28
MAKALAH PRAKTEK TILAWAH “KAJIAN SURAT AN-NAAZI’AAT” Dosen Pembimbing : Drs. Hasan Muslihat, M.M.Pd Disusun Oleh : Arsih Aripah Asep Sunardi SekolahTinggi Agama Islam Haji Agus Salim (STAI HAS) Cikarang 2012

Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

MAKALAHPRAKTEK TILAWAH

“KAJIAN SURAT AN-NAAZI’AAT”

Dosen Pembimbing :

Drs. Hasan Muslihat, M.M.Pd

Disusun Oleh :

Arsih

Aripah

Asep Sunardi

SekolahTinggi Agama Islam Haji Agus Salim (STAI HAS) Cikarang

2012

KATA PENGANTAR

Page 2: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

Assalamu’alaikumWr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan rahmat-

Nya kami dapat menyusun makalah Praktek Tilawah.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar kita, Nabi Muhammad

SAW yang telah membawa umatnya menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.

Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen bidang studi

Praktek Tilawah yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini. Juga kami

ucapkan banyak terima kasih pula kepada teman – teman yang telah ikut membantu dalam

penulisan makalah ini.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun,

umumnya bagi pembaca. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami

butuhkan guna menyempurnakan makalah – makalah kami selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Cikarang, November 2012

Penyusun

i

DAFTAR ISI

Page 3: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

KATA PENGANTAR - i

DAFTAR ISI - ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang - 1B. Rumusan Masalah - 1C. Tujuan - 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Surat An-Nazi’at dengan Surat Sebelum dan Sesudahnya - 2B. Tulisan Surat An-Nazi’at - 3C. Tafsir surat An-Nazi’at - 4D. Intisari Kandungan Surat An-Nazi’at - 15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan – 18

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I

Page 4: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Surat An Naazi´aat terdiri atas 46 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Naba´. Dinamai An Naazi´aat diambil dari perkataan An Naazi´aat yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Dinamai pula as Saahirah yang diambil dari ayat 14, dinamai juga Ath Thaammah diambil dari ayat 34.

Pokok-pokok isinya :1. Keimanan :

Penegasan Allah tentang adanya hari kiamat dan sikap orang- orang musyrik terhadapnya; manusia dibagi 2 golongan di akhirat; manusia tidak dapat mengetahui kapan terjadinya saat kiamat.

2. Kisah:Kisah Musa a.s. dengan Fir´aun.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :1. Bagaimana hubungan surat An-Naazi’aat dengn surat sebelum dan sesudahnhya

dalam Al-Qur’an?2. Bagaimana tulisan atau bunyi surat An-Naazi’aat?3. Apa terjemahan dari surat An-Naazi’aat?4. Bagaimana tafsir dari surat An-Naazi’aat?5. Apa intisari dari surat An-Naazi’aat?

C. TUJUAN

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui jawaban dari apa yang dirumuskan di atas.

1

BAB II

Page 5: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

PEMBAHASAN

A. HUBUNGAN SURAT AN-NAZI’AAT DENGAN SURAT SEBELUM DAN SESUDAHNYA

Surat An Naazi´aat mengutarakan sumpah Allah dengan menyebut malaikat yang bermacam-macam tugasnya, bahwa hari kiamat pasti terjadi, dan membangkitkan manusia itu adalah mudah bagi Allah, serta mengancam orang- orang musyrik yang mengingkari kebangkitan dengan siksaan yang telah dialami Fir´aun dan pengikut-pengikutnya. Selanjutnya surat ini menerangkan keadaan orang-orang musyrik pada hari kiamat dan bagaimana kedahsyatan hari kiamat itu.

HUBUNGAN SURAT AN NABA´ DENGAN SURAT AN NAAZI´AAT

1. Surat An Naba´ menerangkan ancaman Allah terhadap sikap orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari berbangkit, serta mengemukakan bukti-bukti adanya hari berbangkit, sedang pada surat An Naazi´aat Allah bersumpah bahwa hari kiamat yang mendahului hari berbangkit itu pasti terjadi.

2. Sama-sama menerangkan huru-hara yang terjadi pada hari kiamat dan hari berbangkit.

HUBUNGAN SURAT AN NAAZI´AAT DENGAN SURAT ´ABASA

Pada akhir surat An Naazi´aat diterangkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. hanyalah pemberi peringatan kepada orang-orang yang takut dengan hari kiamat, sedang pada permulaan surat ´Abasa dibayangkan bahwa dalam memberikan peringatan itu hendaklah memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi peringatan dengan tidak memandang kedudukan seseorang dalam masyarakat.

