Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN KALA I
DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun oleh :
ENIK MARDLIYAH NIM: 1309042
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2012
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKATKECEMASAN IBU BERSALIN KALA I
DI PUSKESMAS MERGANGSANYOGYAKARTA
Telah Di Salah Satu
ing II,
Endah P A, S.SiT,. M Ari Sulistyawati, S.SiT,. M.KesNIDN: 05.1412.8501 NIDN: 05.1203.8701 NIDN: 05.0305.7703
i KebidananYogyakarta
ini, S.ST., M.Kes.1006.8501
Pembirnbing I,
ilt
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Enik Mardliyah NIM : 1309042 Program Studi : DIII Kebidanan
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Kala I di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta”, bukan merupakan hasil karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi.
Yogyakarta, 15 Agustus 2012
Enik Mardliyah
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirobil’alamin, dengan memanjatkan puji syukur penulis memanjatkan ke hidayat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Kala I di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Program Studi DIII Kebidanan.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada : 1. dr. I Edy Purwoko,Sp.B, selaku ketua STIKES A. Yani Yoyakarta. 2. Tyasning Yuni Astuti Anggraini, S.ST., M.Kes, selaku ketua Prodi
Kebidanan STIKES A. Yani Yoyakarta. 3. Ekawati, S.SiT., M.Kes, selaku penguji Karya Tulis Ilmiah. 4. Endah Puji Astuti, S.SiT,. M.Kes, selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan dorongan serta arahan. 5. Ari Sulistyawati, S.SiT,. M.Kes, selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan dorongan serta arahan. 6. Kepala Puskesmas Mergangsan beserta seluruh staffnya yang telah
menberikan izin dan bantuan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 7. Ibu bersalin yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 8. Orang tua, saudara dan sahabat terima kasih atas segala doa, kasih sayang,
kesabaran serta segala yang telah diberikan kepada penulis. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan pada semuanya,
sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Untuk menuju kesempurnaan usulan penelitian ini, penulis mohon kritik
dan saran yang membangun. Mudah-mudahan usulan penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan. Amin Ya Robbal Alamin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Yogyakarta,15 Agustus 2012 Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL……………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………….. iii LEMBAR PERNYATAAN………………………………………. iv MOTO…………………………………………………………….. v PERSEMBAHAN………………………………………………… vi KATA PENGANTAR…………………………………………….. vii DAFTAR ISI……………………………………………………… ix DAFTAR TABEL………………………………………………… x DAFTAR GAMBAR……………………………………………… xi DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………… xii INTISARI…………………………………………………………. xiii ABSTRACT……………………………………………………….. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………. 1 B. Identifikasi Masalah…………………………………………… 4 C. Tujuan Penelitian……………………………………………… 5
1. Tujuan Umum……………………………………………. 5 2. Tujuan Khusus………….………………………………… 5
D. Manfaat Penelitian…………………………………………...... 5 1. Manfaat Teoritis……………….………………………….. 5 2. Manfaat Praktis……………….…………………………... 5
E. Keaslian Penelitian……………………………………………. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis....…………………………………………... 8
1. Kecemasan……………………………………………….. 8 2. Persalinan…………………………………………………. 16 3. Komunikasi Terapeutik…………………………………... 23 4. Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Tingkat
Kecemasan Persalinan Kala I……………………………. 30 B. Kerangka Teori…………..…..………………………………... 32 C. Kerangka Konsep………………...………………………….... 33 D. Hipotesis…………………….……………………………….... 34
BAB III METODA PENELITIAN A. Design Penelitian……….……………………………………... 35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian…..……………………………… 36 C. Populasi dan Sampel Penelitian…….……….………………... 36 D. Variable Penelitian...……………………..……………………. 37 E. Definisi Operasional………………..…………………………. 39 F. Alat dan Metoda Pengumpulan Data..……………………….... 39
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
G. Validitas dan Reliabilitas……………..………….……………. 40 H. Metoda Pengolahan dan Analisa data…………………………. 41 I. Etika Penelitian………………………………………………... 44 J. Pelaksanaan Penelitian………………………………………… 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………………………………………………... 47
1. Gambar Umum Lokasi Penelitian………………………... 47 2. Amalisis Hasil Penelitian………………………………… 48
B. Pembahasan…………………………………………………… 52 C. Keterbatasan Penelitian……………………………………….. 55
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………. 57 B. Saran…………………………………………………………... 57
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DARTAR TABEL
Hal 1.1 Keaslian Penelitian………………………………………… .. 6 3.1 Definisi Operasional……………………………………….. .. 39 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Bersalin…………….. 48 4.2 Distribusi Frekuensi tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
diberikan komunikasi terapeutik…………………………… 51 4.3 Uji Statistik pengaruh komunikasi terapeutik terhadap
Tingkat kecemasan ibu bersalin kala 1…………………….. 52
