Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TANGGUNG JAWAB
PT. KERETA API (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA
TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG KERETA API KELAS
EKONOMI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
SKRIPSIDIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAUNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT
MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATUDALAM ILMU HUKUM ISLAM
OLEH :MAYA PARAMITA
01380604
PEMBIMBING :Drs. RIYANTA, M.Hum
BUDI RUHIATUDIN, SH., M.Hum
MUAMALATFAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA
2008
ii
ABSTRAK
Sering terjadinya kelalaian yang menimbulkan kerugian pihak pengangkutmaupun penumpangnya pada perkeretaapian di Indonesia mengindikasikan betapakompleksnya persoalan manajemen di dalam PT. Kereta Api (Persero). Kereta api(KA) sebagai angkutan massal yang selama ini dinilai cukup aman, ternyatabelum memenuhi harapan masyarakat.
Kelalaian pihak KA yang terjadi antara lain keterlambatan kereta,kerusakan maupun kehilangan barang, kurang memadai fasilitas yang disediakan,hingga kecelakaan yang mengakibatkan korban luka-luka maupun meninggaldunia. Kelalaian tersebut menimbulkan bentuk pertanggungjawaban pihakpengangkut terhadap penumpang yang mengalami kerugian.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api (Persero)keselamatan konsumen sebagai penumpang seringkali terabaikan keterbatasanyang pada prinsipnya disadari betul oleh setiap konsumen yang memilih keretaapi, namun bukan berarti keselamatan mereka harus dinomorduakan atau bahkandiabaikan. Ganti rugi yang selama ini diberikan kepada korban kecelakaan keretaapi di Indonesia hanya berasal dari asuransi PT. Jasa Raharja, sedangkan dari PT.Kereta Api (Persero) sendiri sebagai pihak penyelenggara tidak memberikan gantirugi.
Secara teoritis PT. Kereta Api (Persero) harus mempertanggungjawabkansegala tindakan maupun akibat selama ada hubungan perjanjian dengankonsumen. Pertanggungjawaban akibat dari seuatu kecelakaan adalah halterpenting dari suatu hubungan hukum. Hak untuk mendapatkan ganti rugi yanglayak seringkali menjadi inti persoalan.
Obyek dari penelitian ini lebih dispesifikasikan pada kereta apipenumpang kelas ekonomi yang lebih banyak dipergunakan sebagai alattransportasi oleh masyarakat. Dengan pendekatan penelitian yuridis normatif yaitupenelitian lapangan berdasarkan pendekatan undang-undang hukum positif dandianalisa dalam tinjauan islam.
Penelitian ini dilakukan sebagai suatu bentuk informasi bagi konsumen(pengguna jasa) angkutan kereta api yang membutuhkan penjelasan tentang hakdan kewajiban sebagai konsumen, bentuk tanggung jawab pengangkut terhadapkerugian yang dialami penumpangnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Kereta Api (Persero)bertanggungjawab terhadap kerugian yang dialami penumpang kelas ekonomidalam bentuk pemberian santunan atas korban kecelakaan baik yang meninggaldunia, cacat maupun luka-luka. Santunan yang diberikan PT. Kereta Api (Persero)merupakan premi yang dibayarkan penumpang yang dikelola oleh pihak Asuransiyaitu PT. Jasa Raharja. Kerugian penumpang kelas ekonomi menurut PT. KeretaApi (Persero) adalah kerugian pada penumpang yang timbul karena adanyakecelakaan pada kereta tersebut, bukan pada barang bawaan penumpang. Hal itudikarenakan yang menjadi objek angkutan adalah penumpang itu sendiri. Apabiladapat dibuktikan bahwa pihak penyelenggara yang bersalah maka penumpangberhak mendapat ganti rugi (kopensasi) sesuai kerugian yang diderita penumpang.
iii
iv
v
vi
PERSEMBAHAN
Almamaterku Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga
Bapak dan ibu(maaf...terlalu lama menunggu maya selesai kuliah)
Mbahku(Terimakasih atas kasih sayangnya)
Mba Unik+Mas Rohadi, Mas Dandung,Mba Nina, Mas Ingga+Mba Ino
(Terimakasih atas perhatian dan dukungannya)
Ponakanku Raka (makasih ya...)
Andik Fitriansyah(makasih atas waktu yang banyak kamu luangkan tuk aku)
adikku yuyunjangan pernah hilang semangatmu ya...
My best Frendsku Uus, Rahma, Cikme, Balqis, Didie, Fina, DenyMakasih atas semangat yang diberikan padaku..
Temen-temen Muamalat I Fajar, Andik, Topo, Eko, MakrodinAyo, kalian pasti bisa!!!
Temen-temen yang belumku sebutkan disini,kalian bagian dari cerita hidupku
vii
MOTTO
Sekelumit pengetahuan yang dilakukan
merupakan kekayaan yang tidak ada batasnya
daripada sejuta pengetahuan
yang dibiarkan
(Kahlil Gibran, Inspirasi Cinta Dan Kehidupan)
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang maha kuasa yang
senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada penulis, kemampuan serta kekuatan
sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian skripsi ini, walaupun penyusun
menemui beberapa kendala selama penelitian di lapangan. Namun proses
penelitian skripsi tidak terhambat karenanya. Shalawat serta salam kami
persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah dengan
ikhlas membantu penyusun baik berupa dorongan moral, tenaga, masukan dan
pengarahan yang sangat berarti. Maka dalam kesempatan inilah tak lupa penyusun
mengucapkan terima kasih yang sebenar-benarnya kepada:
1. Bapak Drs.Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Syari'ah
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta .
2. Bapak Drs. Riyanta, M.Hum dan Bapak Budi Ruhiatudin, S.H., M.Hum
selaku dosen pembimbing pertama dan kedua yang telah sudi meluangkan
waktunya. Tekun dan sabar untuk membimbing, memberikan pengarahan dan
saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.
ix
3. Kepada Kepala PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta atas
dukungan dalam penelitian ini.
4. Kepada Kepala Humas PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI
Yogyakarta atas kerjasama dan kesediaannya.
5. Kepada Kepala dan Staf Seksi Operasional dan Pemasaran PT.Kereta Api
(Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta atas kerjasama dan kesediaannya.
6. Kepada Kepala dan Staf Seksi Sumber Daya dan Umum PT.Kereta Api
(Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta atas kerjasama dan bantuannya.
7. Kepada Kepala Subsi Hukum PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI
Yogyakarta kerjasama dan kesediaannya.
8. Kepada Kepala dan Staf Unit Pengelolaan Kesehatan PT.Kereta Api
(Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta atas kerjasamanya.
9. Kepada Bapak Kirdjomulyo (alm.) dan Ibu Suhartati, selaku orang tua atas
dukungan dan doanya serta kakak-kakak yang memberikan banyak
motivasinya.
Semoga segala kebaikan mereka akan dinilai dan diganti oleh Allah SWT
dengan kebaikan yang berlipat ganda. Akhirnya dengan penuh kerendahan hati,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dan
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membutuhkan.
