of 157 /157
PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG Studi Kasus Desa Kiringan, Canden, Jetis, Bantul SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh : ISDARINI NIM : 07 1324 005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileProgram Studi Pendidikan Ekonomi Oleh : ISDARINI NIM : 07 1324 005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU

  • Author
    donhan

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileProgram Studi Pendidikan Ekonomi Oleh :...

  • PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

    KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI

    SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG Studi Kasus Desa Kiringan, Canden, Jetis, Bantul

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Oleh :

    ISDARINI

    NIM : 07 1324 005

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2011

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

    KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI

    SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG Studi Kasus Desa Kiringan, Canden, Jetis, Bantul

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Oleh :

    ISDARINI

    NIM : 07 1324 005

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2011

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    SKRIPSI

    PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

    KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI

    SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG

    Studi Kasus Desa Kiringan, Canden, Jetis, Bantul

    Oleh :

    ISDARINI 07 1324 005

    Telah disetujui oleh:

    Pembimbing I Indra Darmawan, S.E., M. Si Tanggal 31 Mei 2011 Pembimbing II Tanggal 10 Juni 2011

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    SKRIPSI

    PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

    KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI

    SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG Studi Kasus Desa Kiringan, Canden, Jetis, Bantul

    Dipersiapkan dan ditulis oleh:

    ISDARINI NIM: 07 1324 005

    Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

    Pada tanggal 16 Juni 2011 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

    Susunan Panitia Penguji

    Nama Lengkap Tanda Tangan

    Ketua Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si

    Sekretaris Indra Darmawan, S.E.,M.Si.

    Anggota Indra Darmawan, S.E.,M.Si.

    Anggota Dr.C.Teguh Dalyono, M.S.

    Anggota Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si .

    Yogyakarta, 16 Juni 2011

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Tuhanku yang memampukan saya untuk selalu mensyukuri

    setiap hal yang boleh terjadi dalam kehidupan saya

    Kedua orangtuaku : Bpk Pawiro Harjono beserta Ibu Surip

    dengan keikhlasannya melaksanakan peran sebagai

    orangtua dan sayapun mencintai kalian sangat

    Kakak-kakakku : Mbk Kamisah, Mas Samidjan dan Mas Bejo

    Riyanto

    Nedi Nugroho untuk setiap kenyamanan jiwa yang engkau

    berikan untukku. Semoga tuhan berkenan mengabulkan

    setiap impian kita

    Yang tak terlupakan almamaterku :

    Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

    memuat karya atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

    dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 16 Juni 2011

    Penulis

    Isdarini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

    Nama : Isdarini

    Nomor Mahasiswa : 07 1324 005

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

    “Perbedaan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Kiringan

    Sebelum dan Sesudah Menjadi Sentra Industri Jamu Gendong” beserta

    perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

    Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

    dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

    mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

    lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

    memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

    penulis.

    Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal : 16 Juni 2011

    Yang menyatakan

    (Isdarini)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

    KAMPUNG KIRNGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI SENTRA

    INDUSTRI JAMU GENDONG

    Isdarini Universitas Sanata Dharma

    2011

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menganalisis perbedan yang terjadi dalam bidang sosial ekonomi sebelum dan sesudah adanya sentra industri jamu gendong di wilayah Kiringan khususnya dalam hal: 1) jumlah pendapatan keluarga masyarakat, 2) besarnya curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam bidang pertanian, 3) besarnya curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam bidang non-pertanian, 4) besarnya tingkat pengangguran, dan 5) jumlah keluarga miskin.

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari 2011 sampai dengan Mei 2011 di Kampung Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Jenis Penelitian yang digunakan adalah ex post facto dengan metode penelitian deskriptif komparatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 255 Kepala Keluarga, sedangkan sampel yang digunakan sejumlah 155 Kepala Keluarga. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel acak proposional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan du teknik yaitu wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data uji Z dengan menggunakan uji wilcoxon sebagai alternatif untuk menguji signifikansi hipotesis dua sampel yang berkorelasi.

    Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sesudah menjadi daerah sentra industri jumlah pendapatan keluarga

    masyarakat Kampung Kiringan meningkat. 2. Sesudah menjadi daerah sentra industri jumlah curahan kerja masyarakat

    Kampung Kiringan dalam bidang pertanian menurun 3. Sesudah menjadi daerah sentra industri jumlah curahan kerja masyarakat

    Kampung Kiringan dalam bidang non -pertanian meningkat 4. Tingkat pengangguran masyarakat Kampung Kiringan mengalami penurunan

    sesudah menjadi daerah sentra industri. 5. Jumlah keluarga miskin masyarakat Kampung Kiringan mengalami

    penurunan sesudah menjadi daerah sentra industri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    DIFFERENCE OF SOCIAL AND ECONOMIC CONDITIONS BEFORE AND AFTER THE LOCAL COMMUNITY TO BE CENTER INDUSTRY

    OF TRADISIONAL HERBAL MEDICINE

    Isdarini Sanata Dharma University

    2011

    The purpose of this study is to reveal and analyze the differences which occurr in the socio-economic field before and after the existence of the industrial centers of traditional herbal medicine in Kiringan especially in terms of: 1) total family’s income communities, 2) the increasing numbers of employment in Kampung Kiringan in agriculture field, 3 ) the increasing numbers of employment in Kampung Kiringan in non-agricultural field, 4) the level of unemployment, and 5) the numbers of poor families. This research was conducted from January 2011 to May 2011 in Kampung Kiringan, Canden Village, District Jetis, Bantul regency.

    This is an ex post facto with comparative descriptive research methods. The population in this study was to 255 heads of family, while the samples were 155. The sample were taken by applying proportional random sample. Data collection techniques in this study were interviews and documentation. Analysis of the data was Z test data analysis by wilcoxon test as an alternative to test the significance of the hypothesis of two correlated samples.

    From the analysis of data, it can be concluded as follows: 1. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung

    Kiringan, the family’s income increases. 2. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung

    Kiringan, the agricultural employment decreases. 3. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung

    Kiringan, the non-agricultural employment increases. 4. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung

    Kiringan, the unemployment decreases. 5. After the industrial center of traditional herbal medicine exists in Kampung

    Kiringan, the number of poor people decreases.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    melimpahkan rahmat, karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    dengan judul “PERBEDAAN KONDISI SOSIAL EKONOMI

    MASYARAKAT KAMPUNG KIRINGAN SEBELUM DAN SESUDAH

    MENJADI SENTRA INDUSTRI JAMU GENDONG”.

    Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi tugas dan syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

    Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

    Penulis menyadari dalam penyusunan ini tidak lepas dari dukungan dan

    bantuan dalam berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini

    penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

    1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

    2. Bapak Yohanes Harsoyo.S.Pd,.M.Si. selaku ketua Jurusan Program Studi

    Pendidikan Ekonomi.

    3. Bapak Indra Darmawan, S. E., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah

    bersedia membimbing dan memberikan berbagai masukan kepada penulis

    dalam penyusunan proposal penelitian ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    4. Bapak Dr. C Teguh Dalyono, M.S, selaku dosen pembimbing II yang telah

    bersedia menyediakan waktu untuk membimbing dan memberikan berbagai

    masukan kepada penulis dalam peyusunan proposal penelitian ini.

    5. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto, Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd dan

    Ibu Dra.C.Wigati Retno Astuti,M.Si. selaku dosen-dosen saya semasa kuliah.

    Terimakasih telah memberi banyak hal dalam hidup saya.

    6. Mbak titin beserta pegawai sekretariat Pendidikan ekonomi yang banyak

    membantu semasa studi.

    7. Ibu Dukuh Desa Kiringan Dra. Sudiyatmi, terimakasih buat kesediaannya

    telah mengijinkan saya dan membantu banyak hal dalam proses skripsi ini.

    8. Keluargaku (keluarga besar Alm. Amat Badri) yang telah memberikan

    dukungan doa, moral, maupun material kepada penulis dalam penyusunan

    proposal penelitian ini,

    9. Bapak dan ibu beserta budheku dan kakak-kakakku, terimakasih untuk kasih

    sayangnya selama ini.

    10. Nedi Nugroho dengan cintanya yang selalu memberikan dukungan, semangat

    dan doa kepada penulis dalam menyusun proposal penelitian ini,

    11. Teman-teman seperjuangan dan para sahabat-sahabat Pendidikan Ekonomi

    semuanya (Nila, Deby, Suranto, Chatrin, Fr Willy, Yuli, Trisno, Enggar, Ina,

    Ratna, Tasya, Echa, Resti, Hendri, Hendra, Fajar, Arif, Ugik, Lia, Gita, Sinta,

    Anton, Badut, Mona, Dian, fika, Natalia) terimakasih buat kebersamaannya

    selama ini,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    12. Temanku namo yang selalu jadi teknisi laptop saya tanpa bayaran.

    Terimakasih buat jasanya.

