27
“ ...semua bahan adalah racun, tidak ada satu bahanpun yang bukan racun, hanya dosis yang benar/rasional yang dapat membedakan racun dan obat...” (Paracelsus 1493-1541)

Toksikologi pertemuan 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Toksikologi pertemuan 1

“ ...semua bahan adalah racun, tidak ada satu bahanpun yang bukan racun,hanya dosis yang benar/rasional yang dapat membedakan racun dan obat...” (Paracelsus 1493-1541)

Page 2: Toksikologi pertemuan 1

TOXICOLOGY

Dyah Suryani, S.Si, M.Kes

FKM UAD

Page 3: Toksikologi pertemuan 1

…… beberapa tahun yang lalu disurat kabar diberitakanbahwa air yang keluar dari pabrik gula mempunyai khasiatmenyembuhkan beberapa macam penyakit. Masyarakat

setempat berbondong-bondong mandi disaluran air tersebut dan merasakan badan bertambah “enak” dan “segar” pegel-linu

Hilang. Berita menyebar dengan cepat dan masyarakatpun berbondong-bondong setiap magrib sampai tengah malam

beramai-ramai mandi bersama……………………………………

PHENOMENA ?DAMPAK ?PROBLEM ?SOLUSI ?

Page 4: Toksikologi pertemuan 1

Kemajuan IPTEK dalam industri sangat pesat, seiring dengan hal tersebut penggunaan bahan berbahaya dalam dunia industri meningkat.

Bahan berbahaya / zat kimia banyak digunakan pada hampir semua sektor kehidupan manusia; rumah-tangga; kesehatan; l ingkungan; pertanian; maupun industri.

Kejadian / kecelakaan akibat penggunaan / pemajanan zat berbahaya, sengaja ataupun tidak, makin meningkat jumlahnya.

Keadaan seperti diatas menuntut kewaspadaan terhadap zat berbahaya untuk mencegah terjadinya petaka bagi pekerja, pengguna maupun lingkungannya.

Page 5: Toksikologi pertemuan 1

PENGERTIAN DALAM TOKSIKOLOGI ( Ichsan, S., 2005 ) (1)

1. TOKSIKOLOGI : ilmu yang mempelajari tentang mekanisme kerja dan efek yang tidak diinginkan dari bahan kimia yang bersifat racun serta dosis yang berbahaya terhadap tubuh manusia.2. TOKSIKOLOGI INDUSTRI : salah satu cabang ilmu toksikologi yang menaruh perhatian pada pengaruh pemajanan bahan-bahan yang dipakai dari sejak awal sebagai bahan baku, proses produksi, hasil produksi beserta penanganannya terhadap tenaga kerja yang bekerja diunit produksi tersebut.3. TOKSIN : atau racun, zat yang dalam jumlah relatif kecil dapat meng- ganggu kesehatan manusia.4. LD50 suatu zat : dosis yang dapat menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan dalam spesies yang sama setelah terpapar suatu zat dalam waktu tertentu.5. DOSE-EFFECT RELATIONSHIP (hubungan dosis dan efek) : hubungan antara dosis yang terjadi pada manusia.6. EFEK ADITIF : Efek yang terjadi bila kombinasi dua atau lebih bahan kimia saling menguatkan.

Page 6: Toksikologi pertemuan 1

PENGERTIAN DALAM TOKSIKOLOGI ( Ichsan, S., 2005 ) (2)

7. EFEK SISTEMIK : efek toksis pada jaringan seluruh tubuh

8. TARGET ORGAN : organ tubuh yang paling sensitif terhadap pajanan yang terjadi.

9. EFEK AKUT : efek yang terjadi sesudah terpajan dalam waktu singkat ( jam, hari ).

10. EFEK KRONIS : efek yang terjadi setelah pajanan yang lama ( bulanan, tahunan )

Page 7: Toksikologi pertemuan 1

UPAYA YANG DILAKUKAN

MEMBENTUK dan MENGEMBANGKAN SEMACAM TIM KESEHATAN KERJA UNTUK MELAKUKAN UPAYA PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN PADA KARYAWAN, PENGGUNA ataupun MASYARAKAT, TERHADAP PEMAJANAN / CEMARAN ZAT BERBAHAYA YANG DIGUNAKAN / DIPRODUKSI.

