PRESUS TN-1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    1/22

      REFLEKSI KASUS

    TRIGEMINAL NEURALGIA

     Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian

    Stase Ilmu Penyakit Syaraf di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang 

    Diajukan Kepada :

    dr. M. Ardiansyah , Sp. S

    Disusun Oleh :

     Nor Farikhah

    (20100101!"#

    S$AS% &'M )%N*AK&$ S*A+AF

    +MA SAK&$ MM DA%+A $&DA+ MA-%'AN-

    FAK'$AS K%DOK$%+AN DAN &'M K%S%A$AN

    N&%+S&$AS MAMMAD&*A *O-*AKA+$A

    201/

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    2/22

    +%F'%KS& KASS

    a. &D%N$&$AS Naa : $n. S

    sia : 1 ahun

    Alaa : Ma3elan3

    A3aa : &sla

    )ekerjaan : )eda3an3 ainan kelilin3

    Saus : Menikah

     4. ANAMN%S&S

    • Keluhan aa

     Nyeri di 4a3ian 5ajah kanan

    • +i5aya )enyaki Sekaran3

    )asien daan3 ke )oli +SD $idar Ma3elan3 den3an keluhan nyeri

     pada 4a3ian 5ajah kanan yan3 sudah dideria selaa 2 4ulan 4elakan3an

    ini, naun iik palin3 nyerinya adalah sekiar da3u. Keluhan dirasakan

    diserai den3an nyeri kepala se4elah kanan. Nyerinya 4ersi6a hilan3

    i4ul dan rasanya seperi diusuk7usuk. Seran3an dirasakan kuran3 le4ih

    7! kali sehari eapi erkadan3 sehari idak i4ul keluhan. Selaa

    seran3an 4iasanya i4ul kuran3 le4ih 172 eni. Nyeri daan3 apa4ila

     pasien e4uka ulu dan en3unyah eruaa jika sika 3i3i. )asiensepa saki 3i3i sekiar h yan3 lalu. )asien enyan3ka sakinya iu

    i4ul aki4a 3i3i yan3 saki erse4u eapi nyeri asih dirasakan seelah

    3i3i erse4u di8a4u. )asien sudah 4ero4a ke puskesas dan doker 

    erdeka naun nyeri asih saja daan3.

    • +i5aya )enyaki Dahulu

    $i3a 4ulan yan3 lalu pasien en3alai saki 3i3i 4a3ian 4a5ah keudian

     pasien per3i ke klinik 3i3i deka ruah keudian di8a4u. Sejak iu pasien

    erasa nyeri di 5ajahnya un8ul dan seakin e4uruk.+i5aya hiperensi dan 3ula disan3kal.

    • +i5aya )enyaki Keluar3a

    $idak ada keluar3a yan3 en3alai keluhan serupa.

    8. )%M%+&KSAAN F&S&K 

    Keadaan uu : $apak kesakian

    Kesadaran : -9S 1! (% M/ !#

    $ekanan darah : 120"0 3

     Nadi : " ;eni

     Na6as : 20;eni

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    3/22

    Suhu : /,/o9

    Saus &nernus+a4u : +a4u hia idak udah di8a4u

    Kuli dan kuku : $idak dieukan kelainan

    K-< : $idak dieukan pe4esaran

    Keadaan re3ional

    Kepala : $idak dieukan kelainan

    Maa : Konjun3i=a idak aneis, sklera idak ikerik  

    idun3 : $ak dieukan kelainan

    $elin3a : $idak dieukan kelainan

    'eher : >) !72 82O

    )A+

    &nspeksi : -erakan sieris kiri?kanan  )alpasi : Freius kanan?kiri

    )erkusi : Sonor  

    Auskulasi : esikuler N, ronkhi(7#, 5hee@in3(7#

      >AN$N-

    &nspeksi : &8us idak erliha

    )alpasi : &8us era4a 1 jari edial '9MS +&9

    )erkusi : Kiri : 1 jari edial 'M9S +&9

      Kanan : linea sernalis de;ra

      Aas : +&9 &&

    Auskulasi :