    13. Untuk om-omku dan keponakanku dengan segala kehangatan cinta yang

    diberikan untuk penulis,

    14. Untuk keluarga besar Alm Bpk Sudihardjo terimakasih untuk segala cinta

    yang mampu menerima saya apa adanya,

    15. Teman-teman gerejaku GKJ Patalan untuk kompa patalan, terimakasih untuk

    kekompakan pelayanannya selama ini

    16. Teman-teman UPN Yogyakarta khususnya jurusan manajemen. Terimakasih

    atas wejangannya selama ini.

    17. Ketua pemuda Desa Kiringan mas Dwi Prasetya dan bendahara pemuda Mas

    Agus. Terimakasih telah menemani saya berkeliling di Desa Kiringan.

    18. Masyarakat Desa Kiringan yang telah dengan senang hati meluangkan waktu

    buat saya dalam wawancara.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga masih

    perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu, penulias sangat

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.

    Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang

    berkepentingan.

    Yogyakarta, 16 Juni 2011

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ....................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ....................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... v

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................... vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vii

    ABSTRAK ....................................................................................... viii

    ABSTRACT ....................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ..................................................................... x

    DAFTAR ISI .................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................ xvii

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xx

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xxi

    BAB I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................... 7

    C. Batasan Masalah ................................................................... 8

    D. Tujuan Penelitian ................................................................. 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    E. Manfaat Penelitian ............................................................... 8

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 10

    A. Industri Kecil Jamu Tradisional .......................................... 11

    1. Pengertian Industri/ Usaha Kecil .................................... 11

    2. Klasifikasi Industri Kecil ................................................ 13

    3. Tujuan Pengembangan Industri Kecil ............................ 13

    4. Wilayah Sentra Industri .................................................. 16

    B. Perkembangan Industri Jamu .............................................. 16

    1. Pengertian Perkembangan .............................................. 16

    2. Perkembangan Jamu Tradisional .................................. 17

    3. Industri Berbasis Tradisional .......................................... 18

    C. Indikator-Indikator Sosial Ekonomi .................................... 22

    1. Pendapatan ...................................................................... 22

    2. Curahan Kerja ................................................................. 24

    a. Pengertian Curahan Kerja .......................................... 24

    b. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi

    Curahan Kerja ............................................................ 24

    c. Pengaruh curahan jam kerja terhadap

    pendapatan masyarakat .............................................. 24

    3. Tingkat Pengangguran .................................................... 25

    4. Tingkat Kemiskinan ....................................................... 26

    a. Pengertian Kemiskinan .............................................. 26

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    b. Kriteria Kemiskinan .................................................. 28

    D. Penelitian Terdahulu ........................................................... 35

    E. Kerangka Teori .................................................................... 36

    F. Hipotesis Penelitian ............................................................. 40

    BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 41

    A. Jenis Penelitian .................................................................... 41

    B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 41

    C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambil Sampel .............. 58

    1. Populasi .......................................................................... 42

    2. Sampel ............................................................................ 43

    3. Teknik Pengambilan Sampel .......................................... 43

    D. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................. 44

    1. Subyek Penelitian ........................................................... 44

    2. Obyek Penelitian ............................................................. 44

    E. Variabel Indikator dan Batasan Istilah ................................. 44

    F. Data Penelitian .................................................................... 45

    1. Data Primer ..................................................................... 45

    2. Data Sekunder.................................................................. 46

    G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 46

    1. Wawancara ..................................................................... 46

    2. Dokumentasi ................................................................... 47

    H. Teknik Analisis Data ........................................................... 47

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    BAB IV. GAMBARAN UMUM ..................................................... 53

    A. Sejarah Perkembangan Desa-Desa di Kabupaten Bantul

    Sebagai Desa Sentra Industri ............................................. 53

    B. Pengembangan Desa-Desa Sentra Industri

    di Kecamatan Jetis .............................................................. 55

    C. Gambaran Daerah Penelitian ............................................... 57

    1. Keadaan Geografis ......................................................... 57

    2. Keadaan Penduduk ......................................................... 58

    3. Keadaan Pertanian Penduduk ......................................... 64

    4. Organisasi Sosial ............................................................. 65

    5. Sarana dan Prasarana ....................................................... 66

    6. Adat Istiadat dan Agama ................................................. 70

    BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................... 71

    A. Deskripsi Responden ............................................................ 71

    1. Deskripsi responden berdasarkan

    atas umur responden ....................................................... 71

    2. Deskripsi responden berdasarkan

    jenis pekerjaan responden ............................................... 72

    3. Deskripsi responden berdasarkan

    jumlah pendapatan tiap keluarga ..................................... 73

    B. Analisis Data ........................................................................ 74

    1. Pengujian Hipotesis ......................................................... 75

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    2. Pembahasan ..................................................................... 91

    BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................ 102

    A. Kesimpulan ........................................................................... 102

    B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 103

    C. Saran ..................................................................................... 103

    1. Bagi Dinas Perindustrian

    Perdagangan dan Koperasi ............................................ 103

    2. Bagi Masyarakat Sekitar .................................................. 104

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 105

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................... 106

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel II.1 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil .......................... 18

    Tabel II.2 Kriteria Batas Kemiskinan dari BPS

    Tahun 1996-2010 (Pendapatan per Kapita/bulan) ........................... 28

    Tabel 11.3 Gambar lingkaran setan kemiskinan

    ( the vicious circle of poverty) ....................................... 30

    Tabel III.1 Populasi Masyarakat Kiringan Tahun 2011 ................... 41

    Tabel III.2 Jumlah Populasi dan Sampel

    Masyarakat Kiringan Tahun 2011 .................................. 42

    Tabel IV.1 Wilayah sentra industri

    di Kecamatan Jetis Tahun 2011 ..................................... 54

    Tabel IV.2 Komposisi Tingkat Pengangguran

    di Kampung Kiringan Tahun 2010 ................................ 57

    Tabel IV.3 Jumlah Keluarga Sejahtera

    di Kampung KiringanTahun 1999 dan 2010 .................. 58

    Tabel IV.4 Komposisi Penduduk Menurut Usia

    dan Jenis Kelamin Pada tahun 1999 dan 2010 ................ 59

    Tabel IV.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan

    Tingkat Pendidikan tahun 2010 ....................................... 60

    Tabel IV.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan

    Mata pencaharian tahun 1999 dan tahun 2010 ............... 61

    Tabel IV.7 Nama Organisasi-Organisasi di Kampung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    Kiringan Pada tahun 2010 .............................................. 64

    Tabel IV.8 Jenis dan jumlah sarana informasi

    dan telekomunikasi Pada tahun 2010 ............................. 67

    Tabel IV.9 Komposisi Penduduk Berdasarkan

    Agama pada tahun 2010 ................................................. 69

    Tabel V.1 komposisi usia responden ............................................... 71

    Tabel V.2 Komposisi Jenis Pekerjaan Sebelum

    dan Sesudah Menjadi Sentra Industri Jamu Gendong ..... 71

    Tabel V.3 Komposisi jumlah pendapatan sebelum

    dan sesudah menjadi daerah sentra industri ................... 72

    Tabel V.7: statistik deskripsi tingkat pendapatan ............................ 74

    Tabel V.8 : sign test tingkat pendapatan .......................................... 75

    Tabel V.9 : tes statistik tingkat pendapatan ..................................... 76

    Tabel V.10 : statistik deskripsi tingkat pendapatan ......................... 78

    Tabel V.11 : sign test curahan kerja pertanian ................................. 79

    Tabel V.12 : tes statistik curahan kerja di bidang pertanian ............ 80

    Tabel V.13 : Statistik deskripsi jumlah curahan kerja

    di bidang non pertanian ............................................... 82

    Tabel V.14 : sign test curahan kerja di bidang non pertanian .......... 83

    Tabel V.15 : tes statistik curahan kerja di bidang non pertanian ..... 84

    Tabel V.16 Komposisi Jumlah Penduduk Usia Kerja

    Pada Tahun 1999 dan Tahun 2010 ............................... 86

    Tabel V.19 Perubahan Tingkat Modal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    dan Pendapatan Bersih Pelaku Penjual Jamu/hari ........ 90

    Tabel V.18 Perkembangan usaha mandiri

    dan usaha baru di Kampung Kiringan .......................... 92

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xx

    DAFTAR GAMBAR

    Peta Lokasi Dusun Kiringan ............................................................ 56

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Pedoman Wawancara ................................................... 107

    Lampiran 2 Data Induk Penelitian ................................................... 110

    Lampiran 3 Uji Hipotesis ................................................................. 124

    Lampiran 4 Surat Ijin ....................................................................... 131

    Lampiran 5 Dokumentasi ................................................................. 134

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Tradisi meracik dan meminum jamu merupakan kegiatan turun

    temurun dari para leluhur. Belum diketahui secara pasti kapan tradisi

    tersebut muncul dan siapa pelopornya. Kegiatan meracik dan meminum

    jamu yang sudah ada sejak jaman dahulu tersebut dapat kita lihat dalam

    prasasti Madhawapura dari jaman Majapahit yang menyatakan bahwa

    terdapat ‘tukang meracik jamu’ yang disebut Acaraki. Prasasti ini lahir

    pada periode kerajaan Hindu-Jawa. Dalam prasasti tersebut dikatakan

    bahwa terdapat para pembuat ramuan jamu yang kemudian menjajakan

    jamu tersebut dengan cara dipikul atau digendong. Seiring perkembangan,

    maka kegiatan menjajakan jamu dengan cara digendong lebih populer di

    masyarakat jaman mahapahit daripada dengan cara dipikul. Jadi dapat

    disimpulkan bahwa kegiatan meracik dan meminum jamu ini sudah ada

    sejak dahulu.

