178
In’amul Mushoffa Muhammad Nur Fitriansyah M. Rahmat Hidayatulloh Miſtahu Ainin Jariyah Muhammad Afif Nurwan Ilham Fathur Ilmi Ahmad Gatra Nusantara Abdul Hafidz Ahmad Prolog: Dede Mulyanto

Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

In’amul Mushoffa Muhammad Nur Fitriansyah

M. Rahmat HidayatullohMiftahu Ainin Jariyah

Muhammad Afif NurwanIlham Fathur Ilmi

Ahmad Gatra NusantaraAbdul Hafidz Ahmad

Prolog:Dede Mulyanto

Page 2: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik
Page 3: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik
Page 4: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik
Page 5: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

Prolog:Dede Mulyanto

In’amul Mushoffa Muhammad Nur Fitriansyah

M. Rahmat HidayatullohMiftahu Ainin Jariyah

Muhammad Afif NurwanIlham Fathur Ilmi

Ahmad Gatra NusantaraAbdul Hafidz Ahmad

Intrans InstituteTransisi.org

Page 6: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

Pandemi Covid-19: Kapitalisme, dan Sosialisme

Penulis:In’amul MushoffaMuhammad Nur FitriansyahM. Rahmat HidayatullohMiftahu Ainin JariyahMuhammad Afif NurwanIlham Fathur IlmiAhmad Gatra NusantaraAbdul Hafidz Ahmad

Prolog: Dede Mulyanto

Desain Cover & Layout: Miftahu Ainin Jariyah

Diterbitkan olehIntrans Institute - International Socialist Transition InstituteTRANSISI.org – Another World is Possible!

Buku ini bebas untuk dicetak dan disebarluaskan untuk kepentingan pendidikan

Intrans Institute 2020

©

Page 7: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

i

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Saat draft pertama naskah buku ini kami tulis pada

6 April 2020, Covid-19 telah menginfeksi 1.285.257

manusia dan menewaskan 70.344 orang. Di bulan-

bulan ini, pemerintah di berbagai negara melakukan

lockdown. Tak lama setelah itu, pemerintah di

berbagai negara membuka lockdown. Hingga 28 Juli

2020, saat kami menyelesaikan draft akhir buku ini,

kasus Covid-19 telah mencapai 16.000.000 kasus

dan menelan lebih dari 6500 korban jiwa.

Di Indonesia, berbagai drama pejabat publik

dan tarik menarik kepentingan terjadi. Awalnya,

pejabat publik meremehkan sambil berkelar

dan tak sedikit agamawan konservatif membuat

pernyataan menyesatkan. Saat virus mulai

merenggut banyak korban jiwa, dokter dan pekerja

medis bekerja tanpa perlindungan sehingga mereka

juga berguguran. Karena tak mau menanggung

kebutuhan dasar warganya, UU Karantina tidak

diterapkan. Yang diterapkan adalah Pembatasan

P E N G A N T A R

Page 8: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

ii

Intr

ans I

nstit

ute

Sosial Berskala Besar atau PSSB. Meski demikian,

baik Karantina/lockdown maupun PSSB, keduanya

mengancam keberlanjutan sistem kapitalis. Maka

sejak bulan-bulan Maret 2020, para pengusaha

yang diwakili Apindo dan Kadin menyatakan bahwa

kemampuan mereka untuk membayar buruh jika

karantina diterapkan hanya hingga Juni. Meski

demikian, PHK sudah terjadi dimana-mana. Pada

15 Mei 2020, saat Presiden Jokowi mengumumkan

bahwa kita harus berdamai dengan corona. Saat

itu, angka kasus masih mencapai 16 ribu. Pada

Minggu ketiga bulan Mei 2020, PSSB di berbagai

wilayah akhirnya dilonggarkan.

Dua bulan setelah itu, hasilnya, per 27 Juli 2020,

angka kasus Covid-19 telah mencapai 100.303

dengan total 4.838 pasien meninggal. Angka kasus

covid ini sudah melampui negara yang pertama kali

melaporkan kasus corona, China. Hingga 10 Juli

2020, 52 dokter telah meninggal selama pandemi

Covid-19 di Indonesia. Para pakar tidak mampu

memprediksi kapan puncak covid-19 terjadi, apalagi

memprediksi kapan pandemi ini berakhir. Pada

saat yang sama, belum ada vaksin atau pengobatan

spesifik untuk infeksi virus ini.

Melalui buku ini, pembaca akan diajak menelusuri

bahwa kemunculan wabah Corona dan wabah-

Page 9: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

iii

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

wabah lainnya sebetulnya tidak bisa dilepaskan

dari cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya

saat ini—yang berbeda dibandingkan empat abad

lalu. Cara manusia memenuhi kebutuhan hidup

di zaman kini bertentangan dengan kepentingan

peradaban dan tak sesuai dengan cara kerja alam.

Dengan ini, kami tak bermaksud menimpakan

kesalahan kepada seluruh umat manusia, sebab

sebagian besar dari kita justru dikondisikan oleh

“kelas yang menguasai dan mengontrol” cara kita

memenuhi kebutuhan hidup itu.

Buku ini ditulis oleh para peneliti muda Intrans

Institute, sebuah lembaga studi yang fokus pada

pendidikan dan penelitian studi ekonomi politik

dengan pendekatan kritis. Kami berterima kasih

kepada Dede Mulyanto, penulis buku-buku kritik

kapitalisme dan pemikiran sosialisme dan Dosen

Antropologi di Universitas Padjajaran Bandung yang

telah memberikan prolog dalam buku ini. Terima

kasih pula kepada semua pihak yang mendukung

penerbitan buku ini. Semoga bermanfaat.

28 Juli 2020

Penulis

Page 10: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

iv

Intr

ans I

nstit

ute

Ketika kabar tentang pandemi Covid-19 diumumkan

WHO, tidak semua orang percaya betapa mudah

menularnya SAR-Cov-2 itu. Sebagian lagi percaya,

tapi bertindak seolah-olah tidak percaya karena

bagi mereka ada kekuatan maha yang melampaui

sains yang akan melindungi dari petaka virus. Virus

cuma mahluk Tuhan belaka seperti halnya saya

dan anda. Dengan keyakinan semacam ini mereka

tetap berkongregasi, ribuan jumlahnya, sembari

mengabaikan protokol pencegahan penularan.

Bersuci dan berdoa menurut tuntunan agama

dianggap sudah cukup bisa menghalau virus. Mereka

yakin betul virus tidak akan menginfeksi orang-

orang beriman. Malah, sebagian orang memandang

virus konon diturunkan Tuhan sebagai hukuman

bagi orang-orang ingkar. Bagi mereka, membatalkan

kongregasi menyembah Tuhan karena himbauah

WHO dan mematuhi protokol kesehatannya, sama

PA N D E M I & N I L A I -N I L A I S O S I A L I S M E

D e d e M u l y a n t o

Page 11: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

v

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

artinya takut kepada selain Tuhan. Dalam keyakinan

mereka takut itu hanya kepada Tuhan, bukan kepada

ciptaannya, apalagi WHO.

Itulah keyakinan peserta kongregasi gereja

Shincheonji di kota Daegu Korea Selatan dan

peserta Ijtima Asia Jamaat Tabligh di Sri Petaling

Malaysia pada Februari silam. Akibatnya, ratusan

peserta terinfeksi. Cerita terus berlanjut ketika

bukan peserta saja yang tertular, tapi juga orang-

orang lain yang kemudian berinteraksi langsung

dengan peserta yang pulang ke distrik masing-

masing. Sampai April 2020, di dua negara itu, jumlah

terbesar pasien positif Covid-19 berasal dari kluster

kongregasi tersebut.

Di tempat lain, ceritanya berbeda. Wabah mulai

menyebar persis sebelum liburan musim panas

sekolah dan kampus. Pusat Pengendalian Penyakit

Menular (CDC) AS mendesak pemerintah federal

memberlakukan protokol pencegahan penularan

secara ketat. Kalau tidak karantina wilayah, ya pakai

masker, cuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak

antar orang di ruang publik. Meski beberapa negara

bagian menerapkan pembatasan sosial berskala

besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya

acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji.

Bahkan, ketika laporan resmi menyebut kurva kasus

Page 12: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

vi

Intr

ans I

nstit

ute

positif dan angka kematian akibat Covid-19 kian

menanjak, sebagian orang malah berunjuk rasa

menuntut pemerintah negara bagian mencabut

PSBB. Perbuatan ini didukung pula oleh tweet

presiden yang mengapresiasi bahwa tindakan

mereka itu heroik. Mereka pun berhimpun tanpa

mengindahkan protokol pencegahan penularan,

tanpa mengenakan masker wajah, tidak menjaga

jarak. Mereka bahkan menghardik gubernur

sebagai antek komunis dan petugas kesehatan yang

mengenakan masker wajah sebagai penipu. Mereka

percaya wabah adalah kabar bohong belaka.

Di luar itu, entah berbagi kepercayaan yang sama

dengan para pendemo atau tidak, ribuan anak muda

berbondong-bondong memenuhi pantai-pantai.

Hotel-hotel penuh. Kafe-kafe ramai. Orang-orang

berkerumun, berjemur bersama, saling berpelukan,

dan berpesta penuh suka cita merayakan libur

musim panas. Ibarat tikus-tikus yang patuh

mengikuti Peniup Seruling dari Hamelin, mereka

terjun ke sungai wabah yang tercatat cukup tinggi di

banyak negara bagian. Akibatnya, kini tercatat lebih

dari 3 juta kasus positif dan ratusan ribu kematian

akibat Covid-19 di seluruh Amerika.

Ada dua hal menarik untuk dicermati dari cerita-

cerita di atas. Pertama, virus, tubuh manusia, dan

Page 13: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

vii

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

interaksi keduanya dalam proses infeksi memang

sepenuhnya biomedis. Hanya virolog dan dokter

spesialis paru-paru saja yang berwenang bicara

soal ini. Aspek biomedis pandemi ini bersifat

universal. Virus tak pilih-pilih tubuh. Virus tak peduli

pada warna kulit, identitas etnik, orientasi politik,

kepercayaan, atau bahasa yang melekat secara

kultural pada tubuh inangnya. Virus juga tidak

hirau pada sistem politik negeri yang di situ mereka

mewabah. Selagi syarat-syarat infeksi terpenuhi,

menginfeksi dan mewabahlah mereka di dalam

populasi manusia.

Di sisi koin yang sama, bagian tubuh yang

terinfeksi dan reaksinya secara biologis juga

universal. Sebagai keluarga viruskorona, SARS Cov-2

pasti menyerang organ pernafasan. Hanya lantaran

orang pemilik tubuh itu penutur bahasa Jawa, tak

lantas membuat virus menyerang ginjal. Atau hanya

karena pemilik tubuhnya adalah seorang menteri

tak lantas membikin virus menginfeksi otak. Ketika

virus menginfeksi, tubuh pasti bereaksi, mulai dari

batuk-batuk atau bersin agar agen asing itu keluar,

memanaskan suhu siapa tahu gerombolan virus

itu mati karenanya, dan kalau belum berhasil juga

tubuh akan mengerahkan berdivisi-divisi prajurit

antibodi guna membunuh virus.

Page 14: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

viii

Intr

ans I

nstit

ute

Secara fisiologis tak keliru memperlakukan

manusia sebagai Homo sapiens, satu di antara 6400

jenis mamalia dengan sistem pernafasan tertentu

yang berlainan dari serangga. Manusia memang

mamalia. Fisiologi pernafasannya dirancang evolusi

untuk menangkap oksigen dari udara, diproses di

paru-paru, dan kemudian memasoknya ke seluruh

tubuh lewat darah yang dipompa di jantung. Namun

pada manusia, urusan hirup-menghirup oksigen

yang kemudian menjadi sarana infeksi viruskorona

ini bukan sekadar masalah fisiologis. Kenapa?

Ketika prasyarat transmisi sudah dimungkinkan oleh

mutasi virusnya sendiri sehingga sebagian populasi

manusia dapat terinfeksi, wabah bisa meletus dalam

populasi itu. Tak seperti virus atau organ pernafasan,

wabah juga punya segi lain yang tak ada urusannya

dengan biomedis.

Secara ekologis, manusia memang hanya satu

di antara sekian jenis mamalia sosial, hewan yang

secara alamiah mesti hidup dalam kelompok-

kelompok untuk dapat bertahan hidup. Akan tetapi,

berbeda dengan hewan sosial lain di bumi, manusia

adalah satu-satunya mamalia yang kesosialannya,

baik dalam interaksi antarsesama maupun dengan

alam biofisik, diperantarai serba-serbi lambang

beserta nilai-nilai kultural di baliknya. Manusialah

Page 15: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

ix

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

satu-satunya hewan yang bisa takut pada ancaman

yang tak ada di depan matanya hanya karena sesuatu

yang dibayangkan mengancam itu melambangkan

sesuatu. Atau sebaliknya, tidak takut pada ancaman

yang jelas-jelas ada di hadapannya. Manusialah

satu-satunya hewan yang berkomunikasi dengan

sesamanya lewat media lambang. Lambang-

lambang beserta nilai-nilai kultural di baliknya ini

ada di luar batas-batas biologis manusia.

Salah satu sifat lambang ialah kemanasukaannya.

Tidak ada makna universal atas sesuatu. Virus adalah

virus yang dalam biologi didefinisikan berdasarkan

susunan biokimia dan perilakunya. Tapi di dunia

manusia, virus dan pandemi yang disebabkannya

bisa dimaknai berbeda oleh bermacam jenis sistem

ekonomi-politik yang menganut dan membiakkan

nilai-nilai kultural berbeda dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

Pada cerita-cerita di atas, tindakan pemerintah

negara-negara kapitalis yang mengabaikan

peringatan WHO akan bahaya pandemi atau

mengakuinya tapi menyerahkan penanganannya

kepada pasar dan individu-individu warga bukanlah

sesuatu yang sembarang. Sikap dan tindakan di

antara warga untuk tidak patuh pada protokol

pencegahan penularan atau sikap pemerintah untuk

Page 16: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

x

Intr

ans I

nstit

ute

menyerahkan pilihan pada setiap orang atas apa

yang akan dilakukan bisa dilihat sebagai lambang

kepatuhan kepada kelompok beserta norma dan

nilai-nilainya di satu sisi dan pembangkangan kepada

pihak lain yang dianggap memiliki norma dan sosial

inheren bertentangan di sisi lain. Penolakan itu,

dengan kata lain, mesti dilihat sebagai bagian dari

proses identifikasi sosial. Dalam hal ini, nilai-nilai

kultural seperti kebebasan pribadi dan pengutamaan

pasar sebagai mekanisme penyelesaian semua

persoalan dalam kehidupan bermasyarakat telah

tertanam begitu dalam sehingga dianggap sebagai

sesuatu yang alamiah atau bahkan ilahiah yang

pelanggaran atasnya dianggap sesuatu yang keji.

Seperti semua yang kultural, tak ada nilai

yang alamiah. Sebagai bagian dari kehidupan

suprastruktur masyarakat, nilai-nilai terbina

sedemikian rupa agar sesuai dengan kepentingan-

kepentingan basis ekonomi dan struktur politik

masyarakat. Nilai-nilai ini direproduksi melalui buku-

buku pelajaran sekolah, khotbah-khotbah gereja,

petuah-petuah motivator di kantor, atau berbagai

opini di media massa, entah disadari ataupun tidak.

Reproduksi nilai ini merupakan sesuatu yang penting

agar semua anggota masyarakat, paling tidak,

melihat realitas di dalam kehidupan sehari-harinya

Page 17: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

xi

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

sebagai hal wajar, alamiah, atau bahkan ilahiah

dan tidak memunculkan guncangan-guncangan tak

perlu terhadap jalannya kehidupan bernegara dan

bermasyarakat. Meskipun di sana sini nilai-nilai

kontra juga dianut dan direproduksi, tapi karena

nilai-nilai kontra ini seringkali bertentangan dengan

nilai-nilai dominan, biasanya mereka berada di luar

arus utama reproduksi ideologis.

Bagi pemerintahan Tiongkok, Vietnam, atau

Kuba, yang dikuasai partai komunis, misalnya,

pandemi merupakan ancaman terdahap kesehatan

publik. Kecepatan transmisinya dari manusia ke

manusia dan tingginya vatalitas terhadap orang-

orang yang terinfeksi virus ini bukan sesuatu yang

bisa diserahkan kepada kebijaksanaan individu-

individu warga atau korporasi-korporasi untuk

menanganinya. Ini urusan kepentingan lebih

besar lagi. Ketika ilmuwan memastikan adanya

wabah, pemerintah negara-negara itu langsung

memerintahkan karantina wilayah, penutupan

pabrik, kantor, dan kompleks permukiman. Pabrik-

pabrik produsen kolor dialih fungsi jadi produsen

masker. Pabrik-pabrik PS diperintahkan memproduksi

ventitalor. Pokoknya, semua aktivitas yang dianggap

tidak begitu penting dalam penanganan wabah

dihentikan atau dialihkan ke kegiatan-kegiatan yang

Page 18: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

xii

Intr

ans I

nstit

ute

secara langsung berkenaan dengan penanganan

wabah. 90 juta anggota partai komunis di Tiongkok

dikerahkan melakukan patroli dan menyebarkan

propaganda anti-pandemi di distrik-distrik

memperingatkan warga. Di kota-kota, ribuan drone

diterbangkan untuk memperingatkan warga yang

bandel. Semua sumberdaya ekonomi dikerahkan

untuk menyediakan bahan-bahan kebutuhan

sehari-hari warga di wilayah yang dikarantina. Tak

ada pasar, semua negara sediakan. Buat mereka,

penanganan wabah adalah kepentingan bersama.

Seperti halnya invasi negara asing, soal ini tak

ada urusannya dengan pertumbuhan ekonomi.

Penanganan wabah bukan urusan pribadi yang bisa

diserahan kepada kehendak orang per orang. Apalagi

kepada perusahaan swasta yang dari sumsumnya

bertujuan cari untung dari segala situasi. Ada hak

azasi manusia yang lebih penting ketimbang hak

untuk pakai masker atau tidak, untuk cuci tangan

atau tidak, untuk jaga jarak atau tidak, untuk tetap

buka pabrik atau tutup. Ada hak azasi lebih besar

ketimbang hak individu-individu itu, yaitu hak dan

kepentingan semua orang untuk tetap hidup.

Buku saku yang ada di tangan pembaca ini,

memang bukan tulisan yang isinya menjelaskan

bagaimana nilai-nilai kultural berbeda terbina di

Page 19: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

xiii

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

negara-negara eksperimen sosialis dan negara-

negara kapitalis. Meski demikian, buku ini bisa

menjadi langkah pertama ke arah itu ketika

mencoba menautkan realitas sistem ekonomi-

politik kapitalistik dengan wabah di satu sisi, dan

menawarkan apa yang harus kita perbuat tatkala

wabah merajalela. Kerusakan ekologis yang akarnya

persis ada di dalam logika kapital untuk menjadikan

semua sumberdaya, alam mapun manusia,

sebagai tunggangan belaka menangguk laba demi

akumulasi tiada henti, menurut penulis buku ini,

tidak bisa dibereskan sekadar dengan memperbaiki

tampilan-tampilan sistem ekonomi eksploitatif ini.

Kapitalisme itu ibarat bangunan yang tampak kokoh

padahal rapuh pondasinya. Perbaikan fasad, warna

tembok, jendela, atau bentuk genteng, tidak akan

menjadikannya sistem ramah lingkungan dan lebih

peduli kemanusiaan. Sistem ini harus dibongkar di

pondasinya, dan pembongkaran pondasi berarti

meruntuhkan bangunannya sekaligus. Tak ada cara

lain.

Tawaran-tawaran yang diajukan penulis buku ini

seperti percaya kepada sains tanpa mesti terjebak

ke dalam saintisme, solidaritas antarmanusia alih-

alih ashobiyah kelas, dan internasionalisme alih-

alih mengurung diri dalam nasionalisme sempit

Page 20: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

xiv

Intr

ans I

nstit

ute

hanya karena kepentingan nasional dianggap lebih

mendesak, tentu harus dikembangkan terus sebagai

wacana di ruang publik kita. Tapi, duduk perkara

yang mesti dicamkan lebih dini lagi ialah fakta bahwa

semua tawaran itu adalah tawaran terkait nilai-nilai

kultural yang tak bisa diserahkan kepada orang per

orang dalam pembinaannya dan kita anggap diri

sudah purna tugas ketika kita menghimbaukannya

kepada orang-orang. Kapitalisme beroperasi secara

global, begitu pula perjuangannya memasarkan

nilai-nilai kulturalnya. Sebagai salah satu medan

perjuangan merebut dominasi ideologis global

dari para pengkhotbah kapitalisme, nilai-nilai

kultural sosialistik sebagaimana terejawantah

dalam rupa penanganan pandemi oleh negara-

negara eksperimen sosialis mesti terus diwartakan.

Dan langkah pertama ke arah sana ialah dengan

mengidentifikasi prioritas siapa kawan dan siapa

lawan. Terlepas dari segala kekurangannya, negara-

negara eksperimen sosialis seperti Tingkok, Korea

Utara, Vietnam, atau Kuba itu tetaplah negara-

negara sosialis yang sedang berlawan terhadap

negara kapitalis imperialis seperti Amerika dan

kaki-kaki tangannya di dunia. Oleh karena itu, alih-

alih ikut-ikutan media massa dan suara tokoh-

tokoh penyokong imperialisme yang mengkritik

karantina wilayah sebagai ‘totaliter’ dan ‘pengekang

Page 21: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

xv

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

kebebasan’ ketika dilakukan negara sosialis

dan memuji tindakan serupa sebagai ‘tindakan

berani’ dan ‘bertanggung jawab’ jika dilakukan

negara kapitalis, alangkah baiknya kita mulai

berhenti melakukannya. Paling tidak, kita harus

selalu ambil jarak dari suara-suara anti-sosialisme

yang bertebaran setiap saat siap memangsa

ketidaktahuan dan ketidakpedulian kita, dan selalu

terus mendekat pada suara-suara anti-kapitalisme

sembari mewartakan betapa irasional dan celakanya

sistem ini bagi kemanusiaan.

Page 22: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

xvi

Intr

ans I

nstit

ute

Pengantar Penulis

Prolog: Pandemi dan Nilai-nilai

Sosialisme

Dede Mulyanto

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

Bab II Bagaimana Cara Kita

Memenuhi Kebutuhan Hidup

Selama Ini?

Bab III Bagaimana Kapitalisme

Bekerja?

Bab IV Bagaimana Kapitalisme

Merusak Hubungan Sosial dan

Lingkungan?

D A F T A R I S I

i

i v

x v i

0 1

1 5

3 4

5 4

Page 23: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

xvii

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Bab V Bagaimana Kapitalisme

Memproduksi Wabah?

Bab VI Apa yang Harus Kita

Lakukan untuk Melawan

Pandemi?

Bab VII Ekososialisme atau

Kiamat

In’amul Mushoffa

Daftar Pustaka

Tentang Penulis

7 2

9 1

1 1 8

1 3 6

1 5 1

Page 24: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

B A B I

P E N D A H U L U A N

Page 25: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

01

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Covid-19: Karakter dan Persebarannya

Pada 31 Desember 2019, China melaporkan kepada

WHO bahwa telah ditemukan beberapa kasus

pneumonia yang tidak biasa di Wuhan. Namun,

jenis Virus masih belum bisa diidentifikasi. 7

Januari 2020, China mengumumkan bahwa mereka

berhasil mengidentifikasinya. Virus itu bernama

2019-nCoV dan diidentifikasi sebagai famili

Coronavirus.

Pada 11 Januari, China mengumumkan korban

jiwa pertama virus ini. Ia adalah seorang laki-laki

berusia 61 tahun yang pernah membeli barang-

barang dari pasar makanan laut. Semenjak

kematian pertama ini, Coronavirus Desease-19

dengan cepat menyebar ke hampir seluruh

dunia. Sebulan kemudian, WHO mengumumkan

bahwa Coronavirus baru akan disebut “Covid-19”

(11/2). 30 Januari, WHO menyatakan bahwa

penyebaran Coronavirus Disease 19 sebagai

pandemi global.

Virus Corona bukan pertama kali muncul.

Sebelumnya, sudah ada MERS dan SARS. Istilah

Corona diambil dari Bahasa Latin yang berarti

“mahkota”, karena bentuk virusnya yang memiliki

tanduk mirip paku di keseluruhan bidang tubuhnya,

Page 26: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

02

Intr

ans I

nstit

ute

menyerupai mahkota dan korona matahari.

Covid-19 menunjuk pada genus atau jenis dari

turunan Virus Corona itu sendiri. Boleh dibilang,

Virus Corona adalah nama keluarga, sedangkan

Covid-19 adalah anggota dari keluarga itu.

Virus ini bersifat zoonosis: ditularkan melalui

perantara hewan dan manusia. Begitu pula dengan

MERS yang ditularkan dari unta ke manusia

yang terjadi di Arab Saudi pada sekitar 2012

lalu dan sempat menggegerkan jamaah haji dan

menimbulkan kematian yang tidak sedikit. Sejak

tahun 2012 disebutkan ada 2.494 kasus MERS

dengan angka kematian hingga 858 orang hingga

November 2019. Sedangkan SARS (Severe Acute

Respiratory), diyakini menyebar awalnya melalui

kelelawar. Disebut setidaknya ada 8.098 kasus

dengan angka kematian lebih dari 700 orang yang

sebagian besar di wilayah China. Entah melalui

mutasi atau evolusi lingkungan, Virus Corona

berkembang menjadi genus baru yang disebut

dengan Covid-19 telah berhasil memicu wabah di

China pada akhir 2019, lalu merebak dan

menginfeksi ke hampir seluruh dunia, sehingga

WHO mendeklarasikannya sebagai pandemi global.

Virus Corona sebenarnya telah berhasil diisolasi

pada tahun 1937 dan ditemukan fakta bahwa

Page 27: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

03

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

ia menyebabkan penyakit bronkitis menular

pada unggas. Pada tahun 1965, dua orang

peneliti bernama Tyrrell dan Bynoe menemukan

keberadaan Virus Corona pada tubuh manusia

melalui kultur organ trakea embrionik yang

diperoleh dari saluran pernapasan sampel yang

saat itu sedang mengalami flu biasa. Singkatnya,

penemuan Virus ini pada organ tubuh manusia

dilakukan dengan metode tertentu dan ditemukan

di organ pernafasan atas manusia. Sejak setelah

tahun 1965, tidak ditemukan penelitian lebih

lanjut yang berusaha menjawab bagaimana

mutasi atau perkembangan Virus ini, apakah ia

mati karena metode pengobatan yang mungkin

saat itu dilakukan, atau malah ia menjadi resisten

atau menguat sehingga ia dapat berkembang dan

bermutasi menjadi genus Virus baru.

Proses penyebaran Covid-19 yang kini tengah

menyeruak tidak bisa dilepaskan dari proses

pertama kali infeksi virus kepada inangnya

(manusia). Virus ini bisa menyebar melalui kontak

langsung dengan benda di sekitar orang yang

terinfeksi; menghirup atau menyentuh cairan batuk

atau bersin, baik yang masih berada di udara atau

sudah mendarat di media tertentu; menyentuh

bagian wajah atau hidung seseorang yang tertular.

Page 28: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

04

Intr

ans I

nstit

ute

Mudahnya pola penyebaran dan infeksi virus ini

membuat banyak orang tidak mengetahui kalau

dalam tubuh mereka terinfeksi.

Namun, ada yang lebih berbahaya dari virus itu

sendiri: ketidaktahuan.

Ketidaktahuan Lebih Bahaya dari Wabah itu

Sendiri

Sejak gegernya kasus Virus Corona di Wuhan,

masyarakat dunia panik. Bad news is a good news.

Stasiun-stasiun televisi menayangkan orang-orang

kesulitan bernafas, kejang-kejang, atau jatuh

tersungkur. Antrean untuk mendapatkan pelayanan

rumah sakit penuh dan berjubel. Di jalanan, orang-

orang menggunakan masker. Kota-kota menjadi

sepi dan aktivitas ekonomi lumpuh.

Tetapi, kepanikan itu tak berlaku bagi pejabat

pemerintah Indonesia. Menteri Kesehatan, Terawan

Page 29: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

05

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Agus Putranto membandingkan angka kematian

akibat flu biasa jauh lebih tinggi ketimbang

Corona yang baru datang di Indonesia, sehingga ia

menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik

atas Virus ini,

Melalui tweet-nya (15/2), Mahfud MD menyitir

kelakar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Saat ditanya wartawan soal pasien positif

Corona di Batam, Menko Maritim Luhut Binsar

Panjaitan merespons,

“…kita punya flu yang biasa terjadi pada kita, batuk

pilek itu angka kematiannya lebih tinggi dari yang

ini Corona tapi kenapa ini bisa hebohnya luar biasa,”

kata Terawan (2/3/2020)

“Alhamdulillah 243 WNI yang pulang dari Wuhan

dan diobservasi 14 hari di Natuna dinyatakan

bersih dari Corona. Dalam kelakarnya, Menko

Perekonomian Airlangga bilang: Karena perizinan

di Indonesia berbelit-belit maka virus Corona tak

bisa masuk. Tapi omnibus law tentang perizinan

lapangan kerja jalan terus,” tweet Mahfud sambil

menambahkan emoticon LoL.

“Corona [Masuk Batam]? Corona kan sudah

pergi.... Corona mobil?” sambil tersenyum seolah

tanpa dosa.

Page 30: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

06

Intr

ans I

nstit

ute

Yang paling parah guyonan Ribka Tjiptaning,

anggota Komisi IX DPR RI:

Guyonan ini jelas menunjukkan bahwa sejak

awal pemerintah dan mereka yang mendaku

sebagai wakil rakyat tak berupaya menyelamatkan

keselamatan warganya dari ancaman kematian.