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    4/22

    .Ner=us Kranialis

    •  Ner=us & : )en8iuan 4aik 

    •  Ner=us && : isus // ODS,pupil isokhor, diaeer  , re6lek 8ahaya

    •   Ner=us &&&,&,& : )osis (7#,3erakan 4ola aa 4e4as ke

    se3ala arah,

    •   Ner=us :

    7 Me4uka ulu : Nyeri. Mulu er4uka kuran3 dari jari

    7 Men3unyah : Nyeri

    7 Men33i3i : Nyeri

    77 +e6leks kornea :

    7

    7 Sensi4ilias uka : enin3ka pada 5ajah kanan

    •   Ner=us && : +au uka sieris kiri dan kanan,

    enuup aa , en3erukan dahi

    (#,pli8a nasola4ialis ki?ka

    •   Ner=us &&& : Fun3si penden3aran 4aik, Nisa3us (7#

    •  Ner=us &CC : +e6leks unah idak diperiksa ,u=ula

    dien3ah•  Ner=us C& : dapa enoleh dan en3an3ka 4ahu kiri

    dan kanan

    •  Ner=us C&& : de=iasi lidah (7#, reor (7#,aro6i papil

    lidah (7#, 6asikulasi (7#

    !.Koordinasi :

    9ara 4erjalan : dala 4aas noral

    +o4er3 es :7

    +e4ound phenoen : 7

    $es ui luu :7

    $es supinasi pronasi :7Disarria :7

    /.Moorik : ekserias superior dan in6erior 

    Deksra Sinisra

    )er3erakan: aki6 aki6  

    Kekuaan : !!! !!!

    !!! !!!

    $onus : euonus euonus

    E.Sensorik :Sensi4ilias halus dan kasar 4aik kiri dan kanan

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    5/22

    ".Fun3si oono

    Miksi : neuro3enik 4ladder (7#

    De6ekasi : 4aik  Sekresi kerin3a : 4aik 

    .+e6lek 6isiolo3is

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    6/22

    PEMBAHASAN

    A. Definisi

     Neural3ia ri3einal dise4u ju3a tic douloureux, adalah suau kondisi

    nyeri kronis yan3 en3enai sara6 kranial ke7! aau ri3einal yaiu salah sau

    sara6 yan3 palin3 4anyak didisri4usikan di kepala. Neural3ia ri3einal

    erupakan nyeri neuropaik (rasa saki yan3 erkai den3an 8edera sara6 aau

    lesi sara6#.!

    Dala Konsensus Nasional && kelopok sudi nyeri kepala )erdossi,

    neural3ia ri3einal dideskripsikan se4a3ai suau seran3an nyeri 5ajah den3an

    3ejala khas 4erupa nyeri unilaeral, i4a G i4a, seperi ersen3a aliran lisrik 

    aau er4akar 4erlan3sun3 sin3ka, jelas er4aas pada sau aau le4ih disri4usi

    8a4an3 ner=us ri3einus. Nyeri uunya di8euskan oleh siulus rin3an

    dan i4ul respon neural3ia ri3einal. )ada uunya erjadi reisi dala

     jan3ka 5aku yan3 4er=ariasi.

    $ri3einal neural3ia enuru &AS) ( &nernaional Asso8iaion 6or he

    sudy o6 )ain # ialah nyeri di 5ajah yan3 i4ulnya endadak, 4iasanyaunilaeral. Nyerinya sin3ka dan 4era seperi diusuk disalah sau aau le4ih

    8a4an3 ner=us ri3einus. Seenara enuru &nernaional eada8he So8iey

    ri3einal neural3ia nyeri adalah nyeri 5ajah yan3 enyakikan, nyeri sin3ka

    seperi ersen3a lisrik pada sau aau le4ih 8a4an3 ner=us ri3einus. Nyeri

     4iasanya un8ul aki4a siulus rin3a seperi en8u8i uka, 4er8ukur, 3osok 

    3i3i, 4er4i8ara./

    B. Epidemiologi

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    7/22

    12 4ulan erkena neural3ia ri3einal dan pada anak lain erjadi pada usia

    sapai 11 ahun. Fakor ras dan enik apaknya idak erpen3aruh erhadap

    kejadian Neural3ia $ri3einal. An3ka pre=alensi aupun insidensi unuk 

    &ndonesia 4elu pernah dilaporkan .