    Di Daerah Istimewa Yogyakarta, tradisi meracik dan meminum

    jamu sangat kental melekat di dalam keraton. Baik untuk kesehatan

    maupun untuk kecantikan, para bangsawan tersebut rajin sekali meracik

    dan meminum jamu. Kegiatan meracik dan meminum jamu mulai melebar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    luas ke dalam masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Meluasnya

    kegiatan meracik dan meminum jamu dapat dilihat dengan semakin

    banyaknya masyarakat yang kemudian berprofesi sebagai penjual jamu.

    Tradisi meminum jamu telah membangkitkan bisnis usaha, diantaranya

    perdagangan jamu. Baik skala lokal, regional maupun global. Bisnis jamu

    melibatkan sejumlah pengetahuan mengenai ilmu meracik yaitu

    mengetahui penyakit dan manfaat tumbuhan guna mengobati penyakit

    tersebut. Kegiatan memproduksi jamu tradisional ini merupakan kegiatan

    industri yang tergolong dalam industri mikro berdasarkan UU UMKM

    no 20 tahun 2008 yang menyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha

    produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang

    memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-

    Undang. Pernyataan ini diperkuat dengan beberapa kriteria usaha mikro

    yang juga tercantum di dalam UU UMKM no 20 tahun 2008 yang

    menjelaskan bahwa usaha mikro bercirikan sebagai berikut :

    1. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh

    juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

    2. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00

    (tiga ratus juta rupiah).

    Pada tahun 2009 berdasarkan data dari dinas perindustrian,

    perdagangan dan koperasi jumlah usaha industri kecil di Kabupaten

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Bantul tercatat sebanyak 18.014 usaha dengan jumlah tenaga kerja

    seluruhnya 80.927 orang, keadaan ini mengalami peningkatan

    dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya, pada tahun 2008 jumlah

    usaha industri kecil di Kabupaten Bantul tercatat berjumlah 17.937 usaha

    dengan jumlah tenaga kerja 80.468 orang. Peningkatan jumlah usaha

    industria kecil pada tahun 2009 ini sesuai dengan komitmen pemerintah

    Kabupaten Bantul dalam program peningkatan dan pengembangan usaha

    mikro demi mensejahterakan rakyatnya.

    UMKM telah memberikan kontribusi yang penting dan besar

    dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat

    Indonesia. Karena itu, pemberdayaan dan pengembangan yang

    berkelanjutan perlu dilakukan agar UMKM tidak hanya tumbuh dalam

    jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing produknya.

    Salah satu pendekatan untuk mengembangkan UKM yang dianggap

    berhasil adalah melalui pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok

    diyakini lebih baik karena (1) UKM secara individual biasanya tidak

    sanggup menangkap peluang pasar dan (2) Jaringan bisnis yang terbentuk

    terbukti efektif meningkatkan daya saing usaha karena dapat saling

    bersinergi. Oleh karena itu terdapat beberapa program pengembangan

    UMKM berbasis kelompok yang dilakukan oleh pemerintah seperti

    melalui (1) extension workers, (2) penyediaan motivator kepada kelompok

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    usaha, (3) pemberian dukungan teknis melalui unit pelayanan teknis dan

    BDS, (4) pelaksanaan trade fairs untuk mengembangkan jejaring

    pemasaran UMKM, (5) pembuatan trading house, dan lain-lain. Beberapa

    nama juga telah dikaitkan dengan model pendekatan kelompok ini

    misalnya: Sentra UKM, Klaster, Perkampungan Industri Kecil (PIK),

    Lingkungan Industri Kecil (LIK), Enclave, Agropolitan dan lain

    sebagainya. Kementerian Negara Koperasi dan UKM secara intensif

    melaksanakan pengembangan UKM melalui pendekatan kelompok ini

    sejak akhir tahun 2000 dengan didirikannya BPS-KPKM dan

    dilaksanakannya program Sentra UKM pada tahun 2001.

    Seiring perkembangan industri yang ada maka pemerintahan

    Kabupaten Bantul kemudian mulai menetapkan beberapa daerah menjadi

    sentra industri. Diharapkan dengan adanya sentra industri dapat berhasil

    meningkatkan kapasitas daya saing usaha, mengoptimalkan potensi

    sumberdaya manusia dan sumberdaya alam setempat, memperluas

    kesempatan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan nilai tambah

    usaha kecil.

    Kampung Kiringan merupakan salah satu Kampung di Kabupaten

    Bantul yang ditetapkan sebagai sentra industri jamu tepatnya sentra

    industri jamu gendong. Penetapan Kampung Kiringan ini dikarenakan

    Kampung Kiringan notabene masyarakatnya sebagian besar mempunyai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    aktivitas sebagai penjual jamu tradisional dan dengan gigih tetap

    mempertahankan tradisi turun temurun leluhur dalam kegiatan meracik

    dan meminum jamu. Mulai dari kegiatan produksi, distribusi dan

    konsumsi. Dari kegiatan produksinya, sebagian penjual jamu tetap

    menggunakan pipisan dan gandek sebagai alat untuk menghaluskan

    ramuan (pipisan dan gandek alat yang terbuat dari batu). Kegiatan

    distribusi, para penjual jamu tersebut dahulu memasarkan jamu-jamu

    dengan cara digendong tetapi sekarang karena adanya perkembangan

    zaman, maka para penjual jamu menggunakan fasilitas transportasi sepeda

    untuk memasarkannya dan sebagian kecil ada juga yang memakai

    kendaraan bermotor. Dalam penyajian jamu, para penjual jamu tetap

    mempertahankan penyajian layaknya jaman dahulu yaitu dengan

    menggunakan tempurung kelapa atau sering disebut”bathok” dan

    memeras bahan jamu setengah jadi tersebut ditempat konsumen berada

    atau sering disebut dengan istilah jurjuran, sehingga ketika diminum maka

    akan terasa kesegarannya. Bahan-bahan jamu yang digunakan untuk

    meracik jamu gendong sebagian besar berasal dari lingkungan sekitar

    yang dapat diambil dari sekeliling tempat para penjual jamu gendong.

    Beberapa bahan jamu tersebut antara lain : kunyit, daun ketela pohon,

    jahe, kunir, buah asem dan masih banyak lagi yang biasanya dapat diracik

    di dalam jamu gendong.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Di wilayah ini terdapat 125 penjual jamu yang sampai saat ini

    masih menjajakan jamu peresan setiap pagi sampai dengan sore. Kegiatan

    meracik jamu ini sudah menjadi warisan dari leluhurnya, sehingga akan

    sangat terasa ketika kita memasuki wilayah ini saat pagi menjelang, kita

    akan disuguhi oleh berbagai aroma bau-bau bahan-bahan tradisional yang

    sedang dihaluskan. Selain sebagai produsen dalam pembuatan jamu

    gendong, para penjual jamu juga langsung bertindak sebagai pihak

    distributor jamu-jamu mereka. Bahkan di desa ini, terdapat perkumpulan

    bagi para penjual jamu yang dinamakan Koperasi “SERUNI PUTIH”

    perkumpulan Perempuan Pengrajin Jamu Gendhong Dampingan “MITRA

    PRANATA”PROVINSI DIY.

    Karena keuletan dan minat yang serius dari para penjual jamu

    untuk melayani masyarakat dalam menyediakan jamu tradisional. Desa

    kiringan mulai dijadikan daerah sentra industri jamu gendong sejak tahun

    2000. Dengan adanya pengembangan dari pemerintah Kabupaten Bantul

    dimana Kampung Kiringan menjadi sentra industri jamu gendong maka

    akan membawa pengaruh bagi masyarakat di desa itu. Bertitik tolak dari

    latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

    berjudul ”Perbedaan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung

    Kiringan Sebelum dan Sesudah Menjadi Sentra Industri Jamu Gendong”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    B. Rumusan Masalah

    1. Apakah ada perbedaan jumlah pendapatan keluarga masyarakat

    Kampung Kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra

    industri jamu gendong ?

    2. Apakah ada perbedaan curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan

    dalam bidang pertanian sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra

    industri jamu gendong ?

    3. Apakah ada perbedaan curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan

    dalam bidang non pertanian pertanian sebelum dan sesudah menjadi

    daerah sentra industri jamu gendong ?

    4. Apakah ada perbedaan tingkat pengangguran masyarakat Kampung

    Kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri jamu

    gendong ?

    5. Apakah ada perubahan jumlah keluarga miskin di Kampung Kiringan

    sebelum dan sesudah menjadi daerah sentra industri?

