlu diberi nasihat untuk

    menyelsaikan masalah pribadinya. 6arena jika stressnya belum diobati

    maka gejala asmanya lebih sulit diobati.e. Asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif

    Asap rokok berhubungan dengan penurunan fungsi paru. Pajanan asap

    rokok, sebelum dan sesudah kelahiran berhubungan dengan efek

    berbahaya yang dapat diukur seperti meningkatkan resiko terjadinya

    gejala serupa asma pada usia dini.f. Polusi udara dari luar dan dalam ruangang.

    #Cer4ise-indu4ed asma.,*

    h.

    i.

    j.

    k.

    l.

    8

    !akat yang diturunkan:AsmaAtopi Alergik$ipereaktiviti bronkus9aktor yang memodifikasi

    penyakit genetik

    Pengaruh lingkungan :Alergen

    nfeksi pernapasanAsap rokok polusi udaraDietStatus sosioekonomi

    Asimptomatik atauAsma dini

    anifestasi 6linis Asma&Perubahan ireversibel pada

    struktur dan fungsi jalan napas)

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    9/26

    E. PATOGENESISAsma merupakan inflamasi kronik saluran napas. !erbagai sel

    inflamasi berperan terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    10/26

    !erbagai sel terlibat dan teraktivasi pada inflamasi kronik. Sel

    tersebut ialah limfosit

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    11/26

    d. Sel astSel mast mempunyai reseptor g# dengan afiniti yang tinggi. "ross

    linking reseptor g# dengan Ffa4torsG pada sel mast mengaktifkan sel

    mast.

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    12/26

    1ambar *.3 $ubungan antara inflamasi akut, inflamasi kronik dan airway

    remodeling dengan gejala klinis.F. KLASIFIKASI

    Parameter Ringan Sedang Berat Mengan am

    Sesak timbul pada saat !erjalan !erbi4ara stirahat

    !i4ara Satu kalimat !eberapa kata 6ata demikata

    Posisi !isa berbaring ;ebih sukaduduk Dudukmembungkuk

    6esadaran ungkingelisah 1elisah 1elisahengantuk,

    gelisah,kesadaran H

    Sianosis

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    13/26

    interkostal retraksisuprasternalnapas 4upinghidung

    torakoabdominal

    9rekuensi 2afas J*0 menit *0-30 menit K30 menit

    ;aju nadi J 00 menit 00- *0 menit K *0 menit !radikardi

    P#9 9#=PrabronkodilatorPas4abronkodilator

    K 07

    K 07

    %0- 07

    0- 07

    J%07

    J 07

    Sa( * K/+7 / -/+7 L/07

    Pa( * K 0mm$g 0- 0 mm$g J 0 mm$g

    Pa ( * J%+ mm$g J%+ mm$g K%+ mm$g

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    14/26

    Persisten sedang $arian

    1ejala setiap hari

    Seranganmengganguaktivitas dan tidur

    !ronkodilator setiaphari

    K* kali sebulan AP# 0- 07

    -=#P 0- 07nilai prediksiAP# 0- 07nilai terbaik

    -=ariabilitas AP#K30

    Persisten berat 6ontinyu

    1ejala terusmenerus

    Sering kambuh

    aktivitas fisikterbatas

    Sering AP# L 07

    =#P L 07 nilai prediksi AP#L 07 nilaiterbaik

    =ariabilitas AP#K307

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    15/26

    8ntuk menetukan diagnosis asma harus dilakukan anamnesis

    se4ara rin4i, menetukan adanya episode gejala dan obstruksi saluran napas.

    Pada pemeriksaan fisik pasien asma, sering ditemukan perubahan 4ara

    bernapas, dan terjadi perubahan bentuk anatomi toraks. Pada inspeksi

    dapat ditemukan: napas 4epat sampai sianosis, kesulitan bernapas,

    menggunakan otot napas tambahan di leher, perut, dan dada. Pada

    auskultasi dapat ditemukan mengi, ekspirasi diperpanjang. *

    3. 9aal Paru

    8mumnya penderita asma sulit menilai beratnya gejala dan

    persepsi mengenai asmanya , demikian pula dokter tidak selalu akurat

    dalam menilai dispnea dan mengiN sehingga dibutuhkan pemeriksaan

    objektif yaitu faal paru antara lain untuk menyamakan persepsi dokter dan

    penderita, dan parameter objektif menilai berat asma. Pengukuran faal

    paru digunakan untuk menilai:

    a. (bstruksi jalan napas

    b. eversibiliti kelainan faal paru

    4. =ariabiliti faal paru, sebagai penilaian tidak langsung hiperes-ponsif

    jalan napas.