KEWASPADAAN DIRI PRIBADI (KARYAWAN/PENGGUNA/ MASYARAKAT) TERHADAP AKIBAT dan DAMPAK DARI ZAT BERBAHAYA INFORMASI dan KOMUNIKASI.

Page 8: Toksikologi pertemuan 1

BAHAN KIMIA BERACUN.BAHAN KIMIA BERACUN.-Saat ini hampir 15.000 jenis kimia yangSaat ini hampir 15.000 jenis kimia yang

beredar dipasaran;beredar dipasaran; - Belum semua diketahui efeknya pada- Belum semua diketahui efeknya pada

kesehatan manusia.kesehatan manusia.

BAHAN KIMIA BERACUN :

1. SENYAWA LOGAM dan METALLOID: Pb,Hg, Cadmium, Chrom.2. BAHAN PELARUT : benzene,alcohol, xylene.

3. PESTISIDA : organofosfat, karbamat, organochlorin, arsen.4. GAS BERACUN : H2S, cyanida, CO.

5. KARSINOGEN : asbes, benzene, krom.

BAHAN KIMIA BERACUN :

1. SENYAWA LOGAM dan METALLOID: Pb,Hg, Cadmium, Chrom.2. BAHAN PELARUT : benzene,alcohol, xylene.

3. PESTISIDA : organofosfat, karbamat, organochlorin, arsen.4. GAS BERACUN : H2S, cyanida, CO.

5. KARSINOGEN : asbes, benzene, krom.

Page 9: Toksikologi pertemuan 1

BAHAN BERBAHAYA

PAPARAN/CEMARANpada

INDIVIDU/MASYARAKAT

KEMATIAN

CACAD TUBUH

KESEHATAN

TIDAK TERJADIAPA-APA

WASPADA

Page 10: Toksikologi pertemuan 1

PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA (1)

-PENGENALAN WARNA : BIRU identifikasi membahayakan KESEHATAN.

MERAH identifikasi berkaitan dengan mudah tidaknya terbakar.

KUNING identifikasi reaktifitas / stabilitas bahan (explosive, dll.)

-NOMOR : 0; 1; 2; 3; dan 4 Makin tinggi angka makin membahayakan manusia dan lingkungan. Misal : kesehatan 0 tidak membahayakan kesehatan manusia, tetapi 4, sangat membahayakan dan menimbulkan kematian.

Page 11: Toksikologi pertemuan 1

PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA (2)CONTOH : identitas bahan berbahaya yang dikeluarkan oleh

NATIONAL FIRE PROTECTION ASSOCIATION (NFPA)

4

2 3

W

Flammability (red) 4. highly f lammable and volatile 3. highly f lammable 2. f lammable 1. low f lammability 0. does not burn

Reactivity (yel low) 4. highly explosive, detonates readily 3. explosive, less readily detonated 2. violently reactive but does not detonated 1. not violent ly reactive 0. normally stable

Health Hazards (blue) 4. extremely hazardous 3. moderately hazardous 2. hazardous 1. sl ightly hazardous 0. no health hazard

Other Hazardous:Radioactive Oxidizer -------------- OXWater react ive --------W

Dikutip dari :NFPA 704 HAZARD SIGNAL SYSTEM )

Page 12: Toksikologi pertemuan 1

RACUN MASUK KEDALAM TUBUHRACUN MASUK KEDALAM TUBUH

TOKSIKOKINETIKTOKSIKOKINETIKTOKSIKOKINETIKTOKSIKOKINETIK TOKSIKODINAMIKTOKSIKODINAMIK

Perjalanan racundalam tubuh manusia:-Proses penyerapan racun (absorpsi);-Proses penyebaran racund alam tubuh (distribusi);-Pengolahan racun dalam tubuh (metabolisme);-Pengeluaran racun dari tubuh (ekskresi)

Interaksi antara racunInteraksi antara racundengan target organ dengan target organ (reseptor) atau sistem (reseptor) atau sistem tubuh.tubuh.