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    8/22

    3an3lion ri3einal (3an3lion 3asseri# dan dari sini keluar i3a 8a4an3 sara6 

    epi yaiu 8a4an3 opalikus, 8a4an3 aksilaris dan 8a4an3 andi4ularis."

    1. Ner=us Ophali8us 4ersi6a sensoris urni. u3a

    ensara6i ari8ulaion eporoandi4ularis dan 3i3i rahan3 4a5ah,

    ukosa pipi, dasar ulu, dan 4a3ian depan lidah. Sera4u ooris

    n.andi4ularis ensara6i oo7oo pen3unyah.

    http://www.fpa-support.org/wp-content/uploads/2014/02/TN-1.jpg

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    9/22

    D. E!iologi

    Ada 4anyak pendapa yan3 4er4eda enan3 eiolo3i dari ri3einal

    neural3ia, naun 4e4erapa dari ereka asih konro=ersial karena kuran3nya

     4uki o4jeki6. Saa ini ada i3a eiolo3i yan3 palin3 populer. $eori peraa

     4erdasarkan pada penyaki yan3 4erhu4un3an, kedua adalah raua lan3sun3

     pada sara6 dan eori kei3a era4a asal polyeiolo3i8 penyaki.

    )enyaki yan3 4erhu4un3an seperi 3an33uan dari =askularisasi,ulipel sklerosis dia4ees elius, reaoid, dan lain7lain. )ada raua

    lan3sun3 pada sara6 di4a3i enjadi dua 4a3ian yaiu raua pada 4a3ian

     peri6er dan senral. $eori yan3 kei3a yaiu polyeiolo3i8, 6akor yan3 un3kin

    dapa 4erpen3aruh dan eni4ulkan deielinisasi dan disaro6i.

    E. P!ofisiologi

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    10/22

    in33a saa ini pao3enesis ri3einal neural3ia asih kopleks, idak 

     jelas dan asih enjadi opik perde4aan di dunia edis.

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    11/22

    heparin, 4radikinin, dan yan3 lain 4eri3rasi enuju ruan3 inraseluler selaa

    sel as 4erde3ranulasi. De3ranulasi sel as den3an se3era e4an3kikan

    reaksi hiperer3i8. +eaksi ini diulai keika iuno3lo4ulin, eruaa &3%

    eper4aiki resepor spesi6ik dari sel as. Sel yan3 eproduksi &3% 4erada

     pada jarin3an lipoid, elin3a, hidun3, ron33a ulu, dan e4ran saluran

     perna6asan 4a3ian aas. )ada penyaki ini, konsenrasi dari &3% enin3ka pada

    in6laasi pada elin3a, ulu, dan en33orokakn se4anyak kali dan pada

     polip hidun3 enin3ka !7/ kali. Oleh karena iu julah ani4odi &3%

    enin3ka keika indi=idu en3alai in6laasi pada daerah erse4u. isain

    enin3ka se8ara si3ni6ikan pada periode ri3einal aku. isain adalah

    suau re3ulaor aki6 aki=ias srukur sara6 6un3sional erasuk ediasi reaksi

    nyeri. $elah er4uki 4ah5a ner=us ri3einus adalah keoresepor ri33er 

    @one hisain. al ini un3kin enjelaskan en3apa hisain yan3

    dilepaskan selaa reaksi iun lokal akan se3era erakuulasi pada sara6 

    ri3einal.

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    12/22

    F. Klsifi%si

    &S (&nernaional eada8he So8iey# e4edakan Neural3ia

    $ri3einal enjadi N$ klasik dan N$ sipoaik. $erasuk N$ klasik 

    adalah seua kasus yan3 eiolo3inya 4elu dikeahui (idiopaik#. Sedan3kan

     N$ sipoaik dapa diaki4akan karena uor, ulipel sklerosis aau

    kelainan di 4asis kranii.  )er4edaan neural3ia ri3einus idiopaik dan

    sipoaik.E

    $ri3inal Neural3ia &diopaik:

    1. Nyeri 4ersi6a paroksial dan erasa di5ilayah sensorik 8a4an3

    aksilaris, sensorik 8a4an3 aksilaris dan aau andi4ularis.

