PPT Agusta W-146

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt la !!! no more duplicate @#)@(#)@*#)(@*#

Citation preview

  • Culex quinquefasciatus InsektisidaTerus-menerusResistensiMasalah lingkunganPENGGUNAAN HAYATI =URANG ARINGTanin, Flavonoid, Steroid

  • Tujuan umum = mengetahui pengaruh dekok daun urang-aring terhadap nyamuk Culex sp dalam hal kemampuannya sebagai insektisida. Tujuan khususnya = mengetahui pengaruh konsentrasi dekok daun urang-aring terhadap tingkat kematian nyamuk Culex sp serta untuk mengetahui LD 50 dan LD 100 dekok daun urang-aring sebagai insektisida nabati terhadap nyamuk Culex sp.

  • Nyamuk Culex sp dewasa sejumlah 25 ekor dimasukkan ke dalam sangkar kaca berukuran 25x25x25cm3Kemudian disemprot dengan dekok daun urang-aring sesuai dengan konsentrasi 10%, 7,5%, 5% dan 2,5%. Jumlah kematian nyamuk dihitung pada menit ke 0, 10, 30, 60 dan 1440 (24 jam).

  • LD 50 = kematian 50% pada konsentrasi 2.5% dekok daun urang-aring LD 100 = kematian nyamuk 100% terjadi pada konsentrasi 10% dekok daun urang-aring

  • Analisa DataUji NormalitasUji HomogenitasUji One Way ANOVAUji Korelasi PearsonRegresi Linier

  • Dari hasil uji normalitas, didapatkan data jumlah kematian nyamuk 24 jam memenuhi prasyarat normal karena memiliki nilai p > 0.05Dari hasil uji Homogenitas, didapatkan data jumlah kematian nyamuk 24 jam memenuhi prasyarat homogen karena memiliki nilai p > 0.05Dari hasil perhitungan dengan metode One-way ANOVA pada jumlah kematian nyamuk terhadap konsentrasi dekok urang-aring setelah 24 jam didapatkan nilai F hitung = 714,057 dan p (sig) = 0.000. Oleh karena p < 0.05; maka Ho ditolak atau jumlah kematian nyamuk tiap perlakuan berbeda.Hubungan antara konsentrasi dekok daun urang-aring dengan kematian nyamuk sangat kuat sekali, karena dengan nilai signifikansi 0,000 diperoleh koefisien korelasi dari analisis Korelasi Pearson adalah 0.925.

  • Berdasarkan hasil uji statistik dengan analisis One-way Anova, tes Post Hoc, uji korelasi dan regresi maka penyebab kematian nyamuk Culex sp diduga kuat adalah zat-zat aktif yang terkandung didalam dekok daun urang-aring. Mekanisme insektisida dari Tanin berhubungan dengan kemampuannya untuk menginaktifkan adenosin, enzim dan protein sel. Beberapa Tanin terbukti memiliki aktivitas menghambat enzim reverse transkriptase dan DNA topoisomerase. Tanin berikatan dengan polisakarida dan larut dalam air. Tanin katekin berperan penting sebagai larvasida karena menyebabkan rusaknya membran sel sehingga nyamuk mati.

  • Peran insektisida flavonoid terjadi melalui mekanisme hambatan sintesa asam nukleat (DNA) larva, yang menyebabkan kematian nyamuk tersebut. Efek Flavonoid terhadap organisme bermacam macam. Salah satu diantaranya adalah juga sebagai inhibitor kuat pernafasan

  • Kerusakan membran mitokondria yang disebabkan oleh Flavonoid dapat terjadi karena adanya Phospolipase inhibitor. Phospolipase inhibitor menyebabkan gangguan pada integritas membran mitokondria dan transduksi sinyal sehingga gradien proton untuk melewati membran dalam (inner membrane) mitokondria hilang. Kerusakan mitokondria secara non enzimatik diduga karena sifat sitotoksik Flavonoid.

  • Kesimpulan Dekok daun urang-aring (Eclipta prostata) mempunyai efek sebagai insektisida nyamuk dewasa Culex sp.2. Dosis kematian 50% (LD 50) dekok daun urang-aring (Eclipta prostata) terhadap nyamuk dewasa Culex sp pada perlakuan setelah 24 jam adalah 2.5% 3. Dosis kematian 100% (LD 100) dekok daun Urang-aring (Eclipta prostata) terhadap nyamuk dewasa Culex sp pada perlakuan setelah 24 jam adalah 10%