Jakarta, 31 Juli 2008
Penyusun
Maya Paramita
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRAK.............................................................................................................. ii
PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................................................... iii
PENGESAHAN...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN...................................................................................................vi
MOTO....................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
PEDOMAN TRANSLITERASI..............................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Pokok Masalah...................................................................................4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................4
D. Telaah Pustaka....................................................................................5
E. Kerangka Teoritik...............................................................................7
F. Metode Penelitian.............................................................................15
G. Sistematika Pembahasan...................................................................17
BAB II. TINJAUAN HUKUM ISLAM MENGENAI PERJANJIAN DAN
TANGGUNG JAWAB PERDATA
A. Pengertian Perjanjian........................................................................19
B. Rukun dan Syarat-Syarat Perjanjian.................................................21
xvi
C. Berakhirnya Perjanjian......................................................................26
D. Tanggung Jawab Perdata..................................................................26
E. Bentuk Perlindungan Konsumen......................................................30
F. Penyelesaian Perselisihan.................................................................35
BAB III. GAMBARAN MENGENAI PENGANGKUTAN KERETA API
PT.KERETA API (PERSERO) DAERAH OPERASI VI
YOGYAKARTA
A. Gambaran Mengenai Hukum pengangkutan
1. Dasar Hukum Pengangkutan........................................................37
2. Pengertian Perjanjian Pengangkutan............................................40
3. Asas-Asas Perjanjian Pengangkutan............................................43
B. Gambaran PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta
1. Sejarah Perkembangan PT. Kereta Api (Persero)........................45
2. Visi, Misi dan Strategi PT. Kereta Api (Persero).........................52
3. Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI
Yogyakarta ..................................................................................57
4. Pelayanan Angkutan PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI
Yogyakarta ..................................................................................63
5. Kelalaian yang Terjadi pada Pengangkutan Penumpang (KA)
Kelas Ekonomi.............................................................................70
6. Tanggung Jawab PT. Kereta Api (Persero) Terhadap Penumpang
(KA) Kelas Ekonomi yang mengalami Kerugian........................75
7. Asuransi Pengangkutan Penumpang (KA) Kelas Ekonomi........83
xvii
BAB IV. Analisis Tanggung Jawab PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI
Yogyakarta terhadap Pengangkutan Penumpang Kelas Ekonomi
A. Analisis Mengenai Perjanjian...........................................................89
B. Analisis Mengenai Tanggung Jawab PT. Kereta Api (Persero)
Daerah Operasi VI Yogyakarta.............................................................91
BAB V. Penutup
A. Kesimpulan.......................................................................................97
B. Saran-saran........................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................100
LAMPIRAN
I. TERJEMAHAN KUTIPAN BERBAHASA ARAB
II. BIOGRAFI TOKOH DAN ULAMA
III. PANDUAN WAWANCARA
IV. BAGAN SRTUKTUR ORGANISASI PT.KERETA (PERSERO) API
DAERAH OPERASI VI YAGYAKARTA
V. DATA KORBAN KECELAKAAN KERETA API 15 JANUARI 2007
VI. DATA SANTUNAN PERAWATAN DAN MENINGGAL DUNIA
KORBAN KECELAKAAN KERETA API BENGAWAN 15 JANUARI
2007
VII. DATA PERJANJIAN KERJASAMA PT.KERETA API (PERSERO)
DENGAN PT. JASA RAHARJA
VIII. IZIN RISET
IX. CURICULUM VITE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengangkutan merupakan salah satu sarana pendukung
pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Dengan
adanya pengangkutan berarti memberikan nilai lebih pada suatu barang dan
atau jasa. Barang dan atau jasa dari satu tempat akan lebih besar nilainya bila
berada di tempat yang membutuhkan barang dan atau jasa tersebut.1
Perjanjian pengangkutan ini sifatnya timbal balik artinya kedua
belah pihak sama-sama mempunyai hak dan kewajiban.2 Konsumen kereta api
membayar sejumlah uang untuk biaya pengangkutan dan berhak atas
pelayanan, sedangkan pihak penyelenggara berkewajiban untuk memberikan
pelayanan dan berhak atas kompensasi terhadap pelayanan yang telah
diberikannya yaitu uang jasa.
Kewajiban pengangkut adalah menyelenggarakan pengangkutan.
Dari hak dan kewajiban ini, timbul tanggung jawab pengangkut. Maka segala
hal yang mengganggu keselamatan penumpang atau barang tersebut atau yang
merugikan penumpang atau barang, pengangkut berkewajiban menanggung
1 H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 3; HukumPengangkutan, cet. I (Jakarta: Djambatan,1995) , hlm.1.
2 Ibid., hlm. 2.
2
segala kerugian yang diderita oleh penumpang atau barang yang diangkutnya
tersebut. Wujud tanggung jawab tersebut adalah ganti rugi (kompensasi).3
Perjanjian pengangkutan barang, obyek perjanjian adalah benda atau
binatang, sedangkan dalam perjanjian pengangkutan penumpang yang
menjadi obyek adalah penumpang itu sendiri. Perjanjian pengangkutan barang
dimulai pada saat diserahkan barang kepada pengangkut, maka penguasaan
dan pengawasan atas benda atau binatang itu ada di tangan pengangkut.
Dalam perjanjian pengangkutan penumpang, penyerahan kepada pengangkut
tidak ada. Tugas pengangkut hanya membawa atau mengangkut orang-orang
tersebut sampai di tempat tujuan dengan selamat. 4
Jenis pengangkutan di Indonesia ada tiga jenis yaitu angkutan darat,
angkutan laut, dan angkutan udara.5 Jenis angkutan darat yang menarik untuk
dicermati yaitu angkutan darat dengan menggunakan kereta api. Menurut
Pasal 3, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian,
menegaskan bahwa pengangkutan kereta api merupakan sarana pengangkutan
yang diselenggarakan dengan tujuan memperlancar perpindahan orang dan
atau secara massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat,
tertib dan teratur, efisien, serta menunjang pemerataan, pertumbuhan,
stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional.
3 Ridwan Khairandi dan Machsun Tabroni dkk, Pengantar Hukum Dagang Indonesia I,cet. I (Yogyakarta: Pusat Studi Hukum Fakultas UII dan Gama Media, 1999), hlm.201.
4 H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok, hlm.51-52
5 Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, cet. II (Jakarta: Sinar Grafika, 2000),hlm.164.
3
PT. Kereta Api (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang
menyelenggarakan usaha perkeretaapian di Indonesia. PT. Kereta Api
(Persero) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 1998
Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM) menjadi (Persero)
dengan Akta Notaris Imas Fatimah, SH. No.2 Tanggal 1 Juni 1999. Akta Ini
telah disetujui oleh Mentri Kehakiman dengan Surat Keputusan No.PSH
C.17171 HT.01.01 Th 99 Tanggal 1 Oktober 1999 dan diumumkan dalam
Tambahan No.4 pada Berita Negara No.240 Tanggal 14 Januari 2000.6
Pengangkutan kereta api merupakan sarana pengangkutan yang
digemari masyarakat Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi hal
tersebut, salah satunya karena harga karcis kereta api yang dapat dijangkau
oleh semua lapisan masyarakat. Karcis ini yang menjadi bukti perjanjian
antara pengangkut dan pengguna jasanya. Perjanjian tersebut adalah perjanjian
sepihak yang dibuat oleh pihak penyelenggara atau yang biasanya disebut
dengan perjanjian baku. Dalam proses pengangkutan penumpang dengan
menggunakan kereta api semua jenis kelas sama dengan penggunaan sarana
transportasi lain yang mempunyai resiko kelalaian maupun kecelakaan sama.
Pengangkutan kereta api terbagi 2 yaitu kereta api barang dan kereta
api penumpang. Kereta api penumpang terdiri dari 2 jenis yaitu ekonomi dan
non ekonomi yang mempunyai perbedaan fasilitas dan golongan tarif.
6 Wawancara dengan Ibu Indrianingsih selaku Staf Seksi Sumber Daya dan Umum PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta tanggal 23 Juni 2008
4
Penelitian ini lebih difokuskan pada kereta api penumpang kelas
ekonomi, dikarenakan kelas ekonomi lebih banyak dipergunakan sebagai alat
transportasi dengan harga sangat terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Namun banyak terjadi ketidakpuasan pada penumpangnya dalam proses
pengangkutan tersebut. Banyak konsumen yang tidak mengetahui apa yang
menjadi haknya ketika menggunakan angkutan kereta api ekonomi, menjadi
suatu kemakluman bahwa dengan harga tiket yang murah maka pelayanan
yang pantas tidak perlu diharapkan.