Termasuk Presiden Jokowi, alih-alih me-lockdown

wilayah RI dari luar negeri, ia malah mengucurkan

dana segar Rp.72 miliar pada influencer untuk

promosi pariwisata. Di luar itu, dana sebesar

Rp 443,39 miliar ‘diberikan’ kepada maskapai

penerbangan untuk mendiskon tiket pesawat ke

sepuluh destinasi wisata unggulan: Danau Toba,

Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika,

Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan.

Pemerintah juga tidak memungut pajak hotel dan

restoran di 10 destinasi tersebut selama enam

bulan agar pengunjung tetap datang di tengah

wabah.

“… Ini lebih bahaya MERS dan SARS dibanding

itu daripada si Corona,. Kecuali komunitas

rondo mempesona, bapak-bapak kalau kena

korona yang itu ngeri kita. Itu korona beneran

itu, korona yang membahayakan itu, komunitas

rondo mempesona,” ujarnya di tengah rapat kerja

dengan Kemenkes pada (3/2).

Page 31: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

Kala dua WNI yang positif terjangkit virus Corona

pertama kali diumumkan pada Selasa (2/3/2020),

guyonan pejabat bahwa virus ini tidak mungkin

masuk ke Indonesia ramai-ramai dijadikan meme.

Sementara para pejabat menjadikan ancaman

terhadap nyawa manusia sebagai guyonan,

Page 32: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

08

Intr

ans I

nstit

ute

pandangan anti sains juga dimunculkan tokoh

publik dan media sosial. Ketika Covid-19 di China

membuat panik, Abdul Somad, penceramah yang

memiliki banyak sekali pengikut menyebut,

Dalam perkembangannya, ini terbantahkan

dengan sendirinya. Tidak hanya China yang

mendaku dan didaku sebagai negara komunis,

tetapi seluruh dunia terpapar virus Corona, tak

terkecuali negara berpenduduk muslim. Pernyataan

Somad itu memang kemudian diklarifikasi. Tetapi,

hal ini tidak bisa dilihat sebagai sebuah blunder.

Ini hanya salah satu cermin dari ideologi dominan

dalam ruang publik agama kita: bagaimana dengan

mudahnya agama tergunakan menebar kebencian

sesama manusia karena kegagalan memahami

problem struktural ekonomi politik yang terjadi.

Dari arah berlainan, para penganut teori

konspirasi mengatakan bahwa virus Corona berasal

dari laboratorium senjata biologis China yang bocor.

“Corona adalah tentara Allah, yang turun untuk

menjangkiti orang-orang zalim yang menganiaya

penduduk Muslim Uighur dan bangsa-bangsa lain

yang melakukan kezaliman terhadap umat Islam.

Virus ini akan menjadi pembela umat Islam dan

akan melawan musuh-musuh Allah.”

Page 33: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

09

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Ada juga yang menyatakan bahwa virus ini dibawa

tentara Amerika yang mengikuti olimpiade tertentu

di China. Pembuatan dan rencana penyebaran

virus ini juga konon sudah direncanakan di Amerika

Serikat (AS) secara matang-matang. Tujuannya

adalah untuk melumpuhkan perekonomian dunia

melalui virus (bisa disebut juga senjata biologis),

yang penyebarannya memanfaatkan kerangka pasar

bebas –yang konon dikendalikan Amerika Serikat

dkk. Setelah ekonomi lumpuh, negara-negara Barat

konon akan bertindak menjadi malaikat dengan

memberikan bantuan ekonomi maupun kesehatan

melalui mekanisme utang luar negeri ke negara-

negara yang terinfeksi Virus Corona, sehingga

negara-negara tersebut akan semakin terbebani

dan senantiasa menjadi negara miskin atau terlilit

utang.

Padahal, dari jumlah kasus Covid-19 di seluruh

dunia, Amerika Serikat berada di posisi puncak

dengan jumlah kasus sebanyak 216.357 dan

negara-negara Barat yang lain, Inggris, Prancis,

Italia, dan Spanyol menjadi negara dengan jumlah

korban yang sangat banyak. Jika pembuat virus

Covid-19 adalah kaum illuminati, Liberal, atau

Yahudi di negara-negara Barat dengan tujuan

menghancurkan ekonomi dunia dan menciptakan

Page 34: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

10

Intr

ans I

nstit

ute

‘New World Order’ seperti yang dituduhkan

penganut teori konspirasi, ini konyol menurut akal

sehat.

Ada juga yang sebatas menyalahkan perdagangan

hewan liar yang terdapat di Wuhan, Hubei, China.

Kelelawar (objek yang paling dicurigai) atau hewan-

hewan lain seperti tikus, trenggiling, atau kucing

adalah hewan pembawa virus. Ketika dagingnya

dikonsumsi manusia, virus yang terdapat dalam

tubuh hewan itu akan menular kepada manusia,

dan manusia yang tertular akan menularkan

virus itu kepada manusia lainnya. Maka, untuk

menghindari kemunculan virus yang sama pada

masa depan, solusinya adalah menutup pasar

hewan liar dan kampanye menghentikan konsumsi

hewan liar.

Di sinilah kita perlu lebih mendengar pendapat

terakhir yang lebih ekologis dan masuk akal. Menurut

pendapat ini, manusia selama ini tak henti-hentinya

merusak bumi. KTT (Konferensi Tingkat Tinggi)

perubahan iklim PBB hanya menjadi pertemuan

seremonial biasa yang tidak menghasilkan

perubahan apa pun. Karena itu, wabah Covid-19

menjadi cara bagi bumi untuk memulihkan dirinya.

Hal ini diperkuat dengan ‘bukti’ bahwa wabah

telah membantu ‘membersihkan’ udara di China

Page 35: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

11

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

dan kota-kota metropolis di Eropa dan Amerika,

akibat berhentinya aktivitas keseharian manusia.

Selain itu, aliran sungai di Eropa juga disebutkan

menjadi lebih jernih. Lapisan ozon yang rusak

juga disebutkan telah membaik. Maka menurut

analisa ini, solusinya adalah berusaha semaksimal

mungkin menjaga kelestarian lingkungan dengan

tidak bersikap boros, tidak nyampah, dan back

to nature. Sebagian pendapat ini mendesakkan

pembangunan berkelanjutan.

Semua pendapat yang muncul ini tidak

memadai. Diperlukan analisis struktural dan

holistik agar wabah yang dalam beberapa dekade

terakhir sering terjadi berhasil dipahami. Tidak

hanya dalam dimensi ilmu alam, tetapi juga ilmu

sosial, khususnya tentang sistem ekonomi dalam

dunia yang kita tinggali.

Virus dan Cara Pemenuhan Kebutuhan Hidup

Manusia

Hingga kini, Covid-19 telah menyebar di hampir

semua negara. Virus ini menyerang siapa saja.

Tak peduli pejabat atau rakyat biasa. Negara-

negara terpaksa menerapkan lockdown. Aktivitas

transportasi dan penerbangan ditutup. Jalanan

sepi.

Page 36: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

12

Intr

ans I

nstit

ute

Dampak dari pandemi ini juga meluas ke

berbagai sektor: ekonomi, politik, dsb. Yuval Noah

Harari menyatakan ini adalah krisis global terbesar

dalam generasi kita yang datang secara mendadak.

Tahun kemarin, mayoritas penduduk dunia belum

mengenalnya. Kini, Covid-19 memperparah krisis

sistemik (krisis yang terjadi akibat ketidakberesan

sistem kapitalisme itu sendiri) dalam kapitalisme

yang sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

Datangnya Covid-19 meluluhlantakkan perhitungan-

perhitungan ekonom dalam menghadapi krisis

sebelum datangnya Covid-19.

Di berbagai media, sendi-sendi penopang

kehidupan manusia terlihat jelas mengalami

kekacauan. Industri-industri kalang-kabut, kerugian

dalam jumlah besar meluas, dan potensi sebagian

besar bangkrut. Sementara itu, saat tulisan ini di-

review, jutaan buruh telah di PHK (Putus Hubungan

Kerja)1 dan jutaan lainnya mengantre. Kita,

mayoritas dari bagian penduduk dunia, berada

dalam kondisi paling terancam (tertular virus,

terkena PHK, tidak bisa memenuhi kebutuhan,

dst.).

1 Lihat: Ridhoi, Muhammad Ahsan. 2020. “Menjaga Hak Karyawan Ramayana dan 1,2 Juta Korban PHK Imbas Covid-19”. Katadata. https://katadata.co.id/berita/2020/04/09/menjaga-hak-karyawan-ramayana-dan-12-juta-korban-phk-imbas-Covid-19 (diakses 9 April 2020).

Page 37: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

13

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Di tengah situasi kalut ini, terdapat fenomena

langka dalam beberapa waktu terakhir. Kala

Tiongkok menerapkan lockdown selama beberapa

bulan, langit Tiongkok menjadi biru. Gambarnya

di tampilan satelit NASA yang biasanya berwarna

kuning menjadi putih. Di Italia, sungai-sungai

kembali jernih dan angsa-angsa di Venezia mulai

kembali. Sebuah tulisan menyebut Corona adalah

“buah kita merusak bumi”. Hutan dibabat, hewan

diburu, tanaman ditebang, dan lahan dikeruk untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan. Corona

menjadi pukulan bagi “keserakahan kita”. Tetapi,

siapakah “kita” yang serakah itu? Buruh-buruh yang

tetap dipaksa bekerja saat Corona, pedagang kecil

yang kehilangan pendapatan di tengah merebaknya

wabah, dan tenaga medis yang berguguran karena

pandemi bukan orang serakah.

Lebih dari sekedar mendakwa kesalahan yang kita

tak melakukannya, kami akan mengulas bagaimana

sistem produksi kapitalis saat ini membentuk dan

mempersering kedatangan wabah: entah itu yang

menjadi endemi, epidemi, ataupun pandemi.

Kapitalisme di sini bukan dalam makna yang sering

dipahami umum, ‘sebagai sistem ekonomi yang

dikuasai orang-orang serakah.’ Tetapi, sebagaimana

telah disinggung sebelumnya, sebagai sistem

Page 38: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

14

Intr

ans I

nstit

ute

produksi dan reproduksi yang didasarkan pada

relasi antara kapitalis dan buruh.

Sistem kapitalisme telah mengubah cara

hidup manusia di seluruh dunia untuk memenuhi

kebutuhan dan telah berjalan setidaknya sejak

dua-tiga abad yang lalu. Untuk menunjukkannya,

kami akan mengulas terlebih dahulu tentang

bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan

hidupnya sepanjang sejarah di Bab III: dari jaman

komunal primitif, perbudakan, feodalisme, hingga

kapitalisme.

Page 39: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

B A B I I

B A G A I M A N A C A R A K I T A M E M E N U H I K E B U T U H A N H I D U P S E L A M A I N I ?

Page 40: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

16

Intr

ans I

nstit

ute

Banyak orang yang dapat menjawab pertanyaan

tersebut dengan satu kata: bekerja. Tetapi, apa

kerja itu?

Dengan kerja, manusia melakukan aktivitas

produksi, yakni mengubah sumber daya yang ada

di alam menjadi sesuatu yang dapat dipergunakan

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.2

Bertani; berternak; memasak; menambang;

membuat pakaian, handphone, buku, dll; berburu,

membuat peralatan berburu; membangun

sebuah rumah, dll adalah sebuah proses untuk

memproduksi barang-barang kebutuhan hidup.

Sedangkan mengeluarkan tenaga untuk melakukan

kegiatan produksi dapat disebut dengan kerja.

Tanpa kerja, wortel yang ada di pekarangan belakang

rumah tidak bisa tercabut dan terhidang di meja

makan dengan sendirinya menjadi semangkuk

2 Dede Mulyanto, Genealogi Kapitalisme, (Yogyakarta: Resistbook, 2018), hlm. 12.

“Kerja adalah sumber segala kekayaan, kata ahli

ekonomi-politik. … Tetapi, lebih daripada ini. Ia

adalah kondisi dasar utama bagi semua keberadaan

manusia, dan dalam batas tertentu mengharuskan

kita berkata: kerja itu sendiri yang menciptakan

manusia.“ (Frederick Engels, The Part Played by

Labour in the Transition from Ape to Man, 1876)

Page 41: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

17

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

sup. Seseorang harus mengeluarkan tenaga kerja

untuk mencabut wortel dan memasaknya menjadi

semangkuk sup.

Sejak adanya manusia, kerja untuk memproduksi

barang-barang kebutuhan hidup adalah dasar

dari keberlanjutan hidup manusia.3 Akan tetapi,

cara manusia memproduksi kebutuhan hidupnya

itu berkembang dari waktu ke waktu. Berikut

merupakan sejarah tahapan perkembangan

bagaimana manusia bekerja untuk memenuhi

kebutuhannya. Memang tidak secara otomatis

terjadi bersamaan di seluruh belahan dunia.

Namun, penjelasan ini bisa digunakan sebagai

acuan untuk memahami bahwa perkembangan

corak produksi tidkak tetap. Sebaliknya, ia dinamis,

bergerak, dan tidak taken for granted.

Zaman Komunal Primitif

Lewis H. Morgan, seorang antropolog asal

Amerika, menemukan bahwa pada mulanya

manusia hidup di pohon-pohon hutan-hutan

tropis dan sub tropis, sebab pada saat itu mereka

harus berlindung dari adanya hewan pemangsa

besar. Untuk bertahan hidup, mereka memenuhi

kebutuhannya dengan memakan buah-buahan,

3 Karl Marx dalam Anthony Giddens, Kapitalisme dan Teori Sosial Modern, hlm.43

Page 42: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

18

Intr

ans I

nstit

ute

kacang-kacangan dan umbi-umbian di sekitar

tempat yang mereka tinggali, yaitu pohon.4 Seiring

dengan penemuan-penemuan baru, cara manusia

memenuhi kebutuhan hidupnya selalu mengalami

perkembangan.

Ketika api ditemukan dengan digesekkannya

dua batu di zaman batu lama, manusia tidak lagi

tinggal di pohon-pohon. Mereka mulai menyebar

ke berbagai penjuru bumi, khususnya di sepanjang

aliran sungai dan pantai. Di tempat itulah, mereka

memenuhi kebutuhan hidup dengan berburu ikan

dan kepiting yang kemudian dibakar dengan api,

serta memanfaatkan akar dan umbi-umbian yang

dimasak dalam abu panas.

Ketika tombak, pentungan, busur dan anak panah

ditemukan, manusia mulai berburu hewan-hewan

yang lebih besar dari ikan dan kepiting. Mereka

hidup berpindah-pindah tempat (nomaden) secara

berkelompok dan memenuhi kebutuhan dari hasil

buruan secara berkelompok pula.

Ketika menemukan wilayah dengan sumber

makanan yang melimpah, mereka akan menetap

dalam waktu yang cukup lama di sana. Sumber

makanan yang melimpah membuat waktu lebih

4 Friedrich Engels, Asal Usul Keluarga, Kepemilikan Pribadi dan Negara, (Jakarta: Kalyanamitra, 2011), hlm. 2

Page 43: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

19

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

luang sehingga mendorong berbagai penemuan

teknik pengolahan makanan, mulai dari pengeringan

dan pengasapan serta penemuan peralatan rumah

tangga yang terbuat dari kayu, tanah liat, anyaman

serat kayu, hingga pemanfaatan papan kayu untuk

dijadikan rumah-rumah. Penemuan-penemuan

ini membantu manusia bertahan hidup dengan

menetap di satu tempat pada saat itu.

Tahap perkembangan berikutnya, manusia mulai

menjinakkan binatang hidup, memeliharanya, serta

mulai membudidayakan tanaman.5

Berakhirnya masyarakat komunal primitif ini

ditutup dengan masa pertanian awal, bersamaan

dengan ditemukannya kemampuan untuk melebur

biji besi yang digunakan untuk membuat alat

bajak yang ditarik oleh hewan ternak. Di sinilah,

masyarakat mulai menggunakan tanah sebagai

ladang untuk memproduksi pangan.

Menurut Rosa Luxemburg, akhir dari masa

komunal primitif menjadi cikal bakal dari masa

perbudakan (untuk bertahan hidup para budak

harus berproduksi sesuai perintah tuan pemilik

budak) di Yunani Kuno dan feodalisme (dalam

berproduksi para petani menggarap tanah yang

⁵ Ibid, hlm 2-5.

Page 44: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

20

Intr

ans I

nstit

ute

dimiliki oleh tuan tanah agar dapat bertahan hidup)

di Abad Pertengahan Eropa.6

Perkembangan cara pemenuhan kebutuhan

hidup di tiap wilayah pada jaman komunal primitif

tidak serupa dan tidak serentak. Perkembangan

zaman selalu menyesuaikan dengan kondisi

alamnya. Seperti pada saat bumi bagian Timur

telah berhasil menjinakkan hampir semua binatang

yang bisa dijinakkan dan mampu membudidayakan

hampir semua biji yang dapat dibudidayakan, di

saat yang sama di bumi bagian Barat, khususnya

daratan Amerika hanya dapat menjinakkan Llama,

dan hanya dapat membudidayakan maize (biji

jagung).7

Zaman Perbudakan

Peralihan masyarakat komunal primitif menuju

masyarakat perbudakan disebabkan adanya

penaklukan komune satu terhadap komune

lainnya.8 Penaklukan ini terwujud dalam perang-

perang antar suku yang menjadi sebab munculnya

bangsawan-bangsawan (aristokrat) dalam suatu

suku.9 6 Dede Mulyanto dalam Pendahuluan buku Arianto Sangadji, Transisi dari Feodalisme ke Kapitalisme, Penerbit IndoPROGRESS 2019, hlm. x 7 Friedrich Engels, Asal Usul Keluarga, Kepemilikan Pribadi dan Negara, hlm. 48 Dede Mulyanto, Genealogi Kapitalisme, hlm. 159 Dede Mulyanto, Pendahuluan Transisi dari Feodalisme ke

Page 45: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

21

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Masalah semakin runcing ketika dalam

perkembangannya lahir suatu hak untuk

mewariskan dan menerima warisan, serta

menjual tanah warisan yang membuat adanya

praktik membeli tanah di luar komunitasnya. Ini

menyebabkan kepemilikan tanah yang timpang.

Suatu luasan tanah akhirnya dimiliki keturunan

pemiliknya. Sebaliknya, manusia yang tak memiliki

tanah tak dapat mewariskan apa pun kepada

keturunannya.

Kemampuan kelas-kelas dalam masing-masing

komunitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

akhirnya berbeda. Para penakluk tentu sangat

mampu memenuhi kebutuhannya, sementara

komunitas yang ditaklukkan menjadi budak, tak

dapat mewariskan apa pun kepada keturunannya,

kecuali mewariskan ‘profesinya’ sebagai budak.

Para penakluk dalam perbudakan Yunani

kuno disebut sebagai warga merdeka. Mereka

menguasai tanah-tanah dan para budak. Untuk

memenuhi kebutuhannya, mereka mengambil

hasil produksi yang dikerjakan para budak.

Sebaliknya, untuk tetap memenuhi kebutuhan

hidup, para budak harus berproduksi yang hasilnya

diperuntukkan bagi seluruh warga merdeka sesuai

Kapitalisme, hlm. xi

Page 46: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

22

Intr

ans I

nstit

ute

dengan kedudukannya di suatu klan atau suku.10

Para budak hanya mendapat sangat sedikit bagian.

Mereka bahkan banyak yang meninggal karena

kerja yang terlalu keras, sementara hasil yang

didapat tak cukup mengganti tenaganya. Dalam

periode Kekaisaran Romawi, misalkan, budak

bekerja dalam tujuh hari dalam seminggu. Enam

hari ia menggarap tanah-tanah bangsawan dan

hasil kerja sepenuhnya ia serahkan untuk pemilik

budak. Satu hari, yakni hari Minggu, ia menggarap

sebidang kecil tanahnya sendiri untuk memenuhi

kebutuhan pangan diri dan keluarganya. 11

Begitu juga dengan peralihan komunal

primitif menuju feodalisme di bagian bumi lain.

Telah dijelaskan di atas, masa komunal primitif

berakhir secara bertahap sejak adanya hak untuk

mewariskan kepemilikan tanah dalam komunitas,

serta mulai adanya penjualan kepemilikan tanah

kepada orang-orang di luar komunitas.12 Kelak,

ini melahirkan ketimpangan ekonomi, di mana

terdapat orang-orang yang secara ekonomi

mampu memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan

yang lain justru sebaliknya. Karena tanah adalah

10 Dede Mulyanto, Genealogi Kapitalisme, hlm. 1511 Ernest Mandel, Penenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis, https://www.marxists.org/indonesia/archive/mandel/002.html12 Dede Mulyanto, Pendahuluan Transisi dari Feodalisme ke Kapitalisme, hlm. xi

Page 47: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

23

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

sarana utama memenuhi kebutuhan hidup, maka

membuat orang-orang yang tidak memilikinya

kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Zaman Feodal

Pada masa feodal, raja adalah pemegang

kekuasaan tertinggi atas tanah dan hasil

produksinya. Bangsawan, pemuka agama,

dan para vasal (raja bawahan yang menguasai

sebagian wilayah) akan menjadi pemilik tanah jika

dikehendaki oleh sang raja.13 Dari situlah kebutuhan

mereka terpenuhi. Bagaimana dengan manusia

yang tak memiliki tanah? Dalam corak feodal,

golongan ini biasa disebut petani hamba. Mereka

diharuskan menggarap tanah milik para tuan tanah.

Hasil produksi sepenuhnya harus mereka serahkan

kepada tuan tanah. Sebagian waktu tersisa ia

gunakan untuk mengerjakan tanahnya sendiri

untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.14

Seperti di sebagian besar wilayah pada awal

Abad Pertengahan, para petani hamba bekerja

enam hari dalam seminggu. Di sana, tanah dibagi

menjadi tiga bagian; tanah komunal, tanah untuk

pemenuhan kebutuhan petani hamba, dan tanah

khusus milik para tuan tanah. Dari enam hari itu,

13 Dede Mulyanto, Genealogi Kapitalisme, hlm. 1614 Ibid, hlm. 17

Page 48: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

24

Intr

ans I

nstit

ute

tiga hari digunakan untuk mengerjakan lahan

khusus untuk memenuhi kebutuhan pangan petani

hamba dan keluarganya. Tiga hari lain digunakan

untuk mengerjakan lahan tuan tanah tanpa upah

untuk menopang kehidupan mewah tuan tanah.15

Dalam zaman feodal, aktivitas produksi paling

dominan adalah pengolahan lahan-lahan pertanian

dan perkebunan. Namun, ada pula pengrajin

industri pedesaan, kaum tukang dan pedagang

yang jumlahnya tidak signifikan. Mereka juga turut

merasakan segala kebijakan penguasa feodal yang

tak menguntungkan. Selain itu, vasal sebagai salah

satu penguasa tanah, dalam beberapa kasus, cukup

berkuasa atas daerah kekuasaannya dibanding sang

raja. Karena mereka juga diharuskan menyerahkan

upeti kepada raja, penerapan upeti yang tinggi

akhirnya menjadi penyebab mereka bersekutu

membangun gerakan perlawanan melawan

kerajaan.16 Semua ini mereka lakukan untuk

kepentingan mereka masing-masing.

Hasil produksi para petani hamba yang menopang

institusi feodal ini merosot, seiring berkembangnya

kota-kota benteng di Eropa. Para petani lebih

15 Ernest Mandel, Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis, https://www.marxists.org/indonesia/archive/mandel/002.htm16 Dede Mulyanto Pendahuluan Transisi dari Feodalisme ke Kapitalisme, hlm. xiii

Page 49: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

25

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

memilih melepaskan ikatannya pada tuan feodal,

dan bekerja di kota-kota benteng (kota yang

dibangun oleh vasal, para pedagang, pengrajin, dan

para tukang) yang lebih demokratis.17 Perjuangan

kelompok ‘pembangkang’ melawan para feodal

(raja, bangsawan, dll) untuk membebaskan diri ini

kelak melahirkan masyarakat borjuis.

Dalam sistem produksi feodal, misalkan,

keterbatasan teknologi pada masa itu belum

mendukung proses pengorganisasian dan

pembagian kerja secara spesifik seperti sekarang.

Karakteristik umum sistem produksi feodal masih

dalam sistem pertanian (agraria).18 Perkakas

pertaniannya tidak jauh dari alat-alat pertanian

dasar (kerbau bajak, cangkul, arit, dll). Mayoritas

barang yang diproduksi ialah pertanian pangan

semisal padi, gandum, umbi-umbian, jagung,

dan sebagainya, yang hasilnya dipanen hanya

untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari

(subsistensi). Aktivitas menanam hingga panen

dilakukan sendiri atau dibantu anggota keluarga,

tanpa mempekerjakan tenaga kerja orang lain

dengan sistem kerja upahan.19

17 Ibid, hlm. xv18 Selengkapnya, dapat dilihat dalam Arianto Sangaji (2019). Transisi dari Feodalisme ke Kapitalisme. Buku Saku IndoPROGRESS No. 23, hal. 2519 Hal ini menjadi salah satu karakteristik pembeda penting antara feodalisme dan kapitalisme. Namun, tidak berarti bahwa dalam sistem produksi feodalisme sama sekali tak ada

Page 50: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

26

Intr

ans I

nstit

ute

Meski demikian, tanah pada saat itu bukan

dimiliki oleh mayoritas petani yang menggarap

lahan tersebut, tetapi dimiliki segelintir tuan tanah

(feodal). Untuk menggarap lahan pertanian, para

petani mesti mendapatkan restu dari tuan tanah

untuk menggarapnya. Selain itu, para petani juga

dibebani dengan membayar upeti (pajak), dan

menggarap lahan milik tuan tanah.

Ringkasnya, masa feodal diwarnai dua golongan

masyarakat yang berbeda kekuatan ekonominya.

Tuan tanah memiliki hak istimewa untuk menguasai

sarana produksi (dalam hal ini tanah) dan hidup

dari kerja petani hamba dari upeti dan kerja petani

hamba di lahan-lahan yang dikuasai tuan tanah.

Sementara petani hamba yang hidup dari proses

kerjanya sendiri, menggarap tanahnya sendiri dan

tanah-tanah tuan tanah, serta memberikan upeti.

Sebagian kalangan mengartikan feodalisme dalam

makna ini, yakni proses pengambilalihan hasil

kerja (eksploitasi) oleh minoritas tuan tanah dari

mayoritas petani penggarap (produsen langsung),20

fenomena “kerja upahan” Fenomena ini ada, namun bukanlah karakter dominan, sebagaimana yang terjadi dalam kapitalisme sekarang. Sekilas tentang ini dapat dilihat dalam Ibid, hal. 27-2820 Disebut produsen langsung, karena mereka melakukan kerja produktif menghasilkan barang kebutuhan. Dengan barang yang mereka hasilkan, mereka menghidupi golongan masyarakat lainnya (dalam feodalisme; tuan tanah) dan makin memperkokoh kekuatan ekonomi politik golongan tersebut.

Page 51: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

27

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

melalui upeti ataupun kewajiban kerja pada hari

tertentu di lahan tuan tanah.21

Lalu bagaimana dengan cara manusia memenuhi

kebutuhan hidup dalam kapitalisme?

Sejarah Kemunculan Kapitalisme

Sebagai sebuah sistem produksi, kapitalisme

tidak secara tiba-tiba ada di dunia. Ia memiliki

sejarah, serta proses gerak perubahan yang

dinamis. Ia lahir, hidup, dan berkembang dalam

fase tertentu dari sejarah perkembangan umat

manusia. Karena ia memiliki awal, ia juga akan

menemui akhirnya.

Secara alamiah, untuk dapat bertahan hidup,

manusia membutuhkan pangan, sandang, papan,

dan sarana lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Namun, bagaimana barang-barang itu dihasilkan

oleh proses kerja manusia, hal itu juga tergantung

pada tingkat kemajuan teknologi dan bagaimana

proses kerja diorganisasikan.

Sebelum menjadi sebuah sistem ekonomi

dominan yang mengglobal seperti sekarang,

kapitalisme memerlukan suatu pra-kondisi yang

21 Untuk memeriksa beberapa pandangan seputar pengartian feodalisme sebagai sebuah sistem produksi, dapat dilihat dalam Arianto Sangaji (2019). Transisi dari Feodalisme ke Kapitalisme. Buku Saku IndoPROGRESS No. 23, hal. 25-30

Page 52: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

28

Intr

ans I

nstit

ute

menyebabkan terjadinya suatu proses pemisahan

para produsen langsung (petani penggarap, dan

sebagainya) dari sarana mereka untuk memenuhi

kebutuhan hidup, dalam hal ini tanah. Dalam

berbagai literatur Marxis, proses ini disebut

dengan istilah “akumulasi primitif”. Akibat proses

itu, mayoritas petani yang sebelumnya merupakan

“produsen langsung” kehilangan sarana produksi

utamanya: tanah (proletarisasi). Hilangnya tanah

berarti hilangnya pula sarana utama untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

Proses pemisahan ini menciptakan barisan

“tenaga kerja bebas” yang bisa dieksploitasi

perusahaan industri kapitalis. Dalam literatur

Marxis, istilah tenaga kerja bebas merujuk pada

barisan manusia yang bebas (kehilangan) dari

sarana produksinya dan bebas untuk menjadi

buruh upahan.

Mayoritas petani yang telah kehilangan sarana

berproduksinya tentu tak banyak pilihan. Karena

tak punya tanah, ia tak dapat melakukan aktivitas

produksi pertanian. Jika tak berproduksi, ia tak

dapat menghasilkan pangan. Jika tak memiliki

pangan, ia tak bisa makan. Akhir cerita, satu-

satunya pilihan untuk bertahan hidup adalah

menjual tenaga kerjanya ke pabrik-pabrik atau

Page 53: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

29

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

industri pertanian/perkebunan/peternakan yang

memasok kebutuhan bahan baku industri pabrikan.

Ia harus bekerja selama jam tertentu dalam sehari

guna mendapatkan upah.