B. TULISAN SURAT AN-NAAZI’AAT

Sesuai dengan pembahasan pada makalah ini, maka dapat dilihat bahwa bunyi dari surat An-Naazi’aat adalah sebagai berikut :

2

Page 6: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

3

C. TERJEMAHAN SURAT AN-NAAZI’AAT

PENEGASAN HARI BERBANGKIT KEPADA ORANG-ORANG YANG MUSYRIK YANG MENGINGKARINYA

1. Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,

2. Dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,

3. Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,

4. Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,

5. Dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)[1550].

[1550] Dalam ayat 1 s/d 5 Allah bersumpah dengan malaikat-malaikat yang bermacam-macam sifat dan urusannya, bahwa manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat. sebahagian ahli tafsir berpendapat, bahwa dalam ayat-ayat itu Allah bersumpah dengan bintang-bintang.

Page 7: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

6. (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama

menggoncang alam,

7. Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.

8. Hati manusia pada waktu itu sangat takut,

9. Pandangannya tunduk.

10. (orang-orang kafir) berkata: "Apakah Sesungguhnya Kami benar-benar

dikembalikan kepada kehidupan semula[1551]?

[1551] Setelah orang-orang kafir mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati mereka merasa heran dan mengejek sebab menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan itu. Itulah sebabnya mereka bertanya demikian itu.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun firman Allah S.79:10 sebagai keterangan kepada Rasulullah yang terdengar oleh kaum kuffar Quraisy, mereka berkata: "Kalau kita dihidupkan kembali sesudah mati, tentu kita akan rugi." Maka turun ayat berikut (S.79:12) sebagai keterangan dari Allah kepada Rasul-Nya tentang ucapan kaum kuffar Quraisy. (Diriwayatkan oleh Sa'id bin Mansyur yang bersumber dari Muhammad bin Ka'b)

411. Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila Kami telah menjadi tulang belulang

yang hancur lumat?"

12. Mereka berkata: "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang

merugikan".

13. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja,

14. Maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.

KISAH MUSA A.S. DAN FIR´AUN SEBAGAI PENGHIBUR BAGI NABI MUHAMMAD S.A.W.

15. Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.

16. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah lembah Thuwa;

17. "Pergilah kamu kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas,

18. Dan Katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk

membersihkan diri (dari kesesatan)".

Page 8: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

19. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-

Nya?"

20. Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.

21. Tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai.

22. Kemudian Dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).

23. Maka Dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil

kaumnya.

24. (seraya) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi".

25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.

26. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut

(kepada Tuhannya).

MEMBANGKITKAN MANUSIA ADALAH MUDAH BAGI ALLAH SEPERTI MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA

27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,

28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,

29. Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang

benderang.

5

30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-

tumbuhannya.

32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,

33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

DI HARI KIAMAT ITU TERINGATLAH MANUSIA AKAN PERBUATANNYA DI DUNIA

34. Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.

35. Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,

36. Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada Setiap orang yang melihat.

37. Adapun orang yang melampaui batas,

38. Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,

39. Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).

Page 9: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

40. Dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan

diri dari keinginan hawa nafsunya,

41. Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).

42. (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan,

kapankah terjadinya?[1552]

[1552] Kata-kata ini mereka ucapkan adalah sebagai ejekan saja, bukan karena mereka percaya akan hari berbangkit.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini (S 79:42,43,44) turun ketika Rasulullah saw. ditanya tentang permulaan qiamat. Ayat ini turun sebagai penegasan bahwa hanya Allah yang mengetahui waktunya. (Diriwayatkan oleh al-Hakim dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Aisyah.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum musyrikin Makkah bertanya dengan sinis kepada Rasulullah saw.: "kapan terjadinya qiamat?" Allah menurunkan ayat ini (S.79:42-46) yang menegaskan bahwa hanya Allah yang Maha Mengetahui akan waktunya. (Diriwayatkan oleh Ibnu abi Hatim dari Juwaibir dari ad-Dlahhak yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

6

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Rasulullah saw. sering menyebut-nyebut qiamat. Maka turunlah ayat ini (S.79:43,44) sebagai perintah untuk menyerahkan persoalannya kpqada Allah saw. (Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Thariq bin Syihab. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari 'Urwah.)

43. Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)?

44. Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).

45. Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari

berbangkit)

46. Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak

tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari[1553].

[1553] Karena hebatnya suasana hari berbangkit itu mereka merasa bahwa hidup di dunia adalah sebentar saja.

Page 10: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

D. TAFSIR SURAT AN-NAAZI’AAT

7

Page 11: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At
Page 12: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

8

9

Page 13: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

9

Page 14: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

10

Page 15: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

11

Page 16: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

12

Page 17: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

13

Page 18: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

14

Page 19: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

E. INTISARI SURAT AN-NAAZI’AAT

Inti Sari Kandungan Ayat (Ayat 1-5)

Awal surah an-Nazi'at menguraikan sumpah Allah dengan menyebut pencabut-pencabut dengan keras, pengurai-pengurai dengan lemah lembut, mereka yang berpindah-pindah dengan cepat, pelomba-pelomba yang saling mendahului dengan kencang, lalu pengatur-pengatur urusan. Mereka itu menurut banyak ulama adalah kelompok malaikat yang mencabut nyawa orang kafir dengan keras dan yang mencabut nyawa orang Mukmin dengan lemah lembut.

Para malaikat itu, menurut ayat ke-3, berpindah-pindah dengan cepat guna melaksanakan tugasnya atau untuk mengantar nyawa sang Mukmin. Mereka juga berlomba mendahului yang lainnya dalam amal kebajikan atau dalam mengantar nyawa sang kafir dengan kencang. Para malaikat juga adalah pengatur-pengatur urusan. Allah bersumpah dengan menyebut lima kelompok malaikat bahwa sungguh Hari Kebangkitan/ Kiamat pasti datang.

Ada juga ulama yang memahami pelaku-pelaku kelima hal yang disebutkan tadi adalah bintang-bintang yang berpindah dari satu ufuk ke ufuk yang lain, dalam arti perpindahan menuju ke arah tenggelamnya (ayat 1) dan terbitnya (ayat 2) serta peredaran matahari, bulan, dan bintang-bintang masing-masing pada orbitnya (ayat 3), yang peredarannya itu dilukiskan bagaikan berlomba saling mendahului (ayat 4). Mereka semua melakukan tugas yang dibebankan Allah kepada mereka secara sempurna (ayat 5).

Ada lagi yang berpendapat bahwa ayat-ayat tersebut berbicara tentang kuda-kuda perang, atau ayat pertama berarti para pejuang yang mencabut anak panahnya untuk dilepas ke arah lawan. Ayat kedua adalah panah itu ketika mengenai sasaran dan ayat ketiga serta keempat adalah kuda dan unta-unta saat dipacu dalam peperangan. Semua itu tidak keluar dari apa yang digariskan Allah dalam ketentuan-Nya. Apa pun makna ayat-ayat tersebut, yang jelas Allah bersumpah bahwa Kiamat pasti datang, cepat—dalam pandangan manusia—maupun lambat.

Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Ayat 1-5

1. Para pendurhaka dicabut nyawanya dengan paksa karena saat itu dia telah sadar akan kesudahan buruk yang menantinya. Berbeda dengan yang Mukmin yang diperlakukan dengan lemah lembut oleh malaikat.

2. Malaikat pencabut nyawa bukan hanya satu, tetapi mereka adalah kelompok yang dipimpin oleh satu malaikat, yang dalam satu riwayat dinamai 'Izra'il.

15

Page 20: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

3. Malaikat-malaikat adalah makhluk yang ditugaskan Allah menangani aneka kegiatan dan mereka melakukannya dengan sangat sempurna. Makna ini dipahami dari penyebutan kelompok-kelompok mereka secara berdiri sendiri.

4. Para malaikat adalah pengatur segala urusan. Ini tidak bertentangan dengan kuasa Allah yang mutlak. Ia dapat diumpamakan dengan tulisan yang ditulis seseorang. Anda dapat berkata bahwa yang menulisnya adalah pena. Sebenarnya sebab yang berada di balik pena adalah ibu jari dan jari telunjuk yangmemegang pena.

Selanjutnya, kedua jari itu bergerak karena bergeraknya pergelangan. Pergelangan bergerak sesuai dengan perintah otak untuk menulis. Tetapi pergerakan manusia dan perintah otak diarahkan oleh malaikat, sedang malaikat tidak dapat melakukan tugasnya tanpa perintah Allah SWT.