Dari uraian di atas, ada hal yang menarik bagi penyusun untuk
melakukan penelitian dengan judul “Tanggung Jawab PT. Kereta Api
(Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta terhadap Kerugian Penumpang
Kereta Api Kelas Ekonomi dalam Perspektif Hukum Islam”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) kepada
penumpang terhadap kerugian yang ditimbulkan dalam menggunakan jasa
kereta api kelas ekonomi di wilayah kerja Daerah Operasi (DAOP) VI
Yogyakarta ditinjau dari hukum Islam?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah:
Menjelaskan bentuk tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) sebagai
penyelenggara angkutan kepada pengguna jasanya.
5
2. Kegunaan Penelitian ini adalah :
Memberikan wacana baru bagi pengembangan penyelenggaraan angkutan
publik khususnya PT. Kereta Api (Persero) di wilayah kerja DAOP VI
Yogyakarta.
D. Telaah Pustaka
Pengangkutan dan segala macam problematikanya memang menarik
untuk dibahas, walaupun jumlahnya sangat sedikit. Adapun beberapa literatur
mengenai pengangkutan di Indonesia di antaranya sebagai berikut:
Buku karangan R. Soekardono yang berjudul “Hukum Dagang
Indonesia II“.7 Dalam buku ini pengangkutan menjadi salah satu pokok
pembahasan. Buku ini menguraikan pengertian hukum pengangkutan, hak dan
kewajiban serta tanggung jawab baik pada pengangkutan darat, laut, dan
udara. Buku ini pun membahas tentang pos dan telekomunikasi
Soegijatna Tjakranegara juga mengulas mengenai hukum
pengangkutan dalam bukunya “Hukum Pengangkutan Barang dan
penumpang”.8 Dalam buku ini diuraikan mengenai aspek-aspek hukum
pengangkutan baik pengangkutan darat, laut dan udara. Namun pada buku ini
penulis lebih fokus pada pengangkutan barang bukan pada pengangkutan
penumpang.
7 Soekardono, Hukum Dagang Indonesia II, (Jakarta: CV. Rajawali,1986).
8 Soegijatna Tjakranegara, Hukum Pengangkutan Barang dan Penumpang, (Jakarta:Rineka Cipta, 1995).
6
Buku karangan H. M. N. Purwosutjipto yang berjudul “Pengertian
dan Pokok Hukum Dagang Indonesia III“,9 menerangkan secara rinci dan
detail tentang gambaran umum dalam pengangkutan barang dan orang dari
segi hukum dagang. Dalam buku ini diuraikan juga dengan oleh penulis
mengenai aspek-aspek hukum pengangkutan di Indonesia.
Selain itu Abdul Kadir Muhammad yang berjudul “Hukum
Pengangkutan Darat, Laut dan Udara”.10 Dalam buku ini diuraikan mengenai
arti penting mengenai pengangkutan sesuai dengan keadaan geografis
Indonesia. Dalam buku ini juga diuraikan mengenai berbagai permasalahan
dalam hukum pengangkutan, seperti peraturan hukum yang dijadikan
pedoman,undang-undang yang dianggap telah ketinggalan zaman. Buku ini
juga menguraikan mengenai asas-asas hukum pengangkutan, asas-asas
perjanjian pengangkutan, serta bagaimana hukum pengangkutan dalam sistem
hukum nasional. Selain itu diulas juga mengenai kebiasaan dalam
pengangkutan serta prinsip tanggung jawab dalam pengangkutan baik
berdasarkan kesalahan, berdasarkan praduga dan tanggungjawab mutlak.
Penelitian dalam bentuk skripsi tentang tanggung jawab dalam
hukum pengangkutan, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Imam
Muiz dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab PT.
9 H.M.N Purwasitjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia III: HukumPengangkutan, (Jakarta : Djambatan, 1984).
10 Abdul Kadir, Hukum Pengangkutan Darat, Laut, dan Udara (Bandung: Citra AdityaBakti,1991)
7
Pos Indonesia Yogyakarta dalam Pengiriman Barang Paket Pos”.11
Pembahasan dalam penelitian ini lebih menekankan pada tanggung jawab
terhadap barang yang dikirim melalui pengangkutan pos.
Skripsi yang disusun oleh Erima Ika Sofyana dengan judul,
“Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab dalam Perjanjian
Pengangkutan Paket Barang pada PT. CV. TIKI cabang Yogyakarta”.12
Penelitian ini pun menekankan pada tanggung jawab pengangkut terhadap
pengiriman barang dengan tempat penelitian yang berbeda.
Sejauh penelusuran penulis belum ada yang meneliti mengenai
tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta
sebagai pengangkut terhadap kerugian yang dialami penumpang kereta api
kelas ekonomi dalam perspektif hukum islam, sehingga masalah ini menjadi
sangat menarik untuk diteliti.
E. Kerangka Teoretik
Tanggung jawab merupakan suatu prinsip dinamis yang
berhubungan dengan keseluruhan perilaku manusia dalam hubungannya
dengan masyarakat ataupun instansi. Suatu tanggung jawab bahkan
11 Imam Muiz, Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab PT. Pos IndonesiaYogyakarta dalam Pengiriman Barang Paket Pos , Skripsi Fakultas Syari’ah IAIN Sunan KalijagaYogyakarta, 1997.
12 Erima Ika Sofyana, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab dalamPerjanjian Pengangkutan Paket Barang pada PT. CV TIKI cabang Yogyakarta”, Skripsi FakultasSyari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007
8
mempunyai kekuatan dinamis untuk mempertahankan kualitas keseimbangan
dalam masyarakat.13
Tanggung jawab adalah suatu pengertian dasar untuk memahami
manusia sebagai makhluk susila dan tinggi rendahnya akhlak yang
dimilikinya. Dalam hubungan ini sebaiknya sekaligus dilandasi anggapan
berupa pengakuan akan kenyataan bahwa manusia dalam hubungan sempit
dan luas memerlukan satu sama lain untuk mewujudkan nilai-nilai kehidupan
yang dirasanya baik dan perlu bagi kelangsungan eksistensinya. Keharusan
sosial ini dapat ditarik sedemikian jauh sehingga mencakup jaga diadakan
tuntutan untuk permintaan tanggung jawab atas suatu perbuatan yang
mungkin juga bersifat yuridis dan bisa dijatuhkan pidana. Hakekatnya
masalah tanggung jawab menyangkut masalah tanggung jawab menyangkut
masalah yang luas.14
Pada prinsipnya setiap manusia yang sudah mukallaf dibebani
pertanggungjawaban keagamaan. Setiap tindakannya harus
dipertanggungjawabkan. Keharusan bertanggungjawab ini dinyatakan Allah
dalam al-Quran :
13 Syed Nawab Haider Naqvi, An Islamic Synthesis, alih bahasa Husin Anis dan AsepHikmat, cet. I (Bandung : Mizan, 1985), hlm. 87.
14 Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ikhtiar Baru van Hoeve, 1990). VI :3443.
9
15
Setiap orang yang memiliki profesi, kedudukan dan jabatan apapun,
mulai dari tingkat bawah sampai tingkat atas semua itu bertanggungjawab
berdasarkan kedudukan masing-masing. Salah satu di antaranya ialah janji dan
komitmen perlu penyelesaian, karena semua itu tidak akan lolos dari tanggung
jawab berdasarkan firman Allah SWT :
16
Menurut Hamzah Ya’qub, ada beberapa macam tanggung jawab,
antara lain:17
1. Tanggung jawab manusia kepada Allah Ta’ala atas perilaku dan
perbuatannya, karena setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban.
