Referat Asma Bronkiale

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    1/30

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ................................................................................................. 1

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 2

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 3Anatomi saluran napas......................................................... 3Fisiologi pernapasan............................................................. 5Asma bronkiale..................................................................... 6

    Definisi asma................................................................. 6Faktor risiko asma......................................................... 6Patofisiologi.................................................................. 8Pemeriksaan pada asma ................................................ 10Kriteria diagnosis asma................................................. 12Diagnosis banding......................................................... 13Klasifikasi asma............................................................ 13Penatalaksanaan asma................................................... 16Prognosis asma.............................................................. 28

    BAB III KESIMPULAN ................................................................... 2

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 30

    BAB I1

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    2/30

    PENDAHULUAN

    Asma merupakan pen!akit inflamasi kronis saluran napas !ang ditandai dengan

    mengi episodik" batuk" dan sesak di dada akibat pen!umbatan saluran napas. Dalam 30 ta#unterak#ir pre$alensi asma terus meningkat terutama di negara ma%u. &elain itu" peningkatan

    %uga ter%adi di negara'negara Asia Pasifik termasuk (ndonesia. &tudi di Asia Pasifik )aru'baru

    ini menun%ukkan ba#*a tingkat tidak masuk ker%a karena asma lebi# tinggi dibandingkan

    dengan di Amerika &erikat dan +ropa. ,ampir separu# pasien asma perna# dira*at di rumaa#

    sakit dan melakukan kun%ungan ke bagian ga*at darurat setiap ta#unn!a. -1'3

    Asma merupakan pen!akit saluran pernapasan kronik !ang penting dan merupakan

    masala# kese#atan mas!arakat !ang serius di berbagai negara seluru# dunia. Pen!akit ini bisatimbul pada semua usia" tetapi lebi# ban!ak di usia muda. -/"5 Data World Health

    Organization - , pada ta#un 2005 pre$alensi asma di berbagai negara sangat ber$ariasi

    diperkirakan ba#*a %umla# asma akan meningkat #ingga /00 %uta pada ta#un 2025. -5

    Di (ndonesia" peningkatan pre$alensi asma digambarkan melalui %umla# pasien asma

    !ang masuk ke ruang ga*at darurat uma# &akit Persa#abatan" !ang merupakan sala# satu

    pusat ruma# sakit k#usus paru di (ndonesia" mengalami peningkatan dari 1"653 pasien pada

    ta#un 1 8 men%adi 2.210 pada ta#un 2000" dan meningkat 3 kali lipat pada ta#un 2011. ,al

    tersebut disebabkan mana%emen dan pengobatan asma !ang masi# %au# dari pedoman !ang

    direkomendasikan Global Initiative for Asthma - (4A . -1

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    3/30

    Anatomi Saluran Napas

    Pembagian anatomis saluran napas terdiri atas dua bagian" !aitu saluran napas

    peng#ubung - conducting airways !ang memungkinkan perpinda#an udara dari lingkungan

    luar ke daera# pertukaran gas dan unit respiratorik ak#ir - terminal respiratory units !ang

    merupakan saluran napas dan struktur al$eolus terkait !ang berperan dalam pertukaran gas.

    ParuParu'paru terbagi men%adi dua bagian" !aitu paru'paru kanan !ang terdiri atas 3 lobus

    -lobus pulmo de tra superior" lobus pulmo de tra media" dan lobus pulmo de tra inferior

    dan paru'paru kiri !ang terdiri atas 2 lobus -lobus pilmo sinistra superior dan lobus pulmo

    sinistra inferior . iap lobus terdiri dari bagian !ang lebi# ke7il disebut dengan segmen. Paru

    kanan terdiri atas 2 segmen" di antaran!a 5 segmen pada lobus superior" 2 segmen pada lobus

    media" dan 3 segmen pada lobus inferior. &edangkan" paru kiri %uga terdiri atas 10 segmen

    !ang terdiri atas 5 segmen pada lobus superior dan 5 segmen pada lobus inferior.Pleura

    Pleura terbagi men%adi dua" !aitu pleura $is7eralis dan pleura parietalis. Pleura

    $is7eralis merupakan lapisan pembungkus paru bagian dalam !ang langsung membungkus

    paru'paru" sedangkan pleura parietalis merupakan lapisan !ang membungkus permukaan

    dinding t#ora bagian luar. Antara kedua lapisan tersebut terdapat rongga !ang disebut

    dengan ka$um pleura. olume 7airan pleura #an!a 5'15 ml !ang berfungsi untuk

    meminimalkan gesekan !ang ter%adi antara kedua lapisan tersebut saat ter%adi pergerakan.

    Sistem Saraf Paru3

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    4/30

    Pada radi setiap paru terdapat ple us pulmonalis !ang terdiri dari serabut aferen dan

    serabut eferen. Ple us terbentuk dari persarafan simpatis !ang berasal dari per7abangan

    trun7us simpatikus dan persarafan parasimpatis dari ner$us $agus. &erabut aferen terutama

    terdiri atas serabut sensorik $agus !ang terdiri atas9

    1. &erabut dari reseptor regang bronkopulmonar" !ang terletak di trakea dan bronkus

    proksimal !ang berdampak pada bronkodilatasi dan peningkatan ke7epatan frekuensi

    den!ut %antung.

    2. &erabut dari reseptor iritan" !ang terletak pada saluran napas proksimal. &timulasi

    serabut ini ole# berbagai rangsang non'spesifik dapat memi7u respons eferen"

    termasuk batuk" bronkokonstriksi" dan sekresi mukus.

    &erabut eferen terdiri dari9

    1. &erabut parasimpatis dengan eferen kolinergik muskarinik !ang memerantarai

    bronkokonstriksi" $asodilatasi paru" dan sekresi kelen%ar mukosa.

