89
PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN DI KLINIK MAKMUR JAYA CIPUTAT, TANGERANG SELATAN Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Annisa Zakiroh 1111103000033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN

INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN FKIK UIN

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM

KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN DI KLINIK MAKMUR

JAYA CIPUTAT, TANGERANG SELATAN

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH: Annisa Zakiroh

1111103000033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN
Page 3: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN
Page 4: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN
Page 5: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat

dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad

SAW beserta para sahabat dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Laporan penelitian ini berjudul “Persepsi Pasien Terhadap Keterampilan

Interpersonal Dokter Lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam

Komunikasi Dokter-Pasien di Klinik Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan”.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penulis banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan ucapan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Prof. DR. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, SpAnd selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini,M. Gizi, Sp.GK selaku ketua Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed selaku dosen pembimbing I dan dr. Lady CC

Koesoema, SpKK sebagai pembimbing II yang telah banyak menyediakan

waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya

dalam pengerjaan penelitian dan penyususnan laporan penelitian ini.

4. dr. Risahmawati, Ph.D dan dr. Bisatyo Mardjikoen, Sp.OT selaku penguji

sidang riset yang memberi banyak masukan pada revisi laporan penelitian

ini.

5. dr. Flori Ratnasari Ph.D selaku penanggung jawab riset Pendidikan Dokter

2011 yang selalu membantu pelaksanaanproses penelitian dan

mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan penelitian.

6. Bapak, Ibu dosen dan segenap Civitas Akademika FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman

kepada penulis.

Page 6: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

vi

7. dr. Ayat Rahayu, Sp.Rad selaku pemilik Klinik Makmur Jaya Ciputat,

Tangerang Selatan dan tenaga medis serta staf Klinik Makmur Jaya Ciputa

yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis dalam melakukan

proses pengumpulan data di lokasi penelitian.

8. Ibunda Mundjilah, Amd.Keb, sumber kekuatan utama penulis yang selalu

memberikan motivasi baik moril maupun materil, kasih sayang dan

doatiada henti yang tulus kepada penulis.Ayahanda (Alm.) Suharyono,

sosok panutan yang meninggalkan banyak kebaikan dan kekuatan dalam

diri penulis, semoga Allah SWT menempatkan Bapak disisi terbaik-Nya.

Serta kakak-kakak penulis yang telah memberikan dukungan baik moril

maupun materil hingga penelitian ini selesai.

9. Avissa Mada, Wulan Roudotul, Silmi Lisani, Farah Nabilla, Rissa Adinda

dan Riwi Bedori yang telah menjadi teman terbaik penulis selama

menempuh pendidikan dan memberikan banyak sekali dukungan dan

bantuan tidak ternilai selama mengerjakan penelitian.

10. Teman-teman seangkatan penulis di Program Studi Pendidikan Dokter

2011 yang telah berbagi banyak ilmu dan kebersamaan selama tiga tahun

terakhir ini.

11. Teman-teman dan pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Ciputat, 8 September 2014

Penulis

Page 7: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

vii

ABSTRAK

Annisa Zakiroh. Pendidikan Dokter. Persepsi Pasien Terhadap Keterampilan

Interpersonal Dokter Lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam

Komunikasi Dokter-Pasien di Klinik Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan.

2014.

Latar belakang: Keterampilan interpersonal yang baik dalam komunikasi dokter-pasien

dapat memberikan hasil pengobatan yang baik dan meningkatkan kepuasan pasien. FKIK

UIN Syarif Hidayatullah (FKIK UINSH) memiliki kurikulum Dokter Muslim yang salah

satu tujuannya adalahmeningkatkan keterampilan interpersonal islami pada lulusannya.

Tujuan: Mengetahui persepsi pasien terhadap keterampilan interpersonal dokter lulusan

dan bukan lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah (UINSH) Jakarta di Klinik Makmur

Jaya Ciputat.

Metode: Disain penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel

purposive sampling dan total sampel 204. Data dikumpulkan menggunakan

kuesionerpada Juli-Agustus 2014 dan dianalisa dengan SPSS 16 menggunakan Chi

square test.Hasil:Dokter lulusan FKIK UINSH menunjukkan keterampilan interpersonal

yang lebih baik (76,9%) dibanding dokter bukan lulusan FKIK UINSH (69,7%). Terdapat

perbedaan persepsi pasien yang signifikan (p=0,000) terhadap keterampilan

interpersonalantara dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH di Klinik Makmur

Jaya Ciputat.

Kesimpulan: Persepsi pasien terhadap keterampilan interpersonal dokter lulusan FKIK

UINSH lebih tinggi dibanding dengan dokter bukan lulusan FKIK UINSH di Klinik

Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan.

Kata Kunci: persepsi pasien, keterampilan interpersonal, komunikasi dokter-pasien.

Page 8: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

viii

Annisa Zakiroh. Medical Study.Patients’ Perception on Doctor’s Interpersonal Skills

by Doctor Who Graduated from Faculty of Medicine and Health Science Islamic State

University Syarif Hidayatullah Jakarta in Doctor-Patient Communication at Makmur

Jaya Clinic Ciputat, South Tangerang. 2014.

Background: Good interpersonal skill on doctor-patient communication can give positive

result of therapy and improve patients’ satisfication. Faculty of Medicine and Health

Science Islamic State University Syarif Hidayatullah has Moslem Doctor Curriculum as

an effort to increase islamicinterpersonal skill to their graduates.

Aim: To identify patients’ perception on doctor’s interpersonal skills in doctor-patient

communication between doctor who graduated and isn’t graduated from Faculty of

Medicine and Health Science Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta at

Makmur Jaya Clinic Ciputat, South Tangerang.

Method: The study design was cross sectional using purposive sampling technique and

total samples were 204. Data was gathered using questionnaires within July-August

2014and analyzed by SPSS 16 using Chi square test.

Results: Doctor who graduated from Faculty of Medicine and Health Science Islamic

State University Syarif Hidayatullah Jakarta shows good interpersonal skill (76,9%)

better than doctor who isn’t graduated (69,7%). There was significant difference

(p=0,000)of patients’ perception on doctor’s interpersonal skills between doctor who

graduated and isn’t graduated from Faculty of Medicine and Health Science Islamic

State University Syarif Hidayatullah Jakarta.

Conclusion: Patients’ perception of doctor’s interpersonal skill on doctor who graduated

is higher than doctor who isn’t graduatedfrom Faculty of Medicine and Health Science

Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta in Makmur Jaya Clinic Ciputat.

Keywords: patients’ perception, interpersonal skills, doctor-patient comunication.

Page 9: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL............................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................................

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................

ABSTRAK ........................................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................

DAFTAR TABEL ............................................................................................

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ..................................................................................

1.2 Rumusan masalah .............................................................................

1.3 Hipotesis ...........................................................................................

1.4 Tujuan penelitian ..............................................................................

1.4.1 Tujuan umum ..........................................................................

1.4.2 Tujuan khusus .........................................................................

1.5 Manfaat penelitian ............................................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keterampilan Interpersonal…............................................................

2.2 Komunikasi........................................................... ...........................

2.3 Komunikasi Dokter-Pasien...............................................................

2.4 Komunikasi Efektif Dokter-Pasien....................................................

2.5 Kurikulum Pendidikan Profesi Dokter Indonesia ............................

2.6 Kurikulum Dokter Muslim UIN Syarif Hidayatullah Jakarta...........

2.7 Kerangka/Landasan Teori..................................................................

2.8 Kerangka Konsep..............................................................................

2.9 Definisi Operasional..........................................................................

i

ii

iii

iv

v

vii

ix

xi

xiii

xiv

1

3

4

4

4

4

4

6

12

13

17

23

26

31

32

32

Page 10: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

x

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Disain Penelitian ...............................................................................

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................................

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................

3.4. Cara Kerja Penelitian .......................................................................

3.5. Variabel Yang Diteliti........................................................................

3.6. Manajemen Data ...............................................................................

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

LAMPIRAN ......................................................................................................

33

33

33

33

34

35

37

59

61

64

Page 11: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.1.1. Taksonomi Keterampilan Interpersonal ....................................... 7

Tabel 2.9. Definisi Operasional .......................................................................... 32

Tabel 3.2.1.Timeline Penelitian ........................................................................... 33

Tabel 4.1.3.1 Distribusi Responden Penelitian ................................................... 39

Tabel 4.1.3.2 Deskripsi Dokter ........................................................................... 40

Tabel 4.1.3.3 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menunjukkan Pemahaman Atas Perasaan Pasien ............................................... 41

Tabel 4.1.3.4 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menenangkan Pasien Saat Mengeluhkan Sakit Yang Dirasakan ........................ 41

Tabel 4.1.3.5 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Dengan Bahasa Yang Sederhana Tentang Penyakit Pasien .......... 42

Tabel 4.1.3.6 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Meyakinkan Pasien Bahwa Pasien Akan Baik-baik Saja ................................... 42

Tabel 4.1.3.7 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Pengobatan Yang Harus Pasien Lakukan Dengan Gamblang ..... 43

Tabel 4.1.3.8 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Keterbukaan Dokter Dalam

Menerima Pendapat Pasien ................................................................................ 44

Tabel 4.1.3.9 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter Memberi

Kesempatan Bagi Pasien Untuk Bertanya........................................................... 44

Tabel 4.1.3.10 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter

Mengapresiasi Tindakan dan Jenis Pengobatan Yang Pernah Pasien Lakukan

Sebelumnya ........................................................................................................... 45

Tabel 4.1.3.11 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter Terlihat

Tenang Selama Pemeriksaan dan Menenangkan Pasien ...................................... 45

Tabel 4.1.3.12 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Memperhatikan Pasien Saat Pasien Bicara ........................................................ 46

Tabel 4.1.3.13 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Diagnosis Dengan Suara Tegas ....................................................... 46

Page 12: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

xii

Tabel 4.1.3.14 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter

Mengizinkan Pasien Menelepon ke Nomor Pribadinya Dalam Keadaan

Darurat................................................................................................................. 47

Tabel 4.1.3.15 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Seluruh Prosedur Pengobatan Dengan Sabar ................................ 48

Tabel 4.1.3.16 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Ketidakseganan Dokter

Bertanya Tentang Keadaan Keluarga Pasien ...................................................... 48

Tabel 4.1.3.17 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter

Menanyakan Daerah Tempat Tinggal Pasien ..................................................... 49

Tabel 4.1.3.18 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Mengingat Nama Pasien Dengan Baik ............................................................... 49

Tabel 4.1.3.19 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter Memberi

Penjelasan Yang Lengkap Tentang Penyakit Yang Pasien Derita ...................... 50

Tabel 4.1.3.20 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menunjukkan Kepedulian Pada Kesembuhan Pasien ......................................... 51

Tabel 4.1.3.21Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter Menyapa

Pasien Dengan Memanggil Nama ....................................................................... 51

Tabel 4.1.3.22 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Riwayat Penyakit Pasien Dari Awal Sampai Tuntas ..................... 52

Tabel 4.1.3.23Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kejujuran Dokter Mengatakan

Perihal Penyakit Yang Pasien Derita .................................................................. 52

Tabel 4.1.3.24Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Tidak Adanya Usaha Dokter

Menyembunyikan Diagnosis Penyakit Pasien .................................................... 53

Tabel 4.1.3.25 Persepsi Pasien Terhadap Keterampilan Interpersonal Dalam

Komuikasi Dokter-Pasien ................................................................................... 53

Tabel 4.1.3.26 Distribusi Pilihan Pasien Lebih Suka Langsung Berkonsultasi

Dengan Dokter Spesialis Dibandingkan ke Dokter Umum ................................ 54

Page 13: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.2.1. Siklus Keterampilan Interpersonal ........................................... 9

Gambar 2.1.2.2 Model Penampilan Interpersonal .............................................. 9

Gambar 2.2.2.1. Model Proses Komunikasi ....................................................... 12

Gambar 2.3.2.1. Tahap komunikasi dokter-pasien ............................................. 14

Gambar 2.5.1. Pondasi dan Pilar Kompetensi .................................................... 24

Gambar 2.7. Kerangka Teori ............................................................................... 31

Gambar 2.8. Kerangka Konsep ........................................................................... 32

Gambar 4.1.3.. Alasan Responden Lebih Suka Langsung Berkonsultasi Dengan

Dokter Spesialis .................................................................................................. 55

Gambar 4.1.3.2 Alasan Responden Lebih Suka Berkonsultasi Dengan Dokter

Umum .................................................................................................................. 56

Gambar 4.1.3.3 Harapan Pasien Tentang Keterampilan Interpersonal Yang Harus

Dimiliki Seorang Dokter ..................................................................................... 57

Page 14: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Hasil Pengolahan Data Penelitian ................................................... 64

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Kepada Pimpinan Klinik Makmur Jaya,

Ciputat ................................................................................................................. 83

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ....................................................................... 84

Lampiran 4. Riwayat Hidup Penulis ................................................................... 86

Page 15: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Konsil Kedokteran Indonesia1, komunikasi dokter-pasien adalah

salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang dokter, karena kompetensi ini

dapat menentukan keberhasilan penyelesaian masalah kesehatan pasien. Hingga

saat ini, dapat dikatakan kalau para dokter masih mengabaikan kompetensi

komunikasi dokter-pasien, baik dalam proses pendidikan maupun praktik

kedokteran.

Di Indonesia, banyak dokter merasa tidak memiliki waktu yang cukup

untuk berbincang-bincang dengan pasiennya, sehingga hanya bertanya seperlunya.

Hal ini dapat berakibat dokter tidak mendapat keterangan yang cukup untuk

menegakkan diagnosis dan menentukan perencanaan dan tindakan lebih lanjut.

Dari sisi pasien, umumnya pasien merasa dalam posisi lebih rendah di hadapan

dokter (superior-inferior), sehingga takut bertanya dan bercerita atau hanya

menjawab sesuai pertanyaan dokter saja.

Menggali keterangan dari pasien tidaklah mudah, karena memang tidak

dapat diperoleh begitu saja. Perlu dibangun hubungan saling percaya yang

dilandasi keterbukaan, kejujuran dan pengertian akan kebutuhan, harapan,

maupun kepentingan masing-masing. Dengan terbangunnya hubungan saling

percaya, pasien akan memberikan keterangan yang benar dan lengkap sehingga

dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit pasien secara baik dan

memberi obat yang tepat bagi pasien.

Komunikasi yang baik dan berlangsung dalam kedudukan setara (tidak

superior-inferior) sangat diperlukan agar pasien mau/dapat menceritakan

sakit/keluhan yang dialaminya secara jujur dan jelas. Komunikasi efektif mampu

mempengaruhi emosi pasien dalam pengambilan keputusan tentang rencana

tindakan selanjutnya, sedangkan komunikasi tidak efektif akan mengundang

masalah.

Page 16: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

2

Berdasarkan penelitian Iswandari, Suryadi dan Nugraha mengenai

ketidakpuasan pasien di Indonesia terhadap kinerja dokter di layanan primer

umumnya dihubungkan dengan komunikasi dan perilaku, sebagaimana tercantum

dalam penelitian Sri Linuwih2. Sri Linuwih2 juga menyebutkan bahwa hal tersebut

sejalan dengan laporan tentang data pengaduan masyarakat yang diterima Majelis

Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) selama periode Maret 2006

hingga Mei 2010, dimana terdapat 126 pengaduan berupa pelanggaran asuhan

medik, kompetensi dan komunikasi.

