44
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Peningkatan Kebiasaaan Sholat Lima Waktu Melalui Pemberian Motivasi Multi Aspek Pada Siswa Kelas 3 SDN 2 Tanjungsari Oleh : JUJU JUARIAH, S.Pd.I NIP. 19650525 198610 2 002 i

PTK Bu Juju kls 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PTK Bu Juju kls 3

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Peningkatan Kebiasaaan Sholat Lima Waktu Melalui Pemberian

Motivasi Multi Aspek Pada Siswa Kelas 3 SDN 2 Tanjungsari

Oleh :

JUJU JUARIAH, S.Pd.I

NIP. 19650525 198610 2 002

DINAS PENDIDIKAN KABUPTEN CIAMIS

SDN 2 TANJUNGSARI

2014

i

Page 2: PTK Bu Juju kls 3

Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan penelitian tindakan kelas (PTK) Di mulai pada tanggal 2 Juli s/d 20

Juli 2013. Tujuan pembuatan laporan sebagai salah satu peningkatan

pemahaman penulisan tentang kegiatan belajar mengajar khususnya dana

penyelenggaran sekolah pada umumnya. Dalam melaksanakan laporan

penelitian tindakan kelas (PTK) dan penyusunan laporan ini, penulis telah

banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak,

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis sarankan.

Akhirnya penulis berharap Agar Allah SWT memberikan penulis dan menuntun

penulis kejalan yang diridhoi-Nya. Kiranya laporan ini dapat diterima dan

bermanfaat bagi penulis serta bagi kita semua, semoga amal sholeh yang

ikhlas dari semua pihak mendapat pahala dan balasan yang setimpal dari Allah

SWT, Amin.

Rajadesa Januari 2014

Panulis__

i

Page 3: PTK Bu Juju kls 3

ABSTRAKSI

Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SD Negeri 2 Tanjungsari Kecamatan Rajadesa setelah kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 15% yang terbiasa sholat lima waktu. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu dapat ditingkatkan. Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna pembiasaan sholat lima waktu. Judul PTK ini adalah “Peningkatan Kebiasaaan Sholat Lima Waktu Melalui Pemberian Motivasi Multi Aspek Di Kelas 3 SD Negeri 2 Tanjungsari”.

Sholat dicanangkan oleh Allah untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin, menahan dan pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya, Permasalahan kurangnya kesadaran siswa untuk membiasakan sholat lima waktu. Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat lima waktu yang sudah jauh dari yang dicontohkan Rasulullah, beberapa kali survey kecil, kelas yang kami survey tidak lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara rutin lima kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum lagi sebagai kwalitas tentu lebih banyak lagi.

Metode yang saya gunakan adalah pemberian motivasi melalui memperdalam kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian diri pribadi siswa.

Kata Kunci : Sholat, Agama Islam, Motivasi

ii

Page 4: PTK Bu Juju kls 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang, Mulai Indonesia merdeka, telah dicanangkan oleh

para peminpin bangsa kita, untuk merumuskan tujuan negara muda yang

dibangun itu, yaitu membentuk masyarakat yang adil dan makmur. Setelah

melalui beberapa dasawarsa lahirlah pembarauan-demi pembaharuan yang

menitikberatkan pembangunan. Pembangunan itu memerlukan tenaga

penggerak sebagai motor yang menggerakkan semua aspek dari

pembangunan tersebut. Tenaga pengerak tersebut ialah manusia yang

mempunyai keahlian (skill), tanpa keahlian pembangunan itu tidak akan

berjalan lancar. Tenaga ahli itu dihasilkan oleh pendidikan, karena itu

pendidikan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan negara,

yaitu masyarakat adil dan makmur.Pemikiran tentang pentingnya

pendidikan sudah dimulai sebelum Indonesia merdeka, Pada awal

kemerdekaan lahirlah undang no 4 tahun 1950 dan Undang-undang nomor

12 tahun 1954 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Pada tahun 1989 lahir Undang-undang nomor 2 tentang Sistem Pendidikan

Nasonal, terakhir , Permen no 22 tentang standar isi, Permen no 23 tentang

standar kompetensi lulusan.

B. Rumusan Masalah

Sholat adalah merupakan pangkal tolak pembinaan kepribadian

seseorang muslim, yang dijadikan oleh Rasulullah sebagai tiang Agama

Islam, satu satunya ibadah yang diwajibkan secara berulang setiap hari,

seumur hidup. Apabila pembinaan sholat itu terabaikan akan meruntuhkan

sendi-sendi Islam itu sendiri sekaligus meluluhlantahkan pembinaan

umatnya. Oleh sebab itu peningkatan pembiasaan sholat itu merupakan hal

yang urgen untuk diterapkan kepada siswa. Bagaimana memotivasi siswa

untuk membiasakan sholat lima waktu?, Bagaimana mengelola waktu yang

singkat untuk tatap muka tapi efektif dan efesien dalam membina mereka.

1

Page 5: PTK Bu Juju kls 3

C. Tujuan Penelitian

Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih

minim dilaksanakan oleh anak anak, termasuk siswa-siswi SD Negeri 2

Tanjungsari, setelah kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya

rata-rata 5% yang terbiasa sholat lima waktu, itupun umumnya anak-anak

Rohis. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu dapat

ditingkatkan . Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu.

penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat dalam

memacu siswa guna peningkatan pembiasaan sholat lima waktu.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk untuk acuan pengajaran yang lebih

maksimal di masa mendatang minimal untuk bahan kajian yang mengacu

kepada kemajuan dimasa mendatang.

2

Page 6: PTK Bu Juju kls 3

BAB IIKAJIAN PUSTAKA.

Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan kesuksessan masa depan

suatu bangsa, itu pulalah yang menyebabkan pemimpin Jepang paska bom

Hiroshima dan Nagasaki menanyakan berapa orangkah guru yang masih

tertinggal dan selamat.Pendidikan merupakan pembimbigan seseorang kearah

dewasa, baik secara biologis,baik secara ekonomis, baik secara sosiologis.

Seseorang yang dewasa harus mempunyai skill life atau kecakapan hidup

sehingga dia tidak menjadi beban bagi orang lain, Dia harus mempunyai

kepribadian yang mandiri sehingga setiap tantangan, rintangan dan persoalan

hidup dapat menerima dengan tenang, kemudian menghadapi dengan cermat,

dan mengatasi serta memecahkannya dengan bijaksana. Hakikat belajar

mengajar: menurut Abu Ahmadi hakikat mengajar itu ada beberapa jenis

menanamakan pengatahuan kepada anak, menyampaikan pengetahuan dan

kebudayaan kepada anak, suatu aktivitas mengatur lingkungan sebaik-baiknya

dan menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi prases belajar.

