152
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA KATOLIK SEMINARI XAVERIUS KAKASKASEN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: Hadi Ignatius Untu NIM : 111414115 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - COREProgram Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2015. Penelitian ini

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR

DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

SMA KATOLIK SEMINARI XAVERIUS KAKASKASEN

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Hadi Ignatius Untu

NIM : 111414115

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR

DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

SMA KATOLIK SEMINARI XAVERIUS KAKASKASEN

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Hadi Ignatius Untu

NIM : 111414115

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

MOTTO :

“What we do in life

echoes in eternity”

Dipersembahkan untuk:

Papa (alm) dan mama yang juga adalah guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

ABSTRAK

Hadi Ignatius Untu: Pengaruh Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan

Masalah terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi.Yogyakarta:

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa tinggi motivasi belajar,

kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa kelas X SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015, serta mengetahui

pengaruh motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara bersama-

sama dan secara parsial terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif non-eksperimen dengan pendekatan deskriptif dan korelasional.

Sampel penelitian adalah 39 siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 31 siswa

kelas XI. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi product moment dan uji

reliabilitas menggunakan nilai Cronbach Alpha dan KR-20. Sebelum dilakukan analisis

data dilakukan uji persyaratan analisis terlebih dahulu, yaitu uji normalitas, uji linearitas

dan uji multikolinearitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Regresi Linear

Ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para siswa memiliki motivasi belajar

tinggi dengan skor 64,51 pada skala 22 – 88, kemampuan pemecahan masalah sedang

dengan skor 13,59 pada skala 0 – 24, dan hasil belajar matematika sedang dengan skor

17,92 pada skala 0 – 30. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara parsial terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan

masalah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari

Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015.Demikian juga secara bersama-sama

terdapat pengaruh motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen

tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini juga menemukan besarnya pengaruh efektif

dari motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015 sebesar 67,6%. Motivasi belajar memberikan

pengaruh sebesar 30,9% dan kemampuan pemecahan masalah sebesar 36,7%.

Kata kunci: Motivasi Belajar, Kemampuan Pemecahan Masalah, Hasil Belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRACT

Hadi Ignatius Untu: The Influence of Learning Motivation and Problem Solving

Ability on the Students’ Mathematics Outcome of Grade X of SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen in Academic Year 2014/2015. Thesis. Yogyakarta:

Mathematics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and

Education, Sanata Dharma University of Yogyakarta, 2015.

This research aims to figure out how high are the learning motivation, the

problem solving ability and mathematics learning outcome of students of grade X

of SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen, and the influence of learning

motivation and problem solving ability partially and simultaneously on the

students’ mathematics learning outcome of grade X of SMA Katolik Seminari

Xaverius Kakaskasen in academic year 2014/2015.

The method used in this research is non-experimental quantitative research

method with descriptive and correlational approach. The sample used in this

research is 39 students of Grade X. The instruments experiment is conducted to 31

students of Grade XI. The validity test of instruments uses the product moment

correlation and the reliability test uses Cronbach Alpha and KR-20 value. Before

carrying out the data analysis, it’s conducted analysis requirements tests

previously, those are test of normality, test of linearity and test of multicolinearity.

The hypothesis test uses multiple linear regression analysis.

The result of this research points out that the students have a high learning

motivation in the score of 64,51 on the scale of 22 – 88, a medium problem

solving ability in the score of 13 on the scale of 0 – 24, and a medium

mathematics outcome in the score of 17,92 on the scale 0 – 30. This research also

points out that there is a positive and significant influence of learning motivation

and problem solving ability partially on the students’ mathematics learning

outcome of grade X of SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen in academic

year 2014/2015. Similarly there is a positive and significant influence of learning

motivation and problem solving ability simultaneously on the students’

mathematics learning outcome of grade X of SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen in academic year 2014/2015. This research also finds out a large

amount of effective contribution of learning motivation and problem solving

ability simultaneously on the students’ mathematics learning outcome in the

amount of 67,6%. Students’ learning motivation contributes the influence in the

amount of 30,9% and problem solving ability in the amount of 36,7%.

Key Words: Learning Motivation, Problem Solving Ability, Learning Outcome.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang senantiasa mencurahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik sebagai perwujudan impian, semangat, pengorbanan,

dan pengabdian saya.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Kemampuan

Pemecahan Masalah terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen Tahun Ajaran 2014/2015” ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Matematika.

Dengan penuh kerendahan hati dan dari lubuk hati yang terdalam, saya

menyampaikan limpah terima kasih kepada :

1. Bapak Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Joseph Suwatan, MSC dan rekan-

rekan pastor di Keuskupan Manado.

2. Rektor dan Staf Seminari Anging Mammiri Keuskupan Agung Makasar di

Yogyakarta.

3. Rektor Universitas Sanata Dharma, Dekan FKIP dan Kaprodi Pendidikan

Matematika.

4. Pembimbing skripsiku: Drs. Th. Sugiarto, MT.

5. Dosen dan Staf Kepegawaian Program Studi Pendidikan Matematika USD.

6. Teman-teman mahasiswa di Program Studi Pendidikan Matematika

USDTahun Ajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

7. Kepala sekolah, para guru, para karyawan dan para siswa SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen.

8. Almarhum ayah tercinta, ibu dan adik-adikku terkasih.

9. Adik-adikku tercinta: Lucia Pangau, Shinta Logio dan Trully Teteregoh.

10. Siapa saja, entah secara langsung ataupun tak langsung, telah membantu

penulis dalam menyusun skripsi ini.

Akhir kata, “hanya Dialah sumber berkat dan kasih yang akan membalas

segala bantuan Anda”. Tuhan memberkati usaha kita sekalian untuk memajukan

dunia pendidikan.

Yogyakarta, 27 Juli 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6

C. Batasan Masalah ..................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 8

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8

F. Penjelasan Istilah ..................................................................................... 9

G. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11

H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 14

A. Motivasi Belajar .................................................................................... 14

1. Pengertian Motivasi Belajar ............................................................ 14

2. Komponen-komponen Motivasi ...................................................... 15

3. Jenis-jenis Motivasi ......................................................................... 17

4. Karakteristik Motivasi Belajar Tinggi ............................................. 18

B. Kemampuan Pemecahan Masalah ......................................................... 20

1. Kemampuan Matematis ................................................................... 20

2. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah ................................. 21

3. Tahap-tahap Pemecahan Masalah ................................................... 23

4. Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Pelajaran Matematika ...

SMA Kelas X Tahun Ajaran 2014/2015 ......................................... 26

C. Hasil Belajar Matematika ...................................................................... 28

1. Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 28

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................... 30

3. Penilaian Hasil Belajar .................................................................... 32

4. Kompetensi Dasar Pelajaran Matematika SMA Kelas X Tahun ...

Ajaran 2014/2015 ............................................................................ 33

D. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 35

E. Kerangka Berpikir ................................................................................. 37

F. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 40

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 40

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 40

C. Objek Penelitian .................................................................................... 41

D. Perumusan Variabel Penelitian ............................................................. 41

E. Bentuk Data ........................................................................................... 42

F. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 43

G. Instrumen Penelitian .............................................................................. 44

1. Penyusunan Instrumen .................................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

a. Instrumen Motivasi Belajar ....................................................... 45

b. Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah ............................ 46

c. Instrumen Hasil Belajar Matematika ......................................... 49

2. Pengujian Instrumen ........................................................................ 56

a. Uji Validitas .............................................................................. 56

b. Uji Reliabilitas ........................................................................... 58

H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 59

1. Pengujian Persyaratan Regresi Linear ............................................. 62

a. Uji Normalitas ........................................................................... 62

b. Uji Linearitas ............................................................................. 62

c. Uji Multikolinearitas ................................................................. 63

2. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 64

a. Uji Hipotesis Pertama ................................................................ 64

b. Uji Hipotesis Kedua .................................................................. 65

c. Uji Hipotesis Ketiga .................................................................. 66

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 68

J. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ........................................... 69

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,

ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............... 70

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................... 70

B. Hasil Ujicoba Instrumen dan Tindak Lanjut ......................................... 72

1. Ujicoba Validitas ............................................................................. 72

2. Ujicoba Reliabilitas ......................................................................... 77

C. Pelaksanaan Pengumpulan Data ............................................................ 78

D. Tabulasi Data ......................................................................................... 80

E. Analisis Data ......................................................................................... 87

1. Uji Persyaratan Regresi Linear ........................................................ 87

a. Uji Normalitas ........................................................................... 87

b. Uji Linearitas ............................................................................. 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

c. Uji Multikolinearitas ................................................................. 90

2. Analisis Deskriptif ........................................................................... 91

a. Analisis Data Motivasi Belajar .................................................. 92

b. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah ...................... 96

c. Analisis Data Hasil Belajar Matematika ................................... 100

3. Analisis Korelasi ............................................................................. 104

4. Analisis Determinasi ....................................................................... 107

5. Uji Hipotesis .................................................................................... 108

a. Uji Hipotesis Pertama ................................................................ 108

b. Uji Hipotesis Kedua .................................................................. 110

c. Uji Hipotesis Ketiga .................................................................. 111

6. Persamaan Garis Regresi ................................................................. 113

7. Sumbangan Efektif Tiap Variabel Bebas ........................................ 114

F. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 115

1. Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif ............................................ 115

2. Pembahasan Hasil Analisis Korelasi ............................................... 118

a. Pembahasan Hasil Analisis Korelasi Partial ............................. 118

b. Pembahasan Hasil Analisis Korelasi Ganda ............................. 121

G. Rangkuman Hasil Analisis dan Pembahasan ........................................ 123

H. Kelemahan Penelitian ............................................................................ 124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 126

A. Kesimpulan ............................................................................................ 126

B. Saran ...................................................................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 130

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori dan Skor Jawaban Kuesioner ........................................... 45

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar ............................ 46

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ............ 47

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika ......................... 49

Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 69

Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen ........ 71

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ............................................... 72

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kemampuan Pemecahan Masalah ................... 74

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Hasil Belajar Matematika................................. 75

Tabel 4.5 Pedoman Pengukuran Uji Reliabilitas ............................................ 77

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 78

Tabel 4.7 Tabulasi Skor Kuesioner Motivasi Belajar ..................................... 81

Tabel 4.8 Tabulasi Skor Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................... 83

Tabel 4.9 Tabulasi Skor Tes Hasil Belajar Matematika ................................. 85

Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ................................................. 88

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ................................................... 89

Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas ....................................... 91

Tabel 4.13 Statistik Motivasi Belajar .............................................................. 92

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar .................................. 95

Tabel 4.15 Statistik Kemampuan Pemecahan Masalah .................................. 96

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah ............... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

Tabel 4.17 Statistik Hasil Belajar Matematika ............................................... 100

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika ............................ 103

Tabel 4.19 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ..................................... 105

Tabel 4.20 Hasil Analisis Korelasi Secara Parsial .......................................... 105

Tabel 4.21 Hasil Analisis Korelasi Ganda ...................................................... 106

Tabel 4.22 Hasil Analisis Determinasi ........................................................... 108

Tabel 4.23 Hasil Uji t Motivasi Belajar .......................................................... 109

Tabel 4.24 Hasil Uji t Kemampuan Pemecahan Masalah ............................... 111

Tabel 4.25 Hasil Uji F ..................................................................................... 112

Tabel 4.26 Koefisien Persamaan Regresi Linear Ganda ................................. 113

Tabel 4.27 Sumbangan Efektif Tiap Variabel Bebas ...................................... 115

Tabel 4.28 Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif........................................... 123

Tabel 4.29 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda ................................... 124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 38

Histogram 4.1 Skor Motivasi Belajar ............................................................. 96

Histogram 4.2 Skor Kemampuan Pemecahan Masalah .................................. 100

Histogram 4.3 Skor Hasil Belajar Matematika ............................................... 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Item-item Kuesioner Motivasi Belajar ........................................ 133

Lampiran 2 Soal-soal Tes Hasil Belajar Matematika dan Kemampuan

Pemecahan Masalah .................................................................... 136

Lampiran 3 Kunci Jawaban dan Pedoman Penyekoran Tes Hasil

Belajar Matematika dan Kemampuan Pemecahan Masalah ....... 148

Lampiran 4 Data Rekapitulasi Skor Hasil Penelitian ...................................... 156

Lampiran 5 Output Analisis Regresi Linear ................................................... 158

Lampiran 6 Output Uji Normalitas ................................................................. 160

Lampiran 7 Output Uji Linearitas ................................................................... 162

Lampiran 8 Output Uji Multikolinearitas ....................................................... 163

Lampiran 9 Output Data Statistik Deskriptif .................................................. 164

Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Instrumen .................................................... 168

Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................ 171

Lampiran 12 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian.................................. 174

Lampiran 13 Contoh Lembar Jawaban Siswa ................................................. 175

Lampiran 14 Foto-foto Pelaksanaan Penelitian .............................................. 182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia menjadi topik hangat dan menarik yang

sering diperbincangkan oleh berbagai kalangan, baik di kalangan praktisi

pendidikan, politisi, masyarakat, maupun pihak pengambil kebijakan. Kualitas

pendidikan nasional dinilai belum memiliki kualitas yang memadai bila

dibandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara tetangga seperti

Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Kualitas pendidikan Indonesia

semakin terpuruk bila dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya.

Kunandar (2008:1-2) menjelaskan bahwa rendahnya kualitas pendidikan di

Indonesia dapat dilihat dari berbagai faktor. Pertama, lulusan dari sekolah atau

perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya

kompetensi yang dimiliki. Bekal kecakapan yang diperoleh dari lembaga

pendidikan tidak memadai untuk dipergunakan secara mandiri, karena yang

dipelajari dari lembaga pendidikan lebih bersifat teoritis, sehingga peserta didik

kurang inovatif dan kreatif. Kedua, peringkat Human Development Index (HDI)

Indonesia masih rendah. Indonesia menempati peringkat 111 dari 117 negara pada

tahun 2004, peringkat 110 pada tahun 2005, dan peringkat 108 pada tahun 2010.

Ketiga, laporan International Educational Achievement (IEA) bahwa kemampuan

membaca siswa Sekolah Dasar Indonesia berada pada urutan 38 dari 39 negara

yang disurvei. Keempat, mutu akademik antar bangsa melalui Programme for

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

International Student Assessment (PISA) 2003 menunjukkan bahwa dari 41

negara yang disurvei untuk bidang IPA, Indonesia menempati peringkat 38,

sementara untuk bidang matematika dan kemampuan membaca menempati

peringkat 39. Kelima, laporan World Competitiveness Year Book tahun 2000,

Sumber Daya Manusia Indonesia juga menempati posisi yang rendah. Indonesia

berada pada peringkiat 46 dari 47 negara yang disurvei. Keenam, Indonesia

tertinggal dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan dengan negara

tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.

Prestasi pendidikan di Indonesia bukannya membaik, melainkan semakin

memburuk dari tahun ke tahun. Indonesia berada di peringkat dua terbawah untuk

skor matematika dalam survei Programme for International Student Assessment

(PISA) tahun 2012. Dari total 65 negara dan wilayah yang masuk survei PISA,

Indonesia menduduki ranking ke-64 atau hanya lebih tinggi satu peringkat dari

Peru yang berada di peringkat terbawah.

Survei PISA diikuti oleh negara-negara yang tergabung dalam The

Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). PISA

menguji kemampuan siswa di tiga bidang yaitu matematika, membaca, dan sains.

Untuk PISA 2012, diikuti oleh lebih dari 510.000 siswa usia 15 tahun di 65

negara. Survei PISA 2012 juga menanyakan motivasi siswa dalam belajar

matematika. Ditemukan, negara dengan siswa yang memiliki keyakinan akan

kemampuannya akan meningkatkan prestasi matematika. Selain itu, semakin

siswa menikmati belajar matematika maka semakin tinggi prestasi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Penelitian-penelitian dalam bidang pendidikan menunjukkan adanya

korelasi positif yang signifikan antara usaha, percaya diri, dan motivasi secara

keseluruhan dengan prestasi belajar secara keseluruhan. Demikian juga terdapat

korelasi positif yang signifikan antara usaha, percaya diri, dan motivasi secara

keseluruhan dengan prestasi rata-rata matematika siswa. Peningkatan motivasi

belajar siswa sangat diperlukan mengingat bahwa prestasi belajar pada umumnya

meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah.

Banyak siswa tidak mudah menaruh minat pada matematika karena

karakteristiknya yang sangat khas, yaitu bersifat abstrak, menggunakan lambang-

lambang yang kurang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, proses berpikir

yang dibatasi oleh aturan-aturan yang ketat, dan materi dalam matematika kadang

tidak terlihat kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa harus bekerja

keras terlebih dahulu untuk dapat melihat daya tarik matematika, namun banyak

siswa tidak memiliki ketekunan dan kemauan bekerja keras untuk menemukan

daya tarik tersebut, sehingga hasil belajar matematika kurang baik.

Hasil belajar matematika yang kurang baik juga dipengaruhi oleh

kemampuan matematis siswa yang rendah. Kemampuan matematis ada beberapa

jenis, yaitu kemampuan penalaran, kemampuan koneksi, kemampuan

representasi, kemampuan komunikasi, dan kemampuan pemecahan masalah. Dari

antara kemampuan-kemampuan matematis ini kemampuan pemecahan masalah

memiliki pengaruh yang terbesar terhadap hasil belajar matematika. Kemampuan

pemecahan masalah yang rendah menyebabkan hasil belajar matematika juga

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Hal ini sungguh disadari oleh para pemegang kekuasaan dalam bidang

pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu kurikulum yang baru, yakni kurikulum

2013, sangat menekankan peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Siswa

diarahkan dan diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

memecahkan masalah, baik masalah matematis maupun masalah yang

berhubungan dengan kehidupan nyata.

SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen merupakan salah satu SMA

yang berada di kota Tomohon, Sulawesi Utara. SMA ini merupakan SMA yang

khusus karena semua siswanya laki-laki dan tinggal di asrama. Hal ini tidaklah

mengherankan karena SMA ini merupakan sekolah yang mempersiapkan calon-

calon imam Gereja Katolik di masa datang.

Siswa-siswa SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen juga mengalami

masalah dalam pembelajaran matematika, khususnya dalam motivasi belajar dan

kemampuan pemecahan masalah. Hal ini menyebabkan hasil belajar matematika

rendah bila dilihat dari nilai ujian sekolah setiap semester dan ujian nasional

setiap tahun.

Karena ingin berkarya dalam bidang keagamaan, para siswa sering

mengesampingkan pelajaran matematika karena mereka berpikir bahwa pelajaran

matematika tidak memiliki kegunaan yang berhubungan erat dengan pekerjaan

mereka di masa depan. Sekolah yang tidak membuka jurusan IPA dan hanya

membuka jurusan IPS seakan memperkuat pemikiran para siswa tersebut. Hal ini

menyebabkan motivasi belajar siswa rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

Akibat hanya bisa mengambil peminatan dalam bidang IPS, kemampuan

matematis siswa, khususnya kemampuan pemecahan masalah, kurang diasah.

Siswa tidak banyak dilatih mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan

upaya untuk memecahkan masalah. Hal ini menyebabkan siswa kurang mampu

memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, mengerjakan

pemecahan masalah dan memeriksa hasil penyelesaian masalah.

Kemampuan pemecahan masalah siswa menjadi latar belakang yang

menarik untuk dikaji karena pada umumnya para siswa mempunyai masalah

dalam kemampuan matematis tersebut, padahal nantinya bidang pekerjaan mereka

menuntut kemampuan pemecahan masalah, entah mereka akan menjadi imam

ataupun mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin awam. Walaupun masalah

matematis tidak persis sama dengan masalah kehidupan nyata, tetapi pemecahan

masalahnya memiliki langkah-langkah dan prinsip yang sama.