Firman Allah :
15 Al-Isr (17):36
16 Al-Isr (17): 34.
17 Hamzah Ya’qub, Etos Kerja Islam (Petunjuk Pekerjaan yang Halal dan Haram SyariatIslam), (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1992), hlm.93-94.
10
18
19
2. Tanggung jawab kelembagaan, yaitu tanggung jawab yang dilakukan
berdasarkan kepada pihak yang memberikan wewenang, yaitu pihak atasan
sesuai dengan jenjang organisasi.
3. Tanggung jawab hukum, ialah tanggung jawab yang dilakukan
berdasarkan saluran-saluran dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku,
Seorang petugas, karyawan, atau pejabat selaku pemegang fungsi harus
mampu mempertanggungjawabkan tindakannya.
4. Tanggung jawab sosial, yaitu kaitan moral terhadap masyarakat.
Seseorang berbuat harus dapat dipertanggungjawabkan terhadap
masyarakat secara moral bahwa perbuatannya itu tidak tercela.
18 Al-‘Ankab t (29): 13
19 An-N hl (16): 93.
11
Dalam konsep tanggung jawab, Islam membedakan menjadi 2
macam, yaitu:20
a. Tanggung jawab individu yang tidak dapat dialihkan (fard
al ayn)
b. Tanggung jawab kolektif yang bisa diwakili oleh sebagian kecil
orang (fard al kif yah)
Tanggung jawab dalam Islam bersifat multi-tingkat dan berpusat
baik pada tingkat individu (mikro) maupun tingkat oraganisasi atau
masyarakat (makro) maupun secara bersama-sama ada dalam tingkat mikro
dan makro, seperti yang dikemukakan oleh Sayyed Kuthb:
“Islam mendasarkan prinsip tanggung jawab timbal-balik dalamsemua bentuk dan variasi. Didalamnya kita bisa menemukantanggung jawab tang ada diantara manusia dan hatinya, antaramanusia dengan keluarganya, antara individu dengan masyarakat,antara satu komunitas dengan komunitas lainnya’.21
Perjanjian (akad) adalah suatu perikatan antara ijab dan kabul
dengan cara yang dibenarkan syara’ yang menetapkan adanya akibat-akibat
hukum pada objeknya. Ijab dan kabul ini diadakan dengan maksud untuk
menunjukan adanya sukarela timbal-balik terhadap perikatan yang dilakukan
oleh dua pihak yang bersangkutan.dan menimbulkan kewajiban atas masing-
masing secara timbal balik.22
20 Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: AMP YKPN, 2004), hlm.56.
21 Dikutip oleh Muhammad, Etika Binis Islami, (Yogyakarta;AMP YKPN,2004), hlm.57.
22 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam),(Yogyakarta: UII Press, 2000),hlm.65-66.
12
Pengangkutan merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk
memindahkan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.23Untuk
terjadinya pengangkutan, maka harus ada terlebih dahulu perjanjian
pengangkutan. Definisi dari perjanjian pengangkutan adalah perjanjian timbal
balik antara pengangkut dengan pengirim, di mana pengangkut mengikatkan
diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan atau orang dari suatu
tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan pengirim
mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan.24
Dari definisi pengangkutan di atas, dapat diketahui pihak-pihak
dalam perjanjian pengangkutan adalah pengangkut dan pengirim atau
penumpang. Dikarenakan sifat perjanjian pengangkutan adalah timbal balik,
kedua belah pihak dalam hal ini adalah pengangkut, pengirim atau penumpang
mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Kewajiban pihak pengangkut
adalah menyelenggarakan pengangkutan barang atau orang dari suatu tempat
ke tempat tujuan dengan selamat, sedangkan kewajiban pihak pengirim atau
penumpang adalah membayar uang angkutan sebagai kontraprestasi dari
penyelenggaraan pengangkutan yang dilakukan oleh pengangkut.
Perjanjian pengangkutan merupakan salah satu bentuk perjanjian
(akad) dengan cara perbuatan. Hak dari pihak pengangkut adalah menerima
pembayaran uang penyelenggaraan angkutan yang dilakukan, sedangkan hak
dari penumpang adalah di antarnya barang atau orang itu dengan selamat
23 Muchtarudin Siregar, Beberapa Masalah Ekonomi dan Management Pengangkutan,(Jakarta:LPEE -UI, 1981), hlm. 3.
24 H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok, hlm.2.
13
sampai ke tempat yang menjadi tujuan penumpang. Apabila terjadi suatu
kerugian dalam pengangkutan sehingga timbul resiko yang berarti kewajiban
untuk memikul suatu kerugian yang terjadi dikarenakan ada suatu kejadian di
luar kesalahan salah satu pihak.
Peter Salim dalam kamus yang berjudul Contemporary English-
Indonesian Dictionary maupun Henry Campell Black dalam kamusnya yang
berjudul Black s Law Dictionary, mengatakan ada tiga macam tanggung
jawab hukum yaitu tanggung jawab hukum dalam arti accountability,
responsibility dan liability. Tanggung jawab dalam arti accountability adalah
tanggung jawab hukum dalam kaitan dengan keuangan, misalnya akuntan
harus bertanggung jawab atas hasil pembukuan. Responsibility adalah
tanggung jawab dalam arti harus memikul beban seperti tanggung jawab di
kalangan ABRI adalah yang memegang tongkat komando perintah kepada
prajurit. Tanggung jawab dalam arti liability adalah kewajiban menanggung
atas kerugian yang diderita misalnya PT. Kereta Api (Persero) sebagai pihak
pengangkut bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang
dan atau pengirim barang dari tempat keberangkatan sampai tempat tujuan
Penumpang dan atau pengirim barang dapat mengajukan gugatan kepada
pihak pengangkut atas segala kerugian yang diderita.25
Titik sentral mengenai tanggung jawab pengangkut pada umumnya
adalah tentang prinsip tanggung jawab (liability principle) yang diterapkan.
Penggunaan suatu prinsip tanggung jawab tertentu bergantung kepada
25 Dikutip oleh K.Martono, Tanggung Jawab Hukum PT. (Persero) Kereta Api Indonesia,www.Bappenas.go.id , akses 15 Mei 2008.
14
keadaan tertentu, baik ditinjau secara makro (sesuai dengan perkembangan
masyarakat), maupun ditinjau secara mikro (sesuai dengan perkembangan
dunia angkutan yang bersangkutan, baik darat, laut atau udara). Ada 3 (tiga)
prinsip atau teori mengenai tanggung jawab, yaitu prinsip tanggung jawab
berdasarkan atas adanya unsur kesalahan (fault liability, liability based on
fault principle), prinsip tanggung jawab berdasarkan atas praduga
(presumption of liability principle), prinsip tanggung jawab mutlak (no-fault
liablity, istrict/absolute liability principle) 26.
Timbulnya konsep tanggung jawab dikarenakan pengangkut tidak
menyelenggarakan sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan kerugian
pada penumpangnya. Tanggung jawab akibat kelalaian atau kecerobohan yang
mengakibatkan kerugian pada konsumen merupakan persoalan berkaitan
dengan perlindungan konsumen yang seringkali luput dari perhatian pembuat
kebijakan.
Berbicara tanggung jawab tidak terlepas dari perlindungan terhadap
konsumen. Dalam UUPK, hal-hal yang mengenai tanggung jawab pelaku
usaha diatur pada Pasal 19 ayat (1) bahwa “pelaku usaha bertanggung jawab
memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan atau kerugian
konsumen akibat mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dihasilkan atau
diperdagangkan”.27 Ganti rugi yang di berikan dapat berupa pengembalian
uang atau penggantian barang dan atau jasa yang sejenis atau setara nilainya
26 E. Saefullah Wiradipradja, Tanggung Jawab Pengangkut dalam Hukum PengangkutanUdara Internasional dan Nasional, (Yogyakarta: Liberty, 1989), hlm. 19.