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Hal 2.1 Skema Respon Kecemasan Stuard (2002).......................... 10 2.2 Kerangka Teori Penelitian…………………………………. 32 2.3 Kerangka Konsep Penelitian ……………………………… 33
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Jadwal Penyusunan KTI Mahasiswa Tahun Akademik
2012 Lampiran II : Pemohonan Menjadi Responden Lampiran III : Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Responden Lampiran IV : Identitas Responden Lampiran V : Kuesioner Kecemasan Pada Ibu Bersalin Lampiran VI : Garis Besar Langkah-langkah Kominikasi Terapeutik Lampiran VII : Surat Ijin Lampiran VIII : t-tabel Lampiran IX : Data Penelitian Lampiran X : Hasil Pengolahan Data Lampiran XI : Lembar Keegiatan Bimbingan KTI
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
INTISARI
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN KALA I DI
PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA
Enik Mardliyah1, Endah Puji Astuti2, Ari Sulistyawati3
Latar belakang: Setiap ibu yang memasuki persalinan akan muncul cemas. Perasaan cemas dapat meningkatkan nyeri, otot menjadi tegang dan ibu cepat lelah yang akhirnya akan menghambat proses persalinan. Memberi dukungan emosional seperti pujian, penentraman hati, meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik, serta sikap ramah mengurangi rasa cemas. Pada studi pendahuluan didapatkan empat ibu kala I, keempat ibu bersalin mengatakan cemas, ibu khawatir terjadi hal yang tidak menyenangkan pada dirinya dan bayinya. Untuk mengurangi rasa cemas bidan mengikutsertakan suami atau keluarga dalam proses persalinan. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin kala I di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Metode penelitian: Rencana penelitian ini quasi eksperiment dengan desain pretest-posttest one group. Teknik sampel yang digunakan accidental sampling yang berjumlah 21 ibu bersalin pada bulan Juni 2012 di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Uji analisis data yang digunakan menggunakan t-test dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil: Ada pengaruh yang signifikan komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin kala 1 di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta yang diperoleh melalui hasil uji statistik menggunakan uji t-test yang menunjukkan t-hitung 3,758 > t-tabel 1,72 dan p-value sebesar 0,001< α (0,05). Kesimpulan: Komunikasi terapeutik pada ibu bersalin dapat menurunkan tingkat kecemasan ibu bersalin terlihat dari adanya penurunan tingkat kecemasan ibu bersalin sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan komunikasi terapeutik. Bidan lebih meningkatkan pemberian komunikasi teraupetik sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan ibu bersalin sehingga lebih siap menghadapi persalinan. Kata kunci : komunikasi terapeutik,tingkat kecemasan ibu bersalin kala 1 1Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta 2Dosen Pembimbing I 3Dosen Pembimbing II
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
ABSTRACT
THERAPEUTIC EFFECT OF COMMUNICATION ON THE LEVEL OF MATERNAL ANXIETY LEVEL ONE IN THE
HEALTH CENTER MERGANGSAN YOGYAKARTA
Enik Mardliyah1, Endah Puji Astuti2, Ari Sulistyawati3
Background: every mother who will pass the labor, she will appear anxiety. Feelings of fear may inerease the pain, muscles become tense and tried mother would eventually hamper the delivery process. Emotional support such as praise, reassurance, improving maternal comfort, physical contact and friendly demeanor reduce anxiety. Obtained in preliminary studies when a mother of four, said four maternal anxiety, maternal fearing unpleasant things to her and her baby. To reduce anxiety include husbands or family midwife in labor. Research Objectives: To determine the effect of therapeutic communication on maternal anxiety levels one in the health center Mergangsan Yogyakarta. Research Methods : The design of this study was quasy experiment with pretest-posttest design one group. The samples that are used is Accidental sampling of 21 maternal on June 2012 in Mergangsan Yogyakarta health center. The analysis of the data is using t-test with a significance level of p < 0,05. Result: There is a significant effect of therapeutic communication to maternal anxiety levels one in Yogyakarta Mergangsan health center through the results of statistical tests using t-test t-test, showed the result (3.758) > t-table (1.72) and the p-value of (0.001) <α (0.05). Conclusion: Therapeutic communication on maternal anxiety levels may decrease maternal seen from a decrease in maternal anxiety levels before and after therapeutic communication. Midwife further anhance delivery of therapeutic communication in an effort to reduce maternal anxiety thus better prepared for childbirth. Keywords:Communication, therapeutic maternal levels of anxiety level one 1 Student DIII of Midwifery STIKES A. Yani Yogyakarta 2 Lecturer I 3 Lecturer II
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data Survei demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI
228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 keelahiran hidup.