    !anyak parameter dan metode untuk menilai faal paru, tetapi yang

    telah diterima se4ara luas &standar) dan mungkin dilakukan adalah

    pemeriksaan spirometri dan arus pun4ak ekspirasi &AP#).

    %. Spirometri

    Pengukuran volume ekspirasi paksa detik pertama &=#P ) dan

    kapasiti vital paksa &6=P) dilakukan dengan manuver ekspirasi paksa

    melalui prosedur yang standar. Pemeriksaan itu sangat bergantung kepada

    kemampuan penderita sehingga dibutuhkan instruksi operator yang jelas

    dan kooperasi penderita. 8ntuk mendapatkan nilai yang akurat, diambil

    nilai tertinggi dari *-3 nilai yang reproducible dan acceptable . (bstruksi

    jalan napas diketahui dari nilai rasio =#P 6=P J @+7 atau =#P J 07

    nilai prediksi. anfaat pemeriksaan spirometri dalam diagnosis asma :

    15

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    16/26

    a. (bstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio =#P 6=P J @+7 atau

    =#P J 07 nilai prediksi. eversibiliti, yaitu perbaikan =#P b. +7 se4ara spontan, atau setelah inhalasi bronkodilator &uji

    bronkodilator), atau setelah pemberian bronkodilator oral 0- % hari,

    atau setelah pemberian kortikosteroid &inhalasi oral) * minggu.

    eversibiliti ini dapat membantu diagnosis asma4. enilai derajat berat asma.

    +. 8ji Provokasi !ronkus

    8ji provokasi bronkus membantu menegakkan diagnosis asma.

    Pada penderita dengan gejala asma dan faal paru normal sebaiknya

    dilakukan uji provokasi bronkus . Pemeriksaan uji provokasi bronkus

    mempunyai sensitiviti yang tinggi tetapi spesifisiti rendah, artinya hasil

    negatif dapat menyingkirkan diagnosis asma persisten, tetapi hasil positif

    tidak selalu berartibah"a penderita tersebut asma. $asil positif dapat

    terjadi pada penyakit lain seperti rinitis alergik, berbagai gangguan dengan

    penyempitan jalan napas seperti PP(6, bronkiektasis dan fibrosis kistik.

    . Pengukuran Status Alergi

    6omponen alergi pada asma dapat diindentifikasi melalui

    pemeriksaan uji kulit atau pengukuran g# spesifik serum. 8ji tersebut

    mempunyai nilai ke4il untuk mendiagnosis asma, tetapi membantu

    mengidentifikasi faktor risiko pen4etus sehingga dapat dilaksanakan

    kontrol lingkungan dalam penatalaksanaan.

    8ji kulit adalah 4ara utama untuk mendiagnosis status alergi atopi,

    umumnya dilakukan dengan prick test . 'alaupun uji kulit merupakan 4ara

    yang tepat untuk diagnosis atopi, tetapi juga dapat menghasilkan positif

    maupun negatif palsu. Sehingga konfirmasi terhadap pajanan alergen yang

    relevan dan hubungannya dengan gejala harus selalu dilakukan.

    Pengukuran g# spesifik dilakukan pada keadaan uji kulit tidak dapat

    dilakukan &antara lain dermatophagoism, dermatitis kelainan kulit pada

    16

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    17/26

    lengan tempat uji kulit, dan lain-lain). Pemeriksaan kadar g# total tidak

    mempunyai nilai dalam diagnosis alergi atopi.

    @. 9oto rontgen toraks

    Pemeriksaan ini perlu dilakukan dan pada foto akan tampak

    4orakkan paru yang meningkat. $iperinflasi terdapat pada serangan akut

    dan pada asma kronik. Ateletaksis juga sering ditemukan, setiap anak

    penderita asma yang berkujung pertama kalinya perlu dibuat foto rongent

    parunya. 9oto ini dibuat terutama untuk menyingkirkan kemungkinan

    adanya penyakit lain. 9oto perlu diulang bila ada indikasi misalnya adanya

    dugaan adanya pneumonia atau pneumothoraks. ontgen foto sinus

    paranasalis perlu juga bila asmanya sulit terkontrol. *

    H. DIAGNOSIS BANDING

    . PP(6

    *. !ronkitis 6ronik

    3. 1agal Bantung 6ongestif

    %. !atuk 6roniuk akibat lain-lain

    +. Disfungsi ;aring

    . (bstruksi mekanis &missal: tumor)

    @. #mboli Paru

    I. PENATALAKSANAAN

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    18/26

    a. Ed$%a"i

    #dukasi yang baik akan menurunkan morbiditi dan mortaliti,

    menjaga penderita agar tetap masuk sekolah kerja dan mengurangi biaya

    pengobatan karena berkurangnya serangan akut terutama bila

    membutuhkan kunjungan ke unit ga"at darurat pera"atan rumah sakit.