Pernyataan dr. Khie Chen, salah satu anggota Perhimpunan Ahli Penyakit

Dalam Indonesia (PAPDI) yang dikutip oleh Arianto3 mengemukakan bahwa

terjadinya sengketa medis lebih sering disebabkan kesenjangan persepsi antara

dokter dan pasien. Pasien dan keluarga merasa kurang puas dengan proses atau

hasil pengobatan yang dilakukan, sedangkan pada sisi lain, dokter dan pihak

rumah sakit merasa sudah melakukan pengobatan secara optimal. Sengketa medis

juga terjadi karena adanya ekspektasi berlebihan dari pasien terhadap dokter,

adanya perbedaan ‘bahasa’, makna pesan, dan atau ketidaksiapan dokter untuk

menjalin komunikasi yang empatik.

Keterampilan interpersonal menjadi semakin dibutuhkan dalam profesi

kedokteran, karena kini ekspektasi pasien terhadap dokter tidak lagi hanya

pengetahuan mengenai ilmu kedokteran saja. Untuk melakukan praktik

kedokteran profesional dengan efektif, dokter harus mengembangkan

keterampilan interpersonal dalam komunikasi, kepemimpinan, manajemen,

mengajar dan manajemen waktu. Hal tersebut kini menjadi subjek pengajaran

yang semakin penting dalam pendidikan kedokteran.4

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, sebagai institusi pendidikan kedokteran mencoba menangkap isu tersebut

dan memberi solusi dari sisi pendidikan. Keunggulan FKIK berupa kurikulum

untuk menghasilkan lulusan sebagai Dokter Muslim. Salah satu tujuan Dokter

Muslim adalah untuk menanamkan nilai-nilai keislaman melalui kegiatan-

Page 17: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

3

kegiatan pendidikannya dengan harapan hal ini dapat memicu peningkatan

kemampuan interpersonal yang islami kelak ketika menjadi seorang dokter.

Keterampilan interpersonal dokter dalam melakukan komunikasi dokter-

pasien hingga saat ini masih belum banyak diteliti di Indonesia. Penelitian

Iskandar yang tercantum dalam penelitian Herqutanto5 menunjukkan bahwa

dalam komunikasi petugas kesehatan dengan pasiennya, kualitas informasi yang

ditukar masih belum baik. Hal tersebut terjadi karena keterampilan komunikasi

petugas kesehatannya sangat terbatas.

Berdasarkan target yang telah ditentukan terhadap dokter lulusan FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyangkut penerapan kurikulum Dokter

Muslim, maka perlu adanya tindak lanjut pencapaian target tersebut.

Penindaklanjutan ini berupa penilaian apakah dokter lulusan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta telah memenuhi target yang ditetapkan oleh institusi. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui

bagaimana keterampilan interpersonal dokter lulusan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta berdasarkan persepsi pasien. Tidak hanya itu, penelitian ini

juga bertujuan membuat perbandingan persepsi pasien terhadap keterampilan

interpersonal dokter lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan dokter

bukan lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah tersebut, dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Apakah terdapat perbedaan persepsi pasien terhadap keterampilan

interpersonal dalam komunikasi dokter-pasien antara dokter lulusan dengan bukan

lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Klinik Makmur Jaya Ciputat,

Tangerang Selatan?

Page 18: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

4

1.3. Hipotesis

Terdapat perbedaan persepsi pasien terhadap keterampilan interpersonal

dalam komunikasi dokter-pasien antara dokter lulusan dengan bukan lulusan

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Klinik Makmur Jaya Ciputat,

Tangerang Selatan.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Mengetahui persepsi pasien terhadap keterampilan interpersonal dalam

komunikasi dokter-pasien dokter lulusan dan bukan lulusan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta di Klinik Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan.

1.4.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui perbedaan persepsi pasien terhadap keterampilan

interpersonal dalam komunikasi dokter-pasien antara dokter lulusan

dengan bukan lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Mengetahui pilihan pasien lebih suka langsung berkonsultasi dengan

dokter spesialis atau ke dokter umum jika sakit beserta alasannya.

c. Mengetahui harapan pasien tentang keterampilan interpersonal yang harus

dimiliki seorang dokter.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi Peneliti

a. Sebagai syarat untuk kelulusan pendidikan preklinik Program Studi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Melatih kemampuan pribadi dalam melakukan riset dan penelitian.

1.5.2. Bagi Institusi

a. Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan fungsi

dan tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Page 19: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

5

b. Menjadi data penelitian untuk rujukan bagi penelitian berikutnya.

1.5.3. Bagi Masyarakat

Agar dapat menerima pelayanan kedokteran yang lebih berkualitas khususnya

dalam penerapan keterampilan interpersonal dalam komunikasi dokter-pasien

dalam praktik kedokteran profesional.

Page 20: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keterampilan Interpersonal

2.1.1. Pengertian

Keterampilan interpersonal adalah keterampilan dasar yang termasuk

kedalamnya adalah kemampuan berhadapan dan berhubungan dengan orang lain

dalam hubungan satu orang dengan orang lainnya.6

Jika keterampilan komunikasi terlihat dari perilaku seseorang dan

bagaimana ia mencapai tujuan-tujuan yang diinginkannya, maka keterampilan

interpersonal lebih berorientasi pada proses dan hubungan dengan orang lain.

Keterampilan interpersonal berfokus pada komunikasi terhadap orang lain.

Stewart mengatakan bahwa keterampilan interpersonal dibangun berdasarkan

keterampilan dasar komunikasi, dimana jika hanya ada keterampilan komunikasi

saja, itu tidak akan cukup untuk membangun dan mempertahakankan hubungan

terapetik dengan pasien.7

Elemen penting dari keterampilan interpersonal termasuk:

1. Hormat, memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan;

2. Memperhatikan pasien dari apa yang dia katakan hingga gerak-geriknya;

3. Selalu benar-benar ada saat dibutuhkan pasien, sadar akan pentingnya

hubungan dengan pasien;

4. Memiliki maksud kepedulian yang baik, tidak hanya untuk

menyembuhkan penderitaan yang pasien rasakan tapi juga merasa ingin

tahu dan tertarik dengan ide, nilai, dan kepentingan pasien;

5. Fleksibilitas, yang berarti mampu memantau hubungan dengan pasien

yang sesungguhnya dan menjadikan keterampilan interpersonal sebagai

kebutuhan. 7

Page 21: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

7

Tabel 2.1.1.1. Taksonomi Keterampilan Interpersonal

Keterampilan

Interpersonal Deskripsi Keterampilan Terkait

Keterampilan Komunikasi

Mendengar aktif

Menaruh perhatian penuh pada apa yang

dikatakan, menanyakan pihak lain untuk

menjelaskan lebih tepat tentang apa yang ia

katakan, dan memohon kata-kata atau ide

yang ambigu untuk diulang

Mendengar dengan empati dan simpati;

mendengar untuk pemahaman

Komunikasi

lisan Mengirim pesan verbal secara konstruktif

Mengabarkan; mengekspresikan diri anda

dengan gamblang; mengkomunikasikan

emosi; komunikasi inteerpersonal

Komunikasi

tertulis Menulis dengan jelas dan tepat

Kejelasan; mengkomunikasikan arti yang

dimaksudkan

Komunikasi

tegas

Secara langsung mengekspresikan perasaan,

pilihan, kebutuhan dan opini seseorang

dengan cara yang tidak mengancam tidak juga

menghukum orang lain

Mengemukakan ide; ketegasan sosial;

mempertahankan hak; peintah;

menyatakan kebutuhan anda

Komunikasi

nonverbal

Menguatkan atau menggantikan komunikasi

wicara melalui penggunaan bahasa tubuh,

isyarat, suara, atau benda-benda

Ekspresi perasaan; persepsi/pengakuan

perasaan; ekspresi wajah

Membangun Hubungan

Kerjasama dan

koordinasi

Pemahaman dan bekerja dengan orang lain

dalam grup atau timl termasuk menawarkan

bantuan kepada yang membutuhkan dan

mengerjakan aktivitas untuk memenuhi

kebutuhan tim

Penyesuaian; kesadaran berbagi bersama

situasional; pelaksanaan pengawasan dan

umpan balik; hubungan interpersonal;

komunikasi; membuat keputusan;

keterpaduan; penyelesaian masalah dalam

grup; menjadi pelaku dalam tim

Kepercayaan

Keyakinan atau kepercayaan individu pada

integritas atau hal yang dapat dipercaya dari

seseorang atau sesuatu; kemauan sebuah pihak

untuk menjadi lemah pada aksi dari pihak lain

sesuai dengan ekspektasi bahwa beberapa aksi

penting tertentu akan dilakukan

Kesadaran diri; penyingkapan diri;

tangkas

Kepekaan antar-

budaya

Menghargai perbedaan individu diantara

orang-orang

Penerimaan; keterbukaan terhadap ide-ide

baru; kepekaan kepada orang lain; relasi

lintas budaya

Orientasi

pelayanan

Sebuah perangkat kecendrungan individu

dasar dan kecondongan untuk menyediakan

pelayanan, menjadi sopan dan penolong dalam

berhadapan dengan pelanggan, klien, dan

rekan

Melampaui ekspektasi pelanggan;

keterampilan kepuasan pelanggan;

kemampuan untuk menjaga hubungan

baik dengan klien; penjualan; membangun

hubungan; mewakili organisasi kepada

pelanggan dan publik

Presentasi diri

Proses dimana seorang individu mencoba

mempengaruhi reaksi dan gambaran yang

orang miliki tentang mereka dan ide-ide

mereka; mengelola kesan-kesan agar

mencakup range yang luas dari perilaku yang

dapat membentuk pengaruh positif kepada

rekan kerja

Ekspresi diri; pengelolaan kesan;

pengelolaan persepsi; promosi diri

Pengaruh sosial

Memandu orang-orang ke arah adopsi

perilaku, kepercayaan dan sikap yang spesifik;

mempengaruhi distribusi keuntungan dan

Etika bisnis; pemberian alasan;

keramahan; pembangunan koalisi; tawar-

menawar; permohonan otoritas yang lebih

Page 22: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

8

kerugian pada organisasi melalui sebuah aksi tinggi; mengesankan persetujuan; relasi;

persuasi, keterampilan politik yang positif

Resolusi dan

negosiasi konflik

Mengadvokasi sebuah posisi dengan pikiran

terbuka, tidak memasukkan pertentangan

dengan anggota lain ke dalam urusan pribadi,

menempatkan diri pada posisi orang lain,

mengikuti argument rasional dan mencegah

evaluasi yang terlalu dini, dan mencoba

mempersatukan ide-ide terbaik dari seluruh

pandangan dan perspektif

Gaya mengatasi konflik; pengelolaan

konflik; pencegahan konflik;

berkompromi; penyelesaian masalah;

penawaran integratif; negosiasi berprinsip;

negosiasi kultural; mediasi

Sumber: Klein, DeRouin dan Salas (2006) sebagaimana tercantum pada Assesing

21st Century Skill.8

2.1.2. Pentingnya Keterampilan Interpersonal

Dalam kehidupan sehari-hari, hampir tidak mungkin manusia tidak

berhubungan dengan manusia lainnya. Dalam skema hidup bersama ini muncul

kebutuhan untuk memahami kebutuhan manusia lain, maka timbullah komunikasi

antar manusia.9

Ketika berkomunikasi, banyak hal yang harus dikuasai dan mengerti,

antara lain:

1. Bagaimana mengenal diri sendiri,

2. Bagaimana mengenal dan memahami orang lain,

3. Bagaimana mengekspresikan diri,

4. Bagaimana menegaskan kebutuhan,

5. Bagaimana memberikan dan menerima masukan,

6. Bagaimana mendengarkan pembicaraan dengan orang lain,

7. Bagaimana memengaruhi orang lain,

8. Bagaimana menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan orang lain,

9. Bagaimana menjadi anggota sebuah tim/kelompok/grup,

10. Bagaimana melakukan negosiasi,

11. Bagaimana menyelesaikan konflik,

12. dan lainnya.9

Kemampuan diatas sangat memengaruhi bagaimana seseorang

mempersepsikan dirinya terhadap orang lain, dan bagaimana orang lain

mempersepsikan dirinya. Dengan memiliki keterampilan interpersonal yang baik,

Page 23: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

9

hal pertama yang dapat dirasakan adalah rasa percaya diri yang kemudian

membuat seseorang dihargai oleh orang lain, dan pada akhirnya akan dapat

membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.9

Dalam dunia kerja dan bisnis, keterampilan interpersonal yang baik dapat

membawa kesuksesan dalam perkerjaan dan tentunya akan memberikan

keuntungan finansial/material maupun keuntungan spiritual.9

Gambar 2.1.2.1. Siklus keterampilan interpersonal.

Sumber: Lestari, Riri, Ak. 2007.

Gambar 2.1.2.2 Model penampilan interpersonal.

Keterampilan

interpersonal

Memimpin diri

dan kelompok

Memahami dan

bekerjasama

dengan orang lain

Memahami dan

bekerjasama

dalam tim

Pengalaman

hidup

sebelumnya

Perbedaan

Individu

- KE dan

kecerdasan

lainnya

- ‘5 Besar’

Ciri

Kepribadian

- Orientasi

tim/kolektif

Karakteristik

Situasional

- Pengaturan

lingkungan

- Tuntutan tugas

- Tujuan, rencana

(agenda)

- Motivasi

- Peran

- Norma dan

aturan

Hasil individu

- Motivasi

- Kepuasan

- Penampilan

Hasil grup/tim

- Penampilan tim

- Pemahaman

berbagi

Hasil organisasi

- Produktivitas

- Penjualan

- Kepuasan

pelanggan

Persepsi

&

Proses

Penyaringan

Kognitif

Eksekusi

Keterampilan

Interpersonal

- KI Komunikasi

- KI Membangun-

hubungan

Page 24: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

10

CATATAN: Lima besar ciri kepribadian = keterbukaan, teliti, ekstraversion,

keramahan, dan neurotisisme; KE = kecerdasan emosional; KI = keterampilan

interpersonal.

Sumber: Presentasi Stephen Fiore. Klein, DeRouin dan Salas (2006) sebagaimana

tercantum pada Assesing 21st Century Skill.8

Gambar 2.1.2.2 menunjukkan pegembangan model penampilan

interpersonal yang mengilustrasikan interaksi antara berbagai pengaruh, seperti

karakteristik personal, pengalaman hidup sebelumnya, dan karakteristik

situasional; keterampilan komunikasi dasar dan keterampilan membangun

hubungan seorang individu yang digunakan pada setiap situasi; dan hasil yang

muncul dari individu, grup, atau organisasi.

