17
MANAJEMEN STRATEGIK PT KERETA API INDONESIA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA 2015

PT Kereta API Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Strategik PT. Kereta Api Indonesia

Citation preview

Page 1: PT Kereta API Indonesia

MANAJEMEN STRATEGIK

PT KERETA API INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA

2015

Page 2: PT Kereta API Indonesia

PT Kereta Api Indonesia

Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Perkeretaapian di Indonesia telah hadir sejak abad 18 pada masa penjajahan, ditandai dengan

pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jum’at tanggal 17 Juni 1864, oleh

Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.

Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg

Maatschappij” (NV.NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung

(25 Km) dengan lebar sepur 1435 mm.

Pada peresmian pertama pengoperasian kereta api reguler pertama di Indonesia (Hindia Belanda) hari

Sabtu, 10 Agustus 1867, ditandai dengan pengoperasian KA Campuran (gemengde trein) yang terdiri

dari kereta kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 ditambah dengan gerbong barang yang ditarik lokomotif uap B1

buatan Beyer Peacock & Co, Manchester, UK.

Perjalanan perdana dari Kemijen (Semarang) ke Tanggung ditempuh dalam waktu satu jam dengan

berhenti masing-masing sekitar 5 menit di dua stasiun yaitu Alastua dan Brumbung. Kehadiran KA

pertama tersebut telah memotivasi sejumlah perusahaan lain untuk melakukan investasi pada

perkeretaapian di masa itu.

Visi dan Misi PT KAI

Visi Perusahaan

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi

harapan stakeholders.

Misi Perusahaan

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan

model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian

lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan

Page 3: PT Kereta API Indonesia

Bidang usaha

Berdasarkan pernyataan yang ada pada anggaran dasar perusahaan sebagaimana tercantum dalam PP

No. 57 Tahun 1990 Bab III Pasal 7 menjelaskan bahwa lapangan usaha yang dikelola oleh PT. Kereta Api

(persero) adalah penyediaan, penguasahaan, dan pengembangan dibidang jasa angkutan kereta api,

serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tujuan perusahaan, yang ditetapkan dengan

persetujuan Menteri Perhubungan termasuk pemanfaatan asset dan fasilitas yang tersedia.

Tujuan PT KAI

PT. Kereta Api (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi yaitu

Kereta api yang dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan karena kepuasan pelanggan

adalah tuntutan mutlak konsumen yang tidak dapat ditawar-tawar. Banyak hal yang harus dilakukan

oleh PT. KAI yang ditandai dengan perubahan besar yang ditandai oleh revolusi teknologi informasi,

dengan adanya kemudahan komunikasi, informasi, dan pelaksanaan yang baik yang menjadi landasan

penyusunan perencanaan dan strategi-strategi yang lebih baik dalam meningkatkan pelayanan dan

kenyamanan bagi konsumen.

PT. Kereta Api (Persero) tidak terlepas dari sistem yang diterapkan oleh perusahaan pada umumnya

yaitu menyiapkan orientasi perusahaan menghadapi pasar. Menarik pelanggan untuk memilih jasa

Kereta Api adalah menjadi tugas utama perusahaan untuk dapat menjalankan sistem transportasi ini

sebagaimana semestinya, salah satunya membuat konsep manajemen pemasaran dalam mencapai

target-target penjualan dan pelayanan yang disusun dengan strategi-strategi yang handal. Manajemen

pemasaran ada bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial

mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain.

Dalam hal ini pemasaran merupakan upaya yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan pertukaran

yang dikehendaki dengan pasar (target), orientasi perusahaan terhadap pasar haruslah jelas, tersusun,

efektif dan bertanggung jawab.

Salah satunya adalah penjualan (selling) yang menjadi acuan penting dalam perusahaan meningkatkan

dan mengukur kualitas perusahaan apakah naik atau turun, statis atau dinamis, termasuk dibidang jasa

seperti transportasi salah satunya Kereta api. Perusahaan harus melaksanakan upaya penjualan dan

Page 4: PT Kereta API Indonesia

promosi yang agresif terhadap pelanggan agar produk/jasa yang ditawarkan sesuai harapan dan

mempunyai nilai manfaat bagi penggunanya agar perusahaan bisa mengukur jalan atau tidaknya

perusahaan.

Analisis SWOT

Dalam penulisan ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT merupaka

salah satu model analisis lingkungan perusahaaan yang berfungsi untuk menjelaskan pertanyaan

dimana posisi perusahaan sekarang, serta menjelaskan strategi apa yang nanti cocok digunakan oleh

perusahaan.

Metode analisis SWOT, yaitu pengumpulan data dari sisi lingkungan internal perusahaan maupun

eksternal perusahaan. Dari sisi internal, maka akan dapat diperoleh mengenai apa yang menjadi

kekuatan (Strenght) perusahaan untuk tetap bertahan menghadapi pesaing-pesaingnya serta untuk

mengetahui kelemahan (weakness) perusahaan agar dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga

kelemahan dapat dijadikan suatu kekuatan perusahaan. Sedangkan dari sisi eksternal perusahaan, maka

akan diperoleh informasi tentang peluang (opportunity) yang akan dimanfaatkan serta ancaman

(threat) yang akan datang dan mesti dicarikan solusi dalam menghadapinya.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght),dan peluang

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness),dan ancaman

(Treath).Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh faktor internal dan

eksternal.

Analisis TOWS tidak jauh berbeda dengan analisis SWOT, perbedaan kedua analisis ini terletak pada pola

pendekatan yang digunakan dalam menentukan posisi perusahaan serta menentukan strategi

perusahaan kedepannya. Pendekatan yang dilakukan pada analisis TOWS adalah didasarka pada logika

yang dapat meminimalkan ancaman dengan memaksimalkan peluang, sehingga dapat meningkatkan

kekuatan internal perusahaan untuk meminimalkan kelemahan internal perusahaan.

A. Kekuatan (Strengths)

Page 5: PT Kereta API Indonesia

Kekuatan adalah suatu kunci bagi perusahaan untuk bertahan didalam persaingan dengan perusahaan

lain. Dengan demikian akan berdampak pada suatu keunggulan bagi perusahaan itu sendiri. Dalam hal

ini PT. KA (Persero) memiliki kekuatan yaitu:

1. Management and Busines

Core bisnis PT KA adalah jasa angkutan penumpang dan barang dengan beberapa pengkelasan fasilitas

seperti executive, bisnis dan ekonomi, yang menjadi kekuatan usaha ini adalah, track perjalanan yang

relatif lebih cepat dibandingkan dengan jenis usaha perjalan darat yang lain, karena memiliki track / jalur

khusus sehingga terbebas dari macet dan kendala perjalanan yang lain.

2. Operating / Production Management

Semua kegiatan penjadwalan operasi kereta api disesuaikan dengan waktu-waktu trafic, untuk kreta

lokal dijadwalkan pada waktu pagi hari dan sore hari, dimana pada waktu-waktu tersebut banyak

kegiatan ekonomi yang akan dimulai (pagi hari) dan berhenti (sore hari) sehingga ini menjadi keunggulan

tersendiri bagi usaha ini.

3. Human Resourses Management

Keunggulan dari HR Management perusahaan ini adalah adanya pengelompokkan wewenang,yaitu

wewenang lini dan wewenang staf. adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara

pimpinan, staf, dan pelaksana sehingga dapat mewujudkan “The right man in the right place”

yaitu dimana seseorang yang memiliki posisi atau jabatan dalam suatu perusahaan disesuaikan dengan

kemampuan atau bidang. Fungsi-fungsi staf dilaksanakan oleh unit staf ahli menurut bidangnya sehingga

dapat diperoleh efektifitas yang cukup tinggi sedangkan unit lini dapat memusatkan perhatiannya pada

fungsi utamanya dalam pencapaian tujuan perusahaan.

4. Financial Management

Kekuatan dari Financial Management perusahaan ini adalah rencana anggaran tahunan daerah

terdesentralisasi kepada setiap daerah operasi dimasih-masih daerah, sehingga pekerjaan tidak

menumpuk di kantor pusat.

Page 6: PT Kereta API Indonesia

5. Marketing Management

Keunggulan pelayan reservasi dari PT KA (Persero) adalah dapat dilakukan via online, via telepon, dan

juga bekerjasama dengan berbagai instansi untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan

reservasi seperti dengan Bank, Pusat perbelanjaan dan instansi-instansi pemerintah yang lain.

B. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah faktor internal yang dimiliki oleh perusahan merupakan suatu keterbatasan atau

kekurangan dalam hal sumber daya manusia, kemampuan, keterampilan, serta yang menjadi

penghalang serius bagi kinerja organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini kelemahan yang dimiliki oleh

PT. Kereta Api dalam penjualan usaha angkutan penumpang, antara lain :

1. Management and Busines

Kelemahan core bisnis usaha ini adalah, sistem perjalanan yang kaku dan tidak fleksibel, tidak seperti

jasa angkutan darat yang lain, karena jalur perjalanan jasa usaha ini sudah terrigid hanya melewati rel

sehingga membutuhkan moda transportasi lain sebagai penghubung dari stasiun untuk sampai ke tujuan

pelanggan.

2. Operating / Production Management

Terbatasnya rangkaian kereta api kelas bisnis, Kereta dibagi berdasarkan kelas menurut tingkat

pelayanan dan harganya, setiap kereta mempunyai rangkaian gerbong yang telah disesuaikan dengan

kapasitas yang ada di setiap daop tersebut. Kereta kelas bisnis yang berangkat langsung mempunyai

keterbatasan rangkaian dalam pengoperasiannya. Pada saat-saat tertentu bahkan over load permintaan,

namun keterbatasan rangkaian membuat penumpang harus memilih alternatif lain dan mengeluhkan

ketersediaan yang ada. Keterbatasan rangkaian ini menjadi salah satu unsur yang sangat berpengaruh

besar dalam proses penyediaan jasa tansportasi dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dalam segmen

pasar. Tidak seimbangnya antara permintaan dengan penjualan yang ada karena rangkaiannya terbatas.

3. Human Resourses Management

Page 7: PT Kereta API Indonesia

Karena perusahaan ini menggunakan sistem organisasi lini maka memiliki beberapa kelemahan

seperti,Wewenang staf harus dinyatakan secara tegas agar tidak menimbulkan friksi, Unit staf sering

dapat memaksakan sarannya pada unit lini atau dapat tidak efektif jika hanya menunggu sampai diminta

untuk memberikan sarannya. Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah atau

bantuan nasehat. Sering kali sukar dikoordinasikan disebabkan rumit dan kompleksnya suatu

organisasi.Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab setiap unit atau bagian menganggap tugas-

tugasnyalah yang terpenting.

4. Financial Management

Karena sistem rencana anggaran terdesentralisasi sehingga perusahaan ini memiliki kelemahan dalah hal

mengkontrol anggaran, pengawasan anggaran tidak dapat dilakukan secara langsung maupun cepat.

5. Marketing Management

Kurang terpublishnya kemudahan dalam reservasi tiket KA kepada masyarakat menjadi kelemahan

tersendiri, sehingga distiap stasiun keberangkatan masih selalu terlihat penumpukan pelanggan untuk

melakukan reservasi.

6. Information Management

Kelemahan dari sistem informasi perusahaan ini adalah banyaknya keterbatasan, dalam hal pengaturan

kedatangan maupun pada setiap pemberhentian distasiun, hal tersebut masih sangat bergantung sekali

terhadap pengaturan informasi manual dari setiap stasiun.

C. Peluang (opportunities)

Peluang (opportunities) adalah berbagai faktor situasi lingkungan luar perusahaan yang menguntungkan

bagi kegiatan perusahaan. Peluang yang dimiliki oleh PT. Kereta Api antara lain :

1. Supplier

PT INKA sebagai satu-satunya supplier PT KA (Persero) adalah merupan sebuah peluang apabila kita

melihat dari segi ekonomi dan efektivitas biaya operasional dalam penyediaan kebutuhan prasarana dan

sarana PT KA (Persero)

Page 8: PT Kereta API Indonesia

2. Customer

Sebagai usaha jasa perjalanan massal sekaligus terjangkau PT KA (Persero) memiliki peluang yang besar

dalam menarik hati custumer karena dengan harga yang terjangkau customer dapat melakukan perjalan

yang cukup jauh dengan cepat untuk beberapa keperluan.

3. Competitor

Karena sampai saat ini usaha perkeretaapian masih termonopoli oleh PT KA (Persero) sehingga peluang

ini sangat menguntungkan karena tidak memiliki usaha sejenis sebagai competitor.

4. Government

PT KA (Persero) adalah perusahaan BUMN, sehingga tidak terlalu mengejar profit seperti perusahaan

swasta, dikarenakan dukungan subsidi oleh pemerintah kepada perusahaan BUMN.

D. Ancaman (threats)

Ancaman merupakan suatu kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi suatu bisnis perusahaan.

Ancaman yang dimiliki oleh PT. Kereta Api yaitu :

1. Supplier

Beberapa tahun terakhir ini penyedia kebutuhan sarana dan prasarana harus didapat dari impor negara

lain, hal ini dapat menjadi ancaman kedepan bagi perusahaan ini.

2. Customer

Pelayanan yang kurang maksimal terhadap pelanggan akan menjadi ancaman tersendiri apabila hal ini

tidak teratasi secara terus menerus.

3. Competitor

Wacana masuknya badan usaha milik swasta operator perkeretaapian juga harus dilihat sebagai

ancaman.

4. Government

Page 9: PT Kereta API Indonesia

Keterbatasan subsidi pemerintah untuk PT KA (Persero) menjadikan BUMN ini merugi dalam

penyelenggaraan Kereta Api Ekonomi, Padahal kelas ekonomilah yang paling banyak menyerap

kemampuan pelanggan.

Strength ( S )

1. Memperoleh support dana dari pemerintah

2. Mempunyai website dan call centre

3. Mempunyai banyak distributor

4. Perusahaan monopoli

Weakness ( W )

1. Sarana dan prasarana yang kurang memadai

2. Pelayanan yang kurang memusakan

3. Sumber Daya Manusia yang belum merata tingkat pendidikannya

Opportunity ( O )

1. Kemacetan yang membuat masyarakat lebih cenderung memilih kendaraan yang bebas macet yaitu kereta api

2. Biayanya yang terjangkau

Threats ( T )

1. Munculnya Bus Trans Jakarta

2. Rencana pembuatan monorail

3. Krisis global

Strategi PT KAI

Strategi utama yang hendaknya diterapkan oleh PT. Kereta Api Indonesia adalah strategi kombinasi

antara strategi stabilitas dan ekspansi. PT. Kereta Api Indonesia menerapkan strategi stabilitas, karena

pada awal berdirinya PT. Kereta Api Indonesia harus berfokus pada penyedia jasa angkutan kereta api

saja agar kebutuhan masyarakat akan angkutan kereta api terpenuhi.

Namun seiring berkembangnya zaman bertambah pula kebutuhan PT. Kereta Api Indonesia maka

sebaiknya PT. Kereta Api Indonesia mengambil kesempatan bisnis dengan memperluas bidang usahanya

dan melakukan strategi ekspansi yang bergerak di bidang cafe dan juga tour travel.

Ekspansi di bidang cafe dipilih karena masih jarang adanya cafe di stasiun kereta api, ini membuka

peluang bisnis bagi PT. Kereta Api Indonesia untuk memperluas bidang usahanya. Lalu pemilihan tour

Page 10: PT Kereta API Indonesia

travel didasari oleh makin menjamurnya tour travel yang menggunakan bus, ini membuat PT. Kereta Api

Indonesia mempunyai peluang dengan melakukan inovasi dengan menyediakan tour travel

menggunakan kereta api.

Hal yang disebutkan diatas merupakan perluasan bidang usaha saja. Namun hal – hal diatas harus pula

dibarengi oleh perbaikan sarana dan prasarana PT. Kereta Api Indonesia. Seringnya keterlambatan

kereta menjadi komplain untuk PT. Kereta Api Indonesia. Selain itu kurangnya gerbong atau perbaikan

sistem dalam pengangkutan penumpang juga merupakan masalah mendasar bagi PT. Kereta Api

Indonesia.

Untuk memperbaiki masalah yang timbul di dalam PT. Kereta Api Indonesia sebaiknya PT. Kereta Api

Indonesia juga memperbaiki kinerja, pelayanan dan juga sarana dan prasarana di PT. Kereta Api

Indonesia. PT. Kereta Api Indonesia bisa menjalankan semuanya dengan baik jika PT.Kereta Api

Indonesia bisa mempergunakan dana APBN dan hasil usaha dengan baik.

Pemilihan strategi ekspansi dengan menambah anak preusan tersebut adalah untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dan juga mengambil kesempatan bisnis yang ada, ketika semuanya sudah

berjalan dengan baik maka hendaknya PT. Kereta Api Indonesia mempergunakan strategi stabilitas

kembali dengan berfokus sebagai penyedia jasa angkutan kereta api.

Implementasi Strategi Yang Diterapkan

Kebutuhan dan keinginan masyarakat atas pelayanan transportasi dewasa ini semakin tinggi dan

menuntut pelayanan lebih baik. Untuk memenuhinya, management style yang diterapkan adalah “Jazz

Leadership”.

Agar PT KAI menjadi besar diterapkan efisiensi dan efektivitas anggaran. Sedangkan untuk

memenangkan persaingan dari para kompetitor ditempuh penetapan target pasar, positioning produk

dan penentuan segmen pasar.

Sasaran, strategi, dan langkah

Sasarannya adalah menjadikan Kereta Api sebagai alat transportasi yang handal dan dipercaya sehingga

menjadi alternatif utama untuk transportasi, khususnya di Pulau Jawa. Strategi yang diterapkan dan

Page 11: PT Kereta API Indonesia

target pasar yang dibidik adalah menciptakan nilai dengan memperhatikan variabel psikografi dan

variabel perilaku. PT KAI membagi segmen pasar ke dalam beberapa tingkatan.

Realisasi visi, misi, dan strategi PT KAI ke dalam bidang sistem manajemen kualitas pelayanan. Bukan

suatu kondisi yang mudah untuk meningkatkan pelayanan PT KAI, di tengah banyaknya persoalan teknis

maupun klasik yang menggayuti satu-satunya pengelola moda transportasi kereta api di negeri ini.

Terlebih lagi selama ini, jajaran PT KAI baik mereka yang berada di pusat maupun daerah, tampaknya

sudah terbiasa dengan layanan apa adanya karena memang tidak ada saingan.

Banyak sekali kendala yang terjadi di dalam dunia perkeretaapian di Indonesia, yang bila dinilai kendala

yang dihadapi PT KAI secara umum adalah sebagai berikut :

Secara finansial masih kurang baik dikarenakan PT KAI masih menjalankan Public Service Obligation

(PSO) yang melayani masyarakat sebagai angkutan massal dengan tarif yang relatif rendah dan tidak

komersial. Di lain pihak pengusahaan kereta api merupakan usaha padat modal dimana sebagian besar

digunakan untuk pengadaan dan pemeliharaan sarana (lokomotif dan gerbong) maupun pengadaan dan

pemeliharaan prasarana (rel, jembatan dan sinyal). Namun demikian PT KAI diminta untuk

meningkatkan kapasitas angkutan, keselamatan dan kualitas pelayanannya. Kondisi prasarana kereta api

(rel, jembatan dan sinyal) yang sudah tua dan kurang terpelihara dengan baik dikarenakan keterbatasan

dana pemerintah, karena masalah prasarana tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah.

Kondisi sarana kereta api (Iokomotif dan gerbong) sebagian besar sudah tua (tidak efisien), karena

keterbatasan dana PT KAI untuk melakukan replacement.

Di lain pihak bisnis perkeretaapian juga belum efektif sehingga tidak menarik bagi perbankan untuk

menyalurkan pinjaman investasi. Disiplin masyarakat pengguna jasa kereta api yang tidak mendukung

PT KAI dalam metakukan perawatan sarana dan prasarana, yang mengakibatkan angkutan kereta api

menjadi kurang nyaman dan kurang aman bagi para pengguna jasa kereta api. Rendahnya kemampuan

ekonami masyarakat yang selama ini menggunakan jasa angkutan kereta api sehingga tarif kereta api

belum dapat menutupi biaya. Dalam pembinaan dan pengelolaan usaha PT KAI, ada beberapa strategi

yang dilakukan, antara lain:

Peningkatan efisiensi melalui cost cutting program (program pengurangan biaya) dan cost reduction

program (efisien biaya). Cost cutting program harus dilihat dalam sebuah pemikiran yang tepat, yaitu

Page 12: PT Kereta API Indonesia

efisiensi yang tidak mengorbankan produktivitas serta efektivitas sebuah program.

Taat azas dalam pencatatan pendapatan perusahaan untuk menghilangkan kebocoran penerimaan dan

melakukan upaya-upaya untuk menghilangkan penumpang tanpa tiket.

Penetrasi pasar melalui pemberdayaan angkutan gerbong non penumpang (barang/cargo/batubara,

semen dll) dalam rangka memperkuat struktur usaha. Kajian terhadap rute-rute yang tidak dapat

berkompetisi dengan model transportasi lain (khususnya jarak jauh), dan membuka rute-rute yang

potensial.

Evaluasi dan Koreksi

Evaluasi Bidang Keuangan

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian tujuan, strategi, kebijakandan pelaksanaan program kerja bidang keuangan secara umum adalah:

1. Kurangnya perencanaan yang matang dalammengimplementasikan program kerja yang telah disepakati.

2. Adanya pengaruh eksternal baik dari segi politik, ekonomi,sosial-budaya dan hukum (misalnya dari Pemerintah).

3. Kurangnya koordinasi baik dengan bidang atau unit-unitdalam perusahaan maupun dengan pihak terkait lainnya diluar perusahaan.

Sedangkan upaya pemecahan yang dapat disarankan adalah:

1. Perlunya menyusun suatu rencana yang lebih bersifat teknissehingga staf pelaksana memperoleh gambaran yang jelasmengenai kegiatan yang harus dilakukan.

2. Perlunya peningkatan kemampuan dari staf pelaksana denganmenekankan pada aspek keuangan.

3. Perlunya melakukan koordinasi baik dengan bidang atau unit-unit dalam perusahaan maupun dengan pihak terkait lainnyadi luar perusahaan

Evaluasi Bidang Operasi dan Pemasaran

Dari kedua grafik dan evaluasi tersebut di atas, maka dapatditarik kesimpulan sementara, bahwa masing-masing jenispelayanan memiliki kemungkinan adanya permasalahan khasyang merupakan faktor penyebab dominan dari resikokelambatannya, yakni :

Page 13: PT Kereta API Indonesia

Untuk KA penumpang

1. Gangguan lok (atau kereta) yang dapat mengakibatkantingginya andil kelambatan dalam perjalanan KA;

2. Frekuensi PLH yang relatif masih tinggi yang dapatmengakibatkan rintang jalan (rinja) yang menyebabkanhambatan perjalanan KA.

3. Akumulasi kelambatan KA akibat taspat, yang melebihikantong waktu, serta lambatnya pencabutan taspat.

4. Beban kepadatan lalu-lintas KA yang sudah (mendekati) jenuh, atau bahkan melampaui kapasitas lintasnya padakoridor tertentu.

5. Masih seringnya terjadi gangguan teknis perangkat / peralatansinyal, terutama sinyal elektrik.6. Tunggu rangkaian KA yang datang, terutama KA penumpangyang dioperasikan secara V, N atau

W Slag, yang dapatmenurunkan probabilitas ketepatan pemberangkatan KA.

Untuk KA barang

1. Masalah ketersediaan / keandalan sarana (lok / gerbong) yangdapat memberikan andil signifikan pada kelambatanpemberangkatan KA

2. Masalah / kebijakan prioritas pada pengoperasian KA, antaraKA penumpang dan barang3)Masalah pola operasi yang signifikan pengaruhnya terhadaptingginya WPG.

Evaluasi Bidang Bisnis serta Perencanaan danPengembangan

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian tujuan, strategi,kebijakan dan pelaksanaan program kerja bidang Perencanaandan Pengembangan Usaha secara umum adalah:

1. Kurangnya kemampuan staf pada aspek kewirausahaan untukmencari dan mengembangkan peluang-peluang usaha.

2. Kurangnya koordinasi baik dengan bidang atau unit-unitdalam perusahaan maupun dengan pihak terkait lainnya diluar perusahaan.

Sedangkan upaya pemecahan yang dapat disarankan adalah:

1. Perlunya melakukan koordinasi baik dengan bidang atau unit-unit dalam perusahaan maupun dengan pihak terkait lainnyadi luar perusahaan.

2. Perlunya peningkatan kemampuan staf dengan menekankanpada aspek kewirausahaan sehingga dapat lebihmengembangkan kreativitas dalam rangka mencari peluang-peluang usaha.