38
Strategi pembangunan kesehatan nasional adalah mewujudkan Indonesia sehat 2015, strategi ini mengedepankan program pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Program pembangunan kesehatan memberikan prioritas utama terhadap upaya – upaya pelayanan peningkatan kesehatan ( promotif ) dan upaya pencegahan penyakit ( preventif ) selain upaya pelayanan penyembuhan atau pengobatan ( kuratif ) dan upaya pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ) dilakukan secara menyeluruh dan terpadu serta berkesinambungan. Untuk mewujudkan pembangungan kesehatan, program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu program pembangunan kesehatan menuju “Indonesia Sehat 2015 “ ditetapkan sebagai program unggulan, termasuk didalamnya upaya pelayanan kesehatan kerja di Puskesmas . Upaya pelayanan kesehatan kerja adalah suatu upaya dalam pemberian perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja, yang mempunyai tujuan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja, mencegah timbulnya gangguan kesehatan dan melindungi pekerja dari bahaya kesehatan serta menempatkan pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja. Penanganan masalah kesehatan masyarakat saat ini sudah menuntut digunakannya pendekatan sosial yang lebih luas karena perkembangan masalah kesehatan sangat erat dengan perilaku sehat sakit individu/ masyarakat. Berdasarkan paradigma hidup sehat menurut H.L Blum, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan yaitu: faktor perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan genetik. Untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak cara yang harus diupayakan. Salah satu diantaranya penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Jika pelayanan kesehatan tidak tersedia, tidak tercapai,

Puskesmas YUNI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Puskesmas YUNI

Strategi pembangunan kesehatan nasional adalah mewujudkan Indonesia sehat 2015, strategi ini mengedepankan program pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Program pembangunan kesehatan memberikan prioritas utama terhadap upaya – upaya pelayanan peningkatan kesehatan ( promotif ) dan upaya pencegahan penyakit ( preventif ) selain upaya pelayanan penyembuhan atau pengobatan ( kuratif ) dan upaya pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ) dilakukan secara menyeluruh dan terpadu serta berkesinambungan. Untuk mewujudkan pembangungan kesehatan, program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu program pembangunan kesehatan menuju “Indonesia Sehat 2015 “ ditetapkan sebagai program unggulan, termasuk didalamnya upaya pelayanan kesehatan kerja di Puskesmas .Upaya pelayanan kesehatan kerja adalah suatu upaya dalam pemberian perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja, yang mempunyai tujuan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja, mencegah timbulnya gangguan kesehatan dan melindungi pekerja dari bahaya kesehatan serta menempatkan pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja.

Penanganan masalah kesehatan masyarakat saat ini sudah menuntut digunakannya

pendekatan sosial yang lebih luas karena perkembangan masalah kesehatan sangat erat dengan perilaku

sehat sakit individu/ masyarakat.

Berdasarkan paradigma hidup sehat menurut H.L Blum, terdapat 4 faktor yang

mempengaruhi derajat kesehatan yaitu: faktor perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan genetik.

Untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak cara yang harus diupayakan. Salah satu

diantaranya penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Jika pelayanan kesehatan tidak tersedia, tidak

tercapai, tidak terjangkau, tidak berkesinambungan, tidak terpadu dan atau tidak bermutu akan sulit

terwujud keadaan sehat tersebut.

Puskesmas sebagai salah satu pelayanan dasar tingkat pertama memegang peranan penting

dalam mewujudkan kesehatan masyarakat, yaitu menjalankan fungsi promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif.

Puskesmas Sedayu II sebagai satu Puskesmas di Kabupaten Bantul selalu berupaya

memegang peranan dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat. Berbagai upaya pelayanan dan

peningkatan kesehatan masyarakat sudah dilaksanakan selama tahun 2009.

Page 2: Puskesmas YUNI

Semoga profil Puskesmas Sedayu II ini dapat digunakan bagi siapa saja yang ingin

mengetahui keadaan pelayanan kesehatan di wilayah Puskesmas Sedayu II, sehingga dapat diperoleh

masukan bagi peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) sebagai ujung tombak upaya kesehatan (Upaya

Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan) tertuang dalam SK Menteri

Kesehatan No.128/Menkes/SK /II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan Masyarakat.

Perubahan mendasar pada paradigma sehat adalah bahwa puskesmas akan melakukan intervensi

bukan hanya keluarga sakit, tetapi juga keluarga sehat yang dijaga dan ditingkatkan

kesehatannya.

Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kota yang bertanggung

jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya Wilayah kerja

Puskesmas sedayu 2 mewilayahi 2 Desa yaitu Desa Argorejo dengan luas wilayah 723.000 Ha yang

mencakup 13 Dusun dan Desa Argodadi dengan luas wilayah 1.121.4955 Ha yang mencakup 14

Dusun..