Masalah menjadi semakin kompleks karena dari tahun ke tahun SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tidak mempunyai guru matematika yang

tetap. Guru yang mengajar matematika hanyalah guru honorer dan sering berganti

dari tahun ke tahun, bahkan ada yang tidak berijazah sarjana pendidikan

matematika. Karena berstatus sebagai guru honorer, tanggung jawab dan

komitmen kadangkala terabaikan. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar siswa

terhadap matematika berkurang dan kemampuan matematisnya tidak terolah

dengan baik sehingga hasil belajar matematika tidak sesuai harapan, khususnya

bila dibandingkan dengan hasil mata pelajaran yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Penelitian terhadap pengaruh motivasi belajar dan kemampuan pemecahan

masalah terhadap hasil belajar matematika siswa menjadi suatu hal yang penting

karena penelitian ini belum pernah dilaksanakan di SMA Katolik Seminari

Xaverius Kakaskasen. Penelitian ini juga menjadi penting karena manfaat besar

yang bisa didapatkan melalui penelitian ini, baik bagi peneliti sebagai calon guru

matematika di SMA ini maupun bagi para siswa yang perlu memiliki motivasi

belajar dan kemampuan pemecahan masalah yang baik demi pekerjaan mereka di

masa depan.

Sebagai calon yang dipersiapkan sebagai guru matematika di SMA ini

peneliti ingin mengetahui seberapa tinggi hasil belajar, motivasi belajar dan

kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen, serta bagaimana pengaruh motivasi belajar dan kemampuan

pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen. Alasan dipilihnya kelas X karena kelas

ini merupakan kelas baru yang mempunyai peluang lebih besar untuk bisa

dikembangkan hasil belajar matematikanya di tahun-tahun mendatang.

B. Identifikasi Masalah

Situasi problematik tentang kondisi pendidikan sebagaimana diuraikan di

atas memperlihatkan bahwa ada banyak masalah yang kompleks dalam dunia

pendidikan di Indonesia, termasuk di SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen. Masalah-masalah itu diidentifikasikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

1. Hasil belajar matematika siswa belum memuaskan bila dibandingkan dengan

mata pelajaran yang lain.

2. Kemampuan matematis siswa, khususnya kemampuan pemecahan masalah,

masih rendah. Siswa sering menganggap hal ini tidak berhubungan dengan

masa depannya.

3. Motivasi para siswa untuk belajar matematika masih tergolong rendah, dimana

para siswa kurang memberi waktu dan perhatian untuk belajar matematika.

4. Guru belum optimal dalam mengubah pemikiran dan perilaku peserta didik ke

arah penguasaan kompetensi dasar matematika yang lebih baik.

5. Guru yang mengajar matematika sering berganti dari tahun ke tahun dan ada

kalanya tidak berijazah sarjana pendidikan matematika.

6. Guru belum memiliki komitmen yang kokoh untuk meningkatkan kompetensi

matematika siswanya.

7. Siswa kurang memiliki ketekunan dan kemauan yang kuat untuk mengerjakan

soal-soal yang berhubungan dengan pemecahan masalah.

C. Batasan Masalah

Karena adanya keterbatasan waktu, dana dan tenaga, dan supaya penelitian

ini dapat dilakukan lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah

diidentifikasikan akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti hanya akan

memfokuskan diri untuk meneliti mengenai masalah yang berhubungan dengan

pengaruh motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen

pada tahun ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa tinggi motivasi belajar, kemampuan pemecahan masalah dan hasil

belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen

tahun ajaran 2014/2015?

2. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015?

3. Bagaimana pengaruh kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tahun

ajaran 2014/2015?

4. Bagaimana pengaruh motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah

secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

1. Untuk mengungkap berapa tinggi motivasi belajar, kemampuan pemecahan

masalah dan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari

Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015.

2. Untuk mengungkap bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tahun

ajaran 2014/2015.

3. Untuk mengungkap bagaimana pengaruh kemampuan pemecahan masalah

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari

Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015.

4. Untuk mengungkap bagaimana pengaruh motivasi belajar dan kemampuan

pemecahan masalah secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika

siswa Kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tahun ajaran

2014/2015.

F. Penjelasan Istilah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang sangat penting untuk

memahami penelitian ini. Istilah-istilah yang dimaksud adalah variabel-variabel

pokok dalam penelitian ini. Istilah-istilah itu adalah hasil belajar matematika

siswa, motivasi belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

1. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar matematika adalah pola-pola perbuatan atau kemampuan

yang dimiliki siswa dalam aspek kognitif setelah menerima pengalaman

belajar matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2. Motivasi Belajar Matematika

Motivasi belajar adalah suatu dorongan, baik internal maupun eksternal,

yang menyebabkan siswa bersemangat dalam pembelajaran matematika.

3. Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan pemecahan masalah adalah kesanggupan siswa untuk

menyelesaikan masalah, baik masalah matematika maupun masalah

kehidupan nyata, melalui tahap-tahap: memahami masalah, merancang

rencana penyelesaian atas masalah, melaksanakan rencana penyelesaian atas

masalah dan melihat kembali penyelesaian.

4. Pengaruh Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen Tahun Ajaran 2014/2015

Pengaruh motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015 adalah daya yang timbul dari dorongan-

dorongan yang menyemangati siswa untuk belajar matematika dan

kesanggupan siswa untuk memecahkan masalah, baik masalah matematika

maupun masalah yang berhubungan dengan kehidupan nyata, yang

membentuk perubahan pola-pola perbuatan matematis dalam aspek kognitif

yang dimiliki siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen

pada tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

G. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka diharapkan

penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberi sumbangan dalam pengujian teori bahwa motivasi belajar dan

kemampuan pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar

matematika siswa Kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen.

b. Menyumbangkan pemikiran yang dapat digunakan sebagai acuan dalam

meningkatkan hasil belajar matematika siswa demi pengembangan

kualitas pendidikan di SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen.

2. Manfaat Praktis

a. Menambah kajian pustaka di SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen tentang ilmu pendidikan, khususnya berkenaan dengan hasil

belajar siswa, motivasi belajar siswa dan kemampuan siswa dalam dunia

pendidikan.

b. Menjadi masukan bagi para guru, khususnya guru matematika di SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen, dalam mengembangkan kualitas

pembelajaran matematika di sekolah.

3. Manfaat Bagi Peneliti

a. Menambah dan meningkatkan pengalaman sebagai peneliti dalam ilmu

pendidikan demi meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di

sekolah, khususnya di SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

b. Menambah kesadaran dalam diri peneliti yang merupakan calon guru

matematika di SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tentang

pentingnya pengaruh motivasi belajar dan kemampuan matematis

terhadap hasil belajar matematika siswa.

H. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu awal,

isi, dan akhir. Berikut ini adalah sistematika penulisan skripsi ini secara lengkap:

1. Bagian awal skripsi. Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman

pengesahan, halaman motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar,

daftar isi ,daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

2. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab, yaitu:

– Bab I : Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

– Bab II : Kajian Pustaka. Bab ini berisi tentang kajian motivasi belajar,

kajian kemampuan pemecahan masalah, kajian hasil belajar matematika,

penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

– Bab III : Metode Penelitian. Bab ini berisi tentang jenis penelitian,

populasi dan sampel penelitian, objek penelitian, perumusan variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian,

teknik analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian, tempat dan waktu

pelaksanaan penelitian.

– Bab IV : Pelaksanaan Penelitian, tabulasi data, analisis data dan

pembahasan hasil penelitian. Bab ini berisi tentang deskripsi lokasi

penelitian, hasil ujicoba instrument dan tindak lanjut, pelaksanaan

pengumpulan data, tabulasi data, analisis data, pembahasan hasil

penelitian, dan kelemahan penelitian.

– Bab V : Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi kesimpulan hasil dan saran

serta hasil penelitian.

3. Bagian akhir skripsi. Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar Siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan

Nasional, 2008: 930), motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk

melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk

meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Motivasi dapat

dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi bertumbuh di dalam diri

seseorang (Sardiman, 2012: 75). Menurut Winardi (2011: 133), motivasi

merupakan sebuah predisposisi untuk bertindak dengan cara yang khusus dan

yang terarahkan kepada tujuan tertentu.

Chung dan Megginson (dalam Triton, 2009: 165) mendeskripsikan

motivasi sebagai “goal directed behavior. It concerns the level effort one exerts

in pursuing a goal.” Motivasi berkaitan erat dengan tingkat usaha yang

dilakukan oleh seseorang dalam rangka mengejar suatu tujuan.

Sardiman (2012: 74) menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu

kondisi yang mendorong atau menjadi penyebab seseorang melakukan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

perbuatan atau kegiatan yang dilakukan secara sadar, meskipun tidak tertutup

kemungkinan bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang mungkin saja

melakukan suatu kegiatan yang tidak disukainya. Motivasi juga dapat dinilai

sebagai suatu daya dorong yang menyebabkan orang dapat berbuat sesuatu

untuk mencapai tujuan. Menurut Siagian (2004: 79), motivasi menjadi dasar

utama bagi seseorang melakukan sesuatu untuk memuaskan berbagai

kebutuhannya .

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental

itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Ada ahli psikologi

pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar

tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental

yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku

belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,

menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu

(Dimyati dan Mudjiono, 2013: 80).

Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi belajar siswa adalah

dorongan yang menyebabkan siswa bersemangat dalam menjalankan tugasnya

sebagai pelajar demi mencapai suatu tujuan.

2. Komponen-Komponen Motivasi

Ada tiga komponen utama dalam motivasi, yaitu kebutuhan, dorongan dan

tujuan (Dimiyati dan Mudjiono, 2013: 80). Kebutuhan muncul berdasarkan

sesuatu yang ingin dipenuhi atau diperoleh dalam hidup. Kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

memunculkan dorongan yang menggerakkan seseorang untuk memenuhi

harapannya dan mencapai tujuannya. Tujuan adalah apa yang ingin dicapai

oleh seseorang. Dengan tercapainya tujuan berarti telah terpenuhi kebutuhan

individu. Komponen kebutuhan dan dorongan sifatnya internal karena berada

dalam diri seseorang, sedangkan komponen tujuan sifatnya eksternal karena

berada di luar individu. Sejalan dengan itu Maslow mengemukakan bahwa

studi motivasi merupakan studi tentang tujuan, keinginan dan kebutuhan

manusia.

Proses interaksi timbal balik antara kedua unsur tersebut terjadi dalam diri

sseseorang, namun dapat dipengaruhi oleh sesuatu di luar diri manusia,

misalnya kondisi cuaca, kondisi lingkungan, sarana prasarana, dan sebagainya.

Oleh karena itu dapat saja terjadi perubahan motivasi pada diri seseorang

dalam waktu singkat, jika ternyata motivasi yang pertama mendapat hambatan

atau mungkin tidak terpenuhi.

Kebutuhan muncul bila seseorang merasa ada ketidakseimbangan antara

apa yang ia miliki dengan yang ia harapkan. Misalnya, siswa merasa bahwa

hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap. Ia

merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik dalam mengatur waktu dan

cara belajar. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa

mengubah cara belajarnya. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk

melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan dan mencapai tujuan

(Dimiyati dan Mudjiono, 2013: 81).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

3. Jenis-jenis Motivasi

Jenis-jenis motivasi dapat dibagi ke dalam dua bagian besar, yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh,

seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang mendorong atau

menyuruhnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kalau

dilihat dari tujuan kegiatan yang dilakukannya, maka yang dimaksud

dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung

dalam perbuatan itu sendiri (Sardiman, 2012: 89-90).

Beberapa tanda adanya motivasi intrinsik dalam diri siswa adalah (1)

Adanya bukti yang jelas tentang keterlibatan, kreativitas, dan rasa

menikmati pelajaran dalam diri siswa selama pelajaran berlangsung; (2)

Adanya suasana hati yang positif, seperti keseriusan dan keceriaan; (3)

Munculnya pertanyaan dan pengamatan siswa yang mengaitkan materi

pelajaran dengan kehidupan nyata; (4) Terdapat diskusi personal lanjutan

setelah selesainya jam pelajaran; (5) Menyerahkan tugas atau proyek kerja

tanpa diingatkan oleh guru; (6) Berusaha keras dan tidak menyerah dalam

mengatasi kesulitan belajar atau komunikasi serta penyelesaian tugas; (7)

Mengusulkan atau menetapkan tugas yang relevan untuk dirinya sendiri; (8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Mengupayakan penguasaan materi secara mandiri dengan memanfaatkan

berbagai strategi dan sumber belajar (Gintings, 2010: 90).

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh, seorang siswa belajar karena

tahu besok ada ujian dengan harapan mendapat nilai baik dan dipuji oleh

orang lain. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui

sesuatu, tetapi ingin mendapat nilai baik. Kalau dilihat dari segi tujuan

kegiatan yang dilakukan, tidak secara langsung berhubungan dengan esensi

apa yang dilakukannya itu (Sardiman, 2010: 90-91).

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik bisa positif bisa

negatif. Contoh dari motivasi ekstrinsik yang negatif adalah rasa takut siswa

akan hukuman yang akan diberikan oleh guru mendorong siswa untuk

mengerjakan pekerjaan rumah. Contoh motivasi ekstrinsik yang positif

adalah dorongan siswa untuk mengerjakan pekerjaan rumah karena ingin

mendapat pujian dari guru (Gintings, 2010: 88-89).

4. Karakteristik Motivasi Belajar Tinggi

Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dengan ciri-ciri seseorang

melakukan pekerjaan dengan baik dan kinerja yang tinggi. Kebutuhan akan

berprestasi tinggi merupakan suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang

untuk berupaya mencapai target yang telah ditetapkan, bekerja keras untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

mencapai keberhasilan dan memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu

secara lebih lebih baik dari sebelumnya

Model-model pengukuran motivasi telah banyak dikembangkan.

McClelland (dalam Mangkunegara, 2005: 22) mengemukakan 6 karakteristik

orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu: 1) Memiliki tingkat

tanggung jawab pribadi yang tinggi; 2) Berani mengambil dan memikul resiko;

3) Memiliki tujuan realistik; 4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan

berjuang untuk merealisasikan tujuan; 5) Memanfaatkan umpan balik yang

konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan; 6) Mencari kesempatan untuk

merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

Dengan motivasi yang tinggi siswa akan berupaya sekuat-kuatnya dan

menempuh berbagai strategi yang positif untuk mencapai keberhasilan dalam

belajar. Upaya siswa dalam mencapai keberhasilan belajar meliputi

mendengarkan ceramah dengan serius, menjawab pertanyaan, berpartisipasi

aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Bahkan

tidak jarang siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan

memberikan masukan dalam bentuk gagasan atau usulan kepada guru atau

kepada kelas tentang berbagai kegiatan tambahan bahkan tugas tambahan

untuk memperluas dan memperdalam lingkup materi pelajaran yang harus

dipelajari.

Motivasi yang tinggi membuat siswa haus akan berbagai aspek yang

terkait dengan topik dan mata pelajaran yang dipelajarinya. Ia pun akan

menetapkan targetnya sendiri yang melebihi target yang ditetapkan oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

atau kurikulum. Ia mencari sendiri materi pelajaran yang ingin dikuasainya

melalui berbagai sumber dan cara menurut inisiatifnya sendiri (Gintings, 2010:

86-87).

B. Kemampuan Pemecahan Masalah

1. Kemampuan Matematis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata

mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan

kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Departemen

Pendidikan Nasional, 2008: 552). Kemampuan seseorang akan turut serta

menentukan perilaku dan hasilnya. Kemampuan merupakan bakat yang

melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara fisik atau

mental yang ia peroleh sejak lahir, belajar dan dari pengalaman.

Menurut Stepen P. Robbins dalam bukunya “Perilaku Organisasi” (2006:

57), kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk melaksanakan beragam

tugas dalam suatu pekerjaan.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan

adalah kesanggupan atau kecakapan seorang individu dalam menguasai suatu

keahlian dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan.

Kemampuan matematis dideskripsikan oleh NCTM (dalam Bassarear,

2012: 47) sebagai berikut: "mathematical power includes the ability to explore,

conjecture and reason logically to solve non-routine problems, to communicate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

about and through mathematics and to connect ideas within mathematics and

between mathematics and other intellectual activity”. Jadi kemampuan

pemecahan masalah, baik masalah matematika maupun masalah kehidupan

nyata, merupakan bagian dari kemampuan matematis.

Menurut NCTM, kemampuan matematis terdiri dari 5 macam, yaitu

kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis,

kemampuan pemecahan masalah matematis, kemampuan koneksi matematis

dan kemampuan representasi matematis.

Dengan demikian kemampuan matematis siswa adalah kesanggupan atau

kecakapan seorang siswa dalam menguasai suatu keahlian dan digunakan

untuk mengerjakan beragam tugas dalam pembelajaran matematika dan dalam

kehidupan nyata.

2. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan dengan

persoalan. Suatu soal dikatakan masalah apabila soal tersebut menantang

pikiran dan tidak otomatis ditemukan cara penyelesaiannya. Suatu masalah

adalah suatu tugas dimana seseorang berhadapan dengan sesuatu yang

memerlukan suatu penyelesaian, tetapi dia belum memiliki cara yang tepat

untuk menemukan pemecahannya.

Krulik dan Rudnick (1995: 4) menyatakan bahwa “A problem is a

situation, quantitative or otherwise, that confront an individual or group of

individual, that requires resolution, and for which the individual sees no

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

apparent or obvius means or path to obtaining a solution.” Definisi ini

menjelaskan bahwa masalah adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang

atau kelompok yang memerlukan suatu pemecahan, tetapi individu atau

kelompok tersebut tidak memiliki cara yang langsung dapat menentukan

solusinya. Hal ini berarti pula masalah situasi tersebut (masalah) dapat

ditemukan solusinya dengan menggunakan strategi berpikir yang disebut

pemecahan masalah.

Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan untuk

menemukan jalan keluar dari suatu kesulitan, melalui rintangan-rintangan di

sekitarnya dan mencapai tujuan yang tidak mudah didapatkan. Pemecahan

masalah merupakan pencapaian khusus dari intelegensia dan dipandang

sebagai kegiatan manusia yang paling khas (Polya, 1976: ix). Pemecahan

masalah tak bisa dilepaskan dari usaha manusia menggunakan pengetahuan,

keterampilan dan pemahamannya untuk menemukan solusi dari suatu masalah.

Menurut Polya (1976: 119), tujuan dari pemecahan masalah matematis

adalah menemukan objek-objek tertentu, hal-hal yang tidak diketahui dari

masalah, baik masalah matematika maupun masalah kehidupan nyata, dan

memenuhi syarat dari masalah yang menghubungkan hal-hal yang tidak

diketahui dengan hal-hal yang diketahui dalam masalah.

Dari uraian di atas kemampuan pemecahan masalah dapat diartikan

sebagai kemampuan manusia untuk menemukan penyelesaian dari suatu

masalah, baik masalah matematika maupun masalah kehidupan nyata, yang tak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

mudah dipecahkan dengan memanfaatkan segala pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki.

3. Tahap-tahap Pemecahan Masalah

Untuk dapat memecahkan masalah diperlukan tahap-tahap pemecahan

masalah. Sebuah kerangka kerja untuk memecahkan masalah matematika telah

dijelaskan oleh George Polya dalam sebuah bukunya yang berjudul “How To

Solve It”. George Polya (1985: 5-9) membagi proses pemecahan masalah ke

dalam empat tahap, yaitu: memahami masalah, merancang rencana

penyelesaian atas masalah, melaksanakan rencana penyelesaian atas masalah,

dan melihat kembali penyelesaiannya.

a. Memahami Masalah

Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan diri bahwa

siswa memahaminya secara benar. Siswa hanya bisa menjawab pertanyaan

yang dipahaminya. Pernyataan-pernyataan verbal dari masalah itu harus

dimengerti. Siswa harus menunjukkan bagian-bagian utama dari masalah,

data yang diketahui, data yang tidak diketahui dan syaratnya, Karena itu

siswa mesti bertanya telebih dahulu: Apa yang diketahui? Apa yang tidak

diketahui? Bagaimana syaratnya? Apakah ada kekecualian?

