Upload
gumam-m-bintang-ramanda
View
263
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
Obat obat Antipsikotik dapat diklasifikasikan dalam kelompok tipikal
dan atipikal. Antipsikotik tipikal merupakan golongan obat yang memblokade
dopamine pada reseptor pasca-sinaptik neuron di otak, khususnya sistem limbik
dan sistem ekstrapiramidal (dopamine D-2 receptor antagonist).
Dopamine memiliki peran yang sangat penting dalam etiologi psikosis.
!erdasarkan penelitian menggunakan amfetamin dan methamphetamine yang
mengeksaserbasi delusi dan halusinasi pada pasien ski"ofrenia didapatkan bah#a
dopamine merupakan peranan penting dalam etiologi halusinasi dan delusi
tersebut.
Obat obat antipsikotik tipikal merupakan antagonis reseptor dopamine
sehingga menahan ter$adinya dopaminergik pada $alur mesolimbik danmesokortikal. !lokade reseptor D2 dopamine dapat memberikan efek samping
sindrom ekstrapiramidal.
%emberian obat antipsikotik tipikal umumnya pada pasien dengan ge$ala
positif seperti halusinasi, delusi, gangguan isi pikir dan #aham. &edangkan untuk
pasien psikotik dengan ge$ala negatif obat tipikal hanya memberikan sedikit
perbaikan. &ehingga pemberian obat atipikal lebih dian$urkan karena obat atipikal
memiliki kemampuan untuk meningkatkan akti'itas dopaminergik kortikal
prefrontal sehingga dengan peningkatan akti'itas tersebut dapat memperbaiki
fungsi kognitif dan ge$ala negatif yang ada.
1
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
2/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. A*%&*+O*+ *%*+A
Antipsikotik ($uga disebut neuroleptics) adalah kelompok obat- obatan
psikoaktif umum tetapi tidak secara khusus digunakan untuk mengobati
psikosis, yang ditandai oleh ski"ofrenia. Obat antipsikotik memiliki beberapa
sinonim antara lain neuroleptik dan transuili"er mayor. &eiring #aktu
berbagai antipsikotik telah dikembangkan. Antipsikotik generasi pertama
yang dikenal sebagai antipsikotik tipikal ditemukan pada /0-an. &ebagian
besar obat-obatan pada generasi kedua yang dikenal sebagai antipsikotik
atipikal, baru baru ini telah dikembangkan meskipun antipsikotik atipikal
pertama adalah clo"apin ditemukan pada tahun /0-an dan diperkenalkan
secara klinis pada 10-an. +edua kelas obat obatan tersebut cenderung
untuk memblokir reseptor di otak $alur dopamin, tetapi obat obatan
antipsikotik mencakup berbagai target reseptor.
%enggunaan antipsikotik tipikal memberikan efek eleminasi ge$ala
ge$ala psitif dan gangguan isi pikir pada 0 103 pasien ski"ofrenia maupun
pasien psikotik dengan gangguan afek. 4fek antipsikotik ini terlihat beberapa
hari hingga beberapa minggu pemberian.
5etabolisme antipsikotik tipikal umumnya berlangsung di sitokrom
%6/0, yang berlangsung di hepar melalui proses hidroksilasi dan demetilasi
agar lebih larut dan mudah diekskresikan melalui gin$al. Dikarenakan oleh
banyaknya metabolit aktif pada antipsikotik tipikal maka sulit untuk
menemukan kolerasi yang bermakna terhadap kadar metabolit dalam plasma
dengan respon klinis. %uncak konsentrasi di dalam plasma umunya 6 $am
setelah dikonsumsi (obat oral) atau sekitar 70 0 menit (secara
parenteral).2,
2
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
3/22
Dopamin memiliki reseptor yang berguna untuk menerima sinyal
yang dikirimkan dari satu bagian otak ke bagian yang lainnya. 8eseptor
dopamin sebenarnya dibagi men$adi 2 tipe (D dan D2). &aat ini terdapat /
reseptor dopamin yang digolongkan ke dalam 2 tipe ini. 8eseptor yang
menyerupai D termasuk D dan D/. &ementara yang menyerupai D2 adalah
D2, D7, D6. %enelitian terbaru menggunakan single photon emission
computed tomography (&%49) menun$ukkan bah#a pada ski"ofrenia
terdapat lebih banyak reseptor D2 yang di tempati. :al ini menun$ukkan
stimulasi dopaminergik yang lebih hebat. :al ini menyebabkan semua obat
obatan antipsikotik ditu$ukan untuk memblokade reseptor ini.
