Upload
kristi-yopa-febianti
View
242
Download
26
Embed Size (px)
Citation preview
NOMOR :KANTOR PUSAT PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
Edisi/Revisi : 01/00
LEMBAR PENGESAHANPEMBERLAKUAN DOKUMEN
Nama Dokumen
Nomor Dokumen
Edisi / Revisi
Tanggal Pemberlakuan
Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : SHE GROUP HEADPT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
__________________________________________________________________________
Dibuat oleh :Diperiksa oleh :Disahkan oleh :
Section Head
Department HeadGeneral Manager
DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN
NO.UNITKETERANGAN
KEPUTUSAN DIREKSI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)NOMOR : KEP/KP.10.43/2012
TENTANG
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKOKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAPT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
DIREKSI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
Menimbang: a. bahwa identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Angkasa Pura I (Persero) telah diatur dalam Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.92/KP.30.6/2005;b.bahwa sehubungan dengan perlunya penjelasan yang lebih terperinci perihal identifikasi bahaya, penilaia dan pengendalian risiko untuk mengurangi atau mencegah dampak keselamatan dan kesehatan kerja di setiap proses dan aktivitas pekerjaan, maka dipandang perlu untuk mengatur dan menetapkan Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan suatu Keputusan Direksi. Mengingat: 1.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;2. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/39/III/ 2010 tentang Petunjuk Dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-02 Pembuatan Program Pengelolaan Keselamatan Operasi Bandar Udara (Advisory Circular Casr Part 139-02, Safety Plan For Airport);
3. Akta Pendirian PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor 1 tanggal 2 Januari 1993 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 52, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 2914) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Akta Nomor 35 tanggal 15 Agustus 2008 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 89, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 22475), yang diubah dengan Akta Nomor 34 tanggal 27 Agustus 2009 dan terakhir diubah dengan Akta Nomor 2 tanggal 16 Agustus 2010;4.Perjanjian Kerja Bersama antara PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor SP.91/HK.06/2012-DU, 099/DPP-AKA/X/2010, SP.AP.I.01/PKB/X/2010 tanggal 15 Oktober 2010;5. Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.56/OM.00/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. Angkasa Pura I (Persero) sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.86/OM.01/2011.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:KEPUTUSAN DIREKSI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) TENTANG PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO).
1. TUJUAN2. 2.1 Sebagai pedoman dalam menerapkan identifikasi bahaya, penilaian dan penetapan pengendalian risiko.
2.2 2.3 Memastikan bahwa setiap proses atau kegiatan kerja PT. Angkasa Pura I (Persero) diidentifikasi potensi bahayanya, dinilai tingkat risikonya, dan ditetapkan prioritas pengendalian risiko yang diperlukan dengan tujuan untuk mengurangi atau mencegah dampak keselamatan dan kesehatan kerja yang mungkin terjadi.2.4
3. REFERENSI 3.1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentangPenerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.3.2 3.3 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/39/III/ 2010 tentang Petunjuk Dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-02 Pembuatan Program Pengelolaan Keselamatan Operasi Bandar Udara (Advisory Circular Casr Part 139-02, Safety Plan For Airport).3.4 3.5 3.6 Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor : KEP.143/KP.10.43/2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Angkasa Pura I (Persero).3.7 Doc. 9859 AN/474 International Civil Aviation Organization : Safety Management Manual(SMM), Third Edition. 2012.3.8 Occupational Health & Safety Assessment Series (OHSAS) 18001 Tahun 2007.
3. DEFINISI 3.1 Perusahaan adalah PT. Angkasa Pura I (Persero).
3.2 Bahaya adalah sesuatu atau sumber (kondisi, situasi, praktik, kebiasaan) yang mempunyai potensi untuk menimbulkan cidera/gangguan kesehatan/kerugian pada manusia, property, proses dan lingkungan atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
3.3 Identifikasi bahaya adalah cara atau metode untuk mengenali adanya potensi bahaya dan karakteristiknya pada suatu kegiatan, peralatan, area dan fasilitas.3.4 Risiko adalah kesempatan untuk terjadinya suatu cidera/kerugian dari suatu bahaya atau kombinasi dari kemungkinan adanya akibat.3.5 Penilaian risiko dapat didefinisikan sebagai proses untuk memperkirakan besarnya atau tingkat risiko dari suatu bahaya dan menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak.3.6 Probabilitas adalah kemungkinan terjadinya suatu keadaan, situasi, atau kejadian yang menurunkan tingkat keselamatan.3.7 Konsekuensi adalah akibat dari situasi berbahaya dengan memperkirakan dampak terburuk yang mungkin terjadi.3.8 Pengendalian risiko adalah upaya untuk mengurangi tingkat risiko yang ada menjadi tingkat risiko yang dapat diterima yang dapat dilakukan dengan beberapa tahapan. pengendalian risiko dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi atau mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan/insiden atau gangguan kesehatan akibat kerja.
3.9 Alat Pelindung Diri, untuk selanjutnya disebut APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.3.10 Job Safety Analysis, untuk selanjutnya disebut dengan JSA adalah identifikasi sistematik dari bahaya potensial di tempat kerja yangdapat diidentifikasi, dianalisa dan direkam.
4. RUANG LINGKUP4.1Prosedur ini berlaku dan diterapkan untuk aktivitas kerja di PT. Angkasa Pura I (Persero).
5. TANGGUNG JAWAB5.1 SHE bertanggung jawab untuk memberikan pengarahan dan penjelasan kepada Pegawai mengenai identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko. 5.2 SHE dan Unit kerja berkoordinasi dalam melakukan identifikasi bahaya pada pekerjaan dan apabila ada pekerjaan baru yang dilakukan. 5.3 SHE bertanggung jawab untuk memeriksa hasil identifikasi bahaya dan melakukan penilaian risiko serta menetapkan pengendalian yang dibutuhkan. 5.4Setiap unit kerja bertanggungjawab untuk melaksanakan pengendalian risiko yang telah direkomendasikan dan ditetapkan oleh SHE.5.5 SHE melaksanakan monitoring dan mengevaluasi rekomendasi pengendalian risiko.5.6SHE melakukan koordinasi dengan pihak eksternal terkait dengan kegiatan K3.
6. PROSEDUR6.1 Identifikasi Bahaya6.2 6.1.1 Identifikasi bahaya dilakukan terhadap kegiatan rutin maupun non rutin serta terhadap kebiasaan yang dilakukan oleh Pegawai yang berada di lingkungan kerja Perusahaan.
6.1.2 Identifikasi bahaya dilakukan : a. sebelum memulai pekerjaan, memastikan kondisi lingkungan kerja dalam keadaan aman;b. adanya perubahan yang meliputi : perubahan prosedur, tambahan peralatan / fasilitas, karyawan baru, terjadinya kasus kecelakaan. c. sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.d. e. f. g.
h. i.
6.1 6.1.3 Sumber bahaya yang disebabkan oleh tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman :
Tindakan Tidak AmanMengoperasikan peralatan tanpa wewenang
Masuk ke ruangan yang bukan wilayah / otoritasnya
Kegagalan untuk memperingatkan
Gagal untuk mengamankan/mengencangkan
Mengoperasikan pada kecepatan yang tidak sesuai
Memindahkan/menghilangkan perangkat keselamatan
Menggunakan peralatan yang rusak
Menggunakan peralatan atau perlengkapan tidak aman atau dibawah standar
Tidak /salah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Pembebanan / penyimpanan tidak sesuai
Posisi / penempatan tidak sesuai
Pengangkatan tidak sesuai
Berada pada posisi yang salah dalam melakukan pekerjaan
Memperbaiki alat yang sedang menyala / bergerak / tidak dikunci
Dibawah pengaruh obat / alkohol
Menggunakan peralatan yang tidak sesuai
Mengabaikan Peraturan atau Ketentuan
Kurang konsentrasi / perhatian terganggu
Penyimpangan dari Prosedur
Kondisi Tidak AmanPelindung/Pembatas Pada Alat Tidak Memadai
Pelindung/Pembatas Pada Alat Rusak / Cacat
Alat Pelindung Diri Rusak / Cacat
Alat Pelindung Diri Tidak Memadai / Tidak Sesuai
Peralatan / Perlengkapan Kerja Dibawah Standar / Rusak
Material Dibawah Standar
Ruang Gerak Yang Terbatas
Sistem Peringatan Tidak Memadai
Bahaya Ledakan / Kebakaran
Tata Rumah Tangga Yang Buruk
Terpapar Kebisingan
Jalanan Rusak / Berlubang
Cuaca Buruk / Tidak Aman
Letak atau posisi sumber bahan bakar yang tidak sesuai standar
Terpapar Radiasi
Temperatur ekstrim
Penerangan Tidak Sesuai Standar
Ventilasi Tidak Memadai
Kondisi lingkungan yang berbahaya
6.1.4 Jenis jenis bahaya keselamatan dan kesehatan kerja :
JENIS BAHAYAPOTENSI BAHAYA
KimiaKontak dengan bahan kimia korosif / beracun / oksidatif dan reaktif
Terpajan dengan uap / gas yang berbahaya
Terpajan dengan bahan karsinogenik
Terhirup uap yang dihasilkan dari bahan cair (vapor) yang berbahaya
Terhirup uap yang dihasilkan dari pembakaran bahan padat (fume) yang berbahaya
Tertelan bahan kimia
FisikBisingTerpajan pada kebisingan yang diatas nilai ambang batas
RadiasiTerpajan sinar X yang berlebih
PencahayaanPencahayaan / penerangan kurang
Temperatur ekstrimKontak dengan permukaan yang panas
Masuk ke dalam ruangan bertemperatur ekstrim
DebuTerpajan debu melebihi nilai ambang batas
Iritasi mata karena debu
Vibrasi / GetaranPenggunaan mesin yang yang menyebabkan vibrasi pada tangan dan lengan (hand-arm vibration)
Penggunaan mesin yang menyebabkan vibrasi pada seluruh tubuh (whole body vibration)
Kebakaran atau LedakanBahan yang mudah terbakar (flammable)
Bahan yang reaktif
Bahan yang mudah meledak (explosive)
Sambungan arus pendek (korsleting)
Tekanan berlebih
BiologisTertular penyakit infeksi / menular
Terpajan dengan bakteri, virus, hewan dan tumbuhan berbahaya
MekanisDitabrak / menabrak benda bergerak
Tertimpa benda
Menabrak benda yang diam/statis
Menabrak benda yang menonjol keluar
Tergores benda tajam
Terperangkap atau terjepit diantara benda diam / bergerak
Terjatuh dari ketinggian
Terjatuh dari ketinggian yang sama (terpeleset)
Terlindas benda bergerak
Tenggelam
Listrikkontak dengan aliran listrik / tersengat listrik
ErgonomiPeregangan berlebih akibat gerakan berulang
Postur janggal saat bekerja
Cara pengangkatan yang salah
Peregangan berlebih akibat mendorong/menarik
6.2 Penilaian Risiko6.2.1 6.2.2 Penilaian tingkat risiko ditentukan dari penilaian tingkat probabilitas / kemungkinan dan tingkat konsekuensi / keparahan. 6.2.3 Tingkat 6.2.4 Probabilitas dikategorikan sebagaimana Tabel 1 di bawah ini :
Tabel 1. Kategori Tingkat Probabilitas Risiko K3
Probabilitas KejadianPenjelasanNilai
FrequentKemungkinan sering terjadiA
OccasionalKemungkinan akan terjadi beberapa kaliB
RemoteKemungkinan kecil terjadi (jarang terjadi)C
ImprobableSangat kecil kemungkinannya terjadiD
ExceptionalMungkin dapat terjadi hanya pada kondisi tertentu (pengecualian)E
6.2.5 Tingkat Konsekuensi dikategorikan sebagaimana Tabel 2 di bawah ini :
Tabel 2. Kategori Tingkat Konsekuensi Risiko K3
Tingkat KonsekuensiPenjelasanNilai
OrangFasilitas / Peralatan
CatastrophicBanyak KematianHancurnya banyak fasilitas dan peralatan5
MajorKematian, cacat permanen Kerusakan besar pada peralatan / fasilitas4
ModerateCidera yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, memerlukan perawatan medis/rumah sakit, cacat temporerKerusakan pada peralatan / fasilitas3
MinorCidera ringan, cidera yang tidak mengakibatkan hilangnya hari kerja, P3K Keterbatasan operasi karena gangguan peralatan / fasilitas2
InsignificantTidak ada cideraTidak ada gangguan pada peralatan / fasilitas1
6.2.4 Setelah melakukan penilaian terhadap tingkat probabilitas dan konsekuensi, maka penilaian tersebut dimasukkan ke dalam matriks sebagai berikut :
Matriks Penilaian Risiko K3
PROBABILITASKONSEKUENSI
CatastrophicMajorModerateMinorInsignificant
54321
Frequent A5A4A3A2A1A
Occasional B5B4B3B2B1B
Remote C5C4C3C2C1C
ImprobableD5D4D3D2D1D
ExceptionalE5E4E3E2E1E
6.2.5 Menentukan kategori tingkat risiko kualitatif dan tindakan yang diperlukan berdasarkan indeks penilaian risiko sebagaimana Tabel 3 di bawah ini :
Tabel 3. Kategori Tingkat Risiko K3
Indeks Penilaian RisikoTingkat RisikoPenjelasan
5A, 5B, 4ASangat Tinggi (Extreme Risk)PEKERJAAN DIHENTIKAN SESEGERA MUNGKIN. Risiko tidak dapat diterima, pekerjaan tidak boleh dilakukan sementara sampai ada tindakan pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko.
5C, 4B, 3ATinggi (High Risk)WASPADA. Diperlukan tindakan pengendalian segera untuk menurunkan tingkat risiko, pastikan tindakan pengendalian sudah dilaksanakan.
5E, 5D, 4D, 4C, 3C, 3B, 2B, 2A, 1ASedang (Moderate Risk)Disarankan untuk melakukan tindakan pengendalian tambahan untuk menurunkan tingkat risiko. Pengendalian tambahan diterapkan dalam periode waktu tertentu.
4E, 3E, 3D, 2D, 2C. 1C, 1B Rendah (Low Risk)Diperlukan pemantauan untuk memastikan pengendalian yang ada dilaksanakan.
2E, 1E, 1DDapat diabaikan (Negligible Risk)Risiko dapat diterima dan tidak diperlukan tindakan pengendalian.
6.2.6 Hasil Penilaian risiko dituangkan dalam Formulir Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko K3 (nomor formulir).6.2.7 Apabila terdapat pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi, maka sebelum memulai pekerjaan, Pegawai membuat Job Safety Analysis terlebih dahulu yang dituangkan dalam Formulir Job Safety Analysis (nomor formulir).
6.3 Pengendalian Risiko
6.3.1 Pengendalian risiko ditujukan untuk mengurangi tingkat risiko sedemikian rupa sehingga mengurangi dampak keselamatan dan kesehatan kerja.6.3.2 6.3.3 6.3.4 Program pengendalian risiko mempertimbangkan pemikiran pemikiran sebagai berikut : a.
b. SubstitusiMenggantikan sumber yang memiliki potensi bahaya dengan sumber lain yang potensi bahayanya lebih rendah sehingga dapat mengurangi tingkat risiko.c. Pengendalian rekayasa teknisMelakukan rekayasa teknis dengan menambah sistem perlindungan pasif maupun aktif terhadap peralatan sehingga risiko dapat dikendalikan, contohnya pemasangan perangkat keselamatan (pelindung) pada mesin, dan lain lain.d. Pengendalian administratifMengurangi waktu paparan terhadap bahaya dengan cara membuat prosedur kerja yang aman, membuat shift/waktu kerja sesuai dengan standard, memasang rambu/tanda peringatan bahaya, dan lain lain.
e. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)Perusahaan menyediakan dan memberikan APD sesuai dengan faktor bahaya yang dihadapi (persyaratan standard) dalam jumlah yang memadai. Contoh APD : safety helmet, safety shoes, masker, safety glasses, safety gloves (sarung tangan), ear protection (ear muff / ear plug), body harness, dan lain lain. f. Pendekatan perilakuDisiplin dalam mematuhi peraturan dan ketentuan K3 yang ditetapkan.
7. 8. LAMPIRAN ATAU DAFTAR DOKUMEN TERKAIT
7.1 Formulir Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko K3
7.2 Formulir Job Safety Analysis (JSA).
Pasal 1Pengertian
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Pasal 2Maksud dan Tujuan
Pasal 3Identifikasi Bahaya
1) Identifikasi bahaya dilakukan berdasarkan proses atau kegiatan kerja dan jika terjadi perubahan atau modifikasi pada proses/ kegiatan kerja dan fasilitas. Identifikasi bahaya dilakukan terhadap kegiatan rutin maupun non rutin serta terhadap kebiasaan yang dilakukan oleh Pegawai yang berada di lingkungan kerja Perusahaan.
2) Identifikasi bahaya dilakukan ketika : j. sebelum memulai pekerjaan, identifikasi kondisi lingkungan kerja apakah ada kondisi berbahaya atau tidak;k. ketika pekerjaan telah berjalan tetapi dalam prosesnya menunjukkan indikasi adanya bahaya yang potensial meningkat menjadi risiko;l. pekerjaan memiliki ruang lingkup yang luas dan kompleks serta mengandung risiko yang sangat tinggi.
3) Contoh sumber bahaya yang disebabkan oleh tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman : Tindakan Tidak AmanMengoperasikan peralatan tanpa wewenang
Masuk keruangan yang bukan wilayah / otoritasnya
Kegagalan untuk memperingatkan
Gagal untuk mengamankan/mengencangkan
Mengoperasikan pada kecepatan yang tidak sesuai
Memindahkan/menghilangkan perangkat keselamatan
Menggunakan peralatan yang rusak
Menggunakan peralatan atau perlengkapan tidak aman atau dibawah standar
Tidak /salah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Pembebanan / penyimpanan tidak sesuai
Posisi / penempatan tidak sesuai
Pengangkatan tidak sesuai
Berada pada posisi yang salah dalam melakukan pekerjaan
Memperbaiki alat yang sedang menyala / bergerak / tidak dikunci
Dibawah pengaruh obat / alkohol
Menggunakan peralatan yang tidak sesuai
Mengabaikan Peraturan atau Ketentuan
Kurang konsentrasi / perhatian terganggu
Penyimpangan dari Prosedur
Kondisi Tidak AmanPelindung/Pembatas Pada Alat Tidak Memadai
Pelindung/Pembatas Pada Alat Rusak / Cacat
Alat Pelindung Diri Rusak / Cacat
Alat Pelindung Diri Tidak Memadai / Tidak Sesuai
Peralatan / Perlengkapan Kerja Dibawah Standar / Rusak
Material Dibawah Standar
Ruang Gerak Yang Terbatas
Sistem Peringatan Tidak Memadai
Bahaya Ledakan / Kebakaran
Tata Rumah Tangga Yang Buruk
Terpapar Kebisingan
Jalanan Rusak / Berlubang
Cuaca Buruk / Tidak Aman
Letak atau posisi sumber bahan bakar yang tidak sesuai standar
Terpapar Radiasi
Temperatur ekstrim
Penerangan Tidak Sesuai Standar
Ventilasi Tidak Memadai
Kondisi lingkungan yang berbahaya
4)Jenis jenis bahaya keselamatan dan kesehatan kerja :
JENIS BAHAYAPOTENSI BAHAYA
KimiaKontak dengan bahan kimia korosif / beracun / oksidatif dan reaktif
Terpajan dengan uap / gas yang berbahaya
Terpajan dengan bahan karsinogenik
Terhirup uap yang dihasilkan dari bahan cair (vapor) yang berbahaya
Terhirup uap yang dihasilkan dari pembakaran bahan padat (fume) yang berbahaya
Tertelan bahan kimia
FisikBisingTerpajan pada kebisingan yang diatas nilai ambang batas
RadiasiTerpajan sinar X yang berlebih
PencahayaanPencahayaan / penerangan kurang
Temperatur ekstrimKontak dengan permukaan yang panas
Masuk ke dalam ruangan bertemperatur ekstrim
DebuTerpajan debu melebihi nilai ambang batas
Iritasi mata karena debu
Vibrasi / GetaranPenggunaan mesin yang yang menyebabkan vibrasi pada tangan dan lengan (hand-arm vibration)
Penggunaan mesin yang menyebabkan vibrasi pada seluruh tubuh (whole body vibration)
Kebakaran atau LedakanBahan yang mudah terbakar (flammable)
Bahan yang reaktif
Bahan yang mudah meledak (explosive)
Sambungan arus pendek (korsleting)
Tekanan berlebih
BiologisTertular penyakit infeksi / menular
Terpajan dengan bakteri, virus, hewan dan tumbuhanberbahaya
MekanisDitabrak / menabrak benda bergerak
Tertimpa benda
Menabrak benda yang diam/statis
Menabrak benda yang menonjol keluar
Tergores benda tajam
Terperangkap atau terjepit diantara benda diam / bergerak
Terjatuh dari ketinggian
Terjatuh dari ketinggian yang sama (terpeleset)
Terlindas benda bergerak
Tenggelam
Listrikkontak dengan aliran listrik / tersengat listrik
ErgonomiPeregangan berlebih akibat gerakan berulang
Postur janggal saat bekerja
Cara pengangkatan yang salah
Peregangan berlebih akibat mendorong/menarik
5)Hasil identifikasi bahaya dituliskan dalam Contoh Formulir I, didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada pihak yang terkait
Pasal 4Penilaian Risiko
1) Berdasarkan hasil identifikasi bahaya dan risiko dapat dilakukan proses penilaian risiko untuk menentukan tingkat risiko. Penilaian risiko dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor, yaitu faktor probabilitas / kemungkinan dan faktor konsekuensi / keparahan. 2) Probabilitas merupakan seberapa sering situasi/kejadian yang membahayakan mungkin terjadi. Faktor probabilitas terbagi atas beberapa tingkat yaitu : Probabilitas KejadianPenjelasanNilai
FrequentKemungkinan terjadi berulang kali (sering terjadi)5
OccasionalKemungkinan terjadi beberapa kali4
RemoteKemungkinan kecil terjadi (jarang terjadi)3
ImprobableSangat kecil kemungkinannya terjadi(belum pernah diketahui terjadi)2
Extremely improbableHampir tidak mungkin terjadi1
3) Konsekuensi atau keparahan merupakan dampak yang mungkin terjadi dari situasi atau bahaya potensial. Faktor konsekuensi terbagi atas beberapa tingkat yaitu : Tingkat KonsekuensiPenjelasanNilai
OrangFasilitas / Peralatan
CatastrophicBanyak KematianHancurnya banyak fasilitas dan peralatanA
MajorKematian, cacat permanen Kerusakan besar pada peralatan / fasilitasB
MediumCidera yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, memerlukan perawatan medis/rumah sakit, cacat temporerKerusakan pada peralatan/fasilitasC
MinorInsiden kecil, cidera yang tidak mengakibatkan hilangnya hari kerja, P3K Keterbatasan operasi karena gangguan peralatan / fasilitasD
NegligibleTidak ada cidera, penanganan P3K yang sangat sederhanaTidak ada gangguan pada peralatan/fasilitasE
4) Setelah melakukan penilaian terhadap faktor probabilitas dan konsekuensi, maka penilaian tersebut dimasukkan ke dalam matriks penilaian risiko yaitu :
PROBABILITASKONSEKUENSI
CatastrophicMajorMediumMinorNegligible
ABCDE
Frequent 55A5B5C5D5E
Occasional44A4B4C4D4E
Remote33A3B3C3D3E
Improbable22A2B2C2D2E
Extremely improbable 11A1B1C1D1E
5) Menentukan kategori tingkat risiko kualitatif dan tindakan yang diperlukan berdasarkan indeks penilaian risiko seperti di bawah ini :
Indeks Penilaian RisikoTingkat RisikoPenjelasan
5A, 5B, 5C, 4A, 4B, 3ASangat TinggiRisiko tidak dapat diterima, diperlukan tindakan pengendalian secepatnya untuk menurunkan tingkat risiko. Jika risiko tidak dapat diturunkan dalam waktu dekat, pekerjaan dihentikan dan tidak boleh dilakukan sementara sampai ada tindakan pengendalian.
5D, 4C, 3B, 3C, 2ATinggiDiperlukan tindakan pengendalian untuk menurunkan tingkat risiko dan membutuhkan perhatian dari manajemen.
5E, 4D, 3D, 2B, 2C, 1ASedangDisarankan untuk melakukan tindakan pengendalian tambahan untuk menurunkan tingkat risiko. Pengendalian tambahan diterapkan dalam periode waktu tertentu.
4E, 3E, 2E, 1E, 2D, 1B, 1C, 1DRendahRisiko dapat diterima. Diperlukan pemantauan untuk memastikan pengendalian yang ada dipelihara dan dilaksanakan.
6) Penilaian risiko ditulis dalam Contoh Formulir II.
Pasal5Pengendalian Risiko
1) Berdasarkan hasil penilaian risiko dapat ditentukan pengendalian yang dibutuhkan. Pengendalian risiko bertujuan agar risiko dapat dikurangi atau dicegah sehingga mengurangi dampak keselamatan dan kesehatan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi timbulnya kerugian pada Perusahaan.
2) Program pengendalian risiko dapat dibuat sesuai dengan tahapan :g. EliminasiMenghilangkan atau meniadakan sumber yang memiliki potensi bahaya sehingga risiko hilang;h. SubstitusiMenggantikan sumber yang memiliki potensi bahaya dengan sumber lain yang sejenis sehingga dapat mengurangi tingkat risiko;i. Pengendalian rekayasa teknisMelakukan rekayasa teknis dengan menambah sistem perlindungan pasif maupun aktif terhadap peralatan sehingga risiko dapat dikendalikan, contohnya pemasangan perangkat keselamatan (pelindung) pada mesin;j. Pengendalian administratifMembuat prosedur kerja yang aman dalam aktivitas kerja yang berisiko; Membuat shift/waktu kerja sesuai dengan standard yang ditetapkan;k. Pendekatan perilakuPengendalian berfokus kepada perilaku pegawai untuk melakukan aktivitas secara aman, sehat dan selamat, dengan cara menyelenggarakan pelatihan dan arahan serta memberlakukan peraturan yang tegas;l. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)Perusahaan menyediakan dan memberikan APD kepada Pegawai yang faktor risiko pekerjaannya membutuhkan APD untuk mengurangi dampak terhadap risiko yang masih ada. APD yang disediakan harus sesuai dengan persyaratan standard dan disesuaikan dengan faktor risiko yang ada.
3) Masing-masing unit bertanggungjawab untuk melaksanakan pengendalian risiko yang telah direkomendasikan dan ditetapkan.Pasal 6Penutup
1) Hal hal yang belum diatur dalam Keputusan ini, akan diatur lebih lanjut.2) Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : ----------------------------------------
a.n. DIREKSI DIREKTUR UTAMA,
TOMMY SOETOMO
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth. :1. Direksi.2. Ka. SPI dan Sekretaris Perusahaan3. Para Kepala Biro, Deputi Direktur dan Pimpinan Proyek.4. Para General Manager dan Pimpinan Proyek Pengembangan Bandar Udara.
Data D/K3-AP1/AP1/KEP SMK3/egn
5