2.1.3. Pentingnya Keterampilan Interpersonal Bagi Dokter

The General Medical Council di Inggris telah menetapkan standar praktik

medis yang baik dimana menekankan bahwa perhatian/perawatan kepada pasien

seharusnya menjadi perhatian khusus para dokter.10 Memantau perkembangan

pasien serta meningkatkan kinerja perawatan klinis sangat penting untuk

mencapai tujuan tersebut. Selain itu, mengembangkan keterampilan interpersonal

seorang dokter sangatlah penting untuk menjaga standar klinis yang baik dan juga

bermanfaat dalam jangka panjang. Kegagalan dalam komunikasi antara pasien

dan dokter dapat menempatkan dokter dalam posisi yang riskan.4

Agar memiliki kesempatan menjadi dokter yang sukses, setiap hubungan

interpersonal antara dokter dengan pasien harus mempunyai tujuan dan segala

upaya dikerahkan sebisa mungkin agar terhindar dari transaksi kepentingan saja.6

Keterampilan interpersonal yang baik akan membawa pada:

a. Pengurangan litigasi (perselisihan hukum di pengadilan),

b. Menciptakan lingkungan yang ramah bagi pasien dan karyawan,

c. Peningkatan produktivitas karyawan,

d. Manajemen waktu yang efektif,

e. Peningkatan dalam perawatan pasien,

Page 25: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

11

f. Pengembangan reputasi yang baik untuk lembaga atau rumah sakit,

g. Meningkatkan kualitas pelatihan karyawan dan karyawan baru.4

2.1.4. Metode Penilaian Keterampilan Interpersonal

Ada banyak metode yang digunakan untuk menilai keterampilan

interpersonal. Penilaian keterampilan interpersonal dapat dilakukan dengan:

1. Pengamatan langsung,

2. Umpan balik dari pasien

3. Review 360 derajat,

4. Konsultasi dalam bentuk rekaman.7

2.1.5. Metode Untuk Meningkatkan Keterampilan Interpersonal

Sama halnya dengan keterampilan lain pada umumnya, keterampilan

interpersonal dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya.6 Langkah-langkah

berikut diharapkan dapat diadaptasi untuk mengembangkan keterampilan

interpersonal:

1. Memasukkan keterampilan interpersonal dalam kurikulum lembaga

penyelenggara pendidikan kedokteran,

2. Menyertakan keterampilan interpersonal dalam penilaian sebelum

memasuki sekolah spesialisasi,

3. Keterampilan interpersonal disertakan dalam penilaian tahunan dokter

yang sedang mengikuti pelatihan,

4. Keterampilan interpersonal digunakan sebagai bagian dari penilaian dokter

pasca sarjana,

5. Menyertakan keterampilan interpersonal dalam proses penilaian dan

revalidasi oleh dokter senior,

6. Mengajarkan keterampilan interpersonal melalui kursus dan workshop

dalam pendidikan kedokteran.4

Page 26: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

12

2.2. Komunikasi

2.2.1. Pengertian

Menurut Komaruddin (1994), secara umum, pengertian komunikasi adalah

sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari seseorang kepada

orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul

apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi.

Pada dasarnya, setiap orang memerlukan komunikasi sebagai salah satu

alat bantu dalam kelancaran bekerja sama dengan orang lain dalam bidang

apapun. Komunikasi berbicara tentang cara menyampaikan dan menerima pikiran-

pikiran, informasi, perasaan dan bahkan emosi seseorang, sampai pada titik

tercapainya pengertian yang sama antara peyampai pesan dan penerima pesan.1

2.2.2. Elemen-elemen Dalam Modul Proses Komunikasi

Menurut Hardjana (2003), komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima

dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti

dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal

itu.1

Schermerhorn, Junt & Osborn (1994) menggambar model proses

komunikasi sebagai berikut:

Gambar 2.2.2.1. Model Proses Komunikasi

Sumber: Konsil Kedokteran Indonesia. 2006.

Sumber

Pertemuan

yang

diharapkan

Menyandi

Penerima

Membaca

sandi

Arti yang

dirasakan

Mengirim Pesan Menerima

Saluran

Hambatan

Distraksi fisik

Masalah semantik

Perbedaan budaya

Umpan balik

Page 27: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

13

Sumber atau kadang disebut juga pengirim pesan adalah orang yang

menyampaikan pemikiran atau informasi yang dimilikinya. Pengirim pesan

bertanggungjawab dalam menerjemahkan ide atau pemikiran menjadi sesuatu

yang berarti, dapat berupa pesan verbal, tulisan, dan atau nonverbal, atau

kombinasi dari ketiganya. Pesan ini dikomunikasikan melalui saluran yang sesuai

dengan kebutuhan.

Pesan diterima oleh penerima pesan. Penerima akan menerjemahkan pesan

tersebut berdasarkan batasan pengertian yang dimilikiya. Dengan demikian, dapat

saja terjadi kesenjangan antara yang dimaksud oleh pengirim pesan dengan yang

dimengerti oleh penerima pesan yang disebabkan kemungkinan hadirnya

penghambat. Penghambat dalam pengertian ini bisa diakibatkan oleh perbedaan

sudut pandang, pengetahuan atau pengalaman, perbedaan budaya, masalah

bahasa, dan lainnya.

Pada saat menyampaikan pesan, pengirim perlu memastikan apakah pesan

telah diterima dengan baik. Sementara penerima pesan perlu berkonsentrasi agar

pesan diterima dengan baik dan memberikan umpan balik kepada pengirim.

Umpan balik penting sebagai proses klarifikasi untuk memastikan tidak terjadi

salah interpretasi.1

2.3. Komunikasi Dokter-Pasien

2.3.1. Pengertian

Menurut Konsil Kedokteran Indonesia1, komunikasi dokter-pasien adalah

hubungan yang berlangsung antara dokter/dokter gigi dengan pasiennya selama

proses pemeriksaan/pengobatan/perawatan yang terjadi di ruang praktik

perorangan, poliklinik, rumah sakit, dan puskesmas dalam rangka membantu

menyelesaikan masalah kesehatan pasien.

2.3.2. Struktur Komunikasi Dokter-Pasien

Struktur komunikasi dokter-pasien terdiri dari tiga hal yang harus berjalan

secara paralel, yaitu:

Page 28: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

14

Gambar 2.3.2.1. Tahap komunikasi dokter-pasien.

Sumber: Silverman J, Kurtz SM, Draper J, Kurtz SM. 2005.

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa tahap komunikasi dokter-pasien

meliputi:

1. Memulai wawancara,

2. Mengumpulkan informasi,

3. Penjelasan dan perencanaan,

4. Menutup wawancara.11

Menjalin hubungan

- Komunikasi

nonverbal

- Mengembangkan

rapport

- Melibatkan pasien

Menstruktur

wawancara

- Penyaringan

- Negosiasi

- Pengaturan

agenda

- Ringkasan

internal

- Pemberian

tanda

- Meringkas

- Peruntutan

Memulai Wawancara

Mengumpulkan Informasi

Penjelasan dan Perencanaan

Persiapan

Membangun rapport awal

Mengidentifikasi alasan kunjungan

Pengaturan agenda

Eksplorasi awal masalah-masalah pasien

Informasi latar belakang yang penting

Eksplorasi lebih

lanjut perspektif

penyakit

Eksplorasi lebih

lanjut perspektif

kesakitan

Penjelasan

Memberikan informasi yang

benar dan tepat

Perencanaan

Menggabungkan perspektif pasien

Berbagi pengambilan keputusan

Menolong

Mengingat kembali

& Memahami

Mencapai

Berbagi pemahaman

Menutup Wawancara

Ringkasan akhir

Mengontrak

Menjaring keselamatan

Pemeriksaan terakhir

Page 29: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

15

Kemudian pada saat melaksanakan tahap-tahap komunikasi dokter-pasien

tersebut ada dua hal yang selalu diperhatikan, yaitu:

1. Kemampuan menjalin hubungan/sambung rasa dengan pasien,

2. Kemampuan menstruktur wawancara.

Kemampuan menjalin hubungan dan kemampuan menstruktur wawancara

harus selalu digunakan secara tepat pada tiap tahap komunikasi dokter-pasien.

Bisa dikatakan kedua hal tersebut harus bisa berjalan secara paralel pada saat

wawancara sedang berlangsung.

2.3.3. Aplikasi Komunikasi Dokter-Pasien

Aplikasi definisi komunikasi dalam interaksi antara dokter dan pasien di

tempat praktik dapat diartikan tercapainya pengertian dan kesepakatan yang

dibangun dokter bersama pasien pada setiap langkah penyelesaian masalah

pasien.1

Untuk sampai pada tahap tersebut, diperlukan berbagai pemahaman seperti

pemanfaatan jenis komunikasi (lisan, tulisan/verbal, nonverbal), menjadi

pendengar yang baik, adanya penghambat proses komunikasi, pemilihan alat

penyampai pikiran atau informasi yang tepat, dan mengenal mengekspresikan

perasaan dan emosi. 1

Dalam hubungan dokter-pasien, baik dokter maupun pasien dapat berperan

sebagai sumber atau pengirim pesan dan penerima pesan secara bergantian. Pasien

sebagai pengirim pesan, menyampaikan apa yang dirasakan atau menjawab

pertanyaan dokter sesuai pengetahuannya. Sementara dokter sebagai pengirim

pesan, berperan pada saat menyampaikan penjelasan penyakit rencana pengobatan

dan terapi, efek samping obat yang mungkin terjadi, serta dampak dari dilakukan

atau tidak dilakukannya terapi tertentu. Dalam penyampaian ini, dokter

bertanggung jawab untuk memastikan pasien memahami apa yang disampaikan. 1

Sebagai penerima pesan, dokter perlu berkonsentrasi dan memperhatikan

setiap pernyataan pasien. Untuk memastikan apa yang dimaksud pasien, dokter

sesekali perlu membuat pertanyaan atau pernyataan klarifikasi. Mengingat

kesenjangan informasi dan pengetahuan yang ada antara dokter dan pasien, dokter

Page 30: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

16

perlu mengambil peran aktif. Ketika pasien dalam posisi sebagai penerima pesan

dokter perlu secara proaktif memastikan apakah pasien benar-benar memahami

pesan yang telah disampaikannya. 1

2.3.4. Pentingnya Komunikasi Dokter-Pasien

Komunikasi dalam bidang kesehatan sangat penting. Sebuah konferensi di

Toronto yang membahas tentang komunikasi kesehatan menghasilkan ‘Toronto

Consesus’ dimana terdapat delapan butir pernyataan hubungan antara praktek

komunikasi dan kesehatan sebagai berikut:

1. Masalah komunikasi dalam praktisi medik sangat penting dan biasa

terjadi,

2. Kegelisahan dan ketidakpuasan pasien mempunyai relasi dengan

ketidakpastian dan kurangnya informasi, penjelasan, dan umpan balik,

3. Dokter sering salah persepsi atas banyaknya dan tipe dari informasi yang

pasien sebenarnya ingin dapatkan,

4. Kualitas komunikasi klinis yang telah ditingkatkan ada hubungannya

dengan hasil kesehatan yang positif,

5. Menjelaskan dan mengerti apa yang pasien inginkan, bahkan jika

sebenarnya tidak dapat diselesaikan, dapat berdampak pada penurunan

kecemasan pasien,

6. Partisipasi yang besar oleh pasien saat bertemu mempertinggi tingkat

kepuasan, pemenuhan, dan hasil dari pengobatan,

7. Level dari tekanan psikologis di pasien dengan peyakit yang serius

berkurang ketika mereka merasa sudah mendapatkan informasi yang

cukup,

8. Keuntungan dari komunikasi klinik sangat mungkin dalam praktisi klinik

dan dapat didapatkan sehari-hari, tanpa harus memperpanjang waktu. Hal

ini bisa dilakukan jika orang-orang di klinik telah belajar teknik-teknik

yang relevan.3

Page 31: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

17

2.4. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

2.4.1. Pengertian

Komunikasi efektif dokter-pasien adalah pengembangan hubungan dokter-

pasien secara efektif yang berlangsung secara efisien, dengan tujuan utama

penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang diprlukan dalam rangka

membangun kerjasama antara dokter dengan pasien. Komunikasi yang dilakukan

secara verbal dan nonverbal menghasilkan pemahaman pasien terhadap keadaan

kesehatannya, peluang dan kendalanya, sehingga dapat bersama-sama dokter

mencari alternatif untuk mengatasi permasalahannya.1

Komunikasi efektif diharapkan dapat mengatasi kendala yang ditimbulkan

oleh kedua pihak, pasien dan dokter. Opini yang menyatakan bahwa

mengembangkan komunikasi dengan pasien hanya akan menyita waktu dengan

dokter, tampaknya harus diluruskan. Sebenarnya bila dokter dapat membangun

hubungan komunikasi yang efektif dengan pasiennya, banyak hal-hal negatif

dapat dihindari. Dokter dapat mengetahui dengan baik kondisi pasien dan

keluarganya dan pasien pun percaya sepenuhnya kepada dokter.1

2.4.2. Tujuan Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

Tujuan komunikasi yang relevan dengan profesi dokter adalah:

1. Memfasilitasi tercapainya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dan

pasien).

2. Membantu pengembangan rencana perawatan bersama pasien, untuk

kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien, termasuk

kemampuan finansial.

3. Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah

kesehatan pasien.

4. Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang

penyakit/masalah yang dihadapinya.

5. Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah-langkah

atau hal-hal yang telah disetujui pasien. 1

Page 32: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

18

2.4.3. Manfaat Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

Manfaat komunikasi efektif dokter-pasien diantaranya adalah:

1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari

dokter atau institusi pelayanan medis.

2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupaka dasar

hubungan dokter-pasien yang baik.

3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.

4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal

dalam menghadapi penyakitnya. 1

2.4.4. Aplikasi Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

a. Sikap profesional dokter

Sikap profesional seorang dokter ditunjukkan ketika dokter berhadapan

dengan tugasnya, yang berarti mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai

peran dan fungsinya; mampu mengatur diri sendiri seperti ketepatan waktu,

pembagian tugas profesi dengan tugas-tugas pribadi yang lain; dan mampu

menghadapi berbagai macam tipe pasien serta mampu bekerja sama dengan

profesi kesehatan yang lain. Menurut Silverman11 Di dalam proses komunikasi

dokter-pasien, sikap profesional ini penting untuk membangun rasa nyaman,

aman, dan percaya pada dokter, yang merupakan landasan bagi

berlangsungnya komunikasi secara efektif. Sikap profesional ini hendaknya

dijalin terus-menerus sejak awal konsultasi, selama proses konsultasi

berlangsung, dan di akhir konsultasi. 1

Contoh sikap dokter ketika menerima pasien:

Menyilakan masuk dan mengucapkan salam,

Memanggil/menyapa pasien dengan namanya,

Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat bahwa punya cukup

waktu, menganggap penting informasi yang akan diberikan,

menghindari tampak lelah),

Page 33: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

19

Memperkenalkan diri, menjelaskan tugas/perannya (apakah dokter

umum, spesialis, dokter keluarga, dokter paliatif, konsultan gizi,

konsultasi tumbuh kembang, dan lain-lain),

Menilai suasana hati lawan bicara,

Memperhatikan sikap nonverbal (raut wajah/mimik, gerak/bahasa

tubuh) pasien,

Menatap mata pasien secara profesional yang lebih terkait dengan

makna menunjukkan perhatian dan kesungguhan mendengarkan,

Memperhatikan keluhan yang disampaikan tanpa melakukan interupsi

yang tidak perlu,

Apabila pasien marah, menangis, takut, dan sebagainya maka dokter

tetap menunjukkan raut wajah dan sikap yang tenang,

Melibatkan pasien dalam rencana tindakan medis selanjutnya atau

pengambilan keputusan,

Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum jelas bagi kedua belah

pihak,

Membukakan pintu, atau berdiri ketika pasien hendak pulang. 1

b. Sesi pengumpulan informasi

Di dalam komunikasi dokter-pasien, ada dua sesi yang penting, yaitu

sesi pengumpulan informasi yang di dalamnya terdapat proses anamnesis, dan

sesi penyampaian informasi. Tanpa penggalian informasi yang akurat, dokter

dapat terjerumus ke dalam sesi penyampaian informasi (termasuk nasihat,

sugesti atau motivasi dan konseling) secara prematur.1

Dalam dunia kedokteran, model proses komunikasi pada sesi

penggalian informasi telah dikembangkan oleh Van Dalen (2005) dan

digambarkan dalam sebuah model yang sangat sederhana dan aplikatif.

Page 34: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

20

Kotak 1:

Pasien memimpin pembicaraan melalui pertanyaan terbuka yang

dikemukakan oleh dokter

Kotak 2:

Dokter memimpin pembicaraan melalui pertanyaan tertutup/terstruktur

yang telah disusunnya sendiri.