Antipsikotik tipikal memiliki banyak pengaruh terhadap 'ariabel
fisiologi terkait dengan mekanisme antagonis pada beberapa sistem
neurotransmiter. %engaruh antipsikotik pada golongan tipikal ini ter$adi
melalui antagonisme di reseptor dopaminergik D-2 yang terdapat di traktus
dopaminergik di otak yang meliputi mesokortikal, mesolimbik,
tuberoinfundibular dan traktus nigrostriatal. ;alaupun efek blokade reseptor
dopamine D-2 di mesokortikal dan mesolombik dipercaya sebagai terapi pad
gangguan psikotik namun $uga men$adi penyebab utama timbulnya berbagai
efek samping gangguan kognitif dan perilaku.2
3
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
4/22
Antipsikotik tipikal terbagi men$adi 7 kelas yaitu ungsi normal $alur dopamin tuberoinfundibular menghambat pelepasan
prolaktin. %ada #anita postpartum, akti'itas di $alur ini menurun, sehingga
memungkinkan laktasi. @ika fungsi normal dari $alur init erganggu,
misalnya, dengan D2-blocking obat, hiperprolaktinemia dapat ter$adi,
dengan efek samping sepertigalaktorea, amenore, dan disfungsi
seksual.?,,0
. @alur igrostriatal
2. @alur 5esolimbic
7. @alur 5esocortical
6. @alur uberofundibular
=ambar . 4mpat @alur Dopamine %ada Otak 5anusia
9. %4==AA A*%&*+O*+ *%*+A
. =olongan %henitia"ine
%rototipe kelompok ini adalah 9hlorproma"ine (9%B).
%embahasan terutama mengenai 9%B dengan mengemukakan tentang
fenotia"ine lain bila ada kimia. 9hlorproma"ine (9%B) adalah 2-klor-
- (dimetil-aminopropil)-fenotia"in. Deri'ate fenotia"ine lain didapat
dengan cara substitusi pada tempat 2 dan 0 inti fenotia"in./,1
>A85A+OD*A5*+
6
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
7/22
9%B (argactil) berefek farmakodinamik sangat luas, argactil
diambil dari kata largeaction. 4fek pada susunan saraf pusat, 9%B
menimbulkan efek sedasi yang disertai sikap acuh tak acuh terhadap
rangsang dari lingkungan. %ada pemakainan lama, dapat timbul
toleransi terhadap efek sedasi. imbulnya sedasi sangat tergantung dari
status emosional penderita sebelum minum obat. 9hlorproma"ine
berefek antipsikosis terlepas dari efek sedasinya. 8efleks terkondisi
yang dia$arkan pada tikus hilang oleh 9%B. %ada manusia kepandaian
peker$aan tangan yang memerlukan kecekatan dan daya pemikiran
berkurang. Akti'itas motorik diganggu antara lain terlihat sebagai efek
kataleptik pada tikus. 9%B menimbulkan efek menenangkan pada
he#an buas. 4fek ini $uga dimiliki oleh obat lain, misalnya barbiturate,
narkotik, meprobamat, dan klordia"epoksid. !erbeda dengan
barbiturate, 9%B tidak dapat mencegah timbulnya kon'ulsi akibat
rangsang listrik maupun rangsang oleh obat. &emua deri'ate
fenotia"ine mempengaruhi ganglia basal, sehingga menimbulkan
ge$ala parkinsonisme (efek 4kstrapiramidal)./,1
>A85A+O+*4*+
%ada umumnya semua fenotia"ine diabsorbsi dengan baik bila
diberikan peroral maupun parenteral. %enyebaran luas ke semua
$aringan dengan kadar tertinggi di paru paru, hati, kelen$ar suprarenal
dan limpa. &ebagian fenotia"in mengalami hidroksilasi dan kon$ugasi,
sebagian lain diubah men$adi sufoksid yang kemudian diekskresi
bersama feses dan urin. &etelah pemberian 9%B dosis besar, maka
masih ditemukan ekskresi 9%B atau metabolitnya selama 2 bulan.