Gejala Gejala / / responseresponse / /efekefekyang terlihat setelah racunyang terlihat setelah racunberada dalam tubuh manusia.berada dalam tubuh manusia.

Page 13: Toksikologi pertemuan 1

TOKSIKOKINETIK.

TOKSIN/RACUNTOKSIN/RACUN

masuk kedalam tubuhmasuk kedalam tubuhmanusia :manusia : - mulut (oral)- mulut (oral) - saluran nafas- saluran nafas - kulit- kulit - menembus kulit- menembus kulit suntikan/luka dlsb.suntikan/luka dlsb.

masuk kedalam tubuhmasuk kedalam tubuhmanusia :manusia : - mulut (oral)- mulut (oral) - saluran nafas- saluran nafas - kulit- kulit - menembus kulit- menembus kulit suntikan/luka dlsb.suntikan/luka dlsb.

DARAH sirkulasikeseluruh tubuh

LIVER/HEPAR/HATImetabolisme racun

TARGET ORGAN/organ tubuh yang lain

EKSKRESI/ELIMINASIdikeluarkan melalui ginjal,

sal.cerna, sal.nafas, dll

KELUAR TUBUH MANUSIAKELUAR TUBUH MANUSIAdalam bentuk utuh/telah diubahdalam bentuk utuh/telah diubah

Page 14: Toksikologi pertemuan 1

EFEK RACUN PADA TUBUH MANUSIA.

1. ATAS DASAR LOKASI : - LOKAL ( tempat kontak dengan racun) - SISTEMIK (seluruh tubuh)

2. EFEK YANG MUNCUL : - REVERSIBLE ( sementara ) - IRREVERSIBLE ( menetap)

3. MUNCULNYA GEJALA : - SEGERA, setelah terpajan racun - TERTUNDA, muncul kemudian (delayed)

4. HIPERSENSITIFITAS : Reaksi ALERGI, menyangkut sistem kekebalan tubuh. Ringan : urt icaria (bentol-bentol dikulit & gatal) Sedang : diare, sesak nafas, palpitasi Berat : shock meninggal dunia

Page 15: Toksikologi pertemuan 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BERAT/RINGANNYA KERACUNAN.BERAT/RINGANNYA KERACUNAN.

1.1. Bentuk sediaan racunBentuk sediaan racun : padat, cair, atau gas. : padat, cair, atau gas.

2.2. KonsentrasiKonsentrasi : banyak / sedikitnya racun yang masuk kedalam tubuh : banyak / sedikitnya racun yang masuk kedalam tubuh Formula Haber : Formula Haber : E = T E = T X X CC E = efek akhir yang terjadiE = efek akhir yang terjadi T = T = timetime (waktu) (waktu) C = C = concentrationconcentration (kadar dalam tubuh) (kadar dalam tubuh)

3.3. Lamanya pemajananLamanya pemajanan : makin lama terpajan makin parah tingkat : makin lama terpajan makin parah tingkat keracunannya.keracunannya.

Page 16: Toksikologi pertemuan 1

4. Jenis dan jumlah macam racun yang masuk dalam tubuh, makin4. Jenis dan jumlah macam racun yang masuk dalam tubuh, makin banyak jenis dan jumlah racun makin bervariasi tingkat keracunannyabanyak jenis dan jumlah racun makin bervariasi tingkat keracunannya Hal ini karena dapat terjadi apa yang disebut INTERAKSI RACUN.Hal ini karena dapat terjadi apa yang disebut INTERAKSI RACUN. Hasil dari interaksi dapat meningkatkan keracunan atau menurunkanHasil dari interaksi dapat meningkatkan keracunan atau menurunkan tingkat keracunannya.tingkat keracunannya.