Orang-orang yang bekerja/menjual tenaga

kerjanya pada orang lain demi mendapatkan upah

untuk bertahan hidup diartikan sebagai buruh

(pekerja) upahan. Sedangkan, orang-orang yang

mempekerjakan/membeli tenaga kerja orang lain

untuk akumulasi laba disebut kapitalis.

Saat feodalisme benar-benar runtuh, para

pedagang besar berkembang bebas. Para tukang

dan pengrajin membentuk “gilda-gilda” (serikat

pengrajin atau saudagar yang dibentuk guna

memantau kegiatan usaha atau perniagaan

mereka di daerah tertentu) yang terorganisasi

secara demokratis dan rapi. Gilda inilah yang

menjadi, tempat mereka menumpuk kekayaan dari

perdagangan barang-barang yang mereka produksi.

Dari sini, berkembanglah sistem pembagian kerja

yang lebih kompleks dan sistem kerja upahan

(orang bekerja dan diupah sesuai apa yang ia

kerjakan dalam kurun waktu tertentu). Pedagang

dan pengrajin yang menguasai alat-alat produksi ini

dalam perkembangannya menjadi kelas borjuis.

Page 54: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

30

Intr

ans I

nstit

ute

Bagaimana dengan petani kecil dan pengrajin

tradisional yang juga ingin bebas dari kekangan

tuan tanah dan majikan? Setelah kehancuran

sistem feodalisme, mereka kembali berproduksi

di lahan-lahan komunal. Namun pada abad ke-

16, saat industri perkotaan berkembang, tanah-

tanah komunal yang mereka gunakan sebagai

sarana produksi itu dirampas. Di penjuru pedesaan

Inggris22 ataupun Afrika23, tanah-tanah yang digarap

petani, diubah menjadi milik negara, yang lalu

disewakan kepada swasta (privat). Privatisasi tanah

inilah yang kelak digunakan sebagai basis untuk

melipatgandakan kekayaan

Perampasan ini dilegalkan secara hukum melalui

perundang-undangan. Di Inggris, undang-undang

ini dikenal dengan Bill of Enclosure of Commons

(Undang-undang pemagaran tanah-tanah

komunal). Tak hanya itu, parlemen juga menerbitkan

Bill of Reform dan Poor Law Amandement. Orang-

orang yang tak lagi menguasai sarana produksi (tak

memiliki segala hal yang menjadi syarat seseorang

dapat berproduksi, misal tanah, peralatan, mesin,

dll) akhirnya kehilangan sumber penghidupan dan

jaminan sosial. Petani-petani itu harus pergi, karena

22 Dede Mulyanto, Genealogi Kapitalisme, hlm. 2223 Ernest Mandel, Penenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis, https://www.marxists.org/indonesia/archive/mandel/002.htm

Page 55: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

31

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

jika tidak, mereka dianggap melanggar hukum yang

berlaku.24 Walau mereka masih menggarap lahan-

lahan itu, mereka tak lagi berhak memilikinya.

Apakah kapitalisme masuk ke Indonesia dengan

cara enclosure? Iya. Nenek moyang kita juga

mengalami enclosure. Mula-mula, pemerintah

kolonial menetapkan sistem tanam paksa di Jawa

untuk menopang produksi berbagai komoditas

ekspor bagi pemerintahan kolonial melalui

tanam paksa (1830-1850). Dalam sistem tanam

paksa ini, petani pedesaan dipaksa menanami

seperlima lahannya dengan komoditas ekspor

sesuai permintaan pemerintahan kolonial. Sistem

ini membuat banyak petani tercekik. Pada saat itu,

uang mulai digunakan. Hasil pertanian yang didapat

oleh petani tak cukup untuk memenuhi kebutuhan

hidup yang mulai dibeli dengan uang. Kondisi

inilah yang membuat mereka melepas lahan-

lahan pertaniannya.25 Mereka inilah yang nantinya

bertransformasi menjadi buruh upahan. Praktik

penyewaan tanah dan pekerja upahan yang belum

biasa pada saat itu didukung dengan terbitnya

Undang-undang Persewaan pada 1839 dan 1857.

Pada 1870, pemerintah kolonial menerbitkan

Undang-undang Pertanahan (Agrarischewet)

24 Dede Mulyanto, Genealogi Kapitalisme, hlm. 2325 Ibid, hlm. 31

Page 56: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

32

Intr

ans I

nstit

ute

yang serupa dengan Bill of Enclosure of Commons

dan Staatsblad yang serupa dengan Poor Law

Amandement.

Aturan-aturan ini membuat tanah kini menjadi

komoditas. Mayoritas petani yang tak dapat

mempertahankan tanahnya akhirnya ‘menjual

tenaga kerjanya’ untuk mendapatkan upah (pekerja

upahan). Tak ada pilihan bagi mereka. Jika ingin

tetap hidup, tenaga kerja sebagai hal terakhir yang

mereka miliki harus mereka jual.

Berbagai aturan-aturan itu akhirnya memaksa

orang-orang yang kehilangan sarana produksi untuk

menjual tenaga kerjanya pada industri kolonial

dengan upah murah. Tanpa aturan-aturan itu, tak

akan ada orang-orang yang kehilangan alat-alat

produksinya. Tiadanya orang-orang yang kehilangan

alat-alat produksi berarti tiadanya kelas yang bisa

dieksploitasi sebagai buruh upahan, sehingga

industri tak akan berjalan. Aturan-aturan itu secara

tidak langsung menjadi instrumen penting dalam

menjalankan industri yang memerlukan tenaga

kerja upahan.

Semakin berkembang kapitalisme, maka berarti

semakin berkembang produksi komoditas dan

tenaga kerja upahan. Saat ini, hampir semua barang-

Page 57: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

33

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

hidup diperdagangkan. Mulai dari makanan,

tempat tinggal, pakaian, kesehatan, pendidikan,

kebahagiaan, hingga hiburan. Tetapi di sisi lain,

sebagian besar dari kita tak memiliki kekuasaan

dan kontrol atas alat-alat produksi yang digunakan

untuk memproduksi barang-barang kebutuhan

hidup. Sehingga, sebagian besar dari kita ‘menjual

tenaga kerjanya dengan suka rela’ demi upah agar

dapat memenuhi kebutuhan.

Page 58: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

B A B I I I

B A G A I M A N A K A P I T A L I S M E B E K E R J A ?

Page 59: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

35

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Dalam kajian ilmu sosial, ekonomi dan politik,

atau barangkali kritik-kritik yang umum terlontar

dalam dunia gerakan sosial, istilah “kapitalisme”

merupakan terma yang sering kali muncul. Para

aktivis sering memunculkannya untuk memprotes

kebijakan pro pemodal, ketimpangan kekayaan

ekstrem, penggusuran lahan dan perumahan

warga, dll. Namun, apa makna istilah ini?

Penggunaan istilah “kapitalisme” di sini merujuk

pada soal bagaimana aktivitas produksi dijalankan.

Produksi adalah proses digunakannya tenaga kerja

manusia untuk mengubah suatu barang dari alam

(bahan mentah, setengah jadi) menjadi barang

yang bisa dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan

hidup manusia.26 Proses produksi selalu melibatkan

kombinasi antara kerja manusia dan alat-alat

produksi yang juga dihasilkan dari alam.27

Kapitalisme adalah sistem produksi barang-

barang konsumsi dan reproduksi barang-barang

modal yang didasarkan pada hubungan antara

kapitalis dengan buruh. Kapitalis mengeksploitasi28

26 Lihat, Henry Bernstein (2019). Dinamika Kelas dalam Perubahan Agraria (Edisi Revisi), Terjemahan dari edisi Inggris berjudul Class Dynamics of Agrarian Change. Yogyakarta: INSISTPress, hlm. 1727 Gerard Dumenil dan Duncan Foley (2015). Analisa Marx atas Produksi Kapitalis. Penerbit IndoPROGRESS, hlm. 1128 Diartikan sebagai proses penciptaan nilai baru yang lebih besar dari yang si kapitalis investasikan dalam proses produksi. Nilai lebih (keuntungan hasil produksi) ini, yang

Page 60: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

36

Intr

ans I

nstit

ute

buruh untuk mengakumulasi laba, buruh

bekerja pada kapitalis untuk mendapat upah

demi bertahan hidup.29 Para kapitalis harus

melakukannya secara terus menerus untuk

memperbesar tingkat keuntungan (reproduksi

yang diperluas). Reproduksi adalah proses produksi

berkelanjutan, di mana keuntungan yang didapat

dari produksi sebelumnya diinvestasikan kembali

untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak

(akumulasi).

Karakteristik Umum Kapitalisme

Kapitalisme sebagai sebuah sistem produksi dan

reproduksi ditandai oleh beberapa hal: 1) produksi

komoditas (barang dan jasa) secara sistematis

dan meluas, 2) keharusan akumulasi, 2) tenaga

kerja upahan sebagai komoditas. dan 4) akumulasi

primitif, yang telah kita bahas sebelumnya sebagai

pra-kondisi bagi kapitalisme.30

dihasilkan oleh buruh dalam proses kerja menghasilkan barang (komoditas) diambil alih oleh si kapitalis. Lebih lanjut tentang ini dapat dilihat dalam Dede Mulyanto (2012). Genealogi Kapital: Antropologi dan Ekonomi Politik Pranata Eksploitasi Kapitalistik. Yogyakarta: Resist Book, hlm. 108-11229 Definisi umum kapitalisme dapat dilihat dalam Henry Bernstein (2019). Dinamika Kelas dalam Perubahan Agraria (Edisi Revisi), Terjemahan dari edisi Inggris berjudul Class Dynamics of Agrarian Change. Yogyakarta: INSISTPress, hlm. 1. Dapat pula dilihat dalam Arianto Sangaji (2019). Transisi dari Feodalisme ke Kapitalisme. Buku Saku IndoPROGRESS No. 23, hlm. 31-3230 Lihat, Ibid. hlm. 36-38

Page 61: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

37

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

1. Produksi komoditas berkelanjutan dan

diperluas.

Dalam sejarah umat manusia, proses produksi

untuk menghasilkan barang kebutuhan

hidup telah lama berlangsung jauh sebelum

kapitalisme.31 Sekitar tahun 9000 SM,

manusia telah melakukan proses ini. Begitu

juga dengan perdagangan komoditas, ia

sudah ada sebelum kapitalisme.

Lantas apa yang membedakannya dengan

produksi komoditas dalam kapitalisme?

Tujuan utama produksi komoditas dalam

kapitalisme adalah untuk meningkatkan

akumulasi laba, bukan demi menyediakan

barang-barang kebutuhan hidup masyarakat.

Karena tujuannya adalah mendapatkan laba,

maka para kapitalis akan memproduksi semua

hal yang potensial dijadikan komoditas.

2. Keharusan akumulasi.32

Kemudian, agar dapat menghasilkan

keuntungan yang terus berlipat, produksi

komoditas itu mesti berlanjut dan dilakukan

31 Proses mengubah alam (atau barang dari alam) untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subsistensi).32 Lihat, Henry Bernstein (2019). Dinamika Kelas dalam Perubahan Agraria (Edisi Revisi), Terjemahan dari edisi Inggris berjudul Class Dynamics of Agrarian Change. Yogyakarta: INSISTPress, hlm. 35

Page 62: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

38

Intr

ans I

nstit

ute

terus-menerus. Sederhananya, akumulasi

adalah pengumpulan keuntungan yang

dihasilkan dari proses produksi. Keuntungan

itu kelak digunakan untuk membiayai proses

produksi selanjutnya demi mendapatkan

keuntungan yang lebih besar lagi.

Dalam kapitalisme, kecenderungan kapitalis

melakukan akumulasi bukanlah karena ia

serakah atau suka menumpuk kekayaan,

dan sebagainya. Tetapi untuk menjaga

agar perusahaannya tidak terlempar dari

persaingan.

Setiap perusahaan berusaha menggenjot

produktivitas semaksimal mungkin untuk

memproduksi komoditas sebanyak-

banyaknya. Semakin produktif, ia dapat

menurunkan harga komoditas yang ia

jual kepada konsumen. Menggenjot

produktivitas dapat dilakukan dengan dua

cara: pertama, mengintensifkan eksploitasi

terhadap tenaga kerja; yang kedua,

meningkatkan kecanggihan teknologi atau

alat-alat produksi. Menggunakan teknologi

(alat produksi) terbaru dan canggih dapat

membuat perusahaan menghasilkan

komoditas dalam jumlah yang banyak dalam

Page 63: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

39

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

tempo yang singkat. Namun, teknologi

terbaru relatif mahal. Untuk itu, akumulasi

harus terus dilakukan agar alat-alat produksi

dapat ditingkatkan.

3. Tenaga kerja sebagai komoditas.33

Ini merupakan salah satu karakteristik

kapitalisme yang paling penting. Dalam

kapitalisme, tenaga kerja manusia dijadikan

komoditas. Ia diperjualbelikan di pasar

tenaga kerja untuk dibeli oleh si kapitalis.

Namun patut dicatat, hubungan kapitalis

dan pekerja tidaklah alamiah, dalam arti

saling membutuhkan dan setara, melainkan

suatu hubungan yang eksploitatif. Dalam

proses produksi dan reproduksi, terdapat

proses pengambilalihan surplus produksi

(keuntungan hasil produksi) yang dihasilkan

oleh buruh dalam proses kerja menghasilkan

komoditas. Hal ini akan diulas singkat dalam

pembahasan selanjutnya: hukum gerak

kapitalisme.

4. Akumulasi primitif.

Penjelasan tentang akumulasi primitif telah

dijelaskan dalam pembahasan sebelum

karakteristik umum kapitalisme.

33 Ibid, hlm. 36

Page 64: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

40

Intr

ans I

nstit

ute

Hukum Gerak Kapital

Istilah “kapital” merujuk pada modal yang

dimiliki kapitalis dalam proses produksi. Ia dapat

berbentuk uang, dapat juga berbentuk komoditas

(mesin, bahan baku, tenaga kerja). Literatur Marxis

menjelaskan produksi kapital melalui dua proses:

valorisasi dan sirkulasi. Pertama, kapital sebagai

nilai mengekspansi (memperbesar) dirinya sendiri

(valorisasi). Setelah melewati satu rangkaian

proses produksi, nilai kapital semakin bertambah

besar dari pada nilai awal sebelum proses produksi

berlangsung. Proses pembesaran ini juga dimaknai

sebagai proses ekspansi (pembesaran/perluasan)

diri. Kedua, kapital sebagai nilai yang mengubah

bentuknya dalam proses sirkulasi. Ia mulanya

berwujud uang; lalu berbentuk komoditas yang

digunakan dalam proses produksi (bahan baku,

alat-alat produksi, dan tenaga kerja); lalu berwujud

komoditas yang diproduksi; lalu berbentuk laba.34

Sebelum memulai satu siklus produksi, kapitalis

terlebih dahulu perlu mengubah kapital-uangnya

ke dalam bentuk alat produksi (mesin, gedung,

tanah, dll) dan bahan baku (bahan mentah yang

digunakan). Keduanya diistilahkan sebagai kapital

34 Lebih lanjut, dapat dilihat dalam Gerard Dumenil dan Dun-can Foley (2015). Analisa Marx atas Produksi Kapitalis. Pener-bit IndoPROGRESS, hlm. 14

Page 65: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

41

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

konstan (c). Kapital jenis ini nilainya tak dapat

bertambah. Ia hanya menghasilkan nilai yang ada

dalam dirinya dan teralihkan ke dalam produk akhir.

Selain kapital konstan itu, kapitalis juga mesti

membeli tenaga kerja yang disebut sebagai kapital

variabel (v). Disebut variabel karena ia adalah

kapital “pengubah”, yang akan mengoperasikan

kapital konstan dalam melangsungkan proses

produksi. Kapital konstan tidak bisa berjalan

tanpa adanya tenaga kerja Jika kapital konstan tak

dapat bertambah nilainya, kapital variabel justru

sebaliknya. Kapital jenis ini merupakan faktor

utama pengubah total jumlah nilai dalam produk

akhir, termasuk nilai lebih (s) yang ia hasilkan. Ia

menjadi faktor kunci keuntungan yang didapatkan

oleh kapitalis, setelah komoditas yang dihasilkan

dipertukarkan dalam relasi jual beli di pasar.35

Sederhananya, rumus umum sirkulasi kapital

ini adalah uang-komoditas-komoditas-uang dalam

jumlah yang bertambah (M - C - C - M+).36 Mari

kita buat satu contoh sederhana. Si A memiliki

modal awal berupa uang sejumlah Rp 100 juta.

Dengan uang ini, ia berencana ingin membuka

35 Dede Mulyanto (2012). Genealogi Kapital: Antropologi dan Ekonomi Politik Pranata Eksploitasi Kapitalistik. Yogyakarta: Resist Book, hlm. 110-11136 Ibid, hlm. 100

Page 66: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

42

Intr

ans I

nstit

ute

bisnis penjualan roti. Untuk merealisasikannya,

digunakanlah modal uang tadi untuk membeli

alat-alat produksi, berupa mesin adonan, oven,

dll, sejumlah Rp 60 juta. Kemudian, ia membeli

bahan baku semacam tepung terigu, bibit roti,

dll, seharga Rp 20 juta. Sisa uang sebanyak Rp 20

juta ia gunakan untuk membayar upah pekerja

yang akan ia pekerjakan di perusahaan rotinya.

Setelah menghasilkan roti yang seluruhnya ia jual/

pertukarkan di pasar, total uang yang ia dapatkan

adalah Rp 200 juta. Dengan begitu, ia telah

mengantongi keuntungan senilai Rp 100 juta. Tentu

saja, proses produksi tidak berakhir begitu saja.

Setelah mendapatkan laba 2 kali lipat dari modal

uang yang telah ia keluarkan. Sebagian kecil modal

akan ia konsumsi, dan sebagian besar modal akan

ia gunakan untuk memperbesar proses produksi

demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar

lagi. Kapital-uang (yang bertambah jumlahnya dari

jumlah awal) akan diubah kembali, baik dalam

bentuk alat produksi, bahan baku, dan tenaga kerja.

Si kapitalis akan berupaya memacu keuntungannya

mencapai 300, 400 juta, dan seterusnya.

Persaingan antar kapitalis memaksanya

mengembangkan keuntungan secara terus

menerus dan berkelanjutan dengan terus memacu

Page 67: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

43

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

produktivitas dalam proses produksi, dengan cara

mengintensifkan eksploitasi terhadap buruh atau

meningkatkan kecanggihan teknologi. Bila tak

begitu, ia cenderung tak akan bisa bersaing dengan

sesama kapitalis lainnya yang jauh lebih produktif

dan kompetitif.

Dalam kapitalisme, pasar menjadi arena satu-

satunya untuk mempertukarkan barang-barang

yang diproduksi. Pasar memiliki hukumnya sendiri.

Para kapitalis mesti tunduk pada hukum pasar;

paksaan persaingan, maksimalisasi keuntungan

sebagai satu-satunya tujuan dalam produksi,

keharusan menginvestasikan kembali laba yang

diproduksi, produktivitas tenaga kerja, dan

pengembangan produksi.37

Untuk mendapatkan barang konsumsi guna

memenuhi kebutuhan subsistensi pun, semua orang

harus membelinya di pasar. Dalam perkembangan

kapitalisme sekarang, tentu tidak hanya kebutuhan-

kebutuhan fisik saja yang diperjualbelikan. Bahkan

kebutuhan yang tak tampak semisal pendidikan,

kesehatan, dan semacamnya juga diperdagangkan

di pasar. Untuk mendapatkan semua ini, setiap orang

37 Ellen Meiksins Wood (2002) dalam Nadya Karimasari (2016). Dalil Pokok Kapitalisme. Harian Indoprogress. Diakses 4 Maret 2020, dari https://indoprogress.com/2016/02/dalil-pokok-kapitalisme/

Page 68: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

44

Intr

ans I

nstit

ute

harus membayar dengan uang. Tak ada uang, tak

ada hak untuk menikmati barang dan jasa. Ia bukan

perdagangan biasa layaknya sistem perdagangan

dalam sistem produksi pra-kapitalisme, melainkan

penentu utama dan pengatur seluruh aspek

kehidupan.38

Perkembangan Kapitalisme Hari Ini

Tekanan persaingan memaksa tiap kapitalis

produktif mungkin menghasilkan barang;

memaksanya untuk menggunakan teknologi

produksi paling canggih, sehingga dapat lebih

efektif dan efisien menghasilkan komoditas

yang banyak. Semakin banyak barang dihasilkan,

semakin banyak pula keuntungan didapatkan.

Karena komoditas berjamuran di pasar, harganya

menjadi relatif murah. Bagi perusahaan kapitalis

yang kompetitif dan produktif, barangkali ini bukan

masalah. Mereka dapat menghasilkan keuntungan

dari total banyaknya komoditas yang dijual ke pasar,

serta murahnya ongkos produksi. Namun beda

cerita untuk perusahaan kapitalis yang tak seberapa

produktif, ini adalah malapetaka. Penurunan harga

berarti merosotnya pendapatan perusahaan.

38 Nadya Karimasari (2016). Dalil Pokok Kapitalisme. Harian Indoprogress. Diakses 4 Maret 2020 dari https://indoprogress.com/2016/02/dalil-pokok-kapitalisme/

Page 69: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

45

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Satu persatu perusahaan kapitalis bangkrut.

Hanya segelintir perusahaan yang bertahan.

Mereka yang menang ini, dapat lebih mudah dan

secara masif menghasilkan keuntungan. Inilah

konsekuensi dari hukum persaingan: konsentrasi

produksi. Aktivitas produksi akhirnya terpusat

pada segelintir perusahaan kapitalis monopoli

yang paling kompetitif.39 Di titik ini, kapitalisme

bermetamorfosis dalam wujudnya yang tertinggi,

yakni kapitalisme monopoli.40 Tak jarang, segelintir

perusahaan raksasa ini juga membentuk kartel,

yakni kesepakatan terselubung beberapa

perusahaan raksasa untuk menentukan batasan

jumlah produksi, mengatur harga komoditas,

dan membagi pasar di antara mereka.41 Dengan

melakukan itu, potensi meraup keuntungan besar

tentunya akan semakin besar.

Kapitalisme yang telah mencapai tahap

monopoli, ditandai oleh pasar yang hanya dikuasai

39 Selengkapnya, lihat Ernest Mandel (2006). Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis. Marxists Internet Archive. Di akses 4 Maret 2020, dari https://www.marxists.org/indonesia/archive/mandel/002.htm40 Tidak berarti bahwa iklim persaingan sepenuhnya telah hilang dalam corak produksi kapitalisme. Dalam skala yang luas dan formal, persaingan tetap eksis dalam kapitalisme. Sekalipun tidak lagi menjadi corak dominan sebagaimana pada fase-fase awal sebelumnya. Selengkapnya, lihat dalam Ibid.41 Lihat, Ted Sprague (2012). Apa itu Imperialisme dan Bagaimana Melawannya?. Militan Indonesia. Di akses 4 April 2020, dari https://www.militanindonesia.org/teori-4/sosialisme/8370-apa-itu-imperialisme-dan-bagaimana-melawannya.html

Page 70: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

46

Intr

ans I

nstit

ute

beberapa industri raksasa. Semisal, dalam industri

otomobil di Amerika, hanya dikuasai oleh General

Motors, Ford, dan Chrysler. Industri yang sama

di Jepang juga hanya dikuasai oleh beberapa

perusahaan besar semacam Nissan, Suzuki, Toyota,

Honda, Daihatsu, Mitsubishi, Mazda, dan Subaru.42

Indonesia menjadi salah satu pasar impor potensial

bagi industri-industri otomobil raksasa Jepang

itu. Pada 2016, lima teratas industri itu berturut-

turut; Toyota (238.795 unit), Honda (136.058 unit),

Daihatsu (116.999 unit), Mitsubishi (64.929 unit),

dan Suzuki (61.176 unit).43

Monopoli juga dapat berlangsung dalam

skala nasional. Di Indonesia, industri kelapa sawit

dikuasai hanya oleh 25 perusahaan raksasa.

Beberapa yang menempati posisi teratas beserta

para taipannya, antara lain Sinar Mas Group (Eka

Tjipta Widjaja), Jardine Matheson Group (Henry

Keswick), Batu Kawan Group (Lee Oi Hian), Wilmar

group (Khoon Hong Kuok dan Robert Kuok), Salim

Group (Anthony Salim), Harita Group (Lim Hariyanto

Wijaya Sarwono), dan IOI Group (Lee Shin Cheng).44

42 Ibid.43 Kompas (16 September 2016). Sepuluh Merek Penguasa Otomotif di Indonesia. Di akses 5 April 2020, dari https://otomotif.kompas.com/read/2016/09/16/152200515/sepuluh.merek.penguasa.otomotif.di.indonesia?page=all44 Data selengkapnya dapat dilihat dalam TuK Indonesia (2018). Kuasa Taipan Kelapa Sawit di Indonesia (pdf). Jakarta Selatan, hlm. 7-8

Page 71: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

47

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Selain kelapa sawit, gambaran lain yang

dapat dilihat adalah industri media, baik televisi

maupun cetak. Industri ini dikuasai hanya oleh

delapan perusahaan, antara lain CT Corp (Chairul

Tanjung), Global Mediacom (Hary Tanoesoedibjo),

EMTEK (Eddy Kusnadi Sariaatmadja), Visi Media

Asia (Bakrie Group), Media Group (Surya Paloh),

Berita Satu Media Holding (Keluarga Riady) Jawa

Pos (Dahlan Iskan) dan Kompas Gramedia (Jakoeb

Oetama).45 Inilah wujud dari kapitalisme monopoli

hari ini.

Kapitalisme perbankan juga merupakan

manifestasi dari kapitalisme monopoli. Ia berfungsi

untuk memusatkan uang yang digunakan sebagai

modal. Ini disebut sebagai sentralisasi kapital. Bank

mengumpulkan uang dari orang-orang, entah itu

kapitalis monopoli, pejabat negara, pengusaha

kecil, pekerja, dan sebagainya. Total uang yang

dikumpulkan kelak akan dialirkan pada sektor

produktif, yakni kepada kapitalis-kapitalis yang

membutuhkan modal untuk kelangsungan produksi

perusahaannya.

45 Ini berdasarkan penelitian Ross Tapsell, dalam bukunya Media Power in Indonesia: Oligarchs, Citizens, and the Digital Revolution. Di muat dalam artikel Tirto.id berjudul “8 Konglomerat Media di Indonesia via Jalur Media TV & Cetak”. Di akses 5 April 2020, dari https://tirto.id/8-konglomerat-media-di-indonesia-via-jalur-media-tv-cetak-cEv7

Page 72: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

48

Intr

ans I

nstit

ute

Sebagaimana kapitalis industri, bank-bank juga

saling bersaing satu sama lain. Alhasil, ia juga

mengarah pada monopoli. Persaingan antar bank

pada akhirnya menyisakan segelintir dari mereka

yang menang, dan menghempaskan bank-bank l

yang kalah dalam persaingan. Dengan begitu, bank-

bank semakin terkonsentrasi menjadi segelintir

bank raksasa.

Kondisi demikian menempatkan beberapa bank

monopoli ini dalam posisi sentral dan dominan.

Mereka menguasai total mayoritas kapital-uang

dari berbagai penjuru, baik perusahaan raksasa,

pengusaha kecil, dan golongan rakyat lain.

Kontrol atas uang ini menempatkan perusahaan-

perusahaan industri pada segelintir bank monopoli

ini.46

Dengan begitu, bank-bank monopoli ini

memiliki kekuatan memengaruhi perusahaan-

perusahaan industri. Mereka dapat menentukan

ke mana uang itu diinvestasikan, ke perusahaan

siapa dan dalam jumlah berapa. Tak jarang, situasi

ini pula membentuk hubungan personal (merger)

antara bank dan perusahaan-perusahaan industri.

46 Selengkapnya, lihat Ted Sprague (2012). Apa itu Imperialisme dan Bagaimana Melawannya?. Militan Indonesia. Di akses 5 April 2020, dari https://www.militanindonesia.org/teori-4/sosialisme/8370-apa-itu-imperialisme-dan-bagaimana-melawannya.html

Page 73: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

49

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Bisa melalui akuisisi saham, dengan dibelinya

mayoritas saham industri oleh bank monopoli. Atau

dengan menunjuk direktur-direktur bank menjadi

anggota dewan komisaris di berbagai perusahaan-

perusahaan industri yang berhubungan.47

Dalam kapitalisme monopoli, peran bank

perlahan berganti. Sebelumnya, ia hanya menjadi

perantara. Ketika telah menjadi kekuatan monopoli,

ia bermetamorfosis menjadi kekuatan penentu yang

mengontrol distribusi kapital-uang utama. Artinya,

pada tahap kapitalisme monopoli, elemen yang

dominan adalah kapital finansial. Sederhananya,

ia dapat diartikan sebagai total jumlah uang

yang dikontrol oleh segelintir bank monopoli dan

digunakan kapitalis industrial untuk membiayai

aktivitas produksi perusahaannya. Aktor-aktor yang

menguasai segelintir bank monopoli itu sering kali

disebut kapitalis finansial atau oligark finansial.48

Beberapa bank raksasa sekaligus perusahaan

multinasional itu akan dipaparkan di bawah ini.

