PPT PUSKES JATUH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt jatuh geriatri

Citation preview

KASUS

KASUSIdentitasKeluhanData PendukungNama: Ny. MUsia: 75 thnJenis Kelamin :WanitaAlamat : Sucimanah RW 07, Kel. Jagasatru, Kec. PekalipanPekerjaan : -Agama : IslamSuku bangsa : JawaStatus :MenikahJumlah anak : 3 Anak (laki-laki: 2; wanita: 1)Asuransi : Tidak ada

Nyeri persendian terutama articulatio genu disertai sering jatuh sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengaku kakinya sering terasa sakit jika berjalan lama lalu terasa lemas. Pusing, terasa sekelilingnya berputar.Nafsu makan berkurang dan susah tidur pada malam hari.

Tekanan darah : 130/80 mmHgSuhu : 35,4 CFrekuensi nadi : 96 x/menitFrekuensi pernafasan : 20 x/menit

Activities Of Daily Living Physical Self-Maintanec Scale (ADL)Aktifitas Hidup Sehari-hariAktivitasScoringToilet Feeding Dressing Grooming Physical Ambulation Bathing Responsibility For Own Medication

4444342Total score : 25Pasien masih bisa menjalankan aktifitas sehari harinya dengan baik Scale for Instrumental Activities Of Daily Living dari Geriatric Assesment Center (IADL)Aktifitas lainnyaAktivitasScoringAbility To Use Telephone Shopping Food Preparation House keeping Laundry Mode Of Transportation Responsibility Of Own Medication Ability To Handle Finance 02241221Total score : 14Pasien masih bisa menjalankan aktifitas tambahan sehari harinya dengan baik

Klasifikasi Tekanan Darah JNC-VII 2003KategoriSistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)Normal100Tekanan darah ny.M : 130/80NormalJATUHFaktor RisikoIntrinsikEkstrinsikTerkait hal ini ny. M: Intrinsik (sistem muskuloskeletal, karena pasien merasa kakinya tiba-tiba lemas saat berjalan) Penyebab:Kecelakaan Obat-obatanProses penyakit yang spesifikIdiopatik (tak jelas sebabnya)Sinkope : kehilangan kesadaran secara tiba-tiba.

Terkait hal ini ny. M: kecelakaan, yaitu Gabungan antara lingkungan yang jelek dengan kelainan kelainan akibat proses menua

Komplikasi1. Perlukaan (injury). Rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri atau vena.Patah tulang (fraktur) : Pelvis, Femur (terutama kollum), humerus, lengan bawah, tungkai bawah, kista.Hematom subdural2.Perawatan rumah sakit.Komplikasi akibat tidak dapat bergerak (imobilisasi).Risiko penyakit penyakit iatrogenik3. DisabilitasPenurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fisik.Penurunan mobilitas akibat jatuh, kehilangan kepercayaan diri, dan pembatasan gerak4. Risiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan (nursing home)5. Mati

Terkait hal ini ny. M: belum ada komplikasi yg serius Tatalaksana Pada KasusJatuha. Pengelolaan Gangguan Penglihatanb. Intervensi Lingkunganc. Pemakaian Alas Kakid. Intervensi Pendidikan / pengetahuan yang berhubungan jatuh2. OsteoarthritisDapat diatasi dengan analgetik biasa atau antiinflamasi non steroid yang diberikan sesudah makan. Asetosal 1 gram 3 x 1Fenilbutason 200 mg 3 x 1 Ibuprofen 400 mg 3 x 1 Mengistirahatkan sendi diperlukan dalam keadaan akut selanjutnya pada OA, mungkin penderita perlu memperbaiki sikap tubuh, mengurangi berat badan atau melakukan fisioterapi. 3. Vertigo

a. AntikolinergikAntikolinergik merupakan obat pertama yang digunakan untuk penanganan vertigo, yang paling banyak dipakai adalah skopolamin dan homatropin.b. AntihistaminPenghambat reseptor histamin-1 (H-1 blocker) saat ini merupakan antivertigo yang paling banyak diresepkan untuk kasus vertigo,dan termasuk di antaranya adalah difenhidramin, siklizin, dimenhidrinat, meklozin, dan prometazin.c. HistaminergikObat kelas ini diwakili oleh betahistin yang digunakan sebagai antivertigo di beberapa negara Eropa.d. BenzodiazepinBeberapa obat golongan ini yang sering digunakan adalah lorazepam, diazepam, dan klonazepam.e. Antagonis kalsiumFlunarizin dan sinarizin merupakan penghambat kanal kalsium yang diindikasikan untuk penatalaksanaan vertigo, kedua obat ini juga digunakan sebagai obat migren.f. Lain-lainBeberapa preparat ataupun bahan yang diperkirakan mempunyai efek antivertigo di antaranya adalah ginkgo biloba, piribedil (agonis dopaminergik), dan ondansetron.

Pencegahan Pada JatuhLatihan fisik Managemen obat-obatanModifikasi lingkunganMemperbaiki kebiasaan pasien lansia misalnya Alas kakiAlat bantu jalanPeriksa fungsi penglihatan dan pendengaran.Hip protector : terbukti mengurangi resiko fraktur pelvis.Memelihara kekuatan tulang

KeluhanEtiologiFaktor resikoPenatalaksanaanPrognosis dubia ad BonamPrognosis ny. M: dubia ad BonamPROGNOSIS