5. LAMANYA RACUN DITUBUH : - jumlah yang terikat pada target organ5. LAMANYA RACUN DITUBUH : - jumlah yang terikat pada target organ - jumlah racun yang dikeluarkan dari - jumlah racun yang dikeluarkan dari tubuh (eliminasi/ekskresi racun)tubuh (eliminasi/ekskresi racun)

6. KORBAN (HOST) : - tiap individu sangat bervariasi dalam :6. KORBAN (HOST) : - tiap individu sangat bervariasi dalam : proses toksikokinetik ( kecepatan absorpsi, distribusi,proses toksikokinetik ( kecepatan absorpsi, distribusi, metabolisme/detoksikasi, maupun ekskresi/eliminasi)metabolisme/detoksikasi, maupun ekskresi/eliminasi) variasi karena faktor GENETIK / turunan.variasi karena faktor GENETIK / turunan. - usia, anak-anak (balita) lebih rentan dibandingkan - usia, anak-anak (balita) lebih rentan dibandingkan dewasa.dewasa. - jenis kelamin, wanita hamil/menyusui dapat meracuni - jenis kelamin, wanita hamil/menyusui dapat meracuni janin/bayinya.janin/bayinya.

7. PERILAKU / HIGIENE dan STATUS KESEHATAN. 7. PERILAKU / HIGIENE dan STATUS KESEHATAN.

Page 17: Toksikologi pertemuan 1

PENGENALAN TOKSISITAS BAHAN BERBAHAYA

LDLD50.50.

( = ( = lethal dose 50lethal dose 50; dosis yang membunuh 50% hewan coba dengan; dosis yang membunuh 50% hewan coba dengan spesies yang sama setelah terpapar dalam waktu tertentu )spesies yang sama setelah terpapar dalam waktu tertentu )

UJI LD50 ini yang digunakan untuk melihat dosis pada keracunanUJI LD50 ini yang digunakan untuk melihat dosis pada keracunan akut. akut.

- UJI TOKSISITAS ADA/TIDAKNYA CARCINOGENIK;

- UJI TOKSISITAS ADA/TIDAKNYA EFEK TERATOGENIK;

- UJI TOKSISITAS ADA/TIDAKNYA EFEK MUTAGENIK;

- dan UJI TOKSISITAS lainnya.

Page 18: Toksikologi pertemuan 1

MAKIN KECIL NILAI LD 50, MAKIN KUAT/BESAR EFEK TOKSISNYA.

Klasifikasi Zat Beracun Menurut Angka LD50.

Kelas Zat Racun LD50 contoh

Racun super 5 mg/kgBB atau < nikotin,cyanid

Amat sangat beracun 5-50 mg/kgBB timbal arsen

Amat beracun 50-500 mg/kgBB hidrokinon

Beracun sedang 0.5-5 g/kgBB isopropanol

Sedikit beracun 5-15 g/kgBB asam ascorbat

Tidak beracun > 15 g/kgBB propilen glikol

( Iksan, S., 2005 )

Page 19: Toksikologi pertemuan 1

MONITORING & CONTROLLINGMONITORING & CONTROLLING

LABELLING SELF-SELF- PROTECTIONPROTECTION

LINGKUNGANKERJA

BIOLOGICALMONITORING

PENGENDALIANADMINISTRASI

PENGENDALIANTEKNIS

( sumber: Ichsan,S., 2005 )

Page 20: Toksikologi pertemuan 1

LABELLINGLABELLING::

- - memberikan tanda pengenal / label/ etiket, pada setiapmemberikan tanda pengenal / label/ etiket, pada setiap bahan kimia yang digunakan dalam industri ;bahan kimia yang digunakan dalam industri ;

- memberikan informasi makna dari tanda-tanda / warna /- memberikan informasi makna dari tanda-tanda / warna / maupun angka atau simbol yang tertera pada kemasan zatmaupun angka atau simbol yang tertera pada kemasan zat kimia yang ada di industri tersebut; kimia yang ada di industri tersebut;

Page 21: Toksikologi pertemuan 1

LINGKUNGAN KERJALINGKUNGAN KERJA

Lingkungan kerja HARUS dikendalikan dengan memonitor,Lingkungan kerja HARUS dikendalikan dengan memonitor,mengendalikan suasana lingkungan kerja :mengendalikan suasana lingkungan kerja :

- sampling dan analisa jenis kontaminasi (H2s; SO2; CO);sampling dan analisa jenis kontaminasi (H2s; SO2; CO);- konsentrasi komtaminant ( dalam ppm / mg/mkonsentrasi komtaminant ( dalam ppm / mg/m33 ); );

dilakukan secara periodikdilakukan secara periodik

Prevensi PENYAKIT akibat KERJAPrevensi PENYAKIT akibat KERJA

Page 22: Toksikologi pertemuan 1

BIOLOGICAL MONITORING

BIOLOGICAL EXPOSURE INDICES (BEI) : indeks pemaparan biologis, indikator biologis (determinant) pada pemantauan biologis dari spesimen pekerja dalam kondisi sehat dan terpajan bahan kimia pada waktu bekerja dengan beban kerja dan aktifitas kerja yang normal.

