29
Toksikolog i Oleh : Annisa Amriani. S, M. Farm, Apt

Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmasi

Citation preview

Page 1: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

ToksikologiOleh :

Annisa Amriani. S, M. Farm, Apt

Page 2: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Toksikologi KeracunanIlmu mengenai racun termasuk mendeteksi, mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun dalam tubuh dan bahan yang digunakan untuk menetralkan.

Page 3: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Pengertian

Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun.

Bahan toksik atau racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit, berbahaya bagi kesehatan atau jiwa manusia.

Toksisitas atau derajat racun merupakan kemampuan suatu bahan toksik untuk menimbulkan kerusakan pada organisme hidup.

Page 4: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Obat dan Racun

terpisah melalui dosis dan cara pemberian

Obat merupakan bahan atau campuran bahan yang

berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan atau zat kimia yang dapat digunakan untuk mencegah, menghilangkan, mengobati, mendiagnosa ataupun menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit dan juga untuk mempercantik badan.

Page 5: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Racunmerupakan zat atau bahan yang bila masuk

ke dalam tubuh melalui mulut, hidung ( inhalasi), suntikan dan absorbsi melalui kulit, atau digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis relatif besar akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius satu atau lebih organ atau jaringan

Racun Bahan kimia yang dalam jumlah sedikit jika masuk ke dalam tubuh menyebabkan gangguan kesehatan atau kematianParacelcus : Sola dosis facit venenumRacun benda asing (xenobiotic)

Page 6: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Jenis zat yang berpotensi sebagai racun berasal dari :Rumah tangga : disinfektan, insektisidaPertanian : pestisidaMedis : narkotika, obat keras dan obat lainIndustri : logam berat, asam dan basa kuatAlam bebas : ganja, jamur, binatang berbisa

Dasar terjadi keracunankelainan genetik (primakuin, INH)• defisiensi enzim (pada neonatus prematur spt.

Kloramfenikol)• interaksi obat

Page 7: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Penyebab Keracunan

Zat racun diproduksi oleh :Tumbuhan PhytotoxinsHewan ZootoxinsBakteri Bacteriotoxins

Page 8: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Jenis-jenis Toksikologi

Toksikologi DeskriptifMelakukan uji toksisitas untuk mendapat informasi yang digunakan untuk mengevaluasi resiko yang timbul oleh bahan kimia terhadap manusia dan lingkungan

Toksikologi MekanistikMenentukan bagaimana zat kimia menimbulkan efek yang merugikan pada organisme hidup

Toksikologi RegulatifMenentukan apakah suatu obat mempunyai resiko yang rendah untuk dipakai sebagai tujuan terapi

Page 9: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Toksikologi ForensikMempelajari aspek hukum kedokteran akibat penggunaan bahan kimia berbahaya dan membantu menegakkan diagnosa pada pemeriksaan postmortem

Toksikologi KlinikMempelajari gangguan yang disebabkan substansi toksik, merawat penderita yang keracunan dan menemukan cara baru dalam penanggulangannya

Toksikologi KerjaMempelajari bahan kimia pada tempat kerja yang membahayakan pekerja dalam proses pembuatan, transportasi, penyimpanan maupun penggunaannya

Page 10: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Toksikologi LingkunganMempelajari dampak zat kimia yang berpotensi merugikan sebagai polutan lingkungan

EkotoksikologiMempelajari efek toksik zat kimia terhadap populasi masyarakat

Toksikologi Ekperimental :Pemakaian obat secara kronik (anti hipertensi, obat TBC, kontrasepsi), harus disertai data karsinogenik dan teratogenik dari obat tersebut.Pemakaian obat dalam waktu pendek (obat cacing), harus memenuhi sarat toksisitas akut.

Page 11: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Klasifikasi Keracunan

1. Menurut cara terjadinya keracunanSelf Poisoning = Meracuni diri sendiriAttempted Suicide = Usaha bunuh diriAccidental Poisoning = Tidak disengajaHomicidal Poisoning = Akibat pembunuhan

2. Menurut mula terjadinya keracunanKeracunan AkutKeracunan Kronis

Page 12: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

3. Menurut organ terkena keracunan

NeurotoksikKardiotoksikNefrotoksikHepatotoksik

4. menurut jenis bahan kimia

Gol. AlkoholGol. FenolGol. Logam berat

Page 13: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Accidental Poisoning :Anak-anak balitakebiasaan memasukan benda ke dalam mulut (termasuk obat-obat yang menarik warna dan rasanya, spt. Tablet berlapis gula, warna-warni tablet dan sirup, serta aromanya),minyak tanah dll.