2. =olongan !utirofenon
7
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
8/22
:aloperidol berguna untuk menenangkan keadaan mania
penderita psikosis yang karena hal tertentu tidak dapat diberi
fenotia"in. 8eaksi ekstrapiramidal timbul pada ?03 penderita yang
diobati haloperidol. Oksipertin merupakan deri'at butirofenon yang
banyak persamaannya dengan 9%B. Oksipertin berefek blockade
adrenergic dan antiemetik serta dapat menimbulkan parkinsonisme
pada manusia dan katalepsi pada he#an./,1
>A85A+OD*A5*+
&truktur haloperidol berbeda dengan fenotia"in, tetapi
butirofenon memperlihatkan banyak sifat farmakologi fenotia"in. %ada
orang normal, efek haloperidol mirip fenotia"in pipera"in. :aloperidol
memperlihatkan antipsikotik yang kuat dan efektif untuk fase mania
penyakit mania depresif dan ski"ofrenia. 4fek fenotia"in pipera"in dan
butirofenon berbeda secara kuantitatif karena butirofenon selainmenghambat efek dopamin $uga menghambat turn o'erratenya.
>A85A+O+*4*+
:aloperidol cepat diserap dari saluran cerna. +adar puncaknya
dalam plasma tercapai dalam #aktu 20 $am se$ak menelan obat,
menetap sampai 12 $am dan masih dapat ditemukan dalam plasma
sampai berminggu minggu. Obat ini ditimbun dalam hati kira-kira
3 dari dosis yang diberikan diekskresikan melalui empedu. 4kskresi
haloperidol lambat melalui gin$al, kira-kira 603 obat dikeluarkan
selama / hari sesudah pemberian dosis tunggal.
D. 4>4+ A*%&*+O*+ *%*+A
8
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
9/22
a. =e$ala ekstrapiramidal (4Ctrapyramidal syndrome)
=e$ala ekstrapiramidal (4%&) mengacu pada suatu ge$ala atau
reaksi yang ditimbulkan oleh penggunaan $angka pendek atau $angka
pan$ang dari medikasi antipsikotik golongan tipikal. Obat antipsikotik
tipikal yang paling sering memberikan efek samping ge$ala
ekstrapiramidaal yaitu :aloperidol, rifluopera"ine, %erphena"ine,
>luphena"ine, dan chlorproma"ine. amun lebih sering diakibatkan
oleh obat dengan potensial tinggi yang memiliki afinitas yang kuat
pada reseptor muskarinik. =e$ala bermanifestasikan sebagai gerakan
otot skelet, spasme atau rigitas, tetapi ge$ala ge$ala itu diluar kendali
traktus kortikospinal (piramidal).7
=e$ala ekstrapiramidal sering di bagi dalam beberapa kategori
yaitu reaksi distonia akut, tardi'e diskinesia, akatisia, dan sindrom
parkinson.
. 8eaksi distonia akut
5erupakan spasme atau kontraksi in'olunter satu atau lebih
otot skelet yang timbul beberapa menit. +elompok otot yang paling
sering terlibat adalah otot #a$ah, leher, lidah atau otot ekstraokuler,
bermanifestasi sebagai tortikolis, disastria bicara, krisis okulogirik,
sikap badan yang tidak biasa hingga optistotonus (melibatkan
keseluruhan otot tubuh). :al ini akan mengganggu pasien, dapat
menimbulkan nyeri hingga mengancam kehidupan seperti distonia
laring atau diafragmatik. 8eaksi distonia akut sering ter$adi dalam
satu atau dua hari setelah pengobatan dimulai,tetapi dapat ter$adi
kapan sa$a. er$adi pada kira kira 03 pasien, lebih la"im pada
pria muda dan lebih sering dengan neuroleptik dosis tinggi yang
berpotensi tinggi, seperti haloperidol, trifluopera"ine dan
fluphena"ine.7
9
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
10/22
2. Akatisia
5anifestasi berupa keadaan gelisah, gugup atau suatu
keinginan untuk tetap bergerak, atau rasa gatal pada otot. %asien
dapat mengeluh karena anCietas atau kesukaran tidur yang dapat
disalah tafsirkan sebagai ge$ala psikotik yang memburuk.