Pada tahap ini siswa harus dapat mengidentifikasi hal-hal yang

diketahui, hal-hal yang ditanyakan dan syarat-syarat yang ada. Apabila

diperlukan siswa dapat membuat gambar/diagram untuk memperjelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

situasinya. Setelah informasi yang diperoleh sudah lengkap, siswa harus

dapat mengorganisasi dan menghubung-hubungkan informasi-informasi

tersebut.

b. Merancang Rencana Penyelesaian atas Masalah

Siswa akan mengalami kesulitan untuk mempunyai gagasan yang baik

jika siswa memiliki pengetahuan yang sedikit tentang materi dan tidak

mungkin untuk mempunyai gagasan yang baik jika siswa tidak mempunyai

pengetahuan. Gagasan yang baik bersumber dari pengalaman masa lalu dan

pengetahuan awal yang dituntut.

Pada tahap ini siswa harus dapat menentukan apakah siswa pernah

menghadapi masalah tersebut ataupun masalah lain yang serupa. Selain itu

siswa harus memikirkan masalah lain yang mungkin ada hubungan dengan

masalah yang sedang dihadapi. Apakah siswa mengetahui masalah yang

serupa? Apakah siswa dapat menyatakan kembali masalah itu? Pertanyaan-

pertanyaan ini sangat membantu untuk mulai mendapatkan gagasan. Siswa

harus melihat sekeliling untuk beberapa poin yang sesuai, mengeksplorasi

beragam aspek dari masalah itu dan mentransformasi serta memodifikasi

masalah itu sedemikian rupa. Sambil berusaha mengaplikasikan berbagai

teorema yang diketahui, mempertimbangkan berbagai modifikasi,

bereksperimen dengan berbagai bantuan, siswa harus bisa menggunakan

seluruh data dan kondisi yang diketahuinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian atas Masalah

Merancang strategi untuk memikirkan ide pemecahan masalah tidaklah

mudah, tetapi melaksanakan rencana yang telah dirancang jauh lebih

mudah. Yang dibutuhkan adalah kesabaran. Rancangan telah memberikan

garis besar dan siswa harus meyakinkan dirinya bahwa detail-detail sudah

cocok dan menguji detail satu demi satu dengan sabar sampai semuanya

jelas dan tak ada kesalahan yang tersembunyi.

Pada tahap ini siswa melaksanakan rencana pemecahan masalah

berdasarkan rancangan dengan setiap kali mengecek kebenaran di setiap

langkah. Hal yang penting adalah siswa harus yakin akan kebenaran dari

setiap langkah yang dikerjakannya. Siswa harus mampu melihat bahwa

setiap langkah yang dia lakukan sudah benar. Siswa sudah menuliskan

jawaban secara detail untuk memastikan bahwa setiap langkah sudah benar.

d. Melihat Kembali Penyelesaian

Banyak orang yang mengerjakan hal lain dan tidak memeriksa kembali

hasilnya setelah mereka mendapatkan pemecahan masalahnya. Dengan

demikian mereka melupakan sebuah tahap yang penting dalam

pekerjaannya.

Dengan melihat kembali pada solusi yang lengkap, dengan

mempertimbangkan kembali dan menguji kembali hasil dan jalan yang

menuntun pada hasil itu, siswa dapat mengkonsolidasi pengetahuannya dan

mengembangkan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Siswa harus menyelesaikan seluruh rencananya. Siswa harus menulis

pemecahannya dan mengecek setiap langkahnya. Siswa harus memiliki

alasan yang tepat bahwa pemecahannya memang benar. Namun demikian,

kesalahan selalu mungkin, khususnya jika argumennya panjang. Oleh

karena itu sangat penting siswa harus mengecek hasil dan argumennya.

Akhirnya siswa harus dapat membayangkan kasus-kasus dimana

mereka dapat mempergunakan lagi prosedur yang digunakan atau

mengaplikasikan hasil yang didapatkan. Siswa harus dapat menggunakan

hasil atau metode yang digunakan untuk beberapa masalah lain (Polya,

1985: 5-19).

4. Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Pelajaran Matematika SMA Kelas

X Tahun Ajaran 2014/2015

Siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun

ajaran 2014/2015 mengikuti dua kurikulum yang berbeda. Semester ganjil

mengikuti Kurikulum 2013 dan semester genap mengikuti Kurikulum KTSP

2006. Dalam Kurikulum 2013 kompetensi dasar yang berhubungan dengan

kemampuan pemecahan masalah digambarkan dengan jelas, tetapi dalam

Kurikulum KTSP 2006 hal itu tidak digambarkan dengan jelas. Berikut ini

adalah kompetensi-kompetensi dasar pelajaran matematika kelas X yang terkait

dengan kemampuan pemecahan masalah siswa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Semester Satu:

3.1 Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma sesuai dengan

karakteristik permasalahan yang akan diselesaikan dan memeriksa

kebenaran langkah-langkahnya.

3.2 Mendeskripsikan dan menganalisis konsep persamaan dan pertidaksamaan

linear yang berkaitan dengan nilai mutlak, serta menerapkannya dalam

pemecahan masalah nyata.

3.3 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan linear dua dan tiga variabel

serta pertidaksamaan linear dua variabel dan mampu menerapkan berbagai

strategi yang efektif dalam menentukan himpunan penyelesaiannya serta

memeriksa kebenaran jawabannya dalam pemecahan masalah matematika.

3.4 Mendeskripsikan operasi sederhana matriks serta menerapkannya dalam

pemecahan masalah.

Semester Dua:

3.4 Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan

majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan

pemecahan masalah.

5.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, dan

penafsirannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

C. Hasil Belajar Matematika

1. Pengertian Hasil Belajar

Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan

nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Slameto (2010: 2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organisme (manusia atau hewan) yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat

memenuhi tingkah laku organisme tersebut.

Belajar merupakan proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam

kegiatan pembelajaran guru menetapkan tujuan pembelajaran. Siswa yang

berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 14).

Gagne (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2013: 11-12) menyatakan bahwa

hasil belajar merupakan kapabilitas siswa berupa:

a. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

b. Keterampilan intektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan

dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang.

c. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep

dan kaidah dalam memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak

jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Hasil belajar merupakan kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Secara garis besar Benyamin

Bloom (dalam Sudjana 2014: 22-23) membagi hasil belajar ke dalam 3 ranah

yakni:

a. Ranah kognitif. Ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif. Ini berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi atau karakteristik nilai.

c. Ranah Psikomotoris. Ini berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan di

bidang fisik, gerakan-gerakan skill, gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pola-

pola perbuatan atau kemampuan siswa yang menetap (kognitif, afektif dan

psikomotor) yang dimiliki setelah menerima pengalaman belajar.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Muhibbin Syah (2010:145-155), faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

a. Faktor internal (faktor dalam diri siswa), yaitu keadaan jasmani dan

rohani siswa, yang terdiri dari:

1) Aspek Fisiologis

Kesehatan siswa sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam

menyerap informasi dalam belajar.

2) Aspek Psikologis, terdiri dari:

a) Inteligensia Siswa. Tingkat kecerdasan/intelegensia dan kemampuan

siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

b) Sikap Siswa. Sikap siswa yang positif dalam merespon dengan cara

yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya

merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

c) Bakat Siswa. Kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu

tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan.

d) Minat Siswa. Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

e) Motivasi Siswa. Keadaan internal organisme yang mendorong untuk

berbuat sesuatu.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan

disekitar siswa, terdiri dari:

1) Lingkungan Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah guru-

guru, para tenaga kependidikan (kepala sekolah dan wakil-wakilnya),

teman-teman sekelas, orang tua (keluarga) dan masyarakat yang dapat

mempengaruhi semangat belajar siswa.

2) Lingkungan Non-sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial ialah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-

alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Faktor-faktor ini turut menentukan tingkat kebrhasilan belajar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Pendekatan belajar berhubungan dengan keefektifan segala cara atau

strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses mempelajari materi tertentu.

3. Penilaian Hasil Belajar

Pada setiap akhir program pendidikan, pengajaran atau pelatihan

dilakukan penilaian. Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui apakah

program itu telah dikuasai oleh pesertanya atau belum. Untuk mengetahui hasil

belajar, dilakukan penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk

mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan hasil belajar siswa bukan saja

diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan

keterampilan. Dengan demikian penilaian hasil belajar siswa mencakup segala

hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap dan

keterampilan (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 15)

Menurut Herman Yoseph Sunu Endrayanto dan Yustiana Wahyu

Harumurti (2014: 27), penilaian hasil belajar memiliki keterkaitan dengan

kegiatan pembelajaran dan pengajaran. Penilaian hasil belajar terintegrasi

dalam desain instruksional yang dikembangkan guru. Desain instruksional

merupakan keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan pembelajaran,

teknik mengajar, materi pelajaran, dan kegiatan penilaian belajar siswa.

Penilaian hasil belajar siswa harus konsisten dengan tujuan pembelajaran

dan materi pembelajarannya. Agar konsisten antara tujuan pembelajaran dan

materi pelajaran terjamin, maka langkah pertama dalam mendesain penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

adalah mengkaji dan menelaah isi kurikulum yang berlaku. Kurikulum

pendidikan di Indonesia menyatakan bahwa di dalam silabus dan rencana

pembelajaran memuat kompetensi belajar. Kompetensi belajar merupakan

kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai

perwujudan daria pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki siswa

selama mengikuti program pembelajaran tertentu (ibid., 28).

4. Kompetensi Dasar Pelajaran Matematika SMA Kelas X Tahun Ajaran

2014/2015

Ada perbedaan dasar penyusunan kompetensi dasar pelajaran matematika

kelas X tahun ajaran 2014/2015. Kompetensi dasar semester ganjil disusun

dengan berpatokan pada kompetensi inti karena memakai Kurikulum 2013,

sedangkan kompetensi dasar semester genap disusun dengan berpatokan pada

standar kompetensi karena memakai Kurikulum KTSP 2006. Berikut ini adalah

kompetensi-kompetensi dasar pelajaran matematika SMA kelas X tahun ajaran

2014/2015:

Semester Satu:

3.1 Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma sesuai dengan

karakteristik permasalahan yang akan diselesaikan dan memeriksa

kebenaran langkah-langkahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

3.2 Mendeskripsikan dan menganalisis konsep persamaan dan pertidaksamaan

linear yang berkaitan dengan nilai mutlak, serta menerapkannya dalam

pemecahan masalah nyata.

3.3 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan linear dua dan tiga variabel

serta pertidaksamaan linear dua variabel dan mampu menerapkan berbagai

strategi yang efektif dalam menentukan himpunan penyelesaiannya serta

memeriksa kebenaran jawabannya dalam pemecahan masalah matematika.

3.4 Mendeskripsikan konsep matriks sebagai representasi numerik dalam

kaitannya dengan konteks nyata.

3.5 Mendeskripsikan operasi sederhana matriks serta menerapkannya dalam

pemecahan masalah.

3.6 Mendeskripsikan daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil suatu relasi

antara dua himpunan yang disajikan dalam berbagai bentuk (grafik,

himpunan pasangan terurut, atau ekspresi simbolik)

3.7 Mengidentifikasi relasi yang disajikan dalam berbagai bentuk yang

merupakan fungsi.

3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan

lainnya melalui pengamatan dan memberikan alasannya.

Semester Dua:

4.1 Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran atau negasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

4.2 Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan

pernyataan berkuantor.

4.3 Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau

pernyataan berkuantor yang diberikan.

4.4 Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan

pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan

kesimpulan dan pemecahan masalah.

5.1 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan

dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri.

5.2 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri.

5.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, dan

penafsirannya.

6.1 Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

6.2 Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang

dimensi tiga.

6.3 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang

dalam ruang dimensi tiga.

D. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian

pertama adalah penelitian yang dilaksanakan oleh Dwi Nita Handayani pada tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

2009 tentang “Pengaruh Kemampuan Berhitung Matematika dan Motivasi Belajar

terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Kudus”. Hasil

Penelitian memperlihatkan bahwa bahwa secara parsial dan simultan kemampuan

berhitung matematika dan motivasi belajar mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap hasil belajar akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Kudus

(Dwi Nita, 2009: [online]).

Penelitian lain dilaksanakan oleh Arya Noor Sabiq Mahrousa pada tahun 2009

tentang “Pengaruh Kemampuan Verbal, Kemampuan Matematika, dan Motivasi

Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas 2 SMA

Negeri 2 Demak”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan verbal,

kemampuan matematika dan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas 2 SMA Negeri 2

Demak (Arya Noor, 2009: [online]).

Penelitian lain dilaksanakan oleh Yiul Afnizar tahun 2014 tentang

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Penalaran Siswa

terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Pematang

Siantar”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh dari model

pembelajaran kooperatif dan kemampuan penalaran siswa terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematang Siantar (Yiul, 2014: [online]).

Penelitian lain lagi dilaksanakan pada tahun 2013 oleh Olivia Anissa,

Afiatullah latifah, Siti Ulfah, Tri Budi dan Zulia Nelvi tentang “Korelasi antara

Motivasi Belajar dan Kemampuan Penalaran Formal serta Pengaruhnya terhadap

Hasil Belajar Matematika pada kelas XI IPA SMA Al-Khairiyah 2 Cilegon”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara positif hasil belajar matematika

dipengaruhi oleh tingkat kemampuan penalaran siswa dan motivasi belajar siswa

(Olivia, dkk., 2013: [online]).

E. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh motivasi belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa

secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa.

Siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik akan berusaha untuk

menjalankan tugas belajarnya dengan baik. Motivasi yang baik akan

mendorong siswa untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik

pula sehingga hasil belajarnya meningkat. Jadi jika motivasi belajar siswa dan

kemampuan pemecahan masalah siswa baik, maka hasil belajar matematika

siswa akan menjadi baik pula. Sebaliknya, jika motivasi belajar siswa dan

kemampuan siswa buruk, maka hasil belajar matematika siswa akan menjadi

buruk pula.

2. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa.

Sukses tidaknya siswa dalam melaksanakan pembelajaran dipengaruhi

oleh suasana batin, yaitu bahagia atau tidaknya dalam belajar. Suasana batin ini

mendorong siswa untuk menggerakkan semua potensi yang dimilikinya untuk

belajar secara optimal dan bertanggung jawab. Seberapa besar dorongan atau

motivasi yang dimiliki siswa akan sangat menentukan kualitas hasil belajarnya.

Jika motivasi belajar siswa baik, maka hasil belajar matematika siswa akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

menjadi baik. Sebaliknya, jika motivasi belajar siswa buruk, maka hasil belajar

matematika siswa akan menjadi buruk pula.

3. Pengaruh kemampuan pemecahan masalah siswa terhadap hasil belajar

matematika siswa.

Seorang siswa tidak akan mendapatkan hasil belajar yang baik jika ia tidak

memiliki kemampuan pemecahan masalah. Kemauan saja tidak cukup tanpa

dibarengi dengan kemampuan pemecahan masalah. Untuk dapat berhasil

secara baik siswa harus menguasai kemampuan pemecahan masalah.

Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian dari prestasi belajar.

Semakin sempurna kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki siswa, maka

semakin berkualitas hasil belajarnya. Sebaliknya, jika kemampuan pemecahan

masalah siswa buruk, maka hasil belajar matematika siswa akan menjadi buruk

pula.

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

Motivasi Belajar Siswa

Hasil Belajar

Matematika Siswa

Kemampuan Pemecahan

Masalah Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2011: 96).

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan kerangka berpikir dalam

penelitian ini, maka penelitian ini mempunyai tiga hipotesis, yakni:

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi belajar terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari kemampuan pemecahan

masalah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi belajar dan

kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen

tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam rangka menjawab rumusan masalah penelitian sebagaimana yang

tercantum pada bab pendahuluan, maka pendekatan penelitian yang dipakai dalam

penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan strategi penelitian non-

eksperimen.

Alasan menggunakan jenis penelitian kuantitatif non-eksperimen adalah

karena peneliti ingin menguji hipotesis, tetapi tidak melakukan perlakuan tertentu

terhadap subjek penelitian. Penelitian kuantitatif non-eksperimen ini berbentuk

deskriptif-korelatif karena peneliti ingin menggambarkan seberapa tinggi motivasi

belajar, kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar matematika siswa, serta

menggambarkan bagaimana hubungan dan pengaruh motivasi belajar dan

kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa.

Kesimpulan hasil penelitian ini diinterpretasikan dari hasil analisis data yang

menggunakan rumus matematis dengan bantuan program IBM SPSS 20 for

windows.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek-objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

adalah siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun

ajaran 2014/2015 yang berjumlah 39 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel

yang menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel (Sugiyono, 2011: 68).

Jadi jumlah sampel sama dengan jumlah populasi, yakni 39 orang. Alasan peneliti

mengambil teknik sampel jenuh karena jumlah siswa kelas X SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen yang sedikit dan peneliti ingin membuat

kesimpulan dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil.

C. Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118), objek penelitian adalah variabel

atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian ada tiga hal, yakni

motivasi belajar siswa, kemampuan pemecahan masalah siswa, dan hasil belajar

matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tahun

ajaran 2014/2015.

D. Perumusan Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 60), variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

kesimpulannya. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat.Variabel terikat/tidak

bebas sering disebut variabel output, kriteria atau konsekuensi, dan merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang ingin diteliti, yakni

variabel hasil belajar matematika siswa, variabel motivasi belajar siswa dan

variabel kemampuan pemecahan masalah siswa. Yang menjadi variabel terikatnya

(Y) adalah hasil belajar matematika siswa, sedangkan variabel bebasnya adalah

motivasi belajar siswa (X1) dan kemampuan pemecahan masalah siswa (X2).

E. Bentuk Data

Data pada dasarnya merupakan informasi yang berkaitan dengan keadaan,

keterangan, dan ciri khas tentang sesuatu yang menjadi sasaran/subjek dalam

penelitian (Arifin, 2010:116). Data dalam penelitian ini terdiri dari data motivasi

belajar siswa, data kemampuan pemecahan masalah siswa dan data hasil belajar

matematika siswa.

Berdasarkan sifat dan bentuknya, data dalam penelitian ini berbentuk data

kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka/ bilangan. Data

kuantitatif ini akan diolah/dianalisis memakai teknik perhitungan statistika/

matematika.

Berdasarkan sumbernya data dalam penelitian ini berbentuk data primer.

Data primer artinya data yang diberikan langsung oleh sumber data kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

pengumpul data. Data primer disebut juga data asli/data baru yang mempunyai

sifat up to date. Untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini, peneliti

mengumpulkannya secara langsung dari para siswa sebagai sumber data.

F. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat mempengaruhi kualitas data hasil

penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua macam teknik

pengumpulan data, yakni angket/kuesioner dan tes. Kuesioner dipakai untuk

mengumpulkan data tentang motivasi belajar siswa dan tes dipakai untuk

mengumpulkan data tentang kemampuan pemecahan masalah siswa dan hasil

belajar matematika siswa.

Kuesioner yang digunakan mengumpulkan data tentang motivasi belajar

siswa dalam penelitian ini termasuk jenis kuesioner tertutup, dimana responden

hanya mengisi kuesioner sesuai jawaban yang tersedia. Hal ini dipilih dengan

pertimbangan bahwa kuesioner tertutup mempunyai kelebihan-kelebihan, antara

lain:

1. Pokok persoalan terfokus, relatif lebih objektif, data mudah untuk ditabulasi

dan dianalisis.

2. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan

menurut waktu senggangnya.

3. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu.

4. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

5. Dapat dilaksanakan sewaktu-waktu baik dengan tatap muka maupun tidak

tatap muka (Suharsimi Arikunto, 2006: 152).