    C. Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu perbedaan yang terjadi

    di tengah-tengah masyarakat Kampung Kiringan sebelum adanya sentra

    industri dan sesudah adanya sentra industri dilihat dari kondisi sosial

    ekonomi masyarakat Kampung Kiringan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    D. Tujuan Penelitian

    Tujuan dalam penelitian ini setara dengan hal-hal yang ingin

    diketahui dalam penelitian yaitu :

    1. Untuk mengungkapkan dan menganalisis jumlah pendapatan keluarga

    masyarakat Kampung Kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah

    sentra industri.

    2. Untuk mengungkapkan dan menganalisis besarnya curahan kerja

    masyarakat Kampung Kiringan dalam bidang pertanian sebelum dan

    sesudah menjadi daerah sentra industri.

    3. Untuk mengungkapkan dan menganalisis besarnya curahan kerja

    masyarakat Kampung Kiringan dalam bidang non-pertanian sebelum

    dan sesudah menjadi daerah sentra industri.

    4. Untuk mengungkapkan dan menganalisis besarnya tingkat

    pengangguran masyarakat Kampung Kiringan sebelum dan sesudah

    menjadi daerah sentra industri.

    5. Untuk mengungkapkan dan menganalisis jumlah keluarga miskin

    masyarakat Kampung Kiringan sebelum dan sesudah menjadi daerah

    sentra industri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    E. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Kampung Kiringan

    Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan dorongan bagi

    kampung kampung yang berpotensi untuk menjadi sentra industri

    sehingga dapat mengembangakan industri mikro yang ada.

    2. Bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

    Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbagan

    bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul untuk

    terus memberikan dukungan bagi pengembangan sentra industri.

    3. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi dan salah satu

    referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

    4. Bagi peneliti

    Penulis dapat menerapkan teori-teori yang telah dipelajari di dalam

    bangku kuliah dengan praktek penelitian. Sehingga hal-hal yang telah

    dipelajari dapat dikembangkan untuk melayani masyarakat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Industri Kecil Jamu Tradisional

    1. Pengertian Industri/ Usaha Kecil

    Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan

    mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi

    yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha

    perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari

    industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam

    bentuk jasa.

    Industri menurut ensiklopedi Indonesia adalah bagian dari

    proses produksi yang tidak secara langsung atau mendapatkan barang-

    barang atau bahan dasar secara kimiawi sehingga menjadikan lebih

    berharga untuk dipakai manusia. Untuk memberikan batasan yang

    jelas pada industri, selain dibedakan pengubahan dan pengolahan

    bahan, juga diperhitungkan suatu kriteria lain; kompleksitas dari

    peralatan yang dipakai perusahaan yang mengambil bahan dasar dari

    alam, kemudian langsung mengolahnya melalui peralatan mekanis

    yang komplek disebut industri (Ensiklopedi Indonesia, 1982 : 121).

    Industri menurut R. Soetarto dalam ensiklopedi ekonomi

    adalah usaha produksi. Usaha ini terutama dalam bidang produksi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    perusahaan yang menyelenggarakan jasa-jasa (Ensiklopedi Ekonomi,

    1996 : 117).

    Industri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah

    kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan

    sarana dan peralatan, misalnya mesin (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

    1996 :121)

    Pengertian usaha kecil menurut UU no 20 ( pasal 1 ) tahun

    2008 tentang UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

    sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang

    bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

    yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

    tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang

    memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam

    Undang-Undang ini.

    Kriteria yang dapat dipergunakan sebagai ukuran untuk

    menetapkan besar kecilnya seorang pengusaha atau suatu perusahaan

    tergantung dari sudut pandang penilai. Dari berbagai literatur kriteria

    untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan antara lain

    besarnya modal yang dimiliki, kapasitas produksi, banyaknya tenaga

    buruh yang dipekerjakan, dan seberapa jauh dominasi perusahaan

    tersebut pada pasar untuk produk sejenis dan sebagainya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    2. Klasifikasi Industri Kecil

    Menurut UU UMKM no 20 tahun 2008 usaha mikro adalah

    usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha

    perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

    dalam Undang-Undang ini. Yang memiliki beberapa kriteria antara

    lain :

    a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima

    puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

    usaha; atau

    b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00

    (tiga ratus juta rupiah).

    3. Tujuan Pengembangan Industri Kecil

    Beberapa tujuan dari adanya pengembangan industri antara lain

    sebagai berikut :

    a. Memperluas kesempatan kerja, dengan adanya pembangunan

    industri kecil semakin bertambah pula jumlah industri kecil maka

    akan semakin banyak tenaga kerja yang terserap oleh karena itu

    kesempatan kerja akan semakin bertambah.

    b. Meratakan kesempatan berusaha, dengan adanya pembangunan

    industri kecil maka semakin besar pula kesempatan bagi

    masyarakat untuk membuka usaha sesuai dengan keahlian mereka

    masing-masing.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    c. Menunjang pembangunan daerah, dengan adanya pembangunan

    industri kecil maka dapat membantu pembangunan daerah. Angka

    pengangguran berkurang dan pendapatan masyarakat menjadi

    meningkat yang menyebabkan PDB turut serta meningkat dimana

    ha ini dapat menyebabkan dana untuk pembangunan daerah

    bertambah.

    d. Memanfaatkan SDA dan SDM yang ada, dengan adanya

    pembangunan industri kecil maka SDA maupun SDM yang ada

    dapat lebih memiliki nilai guna, misalnya batu dari letusan

    gunung berapi yang semula hanya untuk bahan bangunan setelah

    ada para pengrajin batu, maka nilai batu menjadi semakin

    bertambah.

    Selain itu UU no 20 ( pasal 4 ) Tahun 2008 menjelaskan

    prinsip dan pemberdayaan usaha kecil sebagai berikut :

    a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan usaha

    mikro, kecil, dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa

    sendiri

    b. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan

    berkeadilan

    c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi

    pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan

    Menengah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;dan

    e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

    secara terpadu.

    Selain itu dalam UU no 20 tahun 2008 juga dijelaskan tentang

    tujuan pemberdayaan UMKM adalah sebagai berikut :

    a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,

    berkembang, dan berkeadilan

    b. Mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

    menjadi usaha yang tangguh dan mandiri

    c. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan

    daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan,

    pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

    4. Wilayah Sentra Industri

    Dalam Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM

    No: 32/Kep/M.KUKM/IV/2002,tanggal 17 April 2002 tentang

    Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Sentra UKM, SENTRA

    didefinisikan sebagai pusat kegiatan di kawasan/lokasi tertentu dimana

    terdapat UKM yang menggunakan bahan baku/sarana yang

    sama,menghasilkan produk yang sama/sejenis serta memiliki prospek

    untuk dikembangkan menjadi klaster.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    B. Perkembangan Industri Jamu

    1. Pengertian Perkembangan

    Perkembangan berarti suatu perubahan dari tingkat rendah

    ketingkat yang lebih tinggi, atau maju, terutama diletakkan atas

    perkembangan ekonomi, sehingga unsur-unsur yang diperhatikan

    adalah faktor-faktor yang memperlancar maupun menghambat

    perkembangan itu sendiri, termasuk perhatian terhadap faktor-faktor

    non ekonomi. Apabila perkembangan ekonomi dianggap sebagai

    pemupukan kapital dan penerapan teknologi modern serta spesialisasi

    produksi yang skalanya berubah atau bertambah besar, maka ini

    mengandung implikasi bahwa ada struktur sosio-politik dimana faktor-

    faktor itu berperan (Schrool, 1981 : 4). Jadi perkembangan industri

    yang dimaksud disini adalah adanya kemajuan maupun kemunduran

    dari industri itu sendiri.

    2. Perkembangan Jamu Tradisional

    Jamu tradisional menurut Ensiklopedi Indonesia (1982 : 1538)

    adalah ramuan obat yang diolah menurut tradisi, sudah dikenal

    secara turun temurun menggunakan bahan dasar dari hewan,

    tumbuhan, bahan galian, ramuan yang disarikan dari bahan-bagan itu,

    dan campuran dari bahan-bahan tersebut. Produksi jamu dewasa ini

    dilakukan melalui pabrik, atau berupa usaha perorangan termasuk

    jamu gendong. Jamu dikenal dalam berbagai bentuk, antara lain:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    tablet, kapsul, serbuk, cairan, krim, salep, param, pilis, tapal, rajangan

    untuk diseduh.

    Pengertian obat tradisional atau jamu tradisional berdasarkan

    Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1

    menyebutkan bahwa obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan

    yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan

    galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara

    tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan

    pengalaman.

    Industri obat tradisional Indonesia berkembang pesat dari

    dahulu sampai sekarang. Pesatnya perkembangan industri obat

    tercermin dari jumlah perusahaan yang semakin marak berkembang di

    Indonesia. Pada tahun 1981, jumlah perusahaan obat baru mencapai

    165 buah, bahkan pada tahun 1991 dan tahun 2000, jumlah tersebut

    meningkat masing-masing menjadi 427 dan 985 perusahaan.