(kata pengantar)

a. Kondisi geografisb. Kecamatan Sedayu merupakan salah satu dari 17 Kecamatan di Kabupaten Bantul. Letak

Kecamatan Sedayu kurang lebih 12,5 km arah ibu kota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Kecamatan Sedayu terdiri atas 4 Desa yaitu Desa Argorejo, Argodadi, Argosari dan Argomulyo.

Adapun wilayah kerja Puskesmas Sedayu II terdiri dari 2 desa, yaitu: Desa Argorejo dan

Argodadi.

d. Batas-batas wilayah Kecamatan Sedayu adalah sebagai berikut:

e. Sebelah Utara : Kecamatan Moyudan Kab. Sleman

f. Sebelah Selatan : Kecamatan Pajangan

g. Sebelah Barat : Kabupaten Kulon Progo

h. Sebelah Timur : Kecamatan Gamping Kab. Sleman

i. Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sedayu II adalah:

Page 3: Puskesmas YUNI

j. Sebelah Utara : Desa Argosari

k. Sebelah Selatan : Kecamatan Pajangan

l. Sebelah Timur : Kecamatan Gamping Kab. Sleman

m. Sebelah Barat : Kabupaten Kulon Progo

n. Selengkapnya disajikan dalam peta wilayah kerja Puskesmas Sedayu II pada lampiran

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II

.Kondisi geografis berupa dataran rendah dan berbukit dengan suhu 23 – 31 derajat celcius yang

merupakan tanah persawahan, tegalan, dan pekarangan sehingga mudah dijangkau dengan

kendaraan mobil atau pun motor sampai ke dusun..

1. Topografi

Wilayah Kecamatan Sedayu sebagian besar berupa dataran tinggi, sedangkan sebagian kecil

lainnya merupakan dataran rendah. Luas wilayah kerja Puskesmas Sedayu I ditampilkan dalam

tabel 1.

Page 4: Puskesmas YUNI

Tabel 1Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II

No Desa Luas Wilayah (km )

1. Argorejo 7230

2. Argodadi 11214

Jumlah 18444

Sumber data: Monografi Desa Argorejo dan Argodadi 2009

Puskesmas Sedayu II memiliki prasarana satu unit gedung untuk puskesmas induk dan tiga unit

gedung untuk puskesmas pembantu (pustu). Secara geografis Puskesmas Sedayu II

mempunyai letak pada lokasi yang strategis, yaitu di tepi Jalan Raya Sedayu – Pajangan dan

tidak begitu jauh dari Jalan Wates.

Puskesmas Sedayu II merupakan Puskesmas Rawat Jalan yang terletak di Kecamatan Sedayu

dan mewilayahi 2 Desa yaitu Desa Argorejo dengan luas wilayah 723.000 Ha yang mencakup 13

Dusun dan Desa Argodadi dengan luas wilayah 1.121.4955 Ha yang mencakup 14 Dusun.

Dari gambar peta dapat dilihat bahwa Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II batas sebelah Utara

adalah Desa Argodadi, Batas sebelah Timur adalah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman,

batas sebelah Selatan adalah Kecamatan Pajangan, dan batas sebelah Barat adalah Kabupaten

Kulon Progo.

A. Demografi

Wilayah Desa Argorejo dibagi menjadi 13 dusun, sedangkan Desa Argodadi dibagi menjadi 14 dusun

dengan jumlah kepala keluarga kedua desa tersebut sebanyak 6.855 KK. Jumlah penduduk di

wilayah kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2011 sejumlah 22.757 jiwa dengan proporsi seperti

tampak pada grafik berikut :

Grafik 1. Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Wilayah

Page 5: Puskesmas YUNI

Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2011

0 - 45 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74

75+

1500 1000 500 0 500 1000 1500

934976906917

724877903870

939793

659487

309322254

390

900 934

865 823

687 904 929

877 981

798 647

473 393 377 345

564

JUMLAH PEREMPUANJUMLAH LAKI-LAKI

Dari Piramida Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II di atas, jumlah penduduk

laki-laki terbanyak pada golongan umur 5-9 tahun, yaitu 976 jiwa. Sedangkan jumlah

penduduk perempuan terbanyak pada golongan umur 40-44 dengan 981 j iwa.

Tabel 1

Data Kepesertaan Jaminan Kesehatan bagi Penduduk Miskin

No DesaJumlah

Penduduk

Penduduk

miskin

Peserta

Jamkesmas

Peserta

Jamkesos

1 Argorejo 11.922 3.055 3.613 1.049

2 Argodadi 10.689 4.376 3.674 1.081

Jumlah 22.611 6.792 7.287 2.130

Page 6: Puskesmas YUNI

a. Visi

Visi Puskesmas Sedayu II adalah:

Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat

b. Misi

Misi Puskesmas Sedayu II adalah:

1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi

masyarakat yang didukung fasilitas kesehatan yang memadai

2) Menjadi tempat pelayanan kesehatan yang mampu menggerakkan kemandirian

masyarakat untk berperilaku hidup bersih dan sehat

3) Meningkatkan kinerja, kerjasama dan profesionalisme pegawai menjadi tim yang solid

4) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar mutu

5) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberdayakan sesuai profesi

6) Meningkatkan kerjasama lintas program, lintak sektoral dan stakeholder terkait

c. Strategi

Strategi kesehatan yang dilakukan Puskesmas Sedayu II adalah:

1) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petugas dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.

2) Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan yang bermutu, merata dan

terjangkau melalui pelayanan rawat jalan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan

Puskesmas Keliling.

3) Meningkatkan kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor yang terkait.

4) Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan

pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat meliputi promosi kesehatan,

pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan

keluarga termasuk keluarga berencana dan pengobatan dasar serta upaya kesehatan

masyarakat lainnya sesuai kondisi wilayah.

d. Nilai – Nilai

Dalam Suatu Organisasi terdapat nilai – nilai (Values) yang dianut bersama oleh seluruh

anggota organisasi. Nilai – nilai tersebut menjadi acuan tidak tertulis (convension) dalam

Page 7: Puskesmas YUNI

pelaksanaan aktivitas dan tugas – tugas organisasi. Nilai – nilai tersebut dapat tumbuh secara

alami dalam organisasi maupun diciptakan oleh pimpinan organisasi ataupun oleh anggota

organisasi secara bersama – sama. Nilai – nilai tersebut adalah panduan moral dan etika

yang disepakati dan dianut oleh seluruh anggota serta menjadi perekat organisasi. Mengingat

pentingnya nilai – nilai organisasi tersebut maka nilai – nilai ini harus digali dari nilai – nilai

luhur yang ada di masyarakat. Maka Puskesmas Sedayu II menetapkan nilai – nilai sbb ;

a. Beriman

b. Disiplin

c. Profesioal

d. Jujur

e. Bertanggungjawab

f. Kebersamaan

g. Komitmen

e. Target Pembangunan Kesehatan

Target dari tujuan pembangunan kesehatan di wilayah Sedayu II adalah untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II, dengan

indikator-indikator sebagai berikut: menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI), menurunnya

Angka Kematian Bayi (AKB), menurunnya angka kesakitan dan meningkatnya status gizi

masyarakat serta peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

f. Pertumbuhan Penduduk

g. Sosial Ekonomi

Salah satu variabel yang mempengaruhi hubungan antara lingkungan dan perilaku

masyarakat terhadapa masalah kesehatan adalah sosial ekonomi. Sosial ekonomi

masyarakat ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain adalah rasio beban tnggungan

penduduk usia produktif terhadap penduduk usia non produktif. Berdasarkan data

Page 8: Puskesmas YUNI

penduduk tahun 2008 di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II, penduduk usia produktif

berjumlah 13.369 jiwa dan penduduk usia non produktif berjumlah 11.251 jiwa. Hal ini

mendekati ideal karena setiap 1 penduduk produktif menanggung 1 usia non produktif, dan

dapat disimpulkan bahwa sosial ekonomi di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II sudah

cukup baik.

h. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Puskesmas Sedayu II

Dalam menjalankan fungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat diperlukan sistem

manajemen serta koordinasi yang baik diantara anggota organisasi puskesmas2. Untuk itu

dibuat struktur organisasi untuk mempejelas dan mempermudah fungsi manajemen di

Puskesmas Sedayu II. Berikut ini adalah struktur organisasi di Puskesmas Sedayu II :

i. Sumber Daya Manusia

Dalam melayani masyarakat di bidang kesehatan, Puskesmas Sedayu II memiliki

ketenagakerjaan sebagai berikut:

Tabel 13. Sumber Daya Manusia di Puskesmas Sedayu II

No. Jenis Ketenagaan Ada Kekurangan

1 Kepala Puskesmas 1 -

2 Ka Sub Bag Tata Usaha 1 -

3 Dokter Umum 2 -

4 Dokter Gigi 2 -

Page 9: Puskesmas YUNI

5 Sarjana/D3

a. SKM 1 -

b. D3 Gizi 1 -

c. D3 Analis (Laboran) 1 -

a. D3 Kesling 1 -

6 Bidan 4 -

7 Perawat 4 -

8 Perawat Gigi 3 -

9 Sanitarian 1 -

10 Pengelola Obat 1 -

11 Bendahara Puskesmas 0 1

12 Bidan Desa (PTT) 2 -

13 Supir Ambulans 1 -

14 Administrasi/Rekam Medis - 1

15 Staf Umum (SLTA) 3 -

16 Jaga Malam (Honorer) 1 -

17 Petugas Kebersihan (Honorer) 1 -

Jumlah 29 2

Penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan maka Puskesmas Puskesmas menerapkan azas penyelenggaraan secara terpadu. Azas penyelenggaraan ini dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas, dimana ketiga fungsi Puskesmas tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan. 2. Pusat Pemberdayaan masyarakat. 3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama. Untuk tercapainya Visi Pembangunan Kesehatan,

Puskesmas berdasarkan ketiga fungsi tersebut,

Page 10: Puskesmas YUNI

bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari system kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.

UPAYAUntuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni terwujudnya

Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan uapay kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yangkeduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatantingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:

Upaya kesehatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi

A. Upaya Kesehatan Wajib: Kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,

regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk  peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan upaya pengobatan.

1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana 4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 6. Upaya Pengobatan

B. Upaya Kesehatan PengembanganUpaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan

permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikandengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upayakesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yakni upaya kesehatan sekolah, upayakesehatan olahraga, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upayakesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatanusia lanjut, upaya pembinaan pengobatan tradisional.

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.

Page 11: Puskesmas YUNI

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya kesehatan wajib maupun kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatanmasyarakat menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.

Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi dalam rangka mempercepattercapainya visi Puskesmas. Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan olehPuskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukandari BPP yang dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. ApabilaPuskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahaltelah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggungjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatankabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.

Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap.Untuk ini di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan prasaranasesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Apabila ada kemampuan, di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan medicspesialistik tersebut, baik dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan medik spesialistik di Puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayananrujukan kepada masyarakat yang membutuhkan.Status dokter dan atau tenaga spesialisyang bekerja di Puskesmas yang diatur oleh dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.

Perlu diingat meskipun Puskesmas menyelenggarakan pelayanan medic spesialistik dan memiliki tenaga spesialis, kedudukan dan fungsi Puskesmas tetap sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya

Berdasar permasalahan kesehatan setempat dan kemampuan Puskesmas, dapat dipilih berdasar upaya kesehatan yang telah ada :

1. Upaya Kesehatan Sekolah 2. Upaya Kesehatan Olah Raga 3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat 4. Upaya Kesehatan Kerja 5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut 6. Upaya Kesehatan Jiwa 7. Upaya Kesehatan Mata 8. Upaya Kesehatan Usia lanjut 9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisonal

Page 12: Puskesmas YUNI

C. Upaya Kesehatan Inovasi, yakni upaya lain diluar upayatersebut diatas yang sesuai dengan kebutuhan.

Azas penyelenggaraan Puskesmas dimaksud di depan adalah : 1. Azas Pertanggungjawaban wilayah., dalam arti

Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.

2. Azas Pemberdayaan Masyarakat, dalam arti Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas.

Page 13: Puskesmas YUNI

3. Azas Keterpaduan, meliputi keterpaduan lintas program dan lintas sektoral.

4. Azas Rujukan. Sebagai sarana pelayanan kesehatan strata tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki Puskesmas terbatas. Padahal Puskesmas sering berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai masalah kesehatannya. Untuk membantu dan meningkatkan efisiensi, maka setiap penyelenggaraan upaya kesehatan yang di;lakukan oleh Puskesmas harus ditopang oleh azas rujukan.

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah kesehatan yang

diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Sesuai

dengan jenis upaya kesehatan, maka terdapat dua jenis rujukan, yaitu:

1) Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan

Cakupan rujukan upaya kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu

Puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka dirujuk ke

tenaga kesehatan lain yang lebih berkompeten. Sebaliknya, pasien pasca rawat inap yang

hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke Puskesmas. Rujukan upaya kesehatan

perorangan dibedakan atas 3 macam, yaitu:

Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan dan tindakan medik

Rujukan bahan pemeriksaan (sesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih

lengkap

Rujukan ilmu pengetahuan, antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten

untuk melakkan bimbingan tenaga Puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan

medik di Puskesmas

2) Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

Cakupan rujukan upaya kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat,

misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan dan bencana.

Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila suatu Puskesmas tidak

mampu melakukan upaya kesehatah masyarakat wjib dan pengembangan, padahal upaya

tersebut dibutuhkan oleh masyarakat. Rujukan upaya kesehatan masyarakat dapat dibedakan

menjadi:

Page 14: Puskesmas YUNI

Rujukan saran dan logistik, antara lain peminjaman alat fogging, alat laboratorium

kesehatan, atau obat-obatan atau vaksin.

Rujukan tenaga kesehatan, antara lain dukungan tenaga kesehatan saat ada kejadian luar

biasa, penyelesaian hukum kesehatan atau penyelesaian karena bencana alam.

Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab

penyelesaian masalah masyarakat, misal usaha kesehatan sekolah dan usaha kesehatan

kerja kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Gambar 22. Pola Rujukan Sistem Kesehatan

Manajemen Puskesmas: Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan

yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas, perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian, serta Pengawasan dan

Page 15: Puskesmas YUNI

Pertanggungjawaban (pada masa sebelumnya fungsi manajemen ini lebih dikenal dengan P1, P2, P3 yaitu P1 sebagai Perencanaan, P2 sebagai Penggerakan Pelaksanaan dan P3 sebagai Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian). Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

PerencanaanPerencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasimasalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan Puskesmas dibedakanatas dua macam. Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunanupaya kesehatan pengembangan.