27 Undang-undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pasal 19 ayat (1).
15
atau perawatan kesehatan dan atau pemberian santunan yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip tentang tanggung jawab merupakan perihal yang sangat
penting dalam hukum perlindungan konsumen. Dalam kasus pelanggaran hak
konsumen, diperlukan kehati-hatian dalam menganalisa siapa yang harus
bertanggung jawab dan seberapa jauh tanggung jawab dapat dibebankan
kepada pihak-pihak terkait.
Untuk menghindari kerepotan dalam menangani banyaknya tuntutan
konsumen dan kesulitan yang mungkin timbul dalam hubungan perdagangan,
pelaku usaha menutup beban tanggung jawabnya dengan mengasuransikan
setiap produknya dan mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi.
Dengan demikian sebagai akibat pengalihan resiko, pihak perusahaan
asuransilah yang kemudian bertanggung jawab memberikan ganti rugi kepada
konsumen.
Tanggung jawab sangat terkait dengan hak dan kewajiban, yang
pada akhirnya dapat menimbulkan kesadaran tanggung jawab. Ada dua bentuk
kesadaran: Pertama, kesadaran yang muncul dari hati nurani seseorang yang
sering disebut dengan etika dan moral. Kedua, kesadaran hukum yang bersifat
paksaan berupa tuntutan-tuntutan yang diiringi sanksi-sanksi hukum.28
28 Najmudin Nasrullah, CSR dalam Perspektif Islam , www.Jurnal.majmu.Wordpress.com, akses 11 Maret 2008.
16
F. Metode Penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Jenis penelitian
Penelitian yang penyusun lakukan ini termasuk penelitian lapangan (field
research), yaitu mencari sumber-sumber data langsung dari lapangan yaitu
PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta sebagai
penyelenggara angkutan kereta api.
2. Sifat Penelitian
Sifat dari penelitian penyusunan skripsi ini adalah penelitian Deskriptif-
Analitis, yaitu penelitian bertujuan untuk menggambarkan analisis tentang
permasalahan yang diteliti dengan didasarkan pada Undang-Undang yang
berlaku dan Hukum Islam. Dalam penelitian ini menggambarkan analisis
mengenai bentuk tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) terhadap
kerugian penumpangnya dalam menggunakan jasa kereta api di wilayah
kerja DAOP Regional VI Yogyakarta dengan didasarkan pada Undang-
Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian maupun Undang-
Undang yang berlaku lainnya serta didasarkan pada Hukum Islam yang
sesuai dengan ruang lingkup penelitian.
3. Teknik Pengumpulan data
Sesuai dengan jenis penelitian yang mengarah pada penelitian lapangan
maka sunber data primer diperoleh melalui obyek penelitian, dengan cara
observasi, dokumentasi, dan wawancara (interview). Observasi merupakan
pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati
17
langsung obyek datanya. Dokumen yaitu pengumpulan data dengan
penelitian literatur seperti data dari company profile PT. Kereta Api
(Persero), data korban kecelakaan beserta santunannya, dan data internal
lainnya. Wawancara personal yang dilakukan pada beberapa nara sumber
yang terkait dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, antara lain
sebagai berikut :
a. Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT.Kereta Api (Persero)
Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta.
b. Kepala dan Wakil Operasional dan Pemasaran (Opsar) PT.Kereta
Api (Persero) Daop VI Yogyakarta
c. Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum PT.Kereta Api (Persero)
Daop VI Yogyakarta
d. Bagian Subsi Hukum PT.Kereta Api (Persero) Daop VI
Yogyakarta
e. Manager Pengelolaan Kesehatan PT.Kereta Api (Persero) Daop VI
Yogyakarta.
Sumber data sekunder adalah kajian pustaka yang membahas dan
berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
4. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis Normatif,
yaitu penelitian yang dilakukan pada PT. Kereta Api (Persero) dengan
didasarkan pada Undang-Undang yang berlaku dan Hukum Islam yang
sesuai.
18
5. Analisa Data
Untuk menganalisa data, penyusun menggunakan analisa data kualitatif
dengan metode induktif . Yaitu menganalisa data dari fakta atau keadaan
yang ada di lapangan kemudian ditarik simpulan berdasarkan hukum yang
menjadi dasarnya, yaitu menganalisa tanggung jawab PT. Kereta Api
(Persero) Daop VI Yogyakarta sebagai pengangkut terhadap kerugian
penumpang kelas ekonomi dengan berdasarkan pada Undang-undang yang
berlaku dan hukum Islam yang sesuai.
G. Sistematika Pembahasan
Pembahasan skripsi ini di bagi menjadi 5 bagian, antara bab yang
satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Adapun sistematika pembahasnnya
adalah sebagai berikut:
Bab pertama adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, kerangka
teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, membahas mengenai tinjauan hukum islam mengenai
perjanjian dan tanggung jawab, yang meliputi pengertian perjanjian, rukun
dan syarat-syarat perjanjian, berakhirnya perjanjian, bentuk perlindungan
konsumen, tanggung jawab akad dan penyelesaian perselisihan.
Bab ketiga, membahas mengenai pengangkutan penumpang kereta
api yang meliputi pertama, perjanjian pengangkutan antara lain: dasar hukum
pengangkutan, pengertian perjanjian pengangkutan, asas-asas perjanjian
19
pengangkutan, prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkutan. Kedua,
Gambaran PT. Kereta Api (Persero) Daop VI Yogyakarta antara lain: sejarah
perkembangan PT. Kereta Api (Persero), visi, misi dan strategi, struktur
organisasi, pelayanan angkutan, kelalaian yang terjadi pada pengangkutan
penumpang (KA) kelas ekonomi, tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero)
terhadap penumpang (KA) kelas ekonomi yang mengalami kerugian, asuransi
pengangkutan penumpang (KA) kelas ekonomi.
Bab keempat membahas mengenai analisis tanggung jawab PT.
Kereta Api (Persero) Daop VI Yogyakarta terhadap kerugian penumpang
dalam pengangkutan kereta api kelas ekonomi yang meliputi analisis
mengenai akad dan tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) Daop VI
Yogyakarta terhadap kerugian penumpang kelas ekonomi.
Bab kelima adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjanjian yang terbentuk pada pengangkutan kereta api penumpang
kelas ekonomi di PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi IV merupakan
suatu perjanjian yang timbal-balik yang mengikat antara penyelenggara
angkutan dengan penumpangnya untuk mengangkut penumpang dari stasiun
awal ke stasiun tujuan yang disepakati. Hak dan kewajiban yang timbul adalah
penyelenggara berkewajiban untuk menyelenggarakan angkutan dan
penumpang memberikan suatu pembayaran dan sebaliknya. Apabila tidak
terpenuhinya tujuan dari perjanjian pengangkutan ini, mengakibatkan adanya
tanggung jawab dalam bentuk ganti rugi.
Pertanggungjawaban tersebut terlaksana apabila kesalahan tersebut
benar-benar karena kesalahan dari PT. Kereta Api (Persero) dan ganti rugi
tersebut diberikan bagi orang-orang yang benar-benar penumpang dengan bukti
adanya tiket kereta api yang sesuai pada hari penumpang mengalami kerugian.
Bentuk tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) adalah adanya ganti rugi bagi
korban kecelakaan kereta api penumpang kelas ekonomi dengan bentuk
santunan untuk biaya perawatan dan meninggal dunia dengan ketentuan yang
berlaku. Untuk kerugian berupa keterlambatan, kurangnya kenyamanan,
kehilangan atau kerusakan barang bawaan bukan merupakan tanggung jawab
PT. Kereta Api
98
(Persero). Hal tersebut akan menjadi tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero)
jika dapat dibuktikan bahwa PT. Kereta Api (Persero) bersalah atau ada faktor
kesengajaan dari pihak penyelenggara (PT. Kereta Api).