    Begitupula perkembangan industri jamu di kiringan terbukti pada

    tanggal 17 Mei 2008 tercacat jumlah penjual jamu pada Peningkatan

    Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Kiringan II bernaung 103

    penjual jamu dan bertambah menjadi berjumlah 118 orang pada tahun

    2009 (Kompas, 1 April 2009).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    3. Industri Berbasis Tradisional

    Keberadaan jamu tradisional sudah tidak aneh bagi masyarakat

    Indonesia. Sejak jaman dahulu, nenek moyang kita sudah banyak

    mengkonsumsi jamu tradisional untuk menjaga kesehatan ataupun

    mengobati penyakit. Dewasa ini, dengan kesadaran back to nature atau

    kembali ke alam, nampaknya penggunaan jamu tradisional yang

    berbahan baku alam perlu dipertimbangkan dibandingkan dengan obat

    modern yang berbahan baku kimia. Di Indonesia, industri jamu

    memiliki asosiasi yang diakui pemerintah sebagai asosiasi bagi

    pengusaha jamu dan obat bahan alam di Indonesia yaitu Gabungan

    Pengusaha Jamu dan Obat bahan alam Indonesia (GP Jamu). Anggota

    GP Jamu terdiri dari produsen, penyalur dan pengecer. Hingga saat ini

    GP Jamu menghimpun 908 anggota, yang terdiri dari 75 unit industri

    besar (Industri Obat bahan alam/IOT) dan 833 industri kecil yang

    sering disebut dengan Industri Kecil Obat Bahan Alam (IKOT).

    www.bi.go.id/NR/rdonlyres/.../IndustriJamuTradisionalSyariah1.pdf

    Sedangkan di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta,

    industri kecil jamu tradisional mulai berdiri sejak tahun 1950-an oleh

    para leluhur dan terus sampai saat ini. Sehingga saat ini Kabupaten

    Bantul tersebut khususnya Desa Kiringan terkenal sebagai salah satu

    sentra jamu tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Peningkatan

    industri jamu tradisional ini secara ekonomi akan menambah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    pendapatan daerah terutama untuk Desa Kiringan pada khususnya dan

    Kabupaen Bantul pada umumnya. Namun tidak dapat dielakan

    memang banyak sekali kendala-kendala dalam menghadapi

    perkembangan jaman yang begitu cepat ini. Para pengusaha jamu

    gendong yang tergolong industri kecil ini harus berlomba-lomba

    dengan perusahaan sejenis yang lebih besar agar mampu tetap hidup.

    Dalam bukunya Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha

    Kecil (Sjaifudian, 1995) memaparkan beberapa kekuatan dan

    kelemahan yang dihadapi oleh industri kecil seperti jamu gendong ini

    antara lain :

    Tabel II.1 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil

    Faktor Kekuatan Kelemahan

    Sumber daya Manusia • Motivasi yang kuat

    untuk mempertahankan usahanya

    • Suplai tenaga kerja yang melimpah

    • Kemampuan melihat pengembangan usaha terbatas

    Ekonomi • Mengandalkan sumber-sumber keuangan informal yang mudah diperoleh

    • Mengisi segmen pasar bawah yang tinggi permintaanya

    • Nilai tambah yang diperoleh relatif rendah

    • Pengelolaan uang untuk konsumsi dan produksi belum terpisah

    • Tergantung pada modal kerja

    Lembaga pendukung

    • Budaya atau kekerabatan dapat

    • Kemampuan koordinasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    mengalangkan pemberdayaan pengusaha kecil

    • Lembaga kekerabatan bisa berfungsi sebagai sarana konsultasi sekaligus kontrol terhadap implementasi program dan intervensi

    berdasarkan pembagian kerja masih terbatas

    Program dan intervensi Permodalan • Membantu kelancaran

    pengembangan usaha • Kebutuhan modal

    berbeda-beda pada usaha yang tingkat pengembangannya juga berbeda

    • Industri kecil menghadapi kendala administrative

    Pemasaran • Pola keterkaitan membuka peluang pasar

    • Pengelompokan(aglomerasi) dalam batas-batas tertentu memberikan keuntungan melalui penekanan ongkos produksi, meningkatkan akses ke sumber daya

    • Posisi tawar yang rendah cenderung menyudutkan pengusaha kecil

    • Meningkatkan persaingan melalui proses tiru meniru, akumulasi menjadi terbatas

    Kinerja Padat karya • Jaringan pengaman

    masalah kelangkaan kesempatan kerja

    • Kurang memperhatikan kualitas kesempatan kerja

    • Sering mengandalkan tenaga kerja tak dibayar

    • Cenderung ekploitstif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    terhadap tenaga kerja untuk mengejar tingkat penghasilan

    Nilai tambah rendah

    • Efisiensi dalam penggunaan bahan baku

    • Proses akumulasi sulit terjadi

    Lentur dan luwes

    • Daya tahan hidupnya tinggi terutama dalam hal situasi ekonomi yang kurang menguntungkan

    • Spesialisasi dan akumulasi terbatas

    Strategi usaha jangka pendek

    • Proses pengembalian modal dapat cepat tercapai

    • Usaha bersifat sementara (ad hoc)

    • Kurang antisipatif terhadap dinamika ekonomi makro

    Sumber : sjaifudian, 1995

    C. Indikator-Indikator Sosial Ekonomi

    1. Pendapatan

    Pendapatan pada dasarnya merupakan balas jasa yang diterima

    pemilik faktor produksi atas pengorbannya dalam proses produksi.

    Masing-masing faktor produksi seperti: tanah akan memperoleh balas

    jasa dalam bentuk sewa tanah, tenaga kerja akan memperoleh balas

    jasa berupa upah /gaji, modal akan memperoleh balas jasa dalam

    bentuk bunga modal, serta keahlian termasuk para enterprenuer akan

    memperoleh balas jasa dalam bentuk laba (Sadono Sukirno, 1995).

    Menurut Sunuharyo dalam mulyanto Sumardi dan Han Dieter-

    Evers (1982), dilihat dari pemanfaatan tenaga kerja, pendapatan yang

    berasal dari balas jasa berupa upah atau gaji disebut pendapatan tenaga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    kerja (Labour Income), sedangkan pendapatan dari selain tenaga kerja

    disebut dengan pendapatan bukan tenaga kerja (Non Labour Income).

    Dalam kenyataannya membedakan antara pendapatan tenaga

    kerja dan pendapatan bukan tenaga kerja tidaklah selalu mudah

    dilakukan. Ini disebabkan karena nilai output tertentu umumnya terjadi

    atas kerjasama dengan faktor produksi lain. Oleh karenan itu dalam

    perhitungan pendapatan migran dipergunakan beberapa pendekatan

    tergantung pada lapangan pekerjaannya. Untuk yang bekerja dan

    menerima balas jasa berupa upah atau gaji dipergunakan pendekatan

    pendapatan (income approach), bagi yang bekerja sebagai pedagang,

    pendapatannya dihitung dengan melihat keuntungan yang

    diperolehnya. Untuk yang bekerja sebagai petani, pendapatannya

    dihitung dengan pendekatan produksi (Production Approach). Dengan

    demikian berdasarkan pendekatan di atas dalam pendapatan pekerja

    migran telah terkandung balas jasa untuk skill yang dimilikinya.

    Penghasilan keluarga menurut Gilarso (1992:41) dapat

    bersumber pada :

    a. Usaha sendiri (wiraswasta) misalnya berdagang, mengerjakan

    sawah, atau menjalankan perusahaan sendiri.

    b. Bekerja pada orang lain misalnya bekerja di kantor atau

    perusahaan sebagai pegawai atau karyawan baik swasta maupun

    pemerintah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    c. Hasil dari milik misalnya mempunyai sawah yang disewakan,

    mempunyai rumah disewakan, dan meminjamkan uang dengan

    bunga tertentu

    Gilarso juga mengungkapkan bahwa penghasilan keluarga

    adalah sebagai bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau

    balas jasa atau sumbagan seseorang terhadap proses produksi.

    Penghasilan keluarga juga dapat diterima dalam bentuk barang,

    misalnya tunjangan beras, hasil dari sawah ddan pekarangan atau

    fasilitas seperti rumah dinas dan pengobatan gratis.

    2. Curahan Kerja

    a. Pengertian Curahan Kerja

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Setyawan,

    2006:19) jam kerja adalah waktu yang dijadwalkan bagi pegawai

    dan sebagainya untuk bekerja, sedangkan dalam Kamus Istilah

    Ekonomi (Setyawan, 2006: 19) jam kerja adalah ukuran

    menghitung lamanya karyawan melaksanakan pekerjaannya.

    b. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Curahan Kerja

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi curahan waktu

    atau jam kerja menurut suroto (dalam setyawan, 2006:20) antara

    lain :

    1) Iklim atau musin

    2) Jenis pekerjaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    3) Tingkat pendapatan yang telah diterima

    c. Pengaruh curahan jam kerja terhadap pendapatan masyarakat

    Jam kerja memiliki pengaruh terhadap pendapatan seperti

    yang dikemukakan oleh simanjutak (Setyawan, 1998:20) bahwa

    pendapatan keluarga yang bersangkutan sebanding dengan waktu

    yang disediakan untuk bekerja. Jadi dapat disimpulkan jika

    waktu/jam kerja bertambah maka pendapatan seseorang akan

    bertambah pula dengan demikian curahan kerja dapat

    mempengaruhi tingkat pendapatan.