    2. $i4ulnya seran3an 4isa 4erlan3sun3 0 eni yan3 4erikunya

    enyusul anara 4e4erapa deik sapai eni.

    . Nyeri erupakan 3ejala un33al dan uaa.

    . )enderia 4erusia le4ih dari ! ahun , 5ania le4ih serin3 erkena

    di4andin3 laki7laki.

    $ri3einal Neural3ia Sipoaik:

    1. Nyeri 4erlan3sun3 erus enerus dan erasa dika5asan 8a4an3

    opalikus aau ner=us in6ra or4ialis.

    2. Nyeri i4ul erus enerus den3an pun8ak nyeri lalu hilan3 i4ul

    ke4ali.

    . Disapin3 nyeri erdapa ju3a anehesiahipesesia aau kelupuhan

    sara6 kranial, 4erupa 3an33uan auono ( orner syndro #.

    . $idak eperlihakan ke8endrun3an pada 5ania aau pria dan idak 

    er4aas pada 3olon3an usia.

    G. Mnifes!si Klinis

    $ri3einal neural3ia e4erikan 3ejala dan anda se4a3ai 4eriku :",10,11

    1. +asa nyeri 4erupa nyeri neuropaik, yaiu nyeri 4era paroksial, aja,

    seperi enika, ere4ak, ersen3a lisrik, erkena peir, aau er4akar 

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    13/22

    yan3 4erlan3sun3 sin3ka 4e4erapa deik sapai 4e4erapa eni eapi

    kuran3 dari dua eni, i4a7i4a dan 4erulan3. Dianara seran3an

     4iasanya ada iner=al 4e4as nyeri, aau hanya ada rasa upul rin3an.

    2. 'okasi nyeri uunya er4aas di daerah derao ner=us ri3einus

    dan unilaeral. $erserin3 nyeri didaerah disri4usi ner=us andi4ularis

    (2# 1,1H dan ner=us aksilaris (# 1,1H aau ko4inasi keduanya

    !,H sehin33a palin3 serin3 rasa nyeri pada seen3ah 5ajah 4a5ah.

    >aran3 sekali hanya er4aas pada ner=us opalikus (1# ,H.

    Se4a3ian pasien nyeri erasa diseluruh 8a4an3 ner=us ri3einus (1!,!H#

    aau ko4inasi ner=us aksilaris dan opalikus (11,!H#. >aran3

    dieukan ko4inasi nyeri pada daerah disri4usi ner=us opalikus dan

    andi4ularis (0,/H#.

    . $ri3einal neural3ia dapa di8euskan oleh siulus non-noksius seperi

     pera4aan rin3an, 3earan, aau siulus en3unyah. Nyeri pada

    ri3einal neural3ia dapa en3alai reisi dala sau ahun aau le4ih.

    )ada periode aki6 neural3ia, karakerisik erjadi penin3kaan 6rekuensi

    dan 4eranya seran3an nyeri se8ara pro3resi6 sesuai den3an 4erjalannya

    5aku.

    . Sekiar 1"H penderia den3an ri3einal neural3ia, pada a5alnya nyeri

    aipikal yan3 akin laa enjadi ipikal, dise4u  reneuralgia

    trigeminal . Nyeri erasa upul, erus7enerus pada salah sau rahan3

    yan3 4erlan3sun3 4e4erapa hari sapai 4e4erapa ahun. Siulus eral

    dapa eni4ulkan nyeri 4erdenyu sehin33a serin3 dian33ap se4a3ai

    nyeri denal.