1. Perencanaan Upaya Kesehatan WajibJenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap Puskesmas yakni PromosiKesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KeluargaBerencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukanPuskesmas adalah : a.Menyusun usulan kegiatan b.Mengajukan usulan kegiatan

Penyusunan RUK terdiri dari 2 langkah yaitu, analisa masalah dan penyusunan rencana

usulan kegiatan.

a) Analisa masalah dilakukan melalui tahapan:

Identifikasi masalah

Menetapkan urutan prioritas masalah

Merumuskan masalah

Mencari akar penyebab masalah

b) Penyusunan RUK yang meliputi:

Upaya kesehatan wajib

Upaya kesehatan pengembangan

c.Menyusun rencana pelaksanaan kegiatanLangkah penyusunan RPK adalah sebagai berikut:

a) Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui

b) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yang diusulkan dan situasi pada

saat penyusunan RPK

Page 16: Puskesmas YUNI

c) Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan serta sumber

daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.

d) Mengadakan lokakarya mini tahunan untuk membahas kesepakatan RPK

e) Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.

2 Perencanaan Upaya Kesehatan PengembanganJenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatanPuskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri.Langkah-langkah perencanaan upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan olehPuskesmas mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Identifikasi upaya kesehatan pengembanganb. Menyusun usulan kegiatanc. c. Mengajukan usulan kegiatanD. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

II. Pelaksanaan dan PengendalianPelaksanaan dan Pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Langkah-langkah pelaksanaandan pengendalian adalah sebagai berikut :

A. PengorganisasianUntuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu dilakukan pengorganisasian.

Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan. Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiapkegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja dan seluruh wilayah kerja kepada seluruh petugas Puskesmas dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya. Penetuan para penanggungjawab ini dilakukan melalui pertemuan penggalangan tim pada awal tahunkegiatan

Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral.Ada dua bentuk penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan yaitu penggalangankerjasama bentuk dua pihak yakni antara dua sektor terkait, misalnya antara puskesmasdengan sektor tenaga kerja pada waktu menyelenggarakan upaya kesehatan kerja dan penggalangan kerjasama bentuk banyak pihak yakni antar berbagai sektor terkait, misalnyaantara Puskesmas dengan sektor pendidikan, serta agama, sektor kecamatan pada waktumenyelenggarakan upaya kesehatan sekolah. Penggalangan kerja sama lintas sektor ini dapat dilakukan secara langsung yakni antar sektor-sektor terkait dan secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan pertemuan koordinasi kecamatan.

B. PenyelenggaraanSetelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalahmenyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan Puskesmas sesuai

Page 17: Puskesmas YUNI

dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk dapatdiselenggarakannya rencana tersebut perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Mengkaji ulang rencana pelaksanan yang telah disusun terutama yang menyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja dan rincian tugas para penanggungjawab dan pelaksanaan. 

b. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun. Beban kegiatan Puskesmas harus terbagi habis danmerata kepda seluruh petugas.

c. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Kendalimutu dan kendali biaya merupakan 2 hal penting dalam penyelenggaraanPuskesmas. Kendali mutu adalah upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan masalahyang menyebabkan masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telahditetapkan, menerapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuaidengan kemampuan yang tersedia serta menilai hasil yang dicapai dan menyusunsaran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan. Sedangkan kendali biaya adalah upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis,objektif dan terpadu dalam

d. menetapkan kebijakan dan tatacara penyelenggaraan upaya kesehatan termasuk  pembiayaannya, serta memantau pelaksanaannya sehingga terjangkau oleh masyarakat.

C. PenilaianKegiatan penilaiaan dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang dilakukan mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Melakukan penilaiaan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai,dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan Sumber data yangdipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua, berbagai sumber data lain yangterkait, yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun Kedua, sumber datasekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan triwulan.

b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaianserta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.

III. Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelengaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan dan pertanggungjawaban dilakukan kegiatan sebagai berikut :

a.PengawasanPengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan eksternal.Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung. Pengawasaneksternal dilakukan oleh

Page 18: Puskesmas YUNI

masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagaiinstitusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspek adminstratif, keuangan danteknis pelayanan. Apabila pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan, baik terhadap rencana, standar, peraturan perundangudangan maupun berbagai kewajibanyang berlaku, perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

b. PertanggungjawabanPada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehandan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebutdisampaikan kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak terkait lainnya,termasuk masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas. Apabila terjadi penggantianKepala Puskesmas, maka Kepala Puskesmas yang lama diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa jabatannya

TATA KERJAI. Koordinasi dengan Kantor KecamatanDalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan.Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumberdaya masyarakat oleh Puskesmas, Koordinasi dengan kantor Kecamatan mencakup pulakegiatan fasilitas.

II. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaPuskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota. Dengandemikian secara teknis dan adminstratif. Puskesmas bertanggungjawab kepada Dinaskesehatan kabupaten/kota. Sebaliknya Dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggungjawabmembina serta memberikan bantuan adminstratif dan teknis kepada Puskesmas.

III. Koordinasi dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata PertamaSebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembagamasyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan rujukandan memantau kegiatan yang diselenggarakan.Sedangkan sebagai Pembina upayakesehatan bersumberdaya masyarakat. Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan IV. Koordinasi dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan RujukanDalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai palayanankesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebutdiselenggarakan dengam berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumahsakit (Kabupaten/kota), dan berbagai balai kesehatan masyarakat (Balai PengobatanPenyakit Paru-paru, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan KerjaMasyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatanmasyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanankesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas kesehatan kabupaten/kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai kesehatanmasyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yangmenyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Page 19: Puskesmas YUNI

V. Koordinasi dengan Lintas SektorTanggungjawab Puskemas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakansebagai tugas pembangunan kesehatan yang disebabkan oleh Dinas kesehatankabupaten/kota. Untuk hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatantersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada ditingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan pembangunan kesehatan dikecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sector lain di tingkat kecamatan berdampak  positif terhadap kesehatan.

VI. Koordinasi dengan MasyarakatSebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayahkerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek  pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan BadanPenyantun Puskesmas (BPP), yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti:tokoh masyarakat tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha, BPPtersebut berperan sebagai mitra Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunankesehatan.

VII. Badan Penyantun Puskesmas (BPP)Adalah suatu organisasi yang menghimpun tokoh-tokoh masyarakat pedulikesehatan yang berperan sebagai kerja Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Fungsinya antara lain adalahmelayani pemenuhi kebutuhan penyelenggaran pembangunan kesehatan oleh Puskesmas( to serve ), memperjuangkan kepentingan kesehatan dan keberhasilan pembangunankesehatan oleh Puskesmas ( to advocate ) dan melaksanakan tinjauan kritis dan memberikanmasukan tentang kinerja Puskesmas.

Standar Pelayanan Minimal (SPM). Adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu

untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan pelayanan (kesehatan) dasar kepada masyarakat yang mencakup jenis pelayanan, indikator dan nilai. Kewenangan wajib adalah kewenangan untuk menangani urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan pelayanan dasar kepada masyarakat yang diwajibkan oleh Pemerintah kepada Daerah Kabupaten/Kota.

Indikator kinerja, adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status, dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap

Page 20: Puskesmas YUNI

perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Jenis pelayanan, adalah pelayanan publik yang mutlak dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.

Prinsip-Prinsip SPM:

1) Diterapkan pada kewenangan wajib 2) Diberlakukan untuk seluruh Daerah Kabupaten dan

Daerah Kota 3) Menjamin akses masyarakat mendapat pelayanan

kesehatan dasar tanpa mengorbankan mutu, mempunyai dampak luas pada masyarakat.

4) Merupakan indikator kinerja, bukan standar teknis 5) Dinamis 6) Dalam kerangka penyelenggaraan pelayanan dasar.

Kriteria Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal.

1. Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal hanya pelayanan langsung yang dirasakan masyarakat. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen sebagai faktor pendukung tidak dimasukkan dalam Kewenangan Wajib

2. Harus menjadi prioritas tinggi bagi Pemda

3. Berorientasi pada out put yang langsung dirasakan masyarakat

4. Dilaksanakan secara terus menerus (sustainable), terukur(measurable), dan mungkin dapat dikerjakan (feasible).

Page 21: Puskesmas YUNI

Pelayanan di puskesmas

1. Pendaftaran

Pendaftaran memberikan pelayanan pendaftaran pasien untuk semua poli.

Pendaftaran bertugas menerima pasien, mendata, memberikan no antrian dan

menyiapkan rekam medis pasien yang kemudian mendistribusikan ke masing-masing

poli. Puskesmas memberikan pelayanan untuk enam hari kerja dengan waktu

pendaftaran:

Hari Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 14.30

Hari Jumat : Pukul 07.30 – 11.30

Hari Sabtu : Pukul 07.30 – 13.00

Pasien yang datang di loket menyerahkan kartu berobat jalan untuk pasien lama.

Pasien baru mengisi biodata pasien baru dan menyerahkan fotocopy KTP.

Pasien menunggu panggilan setelah petugas mengisi data pada kertas resep. Pasien

dipanggil dan memberitahukan poli yang dituju dan berikan nomer antrian untuk tiap

poli.

Petugas memberikan karcis pembayaran puskesmas untuk pasien umum (non

asuransi) dengan karcis seharga Rp.5500. Untuk pasien dengan jaminan kesehatan

seperti Askea, Jamkesmas, Jamkesos, Jamkesda no. seri jaminan tersebut dicatat

terlebih dahulu. Kemudian dicatat di buku pencatatan, diisi nama pasien, nomor

rekam medis pasien, poli dan jenis pembayaran.

Petugas mencari rekam medis pasien dan nota obat, karcis pembayaran, kartu

berobat jalan, kartu jaminan kesehatan dimasukkan dalam stofmap rekam medis

yang warnanya sesuai dengan kelurahan pasien, yaitu

o Merah: pasien kelurahan Argorejo

o Hijau: pasien kelurahan Argodadi

o Kuning: pasien kelurahan Argosari dan Argomulyo

o Biru: pasien luar wilayah Sedayu

Petugas kemudian mengentry data kunjungan pasien pada komputer kemudian

mengantarkan stofmap ke poli yang dituju.

Page 22: Puskesmas YUNI

Setelah itu petugas membawa rekam medic ke masing-masing poli pelayanan

puskesmas, sesuai tujuan pengobatan pasien.

Setelah selesai pemeriksaan rekam medis disimpan pada rak sesuai dengan urutan

nomer.

*) foto

I. Poli Umum

Poli umum memberikan pelayanan kesehatan umum pada pasien meliputi

anamnesa, pemeriksaan, penunjang diagnosa, tindakan, rujukan, dan pemberian

pengobatan. Dilayani oleh 2 dokter umum, dan 1 perawat.

Dokter menganamnesa, mendiagnosa dan memberikan tindakan medis. Perawat

membantu kerja dokter, memanggil pasien sesuai antrian, mengukur tekanan darah, dan

menganamnesa awal pasien. Setelah dilakukan anamnesa oleh dokter, jika memerlukan

PasienPendaftaran dan

Informasi

BP(Umu

m, KIA, Gigi)

Laboratorium

UGD dan

Ruang Tindak

an

Konsultasi

(Gizi, Usila,

Sanitasi, dll) Diagno

sa dan Tindak

anRujuk

ke Rumah sakit

Kasir

Ruang Obat

Pasien Pulang

Page 23: Puskesmas YUNI

pemeriksaan penunjang maka pasien diberikan surat rujukan untuk laboratorium.

Kemudian diminta kembali lagi ke poli umum. Dokter memberikan tindakan medis dan

memberikan resep sesuai diagnosa. Jika ada kasus yang perlu rujukan dokter

membuatkan surat rujukan.

Gambar 27. Alur Pasien Di BP Umum Puskesmas Sedayu II

*) foto

Selain BP umum, upaya pengobatan dilakukan di Unit Gawat Darurat (UGD). UGD

di Puskesmas Sedayu II melayani pasien yang memerlukan tindakan perawatan

segera/kondisi darurat. Selain itu, pasien yang mendaftar di luar jam pendaftaran

Puskesmas, akan dilayani di UGD.

Gambar 28. Ruang UGD di Puskesmas Sedayu II

*) foto

Pasien dipanggil

sesuai nomor antre BP

Umum untuk masuk ke

ruang periksa

Pemeriksaan vital sign dan

pencatatan keluhan

utama oleh perawat

Pemeriksaan oleh dokter

Pemeriksaan selesai

Diperlukan

rujukan ke

Rumah Sakit

Diperlukan

pemeriksaan

penunjangHasil

Rumah Sakit

(disertai surat

rujukan)

Laboratorium Puskes

mas

Kasir

Apotek

Pasien pulang

Diperlukan

rujukan ke BP lainPemerik

saan di BP lain

Page 24: Puskesmas YUNI

Alur pelayanan kesehatan di UGD adalah sebagai berikut:

Gambar 29. Alur Pasien di UGD Puskesmas Sedayu II

II. Laboratorium

Pelayanan laboratorium menerima pemeriksaan laboratorium lengkap,

pemeriksaan asam urat, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan

urin rutin, pemeriksaan trigliserit, dilayani oleh 1 tenaga medis. Pasien menyerahkan

surat rujukan dari poli, kemudian menunggu panggilan

Tugas yang dilakukan petugas laboratorium:

• Memanggil pasien berdasarkan urutan

• Melihat blanko dari dokter yang dibawa pasien

• Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

• Mengambil sampel darah, urin, atau dahak sesuai keperluan

Pasien Gawat Darurat

Pemeriksaan dan TindakanPengantar

Pasien Mendaftar ke

Bagian Pendaftaran

Kasir

Apotek

Pasien Pulang

Rujuk ke Rumah Sakit

Page 25: Puskesmas YUNI

• Meminta pasien untuk menunggu hasil tes

Setelah dilakukan tes kemudian mencatat hasil pada buku, blanko dan di komputer

untuk diprint

• Memanggil pasien untuk mengambil hasil tes dan dipersilakan kembali ke poli

untuk dibacakan hasilnya

*)foto

III. Poli Gigi

Poli gigi memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk pasien. Tenaga

medis di poli gigi terdiri dari 2 dokter gigi dan 3 perawat gigi. Dalam poli gigi terdapat 2

kursi gigi untuk pemeriksaan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Alat diagnostic

dan gelas kumur selalu diganti untuk setiap pasien. Sterilisasi alat dilakukan setelah alat

direndam desinfektan dan dicuci sabun dengan air mengalir dan dikeringkan, kemudian

disterilisasi dengan autoclaf.

Pasien dipersilahkan duduk di kusi gigi dan dianamnesa . Penyebutan elemen

gigi pada rekam medis dengan system FDI. Dokter melakukan pemeriksaan klinis dan

melakukan tindakan perawatan sesuai keluhan pasien. Jika diperlukan rujukan, Ro foto,

lab dll pasien diberikan pengantar rujukan. Pasien yang akan dicabut sebelumnya diukur

tekanan darahnya. Untuk setiap tindakan pencabutan, penambalan, dan scalling pasien

sebelumnya diinformasikan tarif yang diberlakukan di puskesmas tersebut.. Rekam

medis diisi keluhan pasien, pemeriksaan obyektif, diagnose dan tindakan yang.

Kemudian data pasien dicatat ke buku dan computer.

Jenis pelayanan yang di lakukan di BP gigi :

1) Pembersihan karang gigi

2) Tumpatan gigi decidui

3) Tumpatan gigi permanen

4) Pencabutan gigi decidui

5) Pencabutan gigi permanen

6) Pengobatan pulpa gigi

7) Pengobatan periodontal

8) Perawatan kelainan pulpa dan jaringan periapikal

Page 26: Puskesmas YUNI

9) Perawatan gusi

10) Penerimaan rujukan dari poli pengobatan lain.

Alat-alat yang tersedia di poli gigi:

No

.

Alat Jumlah

1. Kaca Mulut 7

2. Pingset 6

3. Ekskavator 9

4. Sonde 9

5. Alat Cabut 2 set tang dewasa

1 set tang desidui

4 bein

Sepasang cryer

6. Alat Tambal 3 set alat tambal

1 Light Cure

7. Sterilisator 1 unit

IV. Poli KIA

Poli KIA memberikan pelayanan untuk ibu hamil, KB, Imunisasi dan Caten

dilayani oleh 3 bidan. Jadwal pelayanan KIA:

a. Ibu hamil : Senin-Selasa

b. Imunisasi dan penimbangan bayi : Rabu

c. Pelayanan KB : Kamis

d. Imunisasi TT/TT Caten (Calon Penganten) : Senin-Sabtu

Jadwal Pelayanan Imunisasi

a. BCG : Rabu II dan Rabu terakhir

b. HB Unijet : Setiap Rabu

Page 27: Puskesmas YUNI

c. Anti Polio : Rabu II dan Rabu IV

d. DPT/HB Colombo : Setiap Rabuv

e. Camapk : Rabu II dan Rabu IV

f. TT/TT Caten : Senin-Sabtu

Bidan bertugas memanggil pasien sesuai nomer antrian. Kemudian dilakukan

anamnesa dan pemeriksaan. Untuk pasien imunisasi ditimbang berat badan dan

dilakukan pengisian kartu status. Setelah dianamnesa kemudian dilakukan penegakan

diagnosa dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan. Selanjutnya dilakukan perawatan

yang sesuai yang dikeluhkan pasien. Untuk pelayanan kontrasepsi pasien diminta

mengisi persetujuan tindakan (Informed Consent). Bidan memberikan peresepan obat

jika diperlukan. Setelah perawatan selesai kemudian memasukan data pada buku dan

komputer.

*) foto

V. Kamar obat

Pelayanan kamar obat yaitu menerima resep, menyiapkan obat, meracik obat dan

memberikan obat pada pasien. Kamar obat juga memberikan obat untuk resep luar.

Pelayanan obat dilayani oleh 4 petugas. Petugas kamar obat bertugas untuk menerima

resep yang dibawa pasien dari poli yang dituju setelah mendapatkan cap lunas dari kassa

dan diberi nomer antrian. Jika ada resep yang kurang jelas petugas menanyakan

langsung ke dokter yang membuat resep. Setelah petugas menyiapkan obat kemudian

menuliskan aturan minum obat pada kertas yang disediakan untuk masing-masing obat.

Kemudian memanggil pasien sesuai nomer urutannya. Petugas memberikan penjelasan

aturan minum obat sesuai dengan resep dan menyerahkan ke pasien. Petugas mencatat

jumlah resep dari masing-masing poli dan mencatat jumlah pengeluaran obat.

*) foto

VI. Unit Konsultasi Gizi

Page 28: Puskesmas YUNI

Unit pelayanan konsultasi gizi melayani konsultasi gizi pasien balita yang

tumbuh kembangnya kurang bagus. Selain itu untuk pasien DM, darah tinggi, gagal

ginjal untuk konsultasi diet yang diperlukan dan ibu hamil yang mempunyai masalah

malnutrisi. Pasien konsultasi gizi merupakan rujukan dari poli.