Hakiakat belajar adalah usaha sadar untuk menguasai ilmu, untuk dapat

menerapkan pengetahuan , untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan

dengan baik. Jadi belajar dan mengajar saling berkaitan dalam suatu proses

menuju perubahan pengetahuan, perubahan tingakah laku, perubahan

keterampilan dan dapat mengatasi persoalan hidup dengan baik dan mandiri.

A. Kajian Umum Pendidikan

Kegiatan belajar mengajar supaya lebih efektif harus memperhatikan

sebagai berikut:

1. Tujuan belajar mengajar

Secara umum tujuan belajar mengajar adalah untuk mengubah

pengetahuan peserta didik, mengubah kepribadian, mengubah

keterampilan. Jadi dalam pendidikan harus ada perubahan kalau tidak

ada perubahan maka kegiatan belajar itu tidak berhasil.

2. Guru sebagai salah satu sumber belajar.

Guru yang membimbing harus orang kompeten, pendidik yang

kompeten adalah guru yang mempunyai kesadaran kependidikan yang

3

Page 7: PTK Bu Juju kls 3

tinggi dan memenuhi syarat -syarat seorang guru yang baik. Kesadaran

kependidikan.Menurut J. Murry Lee dalam bukunya” Elementry

Education to day and tomorrow, bahwa pada seorang guru sebagai

anggota profesi hendaklah terdapat kesadaran profesi seabagai berikut:

a. Kesadaran pertama, adalah kesadaran pelayanan profesi

mengemban tugas untuk kepentingan masyarakat. Kesadaran ini

diterapkan dan tercermin dalam prilaku di Sekolah dan luar sekolah.

b. Kesadaran kedua, adalah kesadaran profesi guru menuntut

kompetensi intelektual dan keterampilan profesi yang cukup tinggi, hal

ini berarti adanya kesadaran untuk meniglkatkan harkat, martabat dan

wibawa profesi.

c. Kesadaran ketiga, adalah kesadaran tentang jaminan terhadap

masyarakat bahwa kita mampu untuk melaksanakan tugas mengajar

dengan baik, berarti seorang guru mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi.

d. Kesadaran keeempat, adalah kesadaran untuk berorganisasi untuk

kepentingan meningkatkan aktifitas dan pertumbuhan professional.

Syarat-syarat untuk menjadi guru yang baik. Untuk menjadi guru yang

baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Ijazah guru. Seorang guru/pendidik haruslah mempunyai Ijazah

guru, karena ijazah ini merupakan bukti otentik bahwa seseorang itu

telah mempunyai dasar keguruan.

Sehat jasmani dan rohani.Pendidik haruslah sehat jasmaniyah dan

rohaniyah yang dibuktikan dengan keterangan dokter. Hal ini

penting sebab orang yang tidak sehat tidak mungkin melaksanakan

tugasnya dengan baik dan teratur, apalagi tugas yang berat karena

menyangkut masyarakat.

Mempunyai kepribadian yang baik.Pendidik merupakan contoh

hidup( living example) bagi peserta didik, oleh sebab itu gurulah

yang lebih dahulu menerapkan norma-norma yang terpuji yang

tercermin dalam perbuatannya.

Memiliki rasa tanggung jawab, pendidik haruslah orang yang

bertanggungjawab dapat meninggalkan norma daerah dan

kelompok untuk kepentingan nasional. Sehingga setiap

4

Page 8: PTK Bu Juju kls 3

permasalahan dapat dilihat dalam konteks yang luas. . Sikap dan

sifat utama ini akan menjadikan seseorang itu mempunyai wibawa

sehingga orang berkeinginan untuk mengikutinya. Sesuai dengan

tugas Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia seabagai pendidik

yang ulung, dengan sabdanya: “ sesungguhnya aku diutus adalah

untuk menyempurnakan akhlak mulia ( H.R Bukhari danMuslim).

Sikap dan sifat-sifat utama itu merupakan kunci kesuksesan seorang

pendidik dalam menjalankan tugasnya. ‘ Sikap dan sifat itu antara lain:

Adil.Pendidik haruslah menerima muridnya secara adil, guru tidak

membedakan murid yang pintar dengan yang bodoh, yang cakap

dengan yang kurang cakap, sehingga murid merasa diperlakukan sama

dan secara adil.

Percaya dan cinta kepada anak didik dalam arti yang positif.Pendidik

haruslah mempercayai murid bahwa mereka mampu mandiri, Guru

harus menyenangi murid dalam arti yang positif, sehigga kegiatan akan

berjalan dengan penuh kedamaian. Guru harus mempunyai suatu

keyakinan bahwa murid mempunyai kata hati yang cendrung kepada

yang baik, tetapi kata hati murid masih lemah oleh sebab itu guru

mengembangkan dan membimbingnya supaya mempunyai kepribadian

mandiri.

Sabar dan rela berkorban.Pendidik haruslah mempunyai kesabaran

yang tinggi, sebab seorang pendidik menghadapi manusia yang terdiri

dari berbagai latar belakang kehidupan yang berbeda, kemauan yang

beragam, watak dan kecendrongan yang berbeda pula. Karena orang

yang sabar disayang Allah, sesuai dengan firmannya berbunyi: “

Sesungguhnya Allah Cinta orang yang sabar” ( Q.S. Al-Baqoroh 153).

Mempunyai kewibawaan terhadap murid.Kewibawaan adalah

pengakuan murid terhadap kelebihan gurunya sehingga mereka

terdorong untuk meniru dan mengikutinya dengan sukarela.

Guru harus cerah dan riang.Seorang guru harus cerah dan riang

sehingga murid tidak terperangkap dengan perasaan yang tertekan.

Mereka akan belajar sambil bermain untuk mencapai tujuan pendidikan.

Bersikap baik terhadap guru lainnya.Rekanan guru adalah merupakan

kelompok pendidik yang saling mengisi dalam proses belajar mengajar

5

Page 9: PTK Bu Juju kls 3

untuk mencapai tujuan pendidikan. Kalau dewan guru atau rekanan guru

tidak sejalan dalam mendidik murid, sama halnya laksana dua orang

yang satu membangun yang lainnya meruntuhkan, tak mungkinlah

gedung akan berdiri. Demikian pulalah rekanan guru yang tak searah,

menimbulkan masalah baru, yang akhirnya akan menghambat

pencapaian tujuan.

Bersikap baik terhadap masyarakat.Masyarakat adalah partner guru

dalam melaksanakan tugasnya. Tanpa kerjasama masyarakat dengan

guru sulitlah untuk melaksanakan pendidikan dengan baik. Karena pada

hakikatnya guru itu pengabdi dan pelayan masyarakat.