47 Lihat, Mohamad Zaki Hussein (2013). Imperialisme sebagai Tahap Monopoli dari Kapitalisme. Harian Indoprogress. Di akses pada 5 April 2020, dari https://indoprogress.com/2013/08/imperialisme-sebagai-tahap-monopoli-dari-kapitalisme/

48 Op Cit.

Page 74: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

50

Intr

ans I

nstit

ute

No. Nama Negara Jumlah Aset (Dolar AS)

1. Barclays PLC Inggris 2,3 triliun2. Capital Group Companies AS 1 triliun3. FMR Corp AS 1,5 triliun4. AXA Prancis 1,4 triliun5. State Street Corporation AS 2,2 triliun6. JPMorgan Chase & Co. AS 2,3 triliun7 Legal & General Group PLC Inggris 590 miliar8. Vanguard Group AS 1,7 triliun9. USB AG Swiss 1,4 triliun

10. Merrill Lynch & Co. AS 2,2 triliun

Tabel 1. 10 korporasi sekaligus bank terbesar di dunia (Data dikutip dari Vitali (2011) dalam Ted Sprague)49

Segelintir bank monopoli ini memiliki jaringan

investasi saham dalam bidang industri yang luas

dan kompleks. Beberapa industri raksasa Amerika

Serikat (AS) semisal Apple, Microsoft, Coca Cola,

Nike, Exxon, hingga Google, kepemilikan sahamnya

terpecah-pecah pada segelintir bank monopoli ini,

yang namanya tercantum pada tabel di atas.50

Dalam kapitalisme monopoli, di mana kapital-

uang semakin terkonsentrasi dan dimonopoli

oleh bank raksasa dan perusahaan-perusahaan

49 Selengkapnya, lihat Ted Sprague (2012). Apa itu Imperialisme dan Bagaimana Melawannya?. Militan Indonesia. Di akses 5 April 2020, dari https://www.militanindonesia.org/teori-4/sosialisme/8370-apa-itu-imperialisme-dan-bagaimana-melawannya.html50 Ibid.

Page 75: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

51

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

multinasional di negara kapitalis maju, keuntungan

yang didapat cenderung berkurang jika investasi

tetap ditanamkan di sana. Tingginya upah tenaga

kerja, keterbatasan sumber daya alam, hingga

pasar yang tak lagi mampu menyerap semua hasil

produksi menurunkan tingkat laba. Sesuatu harus

dilakukan untuk mengatasinya.

Jalan keluarnya, kapital-uang yang terkonsentrasi

di negara-negara maju itu harus dipindahkan ke

wilayah-wilayah dengan upah tenaga kerja murah

dan sumber daya alam yang relatif melimpah,

umumnya terdapat di negara-negara pra-kapitalis,

seperti Indonesia, India, dan negara-negara Afrika

dulu. Maka, mengalirlah investasi ke sana.

Industri-industri raksasa membagi wilayah-

wilayah dunia untuk investasi dan pasar di antara

mereka. Mereka menentukan wilayah ini untuk

siapa dan digunakan untuk aktivitas produksi

apa. Pengkaplingan wilayah dunia ini dapat

dicapai melalui perang berdarah-darah, ataupun

lewat perundingan dan perjanjian. Abad 20 telah

menceritakan kepada kita bagaimana Perang Dunia

I dan II berlangsung untuk mengukuhkan pihak

kapitalis mana yang terkuat dan berhak atas wilayah-

wilayah koloni di dunia. Pasca PD II, pembagian

wilayah untuk investasi dan pasar mereka dilakukan

Page 76: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

52

Intr

ans I

nstit

ute

dengan cara damai. Invasi hanya dilakukan jika satu

negara tak bersedia menyerahkan teritorialnya

untuk investasi mereka.51

Di negara-negara kapitalis pinggiran,

investasi itu tampak digunakan untuk mendanai

pembangunan industri (pertanian, perkebunan,

pertambangan, manufaktur, dll), membangun

sarana dan prasarana (jalan raya, pelabuhan,

bandara, dll), industri hiburan, pariwisata, dan lain

sebagainya. Namun patut dicatat, investasi yang

dilakukan bukan untuk menyejahterakan rakyat

negara berkembang. Latar belakang semua upaya

ini adalah keharusan akumulasi sistem produksi

kapitalis untuk mendapatkan keuntungan yang

lebih besar. Keuntungan investasi itu tidak lain

dialirkan kembali ke kas perusahaan raksasa di

negara-negara kapitalis pusat.

***

Secara umum, kita telah mengulas sekilas

soal corak produksi kapitalisme. Mulai sejarah,

definisi, karakteristik umum, cara kerja, hingga

perkembangannya seperti sekarang. Pembahasan

seputar kapitalisme sebagai corak produksi tentu

saja jauh lebih kompleks. Sebagaimana ditegaskan

awal, bagian ini hanya bertujuan sebagai

51 Ibid.

Page 77: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

53

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

pengantar awal untuk memahaminya secara lebih

mudah. Beberapa pandangan tertentu digunakan

dan kompleksitas perdebatan seputarnya

dikesampingkan.

Lantas apa dampak kapitalisme terhadap

hubungan sosial dan lingkungan?

Page 78: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

B A B I V

B A G A I M A N A K A P I T A L I S M E M E R U S A K H U B U N G A N S O S I A L D A N L I N G K U N G A N ?

Page 79: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

55

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Saat ini, dunia kita semakin padat dan sibuk

seiring dengan industri kapitalis yang terus meluas.

Industri-industri kapitalis terus bertumbuh dan

mengklaim diri menjadi pionir penyedia kebutuhan

masyarakat dunia alam berbagai iklan mereka.

Namun benarkah demikian? Kita patut

mempertanyakannya, sebab kapitalisme terus

memperbesar diri dan mendorong berbagai

penaklukan massal baik terhadap manusia maupun

terhadap lingkungan.

Alih-alih berhasil menjamin kesejahteraan,

berkembangnya industri kapitalis malah bergerak

ke arah sebaliknya. Kekayaan yang diperoleh

melalui penghisapan telah terkonsentrasi pada

segelintir kelas kapitalis sehingga menyebabkan

pemiskinan berat terhadap begitu banyak manusia

lainnya. Laporan Oxfam yang diterbitkan tahun

2017 menyebut 8 kapitalis terkaya di dunia

memiliki setengah dari seluruh kekayaan dunia.

Indonesia di tahun 2015 menjadi negara dengan

laju ketimpangan kekayaan tercepat se-Asia

Tenggara selama 20 tahun terakhir. Selanjutnya di

tahun 2017, penelitian itu menunjukkan bahwa 4

orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan yang

lebih besar dari kekayaan yang dimiliki seratus juta

Page 80: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

56

Intr

ans I

nstit

ute

orang termiskin di Indonesia.52

Kompetisi antar kelas kapitalis telah

mendorong perebutan kekayaan atas bahan baku

produksi, wilayah operasi, hingga pasar untuk

memasarkan barang/jasa hasil produksi kapitalis.

Serangkaian peperangan besar53 di awal abad ke

20 dari dorongan akumulasi kapitalisme telah

terjadi. Ketegangan-ketegangan yang tercipta

antar negara sebenarnya bukan permasalahan

kedaulatan atau masalah kebangsaan, melainkan

kepentingan perebutan kekayaan antar kapitalis.

Sejak perkembangan awalnya, ajaran laissez-faire

(sistem perdagangan bebas) berujung pada krisis

besar yang berdampak pada perang ekonomi untuk

penaklukan pasar (Perang Dunia I). Tidak berselang

lama, kapitalisme memicu krisis selanjutnya, yakni

depresi besar (Great Depression) pada tahun 1929

yang mengakibatkan ribuan orang kehilangan

pekerjaan, bursa saham hancur, resesi berlangsung

dalam waktu cukup lama, yang berlanjut pada 1929

dengan kembali menghasilkan perang ekonomi,

Perang Dunia II.

52 Oxfam, 2017, “Towards a More Equal Indonesia”, Oxfam Briefing Paper February 2017, daring, diakses pada 2 April 2020 20.26 WIB, https://www-cdn.oxfam.org/s3fs-public/bp-towards-more-equal-indonesia-230217-en_0.pdf53 Frei Betto, 2012, “Krisis Ketiga Kapitalisme”, Berdikari Online, daring, diakses pada 3 April 2020 14.50 WIB, http://www.berdikarionline.com/krisis-ketiga-kapitalisme/.

Page 81: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

57

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Hal ini menjadi ironi sebab kelahiran industri

modern tidak lain merupakan kelanjutan dari produk

renaisans Eropa Barat yang sangat menjunjung tinggi

rasionalitas dengan semangat “kemanusiaan”-nya.

Namun rasionalitas khas revolusi kapitalisme malah

membuatnya membenarkan segala ketimpangan

yang ia hasilkan. Dalam kapitalisme, ketimpangan

malah dipelihara. Semangat kemanusiaan yang

diusung pun menjadi pendukung bagi pertumbuhan

akumulasi kapital (secara sederhana dapat disebut

sebagai penumpukan modal) melalui eksploitasi

lingkungan.

Fred Magdoff dan John Bellamy Foster

telah memblejeti peran kapitalisme yang telah

menyebabkan berbagai krisis lingkungan di tingkat

yang membahayakan.54 Muladi dari lelehnya es

di Samudra Arktik yang meninggikan permukaan

air laut, hilangnya gunung-gunung es (gletser),

pemanasan samudra yang mengganggu rantai

makanan dan mengurangi produktivitas laut,

kekeringan mencekam yang berpeluang meluas ke

70 persen daratan di seluruh bumi, terganggunya

ekosistem regional akibat meningkatnya suhu

di musim dingin dan musim panas, kerugian

54 Fred Magdoff dan John Bellamy Foster, 2018, Lingkungan Hidup dan Kapitalisme: Sebuah Pengantar, Tangerang Selatan: Marjin Kiri. hlm. 8-13.

Page 82: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

58

Intr

ans I

nstit

ute

produktivitas pertanian akibat kenaikan suhu

global rata-rata, sampai kepunahan berbagai flora

dan fauna di zona-zona iklim isotermal (suhu rata-

rata tetap).

Fenomena perubahan iklim yang kita rasakan

ini sangat terkait dengan produksi emisi55 massal

yang tidak terpisahkan dari aktivitas produksi

industri kapitalisme. Sejak periode awal revolusi

industri pada 1750, industri kapitalisme telah

memacu kenaikan emisi seratus kali lebih cepat

hingga menghasilkan jumlah karbon dioksida

menembus 400 ppm (parts per million) di atmosfer.

Ini merupakan kenaikan yang paling tajam sejak

800.000 tahun terakhir. Sebelumnya, kadar emisi

rata-rata di bumi berada di ambang 180 ppm

(periode zaman es) dan 280 ppm (periode hangat

interglasial)56. Melihat bagaimana masifnya

produksi emisi yang dihasilkan industri kapitalisme,

tentu tidak mengherankan bahwa kapitalisme

memicu perubahan iklim seperti sekarang.

Namun, beberapa ilmuwan alam maupun

sosial berpendapat bahwa kapitalisme merupakan

55 Emisi adalah gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, gas alam, dan minyak56 Global Monitoring Division ESRL, 2013, “CO2 at NOAA’s Mauna Loa Observatory reaches new milestone: Tops 400 ppm”, Earth System Research Laboratory, daring, diakses pada 2 April 2020 21.22 WIB. https://www.esrl.noaa.gov/gmd/news/7074.html.

Page 83: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

59

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

tingkat tertinggi peradaban manusia. Mereka

mengatakan bahwa peradaban kita yang kapitalistik

seperti sekarang merupakan buah atas kepastian

dari perkembangan sejarah. Sehingga yang perlu

dilakukan hanyalah membenahinya dengan

kebaikan dan kesalehan sosial.

Untuk memeriksa pendapat itu, kita akan

membandingkan bagaimana komunitas-komunitas

masyarakat sebelum kapitalisme, dengan

kehidupan kita yang telah sedemikian berubah dan

rusak akibat kapitalisme.

Tiga Potret Masyarakat Komunal Sebelum

Kapitalisme

Dalam buku Lingkungan Hidup dan Kapitalisme,

Magdoff dan Foster menceritakan kesan Christoper

Colombus saat pertama kali mendatangi masyarakat

Indian di Amerika. Colombus menceritakan bahwa

ia tidak tahu pasti apakah terdapat kepemilikan

pribadi pada orang-orang Indian. Yang ia dapati,

orang-orang Indian mudah sekali berbagi apa pun

yang mereka miliki satu sama lain.57 Mengomentari

ini, pakar sejarawan Indian-Amerika William

Brandon mengatakan, “Semua (orang-orang

Indian) membatasi hasrat-hasrat mereka hanya

57 Magdoff dan Foster, Lingkungan Hidup dan Kapitalisme, hlm. 93.

Page 84: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

60

Intr

ans I

nstit

ute

pada hal yang paling dibutuhkan dan bermanfaat,

… keberlimpahan adalah sesuatu yang tak pantas

dimiliki.”58

Dalam bukunya yang berjudul Collapse, profesor

geografi dan ilmu kesehatan lingkungan, Jared

Diamond menjelaskan bagaimana masyarakat di

dataran tinggi Papua dan Pulau Tikopia (salah satu

pulau di Pasifik) yang masih mempertahankan

tradisi sebelum industri kapitalisme mengubah pola

kehidupan mereka. Masyarakat Papua maupun

Tikopia menempati daerah dengan keadaan

geografis yang sulit dan berhasil bertahan melewati

perubahan alam sejak kedatangan mereka di sana

pertama kali.

Dalam hal produksi, masyarakat Papua memiliki

metode pertanian berkelanjutan yang termasuk

paling maju di seluruh dunia, bahkan mengungguli

metode pertanian Eropa. Hal ini tidak terlepas

dari keingintahuan mereka yang begitu tinggi,

terutama disokong oleh hubungan sosial mereka.

Di setiap desa yang berada di dataran tinggi, orang-

orang Papua tidak memiliki semacam pemimpin

atau datu. Memang ada segelintir “orang besar”

yang lebih memiliki pengaruh dibanding yang lain.

58 William Brandon, 1974, The Last Americans: The Indians in American Culture, New York: McGraw-Hill hlm. 4, 6, 292, dalam ibid.

Page 85: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

61

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Namun mereka tetap bekerja membajak kebun,

tidak dapat memerintah orang lain, dan sama-

sama hidup dalam Honai sebagaimana yang lain.59

Begitu juga dengan masyarakat Tikopia.

Masyarakat ini terdiri dari empat klan dan dipimpin

oleh masing-masing seorang datu yang memiliki

kesamaan nilai dalam ideologi kekerabatan,

ritual, dan moralitas dengan kaumnya. Meski

memimpin, para datu dan keluarganya juga

bekerja menghasilkan makanan dan mencangkuli

kebun sebagaimana kaumnya. Kerja merupakan

bagian dari tradisi sosial yang dijaga secara kolektif

(bersama-sama). Datu dianggap sebagai agen

utama penjaga dan penerjemah tradisi dengan

menerima nasihat maupun kritik dari para tetua,

sesama datu, anggota klan, dan anggota keluarga

yang memegang nilai-nilai yang sama. Para Datu

menetapkan bahwa eksploitasi berkelanjutan

terhadap makanan laut merupakan sebuah hal

yang tabu. Tradisi ini mencegah orang-orang Tikopia

melakukan penangkapan ikan yang berlebihan.

Setiap rumah di Tikopia memiliki petak-petak

lahan di penjuru pulau. Jika satu kebun sedang

tidak digunakan, orang bisa menanam tanaman

59 Jared Diamond, 2017, Collapse: Runtuhnya Peradaban-peradaban Dunia, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, hlm. 381-386.

Page 86: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

62

Intr

ans I

nstit

ute

pangan di situ untuk sementara tanpa perlu izin

pemilik kebun. Orang juga boleh menangkap

ikan di terumbu mana pun, terlepas terumbu itu

ada di depan rumah orang lain atau tidak. Sifat

kebersamaan mereka juga dilihat dari betapa

seringnya mereka menyebut Matou Nga Tikopia

(Kami, masyarakat Tikopia) ketika diwawancarai.60

Dorongan Akumulasi Kapital

Cuplikan gambaran tiga komunitas masyarakat

di atas menunjukkan bahwa hubungan masyarakat

sebelum kapitalisme cenderung kolektif (bersama-

sama). Hasil produksi digunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup (subsisten) bersama. Berbeda

dengan produksi kapitalis yang diperuntukkan demi

akumulasi, sehingga mendorong penumpukan

terus-menerus Kapital dalam kapitalisme terus

direproduksi dalam siklus produksi tanpa akhir.

Inilah karakternya yang paling khas, sehingga ia

disebut sebagai “kapitalisme”.61

Dorongan akumulasi lantas dilegitimasi Adam

Smith dalam bukunya The Wealth of Nations.

Menurutnya, kepentingan pribadi akan memajukan

60 Ibid, hlm. 391-398.61 Yuval Noah Harari, 2017, Sapiens: Sejarah Ringkas Umat Manusia dari Zaman Batu, Jakarta: Pustaka Alvabet. h. 371. Untuk pembahasan lebih lanjut pembaca dapat merujuk ke bab “Kredo Kapitalisme”, hlm. 362-396.

Page 87: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

63

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

kepentingan umum dan pertumbuhan.62 Filsuf,

ahli linguistik, dan aktivis politik Noam Chomsky

telah mengkritik Smith bahwa asumsi kepentingan

pribadi tak lain merupakan suatu bentuk kerakusan,

yang akan menghancurkan kepemilikan bersama

(tragedi pemilikan bersama)63 dan pada akhirnya

tidak akan menyisakan apa-apa bagi generasi

mendatang.64 Sifat egosentris bukan sifat genetik

bawaan alamiah manusia.65. Kapitalis secara aktif

menggencarkan egosentrisme itu atas tekanan dari

logika dasar” sistem kapitalisme.66

62 Adam Smith, 2019, Wealth of Nations: Sebuah Penyelidikan Tentang Sifat dan Sebab Kekayaan Bangsa-Bangsa, Surabaya: Globalindo, h. 24. Pembaca juga dapat membaca betapa asumsi ini terus diajarkan hingga kini melalui sekolah, media, dan tempat kerja, bahkan dipropagandakan secara religius dalam Magdoff dan Foster, Lingkungan Hidup dan Kapitalisme hlm. 88-91.63 “Tragedi kepemilikan bersama” (tragedy of the commons) merupakan konsep yang menerangkan bahwa sumber daya milik bersama dijarah secara sistematis untuk kepentingan swasta. Namun dalam pandangan Magdoff dan Foster, pen-jarahan sumber daya milik bersama itu tidak terjadi karena kesalahan konsep kepemilikan bersama itu sendiri, melainkan terjamin oleh sistem kapitalisme. Sehingga Magdoff dan Foster menyebutnya sebagai “tragedi eksploitasi swasta atas kepemi-likan bersama” (the tragedy of the private exploitation of the commons). Lihat ibid, hlm. 78.64 Bill Moyers, 1989, A World of Ideas, New York: Doubleday. h. 58. Pembaca juga dapat merujuk kritik lebih lanjut yang diajukan ahli ekonomi Duncan K. Foley dengan istilah Adam’s Fallacy yang menjadi judul bukunya, lih. Duncan K. Foley, 2006, Adam’s Fallacy: A Guide to Economic Theology, Cambridge: Harvard University Press.65 Pemikiran ini dapat kita temui misalnya dalam penelitian tentang perilaku simpanse yang membunuh bayi simpanse lain dalam Magdoff dan Foster, Lingkungan Hidup dan Kapitalisme. hlm. 92; Richard Dawkins, 2018, The Selfish Gene: Gen Egois, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia; juga karya-karya ahli biologi George C. Williams.66 Magdoff dan Foster, Lingkungan Hidup dan Kapitalisme, hlm. 91-92.

Page 88: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

64

Intr

ans I

nstit

ute

Akumulasi kapital menjadi pembeda paling

mencolok antara kapitalisme dengan corak produksi

sebelumnya, dan mendorong para kapitalis

terus menambah besaran kapitalnya dengan

mengeksploitasi manusia dan lingkungan terus

menerus. Inilah yang pada akhirnya melahirkan

berbagai rentetan krisis yang saling bertautan satu

sama lain.

Rusaknya Hubungan Sosial dan Lingkungan

Sejak revolusi industri, kapitalisme menjadikan

arus perdagangan berjalan lebih cepat. Pertukaran

menjadi satu-satunya medium untuk mendapatkan

barang-barang kebutuhan hidup. Hubungan sosial

antar manusia akhirnya berubah menjadi layaknya

hubungan antar benda.

Menurut George Lukacs67, berubahnya hubungan

antara orang menjadi hubungan antar benda

itu dibenarkan dalam kapitalisme dengan dalih

rasionalitas (keilmiahan) yang meluas di seluruh

dunia tempat kapitalisme berada. Kapitalisme

mengubah segala sesuatu sebagai barang untuk

diperjualbelikan (proses komodifikasi), termasuk

pendidikan, cinta, agama, bahkan spekulasi masa

depan.

67 George Lukacs, 2010, Dialektika Marxis: Sejarah dan Kesadaran Kelas, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. hlm. 158

Page 89: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

65

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Proses komodifikasi yang dilakukan para kapitalis

dilakukan untuk menjaga agar siklus produksi dan

akumulasi tetap berjalan. Kapitalis memproduksi

barang/jasa semata-mata untuk memperoleh

keuntungan yang sebesar-besarnya. Tuntutan

pasar memaksa kapitalis terus melakukan aktivitas

produksi demi akumulasi berkelanjutan. Jika tidak

begitu, bisnis mereka akan rugi dan bangkrut. Agar

mereka terus menemukan pembeli, iklan dibuat

demi menciptakan ‘ilusi kebutuhan’.

Hampir semua hal telah dikomodifikasi dalam

kapitalisme. Jika komune-komune kecil dalam

masyarakat tradisional telah mandiri dalam

memberikan pendidikan, mengajarkan nilai

kebudayaan, bahkan kesehatan, kapitalisme

membuatnya tak terjangkau lagi. Jika pada masa

sebelum kapitalisme sudah terdapat ‘apotek hidup’

dan berbagai metode pengobatan tradisional,

kini semua berubah menjadi obat, vaksin, dan

rawat inap yang tidak bisa didapatkan dengan

cuma-cuma. Masyarakat harus membayar untuk

mendapatkan layanan, baik kepada negara atau

swasta. Meskipun sudah ditetapkan sebagai hak

asasi manusia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa68

dan tercantum dalam Undang-Undang Dasar

68 Lihat Deklarasi Hak Asasi Manusia yang disahkan Majelis Umum PBB 10 Desember 1948 melalui resolusi 217 A (III).

Page 90: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

66

Intr

ans I

nstit

ute

194569, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)

telah memperluas cakupan perdagangan ke sektor

pendidikan dan kesehatan. Maka tak heran jika

pendidikan dan kesehatan diperjualbelikan di

sekitar kita.

Tidak cukup di situ, kapitalisme juga turut

mengubah hubungan keluarga inti untuk

menjalankan peran konsumsi, penanam ideologi,

kepatuhan pada penguasa (yang sering didominasi

para kapitalis), juga menghasilkan cadangan tenaga

kerja.70.

Dalam sistem produksi kapitalis, semakin

produktif suatu perusahaan maka para pekerja

semakin terasingkan dari komoditas yang mereka

hasilkan; juga dari hubungan sesama pekerja dan

hubungan sosial di lingkungan mereka. Pekerja

hanya dijadikan kapital pengubah bahan baku

agar menjadi komoditas. Seluruh potensi uniknya

(seperti keinginan bersosialisasi, ingin menikmati

hasil usahanya) disingkirkan karena tidak diperlukan

dalam proses produksi itu sendiri.

69 Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31 ayat (1) untuk hak pendidikan serta Pasal 28 H ayat (1), (2), dan, (3) dan pasal 34 ayat (1), 2), dan (3) untuk hak jaminan kesehatan.70 Leon Kastayudha, 2020, “Hubungan antara Keluarga Inti, Masyarakat Kelas, dan Penganiayaan”, Arah Juang, daring, diakses pada 4 April 2020 14.29 WIB, http://www.arahjuang.com/2020/02/08/hubungan-antara-keluarga-inti-masyarakat-kelas-dan-penganiayaan/.

Page 91: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

67

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Marx menengarai adanya pemberhalaan

komoditas (barang hasil produksi) secara sistemik di

dalam kapitalisme. Manusia bekerja menciptakan

barang dan jasa, namun barang dan jasa itu

sedemikian kuatnya membelenggu manusia dari

kebebasan alamiahnya.

Dalam proses produksi yang eksploitatif itu,

kapitalisme menyebabkan berbagai kerusakan

lingkungan. Perlombaan para kapitalis melakukan

perburuan bahan baku di kawasan hutan

menyebabkan terjadinya deforestasi (pengurangan

luasan hutan) sehingga meningkatkan emisi di

udara. Di Indonesia, deforestasi pada periode

2000-2010 melesat hingga 1,2 juta hektar hutan

alam per tahun.71

Padahal, hutan berperan penting dalam menjaga

keseimbangan lingkungan. Hutan mengubah

karbon dioksida di udara menjadi oksigen melalui

fotosintesis. Semakin banyak hutan, semakin

banyak oksigen tersedia, semakin sedikit pula

karbon dioksida di udara. Hutan mencegah

berbagai bencana alam melalui penyerapan air,

penyeimbang zat-zat kimiawi dalam tanah/udara,

71 Musa Talutama, 2019, “Kapitalisme Merusak Bumi dan Solusi Sosialis”, Arah Juang, daring, diakses pada 4 April 2020 15.53 WIB, https://www.arahjuang.com/2019/04/22/kapitalisme-merusak-bumi-dan-solusi-sosialis/.

Page 92: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

68

Intr

ans I

nstit

ute

hingga penahan panas yang turut menjaga lapisan

ozon agar tetap berfungsi guna melindungi planet

kita dari radiasi sinar matahari.

Berbagai dampak di atas telah membuat

sebagian masyarakat sadar akan dampak

kapitalisme bagi kemaslahatan sosial dan

lingkungan. Namun, para kapitalis tidak kehilangan

akal untuk mendapat pembenaran atas perusakan

lingkungan yang mereka lakukan. Misalnya saja

melalui konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Corporate Social Responsibility). Dengan

memenuhi CSR, industri kapitalis tampak begitu

mulia dengan membuka berbagai sekolah, rumah

sakit, fasilitas-fasilitas publik, hingga berbagai

santunan masyarakat. Padahal, kompensasi yang

mereka berikan itu tidak sebanding kerusakan yang

mereka perbuat. Penelitian WALHI membandingkan

jumlah pendapatan yang diperoleh industri batu

bara dengan biaya kerusakan lingkungan hidup

yang ditimbulkan olehnya.72 Hasilnya, jumlah

pendapatan bisnis batu bara adalah sebesar Rp

98.507.573.534.370, sementara jumlah biaya

kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkannya

72 WALHI, tanpa tahun, “Mendesak Transisi Energi Bersih, Berkeadilan dan Berdaulat untuk Mewujudkan Keadilan Iklim”, Briefing Paper Wahan Lingkungan Hidup Indonesia terhadap NDC Indonesia di Sektor Energi, daring, diakses pada 4 April 2020, https://walhi.or.id/mendesak-transisi-energi-bersih-berkeadilan-dan-berdaulat-untuk-mewujudkan-keadilan-iklim.

Page 93: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

69

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

adalah sebesar Rp 1.196.782.415.658.050. Dengan

kata lain, pendapatan industri kapitalis batu bara

hanya 1/12 dari biaya kerusakan yang ditimbulkan.

Maka dengan seluruh pendapatan yang diperoleh

pun, para kapitalis tidak akan mampu menutupi

kerusakan yang ditimbulkan.

Begitu pula dengan konsep go green maupun

ekonomi hijau. Industri kapitalis yang menggunakan

label ini terdengar lebih ramah lingkungan dan

membuat konsumennya merasa cukup peduli akan

kelestarian alam. Wal-Mart, misalkan, dinobatkan

Worldwatch Institute sebagai contoh terbaik

perusahaan yang menggunakan model bisnis

berkelanjutan.73 Padahal, Predikat itu tak sebanding

dengan eksploitasi yang mereka lakukan. Biofuel

yang diproduksi sebagai bahan bakar yang dicampur

dengan minyak sawit (yang sekilas terdengar lebih

organik dan “hijau”) telah menyumbang deforestasi

massal di berbagai daerah. Ini hanya kamuflase

hijau (greenwashing) untuk menarik perhatian

konsumen. .Wacana-wacana itu pun pada akhirnya

hanya untuk menjaga kepercayaan konsumen,

tak ada kaitannya dengan upaya “penyelamatan

73 Lebih lanjut pembaca dapat merujuk pada penjelasan Magdoff dan Foster, Lingkungan Hidup dan Kapitalisme, hlm. 123-125.

Page 94: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

70

Intr

ans I

nstit

ute

bumi”.74 Padahal, yang menjadi persoalan adalah

corak produksi kapitalis.

Mengomentari hal ini, profesor fisika dan

aktivis lingkungan Fritjof Capra mengatakan bahwa

perluasan produksi tanpa batas di planet yang jelas

memiliki batas ini hanya akan membawa bencana

besar.

Hubungan sosial dan lingkungan kita hari ini

digambarkan oleh ahli ekologi dan aktivis agrikultur

Vandana Shiva, sebagai “sumber daya bergerak

dari si miskin ke si kaya, dan polusi bergerak dari si

kaya ke si miskin.”75 Yuval Noah Harari menjelaskan

pendapatnya dalam Sapiens,76

74 Firdausy, Hilmi, 2020, “Teologi Biru”, Islam Bergerak, daring, diakses pada 1 April 2020 12.44 WIB. https://islambergerak.com/2020/01/teologi-biru/.75 Fritjof Capra, 2005, The Hidden Connection: Strategi Sistemik Melawan Kapitalisme Baru, Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.76 Harari, hlm. 394.

Inilah titik lemah dari olesan kapitalisme pasar

bebas. Ia tidak bisa menjamin keuntungan

didapat dengan cara yang adil, atau

terdistribusi dengan cara yang adil. Sebaliknya,

nafsu untuk menaikkan keuntungan dan

produksi membutakan orang pada apa pun

yang menghalanginya. Ketika pertumbuhan

menjadi kebaikan tertinggi, tak dibatasi oleh

pertimbangan-pertimbangan

Page 95: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

71

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

etik apa pun, ia bisa dengan mudah menuju

bencana. ... Revolusi Industri yang melanda Eropa

memperkaya para bankir dan pemilik modal,

tetapi menjerumuskan jutaan buruh ke dalam

kesengsaraan hidup.