Pada anak mudabiasanya golongan opiat yang disalahgunakan (untuk mencari kesenangan)

Pada orang dewasagolongan barbiturat, gol. Hipnotik & sedatif lain dan Obat nyamuk cair merupakan pilihan utama bagi orang yang mengalami depresi berat untuk bunuh diri

Page 14: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Self PoisoningKecelakaan karena kurang hati-hati dalam penggunaanMisal: keracunan pestisida atau insektisidaKeracunan oleh toksin tertentu (biasanya dihasilkan oleh mikroba). Misal :

Enterotoksin yang dihasilkan oleh kuman stafilokokusToksin botulinum yang terdapat dalam makanan kaleng yang sudah rusak karena pengawetan tidak sempurna

Keracunan yang disebabkan oleh makanan sehari-hari yang mengandung racun.

Misal : Sianida dalam singkongMuskarin pada jamurAs.Jengkolat pada jengkol penyumbatan tubuli ginjal

hematuria dan anuria.Keracunan Borax dan Formalin pengawetan makanan seperti bakso, ikan tahu dsb.

Page 15: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Tanda / gejala sangat tergantung kepada jenis dan kekuatan kerja racun (potensi) serta tempat kerja (organ sasaran) dari zat racun tersebut.

Banyak racun yang tidak menimbulkan gejala spesifik,Mis. Koma : dapat ditimbulkan oleh keracunan hipnotik, stimulansia, gol. Salisilat, antidepresi dsb.

Namun ada beberapa bahan kimia yang memberikan tanda/gejala khusus bila terjadi keracunanMis. :Gol. Hipnotik : menimbulkan koma dengan tonus dan reflek otot menurunGol. Antikolinergik : menimbulkan gejala midriasis, takikardia, retensi urin,halusinasi kulit merah dan panas

Tanda-tanda keracunan

Page 16: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Yang perlu diperhatikan pada permulaan keracunan

1. KesadaranPenurunan kesadaran merupakan petunjuk penting tentang beratnya keracunan. Makin dalam koma ,makin berat keracunan dan persentase kematian juga akan bertambah

Secara toksikologi penurunan kesadaran dibagi atas 4 tingkata) Tingkat I : Penderita mengantuk, tapi masih bisa diajak

bicara.b) Tingkat II : Penderita sopor,bereaksi dengan rangsangan

minimalc) Tingkat III : Penderita sopor-komatus,bereaksi dengan

rangsangan maksd) Tingkat IV : penderita koma, tidak ada reaksi sama sekali

Page 17: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

2. Respirasi.Salah satu penyebab kematian pada keracunan adalah terhambatnya aliran nafas oleh sekresi mukus seperti pada keracunan organo pospatDepresi pernafasan sering penyebab kematian pada keracunan obat-obat ssp.

3.Tekanan darahPenurunan tekanan darah sering terjadi pada keracunan dan dapat pula timbul syok tapi tidak begitu berat, bisa diatasi dengan tindakan sederhana. Syok berat umumnya berhubungan dengan kerusakan pusat vasomotor dan prognosa yang jelek.

Page 18: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Secara umum penanggulangan keracunan dengan cara :a.Terapi simtomatisb.Mencegah absorbsi selanjutnya dari racunc.Mempercepat pengeluaran racun dari tubuh.

Terapi Intoksikasi

a.Terapi simptomatikHilangkan gejala-gejala keracunanPertahankan fungsi vitalBila perlu beri antidotum tertentu bila sudah diketahui jenis racunnyaMempercepat ekskresi obat.Saliva dan sekret bronkus yang berlebihan sering menyumbat saluran nafas (terutama obat kolinergik). Tindakan pertama :Lakukan pembersihan mulut dan jalan nafas, pasien dibaringkan dengan posisi miring bergantian kanan dan kiri.Bila perlu berikan bantuan pernafasan dengan respirator mekanik

Page 19: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

b. Pencegahan absorbsi racun1. Keracunan melalui kulit :

lakukan pencucian dengan sabun dan air (jangan gunakan pelarut organik)

2. Keracunan melalui inhalasi :segera pindahkan pasien ke tempat yang segar dan udaranya bersih

3. Keracunan peroral :Menimbulkan muntah (korek dinding farings belakang dengan spatel, atau memberikan apomorfin 5-8 mg secara s.c.)Bilas lambung dengan pipa karet berdiameter besar (mengeluarkan tablet yang belum hancur)Pemberian pencahar (meningkatkan peristaltik usus shg penyerapan lebih lama)Pemberian bubur karbon aktif (untuk menyerap obat/racun)

Page 20: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

C. Mempercepat pengeluaran racunTransfusi penggantiDialisis peritonealDiuresis paksaHemodialisisHemoperfusi

Page 21: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Racun yang bekerja lokal seperti zat korosif (asam dan basa kuat), menimbulkan nyeri hebat pada daerah yang terkena racun.Racun yang bekerja sistemik, menyerang organ vital seperti susunan syaraf pusat, jantung, paru-paru, ginjal dan hati yang mempengaruhi seluruh sistem tubuh seperti : narkotik yang menyerang ssp, as.oksalat menyerang kerja jantung, CO dan sianida menyerang sistem pernafasan, merkuri menyerang ginjal.