Guru harus menguasai materi yang diajarkan.Penguasaan bahan ajar

merupakan keharusan bagi guru, karena tanpa penguasaan materi yang

sempurna akan menimbulkan kehilangan wibawa seorang guru. Bila

murid tahu kelemahan gurunya maka akan terjadilah suasana yang tidak

serasi. Kalau hal ini terjadi berlarut-larut akan menimbulkan dampak

negative pada hasil belajar murid

Guru harus suka pada mata pelajarannya.Pendidik harus menyenangi

pelajaran yang diajarkan, sehingga akan mudah mempersiapkan dan

melaksanakan. Pelajaran yang disenangi akan berhasil lebih baik

ketimbang pelajaran yang dibenci, karena pelajaran yang disenangi guru

menjadikan proses belajar mengajar yang lebih hidup dan gembira.

Guru harus mempunhyai pengetahuan yang luas.Dalam masyarakat

tertentu guru dianggap serba tahu segala hal, tempat bertanya kalau tak

mengetahui, tempat mencari informasi dansebagainya. Kecewalah

masyarakat bila guru panutannya mempunyai banyak kelemahan.

Kegiatan belajar hendak memperhatikan pengajaran (azas didaktik) antara

lain :

a. Harus ada pemusatan perhatian sehingga semua potensi yang ada pada

diri peserta didik dapat berfungsi dengan maksimal.

b. Harus ada keaktifan peserta didik harus aktif dalam proses belajar

mengajar, keaktifan itu menunjukan dalam jiwa siswa itu ada proses

c. Kegiatan belajar mengajar itu harus ada bahan yang diragakan sehingga

dapat dilihat oleh siswa,

d. Memperhatikan kemampuan peserta didik.

6

Page 10: PTK Bu Juju kls 3

e. Korelasi dan konksentrasi,

f. Praktis dan efesien

B. Bahan pembelajaran

a. Bahan pembelajaran harus memenuhi tujuan umum pemdidikan dan

tujuan sekolah. Di Negara manapun sekolah adalah tempat pendidikan,

yaitu memberikan endidikan keseluruhan, yang meliputi pendidikan

jasmani, rohani, pendidikan perorangan serta kemasyarakatan.

b. Bahan pengajaran harus sesuai dengan tingkat sekolah, perkembangan

jiwa serta jasmani murid pada umumnya. Maksudnya guru

memperhatikan apakah masih tingkat pemula atau menengah atau

sudah tingkat tinggi.

c. Bahan pembelajaran pokok pendidikan Agama Islam. Keyakinan dan

kepercayaan menurut Islam, merupakan fondasi ajaran Islam disebut

keimanan. Keimanan inilah yang melandasi semua amal seseorang

yang mengaku beragama Islam, Tanpa landasan keimanan yang benar

semua amal akan sia-sia. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an

surat Ibrahim ayat 18 berbunyi: “ Perumpamaan orang yang kafir

dihadapan Tuhannya, amal-amal mereka adalah seperti abu yang ditiup

angin dengan keras pada suatu hari berangin badai. Mereka tak bisa

mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan…”(

Q.S. Ibrahim ayat 18).

d. Ibadah Kepada Allah SWT.( Fikih).Ibadah merupakan realisasi dari

keimanan seseorang yang sebagai bukti bahw imannya benar. Orang

yang mengatakan beriman tidak mengamalkannya disebut fasik, Orang

yang berpura-pura beriman ibadah hanya untuk mengelabui mata atau

untuk politis belaka supaya terbebas hokum dunia disebut munafiq.

Manusia munafiq ini diancam Allah dengan firmannya: “ Orang yang

munafiq tempatnya di neraka yang paling dalam, tiada yang dapat

menolong mereka” ( Annisa: ayat 145).

e. Cara membaca Al-Qur’an dan membiasakannya.Al-Qur’an merupakan

pedoman pokok umat Islam untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan

akhirat. Dengan Al-Qur’an dan hadits Nabilah kita dijamin akan

mendapat kebahagiaan dan tidak akan sesat selamanya. Sesuai sabda

7

Page 11: PTK Bu Juju kls 3

Nabi Muhammad SAW berbunyi: “ Telah kutinggalkan bagimu dua

perkara apabila engkau berpegang teguh kepada keduanya engkau

tidak akan sesat selamanya, yaitu kitab Allah(Al-Qur,an) dan sunah

Rasulnya”. (HR. Ibnu ‘Abdil Barri). Oleh sebab itu mempelajari Al-Qur’an

merupakan keharusan bagi umat yang mendambakan petunjuk yang

abadi. Sehingga Nabi memberikan dorongan dengan sabdanya: “ Orang

yang paling baik diantara kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan

yang mengajarkannya”.(HR. Bukhari)

f. Pengetahuan hukum Islam.Pengatahuan hukum Islam itu menyangkutan

aturan pribadi dan masyarakat ataupun sanksi-sanksi Allah yang akan

diberlakukan di dunia dan ditangguhkan di akhirat , yang disebut syari’at.

Setiap umat Islam mempunyai kewajiban untuk melaksanakan sebagai

realisasi iman dan penyerahan tanpa syarat keharibaan Allah Maha

Kuasa. Sehingga orang yang tidak mau melaksanakan hukum itu

disebut kafir. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 44

berbunyi: “ … dan siapa yang tidak menghukum dengan apa yang

diturunkan Allah, maka mereka itulah orang yang kafir”.(Al-Maidah: 44).

g. Pergaulan hidup antara sesama manusia. Pergaulan hidup antara

sesama manusia, baik sesama muslim atau dengan non muslim disebut

mu’amalah. Mu’amalah ini antara lain jual beli, utang piutang, pinjam

meminjam, uapah mengupah,cara bertetangga dan cara bermasyarakat.

C. Tema sentral Pendidikan Agama Islam.

Pengertian tema sentral adalah sub mata pelajaran atau pokok bahasan

dari pendidikan Agama Islam yang minimal yang harus dicapai pada jenjang

pendidikan tertentu. Pada dasarnya tema sentral itu pemenuhan harapan

orang tua, masyarakat, pemerintah serta kebutuhan siswa itu sendiri

tentang pendidikan Agama Islam.

1. Kemapuan siswa untuk beribadah dan membiasakannya dengan baik

dan tertib( kemampuan sholat dan ibadah lainnya).

2. Kemampuan siswa untuk membaca Al-Qur’an dengan baik.

3. Tercerminnya Akhlak yang baik dari siswa

8

Page 12: PTK Bu Juju kls 3

Setelah membicarakan materi dan tema sentral pendidikan Agama Islam di

sekolah, barulah kita dapat menentukan tolak ukurnya atau standar

kompetensi Lulusan (SKL).

1. Siswa memiliki pengetahuan fungsional tentang agamanya meliputi

pengetahuan tentang keimanan kepada Allah, keimanan kepada

malaekat, keimanan kepada rasul, tentang qadha dan qadar,

pengetahuan tentang hukam waris, munakahat dan sebagainya.