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs, 2000)
pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-
perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015, Angka Kematiaan Bayi dan Angka
Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015.
Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka
Kematiaan Ibu menjadi 102/1.000 KH, dan Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi
23/1.000 KH pada tahun 2015.
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal
dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi
ibu dan keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan
keluarga adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadi proses
persalinan. Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah penting dalam
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu agar seluruh rangkaian proses
persalinan berlangsung dengan aman baik bagi ibu maupun bagi bayi yang
dilahirkan (Sumarah, 2008). Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah
(normal) dan bukan proses patologis, tetapi kondisi dapat menjadi
patologis/adnormal (Kusmiyanti, 2008).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
Setiap persalinan harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Tiga faktor utama yang menentukan prognosis persalinan adalah jalan lahir
(passage), janin (passanger), kekuatan (power) dan ada dua faktor lain yang juga
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan asuhan persalinan yaitu faktor posisi
dan psikologis (Sumarah, 2008). Tingkat kecemasan wanita selama bersalin akan
meningkat jika ia tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya atau yang
disampaikan kepadanya (Sumarah, 2009).
Ibu yang baru pertama kali melahirkan, kecemasan meliputi proses selama
persalinan yang akan terjadi, kekhawatiran terjadinya komplikasi, kecemasan
pada his (kontraksi), keluarnya lendir darah dari jalan lahir, kondisi bayi ketika
lahir berupa cacat atau kematian bayi dan kekhawatiran ibu akan keselamatan
dirinya (Tobing dalam Anggeraini, 2001).
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan muncul
perasaan takut, khawatir, ataupun cemas. Perasaan takut dapat meningkatkan
nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya
akan menghambat proses persalinan. Dari penelitian didapatkan bahwa
kecemasan-kecemasan mempengaruhi proses persalinan yaitu dapat menyebabkan
partus lama. Hal ini berarti bahwa psikolosis mempunyai korelasi terhadap
kejadian partus lama yang biasanya terjadi pada kala I dan kala II persalinan
(Yanti, 2010)
Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan
dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan
mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
bayi. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa jika para ibu diperhatikan dan
diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan
baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka
akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang baik (Enkin, et al, 2000). Disebutkan
pula bahwa hal tersebut diatas dapat mengurangi terjadinya persalinan dengan
vakum, cunam, dan seksio sesarea serta persalinan lebih cepat (JNPK-KR, 2008).
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang
untuk tujuan terapi. Seorang penolong (helper) atau perawat dapat membantu
klien mengatasi masalah yang dihadapinya melalui komunikasi (Suryani, 2006).
Memberi dukungan emosional yang terdiri dari pujian, penentraman hati,
tindakan untuk meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik, misalnya menggosok
punggung ibu dan memegang tangannya, penjelasan tentang yang terjadi selama
persalinan dan kelahiran, serta sikap ramah yang konstan memberi rasa nyaman
yang dilakukan secara konstan oleh pemberi perawatan wanita secara signifikan
mengurangi rasa cemas dan perasaan telah menjalani suatu persalinan yang sulit
pada ibu 24 jam pascapertum (Dinkes RI, 2003).
Setiap orang setuju bahwa kekhawatiran dan ketidaktahuan menimbulkan
ketegangan, stres dan kecemasan yang menyebabkan rasa sakit yang sebenarnya
hanya sedikit sekali terasa. Informasi, dukungan bisa mengusir kecemasan,
kekhawatiran dan juga akan membantu menghilangkan rasa sakit (Stoppard dalam
Anggeraini, 2002).