Sementara itu tes dipakai dalam penelitian ini karena peneliti ingin

mengukur kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan hasil belajar. Melalui

tes, peneliti ingin mendapatkan skor yang objektif dan hasil pengukuran yang

akurat (Endang Mulyatiningsih, 2012: 26).

G. Instrumen Penelitian

1. Penyusunan Instrumen

Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan

menggunakan instrumen penelitian. Menurut Purwanto (2010: 9) instrumen

adalah alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran guna

pengumpulan data penelitian. Instrumen penelitian dibuat agar penelitian

menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,

dan sistematis sehingga mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2006: 160).

Jenis instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah kuesioner dan tes. Jumlah instrumen yang akan

digunakan tergantung pada variabel yang akan diteliti. Oleh karena dalam

penelitian ini peneliti meneliti tentang “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa,

Kemampuan pemecahan masalah Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen Tahun Ajaran

2014/2015”, maka dalam hal ini ada tiga instrumen yang dibuat sesuai dengan

jumlah variabel penelitian, yaitu instrumen untuk mengukur motivasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

siswa, instrumen untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa, dan

instrumen untuk mengukur hasil belajar matematika siswa.

a. Instrumen Motivasi Belajar

Untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar peneliti

menggunakan teknik kuesioner. Skala pengukuran yang akan dipakai

peneliti dalam menyusun kuesioner adalah Skala Likert. Skala pengukuran

ini dipilih karena peneliti ingin mengukur sikap, pendapat dan persepsi dari

para siswa mengenai motivasi belajarnya. Instrumen penelitian yang

menggunakan Skala Likert ini dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dari

setiap item instrumen mempunyai kategori dari sangat setuju sampai sangat

tidak setuju dengan skornya masing-masing seperti dalam tabel di bawah

ini:

Tabel 3.1.

Kategori dan Skor Jawaban Kuesioner

Jawaban Pernyataan Positif Jawaban Pernyataan Negatif

Kategori Skor Kategori Skor

Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

Setuju 3 Setuju 2

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4

Kuesioner yang dibuat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup yang

disusun berdasarkan kisi-kisi motivasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar

Sub

Variabel Indikator

Nomor Item

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

Motivasi

Internal

Memiliki suasana hati yang positif 1 11

Memanfaatkan berbagai sumber

untuk menguasai materi 8 3

Tidak cepat menyerah dalam

mengatasi kesulitan belajar 7, 17 13, 19

Mengerjakan tugas atau proyek

yang diberikan guru 10 21

Terlibat aktif dalam pembelajaran 12, 4 15, 20

Motivasi

Eksternal

Mendapatkan nilai yang tinggi 14 9

Mendapatkan pujian atau

penghargaan dari orang lain 2 16

Menghindari hukuman 18 6

Kondisi belajar di kelas yang

menyenangkan 22 5

b. Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah

Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data tentang

kemampuan pemecahan masalah siswa berbentuk tes. Berdasarkan bentuk

jawabannya tes kemampuan pemecahan masalah ini berbentuk tes

uraian/essai. Skor kebenaran jawaban untuk setiap soal terbentang antara 1–

4. Kisi-kisi istrumen pemecahan masalah ini disusun berdasarkan

kompetensi dasar dari pelajaran matematika kelas X SMA tahun ajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

2014/2015, dimana semester 1 menurut Kurikulum 2013 dan semester 2

menurut Kurikulum KTSP 2006.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Kompetensi Dasar Indikator Aspek

Penilaian

Nomor

Soal

Semester 1

3.1 Memilih dan menerapkan

aturan eksponen dan

logaritma sesuai dengan

karakteristik permasalahan

yang akan diselesaikan dan

memeriksa kebenaran

langkah-langkahnya.

3.1.4 Menyelesaikan

masalah situasi nyata

yang berkaitan dengan

operasi aljabar

eksponen, akar dan

logaritma dengan

menggunakan sifat- sifat

dan aturan yang telah

terbukti kebenarannya

Aplikasi 1

3.2 Mendeskripsikan dan

menganalisis konsep

persamaan dan

pertidaksamaan linear yang

berkaitan dengan nilai

mutlak, serta

menerapkannya dalam

pemecahan masalah nyata.

3.2.3 Menentukan

penyelesaian model

matematika dari masalah

situasi nyata yang

berkaitan dengan

persamaan dan

pertidaksamaan linear.

Analisis 3

3.3 Mendeskripsikan konsep

sistem persamaan linear

dua dan tiga variabel serta

pertidaksamaan linear dua

variabel dan mampu

menerapkan berbagai

3.3.4 Menyelesaikan model

matematika dari masalah

situasi nyata yang

berkaitan dengan

SPLDV, SPLTV, dan

Analisis 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

strategi yang efektif dalam

menentukan himpunan

penyelesaiannya serta

memeriksa kebenaran

jawabannya dalam

pemecahan masalah

matematika.

SPtLDV.

3.4 Mendeskripsikan operasi

sederhana matriks serta

menerapkannya dalam

pemecahan masalah.

3.4.1 Menyelesaikan

pemecahan masalah

dengan menerapkan

operasi sederhana

matriks.

Analisis 2

Semester 2

4.4 Menggunakan prinsip

logika matematika yang

berkaitan dengan

pernyataan majemuk dan

pernyataan berkuantor

dalam penarikan

kesimpulan dan

pemecahan masalah

Menentukan

kesimpulan dari beberapa

premis yang diberikan.

Analisis 4

5.3 Menyelesaikan model

matematika dari masalah

yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi,

persamaan dan identitas

trigonometri, dan

penafsirannya

5.3.1 Menentukan

penyelesaian model

matematika dari masalah

yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi,

persamaan dan identitas

trigonometri, dan

penafsirannya.

Analisis 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

c. Instrumen Hasil Belajar Matematika

Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data tentang hasil

belajar matematika siswa berbentuk tes. Berdasarkan bentuk jawabannya tes

kemampuan pemecahan masalah ini berbentuk objective test dengan

jawaban pilihan ganda yang terdiri dari empat pilihan. Pilihan yang benar

untuk setiap sial mendapatkan skor 1 dan pilihan yang salah mendapat skor

0. Kisi-kisi instrumen hasil belajar disusun berdasarkan kompetensi dasar

pelajaran matematika kelas X SMA tahun ajaran 2014/2015, dimana

semester 1 menurut Kurikulum 2013 dan semester 2 menurut Kurikulum

KTSP 2006.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek

Penilaian

Nmr

Soal

Semester 1

3.1 Memilih dan menerapkan

aturan eksponen dan logaritma

sesuai dengan karakteristik

permasalahan yang akan

diselesaikan dan memeriksa

kebenaran langkah-

langkahnya.

1.1 Mengubah bentuk

eksponen ke bentuk akar

dan logaritma atau

sebaliknya

Pemahaman 1

1.2 Menyederhanakan bentuk

aljabar yang memuat

bentuk eksponen, akar

dan logaritma

Pemahaman 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek

Penilaian

Nmr

Soal

1.3 Memakai sifat-sifat

sederhana tentang bentuk

eksponen, akar dan

logaritma

Analisis 8

1.4 Menyelesaikan masalah

matematika yang berkaitan

dengan operasi aljabar

eksponen, akar dan

logaritma dengan

menggunakan sifat- sifat

dan aturan yang telah

terbukti kebenarannya

Analisis 10

3.2 Mendeskripsikan dan

menganalisis konsep

persamaan dan pertidaksamaan

linear yang berkaitan dengan

nilai mutlak, serta

menerapkannya dalam

pemecahan masalah nyata.

2.1 Menentukan

penyelesaian persamaan

linear yang memuat nilai

mutlak

Pemahaman 16

2.2 Menentukan

penyelesaian

pertidaksamaan linear

yang memuat nilai

mutlak

Pemahaman 14

2.3 Menentukan

penyelesaian model

matematika dari masalah

nyata yang berkaitan

dengan persamaan dan

Aplikasi 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek

Penilaian

Nmr

Soal

pertidaksamaan linear.

3.3 Mendeskripsikan konsep

sistem persamaan linear dua

dan tiga variabel serta

pertidaksamaan linear dua

variabel dan mampu

menerapkan berbagai strategi

yang efektif dalam

menentukan himpunan

penyelesaiannya serta

memeriksa kebenaran

jawabannya dalam pemecahan

masalah matematika.

3.1 Menentukan

penyelesaian sistem

persamaan linear dua

variabel

Aplikasi 17

3.2 Menentukan

penyelesaian sistem

persamaan linear tiga

variabel

Analisis 21

3.3 Menentukan

penyelesaian sistem

pertidaksamaan linear

dua variabel

Aplikasi 19

3.4 Menyelesaikan model

matematika dari masalah

nyata yang berkaitan

dengan SPLDV,

SPLTV, dan SPtLDV.

Analisis 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek

Penilaian

Nmr

Soal

3.4 Mendeskripsikan konsep

matriks sebagai representasi

numerik dalam kaitannya

dengan konteks nyata.

4.1 Menjelaskan konsep,

jenis dan transpos matriks

Pemahaman 4

3.5 Mendeskripsikan

operasi sederhana

matriks serta

menerapkannya dalam

pemecahan masalah.

5.1 Menyelesaikan

pemecahan masalah

matematika dengan

menerapkan operasi

sederhana matriks

Pemahaman 24

3.6 Mendeskripsikan daerah asal,

daerah kawan, dan daerah

hasil suatu relasi antara dua

himpunan yang disajikan

dalam berbagai bentuk

(grafik, himpunan pasangan

terurut, atau ekspresi

simbolik)

6.1 Menentukan daerah asal,

daerah kawan, dan daerah

hasil suatu relasi antara

dua himpunan

Pemahaman 12

3.7 Mengidentifikasi relasi yang

disajikan dalam berbagai

bentuk yang merupakan

fungsi.

7.1 Menemukan konsep

fungsi

Pemahaman 28

3.8 Memprediksi pola barisan dan

deret aritmetika dan geometri

atau barisan lainnya melalui

pengamatan dan memberikan

8.1 Menemukan pola barisan

dan deret aritmetika

Analisis 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek

Penilaian

Nmr

Soal

alasannya.

8.2 Menemukan pola barisan

dan deret geometri

Pemahaman 3

Kompetensi Dasar Indikator Aspek

Penilaian

Nmr

Soal

Semester 2

4.1. Memahami pernyataan

dalam matematika dan

ingkaran atau negasinya

Memahami pernyataan

dalam matematika dan

ingkaran atau negasinya

Pemahaman

4.2 Menentukan nilai kebenaran

dari suatu pernyataan

majemuk dan pernyataan

berkuantor

Menentukan nilai

kebenaran dari

pernyataan berkuantor

dan pernyataan majemuk.

Pemahaman

4.3 Merumuskan pernyataan

yang setara dengan

pernyataan majemuk atau

pernyataan berkuantor yang

diberikan

Memeriksa kesetaraan

antara dua pernyataan

majemuk atau pernyataan

berkuantor.

Pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Kompetensi Dasar Indikator Aspek

Penilaian

Nmr

Soal

4.4 Menggunakan prinsip logika

matematika yang berkaitan

dengan pernyataan majemuk

dan pernyataan berkuantor

dalam penarikan kesimpulan

dan pemecahan masalah.

Menentukan

kesimpulan dari beberapa

premis yang diberikan

Pemahaman

5.1 Melakukan manipulasi

aljabar dalam perhitungan

teknis yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi,

persamaan dan identitas

trigonometri

Menentukan nilai

perbandingan

trigonometri pada

segitiga siku-siku, sudut

khusus dan semua

kuadran.

Pemahaman

Menggunakan nilai

perbandingan

trigonometri untuk sudut-

sudut berelasi

Pemahaman

Menyelesaikan soal

yang berhubungan

dengan aturan sinus dan

aturan kosinus.

Pemahaman

Menghitung luas

segitiga yang

komponennya diketahui

Analisis

5.2 Merancang model

matematika dari masalah

yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi,

persamaan dan identitas

trigonometri

Membuat model

matematika dari masalah

yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi,

persamaan dan identitas

trigonometri

Analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Kompetensi Dasar Indikator Aspek

Penilaian

Nmr

Soal

5.3 Menyelesaikan model

matematika dari masalah

yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi,

persamaan dan identitas

trigonometri, dan

penafsirannya

Menentukan

penyelesaian model

matematika dari masalah

yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi,

persamaan dan identitas

trigonometri, dan

penafsirannya.

Analisis

6.1 Menentukan kedudukan

titik, garis, dan bidang dalam

ruang dimensi tiga

Menentukan

kedudukan titik, garis,

dan bidang dalam ruang

dimensi tiga.

Pemahaman

6.2 Menentukan jarak dari titik

ke garis dan dari titik ke

bidang dalam ruang dimensi

tiga

Menentukan jarak dari

titik ke garis dan dari titik

ke bidang dalam ruang

dimensi tiga

Analisis

6.3 Menentukan besar sudut

antara garis dan bidang dan

antara dua bidang dalam

ruang dimensi tiga

Menentukan besar

sudut antara garis dan

bidang dan antara dua

bidang dalam ruang

dimensi tiga

Analisis

2. Pengujian Instrumen

Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu

memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa

kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli, yaitu kriteria valid dan reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Oleh karena itu agar hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini tidak

keliru, dapat dipercaya, konsisten, dan tidak memberikan gambaran yang jauh

berbeda dari keadaan yang sebenarnya, maka dilakukan uji validitas dan uji

reliabilitas terhadap instrumen-instrumen penelitian yang akan digunakan

dalam penelitian ini.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Anastasi dan Urbina

(1997:113), validitas berhubungan dengan apakah tes/uji mengukur apa

yang mesti diukurnya dan seberapa baik dia melakukannya. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel

yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran validitas yang dimaksud.

Pengukuran validitas ketiga instrumen dalam penelitian ini akan

dilakukan dengan 2 cara yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Uji

validitas isi dilakukan dengan konsultasi kepada pakar atau dosen dalam

bidang pendidikan matematika. Sedangkan untuk menguji tingkat validitas

konstruk instrumen, peneliti mencobakan instrumen tersebut pada sasaran

dalam penelitian. Langkah ini disebut dengan kegiatan uji coba (try-out)

instrumen. Apabila data yang didapatkan dari uji coba ini sudah sesuai

dengan yang seharusnya, berarti bahwa instrumennya sudah baik dan valid.

(Suharsimi, 2006: 169).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Secara teknis pengujian validitas konstruk didasarkan pada pada kisi-

kisi instrumen yang telah disusun dan kaidah pengujian instrumen.

Pengujian keputusan validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

Korelasi Product Moment. Rumus Korelasi Product Moment untuk

mengukur validitas instrumen adalah sebagai berikut:

2222 YYNXXN

YXXYNrXY

Keterangan:

r xy = Koefisisen korelasi antara X dan Y.

X = Skor butir.

Y = Skor Total

N = Jumlah Subyek

X2

= Jumlah kuadrat nilai X

Y2

= Jumlah kuadrat nilai Y (ibid., 170).

Kemudian hasil r xy hitung dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf

signifikan 5 %. Jika didapatkan harga r xy hitung > r tabel, maka butir

instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi jika harganya r xy hitung < r

tabel, maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen itu sudah baik (ibid., 178).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Pengujian reliabilitas instrumen motivasi belajar dan instrumen hasil

belajar menggunakan rumus Cronbach-Alpha berikut ini :

2

2

1 i

iii

s

qps

n

n

Keterangan:

= indeks reliabilitas alpha atau Cronbach

n = jumlah item dalam instrumen

pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item i

qi = 1 – pi

si2 = variansi total (ibid., 196).

Dalam penelitian ini untuk melaksanakan uji reliabilitas digunakan

bantuan sofware Iteman dengan melihat besarnya nilai alpha. Indeks

reliabilitas berkisar antara 0 − 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu

tes (mendekati 1), semakin tinggi pula ketepatannya. Suatu kesepakatan

informal menghendaki bahwa koefisien reliabilitas haruslah setinggi

mungkin.

Sementara itu pengujian reliabilitas instrumen hasil belajar

menggunakan rumus Kuder-Richardson 20 (KR-20) berikut ini:

2

11

20i

iiqp

n

nKR

Kerterangan:

KR-20 = indeks reliabilitas Kuder-Richardson 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

pi = proporsi subjek yang memperoleh skor 1 pada item i

qi = proporsi subjek yang memperoleh skor 0 pada item iσ

σi2 = variansi total (ibid., 188)

H. Teknik Analisis Data

Karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif,

maka teknik analisis data dalam penelitian ini berkenaan dengan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang digunakan

(Sugiyono, 2011: 207).

Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, yakni tahap

pertama analisis deskriptif dan tahap kedua analisis korelasional. Sebelum

dilakukan analisis deskriptif, peneliti mengumpulkan, menyusun, member kode,

dan menyajikan data-data berupa skor dalam bentuk tabel agar dapat memberikan

gambaran yang jelas dan lengkap mengenai skor motivasi belajar, kemampuan

pemecahan masalah dan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen.

Setelah ditabulasi dalam bentuk tabel, data yang ada kemudian dianalisis

secara deskriptif dengan menggunakan software IBM SPSS 20. Hasil analisis data

deskriptif ini disajikan dalam bentuk perhitungan frekuensi tunggal dan komulatif;

perhitungan mean, median dan modus; perhitungan simpangan baku; skor

tertinggi dan skor terendah; serta penyajian data melalui tabel dan diagram.

Untuk membaca dan menyimpulkan data selanjutnya, skor yang diperoleh

oleh masing-masing responden diklasifikasikan menjadi lima kategori, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR).

Rentangan (jarak tertinggi dan terendah) yang sering dihitung sama dengan 6

simpangan baku (SD) dibagi menjadi 5, sehingga masing-masing kategori terdiri

dari 1,2 SD. Dengan demikian pembagian kategorinya adalah sebagai berikut:

a. X > ( M + 1,8SD ) : Kategori Sangat Tinggi

b. ( M + 0,6SD ) < X ≤ ( M + 1,8SD ) : Kategori Tinggi

c. ( M − 0,6SD ) < X ≤ ( M + 0,6SD ) : Kategori Sedang

d. ( M − 1,8SD ) < X ≤ ( M − 0,6SD ) : Kategori Rendah

e. X ≤ ( M − 1,8SD ) : Kategori Sangat Rendah

Keterangan:

M = Mean ideal = 0,5 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

SD = SD ideal = 0,167 x (skor maksimal ideal – skor minimal ideal).

(Fariz Achmad Haryono, 2012, online)

Dengan menggunakan kriteria ini ditentukan kecenderungan dari masing-

masing variabel yaitu dengan membuat distribusi frekuensi skor dan melihat

kategori dengan frekuensi terbanyak. Dari data ini kemudian dibuat kesimpulan

mengenai tingkat kategori dari motivasi belajar, kemampuan pemecahan masalah

dan hasil belajar matematika siswa.

Setelah analisis deskriptif, maka analisis data akan dilanjutkan dengan

analisis korelasional. Teknik analisis data korelasional yang dipakai adalah teknik

analisis Product Moment dan Regresi Linear Ganda. Teknik analisis Product

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Moment dipakai untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel-variabel

bebas dengan variabel terikat ataukah tidak ada hubungan. Jika ada hubungan

maka analisis dilanjutkan dengan analisis Regresi Linear Ganda. Analisis Regresi

Linear Ganda dilakukan untuk mencari tahu apakah ada pengaruh variabel-

variabel bebas terhadap variabel terikat dan berapa besar pengaruhnya. Di

samping itu juga melalui analisis Regresi Linear Ganda peneliti ingin melakukan

prediksi bagaimana perubahan nilai variabel terikat bila nilai variabel bebas

dinaikkan atau diturunkan nilainya (Sugiyono, 2011). Analisis ini akan dilakukan

dengan menggunakan program IBM SPSS 20 for windows.

Sebelum data dianalisis dengan teknik Regresi Linear Ganda, data-data itu

diuji terlebih dahulu dengan uji normalitas, uji linearitas dan uji multikolinearitas.

