2
Pikiran Rakyat eCUNPAD ) OCNON UNPAD ) L ) o Selasa Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 20 21 22 23 24 (ij) 26 27 28 29 30 31 o Mar OApr .Mei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes Menyoal Kembali Moto Siliwa 'gi Oleh H. TUGIMAN "S IUWANGI" secara resmi menjadi simbol, tanda, na- ma, pengenal bagi Kodam ill (sebelumnya Kodam VI)sejak 20 Mei 1946, ketika Pemerintah Republik In- donesia membentuk susunan keten- taraan di wilayah Jawa Barat dengan nama Divisi I/Siliwangi dan sebagai Panglima yang pertama adalah Mayor Jenderal AH. Nasution. Nama Sili- wangi pada hakikatnya memiliki mak- na filosofis dan dimaksudkan untuk menghidupkan kebesaran, kejayaan, dan kepemimpinan Prabu Siliwangi dalam ngaheuyeuk dayeuh, ngalola nagara yang memberi rasa aman, ten- teram, makmur, sejahtera bagi rakyat- nya pada saat itu. Dengan mengambil nama Siliwangi dimaksudkan agar jiwa, semangat, sikap jujur, adil, arif, dan bijaksana menjadi ciri dari ketentaraan di wilayah Jawa Barat dengan memegang teguh wangsit Siliwangi, "Sing saha bae anu ngagunakeun ngarnn Siliwangi atawa ngarasa jadi sekeseler Siliwangi manehna bakal nanjung hirupna, bakal mulia gumelarna, kawangu- keun sabuana panca tengah, lamun manehnajujur, sinatria, teneng, gu- narti ka sileutik, nyaah ka rakyat sar- ta wibawa ka sasama. Sabalikna hirupna moal panggih jeung kase- nangan, bakallara balangsak saeun- deungna, lamun ingkar tina patokan anu tadi." (Barang siapa yang menggu- nakan nama Siliwangi atau merasa dirinya jadiketurunan/ se/Cese~r Sifi- wangi, ia akan agung hidupnya, bakal mulia gelarnya, dan akan harum sabuana panca tengah, apabila iajujur, ksatria berani membela rakyat keeil, sayang kepada rakyat, dan wibawa kepada sesama. Sebaliknya, hidupnya tidak akan menda-patkan kesenangan, akan lara sengsara selamanya apabila ingkar dari patokan yang tadi). Wangsit Siliwangi tersebut kemudi- an terejawantahkan dalam akar se- jarah, tidak dapat dipisahkan dari akar kerak-yatan yang luhur dan kemudian diformulasikan dalam moto "Siliwangi adalah Rakyat Jawa Barat dan Rakyat Jawa Barat adalah Siliwangi", seba- gaimana upaya Prabu Siliwangi dalam mengejawantahkan persatuan dalam kerajaan Sunda Galuh dan Pakuan. Tentara Siliwangi dalam sejarah per- juangan dari masa ke masa, senantiasa mewujudkan citra dan aktualisasi per- satuan dan kesatuan nasional, dimana sekat-sekat suku, agama, budaya, adat istiadat, dan berbagai perbedaan lain- nya tidak menjadi halangan bagi terwu- judnya kebhinnekaan. "Siliwangi" tidak dimaksudkan untuk menghidupkan, membangun, dan mengembangkan budaya primordial- isme, melainkan satu cara mendekati dan memahami kultur, tantangan, dan potensi, serta penyelesaian yang berbe- da untuk mempererat, memperkukuh, serta memelihara, dan memperta- Kliping Humas Unpad 2011 T

Pikiran Rakyat - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/05/pikiranrakyat... · berontakan PKI Mr. Yusuf di Cirebon 12 Februari 1946, peneegatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pikiran Rakyat - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/05/pikiranrakyat... · berontakan PKI Mr. Yusuf di Cirebon 12 Februari 1946, peneegatan

Pikiran Rakyat eCUNPAD )OCNON UNPAD )