    H. Dignosis

    )ada ananesa yan3 perlu diperhaikan adalah lokalisasi nyeri, kapan

    diulainya nyeri, enenukan iner=al 4e4as nyeri, enenukan laanya, e6ek 

    sapin3, dosis, dan respons erhadap pen3o4aan, enanyakan ri5aya

     penyaki lain seperi ada penyaki herpes aau idak. )ada peeriksaan 6isik 

    neurolo3i dapa dieukan se5aku erjadi seran3an, penderia apak 

    enderia sedan3kan diluar seran3an apak noral. +e6lek kornea dan es

    sensi4ilias unuk enilai sensasi pada kei3a 8a4an3 ner=us ri3einus

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    14/22

     4ilaeral. Me4uka ulu dan de=iasi da3u unuk enilai 6un3si oo asseer 

    (oo pen3unyah# dan 6un3si oo pery3oideus. $ri3einal neural3ia

    seyo3yanya dapa di4edakan den3an nyeri 5ajah yan3 lainnya. )eeriksaan

    kesehaan dan ri5aya 3ejalanya harus dilakukan 4ersaa7saa peeriksaan

    lainnya unuk en3esapin3kan asalah yan3 serius. Dia3nosa die3akkan

     4erdasarkan ananesa yan3 akura, peeriksaan klinis dan uji klinis unuk 

    en3eahui se8ara pasi siulus pen8eus dan lokasi nyeri saa peeriksaan.12

    Krieria dia3nosis ri3einal neural3ia enuru &nernaional eada8he

    So8iey adalah se4a3ai 4eriku:12

    A. Seran3an G seran3an paro;ysal pada 5ajah, nyeri di 6ronal yan3

     4erlan3sun3 4e4erapa deik idak sapai 2 eni.

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    15/22

    rasa sakinya. Seenara idak ada peeriksaan dia3nosik yan3 dapa

    epere3as adanya kelainan ini. $eknolo3i !T Scan dan  MRI   serin3

    di3unakan unuk eliha adanya uor aau a4noralias lain yan3

    enye4a4kan saki erse4u. )eeriksaan  MRT" (high-definition MRI 

    angiograhy# pada ner=us ri3einal dan brain stem dapa enunjukkan

    daerah ner=us yan3 erekan oleh =ena aau areri.1

    I. Dignosis Bnding

     Neural3ia ri3einal harus di4edakan dari ipe nyeri lainnya yan3

    un8ul pada 5ajah dan kepala.1

     Nyeri neural3ia posherpeiku dapa enyerupai neural3ia ri3einal,

    eapi adanya eskar 4ekas erupsi =esikel dapa en3arahkan kepada neural3ia

     posherpeiku. Neural3ia posherpeiku pada 5ajah 4iasanya er4aas pada

    daerah yan3 dipersara6i oleh ner=us ri3einus 8a4an3 peraa.1

    Sindro 9osen yan3 4erani6esasi se4a3ai nyeri enjalar ke rahan3

     4a5ah dan pelipis saa en3unya# dapa enyerupai neural3ia ri3einal

    eapi hanya dipi8u oleh proses en3unyahI 4iasanya dise4a4kan oleh arrosis

    eporoandi4ular dan aloklusi 3i3i.1

     Nyeri psiko3enik daerah 5ajah serin3 enye4a4kan kesulian dia3nosis.