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya suatu data.

Pengujian ini menguji normalitas sebaran data masing-masing variabel bebas

maupun variabel terikat. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui linear tidaknya

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian ini akan

memenuhi syarat apabila variabel bebas dan variabel terikatnya linear. Uji

multikolinearitas bertujuan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya

hubungan yang linear antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya.

Pengujian ini akan dapat dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya

hubungan yang linear di antara variabel-variabel bebas. Uji persyaratan statistik

ini, baik uji normalitas, uji linearitas maupun uji multikolinearitas, dilakukan

dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS 20 for windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

1. Pengujian Persyaratan Regresi Linear

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal, model regresi yang baik adalah memiliki data yang berdistribusi

normal. Jadi untuk mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian

masing-masing variabel penelitian digunakan uji normalitas.

Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov dengan bantuan program IBM SPSS 20 for windows.

Pengambilan kesimpulan normalitas data adalah jika p value (sig.) >

0,05 berarti data diambil dari populasi yang berdistribusi normal, tetapi

jika p value (sig.) < 0,05 berarti data diambil dari populasi yang

berdistribusi tak normal (Gozali, 2001: 43).

b. Uji Linearitas

Uji linearitas merupakan langkah untuk mengetahui status linear

tidaknya suatu distribusi sebuah data penelitian. Hasil yang diperoleh

melalui uji linearitas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan

digunakan. Jika hasil uji linearitas merupakan data yang linear, maka

digunakan analisis regresi linear. Sebaliknya jika hasil uji linearitas

merupakan data yang tidak linear maka analisis regresi yang digunakan

analisis regresi nonlinear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Uji linearitas ini dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi

variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Berdasarkan garis regresi

yang telah dibuat selanjutnya diuji signifikansi koefisien garis regresi serta

linearitasnya. Uji linearitas menggunakan uji F.

Pengambilan kesimpulan linearitas data adalah jika F hitung < F tabel

maka model regresi linear, tetapi jika F hitung > F tabel maka model

regresi tak linear (ibid., 87).

c. Uji Multikolinearitas

Dalam analisis regresi ganda ini terdapat dua variabel bebas yang

diduga akan mempengaruhi variabel terikatnya. Pendugaan tersebut akan

dapat dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi hubungan yang linear

(multikolinearitas) antar variabel bebas. Pelanggaran terhadap asumsi ini

akan mengakibatkan tingkat ketelitian koefisien regresi sebagai penduga

sangat rendah, dengan demikian menjadi kurang akurat. Selain itu, adanya

pelanggaran akan menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya (Sudarmanto,

2005: 137).

Uji multikolinearitas akan dilakukan dengan bantuan software IBM

SPSS 20 for windows. Pengambilan keputusan dibuat dengan melihat nilai

VIF (Variance Inflation Factor) pada tabel Coefficients pada kolom

Collinearity Statistics. Jika nilai VIF kurang dari 4, maka disimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

tidak terjadi multikolinearitas. Jika nilai VIF lebih dari 4, maka

disimpulkan terjadi multikolinearitas.

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Hipotesis Pertama

Uji signifikansi hipotesis pertama menggunakan uji korelasi parsial

dilanjutkan dengan uji t. Uji signifikansi menggunakan uji korelasi parsial

ini digunakan untuk melihat hubungan korelasi antara variabel terikat hasil

belajar matematika siswa (Y) dengan variabel bebas motivasi belajar siswa

(X1) apabila variabel bebas kemampuan pemecahan masalah (X2) dikontrol.

Hal ini dapat dihitung dengan rumus :

ry1-2 = )1()1(

))((

2

21

2

2

2121

xrxryx

xrxryxryx

Uji signifikansi koefesien korelasi parsial menggunakan Uji t dengan rumus:

t = 21

2

r

Nr

untuk mengetahui korelasi parsial signifikan atau tidak signifikan. Hasil t

tabel dibandingkan dengan t hitung. Jika t hitung t tabel, maka hal ini

menunjukkan sangat signifikan koefisien korelasi tersebut.

Uji t ini digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi pengaruh

yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan

membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh dengan tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

signifikansi tertentu, yang dalam penelitian ini menggunakan tingkat

signifikansi α = 5%.

Untuk menghitung nilai tersebut di atas dalam penelitian ini

digunakan IBM SPSS 20 for windows. Pengambilan kesimpulannya adalah

jika nilai p (Sig. Connected Model) < 0,05 berarti terdapat pengaruh yang

signifikan.

b. Uji Hipotesis Kedua

Uji signifikansi hipotesis kedua menggunakan uji korelasi parsial

dilanjutkan dengan uji t. Uji signifikansi menggunakan uji korelasi parsial

ini digunakan untuk melihat hubungan korelasi antara variabel terikat hasil

belajar siswa (Y) dengan variabel bebas kemampuan pemecahan masalah

siswa (X2) apabila variabel bebas motivasi belajar (X1) dikontrol. Hal ini

dapat dihitung dengan rumus:

ry2-1 = )1()1(

))((

2

21

2

1

2112

xrxryx

xrxryxryx

Uji signifikansi koefesien korelasi parsial menggunakan uji t dengan rumus:

t = 21

2

r

Nr

untuk mengetahui korelasi parsial signifikan atau tidak signifikan. Hasil t

tabel dibandingkan dengan t hitung. Jika t hitung t tabel, maka hal itu

menunjukkan sangat signifikan koefisien korelasi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Uji t ini digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi pengaruh

yang ditimbulkan oleh variabel bebasnya terhadap variabel terikatnya, yaitu

dengan membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh dengan tingkat

signifikansi tertentu, yang dalam penelitian ini menggunakan tingkat

signifikansi α = 5%.

Untuk menghitung nilai tersebut di atas penelitian ini menggunakan

IBM SPSS 20 for windows. Pengambilan kesimpulannya adalah jika nilai p

(Sig. Connected Model) < 0,05 berarti terdapat pengaruh yang signifikan.

c. Uji Hipotesis Ketiga

Uji hipotesis ketiga menggunakan analisis regresi ganda R2

dilanjutkan dengan uji F, yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah

variasi perubahan nilai variabel bebas secara bersama-sama dapat

menjelaskan variasi perubahan nilai variabel terikat.

Metode ini dilakukan untuk menguji sejauh mana pengaruh motivasi

belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa terhadap hasil

belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015.

Korelasi (R2) ini digunakan untuk menilai hubungan 2 prediktor (X1

dan X2) secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel terikat (Y).

Rumus korelasi ganda R yang digunakan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Ry- (12) = 2

2211

y

yxbyxb

Rumus yxbyxb 2211 dan

2y didapatkan dari analisis regresi

linier ganda. Jika dikuadratkan diperoleh korelasi ganda kuadrat R2

yang

disebut dengan koefisien determinasi.

Besarnya kontribusi secara bersama-sama masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat ditunjukkan oleh nilai R2 dikalikan 100%.

Setelah R2 diperoleh dilanjutkan uji F menggunakan rumus :

1

1 2

2

kn

R

k

R

F

Keterangan:

n – k – 1 = derajat kebebasan penyebut

n = banyaknya sampel

k = banyaknya prediktor

Untuk mengetahui apakah korelasi ganda signifikan atau tidak

signifikan digunakan uji F. Jika F hitung > F tabel berarti koefisien korelasi

antara variabel Y dengan variabel X signifikan. Tingkat signifikansi korelasi

ganda bisa juga dilihat dari nilai signifikansinya. pengambilan

kesimpulannya adalah jika nilai signifikansinya kurang dari nilai α, maka

korelasinya signifikan, tetapi bila nilai signifikansinya lebih dari nilai α,

maka korelasinya tidak signifikan. Tingkat signifikansi dalam penelitian ini

α = 5%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan yang jelas dan terencana akan sangat membantu

kelancaran penelitian dan hasilnya akan lebih baik. Secara garis besar langkah-

langkah penelitian terdiri dari pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan

penelitian dan pembuatan laporan penelitian.

Dalam penelitian ini langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Memilih topik penelitian dengan memperhatikan fenomena pendidikan

dan pengajaran yang terdapat permasalahan yang patut dikaji.

2. Melakukan kajian pustaka yang sesuai dengan tema penelitian (kajian

teoritis).

3. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian.

4. Merumuskan hipotesis penelitian.

5. Memilih metode dan pendekatan penelitian

6. Menentukan populasi penelitian, termasuk sampel penelitian.

7. Menentukan teknik pengumpulan data dan analisis data.

8. Menentukan dan menyusun instrumen penelitian, berupa kuesioner dan

tes.

9. Mengumpulkan data penelitian.

10. Menganalisis dan menginterpretasi data.

11. Menarik kesimpulan

12. Menyusun laporan hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

J. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan pemillihan tempat (lokasi) penelitian ini termasuk bagian penting

dalam proses penelitian kuantitatif ini. Lokasi yang dipilih oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen. SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen terletak di Kelurahan Kakaskasen Tiga,

Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Propinsi Sulawesi Utara. Waktu

penelitian berlangsung dari bulan Februari sampai Juli 2015. Berikut ini adalah

jadwal pelaksanaan penelitian selengkapnya.

Tabel 3.5

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Feb Maret April Mei Juni Juli

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Penyusunan proposal

penelitian

x

x x x x x

2 Penyusunan

instrumen penelitian

x x x x x x

3 Pengujicobaan

instrumen penelitian

x x

4 Pengumpulan data

penelitian

x x

5 Tabulasi dan

analisis data

x x

6 Penyusunan laporan

penelitian

x x x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,

ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Tempat penelitian berlokasi di SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen.

Sekolah ini beralamat di Jalan Opo Worang 263, Kelurahan Kakaskasen Tiga,

Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Propinsi Sulawesi Utara.

SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen didirikan pada tahun 1952

dengan akte pendirian No. 12 tanggal 19 April 1952. Sekolah ini merupakan

sekolah swasta yang bernaung di bawah penyelenggaraan Yayasan Pendidikan

Katolik Keuskupan Manado. Sekolah ini memiliki tingkat akreditasi A dengan

SK Akreditasi No 305/BAP-S/M/Sulut/III/2014 pada tanggal 16 Maret 2014.

SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen mempunyai visi dan misi yang

jelas. Visinya adalah ”SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen sebagai

persemaian benih-benih pribadi-pribadi calon imam yang cerdas dan seimbang

secara manusiawi dan kristiani, dalam semangat kerasulan sesuai pedoman umum

ajaran gereja universal dan kebutuhan lokal gereja dan masyarakat Indonesia”.

Sedangkan misinya adalah ”Berproses bersama dalam membangun pribadi

melalui pembiasaan hidup sehat jiwa-raga, pengenalan dan pembiasaan hidup doa,

pembinaan intelektual: studi dan keterampilan, serta kepedulian dan cinta

terhadap sesama dan lingkungan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Sekolah SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen dipimpin oleh P. Harry

Singkoh, MSC, SS, LicMus. sejak Juli 2013. Jumlah guru yang mengajar di

sekolah ini sebanyak 28 orang, yang terdiri dari 20 guru laki-laki dan 8 guru

perempuan. Status guru terdiri dari 6 guru PNS, 8 guru GTY, dan 14 guru GTT.

Pegawai terdiri dari 3 orang laki-laki, yang semuanya berstatus PTY.

Sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 5 hektar dan memiliki fasilitas yang

lengkap, yakni 7 ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha,

perpustakaan, laboratorium, ruang komputer, tempat ibadah, lapangan olahraga

yang terdiri dari 2 lapangan sepakbola, 2 lapangan bola voli, lapangan bola

basket, lapangan bulu tangkis, ruang kesenian, aula dan asrama.

Semua siswa yang bersekolah di tempat ini wajib tinggal di asrama. Semua

siswanya berjenis kelamin laki-laki karena sekolah ini merupakan sekolah khusus

pembinaan untuk para calon imam Gereja Katolik. Jumlah siswa tidak terlalu

banyak, tetapi juga tidak terlalu sedikit. Jumlah siswa digambarkan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 4.1.

Jumlah Siswa SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen

Tahun Ajaran 2014/2015

No Kelas Jumlah

Total Laki-laki Perempuan

1 X – A/ IIS 18 -- 18

2 X – B/ IIS 21 -- 21

Jumlah 39 -- 39

3 XI – A/ IIS 18 -- 18

4 XI – B/ IIS 15 -- 15

Jumlah 33 -- 33

5 XII – A/IPS 15 -- 15

6 XII – B/IPS 17 -- 17

Jumlah 32 -- 32

Total 104 -- 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

B. Hasil Ujicoba Instrumen dan Tindak Lanjut

Ujicoba instrumen dilakukan terhadap siswa kelas XI SMA Katolik Seminari

Xaverius Kakaskasen dan dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2015. Alasan dipilih

kelas XI ini dan bukannya kelas X adalah karena kelas X di sekolah ini hanya

terdiri dari 39 siswa, dan tidak mungkin dibagi dua kelompok sebagai kelompok

responden ujicoba dan kelompok responden penelitian. Kelas XI yang telah

mendapatkan materi pelajaran kelas X, memiliki karakteristik yang sama dengan

kelas X, dan pada saat berada di kelas X diajari oleh guru yang sama, kiranya

menjadi opsi terbaik untuk pelaksanaan ujicoba instrumen. Kelas XI terdiri dari

33 siswa, tetapi yang mengikuti ujicoba instrumen hanya 31 siswa.

1. Uji Validitas

Sebelum uji validitas, peneliti telah berkonsultasi dengan dosen

pembimbing dan guru mata pelajaran sebagai tenaga ahli. Uji validitas

dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel. Uji validitas

terhadap variabel motivasi belajar memiliki 24 soal/item. Berikut ini hasil uji

validitas terhadap variabel motivasi belajar:

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar

No R hitung R tabel Keterangan Simpulan

1 4,348 1,699 r hitung > r tabel Valid

2 3,695 1,699 r hitung > r tabel Valid

3 2,112 1,699 r hitung > r tabel Valid

4 2,582 1,699 r hitung > r tabel Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

No R hitung R tabel Keterangan Simpulan

5 1,870 1,699 r hitung > r tabel Valid

6 2,582 1,699 r hitung > r tabel Valid

7 2,485 1,699 r hitung > r tabel Valid

8 3,439 1,699 r hitung > r tabel Valid

9 5,249 1,699 r hitung > r tabel Valid

10 2.190 1,699 r hitung > r tabel Valid

11 2,810 1,699 r hitung > r tabel Valid

12 1,810 1,699 r hitung > r tabel Valid

13 3,361 1,699 r hitung > r tabel Valid

14 1,771 1,699 r hitung > r tabel Valid

15 3,931 1,699 r hitung > r tabel Valid

16 0,189 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

17 -0,839 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

18 0,002 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

19 3,996 1,699 r hitung > r tabel Valid

20 4,486 1,699 r hitung > r tabel Valid

21 1,792 1,699 r hitung > r tabel Valid

22 1,821 1,699 r hitung > r tabel Valid

23 0,775 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

24 4,515 1,699 r hitung > r tabel Valid

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 24 soal yang diuji validitasnya

terdapat 4 soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 16, 17, 18 dan 23.

Keempatnya tidak valid karena r hitung < r tabel. Setelah mengadakan

konsultasi dengan dosen pembimbing sebagai tenaga ahli, peneliti mengadakan

revisi kuesioner penelitian. Soal nomor 12 dan 18 dihapus karena tidak sesuai

dengan indikator dan sudah ada soal lain yang mewakili indikatornya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

sedangkan soal nomor 16, 17 dan 18 direvisi perumusan kalimatnya. Dengan

demikian kuesioner yang akan menjadi alat pengumpulan dan analisis data

menjadi 22 soal, dengan skor tertinggi yang bisa diperoleh siswa sebesar 88

dan skor terendah yang bisa diperoleh sebesar 22.

Uji validitas terhadap variabel kemampuan pemecahan masalah terdiri dari

7 soal. Soal-soalnya berbentuk tes essai/uraian. Berikut ini adalah hasil uji

validitas terhadap variabel kemampuan pemecahan masalah:

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Kemampuan Pemecahan Masalah

No R hitung R tabel Keterangan Simpulan

1 4,055 1,699 r hitung > r tabel Valid

2 2,718 1,699 r hitung > r tabel Valid

3 3,922 1,699 r hitung > r tabel Valid

4 5,262 1,699 r hitung > r tabel Valid

5 2,965 1,699 r hitung > r tabel Valid

6 3,363 1,699 r hitung > r tabel Valid

7 4,808 1,699 r hitung > r tabel Valid

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua soal memiliki r hitung > r tabel

sehingga semua soal disimpulkan valid. Tidak ada masalah validitas soal.

Walaupun semua soalnya valid, tetapi peneliti membuat revisi tes

kemampuan pemecahan masalah karena peneliti melihat bahwa tidak ada

siswa yang bisa menyelesaikan semua soal yang ada. Pada umumnya siswa

hanya bisa mengerjakan 4 – 6 soal. Waktu pengerjaan soal yang hanya 90

menit rupanya tidak cukup. Setelah berkonsultasi dengan dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

pembimbing, peneliti memutuskan untuk mengurangi jumlah soal tanpa

mengurangi jumlah indikator yang ada. Soal nomor 7 dihilangkan karena

sudah ada soal nomor 6 yang memiliki indikator yang sama. Dengan

demikian jumlah soal menjadi 6 sehingga skor tertinggi yang bisa diperoleh

siswa sebesar 24 dan skor terendah yang bisa diperoleh sebesar 0.

Uji validitas terhadap variabel hasil belajar matematika terdiri dari 30

soal. Soal-soalnya berbentuk tes pilihan ganda. Berikut ini adalah hasil uji

validitas terhadap variabel hasil belajar matematika:

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Hasil Belajar Matematika

No R hitung R tabel Keterangan Simpulan

1 1,260 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

2 -0,622 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

3 1,561 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

4 -1,320 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

5 4,318 1,699 r hitung > r tabel Valid

6 2,181 1,699 r hitung > r tabel Valid

7 2,381 1,699 r hitung > r tabel Valid

8 0,881 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

9 1,556 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

10 1,023 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

11 0,087 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

12 0,265 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

13 -0,237 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

14 2,398 1,699 r hitung > r tabel Valid

15 1,594 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

No R hitung R tabel Keterangan Simpulan

16 0,499 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

17 3,108 1,699 r hitung > r tabel Valid

18 2,246 1,699 r hitung > r tabel Valid

19 2,381 1,699 r hitung > r tabel Valid

20 -0,063 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

21 2,122 1,699 r hitung > r tabel Valid

22 1,911 1,699 r hitung > r tabel Valid

23 3,680 1,699 r hitung > r tabel Valid

24 2,208 1,699 r hitung > r tabel Valid

25 0,178 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

26 2,978 1,699 r hitung > r tabel Valid

27 4,359 1,699 r hitung > r tabel Valid

28 2,567 1,699 r hitung > r tabel Valid

29 1,653 1,699 r hitung < r tabel Tidak Valid

30 3,820 1,699 r hitung > r tabel Valid

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 soal yang diuji, terdapat 15 soal

yang valid dan 15 soal yang tidak valid. 15 soal yang tidak valid adalah soal

nomor 1, 2, 3, 4, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 20, 25 dan 29, sedangkan 15 soal

yang valid adalah soal nomor 5, 6, 7, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28,

dan 30. Ada banyak soal yang tidak valid karena sebagian besar siswa kelas XI

yang mengerjakan tes sudah lupa akan pelajaran-pelajaran matematika di kelas

X. Di samping itu ada sedikit perbedaan kurikulum antara kelas X pada tahun

ajaran 2015/2015 dengan kelas X pada tahun ajaran sebelumnya. Setelah

berkonsultasi dengan dosen pembimbing, peneliti membuat revisi terhadap

beberapa soal yang tidak valid, seperti soal nomor 3, 4, 10, 11, 12, 13, 16, 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

dan 29. Selain itu peneliti juga meminta waktu kepada guru mata pelajaran

untuk mengadakan penyegaran materi-materi pelajaran kelas X sebelum

peneliti mengadakan tes terhadap siswa kelas X. Dengan diadakan penyegaran

materi diharapkan siswa mengingat kembali semua pelajaran matematika yang

telah dipelajari di kelas X. Penyegaran materi pelajaran matematika kelas X

terhadap siswa kelas X diadakan pada tanggal 1 Juni 2015.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas terhadap variabel-variabel dalam penelitian menggunakan

metode yang tidak sama. Uji reliabilitas terhadap variabel motivasi belajar dan

kemampuan pemecahan masalah menggunakan metode Cronbach Alpha,

sedangkan uji reliabilitas terhadap variabel hasil belajar matematika

menggunakan metode KR-20.

Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan software Microsoft

Excel. Pedoman pengukuran uji reliabilitas ini menggunakan kategori koefisien

reliabilitas menurut Guilford (1956:145) sebagai berikut:

Tabel 4.5

Pedoman Pengukuran Uji Reliabilitas

Koefisien r hitung Tingkat Reliabilitas

0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r11 ≤ 0,60 Sedang

0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah

-1,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Berdasarkan uji reliabilitas terhadap variabel-variabel penelitian diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian Koefisien r hitung Tingkat Reliabilitas

Motivasi

Belajar 0,769 Tinggi

Kemampuan

Pemecahan Masalah 0,652 Tinggi

Hasil Belajar

Matematika 0,605 Tinggi

Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap variabel-variabel penelitian

diperoleh hasil dimana semua variabel penelitian memiliki reliabilitas dalam

kategori tinggi. Kalau dibandingkan dengan r tabel untuk N = 31 sebesar 0,355,

maka semua variabel memiliki koefisien r hitung > r tabel sehingga dapat

disimpulkan bahwa semua variabel penelitian memang reliabel. Dengan

demikian soal-soal dalam kuesioner motivasi belajar, tes kemampuan

pemecahan masalah, dan tes hasil belajar matematika dapat dikatakan reliabel

atau terpercaya sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

C. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing mengenai hasil ujicoba

instrumen dan merevisi instrumen penelitian, serta melakukan penyegaran materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

pelajaran matematika terhadap siswa kelas X, peneliti mengadakan pengumpulan

data penelitian.

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 dan 5 Juni 2015.

Pada tanggal 4 Juni 2015 dilakukan pengumpulan data dalam bentuk pengisian

kuesioner motivasi belajar, sedangkan pada tanggal 5 Juni 2015 dilakukan

pengumpulan data dalam bentuk tes untuk kemampuan pemecahan masalah dan

hasil belajar matematika siswa kelas X.

Waktu pengisian kuesioner motivasi belajar selama 15 menit, sedangkan

waktu tes untuk kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar matematika

selama 90 menit. Kuesioner motivasi belajar terdiri dari 22 soal yang harus

dijawab siswa dengan memberikan tanda silang pada pernyataan yang sesuai

dengan yang dirasakannya, entah sangat setuju, setuju, tidak setuju ataupun sangat

tidak setuju. Tes kemampuan pemecahan masalah terdiri dari 6 soal essai,

sedangkan tes hasil belajar matematika terdiri dari 30 soal pilihan ganda dengan

empat opsi jawaban.

Siswa yang mengikuti pengisian kuesioner motivasi belajar sebanyak 39

orang, sedangkan siswa yang mengikuti tes kemampuan pemecahan masalah dan

hasil belajar matematika juga sebanyak 39 orang. Dengan demikian tidak ada

perbedaan banyaknya jumlah siswa yang mengikuti pengisian kuesioner dan tes.

Siswa yang mengikuti pengisian kuesioner dan tes sesuai dengan jumlah sampel

penelitian, yakni 39 orang yang merupakan keseluruhan jumlah siswa kelas X

SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

D. Tabulasi Data

Setelah mengadakan pengumpulan data, peneliti melakukan pengecekan data-

data yang telah dikumpulkan, apakah data-data itu sudah lengkap sesuai dengan

jumlah siswa yang mengikuti tes dan kuesioner. Langkah selanjutnya yang

dilakukan adalah memberi kode dan skor untuk jawaban-jawaban yang ada.

Penyekoran terhadap data motivasi belajar dilakukan sesuai dengan skala

Likert. Untuk pertanyaan positif, jawaban sangat setuju diberi skor 4, setuju skor

3, tidak setuju skor 2, dan sangat tidak setuju skor 1. Untuk pertanyaan negatif,

jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju skor 2, tidak setuju skor 3, dan sangat

tidak setuju skor 4.

Untuk jawaban tes kemampuan pemecahan masalah, pemberian skor

disesuaikan tingkat kebenaran jawaban dengan rentang skor antara 0 – 4.

Sedangkan untuk tes hasil belajar matematika, jawaban benar diberi skor 1 dan

jawaban salah diberi skor 0.

Skor-skor yang diperoleh siswa dalam tes dan kuesioner ini kemudian

ditabulasi dalam bentuk tabel. Hasil tabulasi data untuk variabel motivasi belajar,

kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar matematika adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Tabel 4.7

Tabulasi Skor Kuesioner Motivasi Belajar

Rsp Skor Tiap Pernyataan Jlh

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22

1 3 3 3 4 3 4 4 2 4 1 4 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 66

2 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69

3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 57

4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3 2 3 4 3 2 3 3 66

5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 79

6 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 62

7 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 78

8 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 55

9 4 4 2 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 78

10 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 77

11 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 63

12 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 70

13 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 75

14 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 68

15 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 72

16 3 3 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 68

17 3 3 3 2 3 4 4 1 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 63

18 3 3 1 3 3 4 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Rsp Skor Tiap Pernyataan Jlh

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22

19 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 60

20 2 2 2 1 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 50

21 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 65

22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 63

23 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 77

24 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 66

25 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 63

26 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 4 3 2 4 1 4 3 58

27 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 55

28 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 62

29 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 4 1 2 3 3 64

30 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 71

31 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2 50

32 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 55

33 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 70

34 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 53

35 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 66

36 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 1 2 3 2 3 2 2 4 3 58

37 2 2 2 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 2 57

38 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 55

39 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Tabel 4.8

Tabulasi Skor Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Rsp Skor Tiap Pertanyaan

Jlh P1 P2 P3 P4 P5 P6

1

2 3 1 4 3 1 14

2 3 3 1 2 2 0 11

3 2 3 1 2 2 0 10

4 4 4 1 4 3 0 16

5 4 3 1 4 4 1 17

6 2 2 2 4 2 0 12

7 4 4 1 4 4 1 18

8 2 2 1 1 3 0 9

9 4 4 2 4 3 1 18

10 4 2 2 4 4 1 17

11 4 4 1 2 2 1 14

12 2 4 0 1 4 2 13

13 4 3 2 4 3 1 17

14 2 4 1 1 3 0 11

15 2 4 1 3 4 2 16

16 4 4 1 1 2 0 12

17 2 3 2 1 3 0 11

18 4 4 1 4 2 1 16

19 2 4 2 3 2 1 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Rsp Skor Tiap Pertanyaan

Jlh P1 P2 P3 P4 P5 P6

20 4 2 1 2 3 0 12

21 4 4 2 3 2 1 16

22 2 4 1 4 2 1 14

23 2 4 1 4 3 1 15

24 4 1 1 4 3 1 14

25 4 1 1 4 3 2 15

26 2 3 1 3 1 1 11 27 1 3 1 3 1 1 10

28 4 2 1 2 2 1 12

29 2 4 1 3 3 1 14

30 4 2 1 4 4 1 16

31 2 3 1 1 2 0 9

32 2 3 1 4 2 0 12

33 2 4 1 4 4 1 16

34 2 3 1 4 2 0 12

35 4 3 1 2 3 1 14

36 4 2 1 4 1 1 13

37 2 3 1 2 2 1 11

38 2 2 1 2 2 0 9

39 4 4 2 4 3 2 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Tabel 4.9

Tabulasi Skor Tes Hasil Belajar Matematika

Rsp Skor Tiap Pertanyaan

Jlh P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30

1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 18

2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 20

3 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 16

4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 18

5 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 21

6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 19

7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 22

8 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 12

9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 20

10 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 22

11 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 19

12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 18

13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 21

14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 18

16 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 16

17 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 15

18 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Rsp Skor Tiap Pertanyaan

Jlh P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30

19 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 20

20 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 17

21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 23

22 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 19

23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 21

24 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 20

25 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 18

26 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 14

27 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 12

28 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 18

29 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 19

30 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 20

31 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 15

32 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 14

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 19

34 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 14

35 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 21

36 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 15

37 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 14

38 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 13

39 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

E. Analisis Data

1. Uji Persyaratan Regresi Linear

Data yang sudah ditabulasi dalam bentuk tabel dianalisis dengan

menggunakan software IBM SPSS 20 for windows. Berbeda dengan alat

analisis lainnya, analisis regresi linear memerlukan pengujian persyaratan yang

1 sangat ketat. Pengujian persyaratan analisis statistik parametik dan regresi

linear yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji linearitas

dan uji multikolinearitas.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

motivasi belajar (X1), kemampuan pemecahan masalah (X2), dan hasil

belajar matematika (Y) berdistribusi normal atau tidak normal.

Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data dalam penelitian

ini adalah Uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk menguji normalitas distribusi

populasi diajukan hipotesis berikut ini:

Ho : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha : Data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

Nilai alpha (α) = 0.05

Daerah kritis Ho diterima jika p value (Sig.) > 0.05 dan Ha diterima jika p

value (Sig.) < 0,05 (Uyanto, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Berdasarkan hasil uji normalitas data diperoleh ringkasan hasil

penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.10

Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov-Smirnov Alpha

(α) Kondisi Simpulan

Df Sig. (s)

Motivasi

Belajar 39 0,870 0,05 S > α Normal

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

39 0,518 0,05 S > α Normal

Hasil

Belajar 39 0,173 0,05 S > α Normal

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai signifikansi normalitas untuk

variabel motivasi belajar = 0,870, kemampuan pemecahan masalah = 0,518

dan hasil belajar matematika = 0,173. Nilai signifikansi dari semua variabel

> α (0,05). Jadi Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data

diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Karena data berdistribusi

normal, maka dalam penelitian ini akan dipakai analisis statistik parametrik.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas ini berkaitan dengan suatu pembuktian apakah model

garis linear yang ditetapkan benar-benar sesuai dengan keadaannya atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

tidak. Pengujian ini perlu dilakukan supaya hasil analisis yang diperoleh

dapat dipertanggungjawabkan dalam pengambilan beberapa kesimpulan

penelitian yang diperlukan. Pengujian linearitas garis regresi ini

menggunakan pendekatan atau analisis Tabel Anova. Hipotesis yang

digunakan untuk menguji linearitas garis regresi dalam penelitian ini

dinyatakan sebagai berikut:

Ho : Model regresi berbentuk linear.

Ha : Model regresi berbentuk tidak linear.

Uji linearitas ini dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi

variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dan berdasarkan garis regresi

yang telah dibuat selanjutnya diuji keberartian koefisien garis regresi serta

linearitasnya. Model dikatakan linear apabila nilai koefisien F pada baris

Deviation from Linearity (DfL) atau F hitung kurang dari F tabel.

Dari hasil perhitungan diperoleh ringkasan hasil uji linearitas garis

regresi seperti disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.11

Rangkuman Hasil Uji Linearitas

No Keterangan F hitung F tabel Kondisi Kesimpulan

1 Y*X1 2,627 3,26 Fh < Ft Linear

2 Y*X2 0,699 3,26 Fh < Ft Linear

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Rangkuman hasil uji linearitas di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien F Deviation from Linearity (DfL) atau F hitung kurang dari F

tabel, maka Ho diterima. Itu berarti bahwa model regresi berbentuk linear.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji

ada tidaknya suatu hubungan linear yang sempurna antara beberapa atau

semua variabel bebas. Adanya hubungan yang linear antar variabel bebas

akan menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat. Oleh karena itu harus benar-benar

dinyatakan bahwa tidak terjadi hubungan linear di antara variabel-variabel

bebas tersebut. Adapun hipotesis yang akan diuji untuk membuktikan ada

tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat hubungan antar variabel bebas.

Ha : Terdapat hubungan antar variabel bebas.

Untuk menentukan apakah terdapat atau tidak terdapat hubungan antar

variabel bebas dalam penelitian ini, maka dilakukan uji multikolinearitas

dengan melihat nilai patokan koefisien VIF (Variance Inflation Faktor).

Kriteria yang digunakan adalah jika koefisien nilai VIF lebih kecil dari 4

atau nilai toleransi lebih kecil dari 1, maka dikatakan tidak terdapat masalah

multikolinearitas (Uyanto, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Hasil pengujian multikolinearitas antar variabel bebas dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12

Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Motivasi Belajar .415 2.408

Kemampuan Pemecahan Masalah .415 2.408

a. Dependent Variabel: Hasil Belajar Matematika

Data di atas menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar memiliki

nilai VIF 2,408 dengan toleransi 0,415 dan kemampuan pemecahan

masalah memiliki nilai VIF 2,408 dengan toleransi 0,415. Data tersebut

menunjukkan bahwa kedua variabel bebas, yakni motivasi belajar dan

kemampuan pemecahan masalah memiliki nilai VIF kurang dari 4. Jadi

tidak terdapat hubungan antar variabel bebas.

2. Analisis Deskriptif

Setelah mengadakan tabulasi data, peneliti melakukan analisis terhadap

data yang telah ditabulasi. Data yang telah ditabulasi dianalisis dengan

menggunakan software IBM SPSS 21 for windows. Hasil analisis deskripsi data

meliputi rerata/mean (M), modus atau mode (Mo) dan median (Me) dari

masing masing variabel penelitian. Mean merupakan rata-rata hitung, modus

ialah nilai dari data yang mempunyai frekuensi tertinggi atau yang sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

muncul dalam kelompok data, dan median ialah nilai tengah dari gugusan data

yang telah diurutkan mulai dari data terkecil sampai data terbesar.

a. Analisis Data Motivasi Belajar

Karena terdapat 2 butir soal tidak valid yang dikurangi, maka instrumen

yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi belajar menjadi

berjumlah 22 butir soal dengan skor tiap butir mulai dari 1 sampai dengan 4.

Pedoman pemberian skor untuk setiap butir soal yang dijawab

responden, yakni sangat setuju diberi skor 4, setuju skor 3, tidak setuju skor

2 dan sangat tidak setuju skor 1. Adapun skor motivasi belajar yang

diperoleh siswa sesuai dengan skor jawaban yang dijawab oleh tiap

responden. Jadi skor maksimal yang mungkin dicapai oleh siswa adalah 88

dan skor minimal 22.

Setelah dilakukan pengolahan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13

Statistik Motivasi Belajar

N Valid 39

Missing 0

Mean 64.51

Median 64.00

Mode 55a

Std. Deviation 8.159

Variance 66.572

Range 29

Minimum 50

Maximum 79

Sum 2516

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Tabel di atas menunjukkan skor tertinggi untuk variabel motivasi belajar

sebesar 79 dari skor maksimal yang mungkin dicapai sebesar 88 dan skor

terendah sebesar 50 dari skor terendah yang mungkin dicapai 22. Dari hasil

tersebut diperoleh Mean (M) dari motivasi belajar sebesar 64,51, Median

(Me) sebesar 64 dan Modus (Mo) sebesar 55 dalam rentangan skala 22 – 88.

Apabila kuesioner motivasi belajar ditelaah berdasarkan skor tiap

item, maka akan ditemukan fakta bahwa skor tertinggi terdapat pada item

nomor 7 dengan indikator tak cepat menyerah, yang memiliki skor 137 dari

maksimal skor 156. Sedangkan skor terendah adalah item nomor 8 dengan

indikator memanfaatkan berbagai sumber belajar, yang memiliki skor 95

dari maksimal skor 156.

Untuk memudahkan dalam membaca dan mempredikasi data

selanjutnya skor yang diperoleh oleh masing-masing responden

diklasifikasikan menjadi lima kategori, yaitu Sangat Tinggi (ST), Tinggi

(T), Sedang (S), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR). Rentangan (jarak

tertinggi dan terendah) yang sering dihitung sama dengan 6 simpangan baku

(SD) dibagi menjadi 5, sehingga masing-masing kategori terdiri dari 1,2 SD.

Dengan demikian pembagian kategorinya adalah sebagai berikut:

1) X > ( M + 1,8SD ) : Kategori Sangat Tinggi

2) ( M + 0,6SD ) < X ≤ ( M + 1,8SD ) : Kategori Tinggi

3) ( M − 0,6SD ) < X ≤ ( M + 0,6SD ) : Kategori Sedang

4) ( M − 1,8SD ) < X ≤ ( M − 0,6SD ) : Kategori Rendah

5) X ≤ ( M − 1,8D ) : Kategori Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Keterangan:

M = M ideal = 0,5 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

SD = SD ideal = 0,167 x (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

(Fariz Achmad Haryono, 2012, online).

Dengan menggunakan kriteria ini dapat ditentukan kecenderungan

dari masing-masing variabel yaitu dengan membandingkan nilai rata-rata

observasi dengan kriteria berdasarkan standar deviasi ideal dan mean ideal.

Setelah dilakukan penghitungan terhadap perolehan skor motivasi belajar

dengan menggunakan kriteria di atas diperoleh batas-batas kategori sebagai

berikut :

1) Responden yang memiliki skor lebih dari 74,84 dikategorikan memiliki

motivasi belajar yang sangat tinggi (ST).

2) Responden yang memiliki skor lebih dari 61,61 dan kurang dari atau

sama dengan 74,84 dikategorikan memiliki motivasi belajar yang tinggi

(T).

3) Responden yang memiliki skor lebih dari 48,39 dan kurang dari atau

sama dengan 61,61 dikategorikan memiliki motivasi belajar yang

sedang (S).

4) Responden yang memiliki skor lebih dari 35,16 dan kurang dari atau

sama dengan 48,39 dikategorikan memiliki motivasi belajar yang

rendah (R).

5) Responden yang memiliki skor kurang dari atau sama dengan 35,16

dikategorikan memiliki motivasi belajar yang sangat rendah (SR).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Berdasarkan kategori di atas maka distribusi skor motivasi belajar dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar

Kategori Rentang Skor Frekuensi Prosentase

Sangat Tinggi 74,84 < X 7 17,95

Tinggi 61,61 < X ≤ 74,84 19 48,72

Sedang 48,39 < X ≤ 61,61 13 33,33

Rendah 35,16 < X ≤ 48,39 0 0

Sangat Rendah X ≤ 35,16 0 0

Total 39 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor motivasi belajar yang

terbanyak ada pada kategori tinggi sebanyak 18 siswa (48,72%), disusul

kategori sedang sebanyak 13 siswa (33,33%), dan disusul kategori sangat

tinggi sebanyak 8 siswa (17,95%). Siswa yang termasuk dalam kategori

rendah dan sangat rendah tidak ada. Skor rata-rata motivasi belajar adalah

64,51. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa

kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen berada pada kategori

tinggi.

Untuk memudahkan dalam mendeskripsikan data tentang variabel

motivasi belajar maka distribusi frekuensi motivasi belajar SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakasksen di Kota Tomohon dinyatakan dalam sebuah

diagram di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Histogram 4.1

Skor Motivasi Belajar

b. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan olah data dengan menggunakan software IBM SPSS

20 diperoleh hasil kemampuan pemecahan masalah sebagai berikut:

Tabel 4.15

Statistik Kemampuan Pemecahan Masalah

N Valid 39

Missing 0

Mean 13.59

Std. Error of Mean .436

Median 14.00

Mode 14

Std. Deviation 2.721

Variance 7.406

Range 10

Minimum 9

Maximum 19

Sum 530

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Tabel di atas menunjukkan skor tertinggi untuk variabel kemampuan

pemecahan masalah sebesar 19 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai

sebesar 24 dan skor terendah sebesar 9 dari skor terendah yang mungkin

dicapai 0. Mean (M) dari kemampuan pemecahan masalah sebesar 13,59,

Median (Me) 14,00 dan Modus (Mo) 14,00 dalam rentangan skala 0 – 24.