    3. Tingkat Pengangguran

    Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu

    masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya

    terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat merosot.

    Menurut pemerintah orang-orang yang punya pekerjaan adalah

    tergolong bekerja sedangkan orang-orang yang tidak mempunyai

    pekerjaan akan tetapi sedang dalam usaha mencari pekerjaan tergolong

    pengangguran, orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi

    tidak bermaksud untuk mecari pekerjaan tidak dimasukkan dalam

    kelompok angkatan kerja. Tingkat pengangguran dihitung dari jumlah

    orang yang menganggur dibagi dengan seluruh angkatan kerja.

    Para ahli ekonomi telah membagi tiga jenis pengangguran,

    yaitu: siklis, struktural, dan friksioner.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    a. Pengangguran siklis adalah pengangguran yang terjadi akibat

    perekonomian yang mengalami resesi sehingga output berada

    dibawah level full employment. Full employment adalah kondisi

    pada jangka panjang saat seluruh output yang diproduksi

    merupakan output yang optimal yang dapat diproduksi, yang

    berarti seluruh faktor produksi diberdayakan.

    b. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi akibat

    ketidak sesuaian jenis pekerjaan dengan kapabilitas tenaga kerja.

    Contoh; masa revolusi industri dimana kebutuhan tenaga kerja

    beralih ke tenaga kerja yang membutuhkan skill untuk

    menjalankan mesin. Akibatnya tenaga kerja yang tidak mampu

    menjalankan mesin menganggur.

    c. Pengangguran Friksional adalah pengangguran yang pasti ada,

    meskipun dalam kondisi full employment. Pengangguran ini

    terjadi akibat proses rekrutmen tenaga kerja yang membutuhkan

    waktu untuk mendapatkan pekerjaan. Bisa juga sebagai pekerja

    yang keluar dari tempat kerjanya untuk mendapatkan pekerjaan

    yang lebih sesuai dengan keinginannya.

    Tingkat penganguran adalah perbandingan jumlah

    pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam

    persen dengan rumus :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Tingkat pengangguran =

    X 100%

    (Irawan:1992)

    4. Tingkat Kemiskinan

    a. Pengertian Kemiskinan

    Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi

    pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan

    kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat

    kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis

    kemiskinan ( poverty line ) merupakan masalah besar di banyak

    negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Banyak program

    yang dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi

    jumlah orang miskin dan perbedaan pendapatan antara kelompok

    miskin dan kelompok kaya di tanah air, misalnya inpres desa

    tertinggal (IDT), pengembangan industri kecil dan rumah tangga,

    khususnya di daerah pedesaan, transmigrasi, dan masih banyak

    lagi.

    John friedman menginterprestasikan kemiskinan sebagai

    ketidakmampuan seseorang atau sekelompok untuk

    mengakumulasikan “basis kekuasaan sosial”. Basis kekuasaan

    sosial adalah kemampuan untuk menguasai peluang strategi yang

    bisa mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik seseorang .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    menurut fiedman (bayo, 1991:89) ada 6 peluang strategis atau

    basis kekuasaan yang dapat dikategorikan kedalam kedua

    kelompok yaitu primer dan sekunder , dengan penjelasan sebagi

    berikut :

    1) Basis kekuasaan sosial primer

    a) Pengetahuan dan keterampilan

    b) Organisasi sosial dan politik

    c) Harta produksi

    2) Basis kekuasaan sosial sekunder

    a) Sumber-sumber keuangan

    b) Jaringan sosial

    c) Informasi sosial

    Sedangkan dalam Soedarno (1988:149) kemiskinan dibedakan

    menjadi dua yaitu kemiskinan mutlak dan kemiskinan relatif.

    Kemiskinan mutlak diartikan sebagai ketidakmampuan

    seseorang atau sekelompok untuk memenuhi kebutuhan dasarnya,

    bahkan kebutuhan fisik minimumnya untuk makanan, perumahan,

    bahan bakar, air, pakaian, pendidikan, dan kesehatan dianggap miskin

    dalam arti absolut. Sedangkan kemiskinan relatif adalah

    ketidaksamaan kesempatan dan ketidaksamaan di antara berbagai

    lapisan masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa dalam

    menikmati kehidupan yang makmur.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    b. Kriteria Kemiskinan

    Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum dan

    dikenal antara lain :

    1) Kemiskinan Absolut

    Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan

    pendapatan dan kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas

    pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar ( basic need ).

    Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :

    a) Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.

    b) Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.

    2) Kemiskinan Relatif

    Semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang

    kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang

    selalu miskin. Sehingga Bank Dunia (world bank) membagi

    aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain :

    a) Jika 40 % jumlah penduduk dengan pendapatan terendah

    menerima kurang 12 % dari GNP, maka dapat disebut

    kepincangan mencolok.

    b) Jika 40 % jumlah penduduk dengan pendapatan terendah

    menerima kurang 17 % dari GNP, maka dapat disebut

    kepincangan sedang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    c) Jika 40 % jumlah penduduk dengan pendapatan terendah

    menerima lebih dari 17 % dari GNP, maka dapat disebut

    kepincangan normal

    Sedangkan tolok ukur untuk kriteria rumah tangga

    miskin di Indonesia yang bersumber pada BPS hasil susenas

    adalah sebagi berikut :

    Tabel II.2 Kriteria Batas Kemiskinan dari BPS

    Tahun 1996-2010 (Pendapatan per Kapita/bulan)

    Tahun Batas Miskin (Rp/Kapita/Bulan) Kota (Rp) Desa (Rp) 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

    42.032 96.959 92.402 89.845 91.632 100.011 130.499 138.803 143.455 150.799 174.290 187.942 204.896 222.123 232.989

    31.366 72.780 74.272 69.420 73.648 80.382 96.512 105.888 108.725 117.259 130.584 146.837 161.831 179.835 192.354

    Sumber: Statistik Indonesia, BPS Source: Statistical Yearbook of Indonesia, BPS Menurut kuncoro ( 2007:107) yang mengutip Sharp, penyebab

    kemiskinan adalah:

    1) Secara mikro kemiskinan minimal karena adanya ketidaksamaan

    pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki

    sumber daya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah.

    2) Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumberdaya

    manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti

    produktivitasnya rendah, yang pada gilirannya upah juga rendah.

    Rendahnya kualitas sumber daya ini karena rendahnya pendidikan,

    nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau karena

    keturunan.

    3) Kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal. Ketiga

    penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori lingkaran setan

    kemiskinan (vicious circle poverty). Adanya keterbelakangan,

    ketidaksempurnaan pasar, kurangnya modal menyebabkan

    produktivitas rendah sehingga mengakibatkan rendahnya

    pendapatan yang diterima. Rendahnya pendapatan akan

    berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi yang

    berakibat pada keterbelakangan, begitu dan seterusnya berputar

    pada permasalahan-permasalahan yang serupa.seperti terlihat pada

    gambar :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Tabel II.3 Gambar lingkaran setan kemiskinan( the vicious circle of poverty)

    Sumber : kuncoro (2000:107)

    Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/Badan

    Koordinasi keluarga Berencana Nasional (1996:11) ada beberapa

    faktor yang menyebabkan keluarga masuk dalam kategori prasejahtera

    dan keluarga sejahtera 1 yang tergolong miskin, antara lain :

    a) Faktor internal

    i. Kesakitan

    ii. Kebodohan

    iii. Ketidaktahuan

    iv. Ketidakterampilan

    v. Ketertinggalan teknologi

    vi. Ketidakpunyaan modal

    Ketidaksempurnaan pasar Keterbelakangan Ketertinggalan

    Kekurangan Modal

    Investasi Produktivitas Rendah Tabungan rendah Pendapatan Rendah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    b) Faktor eksternal

    i. Struktur sosial ekonomi yang menghambat peluang untuk

    berusaha dan meningkatkan pendapatan

    ii. Nilai-nilai dan unsur-unsur budaya yang kurang mendukung

    upaya penimgkatan kualitas keluarga

    iii. Kurangnya aksses untuk dapat memanfaatkan fasilitas

    pembangunan.

    Untuk mengukur keberadaan keluarga menurut tingkat

    kesejahteraannya telah dikembangkan 23 indikator operasional yang

    menggambarkan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar keluarga,

    kebutuhan sosial-psikologis dan kebutuhan pengembangan. Tahap

    Keluarga menurut tingkat kesejahteraannya adalah sebagai berikut.

    1) Keluarga Pra Sejahtera, yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat

    memenuhi kebutuhan dasarnya (basic-needs) secara minimal,

    seperti kebutuhan spiritual, pangan, dan kesehatan.