    2. &erabut simpatis !ang stimulasin!a menimbulkan relaksasi otot polos bronkus"

    $asokonstriksi paru" dan in#ibisi akti$itas kelen%ar sekretorik.

    Pem ulu! Dara! Paru

    &istem sirkulasi paru terbagi men%adi dua" !aitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi

    bronkial. &irkulasi bronkial merupakan bagian dari sirkulasi sistemik !ang memberikan

    suppl! kebutu#an nutrisi bagi %aringan paru. &irkulasi ini berasal dari aorta A. (nterkostalis

    A. )ronkialis kapiler . )ronkialis . A:!gos atrium kanan. Kemudian" dara#

    dari atrium kanan akan dipompa menu%u $entrikel kanan dan berlan%ut ke sirkulasi pulmonal.

    &irkulasi pulmonal memba*a dara# dari $entrikel kanan melalui A. Pulmonalis menu%u paru'

    paru !ang dilan%utkan dengan pertukaran gas antara daera# kapiler !ang mengandung ban!ak

    ; 2 dengan dara# dalam al$eoli !ang mengandung ban!ak 2. &etela# itu" dara# tersebut

    akan diba*a ole# . Pulmonalis menu%u ke $entrikel kiri untuk dipompa ke seluru# tubu#

    melalui aorta.

    Fisiolo"i Pernapasan -6

    Fungsi utama paru adala# men!elenggarakan pengambilan oksigen ole# dara# dan

    pembuangan karbondioksida. &istem respirasi dibagi men%adi 2 bagian" !aitu9

    1. )agian konduksi !ang terdiri dari #idung" faring" laring" trakea" bronkus" bronkiolus"

    dan bronkiolus terminalis. )agian ini relatif kaku dan terbuka" merupakan

    /

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    5/30

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    6/30

    maupun dengan pengobatan " inflamasi saluran napas" dan peningkatan respons saluran napas

    ter#adap berbagai rangsangan -#ipereakti$itas . -8

    Fa$tor Risi$o Asma

    &e7ara umum" faktor risiko asma terbagi men%adi 2" !aitu9 -5

    1. Faktor Host

    a. enetik

    ,al !ang dapat diturunkan adala# bakat alergi pada penderita asma. =eskipun

    belum diketa#ui se7ara pasti bagaimana 7ara penurunann!a" penderita dengan

    pen!akit alergi biasan!a mempun!ai keluarga dekat !ang %uga memiliki kelu#an

    serupa. Dengan adan!a bakat alergi ini" penderita sangat muda# terkena pen!akit

    asma %ika terpa%an dengan faktor pen7etus. b. >enis kelamin

    Pria merupakan risiko untuk asma pada anak. &ebelum usia 1/ ta#un"

    pre$alensi asma pada anak laki'laki adala# 1"5'2 kali dibanding anak perempuan.

    Akan tetapi" men%elang de*asa perbandingan tersebut lebi# kurang sama dan pada

    masa menopause perempuan lebi# ban!ak.

    7. besitas

    besitas atau peningkatan ody !ass Inde" -)=( merupakan faktor risikoasma. =ediator tertentu seperti leptin dapat mempengaru#i fungsi saluran napas

    6

    Faktor isiko Asma

    Faktor Host Faktor ?ingkungan

    Alergen(nfeksiOccupational sensitizersAsap rokok Polusi udara=akanan

    enetik >enis kelamin

    besitas

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    7/30

    dan meningkatan kemungkinan ter%adin!a asma. =eskipun mekanismen!a belum

    %elas" penurunan berat badan penderita obesitas dengan asma dapat mempengaru#i

    ge%ala fungsi paru" morbiditas" dan status kese#atan.

    #. Faktor ?ingkungan

    a. Alergen

    Alergen !ang dapat men7etuskan asma terdiri atas beberapa %enis" antara lain

    alergen dalam ruma# -tungau debu ruma#" spora %amur" serpi#an kulit atau bulu

    binatang seperti aning dan ku7ing" dan lain'lain " alergen luar ruma# -serbuk sari

    dan spora %amur " ba#an !ang mengiritasi -parfum" household spray " pembasmi

    serangga" dan lain'lain

    b. (nfeksi

    (nfeksi pada saluran napas merupakan keadaan !ang seringkali mun7ul

    berbarengan dengan serangan asma !ang %uga dapat memperberat ter%adin!a

    serangan asma.

    c. Occupational sensitizers

    ,al ini ter%adi pada seseorang !ang sebelumn!a tidak mengalami asma"

    kemudian mengalami serangan asma !ang di7etuskan ole# karena terkespos :at

    !ang terdapat di lingkungan ker%an!a. @at':at pada lingkungan ke%a !ang berisiko

    men7etuskan asma antara lain en:im -deter%en " protein -binatang" tumbu#an "

    tepung atau gandum" ba#an'ba#an kimia" isocyanates -7at semprot" lem " dan lain'

    lain.

    d. Asap rokok

    Asap rokok ber#ubungan dengan penurunan fungsi paru. Pa%anan asap rokok

    sebelum dan sesuda# kela#iran ber#ubungan dengan efek berba#a!a !ang dapat

    diukur seperti meningkatkan risiko ter%adin!a ge%ala serupa asma pada usia dini.

    e. Polusi udara

    Polusi udara %uga merupakan sala# satu faktor !ang dapat men7etuskan asma.

    ,al ini dikarenakan :at !ang terkandung dalam polusi udara dapat merangsang

    reaksi #ipersensiti$itas dan mengakibatkan ter%adin!a serangan asma.

    f. =akanan

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    8/30

    =akanan pen7etus asma pada masing'masing indi$idu tidak sama. )eberapa

    makanan !ang seringkali men%adi pen7etus antara lain susu" telur" kepiting" ikan

    laut" 7okelat" ki*i" %eruk" ba#an pen!edap" ba#an penga*et" dan pe*arna

    makanan.