Apabila menelaah skor tiap soal pemecahan masalah, maka akan

ditemukan bahwa skor tertinggi terdapat pada soal nomor 2 dengan

indikator menyelesaikan pemecahan masalah dengan menerapkan operasi

sederhana matriks, yang memiliki skor 121 dari maksimal skor 156.

Sedangkan skor terendah adalah soal nomor 6 dengan indikator

menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkatian dengan

SPLDV dan SPLTV, yang memiliki skor 30 dari maksimal skor 156.

Skor kemampuan pemecahan masalah yang diperoleh oleh masing-

masing responden diklasifikasikan menjadi lima kategori untuk

memudahkan dalam mempresentasikan dan menampilkan data, yaitu Sangat

Tinggi (ST), Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR),

dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

1) X > ( M + 1,8SD ) : Kategori Sangat Tinggi

2) ( M + 0,6SD ) < X ≤ ( M + 1,8SD ) : Kategori Tinggi

3) ( M − 0,6SD ) < X ≤ ( M + 0,6SD ) : Kategori Sedang

4) ( M − 1,8SD ) < X ≤ ( M − 0,6SD ) : Kategori Rendah

5) X ≤ ( M − 1,8SD ) : Kategori Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Keterangan:

M = M ideal = 0,5 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

SD = SD ideal = 0,167 x (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

(Fariz Achmad Haryono, 2012, online).

Dengan menggunakan kriteria ini dapat ditentukan kecenderungan

dari masing-masing variabel yaitu dengan membandingkan nilai rata-rata

observasi dengan kriteria berdasarkan standar deviasi ideal dan mean ideal.

Setelah dilakukan penghitungan terhadap perolehan skor motivasi belajar

dengan menggunakan kriteria di atas diperoleh batas-batas kategori sebagai

berikut :

1) Responden yang memiliki skor lebih dari 19,21 dikategorikan memiliki

kemampuan pemecahan masalah yang sangat tinggi (ST).

2) Responden yang memiliki skor lebih dari 14,40 dan kurang dari atau

sama dengan 19,21 dikategorikan memiliki kemampuan pemecahan

masalah yang tinggi (T).

3) Responden yang memiliki skor lebih dari 9,60 dan kurang dari atau

sama dengan 14,40 dikategorikan memiliki kemampuan pemecahan

masalah yang sedang (S).

4) Responden yang memiliki skor lebih dari 4,79 dan kurang dari atau

sama dengan 9,60 dikategorikan memiliki kemampuan pemecahan

masalah yang rendah (R).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

5) Responden yang memiliki skor kurang dari atau sama dengan 4,79

dikategorikan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang sangat

rendah (SR).

Berdasarkan kategori di atas maka distribusi skor kemampuan

pemecahan masalah dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.16

Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah

Kategori Rentang Skor Frekuensi Prosentase

Sangat Tinggi 19,21 ≤ X 0 0

Tinggi 14,40 < X ≤ 19,21 14 35,90

Sedang 9,60 < X ≤ 14,40 22 56,41

Rendah 4,79 < X ≤ 9,60 3 7,69

Sangat Rendah X ≤ 4,79 0 0

Total 39 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor kemampuan pemecahan

masalah yang terbanyak ada pada kategori sedang sebanyak 22 siswa

(56,41%), disusul kategori tinggi sebanyak 14 siswa (35,90%), dan disusul

kategori rendah sebanyak 3 siswa (7,69%). Siswa yang termasuk pada

kategori sangat tinggi dan sangat rendah tidak ada. Skor rata-rata untuk

variabel kemampuan pemecahan masalah adalah 13,59. Dengan demikian

disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen berada pada kategori sedang.

Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi kemampuan pemecahan

masalah siswa dapat dilihat dalam diagram berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Histogram 4.2

Skor Kemampuan Pemecahan Masalah

c. Analisis Data Hasil Belajar Matematika

Setelah dilakukan olah data dengan menggunakan IBM SPSS 20 for

windows diperoleh hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut:

Tabel 4.17

Statistik Hasil Belajar Matematika

N Valid 39

Missing 0

Mean 17.92

Std. Error of Mean .468

Median 18.00

Mode 18

Std. Deviation 2.923

Variance 8.547

Range 11

Minimum 12

Maximum 23

Sum 699

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Tabel di atas menunjukkan skor tertinggi untuk variabel hasil belajar

matematika sebesar 23 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 30

dan skor terendah sebesar 12 dari skor terendah yang mungkin dicapai 0.

Nilai Mean (M) dari variabel hasil belajar matematika sebesar 17,92,

Median (Me) sebesar 18,00 dan Modus (Mo) sebesar 18,00 dalam rentangan

skala 0 – 30.

Apabila menelaah skor tiap soal hasil belajar matematika, maka akan

ditemukan bahwa skor tertinggi terdapat pada soal nomor 9 dengan

indikator memahami pernyataan dalam matematika, yang memiliki skor 38

dari maksimal skor 39. Sedangkan skor terendah adalah soal nomor 18

dengan indikator menyelesaikan model matematika dari fungsi trigonometri,

yang memiliki skor 6 dari maksimal skor 39.

Skor hasil belajar matematika yang diperoleh oleh masing-masing

responden diklasifikasikan menjadi lima kategori, yaitu kategori Sangat

Tinggi (ST), Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR),

dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

1) X > ( M + 1,8SD ) : Kategori Sangat Tinggi

2) ( M + 0,6SD ) < X ≤ ( M + 1,8SD ) : Kategori Tinggi

3) ( M − 0,6SD ) < X ≤ ( M + 0,6SD ) : Kategori Sedang

4) ( M − 1,8SD ) < X ≤ ( M − 0,6SD ) : Kategori Rendah

5) X ≤ ( M − 1,8SD ) : Kategori Sangat Rendah

Keterangan:

M = M ideal = 0,5 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

SD = SD ideal = 0,167 x (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

(Fariz Achmad Haryono, 2012, online).

Setelah dilakukan penghitungan terhadap perolehan skor hasil belajar

matematika dengan menggunakan kriteria di atas diperoleh batas-batas

kategori sebagai berikut:

1) Responden yang memiliki skor lebih dari 24,02 dikategorikan memiliki

hasil belajar matematika yang sangat tinggi (ST).

2) Responden yang memiliki skor lebih dari 18,01 dan kurang dari atau

sama dengan 24,02 dikategorikan memiliki hasil belajar matematika

yang tinggi (T).

3) Responden yang memiliki skor lebih dari 11,99 dan kurang dari atau

sama dengan 18,01 dikategorikan memiliki hasil belajar matematika

yang sedang (S).

4) Responden yang memiliki skor lebih dari 5,98 dan kurang dari atau

sama dengan 11,99 dikategorikan memiliki hasil belajar matematika

yang rendah (R).

5) Responden yang memiliki skor kurang dari atau sama dengan 5,98

dikategorikan memiliki hasil belajar matematika yang sangat rendah

(SR).

Berdasarkan kategori di atas maka distribusi skor hasil belajar

matematika dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika

Kategori Skor Frekuensi Prosentase

Sangat Tinggi 24,02 < X 0 0

Tinggi 18,01 < X ≤ 24,02 19 48,72

Sedang 11,99 < X ≤ 18,01 20 51,28

Rendah 5,98 < X ≤ 11,99 0 0

Sangat Rendah X ≤ 5,98 0 0

Total 86 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor hasil belajar matematika

hanya memiliki dua kategori, yakni kategori sedang dan kategori tinggi.

Skor kategori sedang dimiliki oleh 20 siswa (51,28%) dan skor kategori

tinggi dimiliki oleh 19 siswa (48,72%). Siswa yang tergolong pada kategori

sangat tinggi, kategori rendah, dan kategori sangat rendah tidak ada. Skor

rata-rata untuk variabel hasil belajar matematika adalah 17,92. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X

SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen berada pada kategori sangat

baik.

Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi skor hasil belajar matematika

dapat dilihat dalam diagram berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Histogram 4.3

Skor Hasil Belajar Matematika

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara motivasi

belajar dan kemampuan pemecahan masalah dengan hasil belajar matematika

siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen. Koefisiennya

menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara motivasi belajar dan

kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama terhadap hasil belajar

matematika. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1. Nilai 0 berarti tidak ada

hubungan sama sekali dan nilai 1 berarti terjadi hubungan sempurna. Nilai

semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, dan

sebaliknya nilai semakin mendekati 0 berarti hubungan yang terjadi semakin

lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Menurut Sugiyono (2011: 257) pedoman untuk memberikan interpretasi

koefisian korelasi sebagai berikut:

Tabel 4.19

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan pedoman di atas, korelasi variabel bebas dan variabel terikat

secara parsial menunjukkan relasi yang kuat. Tabel correlations menunjukkan

hal berikut ini:

Tabel 4. 20

Hasil Analisis Korelasi Secara Parsial

Hasil

Belajar

Motivasi

Belajar

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

Pearson

Correlation

Hasil Belajar 1.000 .764 .780

Motivasi Belajar .764 1.000 .765

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

.780 .765 1.000

Sig. (1-tailed)

Hasil Belajar . .000 .000

Motivasi Belajar .000 . .000

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

.000 .000 .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

N

Hasil Belajar 39 39 39

Motivasi Belajar 39 39 39

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

39 39 39

Tabel di atas menunjukkan bahwa korelasi antara motivasi belajar dengan

hasil belajar matematika sebesar 0,764 dengan signifikansi 0,000. Hal ini

berarti ada korelasi yang kuat dan signifikan antara motivasi belajar dan hasil

belajar matematika. Demikian juga korelasi antara kemampuan pemecahan

masalah dan hasil belajar matematika sebesar 0,780 dengan signifikansi 0,000

menunjukkan adanya korelasi yang kuat dan signifikan antara kemampuan

pemecahan masalah dan hasil belajar matematika.

Secara bersama-sama variabel-variabel terikat juga memiliki korelasi yang

sangat kuat dengan variabel bebas. Dari hasil analisis regresi ganda pada output

model summary diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.21

Hasil Analisis Korelasi Ganda

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .822a .676 .658 1.710

a. Predictors: (Constant), Kemampuan Pemecahan Masalah, Motivasi

Belajar

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai R sebesar 0,822. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara motivasi

belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama dengan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen

pada tahun ajaran 2014/2015.

4. Analisis Determinasi

Analisis determinasi dalam regresi linear digunakan untuk mengetahui

tingkat ketepatan suatu garis regresi. Semakin besar nilai R2 maka semakin

kuat pula kemampuan model regresi yang diperoleh untuk menerangkan

kondisi yang sebenarnya. Selain itu analisis regresi juga bertujuan untuk

mengetahui besar prosentase sumbangan pengaruh variabel motivasi belajar

dan kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran

2014/2015.

Koefisien R2 menunjukkan besar prosentase sumbangan pengaruh yang

diberikan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara

bersama-sama terhadap hasil belajar matematika. Jika R2 sama dengan 0, maka

tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variasi

variabel motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil

belajar matematika. Sebaliknya, jika R2 sama dengan 1, maka sumbangan

pengaruh yang diberikan adalah sempurna atau variasi variabel motivasi

belajar dan kemampuan pemecahan masalah yang digunakan dalam model

menjelaskan 100% variasi variabel hasil belajar matematika.

Dari hasil analisis regresi pada output model summary diperoleh data

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Tabel 4.22

Hasil Analisis Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .822a .676 .658 1.710

a. Predictors: (Constant), Kemampuan Pemecahan Masalah, Motivasi Belajar

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai R2 sebesar 0,676. Besaran ini

menunjukkan efektivitas garis regresi yang diperoleh dalam menjelaskan

variasi pada variabel hasil belajar matematika. Hal ini menunjukkan bahwa

sumbangan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara

bersama-sama untuk memberi pengaruh terhadap hasil belajar matematika

siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran

2014/2015 sebesar 67,6%. Sedangkan sisanya 32,4% dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

5. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat 3 buah hipotesis yang perlu diuji. Hipotesis-

hipotesis ini akan diuji dengan analisis Regresi Ganda sambil melihat korelasi

ganda untuk hipotesis pertama dan melihat korelasi parsial untuk hipotesis

kedua dan ketiga.

a. Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama berbunyi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi

belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran 2014/2015.

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi belajar

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik

Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran 2014/2015.

Untuk menguji apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari

variabel motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika dilakukan

analisis korelasi parsial. Analisis korelasi parsial dilakukan dengan

menggunakan uji t. Melalui uji t diperoleh koefisien korelasi motivasi

belajar (X1) terhadap hasil belajar matematika (Y) seperti tabel berikut ini:

Tabel 4.23

Hasil Uji – t Motivasi Belajar

Model Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coefficie

nts

t Sig. Correlations

B Std.

Error

Beta Zero-

order

Partial Part

(Constant) 1.711 2.256 .759 .453

Motivasi

Belajar .145 .053 .404 2.743 .009 .764 .416 .260

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

.506 .158 .471 3.199 .003 .780 .470 .304

a. Dependent Variable: Hasil Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai B sebesar 0,145 dan nilai t

untuk motivasi Belajar sebesar 2,743 dengan taraf signifikansi 0,009. Nilai

B bertanda positif dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Karena itu

Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X

SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran 2014/2015.

b. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua berbunyi:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kemampuan

pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X

SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran

2014/2015.

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kemampuan

pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X

SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran

2014/2015.

Untuk menguji apakah ada pengaruh positif dan signifikan variabel

kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika

dilakukan analisis korelasi parsial. Analisis korelasi parsial dilakukan

dengan menggunakan uji t. Melalui uji t diperoleh koefisien korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

kemampuan pemecahan masalah (X2) terhadap hasil belajar matematika

(Y) seperti tabel berikut ini:

Tabel 4.24

Hasil Uji–t Kemampuan Pemecahan Masalah

Model Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coefficie

nts

T Sig. Correlations

B Std.

Error

Beta Zero-

order

Partial Part

(Constant) 1.711 2.256 .759 .453

Motivasi

Belajar .145 .053 .404 2.743 .009 .764 .416 .260

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

.506 .158 .471 3.199 .003 .780 .470 .304

a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai B sebesar 0,506 dan nilai t

sebesar 3,199 dengan taraf signifikansi 0,003. Nilai B bertanda positif dan

nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Karena itu Ha diterima dan Ho

ditolak. Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kemampuan

pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran 2014/2015.

c. Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga berbunyi:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi

belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas X SMA Katolik

Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran 2014/2015.

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi belajar

dan kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Xaverius

Kakaskasen pada tahun ajaran 2014/2015.

Untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh yang positif dan

signifikan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara

bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen, maka dilakukan uji F dengan

menggunakan IBM SPSS 20 for windows.

Dari analisis regresi ganda pada output ANOVA diperoleh data berikut:

Tabel 4.25

Hasil Uji F

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 219.512 2 109.756 37.539 .000b

Residual 105.257 36 2.924

Total 324.769 38

a. Dependent Variable: Hasil Belajar

b. Predictors: (Constant), Kemampuan Pemecahan Masalah, Motivasi Belajar

Pada tabel ANOVA di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 37,539

dengan signifikansi 0,000. Karena nilai F hitung (37,539) > F tabel (3,26)

dan nilai signifikansinya (0,000) < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Jadi terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar dan

kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen

pada tahun ajaran 2014/2015.

6. Persamaan Garis Regresi

Untuk memprediksi nilai dari variabel hasil belajar matematika apabila

nilai variabel motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah mengalami

kenaikan atau penurunan, maka dicari persamaan regresi linear.

Dari analisis regresi linear pada tabel Coefficients diperoleh data berikut:

Tabel 4. 26

Koefisien Persamaan Regresi Linear Ganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 1.711 2.256 .759 .453

Motivasi Belajar .145 .053 .404 2.743 .009

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

.506 .158 .471 3.199 .003

Analisis data pada tabel Coefficients menunjukkan nilai koefisien variabel

motivasi belajar (X1) sebesar 0,145, koefisien variabel kemampuan pemecahan

masalah (X2) sebesar 0,506 dan koefisien konstanta (k) sebesar 1,711.

Berdasarkan koefisien-koefisien tersebut dapat disusun persamaan garis

regresi linear sebagai berikut:

Y = 1,711 + 0,145X1 + 0,506X2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Keterangan:

Y : Hasil belajar matematika

X1 : Motivasi belajar

X2 : Kemampuan pemecahan masalah

Sesuai dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi

linear tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

a. Harga konstantanya = 1,711. Hal ini berarti bahwa apabila nilai dari

motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah sama dengan

nol, maka besarnya hasil belajar matematika akan sebesar 1,711.

b. Harga koefisien X1 = 0,145 berarti bahwa apabila nilai motivasi

belajar mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara kemampuan

pemecahan masalah bersifat tetap, maka tingkat hasil belajar

matematika akan meningkat sebesar 0,145.

c. Harga koefisien X2 = 0,506 berarti bahwa apabila nilai kemampuan

pemecahan masalah mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara

motivasi belajar bersifat tetap, maka tingkat hasil belajar matematika

akan meningkat sebesar 0,506.

7. Sumbangan Efektif Tiap Variabel

Untuk menentukan besarnya sumbangan efektif (SE) digunakan bantuan

IBM SPSS 20 for windows. Besarnya sumbangan efektif (SE) untuk masing-

masing variabel X1 , X2 dan X3 terhadap variabel Y dapat dicari dengan rumus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

gression

ctCrossprodubSE Rxi

XiRe

...2

Berdasarkan rumus di atas, maka sumbangan efektif dari motivasi belajar

dan kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.27

Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif

Variabel B Cross-

Product R

2 Regresi

Sumbangan

Efektif (%)

Motivasi

Belajar 0,145 692,538 0,676 219,51 30,9

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

0,506 235,769 0,676 219,51 36,7

Total (%) 67,6

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa total sumbangan efektif sebesar

67,6%. Sumbangan efektif ini berasal dari sumbangan motivasi belajar sebesar

30,9% dan kemampuan pemecahan masalah sebesar 36,7%.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Bagian ini berisi tentang pembahasan hasil penelitian yang meliputi:

pembahasan hasil analisis deskriptif dan pembahasan hasil analisis korelasi.

1. Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

penyebaran hasil penelitian masing-masing variabel secara kategorikal. Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

total individu yang semakin mendekati skor total ideal dapat diinterpretasikan

sebagai semakin positif. Sebaliknya jika semakin mendekati skor ideal

minimum berarti semakin negatif.

Hasil analisis deskriptif terhadap motivasi belajar menunjukkan hasil

bahwa motivasi belajar siswa berada pada kategori tinggi dengan skor rata-rata

64,51 pada rentang skala 22 – 88.

Apabila menelaah item-item kuesioner motivasi belajar, ditemukan bahwa

motivasi tertinggi berasal dari indikator tak cepat menyerah dan menghindari

hukuman, sedangkan motivasi terendah berasal dari indikator memanfaatkan

berbagai sumber belajar.

Dari hasil ini dapat diketahui bahwa siswa kelas X termasuk siswa yang

tak cepat menyerah, tetapi ternyata malas memanfaatkan berbagai sumber

belajar untuk menguasai kompetensi pembelajaran. Siswa hanya terpaku pada

pengajaran guru dan belajar dari buku cetak yang dibagikan, dan malas untuk

mencari sumber belajar lain, misalnya internet atau buku matematika yang lain.

Motivasi belajar yang tinggi dapat dimengerti karena para siswa memiliki

semangat besar untuk memperoleh nilai yang baik. Karena apabila nilai siswa

jelek, maka siswa tersebut akan dikeluarkan dari asrama dan sekolah.

Persaingan yang sehat antar siswa juga membuat mereka memiliki semangat

dan motivasi belajar yang baik.

