praktikum proyeksi peta: proyeksi Azimuthal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

seorang kartografer perlu mengenal cara memproyeksikan berbagai muka bumi agar menjadi suatu bentuk yang mudah dikaji untuk isu geografi

Citation preview

I. JUDULKONSTRUKSI JARING-JARING PROYEKSI (PPROYEKSI AZIMUTHAL)II. TUJUAN1. Melatih mahasiswa untuk memahami pengertian spherical graticule(globe) dan plane graticule.2. Melatih mahasiswa memahami transformasi spherical graticule menjadi plane graticule sebagai bagian dari proses proyeksi peta.3. Melatih mahasiswa untuk mempu melakukan konstruksi sistem proyeksi azimuthal dengan membuat jaring-jaring proyeksi.III. ALAT DAN BAHAN1. Alat tulis2. Tabel isian3. Jangka4. Penggaris5. Milimeter blockIV. DASAR TEORIProyeksi azimuthal menggunakan bidang datar dalam ilmu proyeksi peta. Proyeksi azimutal dapat dianggap sebagai proyeksi kerucut dengan sudut puncaknya = 180o dan n = 1. (Wongsotjitro, 1982).Sebuah garis tegaklurus terhadap bidang datar pada titik pusat proyeksi akan melalui pusat bumi. Karakteristik distorsi dari semua jenis proyeksi azimuthal simetris sekitar pusat singgungan. Variasi faktor skala disetiap perubahan dari pusat pada tingkat yang sama disetiap arah. (robinson, et. al. 1984). Dengan azimut (planar) proyeksi, grid globe diproyeksikan ke bidang datar, sehingga juga disebut proyeksi planar. Kutub adalah "aspek normal" (sudut pandang atau perspektif) yang menghasilkan grid yang diproyeksikan paling sederhana untuk proyeksi jenis ini. Artinya, bidang datar biasanya ditempatkan di atas utara atau kutub selatan. Biasanya hanya satu belahan bumi, atau sebagian darinya, diwakili pada proyeksi azimut. Bila diproyeksikan dari pusat dunia dengan aspek normal, penampilan jaringan khas untuk proyeksi azimut menunjukkan kesejajaran membentuk lingkaran konsentris, sedangkan meridian memancar keluar dari pusat. Jika memproyeksikan lightsource imajiner di dalam dunia hasil proyeksi gnomonic, jika cahaya antipodal stereographic, dan jika di tak terhingga, sebuah ortografis

Karakteristik umum jaring-jaring proyeksi azimuthal: Garis lintang dan bujur yang berpotongan di 90 derajat Meridian adalah garis lurus Paralel adalah lingkaran konsentris Bentuk peta melingkar Skala dekat pusat benar Dapat memiliki properites dari ekuidistan, conformal atau daerah yang sama Kutub ini direpresentasikan sebagai titik.

Karakteristik proyeksi azimuthal perspektif:a. Proyeksi Stereografis Konformal Paralel lebih dekat dekat pusat Skala paling benar di pusat Setiap lingkaran ditampilkan sebagai busur lingkaran atau garis lurus Proyeksi perspektif globe ke sebuah tangen (atau garis potong) bidang datar dari titik berlawanan titik pusat proyeksi Digunakan dalam aspek kutub untuk peta topografi daerah kutubb. Proyeksi Ortografis Tidak Konformal Jarak antar paralel lebih dekat saat semakin mendekati pusat Skala paling benar di pusat dan di sepanjang setiap lingkaran berpusat pada pusat proyeksi tetapi hanya keliling lingkaran Proyeksi perspektif globe ke sebuah bidang singgung dari jarak tak terbatas Semua lingkaran besar atau kecil akan ditampilkan sebagai busur elips atau garis lurusc. Proyeksi Gnomonis Tidak konformal atau sama-daerah Proyeksi perspektif dari pusat globe ke sebuah bidang singgung di titik pusat proyeksi Digunakan oleh navigator dan penerbang karena jalur lingkaran besar (jarak terpendek atau orthodromes) akan ditampilkan sebagai garis lurus Kurang dari satu belahan bumi dapat dilihat dari asal diberikan Skala paling benar di pusat Semua lingkaran besar ditampilkan sebagai garis lurus