    Patofisiolo"i -5" 8" 10

    =ekanisme ter%adin!a serangan asma didasari ole# ter%adin!a #ipersensiti$itas saluran

    napas ter#adap suatu pen7etus atau biasa disebut dengan antigen. Antigen adala# suatu :at

    !ang merangsang sistem imun untuk meng#asilkan antibodi untuk meng#an7urkan antigen

    tersebut karena dianggap sebagai benda asing dan berba#a!a bagi tubu#. Pada saat pasien

    asma terpa%an ole# suatu antigen" maka sel dendrit akan bertidak sebagai Antigent Presenting

    ;ell -AP; !ang akan mempresentasikan kepada # 2 ba#*a terdapat suatu antigen dalam

    tubu#. ,al ini membuat # 2 terakti$asi dan mensekresikan (?'/ dan (?'5. (?'/ akan

    merangsang proliferasi limfosit ) men%adi (g+" sedangkan (?'5 akan merangsang degenerasi

    eusinofil di sumsum tulang dan kemudian beredar ke dalam dara#.

    (g+ akan menduduki reseptor di sel mast dan mengakibatkan ter%adin!a degranulasisel mast !ang kemudian diikuti tersekresin!a mediator pro inflamasi seperti leukotrien" P 2"

    dan #istamin. =ediator inflamasi tersebut men!ebabkan ter%adin!a bronkokonstriksi dan %uga

    #ipersekresi mukus se#ingga ter%adi pen!empitan %alan nafas. Di %alur lain" eusinofil

    memproduksi protein dasar !ang dapat men!ebabkan kerusakan epitel bronkus. Kerusakan

    ini men!ebabkan ter%adin!a reaksi inflamasi !ang diikuti dengan terkumpuln!a sitokin dan

    sel inflamasi di tempat ter%adin!a kerusakan epitel. ,al ini men!ebabkan ter%adin!a

    peningkatan konsentrasi pada daera# !ang rusak se#ingga ter%adi microvascular lea$age !ang

    8

    ?imfosit ) (g+

    +usinofil

    =ediator9

    ?eukotrien" P 2"

    #istamin

    &el mast

    )ronkokonstriksi

    &el epitel rusak

    ,ipersekresi mukus

    =akrofag

    +dema saluran napas

    Pen7etus

    Akti$asi # 2

    &el dendrit

    (?'5

    (l'/

    !icrovascular lea$age akibatsel inflamasi

    bstruksisalurannafas

    )atuk =engi

    &esak

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    9/30

    bermanifestasi sebagai edema saluran napas. )ronkokonstriksi" #ipersekresi mukus" dan

    edema saluran napas men!ebabkan ter%adin!a pen!empitan atau obstruksi saluran napas !ang

    akan bermanisfestasi sebagai batuk" mengi" dan sesak.

    )atuk ter%adi sebagai akibat dari #ipersekresi mukus !ang menimbulkan rangsangan

    refleks tubu# untuk mengeluarkan benda asing !ang terdapat pada saluran napas. &elain itu"

    karena adan!a pen!empitan saluran napas disertai dengan tertimbunn!a mukus pada %alannapas" keadaan ini men!ebabkan turbulensi !ang bermanifestasi sebagai suara napas

    tamba#an berupa mengi. &esak atau rasa berat pada dada disebabkan ole# terganggun!a

    proses ekspirasi !ang umumn!a ter%adi pada serangan asma akibat adan!a obstruksi %alan

    napas.

    Pada asma ter%adi manifestasi klinis akibat obstruksi %alan napas berupa sesak dan

    mengi !ang umumn!a ter%adi pada saat ekspirasi. ,al ini dikarenakan tidak seperti proses

    inspirasi !ang bersifat aktif dengan kontraksi otot =. (nter7ostalis eksterna dan =.

    Diap#ragma" proses ekspirasi bersifat pasif dengan adan!a proses relaksasi =. (nter7ostalis

    eksterna dan =. Diap#ragma !ang berakibat ter%adin!a peningkatan tekanan intrat#orakal

    !ang men!ebabkan bertamba# para#n!a obstruksi %alan napas" se#ingga manifestasi sesak

    dan mengi ter%adi pada saat ekspirasi.

    )ronkokonstriksi

    ,ipersekresi mukus

    &el epitel&el inflamasi

    =akrofag

    %emodelling %aringan

    ,ipertrofi otot polos bronkus

    B %umla# sel goblet

    Fibroblas danmiofibrolas

    Deposisi kolagendan proteoglikan

    Pembentukanfibrosis submukosa

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    10/30

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    11/30

    3. Perkusi 9 biasan!a tidak ditemukan kelainan !ang n!ata

    /. Auskultasi 9 ekspirasi meman%ang" mengi - wheezing " suara lendir

    Pemeri$saan La oratorium

    1. Dara# 9 B eusinofil" B (g+

    2. &putum 9 eusinofil" spiral &russhman' $ristal &harcot (eyden

    Pemeri$saan Penun%an" - "

    1. &pirometri

    Pemeriksaan dengan menggunakan spirometri berdasarkan usia" %enis kelamin"

    dan tinggi badan untuk menentukan nilai dugaan. Pemeriksaan dilakukan untuk

    menilai dera%at obstruksi %alan nafas" re$ersibilitas" dan $ariabilitas" serta merupakan

    penilaian penting untuk penegakkan diagnosis asma.

    e$ersibilitas 12 dari nilai pra bronkodilator diagnosis asma

    4ilai normal F+ 1EF ; G 5

    4ilai normal F+ 1G80

    2. Pemeriksaan Arus Pun7ak espirasi

    Pemeriksaan AP+ dilakukan untuk diagnostik dan %uga monitoring dari

    penderita asma. 4ilai AP+ dian%urkan bukan berdasarkan nilai dugaan tetapi nilai

    terbaik !ang dapat di7apai pasien sebelumn!a. 4ilai terbaik didapatkan pada pasien

    tidak dalam keadaan serangan -asimptomatik .

    4ilai 60 ?Emenit atau re$ersibilitas G20 pra in#alasi bronkodilator

    ariabilitas AP+ G20 -pemba7aan 2 kali dalam se#ari

    3.

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    12/30

    Foto t#oraks !ang dilakukan pada pemeriksaan pasien asma bertu%uan untuk

    men!ingkirkan kemungkinan pen!akit lain.

    Kriteria Dia"nosis Asma -5

    1. &e%ala Sistem Pernapasane%ala tipikal9 wheezing " napas pendek" dada berat" batuk

    Pasien dengan asma umumn!a memiliki G1 ge%ala di atase%ala mun7ul dengan intensitas !ang ber$ariasie%ala lebi# berat pada malam #ari atau sedang ber%alane%ala seringkali di7etuskan ole# akti$itas berat -ola#raga " terta*a" alergen" atau

    udara !ang dingine%ala seringkali timbul bersamaan atau diperberat dengan infeksi $irus

    '( Bu$ti $eter atasan aliran u)ara e$spirasi&edikitn!a 1 kali dalam pemeriksaan F+ 1EF ; H 5 -de*asa dan H 0 -anak

    ariasi peruba#an fungsi paru !ang lebi# besar dibandingkan dengan orang se#at.;onto#91. F+ 1 G12 atau 200ml post in#alasi bronkodilator" dinamakan Cbronkodilator

    reversibility2. ata'rata #arian $ariabilitas diurnalJ AP+ G10 3. F+ 1 G12 atau 200ml setela# pengobatan dengan obat anti'inflamasi selama /

    minggu -di luar infeksi saluran pernapasanJDi#itung dua kali pemba7aan dalam se#ari" -selisi# AP+ tertinggi dan terenda# dalamse#ari dibagi dengan rata'rata nilai AP+ tertinggi dan terenda#" kemudian di#itung rata'

    ratan!a selama 1'2 minggu. Peng#itungan dilakukan dengan alat P+F meter !ang sama.

    Dia"nosis Ban)in" -5"8"

    1. Pen!akit Paru bstruktif Kronik

    PP K merupakan pen!akit paru obstruktif !ang memiliki ge%ala !ang #ampir

    sama dengan asma. ,al !ang membedakan adala# setela# dilakukan penatalaksanaan"

    bronkodilator reversibility tidak 7ukup signifikan dibanding dengan asma -G 12 .

    2. )ronkitis Kronik

    )ronkitis kronik memiliki ge%ala klinis berupa batuk kronik produktif 3 bulan

    dalam seta#un selama 2 ta#un. e%ala utama ini biasan!a didapatkan pada pasien

    berusia G 35 ta#un dan memiliki ri*a!at merokok. e%ala ditandai dengan adan!a

    batuk pagi #ari" lama'kelamaan disertai dengan mengi" dan menurunn!a kemampuan

    %asmani. Pada stadium lan%ut dapat ditemukan sianosis dan tanda'tanda

    3. bstruksi =ekanik

    Pada keadaan adan!a obstruksi mekanik" seperti adan!a benda asing atau

    tumor" dapat ditelusuri dengan anamnesis adan!a ri*a!at tertelan benda asing"

    12

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    13/30

    penurunan berat badan" dan dilakukan pemeriksaan lan%utan lainn!a seperti foto

    t#oraks untuk men!ingkirkan diagnosis tersebut.

    /. agal >antung

    Pada keadaan gagal %antung" dapat ditemukan ge%ala k#as lain seperti

    orthopnoe " dyspnoe on effort " paro"ysmal nocturnal dyspnoe. &elain itu" pada

    pemeriksaan fisik %uga ditemukan ronk#i basa# apabila ter%adi edema paru" suara

    %antung tamba#an -&3E gallop " peningkatan > P" #epato%ugular refluks - " edema

    pada kedua tungkai" #epatomegali" atau asites.

    Klasifi$asi Asma -3"5"10

    1. Klasifikasi Asma &aat idak &erangan

    )erat'ringann!a asma ditentukan ole# berbagai faktor" antara lain gambaranklinik sebelum pengobatan -ge%ala" eksaserbasi" ge%ala malam #ari" pemberian obat

    in#alasi L'2 agonis" dan u%i faal paru " serta obat'obatan !ang digunakan untuk

    mengontrol asma -%enis obat" kombinasi obat" dan frekuensi pemakaian obat . idak

    ada suatu pemeriksaan tunggal !ang dapat menentukan berat'ringann!a suatu

    pen!akit. Dengan adan!a pemeriksaan klinis termasuk u%i faal paru dapat menentukan

    klasifikasi menurut berat'ringann!a pen!akit asma !ang sangat penting dalam

    menentukan penatalaksanaann!a.Dera%at Asma &e%ala &e%ala Malam Faal Paru

    (ntermitten )ulanan AP+ M 80 e%alaH 1 Emingguanpa ge%ala di luar

    serangan&erangan singkat

    N 2 kalisebulan

    +P1 M 80 nilai prediksiAP+ M 80 nilaiterbaik

    ariabiliti AP+ H20

    Persisten ringan =ingguan AP+ G 80 e%alaG 1 Eminggu

    tetapi H 1 E#ari&erangan dapatmengganggu akti$itasdan tidur

    G2 kali

    sebulan

    +P1 M 80 nilai

    prediksiAP+ M 80 nilaiterbaik

    ariabiliti AP+ 20'30

    Persistensedang

    ,arian AP+ 60'80

    e%ala setiap #ari&erangan menggangguakti$itas dan tidur =embutu#kan

    bronkodilator setiap#ari

    G2 kalisebulan

    +P1 60'80 nilai prediksiAP+ 60'80 nilaiterbaik ariabiliti AP+ G30

    13

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    14/30

    Persisten berat Kontin!u AP+ N 60 e%ala terus'menerus

    &ering kambu#Akti$itas fisik terbatas

    &ering +P1N60 nilai prediksiAP+N60 nilaiterbaik

    ariabiliti AP+ G30&umber9 Per#impunan Dokter Paru (ndonesia" Asma Pedoman O Penatalaksanaan di(ndonesia" 200/