2. Siswa meyakini agamanya dan menghormati orang lain meyakini

agamanya. Prinsip ini meliputi antara lain : beriman dengan benar,

mensyukuri nikmat Allah dengan memelihara dan mengembangkannya,

toleransi terhadap penganut agama lain, serta menjadi warga Negara

yang baik.

3. Siswa bergairah beribadah . Hal ini tercermin dalam tindakan siswa

antara lain: menunaikan sholat lima waktu, menunaikan sholat jum’at

dengan baik, suka sholat tarawih dan idain, menunaikan ibadah puasa

bulan Romadhan sesuai dengan syarat dan rukunnya yang ditentukan

agama.

4. Siswa berakhlak mulia dan berbudi luhur. Berakhlak mulia dan berbudi

luhur dapat dilihat dalam keadaan sehari-hari berupa: suka bertutur

bahasa yang sopan, berbuat baik kepada orang lain, suka berbakti

kepada orang tua, suka bersih dan kebersihan, suka memelihara

lingkungan hidup, mematuhi aturan yang berlaku, suka mengucapkan

kalimat thoibah, suka melakukan kebiasaan yang baik.

5. Siswa dapat membaca kitab suci agamanya dan berusaha dan berusaha

memahaminya. Dapat membaca kitab suci ini tercermin dalam

kehidupannya antara lain: suka membaca Al-Qur’an, hapal surat-surat

pendek dan mampu menuliskannya.

6. Siswa rajin belajar dan giat bekerja. Kegiatan ini dapatdirealisasikan

dalam bentuk : mereka belajar dengan tertib tanpa perintah dan

berusaha mencapai hasil atau berprestasi baik, suka mengerjakan yang

baik tanpa perintah, suka membantu, mengunjungi dan mendo’akan

temannya yang mendapatkan musibah, peduli terhadap orang yang

lemah, ikut memelihara tempat ibadah dan lingkungan sekitarnya.

9

Page 13: PTK Bu Juju kls 3

7. Siswa mensyukuri nikmat Allah swt. Kemauan mensyukuri nikmat Allah

dapat dinyatakan berupa: suka memelihara kebersihan dan kesehatan

jasmani dan rohani, suka memelihara milik pribadi dan milik bersama

dengan cermat, kemampuan menggunakan ilmu dan keterampilan yang

dimiliki untuk kebaikan. Suka memelihara milik bersama untuk

kepentingan umum seperti telpon/ jembatan dan sebagainya

8. Kemampuan menciptakan kerukunan hidup antar warga dan golongan.

Suasana ini tergambar dalam bentuk: siswa tidak mengganggu orang

lain dalam beribadah, tidak mengganggu dan merusak tempat ibadah,

bergaul dengan orang lain sekalipun berbeda agama namun tetap

menghormati keyakinan agama masing-masing.

D. Metode pengajaran

Metode dan Strategi Belajar ialah pola umum perbuatan guru dan

murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar, sedangakan metode

berasal dari kata Yunani ( Greek ) yang terdiri dari ( metha = melalui/

melewati hodos = jalan/cara ). Jadi metode belajar mengajar berarti jalan

atau cara yang yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran.

Strategi dan metode ini mutlak harus digunakan dalam proses belajar

mengajar, supaya kita mencapai tujuan yang maksimal, tanpa metode dan

strategi akan mendapatkan banyak kendala dalam pelaksanaan pendidikan.

Hal ini sesuai dengan tuntutan Allah dalam surat 16 An-Nahal ayat 125

berbunyi:Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang

yang mendapat petunjuk.Disini dijelaskan supaya dalam memberikan

pelajaran dilaksanakan dengan bijaksana atau dengan strategi dan metode

yang baik agar mencapai hasil yang baik pula. Metode yang dapat yang

digunakan dalam proses belajar sangat beragam.

Menurut Hasibuan Dip. Ed dkk ada enam macam yaitu: metode

ceramah, Tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, simulasi dan

demontrasi.Menurut Tim Bakti Guru, metode belajar mengajar itu terdiri

empat belas macam yaitu: Penugasan, proyek, diskusi , ekprimen,

10

Page 14: PTK Bu Juju kls 3

widyawisata, bermain peran, demontrasi, sosiodrama, pemecahan masalah,

Tanya jawab, ceramah, latihan, bercerita dan pameran.

Menurut Prof Dr Winarno Surakhmad metode belajar mengajar itu

terdiri dari delampan metode yaitu: ceramah, tanyajawab, diskusi, latihan,

demontrasi, ekprimen, karyawisata dan kerjakelompok.Dari uraian diatas

dapat disimpulkan bahwa metode belajar mengajar itu bervariasi sekali jika

variasi ini diterapkan dengan seksama dalam pengajaran maka guru dan

murid tidak akan cepat jemu dalam mengajar. Adapun metode itu ialah:

a. Metode ceramah.

Metode ceramah suatu metode mengajar yang penyajian materinya

melalui penuturan dan penerangan lisan guru kepada siswa.

b. Metode Tanya Jawab.

Metode Tanya Jawab suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui

sebagai bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa atau

sebaliknya.

c. Metode diskusi.

Metode diskusi suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana

tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dalam suatu

masalah.

d. Metode kerja kelompok.

Metode kerja kelompok cara penguasaan bahan pelajaran dengan

mengerjakan tugas atau topic secara berkelompok.

e. Metode simulasi.

Metode simulasi suatu cara mengajar dengan perbuatan hanya berpura-

pura atau berlaku sebagai dalam ituasi tertentu.

f. Metode demonstrasi.

Metode demontrasi suatu cara mengjar dengan mempertunjukkan

sesuatu atau cara mengerjakan sesuatu.

g. Penugasan.

Metode penugasan suatu cara penyajian dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan

petunjuk langsung yang dispersiapkan guru sehingga dapat mengalami

secara nyata baik perkelompok atau perorangan.

11

Page 15: PTK Bu Juju kls 3

h. Eksprimen.

Metode eksperimen suatu cara penyajian materi dengan pemberian

kesempatan kepada siswa secara perorangan atau kelompok untuk

melakukan percobaan mandiri, siswa merencanakan, menemukan fakta,

mengumpulkan data, meneliti variable dan memecahkan masalah.

i. Metode proyek.

Metode proyek suatu cara penyajian dengan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menghubungkan dan mengembangkan sebanyak

mungkin pengetahuannya dalam membahas suatu topic.

j. Widyawisata.

Metode widyawisata suatu cara penguasaan bahan pelajaran dengan

membawa langsung siswa kepada obyek yang akan dipelajari diluar

kelas.

k. Bermain peran.Metode

Bermain peran suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa dalam memerankan

dirinya sebagai tokoh atau benda mati.

l. Sosiodrama.