    #dukasi tidak hanya ditujukan untuk penderita dan keluarga tetapi juga

    pihak lain yang membutuhkan seperti:

    a. Pemegang keputusan, pembuat peren4anaan bidang kesehatan asma b. Profesi kesehatan &dokter, pera"at, petugas farmasi, mahasis"a

    kedokteran dan petugas kesehatan lain)4. asyarakat luas &guru, karya"an, dll).

    &a%t$ 'er%$n!$ng Ba(an Ed$%a"i Dem)n"tra"i6unjungan a"al

    Apa itu asmaDiagnosis asma

    dentifikasi danmengontrol pen4etus

    Dua tipe pengobatanasma &pengontrol O

    pelega)

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    19/26

    Penangananserangan asma di

    rumah

    tindakan apa yangdapat dilakukan &idem

    di atas)

    6unjungan ke dua&se4ond follo"-up) dentifikasi O

    mengontrol pen4etusPenanganan

    serangan asma dirumah

    edikasionitor asma

    &gejala O faal paruAP#)

    Penanganan asmamandiri pelangi asma&bila penderita mampu)

    Penderitamenunjukkan 4aramenggunakan obatinhalasi O koreksi bila

    perluDemonstrasi

    penggunaan peak flowmeter &oleh penderitadokter)

    Pelangi asma &biladilakukan)

    Setiap kunjungan berikut Strategi mengontrol

    pen4etusedikasionitoring asma.

    Pelangi asma bila penderita mampu

    (bat inhalasiPeak flo" meter

    onitor pelangiasma &bila dilakukan)

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    20/26

    #fek paling utama dari kortikosteroid adalah menghambat reaksi

    inflamasi yang terjadi pada saat serangan yang disebabkan oleh

    eusinofil, dan mediator lain seperti leukotrien, asam arakhidonat,

    prostaglandin, dan lain-lain. Selain itu, obat ini juga memiliki efek

    potensiasi terhadap efek agonis. ontoh: prednison dan metil

    prednisolon.

    (& Agonis * long acting (bat ini digunakan sebagai agonis resptor * yang terdapat pada

    saluran napas, khususnya bronkus. (bat ini memberikan efek

    relaksasi otot polos bronkus dan menghambat sekresi mukus pada

    saluran napas dengan "aktu kerja yang lama, maka digunakan

    sebagai pengontrol. ontoh: salmeterol.)& Anti leukotrien

    nhibitor leukotrien merupakan obat asma dengan mekanisme kerja

    menghambat sintesis melalui inhibisi en5im +-lipooksigenase

    untuk metabolisme asam arakhidonat dalam proses inflamasi.

    ontoh obat: 5ileuton. Antagonis reseptor leukotrien D%:

    5afirlukast dan montelukast. %

    b. Pelega%& etilCantin

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    21/26

    (& Agonis * short acting (bat ini digunakan sebagai agonis resptor * yang terdapat pada

    saluran napas, khususnya bronkus. (bat ini memberikan efek

    relaksasi otot polos bronkus dan menghambat sekresi mukus pada

    saluran napas. ontoh: terbutalin dan salbutamol.)& Anti kolinergik

    (bat ini menghambat pengeluaran asetilkolin dari 2. =agus di

    saluran napas pada reseptor muskarinik. 6eadaan ini menyebabkan

    blokade pada kontraksi otot polos bronkus dan mengurangi sekresi

    kelenjar pada mukosa saluran napas. ontoh: ipratropium

    bromide. %

    Medi%a"i Nama Generi% Bent$% O'at D)"i" O'atPeng)ntr)#Steroid nhalasi 9lutikason propionat