Cara Kerja Racun

Sampel Kasus Keracunan

Sampel untuk mengetahui peristiwa keracunan adalah sisa racun, sisa makanan jika racun bercampur bahan makanan, bekas muntahan, urine dan feses.Sampel dari korban adalah darah dan jaringan tubuh (terutama jika korban telah meninggal) seperti lambung dan isi lambung, hati dan organ lain yang diperlukan.

Page 22: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Klasifikasi Toksisitas

Menurut sifat fisiknya dikenal :a. Gas uap : tidak berbentuk, mengisi ruangan pada

suhu dan tekanan normal, tidak terlihat, tidak berbau pada konsentrasi rendah, dan dapat berubah menjadi cair atau padat dengan perubahan suhu dan tekanan.

b. Uap : bentuk gas dari zat yang dalam keadaan biasa berwujud cair atau padat, tidak kelihatan dan berdifusi keseluruh ruangan.

c. Debu : partikel zat padat yang terjadi oleh karena kekuatan alami atau mekanis.

Page 23: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

d. Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi akibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkat pemecahan zat cair atau menjadi tingkat dispersi, melalui cara tertentu.

e. Fume : Partikel zat padat yang terjadi oleh kondensasi bentuk gas, biasanya setelah penguapan benda padat yang dipijarkan.

f. Asap : Partikel zat karbon yang berukuran kurang dari 0,5 mikron, sebagai akibat pembakaran tidak sempurna bahan yang mengandung karbon.

g. Awan : Partikel cair sebagai hasil kondensasi fase gas. Ukuran partikelnya 0,1-1 mikron.

Page 24: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Menurut lamanya pemajanan :- akut, cth : kecelakaan kerja/keracunan mendadak, subkronik (mis : proses kerja dengan bahan kimia selama 1 tahun/lebih atau kronik (mis : bekerja untuk jangka waktu lama dengan bahan kimia).

Page 25: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Pada keracunan akut, berdasarkan LD50 atau LC50 dan cara masuknya bahan beracun ke dalam tubuh

klasifikasinya adalah sbb :

Klasifikasi Cara masuk

Oral Dermal Inhalasi

LD 50 (mg/kgBB) LD 50 (mg/kgBB) LC 50 (mg/m3)

Supertoxic < 5 < 250 < 200

Extremely toxic 5 – 50 250 – 1000 250 – 1000

Very toxic 50 – 500 1000 – 3000 1000 – 10000

Moderately toxic 500 – 5000 3000 – 10000 10000 – 30000

Slightly toxic > 5000 > 10000 > 30000

Page 26: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

LD50 (lethal dose 50) : menunjukkan dosis dalam miligram tiap kilogram berat badan yang mengakibatkan kematian setengah (50%) dari populasi binatang percobaan pada waktu tertentu.

LC50 (lethal concentration 50) : menggambarkan jumlah konsentrasi suatu zat, dalam satuan miligram tiap meterkubiknya.

Suatu zat beracun dengan LD50 lebih kecil menunjukkan zat tersebut relatif lebih beracun, demikian pula sebaliknya.

Page 27: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Pengaruh Bahan Kimia Pada manusia

Faktor yang mempengaruhi toksisitasSifat fisikSifat kimiaPort d’entrée (cara masuk ke dalam tubuh)• saluran pernafasan (inhalasi)• saluran cerna (oral)• kulit (dermal)

Faktor individu : usia, jenis kelamin, ras, status gizi, kesehatan, faktor genetik , dan kebiasaan lain (mis : merokok, minum-minuman keras, dsb)

Page 28: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI

Efek yang terjadi akibat interaksi antara zat kimia yang satu dengan zat kimia lain :a) efek aditif : pengaruh yang saling

memperkuat akibat kombinasi dari dua zat kimia atau lebih.

b) efek sinergi : suatu keadaan dimana pengaruh gabungan dari dua zat kimia jauh lebih besar dari jumlah masing- masing efek bahan kimia.

c) Potensiasi, yaitu apabila suatu zat yang seharusnya tidak memiliki efek toksik akan tetapi bila zat ini ditambahkan pada zat kimia lain maka akan mengakibatkan zat kimia lain yang menjadi lebih toksik.

d) Efek antagonis, yaitu apabila dua zat kimia yang diberikan bersamaan, maka zat kimia yang satu akan melawan zat kimia yang lain.

Interaksi Bahan Kimia

Page 29: Pertemuan 1 TOKSIKOLOGI