Pada studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Mergangsan
Yogyakarta pada tanggal 25 Februari 2012 dengan metode wawancara pada bidan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
yang sedang berjaga saat itu terdapat jumlah persalinan pada tahun 2011 adalah
632 persalinan normal, 13 vacum ekstrasi, dan 6 persalinan induksi. Jadi total
persalinan tahun 2011 di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta adalah 651
persalinan. Untuk mengurangi rasa cemas ibu bersalin di Pukesmas Mergangsan
Yogyakarta yaitu mengikutsertakan suami atau keluarga dalam proses persalinan,
karena banyak ibu bersalin gelisah dan kehilangan selera makan. Setiap
pemeriksaan bidan memberikan informasi tentang kemajuan persalinan, tetapi
bidan jaga tidak mengukur tingkat kecemasan ibu bersalin. Maka peneliti
melakukan wawancara pada ibu bersalin, terdapat empat ibu kala I, keempat ibu
bersalin mengatakan cemas ketika menunggu kelahiran bayinya, ibu merasa
khawatir terjadi hal yang tidak menyenangkan pada dirinya dan bayinya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap
Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Kala I di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta
Tahun 2012”.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin kala I di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat kecemasan ibu bersalin kala I sebelum diberikan
komunikasi terapeutik di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
b. Mengetahui tingkat kecemasan ibu bersalin kala I sesudah diberikan
komunikasi terapeutik di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
c. Menganalisis pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan
ibu bersalin kala I di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Sebagai tambahan dalam penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan
kecemasan persalinan dan komunikasi terapeutik dalam mengurangi
kecemasan ibu bersalin pada kala I di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
2. Praktis
a. Bagi Ibu bersalin di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengurangi kecemasan pada ibu
bersalin di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
b. Bagi tenaga kesehatan di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan bagi
para bidan mengenai komunikasi terapeutik dalam mengurangi kecemasan
ibu bersalin pada kala I di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
c. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan peneliti tentang pengaruh komunikasi terapeutik
dalam mengurangi kecemasan ibu bersalin pada kala I di Puskesmas
Mergangsan Yogyakarta.
d. Bagi Mahasiswa STIKES
Dapat dijadikan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian yang lebih
lanjut terutama kaitannya dengan tingkat kecemasan ibu bersalin.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian penelitian
Nama Peneliti dan
judul penelitian Metode Teknik
sampel Analisa
data Hasil
1. Anggeraini (2010), dengan judul “Hubungan Dukungan Informatif Bidan dengan Tingkat Kecemasan Persalinan Kala 1 di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta 2010"
Desain penelitian menggunakan metode Survei analitik dengan pendekat-an waktu cross sectional
Pengambil-an sampel dengan random sampling
Uji analisis instrum-en dengan Product Momen
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan informatif bidan dengan tingkat kecemasan persalinan kala I di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta 2010
2. Ghofur dan Purwoko (2007), dengan judul
Jenis peneitian experimen
Teknik pengambilan sampel
Menggunakan uji t-tes
Ada perbedaan secara signifikan tingkat
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
”Pengaruh Teknik Nafas Dalam terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Persalinan Kala I di Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen 2007”
tal dengan pendekatan quasi experiment dengan menggunakan desain one group pre-post test
penelitian dengan total sampling
dengan tingkat signifikansi α= 0,05
kecemasan pada ibu yang menjalani persalinan kala I antara sebelum diberi perlakuan teknik nafas dalam dan setelah diberikan teknik nafas dalam
3. Nugroho (2006), dengan judul ”Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Dengan Lama Persalinan Kala I fase Aktif Di BP-RB-KIA Semar Yogyakarta 2006”
Metode penelitaian Observa-sional Korelasi. Pendeka-tan waktu mengguna-kan cross sectional
Teknik pengambil-an sampel dengan sampling jenuh
Uji statistik peneliti-an dengan Kendall Tau
Ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu bersalin dengan lama persalinan kala I fase aktif di BPRB-KIA Semar Yogyakarta 2006
Perbedaan dengan penelitian ini adalah dalam penelitian ini jenis
penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest one group. Desain
sampling yang digunakan yaitu dengan accidental sampling. Pengumpulan data
dengan kuesioner. Data akhir dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
uji t-test. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi terapeutik,
sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat kecemasan ibu bersalin kala I.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta
Yogyakarta merupakan puskesmas yang terletak di Jalan Kolonel Soegiono
No. 98 Kelurahan Brontokusuman Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta.
Puskesmas Mergangsan relatif mudah dijangkau karena puskesmas ini terletak
di pinggir jalan raya dengan akses transportasi yang mudah dan keadaan jalan
yang bagus.