    !udesonideD<D

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    22/26

    Medi%a"i Nama Generi% Bent$% O'at D)"i" O'atPe#ega

    etilCantin

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    23/26

    Berat

    ringann*a

    "erangan

    Tera+i L)%a"i

    ingan Ter'ai% ,

    Agonis beta * inhalasi diulang setiap

    jam

    A#ternati- : agonis beta * oral 3 C *

    mg

    - Di rumah

    Sedang Ter'ai% ,

    oksigen *-% liter menit dan agonis beta * inhalasi

    A#ternati- : agonis beta *

    adrenalin subkutan. Aminofilin +-

    mg kgbb

    - Puskesmas

    - 6linik ra"at jalan- 1D

    - Praktek dokter umum

    - a"at inap jika tidak

    ada respons dalam %

    jam.!erat Ter'ai% ,

    -(ksigen *-% liter menit

    -agonis beta * nebulasi diulang s d 3

    kali dalam jam pertama

    -aminofilin = dan infus

    -steroid = diulang tiap jam

    - 1D

    - a"at inap apabila

    dalam 3 jam belum ada

    perbaikan

    - Pertimbangkan masuk

    8 jika keadaan

    memburuk progresif.engan4am

    ji"a

    Ter'ai% ,

    -lanjutkan terapi sebelumnya

    -pertimbangkan intubasi dan ventilasimekanik

    - 8

    J. KOMPLIKASI

    . Pneumothoraks

    23

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    24/26

    *. Pneumodiastinum dan emfisema subkutis

    3. Atelektasis

    %. Aspergilosis bronkopulmoner alergik

    +. 1agal napas

    . !ronkitis

    K. PROGNOSIS

    Prognosis asma tergantung pada berat ringannya serangan. Sebelum

    dipakai kortikosteroid, se4ara umum angka kematian penderita asma "anita

    dua kali lipat penderita asma pria. Buga kenyataannya bah"a angka kematian

    pada serangan asma dengan usia tua lebih banyak, apabila serangan asma

    diketahui dan dimulai sejak anak-anak dan mendapatkan penga"asan yang

    4ukup kira-kira setelah *0 tahun, hanya 7 yang tidak sembuh.

    Pada penderita yang mengalami serangan intermitten angka

    kematiannya *7, sedangkan angka kematian pada penderita dengan serangan

    terus menerus angka kematian /7.

    KESIMPULAN

    24

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    25/26

    Asma merupakan penyakit paru obstruksif yang disebabkan oleh adanya

    suatu faktor pen4etus yang dapat merangsang reaksi hipersensitivitas pada tubuh

    penderita yang dapat menghasilkan suatu reaksi inflamasi yang berefek pada

    timbulnya gejala klinis berupa batuk, sesak, dan mengi. Penatalaksanaan asma

    terbagi menjadi dua, yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis.

    Pada serangan asma akut, tujuan utama pengobatan adalah untuk

    menghilangkan obstruksi se4epat mungkin, menghilangkan hipoksemi,

    mengembalikan fungsi paru ke normal se4epat mungkin, dan men4egah

    kekambuhan. Pemilihan terapi farmakologis pada asma akut bergantung pada

    derajat serangan asma yang terjadi.

    Selain penatalaksanaan asma akut pada pasien asma, sangat penting bagi

    pasien untuk mengontrol penyakit ini agar tidak kembali terjadi kekambuhan atau

    eksaserbasi akut. Pengontrolan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa

    4ara, baik dengan terapi farmakologis berupa obat pengontrol ataupun non

    famakologis, seperti kontrol teratur, menjaga kebugaran fisik, dan modifikasi serta

    menghindari faktor pen4etus asma itu sendiri.

    DAFTAR PUSTAKA

    25

  • 8/18/2019 Referat Asma 03

    26/26

    . Perhimpunan Dokter Paru ndonesia. 6onsensus Asma: Pedoman

    Diagnosis O Penatalaksanaan Asma di ndonesia. *003.

    http: """.klikpdpi.4om konsensus asma asma.html RDiakses 30 Agustus

    *0 %

    *. Sanjaya, i5ki. *0 3. F Asma ,ronkiale G.

    https: """.s4ribd.4om do4 /++0* * . Rdiakses tanggal *+ Desember

    *0 +

    3. Sukamto, Sundaru, $. *0 *. Asma ,ronkhiale -alam ,uku A!ar Ilmu .enyakit -alam . Departemen lmu Penyakit Dalam 9akultas 6edokteran

    8niversitas ndonesia: Bakarta%. Almia, 'idya.*0 %. FAsma !ronkialeG.https: """.s4ribd.4om do4 *% %@*+ . Rdiakses tanggal *% Desember*0 +

    +. Sher"ood, ;. 9isiologi anusia: dari sel ke sistem. #d: . Bakarta:

    Penerbit !uku 6edokteran #1 . *00 . p: % 3-*0.

    http://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/asma.htmlhttps://www.scribd.com/doc/195502826https://www.scribd.com/doc/246472561http://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/asma.htmlhttps://www.scribd.com/doc/195502826https://www.scribd.com/doc/246472561