Kotak 3:

Kesepakatan apa yang harus dan akan dilakukan berdasarkan negosiasi

kedua belah pihak. 1

c. Sesi penyampaian informasi

Setelah sesi sebelumnya dilakukan dengan akurat, maka dokter dapat

sampai kepada sesi memberikan penjelasan. Tanpa informasi yang akurat di

sesi sebelumnya, dokter dapat terjebak dalam kecurigaan yang tidak

beralasan.1

Secara ringkas ada enam hal yang penting diperhatikan agar efektif

dalam berkomunikasi dengan pasien, yaitu:

1. Materi informasi apa yang disampaikan

a. Tujuan anamnesis dan pemeriksaan fisik (kemungkinan rasa tidak

nyaman/sakit saat pemeriksaan).

b. Kondisi saat ini dan berbagai kemungkinan diagnosis.

c. Berbagai tindakan medis yang akan dilakukan untuk menentukan

diagnosis, termasuk manfaat, risiko, serta kemungkinan efek

samping/komplikasi.

d. Hasil dan interpretasi dari tindakan medis yang telah dilakukan untuk

menegakkan diagnosis.

e. Diagnosis, jenis atau tipe.

1

2

3

3

Page 35: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

21

f. Pilihan tindakan medis untuk tujuan terapi (kekurangan dan kelebihan

masing-masing cara).

g. Prognosis.

h. Dukungan yang tersedia.

2. Siapa yang diberi informasi

a. Pasien, apabila dia menghendaki dan kondisinya memungkinkan.

b. Keluarganya atau orang lain yang ditunjuk oleh pasien.

c. Keluarganya atau pihak lain yang menjadi wali/pengampu dan

bertanggung jawab atas pasien kalau kondisi pasien tidak

memungkinkan untuk berkomunikasi sendiri secara langsung.

3. Berapa banyak atau sejauh mana

a. Untuk pasien: sebanyak yang pasien kehendaki, yang dokter merasa

perlu untuk disampaikan, dengan memperhatikan kesiapan mental

pasien.

b. Untuk keluarga: sebanyak yang pasien/keluarga kehendaki dan

sebanyak yang dokter perlukan agar dapat menentukan tindakan

selanjutnya.

4. Kapan menyampaikan informasi

Segera jika kondisi dan situasinya memungkinkan.

5. Di mana menyampaikannya

a. Di ruang praktik dokter.

b. Di bangsal, ruangan tempat pasien dirawat.

c. Di ruang diskusi.

d. Di tempat lain yang pantas, atas persetujuan bersama, pasien/keluarga

dan dokter.

6. Bagaimana menyampaikannya

a. Informasi penting sebaiknya dikomunikasikan secara langsung, tidak

melalui telepon, juga tidak diberikan dalam bentuk tulisan yang

dikirim melalui pos, faksimil, SMS, internet.

b. Persiapan meliputi:

Page 36: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

22

- Materi yang akan disampaikan (bila diagnosis, tindakan medis,

prognosis sudah disepakati oleh tim);

- Ruangan yang nyaman, memperhatikan privasi, tidak terganggu

orang lalu lalang, suara gaduh dari tv/radio, telepon;

- Waktu yang cukup;

- Mengetahui orang yang akan hadir (sebaiknya pasien ditemani oleh

keluarga/orang yang ditunjuk; bila hanya keluarga yang hadir

sebaiknya lebih dari satu orang).

c. Jajaki sejauh mana pengertian pasien/keluarga tentang hal yang akan

dibicarakan.

d. Tanyakan kepada pasien/keluarga, sejauh mana informasi yang

diinginkan dan amati kesiapan pasien/keluarga menerima informasi

yang akan diberikan. 1

d. SAJI, Langkah-langkah Komunikasi

Ada empat langkah yang terangkum dalam satu kata untuk melakukan

komunikasi, yaitu SAJI.1

Secara rinci penjelasan mengenai SAJI adalah sebagai berikut:

Salam:

Beri salam, sapa dia, tunjukkan bahwa Anda bersedia meluangkan

waktu untuk berbicara dengannya.

Ajak bicara:

Usahakan berkomunikasi secara dua arah. Jangan bicara sendiri.

Dorong agar pasien mau dan dapat mengemkakan pikiran dan

perasaannya. Tunjukkan bahwa dokter menghargai pendapatnya, dapat

memahami kecemasannya, serta mengerti perasaannya. Dokter dapat

menggunakan pertanyaan terbuka maupun tertutup dalam usaha

menggali informasi.

Jelaskan:

Beri penjelasan mengenai hal-hal yang menjadi perhatiannya, yang

ingin diketahuinya, dan yang akan dijalani/dihadapinya agar ia tidak

Page 37: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

23

terjebak oleh pikirannya sendiri. Luruskan perseps yang keliru.

Berikan penjelasan mengenai penyakit, terapi, atau apapun secara jelas

dan detil.

Ingatkan:

Percakapan yang dokter lakukan bersama pasien mungkin

memasukkan berbagai materi secara luas, yang tidak mudah diingatnya

kembali. Di bagian akhir percakapan, ingatkan dia untuk hal-hal yang

penting dan koreksi untuk persepsi yang keliru. Selalu melakukan

klarifikasi apakah pasien telah mengerti benar, maupun klarifikasi

terhadap hal-hal yang masih belum jelas bagi kedua belah pihak serta

mengulang kembali akan pesan-pesan kesehatan yang penting. 1

2.5. Kurikulum Pendidikan Profesi Dokter Indonesia

Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)

2.5.1 Area Kompetensi

Kompetensi dibangun dengan pondasi yang terdiri atas profesionalitas

yang luhur, mawas diri dan pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan

ditunjang oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu

kedokteran, keterampilan klinis, dan pengelolaan masalah kesehatan.12

Oleh karena itu area kompetensi disusun dengan urutan sebagai berikut:

1. Profesionalitas yang luhur

2. Mawas diri dan pengembangan diri

3. Komunikasi efektif

4. Pengelolaan informasi

5. Landasan ilmiah ilmu kedokteran

6. Keterampilan klinis

7. Pengelolaan masalah kesehatan

Page 38: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

24

Gambar 2.5.1.1. Pondasi dan pilar kompetensi.

Sumber: Konsil Kedokteran Indonesia, 2012.

2.5.2 Komponen Kompetensi Area Komunikasi Efektif

1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga,

2. Berkomunikasi dengan mitra kerja,

3. Berkomunikasi dengan masyarakat.12

2.5.3. Penjabaran Kompetensi Komunikasi Efektif

- Kompetensi inti

Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan

pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi

lain.

- Lulusan Dokter Mampu

Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya

- Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal

- Berempati secara verbal dan nonverbal

- Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat

dimengerti

- Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kesehatan

secara holistik dan komprehensif

- Menyampaikan informasi yang terkait kesehatan (termasuk berita buruk,

informed consent) dan melakukan konseling dengan cara yang santun,

baik dan benar

Page 39: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

25

- Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan spiritual

pasien dan keluarga.12

2.5.4. Daftar Pokok Bahasan Komunikasi Efektif

1. Penggunaan bahasa yang baik, benar, dan mudah dimengerti

2. Prinsip komunikasi dalam pelayanan kesehatan

a. Metode komunikasi oral dan tertulis yang efektif

b. Metode untuk memberikan situasi yang nyaman dan kondusif dalam

berkomunikasi efektif

c. Metode untuk mendorong pasien agar memberikan informasi dengan

sukarela

d. Metode melakukan anamnesis secara sistematis

e. Metode untuk mengidentifikasi tujuan pasien berkonsultasi

f. Melingkupi biopsikososiokultural spiritual

3. Berbagai elemen komunikasi efektif

a. Komunikasi intrapersonal, interpersonal dan komunikasi masa

b. Gaya dalam berkomunikasi

c. Bahasa tubuh, kontak mata, cara berbicara, tempo berbicara, tone suara,

kata-kata yang digunakan atau dihindari

d. Keterampilan untuk mendengarkan aktif

e. Teknik fasilitasi pada situasi yang sulit, misalnya pasien marah, sedih,

takut, atau kondisi khusus

f. Teknik negosiasi, persuasi, dan motivasi

4. Komunikasi lintas budaya dan keberagaman

Perilaku yang tidak merendahkan atau menyalahkan pasien, bersikap sabar,

dan sensitif terhadap budaya

5. Kaidah penulisan dan laporan ilmiah

6. Komunikasi dalam public speaking.12

Page 40: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

26

2.6. Kurikulum Dokter Muslim FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Yang menjadi pembeda antara pendidikan dokter di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan pendidikan dokter di fakultas kedokteran lainnya

adalah terdapatnya kurikulum Dokter Muslim yang diaplikasikan kepada seluruh

mahasiswa Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dokter muslim adalah dokter yang memiliki pengetahuan, keterampilan

dan pendalaman ilmu kedokteran dan mampu mengintegrasikan seluruh proses

aplikasi keilmuannya dengan didasarkan pada prinsip akidah, syariah dan akhlak

sehingga atas kesadaran diri sebagai seorang muslim, mampu memaknai profesi

dokter sebagai ibadah sedangkan nilai dan ajaran Islam diwujudkan dalam

perilaku dan akhlak islami pada kehidupan sehari-hari.13

Standar Kompetensi Dokter Muslim (SKDM)

2.6.1. Area Kompetensi

Area kompetensi dokter muslim meliputi:

1. Akidah

Adalah keyakinan iman yang kokoh kepada Allah SWT, Malaikat, Kitab-

kitab, Rasul, Hari Kemudian serta Qada dan Qadar yang disimpulkan dalam

tiga bidang pengetahuan terhadap dasar keimanan (ma’rifat al mabda’),

perantara (ma’rifat al wositoh) dan hari kemudian (ma’rifat al sam’iyat/a

ma’ad).

2. Syariah

Adalah jalan pendekatan diri kepada Allah SWT yang kemudian lebih popular

disebut fiqh dan selanjutnya kemudia dijabarkan dalam empat bidang yaitu

ibadat, mu’amalat, munakahat dan jinayat.

3. Akhlak

Adalah tuntutan bagi seorang muslim dalam berhubungan kepada Allah,

dirinya, manusia dan seluruh alam semesta. Setiap muslim hendaklah

melakukan perilaku terpuji (Akhlaq al mahmudah) dan meninggalkan perilaku

tercela (aklaq al mazmumah).

Page 41: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

27

Area kompetensi SKDM tersebut dalam penjabarannya terintegrasi dalam

tujuh area kompetensi dokter yang tertuang dalam SKDI seperti yang tercantum

diatas. Area akidah dalam SKDM terintegrasi dalam penjabaran tujuh kompetensi

SKDI yang berkenaan dengan potensi manusia, area syariah akan berkaitan

dengan aspek hukum sedangkan persoalan etika dokter diintegrasikan dengan area

akhlak SKDM. 13

2.6.2. Komponen Kompetensi

Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya menurut konsep ukhuwah

dalam Islam: mengucapkan “Assalamu’alaikum”, menyapa dengan ramah,

bersikap empati terhadap beban psikologis keluarga, ikut memikirkan serta

memberikan jalan keluar terhadap persoalan baik finansial maupun meningkatkan

rasa kesabaran mereka.

1. Berkomunikasi dengan sejawat sebagai sesma yang berfungsi sebagai

khilafah: mengembangkan semangat persaudaraan, saling menolong,

memberi saran, belajar.

2. Berkomunikasi dengan masyarakat menurut kelompok agamanya: sesama

muslim (ukhuwah Islamiyah), sesama warga bangsa (ukhuwah watoniah)

dan sebagai sesama umat manusia (ukhuwah basyariah).

3. Berkomunikasi dengan profesi lain dengan cara saling menolong

(ta’awun), saling belajar kelebihan dari orang lain. 13

2.6.3. Penjabaran Kompetensi

- Kompetensi inti

Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan

pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain

dengan didasarkan pada siddiq, amanah, tabligh dan fathanah.

- Lulusan dokter muslim mampu:

Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya.

1. Bersambung rasa dengan pasien dan keluaganya.

- Mengucapkan “Assalamu’alaikum” atau menjawab ucapan salam

pasien dan keluarganya,

Page 42: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

28

- Memberikan situasi yang nyaman bagi pasien dengan

menggunakan pendekatan melalui bahasa-bahasa Islam,

- Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya yang dilakukan

secara tulus, ikhlas dan amanah,

- Mendengarkan dengan aktif (penuh perhatian dan memberi waktu

yang cukup pada pasien untuk menyampaikan keluhannya dan

menggali permasalahan pasien) melalui sikap yang bersahabat dan

kekeluargaan,

- Menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun

harapannya dengan menggunakan bahasa yang proporsional

dengan berpedoman kepada nilai akidah dan akhlak,

- Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang bersifat

pribadi dan kerahasiaan pasien sepanjang waktu dengan menjauhi

sikap melakukan ghibah,

- Memperlakukan pasien sebagai mitra sejajar dan meminta

persetujuannya dalam memutuskan suatu terapi dan tindakan

dengan bahasa yang mudah dimengerti pasien dan berlandaskan

kepada nilai ibadah.

2. Mengumpulkan informasi

- Mampu menggunakan open-ended maupun closed question dalam

menggali informasi (move from open to closed question properly)

dengan tutur kata yang lembut (hilm),

- Meminta penjelasan dari pasien pada pertanyaan yang kurang

dimengerti secara ramah dan santun,

- Menggunakan penalaran klinik dalam penggalian riwayat penyakit

pasien sekarang, riwayat keluarga, atau riwayat kesehatan masa

lalu dengan berpedoman pada sikap tarahum dan tawadlu’,

- Melakukan penggalian data secara runtut dan efisien dengan

menuntut pola berpikir pasien menggunakan pembicaraan sesuai

dengan tingkatan kecerdasan sesuai dengan Hadist Rasul:

Page 43: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

29

“Berbicaralah dengan manusia sesuai dengan derajat akal

mereka.”,

- Tidak memberikan nasihat maupun penjelasan yang prematur saat

masih mengumpulkan data dengan cara yang bijak dan santun.

3. Memahami perspektif pasien

- Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu yang

menyangkut penyakitnya dengan tetap mengajak pasien selalu

berpedoman kepada prinsip akidah dan ibadah bahwa semua

kekuasaan adalah milik Allah dan manusia hanya mampu berusaha,

- Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien,

kekhawatirannya dan harapannya melalui pendekatan prinsip

akidah dengan cara yang bijaksana,

- Melakukan fasilitasi secara profesional terhadap ungkapan emosi

pasien (marah, takut, malu, sedih, bingung, euforia, maupun pasien

dengan hambatan komunikasi misalnya bisu-tuli, gangguan psikis)

dengan tetap berpedoman kepada prinsip akhlak mulia,

- Mampu merespon verbal maupun bahasa nonverbal dari pasien

secara profesional dengan penuh kesabaran,

- Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan norma-norma

setempat untuk menetapkan dan mempertahankan terapi paripurna

dan hubungan dokter pasien yang profesional dengan tetap

mengacu kepada realitas kemajemukan manusia yang harus

didekati melalui prinsip akhlak mulia,

- Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti pasien

(termasuk bahasa daerah setempat) sesuai dengan umur, tingkat

pendidikan ketika menyampaikan pertanyaan, meringkas

informasi, menjelaskan hasil diagnosis, pilihan penanganan dan

prognosis serta mengaitkannya dengan ayat-ayat Al-Quran dan

mengutip hadist Rasul yang berkenaan serta kata-kata yang

mengandung hikmah.