    2. Klasifikasi Asma &aat &erangan&elain klasifikasi dera%at asma berdasarkan frekuensi serangan dan obat !ang

    digunakan se#ari'#ari" asma %uga dapat dinilai berdasarkan berat'ringann!a serangan.

    Global Initiative for Asthma - (4A membuat pembagian dera%at serangan asma

    berdasarkan ge%ala dan tanda klinis" u%i fungsi paru" dan pemeriksaan laboratorium.

    Dera%at serangan menentukan terapi !ang akan diterapkan. Klasifikasi tersebut

    meliputi asma serangan ringan" asma serangan sedang" dan asma serangan berat. Perlu

    dibedakan antara asma -aspek kronik dengan serangan asma -aspek akut . &ebagai

    7onto#" seorang pasien asma persisten berat dapat mengalami serangan ringan sa%a"

    begitu pula pada pasien episodik %arang" terdapat kemungkinan akan mengalami

    serangan asma berat" ba#kan serangan an7aman #enti napas !ang dapat men!ebabkan

    kematian.

    Parameter $linis*fun"si faal paru*la oratorium

    Rin"an Se)an" Berat An+aman!enti napas

    &esak -breat#less )er%alan )erbi7ara (stira#at)a!i9

    =enang'is keras

    )a!i9=enangis

    pendek danlema#KesulitanmakanEnete

    )a!i9idak mau

    makanEminum

    Posisi )isa berbaring ?ebi# suka duduk Duduk bertopanglengan

    )i7ara Kalimat Penggal kalimat Kata'kataKesadaran =ungkinirritable

    )iasan!a irritable )iasan!a irritable )ingung

    &ianosis idak ada idak ada Ada 4!ata#ee:ing &edang" sering

    #an!a padaak#ir ekspirasi

    4!aring" sepan%angekspirasi inspirasi

    &angat n!aring"terdengar tanpastetoskop

    &ulitEtidak terdengar

    Penggunaan otot banturespiratorik

    )iasan!a tidak )iasan!a !a Qa erakan paradok torako'abdominal

    etraksi Dangkal"retraksi

    interkostal

    &edang" ditamba#retraksi suprasternal

    Dalam" ditamba#napas 7uping

    #idung

    DangkalE#ilang

    Frekuensi napas akipnoe akipnoe akipnoe )radipnoe

    1/

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    15/30

    Pedoman nilai baku frekuensi nadi pada anak sadar9

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    16/30

    u%uan9

    1. =eng#ilangkan dan mengendalikan ge%ala asmaI

    2. =en7ega# eksaserbasi akutI

    3. =eningkatkan dan memperta#ankan faal paru seoptimal mungkinI

    /. =engupa!akan akti$itas normal termasuk e"ercise I

    5. =eng#indari efek samping obatI

    6. =en7ega# ter%adin!a keterbatasan aliran udara - airflow limitation ire$ersibelI

    . =en7ega# kematian karena asmaI

    8. K#usus anak" untuk memperta#ankan tumbu# kembang anak sesuai potensi

    genetikn!a.

    Global Initiative for Asthma - (4A !ang dikoordinasikan ole# ,ational Heart'

    (ung' and lood Institute Amerika &erikat dan World Health Organization - , dalam

    GI,A- !anagement and *revention tela# merumuskan tu%uan dari penatalaksanaan asma

    !ang sebelumn!a suda# disebutkan.

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    17/30

    u%uan penatalaksanaan pada asma eksaserbasi akut antara lain

    meng#ilangkan obstruksi se7epat mungkin" meng#ilangkan #ipoksemi"

    mengembalikan faal paru ke normal se7epat mungkin" dan men7ega# kekambu#an.

    5. Keadaan asma pada keadaan k#usus

    Ke#amilan meskipun pada saat ke#amilan pemberian obat pada serangan asma

    #arus lebi# ber#ati'#ati" akan tetapi serangan asma pada ibu #amil #arus 7epat

    ditangani. ,al ini dikarenakan serangan asma dapat berpengaru# buruk pada

    keadaan %anin" seperti pertumbu#an %anin ter#ambat" la#ir prematur" dan

    peningkatan insidensi operasi 7aesar. )ila ter%adi serangan" segera kalukan

    pemberian in#alasi agonis L2" oksigen" dan kortikosteroid sistemik.

    #initis dan sinusitis sering ter%adi bersamaan dengan ter%adin!a serangan

    asma. #inosinusitis kronis berkaitan dengan serangan asma berat. Pada sebagian

    pasien" kortikosteroid intranasal dapat meningkatkan ter7apain!a asma terkontrol.

    besitas asma lebi# sulit dikontrol pada pasien dengan obesitas. Penurunan

    berat badan #arus dimasukkan dalam peren7anaan penatalaksanaan pada pasien

    asma dengan obesitas.

    Penatala$sanaan Farma$olo"i Asma

    Pen"ontrol

    1. =etil antin

    erdapat 3 golongan obat metil antin !aitu teofilin" teobromin" dan kafein.