Apabila yang mengalami kerugian adalah orang yang tidak
mempunyai tiket tetapi mengalami kerugian disebabkan pengoperasian
angkutan kereta api, misal:terjadi tabrakan antara kereta dengan kendaraan
bermotor. Secara hukum, pihak kereta api tidak ada kewajiban untuk
mengganti kerugian. Namun apabila dapat dibuktikan bahwa pihak kereta api
lalai maka dapat menuntut kerugian.
B. Saran
1. Dari adanya suatu kecelakaan kereta api, pihak PT. Kereta Api (Persero)
harus mampu dan mau belajar dari pengalaman-pengalaman yang telah
lalu mengenai penerapan kinerja yang kurang sesuai di lapangan dan
berkomitmen tidak mengulangi di masa mendatang.
2. Dengan memperhatikan kesejahteraan para petugas kereta api, diharapkan
dapat berbanding lurus dengan tanggung jawab yang mereka emban.
3. Memperhatikan kenyamanan dan keselamatan konsumen dengan cara
memeriksa secara rutin keadaan petugas dan adanya perbaikan sarana dan
prasarana kereta api itu sendiri, baik keadaan dalam gerbong, masinis dan
petugas lain, jalan rel, dan keadaan sekitar rel.
99
4. Pengangkutan kereta api penumpang kelas ekonomi merupakan angkutan
massal yang tidak pernah sepi dari pengguna jasanya terutama di saat Hari
Raya Idul Fitri maupun hari libur lainnya, hendaknya tidak diberlakukan
karcis “bebas tempat duduk” sehingga penumpang tidak berdesak-desakan
ataupu terjadi kelebihan muatan yang mengakibatkan kecelakaan. Akan
lebih baik adanya kereta api tambahan untuk mengatasi penumpang yang
terlalu banyak.
5. Melihat dari letak stasiun yang ada di wilayah Daerah Regional VI
Yogyakarta yang “belum steril”, hendaknya tingkat keamanan,
kenyamanan, dan ketertiban lebih ditingkatkan.
6. Kereta api penumpang kelas ekonomi adalah angkutan yang dapat
digunakan oleh semua lapisan masyarakat, hendaknya fasilitas standar
dalam kereta api dan stasiun tetap dipertahankan kelayakannya.
7. Peran pemerintah dalam pembangunan hukum pengangkutan lebih
ditingkatkan agar lebih terarah dan terpadu. Karena dalam perjanjian
pengangkutan, undang-undang memegang peranan penting.
100
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anDeparteman Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahannya.
Kelompok FiqhAbdul Muhsin Sulaiman,Thahir, Menanggulangi Krisis ekonomi Secara Islam,
alih Bahasa oleh Anshori Umar Sitanggal, Bandung: Al-Ma’arif, 1985.
A. Mas’adi, Ghufron, Fiqh Muamalah Kontekstual, Cet. I, Jakarta : Raja GrafindoPersada,2002.
Anwar,Syamsul, “Teori Kausa dalam Hukum Islam Hukum Perjanjian Islam(Suatu Kajian Asas Hukum)”, Proyek Perguruan Tinggi Agama IAIN SunanKalijaga Yogyakarta Tahun 1999-2000.
_____________, Hukum Perjanjian Syariah; Studi tentang teori Akad dalamFikih Muamalat, Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2007
Al Qardawi, Yusuf, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam,Alihbahasa, Didin Hafiduddin, Jakarta: Rabbani Press, 1997.
Al-‘assal, Ahmad Muhammad dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem EkonomiIslam, alih bahasa, Abu Ahmadi dan Anshori Umar Sitanggal, Surabaya:Bina Ilmu, 1980.
Azhar Basyir, .Ahmad., Asas-asas Hukum Muamalah, Yogyakarta: UII Press,2004.
__________ , .Ahmad, Filsafat Hukum Islam, Bandung: LPPM UISBA, 1995.
Dewi, Gemala dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonnesia, Yogyakarta: FH UII,2005.
Djamil,Fattrahman, ”Hukum Perjanjian Syari'ah”, dalam Miriam DarusBadrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, Bandung: Citra Aditya Bakti,2001.
K. Lubis, Suhrawardi., Hukum Ekonomi Islam, Jakarta : Sinar Grafika, 2004.
Muhammad, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: Unit Penerbit dan PercetakanAkademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2004.
101
Pasaribu, H. Chairuman dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian DalamIslam, Jakarta: Sinar Jaya, 1996.
Qurais Shihab, Muhammad, Wawasan al-Qu an; Tafsir Maudhu i Atas PelbagaiPersoalan Umat, Bandung: Mizan, 1999.
Qardawi,Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani Press,1997.
Nawab Haider Naqvi,Syed, An Islamic Synthesis, alih bahasa Husin Anis danAsep Hikmat, Cet. I, Bandung : Mizan, 1985.
Yusdani, Transaksi (Akad) dalam Perspektif Islam ,dalam jurnal Millah Vol. II,No. 2 Tahun 2002.
Kelompok Undang-Undang dan Peraturan Lainnya
Keputusan Mentri Perhubungan Nomor KM 8 Tahun 2001 Tentang AngkutanKereta Api, www.Dephub.go.id.
Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia No.415/KMK.06/2001Tanggal17 Juli 2001 Tentang Penetapan Santunan dan Iuran Wajib DanaPertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan PenumpangUmum di darat, sungai/danau,Ferry/penyebrangan laut dan udara.http://perkeretaapian.dephub.go.id/indexhome.php
Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 1965 Tanggal 10 April 1965 TentangKetentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib KecelakaanPenumpang, http://perkeretaapian.dephub.go.id/indexhome.php.
Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 1998 Tentang Lalu Lintas dan AngkutanKereta Api, www.Dephub.go.id
Perjanjian kerjasama antara PT.Kereta Api Indonesia (Persero) denganKonsorsium PT. Jasa Raharja (Persero) dan PT. Jasa raharja PuteraTentang Asuransi Kecelakaan penumpang dan Awak Kereta Api.
Undang-Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian, www.Dephub.go.id.
Undang-Undang No.33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan WajibKecelakaan Penumpang, http://perkeretaapian.dephub.go.id/indexhome.php.
102
Undang-undang Perlindungan Konsumen tahun 1999 Jakarta: Sinar Grafika,2004.
Kelompok Lain-lain
Abdul Aziz Dahlan, (ed), Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 5 (Jakarta: Ichtiar BaruVan Hoeve, 1996).
Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1990, VI.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: BalaiPustaka, 2002).
Fuady,Munir, Hukum Kontrak dari (Sudut Pandang Hukum Bisnis), Bandung:Citra Aditya Bakti, 2001.
Sofyana, Erima Ika, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab dalamPerjanjian Pengangkutan Paket Barang pada PT. CV TIKI cabangYogyakarta”, Skripsi Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2007
Kadir,Abdul, Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara, Jakarta:Djambatan,1991.
__________, Hukum Perjanjian, Bandung: Alumni, 2006.
Khairandi,.Ridwan., dan Machsun Tabroni Dkk, Pengantar Hukum DagangIndonesia 2, Yogyakarta: Pusat Studi Hukum Fakultas Hukum UII denganGama Media, 1999.
Lisani,Nurul, Perjanjian Asuransi Jiwa Ditinjau dari Perspektif Hukum Islam(Studi Kasus di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 KantorOperasional Yunior Selong Lombok Timur, Skripsi Fakultas Syari’ah IAINSunan Kalijaga Yogyakarta, 2002.
Martono, K., Tanggung Jawab Hukum PT. (Persero) Kereta Api Indonesia, www.Bappenas.go.id.
Mertokusumo,Sudikno, Mengenal Hukum, Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty,1988.
Miru,Ahmad & Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004.
