Upload
efa-transiani
View
17
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Prevalensi Menopause Cemas Jurnal
Citation preview
TINGKAT KECEMASAN WANITA MENOPAUSEDI DUSUN JARANAN ARGOMULYO
CANGKRINGAN SLEMAN
Hartini 1, Urip Tugiyarti 2
INTISARILatar Belakang : Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia sekitar 70-80% wanita Eropa 60% wanita di Amerika, 57% wanita di Malaysia, 18% wanita di Cina dan 10% wanita di Jepang dan Indonesia. Wanita Eropa dan Amerika mempunyai estrogen yang lebih banyak dari pada wanita Asia. Ketika terjadi menopause, wanita Eropa dan Amerika esterogennya menurun drastis dibanding wanita Asia yang kadar estrogennya moderat (Urnobasuki,2004). Gejala yang menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah, berkurangnya konsentrasi dan penurunan akademik, timbulnya perubahan emosi seperti mudah tersinggung, susah tidur, rasa kekurangan, rasa kesunyian, ketakutan keganasan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada wanita menopause di Dusun Jaranan, Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta 2007. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang berbentuk deskriptif non analitik, desain penelitian crossectional, responden dalam penelitian ini wanita menopause di Dusun Jaranan Argomulyo kecamatan Cangkringan kabupaten Sleman Yogyakarta. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar wanita menopause di Dusun Jaranan Argomulyo mengalami kecemasan sedang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase hasil penelitian menunjukan bahwa angka kecemasan berat menempati jumlah terendah yaitu 11 orang 20% dan angka kecemasan sedang berjumlah 19 orang 34,5 % sedangkan angka kecemasan ringan berjumlah 25 orang 45, 5%. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kecemasan di desa Jaranan Argomulyo menunjukan sebagian besar kecemasannya adalah ringan. Kesimpulan : Tingkat kecemasan wanita menopause di Dusun Jaranan Argomulyo Cangkringan Sleman ringan terdapat 25 orang (45,5%), sedang terdapat 19 orang (34,5%), tinggi terdapat 11 orang (20%).
Kata Kunci : Tingkat Kecemasan, Wanita Menopause 1DIII Kebidanan Stikes Respati 2DIII Kebidanan Stikes Respati
PENDAHULUAN
Menurut data hasil Sensus Penduduk tahun 2000 oleh Badan Pusat Statistik, jumlah
penduduk perempuan di Indonesia 102,8 juta jiwa dengan usia harapan hidup rata-rata 66
tahun (Depkes,2007). Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan usia harapan hidup
tersebut diperkirakan akan banyak jumlah wanita yang mengalami menopause
(Biantoro,2005). Angka harapan hidup usia lanjut di kota Yogyakarta tertinggi di Indonesia.
Rata-rata lansia di kota ini mampu menginjak umur 72 tahun. Sampai saat ini indikator usia
harapan hidup di Provinsi DIY angkanya masih tertinggi dibandingkan daerah lain di
Indonesia sehingga secara nasional derajat kesehatan masyarakat DIY dinilai terbaik.
Berdasarkan estimasi Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2000 usia harapan hidup laki-
laki di Provinsi DIY tercatat 69 tahun dan angka nasional 63 tahun sedangkan untuk
perempuan angka tersebut mencapai 70 tahun dan nasional hanya 67 tahun. Sementara itu
proporsi penduduk usia lanjut (65 tahun keatas) akan meningkat dari 5,0 % saat ini menjadi
8,5 % di tahun 2025. (Bappenas, 2005) Berdasarkan Studi pendahuluan yang dilakukan
penulis pada tanggal 20-21 Januari 2007 di Dusun Jaranan, Yogyakarta adalah sebanyak 92
orang dengan pembagian usia lanjut laki-laki berjumlah 37 orang (40,2%) usia lanjut wanita
berjumlah 55 orang (59,7%). Dari wawancara yang dilakukan dengan kader posyandu
diperoleh keterangan bahwa usia lanjut wanita yang ada di dusun Jaranan sebagian besar
mengalami kecemasan dalam menghadapi menopause.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Definisi
Kecemasan (ansietas/aniety) adalah gangguan alam pemanasan (affective) yang
ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan,
tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability/RTA, masih
baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/splitting of
personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.