Inti Sari Kandungan Ayat (Ayat 6-9)

Ayat 6 menjelaskan keadaan Hari Kiamat saat kedatangannya. Yakni, Kiamat itu terjadi pada hari ketika guncanganguncangan yang dahsyat membuat bumi atau alam raya hancur dan semua yang bernyawa mati tersungkur.

Lalu, itu diikuti oleh tiupan yang mengiringinya yang mengakibatkan langit pun hancur, atau diikuti oleh tiupan sangkakala yang kedua di mana semua yang telah mati akan bangkit kembali menuju Padang Mahsyar. Ayat 8 menyatakan bahwa banyak hati ketika itu sangat gentar, pandangannya, menurut ayat 9, tertunduk. Itu karena diliputi oleh rasa takut, hina, dan duka.

Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Ayat 6-9

1. Kiamat tidak hanya memunahkan planet bumi dan segala isinya, tetapi memunahkan seluruh alam raya. Boleh jadi karena sistem yang mengatur keseimbangan planet-planet dihancurkan Allah.

2. Para pendurhaka akan merasa sangat takut, tertunduk, dan hina. Sedang orang-orang Mukmin terhindar dari rasa takut yang besar itu, sebagaimana ditegaskan oleh firman-Nya: "Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang terbesar dan mereka disambut oleh para malaikat: 'Inilah hari kamu yang telah dijanjikan kepada kamu.'" (QS al-Anbiya' (21):103).

16

Page 21: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

Inti Sari Kandungan Ayat (Ayat 10-14)

Setelah ayat yang lalu menjelaskan bahwa banyak hati yang gentar dan pandangan yang tertunduk, ayat 10-12 menjelaskan siapa yang keadaannya demikian, yaitu mereka adalah yang dalam kehidupan dunia menolak keniscayaan kebangkitan dan terus-menerus berkata sambil mengejek: "Apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?"

Mereka menolak dengan berdalih: "Apakah benar-benar kami akan dibangkitkan kembali apabila kami telah menjadi tulang-belulang yang hancur lumat? Yakni, padahal jasad kami telah bercampur dengan tanah dan tulang-belulang kami telah lapuk dan hancur?"

Dengan nada menolak dan mengejek mereka berkata tegas: "Itu yang sungguh sangat sulit diterima akal—kalau benar-benar demikian yang akan terjadi—maka ia adalah suatu pengembalian yang merugikan padahal kami bukanlah orang-orang yang merugi."

Jika demikian, ia tidak mungkin terjadi. Ayat 13 dan 14 mengingatkan mereka bahwa pengembalian itu sangat mudah bagi Allah. Betapa tidak! Dia (dengan) hanya sekali bentakan saja maka serta merta mereka berkumpul di as-Shirah, yakni Padang Mahsyar di mana yang berada di sana gelisah bagaikan orang yang tidak dapat tidur.

Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Ayat 10-14

1. Salah satu dalih mereka yang menolak adanya kebangkitan manusia setelah kematian adalah mustahil—menurut mereka—jasad yang telah punah dapat pulih kembali. Mereka lupa bahwa jasad itu suatu ketika pernah tidak wujud sama sekali, namun sang penolak—ketika menolaknya—menyadari wujudnya. Kalau dulu ia tidak wujud, lalu wujud, maka tentu akan lebih mudah—dalam logika manusia—mewujudkan sesuatu yang pernah wujud dan sisa-sisanya pun ada dibandingkan dengan sesuatu yang tidak wujud sama sekali.

2. Kehancuran alam raya, kematian semua makhluk hidup, dan kebangkitan mereka semua adalah sangat mudah bagi Allah. Ia diibaratkan dengan sekali bentakan saja. Di tempat lain dinyatakan-Nya hanya bagaikan sekejapan mata, bahkan lebih cepat (QS Al Qamar (54): 50).

17

BAB III

Page 22: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pokok-pokok isinya :

1. Keimanan :Penegasan Allah tentang adanya hari kiamat dan sikap orang- orang musyrik

terhadapnya; manusia dibagi 2 golongan di akhirat; manusia tidak dapat mengetahui kapan terjadinya saat kiamat.

2. Kisah:Kisah Musa a.s. dengan Fir´aun.

18

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Praktek Tilawah - Surat an-Nazi'At

http://www.alquran-digital.com

http://ramadan.detik.com/read/2011/07/30/121330/1692823/970/surah-an-naziat--2-

http://www.shirotolmustaqim.wordpress.com