    2) Keluarga Sejahtera 1, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat

    memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat

    memenuhi kebutuhan sosial psikologis, seperti kebutuhan akan

    pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan

    lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.

    3) Keluarga Sejahtera 2, yaitu keluarga-keluarga yang disamping

    telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    memenuhi kebutuhan sosial- psikologisnya, tetapi belum dapat

    memenuhi kebutuhan pengembanganya, seperti kebutuhan untuk

    menabung dan memperoleh informasi.

    4) Keluarga Sejahtera 3, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat

    memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial-psikologis, dan

    pengembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberi

    sumbangan yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan

    materi, dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

    5) Keluarga Sejahtera 3 Plus, yaitu keluarga-keluarga yang telah

    dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial-psikologis dan

    pengembanganya serta telah dapat memberikan sumbangan yang

    teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan .

    Menurut konsep BKKBN sebuah keluarga disebut miskin atau

    kurang sejahtera apabila masuk kategori Pra Sejahtera dan Sejahtera 1.

    Adapun indikator – indikator yang dipakai untuk mengukurnya adalah

    sebagai berikut:

    1) Pra Sejahtera adalah keluarga-keluarga yang belum dapat

    memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan

    spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan keluarga

    berencana. Secara operasional mereka tampak dalam

    ketidakmampuan untuk memenuhi salah satu indikator sebagai

    berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    a) Menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;

    b) Makan minimal 2 kali per hari;

    c) Pakaian lebih dari satu pasang;

    d) Sebagian besar lantai rumahnya tidak dari tanah; dan

    e) Jika sakit dibawa ke sarana kesehatan;

    2) Keluarga Sejahtera I, adalah keluarga-keluarga yang telah dapat

    memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat

    memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis seperti kebutuhan

    pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan

    tempat tinggal dan transportasi. Secara operasional mereka tampak

    tidak mampu memenuhi salah satu dari indikator sebagai berikut:

    a) Menjalankan ibadah secara teratur;

    b) Minimal seminggu sekali makan daging/telur/ikan;

    c) Minimal memiliki baju baru sekali dalam setahun;

    d) Luas lantai rumah rata2 8 m2 per anggota keluarga;

    e) Tidak ada anggota keluarga yang berusia 10-60 tahun yang

    buta huruf latin;

    f) Semua anak berusia 5 s.d 15 tahun bersekolah;

    g) Salah satu anggota keluarga memiliki penghasilan tetap; dan

    h) Dalam 3 bulan terakhir tidak sakit dan masih dapat

    melaksanakan fungsinya dengan baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    D. Penelitian Terdahulu

    Dalam beberapa penelitian sebelumnya yang meneiliti mengenai

    dampak sosial ekonomi mengenai suatu perkembangan dari sebuah

    kegiatan adalah Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Objek Wisata

    Ketep Pass Bagi Masyarakat Sekitar yang diteliti oleh Martinus Irka Puji

    Setyawan (2006). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    metode ex post facto. Hasil dari penelitian ini bahwa pembangunan objek

    wisata ketep pass memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial

    ekonomi masyarakat sekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa data

    yang diperoleh yaitu:

    1. Dalam hal curahan kerja, masyarakat di bidang non pertanian lebih

    meningkat setelah pembangunan objek wisata ketep pass

    2. Dalam hal jenis pekerjaan, masyarakat sebagian beralih dari pertanian

    ke non pertanian

    3. Dalam hal jumlah pendapatan, masyarakat mengalami peningkatan

    pendapatan setelah adanya pembangunan objek wisata ketep pass

    4. Dalam hal jumlah keluarga miskin, masyarakat mengalami penurunan

    tingkat jumlah keluarga miskin setelah adanya pembangunan objek

    wisata ketep pass

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    E. Kerangka Teori

    Setiap Negara dalam pelaksanaan pembangunan pasti ingin

    mencapai sebuah perkembangan dimana perkembangan tersebut dapat

    mensejahterakan masyarakatnya. Begitu pula dengan sebuah daerah,

    dengan adanya peningkatan pendapatan misalnya maka akan

    menyumbangkan banyak peningkatan dalam hal sosial ekonomi. Oleh

    karena itu, setiap pronvinsi berlomba-lomba untuk meningkatkan daerah

    mereka agar semakin maju. Salah satu cara untuk meningkatkan

    daerahnya khususnya dalam hal sosial ekonomi adalah dengan

    memperhatikan industri-industri yang ada di daerah tersebut. Tidak

    terkecuali industri kecil yang ada di dalamnya. Industri kecil atau sering

    dikenal dengan UMKM. Pasalnya industri kecil menegah ini mampu juga

    untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat

    Indonesia sehingga dapat dipastikan pengangguran akan semakin

    berkurang apabila industri-industri ini terperhatikan. Salah satu cara untuk

    mengembangkan usaha industri kecil ini adalah dengan membuat sebuah

    sentra/klaster industri. Memang tidak semua industri dapat dibuat menjadi

    sentra/klaster industri karena ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk

    menjadi sentra industri antara lain :

    1. Dalam setiap sentra yang akan ditumbuhkan sebagai klaster harus

    memiliki satu usaha sejenis yang prospek pasarnya jelas. Sekurang-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    kurangnya terdapat 50 unit usaha kecil yang melakukan kegiatan

    sejenis

    2. Omzet dari keseluruhan unit usaha dalam klaster tersebut paling

    sedikit Rp 500 juta,-/bulan.

    3. Telah terjadi sentuhan teknologi yang memungkinkan tercapainya

    peningkatan produktivitas, karena masalah pokok usaha kecil di

    bidang pertanian adalah produktivitas/tenaga kerja hanya kurang dari

    3% produktivitas usaha besar disektor yang sama, atau hanya 1,5%

    dari produktivitas usaha menengah.

    4. Persyaratan lain yang berkaitan dengan infrastruktur, jaringan pasar,

    ketersediaan lembaga keuangan dan lain-lain merupakan syarat

    tambahan yang menyediakan daya tarik klaster/sentra bersangkutan

    melalui jaringan informasi.

    Sebenarnya pembentukan sebuah sentra industri/klaster bukanlah

    sebuah hal yang baru bagi pemerintahan Indonesia. Pada tahun 2001 BPS-

    KPKM menetapkan pengembangan sumberdaya UMKM melalui

    pendekatan sentra industri/klaster. Strategi ini dipilih karena dinilai fokus,

    efisien dan mempunyai fungsi akselerasi perubahan yang diharapkan

    mampu memenuhi harapan. Melalui strategi ini, sentra UMKM dijadikan

    titik masuk kedalam upaya pemberdayaan UMKM. Pendekatan ini

    didasarkan pemikiran untuk memberikan layanan kepada UMKM secara

    lebih fokus, kolektif dan efisien, karena dengan sumber daya yang terbatas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    mampu menjangkau kelompok UMKM yang lebih luas. Pendekatan ini

    juga mempunyai efektifitas yang tinggi, karena jelas sasarannya dan unit

    usaha yang ada pada sentra umumnya dicirikan dengan kebutuhan dan

    permasalahan yang sama, baik dari sisi produksi, pemasaran, teknologi

    dan lainlain. Disamping itu, sentra-sentra UMKM akan menjadi pusat

    pertumbuhan (growth pool) di daerahnya, sehingga mampu mendukung

    upaya peningkatan penyerapan tenaga kerja, nilai tambah dan ekspor . hal

    ini tertera dalam struktur Kementerian Koperasi dan UMKM RI Keppres

    Nomor 103/2001.

    Dari penyataan tersebut, maka dibentuklah sentra-sentra industri

    guna memperkuat daya saing industri kecil yang ada. Termasuk di

    wilayah Kabupaten Bantul guna mendorong pembangunan sosial ekonomi

    daerah sehingga akan tercapai masyarakat yang sejahtera dan makmur.

    Sejalan dengan pembentukan sentra-sentra industri tersebut, sentra

    industri di kampung Kiringan menjadi sentra industri jamu gendong juga

    diharapkan mampu memberikan sumbangsih bagi kemajuan sosial

    ekonomi masyarakat setempat antara lain :

    1. Dengan adanya pembentukan sentra industri maka akan meningkatkan

    produktivitas sehingga pendapatan juga meningkat

    2. Pembentukan sentra industri akan mempermudah para pelaku industri

    untuk memperoleh informasi secara cepat dan tepat misalnya seperti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    informasi bahan baku yang berkualitas bagus dan harga-harga bahan

    baku sehingga akan meningkatkan efisiensi kerja.

    3. Ketika sentra industri sudah maju pesat diharapkan mampu menyerap

    tenaga kerja , membuka lapangan pekerjaan dan dapat menjadi sumber

    pendapatan yang dapat diandalkan.

    4. Selain itu, diharapkan sentra industri dapat menjadi pendorong

    perekonomian pemerintah daerah guna pembangunan dan kemajuan

    daerah.