Page 44: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

30

4. Memberi penjelasan dan informasi

- Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan

stres sebelum melakukan pemeriksaan fisik melalui pendekatan

akidah dan akhlak,

- Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang mungkin

timbul selama pemeriksaan fisik atau tindakannya dan mengajak

pasien untuk selalu bersabar serta meyakinkannya bahwa orang

yang sabar terhadap penyakitnya akan memperoleh ampunan Allah

terhadap dosa-dosanya,

- Memberi penjelasan dengan benar, jelas, lengkap dan jujur tentang

tujuan, keperluan, manfaat, risiko prosedur diagnostik dan tindakan

medis (terapi, operasi, prognosis, rujukan) sebelum dikerjakan

dengan cara yang lembut (layyin),

- Menjawab pertanyaan dengan jujur, memberi konsulatasi, atau

meganjurkan rujukan untuk permasalahan yang sulit dengan

menyatakan bahwa tidak semua gejala penyakit diketahui oleh

seorang dokter,

- Memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada pasien

maupun keluarganya dengan meniatkannya sebagai bagian dari

sedekah dan infaq ilmu,

- Memastikan mengkonfirmasikan bahwa informasi dan pilihan-

pilihan tindakan telah dipahami oleh pasien,

- Memberikan waktu yang cukup kepada pasien dengan cara yang

ramah dan bijak untuk merenungkan kembali serta berkonsultasi

sebelum membuat persetujuan kalau perlu dengan melakukan zikir

dan sholat istikharah terhadap pilihan-pilihan tindakan,

- Menyampaikan berita buruk secara profesional dengan menjunjung

tinggi etika kedokteran dengan selalu mengajak pasien beserta

keluarganya untuk selalu melakukan pendekatan sejalan dengan

prinsip akidah dan akhlak,

Page 45: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

31

- Memastikan kesinambungan pelayanan yang telah dibuat dan

disepakati sesuai dengan kemampuan pasien.13

2.7. Kerangka Teori

Pengalaman

hidup

sebelumnya Perbedaan

Individu

Karakteristik Situasional

- Pengaturan lingkungan

- Tuntutan tugas

- Tujuan, rencana (agenda)

- Motivasi

- Peran

- Norma dan aturan

Persepsi dan Proses Penyaringan Kognitif

Eksekusi Keterampilan Interpersonal

Keterampilan Interpersonal

Komunikasi

Keterampilan Interpersonal

Membangun hubungan

Komunikasi Efektif

Dokter-Pasien

Aplikasi

Menjalin

hubungan

Menstruktur

wawancara

↑ Kepuasan pasien

Sikap

profesional

dokter

Sesi

pengumpulan

informasi

Sesi

penyampaian

informasi

Langkah

komunikasi

↑ Pelayanan

klinis

↑ Pelayanan

Pengobatan

Hasil positif pada

kesehatan pasien

Page 46: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

32

2.8. Kerangka Konsep

2.9. Definisi Operasional

Tabel 2.9.1. Definisi Operasional

Variabel Pengukur Alat Ukur Cara

Pengukuran

Skala

Pengukuran

Persepsi pasien

terhadap keterampilan

interpersonal dalam

komunikasi dokter-

pasien.

Peneliti Kuesioner Menyebar dan

mengumpulkan

kembali kuesioner

Nominal (ya,

tidak)

Keterampilan

interpersonal

Keterampilan

komunikasi

Keterampilan

membangun

hubungan

Mendengar

aktif

Komunikasi

oral

Komunikasi

tertulis

Komunikasi

asertif

Komunikasi

non-verbal

Hasil individu

Motivasi

Kepuasan

Penampilan

Hasil grup/tim

Penampilan tim

Pemahaman berbagi

Hasil organisasi

Produktivitas

Penjualan

Kepuasan pelanggan

Page 47: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Disain Penelitian

Penelitian menggunakan disain penelitian analitik dengan pendekatan

cross-sectional14 untuk mengetahui perbandingan persepsi pasien terhadap

keterampilan interpersonal dalam komunikasi dokter-pasien antara dokter lulusan

dengan bukan lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Klinik Makmur

Jaya Ciputat, Tangerang Selatan.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Makmur Jaya Ciputat, Tangerang

Selatan pada bulan Juli-Agustus 2014 dengan menggunakan data primer berupa

kuesioner yang diisi oleh subyek penelitian.

Tabel 3.2.1. Timeline Penelitian

No. Kegiatan

Waktu

Pebruari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Pembuatan proposal

2. Penyebaran

kuesioner

3. Pengolahan data

4. Analisa data

5. Sintesa hasil analisa

6. Laporan

No. Kegiatan

Waktu

Juni Juli Agustus September

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Pembuatan proposal

2. Penyebaran

kuesioner

3. Pengolahan data

4. Analisa data

5. Sintesa hasil analisa

6. Laporan

Page 48: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

34

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien yang berobat ke

Klinik Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan. Sampel adalah pasien klinik

yang dipilih secara purposive sampling.14

3.3.1. Jumlah Sampel

Perkiraan besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus

besar sampel penelitian analisa kategorik tidak berpasangan14 yaitu sebagai

berikut:

N1 = N2 = (𝑍√2𝑃𝑄+𝑍β√𝑃1𝑄1+𝑃2𝑄2)²

(𝑃1−𝑃2)²

N1=N2 : jumlah sampel penelitian

Zα : derivat baku alpha

Zβ : derivat baku beta

P1 : proporsi pada beresiko atau kasus

Q1 : 1-P1

P2 : proporsi pada kelompok tidak terpajan/control, 50%

Q2 : 1-P2

P : proporsi total 𝑃1+𝑃2

2

Q : 1-P

P1-P2 : perbedaan proporsi minimal yang dianggap bermakna,

ditetapkan 0,2

Jadi,

P1 = P2 + 0,2 = 0,5 + 0,2 = 0,7

Q1 = 1-P1 = 1-0,7 = 0,3

P = 𝑃1+𝑃2

2 =

0,7+0,5

2 =

1,2

2 = 0,6

Q = 1-P = 1-0,6 = 0,4

Berdasarkan persamaan tersebut, maka untuk total sampel penelitian didapatkan

hasil sebagai berikut:

= (1,96√2(0,6)(0,4)+0,84 √(0,7)(0,3)+(0,5)(0,5))

2

(0,7−0,5)2 = 93

Page 49: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

35

3.3.2. Kriteria Sampel

a. Kriteria inklusi

- Subyek merupakan pasien dokter yang berusia diatas 15 tahun.

- Subyek merupakan pasien dari pelayanan dokter umum di Klinik Makmur

Jaya Ciputat, Tangerang Selatan.

- Subyek bersedia menjadi responden penelitian.

b. Kriteria eksklusi

- Subyek tidak dapat berkomunikasi aktif dalam Bahasa Indonesia.

- Subyek merupakan pasien gawat darurat.

- Subyek mengalami gangguan mental.

3.4. Cara Kerja Penelitian

Persiapan penelitian

Menentukan tempat melakukan penelitian

Menentukan subyek yang memenuhi kriteria inklusi

Subyek dipilih secara purposive sampling

Pengisian kuesioner

Analisa data penyusunan laporan

Kesimpulan

Menentukan subyek yang memenuhi kriteria eksklusi

Page 50: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

36

3.5. Variabel yang Diteliti

3.5.1 Variabel terikat

Persepsi pasien terhadap keterampilan interpersonal dalam komunikasi dokter-

pasien dokter lulusan dan bukan lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di

Klinik Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan.

3.5.2 Variabel bebas

Keterampilan interpersonal dalam komunikasi dokter-pasien.

3.6. Manajemen Data

3.6.1 Pengolahan Data

Pengolahan data penelitian menggunakan software SPSS 16, dengan

melakukan pemeriksaan seluruh data yang terkumpul (editing), memberi angka-

angka atau kode-kode tertentu yang telah disesuaikan dengan data kuesioner

(coding), memasukkan data sesuai kode yang ditentukan masing-masing variabel

sehingga menjadi suatu data dasar (entry). Data digolongkan, serta

disederhanakan sehingga mudah dibaca dan diinterpretasikan (cleaning).15

3.6.2. Analisa Data

Analisa data meliputi analisa univariat dan analisa bivariat. Analisa

univariat pada data meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir,

pekerjaan, dan frekuensi pasien mengunjungi dokter, lama berpkraktek dokter,

usia dokter, pilihan pasien berkonsultasi jika sakit dan harapan pasien tentang

keterampilan interpersonal yang harus dimiliki dokter.

Analisa bivariat pada penelitian ini adalah analisa hubungan kategorik

dengan kategorik yang menggunakan uji Chi Square bila memenuhi syarat. Jika

tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, maka digunakan uji alternatifnya yaitu uji

Fisher16 dengan menggunakan software SPSS 16.

Page 51: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data primer di Klinik

Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan pada bulan Juli dan Agustus 2014.

Penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling. Setelah dilakukan

penyebaran kuesioner, terkumpul kuesioner sebanyak 204 kuesioner.

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambar Umum Lokasi Penelitian

4.1.1.1.Lokasi Klinik Makmur Jaya Ciputat

Jl. W.R. Supratman, No. 29 Kelurahan Cempaka Putih, Kampung Utan, Ciputat

Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.

4.1.1.2.Pelayanan

Klinik Makmur Jaya Ciputat memberikan pelayanan terpadu yang terdiri dari:

1. Dokter umum,

2. Dokter gigi,

3. Laboratorium sederhana,

4. Rawat inap,

5. Rumah bersalin.

4.1.1.3.Fasilitas

Klinik Makmur Jaya Ciputat memiliki luas bangunan sebesar 315 m² dengan

fasilitas sebagai berikut:

1. Ruang dokter umum,

2. Ruang dokter gigi,

3. Laboratorium sederhana,

4. Radiologi ultrasonografi (USG),

5. Ruang tunggu,

6. Customer service,

7. Kasir,

Page 52: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

38

8. Apotek,

9. Rawat inap,

10. Rumah bersalin.17

4.1.1.4.Dokter dan Tenaga Medis

Terdapat sepuluh orang dokter umum dan dua orang dokter gigi yang

berpraktek secara reguler di Klinik Makmur Jaya Ciputat. Ditambah dengan satu

orang perawat, dua orang bidan, dan tiga orang asisten apoteker.

Terdapat lima orang dokter umum lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan tiga orang dokter umum bukan lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang berpraktek secara reguler di Klinik Makur Jaya Ciputat, proporsi

tersebut dapat berubah sewaktu-waktu apabila dokter yang seharusnya berpraktek

berhalangan hadir sehingga digantikan oleh dokter umum lainnya.

4.1.2. Uji Validitas Kuesioner

Kuesioner yang digunakan terdiri dari 22 pertanyaan mengenai sikap dan

perilaku yang ditunjukkan dokter saat komunikasi dokter-pasien berlangsung.

Kuesioner dijawab dengan pilihan ‘Ya’ dan ‘Tidak’. Masing-masing pertanyaan

akan diberikan skor sebagai berikut, skor 1 untuk jawaban ‘Tidak’ dan skor 2

untuk jawaban ‘Ya’. Skor total terendah adalah 22 dan skor total tertinggi adalah

44. Kuesioner didapatkan dari penelitian Fika Ekayanti18 dan telah dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas dengan Croanbach Alfa dan didapatkan hasil

Croanbach Alfa=0,795. Suatu instrumen penelitian dikatakan memiliki tingkat

reliabilitas tinggi jika nilai koefisien Cronbach Alfa >0,60.15

Dengan demikian kuesioner tersebut dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data karena kuesioner tersebut telah memenuhi syarat kelayakan suatu

instrumen.

4.1.3. Data Hasil Penelitian

Pada penelitian yang dilakukan di Klinik Makmur Jaya Ciputat ini

didapatkan data 204 responden yang terdiri dari 102 responden pasien dokter

lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (FKIK UINSH) dan 102 responden

Page 53: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

39

pasien dokter bukan lulusan FKIK UINSH. Keseluruhan responden adalah pasien

yang berkunjung ke pelayanan dokter umum di Klinik Makmur Jaya Ciputat.

Tabel 4.1.3.1 Distribusi Responden Penelitian

No. Kategori Responden

1. Usia N %

15-24 tahun 44 21,6

25-34 tahun 51 25,0

35-44 tahun 33 16,2

45-54 tahun 30 14,7

55-64 tahun 30 14,7

65-74 tahun 14 6,9

>74 tahun 2 1,0

2. Jenis Kelamin N %

Laki-laki 77 37,7

Perempuan 127 62,3

3. Tingkat Pendidikan N %

Tidak sekolah 3 1,5

Tamat SD/MI 14 6,9

Tamat SMP/MTs 29 14,2

Tamat SMA/MA 105 51,5

Tamat diploma/

perguruan tinggi 53 26,0

4. Pekerjaan N %

Tidak bekerja 78 38,2

Pegawai 76 37,3

Wiraswasta 17 8,3

Petani/nelayan/buruh 4 2,0

Lainnya 29 14,2

5. Frekuensi Berkunjung N %

Baru pertama kali 44 21,6

2-5 kali 105 51,5

Lebih dari 6 kali 55 27,0

Frekuensi responden terbanyak ada pada kelompok usia 25-34 tahun yaitu

sebanyak 51 orang responden atau sekitar 25,0% dari total responden. Responden

perempuan lebih dominan dalam penelitian ini dengan jumlah responden

perempuan sebanyak 127 orang atau sekitar 62,3% dari total responden. Rata-rata

tingkat pendidikan terakhir responden adalah tamat SMA/MA yaitu sebanyak 105

orang atau sekitar 51,5% dari total responden. 78 orang atau 38,2% responden

tidak bekerja, Ibu Rumah Tangga dan pensiunan termasuk dalam kategori ini

sehingga dapat disimpulkan kebanyakan responden adalah Ibu Rumah Tangga dan

Page 54: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

40

pensiunan dari pekerjaan sebelumnya. Lebih dari setengah responden yaitu 105

orang atau sekitar 51,5% dari total responden mengunjungi dokter 2-5 kali dalam

setahun.

Tabel 4.1.3.2 Deskripsi Dokter

No. Kategori Dokter

1. Dokter N %

Dokter lulusan FKIK UINSH 7 58,33

Dokter bukan lulusan FKIK UINSH 5 41,67

2. Usia N %

25-30 tahun 11 91,67

31-40 tahun 1 8,33

3. Lama Berpraktek N %

1 tahun 2 16,67

2 tahun 5 41,67

3 tahun 1 8,33

4 tahun 2 16,67

5 tahun 1 8,33

15 tahun 1 8,33

Keseluruhan dokter yang dinilai dalam penelitian ini adalah dokter umum

yang berpraktek di Klinik Makmur Jaya, Ciputat. Sebanyak 11 atau 91,67% dari

total dokter yang dinilai dalam penelitian ini berusia antara 25-30 tahun, hanya 1

dokter atau 8,33% dari total dokter dalam penelitian ini yang berusia antara 41-50

tahun. Sejumlah 5 dari 12 atau 41,6% dari total dokter telah berpraktek selama 2

tahun, kebanyakan dokter adalah dokter yang belum lama lulus dari pendidikan

kedokterannya karena waktu praktek dokter masih dibawah 5 tahun, hanya ada 1

dokter yang telah berpraktek lebih dari 10 tahun, tepatnya 15 tahun.

Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat

dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi pada variabel independen

dan variabel dependen yang diteliti. Analisis univariat menggambarkan distribusi

usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan frekuensi responden

mengunjungi dokter. Analisis univariat juga menggambarkan distribusi usia dan

lama berpraktek dokter. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui perbedaan

atau hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Page 55: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

41

Tabel 4.1.3.3 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menunjukkan Pemahaman Atas Perasaan Pasien

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 95 93,1 7 6,9

Bukan FKIK UINSH Jakarta 87 85,3 15 14,7 0,071

Total 182 89,2 22 10,8

*Chi square

Tabel 4.1.3.3 menunjukkan bahwa sebanyak 93,1% responden pasien

dokter lulusan FKIK UINSH berpendapat bahwa dokter menunjukkan

pemahaman atas perasaannya sebagai pasien, lebih banyak daripada responden

pasien dokter bukan lulusan FKIK UINSH yang sejumlah 85,3% dari total

respondennya merasakan hal yang sama. Setelah dilakukan analisis dengan uji Chi

square, diperoleh nilai significancy adalah 0.071, karena nilai p>0.05 maka

dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi pasien

dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap dan perilaku

dokter dalam menunjukkan pemaham atas perasaan pasien.