103
Muiz,Imam, Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab PT. PosIndonesia Yogyakarta dalam Pengiriman Barang Paket Pos , SkripsiFakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1997.
Nasrullah,Najmudin, CSR dalam Perspektif Islam , dalam www.Jurnal.majmu.Wordpress.com.
Nasution, A.Z., Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Daya Widya, 1999.
Prodjodikoro,Wirjono, Azas-azas Hukum Perjanjian Bandung: Mandar Maju,2000.
Purwosutjipto,H.M.N, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 3 ( HukumPengangkutan ), Jakarta: Djambatan, 1984.
Satrio, J., Hukum Perikatan ; Perikatan yang Lahir dari Undang-Undang II,Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994.
_______ ., Hukum Perjanjian, Bandung: PT Citra Aditya Bhakti, 1992.
Setiawan, R., Pokok-pokok Hukum Perikatan, Bandung: Alumni, 1987.
Soekardono, R., Hukum Dagang Indonesia II, Jakarta: Rajawali, 1986.
Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung: Alumni, 1981.
______, Aspek-aspek Hukum Perikatan Nasional, Bandung: Alumni, 1975.
______, Hukum Perjanjian , Jakarta: Intermasa, 2000.
Syamsuddin Meliala,A. Qirom, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian BesertaPerkembangannya,Yogyakarta: Liberty, 1985.
Tjakcanegara, .Soegijatna., Hukum Pengangkutan Barang dan Penumpang,(Jakarta: Rineka Cipta, 1995).
Waluyo, Bambang, Penelitian Hukum dalam Praktek, Cet. III, Jakarta : SinarGrafika, 2002.
Wiradipraja, E. Saefullah, Tanggung Jawab Pengangkutan Dalam HukumPengangkutan Udara Internasional, Yogyakarta: Liberty, 1989.
LAMPIRAN I
TERJEMAHAN KUTIPAN BERBAHASA ARAB
HLM F.N TERJEMAHANBAB I
8. 15 Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidakmempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnyapendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintapertanggungan jawabnya.
9 16 Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengancara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa danpenuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti dimintapertanggungan jawabnya.
9 18 Dan Sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka,dan beban- beban (dosa yang lain) di samping beban-bebanmereka sendiri, dan Sesungguhnya mereka akan ditanya pada harikiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.
9 19 Dan kalau Allah menghendaki, niscaya dia menjadikan kamu satuumat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.dan Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang Telahkamu kerjakan.
BAB II20 6 Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakankepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkanberburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. SesungguhnyaAllah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
22 16 Daud berkata: "Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim kepadamudengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepadakambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orangyang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepadasebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini"....
LAMPIRAN II
BIOGRAFI TOKOH DAN ULAMA
Abdulkadir Muhammad
Nama lengkap Abdulkadir Muhammad, lahir 16 Agustus 1937 diSekayu, Kabupaten Musi, Banyuasin, Sumatra Selatan. Setelah menamatkan SMAMuhammadiyah I tahun 1958 di Yogyakarta, beliau melanjutkan studi padaFakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan lulus tahun 1966. Pada tahun 1976beliau mendapat beasiswa ASEAN untuk memperdalam pengetahuan bahasaInggris dan metode penelitian di Singapura selama satu tahun dan mendapat gelarDiploma.
Pada 1960—1963 beliau pernah mengajar di SMA Negeri diTahuna, Provinsi Sulawesi Utara, Februari 1966 beliau diangkat sebagai dosenHukum Perdata dan Hukum Dagang pada Fakultas Hukum Universitas Lampung(Unila). Pernah memangku jabatan sebagai Dekan Fakultas Hukum Unila selamadua periode, yaitu 1972—1974 dan 1982—1985. Beliau adalah anggota Tim IntiProgram Akta V (Applied Approach) Unila, anggota Dewan Penyunting PenerbitUnila, dan anggota Tim Panelis Badan Akreditasi Nasional (BAN) PerguruanTinggi Dep-diknas (1997—1999). Jabatan akademik hingga sekarang adalah GuruBesar Hukum Dagang/Hukum Perusahaan pada Fakultas Hukum Unila, GuruBesar Hukum dan Lembaga Keuangan, Hak Kekayaan Intelektual pada ProgramStudi Magister Ilmu Hukum, dan Hukum Bisnis pada Program Studi MagisterManajemen Program Pasca-sarjana Universitas Lampung.
Beliau juga pernah mengikuti penataran/lokakarya bidang HukumKeperdataan di Fakultas Hukum UGM Yogyakarta (1972), Metodologi Penelitiandi Universitas Lampung (1978), penulisan buku ajar di Semarang (1981), IlmuBudaya Dasar di Bukittinggi (1981), Akta V Baru (Applied Approach) di Padang(1988), di Bogor (1990 dan 1995), serta Penerjemah dan Penyunting BukuPerguruan Tinggi di Bandung (1989). Di samping aktif memberi kuliah, beliaujuga adalah penatar dosen yunior, pemakalah seminar, peneliti ilmu hukum, danpenulis buku.Karya tulis berupa buku-buku yang dipublikasikan secara nasionaladalah Hukum Acara Perdata (1978); Hukum Surat Berharga (1979); HukumPerjanjian (terjemahan, 1980); Hukum Koperasi (terjemahan, 1981); HukumPerikatan (1982); Ilmu Budaya Dasar (1987); Hukum Perdata Indonesia (1990);Hukum Pengangkutan Niaga (1991); Perjanjian Baku dalam Praktik PerusahaanPerdagangan (1992), Hukum Harta Kekayaan (1994); Hukum Perseroan Indonesia(1996); Etika Profesi Hukum(1997); Perkembangan Hukum Keluarga di BeberapaNegara Eropah (1998); Hukum Perusahaan Indonesia (1999); Hukum AsuransiIndonesia (1999); Segi Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan (2000);Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual (2001), dan Hukum danPenelitian Hukum (2004).
Ahmad Azhar Basyir
Beliau dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 21 November 1928,Alumnus Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (Sekarang UIN Sunan Kalijaga)Yogyakarta tahun 1956. Beliau memperdalam bahasa Arab di Universitas Bagdadpada tahun 1957. Beliau memperoleh gelar Magister pada Universitas Cairodalam Dirasah Islamiyah tahun 1965 dan mengikuti pendidikan Purna SarjanaFilsafat di UGM dengan bidang Filsafat Islam dengan rangkapan Islamologi,Hukum Islam dan Pendidikan Agama Islam. Beliau adalah Ketua PPMuhammadiyah, periode 1990-1995 dan meninggal dunia sebelum habis masajabatan tahun 1994. Karangan beliau antara lain : Citra Manusia Muslim (1982),Citra Masyarakat Muslim (1983), Refleksi Atas Persoalan Keislaman, dll.
Hasbi Ash-Shiddieqy
Nama lengkapnya Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy,dilahirkan di Lokhsumaweh, Aceh Utara pada tanggal 10 Maret 1904, Beliauadalah putra seorang ulama terkemuka dan mempunyai hubungan darah denganAbu Ja'far Ash Shiddieqy. Pertama-tama beliau belajar dari ayahnya, kemudian kepondok-pondok selama 15 tahun. Pada tahun 1927 beliau belajar di Sekolah Al-Irsyad Surabaya. Semenjak tahun 1950 hingga 1960 beliau menjadi dosen diPTAIN Yogyakarta. Beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam ilmu Syariahpada tahun 1927. Kemudian pada bulan Juli 1975 beliau dianugerahi gelar DoktorHonoris Causa dalam bidang ilmu Syariah. Beliau termasuk ulama besarIndonesia yang telah banyak menulis buku antara lain Tafsir An Nur, 2002Mutiara Hadits, Hukum Antar Golongan dan Islam, Peradilan dan Hukum AcaraIslam, Ilmu Fiqih Islam, dll. Karya-karyanya banyak dipakai sebagai standarmahasiswa, terutama di Fakultas Syariah.
