Author
patma-sary
View
83
Download
9
Embed Size (px)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HIPERTIROIDISME
KELUARGA Ny.W N DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SRONDOL
SEMARANG
LAPORAN PENGELOLAAN KASUS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Belajar Lapangan Keperawatan
Keluarga
Disusun oleh:
FADLILATUN NI’MAH
1.1.10452
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
2006
PENGKAJIAN KELUARGA
A. Struktur Keluarga
1. Struktur Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Ibu W
Umur : 77 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Protestan
Suku : Jawa
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Rumpun Diponegoro IV no.91
Banyumanik Semarang
Susunan Anggota Keluarga :
No Nama Umur Sex
(L/P)
Tgl Lahir Pekerjaan Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tn. S
Ny. w
Tn. S
Tn. S
Nn. y
Nn. W
Nn. Y
Ny. T
Tn. J
Ny. R
79Tahun
77 Tahun
52 Tahun
49 Tahun
46 Tahun
44 Tahun
41Tahun
39 Tahun
36 Tahun
33 Tahun
L
P
L
L
p
P
P
P
L
P
1928
1930
1955
1958
1961
1963
1966
1968
1971
1974
ABRI
Ibu rumah tangga
Swasta
Swasta
Swasta
-
Swasta
Ibu rumah tangga
Swasta
Swasta
Almarhum
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tipe Keluarga : Nuclear family
Genogram :
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
2. Sifat Keluarga
a. Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan
keputusan :
Ibu W mengatakan dalam keluarga ini tidak ada yang menonjol
dikarenakan apabila ada permasalahan dalam keluarga didiskusikan
bersama dan dipecahkan bersama.
b. Kebiasaan hidup sehari-hari :
Kebiasaan istirahat / tidur
Ibu W mengatakan setiap malamnya biasa tidur mulai pukul 21.00
WIB sampai pukul 04.30 WIB. Selain itu Ibu W juga mempunyai
kebiasaan tidur siang 1-2 jam sehari. Sementara Nn.W mengatakan
biasa tidur jam 21.00WIB sampai pukul 04 WIB. Nn.Y juga
mengatakan biasa tidur jam 21.00 WIB sampai jam 04.00 WIB tidak
mempunyai kebiasaan tidur siang. Ny.R biasa tidur lebih awal karena
capek bekerja, dan Tn.J mempunyai kebiasaan tidur tidak tetap karena
jarang di rumah.
Rekreasi
Ibu W mengatakan bahwa keluarga jarang rekreasi dan tidak ada
jadwal khusus untuk berekreasi. Namun kadang keluarga melakukan
rekreasi meskipun sangat jarang.
Kebiasaan makan keluarga
Kebiasaan makan Ibu W yaitu tiga kali sehari dengan menu nasi,
sayur, lauk. Keluarga mengatakan jarang makan bersama-sama, lebih
sering makan sendiri-sendiri.
B. Faktor Sosial Budaya dan Ekonomi
1. Penghasilan dan pengeluaran
a. Pekerjaan KK : Ibu Rumah Tangga
b. Jam Kerja : -
c. Penghasilan per bulan : penghasilan dari pensiunan ABRI kurang
lebih Rp.700 ribu
d. Simpanan keuangan : keluarga mengatakan uang pensiunan
disimpan dalam bentuk tabungan dan tabungan diambil jk
dibutuhkan.
e. Penentu dalam keluarga : Ibu W dan anak-anaknya sama-
sama berperan dalam keluarga
2. Suku dan agama
Ibu W berasal dari suku Jawa dan menganut agama Protestan.
3. Peranan anggota dalam keluarga
Ibu W berperan sebagai seorang ibu bagi anaknya dan bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Anak-anak berperan dengan baik dan membantu mengatur
ruamah tangga dalam keluarga.
4. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Ibu W dan anak-anaknya berhubungan baik dengan tetangga, walaupun
mereka beragama protestan, meraka masih maau bergaul dengan tetangga
yang beragama islam.
C. Faktor Lingkungan
1. Rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)
Tipe rumah : Tembok permanen, lantai dari ubin hitam, atap
genting.