Spesimen : urine, t inja, udara nafas, keringat, kuku, rambut .

DETEKSI DINI PENYAKIT AKIBAT KERJA

Page 23: Toksikologi pertemuan 1

PENGENDALIAN TEKNIS

Tujuan : menjaga l ingkungan kerja, agar tetap terjamin bersih dari racun / kontaminat berbahaya lain, terutama yang menimbulkan pejanan pada pekerja; baik udara, air, debu maupun zat lain yang memungkinkan menimbulkan penyakit/keracunan akibat kerja.

Dengan cara : - substitusi (mengganti dengan zat yang tidak berbahya); - isolasi, melokalisasi proses. - ventilasi, mengganti udara segar kedalam lingkungan kerja dan membuang udara ketempat khusus. - menyempurnakan oroses produksi: proses kering basah. - pemeliharaan alat: agar tidak terjadi kebocoran-kebocoran yang dapat membahayakan lingkungan kerja.

Page 24: Toksikologi pertemuan 1

PENGENDALIAN ADMINISTRASI

PENGENDALIAN ADMINISTRASI : pengendalian faktor bahaya ditempat kerja dengan menyertakan sistem manajemen.

Kebersihan umum dan higiene perorangan Pemeriksaan awal dan berkala Gizi dan makanan extra Pelatihan dan pendidikan Rotasi pekerjaan Pemahaman MATERIAL SAFETY DATA

SHEET (MSDS)

Page 25: Toksikologi pertemuan 1

SELF PROTECTION

ALAT PELINDUNG DIRI.

Pada tempat/lingkungan kerja dengan polutan yang tinggi, dengan resiko tinggi, para pekerja

diharuskan menggunakan ALAT PELINDUNG DIRIterhadap paparan zat berbahaya, baik dalam

bentuk padat, cair, dan terutama gas.

HELM, KACAMATA PELINDUNG, MASKER, PAKAIAN KERJA,SARUNG TANGAN, SAFETY SHOES, DSB.

Page 26: Toksikologi pertemuan 1

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN

1. SADAR / TIDAK.2. BERNAFAS / TIDAK.3. NADI TERABA / TIDAK.

1. SADAR / TIDAK.2. BERNAFAS / TIDAK.3. NADI TERABA / TIDAK.

A = airway

B = breathing

C = circulation

D = drug/medicine

E = electronics monitoring

F = fluid / electrolyt

DITEMPATKEJADIANDITEMPATKEJADIAN DIRUMAHSAKITDIRUMAHSAKIT

Page 27: Toksikologi pertemuan 1

RESUMERESUME

1.1. BAHAN / ZAT KIMIA PERLU DIWASPADAIBAHAN / ZAT KIMIA PERLU DIWASPADAI PENGGUNAANNYA PENGGUNAANNYA MEMBAHAYAKAN MEMBAHAYAKAN KESEHATAN;KESEHATAN;2.2. KITA WAJIB MENGENAL BAHAN / ZAT KITA WAJIB MENGENAL BAHAN / ZAT BERBAHAYA;BERBAHAYA;3.3. KITA HARUS MEMIKIRKAN KESEHATAN KITA HARUS MEMIKIRKAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN PELINDUNG DIRI;PELINDUNG DIRI;4.4. PERLU MELAKUKAN PENGENDALIAN DAN PERLU MELAKUKAN PENGENDALIAN DAN MEMONITOR AGAR TIDAK TERJADI MEMONITOR AGAR TIDAK TERJADI PENCEMARAN LINGKUNGAN. PENCEMARAN LINGKUNGAN.