Tabel 4.1.3.4 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menenangkan Pasien Saat Mengeluhkan Sakit Yang Dirasakan

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 88 86,3 14 13,7

Bukan FKIK UINSH Jakarta 72 70,6 30 29,4 0,006

Total 160 78,4 44 21,6

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.4 terlihat bahwa baik responden pasien dokter lulusan

FKIK UINSH (86,3%) maupun responden pasien dokter bukan lulusan FKIK

UINSH (70,6%) mengatakan dokter menenangkannya saat responden

mengeluhkan sakit yang dirasakan. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan

antara kedua persepsi pasien karena setelah dilakukan analisis dengan uji Chi

square diperoleh nilai significancy adalah 0.006, karena nilai p<0.05 maka,

dinyatakan bahwa terdapat berbeda bermakna antara persepsi pasien dokter

Page 56: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

42

lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap dan perilaku dokter

dalam menenangkan pasien saat pasien mengeluhkan sakit yang dirasakan.

Tabel 4.1.3.5 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Dengan Bahasa Yang Sederhana Tentang Penyakit Pasien

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 101 99,0 1 1,0

Bukan FKIK UINSH Jakarta 100 98,0 2 2,0 1,000

Total 201 98,5 3 1,5

*Fisher exact test

Tabel 4.1.3.5 menunjukkan hampir seluruh responden pasien dokter

lulusan FKIK UINSH (99,0%) maupun bukan lulusan FKIK UINSH (98,0%)

merasa dokter menjelaskan penyakit responden dengan bahasa yang sederhana.

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua persepsi pasien karena

setelah dilakukan analisis dengan uji Fisher exact test diperoleh nilai significancy

adalah 1.000, karena nilai p>0.05 maka, dinyatakan bahwa tidak terdapat berbeda

bermakna antara persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK

UINSH terhadap kemampuan dokter menjelaskan penyakit pasien dengan bahasa

yang sederhana.

Tabel 4.1.3.6 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Meyakinkan Pasien Bahwa Pasien Akan Baik-baik Saja

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 76 74,5 26 25,5

Bukan FKIK UINSH Jakarta 63 61,8 39 38,2 0,051

Total 139 68,1 65 31,9

*Chi square

Tabel 4.1.3.6 menunjukkan bahwa 74,5% responden pasien dokter lulusan

FKIK UINSH mengatakan telah diyakinkan oleh dokter bahwa responden akan

baik-baik saja. Sementara itu, ada 38,2% responden pasien dokter bukan lulusan

FKIK UINSH yang tidak diyakinkan oleh dokter bahwa responden akan baik-baik

saja terkait penyakitnya. Setelah dilakukan analisis dengan uji Chi square,

diperoleh nilai significancy adalah 0.051, karena nilai p>0.05 maka dinyatakan

Page 57: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

43

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi pasien dokter

lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap dan perilaku dokter

dalam meyakinkan bahwa pasien akan baik-baik saja.

Tabel 4.1.3.7 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Pengobatan Yang Harus Pasien Lakukan Dengan Gamblang

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 87 85,3 15 14,7

Bukan FKIK UINSH Jakarta 67 65,7 35 34,3 0,001

Total 154 75,5 50 24,5

*Chi square

Tabel 4.1.3.7 menjelaskan bahwa sebanyak 85,3% responden pasien

dokter lulusan FKIK UINSH berpendapat bahwa dokter menjelaskan pengobatan

yang harus dilakukan dengan gamblang, lebih banyak dari responden pasien

dokter bukan lulusan FKIK UINSH dimana 65,7% dari total responden

berpendapat demikian. Namun terdapat 14,7% dan 34,3% masing-masing

responden untuk pasien dokter lulusan FKIK UINSH dan bukan lulusan FKIK

UINSH yang mengatakan bahwa dokter tidak menjelaskan pengobatan yang harus

dilakukan dengan gamblang. Setelah dilakukan analisis dengan uji Chi square,

diperoleh nilai significancy adalah 0.001, karena nilai p<0.05 maka dinyatakan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi pasien dokter lulusan

dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap dan perilaku dokter dalam

menjelaskan pengobatan yang harus dilakukan pasien dengan gamblang.

Penelitian yang dilakukan Suryawati19 menunjukkan hasil bahwa penjelasan

dokter terhadap pengobatan yang akan dilakukan pasien merupakan salah satu

indikator kepuasan pasien terhadap pelayanan dokter.

Page 58: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

44

Tabel 4.1.3.8 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Keterbukaan Dokter Dalam

Menerima Pendapat Pasien

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 102 100 0 0

Bukan FKIK UINSH Jakarta 95 93,1 7 6,9 0,014

Total 197 96,6 7 3,4

*Fisher exact test

Tabel 4.1.3.8 menunjukkan bahwa keseluruhan (100%) responden pasien

dokter lulusan FKIK UINSH berpendapat bahwa dokter cukup terbuka menerima

pendapat pasien, sementara ada 6,9% responden pasien dokter bukan lulusan

FKIK UINSH berpendapat bahwa dokter tidak cukup terbuka menerima pendapat

pasiennya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua persepsi pasien

karena setelah dilakukan analisis dengan uji Fisher exact test diperoleh nilai

significancy adalah 0.014, karena nilai p<0.05 maka, dinyatakan bahwa terdapat

berbeda bermakna persepsi pasien terhadap keterbukaan dokter dalam menerima

pendapat pasien antara dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH.

Tabel 4.1.3.9 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter Memberi

Kesempatan Bagi Pasien Untuk Bertanya

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 94 92,2 8 7,8

Bukan FKIK UINSH Jakarta 95 93,1 7 6,9 0,789

Total 189 92,6 15 7,4

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.9 didapati 93,1% responden pasien dokter bukan lulusan

FKIK UINSH mengatakan dokter memberi kesempatan baginya untuk bertanya,

jumlah tersebut lebih banyak daripada responden pasien dokter lulusan FKIK

UINSH yang berpendapat demikian yaitu 92,2%. Setelah dilakukan analisis

dengan uji Chi square, diperoleh nilai significancy adalah 0.789, karena nilai

p>0.05 maka dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap

dan perilaku dokter dalam memberi kesempatan pasien untuk bertanya.

Page 59: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

45

Tabel 4.1.3.10 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter

Mengapresiasi Tindakan dan Jenis Pengobatan Yang Pernah Pasien Lakukan

Sebelumnya

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 42 41,2 60 58,8

Bukan FKIK UINSH Jakarta 43 42,2 59 57,8 0,887

Total 85 41,7 119 58,3

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.10 terlihat bahwa lebih banyak responden yang

berpendapat dokter tidak mengapresiasi tindakan dan jenis pengobatan yang

pernah pasien lakukan sebelumnya, dengan angka 58,8% dari total responden

pasien dokter lulusan FKIK UINSH dan 57,8% dari total responden pasien dokter

bukan lulusan FKIK UINSH. Setelah dilakukan analisis dengan uji Chi square,

diperoleh nilai significancy adalah 0.887, karena nilai p>0.05 maka dinyatakan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi pasien dokter

lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap dan perilaku dokter

dalam mengapresiasi tindakan dan jenis pengobatan yang pernah pasien lakukan

sebelumnya.

Tabel 4.1.3.11 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter Terlihat

Tenang Selama Pemeriksaan dan Menenangkan Pasien

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 98 96,1 4 3,9

Bukan FKIK UINSH Jakarta 96 94,1 6 5,9 0,517

Total 194 95,1 10 4,9

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.11 terlihat 96,1% responden pasien dokter lulusan FKIK

UINSH mengatakan selama pemeriksaan dokter terlihat tenang dan hal tersebut

menenangkannya, angka tersebut lebih besar dari responden pasien dokter bukan

lulusan FKIK UINSH yaitu sejumlah 94,1% yang mengatakan demikian. Setelah

dilakukan analisis dengan uji Chi square, diperoleh nilai significancy adalah

0.517, karena nilai p>0.05 maka dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

Page 60: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

46

signifikan antara persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK

UINSH terhadap sikap dan perilaku dokter terlihat tenang selama pemeriksaan

dan hal itu menenangkan pasien.

Tabel 4.1.3.12 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Memperhatikan Pasien Saat Pasien Bicara

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 101 99,0 1 1,0

Bukan FKIK UINSH Jakarta 101 99,0 1 1,0 1,000

Total 202 99,0 2 1,0

*Fisher exact test

Tabel 4.1.3.12 menunjukkan 99,0% responden pasien dokter lulusan

maupun bukan lulusan FKIK UINSH berpendapat bahwa dokter memperhatikan

saat responden berbicara. Hanya 1% dari masing-masing responden pasien baik

lulusan maupun bukan lulusan FKIK UINSH yang berpendapat bahwa dokter

tidak memperhatikannya saat responden berbicara. Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kedua persepsi pasien karena setelah dilakukan analisis dengan

uji Fisher exact test diperoleh nilai significancy adalah 1.000, karena nilai p>0.05

maka, dinyatakan bahwa tidak terdapat berbeda bermakna.

Tabel 4.1.3.13 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Diagnosis Dengan Suara Tegas

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 75 73,5 27 26,5

Bukan FKIK UINSH Jakarta 66 64,7 36 35,3 0,173

Total 141 69,1 63 30,9

*Chi square

Tabel 4.1.3.13 menunjukkan 73,5% responden pasien dokter lulusan FKIK

UINSH mengatakan bahwa suara dokter terdengar tegas ketika menjelaskan

diagnosis, angka tersebut lebih besar dari dokter bukan lulusan FKIK UINSH

dimana terdapat 64,7% dari total responden yang merasa demikian. Sementara itu

terdapat 26,5% dan 35,3% responden dari masing-masing pasien dokter lulusan

Page 61: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

47

maupun bukan lulusan FKIK UINSH yang merasa suara dokter tidak terdengar

tegas ketika menjelaskan diagnosis. Setelah dilakukan analisis dengan uji Chi

square, diperoleh nilai significancy adalah 0.173, karena nilai p>0.05 maka

dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi pasien

dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap dan perilaku

dokter dalam menjelaskan diagnosis.

Tabel 4.1.3.14 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter

Mengizinkan Pasien Menelepon ke Nomor Pribadinya Dalam Keadaan Darurat

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 10 9,8 92 90,2

Bukan FKIK UINSH Jakarta 4 3,9 98 96,1 0,097

Total 14 6,9 190 93,1

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.14 terlihat bahwa hampir seluruh responden berpendapat

bahwa dalam keadaan darurat dokter tidak mengizinkan responden menelepon ke

nomor pribadinya. 90,2% dari total responden pasien dokter lulusan FKIK UINSH

berpendapat demikian, lebih kecil daripada 96,1% dari total responden pasien

dokter bukan lulusan FKIK UINSH yang berpendapat sama. Setelah dilakukan

analisis dengan uji Chi square, diperoleh nilai significancy adalah 0.097, karena

nilai p>0.05 maka dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH

terhadap sikap dan perilaku dokter mengizinkan pasien menelepon ke nomor

pribadi dokter dalam keadaan darurat.

Tabel 4.1.3.15 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Seluruh Prosedur Pengobatan Dengan Sabar

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 93 91,2 9 8,8

Bukan FKIK UINSH Jakarta 71 69,6 31 30,4 0,000

Total 164 80,4 40 19,6

*Chi square

Page 62: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

48

Tabel 4.1.3.15 menunjukkan bahwa 91,2% responden pasien dokter

lulusan FKIK UINSH mengatakan bahwa dokter menjelaskan seluruh prosedur

pengobatan dengan sabar, angka tersebut lebih besar dari persepsi pasien dokter

bukan lulusan FKIK UINSH (69,6%). Menurut 30,4% responden pasien dokter

bukan lulusan FKIK UINSH, dokter tidak menjelaskan seluruh prosedur

pengobatan dengan sabar, sementara itu hanya 8,8% dari total responden pasien

dokter lulusan FKIK UINSH yang berpendapat demikian. Setelah dilakukan

analisis dengan uji Chi square, diperoleh nilai significancy adalah 0.000, karena

nilai p<0.05 maka dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap

dan perilaku dokter dalam menjelaskan seluruh prosedur pengobatan dengan

sabar.

Tabel 4.1.3.16 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Ketidakseganan Dokter

Bertanya Tentang Keadaan Keluarga Pasien

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 25 24,5 77 75,5

Bukan FKIK UINSH Jakarta 14 13,7 88 86,3 0,050

Total 39 19,1 165 80,9

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.16 terlihat bahwa hanya 24,5% dari total responden pasien

dokter lulusan FKIK UINSH yang mengatakan bahwa dokter tidak segan bertanya

tentang keadaan keluarganya dan 13,7% dari total responden pasien dokter bukan

lulusan FKIK UINSH yang merasa demikian. Sementara itu 86,3% dari total

responden pasien dokter bukan lulusan FKIK UINSH dan 75,5% dari total

responden pasien dokter lulusan FKIK UINSH mengatakan dokter segan bertanya

tentang keadaan keluarga pasien karena berbagai alasan. Setelah dilakukan

analisis dengan uji Chi square, diperoleh nilai significancy adalah 0.050, karena

nilai p>0.05 maka dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH

Page 63: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

49

terhadap sikap dan perilaku dokter yang tidak segan bertanya tentang keadaan

keluarga pasien.

Tabel 4.1.3.17 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter

Menanyakan Daerah Tempat Tinggal Pasien

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 31 30,4 71 69,6

Bukan FKIK UINSH Jakarta 15 14,7 87 85,3 0,007

Total 46 22,5 158 77,5

*Chi square

Tabel 4.1.3.17 menunjukkan bahwa hanya 30,4% dari total responden

pasien dokter lulusan FKIK UINSH dan 14,7% dari total responden pasien dokter

bukan lulusan FKIK UINSH yang berpendapat bahwa dokter juga menanyakan

daerah tempat tinggal responden. Sisanya tidak berpendapat demikian. Setelah

dilakukan analisis dengan uji Chi square, diperoleh nilai significancy adalah

0.007, karena nilai p<0.05 maka dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK

UINSH terhadap sikap dan perilaku dokter dalam menanyakan daerah tempat

tinggal pasien.

Tabel 4.1.3.18 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Mengingat Nama Pasien Dengan Baik

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 78 76,5 24 23,5

Bukan FKIK UINSH Jakarta 61 59,8 41 40,2 0,011

Total 139 68,1 65 31,9

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.18 didapati cukup banyak (76,5%) responden pasien

dokter lulusan FKIK UINSH yang berpendapat bahwa dokter mengingat namanya

dengan baik dan 59,8% dari total responden pasien dokter bukan lulusan FKIK

UINSH yang berpendapat demikian. Sementara sisanya berpendapat bahwa dokter

tidak mengingat namanya dengan baik. Setelah dilakukan analisis dengan uji Chi

Page 64: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

50

square, diperoleh nilai significancy adalah 0.011, karena nilai p<0.05 maka

dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi pasien

dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap dan perilaku

dokter dalam mengingat nama pasiennya dengan baik.

Tabel 4.1.3.19 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter Memberi

Penjelasan Yang Lengkap Tentang Penyakit Yang Pasien Derita

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 93 91,2 9 8,8

Bukan FKIK UINSH Jakarta 86 84,3 16 15,7 0,135

Total 179 87,7 25 12,3

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.19 terlihat banyak responden baik dari dokter lulusan

FKIK UINSH (91,2%) dan bukan lulusan FKIK UINSH (84,3%) yang

mengatakan bahwa responden mendapatkan penjelasan yang lengkap tentang

penyakit yang responden derita dari dokter. Setelah dilakukan analisis denga uji

Chi square, diperoleh nilai significancy adalah 0.135, karena nilai p>0.05 maka

dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi pasien

dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap dan perilaku

dokter dalam memberikan penjelasan yang lengkap tentang penyakit yang pasien

derita.