Ukuran : 10 m x 11 m
Jumlah ruangan : 10 ruangan, terdiri atas 5 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 WC, 1
teras rumah, dan 1 toko
2. Ventilasi dan Penerangan
Penerangan rumah dengan lampu neon, siang hari cahaya sinar matahari
dapat masuk ketiap ruangan dan kamar tidur, disetiap kamar tidur terdapat
satu jendela, di ruang tamu ada dua jendela. Total terdapat delapan
jendela.
3. Persediaan air bersih
Persediaan air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan air minum dan memasak, air diambil dari PAM dan dimasak
terlebih dahulu hingga masak. Untuk kebutuhan air (MCK) anggota
keluarga dengan menggunakan air dari PAM.
4. Pembuangan sampah
Sampah dibuang pada tempat sampah sementara di rumah dan setiap hari
sekali kecuali hari minggu ada petugas sampah keliling yang mengambil
sampah dari rumah ke rumah untuk dibuang ke penampungan sampah.
5. Pembuangan air limbah
Pembuangan limbah melalui selokan.
6. Jamban / WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Tipe jamban leher angsa (jamban jongkok).
7. Lingkungan rumah
Jarak rumah klien dengan tetangga sangat dekat kurang dari satu mater,
didepan rumah terdapat jalan desa. Didepan rumah terdapat tanaman, dan
terdapat toko serta wartel.
8. Sarana komunikasi dan transportasi
Untuk berhubungan dengan keluarga maupun tetangga yang jauh
berhubungan dengan menggunakan telephone. Untuk keperluan
transportasi menggunakan sepeda motor tau angkutan
9. Fasilitas hiburan (TV, radio, dll)
Keluarga memiliki pesawat televisi yang terletak di ruang keluarga sebagai
fasilitas hiburan.
10. Denah (rumah dan lingkungan)
1
2 7
1
3
11. Fasilitas pelayanan kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan terdekat adalah Puskesmas Srondol, Ibu W
mengatakan setiap sebulan sekali rutin kontrol ke Rumah Sakit Karyadi
dan rutin mengikuti Posyandu lansia di daerahnya.
Keterangan:1 Teras2 Toko3 Ruang Tamu4, 5, 6 Kamar tidur 7 Dapur dan ruang makan8,9 Kamar mandi + WC
9
U
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Ibu W pernah di rawat di Rumah Sakit Dr.Karyadi Semarang sebanyak
tiga kali karena gangguan pada jantung dan pembesaran kelenjar tiroid.
Ny. Y juga pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama
tetapi sekarang sudah sembuh. Untuk anggota keluarga yang lain
belum ada yang pernah di rawat di Rumah Sakit karena penyakit
apapun.
2. Keluarga Berencana
Ibu W mengatakan tidak pernah mengikuti KB, karena pada waktu
dulu belum ada program KB.
3. Imunisasi
Ibu W mengatakan bahwa sudah lupa tentang imunisasi anaknya
karena sudah lama
E. Pengkajian Fisik
Ibu W
TD : 140/90 mmHg RR : 22 x/mnt
Nadi : 80 x/mnt Suhu : 37 0 C.
Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada luka, tidak berbau.
Rambut : bersih, hitam, terdapat ada uban yang cukup banyak.
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran tidak
terganggu.
Mata : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
Hidung : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung.
Mulut : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis.
Leher : simetris, terdapat pembesaran kelenjar tiroid sebelah kanan
Dada
Paru : simetris, fokal fremitus dada kanan = dada kiri, sonor, tidak
terdengar suara nafas tambahan.
Jantung : Ic tidak tampak, Ic teraba di SIC 5, vesikuler, Bj1-11
Perut : simetris, bising usus normal, tidak ada pembesaran hepar atau
lien, tidak ada nyeri tekan, timpani.
Ekstremitas : simetris, tidak ada udema, tidak ada lesi.
Turgor : kulit keriput, turgor kulit elastis.
Nn.W
TD : 140/90 mmHg RR : 22 x/mnt
Nadi : 80 x/mnt Suhu : 37 0 C.
Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada luka, tidak berbau.
Rambut : bersih, hitam, terdapat ada uban yang cukup banyak.
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran tidak
terganggu.
Mata : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
Hidung : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung.
Mulut : mukosa bibir lembab, bentuk simetris.
Leher : simetris, terdapat kaku kuduk, tidak, ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada : simetris, fokal fremitus dada kanan = dada kiri, sonor, tidak
terdengar suara nafas tambahan.
Perut : simetris, bising usus normal, tidak ada pembesaran hepar atau
lien, tidak ada nyeri tekan, timpani.
Ekstremitas : simetris, tidak ada udema, tidak ada akral dingin, tidak ada
lesi, kaki kanan dan kiri tidak simestris sehingga tidak bisa
berjalan normal
Turgor : kulit keriput, turgor kulit elastis.
Nn T
TD : 140/90 mmHg RR : 22 x/mnt
Nadi : 80 x/mnt Suhu : 37 0 C.
Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada luka, tidak berbau.
Rambut : bersih, hitam, terdapat ada uban yang cukup banyak.
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran tidak
terganggu.
Mata : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
Hidung : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung.
Mulut : mukosa bibir lembab, bentuk simetris.
Leher : simetris, terdapat kaku kuduk, tidak, ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada : simetris, fokal fremitus dada kanan = dada kiri, sonor, tidak
terdengar suara nafas tambahan.
Perut : simetris, bising usus normal, tidak ada pembesaran hepar atau
lien, tidak ada nyeri tekan, timpani.
Ekstremitas : simetris, tidak ada udema, tidak ada akral dingin, tidak ada
lesi
Turgor : kulit keriput, turgor kulit elastis.
TD : 110/70 mmHg RR : 22 x/mnt
Nadi : 80 x/mnt Suhu : 37 0 C.
Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada luka, tidak berbau.
Rambut : bersih, hitam, terdapat ada uban yang cukup banyak.
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran tidak
terganggu.
Mata : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
Hidung : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung.
Mulut : mukosa bibir lembab, bentuk simetris.
Leher : simetris, terdapat kaku kuduk, tidak, ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada : simetris, fokal fremitus dada kanan = dada kiri, sonor, tidak
terdengar suara nafas tambahan.
Perut : simetris, bising usus normal, tidak ada pembesaran hepar atau
lien, tidak ada nyeri tekan, timpani.
Ekstremitas : simetris, tidak ada udema, tidak ada akral dingin, tidak ada
lesi
Turgor : kulit keriput, turgor kulit elastis.
Untuk Ny R dan Tn.J tidak dikaji, karena saat dilakukan pengkajian pertama
baru pulang kerja, dan pengkajian kedua sedang bekerja.
F. Pengkajian Psikososial
1. Status emosi
Ibu W seorang yang sabar dan sayang dengan anak-anak, dan tabah
menjalani penyakitnya.
2. Konsep diri
Ibu W konsep diri baik meskipun dengan penyakit yang dideritanya
saat ini. Ibu W berharap dapat melalui hari tuanya dengan tabah dan
ingin semakin mendekatkan diri pada Sang Pencipta
3. Pola komunikasi
Seluruh anggota kaluarga Ibu W menggunakan komunikasi efektif dua
arah menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
4. Pola interaksi
Ibu W mempunyai interaksi sosial yang baik, hubungan dengan
tetangga sekitar baik dan harmonis dan masih rutin mengikuti PKK di
RT.
5. Pola pertahanan dalam keluarga
Apabila ada masalah dalam keluarga, keluarga biasanya membicarakan
secara bersama-sama dan diselesaikan secara bersama.
G. Pengkajian Pengetahuan tentang Tumbuh Kembang
Ibu W mengatakan belum begitu memahami tahapan perkembangan anak
secara menyeluruh, yang ia tahu hanya secara umum seperti masyarakat
ketahui pada umumnya.
H. Pengkajian Tumbuh Kembang
1. Anak
Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya Ibu W mengatakan
tidak ada yang mengalami gangguan dalam tumbuh kembangnya. Anak-
anaknya tumbuh sebagaimana anak-anak pada umumnya.
2. Keluarga
Ibu W mengatakan perkembangan keluarga dari keluarga baru menikah
sampai lansia tidak ada masalah, masing-masing anggota keluarga dapat
menjalankan peranya dengan baik.
I. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan
Ibu W dan keluaraga berharap agar petugas kesehatan mampu memberi
informasi tentang masalah kesehatan yang di alami.
Analisis dan Sintesis Data
No. Data Masalah Penyebab
1 DS :
Ibu W mengatakan “Saya merasakan
pusing, gemetar, berkeringat
banyak”
Ibu W mengatakan “Tidak ada
anggota keluarga saya yang
mengalami penyakit jantung”
Ny. P mengatakan “penyakit saya
adalah penyakit jantung tiroid”
DO :
Tekanan darah 140/90mmHg.
Kurang
pengetahuan
Ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal masalah
kesehatan yang
dialami Ibu W
2 DS :
Ibu W mengatakan “ Kepala saya
sering pusing, gemetar dan keluar
banyak keringat”
Ibu Y mengatakan “ Saya pernah
dirawat dengan penyakit yang sama,
tapi sudah sembuh. Apakah
penyakitnya dapat kambuh
kembali?”
Resti komplikasi
hipertiroidisme
Ketidakmampuan
keluarga untuk
merawat anggota
keluarga yang
menderita
hipertiriodisme
Prioritas Masalah
1. Kurang informasi pada Ibu W berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga/individu untuk mendapatkan informasi.
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBAHASAN
Sifat :Masalah: aktual
Kemungkinan masalah untuk dicegah :Cukup
Potensi masalah diubah: sebagaian
Menonjolnya masalah : ada masalah tetapi tidak harus segera ditangani
3
1
2
1
1
2
1
1
3/3 x 1 = 1
½ x 2 = 1
2/3x 1=2/3
1/2x1=1/2
Jumlah :3 1/6
Sifat masalahnya aktual dalam kesehatan karena Ny. P mengatakan mengatakan “Saya kurang mengerti masalah hipertiroidisme, yang saya tau adalah jantung tiroid.”
Masalah kemungkinan dapat dicegah adalah cukup karena masalah yang dihadapi belum berat dan sudah ada upaya pengobatan yang dilakukan.
Potensi masalah diubah adalah sebagian karena masalah yang terjadi belum lama, tempat tinggal pasien dekat dengan tempat pelayanan kesehatan.
Menonjolnya masalah adalah: ada masalah tetapi tidak harus segera ditangani karena penderita tidak terlalu terganggu dengan penyakit hipertiroidisme yang diderita.
2. Resiko terjadi kekambuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga/individu untuk merawat anggota keluarga yang
sakit/dirinya sendiri
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBAHASAN
Sifat :Masalah: ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah untuk dicegah :cukup
Potensi masalah diubah: sebagian
Menonjolnya masalah : masalah berat tetapi tidak harus ditangani dengan segera
2
1
2
1
1
2
1
1
2/3x1=2/3
½ x 2 = 1
2/3x 1=2/3
1/2x1=1/2
Jumlah :2 5/6
Sifat masalahnya adalah ancaman kesehatan karena keluarga belum memahami makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi penderita hipertiroidisme, kaluarga kurang mengetahui tentang masalah hipertiroidisme dan penatalaksanaannya.
Kemungkinan masalah untuk dicegah adalah cukupkarena masalah belum terjadi.
Potensi masalah dirubah adalah sebagain karena tempat tinggal pasien dekat dengan tempat pelayanan kesehatan, termasuk dalam kategori keluarga mampu.
Masalah yang dihadapi besar tetapi belum perlu penanganan segera karena penderita tidak terlalu terganggu dengan masalah yang dihadapi.
Berdasarkan data di atas maka prioritas masalah keperawatan adalah
sebagai berikut :
1. Kurang informasi pada Ibu W berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga/individu mengambil keputusan untuk mendapatkan informasi
tentang kesehatan dengan skor 3 1/6
2. Resiko terjadi kekambuhan hipertiroidisme berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga/individu untuk merawat anggota keluarga yang
menderita hipertiroidisme/dirinya sendiri dengan skor 2 5/6
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DP TUJUAN INTERVENSI RENCANA EVALUASI
Kriteria Standart
1 Kurang informasi
pada Ny. P
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga/individu
mengambil
keputusan untuk
mendapatkan
informasi tentang
hipertensi
TIU :
Pengetahuan bertambah
setelah dilakukan tindakan
selama 2 hari pada kaluarga
Ibu W.
TIK : setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
tindakan keperawatan
selama 1 x 30 mnt keluarga
diharapkan :
1. mengenal masalah
hipertiroidisme
2. keluarga mampu
mengambil keputusan
tentang masalah
hiprertiroidisme
3. dapat merawat anggota
keluarga dengan
hipertiroidisme
1. kaji ulang
pengetahuan keluarga
tentang definisi dan
tanda gejala hipertensi,
beri reinforcemen positif
atas jawaban, jelaskan
dan tanyakan kembali.
Respon Verbal :
keluarga dapat
menyebutkan
definisi dan
tanda gejala
1. Keluarga mampu menyebutkan
pengertian Hipertiroidisme
Hipertiroidisme dapat
didevinisikan sebagai respon
jaringan tubuh terhadap
pengaruh metabolik hormone
tiroid yang berlebihan.
2. menyebutkan 5 dari 8 tanda dan
gejala hipertensi dengan baik :
a. penurunan berat badan
b. Kelelahan
c. Gemeter, tremor
d. Mudah emosi
e. Tidak tahan panas
f. Berkeringat banyak
g. Jantung berdebar–debar
h. Denyut Nadi cepat
4. dapat memodifikasi
lingkungan
5. memanfaatkan fasilitas
kesehatan
2. kaji ulang
pengetahuan keluarga
tentang penyebab dan
akibat hipertiroidisme,
beri reinforcemen positif
atas jawaban yang
diberikan, jelaskan dan
tanyakan kembali
kembali.
3. beri penjelasan
tentang penatalaksanaan
hipertiroidisme, motivasi
keluarga untuk
mematuhi
penatalaksanaan, beri
reinforcement positif
keluarga dapat
menyebutkan
penyebab dan
akibat hipertensi
keluarga dapat
menjelaskan
penatalaksanaan
hipertiroidisme
i. Pembesaran tiroid
2. menyebutkan penyebab
hipertiroidisme dengan baik :
a. Tiriditis
b. Kesalahan penggunaan
kelenjar tiroid
c. Penggunaan hormone tiroid
yang berlebihan
d. Genetik
Akibat Hipertiroidisme
a. Krisis tiroid
b. Penyakit jantung
c. Hipotiroidiisme
3. Sebutkan penatalaksanaan
hipertiroidisme dengan baik
a. Periksakan tekanan darah
secara teratur
b. Diit
Menghindari makanan yang
berbumbu
atas jawaban, tanyakan
kembali kembali
penatalaksanaan
hipertiroidisme
4. beri motivasi
keluarga untuk membuat
lingkungan senyaman
mungkin, beri
reinforcement positif
atas jawaban.
5. motivasi keluarga
untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan, beri
reinforcement positif
atas jawaban
1. tanyakan penyebab dan
keluarga
sanggup
menciptakan
lingkungan yang
nyaman
keluarga
sanggup
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan
Makan makanan berkaliori
c. Menjaga keseimbangan berat
badan
d. Hindari minum minuman yang
merangsang peristltik
(beralkohol), kopi dan teh
Istirahat yang cukup
e. Hindari stress
f. Taati petunjuk pemakian obat
dari dokter
1 menyebutkan 5 dari 8 tanda dan
2 Resiko terjadi
kekambuhan
hipertiroidisme
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga/individu
untuk merawat
anggota keluarga
yang menderita
hipertensi/dirinya
sendiri
TIU :
Kkambuhan hipertiroidisme
dapat dicegah setelah
dilakukan tindakan selama
2 hari pada kaluarga Tn. A
N
TIK : setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
selama 1 x 30 mnt keluarga
diharapkan :
1. Mengenal masalah
hipertiroidisme
2. keluarga mampu
mengambil keputusan
tentang masalah
pencegahan kekambuhan
hipertiroidisme
3. mampu merawat anggota
keluarga
tanda gejala
hipertiroidismei, beri
reinforcement positif
atas jawaban
2. tanyakan tentang akibat
hipertiroidisme dan beri
Respon Verbal :
keluarga dapat
menyebutkan
penyebab dan
gejala
keluarga dapat
gejala hipertensi dengan baik :
i. penurunan berat badan
ii. Kelelahan
iii. Gemeter, tremor
iv. Mudah emosi
v. Tidak tahan panas
vi. Berkeringat banyak
vii. Jantung berdebar–debar
viii. Denyut Nadi cepat
ix. Pembesaran tiroid
2 Menyebutkan penyebab
hipertroidisme dengan baik :
e. Tiriditis
f. Kesalahan penggunaan
kelenjar tiroid
g. Penggunaan hormone tiroid
yang berlebihan
Akibat Hipertiroidisme
reinforcemen positif
atas jawaban yang
diberikan
3. Tanyakan tentang terapi
penatalaksanaan
hipertiroid
4. Jelaskan tentang resiko
kekambuhan pada
masing-masing terapi
menyebutkan
akibat
Hipertiroidisme
Keluarga dapat
menyebutkan
terapi
penatalaksanaan
hipertiroidisme
d. Krisis tiroid
e. Penyakit jantun
f. Hipotiroidiisme
Terapi penatalaksanaan
hipertiroidisme adalah :
1 Terapi farmaokoterapi
Resiko kambuh 45% selama setahun
dan 75% selama 5 tahun
2 Terapi iodium radioaktif
Resiko kambuh 26% slam 1 tahun
dan 90% selama 5 tahun
3 Pembedahan tiroidektomi
Resiko kambuh 19% selama 18
bulan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. TGL/JAM DIAGNOSA KEPEARWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1 01/12/200620.30 WIB
Kurang informasi
pada Ibu W
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga/individu
mengambil
keputusan untuk
mendapatkan
informasi tentang
hipertensi
Mengucapkan salam.
Menanyakan keadaan kesehatan keluarga.
Mengingatkan kontrak dan tujuan pertemuan.
Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang definisi dan tanda gejala
hipertiroidisme memberi reinforcemen positif jawaban yang diberikan,
menjelaskan dan menanyakan kembali.
Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang penyebab dan akibat
hipertiroidisme, memberi reinforcemen positif jawaban yang diberikan,
menjelaskan dan menanyakan kembali.
Memberi penjelasan tentang penatalaksanaan hipertiroidisme,
memotivasi keluarga untuk mematuhi penatalaksanaan, menanyakan
kembali penatalaksanaan hipertiroidisma, memberi reinforcement
positif jawaban
Memberi motivasi keluarga untuk membuat lingkungan senyaman
mungkin.
Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
S : Keluarga menjawab salam, mempersilahkan duduk, dan mengsatakan keluarga sehat-sehat saja. Saya masih ingat kita janji hari ini..S : Ny.P mengatakan belum begitu mengerti tentang Hipertirpidisme, tanda-tandanya, penyebab, akibat, penatalaksanaan.
S : - Keluarga
mengatakan paham dengan apa yang dijelaskan perawat.
- Keluarga mengatakan akan mencobanya.
O : - Keluarga
mendengarkan dan memperhatikan
- Keluarga kooperatif
A : Tujuan tercapaiP : Motivasi keluarga untuk mematuhi penatalaksanaan hipertiroidisme.
2 01/12/200620.30 WIB
Menanyakan penyebab dan tanda gejala hipertirodisme, beri
reinforcemen positif atas jawaban
Menanyakan tentang akibat hipertiroidisme dan beri reinforcemen
positif atas jawaban yang diberikan
Mejelaskan tentang penatalaksanan hiperiridisme serta makanan yang
baik dan dilarang bagi penderita hipertiroidisme.
Menjelaskan tentang resiko kekambuhan hipertiroidisme pada keluarga
S : Ny. P mengatakan belum begitu mengerti tentang gejala Hipertiroidisme, akibat hipertiroidisme
S: Keluarga mengatakan paham dengan apa yang dijelaskan oleh perawat dan akan mencoba melaksanakannya.O :- Keluarga
mendengarkan dan memperhatikan
- Keluarga kooperatif
A : Masalah teratasiP: Motivasi keluarga untuk melaksanakan terapi secara rutin