Page 96: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

B A B V

B A G A I M A N A K A P I T A L I S M E M E M P R O D U K S I W A B A H ?

Page 97: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

73

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Peternakan/Pertanian Besar Melahirkan Pandemi

Besar

Industri agrikultur adalah salah satu sisi dari

perkembangan produksi kapitalis. Dalam industri

ini, kapitalisme mendongkrak produksi pertanian

dan peternakan sampai pada level yang tidak

pernah dicapai oleh umat manusia sebelumnya.

Para ilmuan menyebutnya “revolusi agrikultur

kedua”—untuk membedakan dengan “revolusi

agrikultur pertama” pada sekitar sepuluh ribu

tahun lalu sejak ditemukannya pola pertanian/

peternakan menetap. Dalam revolusi agrikultur

kedua, produksi pertanian dan pertanian digenjot

dengan cara mekanisasi dan kimiaisasi.

Namun, janganlah kita terlalu bangga atas

penaklukan-penaklukan kita terhadap alam.

Karena masing-masing penaklukan itu berbalas-

dendam terhadap kita. Setiap kejayaan, memang

benar, di tempat pertama hasilnya memenuhi

ekspektasi kita, tetapi di tempat kedua dan ketiga

efeknya sangat berbeda, tak terduga dan sering

kali hanya membatalkan yang pertama.

(Friderich Engels, The Part Played by Labour in the

Transition from Ape to Man, 1876)

Page 98: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

74

Intr

ans I

nstit

ute

Tumbuhan dan binatang non manusia sekedar

difungsikan sebagai penghantar bagi laba.

Berbeda dengan peternakan tradisional, misalkan,

perkembangan alami binatang dihilangkan, meski

kebutuhan makan dan minumnya dipenuhi. Bibit-

bibit direproduksi secara massal, dipisahkan

dari induknya sejak lahir, dicerabut dari ruang

alamiahnya, ditempatkan di ruang-ruang sempit,

dan dibentuk sesuai permintaan pasar. Sebelum

kapitalisme sebagian besar hewan yang kini

dikonsumsi manusia meninggal karena tua,

ketika kapitalisme sebagian besar binatang

itu meninggal karena dimakan. Lebih dari,

kapitalisme mempercepat kelahirannya sekaligus

mempercepat kematiannya. Kompetisi industri

agrikultur membuat penyiksaan terhadap hewan

menjadi natural. Siapa yang paling kejam, dialah

yang mampu akumulasi.

Dengan sedikit petani dan peternak dari

keseluruhan populasi, pola itu memang membuat

hasil pertanian semakin produktif dan, seperti yang

para ekonom liberal bilang, mampu memenuhi

kebutuhan ‘seluruh umat manusia’. Jika 90% umat

manusia sebelum kapitalisme adalah petani dan

peternak, kini hanya sejumlah kecil petani dan

peternak menyediakan pangan bagi 7,5 miliar umat

Page 99: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

75

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

manusia di bumi. Di Amerika Serikat, 2% penduduk

petani kini ‘memberi makan’ 98% penduduk

lainnya.77

Tetapi, masalah lain timbul. Rob Wallace,

penulis buku Big Farms Make Big Flu—ahli biologi

dan kesehatan masyarakat yang selama 25 tahun

meneliti tentang pandemi, dan dilengkapi dengan

analisis ekonomi politik dan geografi ekonomi—

menyatakan bahwa meningkatnya wabah

berkaitan erat dengan sistem produksi makanan

dan kemampuan perusahaan multinasional untuk

menghasilkan laba.

Laba korporasi agrikultur yang terakumulasi dan

perlu diinvestasikan kembali memacu pembabatan

kawasan hutan dan pertanian kecil yang menyimpan

kompleksitas keanekaragaman hayati secara luas.

Alam satwa liar semakin terdesak di kawasan hutan

yang paling dalam. Sektor pertanian yang berubah-

ubah mengubah lintasan patogen. Patogen adalah

parasit yang mampu menimbulkan penyakit pada

inangnya (hewan atau manusia) setelah menghisap

makanan darinya. Patogen dalam tubuh manusia

satu mudah menular ke manusia lain seiring

dekatnya jarak antar manusia. Kapital memodifikasi

77 Yuval Noah Harari, Sapiens: Sejarah Ringkas Umat Manusia (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2015)

Page 100: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

76

Intr

ans I

nstit

ute

lingkungan fisik dan sosial, di darat dan di laut, yang

secara radikal mengubah jalur di mana patogen

berevolusi dan menyebar.78 Patogen-patogen yang

sebelumnya berevolusi panjang dan terisolasi di

kawasan hutan kini menyerbu komunitas hewan

dan manusia. Ia berhasil menyebar dari kawasan

pedalaman paling terpencil, pedesaan, wilayah

semi-urban, ibu kota regional, dan akhirnya

jaringan lalu lintas global.

Industri agrikultur juga memacu penyeragaman

jenis pangan (monokulturalisasi genetik), baik

pangan dari pertanian maupun peternakan

sehingga melemahkan benteng ketahanan tubuh

manusia yang sebelumnya mampu memperlambat

penularan. Paradoksnya, ketika virus membunuh

satu miliar orang, perusahaan-perusahaan

agribisnis dapat lepas tangan. Mereka sangat

fokus pada profit dan melempar begitu saja biaya

epidemiologis pada pihak lain. Mulai dari hewan

ternak itu sendiri, konsumen, pekerja agrikultur,

lingkungan setempat, dan pemerintah lintas

negara. Padahal, tingkat kerusakannya sangat luas.

Kalau kita menuntut ganti rugi keruangan terhadap

neraca perusahaan agribisnis, mereka akan bubar

78 Rob Wallace. Big Farms Make Big Flu: Dispatches on Infectious Disease, Agribusiness, and the Nature of Science. New York: Monthly Review Press. 2016.

Page 101: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

77

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

selamanya. Tidak ada perusahaan yang dapat

mengganti biaya kerusakan yang ditimbulkannya.79

Saat ini, tiga dari empat penyakit baru bersifat

zoonosis: penyebaran awal mereka berasal

dari hewan ke manusia. Ebola, SARS dan kini

Covid-19 adalah virus zoonosis. 60 persen patogen

baru ditularkan dari hewan ke komunitas lokal

manusia.80 Virus Corona berasal dari salah satu

sudut pasar makanan eksotis di Wuhan. Namun,

perdagangan makanan liar untuk konsumsi ini tidak

bisa dilepaskan dari pembabatan hutan primer

oleh industri agrikultur sehingga memudahkan

pebisnis baru untuk melakukan perburuan

satwa liar yang sudah terdesak di jantung hutan.

Sejak pasar bebas dibuka beberapa dekade lalu,

industri agrikultur semakin berkembang, satwa

liar semakin terkapitalisasi81, dalam arti ia juga

diternak (direproduksi) dan dijual di pasaran

untuk menghasilkan laba. Maka sebetulnya, apa

yang kita sebut liar itu sebetulnya tidak liar lagi.

79 Rob Wallace. Capitalism is a disease hotspot”. Yaak Pabst interviews Monthly Review Press author Rob Wallace about the Coronavirus pandemic. Monthly Review. Mar 12, 202080 David Molyneux et al., “Zoonoses and Marginalised Infectious Diseases of Poverty: Where Do We Stand?,” Parasites & Vectors 4, no. 106 (2011); Rob Wallace, Alex Liebman, Luis Fernando Chaves and Rodrick Wallace, Covid-19 and Circuits of Capital. Monthly Review. Apr 01, 2020.81 Rob Wallace, Alex Liebman, Luis Fernando Chaves and Rodrick Wallace, Covid-19 and Circuits of Capital. Monthly Review. Apr 01, 2020.

Page 102: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

78

Intr

ans I

nstit

ute

Ini meningkatkan munculnya patogen-patogen

baru termasuk Covid-19. Dua ciri kapitalisme

bersinggungan di sini, keharusan akumulasi terus

menerus bagi industri agrikultur sehingga produksi

komoditas yang merambah ke mana-mana, ke

berbagai wilayah dan berbagai jenis komoditas

baru.

Semua virus ini terjadi dan berhubungan dengan

kapital. Wabah cacar 1520, yang konon dibawa

seorang budak Francisco de Egula dari Afrika di bawa

dari Kuba ke Meksiko dan menewaskan 100 juta

orang timbul saat ekspansi perdagangan kapitalis

Eropa ke Amerika; Flu tuberkulosis dan sipilis 1778

yang menewaskan 430.000 orang meninggal di

Hawai, dibawa James Cook dan rombongannya,

juga dalam ekspansi ke Amerika.

Flu Spanyol 1918 terjadi di masa-masa Perang

Dunia I (PD I), dari parit-parit tentara Spanyol.

Pandemi menyebar secara global karena keadaan

tertentu yang muncul pertama kali. Perang dunia

pertama baru saja berakhir dan seluruh pasukan

sedang didemobilisasi, kembali ke rumah dengan

penyakit itu. Wabah menyebar di sepanjang rute

transportasi utama.82 Sebagaimana disebut di

82 Chris Colvin. Eoin McLaughlin. Coronavirus and Spanish flu: economic lessons to learn from the last truly global pandemic. The Coversation. Maret 11, 2020.

Page 103: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

79

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

muka, PD I adalah perang antar kapitalis. Dalam

udara, ini masa di mana sedang meningginya polusi

energi batu bara, bom, bahan pesawat tempur,

tank, dll. Itu sebabnya, peneliti menemukan bahwa

lebih banyak orang di kota-kota yang meninggal

pada tahun 1918, dibandingkan daerah perkotaan

yang kurang tercemar. Ada hubungan langsung

antara polusi udara dan infeksi influenza pada saat

itu.83 PD I membunuh secara tidak langsung 40 juta

orang dari tahun 1914-1918. Tapi, 100 juta lainnya

meninggal dalam setahun karena flu.

Sementara, AIDS yang berkembang sejak 1980-

an dan hingga kini menewaskan 30 juta orang;

SARS 2002/2003 yang menewaskan 1000 orang;

Flu Burung 2005; Flu Babi 2005; dan Ebola 2014

yang menewaskan 11.000, tidak bisa dilepaskan

dari peran kapital agrikultur, persis sebagaimana

diulas Wallace.

Mobilitas Manusia Kapital Mempercepat dan

Memperluas Penularan

Perpindahan manusia yang cepat dari satu

tempat ke tempat yang lain merupakan dampak

83 Karen Clay, Joshua Lewis, Edson Severnini. Pollution, Infectious Disease, and Mortality: Evidence from the 1918 Spanish Influenza Pandemic. The Journal of Economic History. Cambridge. Vol 78. Isues 4. December 2018, pp. 1179-1209.

Page 104: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

80

Intr

ans I

nstit

ute

dari mobilitas kapital. Kapital menggerakkan

buruh manajemen dan buruh pabrik datang ke

tempat kerja; menggerakkan para CEO dan direksi

membuat pertemuan-pertemuan dan kerja sama;

menggerakkan para pedagang pasar besar maupun

kecil menjajakan hasil-hasil produksi kapitalis

ke konsumen akhir; menggerakkan kunjungan

wisatawan; memperbanyak transportasi umum

dan kendaraan pribadi, dsb. Kapital menggerakkan

hampir semua aktivitas kita.

Di sektor transportasi, kapital mendorong

penemuan kereta pada 1825, lalu mobil pada 1886,

dan pesawat terbang komersil pada 1949. Kini, kita

sedang berada dalam kesibukan jaringan lalu lintas

udara global yang tidak ada presedennya di waktu-

waktu sebelumnya. Globalisasi yang diterapkan

sejak lebih dari dua dekade yang lalu membuat

lintas udara meningkat sepuluh kali lipat dibanding

dua dekade lalu.84 Dalam kondisi ini, virus bisa

terbesar ke berbagai belahan dunia kurang dari

sehari.

Beberapa minggu sesudah dinyatakan wabah,

kasus yang dicurigai sebagai infeksi virus Corona

ditemukan di lebih dari 16 negara. Wuhan adalah

84 Rob Wallace. Notes on a novel Coronavirus. Monthly Review. Jan 29, 2020.

Page 105: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

81

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

stasiun utama kereta cepat China. Jika Flu Spanyol

yang membunuh 50 hingga 100 juta orang

memerlukan waktu enam hingga sembilan bulan

untuk tersebar ke seluruh dunia karena belum

ada transportasi publik melalui udara, virus bisa

menyebar dengan lebih cepat karena kini kita bisa

mengelilingi planet ini dalam sehari.

Sebagian analis mengatakan bahwa percepatan

ini terjadi karena peristiwa migrasi terbesar dalam

sejarah manusia, ketika lebih dari tiga miliar orang

melakukan perjalanan di China untuk perayaan

Tahun Baru Imlek, beberapa setalah Covid-19

ditemukan. Tetapi, femonena mudik85—di mana

kaum urban berbondong-bondong ke kampung

halaman, tidak bisa kita lepaskan dari fenomena

kapital.

Bukannya azali, fenomena mudik muncul sejak

adanya migrasi besar umat manusia dari pedesaan

ke perkotaan.

Makin Padatnya Perkotaan Mempermudah

Penularan

Sejak zaman sebelum kapitalisme, kota sudah

bisa menjadi wilayah untuk memperdagangkan

85 Muhtar Habibi. Idul Fitri, Kelas Pekerja, dan Penebusan Palsu. Transisi. 13 Juni 2019.

Page 106: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

82

Intr

ans I

nstit

ute

kelebihan barang-barang produksi. Tetapi,

mayoritas orang belum tinggal di kota. Kapitalisme

membaliknya. Semakin berkembang kapitalisme,

semakin padat populasi kota. Sejak 2007, misalkan,

dari sekitar 7 miliar populasi dunia, 4 miliarnya

tinggal di perkotaan. Mengapa bisa? Tidak lain,

karena fenomena urbanisasi adalah fenomena

kapitalisme. David Harvey, menulis begini:

Industri pertanian kapitalis mengubah pola

pertanian kecil subsisten di pedesaan. Pola

Kapitalisme bersandar, seperti dikatakan Marx

pada kita, pada pencarian terus menerus untuk

nilai lebih (laba). Tetapi untuk menghasilkan nilai

lebih, para kapitalis harus menghasilkan produk

surplus. Ini berarti bahwa kapitalisme terus-

menerus menghasilkan produk surplus yang

dibutuhkan oleh urbanisasi. Hubungan sebaliknya

juga berlaku. Kapitalisme membutuhkan

urbanisasi untuk menyerap kelebihan produk

yang terus-menerus dihasilkannya. Dengan cara

ini, koneksi batin muncul antara perkembangan

kapitalisme dan urbanisasi. Karena itu, hampir

tidak mengejutkan, kurva logistik pertumbuhan

output kapitalis dari waktu ke waktu secara

paralel disejajarkan dengan kurva logistik

urbanisasi penduduk dunia.[18]

Page 107: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

83

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

ini membuat para petani harus lebih banyak

menghasilkan produksi untuk pasar. Salah satu

keharusan pasar yang mengikat adalah kompetisi.

Dalam kompetisi, selalu ada yang kalah dan ada

yang menang. Inilah pendongkrak urbanisasi.86

86 David Harvey. Rebel Cities: From the Right to the City to Urban Revolution. Verso, 2012. 4. Kisah di Indonesia misalkan, program intensifikasi produksi pertanian dan liberalisasi impor pangan yang didesakkan oleh lembaga kapitalis internasional—Bank Dunia, serta pembiaran terhadap rantai tengkulak oleh pemerintah membuat para petani kecil tercekik. Tidak sedikit pun ada alasan untuk melarang importir dan tengkulak bagi pemerintah yang menganut ajaran perdagangan bebas (kapitalis). Justru dalam ajaran itu, mereka adalah homoeconomicus sejati, rasional, dalam arti pintar menghasilkan uang. Sebagian kecil petani pemilik lahan luas mungkin akan sanggup bertahan, tetapi sebagian besar petani berlahan kecil tidak.Oleh karena pemerintah menggantungkan ekonomi pada investasi, para investor diberi keleluasaan untuk mendirikan berbagai industri di pedesaan. Entah itu manufaktur, pertambangan, atau perkebunan, tergantung di mana wilayah pedesaan itu berada. Dalam banyak kasus, mereka bahkan leluasa menyuap pejabat untuk menerbitkan izin (eksploitasi maupun mendirikan bangunan) serta mengerahkan polisi untuk mengambil alih tanah-tanah petani. Ketika industri di pedesaan sudah didirikan, para petani tak bisa bekerja di sana karena tak memiliki ijazah standar untuk melamar pekerjaan. Sedangkan industri perkebunan, meski tak perlu ijazah untuk melamar kerja di sana, tak cukup menyediakan pekerjaan bagi banyak orang.Kota lantas menjadi harapan untuk mencari penghidupan. Padahal, kapitalisme di perkotaan tak kalah kejamnya. Kota memiliki mobilitas penduduk yang tinggi dan populasi yang padat. Perkampungan tidak mudah lagi kita lihat. Pemerintah yang mendasarkan ukuran kemajuan pada teori pertumbuhan ekonomi ala kapitalis—model kalkulasi kemajuan ekonomi berdasarkan kapasitas sebuah wilayah untuk menghasilkan uang—menganggap perkampungan tak memberi kontribusi. Perkampungan lantas diubah menjadi pusat perkantoran, perbelanjaan, sampai hotel untuk singgah para ekspatriat. Penduduk kampung, sebagai gantinya, diberikan pilihan: tinggal di apartemen, rumah susun, atau perkampungan tersisa yang sudah sangat sesak. Sebagian yang tidak beruntung membangun pemukiman di pinggiran sungai, di lahan kosong yang dibiarkan investor, lalu digusur ketika investor hendak memakainya.

Page 108: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

84

Intr

ans I

nstit

ute

Di mana pun tempat tinggal yang kita pilih di

perkotaan, padatnya populasi membuat jarak fisik

antar manusia semakin dekat. Kota-kota sibuk

yang disesaki kelas pekerja, arus datang dan pergi

pedagang, dan wisatawan menjadi lahan ideal bagi

pertumbuhan patogen.

Kepadatan populasi memfasilitasi tingkat

penularan yang lebih tinggi dan mengurangi

respons imun.87 Covid-19—yang bisa menular tidak

hanya melalui kontak fisik dan cairan, tetapi juga

dari benda-benda yang disentuh pengidapnya—

membuat kursi, meja, tombol lift, pegangan tangga,

dan semua barang di hotel, apartemen, pusat

perbelanjaan yang setiap hari disentuh manusia

secara bergantian membuat virus ini semakin cepat

menyebar. Situasi macam ini terjadi di Wuhan,

pusat lahirnya Covid-19.

Dalam satu abad terakhir, ledakan populasi

dipacu oleh perkembangan kapitalisme agrikultur

yang terglobalisasi. Pada 1700, sebelum revolusi

industri, dunia dihuni sekitar 700 juta manusia.

Pada 1800, jumlah populasi manusia 950 juta. Pada

1900, populasi mulai meningkat menjadi 1,6 miliar.

Dan, pada 2000, jumlah itu berlipat empat kali

87 Rob Wallace. Capitalism is a disease hotspot. Yaak Pabst interviews Monthly Review Press author Rob Wallace about the Coronavirus pandemic. Monthly Review. Mar 12, 2020

Page 109: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

85

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

menjadi 6 miliar. Seiring dengan neoliberalisme dan

globalisasi keempat, jumlah populasi bertambah 4

miliar hanya dalam waktu 2 dekade. Sekarang, ada

7,7 miliar sapiens di bumi ini!

Kapitalisme Tak Mampu Menyelamatkan Umat

Manusia dari Pandemi

Sejak kira-kira 40-30 tahun yang lalu, kapitalis

global mendorong pemerintah menjalankan

agenda neoliberalisme di seluruh dunia, termasuk

AS, negara-negara Uni Eropa, dan Indonesia.

Dalam agenda ini, negara-negara didorong menjual

perusahaan negara dan SDA yang sebelumnya hanya

boleh dikelola oleh perusahaan negara ke swasta

(privatisasi), menyesuaikan aturan ekonomi sesuai

agenda kapitalis global (deregulasi), menghapus

tarif ekspor-impor (liberalisasi). Tujuannya, seperti

kata ekonom mereka, agar pasar bekerja dengan

sebaik-baiknya. Negara tidak boleh menghambat

perkembangan pasar. Salah satu dampaknya yang

paling kita rasakah adalah di sini: tiadanya jaminan

sosial terhadap kebutuhan hidup dasar yang bisa

diakses secara gratis (kesehatan, pendidikan tinggi,

dll). Jaminan sosial dianggap menghalangi pasar,

karena perusahaan-perusahaan ingin bermain di

sektor itu tidak bisa. Itu sebabnya, anggaran sosial

dalam APBN dikurangi. Sebagai gantinya, anggaran

Page 110: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

86

Intr

ans I

nstit

ute

sosial dalam APBN itu lebih banyak disalurkan

untuk memfasilitasi para investor: membangun

infrastruktur, membangunkan kawasan-kawasan

industri, dan lain sebagainya. Kecuali negara-

negara yang tidak tunduk pada AS, hampir semua

negara menjalankan agenda itu.

Sekarang, masyarakat di negara yang tidak

neoliberallah yang menerima perlindungan lebih

baik dari pemerintahnya saat wabah datang. Kuba,

yang selama puluhan tahun diembargo AS tetapi

memberikan prioritas bagi kekuatan medisnya,

bisa mengirimkan dokter-dokternya ke China

dan Italia. Venezuela, yang juga disanksi AS dan

sekarang masih berjuang lepas dari krisis ekonomi,

menekan persebaran pandemi dengan sigap

melakukan tes gratis terhadap warganya. Begitu

juga dengan Vietnam, tak satu pun ada korban

jiwa di sana. Negara-negara itu dengan sigap me-

lockdown teritorialnya, tentu dengan menjamin

kebutuhan dasar warganya, tanpa terbebani

pertimbangan investasi seperti semua negara yang

menjalankan sistem kapitalis-neoliberal: AS, Italia,

Prancis, Inggris, Belanda, Indonesia, dll. Hampir

semua negara dengan kematian tertinggi dalam

wabah ini dikarenakan pemerintahnya memangkas

anggaran sosial dan kesehatan secara besar-

Page 111: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

87

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

besaran sejak dua-tiga dekade lalu. AS, misalkan,

badan penelitian pandemiologi dibubarkan, dan

ribuan penelitinya tak lagi dipekerjakan.

Yang membuat situasi makin buruk,

pencegahan pandemi bukanlah prioritas kapitalis

farmasi raksasa multinasional. Mereka tidak

tertarik melakukan investasi dalam penelitian

untuk pencegahan pandemi. Investasi di bidang

ini tidak begitu menguntungkan. Yang mereka

minati adalah merancang obat untuk orang

sakit. Semakin sakit kita, semakin banyak yang

mereka hasilkan. Pencegahan tidak berkontribusi

pada nilai pemegang saham.88 Itulah sebabnya

kenapa perusahaan-perusahaan raksasa farmasi

multinasional berlomba-lomba menemukan vaksin.

“Semakin buruk pandemi itu, semakin tinggi laba

pada akhirnya.”89 Semakin sering wabah, semakin

banyak vaksin dijual, semakin banyak laba korporasi

farmasi multinasional. Apa ini yang kita inginkan?

Di berbagai negara, kita melihat para dokter

dan pekerja medis berguguran karena minimnya

anggaran kesehatan. Hingga 6 April 2020, 25 dokter

di Indonesia meninggal dan tampaknya sudah lebih

88 David Harvey. Anti-Capitalist Politics in the Time of Covid-19. Jacobinmag. Maert 2020.89 Sharon Lerner. Big Pharma Drug Pricing Coronavirus Profits.The Intercept. 14 Maret 2020

Page 112: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

88

Intr

ans I

nstit

ute

dari seratus pekerja medis terinfeksi. Kapitalisme

membunuh banyak tenaga medis di tengah

Corona. Di Miami, AS, seorang pekerja perusahaan

medis yang mengalami gejala flu setelah pulang

dari Tiongkok meminta rumah sakit setempat

melakukan tes Covid-19. Begitu kagetnya ketika

dia ditagih biaya sebesar USD 3270 (sekitar 52

juta rupiah). Tunjangan kesehatan yang ia terima

sama sekali tak cukup untuk membayarnya. Di

New York, kota di mana pusat bursa saham dunia

Wall Street bertempat dan mampu membiayai

eksploitasi dan reproduksi pemanasan global

di seluruh dunia, Walikotanya teriak minta

tolong karena kekurangan peralatan dan tenaga

medis. Saat Covid-19 telah merenggut 1000 lebih

nyawa warganya, New York hanya mendapatkan

US$ 1 miliar atau Rp 16,3 triliun karena politik

penghematan APBN Amerika Serikat. Angka itu

40 kali lebih kecil dari dana penanganan Corona di

Indonesia.

Karena pasar dalam sistem kapitalis adalah satu-

satunya arena untuk mendapatkan barang dan

jasa yang diproduksi, virus yang menyerang tanpa

diskriminasi akhirnya ditangani secara diskriminatif.

Selama cukup uang, selalu ada hak untuk membeli.

Tak peduli apakah kebutuhan orang lain dapat

Page 113: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

89

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

terpenuhi. Hukum pasar lantas bekerja sempurna.

Harga-harga dimurahkan saat permintaan rendah,

dan dimahalkan saat permintaan tinggi. Banyak

masker diekspor ke China. Beberapa orang

menimbun masker yang tersedia dan menjualnya

berkali-kali lipat hingga tembus Rp.800 ribu per

biji. Biaya tes Covid-19 yang mencapai Rp.500 ribu

membuat banyak orang mengeluh. Tapi pengusaha

properti, Jerry Lo bisa mendatangkan satu unit

petugas rumah sakit, lengkap dengan peralatan

untuk memeriksa dirinya, keluarganya, dan

pembantunya.90 Pasar memberinya keleluasaan

untuk itu. Di Las Vegas, tempat di mana kasino

terbesar para borjuasi dunia berada, hotel-hotel

di sana sedang kosong saat wabah datang. Tetapi

karena ratusan tunawisma tak mampu menyewa

kamarnya, mereka ditempatkan di tempat parkir

yang luas, beralaskan beton, beratapkan langit,

mereka ditidurkan pemerintah di sana, lengkap

dengan garis-garis putih untuk membuat jarak

fisik layaknya kendaraan.

90 Di berbagai negara termasuk Indonesia, kekuasan yang ditopang oleh modal atau oligarki menjadi salah satu representasi kapitalism. Apakah semua oligark, dari pusat sampai daerah melakukan tes dengan memanggil petugas rumah sakit lengkap dengan alat rontgennya ke rumahnya seperti yang dilakukan Jeffery Lo? Kita tidak tahu. Tapi, sulit membayangkan mereka, yang biasa dikawal mobil kepolisian di jalanan, datang dan mengantre di rumah sakit untuk melakukan tes.

Page 114: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

90

Intr

ans I

nstit

ute

Yang juga ironis nasib kelas pekerja. Sementara

semua orang mengonsumsi barang yang diproduksi

dan didistribusikan kelas pekerja, merekalah

yang tetap disuruh bekerja meski wabah datang.

Anjuran physical distancing hanya bisa dinikmati

orang-orang yang dalam struktur piramida

kapitalis lebih diuntungkan. Ekonomi kapitalisme

harus terus bergerak. Selama belum meninggal,

buruh industri harus terus bekerja. Kalau laba

korporasi menurun seiring Covid-19, kelas pekerja

harus siap kehilangan pendapatan. Gelombang

PHK akan terus terjadi di seluruh dunia dalam

beberapa bulan ke depan diperkirakan 25 juta

pekerja menjadi pengangguran. Di Indonesia,

445 buruh Aerofood, 677 karyawan Indosat, dan

ratusan karyawan Bandara Soekarno-Hatta sudah

di-PHK. Di Amerika Serikat, diperkirakan gelombang

PHK ini akan mendorong pengangguran mencapai

20%. Di China, sekitar sepertiga dari semua

pekerja terancam di-PHK.

Page 115: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

B A B V I

A PA Y A N G H A R U S K I T A L A K U K A N U N T U K M E L A W A N C O V I D - 1 9 ?

Page 116: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

92

Intr

ans I

nstit

ute

Potensi Badai yang Lebih Besar

Tiap periode sejarah senantiasa terkait antara

satu sama lain. Kehidupan sekarang memiliki

hubungan dengan kehidupan sebelumnya. Ini suatu

keniscayaan. Secara berkelanjutan, kehidupan

hari ini pun akan menjadi penghubung, dan

berkontribusi bagi kehidupan di masa mendatang.91

Terkait pandemi ini, Harari sekali waktu

menegaskan, sebuah keputusan yang diambil pada

periode tertentu dalam menghadapi “keadaan

darurat”, dalam hal ini adalah pandemi yang

menjadi krisis global, akan banyak berdampak

pada kehidupan pasca pandemi.92 Dalam “keadaan

darurat” ini, segala hal yang tidak dapat diberlakukan

dalam “keadaan normal” atau bahkan ditentang93

bisa diberlakukan. Sebagaimana kita saksikan,

beberapa negara hari ini melakukan hal-hal di luar

kebiasaan. Semisal, nasionalisasi industri-industri

penting;94 memberlakukan lockdown; dll. 91 Engels, Frederich. 2016. “Sosialisme Utopis dan Sosialisme Ilmiah” Marxist Internet Archives. Terjemahan: Ted Sprague. Marx & Engels Collected Work, Volume 24, hal 281-325. Lih.https://www.marxists.org/indonesia/archive/marx-engels/1880/utopi-ilmu/index.htm diakses 28 Maret 2020.92 Harari, Yuval Noah. 2020. “Yuval Noah Harari: the world after Coronavirus”. Financial Times. https://www.ft.com/content/19d90308-6858-11ea-a3c9-1fe6fedcca75 diakses 30 Maret 2020.93 Ibid.94 Pemerintah Spanyol dan Irlandia kabarnya melakukan nasionalisasi semua penyedia layanan kesehatan termasuk Rumah Sakit. Lihat: Henley, John. Kim Willsher., dan Ashifa

Page 117: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

93

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Di Tiongkok, tempat pertama munculnya

Covid-19, pemberlakuan lockdown juga disusul

upaya peningkatan/pengetatan pengawasan.

