Upload
usman-maureksa
View
5
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sama seperti di atas
Citation preview
A. LK4 Lindi
1. Pengertian
Yaitu cairan yang dikeluarkan dari sampah akibat proses degradasi biologis. Lindi
juga dapat pula didefinisikan sebagai air atau cairan lainnya yang telah tercemar
sebagai akibat kontak dengan sampah (Rustiawan et al., 1993).
• Air lindi merupakan cairan yang sangat berbahaya karena selain kandungan
organiknya tinggi, juga dapat mengandung unsur logam (seperti Zn, Hg).
• Jika tidak ditangani dengan baik, air lindi dapat menyerap dalam tanah sekitar
landfill kemudian dapat mencemari air tanah sekitar landfill.
• Lindi dapat dianggap sebagai limbah yang kompleks sangat terkonsentrasi yang
mungkin mengandung mineral dan senyawa organik (humat zat, asam lemak,
senyawa aromatik), logam berat dan banyak bahan kimia berbahaya lainnya.
2. Komposisi air lindi
Komposisi lindi sangat bervariasi dari waktu ke waktu bergantung pada aktivitas
secara fisik, kimia dan biologis yang terjadi dalam sampah. Variasi komposisi lindi ini
disebabkan oleh berbagai macam sebab antara lain interaksi antara komposisi
sampah, umur dari sampah, kondisi hidrogeologi dari lahan, iklim, musim, dan air
yang melalui timbunan. Setelah lindi keluar dari timbunan sampah, komposisi lindi
dipengaruhi oleh jenis tanah dan pengenceran oleh air tanah
3. Karakteristik air lindi
Air lindi dapat digolongkan sebagai senyawa yang sulit didegradasi, yang
mengandung bahan-bahan polimer (makro molekul) dan bahan organik sintetik
bahan organik yang terdapat dalam air lindi bersifat sulit untuk didegradasi
secara biologis.
Komposisi air lindi sangat bervariasi karena proses pembentukannya dipengaruhi
oleh karakteristik sampah (organik-anorganik), mudah tidaknya penguraian (larut
-tidak larut), kondisi tumpukan sampah (suhu, pH, kelembaban, umur),
karakteristik sumber air (kuantitas dan kualitas air yang dipengaruhi iklim dan
hidrogeologi), komposisi tanah penutup, ketersediaan nutrien dan mikroba, dan
kehadiran in hibitor (Diana, 1992).
umur tumpukan sampah juga bisa mempengaruhi kualitas air lindi dan gas yang
terbentuk.
4. Parameter Air Lindi
a. Parameter fisika
1. Suhu
2. Total Suspended Solid
b. Parameter kimia
1. pH (berkisar antara 1,5 – 9,5 menurut Pohland dan Harper)
2. Dissolved Oxygen
3. Biochemical Oxygen Demand 5
4. Chemical Oxygen Demand
5. Ammonia total
6. Nitrat
7. Besi
5. Dampak lindi terhadap Lingkungan Hidup
Lindi sangat potensial menjadi masalah, karena aliran lindi bergerak secara
lateral maupan vertical tergantung pada karakteristik dari material yang berada
di sekitarnya.
Air permukaan yang telah tercemar oleh lindi dapat menyebabkan matinya ikan,
hilangnya nilai estetik dan perubahan keseimbangan hidup flora dan fauna di
dalam air.
Pada kasus pencemaran air tanah, kontaminasi akan berjalan terus menerus
dalam periode yang lama.
Untuk menanggulangi dan mencegah pencemaran ini tentunya akan
menghabiskan dana yang sangat besar dan khusus untuk kasus pencemaran air
tanah, untuk mengembalikan kondisi air ke keadaan semula (tidak tercemar)
dibutuhkan waktu puluhan atau bahkan ratusan tahun.
6. Pengolahan Cairan air Lindi
Pengolahan air lindi dapat dilakukan dengan berbagai alternative, seperti:
1. Resirkulasi air lindi kembali ke dalam landfill. Hal ini dapat meningkatkan laju
dekomposisi kandungan organik menjadi biogas hingga 70%.
2. Pengolahan air lindi dengan menggunakan pengolahan limbah secara biologis.
Pengolahan ini biasa dilakukan dengan menggunakan lumpur aktif.
3. Pengolahan air lindi dengan menggunakan membran. Selain untuk mengurangi
kekeruhan atau turbiditas, pengolahan dengan membran dimaksudkan untuk
mengurangi kadar COD, BOD serta kandungan logam pada air lindi.
4. Metode landfill, relatif mudah dilakukan dan bisa menampung sampah dalam
jumlah besar. Akan tetapi, anggapan ini kurang tepat karena jika tidak dilakukan
secara benar, landfill dapat menimbulkan masalah yang berkaitan dengan
kesehatan dan lingkungan. Masalah utama yang sering timbul adalah bau dan
pencemaran air lindi yang dihasilkan. Selain itu, gas metana yang dihasilkan oleh
landfill dan tidak dimanfaatkan akan menyebabkan efek pemanasan global. Jika
termanpatkan di dalam tanah, gas metana bisa meledak. Oleh sebab itu, dalam
sistem landfill yang baik diperlukan adanya unit pengolahan air lindi dan unit
pengolahan biogas. (Suriawiria, 2005)
7. Penanganan Lindi
Penanganan lindi dapat dilakukan dengan berbagai cara,antara lain:
1. Memanfaatkan sifat-sifat hidrolisis dengan pengaturan air tanah sehingga aliran
lindi tidak masuk ke arah air tanah. Dengan menggunakan tembok penghalang
(barrier) sekeliling landfill sehingga air tanah sekitarnya lebih tinggi disbanding
air tanah di bawah landfill. Barrier tersebut dapat dibangun dari soil bentonite
atau steel sheetpile
2. Mengisolasi lahan-urug tersebut agar air eksternal tidak masuk dan lindinya tidak
ke luar. Misalnya pada landfill bahan berbahaya dengan menggunakan liner dari
geomembran.
3. Mencari lahan yang mempunyai tanah dasar dengan kemampuan baik untuk
menetralisir cemaran
4. Mengembalikan lindi (resirkulasi) kea rah timbunan sampah
5. Mengalirkan lindi menuju pengolah air buangan domestic
6. Mengolah lindi dengan pengolahan sendiri.