    =ekanisme ker%a dari obat ini adala# meng#ambat en:im fosfodiesterase se#ingga

    men!ebabkan bronkodilatasi" %uga #ambatan pada reseptor adenosin pada saluran

    napas !ang men7ega# ter%adin!a bronkokonstriksi. bat !ang digunakan sebagai

    pengontrol adala# aminofilin lepas lambat atau teofilin lepas lambat.

    #. Kortikosteroid sistemik

    +fek paling utama dari kortikosteroid adala# meng#ambat reaksi inflamasi

    !ang ter%adi pada saat serangan !ang disebabkan ole# eusinofil" dan mediator lain

    seperti leukotrien" asam arak#idonat" prostaglandin" dan lain'lain. &elain itu" obat ini

    %uga memiliki efek potensiasi ter#adap efek L agonis. ;onto#9 prednison dan metil

    prednisolon.

    . Agonis L2 long acting

    1

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    18/30

    bat ini digunakan sebagai agonis resptor L2 !ang terdapat pada saluran

    napas" k#ususn!a bronkus. bat ini memberikan efek relaksasi otot polos bronkus dan

    meng#ambat sekresi mukus pada saluran napas dengan *aktu ker%a !ang lama" maka

    digunakan sebagai pengontrol. ;onto#9 salmeterol.

    /. Anti leukotrien

    (n#ibitor leukotrien merupakan obat asma dengan mekanisme ker%a

    meng#ambat sintesis melalui in#ibisi en:im 5'lipooksigenase untuk metabolisme

    asam arak#idonat dalam proses inflamasi. ;onto# obat9 :ileuton. Antagonis reseptor

    leukotrien D/9 :afirlukast dan montelukast.

    Pele"a

    1. =etil antin

    erdapat 3 golongan obat metil antin !aitu teofilin" teobromin" dan kafein.

    =ekanisme ker%a dari obat ini adala# meng#ambat en:im fosfodiesterase se#ingga

    men!ebabkan bronkodilatasi" %uga #ambatan pada reseptor adenosin pada saluran

    napas !ang men7ega# ter%adin!a bronkokonstriksi. bat !ang digunakan sebagai

    pengontrol adala# aminofilin dan teofilin.

    #. Kortikostroid sistemik

    +fek paling utama dari kortikosteroid adala# meng#ambat reaksi inflamasi

    !ang ter%adi pada saat serangan !ang disebabkan ole# eusinofil" dan mediator lain

    seperti leukotrien" asam arak#idonat" prostaglandin" dan lain'lain. &elain itu" obat ini

    %uga memiliki efek potensiasi ter#adap efek L agonis. ;onto#9 prednison dan metil

    prednisolon.

    . Agonis L2 short acting

    bat ini digunakan sebagai agonis resptor L2 !ang terdapat pada saluran napas"

    k#ususn!a bronkus. bat ini memberikan efek relaksasi otot polos bronkus dan

    meng#ambat sekresi mukus pada saluran napas. ;onto#9 terbutalin dan salbutamol.

    /. Anti kolinergik

    bat ini meng#ambat pengeluaran asetilkolin dari 4. agus di saluran napas

    pada reseptor muskarinik. Keadaan ini men!ebabkan blokade pada kontraksi otot

    polos bronkus dan mengurangi sekresi kelen%ar pada mukosa saluran napas. ;onto#9

    ipratropium bromide.

    18

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    19/30

    Me)i$asi Nama &eneri$ Bentu$ # at Dosis # atPen"ontrol&teroid (n#alasi Flutikason propionat

    )udesonide

    (D

    (D " urbu#aler

    125'500 m7g E #ari

    100'200 m7g E #ari=etil antin Aminofilin lepas lambateofilin lepas lambat

    abletablet

    2 1 tablet2 125'300 mg

    Kortikosteroidsistemik

    =etilprednisolonPrednisolon

    ral" in%eksiral

    /'/0 mgE#ari20'/0 mgE#ari

    Alternatif antiinflamasi

    Kromolin (D 5 mgEsemprot 1'2 semprot" 3'/ E#ari

    Profilaksissebelume er7iseEpa%anan

    4edokromil (D 2 mgEsemprot 2 semprot" 2'/ E#ari

    Agonis L2 ?A &almeterol (D 25 m7gEsemprot 2'/ semprot" 2 E #ariAnti leukotrien @afirlukast ablet 20 mg 2 20 mgE#ari

    Me)i$asi Nama &eneri$ Bentu$ # at Dosis # atPele"a=etil antin eofilin

    Aminofilinablet 130" 150 mgablet 200 mg

    3'5 mg E kg))" 3'/ se#ari

    Kortikosteroidsistemik

    =etilprednisolon

    Prednisolon

    ablet /" 8" 16 mg"in%eksi

    ablet 5 mg

    )hort course-2/'/0 mgE #ari dosistunggal atau terbagidalam 3'10 #ari

    Antikolinergik (pratropium bromide (D 20 m7gEsemprot&olutio -nebulisasi

    20 m7g" 3'/ E#ari0"25'0"5 mgE6 %am

    Agonis L2 &A erbutalin

    &albutamol

    (D 0"25 mg Esemprot

    urbu#aler 0"25 I 0"5mgE#irup&olutio 5 mg E2 ml

    ablet 2"5 mg&irup 1"5 I 2"5 mgE5ml(D 100m7gEsemprot&olutio 2"5 mgE2 ml I 5mgEml

    ablet 2" / mg

    &irup 1 mg" 2 mg E 5

    0"25'0"5 mg" 3'/ E#ariral 1"5'2"5 mg" 3'