Pemerintahnya bekerja sama dengan beberapa

perusahaan untuk membuat sistem kecerdasan

buatan (Artificial Intelligence –AI). Dengan

mengembangkan “sensor deteksi suhu tubuh” yang

dikombinasikan dengan “sistem pendeteksi wajah”,

sistem ini menuntut partisipasi rakyat Tiongkok

untuk memasukkan data pribadinya secara sahih ke

dalam sistem basis data berskala besar (Big data).95

Dengan perpaduan AI dan Big data yang cepat,

setiap rakyat Tiongkok dapat diketahui/dilacak

pergerakannya. Sehingga antisipasi kemungkinan

terjadinya kontak dengan pasien Covid-19 bisa

dilakukan. Dengan begitu, potensi penyebaran

Covid-19 dapat ditekan dan pandemi ini dapat

dikalahkan.

Kassam. 2020. “Coronavirus: France imposes lockdown as EU calls for 30-day travel ban”. The Guardian. https://www.theguardian.com/world/2020/mar/16/Coronavirus-spain-takes-over-private-healthcare-amid-more-european-lockdowns diakses 30 Maret 2020. dan Democracynow. 2020. “British PM Boris Johnson Sickened with Covid-19; Ireland to Nationalize Hospitals”. Democracy Now. https://www.democracynow.org/2020/3/27/headlines/british_pm_boris_johnson_sickened_with_covid_19_ireland_to_nationalize_hospitals (diakses 30 Maret 2020)95 Yuan, Shawn. 2020. “How China is using AI and big data to fight the Coronavirus”. Al Jazeera. https://www.aljazeera.com/news/2020/03/china-ai-big-data-combat-Coronavirus-outbreak-200301063901951.html diakses 29 Maret 2020.

Page 118: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

94

Intr

ans I

nstit

ute

Di sini, apa yang dikhawatirkan Harari patut

dipertimbangkan dalam melihat kemungkinan yang

terjadi pasca Covid-19. Ia menegaskan, pengawasan

ketat hingga ke ranah privasi individu memang

bisa digunakan untuk menghadapi pandemi

ini. Namun, ibarat pedang bermata dua, ia juga

dapat menjadi ancaman bagi kehidupan manusia

setelahnya96. Terlebih dengan sistem ekonomi

politik yang diterapkan saat ini, di mana seluruh

sistem produksi dan reproduksi barang hanya

didasarkan pada profit/laba semata. Pemberlakuan

pengawasan secara ketat itu berpotensi melahirkan

rezim pengawasan totaliter pasca pandemi.

Dengan memanfaatkan kumpulan data pribadi

individu yang telah diakses sebelumnya, hal itu bisa

digunakan untuk memuluskan segala kepentingan

ekonomi dan politik penguasa.

Di sisi lain, pada sektor ekonomi, potensi

kebangkrutan sejumlah industri saat ini berada

tepat di depan mata. Berbagai upaya pemerintah

kapitalis pun dilakukan. Salah satunya dengan

memotong pajak sementara untuk menutupi

kerugian atau potensi kebangkrutan perusahaan.

96 Pelajaran lainnya yang juga disampaikan oleh Harari adalah dari apa yang dilalui oleh Israel. Yang mana tindakan sementara pada “keadaan darurat” (perang kemerdekaan 1948) masih diterapkan (penyensoran pers, pernyitaan tanah dsb.) bahkan setelah perang kemerdekaan 1948 dimenangkan. Lihat: Yuval Noah. Loc.cit.

Page 119: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

95

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Di negara kita misalnya, ancaman ambruknya

perekonomian tampaknya lebih mengerikan

daripada Covid-19. Dua bulan lalu, presiden kita

menyetujui subsidi pusat ke Pemerintah Daerah

(Pemda) sebesar Rp3.3 triliun yang nantinya akan

digunakan untuk membebaskan pajak hotel dan

restoran.97 Kebijakan ini diputuskan dalam rangka

mengambil momentum krisis di Tiongkok akibat

Covid-19, yang juga berimbas pada pemasukan

negara dan industri-industri kapitalis. Di Amerika

Serikat (AS), presiden Donald Trump bahkan

menandatangani rencana stimulus sebesar $2

triliun dalam rangka mengatasi dampak Covid-19.98

Krisis dan kemungkinan ambruknya ekonomi

ini sedang berlangsung. Kabar buruknya, selain

menghantam perekonomian mayoritas manusia

secara global, ia dapat dimanfaatkan untuk makin

memperkokoh kekuatan ekonomi segelintir

kapitalis. Klein dalam bukunya The Shock Doctrine:

97 Ananda, Aria. 2020. “Jurus Jokowi Lawan Virus Corona dengan Diskon Tiket Pesawat”. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200226091352-532-478192/jurus-jokowi-lawan-virus-Corona-dengan-diskon-tiket-pesawat diakses 25 Maret 2020 dan Friana, Hendra. 2020. “Jokowi: Diskon Tiket Pesawat Tak Tambah Penyebaran Corona Covid-19”. Tirto.id. https://tirto.id/jokowi-diskon-tiket-pesawat-tak-tambah-penyebaran-Corona-Covid-19-eCo2 diakses 25 Maret 2020.98 Nytimes. 2020. “Trump Signs $2 Trillion Bill as U.S. Virus Cases Pass 100,000”. The New York Times. https://www.nytimes.com/2020/03/27/world/Coronavirus-live-news-updates.html diakses 3 Maret 2020.

Page 120: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

96

Intr

ans I

nstit

ute

The Rise of Disaster Capitalism99, menyebut cara

kerja ini sebagai “Kapitalisme Bencana” (Disaster

Capitalism). Ia menggunakan istilah “Doktrin Kejut”

(Shock Doctrine) untuk merujuk strategi politik yang

menggunakan krisis skala besar untuk mendorong

kebijakan sistematis guna memperdalam

ketidaksetaraan (memperkaya para elite dan

melemahkan orang lain). Covid-19 adalah bencana

yang sempurna bagi sebagian kecil industri-industri

kapitalis untuk mengambil kesempatan dalam

persaingan bebas.100

Pada kasus ini, ketimpangan akan menjadi

semakin lebar. Industri kecil akan dilumat oleh

industri besar yang mampu bertahan. Implikasinya,

modal/kekayaan akan semakin terpusat ke dalam

kuasa segelintir kapitalis itu. Dengan itu, industri-

industri besar mampu memanipulasi dan mengambil

peran melalui berbagai praktik monopoli, kartel,

sindikat, dan sebagainya secara signifikan.101 Dalam

99 Buku ini selanjutnya digugat oleh beberapa penulis liberal, dengan menyerang paragraf-paragraf yang disajikan oleh Klein. Adalah Johan Norberg salah satu sejarawan terkemuka dan dikenal sebagai penulis In Defense of Global Capitalism and Progress: Ten Reason to Look Forward to the Future yang juga menulis gugatan terhadap Klein dengan judul The Klein Doctrine: The Rise of Disaster Polemics https://www.cato.org/sites/cato.org/files/pubs/pdf/bp102.pdf –akses 30 Maret 2020100 Solis, Marie. 2020. “Coronavirus Is the Perfect Disaster for ‘Disaster Capitalism’”. Vice. https://www.vice.com/en_us/article/5dmqyk/naomi-klein-interview-on-Coronavirus-and-disaster-capitalism-shock-doctrine diakses 30 Maret 2020.101 Pada tahap ini, kita mengenalnya dengan istilah “imperialisme”. Sebuah tahapan khusus, yang mana

Page 121: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

97

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

kondisi ketimpangan ekonomi dan kemiskinan akut

yang bahkan telah terjadi sebelumnya, wabah dan

krisis ke depan bisa membuat hajat hidup umat

manusia secara keseluruhan akan semakin tergilas

oleh kekuatan minoritas kapitalis yang mengontrol

kapital/kekayaan di tangannya. Sebagian hal ini

telah kita saksikan sekarang saat wabah datang.

Ketika barang kebutuhan pokok (pangan, sarana

kesehatan, dll) dimonopoli beberapa persen

manusia, dan kita semua harus tertatih untuk

mendapatkannya. Sederhananya, kehidupan kita

semua akan jauh lebih buruk dari hari ini. Sebuah

badai dan kesengsaraan yang lebih besar akan

berlangsung alot di masa depan.

Sains dan Solidaritas Antarmanusia

Memilah pengetahuan ilmiah dapat membantu

kita meraih kemenangan dalam perang terhadap

kapitalisme yang tidak bisa matang sempurna, justru kelewat matang bersama permasalahan (kontradiksi) internalnya dan “membusuk”. Sehingga konsentrasi kapital dan produksi mendorongnya – di dalam dirinya sendiri, bersatu padu dengan kapital finansial yang, juga mengalami konsentrasi kapital – untuk melakukan akumulasi dengan dengan menjajah, tidak hanya di wilayah-wilayah baru, di negeri-negeri kapitalisme pinggiran, tetapi juga di negeri-negeri kapitalisme pusat, di jantung-jantung wilayah termaju sekalipun. Lihat: Lenin, V. I. 2005. “Imperialism, the Highest Stage of Capitalism”. Lenin Internet Archives. Bab VII hlm. 265)https://www.marxists.org/archive/lenin/works/1916/imp-hsc/ diakses 31 Maret 2020. Versi Indonesia (2011) https://www.marxists.org/indonesia/archive/lenin/1916/1916-tahapankhusus.htm diakses 31 Maret 2020

Page 122: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

98

Intr

ans I

nstit

ute

Pandemi Covid-19. Sejarah membuktikan, berulang

kali umat manusia berhasil menang melawan

wabah, virus dan bencana dengan memanfaatkan

sains.102

Namun, cara pandang yang tidak “ilmiah”

mendominasi segelintir elite politik di berbagai

negara. Para politisi kita, diikuti tokoh publik lain

(tokoh agama, aktris, dan sebagainya) kukuh

menunjukkan ketidakminatannya untuk berpikir

ilmiah. Kedatangan wabah justru disambut

dengan sikap acuh dan guyonan konyol. Sejumlah

peneliti dan pakar kesehatan yang mengklaim

kemungkinan adanya kasus Covid-19 di Indonesia,

justru direspons dengan amarah oleh pejabat di

Jakarta.103 Akibatnya, ketika tsunami104 itu datang,

102 Bagaimana sains berperan dan meyelesaikan beberapa wabah dalam sejarah manusia, selengkapnya lihat; Hickok, Kimberly. 2020. “How does the Covid-19 pandemic compare to the last pandemic?”. Livescience. https://www.livescience.com/Covid-19-pandemic-vs-swine-flu.html diakses 1 April 2020.

103 Mulyanto, Randy dan Febriana Firdaus. 2020. “Why are there no reported cases of Coronavirus in Indonesia?”. Al Jazeera. https://www.aljazeera.com/news/2020/02/reported-cases-Coronavirus-indonesia-200218112232304.html diakses 1 April 2020 dan Syakriah, Ardila dkk. 2020. “Experts warn against complacency as Indonesia reports zero cases of Coronavirus”. The Jakarta Post. https://www.thejakartapost.com/news/2020/01/27/experts-warn-against-complacency-as-indonesia-reports-zero-cases-of-Coronavirus.html diakses 31 Maret 2020.104 Seorang dokter di Italia menggambarkan dampak Covid-19 sebagai tsunami, yakni gelombang air laut dalam skala besar yang – saat ini – tak dapat dicegah. Lihat: Winfield, Nicole. 2020. “‘Not a wave, a tsunami.’ Italy hospitals at virus limit”. Public Broadcasting Service (PBS). https://www.pbs.org/

Page 123: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

99

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

solusi-solusi yang dilakukan untuk mengatasinya

pun tidak matang. Mereka gagal memahami wabah

hingga langkah mengatasinya sehingga merenggut

satu per satu korban. Dengan pertimbangan

ekonomis semata, melindungi kepentingan politik

dan bisnis kroninya, mereka menyampingkan efek

bencana yang berpotensi menewaskan ratusan

ribu bahkan jutaan jiwa manusia.

Inilah salah satu kontradiksi dalam sistem

ekonomi (kapitalisme) hari ini. Sistem kapitalisme

memang membawa kemajuan sains, teknologi dan

berbagai penemuan modern secara pesat. Namun,

ia juga membawa ancaman kehancuran yang dapat

melemparkan kita, umat manusia, mundur jauh ke

belakang. Bahkan ke “barbarisme”, sebuah periode

kekacauan di mana umat manusia saling menikam,

individualistik, dan cenderung anti-kemajuan (anti-

sains), seperti sikap anti sains yang ditunjukkan oleh

segelintir politisi untuk melindungi kondusifitas

bisnis.

Padahal, perkembangan sains dapat digunakan

untuk menganalisis dan menguraikan urutan

genetik yang berkaitan dengan hasil mutasi105

newshour/health/not-a-wave-a-tsunami-italy-hospitals-at-virus-limit diakses 27 Maret 2020.105 Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik, atau dengan kata lain perubahan dalam urutan Asam Deok-siribonukleat (DNA). DNA sendiri adalah biomolekul (senya-

Page 124: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

100

Intr

ans I

nstit

ute

dari virus Corona baru (Novel Coronavirus –

2019-nCov).106 Penelitian untuk melawan pandemi

ini juga mulai menemukan beberapa informasi

terkait pencegahan Covid-19. Melalui biologi anti-

corona, para peneliti terus berusaha menemukan

cara pencegahan dan penanganan sementara

terhadap Covid-19.107

Namun, sains juga memiliki keterbatasan.108

Detik ini, penggunaan sains pada berbagai sektor

kehidupan justru lebih sering dikembangkan bukan

untuk tujuan membantu kehidupan manusia

(kemanusiaan). Melainkan dikonversi (diubah)

menjadi laba, ataupun sebagai instrumen untuk

mengintensifkan tingkat laba. Di sektor pangan

misalnya, penggunaan sains justru berdampak

negatif. Inovasi bahan pengawet buatan, pewarna

wa-senyawa organik sederhana yang bersifat khas) yang meny-impan dan mengenkripsi perintah-perintah genetika setiap organisme dan berbagai virus. Lihat: Collins, Francis S. “Muta-tion”. National Institutes of Health: National Human Genome Research Institue. https://www.genome.gov/genetics-glossa-ry/Mutation diakses 25 Maret 2020.106 Kupferschmidt, Kai. 2020. “Genome analyses help track Coronavirus’ moves”. Science | AAAS. https://science.sciencemag.org/content/367/6483/1176 diakses 27 Maret 2020.107 Lowe, Derek. 2020. “Covid-19 Biologic Therapies Reviewed”. Science Translation Medicine. https://blogs.sciencemag.org/pipeline/archives/2020/03/09/Covid-19-biologic-therapies-reviewed diakses 27 Maret 2020108 Hingga tulisan ini disusun, proyek vaksin Covid-19 masih menemui beberapa kendala, misalnya keamanan dalam pengujian klinis. Lihat: Spinney, Laura. 2020. “When will a Coronavirus vaccine be ready?”. The Guardian. https://www.theguardian.com/world/2020/apr/03/when-will-a-Coronavirus-vaccine-be-ready diakses 3 April 2020.

Page 125: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

101

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

makanan, penambah rasa dan aroma, serta

berbagai zat berbahaya lainnya menciptakan

segudang masalah. Bersamaan dengan itu,

paksaan penumpukan modal/kekayaan dalam

proses produksi mengakibatkan industri pangan

dan industri-industri lainnya harus terus melakukan

ekspansi dengan mendesak ruang hidup manusia,

ataupun makhluk lainnya.

Upaya menggenjot produksi pangan juga

berimplikasi pada penyeragaman di berbagai

sektor, termasuk pangan. Alhasil, kita mengonsumsi

pangan dan berbagai kebutuhan lainnya secara

seragam. Di Indonesia pangan pokok diseragamkan

menjadi beras. Kala beras yang tersedia mengalami

penurunan secara kualitas (tidak layak atau bahkan

berbahaya jika dikonsumsi), kita pun sama-sama

mengalami penurunan daya kekebalan tubuh

(antibody).

Mikroba/bibit penyakit (patogen) di sekitar

kita sudah ada bersamaan dengan ada dan

berkembangnya kehidupan di bumi. Selama

berabad-abad, patogen ini hidup dan berjarak

dengan kita. Mereka “terpelihara” oleh ekosistem di

pedalaman hutan. Namun, perkembangan berbagai

industri membuat ruang hidup mereka musnah.109

109 Dalam wawancaranya, Rob Wallace, ahli Epidemiologi

Page 126: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

102

Intr

ans I

nstit

ute

Karena kehilangan ruang hidup, masuklah mereka

ke ruang hidup kita. Patogen akhirnya menjadi

rekan hidup kita sehari-hari, sehingga kita menjadi

semakin rawan sakit. Jika patogen mengalami

mutasi dan kemudian berevolusi,110 ia bisa menjadi

sangat ganas. Dengan kondisi tubuh yang rentan

dan cenderung seragam, manusia berpotensi

makin masif memanen bencana dalam periode-

periode selanjutnya

Evolusi mengatakan bahwa tidak ada patogen yang bebas dari modal. Bahkan salah satu yang menjadi sumber (yang bertanggung jawab) atas berbagai wabah, virus dsj., yang muncul dan menyebar adalah industri pangan. Berbagai aktivitas industri yang berorientasi pada laba dan berdiri di atas persaingan bebas mendorong perputaran modal untuk melakukan deforestasi (proses penghilangan hutan alam dengan cara penebangan untuk diambil kayunya atau mengubah peruntukan lahan hutan menjadi non-hutan), perampingan keragaman dan kompleksitas suatu wilayah (melalui klasifikasi tanaman/hewan “produktif” dan “tidak-produktif”), peningkatan produksi hewan-hewan ternak, yang mana membawa mereka (hewan-hewan dan tanaman) masuk ke dalam kehidupan manusia. Lihat: Angus, Ian (Ed). 2020. “Capitalist agriculture and Covid-19: A deadly combination”. Climate & Capitalism. https://climateandcapitalism.com/2020/03/11/capitalist-agriculture-and-Covid-19-a-deadly-combination/ (diakses 2 April 2020), lihat juga penjelasan tentang bagaimana perputaran modal (kapital) pada industri pangan, yang akhirnya justru menciptakan dan menyebarkan berbagai patogen dalam kehidupan manusia: Wallace, Rob. Alex Liebman, dkk. 2020. “Covid-19 and Circuits of Capital”. Monthly Review. https://monthlyreview.org/2020/04/01/Covid-19-and-circuits-of-capital/ diakses 3 April 2020.110 Evolusi adalah perubahan karakteristik suatu spesies selama beberapa generasi dan bergantung pada proses seleksi alam (termasuk di dalamnya perubahan struktur alam secara radikal). Lebih jauh, evolusi bergantung pada adanya variasi genetik dalam suatu populasi yang mempengaruhi karakteristik fisik (fenotip) dari suatu organisme. Lihat: Yourgenome. “What is evolution?”. Yourgenome.org. https://www.yourgenome.org/facts/what-is-evolution diakses 26 Maret 2020.

Page 127: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

103

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Tuntutan untuk memasifkan produksi dan pasar

bagi industri-industri kapitalis turut menyeret sains

menjadi senjata mematikan. Berbagai penemuan

sains yang awalnya ditujukan untuk kemanusiaan,

berubah menjadi senjata menakutkan. Misalkan,

Fusi Nuklir, Sarin Gas, Zyklon B, Ekstasi, dan berbagai

penemuan mutakhir lain yang dimonopoli negara-

negara kapitalis untuk menjaga nafas kehidupan

sistem kapitalisme.

Senasib dengan sains, solidaritas antar manusia

juga menemui hambatan-hambatan. Kehidupan

bersaing, saling menikam, mencaplok untuk bisa

mendapatkan keuntungan membuat kita seolah

membutuhkan “polisi moral” yang mengawasi dan

mengontrol tingkah laku. Sialnya, orang-orang kaya

pemilik industri-industri besar menyuap “polisi

moral” ini. Tidak heran, selama mereka berderma,

memberi beasiswa, membangun rumah ibadah,

mendirikan badan amal dan memberikan santunan

ke pesantren, kerusakan lingkungan dan sosial yang

mereka ciptakan bukanlah sesuatu pelanggaran

hukum bagi “polisi moral”.

Singkatnya, sains dan solidaritas semata

bukanlah solusi utama mengatasi pandemi ini.

“Keadaan darurat” yang lebih makin dekat, bahkan

lebih dekat dari urat nadi kita.

Page 128: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

104

Intr

ans I

nstit

ute

Internasionalisme

Pandemi Covid-19 adalah problem dunia.

Covid-19 tidak mengenal identitas warga negara,

ia menyerang siapa saja. Untuk itu, cara pandang

indivualistik dan nasionalisme yang sempit dalam

menyelesaikan pandemi ini mesti segera diubah.

Kita tidak membutuhkan lagi identitas yang

bersekat. Yang kita butuhkan adalah kerja sama

sebagai warga negara dunia.

Dalam lingkungan yang lebih “kecil”, mesti

kita uraikan sekat pembatas antara desa dan kota

yang selalu disalahartikan. Di mana kota selalu

diidentikkan dengan kemajuan, sementara desa

sebaliknya. Kita tahu bahwa kota mengakses

segala kebutuhan dengan berbagai fasilitasnya dari

desa maupun dari kota lainnya. Sementara desa,

meskipun menyuplai banyak kebutuhan di kota,

tidak memiliki akses pada kebutuhan dan fasilitas

yang hanya tersedia di kota. Padahal, rakyat di

desa juga membutuhkan berbagai fasilitas yang

ada di kota; rumah sakit, transportasi, sekolahan

yang layak atau bahkan sinyal dan televisi. Ketika

seseorang di desa terinfeksi Covid-19, maka yang

ia butuhkan adalah sama dengan kebutuhan orang

di kota yang terinfeksi. Sehingga yang menjadi

masalah, salah satunya adalah akses terhadap

Page 129: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

105

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

fasilitas-fasilitas yang pada kenyataannya hanya

bisa didapatkan melalui perjuangan di kota-kota

beberapa negara.

Agar rakyat di desa dapat mengakses fasilitas-

fasilitas tersebut, bukan berarti kita mesti

membangun fasilitas-fasilitas di desa persis

sebagaimana dengan yang ada di kota. Itu sama

dengan mencoba untuk membangun gedung WTC

(World Trade Center) di Indonesia atau bahkan

Kakbah di Amerika Serikat, Tembok Ratapan di

Iran, Wall Street di West Papua, dan seterusnya.

Kita tidak membutuhkan produksi ruang-ruang

mubadzir yang diproduksi demi perolehan laba

oleh sistem (kapitalisme) seperti itu.111 Sehingga,

solusi dari permasalahan tersebut (ketimpangan

wilayah), adalah akses terhadapnya, seluas-luasnya

atau tanpa sekat, yang didasarkan pada kebutuhan.

Jika memang pada suatu wilayah membutuhkan

adanya saluran air bersih, maka wilayah tersebut

harus mendapatkannya. Jika membutuhkan rumah

sakit, maka rumah sakit tersebut harus tersedia dan

dapat diakses oleh rakyat seluas-luasnya. Kita harus

menguraikan ketimpangan populasi antar desa

dan kota karena ini pula yang membuat Covid-19

mudah menyebar dan menginfeksi manusia, dari 111 Putri, Perdana. 2016. “Penjarahan Ruang dalam Kapitalisme”. IndoProgress. https://indoprogress.com/2016/09/penjarahan-ruang-dalam-kapitalisme/ diakses 26 Maret 2020.

Page 130: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

106

Intr

ans I

nstit

ute

terpusat di perkotaan lalu menyebar ke pedesaan

melalui fenomena mudiknya kaum urban.

Jika kita lihat secara nyata (situasi objektif),

pusat-pusat ekonomi terletak di wilayah perkotaan.

Mayoritas beranggapan mendapat kehidupan

yang lebih baik jika bekerja di sana. Tidak heran

jika perpindahan suatu kelompok masyarakat

(urbanisasi, emigrasi, dst.) kerap terjadi secara

besar-besaran. Kita juga sering mendengar adanya

imigran-imigran dari luar (pekerja dari Tiongkok,

Jepang, dsb.) yang mencari kehidupan di negara

kita.

Kepadatan penduduk kota tidak terjadi tanpa

sebab. Industri-industri berani mendirikan pabrik-

pabrik dan perkantoran di wilayah yang memadai

secara infrastruktur demi perolehan laba, sehingga

memunculkan ketimpangan penduduk dan

pembangunan antar wilayah.112 Dengan demikian,

sekali lagi, tugas kita adalah menghilangkan

ketimpangan suatu wilayah dengan wilayah lainnya.

Menghancurkan hambatan-hambatan dengan

kerja sama yang luas yang didasari kerangka saling

membutuhkan.

Sejalan dengan itu, harapan dan kepercayaan

terhadap sains sebagai opsi untuk perang melawan

112 Ibid.

Page 131: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

107

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Covid-19, hanya bisa dan optimal dilakukan jika di

dalamnya kita mendapatkan akses seluas-luasnya.

Seluruh penduduk dunia memperoleh hak yang

sama untuk berperan dalam kerja-kerja perjuangan

melawan Covid-19 berdasarkan kemampuan

yang dimiliki. Seorang ilmuwan di AS misalkan,

ia bisa mendapatkan akses terhadap penelitian

terkait Covid-19 dari ilmuwan di Inggris, Tiongkok,

Kuba, dan di wilayah-wilayah lainnya, begitu juga

sebaliknya. Lebih lanjut industri yang memproduksi

kebutuhan medis di Italia juga memperoleh

bahan baku dari Indonesia, Kuba dst, serta

mendistribusikan produknya ke berbagai wilayah

lain yang membutuhkan. Begitu juga dengan

kebutuhan lainnya.

Dengan demikian, seluruh hambatan-hambatan

yang membuat sains tidak bisa dikembangkan

untuk kemanusiaan secara luas, kekhawatiran akan

munculnya rezim pengawasan totaliter karena

akses informasi yang hanya terbatas pada segelintir,

atau bahkan ketakutan akan adanya sekelompok

serikat (monopoli; kartel, sindikat dsj.) kapitalis

yang mengambil keuntungan dalam krisis global ini,

dapat dimusnahkan.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana hal itu

bisa diwujudkan?

Page 132: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

108

Intr

ans I

nstit

ute

Perjalanan yang Panjang

Selama puluhan atau bahkan ratusan tahun,

manusia telah dipasung dan dipenjara oleh

sistem yang mendasarkan dirinya pada laba dan

persaingan bebas—kapitalisme. Dengan demikian,

bagaimana bisa kemanusiaan mengalahkan

orientasi perolehan laba sistem kapitalis?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa

belajar pada Kuba. Untuk membantu para

penduduk melawan Covid-19, lebih dari 25.000

dokter profesional beserta petugas kesehatan

dari Kuba dikirim ke lebih dari 50 negara di dunia–

termasuk negara-negara “miskin” di Amerika Latin

dan Afrika.113 Para dokter Kuba sendiri tidaklah

kebal terhadap Covid-19. Bahkan di Kuba juga

terdapat kasus infeksi Covid-19.114 Namun hal

tersebut tidak membuat pola pikir Kuba menolak

untuk melakukan solidaritas bahkan dengan risiko

yang nyata.115

113 Augustin, Ed. 2020. “Cuba sends doctors worldwide in Coronavirus fight”. Al Jazeera. https://www.aljazeera.com/news/2020/03/cuba-sends-doctors-worldwide-Coronavirus-fight-200330091411271.html diakses 1 April 2020.114 Lih. Miyared, Jorge Ruiz (Ed). 2020. “Case 4 of Coronavirus diagnosed in Cuba”. Radio Havana Cuba http://www.radiohc.cu/en/noticias/salud/216666-case-4-of-Coronavirus-diagnosed-in-cuba%C2%A0 diakses 27 Maret 2020.115 Lih. Augustin, Ed. 2020. “British Coronavirus-hit cruise ship docks in Cuba”. Al Jazeera. https://www.aljazeera.com/news/2020/03/british-Coronavirus-hit-cruise-ship-docks-cuba-200319103304910.html diakses 30 Maret 2020.

Page 133: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

109

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Kuba memang terkenal dengan kemajuannya di

sektor kesehatan, termasuk dengan melimpahnya

jumlah dokter profesional yang dimilikinya.

Bahkan, setiap ada bencana yang membutuhkan

pertolongan medis dalam skala besar, Kuba

selalu siap dengan tentara dokternya. Pada tahun

2006 misalnya, ketika Yogyakarta dihantam oleh

gempa, Fidel Alejandro Castro Ruz –pemimpin

Kuba– lantas menawarkan bantuannya. Tak perlu

administrasi yang rumit dan segudang perjanjian

yang mencekik116, kurang dari 3 hari para dokter itu

tiba di negara kita. Tidak hanya itu, ketika tsunami

Aceh (2004), atau ketika El Salvador diserang

demam berdarah (2000), gempa bumi di Haiti

(2010) dan berbagai krisis serta bencana lainnya di

dunia, jika dibutuhkan, para tentara dokter Kuba

siap membantunya.