(Hawari,2001)
b. Sumber-sumber Kecemasan
Kecemasan tidak dapat dihindari dari kehidupan individu dalam memelihara
keseimbangan. Pengalaman cemas seseorang tidak sama pada beberapa situasi dan
hubungan interpersonal. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan biasanya bersumber dari.
(Suliswati, 2005)
1. Ancaman integritas biologi meliputi gangguan terhadap kebutuhan dasar
makan, minum, kehangatan seks, menopause, dll.
2. Ancaman terhadap keselamatan diri, antara lain : tidak menemukan jati
diri, tidak menemukan status dan prestise, tidak memperoleh pengakuan
dari orang lain, ketidaksesuaian pandangan diri dengan lingkungan
nyata. Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
sumber kecemasan dapat berasal dari dalam diri maupun lingkungan
luar.
c. Gambaran klinis Kecemasan
Seseorang akan menderita gangguan kecemasan manakala yang bersangkutan tidak
mampu mengatasi stressor psikososial yang dihadapinya. Tetapi pada orang-orang tertentu
meskipun tiadak ada stressor psikososial yang bersangkutan menunjukkan kecemasan, ciri-
cirinya yaitu :
1. Mudah tersinggung
2. Sering mengeluh
3. Sering melamun
4. Menjadi sensitif
5. Sulit tidur
6. Gemetar
7. Jantung berdebar-debar
Orang dengan ciri kepribadian pencemas tidak selamanya mengeluh hal-hal
yang sifatnya psikis tetapi sering juga disertai dengan keluhan-keluhan fisik
(somatic). (Hawari, 2001)
2. Klimakterium
1) Pengertian klimakterium
Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang
wanita sebelum mencapai senium, yang mulai dari masa nonreproduksi.
Berlangsung selama 4-5 tahun.
Masa klimakterium meliputi, (SammarrieClinic, 2002) yaitu:
a. Masa premenopause
Adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, keluhan klimakterik sudah mulai
timbul, hormon estrogen sudah dibentuk. Bila kadar estrogen menurun maka akan
terjadi perdarahan tak teratur.
b. Masa menopause
Adalah masa henti haid yang terakhir berlangsung selama 3-4 tahun yang terjadi
dalam masa klimakterium dan hormon estrogen tidak terbentuk lagi, jadi merupakan
satu titik waktu dalam masa tersebut. Awal menopause umumnya teerjadi pada umur
49 tahun keatas (Depkes,2001).
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif corelational,
menggunakan pendekatan secara cross sectional.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
1. Lokasi Penelitian: di Dusun Jaranan, Argomulyo Kecamatan Cangkringan
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian : Bulan Mei
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah seluruh wanita menopause (55 orang) di
Dusun Jaranan, Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta
Sampel
2. Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan teknik Porposive Sampling yaitu pengambilan
sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri (Notoatmodjo, 2005).
D. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat kecemasan wanita
menopause : tingkat kecemasan yang memuat keluhankeluhan baik fisik maupun psikis.
Sedangkan indikator dari variabel diatas yaitu karakteristik responden seperti tingkat
pendidikan, pekerjaan, usia, dan status perkawinan.
1. Definisi Operasional
a. Tingkat kecemasan
Parameter : Parameter : cemas ringan, cemas sedang dan cemas berat.
Kriteria skor: 0-4 = Cemas Ringan
5-9 = Cemas Sedang
10-15 = Cemas Berat
b. Wanita menopause
Wanita menopause adalah seorang wanita yang menstruasinya terhenti dan rata-rata
berumur 49 tahun keatas yang tinggal di Dusun Jaranan, Argomulyo Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun 2007.
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data primer
b. Data Sekunder
2. Teknik pengumpulan data
1) Membagikan kuesioner
2) Menentukan subyek penelitian dan diberikan surat persetujuan atau
informed consent untuk ditandatangani.