V. CARA KERJA1. Menyiapkan alat dan bahan2. Melakukan perhitungan terhadap S dengan skala 1: 200.000.000 pada azimuth gnomonis, stereografis, ortografis dan ekuivalen Lambert.3. Menggambarkan jaring-jaring dari masing-masing proyeksi.4. Menuliskan karakteristik masing-masing proyeksi ke dalam bentuk tabel.5. Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan.VI. HASIL PRAKTIKUM1. Konstruksi jaring-jaring azimut gnomonis, stereografis, ortografis, dan azimuth equivalent dari Lambert (Terlampir).2. Perhitungan masing-masing proyeksi (Terlampir).3. Tabel Kelebihan Kerkurangan dari Proyeksi Azimuthal (Terlampir).VII. PEMBAHASANProyeksi azimut merupakan proyeksi yang menggunakan bidang datar. Pembuatan jaring-jaring proyeksi azimut diperoleh dari proyeksi arah penyinaran. Prinsip pembuatan jaring-jaring ini adalah sinar datang akan seolah-olah membentuk suatu bayangan garis-garis proyeksi yang berupa jaring-jaring proyeksi tersebut dan bentuk jaring-jaring(sifat gratikul) yang dihasilkan tergantung arah penyinaran. Tiga arah penyinaran yang digunakan untuk membuat jaring-jaring yaitu gnomonis, strereografis, dan ortografis. Daerah yang di proyeksikan adalah kutub utara. Kutub utara akan terlihat berbeda saat diproyeksikan dengan masing-masing arah penyinaran karena sifat gratikulnya. Skala yang digunakan sebesar 1:200.000.000, sumbu simetri normal dengan interval lintang 15o.Proyeksi azimut gnomonis merupakan proyeksi yang arah penyinarannya seolah-olah dari pusat bumi sehingga menghasilkan proyeksi yang berbentuk lingkaran datar, ekuator tergambar tak terbatas sehingga ekuator tidak dapat digambarkan karena perbesaran tak hingga, dan pada lintang 45o terjadi pembesaran tiga kali lebih besar dari area lintang 900. Gratikul yang dihassilkan berupa garis lintang yang berbentuk lingkaran dan meridian berupa garis lurus yang berpusat pada lintang 90o, semakin mendekati ekuator jarak antar lintang semakin besar sementara jarak antar meridian sama pada lintang yang sama. Proyeksi ini cocok untuk menggambarkan wilayah kutub karena dengan proyeksi ini daerah lintang 90o memiliki distorsi yang sangat kecil sementara daerah luar kutub akan mengalami distorsi karena untuk proyeksi azimut gnomonik semakin ke arah luar dari pusat maka akan mengalami distorsi luas dan jarak semakin besar, tepatnya pada lintang lintang 30o sampai 15o terjadi distorsi terbesar.Proyeksi azimut stereografis menggunakan arah penyinaran berlawanan dengan titik singgungnya. Sifat gratikul yang dihasilkan berupa garis lintang berbentuk melingkar dan meridian berupa garis lurus yang berpusat di kutub(lintang 90o). Semakin menjauhi pusat(lintang 90o) jarak antar garis lintang semakin lebar namun tidak terlalu signifikan sementara garis jarak antar meridian sama pada lintang yang sama. Jaring-jaring ini mengakibatkan hasil proyeksi semakin keluar mengalami distorsi.Proyeksi azimut orthografis yang arah penyinarannya dari titik yang tak hingga dan sejajar dengan sumbu yang menyebabkan bayangan proyeksi yang memiliki jarak yang sama karena mempertahankan jarak (ekuidistan). Hal ini menyebabkan jarak antara lingkaran garis lintang akan semakin mengecil jika semakin jauh dari pusat. Hasil jaring-jaring proyeksi ini berukuran sama dengan aslinya sehingga diperoleh jarak yang ekuidistan.Lambert equivalent azimuth projection memiliki bentuk lintang dan meridian sama seperti proyeksi azimut lainnya. Jarak antar lintang semakin mengecil saat semakin menjauhi kutub sehingga tidak bersifat mempertahankan jarak.VIII. KESIMPULAN1. Ciri-ciri utama proyeksi azimut adalah bentuk lintang yang berupa garis melingkar dan meridian berupa garis lurus yang berpusat di pusat. Jarak antar meridian di lintang yang sama pada semua jenis proyeksi penyinaran mempunyai besar yang sama. Jarak antar garis lintang pada arah penyinaran yang berbeda mempunyai karakteristik yang berbeda pula.IX. DAFTAR PUSTAKAWongsotjitro.( 1982). Ilmu Proyeksi Peta. Yogyakarata: KanisiusRobinson, et. al. (1984). Elements of Carthography 5th ed. Newyork : John Wiley & Sons.

Tabel kelebihan kekuranganNoJenis proyeksiKelebihanKekurangan

1Azimuthal gnomonisKutub di lintang 90o terproyeksikan dengan baik. Mempertahankan bentukSemakin menjauhi kutub terjadi distorsi jarak karena besar jarak antar paralel dan panjang meridian semakin membesar

2Azimuthal stereografisKutub di lintang 90o terproyeksikan dengan baik.Ekuator besarnya tidak terbatas

3Azimuthal ortografisKutub di lintang 90o terproyeksikan dengan baik. Bersifat mempertahankan jarakEkuator besarnya tidak terbatas

4Azimuthal lambertKutub di lintang 90o terproyeksikan dengan baik. Luasnya sama. Ekuator besarnya tidak terbatas