Tabel 4.1.3.20 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menunjukkan Kepedulian Pada Kesembuhan Pasien

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 102 100 0 0

Bukan FKIK UINSH Jakarta 99 97,1 3 2,9 0,246

Total 201 98,5 3 1,5

*Fisher exact test

Tabel 4.1.3.20 menunjukkan bahwa seluruh (100%) responden pasien

dokter lulusan FKIK UINSH berpendapat bahwa dokter menunjukkan kepedulian

pada kesembuhannya, sementara itu terdapat 2,9% dari total responden pasien

Page 65: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

51

dokter bukan lulusan FKIK UINSH yang tidak berpendapat demikian. Tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua persepsi pasien karena setelah

dilakukan analisis dengan Fisher exact test diperoleh nilai significancy adalah

0.246, karena nilai p>0.05 maka dinyatakan bahwa tidak terdapat berbeda

bermakna.

Tabel 4.1.3.21 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemauan Dokter Menyapa

Pasien Dengan Memanggil Nama

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 80 78,4 22 21,6

Bukan FKIK UINSH Jakarta 62 60,8 40 39,2 0,006

Total 142 69,6 62 30,4

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.21 terlihat bahwa banyak responden yang mengatakan

bahwa dokter menyapanya dengan memanggil nama yaitu sebanyak 78,4% dari

total responden pasien dokter lulusan FKIK UINSH dan 60,8% dari total

responden pasien dokter bukan lulusan FKIK UINSH. Setelah dilakukan analisis

dengan uji Chi square, diperoleh nilai significancy adalah 0.006, karena nilai

p<0.05 maka dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap

dan perilaku dokter dalam menyapa pasien dengan memanggil nama pasien. Hasil

penelitian Emalia Iragiliati20 menunjukkan akan pentingnya penggunaan bentuk

sapaan dalam bentuk kata ganti orang kedua berdasarkan sistem kekerabatan

untuk menunjukkan rasa hormat. Kata ganti orang kedua yang disukai oleh pasien

rawat jalan adalah sebagai berikut: Bapak, Mas, Dik, Ibu, Mbak, dan Adek. Bagi

pasien rawat jalan wanita, mereka lebih menyukai bila dipanggil Ibu daripada

Mbak bila sudah menikah. Di lain pihak, pasien rawat pria memilih Bapak, untuk

yang sudah menikah, daripada Mas. Jadi dapat disimpulkan bahwa pilihan yang

disukai pasien untuk bentuk kata sapaan yang berdasarkan kesantunan bukan

hanya perbedaan umur namun adanya perbedaan status pernikahan.

Page 66: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

52

Tabel 4.1.3.22 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kemampuan Dokter

Menjelaskan Riwayat Penyakit Pasien Dari Awal Sampai Tuntas

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 79 77,5 23 22,5

Bukan FKIK UINSH Jakarta 71 69,6 31 30,4 0,204

Total 150 73,5 54 26,5

*Chi square

Tabel 4.1.3.22 menunjukkan lebih banyak responden yang berpendapat

bahwa dokter menjelaskan riwayat penyakitnya dari awal sampai tuntas, yaitu

77,5% dari total responden pasien dokter lulusan FKIK UINSH dan 69,6% dari

total responden pasien dokter bukan lulusan FKIK UINSH. Setelah dilakukan

analisis dengan uji Chi square, diperoleh nilai significancy adalah 0.204, karena

nilai p>0.05 maka dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH

terhadap sikap dan perilaku dokter dalam menjelaskan riwayat penyakit pasien

dari awal sampai tuntas.

Tabel 4.1.3.23 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Kejujuran Dokter

Mengatakan Perihal Penyakit Yang Pasien Derita

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 100 98,0 2 2,0

Bukan FKIK UINSH Jakarta 98 96,1 4 3,9 0,683

Total 198 97,1 6 2,9

*Fisher exact test

Pada tabel 4.1.3.23 terlihat hampir seluruh responden pasien dokter

lulusan FKIK UINSH (98%) dan dokter bukan lulusan FKIK UINSH (96,1%)

berpendapat bahwa dokter mengatakan dengan jujur perihal penyakit yang

responden derita.. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua persepsi

pasien karena setelah dilakukan analisis dengan uji Fisher exact test diperoleh

nilai significancy adalah 0.683, karena nilai p>0.05 maka, dinyatakan bahwa tidak

terdapat berbeda bermakna.

Page 67: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

53

Tabel 4.1.3.24 Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Tidak Adanya Usaha Dokter

Menyembunyikan Diagnosis Penyakit Pasien

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 87 85,3 15 14,7

Bukan FKIK UINSH Jakarta 98 96,1 4 3,9 0,008

Total 185 90,7 19 9,3

*Chi square

Pada tabel 4.1.3.24 terlihat lebih banyak responden pasien dokter bukan

lulusan FKIK UINSH yang berpendapat bahwa dokter tidak berusaha

menyembunyikan apa diagnosis penyakitnya yaitu sejumlah 96,1%, dibanding

responden pasien dokter lulusan FKIK UINSH (85,3%). Setelah dilakukan

analisis dengan uji Chi square, diperoleh nilai significancy adalah 0.008, karena

nilai p< 0.05 maka dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UINSH terhadap sikap

dan perilaku dokter untuk tidak menyembunyikan diagnosis penyakit pasien.

Tabel 4.1.3.25 Persepsi Pasien Terhadap Keterampilan Interpersonal Dalam

Komuikasi Dokter-Pasien

Dokter Lulusan Ya Tidak

p* N % N %

FKIK UINSH Jakarta 1726 76,9 518 23,1

Bukan FKIK UINSH Jakarta 1564 69.7 680 30,3 0,000

Total 3290 73,3 1198 26,7

*Chi square

Tabel 4.1.3.25 menunjukkan terdapat 1.726 jawaban ‘Ya’ atau 76,9% dari

total responden pasien dokter lulusan FKIK UINSH, sementara pada responden

pasien dokter bukan lulusan FKIK UINSH terdapat 1.564 jawaban ‘Ya’ atau

69,7% dari total responden. Jumlah jawaban ‘Tidak’ lebih tinggi pada jawaban

responden pasien dokter bukan lulusan FKIK UINSH yaitu 680 atau 30,3%,

sementara pada responden pasien dokter lulusan FKIK UINSH terdapat 518

jawaban ‘Tidak’ atau 23,1%. Setelah dilakukan uji Chi square pada jawaban ‘Ya’

dan ‘Tidak’ responden terhadap sikap dan perilaku untuk menilai keterampilan

interpersonal dokter lulusan dan bukan lulusan FKIK UINSH didapatkan nilai

Page 68: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

54

significancy 0.000, karena nilai p<0.05 maka dinyatakan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara persepsi pasien dokter lulusan dengan bukan

lulusan FKIK UINSH terhadap keterampilan interpersonal dokter dalam

komunikasi dokter-pasien.

Perbedaan persepsi pasien terhadap keterampilan interpersonal dokter

berdasarkan asal fakultas kedokteran belum pernah diteliti sebelumnya, namun

penelitian yang dilakukan Fika Ekayanti18 pada tahun 2013 menunjukkan bahwa

persepsi pasien terhadap keterampilan interpersonal dokter dapat enunjukkan

perbedaan yang signifikan sesuai dengan tempat bekerja atau berpraktek dokter.

Keterampilan interpersonal yang baik akan menghasilkan komunikasi

yang baik antara dokter dengan pasiennya. Komunikasi yang baik dengan pasien

dapat memberikan rasa puas dengan perawatan dan kurang cemas, juga setuju dan

mengikuti saran yang diberikan oleh dokter3 Penelitian dari Suryawati19

menemukan komunikasi yang baik kepada pasien merupakan salah satu indikator

kepuasan pasien terhadap pelayanan dokter. Dan menurut penelitian M. Ali

Pramono21, persepsi pasien yang baik terhadap mutu pelayanan dokter akan

membuat pasien mau kembali berobat pada rumah sakit atau tempat pelayanan

kesehatan yang sama.

Tabel 4.1.3.26. Distribusi Pilihan Pasien Lebih Suka Langsung Berkonsultasi

Dengan Dokter Spesialis Dibandingkan ke Dokter Umum

Pilihan Responden N %

Dokter spesialis 59 28,9

Dokter umum 145 71,1

Total 204 100

Tabel 4.1.3.26 menunjukkan bahwa hanya 28,9% dari total responden

penelitian ini yang jika sakit lebih suka langsung berkonsultasi dengan dokter

spesialis dibandingkan ke dokter umum karena berbagai alasan, sementara 71,1%

sisanya lebih memilih berkonsultasi dengan dokter umum jika sakit.

Selain memberikan pilihan jawaban, responden juga diminta untuk

memberikan alasan atas pilihannya. Dari 59 alasan responden yang lebih suka

Page 69: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

55

langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis, dilakukan pengkategorian

jawaban menjadi lima jawaban yaitu karena pengobatan, keahlian, terbiasa,

spesifik dan lainnya yang distribusi jawaban per kategorinya tercantum pada

gambar di bawah ini.

Gambar 4.1.3.1 Alasan Responden Lebih Suka Langsung Berkonsultasi Dengan

Dokter Spesialis

Lebih dari setengah total responden yang memilih lebih suka langsung

berkonsultasi dengan dokter spesialis dibandingkan ke doter umum yaitu sejumlah

57,62% dari total responden karena keahlian yang dimiliki oleh dokter spesialis

lebih tinggi dibandingkan dokter umum sehingga lebih banyak informasi yang

dapat diperoleh dari dokter spesialis mengenai penyakit dan lainnya. Sebanyak

11,86% responden beralasan karena pengobatan di dokter spesialis lebih baik dan

memberikan hasil yang positif dan cepat bagi kesembuhan responden, sementara

18,64% responden beralasan karena dokter spesialis lebih spesifik menguasai

penyakit tertentu, sehingga apabila responden menderita penyakit tertentu dapat

langsung berobat ke dokter spesialis yang sesuai dengan penyakitnya. 1,69%

responden lebih memilih berkonsultasi ke dokter spesialis karena mengaku telah

terbiasa dan 8,47% responden sisanya menjawab alasan lainnya.

12

57,7

1,8

18,7

8,6

Pengobatan Keahlian Terbiasa Spesifik Lainnya

Page 70: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

56

Gambar 4.1.3.2 Alasan Responden Lebih Suka Berkonsultasi Dengan Dokter

Umum

Sebanyak 33,79% dari total responden yang memilih berkonsultasi dengan

dokter umum dibandingkan dokter spesialis jika sakit beralasan karena penyakit

yang diderita oleh responden dirasa belum perlu untuk berkonsultasi dengan

dokter spesialis, cukup di dokter umum saja. Sementara 22,75% responden

beralasan karena sistem yang ada mengharuskan responden berobat ke dokter

umum dahulu sebelum ke dokter spesialis karena asuransi atau jaminan kesehatan

yang digunakan responden mengatur demikian. 18,62% responden memilih dokter

umum karena lebih terjangkau baik dari harga, jarak, maupun keberadaan dokter

umum lebih mudah dijangkau bagi responden dibanding dengan dokter spesialis.

7,58% responden diantaranya memilih dokter umum karena merasa lebih nyaman

berkonsultasi dengan dokter umum, sementara 17,93% sisanya memilih alasan

lainnya diluar kategori diatas.

22,75

33,79

18,62

7,58

17,93

Sistem Penyakit Terjangkau Nyaman Lainnya

Page 71: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

57

Gambar 4.1.3.3. Harapan Pasien Tentang Keterampilan Interpersonal Yang Harus

Dimiliki Seorang Dokter

Dari 204 responden penelitian ini, terdapat 24,0% dari total responden

pasien ingin keterampilan interpersonal dokter yang ditunjukkan saat

berkomunikasi dengan pasiennya ditingkatkan, baik karena responden merasa

dokter sudah cukup baik sehingga hanya perlu ditingkatkan lagi saja atau karena

masih kurang sehingga perlu adanya peningkatan. 20,1% responden ingin dokter

lebih informatif dalam berkomunikasi dengan pasiennya. Informatif yang

dimaksud adalah dokter dapat lebih detil menjelaskan penyakit pasien, banyak

memberikan solusi dan informasi lain yang berkaitan dengan penyakit pasien dan

dapat mendukung proses penyembuhan pasien. Sebanyak 17,2% responden ingin

dokter lebih ramah jika berhadapan dengan pasiennya dalam interaksi dokter-

pasien, 12,3% responden ingin hubungan yang terbentuk antara dokter dan pasien

dapat lebih baik lagi, jadi lebih akrab misalnya. 7,5% responden ingin dokter lebih

memahami pasiennya, baik itu dari kebutuhan pasien, keinginannya, maupun

keadaannya. 4,4% responden ingin dokter lebih terampil saat berhadapan dengan

pasien, contohnya saat melakukan pemeriksaan kepada pasien. 3,4% responden

ingin dokter lebih menghargai dan menghormati pasien saat melakukan

7,5

2,9 3,4

17,2

4,9

12,3

20,1

4,4

24

Page 72: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

58

komunikasi dengan pasien. Dan 2,9% pasien ingin dokter lebih perhatian kepada

pasiennya saat terjadi interaksi antara dokter dengan pasien di ruang prakteknya.

Harapan responden terhadap keterampilan interpersonal yang harus

dimiliki dokter sejalan dengan penelitian dari dari Bendapudi22, terdapat tujuh

sikap ideal yang harus dimiliki seorang dokter, yaitu percaya diri, empatik,

humanis, personal, jujur, menghargai dan teliti.

4.2. Keterbatasan Penelitian

4.2.1. Penelitian ini hanya dilakukan di satu tempat yaitu Klinik Makmur Jaya Ciputat

sehingga tidak dapat menggambarkan persepsi pasien terhadap keterampilan

interpersonal oleh dokter lulusan maupun bukan lulusan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta secara umum.

4.2.2. Penelitian ini bersifat cross sectional sehingga tidak menyingkirkan faktor

perancu dalam penelitian dan tidak dapat mengikuti perkembangan persepsi

pasien terhadap keterampilan interpersonal dokter lulusan dan bukan lulusan

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 73: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Berdasarkan persepsi pasien, dokter lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta menunjukkan keterampilan interpersonal yang lebih baik dibanding dokter

bukan lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5.1.2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada 8 sikap dan perilaku ketermpilan

interpersonal antara dokter lulusan dengan bukan lulusan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yaitu kemampuan dokter menenangkan pasien saat pasien

mengeluhkan sakit yang dirasakan, kemampuan dokter menjelaskan pengobatan

dengan gamblang, keterbukaan dokter dalam menerima pendapat pasien,

kemampuan dokter menjelaskan seluruh prosedur pengobatan dengan sabar,

kemauan dokter menanyakan daerah tempat tinggal pasien, kemauan dokter

mengingat nama pasien dengan baik, kemauan dokter menyapa pasien dengan

memanggil nama, dan tidak adanya usaha dokter menyembunyikan diagnosis

penyakit pasien.

5.1.3. Responden lebih suka berkonsultasi dengan dokter umum dibandingkan ke dokter

spesialis jika sakit dengan alasan terbanyak karena penyakit yang diderita dirasa

belum perlu berkonsultasi ke dokter spesialis, sementara sisanya memilih ke

dokter spesialis dengan alasan terbesar karena dokter spesialis memiliki keahlian

yang lebih tinggi daripada dokter umum.