3) Mengumpulkan kembali kuesioner.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur berupa kuesioner
untuk data pengetahuan dan buku register untuk tingkat kecemasan.
G. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Rumus korelasi product moment : N å XY -(å X)(å Y)
r = xy 2222{N å X -(å X) }{N å Y -(å Y)}
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi setiap item dengan skor total
SX : jumlah skor X (butir)
SY : jumlah skor Y (total)
N : jumlah kasus
2. Uji Reliabilitas
Rumus yang dipergunakan adalah Spearman Brown sebagai berikut :
2x r1/21/2 r11 = ——————
(1 + r1/21/2) r
Keterangan :
i : Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb : Korelasi product moment belahan pertama dan kedua
H. Pengolahan Data atau Analisis Data
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Coding
c. Skoring
d. Tabulating
2. Teknik analisa data
Data primer dipresentasekan dengan rumus :
Jumlah jawaban benar ´%100
Jumlah item Setelah data diolah, selanjutnya data dianalisis.
a. Analisis Deskriptif
b. Analisis Bivariat
Uji yang akan digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan tergantung
adalah Product Moment.
I. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap Akhir
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
1. Lokasi Penelitianan
Penelitian ini dilakukan di dusun Jaranan, Argomulyo, Kecamatan Cangkringan yang
berada di lokasi yang cukup strategis. Jumlah wanita menopause di dusun ini cukup banyak
tetapi yang sesuai untuk dijadikan responden ada 55 orang. Sebagian besar mata pencaharian
wanita menopause di dusun Jaranan adalah Petani dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh
wanita menopause untuk mengisi waktu luang adalah dengan mengadakan semacam
pertemuan atau arisan yang dilakukan oleh ibu-ibu kader lansia yang berjumlah 510 orang.
Pertemuan tersebut diadakan 2 kali dalam 1 bulan. Fasilitas kesehatan yang terdapat di dusun
ini antara lain posyandu balita dan posyandu lansia yang biasa diadakan 1 bulan 2 kali.
Penyuluhan tentang kesehatan sering diberikan bersamaan dengan dilaksanakannya posyandu
balita dan lansia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden Menunjukkan umur responden terbanyak yaitu >60 tahun
sebanyak 22 orang (40%). Pendidikan terbanyak SMP ada 21 orang (38,2%).
Menunjukkan pekerjaan terbanyak Petani ada 14 orang (25,5%).
2. Tabulasi Silang antara Karakteristik Responden Terhadap Tingkat
Kecemasan Jumlah tingkat kecemasan ibu monopouse berdasarkan tabel diatas,
responden yang berumur 49-50 tahun yang mengalami tingkat kecemasan tinggi
sebanyak 11 orang (20%), tingkat kecemasan sedang tidak ada dan yang mengalami
kecemasan ringan sebanyak 1 orang (1,8 %). Umur 51-60 yang mengalami
kecemasan berat tidak ada, sedangkan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak
12 orang (21,8%) dan yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 9 orang (16,4%).
Responden terbanyak adalah >60 tahun dan tingkat kecemasan berat tidak ada,
sedangkan kecemasan sedang berjumlah 7 orang (12,7%) dan tingkat kecemasan
ringan sebanyak 15 orang 15 (27,3%).