    F. Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti kemudian beranggapan

    bahwa perkembangan industri jamu gendong menjadi sentra industri di

    wilayah Kabupaten Bantul memberi pengaruh positif terhadap kondisi

    sosial ekonomi masyarakat setempat seperti :

    1. Dalam hal jumlah pendapatan keluarga masyarakat Kampung Kiringan

    meningkat sesudah menjadi daerah sentra industri.

    2. Dalam hal jumlah curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam

    bidang pertanian menurun sesudah menjadi daerah sentra industri.

    3. Dalam hal jumlah curahan kerja masyarakat Kampung Kiringan dalam

    bidang non -pertanian meningkat sesudah menjadi daerah sentra

    industri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    4. Dalam hal tingkat pengangguran masyarakat Kampung Kiringan

    mengalami penurunan sesudah menjadi daerah sentra industri.

    5. Dalam hal jumlah keluarga miskin masyarakat Kampung Kiringan

    mengalami penurunan sesudah menjadi daerah sentra industri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Metode

    penelitian deskriptif komparatif adalah metode yang bersifat ex post facto

    atrinya data dikumpulkan setelah semua kejadian telah selesai

    berlangsung. Penelitian ini dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan

    menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang ada. Jenis penelitian

    deskriptif komparatif dilakukan untuk membandingkan suatu variabel

    (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    Waktu : Januari 2011 sampai dengan Mei 2011

    Lokasi : Kampung Kiringan, Canden Jetis Bantul

    Kampung kiringan merupakan salah satu kampung yang

    ditetapkan oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Bantul pada tahun 2000

    sebagai sentra industri jamu gendong yang terdapat di wilayah kabupaten

    Bantul. Penulis tertarik untuk meneliti kampung tersebut karena sejalan

    dengan perkembangan jaman, aktivitas menjual jamu tetap menjadi

    pekerjaan populer di kalangan Masyarakat Kiringan dan tetap dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    mencukupi kehidupan mereka dengan aktivitas yang sudah lama dilakoni

    tersebut.

    Perkembangan industri jamu menjadi sentra industri yang

    ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul ini diharapkan mampu

    meningkatkan kapasitas daya saing usaha, mengoptimalkan potensi

    sumberdaya manusia dan sumberdaya alam setempat, memperluas

    kesempatan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan nilai tambah

    usaha kecil. Sehingga dengan kondisi yang demikian dapat berpengaruh

    positif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Kampung Kiringan.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh masyarakat di

    Kampung Kiringan, Canden, Jetis, Bantul yang berjumlah 255 Kepala

    Keluarga yang terdiri dari beberapa Rukun tetangga dengan daftar

    table sebagai berikut :

    Tabel III.1 Populasi Masyarakat Kiringan Tahun 2011

    No Nama RT Jumlah KK 1 2 3 4 5

    RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5

    49 51 51 51 53

    Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 2011.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut. Sampel yang diambil berdasarkan daftar tabel

    pengambilan sampel yang dibuat oleh Krejcie dan Morgan (1970)

    dalam Uma Sekaran (1992), maka akan diambil sebanyak 155 sampel.

    Dalam tabel tersebut sampel sebanyak 155 mewakili populasi

    sebanyak 260. Dengan pengambilan sampel melebihi populasi yang

    ada di Kampung Kiringan diharapkan hasil penelitian nanti akan

    semakin mengambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik

    dalam penarikan sampel menggunakan sampel acak proposional yaitu

    sampel dipilih secara random atau acak dari semua populasi dengan

    cara diundi. Dalam menentukan jumlah sampel maka dapat

    menggunakan jumlah sampel proposional dimana jumlah sampel

    dalam setiap stratum sebanding dengan jumlah unsur populasi dalam

    stratum tersebut. Berdasarkan keadaan tersebut maka sampel yang

    diambil dari setiap Rukun Tetangga berjumlah sebagai berikut :

    Tabel III.2 Jumlah Populasi dan Sampel Masyarakat Kiringan Tahun 2011

    No Nama RT Jumlah KK Jumlah Sampel 1 2 3 4 5

    RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5

    49 51 51 51

    53

    30 31 31 31 32

    Sumber : kantor Kepala Desa Kiringan, 2011.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    D. Subyek dan Obyek

    1. Subjek

    Subyek penelitian ini adalah masyarakat Kampung Kiringan yang

    diwakili oleh para pelaku penjual jamu gendong di Desa Kiringan,

    Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul.

    2. Objek

    Dalam melakukan suatu penelitian harus menentukan obyek

    penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah perkembangan jamu

    gendong dan perubahan struktur kondisi sosial ekonomi masyarakat

    kiringan. Seperti jumlah pendapatan keluarga, Jumlah curahan kerja,

    tingkat pengangguran dan jumlah keluarga miskin masyarakat di

    Kampung Kiringan.

    E. Variabel Indikator dan Batasan Istilah

    Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam

    penelitian maka perlu dijelaskan identifikasi antara masing-masing

    variabel dalam penelitian yaitu :

    1. Pendapatan keluarga, yaitu pendapatan yang diterima oleh keluarga

    dalam bentuk pendapatan real uang baik diterima dalam jangka waktu

    per hari, per minggu ataupun per bulan. Variabel ini dinyatakan dalam

    bentuk rupiah per bulan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    2. Curahan kerja,yaitu besarnya waku yang dicurahkan sseorang untuk

    melakukan aktivitas pekerjaannya untuk memperoleh penghasilan

    guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Variabel ini dinyatakan dalam

    bentuk jam kerja selama satu bulan

    3. Tingkat penggangguran, yaitu jumlah orang yang tidak bekerja ataub

    sedang mencari pekerjaan. Variabel ini dinyatakan dengan jumlah jiwa

    yang tidak memiliki pekerjaan dalam berbagai lapangan pekerjaan

    yang ada.

    4. Jumlah keluarga miskin di Kampung Kiringan, yaitu jumlah keluarga

    miskin dengan pendapatan per kapita dibawah garis kemiskinan yang

    ditetapkan dari hasil susenas oleh BPS berdasarkan pengolongan

    keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1.

    F. Data Penelitian

    1. Data Primer

    Dalam penelitian ini data primer yang digunakan meliputi data

    dari responden dalam bentuk wawancara yaitu mengenai :

    1) Jumlah pendapatan keluarga sebelum dan sesudah menjadi sentra

    industri

    2) Jumlah Curahan kerja masyarakat di bidang pertanian sebelum dan

    sesudah menjadi sentra industri

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    3) Jumlah Curahan kerja masyarakat di bidang non pertanian sebelum

    dan sesudah menjadi sentra industri

    2. Data Sekunder

    Data sekunder diperlukan bagi peneliti sebagai pendukung

    kelengkapan teori terhadap hasil penelitian. Sumber data ini diperoleh

    dari berbagai sumber informasi yang telah dipublikasikan misalnya

    berupa data monograf desa Kiringan. Data sekunder ini meliputi

    1) Jumlah penduduk sebelum dan sesudah menjadi sentra industri

    2) Jumlah keluarga miskin sebelum dan sesudah menjadi sentra

    industri

    3) Tingkat pengangguran di masyarakat sebelum dan sesudah

    menjadi sentra industri

    4) Letak geografis Kampung Kiringan

    5) Kondisi fisik daerah penelitian sebelum dan sesudah menjadi

    sentra industri

    G. Teknik Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Wawancara

    Wawancara merupakan cara observasi yang bersifat langsung.

    Wawancara biasanya bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    kondisi setempat serta individual. Bila responden tidak jelas dengan

    pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara maka dapat diganti

    dengan kata-kata yang lebih sederhana.

    2. Dokumentasi

    Dokumen-dokumen yang ada dipelajari untuk memperoleh data dan

    informasi dalam penelitian ini. Dokumen tersebut meliputi laporan dan

    atau berbagai artikel dari majalah, koran atau jurnal yang berkaitan

    dengan topik penelitian. Dokumen- dokumen tersebut digunakan

    untuk mendapatkan data sekunder.

    H. Teknik Analisis Data

    Penelitian ini mencoba membandingkan keadaan sebelum dan

    sesudah menjadi daerah sentra industri. Oleh karena itu, penelitian ini

    menggunakan analisis sebelum dan sesudah (before -after) yaitu studi

    perbandingan (comparative study). Dalam bukunya sugiyono (2008:117)

    menjelaskan bahwa analisis before- after merupakan perbandingan antara

    nilai sebelum dan sesudah ada perlakuan/ treatment. Dalam hal ini untuk

    membandingkan keadaan sosial ekonomi sebelum dan sesudah menjadi

    sentra industri digunakan analisis uji z melalui uji wilcoxon sebagai

    alternatif dari paired sample T-Test karena dalam penelitian ini dilandasi

    pada asumsi sebagai berikut :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    1. Untuk hipotesis yang menyatakan dalam hal jumlah pendapatan

    keluarga masyarakat kampung kiringan saat sebelum dan sesudah

    menjadi daerah sentra industri jamu gendong ada perkembangan

    pendapatan yang lebih besar. Maka teknik analisis