Puskesmas Mergangsan ini mempunyai beberapa unit pelayanan
diantaranya yaitu ruang pendaftaran, Poli lansia, Poli KIA, ruang bersalin
(VK), Poli gigi, Laboratorium, Apotik, ruang inap ada beberapa kamar, kamar
mandi umum pasien disetiap poli peleyanan, kamar mandi dokter/ bidan/
perawat ruang tunggu pasien, dapur, dan laundry. Puskesmas Mergangsan
memiliki tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, dan perawat. Pelayanan yang
diberikan oleh Puskesmas Mergangsan Yogyakarta yaitu perawatan gigi, KB,
imunisasi, persalinan, kehamilan, cek darah, dan lansia.
Puskesmas Mergangsan merupakan puskesmas rawat inap melayani
pertolongan persalinan. Jumlah seluruh bidan yang ada di Puskesmas
Mergangsan Yogyakarta adalah 17 bidan. Bidan yang ada di ruang bersalin
dan rawat inap adalah 17 bidan, 1 bidan TU rawat inap dan 4 bidan ada di
bagian kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga berencana (KB).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
Gambaran pelayanan pukesmas pada ibu bersalin adalah setiap
pemeriksaan bidan memberikan informasi tentang kemajuan persalinan. Untuk
mengurangi rasa cemas ibu bersalin di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta
mengikutsertakan suami atau keluarga dalam proses persalinan.
2. Analisis Hasil Penelitian
Subyek penelitia adalah ibu bersalin di Pukesmas Mergangsan
Yogyakarta yang berjumlah 21 orang. Dalam penelitian ini seluruh subyek
mendapat perlakuan komunikasi terapeutik.
a. Analisis Univariate
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat ibu bersalin di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta diperoleh karakteristik responden
sebagai berikut:
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Bersalin Berdasarkan umur,
pekerjaan, pendidikan, paritas, pendapatan dan pendamping di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta
Karakteristik frekuensi Persentase (%)
Umur < 20 tahun 20-30 tahun > 30 tahun
1 16 4
4,8 76,2 19,0
Jumlah 21 100 Pekerjaan IRT PNS Swasta Pedagang
5 1 8 7
23,8 4,8 38,1 33,3
Jumlah 21 100 Pendidikan SD SMP SMU PT
2 9 9 1
9,5 42,9 42,9 4,8
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Jumlah 21 100 Paritas Primipara Multipara Grandemulti
5 9 7
23,8 42,9 33,3
Jumlah 21 100 Pendapatan < 1.000.000 1.000.000 – 5.000.000 > 5.000.000
12 9 0
57,1 42,9
0 Jumlah 21 100 Pendamping Suami Orang tua Saudara Tidak ada
8 5 7 1
38,1 23,8 33,3 4,8
Jumlah 21 100 Sumber : Data Primer Tahun 2012
Tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar responden berumur 20-30
tahun sebanyak 16 orang (76,2%). Bekerja sebagai swasta sebanyak 8
orang (38,1%). Pendidikan responden sebagian besar SMP dan SMU
masing-msaing sebanyak 9 orang (42,9%). Paritas responden sebagian
besar multipara sebanyak 9 orang (42,9%). Pendapatan responden
sebagian besar < 1.000.000 sebanyak 12 orang (57,1%). Dan dalam
persalinan didampingi suami sebanyak 8 orang (38,1%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
b. Analisis Bivariate
Hasil pengukuran tingkat kecemasan ibu bersalin kala I di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Kala I Sebelum
dan Sesudah Diberikan Komunikasi Terapeutik di Puskesmas Mergangsan
Yogyakarta Tingkat kecemasan
Pretest Postest Frekuensi Prosentase (%) Frekuensi Prosentase (%)
Ringan 2 9,5 6 28,6 Sedang 9 42,9 10 47,6 Berat 8 38,1 4 19,0 Panik 2 9,5 1 4,8 Jumlah 21 100 21 100
Sumber: Data Primer Tahun 2012
Tabel 4.2 menunjukkan tingkat kecemasan ibu bersalin kala I
sebelum diberikan komunikasi teraupetik sebagian besar mengalami
kecemasan sedang sebanyak 9 orang (42,9%) dan sebagian kecil
mengalami panik dan ringan sebanyak 2 orang (9,5%).
Tabel 4.2 menunjukkan tingkat kecemasan ibu bersalin kala I
sesudah diberikan komunikasi teraupetik sebagian besar adalah sedang
sebanyak 10 orang (47,6%) dan sebagian kecil mengalami panik sebanyak
1 orang (4,8%).