&ebaliknya, akatisia dapat menyebabkan eksaserbasi ge$ala
psikotik akibat perasaan tidak nyaman yang ekstrim. Agitasi,
pemacuan yang nyata, atau manifestasi fisik lain dari akatisisa
hanya dapat ditemukan pada kasus yang berat.
7. &indrom %arkinson
erdiri dari akinesia, tremor, dan bradikinesia. Akinesia
meliputi #a$ah topeng, $edaan dari gerakan spontan, penurunan
ayunan lengan pada saat ber$alan, penurunan kedipan, dan
penurunan mengunyah yang dapat menimbulkan pengeluaran air
liur. %ada bentuk yang yang lebih ringan, akinesia hanya terbukti
sebagai suatu status perilaku dengan $eda bicara, penurunan
spontanitas, apati dan kesukaran untuk memulai aktifitas normal,
kesemuanya dapat dikelirukan dengan ge$ala ski"ofrenia negatif.
remor dapat diteukan pada saat istirahat dan dapat pula mengenai
rahang. =aya ber$alan dengan langkah yang kecil dan menyeret
kaki diakibatkan karena kekakuan otot.
6. ardi'e diskinesia
10
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
11/22
Disebabkan oleh defisiensi kolinergik yang relatif akibat
supersensitif reseptor dopamine di puntamen kaudatus. 5erupakan
manifestasi gerakan otot abnormal, in'olunter, menghentak,
balistik, atau seperti tik yang mempengaruhi gaya ber$alan,
berbicara, bernapas, dan makan pasien dan kadang mengganggu.
>aktor predisposisi dapat meliputi umur lan$ut, $enis kelamin
#anita, dan pengobatan berdosis tinggi atau $angka pan$ang. =e$ala
hilang dengan tidur, dapat hilang timbul dengan ber$alannya
#aktu.7
b. &indrom euroleptik 5aligna
&indrom neuroleptik maligna merupakan gabungan dari
hipertermia, rigiditas, dan disregulasi autonomik yang dapat ter$adi
sebagai komplikasi serius dari penggunaan obat antipsikotik. &indrom
ini pertama kali dikenal tahun 0 setelah obser'asi pasien yangdiberikan obat antipsikotik potensial tinggi. 6
5ekanisme antipsikotik sehingga dapat menyebabkan &5
berhubungan dengan sifat antagonism obat terhadap reseptor D-2
dopamine. !lokade pusat reseptor D-2 pada hipotalamus, $alur
nigrostriatal, dan di medulla spinalis menyebabkan ter$adinya
peningkatan rigiditas otot dan tremor berkaitan yang dengan $alur
ekstrapiramidal. !lockade reseptor D2 hipotalamus $uga
menghasilkan peningkatan titik temperatur dan gangguan mekanisme
pengaturan panas tubuh. &ementara itu efek antipsikotik di perifer
tubuh menyebabkan peningkatan pelepasan kalsium dari retikulum
sarkoplasma sehingga ter$adi peningkatan kontraktilitas yang $uga
dapat berkontribusi dalam ter$adinya hipertermia, rigiditas, dan
penghancuran sel otot. 6
11
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
12/22
&emua golongan antipsikotik dapat menyebabkan sindrom
neuroleptik maligna baik neuroleptik potensial rendah maupun
potensial tinggi. !erdasarkan penelitian &5 lebih sering ditemukan
pada pasien yang mengkonsumsi haloperidol dan chlorproma"ine.
Antipsikotik atipikal yang terbaru #alaupun tidak diklasifikasikan
secara akurat sebagai golongan neuroleptik $uga dapat mengakibatkan
sindrom ini. 9ontoh obat antipsikotik atipikal yang $uga dapat
menyebabkan sindrom neuroleptik maligna (&5) seperti olan"apine,
risperidone, "iprasidone, dan uetiapine. 6
>aktor resiko yang berhubungan erat dengan ke$adian &5 yakni
penggunaan antipsikosis dosis tinggi, #aktu yang singkat dalam
menaikkan dosis pengobatan, penggunaan in$eksi antipsikotik ker$a
lama, kondisi pasien yang mengalami dehidrasi, kelelahan, dan
agitasi. &elain itu pada pasien yang telah mengalami &5 $uga
memiliki resiko tinggi untuk ter$adi &5 rekurens. ,6
&ecara epidemiologi belum terdapat adanya penelitian mengenai
ke$adian &5 yang berhubungan dengan suku. amun penelitian di
9ina menun$ukkan terdapat insidens 0,23 dari pasien yang
menggunakan obat neuroleptik sementara di *ndia terdapat 0.63.