Jumlah tingkat kecemasan ibu monopouse berdasarkan karakteristik tingkat
pendidikan yaitu responden tingkat pendidikan SD yang mengalami kecemasan berat
sebanyak 8 orang (14,5%) dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 5 orang
(9,1%) sedangkan kecemasan berat sebanyak 4 orang (7,3%). Responden dengan
tingkat pendidikan SMP yang mengalami kecemasan berat sebanyak 2 orang (3,6%)
dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 9 orang (16,4%) Sedangkan yang
mengalami kecemasan ringan sebanyak 10 orang (18,2%). Responden dengan tingkat
pendidikan SMA yang memiliki kecemasan berat sebanyak 1 orang (1.8%) dan yang
mengalami kecemasan sedang sebanyak 4 orang (7,3%) sedangkan yang mengalami
kecemasan ringan berjumlah 9 orang (16,4%). Responden dengan tingkat pendidikan
Sarjana yang mengalami kecemasan berat tidak ada dan yang mengalami kecemasan
sedang sebanyak 1 orang (1,8%). Sedangkan yang mengalami kecemasan ringan
berjumlah 2 orang (3,6%).Tingkat kecemasan wanita menopause berdasarkan
karakteristik tingkat pekerjaan IRT (Ibu Rumah Tangga) yang mengalami kecemasan
berat sebanyak 1 orang (1.8%) dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 1
orang (1.8%) sedangkan yang mengalami kecemasan ringan berjumlah 12 orang
(21,8%). Responden dengan tingkat pekerjaan petani yang mengalami kecemasan
berat sebanyak 5 orang (9,1%) dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 8
orang (14,5%) Sedangkan yang mengalami kecemasan ringan berjumlah 4 orang
(7,3%). Responden dengan tingkat pekerjaan PNS yang mengalami kecemasan berat
tidak ada dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 1 orang (1.8%)
Sedangkan yang mengalami kecemasan ringan berjumlah 2 orang (3,6%). Responden
dengan tingkat pekerjaan pegawai suasta yang mengalami kecemasan berat tidak ada
dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 4 orang (7,3%) sedangkan yang
mengalami kecemasan ringan berjumlah 1 orang (1.8%). Responden dengan tingkat
pekerjaan buruh yang mengalami kecemasan berat sebanyak 5 orang (9,1%) dan yang
mengalami kecemasan sedang sebanyak 3 orang (5,5%) Sedangkan yang mengalami
kecemasan ringan berjumlah 6 orang (10,9%). Tingkat kecemasan responden
berdasarkan karakteristik status pernikahan yaitu responden yang statusnya sudah
tidak bersuami (janda) yang mengalami kecemasan berat tidak ada dan yang
mengalami kecemasan sedang berjumlah 2 orang (3,6%) sedangkan yang mengalami
kecemasan ringan terdapat 23 orang (41,8%). Sedangkan responden yang berstatus
menikah yang mengalami kecemasan berat berjumlah 11 orang (20%) dan yang
mengalami kecemasan sedang berjumlah 17 orang (31%) sedangkan responden yang
mengalami kecemasan ringan terdapat 2 orang (3,6%).
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari 55 orang responden maka
karakteristik mayoritas umur wanita menopause yang menjadi responden antara >60 tahun
sebanyak 22 orang (40%), sebagaimana di latar belakang telah dijelaskan bahwa jumlah
penduduk perempuan di Indonesia 102,8 juta jiwa dengan usia harapan hidup ratarata 66
tahun (Depkes, 2007). Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan usia harapan hidup
tersebut maka akan banyak pula jumlah wanita menopause (Biantoro,2005). Sedangkan
tingkat pendidikan wanita menopause di dusun Jaranan mayoritas SMP sebanyak 21 orang
(38%), tingkat pendidikan responden menunjukan sebagian besar menengah kebawah. rata –
rata pekerjaan wanita menopause adalah petani sebanyak 17 orang (30,9%), mayoritas tingkat
kecemasan wanita menopause dalam katagori ringan sebanyak 25 orang (45%), sedangkan
katagori sedang sebanyak 19 orang (34,5%) dan tinggi terdapat 11 orang (20%). Tingkat
depresi pada ibu akibat menopause yang ringan sebanyak 37,5%.Hasil penelitian menunjukan
bahwa sebagian besar wanita menopause di Dusun Jaranan Argomulyo mengalami
kecemasan sedang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase hasil penelitian menunjukan
bahwa angka kecemasan berat menempati jumlah terendah yaitu 11 orang 20% dan angka
kecemasan sedang berjumlah 19 orang 34,5 % sedangkan angka kecemasan ringan berjumlah
25 orang 45, 5%. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kecemasan di dusun
Jaranan Argomulyo menunjukan sebagian besar kecemasannya adalah ringan hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh surtinah (2004) bahwa gambaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan analisis data mengenai tingkat kecemasan
wanita menopause di Dusun Jaranan Argomulyo Cangkringan Sleman, maka
dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini bahwa:
1. Tingkat kecemasan wanita menopause di Dusun Jaranan Argomulyo
Cangkringan Sleman ringan terdapat 25 orang (45,5%).