5.1.4. Berdasarkan pertanyaan mengenai harapan pasien tentang keterampilan

interpersonal yang harus dimiliki seorang dokter, kebanyakan responden ingin

keterampilan interpersonal dokter yang ditunjukkan saat berkomunikasi dengan

pasiennya ditingkatkan.

5.2. Saran

5.2.1. Bagi peneliti berikutnya

Melakukan penelitian selanjutnya tidak hanya pada satu tempat saja untuk

mendapatkan gambaran responden yang lebih merata.

Page 74: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

60

5.2.2. Bagi institusi

Adanya penerapan kurikulum Dokter Muslim yang lebih baik dan pelatihan

khusus keterampilan interpersonal kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan

Dokter sehingga didapatkan keterampilan interpersonal yang lebih baik lagi saat

berkomunikasi dengan pasien pada dokter lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 75: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

61

DAFTAR PUSTAKA

1. Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta:

Konsil Kedokteran Indonesia.

2. Menaldi, Sri Linuwih Susetyo Wardhani. 2013. Model Pengembangan

Keterampilan Interpersonal Dalam Pencapaian Kompetensi Klinik Mahasiswa

Kedokteran Dengan Hasil Uji Psikometrik Kategori 4 dan 5. Yogyakarta:

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

3. Arianto. 2013. Komunikasi Kesehatan: Komunikasi Antara Dokter dan Pasien.

Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 3, No. 02.

4. NG, Barakat. 2007. Interpersonal Skill. Hillingdon Hospital, Department of

neurology, Pield Heath Road, Uxbridge UB8 3NN, UK.

5. Herqutanto, Endang Basuki, Samsuridjal Jauzi, Muchtaruddin Mansyur. 2011.

Pengetahuan dan Keterampilan Komunikasi Dokter-Pasien dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya. J Indon Med Assoc, Volume: 61, Nomor: 5.

6. CR, McConnell. 2004. Interpersonal Skills: What They Are, How to Improve

Them, and How to Apply Them. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15192999

7. Duffy, F.D., Gordon, G.H., Whelan G., Cole-Kelly K. 2004. Assessing

Competence in Communication and Interpersonal Skills: The Kalamazo II Report.

Academic Medicine, 490–507.

8. National Research Council. 2011. Assessing 21st Century Skills: Summary of a

Workshop. J.A. Koenig, Rapporteur. Committee on the Assessment of 21st

Century Skills. Board on Testing and Assessment, Division of Behavioral and

Social Sciences and Education. Washington, DC: The National Academies Press.

9. Lestari, Riri, Ak. 2007. Interpersonal Skill. Jakarta: Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

10. General Medical Council. 2006. Good Medical Practice. United

Kingdom. http://www.gmc-uk.org/guidance/good_medical_practice/index.asp

11. Silverman J, Kurtz SM, Draper J, Kurtz SM. 2005. Skills for Communicating with

Patients. 2nd ed. Oxford, UK: Radcliffe Pub.; 2005.

Page 76: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

62

12. Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.

13. Lubis, H. M. Ridwan, Fransisca A. Tjakradidjaja, Ahmad Azwar Habibi. 2011.

Studi Analitik Standar Kompetensi Dokter Muslim. Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

14. Dahlan, Muhammad Sopiyudin. 2009. Langkah-langkah Membuat Proposal

Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: CV Sagung Seto.

15. Hastono, Priyo Sutanto. 2007. Analisa Data Kesehatan. Depok: Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

16. Dahlan, Muhammad Sopiyudin. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan:

Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan

SPSS Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

17. Rachmania, Putri. 2011. Pola Komunikasi Dokter Terhadap Pasien Dalam Proses

Penyembuhan di Klinik Makmur Jaya. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

18. Ekayanti, Fika., Dwiyanti, Sophie., Nasrudin. 2013. Persepsi Pasien Terhadap

Keterampilan Interpersonal dalam Hubungan Dokter-Pasien di Rumah Sakit

Fatmawati, Rumah Sakit Syarif Hidayatullah dan Rumah Sakit Harapan Bunda

Jakarta Indonesia. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

19. Suryawati, Chriswardani., Dharminto, Zahroh Shaluhiyah. 2006. Penyusunan

Indikator Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah.

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 9, No. 4 Desember 2006.

20. Iragiliati, Emalia. 2012. Doctor-Patient Communication and Preferred Terms of

Address: Respect and Kindship System. Malang: Departemen Bahasa Inggris,

Universitas Negeri Malang.

21. Pramono, M. Ali. 2006. Hubungan Antara Persepsi Pasien Tentang Mutu

Pelayanan Dokter dan Perawat dengan Kemauan Berobat Kembali Pasien Rawat

Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kartini Jepara Tahun 2004. Semarang:

Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah

Sakit Universitas Diponegoro.

Page 77: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

63

22. Bendapudi, Neeli M., Berry, Leonard L., Frey, Keith A., Parish, Janet Turner.,

Rayburn, William L. 2006. Patients’ Perspective on Ideal Physician Behaviors.

Page 78: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

64

Lampiran 1

DATA UJI STATISTIK

Analisis Bivariat

1. Pertanyaan 1

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 3.261a 1 .071

Continuity Correctionb 2.497 1 .114

Likelihood Ratio 3.329 1 .068

Fisher's Exact Test .112 .056

Linear-by-Linear Association

3.245 1 .072

N of Valid Casesb 204

2. Pertanyaan 2

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.418a 1 .006

Continuity Correctionb 6.520 1 .011

Likelihood Ratio 7.556 1 .006

Fisher's Exact Test .010 .005

Linear-by-Linear Association

7.382 1 .007

N of Valid Casesb 204

3. Pertanyaan 3

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .338a 1 .561

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .345 1 .557

Fisher's Exact Test 1.000 .500

Linear-by-Linear Association

.337 1 .562

N of Valid Casesb 204

Page 79: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

65

4. Pertanyaan 4

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 3.816a 1 .051

Continuity Correctionb 3.251 1 .071

Likelihood Ratio 3.835 1 .050

Fisher's Exact Test .071 .035

Linear-by-Linear Association

3.797 1 .051

N of Valid Casesb 204

5. Pertanyaan 5

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 10.597a 1 .001

Continuity Correctionb 9.564 1 .002

Likelihood Ratio 10.833 1 .001

Fisher's Exact Test .002 .001

Linear-by-Linear Association

10.545 1 .001

N of Valid Casesb 204

6. Pertanyaan 6

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.249a 1 .007

Continuity Correctionb 5.326 1 .021

Likelihood Ratio 9.953 1 .002

Fisher's Exact Test .014 .007

Linear-by-Linear Association

7.213 1 .007

N of Valid Casesb 204

Page 80: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

66

7. Pertanyaan 7

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .072a 1 .789

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .072 1 .788

Fisher's Exact Test 1.000 .500

Linear-by-Linear Association

.072 1 .789

N of Valid Casesb 204

8. Pertanyaan 8

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .020a 1 .887

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .020 1 .887

Fisher's Exact Test 1.000 .500

Linear-by-Linear Association

.020 1 .887

N of Valid Casesb 204

9. Pertanyaan 9

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .421a 1 .517

Continuity Correctionb .105 1 .746

Likelihood Ratio .423 1 .515

Fisher's Exact Test .748 .374

Linear-by-Linear Association

.419 1 .518

N of Valid Casesb 204

Page 81: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

67

10. Pertanyaan 10

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .000a 1 1.000

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .000 1 1.000

Fisher's Exact Test 1.000 .751

Linear-by-Linear Association

.000 1 1.000

N of Valid Casesb 204

11. Pertanyaan 11

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.860a 1 .173

Continuity Correctionb 1.470 1 .225

Likelihood Ratio 1.865 1 .172

Fisher's Exact Test .225 .113

Linear-by-Linear Association

1.851 1 .174

N of Valid Casesb 204

12. Pertanyaan 12

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 2.761a 1 .097

Continuity Correctionb 1.917 1 .166

Likelihood Ratio 2.846 1 .092

Fisher's Exact Test .164 .082

Linear-by-Linear Association

2.747 1 .097

N of Valid Casesb 204

Page 82: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

68

13. Pertanyaan 13

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 15.051a 1 .000

Continuity Correctionb 13.714 1 .000

Likelihood Ratio 15.759 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

14.977 1 .000

N of Valid Casesb 204

14. Pertanyaan 14

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 3.836a 1 .050

Continuity Correctionb 3.170 1 .075

Likelihood Ratio 3.879 1 .049

Fisher's Exact Test .074 .037

Linear-by-Linear Association

3.817 1 .051

N of Valid Casesb 204

15. Pertanyaan 15

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.185a 1 .007

Continuity Correctionb 6.315 1 .012

Likelihood Ratio 7.306 1 .007

Fisher's Exact Test .011 .006

Linear-by-Linear Association

7.150 1 .007

N of Valid Casesb 204

Page 83: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

69

16. Pertanyaan 16

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.525a 1 .011

Continuity Correctionb 5.780 1 .016

Likelihood Ratio 6.583 1 .010

Fisher's Exact Test .016 .008

Linear-by-Linear Association

6.493 1 .011

N of Valid Casesb 204

17. Pertanyaan 17

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 2.234a 1 .135

Continuity Correctionb 1.641 1 .200

Likelihood Ratio 2.260 1 .133

Fisher's Exact Test .199 .100

Linear-by-Linear Association

2.223 1 .136

N of Valid Casesb 204

18. Pertanyaan 18

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 3.045a 1 .081

Continuity Correctionb 1.353 1 .245

Likelihood Ratio 4.204 1 .040

Fisher's Exact Test .246 .123

Linear-by-Linear Association

3.030 1 .082

N of Valid Casesb 204

Page 84: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

70

19. Pertanyaan 19

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 7.507a 1 .006

Continuity Correctionb 6.697 1 .010

Likelihood Ratio 7.590 1 .006

Fisher's Exact Test .009 .005

Linear-by-Linear Association

7.471 1 .006

N of Valid Casesb 204

20. Pertanyaan 20

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.612a 1 .204

Continuity Correctionb 1.234 1 .267

Likelihood Ratio 1.616 1 .204

Fisher's Exact Test .267 .133

Linear-by-Linear Association

1.604 1 .205

N of Valid Casesb 204

21. Pertanyaan 21

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .687a 1 .407

Continuity Correctionb .172 1 .679

Likelihood Ratio .700 1 .403

Fisher's Exact Test .683 .341

Linear-by-Linear Association

.684 1 .408

N of Valid Casesb 204

Page 85: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

71

22. Pertanyaan 22

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.022a 1 .008

Continuity Correctionb 5.804 1 .016

Likelihood Ratio 7.437 1 .006

Fisher's Exact Test .014 .007

Linear-by-Linear Association

6.988 1 .008

N of Valid Casesb 204

23. Total 22 pertanyaan

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 29.883a 1 .000

Continuity Correctionb 29.516 1 .000

Likelihood Ratio 29.954 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

29.877 1 .000

N of Valid Casesb 4488

Page 86: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

72

Page 87: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

73

No. Responden: *

A. IDENTITAS RESPONDEN

Usia Anda saat ini : ................ Tahun. L PTingkat pendidikan terakhir:

Tamat SMP S2

Tamat SMA S3

S1

Pekerjaan : **Pelajar/Mahasiswa

Ibu RT

Wiraswasta/enterpreneur

Frekuensi Anda mengunjungi dokter:Baru pertama kali

2-5 kali

Lebih dari 6 kali

B. IDENTITAS DOKTERNama Klinik

Nama dokter yang Anda kunjungi

Lama berpraktek *

Perkiraan usia dokter yang Anda kunjungi, antara:25 - 30 tahun

31 - 40 tahun

* Diisi oleh peneliti** Boleh mengisi lebih dari satu

KUESIONER PENELITIAN

BAGIAN PERTAMA

Petunjuk pengisian:

Jenis Kelamin:

tahun

Keterangan:

PNS

Peg swasta

41 - 50 tahun

Di atas 50 tahun

Bacalah pertanyaan dengan seksama. Isikan data Anda, berikan tanda silang (X) atau tanda centang/ceklis (√) pada

kolom yang disediakan. Periksa kembali jawaban Anda untuk memastikan semua jawaban sudah terisi.

Page 88: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

74

No.

1.

2. Dokter menenangkan saya, saat saya mengeluhkan sakit yang saya rasakan.

3. Dokter menjelaskan dengan bahasa yang sederhana tentang penyakit saya.

4.

5. Dokter menjelaskan pengobatan yang harus saya lakukan dengan gamblang.

6.

7.

9.

10.

11.

13.

14.

15.

16.

18.

19.

20.

21.

22.

Ya/Tidak, karena

23.

Dokter tidak memberi kesempatan bagi saya untuk bertanya.

Dokter cukup terbuka dalam menerima pendapat saya.

Bayangkan dan ingat kembali perilaku dan sikap yang ditunjukkan oleh dokter Anda ketika berada di

ruang praktek. Kemudian, buatlah penilaian Anda pada pernyataan-pernyataan berikut, dengan

memberi tanda silang (X) atau centang/ceklis (√) pada kolom YA bila perilaku terjadi/muncul dan TIDAK

bila perilaku tidak terjadi/tidak muncul.

TIDAKYAPerilaku dan Sikap Dokter

Dokter menunjukkan pemahaman atas perasaan saya.

8.

Dokter meyakinkan saya bahwa saya akan baik-baik saja.

Dokter mengapresiasi tindakan dan jenis pengobatan yang pernah saya lakukan

sebelumnya.

Selama pemeriksaan, dokter terlihat tenang dan itu menenangkan saya.

BAGIAN KEDUA

Dokter menjelaskan riwayat penyakit saya dari awal sampai tuntas.

17.

Dokter memperhatikan saya, saat saya berbicara.

12.

Dokter menyapa saya dengan memanggil nama saya.

Saya mendapatkan penjelasan yang lengkap tentang penyakit yang saya derita

dari dokter.

Dokter menunjukkan kepedulian pada kesembuhan saya.

Jika saya sakit, saya lebih suka langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis

dibandingkan ke dokter umum.

Sebutkan alasan Anda atas jawaban No. 23

Sebutkan harapan Anda tentang keterampilan interpesonal yang harus dimiliki seorang dokter:

Ketika menjelaskan diagnosis, suara dokter terdengar tegas.

Petunjuk pengisian:

Dokter berusaha menyembunyikan apa diagnosis penyakit saya.

Dokter menjelaskan seluruh prosedur pengobatan dengan sabar.

Dokter tidak segan bertanya tentang keadaan keluarga saya.

Dokter juga menanyakan daerah tempat tinggal saya.

Dokter mengingat nama saya dengan baik.

Dalam keadaan darurat, dokter mengizinkan saya menelepon ke nomor

pribadinya.

Dokter mengatakan dengan jujur perihal penyakit yang saya derita.

Lampiran

4

Page 89: PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27271/1/ANNISA... · PERSEPSI PASIEN TERHADAP KETERAMPILAN INTERPERSONAL DOKTER LULUSAN

75

RIWAYAT PENULIS

Nama : Annisa Zakiroh

Tempat tanggal lahir : Balikpapan, 02 Oktober 1993

Alamat : Jl. Pandan Barat No. 17 RT. 29 Margasari 76131 Balikpapan,

Kalimantan Timur

E-mail : [email protected]

No. telepon : +6285247610702

Riwayat Pendidikan

TK Permata Bunyu, Bulungan, Kalimantan Timur (1997-1999)

SD Patra Dharma Bunyu, Bulungan, Kalimantan Timur (1999-2000)

SDN 029 Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur (2000-2002)

SDIT Al-Auliya Balikpapan, Kalimantan Timur (2002-2005)

SMPIT Istiqamah Balikpapan, Kalimantan Timur (2005-2008)

SMA Negeri 1 Balikpapan, Kalimantan Timur (2008-2011)

Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2011-

sekarang)