Quraish Shihab
Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab adalah seorang cendekiawanmuslim dalam ilmu-ilmu Al Qur'an dan mantan Menteri Agama pada KabinetPembangunan VII(1998). Ia dilahirkan di Rappang, pada tanggal 16 Februari1944. Pada tahun 1958 Ia berangkat ke Kairo, Mesir, dan diterima di kelas IITsanawiyah Al-Azhar. Tahun 1967, dia meraih gelar Lc (S-1) pada fakultasUshuluddin jurusan Tafsir dan Hadits Universitas Al Azhar. Ia kemudianmelanjutkan pendidikan di fakultas yang sama dan pada tahun 1969 meraih gelarMA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al Qur'an dengan tesis berjudul Al-I'jaz Al-Tasyri'i li Al-Qur'an Al-Karim. Tahun 1982 Ia meraih doktornya dalam bidangilmu-ilmu Al Qur'an dengan disertasi yang berjudul Nazhm Al-Durar li Al-Biqa'iy, Tahqiq wa Dirasah.
Sejak 1984 Quraish Shihab ditugaskan di Fakultas Ushuluddin danFakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ia juga dipercayakanuntuk menduduki berbagai jabatan. Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia(MUI) Pusat (sejak 1984); Anggota Lajnah Pentashbih Al Qur'an Departemen
Agama (sejak 1989); Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak1989). Ia juga terlibat dalam beberapa organisasi profesional; antara lain:Pengurus Perhimpunan Ilmu-Ilmu Syari`ah; Pengurus Konsorsium Ilmu-IlmuAgama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan Asisten Ketua UmumIkatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Beberapa buku yang sudah Ia hasilkan antara lain :
1. Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang: IAINAlauddin, 1984)
2. Filsafat Hukum Islam (Jakarta:Departemen Agama, 1987);3. Mahkota Tuntunan Ilahi (Tafsir Surat Al-Fatihah) (Jakarta:Untagma, 1988)4. Membumikan Al Qur'an (Bandung:Mizan, 1992) . Buku ini merupakan salah
satu Best Seller yang terjual lebih dari 75 ribu kopi.5. Tafsir Al-Mishbah, tafsir Al-Qur’an lengkap 30 Juz (Jakarta: Lentera Hati)
Sayyid Qutb
Sayyid Qutb adalah seorang ilmuwan, sastrawan sekaligus pemikirdari Mesir. Ia lahir di daerah Asyut, Mesir tahun 1906, di sebuah desa dengantradisi agama yang kental. Ia berhasil masuk pada perguruan tinggi TajhisziyahDar al Ulum, sekarang Universitas Cairo. Tahun 1933, Qutb mendapat gelarSarjana Pendidikan. Kemudian ia menuntut ilmu di tiga perguruan tinggi di negeriPaman Sam (Amerika Serikat). Wilson's Teacher's College di Washington,Greeley College di Colorado juga Stanford University di California.
Studi di banyak tempat yang dilakukannya memberi satu kesimpulanpada Sayyid Qutb. Hukum dan ilmu Allah saja muaranya. Banyak problem yangditemuinya di beberapa negara. Secara garis besar Sayyid Qutb menarikkesimpulan, bahwa problem yang ada ditimbulkan oleh dunia yang semakin matredan jauh dari nilai-nilai agama.
Ia kembali ke Mesir dan bergabung dengan kelompok pergerakanIhkawanul Muslimin. Tapi pada tahun 1951, pemerintahan Mesir mengeluarkanlarangan dan pembubaran Ikhwanul Muslimin. Juli 1954, Sayyid menjabatsebagai pemimpin redaksi harian Ikhwanul Muslimin. Tapi harian tersebut takberumur lama, karena dilarang beredar oleh pemerintah. Mei 1955, Sayyid Qutbditahan dan dipenjara dengan alasan hendak menggulingkan pemerintahan yangsah. Kemudian hukumannya menjadi lebih berat yaitu hukuman mati. Tepat padatanggal 29 Agustus 1969, beliau syahid. Sebelum menghadapi ekskusinya, SayyidQutb sempat menuliskan corat-coret sederhana, tentang pertanyaan danpembelaannya. Kini corat-coret itu telah menjadi buku berjudul, "MENGAPASAYA DIHUKUM MATI."
Subekti
Nama lengkapnya adalah Prof. Subekti, SH. Beliau pernah menjabatsebagai Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Guru Besar HukumPerdata di Universitas Indonesia Serta pernah menjabat sebagai salah seorangdosen tetap UGM Yogyakarta. Beberapa karyanya antra lain, Pokok-PokokHukum Perdata, Hukum Perjanjian, Hukum Pembuktian, dan Aneka Perjanjian
Syamsul Anwar
Syamsul Anwar lahir tahun 1956 di Midai, Natuna, Kepulauan Riau.Pendidikan terakhir adalah S3 IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga 2001. Tahun1989-1990 kuliah di Universitas Leiden dan tahun 1997 di Hartford Seminary,Hartford, USA. Sejak tahun 1983 hingga sekarang menjadi dosen tetap UINSunan Kalijaga Yogyakarta dan tahun 2004 diangkat menjadi guru besar. Selainitu ia juga memberikan kuliah pada sejumlah Perguruan Tinggi, seperti UMY,UMP, Program S3 Ilmu Hukum UII, PPS IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan UINSunan Kalijaga Yogyakarta. Pernah menjabat sekretaris Prodi Hukum Islam PPSIAIN Sunan Kalijaga (1999), Dekan Fakultas Syariah Sunan Kalijaga (1999-2003). Seminar dan penelitian yang pernah diikuti antara lain: tahun 2003 diLeiden disponsori oleh International Institute for Asian Studies (IIAS) dan tahun2007 di Kairo, Program Visiting Professor Award disponsori oleh UIN SunanKalijaga Yogyakarta. Selain itu, pernah mengikuti Youth Religious Service diSpanyol tahun 1987. Sekarang aktif di pimpinan Pusat Muhammadiyah denganjabatan terakhir Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid periode 2000-2005 dan 2005-2010. Karya ilmiah antara lain adalah buku Islam, Negara dan Hukum(terjemahan, 1993), Studi Hukum Islam Kontemporer (2006 dan 2007), sertaartikel-artikel ilmiah tentang hukum islam di beberapa jurnal seperti Islam Futura,Profetika, Mukaddimah, Al-Jami ah, Islamic Law and Society (Leiden) dan lain-lain.
LAMPIRAN IV
RINCIAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BAGAN I
BAGAN II
KASISUMBER DAYA MANUSIA
DAN UMUM
KASIKEUANGAN
KASUBSIKERUMAHTANGGAAN
DAN UMUM
KASUBSIHUKUM
KASUBSISUMBER DAYA
MANUSIA
KASUBSIHIPERKES
DAN KESELAMATAN KERJA
KASUBSIANGGARAN DAN
AKUNTANSI
KASUBSIADMINISTRASI DAN
KEUANGAN
BAGAN III
BAGAN IV
KASISINTELIS
KASUBSIPROGRAM
KASUBSITELKOM
KASUBSISINYAL
WASISINTELIS
TSK RLU
RLU
SSK
KASUBSIOPNIS DAN OPKA
KASUBSISARPEN
KASUBSISARBAR
KASUBSIKAMTIB
KEPALAPUSDAL
OPKA
UPTSTASIUN
UPTSTASIUN
WASIOPSAR
WASI OPTEL
KASIOPSAR
BAGAN V
KASUBSIPROGRAM
KASUBSIJEMBATAN
KASUBSIKONSTRUKSI
WASIJEMBATAN
JRK
DK
SK
WASIJALAN REL
KASIJALAN REL
DAN JEMBATAN