    Sindro yan3 dise4u neural3ia 6asial aipik ini (nyeri 5ajah aipikal# serin3

    dieukan pada 5ania uda aau seen3ah 4aya. Nyeri 4ersi6a upul dan

    eneap, serin3 kali unilaeral pada rahan3 aas (5alaupun dapa enye4ar ke

     4a3ian lain kepala dan leher# dan 4iasanya dihu4un3kan den3an ani6esasi

    ansieas kronik dan depresi. $anda7anda 6isis idak dieukan dan pe4erian

    anal3eika idak epan. )er4aikan 4iasanya diperoleh den3an pen33unaan

    anidepresan dan o4a penenan3 oleh karena iu, penenuan dia3nosis harus

    se4aik un3kin.1

     Neural3ia i3rainosa (nyeri kepala se4elah# dapa enye4a4kan nyeri

     paroksisal 4era pada daerah persara6an ri3einal eapi dapa di4edakan

     4erdasarkan periode, keiadaan 6akor pen8eus dan durasi iap nyeri

     paroksisal yan3 le4ih laa.1

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    16/22

    $a4el /.1 Dia3nosis

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    17/22

    lini peraa unuk ri3einal neulal3ia adalah erapi edikaenosa. $indakan

     4edah hanya diperi4an3kan apa4ila erapi edikaenosa en3alai

    ke3a3alan

    . Te"pi F"m%ologi

    )enelii7penelii dala 4idan3 nyeri neuropaik elah en3e4an3kan

     4e4erapa pedoan erapi 6arakolo3ik. Dala 3uidline %FNS ( %uropean

    Federaion o6 Neurolo3i8al So8iey # disarankan erapai neural3ia ri3einal

    den3an 8ar4aa@epin ( 20071200 3 sehari # dan o;8ar4aa@epin ( /007

    1"003 sehari # se4a3ai erapi lini peraa. Sedan3kan erapai lini kedua

    adalah 4a8lo6en dan laori3in. Neural3ia ri3einal serin3 en3alai reisi

    sehin33a pasien dinasehakan unuk en3aur dosis o4a sesuai den3an

    6rek5ensi seran3annya. Dala pedoan AAN7%FNS ( Aeri8an A8adey o6 

     Neurolo3y7 %uropean Federaion o6 Neurolo3i8al So8iey # elah disipulkan

     4ah5a: 8ar4aa@epin e6eki6 dala pen3endalian nyeri , o;8ar4a@epin ju3a

    e6eki6, 4a8lo6en dan laori3in un3kin ju3a e6eki6. Sudi open la4el elah

    elaporkan an6aa erapi o4a7o4aan ani epilepsi yan3 lain seperi

    8lona@epa, 3a4apenin, phenyoin dan =alproa.

    Kar4aa@epine erupakan pen3o4aan lini peraa den3an dosis

     pe4erian 20071200 3hari dan o;8ar4aa@epin den3an dosis pe4erian

    /0071"00 3hari sesuai den3an pedoan pen3o4aan. $in3ka ke4erhasilan

    dari kar4aa@epin jauh le4ih kua di4andin3kan o;8ar4aa@epin, naun

    o;8ar4aa@epin eiliki pro6il keaanan yan3 le4ih 4aik. Seenera

     pen3o4aan lini kedua dapa di4erikan laor3ine den3an dosis 00 3 hari,

     4a8lo6ena8 0 G "0 3hari, dan pii@oid G 12 3hari.

    Selain iu ada ju3a pilihan pen3o4aan alernai=e, yaiu den3an

    e4erikan o4a aniepilepsi yan3 elah dipelajari dala konrol ke8il dan

    sudi er4uka yan3 disarankan unuk en33unakan 6enioin, 8lona@epa,

    3a4apenin, pre3a4alin, opiraae, le=eira8ea, dan =alproa.

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    18/22

    Mana3een erapi pada ri3einal neural3ia

    K"&m*epine

    Kar4aa@epine 4ekerja den3an 8ara en3ha4a aki=ias neuronal pada

    kanal nariu, sehin33a dapa en3uran3i ran3san3an neuron. Kar4aa@epine

    eperlihakan e6ek anal3esik yan3 seleki6 isalnya pada a4es dorsalis dan

    neuropai lainnya yan3 sukar diaasi den3an anal3esik 4iasa. Se4a3ian 4esar 

     penderia ri3einal neural3ia en3alai penurunan saki yan3 4erari den3an

    en33unakan o4a ini. Karena poensi unuk eni4ulkan e6ek sapin3

    san3a luas, khususnya 3an33uan darah seperi leukopeni, aneia aplasik dan

    a3ranulosiosis aka pasien yan3 akan dierapi den3an o4a ini dianjurkan

    unuk elakukan peeriksaan nilai 4asal dari darah dan elakukan

     peeriksaan ulan3 selaa pen3o4aan.,1

    )e4erian kar4aa@epine dihenikan jika julah leukosi a4noral

    (rendah#. >ika  e6ek sapin3 yan3 i4ul parah, dosis kar4aa@epine perhari

    dapa dikuran3i 17  perhari, se4elu en8o4a ena4ah dosis perharinya

    la3i.  Kar4aa@epine di4erikan den3an dosis 4erkisar 20071200 3, diana

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    19/22

    hapir  E0H eperlihakan per4aikan. Dosis diulai den3an dosis inial

    172 pil perhari, se8ara 4erahap dapa dia4ah hin33a rasa saki hilan3 aau

    ulai i4ul e6ek sapin3. Selaa periode reisi dosis dapa dikuran3i se8ara

     4erahap. Kar4aa@epine dapa diko4inasi den3an 6enioin aau 4aklo6en 4ila

    nyeri e4andel, aau diu4ah ke o;ykar4a@epine.