&5 dapat ter$adi kapan pun dari #aktu pengobatan dan resiko
ke$adian meningkat pada pasien yang berusia kurang dari 60 tahun.
amun 27 kasus ter$adi pada minggu pertama setelah pemberian
obat. Angka kematian sekitar 0-203 dan umumnya resiko kematian
meningkat bila pasien telah mengalami nekrosis sel-sel otot yang
menyebabkan rhabdomyolisis.6
=ambaran ge$ala klinis &5 dapat berupa < /
- Disfagia
- Resting tremor
- *nkontinensia
- Delirium yang berkelan$utan pada letargi, stupor hingga koma
(le'el kesadaran yang fluktuatif)
12
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
13/22
- ekanan darah yang labilberubah-ubah
- &esak nafas, takipnea
- Agitasi psikomotrik
- akikardia dan hipertermia (demam tinggi)
- 8igiditas
%emeriksaan laboratorium pada pasien dengan &5
memperlihatkan peningkatan +reatinin kinase (9+) akibat
penghancuran dan nekrosis sel-sel otot, peningkatan aminotransferase
(aminotransferasi aspartat=O dan aminotransferasealanine=%),
peningkatan aktat dehidrogenase (D:) yang $uga menggambarkan
ter$adinya nekrosis dan dapat dengan cepat berkembang men$adi
rhabdomyolisis yang memberikan hasil laboratorium hiperkalemia,
hiperfosfatemia, hiperurisemia, dan hipokalsemia. &elain itu bila
terdapat peningkatan kadar myoglobin dalam darah atau
myoglobinuria merupakan tanda ter$adinya kegagalan gin$al.
&ementara untuk pemeriksaan darah rutin dapat ditemukan
leukositosis, trombositosis, dan tanda-tanda dehidrasi.
c. =angguan >ungsi +ognitif
erdapat konsensus bah#a antipsikotik yang bersifat
antimuskarinik kuat dapat mengganggu fungsi memori. =angguan
untuk memusatkan perhatian, menyimpan memori, dan memori
semantik yang mungkin memang terdapat pada pasien ski"ofrenia di
episode a#al penyakit dapat men$adi lebih berat. &elain itu
kemampuan memecahkan masalah sosial, keterampilan sosial $uga
memperlihatkan penurunan.
d. 4fek :ormonal
Obat psikotik tipikal yang digunakan dalam $angka #aktu yang
pan$ang dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon prolaktin
terutama pada #anita.
13
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
14/22
!lokade pada traktur tuberoinfundibular yang terproyeksikan
ke hipotalamus dan kelen$ar hipofisis mengakibatkan berbagai efek
samping neuroendokrine, yakni peningkatan pelepasan hormone
prolaktin
%rolaktin serum yang meningkat dapat mempengaruhi fungsi
seksual pada #anita maupun pria yang dapat bermanifestasi sebagai
galaktorrhea, amenorrhea dan poembesaran payudara pada #anita,
gangguan fungi ereksi dan pencapaian orgasme, gangguan libido,
impotensi, dan ginekomasti pada pria.
e. 4fek &ing %ada &istem ainnya
4fek lain antipsikotik tipikal seperti efek antikolinergik baik sentral
maupun perifer melalui blokade reseptor muskarinik. =e$ala pada
efek sentral seperti agitasi yang berat, disorientasi #aktu, tempat
dan orang, halusinasi, dan dilatasi pupil. &edangkan efek perifer
antikolinergik berupa mulut dan hidung yang kering umumnyadilaporkan pada pasien dengan pengobatan antipsikotik tipikal
potensi rendah, contohnya chlorproma"ine dan mesorida"ine. 4fek
antikolinergik autonomik lainnya seperti konstipasi./,
>otosensiti'itas dapat ter$adi pada pasien yang mengkonsumsi
golongan potensi rendah seperti chlorproma"ine sehingga pasien
perlu diinstruksikan untuk berhati-hati ketika terpapar sinar
matahari. &elain itu dermatitis alergi dapat ter$adi di a#al
pengobatan.