2. Tingkat kecemasan wanita menopause berdasarkan karakteristik umur >60 tahun
sebagian besar mengalami kecemasan ringan sebanyak 15 orang (20%). Tingkat
kecemasan wanita menopause berdasarkan karakteristik pendidikan terbanyak
responden dengan tingkat pendidikan SMP mengalami kecemasan sedang 10 orang
(18,2 %). Tingkat kecemasan berakteristik pekerjaan terbanyak IRT (Ibu Rumah
Tangga) mengalami kecemasan ringan sebanyak 12 (21,8%). Sedangkan tingkat
kecemasan berdasarkan karakteristik status pernikahan, terbanyak yang mengalami
kecemasan ringan yaitu wanita menopause yang sudah tidak bersuami (janda)
berjumlah 23 orang (41,8).
B. SARAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis memberikan
saran dari hasil penelitian:
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan fasilitas dan
pelayanan yang lebih baik seperti ditambahkan informasi pada ibu
khususnya tentang menopause dengan penyuluhan, liflet, sehingga
pengetahuan wanita menopause dapat bertambah dan dengan pengetahuan
ibu yang bertambah atau tinggi sehingga tingkat kecemasan dapat teratasi.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Hendaknya ditambahkan jumlah faktor – faktor lain yang mempengaruhi
tingkat kecemasan agar hasil yang diperoleh dapat bertambah baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agoestina.2001. Pentingnya Terapi Sulih hormon pada Wanita Menopause.http://www.tempo.co.id/medika
Arikunto.2002.Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Bintoro.2005. Jumlah Penduduk Usia lanjut akan Meningkat. http ://www.suaramerdeka.com/harian/0410/01.
BPS.2004. Sensus Penduduk DIY. Yogyakarta : BPS DIY. Depkes RI. 2000. Pedoman pelayanan Kesehatan Jiwa Usia Lanjut (Psikogeriatrik) di Puskesmas. Jakarta
Depkes RI.2007. Asuhan Kebidanan Pada Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Jakarta : Depkes RI.
Daradjat Z 1987. Menghadapi Masa Menopause (mendekati Usia Tua). Jakarta : Bulan Bintang.
Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan, Suatu Rentang Kehidupan (terjemahan : Istiwidayanti dan Soedjarwo). Edisi 5. Jakarta : Erlangga.
Hawari, Dadang.2001. Manajemen Strees, Cemas, dan Depresi. Jakarta : Gaya Baru.
Kass. Annese, Barbara.1999. Management of The Perimenopausal and Postmenopausal woman . Piladelphia : Lippincott Williams and Wilkins.
Machfoedz, Ircham,dkk.2005. Metodologi Penetian. Yogyakarta : Fitramaya
Manuaba.1999. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
Morgan, H. G. 1991. Segi Praktis Psikiatri. Edisi Kedua (terjemahan Hartanto).
Muhammad, Kartono.1989. Ginekologi dan Kesehatan Wanita. Jakarta: Rineka Cipta
Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cet:3. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Pakasi, Levina.2000. Menopause, Masalah dan Penanggulangan. Jakarta: FKUI SammarrieClinic.2002. Klimakterium dan Menopause. http: www.sammarieclinis.com
Sugiyono.2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suliswati.2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Susetyo, Trianto.2004. Wanita dan Menopause. Yogyakarta : Majalah Internal Derap Bethesda.
Tomb, David.2003. Buku Saku Psikiatri. Jakarta : EGC.
Urnobasuki, Hery.2004. Takut Menghadapi Menopause Cobalah Minum Susu Kedelai. http: //www.sinarharapan.com