L )o Selasa • Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1620 21 22 23 24 (ij) 26 27 28 29 30 31

oMar OApr .Mei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes

Menyoal Kembali Moto Siliwa 'giOleh H. TUGIMAN

"S IUWANGI" secara resmimenjadi simbol, tanda, na-ma, pengenal bagi Kodam ill

(sebelumnya Kodam VI)sejak 20 Mei1946, ketika Pemerintah Republik In-donesia membentuk susunan keten-taraan di wilayah Jawa Barat dengannama Divisi I/Siliwangi dan sebagaiPanglima yang pertama adalah MayorJenderal AH. Nasution. Nama Sili-wangi pada hakikatnya memiliki mak-na filosofis dan dimaksudkan untukmenghidupkan kebesaran, kejayaan,dan kepemimpinan Prabu Siliwangidalam ngaheuyeuk dayeuh, ngalolanagara yang memberi rasa aman, ten-teram, makmur, sejahtera bagi rakyat-nya pada saat itu.Dengan mengambil nama Siliwangi

dimaksudkan agar jiwa, semangat,sikap jujur, adil, arif, dan bijaksanamenjadi ciri dari ketentaraan di wilayahJawa Barat dengan memegang teguhwangsit Siliwangi, "Sing saha bae anungagunakeun ngarnn Siliwangi atawangarasa jadi sekeseler Siliwangimanehna bakal nanjung hirupna,bakal mulia gumelarna, kawangu-keun sabuana panca tengah, lamunmanehnajujur, sinatria, teneng, gu-narti ka sileutik, nyaah ka rakyat sar-ta wibawa ka sasama. Sabaliknahirupna moal panggih jeung kase-nangan, bakallara balangsak saeun-deungna, lamun ingkar tina patokananu tadi." (Barang siapa yang menggu-nakan nama Siliwangi atau merasa

dirinya jadi keturunan/ se/Cese~r Sifi-wangi, ia akan agung hidupnya, bakalmulia gelarnya, dan akan harumsabuana panca tengah, apabila ia jujur,ksatria berani membela rakyat keeil,sayang kepada rakyat, dan wibawakepada sesama. Sebaliknya, hidupnyatidak akan menda-patkan kesenangan,akan lara sengsara selamanya apabilaingkar dari patokan yang tadi).Wangsit Siliwangi tersebut kemudi-

an terejawantahkan dalam akar se-jarah, tidak dapat dipisahkan dari akarkerak-yatan yang luhur dan kemudiandiformulasikan dalam moto "Siliwangiadalah Rakyat Jawa Barat dan RakyatJawa Barat adalah Siliwangi", seba-gaimana upaya Prabu Siliwangi dalammengejawantahkan persatuan dalamkerajaan Sunda Galuh dan Pakuan.Tentara Siliwangi dalam sejarah per-juangan dari masa ke masa, senantiasamewujudkan citra dan aktualisasi per-satuan dan kesatuan nasional, dimanasekat -sekat suku, agama, budaya, adatistiadat, dan berbagai perbedaan lain-nya tidak menjadi halangan bagi terwu-judnya kebhinnekaan.

"Siliwangi" tidak dimaksudkan untukmenghidupkan, membangun, danmengembangkan budaya primordial-isme, melainkan satu cara mendekatidan memahami kultur, tantangan, danpotensi, serta penyelesaian yang berbe-da untuk mempererat, memperkukuh,serta memelihara, dan memperta-

Kliping Humas Unpad 2011

T

Page 2: Pikiran Rakyat - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/05/pikiranrakyat... · berontakan PKI Mr. Yusuf di Cirebon 12 Februari 1946, peneegatan

hankan keutuhan Ne-gara Kesatuan Repub-lik Indonesia sebagaipesan dari nilai-nilaikemasyarakatan, ke-bangsaan, dan kenega-raan di Indonesia. Sili-wangi bermakna se-mangat, kehendak,pendekatan, pemaha-man, dan penyelesaianterhadap dinarnika,serta permasalahansosial kemasyarakatandi Jawa Barat denganmengedepankan pilarkebhinnekaan dalamkonteks kearifan bu-daya lokal yang diilhami oleh filosofi-filosofikepemimpinan Prabu Siliwangiyang mengedepankan dan menjunjungtinggi semangat, nilai, kaidah kejuju-ran, bersifat ksatria, tangguh memper-hatikan si keeil (rakyat kecil/prajurit),sayang kepada rakyat/bawahan/-anggota serta menjaga wibawa dan ke-hormatan serta harga diri.

Selain itu, Siliwangi juga mem-berikan makna filosofis yang sekaligusmenggambarkan bahwa tentara Sili-wangi akan selalu membangun tatanansosial yang selaras, serasi, dan harmonidengan masyarakat Jawa Barat sebagaihabitatnya. Persatuan yang dibanguntidak diartikan sebagai masyarakatyang seragam, melainkan masyarakatyang maju, matang, dan dewasa dalammembangun diri, lingkungan danbangsanya. Dari situlah sebenarnyaposisi, fungsi dan peranan KodamIII/Siliwangi mendapatkan tempatyang begitu besar di lingkung-anmasyarakat Jawa Barat.

HUT ke-65 Kodam III/Siliwangimemiliki makna dalam kontekstual se-jarah perkembangannya. Usia 65tahun seeara psikologis merupakanusia kemandirian dan kematanganberpikir, bersikap, dan bertindak. Olehkarena itu, pemaknaan kembali ter-hadap moto "Siliwangi adalah RakyatJawa Barat dan Rakyat Jawa Baratadalah Siliwangi" dipandang perlu di-gaungkan kembali mengingat lintasansejarah perjalanan Kodam III/Siliwa-ngi dan juga masyarakat Jawa Baratbergerak dari satu gene-rasi ke ge-nerasi berikutnya dan seterusnya. Pe-lestarian nilai-nilai tersebut dipandangsa-ngat aktual dan strategis dihadap-kan pada tantangan global dan per-gantian generasi yang terjadi seearaalamiah. Oleh karena itu, pemaknaanmoto tersebut harus berpijak padaspirit dan makna filosofis denganmemperhatikan beberapa halo

Pertama bahwa antara Siliwangidengan rakyat Jawa Barat tidak dapatdilepaskan satu dengan yang lain.Dalam arti bahwa Siliwangi adalah ten-

tara rakyat yang lahir,tumbuh, berkembang,dan berjuang bersama-sama seluruh lapisanmasyarakat Jawa Barat(saat ini Jawa Baratdan Banten). Faktayang tidak terban-tahkan dari filosofitersebut adalah bahwaperjuangan Siliwangibersama-sama rakyatJawa Barat yang secaraaktif dan bahu-mem-bahu, dalam perjuan-gan mempertahankankemerdekaan di an-taranya dapat dibuk-

tikan dari rangkaian sejarah pertempu-ran Bandung Lautan Api (12 Oktober1945 sampai dengan 24 Maret 1946),peristiwa Bojong Kokosan 13Desember1945, pertempuran Gunung Masigit 17Desember 1945, penumpasan pem-berontakan PKI Mr. Yusuf di Cirebon12 Februari 1946, peneegatan konvoiInggris antara Bogor - Bandung,pertempuran Cileungsi, pertempuranCijoho 1946, pertempuran Gekbrong,pertempuran Kiangroke, peristiwaKarawang, ketika menghadapi AgresiBelanda I, pertempuran di Sumedang,Cirebon, dan Sta-siun Cikampek,penumpasan PKI Muso di Madiun,peristiwa hijrah tentara Siliwangi keYogyakarta, peristiwa pagar betis danberbagai peristiwa heroik serta monu-mentallainya, yang menunjukkan per-an serta antara tentara Siliwangi den-gan rakyat J awa Barat.

Roh utama dan makna hakiki dariSiliwangiadalah Rak-yat Jawa Baratju-ga teruji ketika sistem pagar betisdalam melumpuhkan gerakan NIl Kar-tosoewiryo, temyata menjadi alat yangefektif dalam sepak terjang peIjuanganSiliwangi yang didukung oleh rakyatJawa Barat dalam mengawal keutuhanwilayah NKRI.