    / E#ari-Penggunaan obat

    pelega sesuaikebutu#an

    (n#alasi 200 m7g" 3'/E#ariral 1'2 mg" 3'/ E#ari

    1

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    20/30

    ml

    Penatala$sanaan Non,Farma$olo"i Asma Bron$iale

    1. Kontrol eratur

    2. Pola ,idup &e#at

    =eningkatkan kebugaran fisik

    )er#enti merokok dan meng#indari asap rokok

    =engidentifikasi dan meng#indari faktor pen7etus

    Penatala$sanaan Asma A$ut

    &erangan akut -eksaserbasi asma adala# episode akut atau sub akut dengan sesak

    !ang memburuk se7ara progresif disertai batuk" mengi" dan n!eri dada" atau beberapa

    kombinasi ge%ala tersebut. -1 Keadaan tersebut merupakan keadaan darurat dan membutu#kan

    bantuan medis segera. Penanganan #arus 7epat dan sebaikn!a dilakukan di ruma# sakit atau

    unit ga*at darurat. Kemampuan pasien untuk mendeteksi dini perburukan asman!a adala#

    penting" agar pasien dapat mengobati dirin!a sendiri saat serangan di ruma# sebelum ke

    dokter. u%uan penatalaksanaan asma akut antara lain9

    1. =eng#ilangkan obstruksi se7epat mungkin

    2. =eng#ilangkan #ipoksemi

    3. =engembalikan fungsi paru ke normal se7epat mungkin

    /. =en7ega# kekambu#an

    Penatala$sanaan Asma A$ut Menurut &INA '-./ -

    20

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    21/30

    Mana%emen E$saser asi

    Penatalaksanaan pada asma akut dia*ali dengan penilaian ter#adap pasien. ,al !ang

    dinilai antara lain apaka# benar !ang ter%adi adala# serangan asma" apaka# terdapat faktor

    risiko !ang berkaitan dengan keadaan !ang mengan7am %i*a" dan menilai dera%at serangan

    asma !ang ter%adi. (dentifikasi pasien serangan asma mengan7am %i*a atau berisiko tinggi

    kematian9

    1. i*a!at serangan asma berat #ingga membutu#kan intubasi dan $entilasi

    2. &erangan asma #ingga masuk & atau < D dalam 12 bulan terak#ir

    3. idak sedang menggunakan kortikosteroid ( atau kepatu#an !ang buruk dalam

    menggunakan kortikosteroid (

    /. &edang dalam pengobatan atau suda# ber#enti menggunakan kortikosteroid oral

    5. Pengunaan berlebi#an L2 agonis short acting -G 1 canister Ebulan

    6. i*a!at gangguan psikiatri atau masala# psikososial

    . i*a!at alergi makanan

    21

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    22/30

    )ersamaan dengan dilakukan penilaian" %uga dipikirkan kemungkinan pen!ebab lain

    !ang dapat men!ebabkan kelu#an serupa" seperti gagal %antung" disfungsi saluran pernapasan

    atas" obstruksi benda asing" atau emboli paru.

    &etela# dilakukan penilaian" apabila pasien memiliki tanda'tanda serangan asma berat

    segera ru%uk ke ruma# sakit dan apabila ditemukan pasien !ang mengalami penurunan

    kesadaran - drowsy " kebingungan" atau silent chest " maka pasien perlu diru%uk se7epatn!a ke

    (;

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    23/30

    Penatala$saan Asma A$ut Menurut PDPI '--/ -

    Penatala$sanaan Asma )i Ruma!

    Penatalaksanaan pada serangan asma di ruma# dia*ali dengan penilaian ter#adap

    dera%at serangan. ,al ini berdasarkan pada ge%ala klinis seperti batuk" sesak" mengi" dada

    terasa berat !ang bertamba#" AP+ H 80 nilai terbaik atau prediksi. ?angka# selan%utn!a

    adala# pemberian pengobatan a*al berupa in#alasi agonis L2 short acting setiap 20 menit

    selama 1 %am atau bronkodilator oral. &elan%utn!a" dilakukan pemeriksaan ulang untuk

    menilai respons dari pengobatan.

    Pada pasien dengan respons baik dengan tanda'tanda ge%ala batuk" sesak" mengi

    membaik dan berta#an selama / %am AP+ G 80 prediksi atau nilai terbaik" lan%utkan

    in#alasi agonis L2 setiap 3 %am sampai dengan 2/'/8 %am atau dengan alternatif pengobatan

    lainn!a berupa bronkodilator oral setiap 6'8 %am. &teroid in#alasi diteruskan dengan dosis

    tinggi -bila sedang dalam pengobatan steroid in#alasi selama 2 minggu kemudian kembali ke

    dosis a*al. &elan%utn!a" #ubungi dokter untuk instruksi selan%utn!a.

    23

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    24/30

    Pada pasien dengan respons buruk dengan ge%ala menetap atau bertamba# berat" AP+

    H 60 prediksi atau nilai terbaik" tamba#kan kortikosteroid oral dan pengulangan pemberian

    agonis L2. &elan%utn!a" segera ke dokter atau < D atau &.

    Penatala$sanaan Asma )i Ruma! Sa$it

    ?angka# a*al pada penatalaksanaan asma akut di ruma# sakit adala# dengan

    melakukan penilaian ter#adap beberapa #al" antara lain anamnesis dan pemeriksaan fisik -auskultasi" retraksi" heart rate' respiration rate " dan fungsi paru" serta A D -Analisa as

    Dara# apabila keadaan menungkinkan. Dari #asil penilaian" dapat diklasifikasikan serangan

    asma !ang ter%adi merupakan asma ringan" sedang" berat" atau mengan7am %i*a.

    Pada serangan asma ringan sampai dengan berat" langka# selan%utn!a adala#

    pemberian pengobatan a*al !ang terdiri dari oksigenasi dengan kanal nasal" in#alasi agonis

    L2 short acting dengan nebulisasi setiap 20 menit selama 1 %am atau in%eksi agonis L2

    - erbutalin 0"5 ml subkutan atau Adrenalin 1E1000 0"3 ml subkutan " dan kortikosteroid

    2/

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    25/30

    sistemik !ang diberikan pada keadaan tertentu" seperti serangan asma berat" tidak ada respon

    segera dengan pemberian bronkodilator" dan dalam pengobatan kortikosteroid oral.

    Pada serangan asma mengan7am %i*a" langka# selan%utn!a adala# pasien dipinda#kan

    ke (;< dengan tatalaksana lebi# lan%ut berupa in#alasi L2 agonis antikolinergik"

    kortikosteroid ( " aminofilin drip" pertimbangkan in%eksi L2 agonis" dan kemungkinan

    perlun!a tindakan intubasi dan pemasangan $entilasi mekanik.

    &etela# pengobatan a*al selama 1 %am" kembali dilakukan penilaian ulang ter#adap

    pemeriksaan fisik" saturasi oksigen" dan pemeriksaan lain sesuai dengan indikasi. Kemudian"

    pasien dapat diklasifikasikan men%adi respons baik -pemeriksaan fisik normal" AP+ G 0 "

    respons tidak sempurna -pemeriksaan fisik ge%ala asma ringan'sedang" AP+ 50' 0 " tidak

    ter%adi perbaikan saturasi oksigen " dan respons buruk -pemeriksaan fisik asma berat" gelisa#"

    kesadaran menurun" AP+ H 30 " Pa; 2 G /5 mm,g" Pa 2 H 60 mm,g

    Apabila pasien memberikan respons baik dengan pemeriksaan fisik normal dan AP+

    G 0 " dapat dipulangkan dengan tetap melan%utkan pengobatan berupa in#alasi L2 agonis"

    kortikosteroid oral" dan edukasi pasien mengenai 7ara pemakaian obat !ang benar dan

    ren7ana pengobatan selan%utn!a.

    &etela# pengobatan a*al" akan dilakukan penilaian ulang 1 %am kemudian dan akan

    dinilai apaka# pasien memiliki respons baik ter#adap pengobatan" respons tidak sempurna"

    atau respons buruk. Pada pasien dengan respons tidak sempurna" ditemukan pemeriksaan

    fisik berupa tanda'tanda serangan asma ringan'sedang" 50 H nilai AP+ H 0 " dan saturasi

    o2 tidak ada perbaikan" penatalaksanaan selan%utn!a !ang diberikan adala# ra*at inap di

    ruma# sakit dengan pengobatan berupa in#alasi L2 agonis antikolinergik" kortikosteroid

    sistemik" aminofilin drip" pertimbangkan pemasangan kanul nasal 2 atau masker" pantau

    AP+" saturasi 2" nadi" dan kadar teofilin.

    &etela# dilakukan penilaian ulang" diputuskan apabila keadaan pasien mengalami

    perbaikan -AP+ G 60 maka pasien dapat dipulangkan dengan tetap menerima pengobatan

    lan%utan berupa pengobatan oral dan in#alasi. Apabila keadaann!a memburuk" maka pasien

    dipinda#kan ke (;< dengan tatalaksana lebi# lan%ut berupa in#alasi L2 agonis

    antikolinergik" kortikosteroid ( " aminofilin drip" pertimbangkan in%eksi L2 agonis" dan

    kemungkinan perlun!a tindakan intubasi dan pemasangan $entilasi mekanik.

    )eberapa pertimbangan untuk memulangkan" ra*at inap" atau meru%uk pasien ke (;alan %arak %au# timbulkange%ala)erbi7ara beberapa katadalam satu napas

    4adi 100'120AP+ 60'80

    Ter ai$0 4ebulisasi agonis L2Alternatif 9(n%eksi agonis L2 &K Aminofilin (Adrenalin 1E1000 0"3 mlsubkutan

    ksigenKortikosteroid sistemik

    < D E &Praktik dokter KlinikPuskesmas

    BERAT&esak saat istira#at Ter ai$0 4ebulisasi agonis L2 < D E &Klinik

    26

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    27/30

    )erbi7ara kata per katadalam satu napas

    4adi G120AP+ H 60

    Alternatif 9(n%eksi agonis L2 &K E (Aminofilin bolus dilan%utkandripAdrenalin 1E1000 0"3 ml &K

    ksigenKortikosteroid (

    MEN&AN1AM JI2AKesadaran menurun

    elisa#&ianosis

    agal napas

    &eperti sarungan akut beratPertimbangkan intubasi dan$entilasi mekanik

    < D E &(; espir (ndo. 2010I -30 9 22. ?emanske" F. )usse" . >A=A 1 I 2 89 1855' 3.3. =enteri Kese#atan epublik (ndonesia. Keputusan =enteri Kese#atan epublik

    (ndonesia 4omor 1023E=+4K+&E&KET1E2008./. Alsagaff" ,. =ukt!" A. Dasar'dasar (lmu Pen!akit Paru. +d9 ((. &uraba!a9 Airlangga

  • 8/10/2019 Referat Asma Bronkiale

    30/30

    8. #omas >" &tep#en >. 200 . Patofisiologi Pen!akitI Pengantar =enu%u Kedokteran

    Klinis +d. 9 Pen!akit Paru" Penerbit )uku Kedokteran + ;. P9 253' .. Per#impunan Dokter Paru (ndonesia. Konsensus Asma9 Pedoman Diagnosis O

    Penatalaksanaan Asma di (ndonesia. 2003.

    #ttp9EE***.klikpdpi.7omEkonsensusEasmaEasma.#tml UDiakses 30 Agustus 201/V10. &ilbernagl &. 200 . eks O Atlas )er*arna Patofisiologi. >akarta9 Penerbit )uku

    Kedokteran + ;. 200 . P952'5

    http://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/asma.htmlhttp://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/asma.html