    %6ek sapin3 yan3 i4ul dala dosis yan3 4esar yaiu dro#siness$ mental 

    confusion$ di%%iness$ nystagmus$ ataxia$ diloia$ nausea dan anorexia&

    $erdapa  ju3a reaksi serius yan3 idak 4erhu4un3an den3an dosis yaiu allergic

     skin rash,  3an33uan darah seperi leukopenia aau agranulocytosis, aau

    alastic anemia,  kera8unan hai, congesti'e heart failure, halusinasi dan

    3an33uan 6un3si seksual.,1

    +,'%"&m*epin

    O;ykar4aa@epine erupakan keoderi=a kar4aa@epine diana

    epunyai e6ek sapin3 le4ih rendah di4andin3 den3an kar4aa@epine dan

    dapa eredakan nyeri den3an 4aik. )ada uunya dosis diulai den3an 2 ;

    00 3 yan3 se8ara 4erahap diin3kakan unuk en3onrol rasa sakinya.

    Dosis aksiunya 2007000 3 perhari. %6ek sapin3 yan3 palin3 serin3

    adalah nausea$ mual$ di%%iness$ fati(ue dan tremor . %6ek sapin3 yan3 jaran3

    i4ul yaiu rash, in6eksi saluran perna6asan, pandan3an 3anda dan peru4ahan

    elekroli darah. Seperi o4a anti-sei%ure lainnya, pena4ahan dan

     pen3uran3an o4a harus se8ara 4erahap.

    Lmo!"igine

    'aori3in 4ere6ek pada saluran nariu, ensa4ilkan e4ran sara6 dan

    en3ha4a pelepasan ran3san3an neuroransier. Dosis a5al 2! 3hari

    se8ara perlahan enin3ka sapai dosis 200 7 00 3hari di4a3i dua dosis.

    %6ek sapin3 dapa 4erupa pusin3, ual, pen3lihaan ka4ur dan aaksia.

    Sekiar E7 10H pasien dapa erjadi rua pada kuli selaa erapi 7 " in33u.

    Dapa ju3a erjadi kelainan 4erupa deskuaasi aau erkai 3ejala parah dea

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    20/22

    aau li6adenopai indikasi Se=ens 7 >ohnson sindro yan3 e4uuhkan

     pen3henian se3era.

    P-eni!oin

    )henioin 4ere6ek ani kon=ulsi anpa enye4a4kan depresi uu SS).

    Si6a ani kon=ulsi o4a ini 4erdasarkan pada pen3ha4aan penjalaran

    ran3san3 dari 6okus ke4a3ian lain di oak. )en33unaan phenioin harus hai7

    hai dala en3ko4inasikan den3an kar4aa@epine karena dapa

    enurunkan dan kadan37kadan3 enaikkan kadar phenioin dala plasa,

    se4aiknya diikui den3an pen3ukuran kadar o4a dala plasa.",1!

    )henioin dapa en3o4ai le4ih dari seen3ah penderia ri3einal

    neural3ia den3an dosis 007/003 di4a3i dala dosis perhari. %6ek sapin3

    yan3 dii4ulkannya adalah nystagmus$ dysarthria$ ohthalmolegia dan ju3a

    en3anuk sera ke4in3un3an. %6ek lainnya adalah hiperplasia 3in3i=a dan

    hyertrichosis.

    B%lofen

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    21/22

    eru3ikan palin3 serin3 adalah sonolen, aaksia,  fati(ue dan nystagmus.

    Seperi seua o4a, pen3henian se8ara 8epa harus dihindari.

    &. Te"pi Pem&ed-n

    $erapi 6arakolo3ik uunya e6eki6 akan eapi ada ju3a pasien yan3

    idak 4ereaksi aau i4ul e6ek sapin3 yan3 idak diin3inkan aka diperlukan

    erapi pe4edahan.

  • 8/17/2019 PRESUS TN-1

    22/22

    ini dapa 4erke4an3 enjadi sindro nyeri kronis, dan pasien

    dapaenderia depresi dan kehilan3an 6un3si sehari7hari. )asien dapa

    eilih unuk e4aasi ke3iaan yan3 ei8u rasa saki, seperi

    en3unyah, sehin33a pasien un3kin kehilan3an 4era 4adan dala keadaan

    eksri.1