19
PRAKTEK TILAWAH “KAJIAN SURAT AN-NAAZI’AAT” Dosen Pembimbing : Drs. Hasan Muslihat, M.M.Pd

PRAKTEK TILAWAH

  • Upload
    duena

  • View
    178

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PRAKTEK TILAWAH. “KAJIAN SURAT AN-NAAZI’AAT”. Dosen Pembimbing : Drs. Hasan Muslihat, M.M.Pd. STAI HAS CIKARANG. PAI III. Disusun Oleh : Arsih Aripah Asep Sunardi. Isi Pembahasan : Pembukaan Hubungan nya dgn surat lain Isi Pembahasannya ayat Tafsirnya (Ibnu Katsir) - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PRAKTEK TILAWAH

PRAKTEK TILAWAH

“KAJIAN SURAT AN-NAAZI’AAT”

Dosen Pembimbing :

Drs. Hasan Muslihat, M.M.Pd

Page 2: PRAKTEK TILAWAH

PAI III Disusun Oleh :

Arsih Aripah

Asep Sunardi

STAI HAS CIKARANG

Isi Pembahasan :

Pembukaan Hubungannya dgn surat lain

Isi Pembahasannya ayat Tafsirnya (Ibnu Katsir)

Pelajaran yg dapat dipetik

Page 3: PRAKTEK TILAWAH

PembukaanSurat An Naazi´aat terdiri atas 46 ayat, termasuk

golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Naba´. Dinamai An Naazi´aat diambil dari perkataan An Naazi´aat yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Dinamai pula as Saahirah yang diambil dari ayat 14, dinamai juga Ath Thaammah diambil dari ayat 34. Pokok-pokok isinya :1. Keimanan :Penegasan Allah tentang adanya hari kiamat dan sikap orang- orang musyrik terhadapnya; manusia dibagi 2 golongan di akhirat; manusia tidak dapat mengetahui kapan terjadinya saat kiamat. 2. Kisah:Kisah Musa a.s. dengan Fir´aun.

Page 4: PRAKTEK TILAWAH

Lanjutan Surat An Naazi´aat mengutarakan

sumpah Allah dengan menyebut malaikat yang bermacam-macam tugasnya, bahwa hari kiamat pasti terjadi, dan membangkitkan manusia itu adalah mudah bagi Allah, serta mengancam orang- orang musyrik yang mengingkari kebangkitan dengan siksaan yang telah dialami Fir´aun dan pengikut-pengikutnya. Selanjutnya surat ini menerangkan keadaan orang-orang musyrik pada hari kiamat dan bagaimana kedahsyatan hari kiamat itu.

Page 5: PRAKTEK TILAWAH

HUBUNGAN SURAT AN-NAZI’AAT DENGAN SURAT SEBELUM DAN SESUDAHNYA

HUBUNGAN SURAT AN NABA´ DENGAN SURAT AN NAAZI´AAT

Surat An Naba´ menerangkan ancaman Allah terhadap sikap orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari berbangkit, serta mengemukakan bukti-bukti adanya hari berbangkit, sedang pada surat An Naazi´aat Allah bersumpah bahwa hari kiamat yang mendahului hari berbangkit itu pasti terjadi.

Sama-sama menerangkan huru-hara yang terjadi pada hari kiamat dan hari berbangkit.

Page 6: PRAKTEK TILAWAH

lanjutanHUBUNGAN SURAT AN NAAZI´AAT DENGAN SURAT ´ABASA

Pada akhir surat An Naazi´aat diterangkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. hanyalah pemberi peringatan kepada orang-orang yang takut dengan hari kiamat, sedang pada permulaan surat ´Abasa dibayangkan bahwa dalam memberikan peringatan itu hendaklah memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi peringatan dengan tidak memandang kedudukan seseorang dalam masyarakat.