4fek sedasi ter$adi akibat mekanisme hambatan reseptor histamine
:yang mungkin akan berpengaruh dalam peker$aan bila pasien
merupakan orang yang masih aktif beker$a. ,2 Akibat inhibisi
psikomotorik men$adikan akti'itas psikomotorik menurun,
ke#aspadaan berkurang dan kemampuan kognitif menurun.
14
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
15/22
4fek autonomik yang muncul seperti hipotensi postural dimediasi
oleh blokade adrenergik umumnya pada pengguna obat tipikalpotensial rendah seperti chlorproma"ine dan thiorida"ine. &ehingga
penggunaan obat tipikal potensial rendah intramuscular
memerlukan pemantauan tekanan darah (saat berbaring dan berdiri)
untuk mencegah pasien pingsan ataupun $atuh saat berdiri.
=angguan irama $antung merupakan efek antipsikotik yang
mengganggu kontraktilitas $antung, menghancurkan en"im
kontraktilitas sel-sel miokardium.,
Antipsikotik tipikal mampu menurunkan ambang batas seseorang
untuk mengalami ke$ang. 9hlorproma"ine dan thiorida"ine
diperkirakan bersifat lebih epiloeptogenik sehingga resiko untuk
ke$ang selama masa pengobatan perlu dipertimbangkan dalam
gangguan ke$ang atau lesi pada otak.2
&elain itu efek yang mungkin timbul $uga dapat berupa peningkatan
berat badan yang kebanyakan terdapat pada pasien yang
mengkonsumsi chlorproma"ine dan thiorida"ine.,2
4fek hematologi dapat ter$adi berupa leukopenia dengan sel darah
putih 7./00 selmm7 merupakan masalah yang umum.
Agranulositosis yang mampu mengancam kehidupan dapat ter$adi
pada < 0.000 pasien yang dira#at dengan antipsikotik tipikal.
15
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
16/22
abel . 4fek Obat Antipsikotik
No. Anti Psikotik Sedasi Otonomik Ekstrapiramidal
. 9hlorproma"ine EEE EEE EE
2. %erphena"ine E E EEE
7. rifluopera"ine E E EEE
6. >luphena"ine EE E EEE
/. hiorida"ine EEE EEE E
. :aloperidol E E EEEE
1. %imo"ide E E EE
16
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
17/22
4. &4D*AA O!A A*%&*+O*+ *%*+A
No. Nama enerik Nama Da!an! Sediaan Dosis An"#ran
. 9hlorproma"ine 9hlorproma"ine
(*ndofarma)
%romactil (9ombipa)
5eprosetil (5eprofarm)
9epe"et (5ersifarma)
ab 2/-00mg
ab 00mg
ab 00mg
ab 00mg
Ampul /0 mg2cc
/0-00mgh
/0-00 mg (im)
&etiap 6- $am2. %erphena"ine %erpena"ine (*ndofarma)
riflafon (&choring)
ab 6 mg
ab 2-6-? mg
2-26 mgh
7. rifluopera"ine &tela"ine (=laCo-smitrh-
kline)
ab -/ mg 0-/ mgh
6. >luphena"ine Anatensol (!-5 &uibb) ab 2,/-/ mg 0-/ mgh
/. hiorida"ine 5elleril (o'artis) ab /0-00 mg /0-700 mgh
. :aloperidol :aloperidol (*ndofarma)Dores (%yridam)
&erenace (%fi"er-
%harmacia)
:aldol (@anssen)
=o'otil (=uardiaan
%harmatama)
odomer (5ersifarma)
:aldol Decanoas (@anssen)
ab 0,/-,/-/ mg9ap / mg
ab ,/ mg
ab 0,/-,/-/ mg
ig. 2 mgml
Amp / mgcc
ab 2-/ mg
ab 2-/ mg
ab 2-/ mg
Amp / mgcc
Amp /0 mgcc
/-/ mgh
/-0 mg (im)
setiap 6- $am
/-0 mg (im)
setiap 6- $am
/0 mg
1. %imo"ide Orap >orte (@anssen) ab 6 mg 2-6 mgh
abel 2. ama Obat Antipsikotik ipikal
17
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
18/22
>. %4AAA+&AAA
a. =e$ala 4kstrapiramidal (Extrapyramidal syndrome)
%asien yang mengalami reaksi distonia akut harus segera ditangani.
%enghentian obat-obatan psikotik yang sangat dicurigai sebagai
penyebab reaksi harus dilakukan sesegera mungkin. %emberian terapi
antikolinergik merupakan terapi primer yang diberikan. !ila reaksi
distonia akut berat harus mendapatkan penanganan cepat dan agresif.
mumnya diberikan !en"tropin dengan $alur intra'ena atau
difenhidramin intramuskuler. 7
%enatalaksanaan akatisia dengan memberikan antikolinergik dan
amantadin, dan pemberian proanolol dan ben"odia"epine seperti
klona"epam dan lora"epam. 2
ntuk sindrom %arkinson diberikan agen antikolinergik. &ementara
untuk tardivediskinesia ditangani dengan pemakaian obat neuroleptik
secara bi$aksana untuk dosis medikasinya. %enggunaan golongan
!en"odia"epin dapat mengurangi efek gerakan in'olunter pada banyak
pasien. 7
b. &indrom euroleptik 5aligna (&5)
%enanganan yang paling utama bila pasien mengalami &5 adalah
penghentian terlebih dahulu konsumsi obat-obatan antipsikotik. =e$ala
akan berkurang dalam -2 minggu. ntuk mempertahankan fungsi
organ-organ 'ital tubuh dan mencegah dari komplikasi yang lebih
buruk perlu diperhatikan untuk men$aga kestabilan sirkulasi dan
'entilasi pasien, temperatur yang meningkat diatasi dengan pemberian
antipiretik dan resusitasi cairan secara agresif dan mengontrol
keseimbangan cairan bila terdapat tanda yang mengarahkan
18
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
19/22
kemungkinan ter$adi gagal gin$al. erapi farmakologi yang diberikan
yakni bromocriptine yang merupakan agonis dan prekursor reseptor
dopamine. 2,6,1
19
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
20/22
!A! ***
%4%
A. +4&*5%A
Obat-Obatan Antipsikotik dapat diklasifikasikan dalam
kelompok tipikal dan atipikal. Dopamine memiliki peran yang sangat
penting dalam etiologi psikosis. Antipsikotik tipikal merupakan
golongan obat yang memblokade dopamine pada reseptor pasca-
sinaptik neuron di otak, khususnya sistem limbik dan sistem
ekstrapiramidal (dopamine D-2 receptor antagonist). ;alaupun efek
blokade reseptor dopamine D-2 di mesokortikal dan mesolimbik
dipercaya sebagai terapi pada gangguan psikotik namun $uga men$adi
penyebab utama timbulnya berbagai efek samping gangguan kognitifdan perilaku. 4fek samping yang mungkin ter$adi akibat penggunaan
antipsikotik tipikal dapat berupa gangguan fungsi kognitif, efek sedatif
yang mungkin tidak diharapkan pada pasien yang masih bisa aktif
beker$a, dan efek antikolinergik berupa mulut kering dan hipotensi
postural. 4fek gangguan hormonal dapat berupa amenorrhea pada
#anita, gangguan fungi ereksi dan pencapaian orgasme pada pria,
gangguan libido, impotensi, dan ginekomasti.
ntuk efek samping yang perlu diperhatikan yakni gangguan
ekstrapiramidal (extrapyramidal syndrome) berupa reaksi distonia
akut, tardivediskinesia, akatisia, dan sindrom %arkinson. &edangkan
efek samping yang perlu di#aspadai dan memerlukan tindakan segera
dan agresif yakni &indrom euroleptik maligna yang bila tidak segera
ditangani dapat menyebabkan kematian.
20
8/13/2019 referat antipsikotik tipikal
21/22
DA>A8 %&A+A
. 5elt"er F. :erbert. Antipsychotic and anticholinergic drugs.
5ichael =. =elder, @uan @. Gpe"-*bor, @r. and ancy Andreasen in
< e# OCford eCtbook of %sychiatry. 2000. 9hapter .2./. OCford
ni'ersity %ress
2. ;ilkatis @ohn, eresa 5., :enry asarallah. Classic Antipsychotic
Maedications. Alan >. scat"berg, 9harless !.., eds. *n eCtbook
of %sychopharmacology, 2006. American %sychiatric %ublishing