Dilihat dari table 4.2 sebelum diberikan komunikasi terapeutik ibu
bersalin mengalami kecemasan berat sebanyak 8 orang (38,1%) sesudah
biberikan komunikasi terapeutik kecemasan berat menjadi 4 orang
(19,0%), sebanyak 4 orang ibu bersalin mengalami penurunan kecemasan
menjadi kecemasan sedang. Sebelum diberikan komunikasi terapeutik ibu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
bersalin mengalami panik sebanyak 2 orang (9,5%) sesudah biberikan
komunikasi terapeutik ibu bersalin mengalami panik menjadi 1 orang
(4,8%), sebanyak 1 orang ibu bersalin mengalami penurunan kecemasan
menjadi kecemasan berat.
Tabel 4.3 Uji Statistik Pengaruh Komunikasi Teraupetik Terhadap Tingkat
Kecemasan Ibu Bersalin kala I di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta
Kategori N Mean Mean Diff. t-test
t-hitung p-value Pretest Postest
21 21
11,90 9,76
2,14 3,758 0,001
Sumber: Hasil analisis data.
Hasil perhitungan statistik menggunakan uji t-test diperoleh p-
value sebesar (0,001) < α (0,05) dan t-hitung (3,758) > t-tabel (1,72)
sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak artinya ada pengaruh komunikasi
teraupetik terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin kala I di Puskesmas
Mergangsan Yogyakarta. Rata-rata kecemasan pretest sebesar 11,90
sedangkan rata-rata kecemasan postest sebesar 9,76 berarti kecemasan ibu
bersalin kala I mengalami penurunan sesudah diberikan terapi komunikasi
teraupetik.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
B. Pembahasan
Berdasarkan pengukuran tingkat kecemasan ibu bersalin kala 1 sebelum
diberikan komunikasi terapeutik sebagian besar ibu mengalami kecemasan sedang
sebanyak 9 orang (42,9%) dengan rata-rata kecemasan 11,90. Hasil penelitian dari
21 responden sebagian besar berumur 20-30 tahun sebanyak 16 orang (76,2%),
penghasilan keluarga dalam sebulan < 1.000.000 sebanyak 12 orang (57,1%),
paritas ibu bersalin multipara sebanyak 9 orang (42,9%) dan pekerjaan swasta
sebanyak 8 orang (38,1%). Hal ini sesuai sesuai dengan teori yang telah
dipaparkan oleh Prawiroharjo dalam Noviani (2011) umur, status ekonomi dan
paritas merupakan faktor yang mempengaruhi kecemasan. Golongan umur yang
lebih muda lebih muda menderita stres daripada umur tua. Salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap kecemasan adalah stres psikososial yang termasuk stres
klinik adalah kemelaratan. Namun pada status ekonomi yang tinggi pada
seseorang akan menyebabkan orang tersebut tidak mudah mengalami stres dan
kecemasan. Paritas menunjukkan tingkat pengalaman ibu dalam menghadapi
persalinan, seorang ibu primigravida (belum pernah hamil) tentu berbeda.
Pekerjaan ibu bersalin juga mempengaruhi kecemasan ibu bersalin hal ini
sesuai dengan teori yang telah dipaparkan oleh Pariani dalam Wijayanti (2010)
bekerja umumnya mempunyai kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu
akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga dengan bekerja
seseorang mempunyai informasi dan pengalaman yang berpengaruh terhadap
tingkat kecemasan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
Berdasarkan pengukuran tingkat kecemasan ibu bersalin kala 1 sesudah
diberikan komunikasi terapeutik sebagian besar ibu mengalami kecemasan sedang
sebanyak 10 orang (47,6%) dengan rata-rata kecemasan 9,76. Hasil penelitian dari
21 responden sebagian besar saat persalinan didampingi suami sebanyak 8 orang
(38,1%), dari 8 ibu bersalin hanya 3 orang ibu bersalin yang mengalami kenaikan
tingkat kecemasan setelah dilakukan komunikasi terapeutik dan 5 orang ibu
bersalin lainnya mengalami penurunan tingkat kecemasan, hal ini sesuai sesuai
dengan teori yang telah dipaparkan oleh (Sumarah, dkk, 2008) dukungan/support
dari suami dan keluarga dapat menimbulkan efek positif terhadap persalinan yang
dapat menurunkan morbiditas, mengurangi rasa cemas, persalinan singkat dan
menurunnya persalinan dengan tindakan.
Berdasarkan 21 responden yang berpendidikan SMP dan SMU masing-
masing sebanyak 9 orang (42,9%) 14 orang ibu bersalin mengalami penurunan
tingkat kecemasan , 3 orang ibu bersalin mengalami kenaikkan tingkat kecemasan
dan 1 orang ibu bersalin tingkat kecemasan tetap. Hasil penelitian ini mendukung
teori Prawiroharjo dalam Noviani (2011), status pendidikan yang rendah akan
menyebabkan seseorang mudah mengalami stres. Stres dan kecemasan biasanya
terjadi pada orang yang tingkat pendidikannya rendah disebabkan kurangnya
informasi. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden
berpendidikan SMP dan SMU 14 ibu bersalin mengalami penurunan tingkat
kecemasan sehingga secara tidak langsung tingkat kecemasan dapat dipengaruhi
oleh pendidikan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
Berdasarkan hasil uji perbedaan (t-test) diketahui sebagian besar ibu
bersalin mengalami kecemasan sedang sebelum diberi komunikasi terapeutik
sebanyak 9 orang (42,9%) dan tingkat kecemasan ibu bersalin kala 1 sesudah
diberikan komunikasi terapeutik sebagian besar ibu mengalami kecemasan sedang
sebanyak 10 orang (47,6%). Hasil perhitungan statistik menggunakan uji t-test
diperoleh p-value sebesar (0,001) < α (0,05) dan t-hitung (3,758) > t-tabel (1,72)
sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak artinya ada pengaruh komunikasi
teraupetik terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin kala I di Puskesmas
Mergangsan Yogyakarta.
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa komunikasi teraupetik
adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi. Seorang
penolong (helper) atau perawat dapat membantu klien mengatasi masalah yang
dihadapinya melalui komunikasi (Suryani, 2006). Sebagaimana yang diungkapkan
(Blace, dkk, 2002 dalam jurnal kebidanan dan keperawatan) pemberian informasi
tentang proses persalinan mempunyai manfaat yang besar bagi ibu karena dapat
meringankan beban psikologis mereka. Ibu dapat memahami apa yang akan
dialami dan memperhitungkan berbagai kemungkinan sehingga dapat lebih
mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan situasi kehidupan yang mereka
alami. Hasil penelitian ini juga mendukung (Depkes RI, 2003) memberi dukungan
emosional yang terdiri dari pujian, penentraman hati, tindakan untuk
meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik, penjelasan tentang yang terjadi
selama persalinan dan kelahiran serta sikap ramah yang konstan memberi rasa
aman yang dilakukan secara konstan oleh pemberian perawatan wanita secara
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
signifikan mengurangi rasa cemas dan perasaan telah menjalani suatu persalinan
yang sulit pada ibu 24 jam pascapertum.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik dapat mengurangi
kecemasan ibu bersalin kala 1 di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta. Hasil
penelitian ini mendukung dengan penelitian Anggraini (2010) yang
menyimpulkan terdapat hubungan antara dukungan informatif bidan dengan
tingkat kecemasan persalinan kala 1 di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta.
Demikian juga dengan penelitian Ghofur dan Purwoko (2007) yang
menyimpulkan ada perbedaan tingkat kecemasan pada ibu yang menjalani
persalinan kala I antara sebelum dan sesudah diberikan teknik nafas dalam di
Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen. Hasil penelitian ini
juga sejalan dengan peneliti Nugroho (2006) yang menemukan adanya hubungan
antara tingkat kecemasan ibu bersalin dengan lama persalinan kala I fase aktif di
BPRB-KIA Semar Yogyakarta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
C. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam penelitian ini untuk mengukur skla kecemasan ibu bersalin dengan
koesioner T-MAS (Tailor Manifest Anxiety Scale) untuk mendapatkan hasil
yang lebih maksimal lagi bisa mencari alat ukur skala kecemasan selain
kuesioner seperti visual analog scale (VAS)
2. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengendalian faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan persalinan sehingga pengurangan kecemasan
persalinan tersebut bisa dipengaruhi oleh pendamping dan pendidikan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu :
1. Tingkat kecemasan ibu bersalin kala I sebelum diberikan komunikasi
teraupetik sebagian besar adalah sedang sebanyak 9 orang (42,9%).
2. Tingkat kecemasan ibu bersalin kala I sesudah diberikan komunikasi
teraupetik sebagian besar adalah sedang sebanyak 10 orang (47,6%).
3. Ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin
kala I di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Hasil uji statistik menggunakan
uji t-test diperoleh p-value sebesar (0,001) < α (0,05) dan t-hitung (3,758) > t-
tabel (1,72).
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi ibu bersalin di Puskesmas Mergangsan
Ibu bersalin hendaknya meminta penjelasan kepada bidan tentang proses
persalinan yang akan dijalaninya sehingga dapat meminimalkan perasaan
cemas karena telah memahami apa yang terjadi pada dirinya dan asuhan yang
akan mereka terima.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
2. Bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Mergangsan
Bidan hendaknya meningkatkan pelayanan kebidanan dalam aspek psikologis
melalui pemberian komunikasi teraupetik sebagai upaya untuk mengurangi
kecemasan ibu bersalin dalam menghadapi persalinan.
3. Bagi peneliti
Peneliti yang akan datang hendaknya mengukur tingkat kecemasan ibu
bersalin menggunakan metode lain selain kuesioner seperti visual analog scale
(VAS).
4. Bagi mahasiswa STIKES A. Yani
Mahasiswa hendaknya menggunakan hasil penelitian ini sebagai sumber
bacaan/ kepustakaan guna meningkatkan pengetahuan komunikasi terapeutik
terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin kala 1.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Anggeraini. 2008. Hubungan Dukungan Informatif Bidan dengan Tingkat
Kecemasan Persalinan Kala 1 di Pukesmas Mergangsan Yogyakarta 2010. KTI tidak diterbitkan. Yogyakarta: DIII Kebidanan-STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta Chopnam, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan & Kelahiran. Jakarta: EGC Davies dan Craig. 2009. ABC Kesehatan Mental. Jakarta: EGC. Depkes RI. 2003. Materi Ajar Model Safe Motherhood. WHO dan FKM UI:
Depkes RI. Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Ghofur dan Purwoko. 2007. Pengaruh Teknik Nafas Dalam terhadap Perubahan
Tingkat Kecemasan Pada Ibu Persalinan Kala I di Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen 2007. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta
JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes RI Kusmiyati dan Sujiyatini. 2008. Perawatan Kehamilan. Yogyakarta: Fitramaya Lubis, N. L. 2009. Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana. Nolan, M. 2004. Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta: Arcan Notoatmodjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Noviani. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Tingkat Kecemasan
Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di BPS Bina Sehat Tahun 2011. KTI tidak diterbitkan. Yogyakarta: DIII Kebidanan STIKES A.Yani Yogyakarta.
Nugroho.2006. Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Dengan Lama
Persalinan Kala I Fase Aktif Di BPS Suharni Sleman Yogyakarta Tahun 2005. KTI tidak diterbitkan. Yogyakarta: DIII Kebidanan-STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metopen Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
Nuryani, E., Hastuti, B. & Sriyati. 2006. Pengaruh Pemberian Informasi
Kesehatan Tentang Proses Persalinan Terhadapa Lama Persalinan Pada Ibu Inpartu Di Bidan Praktik Swasta Lestari Barmadi Dan Praktik Bidan Suharni Sleman Yogyakarta Tahun 2004. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan,II (2) : 63-72.
Pariani, S. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta:
Infomedika. Pengurus Pusat IBI. 2001.Standar Pelayanan Kebidanan. Pengurus Pusat IBI:
Jakarta. Prawirohardjo, R., 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirihardjo. Riwidikdo. 2009. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan
SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama Sani, R. 2002. Bimbingan Praktis Menuju Kelahiran Yang Alami. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. Saryono. 2010. Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mulia
Medika. Stoppard, M. 2002. Panduan Mempersiapkan Kehamilan dan Kelahiran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Stuard, G.W. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta: EGC. Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: ECG. Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya. Suryani, 2006. Komunikasi Terapeutik. Jakarta: EGC. Tobing, N.L. 2001. Keadaan Psikologo Ibu Hamil, Ayah Bunda No.14. Jakarta:
Yayasan Aspirasi Pemuda. Wijayani. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kecemasan pada
aseptor KB Suntik 3 Bulan (DMPA) di Desa Sendang Adi Mlati Sleman Tahun 2010. KTI tidak diterbitkan Yogyakarta: DIII Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Wualandari, D. 2009. Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan. Jogjakarta: Nuha Offset.
Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.