Kemampuan pemecahan masalah siswa berada pada kategori sedang

dengan skor rata-rata 13,59 pada rentang skala 0 – 24. Kemampuan pemecahan

masalah siswa dalam hal memecahkan masalah dengan menerapkan operasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

sederhana matriks memperoleh skor tertinggi, sedangkan kemampuan

pemecahan masalah dalam hal menyelesaikan model matematika dari sistem

persamaan linear tiga variabel memperoleh skor terendah. Siswa bisa

memecahkan masalah matriks yang sederhana, tetapi tidak bisa memecahkan

sistem persamaan linear tiga variabel yang memang lebih sulit dan kompleks,

serta membutuhkan penalaran yang lebih mendalam.

Kemampuan pemecahan masalah siswa hanya berada pada kategori

sedang karena siswa-siswa ini memang tidak banyak melakukan latihan-latihan

untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah. Sejak masuk kelas X SMA

mereka sudah diarahkan pada peminatan ilmu-ilmu sosial sehingga tidak

terlalu ditekankan kemampuan pemecahan masalah.

Hasil belajar matematika siswa berada pada kategori sedang dengan skor

rata-rata 17,92 pada rentang skala 0 – 30. Hasil belajar matematika dalam hal

memahami pernyataan dalam matematika mendapat skor tertinggi, sedangkan

menyelesaikan model matematika dari fungsi trigonometri memperoleh skor

terendah. Dari sini tampak bahwa siswa hanya mampu sampai pada tahap

pemahaman, tetapi belum sampai pada tahap analisis dan sintesis yang harus

menggabungkan berbagai pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

Hasil belajar matematika siswa hanya berada pada kategori sedang karena

siswa-siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah yang sedang-sedang

saja, walaupun motivasi belajarnya tinggi. Faktor kemampuan siswa amat

berpengaruh besar pada faktor hasil belajar matematika siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

2. Pembahasan Hasil Analisis Korelasi

a. Pembahasan Hasil Analisis Korelasi Parsial

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika

Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen menunjukkan

adanya pengaruh yang positif dan signifikan. Artinya semakin tinggi

motivasi belajar maka semakin tinggi pula hasil belajar matematika siswa

kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen dan sebaliknya

semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah pula hasil belajar

matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen.

Jika dilihat dari persamaan regresi gandanya nilai B1 = 0,145 artinya jika

ada peningkatan satu poin untuk motivasi belajar, maka ada peningkatan

sebesar 0,145 juga pada hasil belajar matematika.

Hasil pengujian ini juga menunjukkan bahwa kemungkinan

kesalahan untuk menerima hipotesis adalah sebesar 0,9 persen

sebagaimana ditunjukkan oleh hasil perhitungan t signifikansi yang

besarnya 0,009. Sedangkan kekuatan motivasi belajar untuk menjelaskan

variasi pada hasil belajar matematika apabila kemampuan pemecahan

masalah dikendalikan adalah sebesar 17,31 persen sebagaimana

ditunjukkan oleh harga koefisien korelasi parsial yang besarnya 0,416.

Besarnya sumbangan efektif motivasi belajar terhadap hasil belajar

matematika sebesar 30,9%. Ini berarti secara efektif motivasi belajar dari

para siswa kelas X SMA Katolik Seminari Kakaskasen dipengaruhi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

variabel motivasi belajar sebesar 30,9% dan selebihnya dipengaruhi oleh

variabel kemampuan pemecahan masalah, dan variabel-variabel lainnya.

Motivasi belajar memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap

hasil belajar matematika. Kontribusi motivasi belajar ini berasal dari

motivasi internal dan motivasi eksternal. Siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi akan memiliki semangat berprestasi yang tinggi pula. Ia

akan mempersepsikan bahwa keberhasilan belajarnya merupakan akibat

kemauan dan usahanya. Dengan demikian motivasi belajar yang tinggi

akan meningkatkan hasil belajar matematika.

2. Pengaruh Kemampuan Pemecahan Masalah terhadap Hasil Belajar

Matematika

Pengaruh kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen

menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan. Artinya semakin

tinggi kemampuan pemecahan masalah maka semakin tinggi pula hasil

belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen dan sebaliknya semakin rendah kemampuan pemecahan

masalah maka semakin rendah pula hasil belajar matematika siswa kelas

X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen. Jika dilihat dari

persamaan regresi gandanya nilai B2 = 0,506 artinya jika ada peningkatan

satu poin untuk kemampuan pemecahan masalah maka ada peningkatan

sebesar 0,506 juga pada hasil belajar matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Hubungan antara kemampuan dan keberhasilan sungguh kuat. Hasil

sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki. Sebagaimana yang

dinyatakan oleh Muhibbin (2010:155) bahwa tingkat kemampuan atau

kecerdasan sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Hasil pengujian ini juga menunjukkan bahwa kemungkinan

kesalahan untuk menerima hipotesis adalah sebesar 0,3 persen

sebagaimana ditunjukkan oleh hasil perhitungan t signifikansi yang

besarnya 0,003. Sedangkan kekuatan kemampuan pemecahan masalah

untuk menjelaskan variasi pada hasil belajar matematika apabila motivasi

belajar dikendalikan adalah sebesar 22,09 persen sebagaimana

ditunjukkan oleh harga koefisien r hitung yang besarnya 0,470.

Sumbangan efektif kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil

belajar matematika sebesar 36,7%. Ini berarti hasil belajar matematika

siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen dipengaruhi

secara efektif oleh variabel kemampuan pemecahan masalah 36,7%, dan

selebihnya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain, baik yang termasuk

dalam penelitian ini maupun yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Di samping kemampuan pemecahan masalah ada kemampuan-

kemampuan matematis lain yang membantu seseorang sukses dalam

pembelajaran matematika, yakni kemampuan penalaran matematis,

kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis dan

kemampuan representasi matematis. Walaupun demikian kemampuan

pemecahan masalah merupakan kemampuan tertinggi di antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

kemampuan-kemampuan lainnya sehingga memiliki pengaruh yang lebih

besar terhadap hasil belajar matematika siswa.

b. Pembahasan Hasil Analisis Korelasi Ganda

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini, maka dicari apakah

ada pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil

penelitian menunjukkan ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi

belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius

Kakaskasen. Pengaruh yang positif dan signifikan ini ditunjukkan dengan

nilai R sebesar 0,822 dan R2

sebesar 0,676. Hal ini juga dapat diilihat dari

nilai signifikansinya sebesar 0,000 yang mau menunjukkan bahwa pengaruh

itu sangat kuat dan signifikan.

Selain signifikan, pengaruhnya juga bersifat positif. Hal ini bisa dilihat

dalam persamaan garis regresi, dimana koefisien motivasi belajar bertanda

positif (0,145) dan koefisien kemampuan pemecahan masalah juga bertanda

positif (0,506). Pengaruh yang bersifat positif (searah) ini mau menyatakan

bahwa semakin tinggi motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah

secara bersama-sama, maka akan semakin tinggi pula hasil belajar

matematika. Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar dan kemampuan

pemecahan masalah secara bersama-sama, maka akan semakin rendah pula

hasil belajar matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Pengaruh motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah

terhadap hasil belajar matematika memiliki nilai koefisien determinan (R2)

sebesar 0,676. Hal ini berarti hasil belajar matematika siswa kelas X SMA

Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen pada tahun ajaran 2014/2015

ditentukan oleh motivasi melajar dan kemampuan pemecahan masalah

sebesar 67,6%, sedangkan 32,4% lainnya ditentukan oleh variabel-variabel

lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Hal ini sejalan dengan landasan teori yang menyatakan bahwa hasil

belajar matematika dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti faktor

internal, yakni faktor fisiologis dan faktor psikologis, dan faktor eksternal,

yakni lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial serta faktor pendekatan

pembelajaran. Faktor motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah

hanya sebagian dari faktor psikologis. Selain itu, ada juga bakat, minat, dan

sikap siswa (Syiah, 2010: 145).

Sumbangan efektif dari motivasi belajar dan kemampuan pemecahan

masalah sebesar 67,6% disumbangkan oleh motivasi belajar sebesar 30,9%

dan kemampuan pemecahan masalah sebesar 36,7%. Sumbangan efektif

dari kemampuan pemecahan masalah lebih besar daripada motivasi belajar.

Dengan demikian guru harus terlebih dahulu memperhatikan kemampuan

pemecahan masalah dengan melakukan latihan-latihan soal yang

berhubungan dengan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan

matematis siswa. Setelah itu guru juga perlu memperhatikan motivasi

belajar siswa, baik motivasi internal maupun motivasi eksternal. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

memperhatikan dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan

motivasi belajar maka diharapkan hasil belajar matematika siswa kelas X

SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen akan menjadi lebih baik.

G. Rangkuman Hasil Penelitian dan Pembahasannya

Berdasarkan uraian di atas mengenai hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian, di bawah ini akan diberi rangkumannya. Hasil analisis deskriptif

terhadap variabel motivasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan hasil

belajar matematika adalah sebagai berikut:

Tabel 4.28

Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif

Variabel

Penelitian

Rata-rata

Skor

Tingkat

Kategori

Motivasi Belajar

(X1) 64,51 Tinggi

Kemampuan Pemecahan

Masalah (X2) 13,59 Sedang

Hasil Belajar

Matematika (Y) 17,92 Sedang

Selanjutnya rangkuman hasil analisis regresi mengenai pengaruh motivasi

belajar dan kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika

siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tahun ajaran

2014/2015 adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Tabel 4.29

Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda

No Variabel Koefisien Signifikansi Kesimpulan

1 X1 0,145 0,009 Pengaruh X1 terhadap Y: Positif

dan Signifikan

2 X2 0,506 0,003 Pengaruh X2 terhadap Y: Positif

dan Signifikan

3 F 37,539 0,000 Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y:

Positif dan Signifikan

4 R

0,822 Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y:

Sangat Kuat

5 R2

0,676 Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y:

67,6%

H. Kelemahan Penelitian

Walaupun hasil penelitian ini mampu mengkonfirmasi hipotesis penelitian

dengan baik, dimana terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi

belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara parsial dan secara bersama-

sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari

Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015, namun bukan berarti bahwa

penelitian ini tidak memiliki kelemahan.

Kelemahan utama dalam penelitian ini adalah banyaknya soal yang tidak

valid ketika dilakukan uji validitas terhadap hasil belajar matematika. Hal ini

disebabkan responden ujicoba adalah siswa kelas XI SMA Katolik Seminari

Xaverius Kakaskasen. Siswa kelas X, yang hanya berjumlah 39 orang, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

memungkinkan untuk dibagi ke dalam kelompok ujicoba dan kelompok

penelitian. Maka jalan keluar yang diambil adalah memilih kelas XI sebagai

responden ujicoba. Siswa kelas XI yang sudah melupakan materi pelajaran kelas

X dan adanya sedikit perbedaan kurikulum yang dipelajari menyebabkan banyak

jawaban soal yang tidak valid.

Kelemahan lainnya adalah pelaksanaan tes kemampuan pemecahan masalah

dan tes hasil belajar matematika dilaksanakan secara bersamaan. Hal ini

menyebabkan hasil tes siswa kurang maksimal, yakni hanya berada pada tingkat

kategori sedang. Apalagi waktu pelaksanaan hanya 90 menit untuk kedua jenis tes

tersebut, sehingga cukup banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan semua

soal yang diberikan. Barangkali jika kedua tes dilaksanakan secara terpisah, maka

hasilnya bisa berbeda dan bisa lebih baik lagi. Pelaksanaan tes secara bersamaan

terpaksa dilakukan karena tidak tersedia waktu lagi sebelum ujian semester genap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, maka melalui penelitian ini dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa kelas X SMA Katolik Seminari Kakaskasen tahun

ajaran 2014/2015 tergolong pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 64,51

pada skala 22 – 88. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA

Katolik Seminari Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015 tergolong pada

kategori sedang dengan skor rata-rata 13,59 pada skala 0 – 24. Hasil belajar

matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Kakaskasen tahun ajaran

2014/2015 tergolong pada kategori sedang dengan skor rata-rata 17,92 pada

skala 0 – 30.

2. Motivasi belajar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil

belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Kakaskasen pada

tahun ajaran 2014/2015. Sumbangan efektif dari pengaruh motivasi belajar

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari

Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015 sebesar 30,9%.

3. Kemampuan pemecahan masalah memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik

Seminari Kakaskasen pada tahun ajaran 2014/2015. Sumbangan efektif dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

pengaruh kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika

siswa kelas X SMA Katolik Seminari Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015

sebesar 30,9%.

4. Motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Kakaskasen tahun ajaran

2014/2015. Secara bersama-sama motivasi belajar dan kemampuan

pemecahan masalah memberikan pengaruh terhadap hasil belajar matematika

siswa kelas X SMA Katolik Seminari Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015

sebesar 67,6%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyampaikan

saran-saran berikut ini:

1. Guru Mata Pelajaran Matematika

a. Motivasi belajar siswa yang tinggi belum menghasilkan hasil belajar

yang tinggi pula. Oleh karena itu guru perlu memanfaatkan motivasi

yang tinggi untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi. Cara-cara yang

bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar, antara lain:

- Guru lebih menekankan untuk memberikan apresiasi dan pujian bagi

siswa yang belajar dengan baik, dan menghindari ancaman atau

hukuman ketika siswa belum belajar dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

- Guru menggunakan metode dan kegiatan yang beragam dalam

pembelajaran supaya siswa tidak bosan. Guru bisa mencoba untuk

membuat pembagian peran, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi

dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil.

- Siswa kurang memiliki kemauan untuk mencari sumber belajar lain.

Guru perlu menekankan bahwa sumber belajar bukan hanya guru dan

buku paket matematika, tetapi juga dari internet dan buku matematika

lainnya. Guru bisa memberi tugas-tugas yang bersumber dari internet

atau buku matematika lainnya.

b. Kemampuan pemecahan masalah memegang peranan penting dalam

menentukan hasil belajar. Karena itu untuk meningkatkan hasil belajar

siswa perlu ditingkatkan terlebih dahulu kemampuan pemecahan

masalahnya. Cara-cara yang bisa dilakukan, antara lain:

- Guru perlu membimbing siswa secara pribadi. Siswa didampingi

dalam proses dan tahapan memecahkan masalah, mulai dari

memahami masalah secara holistik sampai pada memeriksa kembali

penyelesaiannya untuk meningkatkan kepekanan dan keterampilan

menyelesaikan masalah.

- Guru perlu membantu siswa agar terampil menggunakan berbagai

strategi pemecahan masalah yang sesuai dengan materi yang sedang

dipelajari. Menggunakan berbagai strategi pemecahan masalah yang

cocok sangat penting dan membuat hasil belajar menjadi maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

- Guru memberikan progam intensif kepada siswa. Siswa yang

memiliki kemampuan baik diberikan program pengayaan, dan siswa

yang memiliki kemampuan kurang baik diberikan program remedial

untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalahnya.

2. Bagi Pemangku Jabatan di Sekolah

Penelitian ini menyatakan adanya motivasi belajar siswa yang tinggi,

tetapi hasil belajarnya belum tinggi. Pendampingan guru terhadap siswa

yang lebih intensif kiranya menjadi hal yang penting untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Untuk itu diperlukan guru mata pelajaran matematika

yang tetap yang memiliki waktu pendampingan yang lebih intensif kepada

siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini hanya mengambil dua variabel yang mempengaruhi hasil

belajar matematika siswa, padahal ada banyak variabel yang

mempengaruhinya. Sumbangan efektifnya hanya mencapai 67,6%.

Peneliti selanjutnya bisa mengambil variabel-variabel lain untuk diteliti.

b. Peneliti selanjutnya bisa meneliti hasil belajar matematika dari aspek

psikologis lainnya selain motivasi dan kemampuan matematis, atau dari

aspek fisiologis, ataupun dari aspek eksternal berupa lingkungan sosial

dan lingkungan non-sosial. Selain itu peneliti selanjutnya masih bisa

meneliti pengaruh kemampuan matematis terhadap hasil belajar

matematika dilihat dari kemampuan penalaran, kemampuan komunikasi,

kemampuan koneksi ataupun kemampuan representasi matematis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2011. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja. Bandung: Refika Aditama.

Arifin. 2010. Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.

Jogjakarta: Lilin Persada Press.

Arya Noor Sabiq Mahrousa. 2009. Pengaruh Kemampuan Verbal, Kemampuan

Matematika, dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Akuntansi Siswa Kelas 2 SMA Negeri 2 Demak, http://lib.unnes.ac.id/218/,

diakses pada tanggal 1 Mei 2015.

Asep Jihad dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jogjakarta: Multi

Pressindo.

Bassarear, Tom. 2012. Mathematics For Elementary School Teacher. Fifth

Edition. Belmont, CA: Cengage Learning.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwi Nita Handayani. 2009. Pengaruh Kemampuan Berhitung Matematika dan

Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri

1 Kudus, http: //lib.unnes.ac.id/5431/1/4350A.pdf, diakses tanggal 1 Mei 2015.

Endang Mulyatiningsih. 2012. Riset Terapan Bidang Pendidikan & Teknik.

Jogjakarta: UNY Press.

Fariz Achmad Haryono. 2012. Bab 6 Kategorisasi Berdasarkan Interval Nilai,

http://www.scribd.com/doc/100407646/Bab-6-Kategorisasi-Berdasarkan-

Interval-Nilai, diakses pada tanggal 4 Agustus 2015.

Gintings, Abdorrakhman. 2010. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: Humaniora.

Gunawan Sudarmanto. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hartono. 2011. SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Herman Yosep Sunu Endrayanto dan Yustiana Wahyu Harumurti. 2014.

Penilaian Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Krulik, Stephen and Jesse Rudnik. 1995. The New Source Book for Teaching

Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Boston: Temple

University.

Kunandar. 2008. Guru Profesional: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

Sukses dalam Sertifikasi. Jakarta: Grafindo.

McShane and Van Glinow. 2008. Organizational Behaviour, fourth edition. USA:

McGraw Hill International.

Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Nana Sudjana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Olivia Anisa, dkk. 2013. Korelasi antara Motivasi Belajar dan Kemampuan

Penalaran Formal serta Pengaruhnya terhdap Hasil Belajar matematika pada

kelas XI IPA SMA Al-Khairiyah 2 Cilegon, http:// www.slideshare.net/

olivianisa/ korelasi-antara- motivasi-belajar- dan-kemampuan-penalaran-

formal-serta-pengaruhnya-terhadap-hasil-belajar-matematika, diakses tanggal 1 Mei 2015.

Polya, George. 1976. Mathematical Discovery On Understanding, Learning, and

Teaching Problem Solving. USA: John Wiley & Sons Inc.

Polya, George. 1985. How To Solve It: A New Aspect of Mathematical Method.

New Jersey: Princeton University Press.

Purwanto. 2010. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jogjakarta:

Pustaka Pelajar.

Robbins, Stephen P dan Timothy Judge. 2006. Perilaku Organisasi. Terjemahan.

Jakarta: Salemba Empat.

Sardiman A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Pers.

Sartono Wirohadikromo. 2006. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta:

Erlangga.

Siagian, Sondang. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Uyanto, Stanislaus. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Triton, P.B. 2009. Mengelola Sumber Daya Manusia: Kinerja, Motivasi,

Kepuasan Kerja dan Produktivitas. Jogjakarta: Oryza.

Winardi, J. 2011. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta:

Rajawali Pers.

Yiul Afnizar. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan

Penalaran Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMK

Negeri 3 Pematang Siantar, http:// digilib.unimed.ac.id/ pengaruh- model-

pembelajaran-kooperatif- dan- kemampuan- penalaran-siswa- terhadap-hasil-

belajar-matematika-siswa-kelas-x-smk-negeri-3-pematang-siantar-32188.html,

diakses pada tanggal 1 Mei 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI