9
PERUMPAMAAN TENTANG ORANG UPAHAN DI KEBUN ANGGUR Matius 20: 1-16 (15) Tidakkah Aku bebas mempergunakan milik-Ku menurut kehendak hati-Ku? Atau iri hatikah engkau karena Aku murah hati? Ini jawaban yang akan diberikan Tuhan kepada setiap orang dibumi ini yang menganggap dirinya pertama sehingga seharusnya mendapat lebih daripada yang terakhir. Kita bukan Allah, Allah adalah Allah dan manusia tidak pernah bisa mengatur Allah bagaimana seharusnya. Jika kita ingin pintar maka kita harus menyesuaikan diri dengan Allah. Bukan justru sebaliknya Allah yang menyesuaikan diriNya dengan kita. Saudara, Kebun anggur adalah umat Allah yang dipanggil untuk menghasilkan buah kerajaan. Jangan lupa setiap perumpamaan berbicara mengenai Kerajaan Allah bukan kebun apapun, tetapi umat Allah yang dipanggil untuk menghasilkan buah kerajaan dan satu-satunya buah yang akan menetap pada diri kita bukan iman, bukan harapan melainkan kasih. Allah mau supaya kita menghasilkan buah yang cocok untuk diterima dalam Kerajaan Surga. Maka Dia sepanjang hari boleh dikatakan menurut perumpamaan ini setiap sekian jam keluar untuk memanggil manusia. Dia memanggil supaya kita menghasilkan buah bukan supaya kita bekerja didalam suatu kebun tertentu. Kalau kita boleh bekerja itu sudah rahmat dari Tuhan dan apa yang diberikan oleh Tuhan jangan dijadikan milik sendiri dan jangan juga dituntut dari Allah. Orang yang pertama yang dipanggil entah di gereja Israel dulu entah di Gereja sekarang sering serupa dengan mereka yang kelompok I.Kok begitu bayarannya? Kami kan yang paling dulu, seharusnya mendapat lebih, atau orang pertama yang dipanggil mirip mirip dengan nabi Yunus yang sangat kecewa bahwa Allah itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia kepada orang yang dia anggap seharusnya tidak disayang karena kafir artinya terakhir. Orang yang pertama yang dipanggil bisa jadi seperti orang muda kaya sebab dia berpendapat bahwa dia sudah mempunyai suatu harta, yang tentunya tidak mau dia lepaskan, terikat atau bisa juga menjadi serupa dengan anak Sulung, anak sulung yang marah karena bapa baik hati terhadap adiknya. Saudara, jangan berpikir bahwa ini perumpamaan mengenai bangsa Israel saja. Ini perumpamaan tentang masing-masing kita. Perumpamaan ini boleh dikatakan embrio injil serupa dengan Lukas 15, hanya disini mungkin lebih menyakitkan. Pokoknya perumpamaan ini mau mengusir dari pikiran kita suatu ideology kapitalis, karena saya sudah punya entah materi, entah rohani maka saya seharusnya diistimewakan, padahal Allah selalu memenuhi janjinya kalau dia berkata bahwa engkau akan dapat

Perumpamaan+Tentang+Orang+Upahan+Di+Kebun+Anggur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perumpamaan

Citation preview

Page 1: Perumpamaan+Tentang+Orang+Upahan+Di+Kebun+Anggur

PERUMPAMAAN TENTANG ORANG UPAHAN DI KEBUN ANGGURMatius 20: 1-16

(15) Tidakkah Aku bebas mempergunakan milik-Ku menurut kehendak hati-Ku? Atau iri hatikah engkau karena Aku murah hati?

Ini jawaban yang akan diberikan Tuhan kepada setiap orang dibumi ini yang menganggap dirinya pertama sehingga seharusnya mendapat lebih daripada yang terakhir. Kita bukan Allah, Allah adalah Allah dan manusia tidak pernah bisa mengatur Allah bagaimana seharusnya. Jika kita ingin pintar maka kita harus menyesuaikan diri dengan Allah. Bukan justru sebaliknya Allah yang menyesuaikan diriNya dengan kita.

Saudara, Kebun anggur adalah umat Allah yang dipanggil untuk menghasilkan buah kerajaan. Jangan lupa setiap perumpamaan berbicara mengenai Kerajaan Allah bukan kebun apapun, tetapi umat Allah yang dipanggil untuk menghasilkan buah kerajaan dan satu-satunya buah yang akan menetap pada diri kita bukan iman, bukan harapan melainkan kasih. Allah mau supaya kita menghasilkan buah yang cocok untuk diterima dalam Kerajaan Surga. Maka Dia sepanjang hari boleh dikatakan menurut perumpamaan ini setiap sekian jam keluar untuk memanggil manusia. Dia memanggil supaya kita menghasilkan buah bukan supaya kita bekerja didalam suatu kebun tertentu. Kalau kita boleh bekerja itu sudah rahmat dari Tuhan dan apa yang diberikan oleh Tuhan jangan dijadikan milik sendiri dan jangan juga dituntut dari Allah. Orang yang pertama yang dipanggil entah di gereja Israel dulu entah di Gereja sekarang sering serupa dengan mereka yang kelompok I.Kok begitu bayarannya? Kami kan yang paling dulu, seharusnya mendapat lebih, atau orang pertama yang dipanggil mirip mirip dengan nabi Yunus yang sangat kecewa bahwa Allah itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia kepada orang yang dia anggap seharusnya tidak disayang karena kafir artinya terakhir. Orang yang pertama yang dipanggil bisa jadi seperti orang muda kaya sebab dia berpendapat bahwa dia sudah mempunyai suatu harta, yang tentunya tidak mau dia lepaskan, terikat atau bisa juga menjadi serupa dengan anak Sulung, anak sulung yang marah karena bapa baik hati terhadap adiknya.

Saudara, jangan berpikir bahwa ini perumpamaan mengenai bangsa Israel saja. Ini perumpamaan tentang masing-masing kita. Perumpamaan ini boleh dikatakan embrio injil serupa dengan Lukas 15, hanya disini mungkin lebih menyakitkan. Pokoknya perumpamaan ini mau mengusir dari pikiran kita suatu ideology kapitalis, karena saya sudah punya entah materi, entah rohani maka saya seharusnya diistimewakan, padahal Allah selalu memenuhi janjinya kalau dia berkata bahwa engkau akan dapat upah, upah itu pasti akan diberikan. Sekarang persoalannya ialah hukum dan keadilan bagi Allah, namanya kasih dan kebebasan dalam berbuat baik dan bukan keadilan menurut pikiran kita. Upah yang mau diberikan Allah selalu melampaui jasa manusia, hanya manusia tidak pernah mau berpikir demikian dan upah itu selalu akan diberikan berdasarkan kerahiman, bukan perhitungan kita, makanya setiap orang yang sudah mempunyai dan merasa selalu pertama, dalam bahaya bahwa dalam suatu ketika ia bisa menolak Tuhan. Intisari seluruh perumpamaan ini adalah begini saudara, keselamatan adalah pemberian Cuma-Cuma dari Allah dan tidak seorangpun bisa mendapatkannya dengan kelicikan dan dengan sesuatu yang hebat ataupun sekalipun dengan kerja keras, berkeringat, susah payah dan lain sebagainya. Keselamatan adalah Rahmat bukan jasa manusia.

Si-Orang muda kaya mau mendapat hidup yang kekal tetapi dia tidak sadar bahwa dia boleh berbuat apa-apa, dia boleh tidak berbuat apa-apa dan dia bisa mendapatkan keselamatan asal dia melepaskan segala sesuatu, jadi dia melepaskan dirinya, semua dilepaskan- perhitungan rohani, rahmat rohani, rahmat material, semua - karena kerajaan Allah bagi orang yang miskin. Bacalah Kotbah di bukit Matius 3 “Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah sebab mereka itu seperti anak-anak, senantiasa mengharapkan kado dari Allah, karena mereka mempunyai tangan terbuka, karena orang yang sudah punya akan menutup kedua tangan mereka, karena mereka mau menggenggam apa yang mereka miliki. Apa kelebihan orang yang terakhir, yang kecil dengan orang yang pertama yang datang ke kebun anggur? yaitu mereka mengerti bahwa kalau mereka diberi oleh Allah itu bukan karena jasa mereka sendiri tetapi

Page 2: Perumpamaan+Tentang+Orang+Upahan+Di+Kebun+Anggur

pemberian. Kapan? kalau orang sudah merohani secara rohani atau materiil kaya, apa dia bisa menerima kado itu? Bisa! Asal dia mengakui si bungsu, -si kecil yang terakhir itu supaya dia bilang oh kalian dapat sama dengan saya, syukur kepadaTuhan- kamu tidak ditinggalkan oleh Allah. Nah mereka harus turut bersuka cita bila yang lainnya pun mendapakan hal yang sama. Kalau mereka tidak senang, keselamatan mereka terancam, jadi perumpamaan ini lebih menyakitkan dari Lukas 15 sebab dalam perumpamaan ini dipakai bahasa ekonomi, tentang gaji, ganjaran dan segala macam itu, kita sangat sensitive dalam soal ini. Kalau ada orang yang mengurangi gaji kita, kita bisa sebal bukan main dan bahkan berontak. Jadi kalau seseorang berjalan dalam iman mengikuti Yesus tetapi pikirannya penuh dengan “saya mau cintai Yesus, tetapi sesungguhnya dia mau berdagang dengan Yesus”, dia sangat terancam panggilannya.

Saudara, perumpamaan ini bisa dibagi dua, mulai ayat 1-7, bag I. Ada 5 panggilan dari fajar sampai malam yang terakhir sebelum matahari tenggelam dan bagian II yakni ayat 8-16, menggambarkan bahwa upah dibayar dari yang mulai terakhir dipekrrjakan dan anehnya mereka menerima upah yang sama dengan mereka yang bekerja dari jam 6 pagi

Ayat 1. Kebun anggur adalah umat Allah tetapi dari cerita ini kita bisa menyimpulkan bahwa Yesus menyadari bahwa kebun yang namanya Israel sangat mengecewakan sebab tidak menghasilkan buah. Jadi boleh dikatakan ada kebun anggur yang terlantar dan si tuan itu tidak mau terjadi demikian. Sebenarnya perumpamaan ini dituliskan kepada para pekerja yang dipanggil paling awal dan bukan kepada pekerja-pekerja yang dipanggil yang terakhir. Seharusnya mereka tidak marah karena majikan pada akhirnya akan memberikan kepada yang lain upah yang melampaui jasa mereka secara material, secara pikiran manusiawi, dengan cara ini Yesus mau menjelaskan bahwa Ia terbuka hatinya terhadap orang yang paling terakhir, siapa? Seperti pendosa, yang tidak diharapkan, akan diistimewakan oleh Tuhan. Yesus datang untuk menyelamatkan mereka yang hilang. Mereka yang sudah ok tidak perlu diselamatkan secara khusus tapi mereka yang sudah hilang seperti anak yang bungsu itu harus diselamatkan. Dalam perumpamaan ini mau dikatakan bahwa keselamatan itu seperti roti. Kita menerima roti, berilah kami rezeki pada hari ini. Setiap hari kita harus menerima roti untuk hidup. Suatu ketika kita harus menerima keselamatan, tetapi itu tidak direnggut denga kerja berat tetapi selalu pemberian Bapa. Rotipun pemberian Bapa. Siapa makan roti itu?, keselamatan? ialah orang yang senang bahwa semua anak Allah Bapa mulai dari mereka yang paling tidak beruntung, diberi roti itu, diselamatkan.

Saudara seperti orang muda yang kaya itu melakukan segala-segalanya, padahal dia harus melakukan satu hal lagi yaitu mencampakkan bagi diri-Nya keyakinan bahwa dia akan mendapatkan yang lebih hebat sebab dia mempunyai kemungkinan untuk memberi sedekah padahal yang mau diberi Allah itu tidak pernah gaji. Allah tidak pernah perduli mengenai gaji, Allah mau memberi diriNya dan diriNya ialah Kasih. Nah sekarang, saya sudah mensinyalir coba nanti semua akan mendapat satu dinar, sebab Allah tidak punya lebih dari satu dinar, maksudnya Allah hanya punya satu Kasih. Hanya satu Kasih, tidak ada perbedaan kasih itu. Kalau Allah memberi hanya memberi selalu 1 dinar, sebab dengan satu dinar itu sudah punya Allah.

Ayat 2:Dari cerita ini kita ketahui bahwa hanya ada 1 kelompok dengan yang mana akan dibuat kesepakatan bahwa kamu akan terima satu dinar dan tentu akan dilaksanakan sebab Tuhan selalu melaksanakan janji-Nya kepada Israel biarpun dia sekaligus memperluas kerahiman- Nya pada orang lain. Kita tahu itu upah kerja sehari, jadi kalau orang dapat upah satu dinnar dia pasti bisa hidup sehari dengan selamat dan tidak kurang satu apapun. Untuk hidup sempurna sebagai anak Allah hanya cukup satu dinar yaitu mengasihi Allah dan sesama, kalau itu terjadi artinya anda sudah hidup didalam Allah.

Ayat 3:Kelompok pertama sudah bekerja 3 jam mereka memang masih mendapatkan kesejukkan pagi, tapi pada jam 9 matahari sudah mulai panas, ada komentar jaman dulu yang mengatakan

Kel. 1 : Adam- Nuh

Kel. 2 : Nuh- Abraham

Kel. 3 : Abraham – Musa

Kel. 4 : Musa – Yesus

Page 3: Perumpamaan+Tentang+Orang+Upahan+Di+Kebun+Anggur

Kel. Terakhir – Yesus s/d akhir jaman

Pokoknya jam terakhir sudah sampai sekarang, saat sekarang namanya jaman terakhir. Kita ini dipanggil pada Jam Terakhir, Mulai sejak Yesus ada dibumi ini dan akan berakhir dengan kembalinya Yesus. Itulah jam terakhir dan hari itu akan berakhir dengan malam dan pada malam semua istirahat dan akan ada pembayaran upah. Ini semua gambaran hidup manusia dan hidup seluruh umat manusia, sebenarnya seperti satu hari. Dipanggil pada jam berapa, itu tidak menjadi masalah. Pokoknya asal dia bekerja sampai malam, istirahat, pasti ada upahnya.

Ayat 4: Kel I ada kesepakatan jelas, upah satu dinar sehari. Kel.II tidak ada kesepakatan mengenai satu dinar hanya dikatakan bahwa apa yang kamu terima adalah pantas. Memang Tuhan memanggil setiap saat dan setiap saat adalah hari ini. Mengapa Dia begitu memanggil orang? mungkin karena panen sudah mendekat dan Dia mau tidak ada buah yang diterlantarkan di pohon. Musti dikumpulkan dan berguna. Sebab memang bersama dengan Yesus datang zaman atau waktu untuk panen. Sekarang soal pantas tidak disebut berapa. nah apa upah dari Allah itu adil? Jangan bertanya begini , sebab Allah selalu memberi berlimpah-limpah untuk mengantarkan manusia kepada Kerajaan Allah tergantung apakah manusia mau menerima itu dengan baik dengan suka cita atau justru bersungut-sungut?

Ayat 5: Kel. 3 masuk jam 12, saat terik matahari. Kel 4 masuk jam 3 petang (jam kerahiman waktu itu belum ada)

Ayat 6: Kel. 5 yang masuk jam 17 artinya hanya tinggal 1 jam sampai jam 18, beda dengan kel. I sudah 11jam, dan dengan kel. ini kelihatannya si majikan sepertinya mulai berdialog. Dia sepertinya menghimbau, berjaga-jagalah biarpun waktunya tinggal sedikit saja kerjalah sebab untuk masuk kedalam Kerajaan Allah, artinya untuk bertobat supaya bisa lolos melalui pintu yang kecil itu tidak pernah terlambat. Mengumpulkan buah juga tak pernah terlambat, justru kelompok yang terakhir ini boleh dikatakan akan kaget bahwa Tuhan itu penuh rahmat tak terduga-duga

Ayat 7: Jadi kel. terakhir ini diistimewakan dalam arti si majikan berbicara dengan mereka. Mereka tidak bekerja dan itu tidak salah mereka, mungkin saja, ini dugaan saja, mungkin saja si tuan sendiri sengaja tidak sengaja tidak memanggil mereka pada waktu dia keluar jam 12, jam 3, mungkin saja. Tapi sebenarnya kalau kita baca semua, kita bisa menyimpulkan tuan itu merasa bersalah kalau ada orang yang tidak bekerja. Sekarang kalau kita pindahkan kepada Tuhan, maka Tuhan bisa berkata begini “mengapa kamu tidak bekerja”? sepertinya Bapa omong kepada diri-Nya sendiri, Dia sangat khawatir, jangan-jangan ada seorang anak yang karena tidak bekerja, artinya tidak diberi kesempatan menghasilkan buah, dia tidak akan masuk nanti kedalam keselamatan, Dia sangat ketakutan itu.

Ayat 8:Hari malam anda tahu kalau orang bekerja dari jam 6 pagi – 6 malam, susahnya bukan main karena letih tapi juga senang karena bekerja dan mereka akan mendapatkan upah setelah kelelahan dan begitulah juga kita akan sampai kepada malam hari, habis hariku didunia ini, seluruh umat manusia suatu ketika juga akan sampai. Habislah sejarah dunia dan mulailah istirahat dan pembagian upah dan yang lucu, si tuan bukan membagi upah itu perkelompok tetapi dia mau supaya semua kelompok hadir pada waktu upah itu dibagi, jadi dia mau supaya semua menyaksikan apa yang akan terjadi. Seandainya upah mulai dibayar dari yang kerja paling dulu maka mereka yang kelompok pertama itu tidak akan melihat apa yang akan terjadi pada saat pembagian upah kelompok yang ke 5, karena bisa sajakan sesudah dapat upah mereka pulang dulu. Tidak, tuan mau supaya mereka semua melihat dan mereka juga akan mendapatkan pengajaran. Pengajaran mengenai Kerajaan Surga yang sebenarnya. Pembagian justru mulai dengan kelompok 5. Berapa mereka akan terima?

Ayat 9:Kelompok terakhir maju dan mereka menerima upah yang perlu untuk hidup sehari dan inilah kerahiman Allah. Allah selalu memberi untuk hidup sehari. Sehari itu kan seluruh sejarah manusia. Saya hidup dari tahun 37- 2010, itu sehari. Kalau Tuhan mengijinkan satu hari lagi syukurlah. Pokoknya itu satu hari, saya hidup, saya dirahmati, ya kan? Bukankah hidup manusia adalah kasih Bapa? Saya tidak dapat kehidupan ini dari mama dan papa sebab mama dan papa sudah lama meninggal. Aku juga tidak dapat dari kakak/ adik. Aku dapat dari Bapa yang surgawi, apalagi yang Dia bisa berikan kalau bukan diri-Nya sendiri yang kulihat dalam seluruh hidupku? Tapi saudara kemampuan manusia untuk menerima

Page 4: Perumpamaan+Tentang+Orang+Upahan+Di+Kebun+Anggur

tidak sama. Sekali lagi seperti tadi saya katakan kalau manusia datang dengan tangan kosong pasti bisa menerima lebih dari tangan yang sudah tertutup karena dia sudah pegang sesuatu Dia mau membuka tangan tapi disini dia genggam 1 M dollar mana dia mau membuka tangan itu, jadi dia mau buka 1,2 jari. Neraka, bagi semua orang yang mengganggap dirinya benar, mereka yang mengetahui bahwa suatu ketika Allah adalah Maha Rahim dan bagi orang yang tidak benar, dia akan memberi kehidupan padahal orang yang benar selalu mau supaya orang lain disingkirkan, yang jahat itu, yang berdosa, yang penyamun dikayu salib. Kenapa Dia diselamatkan pada saat terakhir? Kalau orang bertanya apa yang diperoleh orang yang bekerja sejak pagi itu sebenarnya melukai Allah. Sebab begini, merekapun akan dapat apa yang mereka perlu dapat, tapi yang jelas kelompok yang pertama diistimewakan oleh Allah. Seperti anak sulung, ingat anak sulung selalu bersama dengan bapa, jadi dia bisa merasakan bahwa Allah mengasihi dia, tapi bila orang tidak memahami ini, maka dia akan menuntut supaya Tuhan memberi kepadaku lebih daripada orang yang telah memboroskan hartanya. Lalu apa yang terjadi? Dia bekerja untuk Tuhan bukan karena dia mencintai Tuhan tapi karena dia menghargai lebih upah daripada Tuhan sendiri yang memberi kepadanya segala-galanya. Dan kalau demikian, dia tidak bekerja karena sungguh-sungguh mengasihi Tuhan tapi karena mau mendapat upah lebih dan itu sesuatu yang sangat buruk. Tuhan akhirnya dimanipulasikan untuk mendapat lebih. Tuhan menjadi alat untuk dagang sepertinya, padahal itu tidak boleh. Kalau kelompok pertama kita perhatikan dengan baik maka kita akan belajar bahwa Tuhan itu siapa dan siapa saya ini sesungguhnya. Tuhan adalah Kasih bagi semua orang. Saya siapa? Orang yang dicintai tanpa jasa. Dalam bab 21 nanti pada ayat 31: “sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk kerajaan Allah. Jadi sekali lagi seluruh perumpamaan ini dinyatakan oleh Yesus supaya kita menyadari bahwa kita diselamatkan karena kasih Bapa, Keselamatan tidak bisa dibeli, tidak bisa didapat karena jasa tertentu tetapi harus diterima dengan sukacita dan dihayati dengan penuh syukur dan gembira. Kalau seseorang berkata : “ini hakku untuk mendapatkan upah lebih, maka dia menggantikan kasih Tuhan dengan kekayaan yang menjauhkan dari Tuhan. Itu yang dibuat oleh anak sulung, dia lebih menghargai kambing yang tidak pernah diberikan daripada kasih Tuhan dan itu juga dilakukan oleh nabi Yunus karena dia lebih suka melihat niniwe itu hancur daripada diselamatkan.

Ayat 10:Seperti tadi yang saya katakan kelompok 5 dipanggil untuk mengejutkan kelompok 1 karena kelompok 1 pakai logika dan mereka mau dapat lebih. Karena menurut mereka itu lebih adil dan dengan demikian mereka langsung melawan Allah dan mereka mau membeli kasih-Nya. Saya tidak tahu apakah anda bisa mengerti dengan hanya dengar satu kali, itu harus direnungkan dalam-dalam. Mereka tidak mengerti, karena hanya dipanggil saja untuk bekerja, mereka sudah dapat rahmat. Selama bekerja mereka bisa mengasihi Allah, bisa mengasihi sesama. Tuhan itu selalu adil dan dapat saya katakana Dia selalu memberi sesuai dengan janjinya, 1 dinar, sebab 1 dinar itu adalah Dia sendiri dan suatu ketika dia akan membagi kepada semua 1 dinar yaitu masuklah kerajaan bersama Tuhan, makanlah bersama-Ku karena itulah 1 dinar. Tuhan tidak bisa membenarkan kalau rahmat dijadikan jasa atau kasih dijadikan barang dagangan.

Ayat 11:Kita sekarang ingat siapa yang paling bersungut-sungut? Ahli Taurat dan orang orang farisi karena Yesus menerima para pendosa, pelacur, dia makan bersama mereka. Jadi mereka tidak mengerti bahwa Yesus seperti Tuhan itu maha penyayang. Mereka membaca Kitab suci tapi itu semua tidak pernah masuk kedalam otak mereka. Inilah sungutan Yunus karena Allah selamatkan niniwe atau amarah anak sulung karena adiknya di pestakan oleh BapaNya. Ini keluhan Marta kepada Maria “Engkau tidak perduli bahwa dia tidak menolong aku dalam melayani”. Begitulah saudara, Allah itu baik bagi yang terakhir, bagi yang hina, bagi yang dilupakan, bagi yang tidak dihormati, dan itu menimbulkan kemarahan bagi manusia.

Ayat 12.Inilah kekesalan orang benar yang ditujukan kepada Tuhan yang penuh dengan kasih dan rahmat. Apa yang terjadi saudara? Mereka tidak menerima bahwa Allah adalah Allah. Mereka mempunyai gambaran mengenai Allah yang mereka pikir sendiri. Menurut mereka Allah seharusnya begini, begini dan begini. Bukan Dia berlaku sekarang. Itulah pertobatan yang paling sulit dilakukan dalam hidup kita. Kita ini mengaspa terus berdosa, kenapa? Karena kita tidak mau merenung siapa sesungguhnya Allah kita. Coba nanti renungkan. Manusia itu bertobat dan dia berpikir kalau saya tinggalkan dosa itu, beres.

Page 5: Perumpamaan+Tentang+Orang+Upahan+Di+Kebun+Anggur

Padahal kalau dia berpikir, Allah itu harus begini menolong saya karena saya berdoa, Allah harus baik dengan saya karena setiap hari saya ke gereja, aku tidak pernah melanggar perintah Tuhan, maka kenapa rumah terbakar, kenapa?, Kenapa? dan sebagainya karena dia berpikir bahwa Allah harus seperti yang dia pikir, Allah adalah Allah.

Ayat 13:Nah ini pukulannya dari pihak Allah, kamu sepakat kenapa kamu teriak? Apakah engkau dirugikan? Apakah saya tidak memberi sesuai dengan hak mu? Mana mungkin Allah merugikan manusia. Kalau Dia mau memberi kepada semua orang yang sama, justru kelompok 1 itu, yang paling banyak kerja, seharusnya bergembira bahwa kelompok 5 diperlakukan dengan baik.

Ayat 14: Jika seseorang menghendaki supaya upahnya “bukan Tuhan” tapi “kebenarannya sendiri” maka dia otomatis keluar dari jalur rahmat. Dia akan binasa. Ini serius! Jika seseorang meminta upahnya bukan Tuhan sendiri, tetapi berdasarka n kebenarannya, kehebatannya, kesuciannya sendiri, maka dia berada diluar rahmat, dia akan binasa. Kita harus melepaskan semua tuntutan kepada Allah. Jangan pernah berkata kepada Tuhan mengapa Engkau begitu? Sebab ini jalan menuju Neraka. Nah sekarang persoalannya kelihatannya ini perang terhadap Tuhan. Tapi sebenarnya ini perang dengan yang terakhir itu. Manusia itu lupa bahwa yang terakhir kalau saya perlakukan dengan baik, kalau saya hargai dan saya sukacita dengan mereka, dia lupa bahwa apa yang aku lakukan bagi yang terakhir aku lakukan kepada Bapa. Itulah persoalannya. Kita semua anak-anak Allah dan itu saya mengerti, mana mungkin saya iri atau apa, kecewa bahwa orang lain juga dapat seperti saya. Adakah Allah tidak mempunyai hak memberi kepada semua yang Dia ciptakan? Dia mau beri 1 dinnar!!!

Ayat 15: Allah itu mau mengikutsertakan semua manusia dalam kekayaan-Nya. Kekayaan-Nya hanya satu yaitu “Kasih”. Kalau kita berbicara mengenai erajaan Allah, itu Kerajaan Kasih, bukan yang lain. Nah sekarang begini, para rasul juga mengalami masalah yang sama. Yohanes dan Yakobus merasa lebih hebat daripada rasul lainnya. Sepertinya mau diangkat menteri, mereka mau dapat sesuatu karena jasa mereka, padahal murid sejati Yesus seharusnya harus sadar selalu bahwa dia dapat kado dan kado itu bukan untuk dirinya tetapi juga untuk dibagi kepada orang lain mulai dengan yang terakhir. Kalau itu terjadi maka dia akan berhasil, tidak hanya dengan saudara tapi juga dengan Allah. Tapi Yesus bicara mengenai iri hati, sebenarnya dalam teks aslinya “Mata Jahat”, kenapa mata jahat? Mata adalah jendela hati. Semua perasaan , tindakan boleh dikatakan lahir dalam jendela hati. Hati kita jahat kalau kita tidak menerima kasih Allah yang cuma-cuma dan meliputi semua orang, terutama orang terakhir, misalnya kalau kita iri, kalau kita sirik. Kalau Allah memberi, Dia tidak memberi untuk membedakan masing-masing orang, tetapi supaya apa semua yang mereka punya dipakai untuk pelayanan terhadap sesama dan karena itu menjadikan orang lain ikut serta dalam kasih Tuhan, kalau ada rasa tersinggung, itu betul-betul melukai hati Bapa.

Ayat 16: Itu bukan patokan mati sebab yang pertama yang ngomel bisa jadi yang terakhir kalau tetap ngomel, tapi orang terakhir yang melihat juga yang pertama dan dia iri bahwa dia bekerja lain dan seterusnya bisa juga jadi yang terakhir. Ini sesuatu pepatah yang tidak perlu terlalu dipusingkan.

Bagi saya yang paling jelas adalah bahwa Allah selalu memberi diri-Nya sendiri dan itu hanya “satu dinar”. Dan Dia itu memberi itu sepanjang hidupku dan hidupmu dan hidup semua orang. Ada orang yang bekerja lama untuk gereja, dia melayani dan segala macam, dia berharap bisa mendapatkan lebih. Kalau itu terjadi, itu sudah dijalan yang salah. Apalagi dia tidak melayani dengan cara membagi yaitu supaya semua punya. Seperti pengajar disini, mereka membagi ilmu supaya semua punya tidak mau menyimpan untk dirinya sendiri, kalau punya kepandaian apapun bentuknya, bagikan itu!

------------------------------------000000--------------------------------

Kamis Putih, 1 April 2010.

Page 6: Perumpamaan+Tentang+Orang+Upahan+Di+Kebun+Anggur