Metode sosiodrama suatu cara mengajar dengan pemberian

kesempatan kepada siswa agar bias melakukan kegiatan dalam

kehidupan social.

m. Pemecahan masalah.

Pemecahan masalah suatu cara mengajar dengan pemberian

kesempatan kepada siswa untuk dapat menyelesaikan masalah tertentu.

n. Metode latihan.

Metode latihan suatu cara mengajar dengan melatihkan sesuatu dalam

rangka pengembangan suatu keterampilan.

o. Metode bercerita.

Metode bercerita suatu penuturan dengan lisan kepada orang lain

mengenai suatu topic atau peristiwa. Oleh guru sendiri atau siswa yang

ditugaskan oleh guru.

p. Metode pameran.

Metode pameran suatu cara mengajar dengan membawa siswa untuk

mengamati suatu pameran kelas, sekolah atau gugus sekolah.

12

Page 16: PTK Bu Juju kls 3

q. Metode e-learning.

Metode belajar melalui internet sebagai medianya.

E. Proses Belajar Mengajar.

Proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan untuk mencapai

tujuan pengajaran yang ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar ada

beberapa hal yang perlu diperhatian supaya kegiatan itu berjalan dengan

maksimal. antara lain ialah:

a. Prinsip proses belajar mengajar.

Ada beberapa pinsip dasar dalam proses belajar mengajar yaitu:

1. Prinsip motivasi.Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya

memperhatikan motif yang dapat mendorong siswa untuk belajar.

Guru berperan sebagai motifator.

2. Prinsip latar.Guru harus mempertimbangkan tentang pengetahuan,

perasaan, keterampilan, sikap dan nilai, serta pengalaman yang telah

dimiliki siswa supaya kegiatan belajar megajar berjalan lebih efektif

dan efesien.

3. Prinsip pemusatan perhatian.Pelajaran direncanakan menurut suatu

pola tertentu sehingga dapat menarik minat siswa, sehingga pikiran

terpusat dengan topic yang kita bicarakan atau kita pelari.

4. Prinsip keterpaduan.Guru hendaknya mengaitkan suatu bahan

pelajaran dengan bahan pelajaran lainnya, baik dalam dalam satu

mata pelajaran maupun mata pelajaran lainnya ada kaitannya.

5. Prinsip pemecahan masalah. Mengajar seharusnya diberikan

pelajaran yang bermasalah sehingga murid peka terhadap masalah,

akhirnya terbiasa memecahkan masalah yang dihadapi.

6. Prinsip menemukan sendiri.Kegiatan belajar megajar hendaknya

memberikan kesempatan kepada murid untuk untuk

mengembangkan potensi mencari, menemukan fakta dan informasi

secara mandiri.

7. Prinsip belajar sambil bekerja. Bekerja menimbulkan pegalaman

yang bergua. Pengalaman yang diperoleh melalui bekerja

merupakan hasil belajar yang tidak mudah dilupakan, maka

sebaiknya diadakan belajar sambil bekerja.

13

Page 17: PTK Bu Juju kls 3

8. Prinsip belajar sambermain. Sesuai dengan kehidupan jiwa anak

bahwa mereka sangat senang dengan permainan. Dalam belajar

perlu diciptakan suasana gembira dan menyenangkan dalam bentuk

kegiatan bermain kreatif.

9. Prinsip hubungan social. Dalam berlajar siswa dilatih untuk

bekerjasama, karena kepribadian murid banyak dipengaruhi oleh

lingkungan social.

F. Pengelolaan Proses Belara Mengajar.

Proses belajar mengajar merupakan dapur untuk memasak semua

komponen dalam mencapai hasil yang diinginkan.

1. Pengorganisasian kelas.

Untuk menciptakan suasana yang menggairahkan serta memingkinkan

terjadinya komunikasi yang baik, diaturlah sebagai berikut:

a. Pengaturan ruang belajar dan perabot, Pengaturan ini ditata

sedemikian rupa dengan mempertimbangkan bentuk ruang kelas,

bentuk serta ukuran bangku, jumlah murid pada tingkat kelas yang

bersangkutan, jumlah kelompok dalam kelas tersebut, jumlah murid

dalam tiap kelompok.

b. Pengaturan murid dalam belajar, Dalam pengaturan murid ini yang

perlu diperhatikan: Apakah kegiatan secara individual, berpasangan

atau klasikal, apakah secara berkelompok, siapakah yang

menentukan kelompok itu, berapa jumlah dalam tiap kelompok,

apakah berubah atau tetap.

2. Metode belajar mengajar.

Metode ini dibicarakan tersendiri pada bagian lain

3. Sarana dan sumber belajar.

Sarana dan sumber belajar mengajar sangat menentukan dalam proses

belajar :

a. sarana belajar,dalam memilih sarana dapat digunakan patokan

sebagai berikut :

menarik perhatian dan minat siswa,

membawa siswa kearah yang nyata

mengurangi verbalisme,

14

Page 18: PTK Bu Juju kls 3

merangsang tumbuhnya pengertian dan usaha

mengembangkan nilai-nilai,

serbaguna dan berfungsi ganda,

sederhana dan mudah dirawat serta digunakan,

dapat dibuat oleg guru atau murid dalam lingkungan alam

sekitarnya.

b. Sumber belajar,Sumber belajar meliputi antara lain: buku paket, buku

pelengkap,brosur, majallah, surat kabar, poster, lembar informasi

lepas, naskah, dokumen, kiliping, rekaman, televise, radio, internet

dan lingkungan.

4. Teknik Evaluasi.

Evaluasi merupakan suatu komponen pengajaran tak dapat diabaikan,

tanpa evaluasi kita sulit untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan

suatu pendidikan dan pengajaran. Pada zaman modern ini evaluasi

bukan saja di terapkan di pendidikan dan pengajaran melainkan juga

digunakan kantor-kantor, badan-badan usaha untuk mengukur

sejauhmana kegiatan dan usaha telah mencapai tujuan yang telah

ditatapkan sebelmnya.

a. Pengertian evaluasi.

Menurut kamus bahasa Inggeris S Wojowasito dkk evaluasi berasal

dari “to evaluate = memberi nilai. Dalam pendidikan eavaluasi berarti

memberi penilaian untuk mengukur kemampuan yang diperoleh dari

kegiatan belajar mengajar atau sejauhmana kemampuan seseorang

yang telah dimiliki sehingga dapat menempatkan dalam keadaan

yang tepat dan sebagainya sesuai dengan tujuan diadakannya

evaluasi tersebut.

b. Tujuan Evaluasi.

Tujuan evaluasi dalam pendidikan dapat diholongkan kedalam empat

kategori yaitu:

1. Memberikan umpan balik ( feed back) kepada guru sebagai dasar

untukmemperbaiki program satuan pelajaran atau proses belajar

mengajar.

15

Page 19: PTK Bu Juju kls 3

2. Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain berguana

untukbahan laporan kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas

dan menentukan lulustidak seorang siswa.

3. Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat.

Misalnya dalam penentuan tingkat, kelas atau jurusan.4).Untuk

mengenal latar belakang psikologis, fisik dan lingkungan siswa,

terutama yang mengalami kesulitan belajar.

c. Jenis dan fungsi evaluasi.

Sesuai dengan tujuan tersebut diatas maka jenis dan fungsi evaluasi

dapat di golongkan sebagai berikut:

1. Penilaian formatif.Penilaian formatif, berfungsi untuk memperbaiki

proses belajar mengajar atau memperbaiki program satuan

pelajaran.

2. Penilaian sumatif.Penilaian sumatif, yakni penilaian yang

dilakukan setiap akhir semester atau catur wulan setelah

menyelesaikan sekian pokok bahasan. Berfungsi untuk

menentukan angka kemajuan belajar tahap tertentu.

3. Penilaian penepatan atau placement. Penilaian penempatan ini

berfungsi untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar

mengajar yang sesuai.

4. Penilaian diagnostic.Penilaian diagnostic ini berfungsi untuk

mengetahui permasalahan yang dialami siswa, sehingga dengan

data ini dijadikan acuan untuk membantu siswa tersebut dalam

mengatasi kesulitan belajarnya.

d. Penggunaan data evaluasi.

Data yang diperoleh dari hasil evaluasi tersebut dapat digunakan

untuk pelbagai keperluan antara lain:

1. Keperluan Administrasi.Data evaluasi digunakan untuk

melengkapi laporan-laporan baik untuk orang tua murid maupun

untuk instansi- instansi vertikal yang memerlukan yang dilakukan

secara priodik tentang kemajuan murid atau kemajuan sekolah

itu.

2. Keperluan pengajaran.Data evaluasi juga dapat digunakan untuk

memilih metode yang baik dalam situasi belajar yang sesuai,

16

Page 20: PTK Bu Juju kls 3

untuk mengelompokkan murid dalam kelas, untuk

mengindentifikasi murid yang pandai sedang dan yang lambat

belajar.

3. Keperluan Bimbingan dan Penyuluhan.Data evaluasi dapat

digunakan untuk bahan acuan dalam memberikan bimbngan dan

penyuluhan kepada siswa yang mempunyai permasalahan,

sehingga kesulitan-kesulitan itu dapat diatasi dengan maksimal.

4. Data Penyelidikan.Data evaluasi dapat digunakan untuk

keperluan penyelidikan untuk meninjau efektifitas metode

mengajar, kurikulum, system pengajaran dan lain sebagainya. Hal

ini biasa dilaksanakan oleh lembaga pemerintah, atau biro/badan,

seperti Lembaga Penelitian Pendidikan IKIP dan sebagainya.

e. Cara dan Tehnik Penilaian.

1. Cara Penilaian.

Penilaian yang dapat ditempuh melalui dua cara pendekatan:

cara kwantitif, Suatu penilaian yang diberikan dalam bentuk

angka.

cara kwalitatif, suatu penilaian dalam bentuk pernyataan

verbal, misalnya, baik, cukup, kurang memuaskan dan

sebagainya.

2. Teknik Penilaian.

Teknik yang sering digunakan dalam evaluasi ada dua kategori

yaitu:

Teknik menggunakan tes, suatu cara yang diberikan kepada

seseorang yang akan dinilai supaya memberikan respon, dari

respon itu guru dapat memberikan penilaian. Teknik tes ini

terdiri dari: tes uraian, tes objektif, tes lisan, tes perbuatan,

laporan, karangan dan tes diagostik.

Teknik tidak menggunakan tes atau non tes, teknik ini terdiri

dari : observasi, skala sikap, wawancara dan sosiometrik.

f. Tahapan Evaluasi Hasil Belajar.

Tahapan evaluasi hasil belajar disekolah meliputi langkah sebagai

berikut :

17

Page 21: PTK Bu Juju kls 3

1. Tahap perencanaan evaluasi.Evaluasi yang baik adalah evaluasi

yang langkah direncanakan secara baik pula, hal yang harus

dipertimbangkan dalam penyusunan tes hasil antara lain: obyek

yang akan dievaluasi, bentuk apa yang sesuai dengan materi

tersebut, berapa lama waktu yang diperlukan.

2. Pelaksanaan evaluasi.Tahapan pelaksanaan evaluasi ini harus

dilakukan secara baik, situasi dapat diciptakan sehingga hasilnya

valid, merupakan perolehan terlepas dari unsur yang merusak

nilai itu.

3. Analisis evaluasi.Tahapan analisis ini, suatu tahap menganalisa

hasil evaluasi untuk berbagai keperluan baik untuk umpan balik

ataupun untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.

4. Pelaporan hasil evaluasi.Setelah melalui tahapan sebelumnya

maka diadakan prlaporan baik kepada instansi atasan ataupun

kepada orang tua murid.

g. Obyek evaluasi.

Menurut Tyler, obyek evaluasi itu terdiri dari beragam aspek

kepribadian yaitu: Aspek befikir, termasuk diantaranya : inteligensi,

ingatan, cara menginterpretasi data, pemikiran logis dan sebagainya.

Kajian sholat lima waktu.Sholat adalah tiangnya agama Islam,

sholat merupakan amal yang pertama kali dipertanggungjawabkan nanti di

hari kiamat, bila sholatnya baik maka amal yang lain jadi baik, jika

sholatnya rusak maka amalyang yang lain jadi tercemar. Sholat

dicanangkan oleh Allah SWT untuk membentuk kepribadian seorang

muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup

sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat,hidup bersih lahir dan

batin, menahan diri dan pengendalian diri, berkomunikasi dengan

Khaliknya, Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat

lima waktu yang sudah jauh dari yang dicontohkan Rasulullah,

beberapakali survey kecil, setiap kelas yang kami survey tidak lebih 15 %

yang sudahmelaksanakan sholat lima waktu secara rutin lima kali sehari

semalam, survey secara kwantitas belum lagi sebagai kwalitas tentu lebih

banyak lagi.

18

Page 22: PTK Bu Juju kls 3

Peningkatan kebiasaan sholat lima waktu.Yang dimaksud

kebiasaan disini ,adalah nilai yang sudah menjadi sikap pribadi seseorang,

yang dapat dikerjakan tanpa berpikir, kebiasaan seperti ini yang disebut

dengan akhlak. Dengan harapan semoga sholat itu akhirnya menjadi

akhlak bagi siswa yang mengamalkannya.

Motivasi multi aspek.Yang kami maksudkan motivasi multi aspek.

Terdiri dari kata motivasi, multi dan aspek. Yang dimaksud mativasi adalah

unsur yang mendorong seseorang untuk menggerakkan mengerjakan

sesuatu, multi aspek artinya beragam bentuk. Multi yang saya maksud

disini antara lain: motivasi melalui kajian sholat, melalui kajian diri

siswa ,melalui kajian nikmat, meleui video penciptaan alam semesta.

G. Metode yang digunakan.

Metode yang digunakan adalah memberian motivasi melalui

memperdalam kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian

diri pribadi siswa, melalui video penciptaan Alam semesta. Sehingga semua

potensi rohani dan jasmaninya bisa berfungsi dengan lebih baik. Sehingga

terdorong untuk mensyukuri nikmatNya salah satunya adalah melakukan

shalat lima waktu.

19

Page 23: PTK Bu Juju kls 3

BAB IIIPROSEDUR PENELITIAN

A. Mengadakan survey awal.

Survey awal yang dimaksud ialah menanyakan secara lisan tentang

kebiasaan sholat siswa kelas 3 SD Negeri 2 Tanjungsari. Saya mendapat

data hanya + 15 % dari kelas itu yang sholat sudah rutin lima kali sehari

dan semalam. Oleh sebab itu saya terdorong untuk mengetahui apakah

yang menyebabkan hal itu terjadi bagaimana jalan keluarnya.

B. Membuat tahapan penelitian dan evaluasi.

1. Pada siklus pertama memotivasi siswa dengan kajian makna sholat

supaya siswa lebih paham makna sholat secara keseluruhan. Sehingga

dia dapat menyayangi sholat dan membiasakannya.Setelah itu

memberikan format isian keadaan sholatnya selama tujuh hari, setelah

tujuh hari format yang diisi siswa dan ditandatangai oleh orang tua

diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui

hasilnya.

2. Pada siklus pertama diambil sebagai acuan siklus kedua siapa berubah

menjadi lebih baik atau sebaliknya menjadi malas, maka pada siklus

kedua ini sudah diadakan pendekatan yang intensif kepada siswa yang

berubah menjadi malas, disamping itu memotivasi dengan kajian nikmat

yang diberikan Allah baik bersifat pribadi ataupun bersifat umum.

Setelah itu siswa diberi format isian untuk diisi sesuai sholat yang

mereka laksanakan dalam tujuh hari berikutnya. setelah format itu diisi

siswa dan ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa

dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.

3. Dari evaluasi siklus kedua hasilnya ada peningkatan namun masih ada

siswa yang cendrung turun maka pada siklus ketiga saya analisa

beberapa pribadi yang cendrung cuek serta diadakan pendekatan

dengan memanggil serta mengoreksi informasi dan melalui informasi

diadakan motivasi yang sesuai dengan siswa yang bermasalah tersebut.

setelah format itu diisi siswa dan ditandatangai oleh orang tua diambil

20

Page 24: PTK Bu Juju kls 3

kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.

mengengvaluasi kegiatan

21

Page 25: PTK Bu Juju kls 3

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Rekapitulasi. Siklus I

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

Diteliti dari tanggal 06 s/d 08 Januari 2014 Siklus I

NO Nama SiswaZhuh

urAshar Magrib Isya

Shub

uhKet.

1 ALFIN 7 7 7 7 7 100,00

2 CECEP 6 6 7 7 7 94.29

3 DADI 7 6 6 5 4 80.00

4 DAYAT 4 4 6 7 7 80.00

5 DEA ANDINI 7 7 7 7 7 100.00

6 DEDI 7 7 7 7 7 100.00

7 DIAN NURAMDAN

7 5 6 6 7 88.57

8 EGA NUGRAHA 4 6 7 6 4 88.57

9 GISKA APRILIA 6 7 7 6 3 82.86

10 INDRIANI 4 4 6 4 4 62.86

11 NABILA 7 4 7 5 7 85.71

12 NURHIDAYAH 6 7 7 7 7 97.14

13 PIPIT 5 4 4 7 7 77.14

14 RAHMAN 4 5 7 7 7 85.71

15 RENDI 6 7 7 7 4 88.57

16 RIFKI 3 1 5 6 7 62,86

17 SAHANAS MUNI

4 3 7 4 1 54,29

18 TAUFIK 7 2 7 4 5 71,43

19 WAWAN 5 5 5 5 3 65,71

Persentase 80,95 76,19 93,6586,2

483,07 84,02

22

Page 26: PTK Bu Juju kls 3

2. Rekapitulasi Siklus II

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

Diteliti dari 10 s/d 12 Pebruari 2014 Siklus II

NO Nama SiswaZhuh

urAshar Magrib Isya

Shubu

hKet.

1 ALFIN 7 7 7 7 7100,0

0

2 CECEP 4 7 7 7 7 91,43

3 DADI 5 5 7 6 5 80,00

4 DAYAT 3 5 6 7 6 77,14

5 DEA ANDINI 7 7 7 7 7100,0

0

6 DEDI 7 7 7 7 7100,0

0

7 DIAN NURAMDAN

6 6 5 4 2 65,71

8 EGA NUGRAHA 4 7 6 7 5 82,86

9 GISKA APRILIA 5 7 7 5 0 68,57

10 INDRIANI 7 7 7 7 7100,0

0

11 NABILA 4 5 6 0 6 60,00

12 NURHIDAYAH 7 7 7 7 7100,0

0

13 PIPIT 6 7 7 7 5 91,43

14 RAHMAN 3 4 5 4 6 62,86

15 RENDI 4 7 7 7 6 88,57

16 RIFKI 7 7 7 7 7100,0

0

17 SAHANAS MUNI

5 6 7 5 580,00

4

18 TAUFIK 4 2 7 3 5 60,00

19 WAWAN 7 7 7 7 7100,0

0

Persentase 77,78 88,36 95,77 86,77 80,42 85,82

23

Page 27: PTK Bu Juju kls 3

24

Page 28: PTK Bu Juju kls 3

3. Rekapitulasi Siklus III

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

Diteliti dari tanggal 17 s/d 19 Maret 2014 Siklus III

NO Nama SiswaZhuh

urAshar Magrib Isya

Shub

uhKet.

1 ALFIN 7 7 7 7 7 100,00

2 CECEP 5 3 7 5 5 71,43

3 DADI 6 6 7 7 5 88,57

4 DAYAT 5 5 6 7 6 82,86

5 DEA ANDINI 7 7 7 7 7 100,00

6 DEDI 7 7 7 7 7 100,00

7 DIAN NURAMDAN

4 7 4 0 4 54,29

8 EGA NUGRAHA 6 6 7 6 6 88,57

9 GISKA APRILIA 7 7 7 7 7 100,00

10 INDRIANI 6 6 7 7 5 88,57

11 NABILA 7 6 7 5 7 91,43

12 NURHIDAYAH 7 7 7 7 7 100,00

13 PIPIT 6 6 7 7 7 94,29

14 RAHMAN 5 5 7 7 6 85,71

15 RENDI 7 7 7 7 7 100,00

16 RIFKI 4 4 4 4 4 57,14

17 SAHANAS MUNI

7 7 7 7 7 100,00

18 TAUFIK 6 0 7 1 7 60,00

19 WAWAN 6 7 7 7 6 94,29

Persentase 85,71 85,71 96,30 84,13 86,24 87,62

4. Analisis data yang diperoleh dari tiga siklus.

Pada langkah pertama kami memberikan motivasi kepada siswa

kelas 3 untuk mendalami arti sholat dan kandunganya, bagaiman

manfaatnya bila kita merotinkan sholat, sekaligus merupakan tanda syukur

kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang berlimpah kepada

kita. pemberian motivasi melalui memperdalam kajian sholat,. Dan diberikan

pendataan yang diisi oleh siswa selama satu minggu sesuai dengan sholat

yang mereka kerjakan

25

Page 29: PTK Bu Juju kls 3

1. Siklus pertama.

Siklus pertama kami laksanakan dari tanggal 06 sampai 08 Januari

2014 Dari data itu diperoleh data sholat Zuhur yang dilaksanakan

=80,95%, sholat ashar =76,19%, Sholat Magrib=93,65 , sholat

Isya=86,24 , sholat shubuh=83,07 Kumulatif = 84,02.

2. Siklus kedua.

Siklus kedua kami laksanakan berdasarkan hasil yang belum maksimal

dari siklus I maka diadakan pendekatan bagi siswa yang masih jauh dari

yang diharapkan tentang kebiasaan sholatnya. Kami dorongan siswa

untuk lebih mengenal sholat, pemberian motivasi melalui kajian nikmat

umumnya, melalui kajian diri pribadi siswa, mendorong yang masih

sangat jarang sholat untuk lebih memahami dan manfaat syukur kepada

Allah melalui sholat, Pelaksanakan tanggal 10 s/d 12 Pebruari 2014,

dengan membagikan formulir isian, saya memperoleh data sebagai

berikut yang melaksanakan sholat zuhur =77,78 , sholat ashar = 88,36 ,

sholat Magrib = 95,77 , sholat Isya = 86,77 , sholat shubuh = 80,42 ,

kumulatif = 85,42.

3. Siklus ketiga.

Siklus ketiga kami laksanakan dari tanggal 17 s/d 19 Maret 2014.

Siklus ini berdasar data siklus kedua yang belum memuaskan, sehingga

mengadakan pendekatan kepada siswa yang masih malas untuk sholat,

supaya rajin sholat, dan memotivasi melalui video penciptaan Alam

semesta.Pada siklus ini siswa didorong untuk menggunakan semua

potensi mereka yang diamanahkan Allah kepada mereka, kami

memperoleh data sebagai berikut: Yang melaksanakan sholat Zuhur =

85,71 , sholat ashar = 85,71 , sholat Magrib = 96,30, sholat Isya =

84,13 , sholat shubuh = 86,24 , kumulatif = 87,62.4.

26

Page 30: PTK Bu Juju kls 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Analisa Kemajuan kemajuan pada siswa. Dari Tabel I ,II dan III dapat

kita baca pelaksanaan sholat Zuhur berbanding sebagai berikut Siklus I

80.95 %, siklus II turun 77.78 % dan siklus III meningkat menjadi 85.71%.

cendrong naik.Pelaksanaan Sholat Ashar berbanding sebagai berikut Siklus

76.19%, Siklus II naik menjadi 88.36% dan siklus III turun sedikit menjadi

85.71%. cendrong naik.Pelaksanaan sholat Magrib berbanding sebagai

berikut siklus I 93.65%, Siklus II naik menjadi 95.77% dan siklus III naik

menjadi 96.3% cenderung naik.Pelaksanaan sholat isya berbanding

sebagai berikut siklus I 86.24% , Siklus II naik menjadi 86.77 dan siklus III

turun 84.13% cendrong turun.Pelaksanaan sholat Shubuh berbanding

sebagai berikut siklus I 83.07%, Siklus II turun 80.42% dan siklus III naik

menjadi 86.24% cendrong naik. Dari lima sholat hanya satu yang cenderung

turun yaitu sholat Isya.

Apabila dilihat presentase keseluruhan.Secara keseluruhan dapat

lihat dari tabel pada siklus pertama 84.02 %, pada siklus II naik menjadi

85.82 dan pada siklus III naik menjadi 87.82. dari data ini dapat lihat ada

kecendrongan makin naik.

Bila dikelompokkan antara A. antara 89.99%- 100%, B. antara

69.99- 89.99, C. antara 50.00 – 69.99 dan D <.50.00. A bobotnya 4 , B

bobotnya 3, C bobotnya 2 dan D bobotnya 1. a. Pada siklus I A terdapat = 7

orang, B terdapat =10 orang , C terdapat = 4 orang, b. Siklus II A terdapat 9

orang, B terdapat 7 orang , C terdapat 5 orang.c. Siklus III A terdapat 13

orang, B terdapat 5 orang C terdapat 3 orang.

Dari keadaan itu ada kecenderungan makin baik dan makin

sempurna sholatnya. Lebih lanjut lihat grafik. Secara keseluruhan dapat

dilihat lebih kemajuannya

27

Page 31: PTK Bu Juju kls 3

B. SARAN

1. Dari hasil penelitian ini di harapkan para siswa / siswi lebih

meningkatkan kedipsiplinanya mengenai sholat

2. Siswa / siswi memahami arti sholat yang sesungguhnya

3. Para peserta didik dan lingkungan (orang tua) turut ikut andil dalam

menumbuhkan kewajiban melaksanakan sholat.

4. Adakan kegitan rutin para siswa /siswi dalam memimpin sholat untuk

menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang ber akhlak baik , jujur dan

sopan, Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif.

28

Page 32: PTK Bu Juju kls 3

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT. Rineka Cipta

Depdikbud, (1997). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdikbud, (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas, (2004). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar dan

Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Darma Bakti.

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kerangka Dasar.

Jakarta: Pusat Kurikulum

IAID Ciamis, (2001). Panduan Penyusunan Skripsi di Lingkungan Institut

Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa barat. Ciamis: Tanpa

Penerbit.

Hermawan, Rosadi dkk, (2002). Etika Keguruan. Jakarta: Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam.

Udin Syaefudin S, (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Wardani, I.G.A.K, (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas

Terbuka.

29