Page 7: PRAKTEK TILAWAH

Isi PembahasanPENEGASAN HARI BERBANGKIT KEPADA ORANG-ORANG YANG MUSYRIK YANG MENGINGKARINYA (ayat 1 - 14)

KISAH MUSA A.S. DAN FIR´AUN SEBAGAI PENGHIBUR BAGI NABI MUHAMMAD S.A.W. (ayat 15 - 26)

MEMBANGKITKAN MANUSIA ADALAH MUDAH BAGI ALLAH SEPERTI MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA

(ayat 26 - 33)

DI HARI KIAMAT ITU TERINGATLAH MANUSIA AKAN PERBUATANNYA DI DUNIA (ayat 34 - 46)

Page 8: PRAKTEK TILAWAH

Tafsir Surat An-Naazi’aat

Page 9: PRAKTEK TILAWAH
Page 10: PRAKTEK TILAWAH
Page 11: PRAKTEK TILAWAH
Page 12: PRAKTEK TILAWAH
Page 13: PRAKTEK TILAWAH
Page 14: PRAKTEK TILAWAH
Page 15: PRAKTEK TILAWAH

Pelajaran yang dapat dipetikdari Ayat 1-51. Para pendurhaka dicabut nyawanya dengan paksa karena

saat itu dia telah sadar akan kesudahan buruk yang menantinya. Berbeda dengan yang Mukmin yang diperlakukan dengan lemah lembut oleh malaikat.

2. Malaikat pencabut nyawa bukan hanya satu, tetapi mereka adalah kelompok yang dipimpin oleh satu malaikat, yang dalam satu riwayat dinamai 'Izra'il.

3. Malaikat-malaikat adalah makhluk yang ditugaskan Allah menangani aneka kegiatan dan mereka melakukannya dengan sangat sempurna. Makna ini dipahami dari penyebutan kelompok-kelompok mereka secara berdiri sendiri.

4. Para malaikat adalah pengatur segala urusan. Ini tidak bertentangan dengan kuasa Allah yang mutlak. Ia dapat diumpamakan dengan tulisan yang ditulis seseorang. Anda dapat berkata bahwa yang menulisnya adalah pena. Sebenarnya sebab yang berada di balik pena adalah ibu jari dan jari telunjuk yangmemegang pena.

Page 16: PRAKTEK TILAWAH

lanjutandari Ayat 6-9

1. Kiamat tidak hanya memunahkan planet bumi dan segala isinya, tetapi memunahkan seluruh alam raya. Boleh jadi karena sistem yang mengatur keseimbangan planet-planet dihancurkan Allah.

2. Para pendurhaka akan merasa sangat takut, tertunduk, dan hina. Sedang orang-orang Mukmin terhindar dari rasa takut yang besar itu, sebagaimana ditegaskan oleh firman-Nya: "Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang terbesar dan mereka disambut oleh para malaikat: 'Inilah hari kamu yang telah dijanjikan kepada kamu.'" (QS al-Anbiya' (21):103).

Page 17: PRAKTEK TILAWAH

lanjutandari Ayat 10-14 1. Salah satu dalih mereka yang menolak adanya kebangkitan

manusia setelah kematian adalah mustahil—menurut mereka—jasad yang telah punah dapat pulih kembali. Mereka lupa bahwa jasad itu suatu ketika pernah tidak wujud sama sekali, namun sang penolak—ketika menolaknya—menyadari wujudnya. Kalau dulu ia tidak wujud, lalu wujud, maka tentu akan lebih mudah—dalam logika manusia—mewujudkan sesuatu yang pernah wujud dan sisa-sisanya pun ada dibandingkan dengan sesuatu yang tidak wujud sama sekali.

2. Kehancuran alam raya, kematian semua makhluk hidup, dan kebangkitan mereka semua adalah sangat mudah bagi Allah. Ia diibaratkan dengan sekali bentakan saja. Di tempat lain dinyatakan-Nya hanya bagaikan sekejapan mata, bahkan lebih cepat (QS Al Qamar (54): 50).

Page 18: PRAKTEK TILAWAH

DAFTAR PUSTAKA

 http://www.alquran-digital.com

http://ramadan.detik.com/read/2011/07/30/121330/1692823/970/surah-an-naziat--2-

http://www.shirotolmustaqim.wordpress.com

Page 19: PRAKTEK TILAWAH

Terima Kasih

Semoga Bermanfaat bagi Kita Semua