Kedua, "Siliwangi adalah RakyatJawa Barat" merupakan model khasSiliwangi dalam memahami dan me-maknai dinamika serta partisipasimasyarakat Jawa Barat, sebagai satukesatuan yang tidak dapat dipisahkandari Siliwangi. Dengan demikian, feno-mena politik, ekonomi, sosial, dan bu-daya di suatu wilayah akan berbedasatu sama lain. Kondisi tersebut tidakmenafikan penyelesaian masalah yangterjadi di suatu daerah tidak harusmenggunakan cara-cara yang sama,karena kekhasan/spesifikasi daerahmenjadi penyebab utama yang membe-dakan satu daerah de-ngan daerah lain.

Oleh karena itu, makna Siliwangiadalah Rakyat Jawa Barat bukan meru-pakan bentuk atau sifat primordialismemelainkan memberikan altematif danmakna sosiologis bahwa menyatunya

TNI de-ngan masyarakat Jaw: Barat,diilhami oleh tantangan dan 1<; tuhanserta dinamika dan kul sertakepemimpinah Ki Sunda yang tere-jawantahkan dalam figur dan karakterPrabu Siliwangi, yang sejatin .meru-pakan miniatur dari kultur dan budayaserta karakteristik masyar t JawaBarat sebagai medan area den t nadidari Kodam III/Siliwangi dan jugamasyarakat Jawa Barat.

Ketiga, "Siliwangi adalah ll atJawa Barat" tidak memperta am danmemperlebar perbedaan-per edaandalam artian suku, ras, agama, adat is-tiadat, dan berbagai perbedaan lainnyamelainkan ingin memberi m ' a bah-wa perbedaan adalah keber gamanyang harus dihimpun dan di tukan,sehingga menjadi kekuatan y g diba-ngun di atas nilai dan semanga keber-samaan. Perbedaan semakin mengu-kuhkan dan memperkaya kesatuanmasyarakat Indonesia. Perbedaan jugatidak selalu ingin berbeda, tetap dalamperbedaan itu ada kan-dungan per-samaan yang bisa saling belajar antarasatu daerah de-ngan daerah lainnyadalam lingkup Negara Kesatuan Re-publik Indonesia. Di sinilah pemaknaanpengabdian Prajurit Kodam III/Sili-wangi memosisikan dan memerankanfungsinya dalam berbagai dinam'ika ke-hidupan masyarakat Jawa B at de-ngan semboyan "Silih Asah, S· h Asih,dan Silih Asuh" akan selalu te ji se-iring dengan dinamika dan rkem-bangan masyarakat Jawa Bara .

Oleh karena itu, maknapan/rnoto "Siliwangi adalah akyatJawa Barat dan Rakyat Jawa Baratadalah Siliwangi" bukan semata-matasimbolis, tetapi memiliki naknafilosofis yang bersumber dari nilai/-kultur dan sejarah di mana Siliwangiitu dilahirkan, tumbuh, dan dibe-sarkan di tengah-tengah masyarakat .Jawa Barat. Generasi boleh b rganti,era atau zaman boleh berganti para-digma bisa saja berubah, tetapi aknafilosofis "Siliwangi adalah Rakyat JawaBarat dan Rakyat Jawa Barat adalahSiliwangi" semoga tetap menga-kardalam tata nilai, sema-ngat, dan bu-daya yang terus berkembang seearaalami dari masa ke masa di 'layahJawa Barat dan Banten, seirin e-raplaju dan dinamika kehidupan asya-rakat Jawa Barat sebagai bagia inte-gral dari pilar kebhinnekaan dalamlingkup Negara Kesatuan Repu lik In-donesia, "Dirgahayu Kodam II1/Sili-wangi ke-og" keharuman dan ebe-saran mengukir namamu, bangsa dannegara menunggu karya bes dandarma bakti pengabdianmu!!!***

Penulis, Perwira Menengah Dinasdi Kodam IIIjSiliwangi, Dosen 'akul-tas Hukum Unpas, Unas Passi ,danMahasiswa Program Dokto IlmuHukum Pascasarjana Universitas Pa-djadjaran.

l