Mengapa Kuba bisa melakukannya? Kualitas

kesehatan (kualitas dokter dan petugas medis) di

116 Dunia juga memiliki organisasi kesehatan; World Heath Organization (WHO). Namun dalam perannya, organisasi ini cenderung lebih banyak merugikan melalui skandal yang terjadi, monopoli vaksin dan sebagainya. Lihat: Firman, Tony. 2019. “Sejarah WHO, dari Wabah Kolera Hingga Sorotan Tudingan Skandal”. Tirto.id. https://tirto.id/sejarah-who-dari-wabah-kolera-hingga-sorotan-tudingan-skandal-dk2E (diakses 1 April). Lihat juga: Neale, Tood. 2010. “World Health Organization Scientists Linked to Swine Flu Vaccine Makers: Investigation raises questions about WHO’s handling of pandemic”. ABC News. https://www.abc.net.au/news/2009-07-18/govt-created-monopoly-on-swine-flu-vaccine/1357990 diakses 1 April 2020.

Page 134: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

110

Intr

ans I

nstit

ute

Kuba telah terkenal maju, bahkan sejak masa rezim

diktator Fulgencio Batista y Zaldívar (1952-1959).

Hal tersebut karena sistem pendidikan kesehatan

di Kuba mengadopsi sistem di AS. Namun,

sebagaimana yang terjadi juga pada negara-

negara kapitalis, dokter di Kuba pada rezim Batista

hanyalah seorang profesional yang ingin bekerja

dan mendapatkan gaji yang besar. Mereka hanya

melayani orang-orang kaya dan borjuis-borjuis di

kota. Sehingga orang-orang miskin di desa tidak

mendapatkan pelayanan yang memadai.117 Pasca

Batista digulingkan dan Fidel naik ke pemerintahan,

Ernesto Guevara Lynch, atau yang kita kenal dengan

Ernesto Che Guevara, rekan Fidel sekaligus Menteri

Perindustrian dan Manajer Ekonomi, mengubah

sistem kesehatan dan cara pandang para dokter di

Kuba.

Pada masa-masa awal pemerintahan, Fidel dan

Che menyadari bahwa para dokter Kuba hanya

berorientasi pada keuntungan dan cenderung

individualistik. Akhirnya Kuba mengeluarkan

beberapa peraturan. Di antaranya mengganti

kurikulum dan metode pendidikan yang

sebelumnya tidak sesuai dengan kehidupan nyata

117 Pontoh, Coen Husain. 2013. “Kesehatan Buat Semua”. IndoProgress. https://indoprogress.com/2013/06/kesehatan-buat-semua/ diakses 27 Maret 2020.

Page 135: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

111

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

(kondisi material). Selain itu, juga diberlakukan

pendidikan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat.118

Banyak dokter Kuba awalnya tidak menerima

peraturan tersebut. Inilah fase-fase sulit yang

dilalui Kuba. Akan tetapi, akhirnya Kuba berhasil

menanamkan benih “kemanusiaan” pada

kehidupan rakyatnya. Para dokter Kuba yang

sebelumnya (di rezim Batista) hanya berorientasi

pada profit dipaksa turun ke desa-desa, ke gubuk-

gubuk reyot, untuk mengobati para penduduk di

sana. Para dokter yang hanya berorientasi pada

keuntungan tentu akan menolak. Akan tetapi,

mereka yang berpegang pada kepercayaan bahwa

manusia pada dasarnya saling membutuhkan akan

berangkat dengan senang hati. Apalagi, para dokter

tersebut menerima pendidikan dokter secara

gratis, yang di negara lain pada umumnya terkenal

mahal. Pengalaman tersebut mengubah pola pikir

rakyat Kuba; bahwa kehidupan dan kerja sosial

tidak semestinya didasarkan pada orientasi profit

(keuntungan; kekayaan), melainkan didasarkan

pada kebanggaan atas pelayanan yang diberikan

bagi kehidupan sesama manusia.

Inilah salah satu dari sekian banyak pelajaran

berharga yang diberikan Kuba ke seluruh dunia di

118 Ibid.

Page 136: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

112

Intr

ans I

nstit

ute

tengah pandemi Covid-19. Memang, Kuba adalah

negara kecil dan miskin jika dibandingkan dengan

negara-negara kapitalis seperti AS ataupun Inggris.

Terlebih, Kuba harus berhadapan dengan berbagai

sanksi dan embargo ekonomi dari AS.119 Akan tetapi

hal tersebut nampaknya tidak menjadi halangan

bagi tumbuh kembangnya kemanusiaan di Kuba,

dan menyebarluaskannya ke berbagai penjuru

dunia.

Kita memang tidak perlu untuk mencontoh

Kuba secara keseluruhan. Namun kita mesti belajar

secara mendasar dari beberapa periode yang telah

dilalui oleh Kuba dan membandingkannya dengan

beberapa negara-negara kapitalis yang berdiri di

atas penjajahan atas negara yang lain.120 Pelajaran-

pelajaran dasar yang ditunjukkan Kuba tersebu

saat ini telah dibuang dari negara kita121, dijauhkan,

119 Lih. State.gov. “Cuba Sanction”. U.S. Department of State. https://2009-2017.state.gov/e/eb/tfs/spi/cuba/index.htm (diakses 2 April 2020), lihat juga; LeoGrande, William M. 2019. “Trump declares economic war on Cuba”. The Conversation. https://theconversation.com/trump-declares-economic-war-on-cuba-115672 diakses 2 April 2020.120 Bagaimana AS dan sekutunya turut serta dalam upaya mempersulit penanganan pandemi di Venezuela lewat campur tangan politik dan sanksi berlakukan, lihat: Adam, Aulia. 2020. “Bagaimana Venezuela Hadapi Corona Saat Ditekan AS dan Krisis Ekonomi”. Tirto.id. https://tirto.id/bagaimana-venezuela-hadapi-Corona-saat-ditekan-as-krisis-ekonomi-eKdG diakses 7 April 2020, lihat juga: Long, Gideon. 2020. “Venezuela faces threat of Coronavirus catastrophe”. Financial Times. https://www.ft.com/content/0e4ac921-e4ba-4098-a80a-63a0ce803f65 diakses 4 April 2020.121 Lihat: Hukumonline. 2016. “Meskipun Dikritik, Pasal Kejahatan Ideologi Tetap Dipertahankan”. Hukumonline.

Page 137: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

113

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

dan difitnah oleh para penguasa, kapitalis, dan

pemuka agama yang kolot dan anti-sains. Pelajaran

(sains) berharga tersebut ialah “Sosialisme” yang–

di dalamnya memuat solidaritas antar manusia,

penghapusan ketimpangan sosial dan seterusnya.122

Hari ini, yang perlu kita lakukan adalah

membuang ketakutan, mengambil pelajaran

tersebut, serta membersihkannya dari berbagai

tuduhan tidak berdasar yang selama ini diciptakan

dan disebarkan dengan penuh kengerian. Dengan

mempelajari dan memahaminya, kita akan

mengetahui bahwa segala permasalahan, termasuk

ketimpangan sosial yang terjadi bukan hanya

didasarkan pada perbedaan kekayaan/pendapatan,

tetapi bersumber dari ketimpangan kepemilikan

atas alat-alat produksi (sains, teknologi, mesin-

mesin, tambang, tanah, dan sebagainya). Inilah

yang membuat kita, mayoritas manusia, harus

menggantungkan hidup pada pemilik alat-alat

produksi melalui upah/gaji bulanan, yang sialnya

kita hanya akan mendapatkannya jika kerja kita

mampu memperbesar laba. Kerja kita, para buruh,

co m . htt ps : / / w w w. h u ku m o n l i n e . co m / b e r i ta / b a ca /lt580449885aca1/meskipun-dikritik--pasal-kejahatan-ideologi-tetap-dipertahankan/ diakses 26 Maret 2020122 Lihat: Herlambang, Wijaya. 2014. “Kekerasan Budaya Pasca 1965: Bagaimana Orde Baru Melegitimasi Anti-Komunisme Melalui Seni dan Sastra”. Tangerang Selaran: Marjin Kiri. Hlm 69.

Page 138: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

114

Intr

ans I

nstit

ute

menjadi tidak berarti, tidak ditujukan untuk kerja-

kerja kemanusiaan.

Para buruh yang bekerja di laboratorium

(ilmuwan), misalnya, apakah mereka memiliki

kontrol atas alat-alat produksi (atas modal, atas

laboratorium, mesin-mesin, dan teknologi di

dalamnya)? Apakah kerja mereka didasarkan untuk

membantu kehidupan seluruh manusia? Mengapa

kita harus bekerja, membuat rokok, membuat baju,

makanan, besi, minyak, dst., yang begitu melimpah

melebihi kebutuhan, akan tetapi sangat mudah kita

temukan orang-orang kelaparan, tidak sekolah,

tidak punya rumah, mengemis, dan seterusnya?

Pada April 1955, Edward R. Murrow

mewawancarai Jonas Edward Salk, penemu vaksin

Polio. Dalam wawancara tersebut ia bertanya

mengenai hak paten atas vaksin yang ia temukan.

Dan jawaban Salk mengejutkan banyak orang

waktu itu; “[…] Tidak ada paten, bisakah Anda

mematenkan matahari?”. Akan tetapi, para borjuis

dan corong medianya menganggap keputusan Salk

adalah hal bodoh.123 Tidak ingatkah kita apa yang

mendasari pertanyaan yang diajukan pada Jonas

Salk?

123 Lihat: Palmer, Brian. 2014. “Jonas Salk: Good at Virology, Bad at Economics”. Slate. https://slate.com/technology/2014/04/the-real-reasons-jonas-salk-didnt-patent-the-polio-vaccine.html diakses 2 April 2020.

Page 139: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

115

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Kenyataan ini menunjukkan bahwa kerja kita

selama ini tak lain hanya menumpuk kekayaan

pada segelintir kapitalis. Produksi dan reproduksi

yang signifikan akhirnya mengabaikan dampak

lingkungan dan kehidupan kita.

Dengan demikian, tugas kita saat ini dalam

perang melawan pandemi adalah membangun

solidaritas di antara mayoritas manusia yang tidak

memiliki hak milik atas alat-alat produksi, yakni

para pekerja, para buruh, yang mana merupakan

kelas dalam struktur sosial yang paling dirugikan.

Solidaritas tersebut tidak hanya terbatas di pabrik-

pabrik, di desa-desa atau di kota-kota, akan tetapi,

tetapi harus dibentangkan seluas-luasnya ke

seluruh buruh di planet bumi, ke seluruh umat

manusia, sebagaimana dicontohkan para dokter

Kuba.

Dari sini, perjuangan melawan Covid-19, secara

integral berhubungan dengan perjuangan untuk

menanamkan kemanusiaan pada kehidupan kita.

Itu hanya bisa dilakukan oleh kita, para pekerja,

para ilmuwan, para sopir, kuli, karyawan industri,

buruh ekspedisi, buruh tani dan seluruh buruh di

dunia, yang menyelenggarakan proses produksi,

menemukan pencapaian-pencapaian sains,

perkembangan teknologi dan sebagainya. Bukan

Page 140: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

116

Intr

ans I

nstit

ute

para segelintir elite, pemodal bahkan penguasa–

borjuis/kapitalis. Dengan begitu, diperlukan

campur tangan secara mendasar dari para pekerja

atas alat-alat produksi, dengan berbagai usaha

(belajar, dan praktik; berorganisasi, berserikat,

menyusun strategi politik) yang ditujukan untuk

membuat “perubahan” secara radikal dan drastis:

revolusioner. Tanpanya, kita mungkin akan

terlambat mewujudkan sebuah kehidupan dunia

yang memanusiakan manusia, seiring dengan

dalamnya kerusakan lingkungan yang mengancam

hidup kita dan anak cucu kita.

Kita memerlukan sebuah aktivitas produksi yang

terencana, yang diatur dan dikelola secara bersama,

yang didasarkan untuk memenuhi kebutuhan kita,

kebutuhan manusia, dan kebutuhan lingkungan

tidak mungkin bisa dilakukan.

Perjuangan terdekat kita dalam melawan

Covid-19 adalah menyingkirkan doktrin-doktrin

ketakutan atas teori-teori tentang kritik kapitalisme

telah kita dedah di bab-bab sebelumnya.

Kita perlu mengupayakan solidaritas kelas

pekerja secara luas (internasionalisme), untuk

tujuan meraih kehidupan yang disandarkan pada

kerja sama oleh seluruh manusia berdasarkan

Page 141: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

117

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

kapasitasnya (kemampuannya), dan distribusi

(pemberian-penyaluran) barang kebutuhan pada

seluruh manusia berdasarkan kebutuhannya.

Inilah gambaran pemenuhan kebutuhan material

masyarakat di masa depan yang akan memajukan

proses pemenuhan kebutuhan/kebagiaan

non material/mental/spiritual, dengan tetap

memperhatikan aspek ekologis atau keseimbangan

kosmik.

Bab berikutnya menyuguhkan protret

ketidakseimbangan ekologis dan sebuah tawaran

atasnya dalam perspektif sosialisme.

Page 142: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

B A B V I I

E K O S O S I A L I S M E AT A U K I A M AT

Page 143: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

119

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

“Perhaps in a few hundred years, we will have

established human colonies amid the stars124

(Mungkin dalam beberapa ratus tahun, kita akan

membangun koloni manusia di tengah bintang-

bintang).”

Begitu tulis Stephen Hawking di Guardian akhir 2016

lalu. Menurutnya, bumi sedang menuju kiamat

secara lebih cepat karena lima hal: 1) perubahan

iklim yang disebabkan oleh pemanasan global; 2)

menurunnya produksi pangan yang menyebabkan

kelaparan di sejumlah kawasan dan konflik agraria;

3) kelebihan populasi manusia yang meningkatkan

kemiskinan, pengangguran dan kriminalitas; 4)

penyakit epidemik yang dapat memusnahkan

populasi manusia secara cepat; dan 5) perang

nuklir yang dapat menyebabkan kepunahan umat

manusia dalam sekejap.

Hawking kemudian menyarankan pemimpin

dunia bahu membahu menyiapkan tempat tinggal

manusia di planet lain.125 Tentu saran ini terdengar

aneh. Sebab, semua penyebab yang disebutkan

Hawking saling berkaitan satu sama lain sebagai

konsekuensi dari sistem produksi kapitalis yang

124 Stephen Hawking, This is the most dangerous time for our planet. The Guardian.125 Akhmad Muawal. Hasan Menjelang Kiamat 100 Tahun Lagi. Tirto.

Page 144: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

120

Intr

ans I

nstit

ute

menyebabkan bencana antropogenik semakin

sering terjadi dalam dua abad terakhir.

Pemanasan global berkaitan dengan tumbuhnya

orientasi pertumbuhan ekonomi tanpa batas,

menyebabkan aktivitas industri meningkat pesat

pasca revolusi industri. Jawa adalah contoh

sempurna terkait ini. Total luas daratan Pulau Jawa

adalah sebesar 13,9 juta ha. Tapi sejak penjajahan

Belanda, industri pertanian, perkebunan,

pertambangan, manufaktur, dll menggunduli dan

mengalihfungsi hutan-hutan hingga sekarang.

Hasilnya, 10 juta ha luas hutan yang ada pada 1800

berkurang signifikan menjadi 1 juta ha pada tahun

1989. Pada 2005, anda tahu, hutan di Jawa tersisa

berapa? Hanya 0,4 juta ha!126

Ekstraksi sumber daya alam secara masif

dilakukan tanpa mempertimbangkan daya dukung

ekologis, baik melalui jalan koersi (paksaan fisik)

maupun hegemoni (dominasi pikiran). Kompetisi

dalam akumulasi kapitalis yang ditopang oleh teori

pertumbuhan ekonomi tanpa batas menyebabkan

krisis agraria, disusul dengan fenomena de-

ruralisasi di pedesaan dan urbanisasi. Kini, jumlah

penduduk perkotaan melebihi jumlah pedesaan.

Terkait semakin padatnya penduduk perkotaan,

126 Eksploitasi Lahan: Darurat Daya Dukung Ekologis Pulau Jawa. Kompas, 5 Maret 2014.

Page 145: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

121

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Hawking sendiri menyatakan bahwa konsentrasi

penduduk di satu tempat akan menyebabkan

penyakit epidemik makin mudah menyebar.

Ledakan populasi juga terjadi setelah kapitalisme.

Perang nuklir—penyebab kelima, yang sekilas

terkesan merupakan manifestasi dari peperangan

politik semata, sebetulnya beriringan dengan

perebutan ruang kapital baik untuk kepentingan

mendapatkan bahan baku, tenaga kerja, maupun

pasar.

Dari pada mengikuti saran Hawking untuk

pindah ke planet lain dengan biaya yang hanya

bisa dijangkau kelas borjuis seperti proyek negara

luar angkasa Asgardia, maka merupakan hal

mendesak untuk menemukan paradigma untuk

mewujudkan gerakan lingkungan yang dapat

‘menekan tombol off’ bencana antropogenik skala

massal yang mengantarkan umat manusia pada

detik-detik kepunahannya. Di tengah struktur

global kapitalisme, tulisan ini akan mengantarkan

pandangan dan gerakan lingkungan yang masih

asing di Indonesia: ekososialisme.

Ekokapitalisme vs Ekososialisme

Memahami bagaimana kapitalisme bekerja

sudah seharusnya diupayakan setiap orang.

Hidup dalam sistem ini memaksa semua manusia

Page 146: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

122

Intr

ans I

nstit

ute

tergantung padanya. Seseorang bisa jadi tak

sedikit pun bermaksud merusak lingkungan, tapi

aktivitasnya di berbagai bidang dalam sistem turut

menyumbang ketidakseimbangan ekosistem.

Seseorang bahkan mungkin berniat memperbaiki

lingkungan, tapi karena pandangan ekologisnya

berada pada garis reduksionis penyelamatan

lingkungan ala kapitalis (eko-kapitalisme), upaya

itu justru berujung pada destruksi. Dalam eko

kapitalisme, persoalan lingkungan disisipkan dalam

narasi besar kepentingan akumulasi kekayaan (nilai

lebih yang dihisap dari kelas pekerja). Contohnya

adalah konsep Pembangunan Berkelanjutan dan

mekanisme REDD maupun REDD+. Contoh lainnya

adalah penghijauan yang biasa dipromosikan

pemerintah dan perusahaan dengan kedok

konservasi lingkungan. Padahal, area penghijauan

selalu tak sebanding dengan luas destruksi

lingkungan akibat pembangunan kapitalis yang

terus dipercepat dan diperluas.

Pada dasarnya, ‘pembangunan’ di negara

kapitalis/produktivis sudah cacat sejak penggunaan

kata. Sebab, pembangunan di satu sisi berarti

merusak di sisi lain. Misalnya, pembangunan

infrastruktur, pabrik industri, apartemen,

hotel, real estate, dll paralel dengan eksploitasi

alam untuk kebutuhan energi dan bahan baku

Page 147: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

123

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

(industri ekstraktif, tambang migas, batubara,

logam, semen, dll). Ironi itu ditambah dengan

digunakannya teori pertumbuhan ekonomi WW

Rostow. Teori ini digunakan sebagai alat untuk

mengukur kesuksesan pembangunan kapitalistik.

Dalam ukuran ini, tahap konsumsi tinggi dijadikan

sebagai puncak pertumbuhan ekonomi. Padahal,

tak ada konsumsi manusia yang tidak berasal dari

alam. Semakin banyak konsumsi, semakin banyak

eksploitasi alam. Semakin banyak eksploitasi,

semakin banyak pengusiran dan perampasan

ruang hidup serta kerusakan lingkungan. Semakin

banyak perampasan serta kerusakan lingkungan,

semakin banyak orang yang terusir dari tanahnya

atau dicerabut dari alat-alat produksinya. Kondisi

ini berarti makin banyak pula orang yang menjual

tenaganya kepada kapitalis/borjuis sebagai buruh,

baik formal maupun informal.

Pararelitas eksploitasi manusia (kapitalis/

borjuis) terhadap manusia lain (pekerja/proletar)

dengan eksploitasi manusia (kapitalis/borjuis)

terhadap alam (ekologis) ini melahirkan daur

penindasan yang tak berkesudahan. Maka, bagi

ekososialisme, sumber persoalan krisis ekologis

saat ini adalah corak produksi kapitalis yang sejak

awal mengancam keseimbangan ekosistem.

Page 148: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

124

Intr

ans I

nstit

ute

Materialisme dan Alam

Marxisme secara umum dan ekologi Marx

secara spesifik menjadi sumber inspirasi gerakan

ekososialis. Sekitar 150 tahun lalu, Marx telah

memikirkan dampak kehancuran ekologis yang

diakibatkan kapitalisme. Bagi Marx, alam memiliki

sistem metabolisme untuk terus menerus

berevolusi, bergerak terus menerus. Kerja manusia

di bumi kemudian sangat menentukan metabolisme

itu. Karena itu, ketika laku, kerja, dan praksis

manusia tak lagi mengindahkan metabolisme alam,

keretakan matabolisme menjadi sulit ditangani.

Dalam Paris Manuscript, Marx menyatakan:

“Kehidupan-spesies, bagi manusia maupun

binatang, secara fisik terletak pada fakta

bahwa secara fisik manusia (maupun binatang)

menggantungkan hidupnya pada alam inorganik;

yang menjadi fondasi dari hidupnya… Secara

fisik manusia hanya bisa hidup dari hasil-hasil

alam ini, entah mereka hadir sebagai makanan,

penghangat, pakaian, tempat tinggal, dst…

alam merupakan tubuh inorganik manusia,

yakni alam sejauh itu bukan tubuh manusa.

Manusia hidup dari alam (alam adalah tubuh-

nya) dan ia mesti menjalin dialog terus-menerus

dengan alam apabila ia tak ingin mati.

Page 149: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

125

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Mengatakan bahwa kehidupan fisik dan mental

manusia itu terhubung dengan alam sama saja

dengan mengatakan bahwa alam terhubung dengan

dirinya sendiri—sebab manusia adalah suatu bagian

dari alam.”127

Kisah perusakan besar-besaran ini dimulai kala

corak produksi kapitalis memisahkan dari, bahkan

mengukuhkan superioritas manusiaa atas alam: kala

segala hal dari alam dijadikan objek komodifikasi

atau diperlakukan sebagai komoditas. Ilustrasi

sekarang, seseorang memiliki uang; lalu membeli

bahan mentah; mengolahnya menjadi komoditas,

dan menjualnya untuk mendapat uang yang lebih

banyak. Sepintas ini lumrah dalam perdagangan.

Namun, perdagangan bukan perwujudan inti sistem

kapitalis. Sebelum kapitalisme, perdagangan dan

pasar sudah ada. Masalah utamanya terletak pada

sistem produksi, dimana berbeda dengan sistem

ekonomi sebelumnya dimana barang diproduksi

untuk memenuhi kebutuhan (nilai guna), barang

dalam sistem kapitalis diproduksi demi kekayaan

(nilai tukar) yang pada akhirnya terakumulasi pada

segelintir orang.

127 Kutipan dari Paris Manuscript ini diterjemahkan oleh Martin Suryajaya, 2016. Teks-teks Kunci Filsafat Marx, Yogyakarta: Resistbook

Page 150: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

126

Intr

ans I

nstit

ute

Proses konsentrasi penguasaan alat produksi

pada segelintir orang dilegitimasi jaminan hak milik

privat dalam hukum, yang lantas menjadi instrumen

legal proses pemisahan petani dan masyarakat

dari alat produksinya/proretarianisasi: baik

secara langsung akibat eksploitasi bahan-bahan

mineral maupun tidak langsung seperti dampak

limbah, polusi, penggunaan pestisida dll. Proses

ini diperparah dengan hukum kompetisi dalam

kapitalisme, plus penerapan teori pertumbuhan

ekonomi tanpa batas. Teori persaingan pasar dan

pertumbuhan legal secara hukum bahkan menjadi

kerangka kebijakan pemerintahan kapitalis di

berbagai negara. Padahal jika kita tinjau secara

kritis, rumus sederhananya: komodifikasi +

kebebasan hak milik atas alat produksi + kompetisi

bebas global + pertumbuhan tanpa batas = ekosida.

Pendeknya, apa yang terjadi sekarang:

pemanasan global, perubahan iklim, dll

disebabkan natuur hubungan sosial produksi

kapitalisme yang ekspansif tanpa batas sehingga

tidak sesuai dengan ekosistem yang terbatas.128 Di

sinilah pentingnya kita menengok pandangan

ekologi marxis. Jhon Bellamy Foster, profesor

128 Fred Magdof & Jhon Bellamy Foster, What Every Environmentalist Needs to Know about Capitalism: A Citizen’s Guide to Capitalism and the Emvironment (New York: Monthly Review, 2011).

Page 151: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

127

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

sosiologi Amerika di University of Oregon; editor

Mothly review; dan penulis buku Marx’s Ecology:

Materialism and Nature—yang pernah diulas

di Harian ini—mengingatkan bahwa:

“Wawasan Marx, secara mendalam, dan

sesungguhnya secara sistematis, adalah ekologis

(dalam semua pengertian positif seperti pengertian

yang kita pakai saat ini), dan perspektif ekologis ini

berasal dari materialismenya.”129

Bagi pembaca yang asing terhadap pemikiran

Marxis, ‘materialisme’ yang dimaksud adalah

materialisme dealektika historis (MDH) yang

menjadi alas filsafat bagi analisis ekonomi politik

Marx dan praksis sosialisme-nya. Njoto dalam

kuliahnya Marxisme, Ilmu dan Amalnya di

tahun 1961 mengatakan: “Materialisme

adalah konsepsi filsafat Marxis, sedang dialektika

adalah metode-nya” dan “materialisme historis

adalah penerapan atau pengenaan materialisme

dialektik ke alam sejarah manusia”.

Dalam kaitan sistem kapitalis dan perusakan

lingkungan hidup ini, program tanam pohon atau

program hijau lain yang digalakkan pemerintah

tak sebanding dengan skala perusakan industri

129 Jhon Bellamy Foster. Marx’s Ecology: Materialism and Nature (terj.). Jakarta: WALHI. 2013.

Page 152: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

128

Intr

ans I

nstit

ute

kapitalisme yang dilegalisasi oleh kebijakan

pemerintah itu sendiri.

Misalkan saja, pada 2007 Pemkot Banyuwangi

mengklaim bahwa telah ada CSR dari perusahaan

swasta dalam bentuk 6.000 pohon yang bisa

dimanfaatkan untuk menambah sebaran luas

lahan hijau hingga 6 hektar. Namun beberapa

saat sebelumnya, mereka mengizinkan perusakan

besar-besaran atas dua gunung di Tumpang Pitu

seluas 11.000 hektar untuk dua anak perusahaan

dari PT. Merdeka Copper Gold, Tbk. yakni: PT.

Bumi Suksesindo (PT. BSI) yang diberi Izin Usaha

Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) seluas

4.998 ha; dan PT. Damai Suksesindo (DSI) yang

diberi IUP Eksplorasi.

Contoh lainnya, pemerintahan neoliberal

Indonesia menetapkan jalan teknokratis seperti

tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan

(CSR). Tapi pada saat yang sama, mereka juga

mengizinkan operasi perusahaan kelapa sawit

dengan skala luas 10,2 juta ha tahun 2014 (sebelas

kali lipat luas Pulau Bali atau setengah Pulau

Jawa)130 hanya untuk 5 grup perusahaan raksasa

(Sinar Mas, Salim, Jardine Matheson, Wilmar dan

Surya Damai).

130 25 Raksasa Kuasai Separuh Lahan Sawit. Kata Data.

Page 153: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

129

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Tulisan pendek ini berangkali tak cukup

merampung detail cara kerja kapitalisme dalam

menyebabkan kerusakan lingkungan. Penulis

hanya ingin menegaskan bahwa kerusakan ekologis

semakin menjadi-jadi saat ini karena kapitalisme

sejak awal memiliki kontradiksi ekologis pada

dirinya. Konsekuensi untuk saat ini pula, degradasi

ekologis tidak mungkin dihentikan tanpa mengakhiri

kapitalisme.

Gerakan Ekososialisme

Maka, menjadi penting bagi aktivis lingkungan untuk

menengok berbagai kritik marxis terhadap ekopol

kapitalis. Tanpanya, sulit bagi kita memahami kerja

sistem kapitalis secara ilmiah. Di ranah praksis,

Manifesto Ekososialis131 yang digaungkan di Paris

pada September 2001 patut disambut:

131 Lihat: Joel Kovel and Michael Lowy, An Ecosocialist Manifesto. Paris, Sept 2001.

“Tujuan ekososialis adalah transformasi

kebutuhan dari dimensi kuantitatif menuju

dimensi kualitatif.” Dimensi kuantitatif berarti

pengukuran capaian keberhasilan dengan melihat

akumulasi nilai atau pertumbuhan. Sedangkan

dimensi kualitatif dapat dimaknai sebagai

pengembalian fungsi ekologis serta perbaikan

hubungan-hubungan di antara manusia yang

Page 154: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

130

Intr

ans I

nstit

ute

Dalam dokumen The Belem Ecosocialist

Declaration132 yang disusun pada Konferensi

Ecosocialist Paris 2007 (Ian Angus, Joel Kovel,

Michael Löwy) untuk disampaikan di Forum

Sosial Dunia di Belem, Brasil, pada Januari 2009,

disebutkan:

132 Ian Angus, Joel Kovel, Michael Löwy. The Belem Ecosocialist Declaration.

menjaga hak alam. “Dari soal corak produksi, hal

itu berarti valorisasi nilai pakai dari nilai tukar.”

“Ekososialisme didasarkan pada ekonomi yang

ditransformasikan yang didasarkan pada nilai-nilai

non-moneter keadilan sosial dan keseimbangan

ekologis. Ekososialisme mengkritik kedua “ekologi

pasar” kapitalis dan sosialisme produktivis, yang

mengabaikan keseimbangan dan batas bumi.

Ekososialisme juga mendefinisikan kembali jalan

dan tujuan sosialisme dalam kerangka ekologis

dan demokratis. … Kerusakan lingkungan tidak

akan berhenti di ruang konferensi dan negosiasi

perjanjian: hanya aksi massa yang bisa membuat

perbedaan. Pekerja perkotaan dan pedesaan,

masyarakat di selatan dan masyarakat adat di

berbagai penjuru perlu berada di garis depan

perjuangan melawan ketidakadilan lingkungan dan

sosial, melawan perusahaan multinasional

Page 155: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

131

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Negara-negara sosialis di Amerika Latin telah

mempelopori gerakan ekososialis sehingga

dapat dikatakan mereka sangat maju dalam soal

lingkungan. Beberapa contoh yang bisa disebut

adalah:133 pertama, Ekuador yang konstitusinya

mengakui “hak alam”. Konstitusionalisasi hak

alam ini terjadi setelah gerakan sosialis berhasil

merombak tatanan sosial kapitalis yang mereka

sebut sebagai “Revolusi Warga Negara” yang

dimulai pada tahun 2007. Setahun sebelumnya,

Raffael Correa, tokoh sosialis, dan sejumlah politisi

lainnya mengusulkan pembuatan konstitusi baru

untuk mengatasi krisis yang dialami Ekuador.

Setelah Correa menjadi presiden tahun 2007,

konstitusi baru disahkan melalui referendum.134

133 Informasi mengenai ini penulis sarikan dari Derek Wall, The Rise of The Green Left: Inside The Worldwife Ecososialits Movement. Norhampton: Pluto Press, 2010. dan Berdikarionline, Lima Negara Amerika Latin Paling Maju Secara Ekologis.134 Ekuador dan Sosialisme Abad 21. Berdikarionline; TeleSUR

eksploitatif dan mencemari, usaha agribisnis yang

beracun dan menghilangkan hak, benih rekayasa

genetika invasif, biofuel yang hanya memperparah

krisis makanan saat ini. Kita harus melanjutkan

gerakan sosial-lingkungan ini dan membangun

solidaritas antara mobilisasi ekologi antikapital di

Utara dan Selatan.”

Page 156: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

132

Intr

ans I

nstit

ute

Kedua, Kuba yang menerapkan pertanian

ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di sini,

Kuba menerapkan model pertanian yang berbeda

dengan kebijakan revolusi hijau yang kapitalistik

dan merusak lingkungan. Selain kini menerapkan

pertanian organik di perkotaan, capaian pertanian

berkelanjutan ini tidak lepas dari keberhasilan

reforma agraria yang dibangun sejak revolusi Kuba

yang dimotori oleh Fidel Castro, Che Guevara, dkk

berhasil pada tahun 1959.

Ketiga, El Salvador yang menjadi negara

pertama di dunia yang melarang pertambangan

logam. Keputusan itu diambil setelah dilakukan

jajak pendapat, dimana 77 persen rakyat El

Salvador mendukung kebijakan penghapusan

pertambangan logam. Hingga pada level Kongres,

hampir semua partai, dengan 70 dari 84 anggota

Kongres, menyetujui penghapusan pertambangan

logam. Keempat, Bolivia di bawah pemimpin

sosialis Evo Morales yang nyaring menyuarakan

aksi radikal untuk menangani perubahan iklim.

Dengan menggalang Konferensi Perubahan Iklim

yang melibatkan gerakan sosial dan masyarakat

akar rumput, termasuk organisasi masyarakat

adat dari berbagai belahan dunia. Kelima, Kosta

Rika yang menggunakan energi terbarukan seperti

Page 157: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

133

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

pembangkit hydropower, yang berasal dari sungai

dan air hujan musiman dan geothermal.

Di luar Amerika Latin, gerakan ekososialisme

yang dimotori partai kiri sosialis atau komunis juga

berhasil mendesakkan perlindungan lingkungan

secara signifikan. Seperti koalisi merah-hijau yang

terdiri dari Partai Buruh, Partai Kiri Sosialis, dan

Partai Tengah di Norwegia; Democratic Socialis

Perspective (DSP) di Australia; dan Green Party di

New Zealand. Di Afrika, gerakan Marxisme,

Feminisme, anti-kolonialisme dan kepedulian

lingkungan memberikan sumbangsih penting bagi

karya novelis Kenya, Ngũgĩ wa Thiong’o seperti The

Wizard of the Crow.

Fakta di atas menjadi penanda bahwa ada

korelasi positif antara ideologi dan politik

sosialisme dengan perlindungan lingkungan dari

ekspansi modal tanpa batas dalam corak produksi

kapitalisme. Bagaimana dengan Indonesia? Tentu

saja gerakan ekososialisme belum ada sama sekali.

Namun, sudah cukup banyak gerakan lingkungan

yang anti kapitalis. Ini dapat kita tempatkan

sebagai benih gerakan ekososialis, yang pandangan

ekologis dan ekopolnya masih perlu divulgarkan

dan disatukan dalam wadah strategis untuk

meruntuhkan oligarki kapitalis.

Page 158: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

134

Intr

ans I

nstit

ute

Dalam rangka untuk memberikan kejelasan

arah juang, Derek Wall135 menulis bahwa gerakan

ekososialisme perlu mendorong kebijakan

transisional sesuai dengan keadaan negara-negara

masing, antara lain: 1) mempertahankan kontrol

asli hutan hujan dan ekosistem vital lainnya;

2) membiarkan pekerja mengendalikan bisnis

bangkrut; 3) menggunakan dana pemerintah untuk

saling membagi sumber daya; 4) konversi senjata

dan SUV (mobil untuk transportasi umum) sebagai

elemen penting dari New Deal Hijau; 5) perundang-

undangan paten open-source; 6) land reform; 7)

pendanaan untuk perpustakaan dan kepentingan

sosial lainnya; 8) sistem pajak dan kesejahteraan

untuk mendukung kepentingan umum; 9) reformasi

komptesisi untuk mengubah kepemilikan; dan

10) kepemilikan sosial atas obat-obatan dan obat-

obatan.

Kesepuluh program yang digariskan Wall di

atas tentu perlu dikontekstualisasi dengan situasi

ekologis di Indonesia. Tetapi yang pasti, agenda

ekologis perlu dimasukkan dalam pembangunan

sosialisme—yang gagal dalam eksperimentasi abad

20 yang tidak pro ekologis. Di sinilah pentingnya

gerakan sosialis membangun koneksi dan solidaritas

135 Derek Wall, The Rise of The Green Left: Inside The Worldwife Ecososialits Movement.

Page 159: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

135

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

dengan berbagai gerakan lingkungan antikapitalis

secara internasional.

Sebagai penutup, saya petik potongan

paragraf yang ditulis Martha Harnecker, yang

menyoroti gerakan sosialisme di Amerika Latin

dalam bukunya Latin America & Twenty-First

Century Socialism:136

*Tulisan ini pertama dimuat di Harian IndoPROGRESS, 15 Januari 2018. Direpublikasi di transisi.org, 16 Juni 2020.

136 Martha Harnecker, Latin America & Twenty-First Century Socialism: Inventing to Avoid Mistakes. (terj. Nug Katjasungkana) Jurnal Monthly Review (Independent Socialist Magazine), Vol. 62 No. 3 July-August 2010. versi bahasa Indonesia diterbitkan Resist Book bersama IndoPROGRESS, Januari 2015.

“Kita memerlukan kiri yang menyadari bahwa

menjadi radikal tidaklah berarti meneriakkan

slogan yang paling militan atau melakukan tindakan

yang paling ekstrem – yang hanya sedikit orang

yang setuju, dan yang membuat takut mayoritas

– tetapi radikal adalah mampu menciptakan

ruang-ruang untuk bertemu dan bergabungnya

dalam satu perjuangan sektor-sektor terluas yang

dimungkinkan. Menyadari bahwa ada banyak

dari kita yang berada dalam perjuangan yang

sama itulah yang membuat kita kuat; inilah yang

meradikalkan kita.”

Page 160: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

136

Intr

ans I

nstit

ute

Buku

Adam Smith (2019). Wealth of Nations: Sebuah

Penyelidikan Tentang Sifat dan Sebab

Kekayaan Bangsa-Bangsa. Surabaya:

Globalindo.

Anthony Giddens (1986). Kapitalisme dan Teori

Sosial Modern, Terjemahan dari edisi

Inggris Capitalism and Modern Social

Theory. Jakarta: UI-Press.

Arianto Sangaji (2019). Transisi dari Feodalisme ke

Kapitalisme. Buku Saku IndoPROGRESS

No. 23.

Bill Moyers (1989). A World of Ideas. New York:

Doubleday.

C. B. Macpherson (1962). The Political Theory of

Possessive Individualism. Oxford: Oxford

University Press.

D A F T A R P U S T A K A

Page 161: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

137

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

David Harvey (2012). Rebel Cities: From the Right to

the City to Urban Revolution. Verso Books.

Dede Mulyanto (2012). Genealogi Kapital:

Antropologi dan Ekonomi Politik Pranata

Eksploitasi Kapitalistik. Yogyakarta: Resist

Book.

Fred Magdoff & John Bellamy Foster (2018).

Lingkungan Hidup dan Kapitalisme:

Sebuah Pengantar. Tangerang Selatan:

Marjin Kiri.

Friedrich Engels (2011). Asal Usul Keluarga,

Kepemilikan Pribadi dan Negara. Jakarta:

Yayasan Kalyanamitra.

Fritjof Capra (2005). The Hidden Connection:

Strategi Sistemik Melawan Kapitalisme

Baru. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.

George Lukacs (2010). Dialektika Marxis: Sejarah

dan Kesadaran Kelas. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Gerard Dumenil dan Duncan Foley (2015). Analisa

Marx atas Produksi Kapitalis. Penerbit

IndoPROGRESS.

Henry Bernstein (2019). Dinamika Kelas dalam

Perubahan Agraria (Edisi Revisi),

Terjemahan dari edisi Inggris berjudul

Class Dynamics of Agrarian Change.

Yogyakarta: INSISTPress.

Page 162: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

138

Intr

ans I

nstit

ute

Jared Diamond (2017). Collapse: Runtuhnya

Peradaban-peradaban Dunia. Jakarta:

Kepustakaan Populer Gramedia.

Richard Dawkins (2018). The Selfish Gene: Gen

Egois. Jakarta: Kepustakaan Populer

Gramedia.

Rob Wallace (2016). Big Farms Make Big Flu:

Dispatches on Infectious Disease,

Agribusiness, and the Nature of Science.

New York: Monthly Review Press.

TuK Indonesia (2018). Kuasa Taipan Kelapa Sawit di

Indonesia (pdf). Jakarta Selatan.

Wijaya Herlambang (2014). Kekerasan Budaya

Pasca 1965: Bagaimana Orde Baru

Melegitimasi Anti-Komunisme Melalui

Seni dan Sastra. Tangerang Selatan:

Marjin Kiri.

Yuval Noah Harari (2017). Sapiens: Sejarah Ringkas

Umat manusia dari Zaman Batu hingga

Perkiraan Kepunahannya. Tangerang: PT

Pustaka Alvabet.

Online

Ardila Syakriah, dkk (2020). Experts Warn Against

Complacency as Indonesia Reports Zero

Cases of Coronavirus. The Jakarta Post.

Diakses 31 Maret 2020, dari https://www.

Page 163: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

139

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

thejakartapost.com/news/2020/01/27/

experts-warn-against-complacency-

as-indonesia-reports-zero-cases-of-

coronavirus.html.

Aria Ananda (2020). Jurus Jokowi Lawan Virus

Corona dengan Diskon Tiket Pesawat.

CNN Indonesia. Diakses 25 Maret 2020,

dari https://www.cnnindonesia.com/

ekonmi/20200226091352-532-478192/

jurus-jokowi-lawan-virus-corona-dengan-

diskon-tiket-pesawat.

Augustin, Ed. (2020). British Coronavirus-Hit

Cruise Ship Docks in Cuba. Al Jazeera.

Diakses 30 Maret 2020, dari https://

www.aljazeera.com/news/2020/03/

british-coronavirus-hit-cruise-ship-docks-

cuba-200319103304910.html.

Augustin, Ed. (2020). Cuba Sends Doctors Worldwide

in Coronavirus Fight. Al Jazeera.

Diakses 1 April 2020, dari https://www.

aljazeera.com/news/2020/03/cuba-

sends-doctors-worldwide-coronavirus-

fight-200330091411271.html.

Aulia Adam (2020). Bagaimana Venezuela Hadapi

Corona Saat Ditekan AS dan Krisis

Ekonomi. Tirto. Diakses 7 April 2020, dari

https://tirto.id/bagaimana-venezuela-

Page 164: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

140

Intr

ans I

nstit

ute

hadapi-corona-saat-ditekan-as-krisis-

ekonomi-eKdG.

Brian Palmer (2014). Jonas Salk: Good at Virology,

Bad at Economics. Slate. Diakses 2

April 2020, dari https://slate.com/

technology/2014/04/the-real-reasons-

jonas-salk-didnt-patent-the-pol io-

vaccine.html.

Chris Colvin & Eoin McLaughlin (2020). Coronavirus

and Spanish Flu: Economic Lessons to

Learn from the Last Truly Global Pandemic.

The Coversation. Diakses 11 Maret

2020, dari https://theconversation.com/

coronavirus-and-spanish-flu-economic-

lessons-to-learn-from-the-last-truly-

global-pandemic-133176.

Coen Husain Pontoh (2013). Kesehatan Buat Semua.

IndoProgress. Diakses 27 Maret 2020,

dari https://indoprogress.com/2013/06/

kesehatan-buat-semua/.

David Harvey (2020). Anti-Capitalist Politics in the

Time of COVID-19. Jacobinmag. Diakses

Maret 2020, dari https://jacobinmag.

com/2020/03/david-harvey-coronavirus-

political-economy-disruptions.

David Molyneux (2011). Zoonoses and Marginalised

Infectious Diseases of Poverty: Where

Page 165: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

141

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Do We Stand?. Parasites & Vectors

4, no. 106. Diakses dari https://doi.

org/10.1186/1756-3305-4-106.

Democracy Now (2020). British PM Boris Johnson

Sickened with COVID-19; Ireland to

Nationalize Hospitals. Diakses 30 Maret

2020, dari https://www.democracynow.

org/2020/3/27/headlines/british_pm_

boris_johnson_sickened_with_covid_19_

ireland_to_nationalize_hospitals.

Derek Lowe (2020). Covid-19 Biologic Therapies

Reviewed. Science Translation Medicine.

Diakses 27 Maret 2020, dari https://

b l o g s . s c i e n c e m a g . o r g / p i p e l i n e /

archives/2020/03/09/covid-19-biologic-

therapies-reviewed.

Ernest Mandel (2006). Pengenalan Kepada Teori

Ekonomi Marxis. Marxists Internet

Archive. Di akses 4 Maret 2020, dari

https://www.marxists.org/indonesia/

archive/mandel/002.htm.

Francis S. Collins (tanpa tahun). Mutation. National

Institutes of Health: National Human

Genome Research Institue. Diakses 25

Maret 2020, dari https://www.genome.

gov/genetics-glossary/Mutation.

Frederich Engels (2016). Sosialisme Utopis dan

Page 166: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

142

Intr

ans I

nstit

ute

Sosialisme Ilmiah. Marxist Internet

Archives. Diakses 28 Maret 2020, dari

https://www.marxists.org/indonesia/

archive/marx-engels/1880/utopi-ilmu/

index.htm.

Frei Betto (2012). Krisis Ketiga Kapitalisme. Berdikari

Online. Diakses 3 April 2020, dari http://

www.berdikarionline.com/krisis-ketiga-

kapitalisme/.

Gideon Long (2020). Venezuela Faces Threat of

Coronavirus Catastrophe. Financial

Times. Diakses 4 April 2020, dari https://

www.ft.com/content/0e4ac921-e4ba-

4098-a80a-63a0ce803f65.

Global Monitoring Division ESRL (2013). CO2 at

NOAA’s Mauna Loa Observatory reaches

new milestone: Tops 400 ppm. Earth

System Research Laboratory. Diakses 2

April 2020, dari https://www.esrl.noaa.

gov/gmd/news/7074.html.

Hendra Friana (2020). Jokowi: Diskon Tiket

Pesawat Tak Tambah Penyebaran Corona

COVID-19. Tirto. Diakses 25 Maret 2020,

dari https://tirto.id/jokowi-diskon-

tiket-pesawat-tak-tambah-penyebaran-

corona-covid-19-eCo2.

Hilmi Firdausy (2020). Teologi Biru. Islam Bergerak.

Page 167: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

143

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Diakses 1 April 2020, dari https://

islambergerak.com/2020/01/teologi-

biru/.

Hukum Online (2016). Meskipun Dikritik, Pasal

Kejahatan Ideologi Tetap Dipertahankan”.

Diakses 26 Maret 2020, dari https://

www.hukumonline.com/berita/baca/

lt580449885aca1/meskipun-dikritik-

- p a s a l - ke j a h ata n - i d e o l o g i - te ta p -

dipertahankan/.

Ian Angus, Ed. (2020). Capitalist agriculture

and Covid-19: A deadly combination.

Climate & Capitalism. Diakses 2 April

2020, dari https://climateandcapitalism.

com/2020/03/11/capitalist-agriculture-

and-covid-19-a-deadly-combination/.

John Henley, Kim Willsher dan Ashifa Kassam

(2020). Coronavirus: France imposes

lockdown as EU calls for 30-day travel

ban. The Guardian. Diakses 30 Maret

2020, dari https://www.theguardian.

com/world/2020/mar/16/coronavirus-

spain-takes-over-private-healthcare-

amid-more-european-lockdowns.

Jorge Ruiz Miyared, Ed. (2020). Case 4 of Coronavirus

Diagnosed in Cuba. Radio Havana Cuba.

Diakses 27 Maret 2020, dari http://www.

Page 168: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

144

Intr

ans I

nstit

ute

radiohc.cu/en/noticias/salud/216666-

case-4-of-coronavirus-diagnosed-in-

cuba%C2%A0.

Kai Kupferschmidt (2020). Genome Analyses

Help Track Coronavirus Moves. Science,

AAAS. Diakses 27 Maret 2020, dari

h t t p s : / /s c i e n c e . s c i e n c e m a g . o rg /

content/367/6483/1176.

Karen Clay, Joshua Lewis, Edson Severnini

(2018). Pollution, Infectious Disease,

and Mortality: Evidence from the 1918

Spanish Influenza Pandemic. Cambridge:

The Journal of Economic History. Vol 78.

Isues 4. Desember 2018, pp. 1179-1209.

Diakses dari https://www.cambridge.

org/core/journals/journal-of-economic-

history/article/pollution-infectious-

disease-and-mortality-evidence-from-

the-1918-spanish-influenza-pandemic/8

A69CC00A169F36B11A49113404C93B0.

Kimberly Hickok (2020). How Does The Covid-19

Pandemic Compare To The Last

Pandemic?. Livescience. Diakses 1 April

2020, dari https://www.livescience.com/

covid-19-pandemic-vs-swine-flu.html.

Laura Spinney (2020). When Will a Coronavirus

Vaccine be Ready?. The Guardian.

Page 169: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

145

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Diakses 3 April 2020, dari https://www.

theguardian.com/world/2020/apr/03/

when-will-a-coronavirus-vaccine-be-

ready.

Leon Kastayudha (2020). Hubungan antara

Keluarga Inti, Masyarakat Kelas, dan

Penganiayaan. Arah Juang. Diakses 4

April 2020, dari http://www.arahjuang.

com/2020/02/08/hubungan-antara-

keluarga-inti-masyarakat-kelas-dan-

penganiayaan/.

Marie Solis (2020). Coronavirus Is the Perfect

Disaster for ‘Disaster Capitalism’. Vice.

Diakses 30 Maret 2020, dari https://

www.vice.com/en_us/article/5dmqyk/

naomi-klein-interview-on-coronavirus-

and-disaster-capitalism-shock-doctrine.

Mohamad Zaki Hussein (2013). Imperialisme

sebagai Tahap Monopoli dari Kapitalisme.

Harian Indoprogress. Di akses pada 5

April 2020, dari https://indoprogress.

com/2013/08/imperialisme-sebagai-

tahap-monopoli-dari-kapitalisme/.

Muhammad Ahsan Ridhoi (2020). Menjaga Hak

Karyawan Ramayana dan 1,2 Juta Korban

PHK Imbas Covid-19. Katadata. Diakses

9 April 2020, dari https://katadata.

Page 170: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

146

Intr

ans I

nstit

ute

co.id/berita/2020/04/09/menjaga-hak-

karyawan-ramayana-dan-12-juta-korban-

phk-imbas-covid-19.

Muhtar Habibi (2019). Idul Fitri, Kelas Pekerja,

dan Penebusan Palsu. Transisi.

Diakses dari https://transisi.org/

penebusan%C2%AD%C2%AD%C2%

AD%C2%AD%C2%ADpalsu/.

Musa Talutama (2019). Kapitalisme Merusak Bumi

dan Solusi Sosialis. Arah Juang. Diakses 4

April 2020, dari https://www.arahjuang.

com/2019/04/22/kapitalisme-merusak-

bumi-dan-solusi-sosialis/.

Nadya Karimasari (2016). Dalil Pokok Kapitalisme.

Harian Indoprogress. Diakses 4 Maret

2020, dari https://indoprogress.

com/2016/02/dalil-pokok-kapitalisme/.

Nicole Winfield (2020). Not a Wave, a Tsunami,

Italy Hospitals at Virus Limit. Public

Broadcasting Service (PBS). Diakses 27

Maret 2020, dari https://www.pbs.org/

newshour/health/not-a-wave-a-tsunami-

italy-hospitals-at-virus-limit.

The New York Times (2020). Trump Signs $2 Trillion

Bill as U.S. Virus Cases Pass 100,000.

Diakses 3 Maret 2020, dari https://

www.nytimes.com/2020/03/27/world/

Page 171: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

147

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

coronavirus-live-news-updates.html.

Oxfam (2017). Towards a More Equal Indonesia,

Oxfam Briefing Paper February 2017.

Diakses 2 April 2020, dari https://www-

cdn.oxfam.org/s3fs-public/bp-towards-

more-equal-indonesia-230217-en_0.pdf.

Perdana Putri (2016). Penjarahan Ruang dalam

Kapitalisme. IndoProgress. Diakses 26

Maret 2020, dari https://indoprogress.

com/2016/09/penjarahan-ruang-dalam-

kapitalisme/.

Randy Mulyanto dan Febriana Firdaus (2020).

Why Are There No Reported Cases Of

Coronavirus In Indonesia?. Al Jazeera.

Diakses 1 April 2020, dari https://

www.aljazeera.com/news/2020/02/

r e p o r t e d - c a s e s - c o r o n a v i r u s -

indonesia-200218112232304.html.

Rob Wallace (2020). Notes on a Novel Coronavirus.

Monthly Review. Diakses dari https://

mronline.org/2020/01/29/notes-on-a-

novel-coronavirus/.

Rob Wallace (2020). Capitalism is a Disease

Hotspot. Yaak Pabst interviews Monthly

Review Press author Rob Wallace about

the coronavirus pandemic. Monthly

Review. Diakses dari https://mronline.

Page 172: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

148

Intr

ans I

nstit

ute

org/2020/03/12/capitalism-is-a-disease-

hotspot/.

Rob Wallace, Alex Liebman, Luis Fernando Chaves

& Rodrick Wallace (2020). COVID-19

and Circuits of Capital. Monthly Review.

Diakses dari https://monthlyreview.

org/2020/04/01/covid-19-and-circuits-

of-capital.

Sharon Lerner (2020). Big Pharma Drug Pricing

Coronavirus Profits. The Intercept. Diakses

14 Maret 2020, dari https://theintercept.

com/2020/03/13/big-pharma-drug-

pricing-coronavirus-profits/.

Shawn Yuan (2020). How China is using AI and big

data to fight the coronavirus. Al Jazeera.

Diakses 29 Maret 2020, dari https://

www.aljazeera.com/news/2020/03/

china-ai-big-data-combat-coronavirus-

outbreak-200301063901951.html.

Ted Sprague (2012). Apa itu Imperialisme dan

Bagaimana Melawannya?. Militan

Indonesia. Di akses 4 April 2020,

dari https://www.militanindonesia.

org /teor i -4/sos ia l i sme/8370-apa-

i tu- imper ia l i sme-dan-baga imana-

melawannya.html.

Tony Firman (2019). Sejarah WHO, dari Wabah

Page 173: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

149

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Kolera Hingga Sorotan Tudingan Skandal.

Tirto. Diakses 1 April 2020, dari https://

tirto.id/sejarah-who-dari-wabah-kolera-

hingga-sorotan-tudingan-skandal-dk2E.

Tood Neale (2010). World Health Organization

Scientists Linked to Swine Flu Vaccine

Makers: Investigation Raises Questions

about WHO’s Handling of Pandemic. ABC

News. Diakses 1 April 2020, dari https://

www.abc.net.au/news/2009-07-18/

govt-created-monopoly-on-swine-flu-

vaccine/1357990.

V.I. Lenin (2005). Imperialism, the Highest Stage

of Capitalism. Lenin Internet Archives.

Diakses 31 Maret 2020, dari https://www.

marxists.org/archive/lenin/works/1916/

imp-hsc/.

WALHI (tanpa tahun). Mendesak Transisi Energi

Bersih, Berkeadilan dan Berdaulat untuk

Mewujudkan Keadilan Iklim. Briefing

Paper Wahana Lingkungan Hidup

Indonesia terhadap NDC Indonesia

di Sektor Energi. Diakses pada 4 April

2020, dari https://walhi.or.id/mendesak-

transisi-energi-bersih-berkeadilan-dan-

berdaulat-untuk-mewujudkan-keadilan-

iklim.

Page 174: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

150

Intr

ans I

nstit

ute

William M. Leo Grande (2019). Trump Declares

Economic War on Cuba. The Conversation.

Diakses 2 April 2020, dari https://

theconversation.com/trump-declares-

economic-war-on-cuba-115672.

Yourgenome (tanpa tahun). What is evolution?.

Diakses 26 Maret 2020, dari https://www.

yourgenome.org/facts/what-is-evolution.

Yuval Noah Harari (2020). The World After

Coronavirus. Financial Times. Diakses 30

Maret 2020, dari https://www.ft.com/

content/19d90308-6858-11ea-a3c9-

1fe6fedcca75.

Page 175: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

151

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

T E N T A N G P E N U L I S

Dede Mulyanto adalah pengajar di Departemen

Antropologi FISIP Universitas Padjajaran dan editor

Indoprogress. Menulis buku Kapitalisme: Perspektif

Sosio-Historis (2010), Genealogi Kapitalisme

(2012), ‘Marxisme dan Evolusi Manusia’ (2016).

Rosa Luxemburg. Sosialisme dan Demokrasi (2019).

Bunga rampai yang telah disuntingnya: Pengantar

Pemikiran Tokoh-tokoh Antropologi Marxis (2014,

bersama Stankley Khu), Di Balik Marx: Sosok

dan Pemikiran Friedrich Engels (2015), Marx,

Kapitalisme, dan Antropologi (2016, bersama Dicky

P. Ermandara)

In’amul Mushoffa. Menulis artikel hukum dan kritik

ekonomi politik di beberapa media dan jurnal.

Menulis buku Konsep Memperdalam Demokrasi

(bersama Abdurrachman Sofyan dan Fahruroji:

Intrans Publishing, 2016) dan Konfigurasi Fiqh

Page 176: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

152

Intr

ans I

nstit

ute

Poligini Kontemporer (bersama Warkum Sumitro

dan Anas Kholish: UB Press, 2014). Menamatkan

studi Pascasarjana di Universitas Widyagama

Malang. Sedang meneliti ekonomi politik agraria di

pedesaan (kerja sama Intrans Institute & FNKSDA

Malang).

Muhammad Nur Fitriansyah. Alumni Sekolah

Ideologi III. Bergiat di Intrans Institute. Meminati

kajian ekonomi politik dan agraria. Editor Transisi.

org. Artikel-artikelnya pernah dimuat di beberapa

media, seperti Jawapos, Thecolumnis.id, dan Detik.

com.

M. Rahmat Hidayatulloh. Pegiat Intrans Institute

dan anggota FNKSDA (Front Nahdliyin untuk

Kedaulatan Sumber Daya Alam). Memiliki minat di

bidang teknologi dan sains, serta kritik ekonomi-

politik. Editor transisi.org.

Miftahu Ainin Jariyah. Alumni Tadarus Islam

Progresif yang diselenggarakan Intrans Institute.

Memiliki ketertarikan pada kajian gender dan

ekonomi politik.

Muhammad Afif Nurwan. Alumnus Universitas

Negeri Malang jurusan Sosiologi angkatan 2015.

Aktif di Intrans Institute, bidang pendidikan.

Menulis artikel, review buku, dan jurnal yang

dimuat di beberapa portal.

Page 177: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik

153

Pandemi Covid 19: Kapitalism

e dan Sosialisme

Ilham Fathur Ilmi. Alumni Tadarrus Islam Progresif

yang diselenggarakan Intrans Institute. Meminati

kajian filsafat dan gerakan sosial-lingkungan.

Turut belajar di FNKSDA Malang dan SINDIKASI

(Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk

Demokrasi). Menyumbang puisi di Nyanyian

Metanoia (2016) dan Soedirman & Alfiah (2017).

Ahmad Gatra Nusantara. Alumni Sekolah Ideologi

IV Intrans Institute. Menempuh studi Sastra Inggris

di Universitas Negeri Malang. Menerjemahkan

artikel-artikel ekonomi politik marxian di transisi.

org. Saat ini bergiat di Intrans Institute dan

merupakan redaktur pelaksana transisi.org.

Abdul Hafidz Ahmad. Alumnus Sekolah Ideologi

& Gerakan Sosial II oleh Intrans Institute. Pekerja

di Intrans Publishing Group. Pegiat di Intrans

Institute & Kordinator FNKSDA Malang. Editor &

kontributor transisi.org. Memiliki minat di isu-isu

kritik ekonomi-politik.

Page 178: Prolog: In’amul Mushoffa Dede Mulyanto€¦ · besar (PSBB), pemerintah federal AS sepertinya acuh, seacuh pimpinan jemaat gereja Shincheonji. Bahkan, ... hirau pada sistem politik